PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat c

dokumen-dokumen yang mirip
THE CREATION OF AFTER LIFE 3D GAME BY USING DXSTUDIO: GAMEPLAY ZOMBIE AND GAMEPLAY GIRL

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB V dijelaskan mengenai proses atau jalan cerita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN 3 DIMENSI MOBIL RUSAK, MENARA PENGAWAS, BANGKU DAN SENJATA PADA APLIKASI GAME D CRIME OF METROPOLIS

APLIKASI SIMULASI INTERAKTIF MANASIK HAJI MENGGUNAKAN PAMUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Engine akan dirancang agar memenuhi syarat maintainability, reusability dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini game telah menjadi hal yang biasa di keseharian kita. Awalnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mensimulasikan bentuk atau model tampak secara visual (modeling), bahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI PERMAINAN PETUALANGAN RENAL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE RPG MAKER MV BERBASIS ANDROID : RENALDI AGUNG NUGROHO NPM :

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Efek Visual 3D pada Aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan aplikasi berbasis 3D yang meliputi bidang yang cukup luas

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Konsep Dasar Proyek Pengembangan Game Konsep Dasar Game

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya minat tersebut seakan menuntut para designer dan

PEMBUATAN AUGMENTED REALITY ALAT MUSIK TRADISIONAL BERBASIS DESKOP

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Game saat

RANCANG BANGUN APLIKASI GAME LABIRIN MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER BERBASIS ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

Pengenalan Sekolah MTsN Kutablang Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya

BAB 1 PENDAHULUAN. Tetris. Salah satu game yang populer sejak tahun Tetris masih merupakan produk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. banyak digemari untuk mengisi waktu yang luang dikantor, dirumah bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN GRAPHIC EDITOR PADA PEMBUATAN OBJEK 3 DIMENSI

Thariq Nugrohotomo

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Pengenalan Batik Indonesiaku Melalui Permainan Berbasis Android

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari perkembangan informasi saat ini, industri game sudah sangat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Archipelago 1492 adalah sebagai berikut : 4 GB 175 MB. IIX (Indonesia Internet Exchange) User (Spesifikasi Minimum)

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini, video game cenderung mengarah ke grafis yang realistic dan complex

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan dalam dua dekade terakhir. Penerapan dari pencitraan tiga dimensi kini secara

Perancangan dan Pembangunan Editor Level pada Pengembangan Permainan 3D Berteknologi XNA dalam Bentuk Add-in Visual Studio 2010.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prototipe Game Musik Bambu Menggunakan Engine Unity 3D

PERILAKU OTONOM DAN ADAPTIF NON PLAYER CHARACTER MUSUH PADA GAME 3 DIMENSI MENGGUNAKAN FUZZY STATE MACHINE DAN RULE BASED SYSTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dalam bidang komputer, banyak digunakan dalam

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pesatnya perkembangan teknologi informasi, hardware komputer

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat seperti aslinya. Model animasi 3D

BAB II LANDASAN TEORI

Pengantar Teori Game

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

RANCANG BANGUN APLIKASI GAME MOBILE WAYANG FIGHTER PADA PLATFORM ANDROID MENGGUNAKAN ALGORITMA BASIC PROBABILITY

IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN GAME 3D RUNNING BUNG KARNO

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

ABSTRAK. Poin penting pada game ini adalah merancang peta, spesifikasi pesawat dalam tampilan 3 dimensi dan komunikasi jaringan untuk multiplayer.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melaksanakan permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Sedangkan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB III ANALISIS DAN DESAIN GAME. Program ini dirancang dan dibangun menggunakan perangkat keras atau hardware yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE COLLISION DETECTION DALAM PERMAINAN BERBASIS ANDROID. Yulianti Haerun Nisa,Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania.

APLIKASI SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN.

Aplikasi Peta 3-Dimensi Universitas Negeri Manado

BAB II LANDASAN TEORI


LAMPIRAN. Lampiran 1 : Pre Kuesioner Game Xivaria War Untuk Gamer

Prototipe Game Petualangan Pariwisata Sulawesi Utara

Rancang Bangun Modul Editor Ruangan dan Fitur Sosial pada Aplikasi Game Sosial Food Merchant Saga

Penjelasan Tentang Microsoft Silverlight

Bab 2 Tinjuan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PEMBUATAN GAME D.O.M MENGGUNAKAN UNITY

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PEMBUATAN GAME TOWER DEFENSE SHOOTER "FORTRESS DEFENDER W-AR" DENGAN FITUR AUGMENTED REALITY

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Usia : Jenis Kelamin : Berilah tanda silang (X) pada jawaban anda. 1. Apakah game sangat anda butuhkan dalam kehidupan sehari hari?

