KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

dokumen-dokumen yang mirip
Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi

ANALISIS FILOGENETIK TIGA POPULASI DUKU TURAK (Lansium domesticum Corr.) ASAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

SKRIPSI. KARAKTERISASI MORFOLOGI DAUN KULTIVAR DURIAN LOKAL (Durio zibethinus Murr.) DI KECAMATAN KUANTAN MUDIK KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Aminah et al, Studi Hubungan Kekerabatan 90

BAB I PENDAHULUAN. selebihnya tumbuh di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan pulau

BAB I PENDAHULUAN. tubuh, warna serta ciri lainnya yang tampak dari luar. Seiring dengan

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI MORFOLOGI TANAMAN PISANG(Musa spp.) DITIGA KECAMATAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi Tanaman Anggrek Vanda tricolor Lindl. var. suavis

BAB I PENDAHULUAN. flora yang dapat ditemukan adalah anggrek. Berdasarkan eksplorasi dan

Kekayaan Jenis Anggrek Di Hutan Alam

SKRIPSI. Oleh : NAZRIAH PRATIWI / AGROEKOTEKNOLOGI PEMULIAAN TANAMAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

HUBUNGAN KEKERABATAN ANGGOTA FAMILI PANDANACEAE KOLEKSI KEBUN RAYA PURWODADI-LIPI BERDASARKAN MORFOMETRI KARAKTER ORGAN VEGETATIF SKRIPSI

Eksplorasi dan Karakterisasi Keanekaragaman Plasma Nutfah Mangga (Mangifera) di Sumatera Tengah

Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis Hibrida

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN TUMBUHAN ANGGREK (ORCHIDACEAE) DI KAWASAN RIMBO PANTI KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL

KARAKTER VEGETATIF DAN GENERATIF BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI LAHAN GAMBUT

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

PENANDA MORFOLOGI DAN AGRONOMI ASAL KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Universitas Gadjah Mada; Universitas Gadjah Mada ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terkenal di seluruh dunia dengan kekayaan anggreknya yang

Seminar Nasional HUT Kebun Raya Cibodas Ke-159 ISBN

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI JENIS TANAMAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI SUMATERA UTARA SKRIPSI

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di hutan primer Gunung Pesawaran Taman

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN KARO SKRIPSI OLEH :

BAB III METODE PENELITIAN

Karakterisasi Anggrek Alam secara Morfologi dalam Rangka Pelestarian Plasma Nutfah

SKRIPSI. ANALISIS KEKERABATAN BEBERAPA TANAMAN MANGGA (Mangifera sp.) BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN ANATOMI DAUN. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kondisi lingkungan tumbuh. Selain itu anggrek Dendrobium memiliki

BAB I PENDAHULUAN. di muka bumi ini merupakan bagian keindahan dari ciptaan Allah swt.

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN BEBERAPA JENIS MANGGA (Mangifera) BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DAN FLUORESENSI KLOROFIL

KARAKTERISASI MORFOLOGI PISANG BATU (Musa balbisiana Colla) DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Dendrobium

INVENTARISASI JENIS-JENIS ANGGREK DI SAMOSIR UTARA KABUPATEN SAMOSIR, PROVINSI SUMATERA UTARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ORCHIDACEAE PULAU RUBIAH KOTA MADYA SABANG PROVINSI ACEH

Floribunda 4(7) ANALISIS KEKERABATAN MORFOLOGI MANGIFERA DARI SUMATERA TENGAH

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN 20 SPESIES ANGGREK DENDROBIUM BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI

Siti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN...ii KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR TABEL...

