BAB IV HASIL DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah perancangan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: produksi pada departemen plastik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Vol No ISSN

Sumbu X (horizontal) memiliki range (rentang) dari minus takhingga. ( ) hingga positif takhingga (+ ). Kurva normal memiliki puncak pada X

4.1.7 Data Biaya Data Harga Jual Produk Pengolahan Data Penentuan Komponen Kritis Penjadualan Perawatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL TA. SURAT PENGAKUAN...ii. SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN...iii HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO HALAMAN PERSEMBAHAN

OPTIMASI PERSEDIAAN SUKU CADANG UNTUK PROGRAM PEMELIHARAAN PREVENTIP BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS

Penjadwalan Predictive Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pellet di PT Charoen Pokphand Indonesia - Sepanjang

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

DISTRIBUSI PROBABILITAS DAN TERMINOLOGI KEANDALAN

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. besar terhadap produktivitas pada bidang manufaktur maupun jasa. Dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 64

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian perawatan Jenis-Jenis Perawatan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan dengan parameter-parameter yang ada. Setelah itu dilakukan

RELIABILITAS & FUNGSI HAZARD. 05/09/2012 MK. Analisis Reliabilitas Darmanto, S.Si.

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI PEMILIHAN KOMPONEN ELEKTRONIK PENYUSUN MODUL LOADER DAN POWER SUPPLY PADA VCD PLAYER TIPE ABC DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NON LINIER PROGRAMMING

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di

PERANCANGAN PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. ARTHA PRIMA SUKSES MAKMUR

BAB III SURVIVAL ANALYSIS UNTUK MENGUJI RELIABILITAS PRODUK DAN PENENTUAN GARANSI PRODUK 3.1 Garansi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. Perancangan Arsitektur Jaringan. Pengambilan Data (Capture Data)

KEBIJAKAN OPTIMAL PENGGANTIAN KOMPONEN BERBASIS UMUR UNTUK PREVENTIVE MAINTENANCE PADA CNC PLATE CUTTING

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

OPTIMASI PROGRAM PERAWATAN PENCEGAHAN PADA PUMPING UNIT AREA 12 NORTH PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

INTERVAL PENGGANTIAN PENCEGAHAN SUKU CADANG BAGIAN DIESEL PADA LOKOMOTIF KERETA API PARAHYANGAN * (STUDI KASUS DI PT. KERETA API INDONESIA)

MAKALAH DISTRIBUSI GAMMA DI SUSUN OLEH AWAN ARGA SAPUTRA DESSY ROFICA WULANDARI SUHENDRA PRADESA

ANALISIS RELIABILITAS PADA MESIN MEISA KHUSUSNYA KOMPONEN PISAU PAPER BAG UNTUK MEMPEROLEH JADUAL PERAWATAN PREVENTIF

PERHITUNGAN MEAN TIME TO FAILURE RODA GERINDA SILICONE CARBIDE Ø 205 mm PADA MESIN GERINDA. Firlya Rosa 1, Edrward Prawiro 2 ABSTRAK

PENGGUNAAN ANALISIS KETAHANAN HIDUP UNTUK PENENTUAN PERIODE GARANSI DAN HARGA PRODUK PADA DATA WAKTU HIDUP LAMPU NEON

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

3 BAB III LANDASAN TEORI

Dewi Widya Lestari

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN SUB-SUB SISTEM MESIN HEIDELBERG CD 102 DI PT. X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pembuatan solusi tersebut adalah sebagai berikut: harapan dan memiliki manfaat yang maksimal.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. pihak perusahaan PT. Muliapack Intisempurna. Pengumpulan data ini

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SURAT KETERANGAN PERUSAHAAN LEMBAR PENGAKUAN PERSEMBAHAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM MANAJEMEN PERAWATAN UNIT MMU PUMP DAN OIL SHIPPING PUMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penjelasan yang lebih lengkap dari tiap langkah adalah sebagaiberikut :

ANALISIS KEANDALAN KOMPONEN KRITIS LIFT NPX UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN YANG OPTIMUM

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB V ANALISA DAN INTERPRETASI

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN TUBER DAN BOTTOMER DENGAN METODE ANALISIS RELIABILITAS DI PT X

PENENTUAN JADWAL PERAWATAN MESIN POMPA MELALUI ANALISIS KEANDALAN PADA PDAM GUNUNG LIPAN, SAMARINDA SEBERANG, KALIMANTAN TIMUR

