BAB V BAHAN AJAR PENGAYAAN PENGETAHUAN UNTUK TINGKAT SMA MENGENAI MANTRA

dokumen-dokumen yang mirip
89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

I. PENDAHULUAN. membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Melalui karya sastra, seseorang

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

XII. PEMINATAN BAHASA DAN BUDAYA A.Bahasa dan Sastra Indonesia. Satuan Pendidikan : SMA/MA : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 4 :

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB V UPAYA PELESTARIAN NYANYIAN RAKYAT KAU-KAUDARA DI SEKOLAH. Pada bagian ini membahas tentang upaya pelestarian kau kaudara yang

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

Kewirausahaan/ Indikator Pencapaian Kompetensi. Dan Karakter

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut senantiasa diterapkan pada siswa,

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN)

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

KISI-KISI UJIAN AKHIR SEKOLAH SMP N I GONDANGLEGI TAHUN PELAJARAN 2015 /2016 MENGACU PADA KURIKULUM 2013

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

PROSIDING ISBN

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

I. PENDAHULUAN. karya sastra penggunaan bahasa dihadapkan pada usaha sepenuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia 3. untuk. SMP/MTs Kelas IX. Maryati Sutopo. Kelas VII. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

STRUKTUR KURIKULUM KTSP

I. PENDAHULUAN. Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 3 Beban belajar : 4 SKS. Materi Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

56. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAN SASTRA KOREA SMA/MA

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB)

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

SILABUS MATA PELAJARAN: ADMINISTRASI KEUANGAN

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan modifikasi dari limbah organik.

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan cerminan kehidupan dari masyarakat. Secara alami,

SILABUS PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

Prakata. iii. Bandung, September Penulis

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. faktor utamanya, sehingga sastra bisa disebut dengan seni bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. diri (Chaer dan Agustina, 2010:11). Bahasa sangat berperan penting dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA JERMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan

Transkripsi:

114 BAB V BAHAN AJAR PENGAYAAN PENGETAHUAN UNTUK TINGKAT SMA MENGENAI MANTRA Tradisi kasambu merupakan sebuah tradisi yang hidup dan berkembang pada masyarakat di kabupaten Muna Barat dan kabupaten Muna. Tradisi ini berkembang sebelum dan setelah pengaruh kebudayaan Islam masuk di Indonesia. Dalam tradisi kasambu, terdapat mantra-mantra yang merupakan bagian dari puisi lama yang perlu dilestarikan sebagai hasil dari kebudayaan daerah. Salah satu cara yang cukup signifikan untuk melestarikan tradisi kasambu yaitu dengan memperkenalkan kembali pada dunia pendidikan, terutama di sekolah-sekolah umum maupun pendidikan luar sekolah melalui pembelajaran puisi lama. Dengan mempelajari puisi lama, diharapkan siswa lebih mengenali dan mencintai budayanya sendiri sehingga tradisi kasambu dapat terselamatkan dari ancaman kepunahan. Pada sisi lain, pelestarian tradisi kasambu dapat menimbulkan rasa bangga terhadap karya sastra dari daerahnya. Implementasi dari pembelajaran dan pengenalan puisi lama bukan untuk mengajari siswa untuk menggunakan mantra untuk kepentingan peribadi, akan tetapi lebih menekankan bahwa mantra merupakan salah satu bentuk sastra yang sudah sangat tua usianya dibandingkan dengan sastra-sastra modern. Selain itu, melalui pembelajaran mantra siswa dapat mengenal bahasa-bahasa klasik yang digunakan dalam mantra, sehingga meningkatkan pengetahuan budaya dan mampu mengembangkannya. Berkaitan dengan penjelasan di atas, maka pada subbab ini peneliti akan memanfaatkan hasil analisis terhadap mantra dalam tradisi kasambu yang menjadi sumber penelitian sebagai bahan ajar yang berupa buku pengayaan. Peneliti berpedoman pada KTSP dan kurikulum 2013 tingkat SMA/MA.

115 A. Analisis Kurikulum Pembelajaran puisi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan 114 mata pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh peserta didik. Dengan mempelajari puisi, diharapkan peserta didik dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam puisi baik yang tersirat maupun yang tersurat sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan. Dalam paduan penyusunan KTSP mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X semester 1 pada kemampuan mendengarkan terdapat santandar kompetensi memahami puisi yang disampaikan secara langsung/tidak langsung serta memuat kompetensi dasar mengidentifikasi unsur-unsur bentuk suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman dan mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun melalui rekaman. Pada kemampuan menulis memuat standar kompetensi mengungkapkan pikiran, dan perasaan melalui kegiatan menulis puisi. terdapat kompetensi dasar menulis puisi lama dengan memperhatikan bait, irama, dan rima. Kelas X semester 2 kemampuan berbicara terdapat standar kompetensi mengungkapkan pendapat terhadap puisi melalui diskusi dengan kompetensi dasar menghubungkan isi puisi dengan realitas alam, sosial budaya, dan masyarakat melalui diskusi. Kelas XII semester 1 terdapat kompetensi dasar menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat. Pembelajaran puisi pada kurikulum 2013 kelas X semester ganjil memuat kompetensi inti (KI) 3 memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang bahasa dan sastra Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahasa dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) dan memuat kompetensi dasar membandingkan karakteristik puisi lama dan puisi baru secara memadai serta mengapresiasinya dan menulis puisi lama dan baru.

