BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. jasa yang disertai dengan inovasi-inovasi baru yang dilakukan. Banyak tantangan

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan menurut kebanyakan wanita. Hal ini juga berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

nilai merek nya di mata para pelanggan setianya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat,mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. sepatu olahraga telah menjadi bagian dari fashion (Fadli, 2015) sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dimana antar individu, antar kelompok, dan antar

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga dapat menarik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mengenai posisi studi ini dibandingkan penelitian-penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki daya tarik tersendiri untuk memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya sebagai kebutuhan, namun olahraga juga sudah dianggap sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini, fungsi olahraga yang pada awalnya hanya sekedar media untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1 7 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan persaingan semakin banyak dan ketat. Berbagai dunia usaha juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi serta perkembangan teknologi di Indonesia. serta menjadi sarana berbelanja. Berbelanja secara online dinilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. Banyak upaya yang dilakukan organisasi atau perusahaan untuk. tuntutan dan persaingan dalam menghadapi perkembangan dunia semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. industri kosmetika di Indonesia. Saat ini industri kosmetika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran

bukan lagi untuk memenuhi keinginan (wants) saja, melainkan karena kosmetik Berikut adalah tabel perkembangan pasar industri kosmetik di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa tertentu (Balawera, 2013). Pengambilan keputusan. banyaknya produk yang beredar mengakibatkan perlunya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia fashion di Indonesia bisa dikatakan berkembang sangat pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN. berdampak semakin tingginya persaingan memperebutkan pangsa pasar pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Nike, Inc.

BAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan keadaan perekonomian secara global memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, persaingan dalam bisnis yang semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan media promosi yang efektif. Iklan efektif dalam menarik. perhatian konsumen serta dapat menstimulus perilaku konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian di Indonesia saat ini banyak. perusahaan yang menggunakan iklan untuk mengenalkan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran paling dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

I. PENDAHULUAN. mulai bergeser dari pengobatan modern menuju ke pengobatan tradisional.

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan bisnis di era globalisasi ini mendorong banyak individu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan air tanpa sabun pembersih,dan sekarang banyak merek

BAB 1 PENDAHUL UAN. diketahui karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat merebut market share.

BAB I PENDAHULUAN. Periklanan merupakan fenomena sosial yang menjadi salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat adalah kartu perdana (Starterpark). Banyak produk kartu perdana

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara barat (Verlegh and Steenkamp, 1997). Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat secara nyata barang atau jasa yang mereka inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. Intensitas persaingan yang semakin ketat dalam bisnis fashion dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mengalami ketertinggalan dalam perkembangan produk-produk fashionnya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mereka supaya hidup sehat. Salah satunya dengan cara mengatur asupan gizi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu asset untuk mencapai keadaan tersebut adalah Brand (merek). Merek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa seperti sekarang ini periklanan memegang peranan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Greenlight Clothing. : Jalan Soekarno Hatta no.723, Bandung Telepon :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia (BPS, 2015). Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, maka variasi dari kebutuhannya pun berbeda yang kemudian akan menciptakan permintaan akan berbagai pemuas kebutuhan yang ditawarkan oleh berbagai macam brand/merek. Pakaian merupakan salah satu pemuas kebutuhan manusia yang seringkali mendapat perhatian khusus karena dapat menunjang penampilan manusia dalam beraktivitas. Jumlah populasi yang begitu besar dan kebutuhan akan pakaian yang dapat menunjang penampilan, dijadikan peluang bagi perusahaan bermerek lokal bahkan Internasional untuk mendapatkan pangsa pasar di Indonesia. Kota Bandung dianggap sebagai kota fesyen di Indonesia (Ispranoto, 2015). Tak heran banyak sekali perusahaan dengan berbagai macam merek hadir dan bersaing di sana. Untuk menghadapi persaingan dan meraih pangsa pasar, tentunya perusahaan-perusahaan tersebut harus melakukan strategi pemasaran yang baik dan inovatif yang dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan perusahaan. Adidas adalah merek Internasional yang ikut dalam persaingan di industri pakaian di Indonesia, tak terkecuali Kota Bandung. Adidas memang identik dengan pakaian olahraga, namun seiring perkembangan zaman, Adidas mulai berekspansi kepada pakaian kasual terutama sneakers yang menjadi produk andalannya. Secara garis besar, Adidas membagi fokus produknya ke dalam tiga kategori: Adidas Performance; untuk atlet dan berolahraga, Adidas Originals; desainnya terinspirasi dari ikon gaya hidup populer, dan Style Essentials (Bharadwaj, 2015). Di Indonesia sendiri, Adidas lebih terfokus memasarkan kelompok produk Adidas Performance dan Adidas Originals. Adidas merupakan perusahaan dan merek yang sudah lama dikenal di dunia. Apalagi merek ini berasal dari Jerman dan cikal bakalnya muncul pada tahun 1924 dengan misi untuk menyediakan atlet perlengkapan olahraga terbaik. Adidas juga 1

