VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU
|
|
- Hartanti Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 VARIASI MORFOLOGI PEPAYA (Carica papaya L.) DI KOTA PEKANBARU Heria Nova 1, Nery Sofiyanti 2 dan Fitmawati 2 1 Mahasiswi Jurusan Biologi FMIPA-UR 2 Dosen Botani Jurusan Biologi FMIPA-UR Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, nova_bio09@yahoo.co.id ABSTRACT This study aims to know the diversity of papaya (Carica papaya) in Pekanbaru. The research was conducted from September 2012 to March 2013 using exploration method. A total of 31 specimens were collected from the field for further detail examination of morphological characters. Six cultivars of papaya were found in Pekanbaru, i.e. Mas, Palas, Madu, Bangkok, Medan and Calina, while the four hybrids found were Medan x Madu, Medan x Calina, Medan x Bangkok and Palas x Calina. The result showed that the diversity of papaya in Pekanbaru was very high and morphological variation was found in all of the cultivars. Key words: Carica papaya, Cultivar, Morphology, Pekanbaru ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman morfologi pepaya yang terdapat di kota Pekanbaru. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai bulan Maret 2013 di kota Pekanbaru menggunakan metode eksplorasi. Sebanyak 31 sampel yang ditemukan dilapangan dan dilakukan pengamatan terhadap karakter morfologi. Hasil pengamatan menemukan 6 kultivar pepaya yaitu Mas, Palas, Madu, Bangkok, Medan dan Calina. Empat hibrid yaitu Medan x Madu, Medan x Calina, Medan x Bangkok dan Palas x Calina. Hasil kajian menunjukan bahwa keanekaragaman pepayadi pekanbaru cukup tinggi, hal ini terlihat dari banyaknya variasi yang ditemukan pada semua kultivarnya. Kata kunci : Carica papaya, Kultivar, Morfologi, Pekanbaru 1
2 PENDAHULUAN Indonesia merupakan suatu negara yang terletak di daerah khatulistiwa yang mempunyai tipe hutan hujan tropik cukup unik dengan keanekaragaman jenis tertinggi di dunia (Whitmore 1980). Menurut Rifai (1986), Indonesia memiliki 329 jenis buah-buahan yang terdiri dari 61 suku dan 148 marga, baik yang merupakan jenis asli maupun introduksi. Salah satu jenis tanaman introduksi yang telah lama berkembang dan ditanam di Indonesia adalah pepaya (Carica papaya L.). Sentral produksi pepaya di Indonesia tersebar dibeberapa daerah, seperti Sukabumi, Malang, Sleman, Lampung Tengah, Sulawesi Selatan, Manado (BPPT 2005), Bogor, Serang, Boyolali, Blora, Semarang, Bantul, Kediri, Malang, Banyuwangi, Pontianak (Suketi et al. 2010) Sumatera Barat (Hosen 2008), Medan dan Pekanbaru. Produksi buah pepaya di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Walaupun terjadi peningkatan produksi, namun masih banyak kendala yang ditemui antara lain produktivitas rendah, ukuran buah kurang sesuai dengan selera konsumen, terbatasnya varietas unggul yang cepat berbuah, rasa buah yang kurang manis, umur tanaman pendek serta kemampuan adaptasi yang rendah terhadap cekaman lingkungan terutama kekeringan dan kegenangan (Sujiprihati dan Suketi 2009). Salah satu upaya pemecahan masalahnya ialah melalui kerakterisasi morfologi pepaya untuk mendapatkan sifat sifat yang diinginkan (Fardilawati 2008). Berdasarkan survei yang telah dilakukan di kota Pekanbaru, tanaman pepaya memiliki banyak variasi morfologi seperti bentuk, ukuran serta warna yang berbeda beda. Penelitian mengenai variasi morfologi pepaya di kota Pekanbaru belum ada, sehingga perlu dilakukan kajian mengenai karakterisasi morfologi pepaya yang terdapat di kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman variasi morfologi pepaya yang terdapat di kota Pekanbaru BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2012 Maret Lokasi pengambilan sampel dilakukan di 6 kecamatan yang ada kota Pekanbaru. Pengamatan morfologi dan uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau. Bahan yang digunakan 31 sampel tanaman pepaya sebanyak 3 kali ulangan. Pengamatan morfologi tanaman, bunga dan buah berdasarkan Descriptors for Papaya yang dikeluarkan oleh International Board for Plant Genetic Resources (IBPGR) (1988) yang meliputi: 1. Karakter vegetative tanaman : tinggi pohon, diameter pohon, warna batang, warna tangkai daun, panjang tangkai daun, diameter tangkai daun, bentuk daun, panjang daun, lebar daun, bentuk tepian daun, bentuk pangkal daun, bentuk ujung daun dan bentuk helaian tengah daun. 2. Karakter generative tanaman (bunga) : tipe bunga, warna tangkai bunga, warna bunga betina, panjang mahkota bunga betina, warna bunga mahkota bunga 2
