KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN Karunia Hapsari 1, Moch. Arief TQ 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Jumlah kunjungan pasien rujukan masuk rawat inap 2009 berjumlah 4.225 pasien dengan jenis kelamin tertinggi perempuan, kelompok umur tertinggi kelompok umur 44-65, berasal dari praktek dokter spesialis melalui pembayaran jamkesmas. Sedangkan 2010 jumlah kunjungan berjumlah 4.375 pasien. Dari 2009-2010 mengalami peningkatan jumlah kunjungan. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap pada 2010 dan 2011. Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Cara pengumpulan data dengan observasi dengan mengamati secara langsung data pasien rujukan masuk rawat inap. Obyek penelitian adalah laporan data angka kunjungan pasien rujukan masuk rawat inap 2010 dan 2011. Pada 2010 kelompok umur pasien rujukan tertinggi umur 45-64 berjumlah 1143 pasien, berjenis kelamin tertinggi perempuan berjumlah 2416 pasien, asal rujukan pasien tertinggi berasal dari praktek dokter spesialis berjumlah 310 pasien, jenis diagnosis tertinggi kode I09.0 I85.0 yaitu diseases of the circulatory system berjumlah 707 pasien, dengan cara pembayaran pasien melalui jamkesmas berjumlah 2452 pasien. Pada 2011 kelompok umur pasien rujukan tertinggi umur 25-44 berjumlah 1890 pasien, berjenis kelamin tertinggi perempuan berjumlah 3979 pasien, asal rujukan pasien tertinggi berasal dari praktek bidan berjumlah 459 pasien, jenis diagnosis tertinggi kode O00.9-O90.0 yaitu Pregnancy childbirth and the puerperium berjumlah 1537 pasien, dengan cara pembayaran melalui jamkesmas berjumlah 3845 pasien. Pada 2010 kelompok umur tertinggi umur 45-64, berjenis kelamin perempuan, berasal dari praktek dokter spesialis, berjenis diagnosis diseases of the circulatory system melalui jamkesmas. Sedangkan 2011 tertinggi umur 25-44, berjenis kelamin perempuan, berasal dari praktek bidan, berdiagnosis pregnancy childbirth and the puerperium melalui jamkesmas. Disarankan untuk rumah sakit dapat lebih memprioritaskan kebutuhan pasien rujukan masuk rawat inap. Kata Kunci : Statistik Kesehatan, Karakteristik Pasien Rujukan Masuk Rawat Inap Kepustakaan : 15 (1991 2010) PENDAHULUAN Seiring pesatnya kemajuan zaman, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan yang optimal. Hal tersebut sebagai akuntabilitas rumah sakit supaya mampu bersaing dengan Rumah Sakit lainnya. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif, mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, serta sebagai pusat rujukan kesehatan masyarakat. Rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan medis sebagai upaya penyembuhan atas rasa sakit yang diderita pasien. Pasien membutuhkan pelayanan yang siap, cepat, tanggap dan nyaman terhadap keluhan sakit yang diderita pasien. Pelayanan yang prima menjadi kebutuhan pasien dalam pelayanan rumah sakit. Karakteristik Pasien Rujukan...(Karunia H, Dkk) 79
Pelayanan prima di rumah sakit akan tercapai jika setiap seluruh sumber daya manusia rumah sakit mempunyai ketrampilan khusus, diantaranya berpenampilan menarik, bersikap ramah dan bersahabat, responsif (peka) dengan pasien, berkomunikasi secara efektif dan mampu menanggapi keluhan pasien secara profesional. Upaya Rumah sakit untuk tetap bertahan dan berkembang adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada pasien. Hal tersebut karena pasien merupakan sumber pendapatan bagi rumah sakit baik secara langsung maupun secara tidak langsung melalui asuransi kesehatan. Tanpa pasien, rumah sakit tidak dapat bertahan dan berkembang mengingat besarnya biaya operasional rumah sakit yang tinggi. Rumah sakit melakukan berbagai cara demi meningkatnya kunjungan pasien sehingga rumah sakit harus mampu menampilkan dan memberikan pelayanan kesehatan, sehingga dari dampak yang timbul akan memunculkan sebuah loyalitas pada pasien sehingga pasien akan datang kembali memanfaatkan jasa rumah sakit tersebut. RSUD Sragen adalah Rumah Sakit tipe B dan merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang memiliki berbagai fasilitas pendukung perawatan kesehatan, dibandingkan