ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Penerapan Material Requirement Planning (MRP) dengan Mempertimbangkan Lot Sizing dalam Pengendalian Bahan Baku pada PT. Phapros, Tbk.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB 2 LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR ANALISA PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEKS PASAR TRADISIONAL DAN PLASA LAMONGAN. Oleh : Arinda Yudhit Bandripta

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL.3 NO.3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB II KAJIAN LITERATUR. dengan tahun 2016 yang berkaitan tentang pengendalian bahan baku.

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

Yayah Sopiyah 1 Didiek Pramono 2. Abstrak. Kata kunci : Material, Persediaan, Teknik Lot Sizing, Biaya Persediaan Minimum.

PENENTUAN KOMBINASI METODE LOT SIZING BERBAGAI LEVEL PADA STRUKTUR PRODUK SPION 7024 UNTUK MEMINIMASI BIAYA PERSEDIAAN DI PT. CIPTA KREASI PRIMA MUDA

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENERAPAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN LOT SIZING

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

Kata kunci : distribusi, order fulfillment, lot sizing, distribution requirement planning, peramalan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN PENGADAAN MATERIAL UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelum penggunaan MRP biaya yang dikeluarkan Rp ,55,- dan. MRP biaya menjadi Rp ,-.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Kata Kunci : Perencanaan, Material Requirement Planning, Period Order Quantity, Economy Order Quantity, Lot for lot.

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 Landasan Teori

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan akhir-akhir ini tidak lagi terbatas secara lokal,

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB V ANALISA HASIL. Berdasarkan data permintaan produk Dolly aktual yang didapat (permintaan

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAKU PUPUK NPK DI PT. PUPUK KUJANG CIKAMPEK

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL PROGRAM DINAMIS DALAM PENENTUAN LOT PEMESANAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN BATASAN MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen ISSN:

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4426

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

Ekonomi & Bisnis Manajemen

Analisa Persediaan Material Pada Proyek Pembangunan Jembatan Sungai Brantas di Ruas Tol Kertosono-Mojokerto

APLIKASI SISTEM MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. LISA CONCRETE INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU PRODUKSI MIE DENGAN METODE SILVER MEAL (Studi Kasus di PT. Surya Pratista Hutama manufactory, Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakanng Masalah. Dengan semakin berkembangnya dunia industri dewasa ini perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih baik, karena dalam era perdagangan tanpa batas tersebut mengakibatkan

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

MODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

BAB II LANDASAN TEORI. yang ada pada perusahaan ini. Pembahasan pada bagian ini dimulai dari landasan

BAHAN AJAR : Manajemen Operasional Agribisnis

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN PERSEDIAAN MATERIAL PROYEK DENGAN METODE LOT-SIZING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material

