Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Kebebasan Berorganisasi Melalui Metode Mind Mapping Bagi Siswa Kelas V SD Karya Thayyibah Baiya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

: Irfangi,Suyitno Program studi Pendidikan Teknik Otomotif FKIP Universitas Muhamadiyah Purworejo. :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN. proses pembelajaran dalam kelas menggunakan model pembelajaran

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP DI SEKOLAH DASAR PEMODELAN 2 KOTA MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ORGANISASI MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HANDS-ON PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX- E SMPN 1 CIREBON TAHUN PELAJARAN

Action Research Literate ISSN : Vol. 1, No 1 Desember 2017

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR DASAR OTOMOTIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA. Nourina Kartika Sakti, Sihkabuden, Susilaningsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENEBEL

Kata kunci: motivasi,prestasi,model pembelajaran talking stick, LKS

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS

Tugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan P MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No. 2, ISSN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODELOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA UNTUK SISWA KELAS VII-F SMP NEGERI 7 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI KAIDAH FUNDAMENTAL BANGSAKU DENGAN TEKNIK JIGSAW DI SMAN I GADING. Luluk Hidayati

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta 2 Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, UNS Surakarta

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN TGT BERBANTUAN MEDIA MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN KELAS 3 SD

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

IMPLEMENTASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Menyiapkan Pendidik Yang Melek Hukum Terhadap Perlindungan Anak

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

BAB III METODE PENELITIAN

Dita Agnes Dekasari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DI SMPN 2 SEBUKU KELAS VIII KABUPATEN NUNUKAN KALTIM ARTIKEL

ABSTRAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL OLEH JUMADI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SD NEGERI 12 KONDA PADA MATERI GEJALA ALAM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

Transkripsi:

KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATA PELAJARAN PKn DENGAN MATERI SISTEM POLITIK PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 DI SMK ISLAM SELOREJO KABUPATEN BLITAR Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar Email : iqbal_baihaqi123@yahoo.co.id Abstrak Tujuan penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran PKn dan Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning pada mata pelajaran PKn Siswa Kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran2016/2017 dismk Islam Selorejo Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil analisis data setelah penelitian tersebut menunjukan peningkatan yang signifikan pada siklus I yaitu 70% dan siklus II yaitu 87,06%, penilaian tes yang meliputi Kemampuan Awal Siswa yaitu ratarata 64% dengan ketuntasan 33%, siklus I nilai rata-rata 73% dengan ketuntasan 55% dan siklus II rata-rata 86% dengan ketuntasan 90% hal ini membuktikan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PKn kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran2016/2017 di SMK Islam Selorejo Blitar. Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, kemampuan berpikir Kritis, Mata Pelajaran PKn PENDAHULUAN Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.Berdasarkan Kurikulum Tingkat 217

SatuanPendidikan (KTSP) Standar Isi 2006 siswa dituntut agar dapat kreatif dan mampu mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam menghadapi pelajaran juga dalam menghadapi masalah-masalah yang sedang terjadi saat ini. Salah satu model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan mata pelajaran PKn yaitu metode pembelajaran berbasis masalah atau yang disebut (Problem Based Learning). Strategi pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan masalah atau kasus riil di kehidupan sehari-hari sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Hasil observasi yang dilakukan pembelajaran PKn di SMK Islam Selorejo Blitar, umumnya guru masih menggunakan metode konvensional yang meliputi ceramah, pemberian tugas dari LKS sehingga siswa masih tergantung pada teman atau guru dan siswa cenderung malas untuk berfikir. Hal ini meyebabkan siswa cenderung pasif dalam belajar dan siswa merasa bosan dengan pembelajaran akibatnya siswa menjadi tidak mampu untuk berpikir lebih mendalam dan mengolah informasi yang didapatkannya sehingga pelajaran PKn kurang diminati siswa dan siswa tidak bersemangat ketika ada pelajaran PKn. Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1)untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa pada mata pelajaran PKn kelas X di SMK Islam Selorejo Blitar,2)Untuk mengetahui hasilpendekatan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMK Islam Selorejo KabupatenBlitar. METODE Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas. Desain penelitian tindakan kelas yang menjadi acuan penelitian yaitu menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan (acting), tahap pengamatan (Observing), tahap refleksi. Keempat tahapan tersebut merupakan suatu siklus tindakan dimana tiap siklus tindakan diakhiri dengan tahap refleksi yang digunakan sebagai pertimbangan dalam merumuskan dan merencanakan tindakan yang lebih efektif pada siklus berikutnya. Siklus ini akan dihentikan jika hasil pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan peneliti. 218