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

OPTIMASI JADWAL PERAWATAN PENCEGAHAN PADA MESIN TENUN UNIT SATU DI PT KSM, YOGYAKARTA

KARAKTERISTIK FUNGSI HAZARD RATE DISTRIBUSI GENERALIZED WEIBULL. (Skripsi) Oleh MUTIA ADILLAH

Identifikasi Pola Kerusakan Komponen Kritis pada Mesin EAF dengan Simulasi Monte Carlo

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu meliputi data dan metode analisis data yang digunakan untuk menentukan interval

III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

Fungsi Reliabilitas untuk Service

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

Optimasi Preventive Maintenance pada Mesin Tuber. JurusanStatistika ITS

Power Dari Uji Kenormalan Data

Evaluasi Keandalan Sistem Mesin Kontrol Bahan Bakar Pada Pesawat Boeing 737 Classic Garuda Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Interval Kepercayaan Skewness dan Kurtosis Menggunakan Bootstrap pada Data Kekuatan Gempa Bumi

Pemodelan Data Besar Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor Menggunakan Distribusi Mixture Erlang

Journal of Control and Network Systems

JADWAL PERAWATAN OVERHEAD CRANE DENGAN MENGGUNAKAN PROPORTIONAL HAZARDS MODEL DAN TOTAL TIME ON TEST PLOTTING DI PT. BUKAKA TEKNIK UTAMA *

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN WAKTU TUNGGU PENUMPANG ANTAR WAKTU PADA SHELTER DI KORIDOR II TRANS METRO BANDUNG ABSTRAK

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GLAZING LINE 5 DI PT. ADYABUANA PERSADA

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

Pengukuran dan Peningkatan Kehandalan Sistem

Penentuan interval penggantian komponen secara preventif untuk meminimumkan total biaya penggantian akibat kerusakan mesin

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Pada PT. Surya Pamenang

BAB IV ANALISIS DATA

ESTIMASI PARAMETER DISTRIBUSI WEIBULL DENGAN TRANSFORMASI MODEL REGRESI MENGGUNAKAN METODE KUADRAT TERKECIL LINIER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Usulan Penjadwalan Perawatan Mesin Dengan Mempertimbangkan Reliability Block Diagram Pada Unit Stand CPL Di PT Krakatau Steel

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Data Hasil Pengujian Pengujian yang dilakukan menguji masa hidup baterai dengan alat uji masa hidup baterai yang telah dirancang dan dimplementasikan. Pengujian dilakukan saat baterai pertamaa dibuka dari kemasan sampai tidak dapat menghidupkan beban menyalakan bohlam. Gambar 4.1. Dua Jenis baterai ABC yang diuji Dalam penelitian ini penulis mengistilahkan baterai merek ABC jenis Dry cell dengan sebutan baterai ABC dry cell dan baterai merek ABC jenis Super power dengan sebutan Baterai ABC super power. Berikut data hasil pengujian masa hidup baterai merek ABC dry cell: Tabel 4.1.11 Data pengujian masa hidup baterai merek ABC dry cell No 1 2 3 4 5 6 7 Baterai Jenis Lifetime (jam) Menit L1 Dry cell 5:54:21 354,35 L2 Dry cell 5:42:52 342,87 L3 Dry cell 4:39:45 279,75 L4 Dry cell 4:59:42 299,70 L5 Dry cell 5:25:19 325,32 L6 Dry cell 5:43:43 343,72 L7 Dry cell 5:30:15 330,25 30