puskesmas sekitar wilayah RSUD Sragen. Asal wilayah pasien yang di rujuk ke RSUD Sragen meliputi puskesmas daerah sragen, luar wilayah sragen dari puskesmas ngawi, dari rumah sakit swasta kota Sragen, dan rumah sakit bersalin swasta sekitar kota Sragen. Besarnya angka kunjungan pasien di RSUD Sragen dapat dilihat dari angka kunjungan pasien rawat Inap di RSUD Sragen pada 2009 menunjukan 4.223 pasien yang berkunjung. Dari jumlah kunjungan pasien yang ada menunjukan bahwa sebagian besar berjenis kelamin perempuan berjumlah 1.862 (44,1%) dan laki-laki berjumlah 2361 (55,9%), berdasarkan umur terbanyak umur pada kelompok umur 44-65 berjumlah 932 pasien (22%), berdasarkan asal pasien terbanyak rujukan rawat inap berasal dari praktek dokter spesialis berjumlah 388 pasien (9,18%), diagnosis pasien rujukan terbanyak adalah jenis diagnosis diseases of the digestif system sebanyak pasien 359 (8,5%) dan cara pembayaran terbanyak adalah melalui umum berjumlah 1.451 pasien (34,3%). Jumlah kunjungan pasien rujukan masuk rawat inap 2010 berjumlah 4375 pasien. Dari 2009 sampai 2010 mengalami kenaikan jumlah kunjungan rawat inap. Tujuan dari penelitian adalaha mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap pada 2010 dan 2011 di RSUD Sragen. Mengetahui jumlah pasien rujukan masuk rawat inap pada 2010 dan 2011. Mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan umur. Mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan jenis kelamin. Mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan dalam kota Sragen. Mengetahui karakteristik pasien 80 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89
rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan luar kota Sragen. Mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan jenis diagnosis. Mengetahui karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan cara pembayaran pasien. TINJAUAN PUSTAKA Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan PerMenKes RI No. 1045/MenKes/PER/XI/2006, tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan berikut Rumah Sakit berdasarkan tugas, fungsi kemampuan pelayanan kesehatan dan kapasitas sumber daya organisasi dalam beberapa kelas : 1. Rumah Sakit Umum a. Rumah Sakit Umum Kelas A Rumah Sakit Umum Kelas A dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur utama. Direktur utama membawahi paling banyak empat direktorat. Masing-masing direktorat terdiri dari paling banyak tiga bidang atau tiga bagian. Dari masing-masing bidang terdiri dari 3 seksi, dan masing-masing bagian terdiri paling banyak tiga sub bagian. b. Rumah Sakit Umum Kelas B Pendidikan Rumah Sakit Umum Kelas B Pendidikan dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur utama. Direktur utama membawahi paling banyak tiga direktorat. Dari masingmasing direktorat terdiri dari paling banyak tiga bidang atau tiga bagian. Masing-masing bidang terdiri dari 3 seksi, dan masing-masing bagian terdiri dari paling banyak tiga sub bagian. c. Rumah Sakit Umum Kelas B Non- Pendidikan Rumah Sakit Umum Kelas B Non- Pendidikan dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur utama yang membawahi paling banyak dua direktorat. Masing-masing direktorat terdiri dari paling banyak tiga bidang atau tiga bagian dengan masingmasing bidang terdiri paling banyak tiga seksi, dari tiap Bidang terdiri paling banyak tiga sub bagian. Karakteristik Pasien Rujukan...(Karunia H, Dkk) 81
d. Rumah Sakit Umum Kelas C Rumah Sakit Umum Kelas C dipimpin oleh seorang Kepala disebut direktur yang membawahi paling banyak dua bidang dan satu bagian, dengan masing-masing bidang terdiri paling banyak tiga seksi dan masingmasing bagian terdiri dari tiga sub bagian. e. Rumah Sakit Umum Kelas D Rumah Sakit Umum Kelas D dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur yang membawahi dua seksi dan tiga sub bagian 2. Rumah Sakit Khusus a. Rumah Sakit Khusus Kelas A Rumah Sakit Khusus Kelas A dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur utama yang membawahi paling banyak empat direktorat. Masing-masing Direktorat terdiri paling banyak tiga bidang atau tiga bagian. Masing-masing bidang terdiri dari paling banyak tiga seksi dan masing-masing bagian terdiri paling banyak tiga sub bagian. b. Rumah Sakit Khusus Kelas B Rumah Sakit Khusus Kelas B dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur utama yang membawahi paling banyak dua direktorat. Masing-masing direktorat terdiri dari dua bidang atau dua bagian. Masingmasing bidang terdiri dari paling banyak tiga seksi dan masing-masing bagian terdiri dari tiga sub bagian. c. Rumah Sakit Khusus Kelas C Rumah Sakit Khusus Kelas C dipimpin oleh seorang kepala disebut direktur yang membawahi dua seksi dan tiga bagian. (PerMenKes. 