ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA KONVEKSI KAOS LOB Nama : Fina Apilita NPM : 22212955 Kelas : 3EB18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1 / Akuntansi Dosen Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM
PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan dunia usaha, persaingan usahan yang semakin ketat Harga pokok produksi sangat diperlukan untuk mengetahui selisih biaya produksi untuk mengetahui pengendalian biaya produksi Perlu adanya perhitungan selisih biaya RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana menganalisa selisih biaya produksi sebagai alat pengendalian biaya? 2. Apakah hasil dari menganalisa selisih biaya produksi sebagai alat pengendalian biaya membuat harga kaos menjadi lebih murah atau lebih mahal?
BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah pada analisis biaya (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik) terhadap produk kaos untuk bulan Mei 2015 dengan menggunakan model tiga selisih. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui analisa selisih biaya produksi sebagai alat pengendalian biaya. 2. Untuk mengetahui hasil dari analisis selisih biaya produksi.
METODE PENELITIAN OBJEK PENELITIAN Objek penelitian yang digunakan adalah Konveksi Kaos LOB, Perkampungan Industri Kecil Blok C No. 106, Cakung. DATA ATAU VARIABEL Data primer yang berasal dari hasil wawancara langsung dengan pemilik konveksi dan hasil pembukuan yang dilakukan konveksi. Metode Pengumpulan Data Library Research dan Field Reseacrh. Alat Analisis yang Digunakan Alat analisis yang digunakan adalah Metode Tiga Selisih.
BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam penulisan ilmiah ini adalah tentang sumber dan penggunaan kas pada PT. Kalbe Farma, Tbk. Dengan menggunakan data Neraca dan Laporan Laba Rugi periode 2012-2014. TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk menghitung dan menganalisis darimana sumber kas terbesar diperoleh dan untuk apa penggunaan kas terbesar pada PT. Kalbe Farma, Tbk Periode 2012-2014. 2. Untuk menghitung dan mengetahui berapa besar kenaikan atau penurunan kas pada PT. Kalbe Farma, Tbk Periode 2012-2014.
METODE PENELITIAN OBJEK PENELITIAN Objek penelitian yang digunakan adalah PT. Kalbe Farma, Tbk. Jl. Letjen Suprapto Kavling 4, Cempaka Putih, Jakarta. 10510. DATA ATAU VARIABEL Data yang digunakan yaitu Neraca dan Laporan Laba Rugi periode 2012-2014. METODE PENGUMPULAN DATA Menggunakan data sekunder dan menggunakan literatur yang ada kaitannya dengan penelitian. ALAT ANALISIS YANG DIGUNAKAN Analisis Deskriptif Kuantitatif, yaitu menggunakan tabel untuk menjelaskan, menganalisis dan menghitung aliran kas dengan menunjukkan sumber-sumber penerimaan dan penggunaan kas pada PT. Kalbe Farma, Tbk.
PEMBAHASAN Daftar Pemakaian Bahan Baku Bulan Mei 2015 Jenis Bahan Baku Satuan Kuantitas Standar yang dipakai Harga Beli Standar @ (per Satuan) Pada bulan Mei, kaos yang dihasilkan oleh konveksi kaos LOB sebanyak 500 pc. Data diatas adalah standar kuantitas yang sudah disesuaikan standar untuk 500 pc. (Rp) Kain Roll 9 80.000 Benang Gulung 17 9.500 Cat Sablon Kg 5 125.000
Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Jam kerja per hari 9 jam Hari kerja bulan Mei 2015 24 hari Jumlah tenaga kerja 4 orang Total ( 9 jam x 24 hari x 4 orang ) 864 jam Upah Standar Rp 15.600.000 Tarif Upah Standar Rp 12.000
Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Sesungguhnya Jam kerja per hari 8 jam Hari kerja bulan Mei 2015 24 hari Jumlah tenaga kerja 4 orang Total ( 8 jam x 24 hari x 4 orang ) 768 jam Upah Sesungguhnya Rp 12.480.000 Tarif Upah Sesungguhnya Rp 12.000
Peralatan Kerja (gunting, jarum, dll) 150.000 Biaya Sewa Bangunan 1.250.000 Total Biaya Variabel 2.625.000 Biaya Tetap Biaya Karena Berlakunya Waktu Depresiasi Mesin Jahit (4 Mesin) 360.000 Depresiasi Mesin Sablon 70.000 Total Biaya Tetap 430.000 Total BOP 3.055.000 Depresiasi mesin : Mesin Jahit : Harga 1 mesin Rp. 5.400.000 4 mesin = Rp. 21.600.000 Rumus depresiasi = Harga Perolehan Nilai Residu : Umur Ekonomis = Rp. 21.600.000-0 : 5 = Rp. 4.320.000 : 12 = Rp. 360.000 Mesin sablon : Harga mesin = Rp. 4.200.000 = Rp. 4.200.000-0 : 5 = Rp. 840.000 : 12 = Rp. 70.000