BAB 2 LANDASAN TEORI

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269 USULAN INVENTORY CONTROL BAHAN BAKU MATERIAL MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING DENGAN TEKNIK LOT SIZING EOQ, LFL, LUC, POQ, SILVER MEAL DAN AWW UNTUK MEMINIMASI TOTAL BIAYA PERSEDIAAN PADA PT MESCOMITRA ADITAMA PROPOSAL OF INVENTORY CONTROL FOR RAW MATERIAL USING MATERIAL REQUIREMENT PLANNING WITH LOT SIZING TECHNIQUE EOQ, LFL, LUC, POQ, SILVER MEAL AND AWW TO MINIMIZE TOTAL INVENTORY COST IN PT MESCOMITRA ADITAMA Vinia Delia 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3 Prodi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 viniadelia@gmail.com, 2 ari.yanuar.ridwan@gmail.com, 3 bschulasoh@gmail.com Abstrak PT Mescomitra Aditama (Divisi Steel Door and Fire door) adalah perusahaan yang memproduksi bahan konstruksi bangunan berbahan steinless steel yaitu Steel Door dan Fire Door. Perusahaan menggunakan sistem make-to-order untuk pemesanan yang dilakukan customer. Permasalahan yang terjadi pada PT Mescomitra Aditama yaitu besarnya jumlah persediaan bahan baku yang tersedia jika dibandingkan dengan kebutuhan bahan baku untuk produksi. Terjadinya overstock menyebabkan total biaya persediaan yang besar. Pada penelitian ini akan dilakukan usulan inventory control untuk meminimasi total biaya persediaan menggunakan MRP dengan teknik lot sizing EOQ, LFL, LUC, POQ, Silver Meal dan AWW. Dengan memperhitungkan safety stock dan menghitung MRP akan didapat jumlah frekuensi waktu pemesanan, lot pemesanan optimal, biaya simpan usulan dan biaya pesan usulan, sehingga didapatkan total biaya persediaan usulan. Usulan inventory control menggunakan MRP dengan teknik lot sizing Silver Meal menghasilkan total biaya persediaan paling minimal dibandingkan dengan kondisi aktual maupun perhitungan dengan MRP lainnya, sehingga dapat meminimasi total biaya persediaan sebesar 50%. Kata kunci : make-to-order, persediaan, bahan baku, overstock, safety stock, MRP, EOQ, LFL, LUC, POQ, Silver Meal, AWW Abstract PT Mescomitra Aditama (Steel Door and Fire door division) is a company that produces building construction materials made from steinless steel, which is Steel Door and Fire Door. The company uses a make-to-order system for customer orders. Problems that occur in PT Mescomitra Aditama is the high amount of raw material inventory when compared with the needs of raw materials for production. The occurrence of overstocks led to a large total inventory cost. This research will be proposing inventory control to minimize total inventory cost using MRP with lot sizing technique EOQ, LFL, LUC, POQ, Silver Meal and AWW. By calculating the safety stock and calculating the MRP will be obtained the amount of time frequency of ordering, optimal lot, the holding cost and the order cost, and the total inventory cost. The proposed inventory control using MRP with Silver Meal lot sizing technique resulted in the least total inventory cost compared to actual condition and calculation with other MRP, thus minimizing total inventory cost by 50%. Keyword : make-to-order, inventory, raw material, overstock, safety stock, MRP, EOQ, LFL, LUC, POQ, Silver Meal, AWW

