PERAKITAN GAMBANG KAYU VERSI SUDONO SEBUAH KAJIAN ORGANOLOGIS. Skripsi

dokumen-dokumen yang mirip
PERAKITAN GAMBANG KAYU VERSI SUDONO SEBUAH KAJIAN ORGANOLOGIS

PADA KARAWITAN GAYA YOGYAKARTA: SUATU KAJIAN MUSIKAL

GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATHET SANGA

PENGESAHAN. Yogyakarta, 22 Oktober 2013 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

GARAP REBAB GENDING PLARA-LARA KALAJENGAKEN LADRANG LANGEN SUKA LARAS SLENDRO PATET SANGA

Untuk kelompok ricikan/instrument gamelan Jawa yang berbentuk bila seperti berikut.

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

PEMBELAJARAN TROMBONE KELAS X DI SMKN II KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA TAHUN AJARAN (2014/2015)

PENGARUH RESONATOR TERHADAP BUNYI NADA 3 SLENTHEM BERDASARKAN SOUND ENVELOPE. Agung Ardiansyah

14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya

HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan untuk,

STUDI ORGANOLOGI HASAPI BATAK TOBA BUATAN GUNTUR SITOHANG Di DESA TURPUK LIMBONG KECAMATAN HARIAN BOHO KABUPATEN SAMOSIR Skripsi Sarjana Dikerjakan

DEWI SINTA SEBAGAI SUMBER IDE PERANCANGAN MOTIF DENGAN TEKNIK BATIK TULIS PADA KAIN SUTERA

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

TINDAK TUTUR PENOLAKAN PADA WACANA ARISAN KELUARGA DI KALANGAN MASYARAKAT BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA SKRIPSI

KRUMPYUNG LARAS WISMA DI KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO: KELANGSUNGAN DAN PERUBAHANNYA. Skripsi

PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA WACANA KARTUN DALAM KARTUN TOM AND JERRY KARYA OSCAR MARTIN (KAJIAN PRAGMATIK) SKRIPSI

DASAR-DASAR PENGETAHUAN BELAJAR KARAWITAN UNTUK ANAK SD

PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA DISLEKSIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 3 KRANGGANHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB IV PENUTUP. Yogyakarta khususnya gending-gending soran, agar terus dikaji dan digali, baik oleh

KARAKTERISTIK PUPUH KINANTI KAWALI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PEER LESSON

STRATEGI PROMOSI INSAN KERAMIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah.

PADA GAMELAN KYAI KANCILBELIK KERATON SURAKARTA

ANALISIS PEMBERIAN NAMA PADA ANAK USIA 5 TAHUN KE PENGKOL RT 02 / RW V, NGUTER, SUKOHARJO. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

LAPORAN AKHIR HIBAH BERSAING TEMA PERANCANGAN GAMELAN KERAMIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN APRESIASI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI KASONGAN YOGYAKARTA

STRATEGI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BATU SERIBU DI KABUPATEN SUKOHARJO

NOVEL ZIARAH YANG TERPANJANG KARYA K.USMAN Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra

: NI MADE SRI MULIANI NIM

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL GARIS PEREMPUAN KARYA SANIE B. KUNCORO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA SARKASME DAN GAYA BAHASA METAFORA PADA WACANA KOLOM SORAK SUPORTER HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-MARET 2011

ORIENTASI KARIR SISWA KELAS II JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK PIRI SLEMAN SKRIPSI

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM LIRIK LAGU TEMBANG KENANGAN CIPTAAN KOES PLUS

ANALISA PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN JASA BPR-BKK MOJOLABAN SUKOHARJO

PEMBELAJARAN INSTRUMEN MAYOR TROMBONE UNTUK SISWA PEMULA DI SMKN 2 KASIHAN BANTUL (SMM) YOGYAKARTA. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik

PERBANDINGAN TOKOH WANITA DALAM CERPEN SRI SUMARAH DAN BAWUK KARYA UMAR KAYAM (Kajian Intertekstualitas dan Nilai Edukatif)

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) SKRIPSI

GAYA BAHASA IRONI PADA WACANA IKLAN PROVIDER SELULER DALAM SURAT KABAR HARIAN EDISI NOVEMBER s.d. DESEMBER 2011 SKRIPSI

WACANA PERSUASI PADA ARTIKEL ISLAMI DI INTERNET SKRIPSI

CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI: KRITIK SASTRA FEMINIS DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

UKDW LATAR BELAKANG. Sebagai tempat wisata dan edukasi tentang alat musik tradisional jawa. Museum Alat Musik Tradisional Jawa di Yogyakarta.

