KARYA ILMIAH PALA SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN BAGI MASYARAKAT PATANI DI SUSUN OLEH: FADLI HAKIM,S.Hut PATANI, 15 OKTOBER 2017
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang sederhana ini. Dalam kesempatan ini penulis mengambil judul PALA SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN MASYARAKAT PATANI Adapun tujuan penulis menyusun karya tulis ini sebagai persyaratan untuk seleksi tenaga kerja bakti rimbawan. Semoga isi karya tulis ini tidak hanya sebagai persyaratan untuk mengikuti seleksi yang dimaksudkan diatas, tapi juga bermanfaat serta menambah pengetahuan atau pengalaman bagi para pembaca bagi penulis khususnya, Aamiin.. A. PEDAHULUAN Kegiatan perhutanan social(socialforestry) didefenisikan sebagai bentu kehutanan industry(konvensiaonal) yang di modifikasikan untuk memungkinkan distribusi keuntungan kepada masyarakat local(giolmour dan fisher, 1991 dalam suharjito dan darusman(1998). Sementara jika mengacu pada teori (19830 dalam suharjito dan darusman(1998)konsep perhutanan social dapat di laksanakan padahal hutan tradisional, yaitu kawasan hutan Negara maupun lahan lahan lainya seperti pekarangan, tegalan atau kebun/ oleh karena itu pertama tama kita memandang tujuan pengembangan hutan social adalah melibatkan masyarakat yang mendiami sekitar dan didalam kawasan hutan untuk turun serta memberdayakan sumber daya hutan yang ada. Hutan rakyat lebih banyak dikembangkan oleh masyarakat dengan polatan aman campuran, hal ini dikarenakan pada umumnya kepemilikan lahan yang terbatas sehingga pemilihan jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan kecocokan dengan kondisi biofiskmen menjadi pertimbangan petani dalam mengelolahnya agar hutan rakyat memberikan pendapat yang tinggi. Salah satu jenis tanaman yang dapat dikembangkan dihutan rakyat adalah pala. Tanaman pala yang telah diperdagangkan dan dibudidayakan secara turun temurun dalam bentuk perkebunan rakyat. Sebagian besar kepulauan Maluku dan Maluku utara. Produk pala Indonesia termasuk unggul dipasar dunia karena memiliki aroma yang khas dan rendemen minyak yang tinggi. Tanaman palah mempunyai nilai history yang melekat dengan masyarakat Maluku dan Maluku utara. Rumphius pada tahin 1743 menyatakan bahwa tuhan yang bijaksana dalam memberikan kekayaan telah memperuntukan tanaman pala dan cengkeh bagi masyarakat Maluku utara. Lebih lanjut mengatakan bahwa dunia mengenal Maluku dari hasil pala dan cengkeh. System tataniaga pala dan cengkeh telah tertata dengan baik pada zaman V.O.C sehingga pala bias memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi Negara belanda
B. PEMBAHASAN Pala(Myristicafragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan banda dan maluku. Akibat akibat nilai yang tinggi sebagai rempah rempah, buah dan biji pala telah menjadikan komoditi perdagangan yang sejak masa romawi. Semenjak zaman ekplorasi eropa, pala tersebar luas didaerah tropika lain seperti, Mauritius dan karibia(grenada). Daun pala berbentuk kelip langsing, buahnya berbentuk lonjong seperti lemon berwarna kuning, berdagin dan beraroma khas karena mengandung minyak aksir pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan dagin buah membuka dan biji akan terliht bungkus fully yang berwarna mera, serta buah menghasilkan satu biji berwarna coklat.
Kecamatan patani merupakan kecamatan yang terletak di kabupaten Halmahera tengah, propinsi Maluku utara. Kecamatan patani sendiri terbagi atas lima kecamatan yaitu kecamatan pattani barat, patani selatan, patani utara, dan kecamatan patani timur. Dari lima kecamatan tersebut merupakan wilayah yang memilii hasil palah, cengkeh, dan kelapa sebagai tanaman tahunan. Tumbuhan pala yang memiliki nilai ekonomi tinggi, bagi masyarkat patani secara umum tidak hanya buah, fully atau daging yang dibutuhkan tetapi diakar sampai daun sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena kondisi wilayah yang berada jauh di ibu kota kabupaten sehingga masyarakat masyarakat yang masih tradisional batang pohon pala sebagai bahan bakar untuk memasak. Secara umum pala di panen bijinya(arllus), dan daging buahnya, biji pala mengandung minyak atsir 7-14%, bubuk pala digunakan sebagai penyeda tumpuk roti atau kue, pudding, saus,sayuran dan minuman penyegar(sepertieggnog). Minyaknya juga digubakab sebagai campuran parfum atau sabun. Panen pertama dapat dilakukan 7-9 tahun setelah pohonnya ditanamdan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Pohonnya dapat mencapai 20 meter dan usiannya bias menccapai ratusan tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (national scien dan technology authority). Dalam buku (guide book ontehproperusofmedicinalplanst) buah pala ini mengandung kimia yang bermanfaat untuk kesehatan. kulit dan daging buah pala ini banyak menandung minyak atsir dan zat samak, sedangkan fullinya mengandung atsir zat samak dan pati, sedangkan biji mengandung minyak atsir, saponin, meristisin, elemisi, enzimlipase, pectin, lemonena, dan asam oleanolat. Hamper semua mengandung senyawa kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan, diantaranya dapat mengobati masuk angina, insomnia, sirsifat, stomakik ( melancarkan pencernaan dan meningkatkan nafsu makan),karmiatif (melancarkan bunagangin) antiemetic ( mengatasi rasa mual mau munta) nyerihaid sera rematik. KESIMPULAN Pala memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di hutan rakyat di kecamatan patani, karena terdapat factor factor yang mendukung pengembangannya yaitu,: 1. Karena jenis tanaman pala suda ada sejak zaman hindia belanda 2. Tidak diragukan lagi secara fisik bahwa tanah diwilayah kecamatan patani secara umu memiliki kesesuaian dengan pertumbuhan tanaman pala dan secara social dapat diterimah oleh masyarkat. 3. Secara ekonomi memiliki harga yang cukup tinggi dan stabil sehingga memberikan tambahan pendapatan 4. Kondisi pemasaran baik tumbhan maupun bibitnya sangat mudah, namun demikiian masih diperlakukan upaya dari berbagai pihak baik pada tingka produksi maupun pasca panennya agar pala di kecamatan patani dapat memnuhi kebutuhan
dalam skala yang lebih besar dan dapat berkontribusi lebih banyak dalam peningkatan pendapatan petani. DAFTAR PUSTAKA AwangS.ASantosoH,WidayatiWT,KustomoYN,&Supardiono.2001.GuratHutan RakyatdiKapurSelatan.DebutPress.Yogyakarta Ht://jurnalasia.com/2014/01/07meraup-untung-untungdaritanam anpala