2 membangun kerja sama dengan berbagai atlet, perusahaan, desainer, bahkan selebriti untuk membuat produk yang berkualitas hingga membangun kepercayaan konsumen. Adidas kemudian terus berinovasi dari masa ke masa, bahkan mampu menggabungkan seni dan teknologi sebagai dasar untuk menciptakan produk yang istimewa. Inovasi yang tanpa henti tersebut dapat membuat kredibilitas perusahaan yang baik di mata penduduk dunia dan menjadikannya sebagai salah satu merek terbaik di dunia yang masih ada hingga saat ini (Adidas Group, 2015). Periklanan merupakan salah satu bagian dari bauran promosi yang bisa menjadi cara yang efektif dalam menyampaikan pesan kepada calon konsumen (Kotler dan Keller, 2009). Perusahaan-perusahaan berlomba untuk membuat konten yang menarik untuk iklannya agar dapat menarik konsumen dan memenangkan persaingan. Salah satu strategi kreatif dalam beriklan, yaitu dengan menggunakan bintang iklan yang mempunyai kredibilitas yang baik agar dapat membentuk citra merek (Sallam, 2011). Salah satu strategi promosi yang dilakukan oleh Adidas yaitu beriklan melalui media sosial Instagram, walaupun media sosial bukan yang paling efektif untuk beriklan, berdasarkan hasil riset Nielsen Media Research (dalam Stephanie, Rumambo, dan Kunto, 2013). Riset tersebut menunjukkan jika media televisi merupakan media yang memiliki rating tertinggi dalam penggunaan dan keefektifan, yaitu sebesar 62%, lalu media cetak sebesar 34%, dan media lainnya sebesar 4%. Namun, Adidas memiliki cara kreatif untuk menarik perhatian target pasarnya, yaitu dengan menggunakan selebriti pendukung (celebrity endorser). Selebriti pendukung merupakan seseorang yang memberikan opini tentang produk yang akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen (Kotler & Keller, 2009). Selebriti pendukung (celebrity endorser) yang digunakan Adidas sebagai daya tarik dalam iklannya yaitu Tara Basro dan Vidi Aldiano. Mereka merupakan figur publik yang terkenal karena profesi dan prestasinya. Tara Basro merupakan seorang pemain film dan peraih Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 2015, sedangkan Vidi Aldiano adalah seorang penyanyi yang lagunya sering menjadi hits di Indonesia.

3 Untuk mengetahui seberapa besar pengetahuan konsumen mengenai kedua selebriti pendukung produk Adidas tersebut, peneliti melakukan penelitian prasurvei yang dilakukan untuk melihat fenomena yang terjadi sebenarnya dan sebagai informasi mengenai variabel yang diteliti dan data awal penelitian. Rincian responden penelitian prasurvei adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase Pria 11 36,7% Wanita 19 63,3% Jumlah 30 100% Sumber: Data Primer yang Telah Diolah (2016) Dari tabel 1.1. dapat diketahui jumlah responden penelitian prasurvei yaitu sebanyak 30 orang, dengan rincian berjenis kelamin pria sebanyak 11 orang (36,7%), dan wanita sebanyak 19 orang (63,3%). Semua konsumen berdomisili di Kota Bandung. Beberapa pernyataan sederhana yang berkaitan dengan selebriti pendukung produk Adidas diberikan kepada semua responden untuk ditanggapi. Pernyataan tersebut disebarkan secara daring (online) dalam bentuk kuesioner. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1.2 Tanggapan Responden Penelitian Prasurvei Tanggapan Pernyataan Ya Tidak F % F % Saya tahu selebriti bernama Tara Basro 21 70 9 30 Saya tahu selebriti bernama Vidi Aldiano 29 97 1 3 Saya tahu bahwa Tara Basro dan Vidi Aldiano merupakan selebriti pendukung produk merek Adidas Saya akan tetap membeli produk merek Adidas jika Tara Basro dan Vidi Aldiano bukan selebriti pendukung merek tersebut Sumber: Data Primer yang Telah Diolah (2016) 5 17 25 83 28 93 2 7