3 hermaprodit, panjang mahkota bunga hermaprodit dan warna tabung bunga hermaprodit. 3. Karakter generative tanaman (buah) : warna tangkai buah, panjang tangkai buah, bentuk buah, bentuk pangkal buah, bentuk ujung buah, bobot buah, panjang buah, lebar buah, bentuk rongga buah dan warna daging. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilakukan di enam kecamatan (Tenayan Raya, Lima Puluh, Rumbai, Rumbai Pesisir, Marpoyan Damai dan Tampan) di Kota Pekanbaru diperoleh 6 kultivar dan 4 bentuk hibrid. Pada setiap kultivar yang dijumpai, masih ditemukan adanya variasi karakter morfologi, baik pada organ vegetatif dan generatif dengan 31 variasi morfologi. a. Kelompok Kultivar Madu Pepaya madu ini memiliki karakterisitik yaitu daun kecil, buah bulat sampai bulat lonjong, berat buah gr, warna kulit masak kuning terang, warna daging kuning hingga merah, aroma wangi, nilai kandungan gula brix. Pada penelitian ini ditemukan 10 variasi dari pepaya madu (Tabel 1) Tabel 1. Variasi Kelompok Kultivar Madu Variasi Kode sampel Karakter 1 TR2 Daun elips, tepi bergelombang, tangkai ungu. Bunga hermaprodit, ungu. Buah kuning, lonjong, pangkal tenggelam, ujung runcing, rongga bintang 5 dan daging berwarna kuning, 2 TR3 Daun elips, tepi bergelombang, tangkai hijau. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning, lonjong, pangkal timbul, ujung membulat, rongga bintang 5 dan daging berwarna kuning. Daun elips, tepi bergelombang, tangkai hijau 3 TR7 kecoklatan. Bunga betina, kuning. Buah kuning, lonjong, pangkal rata, ujung meruncing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah. 4 R1 Daun elips, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning. Buah kuning, membulat, pangkal rata, ujung membulat, rongga bintang 5 dan daging berwarna kuning kemerahan. 5 R3 Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai ungu. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kuning, lonjongg, pangkal rata, ujung runcing, rongga bintang 10 dan daging berwarna merah. 3
4 Lanjutan Tabel 1. Variasi Kelompok Kultivar Madu Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau. Bunga 6 R6 hermaprodit, kuning kehijauan. Buah kuning, lonjong, pangkal rata, ujung bulat, rongga angular dan daging berwarna merah. 7 MD6 Daun elips, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal tenggelam, ujung runcing, rongga angular dan daging berwarna kuning kemerahan 8 LP Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning, lonjong, pangkal rata, ujung runcing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah. 9 RP2 Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal timbul, ujung runcing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah. 10 T3 Daun elips, tepi berlekuk, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kehijauan, lonjong, pangkal tenggelam, ujung meruncing, rongga bintang 5 dan daging berwarna kuning. Deskripsi Umum Kelompok Kultivar Madu Herba. Batang coklat, tinggi 2-4 m, diameter 5-6 cm. Daun elips, hijau tua, bertekstur halus, ujung runcing, pangkal menutup, tepi berlekuk, pertulangan daun menjari, percabangan anak tulang daun berseling, tangkai daun hijau kecoklatan, panjang cm dan lebar 5-7 cm. Bunga betina, kuning, memanjang, ujung membulat, pangkal membulat, panjang mahkota 5-6 cm. Buah kuning, lonjong, pangkal rata, ujung meruncing, panjang cm, lebar cm, ketebalan daging 2-3 cm, rongga buah berbentuk bintang 5, berat gr. Biji oval, hitam, permukaan mengkilat, kering, penyebarannya rata dan kandungan glukosa brix. Gambar 1 merupakan variasi kelompok kultivar Madu yang ditemukan pada penelitian ini: 5 cm 5 cm 5 cm 5 cm 5 cm Gambar 1. Variasi Kelompok Kultivar Madu 4
