PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
ISBN Prosiding SNMPM 2017 Fenomena Non-Linier dan Pembelajaran Pemodelan Matematika

Kekontraktifan Pemetaan pada Ruang Metrik Kerucut

ANALISIS TITIK TETAP SET- VALUED FUNCTION MENGGUNAKAN METRIK HAUSDORFF TESIS

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO 2013 ISBN: DUA TIPE PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE

Konvergensi Barisan dan Teorema Titik Tetap

TITIK TETAP NADLR FUNGSI MULTI NILAI KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK ( ) Rinurwati Jurusan Matematika FMIPA-ITS Jl. Arif Rahman Hakim Surabaya 60111

Ketunggalan titik Tetap Pemetaan Kondisi Tipe Kontraktif pada Ruang Banach

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG BERNORMA CONE BERNILAI-

Eksistensi Dan Ketunggalan Titik Tetap Untuk Pemetaan Kontraktif Pada Ruang Metrik-G Komplit

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMETAAN KONTRAKSI CIRIC-MATKOWSKI PADA RUANG METRIK TERURUT. Mariatul Kiftiah

ANALISA KETUNGGALAN TITIK TETAP PADA PEMETAAN KONTRAKTIF DI RUANG METRIK LENGKAP DENGAN MEMANFAATKAN JARAK-W

SIFAT SUB RUANG TOPOLOGI HASIL KALI RUANG METRIK KERUCUT

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG ULTRAMETRIK DISKRIT

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3 No. 2, KONSEP DASAR RUANG METRIK CONE. Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Teorema Titik Tetap Pada Ruang Ultrametrik Diskrit

INTERVAL KEKONTRAKTIFAN PEMETAAN PADA RUANG BANACH. Badrulfalah 1, Khafsah Joebaedi. 2.

SIFAT TITIK TETAP PADA RUANG METRIK SKRIPSI

KONVERGENSI DAN KELENGKAPAN PADA RUANG QUASI METRIK

KAJIAN TEOREMA TITIK TETAP PEMETAAN KONTRAKTIF PADA RUANG METRIK CONE LENGKAP DENGAN JARAK-W

HOMOMORFISMA DARI LEVEL SUBNEAR-RING FUZZY

Ruang Norm-n Berdimensi Hingga

RUANG-RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Ruang Linear Metrik: Sifat Sifat Dasar Dan Struktur Ruang Dalam Ruang Linear Metrik

ITERASI TIGA LANGKAH PADA PEMETAAN ASIMTOTIK NON- EKSPANSIF

SIFAT KELENGKAPAN RUANG METRIK BERNILAI KOMPLEKS

SUATU KAJIAN TITIK TETAP PEMETAAN k-pseudononspreading SEJATI DI RUANG HILBERT

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2, KONSEP FUNGSI SEMIKONTINU. Malahayati 1

TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG BANACH CONE

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS INDONESIA PEMETAAN KOMPATIBEL DI RUANG METRIK Q-FUZZY TESIS SITI JULAEHA

KEKONVERGENAN BARISAN DI RUANG HILBERT PADA PEMETAAN TIPE-NONSPREADING DAN NONEXPANSIVE

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

SIFAT-SIFAT PEMETAAN OCCASIONALLY WEAKLY COMPATIBLE PADA RUANG METRIK FUZZY

Sifat-sifat Ruang Banach

SIFAT-SIFAT HIMPUNAN PROXIMINAL

KEKONVERGENAN LEMAH PADA RUANG HILBERT

SYARAT SYARAT FUNGSI DI RUANG METRIK AGAR RUANG METRIKNYA MEMILIKI ATSUJI COMPLETION

Beberapa Sifat Operator Self Adjoint dalam Ruang Hilbert

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

Teorema Titik Tetap di Ruang Norm-2 Standar

TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG BARISAN p-summable DALAM NORM-n

TEOREMA TITIK TETAP PADA RUANG NORM-n STANDAR. Shelvi Ekariani KK Analisis dan Geometri FMIPA ITB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

FUNGSIONAL LINEAR-2 DALAM RUANG NORM-2 2-LINEAR FUNCTIONALS IN 2-NORMED SPACE

TEOREMA TITIK TETAP DI RUANG METRIK CONE PADA JARAK-W. Skripsi. Untuk memenuhi sebagai persyaratan. mencapai derajat Sarjana S-1

ABSTRAK 1 PENDAHULUAN

BEBERAPA TEOREMA TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN NONSELF. Kata kunci : pemetaan nonexpansive, pemetaan condensing, pemetaan kompak.