4 Dari tabel 1.2. dapat dilihat responden yang mengetahui selebriti yang bernama Tara Basro adalah 21 orang atau sekitar 70% dan yang tidak mengetahui Tara Basro sebanyak 9 orang atau sekitar 30%. Responden yang mengetahui selebriti bernama Vidi Aldiano adalah 29 orang (97%) dan yang tidak mengetahui Vidi Aldiano yaitu sebanyak 1 orang (3%). Kedua selebriti tersebut memang sudah cukup terkenal dan populer di Indonesia, terutama di kalangan remaja. Tetapi ada yang menarik dari tanggapan para responden terhadap pernyataan selanjutnya, yaitu tentang apakah para responden mengetahui Tara Basro dan Vidi Aldiano merupakan selebriti pendukung (celebrity endorser) dari produk Adidas. Sebagian besar responden, yaitu sebanyak 25 orang (83%), tidak tahu jika Tara Basro dan Vidi Aldiano merupakan selebriti pendukung (celebrity endorser) produk Adidas yang beriklan melalui media sosial, yaitu Instagram. Hal ini berarti tidak sesuai dengan pernyataan bahwa selebriti pendukung (celebrity endorser) digunakan jasanya untuk mengambil perhatian, yang dapat memberikan perusahaan kesempatan yang lebih baik bagi perusahaan untuk mengomunikasikan pesannya kepada pelanggan (Erdogan, Baker, dan Tagg, 2001). Hal tersebut juga dapat berdampak pada keefektifan dan keefisienan Adidas dalam beriklan, terutama dalam menarik konsumen untuk berminat membeli produk Adidas. Tabel 1.2. menunjukkan 28 orang responden (93%) akan tetap membeli produk-produk Adidas meskipun Tara Basro dan Vidi Aldiano tidak menjadi selebriti pendukung (celebrity endorser) produk Adidas. Sisanya sebanyak 2 orang (7%), tidak akan membeli. Padahal, Adani (2015) dalam penelitiannya mengatakan bahwa selebriti pendukung mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli. Selain itu, Pradana (2015) juga menyimpulkan bahwa kredibilitas dari selebriti pendukung pun berpengaruh dalam pembentukan citra merek. Kredibilitas perusahaan Adidas tentunya dapat memberikan citra merek yang positif di mata masyarakat. Citra merek (brand image) yang baik merupakan hal penting dalam menarik minat beli konsumen. Alasan utama untuk kekuatan merek adalah keberadaan asosiasi menguntungkan, kuat, dan unik tentang merek dalam ingatan konsumen (Keller, dalam Batra & Homer, 2004).

5 Kendati kredibilitas perusahaan dianggap sudah sangat baik, namun dalam kenyataannya pembentukan citra merek pada salah satu kategori produk Adidas belum cukup baik. Hal ini mungkin juga karena penggunaan selebriti pendukung yang belum maksimal dan belum dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut dapat terlihat dalam Top Brand Index pada tabel 1.3. dan 1.4. Tabel 1.3 Top Brand Index Kategori Pakaian Olahraga Pakaian Olahraga 2014 2015 2016 Merek % Merek % Merek % Adidas 58,2 Adidas 57,8 Adidas 55,1 Nike 19,3 Nike 23,1 Nike 24,6 Puma 6,0 Puma 4,6 Puma 5,3 Yonex 3,3 Reebok 2,9 Yonex 3,2 Reebok 2,6 Reebok 1,9 Sumber: Top Brand Award (Frontier Consulting Group) Tabel di atas menunjukkan bahwa Adidas dalam kategori Pakaian Olahraga, dalam hal ini produk-produk yang termasuk Adidas Performance, tetap menjadi pilihan teratas di mata masyarakat namun tiap tahunnya mengalami penurunan secara persentase. Tabel 1.4 Top Brand Index Kategori Sepatu Kasual Sepatu Kasual 2013 2014 2015 2016 Merek % Merek % Merek % Merek % Bata 21,7 Bata 25,3 Bata 27,1 Bata 19,2 Nike 13,8 Nike 17,9 Nike 18,1 Nike 12,4 Adidas 10,9 Converse 17,3 Converse 17,0 Adidas 11,5 Converse 9,4 Kasogi 5,8 Adidas 5,4 Converse 6,4 All Star 6,2 Adidas 4,9 Kasogi 5,3 Fladeo 6,1 Puma 4,0 Puma 4,2 Dallas 3,9 Yongky Komaladi 4,9 Kasogi 3,9 All Star 3,3 Sumber: Top Brand Award (Frontier Consulting Group)

