PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK PINDAHAN DALAM BELAJAR DI MTs TI BATANG KABUNG PADANG Oleh: Hermina Mirawati*) Asmaiwaty Arief**)) Yusnetti**)) *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This study looks at the phenomenon was still a student experiencing difficulties in adapting and too awkward to adjust to school. This study aims to describing 1) adjustment of transfer student participants learn with teachers 2) adjustment of transfer students in learning with the teacher, and 3) adjustment of transfer students in learning in the school environment. This research is a descriptive study of a state trying to describe what it is. The population is moving MTs TI learners Batang Kabung Padang. Total population of 23 people Samples were selected based on technique total sampling. Sources of data in this study is primary data is data obtained from a transfer student questionnaires and secondary data is data that has been obtained from the administration of transfer students. Data collection techniques in this study using a questionnaire. The results of the data in this study were processed using techniques percentage. The results revealed that 1) the adjustment in the transfer of students studying with a friend on unfavorable criteria, 2) the adjustment of moving students in learning with the teacher on unfavorable criteria, and 3) adjustment of transfer students to the school environment in unfavorable criteria. Based on the results of these studies are expected to transfer students to be able to better adjust to the new school had their come. To the guidance and counseling teachers in order to help learners to make adjustments within the school. Key word: :the adjustment,transfer student learning,environment school PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang dapat membantu mengembangkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, sifatnya mutlak baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, masyarakat maupun Bangsa dan Negara. Peserta didik dalam mengembangkan bakat dan minat serta potensi dirinya melalui pendidikkan formal.
Di dalam pendidikan formal banyak peserta didik yang mengalami masalah dalam penyesuaian diri. Menurut Desmita (2009:191) penyesuaian diri adalah suatu konstruk psikologi yang luas dan kompleks, serta melibatkan semua reaksi individu terhadap tuntutan baik dari lingkungan luar maupun dari lingkungan diri individu itu sendiri. Sofyan Willis (2005:55) mengemukakan penyesuaian diri adalah kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap dirinya dan terhadap lingkungan. Untuk itu peran guru pembimbing di sekolah dalam mempersiapkan peserta didik yang matang dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri dalam bimbingan dan konseling tercakup pada bidang bimbingan pribadi dan bidang bimbingan sosial. Penyesuaian diri peserta didik pindahan di sekolah sering mengalami permasalahan penyesuaian diri dengan guru, teman sebaya, mata pelajaran dan lingkungan sekolah. Sebagai akaibatnya prestasi belajar peserta didik pindahan menurun dibanding dengan prestasi di sekolah sebelumnya. Menurut Sitti Hartinah (2008:197) upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri peserta didik khususnya disekolah adalah: 1. Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa betah (at home) bagi anak didik, baik secara sosial, fisik maupun akademis. 2. Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak. 3. Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar. 4. Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar. 5. Peraturan dan tata tertib yang jelas dan dipahami peserta didik. 6. Teladan dari para guru dalam segala segi pendidikan. 7. Kerjasama dan saling pengertian dari para guru dalam melaksanakan kegiatan pendidikan sekolah. 8. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang sebaikbaiknya. 9. Situasi kepemimpinan yang penuh saling pengertian dan tanggung jawab baik pada peserta didik maupun pada guru.