Kelengkapan Ruang l pada Ruang Norm-n

TANPA MENGGUNAKAN SIFAT KEKONTINUAN FUNGSI. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Matematika

KONSTRUKSI, SIFAT DAN DIMENSI HIMPUNAN CANTOR MIDDLE THIRD. Jl. Prof. H. Soedarto, S. H, Tembalang, Semarang Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

REFLEKSIVITAS PADA RUANG ORLICZ DENGAN KEKONVERGENAN RATA-RATA

IDEAL PRIMA FUZZY DI SEMIGRUP

RUANG LIPSCHITZ. Departemen Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. *Surel: : (, ) Ϝ

TOPOLOGI METRIK PARSIAL

BAB 3 KONDISI SPECTRUM. Pada bab ini akan diperlihatkan hasil utama dari penelitian ini. Hasil utama yang

RUANG TOPOLOGI LEMBUT KABUR

SIFAT TITIK TETAP PADA JARAK-W DI RUANG METRIK LENGKAP

KETERBATASAN OPERATOR INTEGRAL FRAKSIONAL PADA RUANG KUASI METRIK TAK HOMOGEN TERBOBOTI

Karakteristik Operator Positif Pada Ruang Hilbert

Beberapa Sifat Ideal Bersih-N

Sifat Barisan Subhimpunan Tutup di Ruang Metrik yang Completion-nya adalah Ruang Atsuji

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

II. TINJAUAN PUSATAKA

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

MATHunesa (Volume 3 No 3) 2014

BAB III FUNGSI UJI DAN DISTRIBUSI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

TRANSFORMASI LINIER PADA RUANG BANACH

Metrik Finsler Pseudo-Konveks Kuat pada Bundel Vektor Holomorfik

Y.D. Sumanto Jurusan Matematika FMIPA UNDIP. Abstrak

MODUL BERSUPLEMEN UTAMA SEBAGAI GENERALISASI DARI MODUL BERSUPLEMEN

HUBUNGAN DERIVASI PRIME NEAR-RING DENGAN SIFAT KOMUTATIF RING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

INTEGRAL RIEMANN-LEBESGUE

d-aljabar Farida Widiawati dan Suryoto Program Studi Matematika, Universitas Diponegoro

Integral Baire-1 Stieltjes, Henstock-Stieltjes dan Riemann-Stieltjes. The Stieltjes Integrals of Baire-1, Henstock and Riemann

FUNGSI COMPUTABLE. Abstrak

APOTEMA: Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 2, Nomor 2 Juli 2016 p ISSN BILANGAN SEMPURNA GENAP DAN KEPRIMAAN BI LANGAN MERSENNE

TEORI IDEAL PADA SEMIRING FAKTOR DAN SEMIRING TERNARY FAKTOR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

KEKONVERGENAN NET DAN SUBNET PADA RUANG TOPOLOGIS. Oleh : FATKHAN YUDI RIANSA J2A Skripsi

PERAN FAKTOR PENYEKALA PADA KONSTRUKSI INTERPOLASI FRAKTAL. Marwan 1

KAJIAN OPERASI ARITMETIKA INTERVAL DAN SIFAT-SIFATNYA

Lemma Henstock untuk Suatu Fungsi Bernilai Vektor di dalam Ruang Metrik Kompak Lokal

KETUNGGALAN TITIK TETAP UNTUK PEMETAAN PADA RUANG METRIK-G LENGKAP

Teorema Pemetaan Buka

KELAS-KELAS BCI-ALJABAR DAN HUBUNGANNYA SATU DENGAN YANG LAIN. Winarsih 1, Suryoto 2. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Semarang 50275

BIMODUL-C* HILBERT. Oleh: Raden Muhammad Hadi. Departemen Pendidikan Matematika, Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Misalkan diberikan suatu ruang vektor atas lapangan R atau C. Jika

BAB I PENDAHULUAN ( )

PEWARNAAN PADA GRAF BINTANG SIERPINSKI. Siti Khabibah Departemen Matematika, FSM Undip