6 Tabel 1.4. menunjukkan bahwa dalam kategori Sepatu Kasual, dalam hal ini produk-produk yang termasuk Adidas Originals, tiap tahunnya tidak pernah menjadi pilihan teratas di mata masyarakat dan pertumbuhannya sangat fluktuatif. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Hapsanto (2013) yang mengemukakan bahwa kredibilitas perusahaan yang baik akan membentuk citra merek yang baik pula. Kemudian Wijaya dan Sugiharto (2015) mengungkapkan bahwa citra merek dapat menimbulkan minat membeli. Alasan citra merek (brand image) dijadikan sebagai variabel pemediasi adalah sebagai bahan pertimbangan (digunakan atau dibuang) manajer perusahaan Adidas untuk menjadi dasar dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan hubungan kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung (celebrity endorser) dengan minat beli. Berdasarkan uraian di atas, kredibilitas perusahaan (corporate credibility) dan selebriti pendukung (celebrity endorser) merupakan hal yang penting dalam pembentukan cira merek (brand image) dan dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap produk-produk Adidas. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penilitian yang akan disajikan dalam bentuk skripsi sebagai karya tulis ilmiah berjudul Peran Citra Merek dalam Memediasi Hubungan antara Kredibilitas Perusahaan dan Selebriti Pendukung dengan Minat Beli Produk Adidas di Kota Bandung (Studi pada Iklan Adidas Indonesia di Instagram). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut. 1. Bagaimana kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, citra merek, dan minat beli yang telah dibangun oleh Adidas? 2. Apakah kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung berpengaruh terhadap citra merek Adidas secara simultan? 3. Apakah kredibilitas perusahaan berpengaruh terhadap citra merek Adidas? 4. Apakah selebriti pendukung berpengaruh terhadap citra merek Adidas?

7 5. Apakah kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, dan citra merek berpengaruh terhadap minat beli produk Adidas secara simultan? 6. Apakah kredibilitas perusahaan berpengaruh terhadap minat beli produk Adidas? 7. Apakah selebriti pendukung berpengaruh terhadap minat beli produk Adidas? 8. Apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli produk Adidas? 9. Bagaimana peran mediasi citra merek dalam hubungan kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung dengan minat beli? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dari penilitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan data yang lengkap mengenai objek yang akan diteliti. Adapun tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, citra merek, dan minat beli yang telah dibangun oleh Adidas. 2. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung terhadap citra merek Adidas secara simultan. 3. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas perusahaan terhadap citra merek Adidas. 4. Untuk mengetahui pengaruh selebriti pendukung terhadap citra merek Adidas. 5. Bagaimana pengaruh kredibilitas perusahaan, selebriti pendukung, dan citra merek terhadap minat beli produk Adidas secara simultan? 6. Untuk mengetahui pengaruh kredibilitas perusahaan terhadap minat beli produk Adidas. 7. Untuk mengetahui pengaruh selebriti pendukung terhadap minat beli produk Adidas. 8. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap minat beli produk Adidas.

8 9. Untuk mengetahui peran citra merek dalam memediasi hubungan antara kredibilitas perusaahaan dan selebriti pendukung dengan minat beli. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris tentang peran citra merek dalam memediasi hubungan antara kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung dengan minat beli produk Adidas. Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan wawasan lebih bagi penulis, mahasiswa, kalangan akademisi, pelaku usaha (terutama Adidas Indonesia), dan masyarakat pada umumnya. 1.4.2 Manfaat Teoritis Karya ilmiah ini berfokus pada hubungan kredibilitas perusahaan dan selebriti pendukung dengan minat beli yang dimediasi oleh citra merek. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding dan informasi tambahan bagi penelitian serupa di masa yang akan datang. 1.5 Sistematika Skripsi BAB I Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, tujuan penelitian, serta manfaat dari penelitian. BAB II Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan masalah yang dirumuskan yang akan dijadikan paradigma pemikiran dan hipotesis. BAB III Pada bab ini akan dijelaskan mengenai objek penelitian, unit analisis, serta metode-metode yang akan digunakan untuk menganalisis data.

9 BAB IV Pada bab ini akan dibahas hasil analisis data yang telah diolah sesuai dengan metode yang ditentukan. BAB V Bab ini berisi kesimpulan dan saran.