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4270 1. Pendahuluan PT Mescomitra Aditama yang berlokasi di Karawang Timur ini memproduksi steel door dan fire door. Sistem produksi di perusahaan ini merupakan sistem make-to-order, dengan kuantitas pemesanan yang ditentukan oleh pihak perusahaan yang melakukan pemesanan (customer). Untuk memenuhi permintaan barang jadi, diperlukan bahan baku material sebagai masukkan untuk produksi barang jadi. Perbandingan antara stock dengan demand bahan baku material untuk digunakan sebagai masukkan produksi PT Mescomitra Aditama, dapat terlihat pada Gambar 1.1. 30000 25000 20000 15000 10000 5000 0 Stock Demand Gambar 1. 1 Perbandingan Stock dengan Demand Berdasarkan pengolahan data awal, ketersediaan berbagai jenis bahan baku material yang akan digunakan seringkali mengalami overstock. Penelitian sebelumnya telah memaparkan usulan terhadap permasalahan yang sama, yaitu overstock dengan menggunakan metode continuous (s,s) oleh D.A. Nurrahma, A.Y. Ridwan dan B. Santosa untuk mengurangi adanya overstock pada persediaan vaksin di dinas kesehatan [5]. Overstock persediaan yang dialami perusahaan dalam 20 periode dapat dilihat pada Gambar 1.2. 20000 15000 10000 5000 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Stock Demand Gambar 1.2 Grafik Perbandingan Stock dan Demand per Periode Permintaan barang jadi oleh customer yang tidak menentu menuntut PT Mescomitra Aditama untuk menyesuaikan rencana produksinya, serta dapat merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan baku material untuk mendapatkan tingkat persediaan yang optimal dan menjaga keseimbangan biaya persediaan. Terdapat penelitian sebelumnya yang memaparkan usulan perencanaan kebijakan persediaan bahan baku oleh S. Dayanti, A. R. Yanuar dan M. D. Astuti untuk meminimasi total biaya persediaan [2]. Selain itu terdapat penelitian sebelumnya yang memaparkan penentuan kebijakan persediaan pada obat di instalasi farmasi sebuah rumah sakit oleh D. A. Wulandari, A. Y. Ridwan dan M. D. Astuti untuk meminimasi total biaya persediaan dengan metode continuous review (s,s) dan continuous review(s,q) [7]. Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas mengenai inventory control untuk bahan baku material untuk Steel Door dan Fire Door pada PT Mescomitra Aditama yang bersifat deterministik dengan menggunakan Material Requirement Planning, sehingga nantinya dapat mengetahui jumlah persediaan yang harus disiapkan untuk dapat meminimasi total biaya persediaan.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4271 2. Dasar Teori 2.1 Persediaan Persediaan dapat diartikan sebagai sumber daya menganggur (idle resources). Sumber daya yang belum digunakan karena menunggu proses lebih lanjut yang dapat berupa kegiatan produksi seperti pada system manufaktur [3]. 2.2 Metode Material Requirement Planning Permintaan dependen adalah permintaan untuk sebuah jenis barang yang berkaitan dengan permintaan jenis barang lain. Teknik dependen yang digunakan dalam sebuah lingkungan produksi disebut perencanaan kebutuhan material (Material Requirement Planning MRP) [4]. MRP dapat membantu meminimasikan investasi untuk inventori, memudahkan penyusunan jadwal kebutuhan setiap material yang dibutuhkan, serta sebagai alat pengendalian produksi dan inventori [1]. Terdapat tiga masukkan utama yang diperlukan MRP [1], yaitu: 1. Jadwal Induk Produksi (Mater Production Schedule MPS), yaitu suatu rencana produksi yang menggambarkan hubungan antara jenis dan kuantitas setiap jenis produk akhir dengan waktu penyediaannya 2. Status inventori, menggambarkan keadaan setiap komponen atau bahan yang terdapat dalam sistem inventori, seperti jumlah inventori yang ada sekarang (inventory on hand), inventori yang akan datang atau dalam pesanan (inventory on order), dan waktu ancang-ancang (lead time) 3. Struktur produk (Bill Of Material), adalah kaitan antar produk dengan komponen-komponen penyusunnya mulai dari bahan baku sampai produk jadi. 2.3 Langkah Dasar MRP MRP merupakan suatu proses yang dinamik, artinya bahwa rencana yang telah dibuat perlu disesuaikan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Terdapat empat langkah dasar penyusunan MRP [1], yaitu: 1. Netting Netting merupakan proses perhitungan kebutuhan bersih untuk setiap periode selama periode perencanaan 2. Lotting Lotting merupakan proses penentuan besarnya ukuran lot pesanan ekonomis untuk memenuhi kebutuhan bersih beberapa periode sekaligus. Besarnya ukuran lot pesanan tersebut dapat ditentukan berdasarkan jumlah pemesanan yang tetap, periode pemesanan yang tetap atau keseimbangan antara biaya pengadaan dengan biaya simpan 3. Offsetting Offsetting merupakan suatu proses penentuan saat dilakukannya pemesanan (planned order release) sehingga kebutuhan bersih (Net Requirement) dapat dipenuhi. Penentuan saat pemesanan diperoleh dengan cara mengurangkan saat kebutuhan bersih harus tersedia dengan waktu ancang-ancangnya (lead time) 4. Exploding Exploding merupakan proses perhitungan dari ketiga langkah sebelumnya, yaitu netting, lotting, dan offsetting yang dilakukan untuk komponen yang berada di level bawahnya. 2.4 Penentuan Ukuran Pemesanan (Lot Sizing) 1. Economic Order Quantity (EOQ) Model EOQ merupakan salah satu teknik control persediaan yang tertua dan paling dikenal yang meminimalkan biaya total pemesanan dan penyimpanan [4]. Perhitungan EOQ sebagai berikut [1]: EOQ = (II.1) Dengan: EOQ = Ukuran lot pemesanan ekonomis A = Biaya pesan D = Permintaan barang h = Biaya simpan 2. Least For Lot (LFL) Metode LFL merupakan metode heuristik untuk penentuan ukuran lot pemesanan yang besarnya sama dengan besar permintaan pada periode perencanaan. Kebijakan pengadaan dengan menggunakan metode LFL sebagai berikut [1],: 1. Ukuran lot pemesanan besarnya sama dengan banyaknya permintaan pada periode perencanaan yang bersangkutan 2. Pemesanan (Plan Order Release) dilakukan L periode sebelum barang diperlukan