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FIRST-PERSON SHOOTER 3D GAMASHOOT DENGAN BLENDER DAN UNITY 3D

BAB III DASAR TEORI 3.1. Pakaian Adat Indonesia

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN PROGRAM

APLIKASI KEBUDAYAAN BEBERAPA NEGARA BERBASIS MULTIMEDIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KUESIONER SKRIPSI. Nama : Jenis Kelamin: L / P. Kelas : (Coret yang tidak perlu)

BAB III LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PEMBUATAN GAME 3D AFTER LIFE DENGAN MENGGUNAKAN DXSTUDIO: INVENTORY DAN ENVIRONMENT Jonas Nahason Purba Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Industri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Pondok Cina, Depok 16424, Jawa Barat Telepon: (021) 78881112, 7520981, Faks.: (021) 7872829 E-mail: kakamilanisti@yahoo.com ABSTRAK Penulisan ini membahas mengenai pembuatan game First Person Shooter tiga dimensi After Life. Namun, Pembahasannya dibatasi pada bagaimana membuat Inventory dan Environment dalam game. Inventory yang digunakan berupa objek senjata, ranjau, dan peluru. Sedangkan Environment adalah bentuk dan keadaan lingkungan dalam game. Implementasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak DXStudio versi 3.2.1. Kata Kunci: Game 3D, Inventory, First Person Shooter, DX Studio ABSTRACT Writing discusses about creating three-dimensional FPS game "After Life". However, the discussion is limited to how to make the Inventory and the Environment in the game. Inventory that is used in the form of objects of weapons, mines, and bullets. While the Environment is the shape and state of the environment in the game. This implementation is made using DXStudio version 3.2.1. Keywords: Game 3D, Inventory, First Person Shooter, DXStudio 1

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dunia informasi khususnya dalam bidang komputer dirasakan oleh banyak orang sebagai perkembangan yang sangat cepat. Komputer mulai digunakan dalam segala macam hal dalam kehidupan manusia mulai dari hal yang terkecil hingga yang terbesar, seperti sekarang aplikasi-aplikasi hiburan untuk para pengguna komputer yang bisa didapatkan. Misalnya aplikasi untuk mendengarkan musik, untuk menonton video, sampai bermain game. Game merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, atau mengisi waktu luang. Game biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama. Alasan penulis memutuskan membuat game dalam penelitian ilmiah sekarang ini karena game merupakan salah satu sarana hiburan yang disenangi banyak orang. Banyak tipe-tipe game di pasaran saat ini seperti game FPS (First Person Shooter), RPG (A role-playing game), dan sebagainya. (manfaat, 2009) Atas dasar itulah penulis memilih judul Pembuatan Game 3D After Life dengan mengunakan DXStudio: Inventory dan Environment sebagai penelitian ilmiah. Dimana game After Life berjenis FPS (First Person Shooter) yaitu pengguna sebagai pemeran utama di dalam game, yang mana menampilkan titik pandang orang pertama yang melihat aksi pemain melalui karakter pemain yang biasanya hanya diwakilkan dengan lambang pointer, tangan, atau senjata. (fps, 2010) Penentuan game berjenis FPS didasari oleh banyaknya peminat game jenis ini di pasaran, sehingga dengan banyaknya peminat yang menyukai game berjenis FPS dapat membuka peluang bahwa game yang akan dibuat akan banyak berguna bagi orang lain yang membutuhkannya. Dalam pengembangan game ini pembuatan game terbagi menjadi 2 yaitu pembuatan gameplay dan inventory. Pada penelitian ini penulis mengambil bagian pembuatan inventory dan environment. Inventory merupakan perlengkapanperlengkapan yang akan digunakan dalam game seperti: pistol, ranjau, dan peluru. Sedangkan untuk environment adalah keadaan lingkungan saat game ini dimainkan. Penulis memilih program DXStudio sebagai mesin game karena didesain untuk mampu mengembangkan game dengan intuitif & mudah. Memiliki keunggulan seperti 2