Alur kegiatan penelitian yang akan dilakukan digambarkan sebagai berikut: Gambar 1 Model Spiral Kemmis dan Taggart Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dilaksanakannya penelitian ini adalah semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Berlangsung selama 3 bulan yaitu bulan januari sampai dengan maret 2017. Tempat berlangsungnya penelitian ini adalah di SMK Islam Selorejo Blitar Subyek Penelitian Siswa yang dijadikan subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Islam Selorejo, Tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 20 orang. Prosedur Penelitian penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan dan terdiri atas perencanaan tindakan, implementasi tindakan, observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi. Dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1. Perencanaan Tindakan Perencanaan merupakan persiapan yang dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk menyesuaikan antara peneliti dengan keadaan lingkungan sekolah SMK Islam Selorejo b. Menentukan masalah yang urgen atau penting dan menentukan kelas yang akan dijadikan penelitian serta merencanakan tindakan perbaikan. 219

c. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dan mengkaitkannya dengan SK 6 sistem politik di Indonesia d. Menyiapkan perangkat dalam memfasilitasi pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) melalui RPP, panduan observasi, tes atau evaluasi pembelajaran, angket umpan balik siswa terhadap pembelajaran. 2. Implementasi Tindakan Dalam implementasi ini meliputi penjabaran tindakan yang akan dilaksanakan berdasarkan RPP yang sudah dibuat, dengan melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan serta skenario kerja tindakan perbaikan, dan prosedur tindakan yang akan diterapkan. Dengan menggunakan bentuk media pembelajaran berupa pemberian masalah riil yang sesuai dengan SK 6 sistem politik di Indonesia, Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah. 3. Observasi dan Interprestasi Kegiatan ini merupakan kegiatan pengumpulan data yaitu ketika pengamatan berlangsung, peneliti mengumpulkan data proses pembelajaran yang meliputi: Proses Tindakan (aktivitas guru, aktivitas siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar, interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya, atau semua fakta yang ada selama proses pembelajaran berlangsung), pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan, kendala dan pengaruhnya terhadap yang direncanakan, persoalan yang timbul. Kegiatan ini merupakan dasar untuk melakukan refleksi. 4. Analisis dan Refleksi Kegiatan refleksi ini merupakan kegiatan merenungkan atau menghubungkan kejadian dalam interaksi dengan mengidentifikasi apa yang terjadi dalam pembelajaran tersebut dan bagaimana hasilnya, memahami persoalan, proses, masalah yang terjadi dan kendalanya. Pada tahap ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk menganalisis, mensintesis, memaknai, menjelaskan dan menyimpulkan persoalan pembelajaran yang dilakukan. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Observasi. Observasi yang dilakukan di SMK Islam Selorejo meliputi observasi awal dan selama pembelajaran berbasis masalah yang meliputi observasi 220

aktivitas guru, observasi aktivitas siswa, dan observasi penilaian hasil tes. b. Metode Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian di SMK Islam Selorejo ini meliputi data tentang prosedur dalam memfasilitasi pembelajaran berbasis masalah, formulir hasil pertemuan atau siklus I dan II, formulir penilaian pertemuan I dan II, angket umpan balik peserta didik terhadap fasilitator, dan dokumen pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran PKn kelas X di SMK Islam Selorejo. 6. Teknik Analisa Data a. Analisa Data Hasil Observasi Aktivitas Guru Dan Siswa jika telah mencapai penguasaan rata-rata minimal 75%, yang dapat diketahui dengan menggunakan rumus : Prosentase Aktivitas Guru / Peneliti = Prosentase Aktivitas Siswa = 1) Analisa Data Lembar Kerja Siswa Secara Berkelompok dan Kriteria Keberhasilan Tindakan Ketuntasan kelompok = QUOTE 2) Teknik Analisa Data Tes dan Kriteria Keberhasilan Tindakan Ketuntasan klasikal QUOTE 7. Indikator Keberhasilah Untuk menilai indikator keberhasilan kemampuan berpikir kritis siswa dapat melalui pembelajaran observasi siswa, observasi hasil lembar kerja siswa secara berkelompok dan evaluasi tes individu. Kemampuan berpikir kritis secara berkelompok meliputi kerjasama, kemampuan menganalisa permasalahan atau kasus, presentasi hasil kelompok, dan hasil kerja kelompok atau laporan dengan nilai KKM >75. 221

