BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan awetan yang

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Tugas Endrokinologi Kontrol Umpan Balik Positif Dan Negatif

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

PROFIL HORMON TESTOSTERON DAN ESTROGEN WALET LINCHI SELAMA PERIODE 12 BULAN

Anatomi/organ reproduksi wanita

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih lezat. Masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi MSG sekitar

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan hormon. Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan timbulnya sifat-sifat kelamin sekunder, mempertahankan sistem

HUBUNGAN HIPOTALAMUS-HIPOFISE- GONAD. Oleh: Ir. Diah Tri Widayati, MP, Ph.D Ir. Kustono, M.Sc., Ph.D.

I. PENDAHULUAN. Selatan. Sapi pesisir dapat beradaptasi dengan baik terhadap pakan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Gambaran mikroskopik folikel ovarium tikus putih betina ((Rattus

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman dahulu hingga sekarang banyak masyarakat Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II SINKRONISASI ALAMI A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 2. Sistem Reproduksi ManusiaLatihan Soal 2.1

Proses-proses reproduksi berlangsung di bawah pengaturan NEURO-ENDOKRIN melalui mekanisme HORMONAL. HORMON : Substansi kimia yang disintesa oleh

I. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) adalah ikan air tawar yang terdapat di

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan. hasil tercapainya kemampuan reproduksi. Tanda pertama pubertas

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran

D. Uraian Pembahasan. Sistem Regulasi Hormonal 1. Tempat produksinya hormone

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diambil berdasarkan gambar histologik folikel ovarium tikus putih (Rattus

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Derajat Pemijahan Fekunditas Pemijahan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

I. PENDAHULUAN. jika ditinjau dari program swasembada daging sapi dengan target tahun 2009 dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB I PENDAHULUAN. (dengan cara pembelahan sel secara besar-besaran) menjadi embrio.

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan peningkatan produksi dan pemakaian pestisida telah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dalam usaha meningkatkan penyediaan protein hewani dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat sementara dan dapat pula bersifat menetap (Subroto, 2011).

BAB I. PENDAHULUAN A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan asam amino non-essensial yang menjadi bahan baku sintesis asam amino

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango merupakan salah satu kabupaten diantara 5

F I S I O L O G I Reproduksi dan Laktasi. 10 & 17 Februari 2014 Drh. Fika Yuliza Purba, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

PENGARUH PEMBERIAN MONOSODIUM GLUTAMATE TERHADAP HISTOLOGI ENDOMETRIUM MENCIT (Mus Musculus L) TESIS. Oleh ROSANTI MUCHSIN /BM

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan fase prapubertas menjadi pubertas membutuhkan jalur yang

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyusui eksklusif. Pada ibu menyusui eksklusif memiliki kecenderungan yang

UNIVERSITAS GUNADARMA

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan alternatif pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditunjukkan oleh adanya keinginan untuk. untuk mengembangkan budidaya dan produksi tanaman obat (Supriadi dkk,

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai Endocrine Disrupts Chemical (EDC) atau dalam bahasa awamnya disebut

PENGARUH MONOSODIUM GLUTAMAT TERHADAP PERKEMBANGAN FOLIKEL DAN SIKLUS ESTRUS MENCIT BETINA TESIS. Oleh YETTY MACHRINA /BM

KANIA ANINDITA B, Dr. SUTYARSO, M.Biomed. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung No. Telpon: ;

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. salah satu daya pikat dari ikan lele. Bagi pembudidaya, ikan lele merupakan ikan

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam. glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

BAB 4 HASIL. Gambar 4.1 Folikel Primer. 30 Universitas Indonesia

HORMON REPRODUKSI JANTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan salah satu sapi yang banyak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Estrus Setelah Penyuntikan Kedua PGF 2α. Tabel 1 Pengamatan karakteristik estrus kelompok PGF 2α

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

I. PENDAHULUAN. yang mayoritas adalah petani dan peternak, dan ternak lokal memiliki beberapa


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Perkembangan zaman berdampak pada perubahan pola makan yang lebih banyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Jawarandu merupakan kambing lokal Indonesia. Kambing jenis

BAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal atau muda merupakan salah satu tahap dari siklus

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

BAB V PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Responden menurut Usia. sisanya merupakan kelompok remaja awal.

JURNAL BIOLOGI, Vol. 2 No. 2, Tahun 2013, Halaman 1-13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tikus putih (Rattus norvegicus, L.) adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun sekitar 1,49 persen. Pada periode

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. pendidikan, perumahan, pelayanan kesehatan, sanitasi dan lingkungan (Shah et al.

B. SISTEM HORMON / ENDOKRIN

Materi 5 Endokrinologi selama siklus estrus

Function of the reproductive system is to produce off-springs.