5 b. Kelompok Kultivar Mas Pada penelitian ini hanya ditemukan 1 variasi dari kultivar pepaya mas (Tabel 2). Pepaya ini memiliki karakteristik yaitu mempunyai buah yang mentah maupun masak berwarna kuning. Daging buah berwarna kuning, manis dan rasanya ada kemiripan dengan buah mangga. Daging buah bagian luar terasa agak keras dan liat. Buah sempurna berbentuk lonjong dan buah betina berbentuk bulat. Pepaya Mas saat ini sudah sulit ditemukan Tabel 2. Variasi Kelompok Kultivar Mas Kode Sampel Karakter Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai kuning kecoklatan. Bunga betina, kuning. Buah kuning, membulat, pangkal T7 rata, ujung runcing, rongga bulat dan daging berwarna kuning. Deskripsi Umum Kelompok Kultivar Mas Herba. Batang coklat muda, tinggi 2-3 m, diameter 5-6 cm. Daun bundar, hijau muda, bertekstur halus, ujung runcing, pangkal sedikit membuka, tepi berlekuk, pertulangan daun menjari, percabangan anak tulang daun berseling, tangkai daun kuning kecoklatan, panjang cm, lebar 1-2 cm. Bunga betina, kuning, memanjang, ujung membulat, pangkal rata, panjang mahkota 4-6 cm. buah kuning, membulat, pangkal rata, ujung runcing, panjang 15 cm, lebar 11 cm ketebalan daging 3 cm bentuk rongga bulat, berat 700 gr. Biji oval, keabuabuan, permukaan kusam, kering, menyebar rata. Berikut ini merupakan gambar kelompok kultivar Mas yang ditemukan pada penelitian ini (Gambar 2). 5 cm Gambar 2. Kelompok Kultivar Mas c. Kelompok Kultivar Palas Kultivar ini memiliki 4 variasi (Tabel 3). Secara umum kultivar ini memiliki karakteristik yaitu tangkai daun panjang dan lurus tegak terhadap batang, buah panjang, ramping, permukaan buah halus, warna kulit buah masak hijau terang, warna daging kuning, aroma sedang, nilai kandungan glukosa 9-10 brix. 5
6 Tabel 3. Variasi Kelompok Kultivar Palas Variasi Kode Sampel Karakter 1 TR1 Daun bundar, tepi bergelombang, tangkai hijau kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal rata ujung membulat, rongga angular dan daging berwarna kuning 2 TR4 Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai ungu. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal rata, ujung runcing, rongga bintang 5 dan daging berwarna kuning. 3 R2 Daun bundar, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal rata, ujung membulat, rongga bintang 7 dan daging berwarna merah. Daun elips, tepi berlekuk, tangkai hijau 4 R5 kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning, memanjang, pangkal timbul, ujung runcing, rongga angular dan daging berwarna merah. Deskripsi Umum Kelompok Kultivar Palas Herba. Batang coklat, tinggi 2-3m, diameter 5-6 cm. Daun bundar, hijau tua, bertekstur halus, ujung meruncing, pangkal agak menutup, tepi bergelombang, pertulangan daun menjari, percabangan anak tulang daun berseling, tangkai daun hijau kecoklatan, panjang cm dan lebar 6-7 cm. Bunga hermaprodit, mahkota kuning kehijauan, lonjong, ujung runcing, pangkal membulat, panjang mahkota 4-5 cm, benang sari menumpang. Buah kuning, memanjang, pangkal rata, ujung membulat, panjang cm, lebar 9-12 cm, ketebalan daging 3-4 cm, rongga berbentuk angular, berat gr. Biji oval, kehitaman, permukaan kusam, kering, menyebar rata dan kandungan glukosa 12 brix. Gambar 3 merupakan gambar variasi kelompok kultivar Palas yang ditemukan pada penelitian ini: 5 cm 5 cm 5 cm Gambar 3. Variasi Kelompok Kultivar Palas 6
7 d. Kelompok Kultivar Medan Pepaya kultivar ini memiliki karakteristik tangkai daun panjang dan berlekuk dibagian ujung, bentuk buah panjang dan besar, pangkal buah tenggelam, permukaan kulit sangat kasar, daging buah tebal, berwarna merah, tekstur lunak, aroma tidak sedap, kandungan glukosa 13 brix. Kultivar ini memiliki 6 variasi yang berbeda-beda (Tabel 4). Tabel 4. Variasi Kelompok Kultivar Medan Variasi Kode Sampel Karakter 1 TR5 Daun elips, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning. Buah kuning, lonjong, pangkal timbul, ujung runcing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah. 2 R4 Daun elips, tepi berlekuk, tangkai ungu. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal rata, ujung runcing, rongga angular dan daging berwarna merah. Daun elips, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning 3 MD2 kehijauan. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal tenggelam, ujung meruncing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah. Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning kehijauan. 4 T2 Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal tenggelam, ujung meruncing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah. 5 T4 Daun bundar, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning, memanjang, pangkal rata, ujung runcing, rongga angular dan daging berwarna merah. Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning 6 T8 kehijauan. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal tenggelam, ujung runcing, rongga bintang 10 dan daging berwarna merah. Deskripsi Umum Kelompok Kultivar Medan Herba. Batang coklat kehijauan, tinggi 2-4 m, diameter 5-6 cm. Daun elips, hijau tua, bertekstur kesat, ujung meruncing, pangkal menutup, tepi bercanggap, pertulangan daun menjari, percabangan anak tulang daun berseling, tangkai daun hijau kecoklatan, panjang cm dan lebar 5-7 cm. Bunga betina, kuning, memanjang, ujung runcing, pangkal rata, 7
8 panjang mahkota 4-5 cm. Buah kuning, lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, panjang buah cm, lebar 7-9 cm, ketebalan daging 3-4 cm, rongga buah berbentuk bintang 5, berat rata-rata buah gr. Biji oval, kehitaman, permukaan mengkilat, kering, menyebar rata dan kandungan glukosa 11 brix. Berikut ini adalah variasi kelompok kultivar Medan yang ditemukan pada penelitian ini (Gambar 4). 5 cm 5 cm 5 cm Gambar 4. Variasi Kelompok Kultivar Medan e. Kelompok Kultivar Bangkok Karakteristik dari pepaya ini adalah tangkai daun pendek dan lurus, buah memanjang hingga lonjong, tekstur kulit kasar, daging berwarna merah, tebal dan tekstur lunak, bobotnya 1,5-2 kg dan kandungan glukosa 12 brix. Hasil penelitian menemukan 5 variasi morfologi dari kultivar medan ini (Tabel 5). Tabel 5. Variasi Kelompok Kultivar Bangkok Variasi Kode Sampel Karakter 1 TR6 Daun elips, tepi bergelonbang, tangkai daun ungu. Bunga hermaprodit, kuning keunguan. Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal rata, ujung runcing, rongga angular dan daging berwarna kuning. 2 MD1 Daun bundar, tepi bercanggap, tangkai hijau. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal tenggelam, ujung runcing, rongga angular dan daging berwarna merah. 3 MD3 Daun elips, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal tenggelam, ujung runcing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah 8
9 Lanjutan Tabel 5. Variasi Kelompok Kultivar Bangkok Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning kehijauan. 4 T9 Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal rata, ujung meruncing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah. 5 RP1 Daun elips, tepi berlekuk, tangkai hijau. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal tenggelam, ujung membulat, rongga angular dan daging berwarna merah. Deskripsi Umum Kelompok Kultivar Bangkok Herba. Batang coklat keunguan, tinggi 2-3,5 m, diameter 4-5 cm. Daun elips, hijau tua, bertekstur halus, ujung runcing, pangkal agak menutup, tepi bergelombang, pertulangan daun menjari, percabangan anak tulang daun berseling, tangkai daun ungu, panjang cm dan lebar 6-8 cm. Bunga hermaprodit, kuning keunguan, memanjang, ujung membulat, pangkal rata, panjang mahkota 3-5 cm, benang sari menumpang. Buah kuning kehijauan, lonjong, pangkal rata, ujung runcing, panjang cm, lebar 8-12 cm, ketebalan daging 2-4 cm, rongga buah berbentuk angular, berat gr. Biji oval, kehitaman, permukaan kusam, berlendir, menyebar rata dan kandungan glukosa 12 brix. Berikut ini adalah variasi kelompok kultivar Medan yang ditemukan pada penelitian ini (Gambar 5). 5 cm 5 cm 5 cm Gambar 5. Variasi Kelompok Kultivar Bangkok f. Kelompok Kultivar Calina Hasil penelitian yang dilakukan ditemukan 5 variasi dari kultivar Calina (Tabel 6). Kultivar ini memiliki karakter daun memiliki pial, buah silindris / bulat, kulit buah berwarna hijau terang, daging tebal, berongga kecil, warna merah jingga, beraroma wangi, kandungan glukosa 13 brix. 9