pada mesin game lainnya, hanya saja DXStudio khusus menangani sintaks dan rendering (dxs, 2010). TUJUAN Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuat inventory dan environment pada game FPS After Life, sehingga game ini memiliki perlengkapan, efek, dan lingkungan yang mendukung sebuah kondisi peperangan. METODE PENELITIAN Dalam pembuatan game 3D After Life dengan mesin game DXStudio ini, metode penelitian yang dilakukan adalah dengan mengembangkan game yang diintegrasikan dengan arsitektur dari mesin game yang digunakan. Untuk mengembangkan sebuah game dengan menggunakan mesin game, perlu diketahui arsitektur dari mesin game tersebut, yang dalam penelitian ini digunakan DXStudio, apakah mampu menyediakan kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan game atau tidak. Setelah mengetahui arsitektur dari game engine yang digunakan, dalam penelitian selanjutnya adalah bagaimana arsitektur dari game yang akan dibuat. Hubungan antara kedua model tersebut adalah apakah model game yang akan dibuat mampu dibuat dengan dukungan mesin game yang digunakan. PEMBAHASAN Game "After Life" merupakan sebuah game FPS yang bertemakan peperangan melawan zombie, oleh sebab itu pengaturan inventory dan environment harus disesuaikan dengan keadaan dalam game. Untuk mengimplementasikannya diperlukan sebuah mesin game sebagai inti dari pembuatan game. DXStudio dipilih sebagai mesin game pembuat game dengan berbagai pertimbangan dan perbandingan dari mesin game yang lain. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi bagaimana arsitektur dari mesin game yang digunakan (DXStudio), hal ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar 3

dukungannya terhadap pengembangan game khususnya bagian inventory dan environment. ARSITEKTUR GAME ENGINE DALAM DXSTUDIO DXStudio adalah game engine yang powerfull pertama kali di luncurkan pada tahun 1996 oleh Chris Sterling yang dibawahi langsung oleh perusahaan Worldweaver. DXStudio begitu mudahnya untuk membuat aplikasi game 2D maupun 3D, karena DXStudio memiliki fitur yang lengkap dan memndukung untuk membuat suatu game 2D ataupun 3D. Fitur DXStudio terdiri dari: (fitur, 2010) (a) Real-time Editor, DXStudio memiliki sebuah editor sebagai antarmuka pengguna untuk game dengan tampilan tiga dan dua dimensi. Selain itu dalam fitur real-time editor DXStudio berinteraksi dengan pengguna dengan cara drag and drop. (b) Scripting, adalah suatu bahasa pemrograman yang memungkinkan untuk mengontrol suatu aplikasi. DXStudio menggunakan DX Javascript sebagai bahasa pemrogramannya. (c) Terrain System, adalah kemampuan untuk mengolah terrain atau dasar lingkungan virtual dari scene, seperti misalnya dataran, pegunungan, dan lembah. DXStudio mampu menangani banyak terrain dengan kualitas tinggi. (d) Shaders, adalah kemampuan game engine untuk pengaturan bayangan dari suatu benda. Untuk fitur bayangan DXStudio memiliki kemampuan menampilkan bayangan setiap objek melalui pencahayaan yang digunakan. (e) Lighting, adalah kemampuan game engine untuk pengaturan pencahayaan. Pengaturan pencahayaan dalam DXStudio diatur dengan menampilkan objek "light" ke dalam editor. Pencahayaan yang dipakai akan berhubungan dengan pembentukan bayangan objek. (f) Special Effect, adalah efek-efek yang dapat dibuat atau dihasilkan dari system partikel, seperti asap, api, hujan, awan, dan lain-lain. (g) Sistem Jaringan, adalah kemampuan game engine untuk bekerja dalam suatu jaringan komputer, sehingga dapat menjadikan game terhubung ke lebih dari 4

satu komputer. DXStudio dapat mengembangkan sebuah game online, atau untuk menampilkannya dalam web browser. (h) Suara dan Video, adalah kemampuan untuk mengolah suara dan video. DXStudio bukanlah perangkat lunak yang open source, oleh sebab itu dalam pengembangannya tidak semua mesin game pendukungnya memberikan kode sumber secara open source. DXStudio didukung oleh beberapa program atau perangkat lunak sebagai komponen pendukung arsitekturnya, seperti yang ditampilkan dalam gambar berikut ini: Gambar 1. Arsitektur Game Engine Dalam DXStudio (dxs, 2010) Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa DXStudio didukung oleh beberapa perangkat lunak yang terintegrasi secara modular. Sejumlah fitur yang dapat diintegrasikan dengan DXStudio antara lain: 1. Audio Engine, diintegrasikan dengan Xiph (xiph, 2010) sebagai modul untuk mengolah suara. 2. Scripting, diintegrasikan dengan bahasa javascript, sebagai bahasa pendukung untuk pembuatan script. 5