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

I. PENDAHULUAN. hari. Dalam perkembangannya, produktivitas kerbau masih rendah dibandingkan dengan sapi.


BAB 1 PENDAHULUAN. berfungsi dengan matang (Kusmiran, 2011). Menstruasi adalah siklus discharge

PENDAHULUAN. pemotongan hewan (TPH) adalah domba betina umur produktif, sedangkan untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan. Penggunanya bukan hanya ibu-ibu rumah tangga tetapi juga industri makanan. Sebab dengan menambahkan sedikit MSG ke dalam masakan, akan memberikan kelezatan yang setara dengan ekstrak daging sapi. Food and Drug Administration (FDA) kemudian menetapkan MSG sebagai food additive atau food enhancer (Sand, 2005), akan tetapi setelah bertahun-tahun digunakan, muncul efek tidak menyenangkan dari MSG. Efek tidak menyenangkan ini pertama sekali diketahui pada tahun 1968 ketika Robert Ho Man Kwok seorang doctor China - Amerika mengirimkan pengalamannya setelah mencicipi hidangan china ke the New England Journal of Medicine. Pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut berupa rasa kebas dan jantung berdebar-debar, mual, sakit kepala yang kemudian dikenal dengan Chinese restaurant syndrome (Sand, 2005). Tesis terhadap efek MSG mulai dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan. Dr. John Olney (1969) menemukan adanya kerusakan otak pada tikus yang disuntikkan MSG. Atas alasan ini pimpinan White House Conference on Food, Nutirion and Health memerintahkan untuk menarik MSG dari makanan bayi. Di akhir tahun 2001 ilmuwan dari Universitas Hirosaki Jepang melaporkan

temuannya pada mencit yang diberi makanan mengandung MSG berlebihan, memiliki retina yang tipis, memicu terjadinya kebutaan (Sand, 2005). MSG bersifat neurotoksik, Legradi et.al (1998) menemukan bahwa MSG menyebabkan ablasi sumbu arcuate nucleus hipothalamus sehingga dapat mengganggu fungsi hipothalamus pituitary organ target axis. Hipothalamus mensekresi gonadotropin releasing hormon yang merangsang pengeluaran hormon gonadotropin (LH dan FSH) dari hipofisis anterior. Kedua hormon ini diperlukan untuk perkembangan gonad pria maupun wanita serta penting keberadaannya untuk proses spermatogenesis dan oogenesis. Terganggunya fungsi hipothalamus mengakibatkan gangguan pada fungsi endokrin, termasuk hormon reproduksi sehingga turut mempengaruhi fungsi gonad (Camihort, 2004). Mencit jantan berumur 2 hari yang dipaparkan 4 mg/gbb MSG (setara dengan 30-240 mg/kgbb pada manusia) menunjukkan berat badan, jumlah sel Sertoli dan sel Leydig per testis yang lebih rendah pada saat puber (Franca, 2005). Penurunan berat vesikula seminalis dan epididymis, tetapi tidak disertai dengan perubahan struktur histologi testis mencit pasca pemberian MSG juga telah dilaporkan oleh Giovambattista (2003). Penurunan jumlah sel Leydig ini, menyebabkan produksi testosteron juga berkurang. Hipogonadisme yang terjadi diduga disebabkan oleh penurunan kadar LH dan FSH dan FT4 darah yang berperan dalam perkembangan organ reproduksi dan fungsi reproduksi (Franca, 2005). Giovambattista (2003) juga mencatat terjadi hiperplasia sel adiposa pasca pemberian MSG, sehingga kadar hormon leptin meningkat 3 kali lebih tinggi

dibandingkan mencit yang tidak terpapar (Camihort, 2004). Leptin berperan dalam pengaturan reproduksi yaitu meningkatkan sekresi GnRH dari hipothalamus dan LH- FSH dari hipofisis anterior. Namun hyperleptinemia justru menghambat aktivitas sel Leydig, mempengaruhi proses steroidogenesis, sekresi dan stimulasi testosterone. Pemberian MSG pada mencit jantan secara signifikan menunjukkan penurunan kadar testoterone basal dan HCg (Giovambattista, 2003). Tesis imunohistokimia morfometrik terhadap sel-sel hypofisis anterior mencit betina yang dipaparkan dengan MSG, menunjukkan adanya hyperplasia gonadotrof LH dan penurunan ukuran sel. Sedangkan pada gonadotrof FSH terjadi juga penurunan densitas sel dan pertambahan ukuran sel, walaupun secara statistik tidak bermakna (Camihort, 2004). Hamster betina umur 8 hari yang diberikan MSG 8mg/gbb dalam 0,1 cc NaCl 0,9% secara subkutan menunjukkan hambatan dalam perkembangan folikel ovarium. Folikel ovarium yang terbentuk kecil, tahapannya hanya sampai Folikel sekunder. Tidak ditemukan copus luteum, terjadi keterlambatan estrus pertama, membesarnya sel intertitiumyang disertai peningkatan kadar progesteron dalam darah (Lamberti, 1979). Sebaliknya beberapa peneliti tidak berhasil memperlihatkan adanya pengaruh buruk MSG terhadap hewan coba (Internastional Food Information Council Foundation), sehingga FDA menyatakan bahwa MSG dalam jumlah tertentu masih aman untuk dikonsumsi. Namun pemerhati anak, tetap saja mengkhawatirkan keberadaan MSG dalam jajanan anak-anak. Terutama karena perusahaan makanan