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4272 3. Least Unit Cost (LUC) Metode LUC merupakan metode heuristik untuk menentukan ukuran lot pemesanan berdasarkan lot yang memberikan biaya satuan per unit terkecil. Ukuran pemesanan optimal terjadi pada ukuran lot pemesanan di mana biaya satuan per unitnya mulai dari ukuran lot hanya untuk memenuhi kebutuhan pada periode satu 1, kemudian ditambah dengan kebutuhan periode 2, bandingkan biaya satuannya, jika sampai dengan periode 2 biaya satuannya lebih besar dari periode 1 saja, maka ukuran lot pemesanan pada periode 1 terbaik. Namun, jika tidak, lanjutkan ke periode 3 dan seterusnya hingga pada periode ke-n dimana biaya satuannya lebih besar dari periode ke n-1. Sehingga ukuran lot pemesanan ekonomisnya adalah permintaan kumulatif sampai dengan periode ke n-1 [1]. 4. Period Order Quantity (POQ) Metode POQ merupakan metode heuristik untuk menentukan ukuran lot yang didasarkan atas jumlah permintaan yang dicakup dalam suatu selang interval pesan (T) yang tetap dengan jumlah ukuran lot pemesanan sama dengan jumlah kebutuhan barang selama periode pemesanan yang dicakup. Penentuan T berdasarkan formula Wilson sebagai berikut [1],: 1. Hitung EOQ 2. Hitung jumlah (frekuensi) pemesanan f, yaitu dengan membagi permintaan per tahun (D) dengan EOQ 3. Hitung POQ dengan membagi jumlah periode per tahun dengan f. T = (II.2) 5. Silver Meal Metode Silver Meal merupakan metode heuristik yang menghasilkan nilai optimum lokal, namun hasilnya dalam beberapa kasus akan mendekati AWW, dengan penentuan lot optimal menggunakan satuan biaya inventori per periode terkecil [1]. Secara matematis biaya satuan inventori per periode dinyatakan sebagai berikut: = (II.3) Dengan: = Biaya satuan inventori per-t periode (Rp/periode) T = Jumlah periode yang dicakup Bila nilai T sudah ditentukan berdasarkan persamaan (II.5) yang menghasilkan minimal, ukuran lot dihitung sebagai berikut: = (II.4) Langkah penentuan ukuran lot dengan metode Silver Meal sebagai berikut: 1. Mulai dengan lot hanya memenuhi periode (T=1) dan hitung biaya satuan inventori per periode ( ) 2. Tambahkan permintaan pada periode berikutnya pada ukuran lot sebelumnya dan hitung 3. Jika, perbesar nilai T dan kembali ke langkah 2. Namun, jika berarti titik optimal dicapai pada periode T dan ukuran lot optimal adalah 4. Jika semua periode belum tercakup, kembali ke langkah 1 dan jika semua periode telah tercakup, iterasi dihentikan 5. Hitung ukuran lot pemesanan 6. Algoritma Wagner Within (AWW) Metode AWW merupakan metode optimasi dengan menggunakan pendekatan programa dinamis dalam mencari solusi penentuan lot pemesanan optimal dengan tujian meminimasi biaya inventori total selama horizon perencanaan [1],. Langkah-langkah Algoritma Wagner Within adalah sebagai berikut: 1. Hitung matriks biaya total (biaya pesan dan biaya simpan) untuk semua alternatif pemesanan selama horizon perencanaan. Selanjutnya definisikan sebagai biaya dari periode e sampai periode n jika order dilakukan pada periode e untuk memenuhi permintaan dari periode e sampai dengan periode n. Rumusan sebagai berikut: = untuk N (II.5) Dengan: = e = Batas awal periode yang dicakup pada pemesanan n = Batas maksimum periode yang dicakup pada pemesanan 2. Hitung dimana didefinisikan sebagai biaya minimum yang mungkin dari periode e sampai dengan periode n adalah 0. Mulai dari selanjutnya hitung secara berurutan Nilai yaitu nilai biaya total dari pemesanan optimal yang dihitung dengan