3. AI Engine, DXStudio menyediakan implementasi AI seperti path finding (pencarian jalur) seperti yang ada pada game "After Life" ini. 4. Physics Engine, didukung oleh Ageia PhysX. DXStudio mengelompokan modul-modul tersebut menjadi sebuah API (Application Programming Interface). Namun sayangnya DXStudio bukanlah sebuah perangkat lunak yang open source, jadi tidak dapat mengakses modul tertentu untuk sebuah keperluan saja, tetapi sudah dikemas menjadi satu kesatuan. Untuk proses rendering, DXStudio menggunakan DirectX. ARSITEKTUR MODEL GAME Model game yang dibangun adalah sebuah model game peperangan seorang wanita dan zombie. Masalah yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan inventory dan environment game antara lain: Penggunaan model tiga dimensi untuk keperluan inventory, penggunaan efek dalam pembuatan environment, penggunaan game engine, hubungan dengan pengguna, dan visualisasi dari game. Untuk mendukung keperluan tersebut, arsitektur dari pengembangan inventory dan environment game dirancang dengan adanya sejumlah modul yang berhubungan melalui game engine. Arsitektur model game "After Life" mencakup komponen/modul pendukung yang terlihat seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Arsitektur Model Game 6

(a) User/Pengguna. Pada game yang dikembangkan ini, pengguna berperan sebagai player atau orang yang memainkan game. Selain itu seorang pengguna juga memiliki interaksi secara langsung terhadap inventory dan environment game, misalnya ketika aktor yang dimainkan berjalan pada daratan sehingga tidak hilang karena adanya gravitasi. (b) Model Tiga Dimensi. Model ini diperlukan dalam pembuatan inventory dari game. Inventory merupakan perlengkapan yang digunakan dan dibutuhkan dalam skenario game "After Life", seperti: senjata, ranjau, dan peluru. Keseluruhan model 3D yang dipakai dalam game sudah disediakan dalam DXStudio. (c) Visualisasi. Visualisasi pada game ini berhubungan dengan bagaimana model yang sudah dibuat dapat ditampilkan dengan baik di layar. DXStudio menggunakan "DirectX" sebagai render graphic. (d) Model Efek. Model ini diperlukan untuk pengembangan environment agar mendukung skenario game. Skenario game yang bertemakan peperangan memerlukan beberapa efek seperti api pada gedung dan mobil yang terbakar, darah pada saat zombie terkena tembakan, dan efek bayangan dan cahaya saat game berjalan. Keseluruhan efek dalam environment juga diambil dari library DXStudio, seperti partikel darah dan api. (e) Mesin Game. Mesin game diperlukan untuk membuat inventory dan environment dari game. Mesin game yang baik akan dapat memenuhi keperluan yang dibutuhkan dalam merancang inventory dan environment game seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Dalam penulisan ini digunakan mesin game DXStudio versi 3.2.1. PEMBUATAN INVENTORY Game "After Life" merupakan game FPS yang bertemakan peperangan. Seperti beberapa game FPS lainnya, orang yang memainkan game seolah-olah benar-benar berada dalam arena. Dalam game ini, perlengkapan/inventory yang digunakan ada tiga buah, yaitu: senjata, ranjau, dan peluru. Untuk membuat sebuah objek, awalnya harus terlebih dahulu dibuat sebuah scene tiga dimensi. 7

