ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG Boneka merupakan salah satu simbol anak-anak yang dijadikan mainan dan dibuat untuk menemani anak-anak hingga pada akhirnya boneka juga dianggap sebagai karya seni tanpa kehilangan kesan kekanakannya. Jepang dikenal sebagai salah satu Ningyou Okoku yang berarti kerajaan boneka. Bonekaboneka tersebut dibuat hampir diseluruh bagian wilayah Jepang. Salah satu boneka Jepang tersebut adalah Daruma. Boneka Daruma adalah boneka dengan bentuk bulat dengan bagian dalam yang kosong serta tidak memiliki kaki dan tangan. Model boneka ini adalah pendeta Bodhidharma. Pada umumnya boneka Daruma berwarna merah, bergambar orang berkumis panjang dan digambar tanpa bola mata. Jika digulirkan maka boneka ini akan kembali berdiri karena diberi pemberat di bawahnya. Boneka Daruma dipercaya sebagai pembawa keberuntungan dan lambang harapan yang belum tercapai. Boneka Daruma bisa dibeli kapan saja, akan tetapi lebih sering dibeli pada saat perayaan atau festival terutama pada saat tahun baru. Konon Daruma berasal dari kata Bodhidharma yaitu seorang pertapa dari India yang kemudian dijuluki Bapak Budhisme Zen yang saat itu ajarannya masuk ke Jepang pada zaman Kamakura (1185-1333) dan langsung terkenal dikalangan Samurai. Nana Korobi Ya Oki adalah ungkapan yang diajarkan oleh Daruma yang berarti kalau jatuh tujuh kali, bangun delapan kali. Seperti halnya Daruma yang
mengadakan perjalanan dari India ke China untuk menyebarkan agama Budha. Hal tersebut mengajarkan kita agar tidak berputus asa jika kita ingin berhasil. Salah satu cerita mengatakan bahwa Daruma melakukan meditasi di kuil Shaolin dengan menghadap dinding. Di tengah meditasinya, Daruma pernah tertidur sejenak sehingga ia memutuskan untuk menggunting kelopak matanya. Kelopak mata tersebut jatuh ke tanah dan kemudian tumbuh menjadi daun teh pertama. Saat mengadakan meditasi di kuil Shaolin, daruma mengubah dirinya menjadi postur zazen, kakinya dilipat dibawah tubuhnya. Karena terhanyut dalam meditasinya yang panjang selama sembilan tahun, kakinya mengalami atrophia dan lepas dari tubuhnya, lalu diikuti oleh tangannya. Hingga akhirnya Daruma tidak memiliki kaki dan tangan. Boneka Daruma merupakan boneka Tradisional Jepang yang disebut dengan Okiagari Koboshi. Wajah boneka Okiagari Koboshi ini digambar seperti wajah Bodhidharma karena Daruma yang selalu dapat berdiri tegak sesuai dengan cerita ketegaran Bodhidharma yang bermeditasi selama sembilan tahun lamanya. Pada tahun 1697, Biksu Shinetsu mendirikan Kuil Daruma di Takasaki, perfektur Gunma, jepang. Biksu ini adalah orang pertama yang membuat boneka Daruma dan menjualnya sebagai pembawa keberuntungan bagi masyarakat. Daruma dianggap sebagai simbol perjuangan yang tak mengenal kata menyerah. Meskipun terguling, pasti Daruma-san akan kembali berdiri tegak pada akhirnya. Hal tersebut dijadikan pelajaran untuk mengingatkan seseorang bahwa dalam hidup kita harus terus berjuang dan tidak mudah menyerah.