rumus:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4273 = Min [ + ] untuk e = 1, 2,, n dan n = 1, 2,, N... (II.6) Setiap periode semua kombinasi dari setiap alternatif pemesanan mungkin dibandingkan. Hasil kombinasi terbaik disimpan sebagai strategi terbaik. Harga adalah nilai optimal dari cara pemesanan sampai periode ke-n. 3. Terjemahkan menjadi ukuran lot dengan cara seperti ditunjukkan pada Tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Penjabaran ke dalam Urutan Lot Pemesanan Pemesanan terakhir dilakukan pada periode e untuk memenuhi permintaan dari periode e sampai periode N Pemesanan sebelum pemesanan terakhir harus dilakukan pada periode v sampai periode e-1 : : Pemesanan yang pertama harus dilakukan pada periode 1 untuk memenuhi permintaan dari periode 1 sampai periode u-1 2.6 Safety Stock Persediaan pengaman (ss) dapat dirumuskan sebagai berikut [5]: ss = k (II.7) 3. Metodologi Penelitian Model Konseptual Model konseptual merupakan rancangan terstruktur yang berisi susunan konsep yang saling terkait, menggambarkan variabel-variabel yang digunakan untuk membantu peneliti dalam merumuskan kerangka pemecahan permasalahan dan membantu menemukan solusi dalam pemecahan masalah pada penelitian. Data Kebutuhan Bahan Baku Biaya Pesan Biaya Persediaan Biaya Simpan Lead Time Status Inventori Material Requirement Planning Master Production Schedulue Bill Of Material EOQ LFL LUC POQ Silver Meal AWW Usulan Inventory Control Bahan Baku Gambar 3.1 Model Konseptual Gambar 3.1 menunjukkan model konseptual pada penelitian ini yang menyatakan bahwa data awal yang digunakan merupakan data kebutuhan bahan baku material di PT Mescomitra Aditama. Kemudian data lain yang dibutuhkan untuk perhitungan biaya persediaan yaitu, biaya pesan, biaya simpan dan biaya kekurangan. Selain itu dibutuhkan juga data lead time, status inventori, Master Production Schedule, serta Bill Of Material untuk perhitungan Master Requirement Planning. Total biaya persediaan bahan baku merupakan salah satu parameter yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan ketika melakukan usulan pengendalian persediaan bahan baku material, sehingga melalui perhitungan MRP dengan teknik lot sizing akan didapat hasil dari penelitian berupa usulan inventory control bahan baku material.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4274 4. Pembahasan 4.6 Safety Stock Kegunaan dari safety stock adalah untuk mengantisipasi kehabisan persediaan. Semakin besar jumlah safety stock kemungkinan kehabisan persediaan semakin kecil. Namun, semakin besar jumlah safety stock dapat membuat biaya simpan meningkat. Maka dilakukan perhitungan safety stock untuk persediaan bahan baku material. Perhitungan safety stock bahan baku material sebagai berikut: Tabel 4.1 Safety Stock Bahan Baku Nama Material ss Plat Hitam 2MMX4'X8' 29 Plat Putih 1.2MMX4'X8' 29 Plat Putih 1.5MMX4'X8' 29 Plat Putih 1.6MMX4'X8' 58 Engsel Kitamura S - 6166-4 86 Lockset 29 Cylinder 29 Handle 29 Rockwool 1.2MM 16 Glass Clear 29 Plat Penguat Kusen 3X70X80 286 Door Closer 3X25X250 29 Door Closer 3X45X250 29 Door Closer 3X100X271 58 Plat Hitam 2MMX4'X8' 58 4.7 Biaya Simpan Semakin besar jumlah bahan baku yang tersimpan, maka semakin besar biaya simpan. Berikut merupakan perbandingan biaya simpan kondisi aktual dengan biaya simpan dengan perhitungan MRP: Tabel 4.2 Perbandingan Biaya Simpan dengan Usulan Menggunakan MRP Kondisi Total Biaya Simpan Rp16.145.569,77 MRP dengan EOQ MRP dengan LFL Rp43.867.815,12 Rp5.086.425,02

