PENGARUH PERCEIVED QUALITY, PERSEPSI IKLAN DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BRAND ATTITUDE PADA LIPSTICK MEREK WARDAH NAMA NPM : 15213480 DOSEN PEMBIMBING : MIFTAHUL ROHMAH : Dr.WIDYATMINI, SE., MM
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang kegiatan promosi merupakan kegiatan yang sangat penting guna menciptakan minat beli konsumen. Agar menjadikan produk yang dipromosikan mudah dikenal dan diingat, produk tersebut harus memiliki sebutan atau merek (brand). Berbagai macam, jenis, merek (brand) dan fungsi kosmetik diciptakan produsen untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Diantara banyaknya fungsi kosmetik, pewarna bibir (lipstick) adalah salah satu kosmetik yang paling familiar dan paling sering digunakan. brand kosmetik ternama, Wardah, adalah salah satu diantara merek yang menciptakan produk lipstick.
LANJUTAN Top Brand Index adalah prosentase penghargaan yang diberikan kepada merekmerek terbaik pilihan konsumen. Terjadi peningkatan prosentase yang signifikan pada Top Brand Index lipstick merek Wardah terhitung dari tahun 2012 sampai tahun 2014, sampai pada akhir tahun 2014 lipstick merek Wardah menempati posisi teratas pada Top Brand Index lipstick. Dasar pengukuran Top brand adalah perilaku (sikap) pelanggan terhadap merek (brand attitude). Faktor penunjang terbentuknya brand attitude diantaranya perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness guna menimbulkan beberapa dimensi : pengetahuan pelanggan, pelanggan menggunakan, dan menjadi pilihan di masa datang. Ketiga dimensi tersebut akan membentuk sikap merek atau disebut dengan brand attitude.
2. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Pengaruh perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness terhadap brand attitude dengan objek lipstick merek Wardah. Studi kasus pada mahasiswi Universitas Gunadarma, Fakultas Ekonomi, kampus J1, Kalimalang. Alat analisis yang digunakan : uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolineritas dan uji homoskedastisitas), uji hipotesis parsial (uji T), uji hipotesis simultan (uji F), analisis koefisien determinasi berganda. Variabel terdiri dari : perceived quality, persepsi iklan, brand awareness, brand attitude.
3. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah: Apakah perceived quality berpengaruh kuat terhadap brand attitude pada lipstick merek Wardah? Apakah persepsi iklan di televisi berpengaruh kuat terhadap brand attitude pada lipstick merek Wardah? Apakah brand awareness berpengaruh kuat terhadap brand attitude pada lipstick merek Wardah? Apakah perceived quality, persepsi iklan, dan brand awareness berpengaruh secara simultan dan kuat terhadap brand attitude pada lipstick merek Wardah?
4. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : Penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui hubungan perceived quality secara kuat dalam mempengaruhi brand attitude pada lipstick merek Wardah. Penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui hubungan persepsi iklan secara kuat dalam mempengaruhi brand attitude pada lipstick merek Wardah. Penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui hubungan brand awareness secara kuat dalam mempengaruhi brand attitude pada lipstick merek Wardah.
LANJUTAN... Penelitian ini diharapkan untuk dapat mengetahui hubungan perceived quality persepsi iklan, dan brand awareness secara simultan dan kuat dalam mempengaruhi brand attitude pada lipstick merek Wardah.
METODE PENELITIAN Objek penelitian Lipstick merek Wardah Data yang digunakan Data primer, pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan 18 instrumen pertanyaan. Variabel perceived quality, persepsi iklan, brand awareness, brand attitude. Populasi mahasiswi Universitas Gunadarma Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen, Kampus J1, Kalimalang berjumlah 390 orang. Sampel diperoleh melalui perhitungan rumus Slovin dengan hasil perhitungan sebesar 198 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Accidental sampling karena sampel harus memiliki karakteristik yang cocok sebagai sumber data.