ANALISIS MAKNA BAHASA SAPAAN DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2014

ANALISIS BENTUK KALIMAT TANYA PADA NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 2 JUWIRING TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB IV KESIMPULAN. didapat beberapa kesimpulan mengenai pancer. Tabuhan pancer yang selama ini

PROFIL WISATAWAN DI MUSEUM MANUSIA PURBA SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS-TUGAS TERHADAP INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 3 SEMARANG SKRIPSI

HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA NOVEL NEGERI LIMA MENARA KARYA A. FUADI DAN LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA

POHON SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

RELEVANSI MATERI AJAR TEKS SASTRA PADA BUKU SISWA BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK KELAS XI SMA DENGAN KOMPETENSI KURIKULUM 2013

Oleh : NI MADE AYU INDIRADEWI NIM : SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN BELAJAR TRIGONOMETRI DI TINJAU DARI ASPEK KOGNITIF. (Pada Siswa Kelas 2 SMU 1 Islam Surakarta Tahun Ajaran 2003/2004) Skripsi

PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SENI RUPA BERDASARKAN KTSP DI SMA NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI

PENDAPATAN RUMAH TANGGA INDUSTRI RANCAKAN GAMELAN DI DUSUN KARANG ASEM DESA PUNDUH SARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI

DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA PUISI KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CAWAS SKRIPSI

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan data yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa slentho

WACANA PERSUASI PADA ARTIKEL ISLAMI DI MEDIA ELEKTRONIK SKRIPSI

ANALISIS TIPE-TIPE KESALAHAN OPERASI HITUNG MATRIKS PADA SISWA KELAS XII IPS DI SMA THERESIANA SALATIGA TAHUN AJARAN 2011/ 2012 SKRIPSI

PENGGUNAAN CAMPUR KODE DALAM WACANA SKRIPSI

PENERAPAN MEDIA POWERPOINT UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN AQIDAH/AKHLAK DI KELAS VII C MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL

ANALISIS PERMASALAHAN GURU DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KOMPETENSI SPIRITUAL SETELAH DITERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

STRATEGI SEKOLAH DAN GURU DALAM MENANAMKAN SIKAP RELIGIUS DAN KEJUJURAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah 4 Sambi)

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL

PEMBENTUKAN IDENTITAS TOKOH IAN DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana. Diajukan Oleh : SRI FIKI NUR TRI SEJATI A

ANALISIS KARAKTER SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SETELAH DITERAPKAN KURIKULUM (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Kartasura) SKRIPSI

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, DAN SELF EFFICACY

BAB III PENUTUP. diciptakannya. Pencapaian sebuah kesuksesan dalam proses berkarya

PENERAPAN METODE CIRC DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM WACANA PADA SISWA KELAS VII A SMP NU SURUH KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS BUKU TEKS BAHASA INDONESIA TINGKATAN SMP KELAS VIII, ERLANGGA: KETERBACAAN DAN TINGKAT KETERBACAAN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA MADING SISWA SMP DI KECAMATAN KARTASURA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DALAM KEGIATAN JURNALISTIKDI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP-RRI) JEMBER

MAKNA REFERENSIAL PADA NAMA TOKO DI KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat S-1

VARIASI MAKNA PLESETAN PADA BUKU REPUBLIK PLESETAN KARYA KELIK SUMARYOTO SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA MADING DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

JURUSAN KRIYA SENI/TEKSTIL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA UNTUK SMP KELAS VIII TERBITAN ERLANGGA SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA KELAS VII.8 SMP NEGERI 2 MASARAN

ANALISIS SEMIOTIK PADA IKLAN MOBIL DI SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI SEPTEMBER DESEMBER 2012

Kiriman Saptono, SSen., Dosen PS Seni Karawitan ISI Denpasar.