2006) Rekam Medis Rekam Medis diartikan sebagai keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dari pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Sesuai dengan penjelasan pasal 46 ayat (1) UU No.29 2004 tentang praktik kedokteran disebutkan bahwa, yang dimaksud Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada kepada pasien (Depkes RI. 2006) Menurut Huffman EK 1992, rekam medis adalah rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama masa perawatan yang memuat pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan yang diperolehnya serta informasi yang cukup untuk mengidentifikasi pasien, membenarkan diagnosis dan pengobatan serta merekam hasilnya. Dan menurut Departemen Kesehatan 1991 Rekam Medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam 82 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89
tentang identitas, anamnese, pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnosa serta segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dari pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat. Statistik Rumah Sakit Statistik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterprestasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistik adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah statistik (bahasa inggris: statistic) berbeda dengan statistik. Statistik merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan logaritma statistika pada suatu data (Rustiyanto E. 2009). Statistik menurut Undang-Undang RI No. 7 1960 adalah keterangan berupa angka-angka yang memberikan gambaran yang wajar dari seluruh ciri-ciri kegiatan dan keadaan masyarakat indonesia. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan karakteristik pasien rujukan di RSUD Sragen pada 2010 dan 2011. Pendekatan penelitian menggunakan retrospektif untuk mengukur atau mengumpulkan terhadap obyek pada masa lampau. Variabel Penelitian dan Definisi Istilah Tabel 1. Variabel dan Definisi Istilah Variabel Definisi Istilah Karakteristik Pasien Rujukan masuk Karakteristik pasien adalah suatu ciri yang ada pada seorang pasien, dimiliki pasien untuk membedakan dengan pasien lain. Penjelasan karakteristik pasien rujukan masuk: 1. Umur Umur pasien yang dihitung berdasarkan tanggal lahir sesuai dengan tanggal kalender. 2. Jenis Kelamin Jenis Kelamin adalah suatu sifat atau keadaan tentang pasien yang dinyatakan dengan laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin dalam penelitian ini dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan. 3. Asal Pasien Asal pasien rujukan menunjukan darimana pasien tersebut datang berasal dari perujuk (rumah bersalin, praktik dokter, praktik bidan, puskesmas serta rumah sakit). 4. Diagnosis hasil pemeriksaan gejalagejala yang ada untuk menyimpulkan atau menentukan jenis penyakit. 5. Cara Pembayaran Cara untuk melakukan proses membayar yang dilakukan oleh pasien setelah atau sebelum mendapatkan pelayanan di rumah Karakteristik Pasien Rujukan...(Karunia H, Dkk) 83