10 Tabel 6. Variasi Kelompok Kultivar Calina Variasi Kode Sampel Karakter 1 MD4 Daun elips, tepi berlekuk, tangkai ungu. Bunga hermaprodit, kuning keunguan. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal rata, ujung meruncing, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah jingga. 2 MD5 Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau. Bunga hermaprodit, kuning kehijauan. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal rata, ujung runcing, rongga angular dan daging berwarna merah jingga. 3 T1 Daun elips, tepi berlekuk, tangkai hijau. Bunga hermaprodit, kuning. Buah kuning, memanjang, pangkal timbul, ujung membulat, rongga bintang 3 dan daging berwarna merah. 4 T5 Daun bundar, tepi bercanggap, tangkai hijau kecoklatan. Bunga betina, kuning kehijauan. Buah kuning kehijauan, membulat, pangkal tenggelam, ujung membulat, rongga bintang 5 dan daging berwarna merah jingga. Daun bundar, tepi berlekuk, tangkai hijau kecoklatan. Bunga hermaprodit, kuning. Buah 5 T6 kuning kehijauan, memanjang, pangkal tenggelam, ujung menbulat, rongga bulat dan daging berwarna merah jingga. Deskripsi Umum Kelompok Kultivar Calina Herba. Batang coklat keunguan, tinggi 2-3 m, diameter 8-10 cm. Daun elips, hijau, bertekstur halus, ujung runcing, pangkal sedikit menutup, tepi berlekuk, pertulangan daun menjari, percabang anak tulang daun berseling berhadapan, tangkai daun ungu, panjang cm, lebar 1-2 cm. Bunga hermaprodit, kuning keunguan, memanjang, ujung runcing, pangkal rata, panjang mahkota 2-3 cm, benang sari menumpang. Buah kuning kehijauan, memanjang, pangkal rata, ujung meruncing, panjang cm, lebar 8-10 cm, ketebalan daging 2-3 cm, rongga buah bintang 5 dan berat gr. Biji oval, kehitaman, permukaan mengkilat, kering, menyebar pada ujung buah dan kandungan glukosa 11 brix. 10
11 Gambar 6 merupakan variasi kelompok kultivar Calina yang ditemukan pada penelitian ini: 5 cm 5 cm 5 cm Gambar 6. Variasi Kelompok Kultivar Calina KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di 6 kecamatan di kota Pekanbaru ditemukan 6 kultivar dan 4 bentuk hibrid. Kultivar yang ditemukan adalah pepaya Mas, Palas, Madu, Medan, Calina dan Bangkok sedangkan 4 bentuk hibrid yang ditemukaan adalah Medan x Madu, Medan x Calina, Medan x Bangkok dan Palas x Calina. Pada setiap kultivar masih ditemukan variasi morfologi, Mas 1 variasi, Madu 10 variasi, Palas 4 variasi, Medan 6 variasi, Bangkok 5 variasi dan Calina 5 variasi, dengan jumlah total variasi morfologi semua kultivar adalah 31 variasi. Disarankan untuk diadakan penelitian lanjutan tentang tanaman pepaya secara anatomi dan fisiologi agar diperoleh informasi yang lebih lengkap sehingga nantinya dapat digunakan untuk menemukan variasi pepaya unggul yang dapat ditanam di Pekanbaru. UCAPAN TERIMAKASIH Tim peneliti mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Penelitian Universitas Riau yang telah mendanai penelitian ini melalui Dana Hibah Penelitian Berbasis Laboratorium untuk Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau. DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Teknologi (BPPT) Budidaya pertanian tanaman pepaya (Carica papaya L.). [20 Juni 2012] Fardilawati N Pengaruh Perbedaan Umur Pohon Induk Terhadap Karakter Morfologi Tanaman, Kualitas, dan Produksi Buah Pepaya (Carica papaya L.). [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Hosen N Potensi Dan Masalah Pengembangan Lahan Pekarangan Mendukung Peningkatan Produksi Buah-Buahan Di Sumatera Barat. Prosiding Seminar Nasional Hortikultura
12 IBPGR Descriptors for Papaya. International Board for Plant Genetic Resources. Rome. Rifai M.A Flora Buah - Buahan Indonesia. Bogor. LBN LIPI. Rohlf, F.J NTSys-pc. Numerical Taxonomy and Multivariate Analysis System. Version Exerter Software. New York. Sujiptihati S dan Suketi K Budidaya Pepaya Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta Suketi K, Poerwanto1 R, Sujiprihati1 S, Sobir1 dan Wido W.D Analisis Kedekatan Hubungan antar Genotipe Pepaya Berdasarkan Karakter Morfologi dan Buah. J. Agron. Indonesia 38(2) : Whitmore T.C Potentially Economic Species of South-East Asia Forest. Bio Indonesia 7 :
TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI
ANALISIS HUBUNGAN KEKERABATAN JAMBU AIR (Syzigium aqueum (Burm.f.). Alston) DI KOTA PEKANBARU DAN KABUPATEN KAMPAR BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Nanda Marlian Iriani, Nery Sofiyanti, Fitmawati Mahasiswa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data
16 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 s/d Januari 2016. Lokasi penelitian berada di Desa Giriharjo, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi,
Lebih terperinciPeriode Juli-September 2016 ISSN ONLINE :
Analsis Keanekaragaman Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Nees & T. Nees) Blume.) Di Kabupaten Agam, Sumatera Barat Berdasarkan Karakter Morfologi SISKA SRI WAHYUNI 1*, FITMAWATI 2, NERY SOFIYANTI 3 Jurusan
Lebih terperinciKeanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi
Keanekaragaman Infraspesifik Petai (Parkia speciosa Hassk.) Di Kabupaten Indragiri hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi Berdasarkan Karakter Morfologi ZULHENDRA 1*, FITMAWATI 2, NERY SOFIYANTI 2 123 Jurusan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
10 III. METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pekarangan warga di Kecamatan Jumantono, Kecamatan Karanganyar dengan dua jenis tanah yang berbeda yaitu tanah Latosol (Desa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 516/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG MAS KIRANA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan
Lebih terperinciI. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa
I. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulanjuni sampai Juli 2012 di Desa Air Tiris Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau. 3.2.Bahan dan Alat Bahan yang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciSiti Noorrohmah, Sobir, Sriani Sujiprihati 1)
Keragaan Morfologi dan Kualitas Buah Pepaya Di Empat Lokasi di Wilayah Bogor pada Dua Musim (Morphological Performance and Fruit Quality of Papaya on Four Locations at Bogor Areas in Two Seasons) Siti
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 491/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SALISUN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
7 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Ketileng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro pada bulan April Oktober 2015. B. Bahan dan Alat Penelitian Bahan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciVarietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45
Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Hingga saat ini varietas unggul mangga di Indonesia yang telah dilepas sebanyak 32 varietas. Dari 32 varietas unggul tersebut, 14 varietas berasal dari
Lebih terperinciPENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015
PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015 DESKRIPSI VARIETAS LADA LADA VAR. NATAR 1 SK Menteri Pertanian nomor : 274/Kpts/KB.230/4/1988 Bentuk Tangkai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 450/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA GRESS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 450/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA GRESS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinci6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun
LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 512/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR MERAH DELIMA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 512/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR MERAH DELIMA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciLAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541 Asal : Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika Silsilah : Gondok x
Lebih terperinciANALISIS FILOGENETIK TIGA POPULASI DUKU TURAK (Lansium domesticum Corr.) ASAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI
ANALISIS FILOGENETIK TIGA POPULASI DUKU TURAK (Lansium domesticum Corr.) ASAL KABUPATEN KUANTAN SINGINGI BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Dewi Kartika S 1, Fitmawati 2, Nery Sofiyanti 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciMORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING
SKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING Oleh: Rizky Ari Setiawan 11082100056 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 472/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN GAPU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 472/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN GAPU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu untuk menganalisis hubungan kekerabatan kultivar Mangifera
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 121/Kpts/LB.240/2/2004 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DALHARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 121/Kpts/LB.240/2/2004 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DALHARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi jambu air, varietas unggul
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciPedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004
Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup
Lebih terperinciPERAKITAN VARIETAS SALAK :
PERAKITAN VARIETAS SALAK : SARI INTAN 48 : SK Mentan No.3510/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 541 : SK Mentan No.3511/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 295 : SK Mentan No.2082/Kpts/SR.120/5/2010 KERJASAMA ANTARA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dikenal berkembang luas di Indonesia, merupakan tanaman monodioecious
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pepaya Pepaya (Carica papaya L.), salah satu buah introduksi yang telah lama dikenal berkembang luas di Indonesia, merupakan tanaman monodioecious (berumah
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 305/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA CENGKIR INDRAMAYU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 305/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA CENGKIR INDRAMAYU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya
Lebih terperinciPENANDA MORFOLOGI DAN AGRONOMI ASAL KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU
PENGELOMPOKAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.)BERDASARKAN PENANDA MORFOLOGI DAN AGRONOMI ASAL KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU Wahid Badru Zaman 1, Fitmawati 2, Herman 3 1 Mahasiswa Program S1 Biologi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang
I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang Pepaya merupakan salah satu komoditi buah penting dalam perekonomian Indonesia. Produksi buah pepaya nasional pada tahun 2006 mencapai 9.76% dari total produksi buah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
Lebih terperinciBADAN BENIH NASIONAL. Jakarta, zi- Mei 2009
DEPARTEMEN PERIANIAN BADAN BENIH NASIONAL SEKRETARIAT : DIREKTORAT PERBENIHAN Jl. AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520 l(otak Pos 40/.lKS. PSM. Telp. :(021) 78l59ll -78847047 Fax. (02t) 78t59ll Nomor
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Pepaya (Carica papaya L.) termasuk dalam famili Caricaceae dan genus Carica. Famili Caricaceae ini terdiri dari empat genus yaitu Carica, Jarilla dan Jacaratial yang
Lebih terperinciSubdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.
B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN
KEPUTUSAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi melon, varietas unggul mempunyai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 210/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK GAYO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 210/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK GAYO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 449/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA OVATION SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 449/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA OVATION SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a.
