1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MATERI PENERAPAN ALJABAR DALAM MENYELESAIKAN MASALAH ARITMATIKA SOSIAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMPN 16 PADANG Oleh Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **) *)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat **)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This developmental research was based on the teaching materials such as textbooks used by students could not construct the way of students thingking, independent learning, and the students could not relate the learning materials which have been studied into the daily life. The attemp done to solve the problems is by developing teaching materials in the form of a module-based of Contextual Teaching and Learning (CTL). This research is aimed to determine the validity and to find out the practicality of module-based CTL in the materials about the implementation of algebra in solving the social arithmetic problems. This type of research was developmental research by using 4-D model. It was done until the phase of development. According to validators, it was found that the result of the validity was valid. The result of the practicality of the module from the students and teachers expressed that the module was very practical. Keywords: Module, Contextual Teaching and Learning, Sosial Arithmetic PENDAHULUAN Matematika sebagai ilmu dasar memiliki peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam memudahkan kehidupan manusia. Banyak kegiatan sehari-hari yang melibatkan matematika contohnya dalam proses jual beli, pelaksanaan keuangan negara seperti pajak dan koperasi. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai upaya dapat dilakukan, diantaranya dengan meningkatkan mutu pendidikan termasuk bidang studi matematika. Melihat begitu pentingnya peranan matematika, membuat matematika dijadikan mata pelajaran disetiap kelas pada satuan pendidikan. 1
2 Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 16 Padang pada tanggal 28-30 November 2013 diketahui bahwa guru menggunakan bahan ajar berupa buku teks dari perpustakaan dan LKS. Buku teks yang digunakan sulit dipahami siswa dan belum mengkontruksi pemikiran siswa. Hasil wawancara dengan guru menjelaskan bahwa materi aritmatika sosial termasuk materi yang sulit dipahami ole. Hal ini disebabkan banyak istilah dan rumusan yang harus dipahami oleh siswa. Hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa materi aritmatika sosial sulit dipahami, salah satu penyebab karena kurang buku referensi. Kurikulum yang sedang diterapkan adalah kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013 ini terdapat buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Berdasarkan analisis yang peneliti lakukan pada buku pegangan siswa, pada contoh soal langsung soal analisis sementara konsep belum didapatkan oleh siswa. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1 melalui masalah-7.1 yang terdapat dalam buku pegangan siswa kurikulum 2013. Gambar 1: Contoh Soal Analisis pada Buku Pegangan Siswa Sumber: buku siswa kurikulum 2013 Masalah-7.1 di atas merupakan contoh awal pada materi aritmatika sosial. Untuk menyelesaikan masalah di atas diperlukan tingkat analisis siswa, sedangkan konsep materi belum didapatkan oleh siswa, maka diperlukan bahan ajar pendamping buku siswa. Permasalahan lain yaitu sebagian besar siswa belum mampu menghubungkan materi yang dipelajari dengan lingkungan. Aritmatika sosial merupakan materi yang berhubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari sehingga diharapkan pembelajaran bersifat kontekstual.