BOP Standar Kaos Keterangan Jumlah (Rp) Biaya Variabel Biaya Bahan Penolong Plastik 525.000 Biaya Produksi Diakui Cash Basis Biaya Listrik 550.000 Biaya Telephone 200.000 Peralatan Kerja (gunting, jarum,dll) 175.000 Biaya Sewa Bangunan 1.250.000 Total Biaya Variabel 2.700.000
Biaya Tetap Biaya Karena Berlaku Waktu Depresiasi Mesin Jahit (4 Mesin) 360.000 Depresiasi Mesin Sablon 70.000 Total Biaya Tetap 430.000 Total BOP 3.130.000
Metode Selisih Perhitungan Selisih Biaya Bahan Baku Mei 2015 Jenis Bahan Baku (1) Kuantita s Standar (2) Harga Standar (Rp) (3) Kuantitas Sesungguh -nya (4) Harga Sesungguh -nya (Rp) Jumlah (2)*(3) (6) Jumlah (4)*(5) (7) Total Selisih (6)-(7) (8) (5) Kain 9 80.000 6 70.000 720.000 420.000 300.000 Benang 17 9.500 13 7.500 161.500 97.500 64.000 Cat 5 125.000 3 110.000 625.000 330.000 295.000 Sablon Jumlah 659.000 (Menguntu ngkan)
Metode Satu Selisih (JKSt x TUSt) (JKS x TUS) Dik : JKSt = 864 jam TUSt = 12.000 JKS = 768 jam TUS = 12.000 Perhitungannya : = (864 jam x 12.000) (768 jam x 12.000) = 10.368.000 9.216.000 = 1.152.000 (Menguntungkan) Perhitungan Selisih Tenaga Kerja Langsung Mei 2015
Metode Satu Selisih BOP Sesungguhnya Bulan Mei 2015 Perhitungan Tarif Overhead Pabrik : BOP Sesungguhnya Bulan Mei 2015 Perhitungan Tarif Overhead pabrik : Total Tarif BOP = Jumlah BOP Sesungguhnya Jumlah Tenaga Kerja Langsung Standar = 3.055.000 864 jam = Rp. 3.536 Tarif Biaya Overhead Pabrik Variabel Standar : Tarif BOP Variabe = Jumlah BOP Variabel Jam Tenaga Kerja Standar = Rp. 2.700.000 = Rp. 3.125 864
Tarif BOP Tetap = Jumlah BOP Tetap Jam Kerja Standar = Rp. 430.000 = Rp. 497 864 Perhitungan Selisih BOP : BOP Sesungguhnya Rp 3.055.000 BOP Standar : 864 x 3.536 Rp 3.055.104-104
Metode Dua Selisih Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Bulan Mei 2015 Jenis Bahan Kuantitas Harga Harga Selisih Kuantitas Baku Sesungguh Standar Sesungguh (Rp) (1) -nya (Rp) -nya (3)-(4)*(2) (2) (3) (Rp) (5) (4) Kain 6 80.000 70.000 60.000 Benang 13 9.500 7.500 26.000 Cat Sablon 3 125.000 110.000 45.000 Total 131.000 (Menguntungkan)
Metode Dua Selisih Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Bulan Mei 2015 Jenis Bahan Harga Kuantitas Kuantitas Selisih Kuantitas Baku Standar Standar Sesungguhny (Rp) (1) (Rp) (3) a (3)-(4)*(2) (2) (4) (5) Kain 80.000 9 6 240.000 Benang 9.500 17 13 38.000 Cat Sablon 125.000 5 3 250.000 Total 528.000 (menguntungkan)
Metode Dua Selisih Perhitungan Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung Bulan Mei 2015 : Selisih Tarif Upah : Rumus : (TUSt TUS) x JKS Perhitungan : (12.000 12.000) x 768 jam = Rp. 0 Selisih Efisien Upah : Rumus : (JKSt JKS) x TUSt Perhitungan : (864 768) x Rp. 12.000 = Rp. 1.152.000 (Menguntungkan)
Metode Dua Selisih Perhitungan Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih Terkendali : BOP Sesungguhnya Rp 3.055.000 BOP tetap pada kapasitas normal Rp. 497 x 960 Rp 477.120 - BOP variabel sesungguhnya Rp 2.577.880 BOP variabel pada jam standar Rp. 3,125 x 864 Rp 2.700.000 Selisih terkendalikan Rp.122.120 (Menguntungkan)
Metode Dua Selisih Perhitungan Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih Volume : Jam tenaga kerja pada kapasitas normal 960 jam Jam tenaga kerja standar 864 jam Selisih volume jam kerja 96 jam Tarif BOP tetap Rp 497 / jam x Selisih volume Rp. 47.712 (Tidak Menguntungkan)
Metode Dua Selisih Jenis Bahan Baku (1) Perhitungan Selisih Harga Bahan Baku Bulan Mei 2015 Harga Standar (Rp) (2) Harga Sesungguhny a (Rp) (3) Kuantitas Standar (4) Total Selisih (Rp) (2)-(3)*(4) Kain 80.000 70.000 9 90.000 Benang 9.500 7.500 17 34.000 Cat Sablon 125.000 110.000 5 75.000 Total 199.000 (5) (Menguntungkan)