Lebih terperinciPeriode Juli-September 2016 ISSN ONLINE : Jenis-Jenis Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai Provinsi Riau Berdasarkan Karakter Morfologi
Jurnal Riau Biologia 1(2) : 135-139 JRB Jenis-Jenis Polypodiaceae di Hutan PT. CPI Rumbai Provinsi Riau Berdasarkan Karakter Morfologi WULANDARI D 1*, NERY SOFIYANTI 2, FITMAWATI 3 123 Jurusan Biologi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 538/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA NEW CENTURY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 538/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA NEW CENTURY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 145/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA LONG DRAGON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 145/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA LONG DRAGON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap
LAMPIRAN Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap P2.1 P2.1 P2.1 P2.1 P0.2 P0.2 P0.2 P0.2 P3.2 P3.2 P3.2 P3.2 P1.3 P1.3 P1.3 P1.3 P0.1 P0.1 P0.1 P0.1 P4.1 P4.1 P4.1 P4.1 P4.3 P4.3 P4.3 P4.3
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
Latar Belakang PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan hujan tropis dengan keanekaragaman spesies tumbuhan yang sangat tinggi dan formasi hutan yang beragam. Dipterocarpaceae
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 303/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SAWO SEDAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 303/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SAWO SEDAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 357/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA GIANT QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 357/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA GIANT QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di Kecamatan Kepenuhan, Kepenuhan Hulu Dan Kecamatan Rambah Hilir di Kabupaten Rokan Hulu.
Lebih terperinciLampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun
Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun Lampiran 2. Analisis Data Umum Kuisioner Desa Dalig Raya KUISIONER I. Lokasi a. Kabupaten : Simalungun b. Kecamatan : Raya c. Desa : Dalig Raya d. Dusun : Tumbukan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 177/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA ROMEO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 177/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA ROMEO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 536/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 536/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA QUALITY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 274/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN DUKU SABU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN.
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 274/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN DUKU SABU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN. Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi duku,
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 301/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA BLACK BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 301/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SEMANGKA HIBRIDA BLACK BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Pepaya
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Pepaya Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman asli Amerika tropis yang dibawa ke Kepulauan Karibia dan Asia Tenggara semasa penjajahan Spanyol pada abad ke-16.
Lebih terperinciSEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL. Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP
PENGEMBANGAN PISANG SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL Oleh DR. M. Rahmad Suhartanto Dr. Sobir DR. M. Arif Nasution Heri Harti, SP LATAR BELAKANG Sumber pangan penting setelah, padi gandum dan
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMIRI SUNAN POPULASI KEMIRI SUNAN 1. Nama yang diusulkan : KEMIRI SUNAN 1
format-1 DESKRIPSI KEMIRI SUNAN POPULASI KEMIRI SUNAN 1 Asal calon varietas Cinunuk, Garut Nama asal Banyuresmi Nama yang diusulkan KEMIRI SUNAN 1 Umur pohon 70-80 tahun Tinggi pohon (m) 16 ± 1,80 Batang
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian
Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 455/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG HIBRIDA RATIH HIJAU-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 455/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG HIBRIDA RATIH HIJAU-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciHASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.
6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciLampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST
Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1 Golongan : hibrida Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 110-140 cm Umur tanaman : mulai berbunga 65 HST mulai panen 90 HST Bentuk kanopi : bulat Warna batang
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 68/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SIMEMANG SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 68/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN SIMEMANG SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi durian, varietas unggul
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 115/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA SYNTA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 115/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN TOMAT HIBRIDA SYNTA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 572/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS LINGSAR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 572/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS LINGSAR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosa. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA LUCKY 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA LUCKY 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi melon, varietas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SL - SH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA VARIETAS SL 8 SHS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcencis. Tanaman ini masih
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komoditas Tanaman Carica Tanaman carica atau biasa disebut papaya dieng atau gandul dieng memiliki nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcencis. Tanaman ini masih
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 206/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA RED QUEEN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 206/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA RED QUEEN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : Mengingat :
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan
Lebih terperinciKEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi
KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Fitriani K.U 1,Herman 2, Nery Sofiyanti 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Biologi 2 Bidang Genetika Jurusan Biologi 3 Bidang
Lebih terperinci