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4275 Tabel 4.3 Perbandingan Biaya Simpan dengan Usulan Menggunakan MRP (Lanjutan) Kondisi Total Biaya Simpan MRP dengan LUC Rp8.977.926,12 MRP dengan POQ MRP dengan Silver Meal MRP dengan AWW Rp28.472.463,68 Rp6.668.886,19 Rp7.628.892,58 Jika membandingkan total biaya simpan kondisi aktual dengan kondisi usulan, total biaya simpan dengan perhitungan MRP menggunakan teknik lot sizing LFL lebih rendah dibandingkan dengan biaya simpan aktual maupun biaya simpan usulan lainnya. Rp20000000,0 Rp15000000,0 Perbandingan Biaya Simpan Rp16.145.569,77 Rp10000000,0 Rp5000000,0 Rp5.086.425,02 Rp,0 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Biaya Simpan dengan Usulan Perbandingan biaya simpan kondisi aktual dengan kondisi usulan dengan perhitungan MRP menggunakan teknik lot sizing LFL pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa biaya simpan mengalami penurunan sebesar 68%. Hal ini terjadi karena perhitungan MRP dengan LFL yaitu memesan barang dengan jumlah sama besar dengan jumlah kebutuhan, sehingga jumlah persediaan setiap periode sejumlah safety stock. 4.8 Biaya Pesan Semakin sering pemesanan dilakukan, maka biaya pesan akan semakin tinggi. Berikut merupakan perbandingan biaya pesan kondisi aktual dengan biaya pesan dengan perhitungan MRP: LFL Tabel 4.4 Perbandingan Biaya Pesan dengan Usulan Menggunakan MRP Kondisi Total Biaya Pesan MRP dengan EOQ MRP dengan LFL MRP dengan LUC MRP dengan POQ MRP dengan Silver Meal MRP dengan AWW Rp8.573.980,59 Rp2.179.339,55 Rp8.573.980,59 Rp6.824.773,85 Rp2.179.339,55 Rp5.677.753,03 Rp5.046.891,59