MORPHOLOGICAL IDENTIFICATION OF NORTH SUMATRA SALAK (Salacca sumatrana Becc.) AT SOUTH TAPANULI REGION

STUDI KEKERABATAN KULTIVAR KAMBOJA (Plumeria sp.) DENGAN TEKNIK RANDOM AMPLIFIED POLYMORPHIC DNA (RAPD)

VARIASI MORFOLOGI ANGGREK DENDROBIUM YANG DITEMUKAN DI DESA SIOBAN KECAMATAN SIPORA SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anggrek adalah tanaman hias yang banyak diminati oleh para kolektor

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

VARIASI MORFOLOGI DAN HUBUNGAN FENETIK POPULASI SUKUN

I. PENDAHULUAN. ekosistem asli (alami) maupun perpaduan hasil buatan manusia yang

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA SPESIES ANGGREK DALAM GENUS Dendrobium SKRIPSI

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

BAB I PENDAHULUAN. dan varietas berbagai tanaman hortikultura, salah satunya adalah tanaman

ANALISIS POLA PITA ANDALIMAN (Zanthoxylum acanthopodium D.C) BERDASARKAN PRIMER OPC-07, OPD-03, OPD-20, OPM-20, OPN-09

INVENTARISASI TANAMAN ANGGREK DI HUTAN IRENGGOLO DUSUN BESUKI, DESA JUGO, MOJO, KEDIRI

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis


II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

Periode Juli-September 2016 ISSN ONLINE : Jenis-Jenis Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai Provinsi Riau Berdasarkan Karakter Morfologi

INVENTARISASI DAN SEBARAN ANGGREK HUTAN DI PATTUNUANG, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN

Floribunda 5(2) 2015 PERBEDAAN VEGETATIF DUA JENIS EKONOMI ETLINGERA YANG DIPAKAI PENDUDUK BOGOR

EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI ANGGREK EPIFIT DI HUTAN COBAN TRISULA KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

KARAKTERISASI SIFAT FISIK DAN KIMIA BUAH NAGA SUPER RED (Hylocereus contrasinences) DI KABUPATEN PELALAWAN

BIOSISTEMATIKA VARIETAS PADA JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI DI AGROWISATA BHAKTI ALAM NONGKOJAJAR, PASURUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS CABAI RAWIT (Capsicum frutescent L.) DI LAHAN GAMBUT

HUBUNGAN KEKERABATAN FENETIK TUJUH ANGGOTA FAMILIA APOCYNACEAE. Rahmawati, Hasanuddin, Cut Nurmaliah, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah,

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

Prinsip Dasar Klasifikasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

I. PENDAHULUAN. yang unik adalah hibrida Phalaenopsis Sogo Vivien yang merupakan hasil

ABSTRACT ATRA ROMEIDA. Induced Mutation by Gamma-ray Irradiation for the Development of Superior Orchid Clones Spathoglottis plicata

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakterisasi secara morfologi beberapa kultivar cabai di Yogyakarta

PRAKATA. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan. hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis maupun sub tropis.


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Genus Cucumis pada dasarnya memiliki bermacam-macam jenis spesies

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

Karakterisasi Morfologi Anggrek Phalaenopsis spp. Spesies Asli Indonesia. Morphology Characterization of Indonesia Phalaenopsis spp.

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. sebagai satu dari empat jenis buah yang ditetapkan sebagai komoditas prioritas

Transkripsi:

KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Fitriani K.U 1,Herman 2, Nery Sofiyanti 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Biologi 2 Bidang Genetika Jurusan Biologi 3 Bidang Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia fitriani070711@gmail.com ABSTRACT Bulbophyllum and Vanda are tropical orchids that are widely distributed in many regions in Indonesia, as well as in Pekanbaru, Riau. These genera have their own beauty with unique morphological characters, therefore they attract most people especially orchid lover. This research aimed to identify the species of Bulbophyllum and Vanda in Pekanbaru and to determine their relationship based on their morphological characters. One hundred eighteen characters were scored from 10 orchid species, these characters were then analyzed using NTSyst 2.02. The result identified five Bulbophyllum species (B. vaginatum, B. medusa,b. machrantum, B. echinolambium and B. coroliferum) and five Vanda species (V. teres, V. dearei, V. limbata, V. tricolorand V. sumatrana). The similarity coefficient was ranged from 0.24-0.72. The dendogram was mainly divided into two groups (A and B). Group A consisted of all Vanda species while B consisted of all Bulbophyllum species. Keywords: Bulbophyllum, Vanda, Pekanbaru, Morpology, Orchid ABSTRAK Bulbophyllum dan Vanda merupakan anggrek yang tersebar luas di berbagai daerah tropis di Indonesia, termasuk Pekanbaru, Riau. Genus ini memiliki karakter morfologi menarik, sehingga memikat perhatian banyak pihak terutama bagi pecinta anggrek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis anggrek Bulbophyllum dan Vanda di Kota Pekanbaru dan hubungan kekerabatannya berdasarkan karakter morfologi. 118 karakter dari 10 jenis anggrek dianalisis menggunakan NTSyst 2.02. Hasil dari penelitian di temukan5 jenis Bulbophyllum (B. vaginatum, B. medusa, B. machrantum, B. echinolambium dan B. coroliferum ) dan 5 jenis Vanda (V. teres, V. dearei, V. limbata, V. tricolordan V. sumatrana). Koefisien similaritas dari penelitian tersebut berkisar antara 0.24-0.72. Dendogram terbagi menjadi dua kelompok (A dan B), kelompok Aterdiri dari semua jenis Vanda dan kelompok B terdiri dari semua jenis Bulbophyllum Kata Kunci :Bulbophyllum, Vanda, Pekanbaru, Morfologi, Anggrek 1