Kota yang paling banyak membuat boneka Daruma sejak abad ke-17 adalah kota Takasaki, Perfektur Gunma. Awalnya kota pertanian tersebut mengalami gagal panen, kuil Daruma yang terdapat di sekitar daerah tersebut menyarankan kepada petani untuk menbuat dan menjual Boneka Daruma sebagai pencarian tambahan. Dan tanpa disangka penjualan Boneka Daruma tersebut menjadi penghasilan utama warga Takasaki. Warga pun menganggapnya sebagai keberuntungan, karena pada dasarnya boneka Daruma merupakan simbol keberuntungan. Oleh karena itu jugalah warga menganggapnya sebagai boneka keberuntungan. Daruma dibuat dengan teknik Hariko. Teknik yang sama juga digunakan untuk membuat Maneki Neko atau berbagai macam bentuk patung yang lain. Patung yang dijadikan pola ditempel dengan lapisan kertas hingga menjadi bentuk yang diinginkan. Setelah lem kering, kertas yang melapisi patung dibelah dan patung yang menjadi pola dikeluarkan. Belahan bagian depan dan belakang disatukan kembali dengan tempelan lapisan kertas. Boneka Daruma biasanya dicat dengan warna merah menyala sesuai dengan warna pakaian Bodhidharma. Selain itu, warna merah dianggap memiliki kekuatan untuk menolak bala. Boneka Daruma ini pada umumnya terbuat dari bubur kertas tetapi ada juga yang terbuat dari bahan lain seperti kayu, batu bara, tanah liat atau kain. Pada umumnya dibagian badan boneka dituliskan huruf Fuku yang berarti Keberuntungan. Karena lambang itu jugalah banyak Politikus Jepang yang sering membeli Daruma sebelum memulai kampanye. Tidak sebatas huruf fuku saja,
huruf lain juga sering dipakai seperti huruf Katsu yang berarti Menang. Boneka Daruma bertuliskan Katsu ini biasanya dibeli oleh para atlet. Dalam masyarakat jepang terdapat dua jenis permainan boneka Daruma yaitu: 3. Daruma Otoshi Daruma Otoshi yakni potongan kepala Daruma berada di bagian atas dari beberapa potong kayu yang disusun bertingkat. Pemain secara bergiliran mengeluarkan susunan potongan kayu dengan memakai palu dari kayu, tetapi bagian kepala Daruma tidak boleh jatuh. 4. Daruma-san ga Koronda (Daruma Jatuh) Permainan yang dimainkan sekelompok pemain dengan seorang pemain yang berjaga. Pemain yang berada di lapangan hanya boleh bergerak ketika pemain yang berjaga mengucapkan Daruma-san Ga koronda sambil menutup muka menghadap tembok atau pohon agar tidak bisa melihat para pemain lain yang sedang bergerak mendekatinya. Kunci dari permainan ini adalah perubahan irama serta cepat atau lambatnya dalam mengucapkan kalimat ajaib Daruma-san Ga Koronda. Dalam masyarakat Jepang, boneka sangatlah terkenal. Karena setiap boneka memiliki makna dan fungsi tersendiri. Boneka jepang memiliki berbagai jenis yanng berbeda-beda. Ada yang dibuat dengan menggunakan tangan maupun dengan teknologi yang tinggi. Tetapi boneka yang dibuat dengan tangan atau yang dikenal dengan boneka tradisional memiliki nilai magis yang memiliki peranan
penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Sedangkan boneka yang dibuat dengan teknologi tinggi hanya sebagai mainan atau untuk animasi, contohnya boneka Doraemon. Biasanya Daruma dibeli pada saat Tahun Baru, baik oleh pribadi maupun oleh perusahaan. Setelah dibeli, pemilik Daruma menambahkan sendiri mata kirinya dengan menggunakan fude (Kuas) sambil mengucapkan permohonan atau resolusi tahun barunya. Ketika permohonannya terkabul atau resolusinya terlaksana, barulah mata kanan boneka Daruma ditambahkan. Setelah itu, boneka Daruma di bawa ke kuil untuk kemudian dibakar sambil didoakan oleh biksu dalam sbuah ritual yang dinamakan Daruma Kuyo. Hingga kini, tradisi membeli Daruma pada awal Tahun Baru tetap dijalankan banyak warga Jepang. Di samping semua itu, di dalam menjalankan ritual boneka Daruma dibutuhkan suatu komitmen dari diri kita sendiri. Dengan adanya komitmen tersebut, barulah kita dapat memetik makna dari boneka Daruma secara harafiah. Boneka Daruma merupakan hal sangat menakjubkan karena dari hal yang sangat kecil, seperti sebuah boneka dapat memotivasi bahkan meningkatkan keoptimisan diri, serta menciptakan seorang individu yang tidak mudah berputus asa dan berdedikasi kepada suatu hal yang penting bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas. Fungsi boneka daruma bagi masyarakat: 1. Boneka Daruma merupakan boneka yang paling identik dalam masyarakat jepang karena setiap orang Jepang yang memiliki keinginan pasti memiliki boneka Daruma.
2. Boneka Daruma menggambarkan harapan dan keinginan dari setiap pemiliknya karena setiap harapan dan permohonan digambarkan dengan melukis mata kiri boneka Daruma. 3. Boneka Daruma merupakan simbol keberuntungan bagi masyarakat Jepang karena setiap kali orang yang ingin bertanding terutama bagi para atlet, tubuh boneka Daruma ditulis dengan huruf Katsu yang berarti menang. 4. Boneka Daruma memberikan nilai yang positif bagi masyarakat Jepang karena mengajarkan untuk selalu bersikap optimis dan pantang menyerah.