45-65 25-15- 5-28 2-4 0- Obyek Variabel Definisi Istilah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya. Cara pembayaran dalam penelitian ini terdiri dari umum, askes, jamkesmas, jampersal dan jamkesda. Obyek penelitian adalah laporan data angka kunjungan pasien rujukan masuk rawat inap 2010 dan 2011. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data: Pedoman Observasi yang digunakan untuk mendapatkan data karakterisitik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan umur, jenis kelamin, asal rujukan, jenis diagnosis dan cara pembayaran pasien pada 2010 dan 2011. Cara pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi peneliti memperoleh hasil perincian data kunjungan pasien Rawat Inap 2010 dan 2011 untuk menggambarkan karakteristik pasien rujukan berdasarkan umur, jenis kelamin, asal rujukan, jenis diagnosis dan cara pembayaran pasien di RSUD Sragen. Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik Pengolahan Data. Tahap-tahap pengolahan setelah data dikumpulkan adalah: Collecting yaitu dilakukan pengumpulan data mengenai jumlah kunjungan Rawat Inap 2010 dan 2011 untuk memperoleh data kunjungan pasien rujukan Rawat Inap 2010 dan 2011; klasifikasi yaitu mengelompokan data yang telah diperoleh untuk memudahkan dalam perhitungan; tabulasi dari data yang ada dikelompokkan dan dimasukkan kedalam bentuk tabel; penyajian Data yaitu Setelah data dimasukkan grafik penyajian kemudian dilakukan interprestasi data; analisis Data yaitu eneliti melakukan penelitian dengan menganalisis dan memaparkan hasil penelitian dengan menggambarkan karakteristik pasien rujukan berdasarkan umur, jenis kelamin, asal rujukan, jenis diagnosis dan cara pembayaran pasien. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Pada 2010 jumlah kunjungan pasien rujukan masuk rawat inap berjumlah 4.375 pasien dan pada 2011 berjumlah 6.449 pasien. 2. Karakteristik pasien rujukan masuk 2000 1500 1000 500 rawat inap berdasarkan kelompok umur pada 2010 dan 2011. 0 2010 2011 Gambar 1. Grafik karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan kelompok umur Di RSUD SragenPeriode 2010 dan 2011 84 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89
Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat kelompok umur tertinggi terdapat pada 2011 pada kelompok umur 25-44 berjumlah 1890 pasien dan terendah terdapat pada 2010 kelompok umur 0-28 hari berjumlah 57 pasien. Data perincian bisa dilihat pada lampiran 5. 3. Karakteristik pasien rujukan masuk 4000 3000 2000 1000 0 rawat inap berdasarkan jenis kelamin pada 2010 dan 2011 2010 2011 Gambar 2. Grafik karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap Berdasarkan jenis kelamin Di RSUD Sragen Periode 2010 dan 2011 Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat tertinggi terdapat pada 2011 berjenis kelamin berjumlah 3979 pasien dan terendah terdapat pada 2010 berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 1959 pasien. Data perincian bisa dilihat pada lampiran 6. 4. a. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan berada dalam kota kabupaten Sragen 2010 dan 2011 perempua n laki-laki 500 400 300 200 100 0 Praktek PKM Dokter Sragen Spesialis Kota Gambar 4a. Grafik karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan luar kota Di RSUD Sragen 2010 dan 2011 140 120 100 80 60 40 20 0 PKM Ngrambe Berdasarkan gambar 4.a dapat dilihat teringgi terdapat pada 2011 dari praktek bidan berjumlah 459 pasien dan terendah terdapat pada 2010 dari puskesmas teguhan berjumlah 1 pasien. Data perincian dapat dilihat pada lampiran 7. b. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan berada luar wilayah kabupaten Sragen 2010 dan 2011 PKM Jenawi Praktek Bidan PKM Mantingan 2010 2011 2010 2011 Gambar 4.b Grafik karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan luar kota Di RSUD Sragen 2010 dan 2011 Karakteristik Pasien Rujukan...(Karunia H, Dkk) 85
jamkesmas umum askes jamkesda Berdasarkan gambar 4.b dapat dilihat tertinggi terdapat pada 2011 dari puskesmas ngrambe berjumlah 135 pasien dan terendah terdapat pada 2010 dan 2011 dari puskesmas paron berjumlah 1 pasien. Data perincian dapat dilihat pada lampiran 8. 5. Karakteristik pasien rujukan masuk 2000 1500 1000 500 rawat inap berdasarkan jenis diagnosis pasien 2010 dan 2011 0 Gambar 5. Grafik karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap Berdasarkan Jenis Diagnosis Di RSUD Sragen 2010 dan 2011 Berdasarkan gambar 5 dapat dilihat tertinggi terdapat pada 2011 jenis diagnosis Pregnancy childbirth and the puerperium berjumlah 1537 pasien dan terendah terdapat pada 2010 jenis diagnosis mental and behavioural disorder berjumlah 5 pasien. Data perincian dapat dilihat pada lampiran 9. 6. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan cara pembayaran 2011 2010 pasien 2010 dan 4000 3000 2000 1000 0 Gambar 6. Grafik karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan Cara Pembayaran Pasien Di RSUD Sragen 2010 dan 2011 Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat tertinggi terdapat pada 2011 cara pembayaran jamkesmas berjumlah 3845 pasien dan terendah terdapat pada 2010 cara pembayaran jamkesda berjumlah 3 pasien. Data perincian dapat dilihat pada lampiran 10. Pembahasan Pasien yang dirujuk ke RSUD Sragen adalah pasien yang membutuhkan penanganan lebih lengkap dibanding di puskesmas maupun praktek dokter spesialis di mana kualitas pelayanan yang ada di RSUD Sragen dapat menerapkan pelayanan kesehatan yang bermutu karena RSUD Sragen dapat memberikan suatu pelayanan kesehatan yang dapat memenuhi kebutuhan yang dirasakan dan diselenggarakan dengan cara yang sopan dan santun, tepat waktu, tanggap, dan mampu menyembuhkan keluhan serta mencegah berkembangnya atau meluasnya penyakit. RSUD Sragen mempunyai kualitas pelayanan yang dibutuhkan bagi pasien masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat 2010 2011 86 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89
Jumlah kunjungan pasien rujukan rawat inap setiap nya meningkat yaitu 2009 sampai 2011. Jumlah kunjungan pasien rujukan rawat inap meningkat di pengaruhi oleh: a. Bukti fisik (tangibles), bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan dan material yang digunakan rumah sakit dan penampilan karyawan yang ada. b. Reliabilitas (reliablility) berkaitan dengan kehandalan kemampuan rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang segera dan akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan memuaskan. c. Daya tanggap (responsiveness), sehubungan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pasien dan merespon permintaan mereka dengan tanggap, serta menginformasikan jasa secara tepat. d. Jaminan (assurance) yakni mencakup pengetahuan, ketrampilan, kesopanan, mampu menumbuhkan kepercayaan pasiennya. Jaminan juga berarti bahwa bebas bahaya, resiko dan keraguraguan. e. Empati (empathy) berarti kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan pasien sebagai pelanggan dan bertindak demi kepentingan pasien. Di RSUD Sragen menerima pasien rujukan dengan pembayaran melalui askes, Jamkesmas, Jamkesda maupun umum atau bayar sendiri. Pada 2010 pada kelompok umur pasien rujukan tertinggi umur 45-64 berjumlah 1143 pasien, berjenis kelamin tertinggi perempuan berjumlah 2416 pasien, asal rujukan pasien tertinggi berasal dari Praktek Dokter Spesialis berjumlah 310 pasien, jenis diagnosis tertinggi kode I09.0 I85.0 yaitu diseases of the circulatory system berjumlah 707 pasien, Sedangkan cara pembayaran pasien tertinggi adalah melalui jamkesmas berjumlah 2452 pasien. Pada 2011 pada kelompok umur pasien rujukan tertinggi umur 25-44 berjumlah 1890 pasien, berjenis kelamin tertinggi perempuan berjumlah 3979 pasien, asal rujukan pasien tertinggi berasal dari Praktek bidan berjumlah 459 pasien, jenis diagnosis tertinggi kode O00.9-O90.0 yaitu Pregnancy childbirth and the puerperium berjumlah 1537 pasien, Sedangkan cara pembayaran pasien tertinggi adalah melalui jamkesmas berjumlah 3845 pasien. Pada 2010 dan 2011 ada perbedaan pada kelompok umur tertinggi yaitu 2010 kelompok umur tertinggi 45-64 sedangkan 2011 adalah kelompok umur tertinggi 25-44. Dari asal pasien 2010 tertinggi berasal dari praktek dokter spesialis dan 2011 berasal dari praktek bidan. Kemudian jenis kelamin antara 2010 dan 2011 sama yaitu berjenis kelamin perempuan dan cara pembayaran melalui jamkesmas. Jumlah pasien 2010 ke 2011 pada kelompok umur 25-44 Karakteristik Pasien Rujukan...(Karunia H, Dkk) 87