TIGA KONSEP PENTING: VARIASI, PENGOLAHAN DAN KAIT-MENGAIT Variasi

PERANCANGAN MOTIF TERATAI SEBAGAI HIASAN TEPI PADA KAIN LURIK MELALUI TEKNIK BATIK LUKIS

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA ARTIKEL DALAM MAJALAH TARBAWI EDISI OKTOBER S.D. NOVEMBER 2012

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

PROBLEM SOSIAL KUMPULAN SAJAK, BALADA AKU DAN RANTAI KARYA CIU CAHYONO Sebuah Pendekatan Sosiologi Sastra

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta MRAYUNG. Skripsi

PENGARUH SIKAP DAN NORMA SUBJEKTIF TERHADAP NIAT BELI ULANG PRODUK FASHION VIA ONLINE DI KOTA DENPASAR SKRIPSI

INTERFERENSI BAHASA ASING PADA IKLAN LOWONGAN PEKERJAAN DI SURAT KABAR KOMPAS EDISI BULAN MEI 2010 SKRIPSI

PENGARUH NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UMS ANGKATAN 2010

PENERAPAN TLUTUR DALAM PAKELIRAN WAYANG KULIT GAYA YOGYAKARTA VERSI KI TIMBUL HADIPRAYITNA, KI SUTEDJO, KI SUGATI, DAN KI MARGIONO.

ANALISIS DESKRIPTIF LEVEL PERTANYAAN PADA SOAL CERITA DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA PENUNJANG SMP KELAS VII BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

KAJIAN MOTIF BATIK PAGI-SORE PEKALONGAN

ANALISIS FUNGSI DAN NOSI PREFIKS PADA KARANGAN SISWA KELAS Vlll E SMP NEGERI 1 PLAOSAN, MAGETAN, JAWA TIMUR

PERANCANGAN VIDEO CLIP BAND NAUGHTY FOR FUN DI SOLO MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN VISUAL BRANDING DAN MEDIA PROMOSI PRIMA TOUR DI NGAWI

Transkripsi:

PERAKITAN GAMBANG KAYU VERSI SUDONO SEBUAH KAJIAN ORGANOLOGIS Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Seni Karawitan Kompetensi Pengkajian Karawitan Oleh: Puput Widhi Arta 091 0430 012 JURUSAN KARAWITAN FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2016

LEMBAR PENGESAHAN Tugas Akhir dengan judul Perakitan Gambang Kayu Versi Sudono Sebuah Kajian Organologis ini telah diiterima oleh Dewan Penguji Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 2016. Drs. Subuh, M.Hum. Ketua Drs. Teguh, M.Sn. Anggota Pembimbing I Asep Saepudin, S.Sn., M.A. Anggota Pembimbing II Dra. Tri Suhatmini Rokhayatun, M.Sn. Penguji Ahli Mengetahui: Dekan Fakultas Seni Pertunjukan Prof. Dr. Yudiaryani, M.A. NIP. 19560630 197803 2 001

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Yogyakarta, 26 Juni 2016 Puput Widhi Arta

PERSEMBAHAN Tugas Akhir dngan judul Perakitan Gambang Kayu Versi Sudono Sebuah Kajian Organologis ini saya persembahkan kepada: --Kedua orang tuaku-- --Teman-temanku-- --Dosenku-- dan --Orang-orang yang mencintai budayanya--

KATA PENGANTAR Salam Budaya, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, perlindungan, pertolongan dan hidayah-nya sehingga penulisan skripsi berujudul Perakitan Gambang Versi Sudono Sebuah Kajian Organologis dapat selesai dengan baik. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Drs. Subuh, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Karawitan yang telah memberi pengarahan, bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian tugas akhir ini. 2. Bapak Drs. Teguh, M.Sn. selaku Pembimbing I yang telah memberikan masukan, bimbingan, pengarahan, nasehat, dan dukungan selama proses penyelesaian tugas akhir ini. 3. Bapak Asep Saepudin, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Karawitan sekaligus dosen wali dan dosen pembimbing II yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan dan masukan selama penulis menempuh studi di Jurusan Karawitan 4. Bapak Sudono sebagai narasumber utama, Mas Bandi dan semua pengrajin gamelan dan seniman karawitan yang menjadi narasumber, yang telah banyak memberikan informasi berkaitan dengan tulisan ini. v

5. Orang tua tercinta Ibu Murtinah dan Bapak Hadi Suyono yang selama ini senantiasa membimbing, mendukung, mengarahkan, berjuang, mendoakan, dan memberi kasih-sayang yang tulus tiada akhir. 6. Teman seperjuangan, teman-teman Karongoo (Setya, Siswati, Anggit, Indra, Ibu Budi, Santi, Ruli (ateng) ). Teman-teman Nunut Ngeyup, teman-teman Patlabor (Pasukan Tempur Kolaborasi angkatan 2009) rekan HMJ, BEMI, dan BLM untuk kebersamaan dan pengalaman berharga selama ini. 7. Saudara-saudara ku(mas Munaji, Iryanta, Suprihatin, Widya, Totok, Topo, Titik, Agung, Ida). Terimakasih untuk bimbingan, masukan, serta pemberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Kakakku tersayang (Mbak Muji Mulyatmi) dan keluarga terimaksih untuk semua bantuanya. 9. Kekasih tercinta (Rahayu Fitriyani), terimakasih telah memberi semangat dan dukungan selama proses skripsi ini. 10. Dosen-dosen dan adik-adik angkatan di Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta vi

Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi seluruh pembaca. Skripsi Perakitan Gambang Vesi Sudono Sebuah Kajian Organologis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis mengharapkan dan menerima segala kritik saran yang membangun demi perbaikan, tambahan wawasan, dan kemajuan proses berkarya di masa mendatang. Yogyakarta, 29 Juni 2016 Penulis Puput Widhi Arta vii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN SAMPUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... i ii iii iv v viii x x xi xii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Tinjauan Pustaka... 3 E. Landasan Pemikiran... 5 F. Metode Penelitian... 7 1. Tahap Pengumpulan Data... 8 2. Tahap Pengolahan Data... 9 3. Tahap Penulisan... 10 BAB II GAMBANG VERSI SUDONO... 12 A. Gambang Dalam Karawitan Jawa... 12 B. Sekilas Gambang Versi Sudono... 15 C. Riwayat Hidup Sudono... 18 1. Latar Belakang Kehidupan... 18 2. Keahlian... 20 3. Tahap Kemapanan... 22 D. Tempat Perakitan Gamelan Sudono... 23 1. Alamat... 23 2. Karyawan... 25 BAB III PROSES PERAKITAN GAMBANG VERSI SUDONO... 27 A. Tahap Persiapan... 28 1. Persiapan Alat... 28 2. Pemilihan Bahan... 40 B. Perancangan... 42 1. Rancakan... 42 viii

2. Bilah... 43 3. Placak... 45 4. Bantalan... 46 5. Tumbengan... 46 C. Pembentukan... 46 1. Bilah... 47 2. Placak... 49 3. Bantalan... 50 4. Tumbengan... 51 D. Pelarasan dan Finishing... 52 BAB IV KESIMPULAN... 58 DAFTAR PUSTAKA... 60 DAFTAR ISTILAH... 62 LAMPIRAN... 63 ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Bagian-bagian pada ricikan gambang... 15 Gambar 2 Sudono... 20 Gambar 3 Tempat perakitan gamelan milik Sudono tampak dari dalam... 24 Gambar 4 Tempat perakitan gamelan milik Sudono tampak dari luar... 25 Gambar 5 Spidol... 29 Gambar 6 Mistar kayu... 30 Gambar 7 Pengukur Meteran... 31 Gambar 8 Siku... 31 Gambar 9 Gergaji Kayu... 32 Gambar 10 Mesin ketam... 33 Gambar 11 Mesin gerenda... 34 Gambar 12 Mesin bor... 34 Gambar 13 Palu... 35 Gambar 14 Catut... 36 Gambar 15 Cutter... 37 Gambar 16 Bangku kerja... 37 Gambar 17 Kuas... 38 Gambar 18 Cat Arttex... 39 Gambar 19 Pernis... 39 Gambar 20 Tanda bilah yang akan dilubangi... 47 Gambar 21 Bilah setengah jadi yang dihaluskan pada sisinya... 48 Gambar 22 Bilah setelah dilaras dan dihaluskan pada sisinya hingga berbentuk oval... 49 Gambar 23 Pemasangan Placak... 50 Gambar 24 Bantalan spon ati dan potongan karpet... 51 DAFTAR TABEL Tabel 1 Ukuran Rancakan... 42 Tabel 2 Rata-rata Ukuran Bilah... 43 Tabel 3 Ukuran Placak... 45 Tabel 4 Persamaan nada gambang pada gender barung, saron, dan peking... 53 Tabel 5 Cara melaras bilah gambang... 54 Tabel 6 Ukuran rata-rata frekuensi larasan gambang Sudono... 55 x