tidak pernah mencantumkan berapa kandungan MSG yang dalam produknya. Pengamat anak mengkhawatirkan jika anak mengkonsumsi MSG melebihi dosis aman (anak-anak 1 gr/hr, dewasa 3 gr/hr) dapat memberikan dampak di kemudian hari. Di tengah kontroversi pengaruh buruk MSG, masyarakat luas dan industri makanan masih tetap menjadikan MSG sebagai pilihan utama sebagai bahan penyedap makanan. Mengingat tesis terdahulu menunjukkan bahwa MSG dapat menurunkan kadar FSH dan LH pada mencit (Camihort, 2004; Giovambattista, 2003; Franca, 2005), maka tesis ini didisain sedemikian rupa untuk mempelajari apakah penuruna FSH dan LH pasca pemberian MSG ini cukup signifikan untuk menginduksi kelainan dalam perkembangan folikel dan siklus estrus mencit betina. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh MSG terhadap perkembangan folikel ovarium dan perubahan siklus estrus mencit betina 1.3. Kerangka Teori MSG menyebabkan terjadinya ablasi nukleus arcuate dan ventromedial hipothalamus yang merupakan pusat pengaturan pelepasan hormon reproduksi. Kerusakan daerah ini mengakibatkan penurunan sekresi GnRH sehingga sekresi hormon-hormon gonadotropin (FSH dan LH) juga menurun.

Pada mencit betina FSH dan LH befsh dan LH bekerja merangsang perkembangan, pematangan dan ovulasi dalam ovarium. Penurunan FSH dan LH darah tentu saja akan merangsang proses perkembangan dan pematangan folikel tersebut. Tesis terdahulu menunjukkan adanya penurunan jumlah sel Sertoli dan sel Leydig pada testis tikus jantan yang diberikan perlakuan dengan MSG (Franca, 2005; Giovambattista, 2003). Di lain pihak, MSG menyebabkan hiperplasia sel adiposa sehingga terjadi hiperleptinemia. Leptin dalam batas normal merangsang pelepasan GnRH dan hormon-hormon gonadotropin. Tetapi hasil tesis menunjukkan hiperleptinemia justru menekan sekresi kedua hormon tersebut (Giovambattista, 2003). Selanjutnya, gangguan pada perkembangan folikel akan mempengaruhi keseimbangan estrogen-progesteron darah. Karena estrogen dan progesteron adalah hormon utama pengatur siklus estrus, maka perubahan keseimbangan karena hormon tersebut akan berimplikasi pada terganggunya siklus estrus (Gambar 1). 1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana pengaruh MSG terhadap perkembangan folikel dan perubahan siklus estrus mencit betina. 1.4.2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh MSG terhadap perkembangan folikel mencit betina.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh MSG terhadap perubahan siklus estrus mencit betina. 3. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme aksi MSG mempengaruhi fungsi ovarium dan siklus. 1.5. Hipotesis Ho : MSG tidak mempunyai pengaruh terhadap perkembangan folikel ovarium mencit betina. Ha : MSG mempunyai pengaruh terhadap perkembangan folikel ovarium mencit betina. Ho : MSG tidak mempunyai pengaruh terhadap siklus estrus mencit betina. Ha : MSG mempunyai pengaruh terhadap siklus estrus mencit betina. 1.6. Manfaat Tesis 1. Bila dari hasil tesis ditemukan pengaruh MSG terhadap perkembangan folikel dan perubahan siklus estrus mencit betina, maka hasil tesis ini dapat dijadikan bahan pertimbangan kepada masyarakat dan pemerintah untuk memperhatikan penggunaan MSG dalam kehidupan sehari-hari. 2. Bisa dijadikan bahan pertimbangan sebagai salah satu penyebab terjadinya infertilitas.

ablasi Hipothalamus - Nucleus arcuate/obrb gen - Nucleus ventromedial MSG GnRH Hipofisis anterior LH/FSH gonadotrofs FSH, LH Hiperplasia sel adiposa ovarium Testis Hiperleptinemia - Perkembangan folikel (?) - Estrogen - Ovulasi /corpus luteum - Progesterone - Siklus estrus (?) - Sel Sertoli - Sel Leydig - Testosterone - Spermatogenesis Gambar 1. Pengaturan (Regulasi) Hormonal Fungsi Sumbu Hipothalamus- Gonad pada Mencit dan Kemungkinan Pengaruh yang Ditimbulkan Oleh MSG. Tanda (?) Menunjukkan Endpoints yang Akan Ditelaah dalam Tesis Ini