PENDAHULUAN Anggrek merupakan salah satu kelompok tumbuhan kosmopolitan yang tersebar hampir di seluruh belahan dunia terutama didaerah tropis. Sebagian besar jenis-jenis anggrek merupakan tanaman hias yang digemari oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan tumbuhan ini memiliki morfologi yang menarik, terutama morfologi bunganya, oleh karena itu sebagian besar jenis anggrek mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dan banyak dibudidayakan (Puspitaningtyas, 2003). Karakter morfologi merupakan karakter yang banyak digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi jenis tumbuhan. Salah satu genus anggrek yang memiliki jenis-jenis menarik dan dibudidayakan adalah Bulbophyllum dan Vanda. Bulbophyllum memiliki ciri bunga yang berbau khas, serta memiliki umbi semu dan berdaun. Jenis Bulbophyllum yang banyak dibudidayakan antara lain adalah B. phaleopnosis, B. loobi dan B. corolliferum. Genus Vanda terkenal dengan ukuran bunganya yang besar dan beragam bentuk, selain itu juga memiliki variasi dan kombinasi warna yang menarik (Haryanto, 1995). Contoh jenis Vanda yang banyak dibudidayakan adalah Vanda tricolor dan Vanda teres. Penyebaran Bulbophyllum dan Vanda di Indonesia cukup luas termasuk di Pekanbaru, Riau. Namun inventarisasi serta karakterisasi morfologi dari kedua genus tersebut di Pekanbaru masih belum tersedia, karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai jenis-jenis Bulbophyllum dan Vanda di Pekanbaru dan hubungan kekerabatan dari kedua genus tersebut berdasarkan karakter morfologi. Informasi ini diharapkan bisa menjadi bahan dasar tambahan yang dapat digunakan oleh pihak-pihak terkait untuk pembudidayaaan dari kedua anggrek ini di Pekanbaru, Riau. METODE PENELITIAN Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui tempat penyebaran jenis-jenis Bulbophyllum dan Vanda spesies di kota Pekanbaru. Setelah dilakukan survey metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah eksplorasi. Pengamatan Karakter Morfologi Pengamatan karakter morfologi dilakukan pada setiap jenis Bulbophyllum dan Vanda yang ditemukan. Bulbophyllum dan Vanda dilakukan pada minimal 3 individu berbeda. Pengamatan karakter morfologi meliputi organ vegetatif seperti akar, batang dan daun, serta generatif seperti bunga. Karakter morfologi mengacu pada Panduan Karakterisasai Tanaman Hias Anggrek (Balai Penelitian Tanaman Hias, 2007) Analisis Data Data morfologi yang diperoleh ditabulasikan dalam bentuk tabel dan dibuat penskoran. Analisis data morfologi hasil penskoran dilakukan dengan menggunakan NTSyst dengan koefisien Manhattan. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil eksplorasi, ditemukan sebanyak 5 jenis anggrek Bulbophyllum dan 5 jenis anggrek Vanda spesies di kota Pekanbaru, Riau. Tabel 1 menunjukkan daftar jenis anggrek Bulbophyllum dan Vanda spesies di kota Pekanbaru. Tabel 1.Daftar Jenis Anggrek Bulbophyllum dan Vanda Di Kota Pekanbaru No. Genus Spesies 1. Bulbophyllum vaginatum (Lind) Rchb. f 2. Bulbophyllum medusa (Lind) Rchb. f 3. Bulbophyllum Bulbophyllum machrantum Lind 4. Bulbophyllum echinolambium J.J.Sm 5. Bulbophylum corolliferum J.J.Sm 6. Vanda teres (Roxb.) Lindl 7. Vanda dearei Rchb.f 8. Vanda Vanda limbata Blume 9. Vanda tricolor Lindl 10. Vanda sumatrana Schltr Analisis Kekerabatan 5 Jenis Anggrek Bulbophyllum dan 5 Jenis Anggrek Vanda Berdasarkan Karakter Morfologi denganntsyst. Pada penelitian ini, dilakukan analisis berdasarkan 118 karakter morfologi 5 jenis anggrek Bulbophyllum dan 5 jenis anggrek Vanda di kota Pekanbaru. Karakter tersebut diskoring dan hasil penskoran kemudian dianalisis menggunakan Ntsyst untuk mendapatkan koefisien similaritas. Setelah diperoleh kooefisien similaritas maka disusun dendogram untuk mengetahui pengelompokan semua jenis anggrek tersebut. Dendogram hasilpengelompokan disajikan pada gambar 1. Gambar 1 menunjukkan bahwa dendogram tersebut terbagi menjadi dua cabang utama pada kooefesien 0,33 yaitu kelompok A dan B dimana pembagian kelompok ini berdasarkan genus dari anggrek yang diteliti. 3