PEMBAHASAN NO. MENGUJI KEANDALAN KUESIONER HASIL PENELITIAN 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan membandingkan r hitung (corrected item-total correlation) dengan r tabel. Dari uji validtas penelitian ini, semua variabel yang meliputi : perceived quality, persepsi iklan, brand awareness dan brand attitude dinyatakan valid dengan pengujian melalui aplikasi SPSS total r hitung > dari r tabel (0,1172). 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai cronbacth alpha. Dengan bantuan aplikasi SPSS, semua variabel yang meliputi : perceived quality, persepsi iklan, brand awareness dan brand attitude dinyatakan reliabel dengan nilai cronbacth alpha 0,60.
LANJUTAN... NO. UJI DATA HASIL PENELITIAN 3. Uji Normalitas Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov dan grafik normal P-Plot. Dari hasil pengujian dengan bantuan aplikasi SPSS, nilai signifikan Kolmogorov-Smirnov 0,200 atau >0,05, sedangkan dengan grafik normal P-P Plot model regresi menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, karena data dari hasil jawaban responden tentang perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness adalah menyebar diantara garis diagonal. 4. Uji Multikolinieritas Berdasarkan hasil uji moltikolinieritas dengan bantuan aplikasi SPSS, tidak menunjukkan adanya multikolinieritas atau hubungan/korelasi yang sempurna antara variabel-variabel bebas, yaitu antara perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness. Tidak adanya multikolinieritas pada penelitian ini ditunjukkan oleh hasil pengujian multikolinieritas dengan nilai VIF < 10.
LANJUTAN... NO. UJI DATA HASIL PENELITIAN 5. Uji Homoskedastisitas Berdasarkan hasil pengujian uji Homoskedastisitas dengan metode Scatterplot melalui program SPSS, menunjukan bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, hal tersebut menjelaskan pada penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas atau dalam arti lain disebut sebagai homoskedastisitas. 6. Uji Autokorelasi Dalam penelitian ini tidak dilakukan pengujian untuk uji autokorelasi, karena uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu), contohnya penelitian di bursa efek Indonesia dimana periode data lebih dari satu tahun. Sedangkan pada penelitian ini data yang digunakan merupakan data cross section yang dikumpulkan melalui kuesioner dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan.
LANJUTAN... NO. UJI HIPOTESIS HASIL PENELITIAN 7. Uji Hipotesis Parsial (Uji T) Berdasarkan pengujian uji hipotesis parsial dengan bantuan aplikasi SPSS, uji hipotesis parsial pada variabel perceived quality memperoleh nilai signifikan 0,003 < 0,05, maka Hipotesis 1 (H1) diterima, hal ini menjelaskan bahwa perceived quality secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand attitude. Uji hipotesis parsial pada variabel persepsi iklan memperoleh nilai signifikan 0,118 > 0,05, maka Hipotesis 2 (H2) ditolak, hal ini menjelaskan bahwa persepsi iklan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap brand attitude. Uji hipotesis pada variabel brand awareness memperoleh nilai signifikan 0,000 < 0,05, maka Hipotesis 3 (H3) diterima, hal ini menjelaskan bahwa brand awareness secara parsial berpengaruh signifikan terhadap brand attitude.
LANJUTAN... NO. UJI HIPOTESIS HASIL PENELITIAN 8. Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Dari uji hipotesis simultan melalui aplikasi SPSS, diperoleh nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 hal ini mengartikan bahwa Ho ditolak, maka Hipotesis 4 (H4) diterima. Hasil pengujian tersebut memiliki arti yakni perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap brand attitude.
LANJUTAN... NO. ANALISIS BERGANDA HASIL PENELITIAN 9. Koefisisen Determinasi Dari hasil analisis koefisien determinasi yang ditunjukan pada nilai Adjusted R Square diperoleh nilai sebesar 0,480. Ini mengindikasikan bahwa 48% brand attitude dapat dijelaskan oleh perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness, sedangkan selebihnya yaitu 52% brand attitude dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model pada penelitian ini. Dengan demikian mengindikasi bahwa brand attitude tidak hanya dipengaruhi oleh perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness namun dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang tidak diteliti di dalam penelitian ini.
PENUTUP Kesimpulan variabel perceived quality berpengaruh kuat terhadap brand attitude. Variabel persepsi iklan tidak berpengaruh kuat terhadap brand attitude. Variabel brand awareness berpengaruh kuat terhadap brand attitude. Variabel perceived quality, persepsi iklan dan brand awareness secara simultan atau bersama-sama berpengaruh kuat terhadap brand attitude.