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika (JMP) Vol. 9 No. 2, Desember 2017, hal. 1-10 ISSN (Cetak) : 2085-1456; ISSN (Online) : 2550-0422; https://jmpunsoed.com/ PEMETAAN KONTRAKTIF LEMAH MULTIVALUED DI RUANG METRIK PARSIAL Sagita Charolina Sihombing Fakultas MIPA, Universitas PGRI Palembang Jl. Jend. A. Yani Lrg. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sagita.Charolina@yahoo.com Ety Septiati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Palembang Jl. Jend. A. Yani Lrg. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Abstract. In this paper, we study the existence of fixed point of the φ-weak contraction mapping in the complete partial metric space for multivalued mapping. Distance calculations are performed using Hausdorff metric. The result obtained in this paper is an extension of similar result for single valued mapping. Keywords: Complete partial metric space, fixed point, Hausdorff metric. weakly contractive mapping, Abstrak. Pada makalah ini akan dikaji eksistensi titik tetap dari pemetaan kontraktif lemah di ruang metrik parsial lengkap untuk pemetaan multivalued. Perhitungan jarak dilakukan menggunakan metrik Hausdorff. Hasil yang diperoleh pada makalah ini merupakan perluasan dari hasil serupa untuk pemetaan single valued. Kata Kunci: Ruang metrik parsial lengkap, titik tetap, Pemetaan Kontraktif Lemah, metrik Hausdorff 1. PENDAHULUAN Pemetaan kontraktif adalah pemetaan yang memenuhi ketaksaman pada teorema titik tetap Banach, dengan x dan y adalah elemen di ruang metrik ), dan adalah konstanta yang mempunyai nilai antara 0 dan 1. Teorema titik tetap Banach memberikan suatu syarat cukup untuk eksistensi titik tetap dari suatu pemetaan yang didefinisikan pada ruang metrik ). Dalam hal ini titik merupakan titik tetap dari apabila ) 1

2 Sagita Charolina Sihombing dan Ety Septiati Pengembangan sifat pemetaan kontraktif telah dilakukan oleh para peneliti untuk menunjukkan eksistensi titik tetap di ruang metrik parsial ), yaitu himpunan tak kosong yang disertai fungsi metrik parsial dengan memenuhi kondisi berikut: (p1). (p2). jika dan hanya jika ) (p3). (p4). Definisi ruang metrik parsial tersebut dapat dilihat pada (Gangopadhyay, dkk., 2013). Bukatin, dkk. (2009) menyebutkan bahwa ruang metrik parsial, yang diperkenalkan pertama kali oleh Matthews (1992), merupakan pengembangan dari ruang metrik. Pengembangan ini didasari oleh permasalahan yang ditemukan dalam ilmu komputer, yaitu dua barisan tak hingga yang sama belum tentu memiliki jarak nol. Bukatin, dkk. juga membuktikan bahwa pemetaan kontraktif pada ruang metrik parsial masih menjamin eksistensi titik tetap. Hubungan antara ruang metrik dengan ruang metrik parsial diberikan dalam lemma berikut. Lemma 1. [Masiha, dkk., 2013] Jika fungsi ) didefinisikan oleh ) adalah ruang metrik parsial dan maka adalah sebuah metrik., Sementara itu, syarat agar suatu ruang metrik parsial merupakan ruang metrik parsial lengkap diberikan dalam lemma berikut. Lemma 2. [Kir dan Kiziltunc, 2016] Misalkan ) adalah ruang metrik parsial. a. Barisan { } adalah barisan Cauchy di ) jika dan hanya jika barisan tersebut adalah barisan Cauchy di ).