0,46 0,54 B 0,36 B2 0,42 B1 A2 0,55 A 0,51 A1 0,66 0,73 Gambar 1. Dendogram Hasil 10 jenis anggrek berdasarkan karakter morfologi. Keterangan : B. V = Bulbophyllum vaginatum, B. M = Bulbophyllum medusa, B. MCR = Bulbophyllum machrantum, B. E = Bulbophyllum ecinolambium, B. C = Bulbophyllum corolliferum, V. T = Vanda teres, V. D = Vanda dearei, V. L = Vanda limbata, V. TCR = Vanda tricolor dan V. S = Vanda sumatrana. 4

Kelompok pertama (A) terdiri dari semua jenis anggrek Vanda yang mengelompok pada koefisien 0.51, sedangkan kelompok kedua (B) terdiri dari semua jenis anggrek Bulbophyllum yang mengelompok pada koefisien similaritas 0,36. Pemisahan kelompok ini disebabkan karena perbedaan karakter yang sangat jelas yaitu ada tidaknya pseudobulb. Pada genus Bulbophyllum memiliki pseudobulb sedangkan anggrek Vanda tidak memiliki pseudobulb. Pada kelompok A terbagi lagi menjadi dua sub kelompok yaitu A1 dan A2. Sub kelompok A1 terdiri dari tiga jenis kelompok dalam lainnya yaitu V. sumatrana, V. tricolor dan V. limbata yang memiliki nilai koefisien 0,66. Adapun persamaan karakter yang menyatukan ketiga jenis tersebut adalah warna batangnya, bentuk ujung daun, bentuk bunga, bentuk sepal, tepi sepal yang bergelombang dan persamaan letak lekuk labellum. Sub kelompok A1 membentuk dua cabang, dimana cabang pertama terdiri dari 2 jenis yaitu V. tricolor dan V. limbata dengan nilai koefisien tertinggi yaitu 0, 73. Kedua jenis ini memiliki banyak persamaan karakter yaitu pada warna batang hijau gelap, bentuk daun yang lonjong, bentuk ujung daun membelah, bentuk bunga bintang, bentuk sepal, tepi sepal yang bergelombang, dan memiliki bentuk labellum yang sama. Ada satu jenis Vanda lain yang terpisah pada sub kelompok A1 yaitu V. sumatrana, jenis ini dibedakan dari V. tricolor dan V. limbata berdasarkan perbedaan karakternya yaitu bentuk daun, tepi daunnya yang bergerigi dan warna labellum. Sub kelompok A2 pada koefisien 0,55 terdiri dari jenis V. dearei dan V. teres. Sama halnya dengan tiga jenis sebelumnya, kedua jenis ini memiliki persamaan karakter yang menyatukan yaitu pada warna batang, bentuk sepal yang bulat tepi petalnya sama-sama rata. Kelompok B terdiri dari semua jenis Bulbophyllum yaitu B. vaginatum, B. medusa, B. machrantum, B. echinolambium dan B. corolliferum. Kelompok ini terbagi menjadi dua sub kelompok B1 dan B2. Sub kelompok B1 hanya terdiri dari satu jenis saja yaitu anggrek B. corolliferum karena adanya perbedaan karakter yang memisahkan antara lain adalah perbedaan ukuran pseudobulb, adanya bulu/rambut pada pseudobulb, tipe pertumbuhan dan perbedaan karakter pada bentuk labellum. Sementara itu sub kelompok B2 pada