31 Tabel lanjutan 4.1.1 Data pengujian masa hidup baterai merek ABC dry cell No Baterai Jenis Lifetime (jam) Menit 8 L8 Dry cell 5:44:42 344,70 9 L9 Dry cell 5:26:51 326,85 10 L10 Dry cell 6:00:46 360,77 11 L11 Dry cell 5:28:12 328,20 12 L12 Dry cell 5:11:23 311,38 13 L13 Dry cell 5:12:09 312,15 14 L14 Dry cell 3:36:14 216,23 15 L15 Dry cell 4:03:39 243,65 16 L16 Dry cell 5:11:59 311,98 17 L17 Dry cell 6:03:46 363,77 18 L18 Dry cell 5:30:01 330,02 19 L19 Dry cell 5:49:16 349,27 20 L20 Dry cell 5:30:15 330,25 Berikut data hasil pengujian baterai ABC super power: Tabel 4.1.2 Data hasil pengujian masa hidup baterai ABC super power No Baterai Jenis Lifetime (jam) Menit 1 L1 Super power 5:39:51 339,85 2 L2 Super power 5:49:56 349,93 3 L3 Super power 6:40:16 400,27 4 L4 Super power 6:12:43 372,72 5 L5 Super power 5:44:02 344,03 6 L6 Super power 5:54:02 354,03 7 L7 Super power 5:55:11 355,18 8 L8 Super power 6:03:01 363,02 9 L9 Super power 5:45:44 345,73 10 L10 Super power 6:35:23 395,38 11 L11 Super power 5:11:21 311,35 12 L12 Super power 6:08:48 368,80

32 Tabel lajutan 4.1.2 data hasil pengujian masa hidup baterai ABC super power No Baterai Jenis Lifetime (jam) Menit 13 L13 Super power 5:24:04 324,07 14 L14 Super power 6:52:47 412,78 15 L15 Super power 5:05:41 305,68 16 L16 Super power 5:45:45 345,75 17 L17 Super power 4:16:54 256,90 18 L18 Super power 5:45:02 345,03 19 L19 Super power 5:11:02 311,03 20 L20 Super power 5:40:11 340,18 4.2 Analisis Reliabilitas atau keandalan baterai diartikan sebagai peluang suatu baterai akan melaksanakan fungsinya dalam periode waktu tertentu di bawah kondisi yang diberikan. Oleh karena itu, baterai dikatakan mengalami kegagalan jika baterai tersebut berhenti melakukan fungsinya. Dalam penelitian ini memanfaat software Minitab untuk mengolah data dari masa hidup baterai untuk mencari apakah kumpulan data masa hidup termasuk bentuk distribusi normal, lognormal, Weibull, eksponen atau gamma. Keluaran dari software Minitab berupa grafik, nilai p-value, nilai α dan nilai β. Data yang ada dapat diketahui, dapat dilihat dari p-value berdasarkan Anderson darling test pada software Minitab. Jika nilai p-value lebih besar dari 0,05 berdasarkan Anderson darling test maka menerima H0 (Data mengikuti distribusi tertentu) dan jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka menolak H0. Jika menerima H0 maka kumpulan data yang diolah termasuk distribusi tersebut. Nilai 0,05 merupakan tingkat error dalam penentuan jenis distribusi. 4.2.1 Keluaran Minitab Untuk Baterai ABC Dry cell Pengolahan data hasil uji coba masa hidup diolah software Minitab16 dengan mencari berbentuk distribusinya dengan memanfaatkan tool probality

33 plots pada menu graphs. Nilai-nilai keluaran dari Minitab16 diantaranya p-value, α dan β. Nilai p-value menentukan apakah data yang diuji termasuk distribusi tersebut atau tidak, seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelunya mengenai Uji Anderson darling. 4.2.1.1 Distribusi Normal Dengan melihat keluaran dari software minitab dapat membuktikan apakah p-value melebihi nilai 0,05 atau tidak. jika nilai p-value melebihi 0,05 maka data masa hidup termasuk jenis distribusi Normal. Berikut hasil dari pengujiannya: Gambar 4.2. Pengujian data baterai ABC dry cell dari distribusi Normal menggunakan software Minitab. Dari data gambar di atas terlihat p-value bernilai 0,007 ini menunjukan kumpulan data uji masa hidup baterai yang ada bukan termasuk distribusi Normal. 4.2.1.2 Distribusi Lognormal Pengujian data masa hidup baterai ABC dry cell pada distribusi Lognormal, berikut keluaran software minitab untuk distribusi Lognormal:

34 Gambar 4.3. Pengujian data baterai ABC dry cell dari distribusi Lognormal menggunakan software Minitab. Dari data gambar terlihat p-value bernilai 0,005 ini menunjukan data-data uji masa hidup baterai yang ada bukan termasuk distribusi Lognormal. 4.2.1.3 Distribusi Weibull Dengan melihat keluaran dari software minitab dapat buktikan apakah p- value melebihi nilai 0,05 atau tidak. jika nilai p-value melebihi 0,05 maka data masa hidup termasuk jenis distribusi Weibull, berikut hasil pengujiannya: Gambar 4.4. Pengujian data baterai ABC dry cell dari distribusi Weibull menggunakan software Minitab.