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Penulis bersama Sudono... 63 Lampiran 2 Penulis bersama Subandi (karyawan Sudono)... 63 Lampiran 3 Rancakan gambang... 64 Lampiran 4 Bakal bilah... 64 Lampiran 5 Bilah mati... 65 Lampiran 6 Penulis mengecek ukuran panjang rancakan... 65 Lampiran 7 Ploting panjang bilah... 66 Lampiran 8 Bilah yang akan dirapikan... 67 Lampiran 9 Panjang bilah yang sudah dirapikan... 68 Lampiran 10 Melubangi rancakan... 69 Lampiran 11 Placak... 69 Lampiran 12 Merapikan placak... 70 Lampiran 13 Memasang bantalan... 70 Lampiran 14 Membentuk bilah... 71 Lampiran 15 Bilah tampak atas... 72 Lampiran 16 Bilah tampak samping... 72 Lampiran 17 Bilah tampak bawah... 73 Lampiran 18 Bilah tampak ujung... 73 Lampiran 19 Mengecat bilah... 74 Lampiran 20 Tumbengan... 74 Lampiran 21 Sudono mengecek gambang rakitannya... 75 Lampiran 22 Mengukur frekuensi gambang... 75 xi

INTISARI Sudono adalah salah satu dari beberapa perakit gambang yang ada di Yogyakarta. Sudono termasuk perakit gambang yang sudah lama menekuni usahanya, sehingga sudah banyak pengalaman yang didapatkan. Tulisan ini bermaksud mengungkap proses perakitan gambang versi Sudono ditinjau dari aspek organologi. Melalui penelitian deskriptif analisis, penulis mendeskripsikan ciri khas dan proses perakitan gambang versi Sudono. Perakitan gambang membutuhkan ketelitian pada prosesnya. Ketelitian tersebut meliputi ketelitian dalam memilih bahan, pengukuran dan pelarasan. Untuk menghasilkan gambang yang berkualitas dari segi fisik dan suara, dibutuhkan bahan yang berkualitas serta perakit yang sudah berpengalaman dalam bidang perakitan maupun pelarasan gamelan. Pada dasarnya proses perakitan gambang versi Sudono memiliki empat tahapan yakni, proses pemilihan bahan, perancangan, pelarasan dan finishing. Gambang hasil rakitan Sudono selalu berjumlah dua puluh satu bilah dengan ciri khas berbentuk oval. Gambang hasil rakitan Sudono diminati seniman karawitan karena hasil penggarapan baik dari kerapian maupun suaranya yang enak serta nyaring. Kata kunci: Gambang, Perakitan, Sudono. xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gambang adalah salah satu ricikan (instrumen) dari seperangkat gamelan Jawa. Gambang ditinjau dari bahannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gambang gangsa dan gambang kayu. 1 Tidak semua perangkat gamelan Jawa memiliki gambang gangsa, tetapi sebalikya, semua perangkat gamelan ageng Jawa terdapat gambang kayu. Gambang gangsa berbentuk bilahan terbuat dari bahan logam, sedangkan gambang kayu berbentuk bilahan terbuat dari kayu. Gambang gangsa dapat dilihat di antaranya di Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, ISI Surakarta dan ISI Yogyakarta yaitu pada perangkat gamelan Kodok Ngorek. Gambang pada umumnya terbuat dari kayu, dirangkai pada sebuah rancakan. Rancakan gambang dinamakan grobogan. 2 Grobogan gambang berfungsi sebagai resonator terbuat dari kayu. Lebar grobogan pada ricikan gambang menyesuaikan ukuran bilah gambang. Semakin pendek bilah gambang, maka semakin kecil ukuran lebar grobogannya. Menurut Teguh, seperangkat gamelan Jawa resonatornya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu resonator khusus dan resonator umum. 3 Resonator khusus yaitu satu resonator digunakan untuk satu nada atau bilah, sedangkan resonator umum yaitu, satu resonator digunakan untuk beberapa nada dalam satu ricikan gamelan. Gambang mempunyai resonator yang 1 Suyono, Cengkok Gambangan Wasitodiningrat (Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2000), 7. 2 Ibid. 14. 3 Teguh, Bumbungan Gender Barung Versi Sugeng Tugiran (Laporan Penelitian yang dibiayai oleh Lembaga Penelitian Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2007), 2. 1