3 Melihat permasalahan yang ada dilakukan penelitian dengan judul Pengembangan Modul Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk materi penerapan aljabar dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial pada pembelajaran matematika kelas VII SMPN 16 Padang. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menentukan bagaimana validitas modul berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk materi penerapan aljabar dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial kelas VII Aljabar di SMP N 16 Padang. 2) Mengetahui bagaimana praktikalitas modul berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk materi penerapan aljabar dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial kelas VII di SMPN 16 Padang. Menurut Prastowo (2011:106) Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik. Menurut pandangan Vembriarto dalam Prastowo (2011:114) unsur-unsur modul yang sedang dikembangkan di Indonesia meliputi tujuh unsur yaitu: a. Rumusan tujuan pengajaran b. Petunjuk untuk pendidik c. Lembaran kegiatan peserta didik d. Lembaran kerja bagi siswa e. Kunci lembaran kerja f. Lembaran evaluasi g. Kunci lembaran evaluasi Menurut Sanjaya (2008:255) Contextual Teaching And Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan sendiri materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka. Komponen-komponen pembelajaran CTL yaitu:
4 a. Konstruktivisme Pendekatan ini menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. b. Bertanya (Questioning) Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. bagi siswa yaitu menggali informasi dan mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui. c. Menemukan (Inquiry) Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat tetapi hasil menemukan sendiri. d. Masyarakat Belajar (Learning Community) Pengetahuan tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Konsep ini menyarankan sebaiknya hasil belajar diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. e. Permodelan (Modelling) Pada pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Permodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa. f. Refleksi (Reflection) Reflesi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan. g. Penilaian Autentik (Authentic Assessment) Assessment merupakan proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Penelitian relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Amelia (2012) dengan judul Pengembangan Hand Out berbasis Contextual Teaching And Learning dalam Pembelajaran Interaktif di SMP Negeri 28 Padang METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Model pengembangan yang digunakan 4-D (Four D). pada penelitian ini dilakukan tiga tahap yaitu define, design, dan develop. Tahap define bertujuan untuk menetapkan dan
5 mendefinisikan syarat-syarat pembejaran. Tahap design bertujuan untuk merancang modul berbasis CTL untuk pembelajaran sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tahap develop bertujuan menghasilkan modul berbasis CTL yang valid dan praktis. Instrument yang digunakan untuk menentukan validitas yaitu lembar validasi. Instrument untuk mengetahui praktikalitas yaitu angket dan pedoman wawancara. Data yang diperoleh melalui instrument dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengembangan modul berbasis Contextual Teaching and Learning untuk materi penerapan aljabar dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial telah melalui tiga tahap. Pada tahap define telah dilakukan analisis silabus, analisis buku teks, review literatur, analisis karakteristik siswa, dan wawancara dengan guru dan siswa. Pada tahap design, dirancang modul berbasis CTL yang terdiri dari 4 kegiatan yaitu kegiatan 1 tentang nilai suatu barang, harga penjualan, harga pembelian, untung dan rugi. Kegiatan 2 tentang persentase untung dan persentase rugi. Kegiatan 3 tentang diskon, pajak, bruto, tara dan neto. Kegiatan 4 tentang bunga tunggal. Pada tahap develop dilakukan validasi modul dan uji coba terbatas. Modul yang dirancang divalidasi oleh tiga validator yaitu dosen Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, guru matematika SMPN 16 Padang, dan dosen Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat. Hasil validasi oleh validator secara keseluruhan berdasarkan aspek kelayakan isi, bahasa dan keterbacaan, serta penyajian adalah 3,25 dengan kategori valid. Selanjutnya dilakukan uji coba terbatas untuk melihat kepraktisan modul dengan menggunakan angket kepada siswa dan guru. Berdasarkan angket siswa diperoleh rata-rata 88,33% dengan kategori sangat praktis dan angket oleh guru dengan
6 rata-rata 92,75% dengan kategori sangat praktis. Setelah menyebarkan angket maka dilakukan wawancara. Wawancara bertujuan untuk menguatkan data hasil praktikalitas modul. Wawancara yang dilakukan kepada guru dan siswa diperoleh data bahwa menurut guru dan siswa materi yang disajikan dalam modul jelas dan mudah dipahami, waktu yang digunakan lebih efektif, kalimat yang digunakan mudah dipahami, dan modul dapat dijadikan pengganti atau pendamping sumber belajar. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengembangan modul berbasis CTL untuk materi aritmatika sosial pada pem- belajaran matematika SMPN 16 Padang yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Modul berbasis CTL yang dikembangkan pada materi aritmatika sosial sudah valid. 2. Modul berbasis CTL yang dikembangkan pada materi aritmatika sosial sudah sangat praktis digunakan menurut guru dan siswa setelah diuji cobakan secara uji coba terbatas. Saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut: 1. Modul berbasis CTL sebaiknya dilanjutkan sampai tahap efektivitas. 2. Modul yang diuji cobakan sebaiknya diuji cobakan di sekolah lain. 3. Modul berbasis CTL yang valid dan praktis dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran aritmatika sosial. 4. Modul berbasis CTL dapat dijadikan contoh bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan modul lainnya. KEPUSTAKAAN Amelia. (2012). Pengembangan Hand Out Berbasis Contextual Teaching And Learning dalam pembelajaran interaktif di SMP negeri 28. Padang: skripsi jurusan matematika FMIPA Universitas Negeri Padang. Prastowo, Andi. (2011). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Jogyakarta:Diva press. Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Kencana.
7