terjadi peningkatan drastis dari 1043 pasien ke 1890 pasien dengan pembayaran jamkesmas dari 2452 pasien ke 3845 pasien berdiagnosis Pregnancy childbirth and the puerperium. Peningkatan ini terjadi karena kebijakan dari pemerintah yang membebaskan rakyat miskin tergolong tidak mampu bahkan orang kaya pun bisa menggunakan jampersal untuk persalinan di rumah sakit. Serta rumah sakit tidak boleh menolak pasien yang menggunakan jamkesmas, walaupun rumah sakit sudah penuh kapasitas kamar perawatannya harus tetap diterima dan diberi perawatan sesuai hak pasien jamkesmas tersebut. Selain untuk menjaga mutu kualitas pelayanan jika dilihat dari jenis diagnosis tertinggi pasien rujukan masuk rawat inap 2010 dan 2011 adalah diseases of the circulatory system dan Pregnancy childbirth and the puerperium maka rumah sakit disarankan untuk memprioritaskan kebutuhan pasien rujukan masuk rawat inap. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap pada 2010 dan 2011 di RSUD Sragen diketahui: 1. Jumlah kunjungan pasien rujukan rawat inap 2010 berjumlah 4375 pasien dan 2011 berjumlah 6449 pasien. 2. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan kelompok umur tertinggi terdapat pada 2011 pada kelompok umur 25-44 berjumlah 1890 pasien dan terendah terdapat pada 2010 kelompok umur 0-28 hari berjumlah 57 pasien. 3. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan jenis kelamin tertinggi terdapat pada 2011 berjenis kelamin perempuan berjumlah 3979 pasien dan terendah terdapat pada 2010 berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 1959 pasien. 4. a. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan berasal dari dalam kota wilayah sragen tertinggi terdapat pada 2011 dari praktek bidan berjumlah 459 pasien dan terendah terdapat pada 2010 dari puskesmas teguhan berjumlah 1 pasien. b. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan asal rujukan berasal dari luar kota kabupaten Sragen tertinggi terdapat pada 2011 dari puskesmas ngrambe berjumlah 135 pasien dan terendah terdapat pada 2010 dan 2011 dari puskesmas paron berjumlah 1 pasien. 5. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan diagnosis tertinggi terdapat pada 2011 jenis diagnosis Pregnancy childbirth and the puerperium berjumlah 1537 pasien dan terendah terdapat pada 2010 jenis diagnosis mental and behavioural disorder berjumlah 5 pasien. 6. Karakteristik pasien rujukan masuk rawat inap berdasarkan cara pembayaran tertinggi terdapat pada 2011 cara pembayaran 88 Jurnal Kesehatan, ISSN.1979-9551, VOL. V. NO.1, MARET 2011, Hal 79-89
jamkesmas berjumlah 3845 pasien dan terendah terdapat pada 2010 cara pembayaran jamkesda berjumlah 3 pasien. B. Saran Disarankan untuk memprioritaskan kebutuhan pasien rujukan berdiagnosis Pregnancy childbirth and the puerperium (seperti inkubator elektrik untuk kelahiran bayi resiko tinggi) dan diseases of the circulatory system dikarenakan diagnosis tersebut merupakan diagnosis tertinggi 2010 dan 2011. DAFTAR PUSTAKA Arief Moch TQ. 2008. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Hal 8-9 Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka Depkes RI. 1991. Buku Pedoman Pencatatan Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI. Hal. 3 4. 2006. Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi II. Jakarta: Depkes RI. Hal 11 16 Huffman EK. 1992. Health Information Management. Phisichian Record Company Berwin Illionis, USA Puspita I. 2009. Hubungan Presepsi Pasien Tentang Kualitas Pelayanan Dengan Citra RSUD Kabupaten Aceh Tamiang. Thesis. Sumatera: Fakultas ilmu Kesehatan USU Notoatmodjo S. 2007. Kesehatan Masyarakat ilmu dan seni. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 102 PerMenKes RI. 2006. No. 1405/MENKES/PER/XI. Pedoman Organisasi Rumah Sakit Di Lingkungan Departemen Kesehatan. PerMenKes : Hal 4-7 Pohan I. 2003. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC Sudra Rano I. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu Hal 3-4 Sugiyono. 2010. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Hal 62 Undang Undang No. 44 Tahun 2009. Tentang Rumah Sakit. Hal 1 2 Wijono D. 1999. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Surabaya: Airlangga.. 2006. Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). 2008. Depkes: Jakarta. Hal 5 Ery R. 2009. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Hal 3-37 Karakteristik Pasien Rujukan...(Karunia H, Dkk) 89