II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

Transkripsi

1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan sebagai berikut : Nama ilmiah : Sphenoclea Zeylanica Gaertn Divisi : Spermathophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Solanales Famili : Sphenocleaceae Genus : Sphenoclea Spesies : Sphenoclea zeylanica Menurut Carter dkk. (2012), tanaman gonda merupakan tanaman herba yang tergolong tanaman setahun. Tinggi tanaman muda berkisar antara cm dan tanaman dewasa kisaran cm. Batang tanaman gonda berwarna hijau muda tua dengan sifat permukaan batang licin (tanpa bulu), bentuk batang bulat - bersegi, berongga, dan tumbuh tegak. Cabang terdiri atas cabang primer, sekunder, tersier, dan kuarter. Memiliki daun tunggal, sifat permukaan daun licin, tulang daun menyirip, bentuk daun memanjang - lanset. Memiliki akar tunggang, berwarna putih coklat, dan keadaan akar berserat. Bunga tanaman gonda berbentuk bulir yang tersusun atas bunga dan buah tunggal. Tanaman gonda memiliki bunga hermaprodit berukuran ± 2 mm, kelopak menyatu berjumlah 5 4

2 5 helai yang berbentuk bulat telur bundar, dan mahkota menyatu berwarna putih dengan panjang 1,5 mm. Biji berbentuk lonjong, berwarna coklat kuning, dan terdapat pada ruang buah (Gambar 2.1). A E C D F Gambar 2.1 Tanaman Gonda (A), Batang (B), Akar (C), Daun (D), Bunga (E), dan Biji dalam Buah (F) (Foto : Prosperi (2007) dan Reddy (2014)) B 2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Gonda Tanaman gonda hampir tumbuh di daerah dataran rendah yang memiliki ketinggian tempat m di atas permukaan laut (dpl) dan umumnya tumbuh di tepi sungai, parit, rawa, saluran irigasi dan sawah basah (Mani, 2011). Menurut Carter dkk. (2012), tanaman gonda tumbuh pada wilayah beriklim tropis, subtropis, dan daerah beriklim hangat di seluruh dunia, meliputi wilayah Asia, Afrika, Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko. Tanaman gonda dapat tumbuh dan berproduksi baik bila ditanam pada tanah lembab bertekstur liat berpasir, seperti tanah persawahan basah dekat dengan pesisir pantai. Tanaman gonda di dataran tinggi pertumbuhannya lamban dan tidak berproduksi secara optimum. Umumnya lamban dalam perkecambahan, perkembangan bibit, menunjukan kekerdilan saat dewasa, banyak cabang, berbunga lebih awal, dan turunnya kualitas hasil panen.

3 6 2.3 Identifikasi, Morfologi, Agronomi dan Fenologi Identifikasi Menurut Tjitrosoepomo (2001), identifikasi berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas atau jati diri suatu tumbuhan, bertujuan menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. Identifikasi dapat dilakukan dengan cara menyamakan dengan gambar-gambar pada buku atau majalah, menggunakan kunci determinasi yang terdapat pada buku-buku, dan menyamakan dengan tumbuhan hidup yang telah diketahui namanya di Kebun Raya atau Kebun Botani. Kunci identifikasi adalah alat bantuan secara analitik atau susunan kalimat yang dilakukan pilihan antara dua keadaan yang berlawanan yang nantinya menghasilkan penerimaan salah satu pilihan dan penolakan lainnya Morfologi Menurut Tjitrosoepomo (2001) morfologi tumbuhan merupakan ilmu yang berasal dari cabang ilmu tumbuhan yang memuat pengetahuan tentang istilahistilah yang lazim dipakai dalam ilmu tumbuhan, khususnya dalam taksonomi tumbuhan sekaligus juga berisi tuntunan bagaimana cara mendiskripsikan tumbuhan. Perkembangan selanjutnya, morfologi tumbuhan dipisahkan menjadi dua macam yaitu morfologi luar dan morfologi dalam (anatomi). Karakter morfologi dalam buku Morfologi Tumbuhan oleh Tjitrosoepomo (2001) mencangkup tentang karakter batang, karakter daun, karakter alat perkembangbiakan (bunga, buah, dan biji), dan karakter akar.

4 Agronomi Agronomi berasal dari kata agros (lapangan) dan nomos (ilmu). Berdasarkan arti kata, agronomi adalah suatu ilmu yang mempalajari cara pengeloaan lahan atau tanah dan tanaman untuk pertumbuhan tanaman dan memperoleh hasil yang maksimal. Menurut Jumin (1994), Agronomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian dan lingkungan guna memperoleh produksi yang maksimum. Berdasarkan pernyataan Jumin (1994), mengandung kerangka acuan yang berisi 3 (tiga) pengertian yaitu lapang produksi, pengelolaan, dan produksi maksimum. Lapang produksi yang dimaksud yaitu media tumbuh tanaman dan kondisi lingkungan, bisa berupa sebidang tanah, media dalam pot, media air, dan lain sebagainya. Pengelolaan yaitu kegiatan yang dilakukan untuk proses, penanganan, perawatan terhadap tanaman, dan lingkungan. Produksi maksimum merupakan sasaran tindak agronomi yaitu untuk mengetahui bagaimana dan seberapa titik maksimum tanaman berproduktivitas Fenologi Fenologi berasal dari kata phaino berarti penampilan, kejadian, atau peristiwa dan logos berarti ilmu, studi, atau penalaran. Fenologi berarti ilmu yang mempelajari pengaruh lingkungan sekitar terhadap peristiwa yang ditampilkan suatu organisme atau populasi (Yulia, 2011). Hasil kajian fenologi berupa kalender fenologi yaitu semacam penanggalan didasarkan penampilan atau perilaku berbagai organisme, contohnya keluarnya laron dari sarangnya menandai dimulainya musim penghujan atau ramainya suara tonggeret menandakan bahwa musim penghujan telah berakhir.

5 8 Fenologi dalam bidang pertanian yaitu mempelajari penampakan aktivitas tumbuhan yang terjadi secara berkala pada waktu-waktu tertentu dalam satu tahun. Pemanfaatan fenologi di antaranya untuk mengetahui waktu tanam yang tepat, pengendalian hama, dan musim panen. Fenologi sebagai ilmu pengetahuan hingga saat ini masih berdasar pada hasil observasi tentang tahapan perkembangan tumbuhan ( phenophase) eksternal yang tampak, seperti perkecambahan biji, pembungaan, perubahan warna daun, dan gugur daun (Yulia, 2011). Data fenologis dapat memberikan informasi yang bernilai ekologis misalnya tentang karakter spesies pada suatu daerah dan pengaruh perubahan musim terhadap aktifitas tumbuhan.