Sedangkan indikator kemampuan berpikir kritis siswa secara individu melalui tes evaluasi dan angkt kemampuan berpikir kristis melalui pembelajaran berbasis masalah dengan nilai KKM >75. HASIL 1. Hasil Kemampuan Awal Siswa peneliti memberikan Kemampuan Awal Siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa dalam pembelajaran, Seorang siswa dikatakan berhasil (mencapai ketuntasan) jika telah mencapai penguasaan minimal 75% atau dengan nilai 75. Berdasarkan nilai yang diperoleh dari pengetahuan sebelumnya, diketahui bahwa persentase nilai ketuntasan awa; siswa sebesar 64% dengan ketuntasan klasikal sebesar 30%. Dari data penelitian menunjukkan bahwa hanya 6 siswa yang tuntas dan 14 masih belum tuntas dalam pembelajaran. 2. Hasil Siklus 1 a. Observasi Untuk Aktivitas Guru Kriteria dalam penilaian untuk aktivitas guru yaitu untuk nilai 4 apabila indikator selalu dilakukan oleh guru, nilai 3 apabila indikator sering dilakukan oleh guru atau dengan kata lain guru pernah tidak melakukan indikator tersebut, nilai 2 apabila indikator kadang-kadang saja dilakukan oleh guru, nilai 1 apabila indikator tidak pernah dilakukan oleh guru. Prosentase aktivitas guru = = = 86,31% Sesuai dengan taraf keberhasilan yang dijelaskan dalam pedoman lembar observasi untuk aktivitas guru prosentasenya mencapai 86,31% dikatakan dalam kriteria sangat baik. b. Observasi Untuk Aktivitas Siswa Kriteria penilaian untuk aktivitas siswa yaitu apabila indikator dilakukan oleh semua siswa maka siswa memperoleh nilai 4, apabila indikator dilakukan oleh sebagian besar siswa maka siswa memperoleh nilai 3, apabila indikator dilakukan oleh sebagian kecil siswa maka siswa memperoleh nilai 2 sedangkan apabila semua siswa tidak melakukan indikator maka siswa memperoleh nilai 1. Jika dilihat dari prosentasenya didapatkan prosentase Hasil Observasi Pertemuan 1 dan 2 sebesar 222

71%. Sesuai dengan taraf keberhasilan yang dijelaskan dalam pedoman observasi untuk aktivitas siswa 71 %. Berarti taraf keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam kriteria Baik. c. Prestasi Belajar Aspek Kognitif Siklus 1 1) Berdasarkan analisis nilai Lembar Kerja Siswa secara berkelompok dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua di siklus I diperoleh skor rata-rata pada pertemuan I 67,5 dan pertemuan II 72,5. Berdasarkan prosentase yang diperoleh pada taraf penguasaan kelompok pada Lembar Kerja Siswa mencapai 70% 2) Berdasarkan hasil nilai tes siklus I diperoleh nilai rata-rata siklus I 73 Jika dilihat dari prosentasenya maka didapatkan hasil bahwa pada prosentase nilai siklus I sebesar 73%, dengan ketuntasan klasikal sebesar 55%. 3. Hasil Siklus II a. Observasi Untuk Aktivitas Guru Hasil observasi aktivitas guru siklus II didapatkan prosentase rata-rata aktivitas guru sebesar 95,83%. Sesuai dengan taraf keberhasilan yang dijelaskan dalam pedoman lembar observasi untuk aktivitas guru prosentasenya mencapai 95,83% dikatakan dalam kriteria sangat baik. b. Observasi Untuk Aktivitas Siswa Sesuai dengan taraf keberhasilan yang dijelaskan dalam pedoman observasi untuk aktivitas siswa 93,05 %. Berarti taraf keberhasilan siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah termasuk dalam kriteria sangat baik. c. Prestasi Belajar Aspek Kognitif Siklus 1I Berdasarkan prosentase yang diperoleh pada taraf penguasaan kelompok pada Lembar Kerja Siswa mencapai 87,08%,dan jika dilihat dari prosentase tersebut telah mencapai lebih dari 75% maka taraf penguasaan pada Lembar Kerja Siswa dapat dikatakan berhasil. Hasil prosentase evaluasi siklus II maka didapatkan sebagai berikut : Berdasarkan prosentase yang diperoleh pada evaluasi nilai siklus II diperoleh prosentase nilai 86% dan prosentase ketuntasan klasikal yaitu 90% jika dilihat dari prosentase tersebut telah mencapai lebih dari 75% 223