Pemetaan Kontraktif Lemah 3 b. Ruang metrik ) merupakan ruang metrik parsial lengkap jika dan hanya jika ) merupakan ruang metrik parsial lengkap. Selanjutnya, Altun, dkk. (2010) membuktikan sifat titik tetap dalam pemetaan kontraktif lemah untuk pemetaan single valued. Teorema 3. Misalkan ) adalah suatu ruang metrik parsial lengkap dan adalah fungsi kontinu tak turun dengan ) untuk setiap Jika adalah suatu pemetaan sedemikian sehingga ) ( { )]}) untuk semua maka mempunyai titik tetap tunggal. Selain itu, Masiha, dkk. (2013) mengembangkan pemetaan kontraktif lemah pada pemetaan single valued di ruang metrik parsial terurut dengan mendefinisikan fungsi sebagai berikut. Definisi 4. Jika memenuhi (i) dan ) untuk setiap (ii) adalah semi kontinu menurun dari kanan yaitu untuk sebarang barisan tak menaik dan tak negatif { } menghasilkan (iii) Untuk sebarang barisan { } dengan terdapat ) dan sedemikian sehingga ) untuk setiap Didefinisikan { : memenuhi kondisi (i)-(iii) pada Definisi 4}. Teorema 5 [Masiha, dkk. 2013] Misalkan ) adalah himpunan terurut parsial dan andaikan terdapat suatu metrik parsial pada sedemikian sehingga ) adalah suatu ruang metrik parsial lengkap. Andaikan adalah pemetaan kontinu dan tak menurun sedemikian sehingga ( ))

4 Sagita Charolina Sihombing dan Ety Septiati untuk semua dan Jika terdapat suatu bilangan dengan ) maka terdapat sedemikian sehingga Selanjutnya Berdasarkan hasil pada Teorema 3 dan Teorema 5, pada makalah ini akan dikaji tentang eksistensi titik tetap pada pemetaan multivalued di ruang metrik parsial lengkap yang merupakan pemetaan kontraktif lemah. 2. JARAK HAUSDORFF Misalkan ) adalah suatu ruang metrik. Menurut (Widder, 2009), pemetaan multivalued didefinisikan sebagai pemetaan dari ke ) dan ditulis ) dengan ) { }. Selanjutnya, (Istr escu, 1981 dalam Widder, 2009) memberikan definisi untuk titik tetap dari pemetaan multivalued. Suatu titik disebut titik tetap dari pemetaan multivalued ) jika ) Pada makalah ini, eksistensi titik tetap pada pemetaan kontraktif lemah di ruang metrik parsial lengkap untuk pemetaan multivalued akan dibuktikan menggunakan metrik atau fungsi jarak Hausdorff dalam penentuan jarak antar himpunan bagian di ). Jarak Hausdorff didefinisikan sebagai berikut. Definisi 6. [Ahmad, dkk. 2013] Misalkan ) adalah sebuah ruang metrik. Untuk ) dan, jarak Hausdorff untuk setiap dua himpunan bagian dan didefinisikan sebagai berikut: Jika, jarak dari ke adalah Jarak dari ke adalah Jarak Hausdorff antar himpunan bagian ke adalah ) { } { }

Pemetaan Kontraktif Lemah 5 Selain itu, eksistensi titik tetap pada makalah ini juga akan dibuktikan menggunakan proposisi berikut. Proposisi 7. [Ahmad, dkk. 2013] Jika dan adalah himpunan bagian tak kosong, tertutup dan terbatas ) dari ruang metrik partial ) dan maka untuk setiap terdapat sedemikian sehingga ) ) Pada Proposisi 7, pemetaan ) adalah metrik parsial Hausdorff yang diinduksi oleh 3. HASIL PENELITIAN Eksistensi titik tetap pada pemetaan kontraktif lemah di ruang metrik parsial lengkap untuk pemetaan multivalued disajikan pada teorema berikut. Teorema 7. Misalkan ) adalah suatu ruang metrik parsial lengkap dan adalah fungsi kontinu tak turun yang memenuhi ) untuk setiap Jika ) adalah suatu pemetaan sedemikian sehingga ) ( { )]}) (1) untuk semua maka mempunyai titik tetap tunggal. Bukti. Dari kondisi pada, jelaslah bahwa ) untuk Misalkan adalah sebarang titik. Didefinisikan sebuah barisan { } di dengan untuk Andaikan untuk maka jelas bahwa adalah suatu titik tetap dari Sekarang, asumsikan untuk semua Langkah 1. Akan ditunjukkan bahwa ) Dari pertidaksamaan (1) dan Proposisi 6, diperoleh