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4276 Jika membandingkan total biaya pesan kondisi aktual dengan kondisi usulan, total biaya simpan dengan perhitungan MRP menggunakan teknik lot sizing EOQ lebih rendah dibandingkan dengan biaya pesan aktual maupun biaya pesan usulan lainnya. Rp10000000,0 Rp8000000,0 Rp6000000,0 Rp4000000,0 Rp2000000,0 Rp,0 Perbandingan Biaya Pesan Rp8.573.981 Rp2.179.340 Rp2.179.340 EOQ POQ Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Biaya Pesan dengan Usulan Perbandingan biaya pesan kondisi aktual dengan kondisi usulan dengan perhitungan MRP menggunakan teknik lot sizing EOQ dan POQ pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa biaya pesan mengalami penurunan sebesar 75%. Hal ini terjadi karena perhitungan MRP dengan EOQ yaitu memesan barang dengan jumlah lot sesuai jengan jumlah EOQ, begitu juga dengan POQ memesan barang sesuai dengan periode cakupan pemesanan, sehingga jumlah persediaan mencukupi untuk kebutuhan beberapa periode kedepan, sehingga mengurangi jumlah pemesanan bahan baku yang dilakukan. 4.9 Total Biaya Persediaan Perhitungan total biaya persediaan dilakukan untuk dapat mengetahui pengendalian persediaan yang optimal bagi perusahaan, yaitu menghindari terjadinya kekurangan persediaan bahan baku, maupun overstock bahan baku. Berikut merupakan perbandingan total biaya persediaan kondisi aktual dengan total biaya persediaan dengan perhitungan MRP: Tabel 4.5 Perbandingan Total Biaya Persediaan dengan Usulan Menggunakan MRP Kondisi MRP dengan EOQ MRP dengan LFL MRP dengan LUC MRP dengan POQ MRP dengan Silver Meal MRP dengan AWW Total Biaya Persediaan Rp24.719.550,36 Rp46.047.154,67 Rp13.660.405,61 Rp15.802.699,97 Rp30.651.803,23 Rp12.346.639,23 Rp12.675.784,16 Jika membandingkan total biaya pesan kondisi aktual dengan kondisi usulan, total biaya simpan dengan perhitungan MRP menggunakan teknik lot sizing Silver Meal lebih rendah dibandingkan dengan total biaya aktual maupun total biaya usulan lainnya.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4277 Rp30.000.000,00 Rp25.000.000,00 Rp20.000.000,00 Rp15.000.000,00 Rp10.000.000,00 Rp5.000.000,00 Rp- Total Biaya Persediaan Rp24.719.550 Rp18.332.354 Silver Meal Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Total Biaya Persediaan dengan Usulan Perbandingan biaya pesan kondisi aktual dengan kondisi usulan dengan perhitungan MRP menggunakan teknik lot sizing Silver Meal pada Gambar V.3 menunjukkan bahwa biaya pesan mengalami penurunan sebesar 50%. Hal ini terjadi karena perhitungan MRP dengan Silver Meal yaitu menggunakan satuan biaya inventori per periode yang terkecil sebagai ukuran kriteria kinerjanya. 5. Kesimpulan Jika membandingkan biaya simpan, maka biaya simpan paling minimal yaitu biaya simpan MRP menggunakan teknik lot sizing LFL. Jika membandingkan biaya pesan, maka biaya pesan paling minimal yaitu biaya pesan MRP menggunakan teknik lot sizing EOQ. Untuk usulan inventory control bahan baku material pada PT Mescomitra Aditama untuk meminimasi total biaya persediaan dengan MRP menggunakan teknik lot sizing Silver Meal dengan biaya simpan sebesar Rp6.668.886,19 menghasilkan penghematan biaya simpan 59% dan biaya pesan sebesar Rp5.677.753,03 menghasilkan penghematan biaya pesan 34%, sehingga total biaya persediaan usulan sebesar Rp12.346.639 menghasilkan penghematan total biaya persediaan 50%. DAFTAR PUSTAKA [1] Bahagia, S.N., Sistem Inventori, Bandung: Institut Teknologi Bandung, 2006. [2] Dayanti, Selvia; Ridwan, Ari Yanuar; Astuti, Murni Dwi. Perencanaan Kebijakan Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Continuous Revies (s,s) dan Metode Continuous (s,q) untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan pada PT. XYZ. e-proceeding of Engineering, v. 3, n. 02, p. 2982, Agustus. 2016. ISSN 2355-9365. [3] Ginting, Rosnani, Sistem Produksi, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. [4] Heizer, Jay and Render, Barry, Manajemen Operasi, Book 2, Ninth Edition, Jakarta:Salemba Empat, 2010. [5] Nurrahma, Dwiska Aini; Ridwan, Ari Yanuar; Santosa, Budi. Usulan Perencanaan Kebijakan Persediaan Vaksin Menggunakan Metode Continuous Revies (s,s) untuk Mengurangi Overstock di Dinas Kesehatan Kota XYZ. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri (JRSI), [S.I.], v. 3, n. 02, p. 47-51, April. 2016. ISSN 2579-9142. [6] Viale, J.D., Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: PPM, 2000. [7] Wulandari, Desi Aisyah; Ridwan, Ari Yanuar; Astuti, Murni Dwi. Penentuan Kebijakan Persediaan Obat di Instalasi FarmasiRumah Sakit XYZ dengan Metode Probabilistik Continuous Revies (s,s) dan Continuous Review (s,q) untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan. e-proceeding of Engineering, v. 3, n. 02, p. 2673, Agustus. 2016. ISSN 2355-9365.