35 Dari data gambar terlihat p-value bernilai 0.214 ini menunjukan data uji masa hidup baterai adalah termasuk distribusi Weibull. 4.2.1.4 Distribusi Eksponen Pengujian data masa hidup baterai ABC dry cell pada distribusi Eksponen, berikut keluaran software minitab untuk distribusi Eksponen: Gambar 4.5. Pengujian data baterai ABC dry cell dari distribusi Eksponen menggunakan software Minitab. Dari data gambar terlihat p-value bernilai 0,003 ini menunjukan data uji masa hidup baterai adalah bukan distribusi Eksponen. 4.2.1.5 Distribusi Gamma Pengujian data masa hidup baterai ABC dry cell pada distribusi Gamma, berikut keluaran software minitab untuk distribusi Gamma:

36 Gambar 4.6. Pengujian data baterai ABC dry cell dari distribusi Gamma menggunakan software Minitab. Dari data gambar terlihat p-value bernilai 0,005 ini menunjukan data-data uji masa hidup baterai yang ada bukan termasuk distribusi Gamma. 4.2.2 Keluaran Minitab Untuk Baterai ABC Super power Dalam pengujian pada baterai ABC dry cell terlihat bahwa bentuk distribusinya hanya termasuk distribusi Weibull. Selanjut membuktikan apakah Jenis Baterai ABC super power memenuhi juga distribusi Weibull atau termasuk semua jenis distribusi. 4.2.2.1 Distribusi Normal Seperti pada pengujian sebelumnya dengan melihat keluaran dari software minitab dapat membuktikan jenis distribusinya dengan melihat nilai p-value. Berikut hasil pengujian untuk distribusi Normal:

37 Gambar 4.7. Pengujian data baterai ABC super power dari distribusi Normal menggunakan software Minitab. Dari data gambar diatas terlihat p-value bernilai 0,306 ini menunjukan datadata uji masa hidup baterai yang ada termasuk distribusi Normal. 4.2.2.2 Distribusi Lognormal Pengujian data masa hidup baterai ABC super power pada distribusi Lognormal, berikut keluaran software minitab untuk distribusi Lognormal: Gambar 4.8. Pengujian data baterai ABC super power dari distribusi Lognormal menggunakan software Minitab.

38 Dari data gambar di atas terlihat p-value bernilai 0,1 ini menunjukan datadata uji masa hidup baterai yang ada termasuk distribusi Lognormal. 4.2.2.3 Distribusi Weibull Dengan melihat keluaran dari software minitab dapat buktikan apakah p- value melebihi nilai 0,05 atau tidak. jika nilai p-value melebihi 0,05 maka data masa hidup termasuk jenis distribusi Weibull. Gambar 4.9. Pengujian data baterai ABC super power dari distribusi Weibull menggunakan software Minitab. Dari data gambar di atas terlihat p-value bernilai 0,213 ini menunjukan datadata uji masa hidup baterai termasuk distribusi Weibull. 4.2.2.4 Distribusi Eksponen Pengujian data masa hidup baterai ABC dry cell pada distribusi Lognormal, berikut keluaran software minitab untuk distribusi Lognormal:

39 Gambar 4.10. Pengujian data baterai ABC super power dari distribusi Eksponen menggunakan software Minitab. Dari data gambar diatas terlihat p-value bernilai 0,003 ini menunjukan datadata uji masa hidup baterai yang ada bukan termasuk distribusi Eksponen. 4.2.2.5 Distribusi Gamma Pengujian data masa hidup baterai ABC super power pada distribusi Gamma, berikut keluaran software minitab untuk distribusi Gamma: Gambar 4.11. Pengujian data baterai ABC super power dari distribusi Eksponen menggunakan software Minitab.