6 Sagita Charolina Sihombing dan Ety Septiati ( { )}) ( { }) { }) ( )) (2) Andaikan maka ) ( )) Ini mengakibatkan ) Karena, maka hal ini adalah kontradikasi. Dengan demikian, haruslah { } ) Jadi, ketaksaman (2) menjadi ) ( )) (3) untuk semua Jika persamaan (3) dilanjutkan, maka diperoleh ) ( )) (4) Dengan kata lain, karena { } ) maka dari (4) diperoleh { } ( )) Jadi, ) ( )) Ini menunjukkan bahwa ) Langkah 2. Akan ditunjukkan bahwa { } adalah barisan Cauchy Diketahui bahwa, ) ( )) ( ))

Pemetaan Kontraktif Lemah 7 Ini menunjukkan { } adalah barisan Cauchy pada ruang metrik ) Karena ) adalah ruang metrik parsial lengkap, maka berdasarkan Lemma 2, ) juga merupakan ruang metrik lengkap dan barisan { } konvergen di ruang metrik ) katakan ) Juga dari Lemma 2, didapat ) (5) Lebih jauh, karena { } adalah barisan Cauchy pada ruang metrik ) maka diperoleh ) dan dari (5) diperoleh ) Definisi selanjutnya memberikan ) Oleh karena itu, dari (5) didapatkan ) Langkah 3. Akan ditunjukkan mempunyai titik tetap. Sekarang akan ditunjukkan bahwa ) Asumsikan hal ini tidak benar. Jadi, berdasarkan sifat metrik dan juga dari (1) didapatkan ) ( { ) ( { ) ( { ) }) ) }) ) ) }) Untuk dengan menggunakan sifat kontinuitas dari diperoleh ) ( )) Hal ini merupakan kontradiksi. Oleh karena itu, ) Karena ) maka didapat Jadi, merupakan titik tetap dari pemetaan multivalued di ruang metrik ) Selanjutnya, akan ditunjukkan titik tetap adalah tunggal. Asumsikan adalah titik tetap yang lain dari maka. Dari (1), diperoleh ( { )})

8 Sagita Charolina Sihombing dan Ety Septiati ( { )}) ( )) Hal ini merupakan kontradiksi terhadap sifat fungsi yaitu ( ). Dengan demikian, diperoleh ), yang mengakibatkan. Ini memberikan kesimpulan bahwa titik tetapnya bersifat tunggal. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Sifat ketunggalan titik tetap pada pemetaan kontraktif lemah juga berlaku pada pemetaan multivalued di ruang metrik parsial lengkap. Dalam membuktikan hal ini, perhitungan jarak antar dua himpunan dilakukan dengan menggunakan metrik Hausdorff karena metrik Hausdorff pada himpunan tertutup dan terbatas memenuhi sifat metrik parsial. 4.2 Saran Pada pemetaan kontraktif lemah untuk singlevalued terdapat keterkaitan antara kondisi kontraktif lemah dengan kondisi kontraktif Matthew. Oleh karena itu, penelitian lanjut dapat dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara kondisi kontraktif lemah dan kondisi kontraktif Matthew untuk pemetaan multivalued. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, J., Azam, A. dan Arshad, M., Fixed Points of Multivalued Mappings in Partial Metric Spaces, Fixed Point Theory and Applications, 2013, 316. Altun, I., Sola, F. dan Simsek, H., Generalized contraction on Partial Metric Space, Topology and its Applications, 157(18) (2010), 2778-2785. Bukatin, M. dan Matthews, S., Partial Metric Space, Publ. Int. Math,, 2009, 708-718. Gangopadhyay, M., Saha, M. dan Baisnab, A.P., Some Fixed Point Theorems in Partial Metric Spaces, TWMS Journal. App. Eng. Math, 3(2) (2013), 206-213.

Pemetaan Kontraktif Lemah 9 Kir, M. dan Kiziltunc, H., Generalized Fixed Point Theorems in Partial Metric Spaces, European Journal of Pure and Applied Mathematics, 9(4) (2016), 443-451. Masiha, H.P., Sabetghadam, F. dan Shahzad, N., Fixed Point Theorems in Partial Metric Spaces with an Application, Faculty of Science and Mathematics, University of Nis, Serbia, 2013. Widder, A., Fixed Point Theorems For Set-Valued Map, Institute for Analysis and Scientific of Technology, 2009.

10 Sagita Charolina Sihombing dan Ety Septiati