Metode Tiga Selisih Jenis Bahan Baku (1) Perhitungan Selisih Kuantitas Bahan Baku Bulan Mei 2015 Harga Sesungguh -nya (Rp) (2) Kuantitas Standar (3) Kuantitas Sesungguh -nya (4) Total Selisih (Rp) (3)-(4)*(2) Kain 70.000 9 6 210.000 Benang 7.500 17 13 30.000 Cat Sablon 110.000 5 3 220.000 Total 460.000 (5) (Menguntungkan)
Metode Tiga Selisih Perhitungan Selisih Tenaga Kerja Langsung Bulan Mei 2015 : Selisih tariff upah : Rumus : (TUSt TUS) x JKS Perhitungan : (12.000 12.000) x 768 = Rp. 0 Selisih efisiensi upah : Rumus : (JKSt JKS) x TUS Perhitungan : (864 768) x 12.000 = Rp. 1.152.000 (Menguntungkan)
Metode Tiga Selisih Perhitungan Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih Pengeluaran : BOP sesungguhnya Rp. 3.055.000 BOP tetap pada kapasitas normal 497 x 960 jam Rp. 477.120 - BOP variabel sesungguhnya Rp. 2.577.880 BOP variabel yang dianggarkan pada jam yang sesungguhnya dicapai 3.125 x 768 jam Rp. 2.400.000 - selisih pengeluaran Rp. 177.880 (Tidak Menguntungkan)
Metode Tiga Selisih Perhitungan Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih Kapasitas : Kapasitas normal 960 Kapasitas sesungguhnya 768 - Kapasitas yang tidak terpakai 192 Tariff BOP tetap Rp. 497 x Selisih kapasitas Rp. 95.424 (Tidak Menguntungkan) Selisih Efisiensi : Jam standar 864 Jam sesungguhnya 768 - Selisih efisiensi 96 Tariff BOP Rp. 3.536 x Selisih efisiensi Rp. 339.456 (Tidak Menguntungkan)
Rangkuman Penelitian Bulan Mei 2015 Metode Analisis Metode Satu Metode Dua Selisih Metode Tiga Selisih Selisih Selisih Biaya Selisih Biaya Bahan Baku : Rp. 659.000 (L) Selisih Harga Bahan Baku Rp. 131.000 (L) Rp. 199.000 (L) Selisih Kuantitas Bahan Baku Rp. 528.000 (L) Rp. 460.000 (L) Selisih Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.152.000 (L) Langsung : Selisih Tarif Upah Rp. 0 Rp. 0 Selisih Efisiensi Upah Rp. 1.152.000 (L) Rp. 1.152.000 (L)
Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih Terkendali Selisih Volume Selisih Pengeluaran Selisih Kapasitas Selisih Efisiensi Rp. 25.000 (R) Rp. 122.120 (L) Rp. 47.712 (R) Rp. 177.880 (R) Rp. 95.424 (R) Rp. 339.456 (R)
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan : Perhitungan Biaya bahan baku Konveksi Kaos LOB dengan metode satu, dua, tiga selisih terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 659.000 pada kapasitas 500 pc dari pemesanan pada bulan Mei 2015. Dari selisih biaya tenaga kerja langsung terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp. 1.152.000. Dapat dilihat dari selisih biaya tenaga kerja langsung, dan di tariff efisinsi upah. Sedangkan di selisih tariff upah Rp.0,- tidak mengutungkan/ rugi karena tariff upah standar dan tariff upah langsungnya sama. Selisih BOP terdapat selisih tidak menguntungkan sebesar Rp. 25.000, karena ada selisih diharga peralatan kerja. Selisih terkendali terdapat selisih menguntungkan sebesar Rp.122.120. Selisih volume terdapat selisih rugi sebesar Rp. 47.712. Sedangkan selisih pengeluaran, selisih kapasitas, selisih efisiensi terdapat selisih rugi masing-masing sebesar Rp. 177.880, Rp. 95.424, dan Rp. 339.456. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa dari biaya produksi bahan baku, jam tenaga kerja dan biaya overhead pabrik konveksi belum efektif karena masih ada selisih yang tidak menguntungkan/rugi. Untuk itu perlu adanya perbaikan standar sehingga Konveksi Kaos LOB dapat memperoleh keuntungan yang maksimal. Tetapi konveksi telah melakukan pengendalian biaya produksi dengan cara menjadikan biaya standar sebagai acuan untuk pengendalian biaya produksi. Saran 1. Sebaiknya perusahaan mempunyai supplier tetap agar bisa membeli bahan baku dengan harga yang lebih murah. 2. Sebaiknya perusahaan lebih melatih kembali tenaga kerjanya agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas yang akan menambah volume penjualan. 3. Untuk penulis selanjutnya supaya tidak hanya menghitung metode tiga selisih saja tetapi menghitung juga sampai metode empat selisih.