2 bersifat umum, yaitu satu resonator digunakan untuk beberapa nada. Satu ricikan gambang terdiri dari bilah gambang, grobogan, bantalan, placak, tumbengan dan tabuh. Proses perakitan gambang kayu memiliki keunikan tersendiri. Proses ini berawal dari pemilihan bahan, setengah jadi, pelarasan sampai menjadi gambang. Oleh sebab itu dibutuhkan ketelitian pada proses perakitannya. Penelitian ini akan mengkaji proses perakitan gambang kayu, maka selanjutnya kata gambang yang dimaksud adalah gambang kayu. Setelah Peneliti melakukan observasi, diketahui bahwa di Yogyakarta terdapat beberapa perakit gambang. Perakit tersebut di antaranya, pertama adalah Sugeng Triyono yang beralamat di Jalan Letjen Suprapto no. 83 Ngampilan; kedua Marsono yang beralamat di Kadipolo, Berbah, Sleman; ketiga Margo yang beralamat di Kaliabu, Sleman; dan keempat adalah Sudono atau yang dikenal dengan nama Pak Dono atau Mbah Dono, yang beralamat di Dusun Priyan RT 04, RW 02, Banguntapan, Bantul. Penelitian ini mengkaji proses perakitan gambang versi Sudono di Dusun Priyan, RT04/02, Pleret, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Sudono dipilih sebagai narasumber pada penelitian ini, karena gambang buatannya mempunyai kualitas yang baik, dari segi fisik maupun suaranya. 4 Salah satu konsumen dari Sudono menuturkan bahwa gambang buatan Sudono memiliki suara yang nyaring dan hasil penggarapan yang rapi, meliputi rancakan, ukiran dan bilah. 5 Sudono 4 Wawancara dengan Purnawan (seorang seniman karawitan) 24 Febuari 2016 di Gunungkidul. 5 Wawancara dengan Sayogi (salah satu konsumen Sudono) di Wonosari pada tanggal 24 Febuari 2016.

3 juga merupakan salah satu perakit gamelan di Yogyakarta yang sudah cukup lama menekuni usaha perakitan gamelan, sehingga Sudono sudah memiliki pengalaman dalam hal perakitan gamelan. Sudono sangat teliti dalam proses perakitannya, baik dari pemilihan bahan, pengukuran, pelarasan maupun finishing. Sudono juga sudah banyak dikenal oleh seniman di Yogyakarta 6. Oleh karena itu, maka perakitan gambang kayu versi Sudono laik untuk diteliti dan dijadikan objek penelitian. B. Rumusan Masalah Berpijak pada latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan, bagaimana proses perakitan gambang kayu versi Sudono dari bahan mentah sampai menjadi gambang? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan mengetahui proses perakitan gambang kayu versi Sudono dari bahan mentah sampai menjadi gambang. D. Tinjauan Pustaka Kajian mengenai perakitan gamelan memang sudah banyak ditulis oleh para peneliti terdahulu, hanya saja kajian yang khusus membahas perakitan gambang belum penulis temukan. Beberapa referensi tentang gambang digunakan 6 Wawancara dengan Bimbang Sutedja 21 September 2015 di Kasongan Bantul.

4 sebagai acuan untuk membahas permasalahan pada penelitian ini. Berikut ini adalah beberapa tulisan terdahulu yang digunakan sebagai tinjauan pustaka pada penelitian ini: Teguh dalam laporan penelitian yang berjudul Proses Perakitan Bumbungan Versi Sugeng Tugiran (Laporan Penelitian LPM ISI Yogyakarta, 2007). Teguh mengatakan bahwa, seperangkat gamelan Jawa resonatornya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu resonator umum dan resonator khusus. Resonator umum yaitu satu resonator digunakan untuk beberapa nada, sedangkan resonator khusus yaitu satu resonator digunakan untuk satu nada. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa ricikan yang mempunyai resonator khusus di antaranya gender barung, gender penerus, slenthem. Adapun ricikan yang memiliki resonator umum antara lain: gambang, demung, saron, saron penerus, dan siter. Meskipun tidak membahas perakitan gambang, namun tulisan ini dapat digunakan sebagai referensi pada penelitian. Suyono, dalam bukunya berjudul Cengkok Gambangan Wasitodiningrat (Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2000), membahas tentang cengkok gambang serta fungsi gambang pada pertunjukan karawitan mandiri maupun iringan. Buku tersebut menjelaskan tentang bagian-bagian pada ricikan gambang. Menurut Suyono, gambang merupakan ricikan yang sangat penting pada sebuah pertunjukan karawitan, berfungsi sebagai penghias lagu, yaitu pengembang atau pemberi variasi dengan mengisi melodi pada balungan gending. Buku tersebut tidak menjelaskan secara panjang lebar tentang gambang, namun digunakan sebagai referensi untuk membahas penelitian.