116 Kelas XII semester ganjil terdapat kompetensi inti (KI) 3 memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahu tentang bahasa dan sastra Indonesia serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian bahasa dan sastra yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks) dan memuat kompetensi dasar memahami proses pembuatan puisi dan cerpen dengan memperhatikan karakteristik, keestetisan, dan keinovatifan dalam puisi dan cerpen serta menghasilkan karya puisi dan cerpen, baik individual mapun kelompok/klasikal, dan mengembangkan sikap apresiatif dalam menghayati karya sastra. B. Hasil Penilaian Buku Pengayaan Tradisi Kasambu Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengenalan tradisi kasambu terhadap siswa bukan untuk mengajari mereka menggunakan mantra dan segala properti tradisi kasambu untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk mengenalkan bahwa mantra dalam kegiatan kasambu adalah salah satu genre karya sastra yang kedudukannya sama dengan novel, cerpen, maupun drama. Melalui buku pengayaan pengetahuan, diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih mengenal secara spesifik tentang kehidupan tradisi/budaya yang berada dalam ruang lingkup kehidupannya. Buku pengayaan yang telah dibuat (terlampir) telah dinilai oleh beberapa pendidik baik yang mengajar di perguruan tinggi maupun yang mengajar di sekolah Menengah Atas (SMA). Hal ini dilakukan sebagai tolak ukur kelayakan buku pengayaan, untuk dibaca oleh siswa SMA. Aspek yang dinilai dari buku pengayaan pengetahuan di antaranya meliputi aspek materi dan aspek grafika. Aspek materi yang dinilai merupakan kelayakan isi yang terdapat pada buku pengayaan pengetahuan tradisi Kasambu adaptasi dari tuturan tradisi kasambu Masyarakat Kabupaten Muna Barat. Indikator yang mencakup terhadap penilaian tersebut diantaranya: a. Materi/isi b. Penyajian

117 c. Bahasa d. Kesesuaian dan kebermanfaatan puisi Berdasarkan komentar dan saran dari penilai ada beberapa poin yang harus diperhatikan dalam penulisan buku pengayaan dari aspek materi antara lain; 1) teknik dan praktik penulisan harus lebih memperhatikan diksi, penggunaan huruf kapital, tanda baca dan sebagainya, 2) harus ada perbaikan sistematika penulisan, 3) materi/isi wajib menyertakan konsep teori, 4) buku pengayaan harus dapat menyampaikan pesan baik secara implisit maupun eksplisit, 5) konsep lokusi dan ilokusi tampak jelas. Aspek grafika merupakan penilaian kelayakan grafika dalam buku pengayaan pengetahuan tradisi kasambu Masyarakat Kabupaten Muna Barat. Indikator yang mencakup terhadap penilaian tersebut diantaranya: a. Ukuran fisik buku b. Ukuran kulit buku c. Desain isi buku Berdasarkan format penilaian yang diberikan kepada penilai, ada beberapa komentar yang menjadi bahan masukan memperbaiki buku pengayaan ini. Sarmadan, S.Pd.,M.Pd., dosen USN Kolaka mengemukakan (1) teknik dan praktik penulisan harus lebih memperhatikan hal-hal yang sederhana namun penting seperti diksi, penggunaan huruf kapital, penggunaan tanda baca, (2) sistematika penulisan yaitu sampul, kata pengantar, daftar isi, dan isi buku pengayaan serta daftar rujukan harus jelas. Yandi Hidayatullah, S.Pd. guru Bahasa Indonesia MTs Al Iqna Cisaga Kab. Ciamis Jawa Barat mengomentari (1) dalam buku tidak terdapat biografi penulis, (2) Terdapat lembaran yang bolak-balik, dan (3) warna buku terlalu sendu. Fernandus Arung, S.Pd., M.Pd., dosen USN Kolaka mengomentari perlu pengembangan diri penulis demi kesempurnaan setiap pesan yang ingin disampaikan. Penilaian, saran, dan koreksi yang dikemukan oleh penilai terhadap buku pengayaan tentang pengetahuan bermuatan pendidikan karakter dari mantra tradisi kasambu Kabupaten Muna Barat telah diakomodasi dan menjadi masukan dalam merevisi buku, baik dari aspek kelayakan, kegrafikan, dan materi. Lembar

118 penilaian pengetahuan bermuatan pendidikan karakter dari mantra tradisi kasambu masyarakat Muna Barat dari aspek kelayakan, aspek materi, dan aspek kegrafikan tersebut terdapat pada lampiran tesis ini.