40 Dari data gambar diatas terlihat p-value bernilai 0,250 ini menunjukan datadata uji masa hidup baterai yang ada termasuk distribusi Gamma. 4.3 Analisis Reliabilitas Distribusi Weibull Berdasarkan hasil pencarian jenis distribusi ternyata Baterai ABC dry cell memenuhi distribusi Weibull sedangkan Baterai ABC Super power selain memenuhi distribusi Weibull juga memenuhi syarat distribusi lainya. Dalam penelitian ini untuk analisis yang lebih dalam perbandingan, maka diambil distribusi Weibull saja. 4.3.1 Distribusi Weibull Untuk Baterai ABC Dry cell Pada keluaran Software Minitab untuk baterai ABC dry cell terlihat bahwa data hasil uji baterai termasuk distribusi Weibull dimana p-value bernilai 0,214, α bernilai 334,5 dan β bernilai 12,85. 4.3.1.1 CDF (Cumulatif Density Function) Fungsi distribusi kumulatif untuk distribusi Weibull: 1 Persamaan diperoleh dari persamaan (2) pada bab II. Telah disebutkan sebelumnya untuk baterai ABC dry cell nilai α = 334,5 dan β = 12,85. Misalkan dengan waktu 300 menit. 1., = 0,22 4.3.1.2 Reliability Fungsi Reliabilitas atau keandalan untuk distribusi Weibull, Persamaan diperoleh dari persamaan (4) pada bab II: Rt e

41 Dimana nilai α Reliabilitasnya jika pada waktu 300 menit = 334,5 dan β = 12,85, misalkan bagaimana nilai R., 0,78 Ini menunjukan bahwa peluang baterai ABC dry cell dapat hidup atau melakukan fungsinya selama 300 menit adalah 0,78 4.3.1.3 Failure rate Tingkat kegagalan (Hazard Rate) atau tingkat kerusakan (Failure Rate) adalah probabilitas bersyarat suatu komponen gagal dalam waktu interval terkecil tingkat kegagalan, Probabilitas bersyarat suatu komponen gagal dalam waktu interval terkecil. $ % & ' & ( ) * Persamaan diperoleh dari persamaan (6) pada bab II. Telah disebutkan sebelumnya untuk baterai ABC dry cell nilai α = 334,5 dan β = 12,85, misalkan dengan waktu 500 menit bagaimana tingkat kegagalannya: $ 12,85 334,5 ' 500 334,5 ( */,0 * = 5,73 Artinya baterai ABC dry cell hidup sampai 450 menit dengan tingkat kegagalan 5,73. 4.3.1.4 Mean Rata-rata atau ekspektasi dari distribusi Weibull: 1 &г'13 1 % ( Persamaan diperoleh dari persamaan (7) pada bab II. nilai α = 334,5 dan β = 12,85

42 1 334,5 г'13 1 12,85 ( = 321,35 Ini menunjukan bahwa rata-rata baterai ABC dry cell dapat hidup 321,35 menit. 4.3.1.5 Variance konsep penting lain untuk melihat keragaman dari distribusi Weibull adalah dengan variance : 4 & / 5г'13 2 % (6г'131 % (7 /8 Persamaan diperoleh dari persamaan (8) pada bab II. Telah disebutkan sebelumnya untuk baterai ABC dry cell nilai α = 334,5 dan β = 12,85 4 334,5 / 5г'13 2 12,85 (6г'13 1 12,85 (7 / 8 = 928,57 Ini menunjukan bahwa tingkat keragaman data hasil uji sangat bervariasi. Semakin tinggi nilai variance berarti semakin bervariasi dan beragam suatu data. 4.3.2 Distribusi Weibull Untuk Baterai ABC Super power Pada keluaran software Minitab untuk baterai ABC dry cell terlihat bahwa data hasil uji baterai termasuk distribusi Weibull dimana p-value bernilai 0,213, α bernilai 362,4 dan β bernilai 11,25. 4.3.2.1 CDF (Cumulatif Density Function) Fungsi distribusi kumulatif untuk distribusi Weibull: 1 Persamaan diperoleh dari persamaan (2) pada bab II. Telah disebutkan sebelumnya untuk baterai ABC dry cell nilai α = 362,4 dan β = 11,25. Misalkan dengan waktu 300 menit.