5 Bambang Iswadi menulis skripsi berjudul Perakitan Gamelan Bentuk Pencon Berbahan Kuningan Versi Daliyo. Penelitian ini membahas tentang teknik perakitan gamelan berbahan dasar kuningan. Menurut Bambang, agar menghasilkan ricikan gamelan yang selaras dan harmonis, para empu gamelan Jawa memiliki pedoman dalam pemilihan bahan untuk perakitannya. Meskipun tidak ada ulasan khusus mengenai perakitan gambang, namun skripsi ini dipergunakan sebagai referensi tentang bahan dan bunyi. Teguh menulis skripsi berjudul Cengkok-cengkok Gambangan Ki Sudarto dalam Penggarapan Gending Gaya Yogyakarta. Penelitian tersebut membahas cengkok-cengkok gambangan, namun di dalamnya juga sedikit membahas organologi gambang, sehingga dapat dijadikan referensi. Perbedaan kajian pada penelitian ini dengan sebelumnya antara lain terletak pada objek yang dikaji, yaitu tempat perakitan gamelan milik Sudono. Penelitian ini secara khusus membahas perakitan gambang versi Sudono. Hasil penelusuran peneliti, topik ini belum pernah ditulis oleh peneliti sebelumnya. E. Landasan Pemikiran Gamelan merupakan harta budaya peninggalan leluhur yang adiluhung. Gamelan juga merupakan unsur pokok dalam karawitan. Gamelan yang bagus dan berkualitas baik dari segi suara dan fisiknya sangat membantu, dalam setiap pertunjukan karawitan baik secara mandiri maupun sebagai iringan. Bunyi yang baik pada masing-masing ricikan gamelan menjadi salah satu faktor penting yang

6 dapat menentukan kualitas sebuah sajian karawitan, baik yang berkonsep tontonan maupun tidak. 7 Perakitan gambang membutuhkan pengrajin yang mumpuni di samping itu dibutuhkan pula bahan-bahan yang berkualitas agar mendapatkan gambang yang baik. 8 Cara yang tepat, sudah pasti mendapatkan hasil yang bagus dan berkualitas. Proses perakitan gambang membutuhkan ketelitian mulai dari pemilihan bahan, proses perakitan, dan pelarasan. Sri Hendarto dalam bukunya berjudul Organologi dan Akustika I & II menjelaskan bahwa proses pembuatan gamelan ada empat pengetahuan yang perlu mendapat perhatian yaitu: teknologi bahan, teknologi pembuatan, teknologi pelarasan dan teknologi perawatan. Teknologi bahan yaitu, dalam membuat gamelan harus mengenali dan mengetahui sifat-sifat dari bahan yang akan digunakan untuk membuat gamelan. Pada dasarnya hampir semua benda di sekitar kita dapat digunakan untuk membuat gamelan, akan tetapi harus memperhatikan kualitas dari bahan tersebut, karena kualitas bahan akan menentukan hasil. Teknologi pembuatan sangat penting untuk diperhatikan, teknologi pembuatan digunakan untuk merancang dan mempersiapkan tempat, tenaga ahli maupun alatalat yang akan digunakan. Teknologi pelarasan, dalam pelarasan gamelan membutuhkan tempat yang benar-benar tenang, karena dalam melaras gamelan kepekaan telinga sangat dibutuhkan. Pelarasan gamelan rata-rata masih menggunakan pendengaran, tidak memakai alat pengukur bunyi. Setelah menyiapkan tempat, selanjutnya 7 Raharja, Organologi Gamelan (Diktat untuk kalangan sendiri pada Jurusan Karawitan, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta, 2006), 8. 8 Wawancara dengan Sudono, pada tanggal 6 Desember 2013.

7 menyiapkan babon atau induk yang akan ditiru nadanya. Ricikan yang biasa digunakan sebagai babon atau induk untuk melaras gamelan adalah gender barung dan gender penerus, karena gender barung dan gender penerus memiliki gembyangan lebih komplit meliputi ambahan besar, tengah, dan kecil. Raharja dalam diktatnya berjudul Organologi Gamelan mengatakan bahwa teknologi perawatan gamelan meliputi perawatan audio dan visualnya. Setiap bahan gamelan memiliki teknik perawatan masing-masing. Keseriusan dan ketelitian sangat diperlukan dalam perawatan gamelan, agar mendapat hasil yang memuaskan. 9 Ketelitian dibutuhkan agar dalam perawatan gamelan tidak merusak fisik dari gamelan tersebut, karena beberapa rancakan gamelan memiliki hiasan berupa ukiran-ukiran dan juga cat yang indah. Oleh karena itu dibutuhkan ketelitian agar tidak merusak fisik gamelan pada proses perawatan gamelan. F. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis. Menurut Nyoman Kuta Ratna, metode deskriptif analisis dilakukan dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis 10. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa obsevasi, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh, kemudian dikaji dan dianalisis untuk mengetahui cara yang digunakan Sudono untuk menghasilkan gambang yang berkualitas. Gambaran mengenai kondisi tempat kerajinan Sudono diungkap 9 Raharja, op.cit 68. 10 Nyoman Kuta Ratna Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra Dari Strukturalisme Hingga Postrukturalisme Wacana Naratif. Cetakan kesatu (Yoyakarta: Pustaka Pelajar 2004), 53.