koefisien 0,42 terdapat jenis B. echinolambium yang terpisah dari tiga jenis lainnya karena perbedaan karakter pada warna batang, bentuk sepal, penampang melintang sepalnya, bentuk labellum dan letak lekuk labellumnya, sedangkan B. machrantum, B. medusa dan B. vaginatum mengelompok pada koefisien 0,46 B. machrantum memisah dari B. medusa dan B. vaginatum karena perbedaan karakter antara lain perbedaan ukuran pseudobulb,adanya bulu/rambut pada pseudobulb, tipe pertumbuhan dan perbedaan karakter pada bentuk labellum. Dua jenis Bulbophyllum lainnya, B. medusa dan B. vaginatum mengelompok dengan nilai koefisien 0,54. Dua jenis anggrek ini mengelompok dikarenakan memiliki persamaan karakter yang lebih banyak. Persamaan karakternya ditemukan pada bentuk batang, ukuran pseudobulb, warna daun yang sama-sama hijau, tipe pembungaan, bentuk bunga yang keriting. 5

KESIMPULAN DAN SARAN Jumlah jenis anggrek Bulbophyllum danvanda yang ditemukan di Kota Pekanbaru, Riau sebanyak 5 jenis Bulbophyllum yaitu B. vaginatum, B. medusa,b. corolliferum, B. machrantum dan B. echinolabium dan 5 jenis Vanda yaitu V. teres, V. tricolor, V. limbata, V. dearei dan V. sumatrana. Nilai koefisien kesamaan karakter morfologi berkisar antara 0.24-0.72. Nilai terendah dijumpai antara jenis B. medusa dan V. teres. Nilai tertinggi dijumpai antara jenis V. tricolor dan V. limbata. Dendogram hasil pengelompokan berdasarkan koefisien similaritas terbagi menjadi dua kelompok yaitu A dan B. Kelompok A terdiri dari semua jenis Vanda yang mengelompok dengan koefisien 0.51 dan kelompok B terdiri dari semua jenis Bulbophylllum yang mengelompok dengan koefisien similaritas 0,36. Analisis kekerabatan anggrek Bulbophyllum dan Vanda di Kota Pekanbaru masih perlu dilanjutkan dengan menggunakan karakter lain seperti anatomi, sitologi sampai tingkat molekuler, sehingga akan diperoleh data yang lebih komprehensif. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ninik Nihayatul Wahibah dan Ibu Dr. Mayta Novaliza Isda M.Si, yang telah banyak memberikan saran dan masukan sehingga terbentuknya karya ilmiah ini. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Kolektor anggrek Qanita yang telah membantu dalam penelitian. DAFTAR PUSTAKA Balai Penelitian Tanaman Hias. 2007. Panduan Karakterisasi Tanaman Hias Anggrek. Indonesian Ornamental Crops Research Institute. Bogor. Puspaningtyas, D. M., S. Mursidawati, Sutrisno dan J. Asikin.2003. Anggrek Alam di Kawasan Konservasi Pulau Jawa. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pusat Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya Bogor, Bogor. 164 hal. Haryanto, 1995.Mengenal dan Bertanam Anggrek. CV Armico. Bandung. 6