43 1 9/,, = 0,11 4.3.2.2 Reliability Fungsi Reliabilitas atau keandalan untuk distribusi Weibull, Persamaan diperoleh dari persamaan (4) pada bab II: Di mana nilai α Rt e Reliabilitasnya jika pada waktu 300 menit = 362,4 dan β = 11,25, misalkan bagaimana nilai R 9/,, 0,89 Ini menunjukan bahwa peluang baterai ABC super power dapat hidup atau melakukan fungsinya selama 300 menit adalah 0,89 4.3.2.3 Failure rate Tingkat kegagalan (Hazard Rate) atau tingkat kerusakan (Failure Rate) adalah probabilitas bersyarat suatu komponen gagal dalam waktu interval terkecil tingkat kegagalan, Probabilitas bersyarat suatu komponen gagal dalam waktu interval terkecil. $ % & ' & ( ) * Persamaan diperoleh dari persamaan (6) pada bab II. Telah disebutkan sebelumnya untuk baterai ABC dry cell nilai α = 362,4 dan β = 11,25, misal dengan waktu 450 menit bagaimana tingkat kegagalannya: $ 11,25 362,4 ' 500 362,4 ( **,/ * = 0,16

44 Artinya baterai ABC super power hidup sampai 500 menit dengan tingkat kegagalan 0,16. 4.3.2.4 Mean Rata-rata atau ekspektasi dari distribusi Weibull: 1 &г'13 1 % ( persamaan diperoleh dari persamaan (7) pada bab II. nilai α = 362,4 dan β =11,25 1 362,4 г13 * **,/ = 346,43 Ini menunjukan bahwa rata-rata baterai ABC dry cell dapat hidup 346,43 menit. 4.3.2.5 Variance konsep penting lain untuk melihat keragaman dari distribusi Weibull adalah dengan variance : 4 & / 5г'13 2 % (6г'131 % (7 /8 Persamaan diperoleh dari persamaan (8) pada bab II. Telah disebutkan sebelumnya untuk baterai ABC dry cell nilai α = 362,4 dan β = 11,25 362,4 / 5г'13 2 11,25 (6г'13 1 11,25 (7 / 8 = 1389,9 Ini menunjukan bahwa tingkat keragaman data hasil uji sangat bervariasi.

45 4.3.3 Perbedaan Baterai ABC Dry cell dan Super power Jika membandingkan dari nilai Reliabilitas dari dua jenis baterai yang diuji dimana pada waktu 300 menit nilai Reliabilitas baterai ABC dry cell 0,78 sedangkan nilai Reliabilitas ABC super power 0,89 ini membuktikan bahwa kehandalan baterai ABC super power lebih baik dibandingkan baterai ABC yang berdry cell. Tabel 4.3.1 Data reliabilitas Weibull No Reliabilitas Weibull Dry cell Baterai ABC Super power 1 CDF, dengan t = 300 menit 0,22 0,11 2 Reliabilitas, dengan t=300 menit 0,78 0,89 3 Failure Rate, dengan t=500 menit 5,73 0,16 4 Mean 321,35 346,43 5 Variance 928,57 1389,9 Ditinjau dari failure rate-nya baterai ABC dry cell nilai failure rate-nya 5,73 jika pada saat 500 menit sedangkan pada ABC super power nilainya 0,16 ini berarti jika ditinjau dari failure rate ABC super power lebih baik tingkat kegagalannya pada saat 500 menit. Dilihat dari nilai Mean, Mean baterai dry cell lebih rendah yaitu 321,35 sedangkan baterai super power 346,43. Dengan data ini dapat dilihat kemampuan baterai dry cell dan baterai super power pada rata-rata hidupnya dimana baterai super power dapat hidup dengan rata-rata 321,35 menit dan baterai super power dapat hidup dengan rata-rata 346,43 menit. Ternyata ratarata waktu hidup baterai super power lebih baik dibandingkan baterai ABC dengan dry cell. Selanjut perhatikan nilai variance, variance merupakan banyak jumlah data yang berbeda. Dilihat dari nilai Variance Baterai ABC dry cell 928,57 sedangkan

46 baterai super power 1389,9. Terlihat cukup jelas perbedaan data dari Variance dapat diartikan bahwa Baterai ABC super power lebih bervariasi masa hidupnya dibandingkan baterai dry cell, berdasarkan data Variance Baterai ABC dry cell lebih baik karena jika mempunyai 20 jenis baterai masa hidupnya relatif hampir sama, dibandingkan dengan baterai ABC super power.