8 secara rinci dan cermat serta dititikberatkan pada suasana alami atau apa adanya di lapangan, dan tanpa dibuat-buat. Jadi, Peneliti melakukan survei ke lapangan dan bertindak sebagai pengamat. Selanjutnya langkah-langkah penelitian diurutkan sebagai berikut: 1. Tahap pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara, yaitu observasi atau pengamatan, wawancara, dan studi pustaka. Penjelasan dari beberapa cara pengumpulan data ini dapat dikemukakan sebagai berikut: a. Observasi Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang bisa mendukung data utama. Observasi dilakukan langsung di tempat perakitan gamelan milik Sudono. Caranya dengan mengamati proses perakitan gambang dari tahap awal, antara lain pemilihan bahan, pengukuran, pelarasan dan penggunaan berbagai alat yang dipakai. Kegiatan observasi dilakukan langsung di tempat perakitan gamelan milik Sudono yaitu di Pleret, Bantul. Observasi menggunakan buku catatan yang telah disediakan sebelumnya. Alat bantu yang lain yaitu berupa alat perekam audio visual digunakan untuk mendapatkan data aktivitas di tempat kerajinan gamelan milik Sudono, pada proses perakitan gambang. b. Wawancara Wawancara dilakukan secara langsung dengan narasumber utama yaitu Sudono dan beberapa narasumber pendukung yang berada di lokasi penelitian yaitu terhadap para pekerja, antara lain: Warto (34), Mohayat (35) dan Subandi

9 (33). Wawancara dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan data yang valid. Data yang telah didapat kemudian ditulis dan direkam dengan menggunakan alat perekam suara, atau dengan menggunakan handycam. c. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan untuk mencari informasi dan data apa saja yang membahas tentang perakitan gambang, yaitu melalui berbagai sumber di antaranya televisi, radio, koran, majalah, buku, laporan penelitian, artikel, internet dan lain sebagainya. Buku-buku yang digunakan pada penelitian ini didapat dari Perpustakaan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Perpustakaan Jurusan Karawitan Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dan buku-buku koleksi pribadi milik Raharja, Bambang Iswadi, Teguh dan Suyono. 2. Tahap Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan setelah tahap studi pustaka, observasi dan wawancara. Data yang sudah terkumpul dari lapangan baik dalam bentuk audio, visual maupun catatan, kemudian dianalisis. Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif, yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 11 Reduksi data dilakukan terus menerus selama penelitian berlangsung hingga peneliti merasa cukup untuk menarik kesimpulan. 11 Miles, M. B. & Hubermen, A. M. Analisis Data Kualitatif. terj. Tjejep Rohendi Rohidi (Jakarta: UI-Press, 1992), 20.

10 Selanjutnya yang dilakukan peneliti pada alur penyajian data adalah melakukan kegiatan mengumpulkan informasi yang telah tersusun dari hasil reduksi data. Selanjutnya data penelitian disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif, gambar, dan tabel. Penyajian data ini memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan atau pengambilan tindakan lebih lanjut. Adapun pada alur akhir analisis data ini adalah menarik kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila dalam pengumpulan data berikutnya tidak didukung oleh bukti-bukti yang akurat. Namun apabila kesimpulan tersebut didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten pada saat peneliti ke lapangan, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan akhir dan permanen, yang dapat menjawab permasalahan penelitian. 3. Tahap Penulisan Data dan informasi yang telah didapat kemudian secara rinci ditulis dan disusun sesuai dengan sistematika yang telah direncanakan, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, landasan pemikiran dan metode penelitian. Bab II Gambang versi Sudono, berisi: gambang dalam karawitan Jawa, sekilas gambang versi Sudono, riwayat hidup Sudono, tempat perakitan gamelan Sudono.

11 Bab III Proses perakitan gambang, berisi tahap persiapan (persiapan alat-alat dan bahan), tahap perancangan (pengukuran), tahap pembentukan, tahap pelarasan, dan finishing. Bab IV Kesimpulan, berisi daftar pustaka, daftar istilah dan lampiran.