maka taraf penguasaan individu terhadap nilai evaluasi siklus II dikatakan berhasil. PEMBAHASAN 1. Perbandingan aktivitas guru pada siklus pertama yaitu 86,31% dan siklus kedua 95,83% dapat dilihat pada gambar grafik berikut: Gambar Grafik 1 Aktivitas Guru Siklus I Ke Siklus II Pada gambar grafik 1 di atas guru telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang direncanakan. Dan telah menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah dengan baik sehingga dapat mendorong siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga siklus penelitian dapat dihentikan dengan hasil sesuai dengan yang diharapkan. 2. Sedangkan perbandingan aktivitas siswa pada siklus pertama yaitu 86,31% dan siklus kedua 93,05% dapat dilihat pada (gambar grafik 4.4) berikut: Gambar Grafik 2Aktivitas Siswa Siklus 1 ke Siklus II 224

Berdasarkan gambar grafik 2 hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada siklus II dan perbandingan dengan siklus I, maka pada siklus II ini siswa sudah mulai mampu untuk berpikir kritis 3. Peningkatan dari siklus I ke siklus II dapat dilihat pada gambar grafik 4.5 berikut: Gambar Grafik 3 Nilai Kerja Siswa Berkelompok Siklus 1 ke Siklus II Peningkatan nilai rata-rat dari Kemampuan Awal Siswa atau sebelum penelitian sampai ke siklus II dapat dilihat pada dibawah ini: Gambar Grafik 4 Nilai Rata-Rata Dari Kemampuan Awal Siswat ke Siklus 1 dan Siklus II Pembelajaran berbasis masalah dikatakan berhasil apabila telah mencapai KKM lebih dari 75%, pada siklus II ini ketuntasan mencapai 90% hal ini menunjukkan keberhasilan dari pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. 225

Peningkatan ketuntasan pembelajaran berbasis masalah dari mulai Kemampuan Awal Siswa atau sebelum penelitian sampai dengan siklus II dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini: Gambar Grafik 5 Ketuntasan Dari Kemampuan Awal Siswa ke Siklus I dan Siklus II Pada siklus II dapat dilihat bahwa hasil pembelajaran berbasis masalah telah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai siswa dan ketuntasan belajar yang mengalami peningkatan dari mulai sebelum penelitian, pelaksanaan siklus I dan siklus II. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pada siklus II telah mencapai hasil yang diinginkan sehingga siklus penelitian dapat dihentikan. SIMPULAN 1. Penerapan metode pembelajaran berbasis masalah yang dilakukan di SMK Islam Selorejo Blitar dengan subyek penelitian kelas X tahun pelajaran 2016/2017 dilaksanakan sangat baik. 2. Peningkatan hasil pendekatan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 di SMK Islam Selorejo Blitar menunjukkan hasil yang sangat baik, dengan prosentase keberhasilan dalam penerapan pembelajaran berbasis masalah yaitu mencapai ketuntasan klasikal 90% dengan nilai rata-rata kelas 86 dengan mengacu pada kriteria- kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan peneliti yaitu minimal 75%, maka dapat disimpulkan bahwa tes evaluasi peningkatan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah telah berhasil dan tuntas. 226

DAFTAR PUSTAKA Amir, M. Taufik. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : Kencana Arikunto,Suharsimi.dkk.2011.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:Bumi Aksara De bono,edward.2007.revolusi Berfikir Edward De Bono.Jakarta : Kaifa Moleong, J Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Murni, Wahid dan Nur Ali. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang :UM Press Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Jakarta: Pustaka Pelajar. 227