10. Hubungan yang baik dan penuh pengertian antara sekolah dengan orang tua siswa dan masyarakat. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru pembimbing dan peserta didik yang pindahan ke sekolah MTs TI Batang Kabung. Waktu saya Pl di sekolah MTs TI Batang Kabung Padang didapat keterangan bahwa peserta didik yang pindahan banyak mengalami kendala dalam beradaptasi dan juga canggung dalam menyesuaikan diri dengan teman sehingga peserta didik menyendiri, peserta didik juga mengalami kesulitan dalam membentuk persahabatan dengan teman yang baru. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar dengan teman 2) Penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar dengan guru dan 3) Penyesuaian diri peserta didik pindahan dengan lingkungan sekolah. Tujuan dalam penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mendeskripsikan: 1) Penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar dengan teman 2) Penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar dengan guru dan 3) Penyesuaian diri peserta didik pindahan dengan lingkungan sekolah. METODE PENELITIAN Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Lehman (A.Muri Yusuf 2007:83) penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Spiegel (A.Muri Yusuf 2007:183) menjelaskan populasi adalah keseluruhan unit (yang telah ditetapkan) mengenai dan dari mana informasi yang diinginkan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik pindahan di MTs TI Batang Kabung Padang. Menurut Zainal Arifin (2011:215) sampel adalah bagian dari jumlah populasi yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah teknik total sampling, jika jumlah anggota populasi sampai dengan 50, sebaiknya dijadikan sampel. Jenis data dalam penelitian ini adalah intertval. menurut Iqbal Hasan (2004:21) data interval adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut adalah sama. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah primer dan sekunder. Menurut Iqbal Hasan (2004:191) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan yang diperoleh dari hasil angket. Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung dari tata usaha. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner.data
diolah dengan rumus persentase yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf (2005:224) dengan rumus. sebagai berikut: P = F x 100 n Keterangan : P = Tingkat persentase jawaban F = Frekuensi jawaban n = Jumlah Responden HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan terungkap bahwa penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar di MTs TI Batang Kabung Padang dilihat dari 1) dalam belajar dengan teman berada pada criteria kurang baik. Penyesuaian diri peserta didik terhadap teman hal ini amat penting bagi perkembangan peserta didik, menurut Sofyan Willis (2010: 62) teman ialah kelompok anak-anak yang hampir sama umur, kelas dan motivasi bergaulnya. Kelompok ini dinamakan juga peer group. peer group atau kelompok teman dapat membantu penyesuaian diri yang baik bagi peserta didik terutama peserta didik yang manja, egois dan sombong, apabila masuk dalam kelompok teman lama kelamaan akan dapat mengubah sikapnya menjadi anak yang sosial. 2) penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar dengan guru berada pada kriteria kurang baik, menurut Sofyan Willis penyesuaian diri peserta didik terhadap guru banyak bergantung kepada sikap guru dalam menghadapi peserta didiknya. Guru yang banyak memahami tentang perbedaan individual peserta didik akan lebih mudah mengadakan pendekatan terhadap berbagai masalah yang dihadapi peserta didik dan 3) dalam belajar dengan lingkungan sekolah berada pada kriteria kurang baik. Sofyan willis (2010:63) penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah dalam hal ini fasilitas sekolah, alat-alat sekolah jika sekolah kekurangan fasilitas atau alat-alat yang membantu kelancaran pendidikan maka peserta didik akan mengalami kesulitan. Hal ini merupakan masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang tidak teratur, kotor, juga akan menimbulkan kebosanan. Suara-suara hiruk pikuk disekitar sekolah karena banyak kendaraan dan orangorang yang lalu lalang akan menimbulkan gangguan terhadap peserta didik dan juga akan menimbulkan kesulitan belajar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitaan dalam belajar di MTs TI Batang Kabung Padang Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar dengan teman di MTs
Batang Kabung berada kreteria kurang baik. 2. Penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar dengan guru di MTs TI Batang Kabung Padang berada pada kreteria kurang baik. 3. Penyesuaian diri peserta didik pindahan dalam belajar terhadap lingkungan sekolah di MTs TI Batang Kabung berada pada kriteria kurang baik. SARAN 1. Guru pembimbing agar dapat membantu peserta didik yang pindah sekolah agar peserta didik tidak merasa canggung berada di sekolah tersebut. 2. Peserta didik yang pindahan hendaknya bisa menyesuaiakan diri dengan baik terhadap lingkungan baru yang dimasuki agar proses belajar dapat berjalan dengan baik 3. Kepala Sekolah MTs TI Batang Kabung Padang agar dapat mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling yang telah di programkan dalam mendukung kinerja guru pembimbing dalam membantu peserta didik untuk menyesuaikan dirinya terhadap sekolah yang baru dimasukinya 4. Peneliti selanjutnya agar dapat dapat meneliti mengenai aspek pengaruh peserta didik pindahan terhadap hasil belajar. KEPUSTAKAAN Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakrya Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hartinah, Sitti. 2008. Perkembangan peserta didik. Bandung: PT Refika Aditama. Willis, Sofyan. 2010. Remaja dan Masalahnya. Bandung :Alfabeta. Yusuf, AMuri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.. 2007. Metodologi Pendidikan. Padang: UNP Press