Secara keseluruhan, game ini terdiri dari 3 scene yang masing-masing memiliki kegunaan berbeda. Ketiga scene tersebut adalah "scene1", "inventory", dan "menu". "Scene1" adalah scene utama yang merupakan arena permaianan, scene inventory untuk menampilkan preview dari setiap inventory, sedangkan scene menu untuk menampilkan menu. DXStudio sudah menyediakan banyak model 3D untuk keperluan inventory dalam pustakanya. Oleh karena itu, tidak perlu lagi memodelkan objek-objek tersebut dan hanya perlu dipanggil ke dalam lembar kerja. Ada beberapa model utama yang digunakan dan diambil dari kumpulan pustaka DXStudio, yaitu objek senjata, ranjau, dan peluru. (a) Objek Senjata (gun) (b) Objek Ranjau (landmine) Gambar 3. Objek Senjata (c) Objek Peluru (bullets) Gambar 4. Objek Ranjau Gambar 5. Objek Peluru PEMBUATAN ENVIRONMENT Environment merupakan keadaan lingkungan pada saat game dimainkan. Keadaan lingkungan tersebut meliputi pembuatan lingkungan dan penggunaan special effect untuk beberapa aksi. Game "After Life" merupakan game FPS yang bertemakan 8

peperangan dengan zombie, oleh sebab itu diperlukan keadaan lingkungan yang mencekam. Selain itu juga diperlukan efek yang mendukung kondisi lingkungan, misalnya seperti efek suara, pencahayaan, dan bayangan suatu objek. Untuk membuat suatu lingkungan permainan, pertama-tama kita harus memiliki skenario game dan lingkungan yang akan diciptakan. Karena skenario game "After Life" adalah perang melawan zombie, maka lingkungan yang dibuat harus tampak gelap dan mencekam. Objek-objek yang diperlukan di dalam lingkungan permainan antara lain seperti: gedung-gedung, pepohonan, dan jalan raya. Setelah mendapatkan konsep lingkungan permainan yang ingin dibuat, selanjutnya mulai mengambil satu per satu mesh yang diperlukan ke dalam scene dan mengaturnya sedemikian rupa. Setiap mesh hanya dapat diambil sejumlah satu buah, jika kita memerlukan lebih dari satu, dapat dilakukan dengan menggandakan objek dari mesh tersebut. Berikut ini adalah hasil dari pengaturan lingkungan game. Gambar 6. Hasil Pembuatan Environment Tahap terakhir dari pengembangan environment adalah membuat efek dari game. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, efek yang diperlukan dalam game juga hanya tinggal diambil dari pustaka DXStudio. Ada beberapa efek spesial yang dimasukan ke dalam game After Life sesuai dengan kegunaan masing-masing, beberapa efek tersebut adalah: 9

(a) Efek Partikel Darah. Digunakan pada saat zombie terkena tembakan. Gambar 7. Model Partikel Darah (b) Efek Partikel Api. Digunakan untuk memberikan efek mencekam di sekitar arena permainan. Gambar 8. Model Partikel Api (c) Efek Suara. Digunakan pada saat aksi tertentu agar memberikan efek dramatis pada permainan. Gambar 9. Penggunaan Sound Effect dalam Game PENUTUP KESIMPULAN Dari hasil penulisan dapat disimpulkan bahwa inventory dan environment game telah selesai dibuat dan membuat game memiliki kondisi peperangan. Bentuk permainan dari game "After Life" pun telah menjadi first person shooter dimana 10

tampilan game dilihat dari sudut pandang orang pertama. Pemilihan DXStudio dalam pembuatan game juga lebih membantu, walaupun ada beberapa hal yang tidak dapat disajikan dalam game seperti pembuatan model yang spesifik dikarenakan DXStudio tidak menyediakan fasilitas untuk membuat sebuah model tiga dimensi. Penulis berharap dengan dibuatnya game "After Life" dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan menyenangkan bagi semua pihak yang menggunakannya. SARAN Penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa kekurangan dalam aplikasi ini, untuk itu penulis hendak memberikan saran bagi pengembangan dan penyempurnaan selanjutnya. Salah satu kekurangan aplikasi ini adalah pemain yang dapat bermain disini masih single player dan belum multiplayer. Selain itu juga masih terbatasnya area bermain di dalam game ini. Demikian saran yang dapat diajukan oleh penulis, semoga aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat dimasa mendatang. DAFTAR PUSTAKA dxs. (2010). Retrieved 2010, from DXStudio: http://www.dxstudio.com/ fitur. (2010). Retrieved July 2010, from Fitur DXStudio: http://www.dxstudio.com/features.aspx fps. (2010). Retrieved 2010, from First Person Shooter: http://en.wikipedia.org/wiki/first-person_shooter manfaat. (2009). Retrieved February 2010, from Manfaat Game: http://ligagame.com/index.php?option=com_content&task=view&id=513&itemid=1 xiph. (2010). Retrieved 2010, from Xiph: http://www.xiph.org/ 11