Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya

Transkripsi

1 Implementasi Augmented Reality pada Pemodelan Tata Surya Oleh : Nur Muhammad Firdaus Hidayat Nrp : Dosen pembimbing : Dr. Surya Sumpeno,S.T.,M.Sc. Christyowidiasmoro, S.T.,M.T.

2 Latar Belakang Sejak kecil manusia sudah diajari tentang berbagai fenomena tata surya Pembelajaran dapat melalui buku sekolah Gambar pada buku hanya berupa gambar dua dimensi yang diam

3 Tujuan Memberikan alternatif cara pengajaran yang baru Menyajikan pemodelan tata surya yang menarik

4 Permasalahan Pembuatan model 3D yang detail dan menarik Perancangan dengan semantic data model

5 Batasan Masalah 1. Pemilihan materi tata surya yang dibuat pemodelannya didasarkan pada buku sekolah elektronik kelas 6 SD 2. Fenomena tata surya yang dimodelkan dibatasi pada gugusan planet tata surya bima sakti, gerhana bulan,dan gerhana matahari 3. Metode perancangan yang digunakan adalah semantic data model 4. Untuk penerapan metode tersebut digunakan bahasa C# pada dengan menggunakan Unity3d

6 Augmented Reality Adalah sistem yang memasukkan objek virtual ke dalam lingkungan nyata Augmented Reality merupakan istilah untuk lingkungan dimana dunia nyata dan virutal digabungkan AR disajikan secara real time

7 ARToolkit Video Streaming dari kamera Mencari Marker Marker Menentukan Posisi dan Orientasi Marker Ti={Pi,Ri} Mengenali Marker Video Streaming ke layar Render Obyek 3D Posisi dan Orientasi Obyek ID Marker

8 Unity3D Software yang digunakan untuk membuat game berformat 3D atau aplikasi-aplikasi interaktif lainnya seperti visualisasi arsitektur ataupun animasi real-time 3D. Terdiri dari editor untuk mendesain dan mengembangkan game, dan juga game engine untuk mengeksekusi produk yang dibuat

9 Unity ARToolkit Untuk menerjemahkan grafis dari ARToolkit, dibutuhkan software library sebagai jembatan antara ARToolit dengan Unity3D Library perangkat lunak itu adalah UnityART

10 Proses Rendering Unity3D

11 Gerhana Matahari a. Gerhana Matahari Total Gerhana ini terjadi pada permukaan Bumi yang berada dalam umbra Bulan. Pada bagian itu, sinar Matahari tertutup sepenuhnya. Bagian Bumi yang terkena gerhana ini menjadi gelap gulita. b. Gerhana Matahari Sebagian Gerhana ini terjadi pada permukaan Bumi yang berada dalam penumbra Bulan. Sinar Matahari tertutup sebagian. c. Gerhana Matahari Cincin Gerhana ini terjadi jika bayangan Bulan tidak cukup menutup sinar Matahari. Matahari masih terlihat bersinar di sekeliling bayangan Bulan. Gerhana Matahari ini terjadi saat Bulan berada pada jarak terjauh dari Bumi.

12 Gerhana Matahari

13 Gerhana Bulan Gerhana bulan total Gerhana ini terjadi jika seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi Gerhana bulan sebagian Gerhana ini terjadi jika separuh bagian bulan berada dalam umbra bumi. Sedangkan separuh yang lain berada dalam penumbra bumi. Bulan kelihatan bersinar sebagian Gerhana bulan penumbra Gerhana ini terjadi jika seluruh bagian bulan berada dalam penumbra bumi

14 Gerhana Bulan

15 Diagram Semantik Gerhana Bulan Bumi Muncul Muncul Komponen pembentuk Komponen pembentuk Umbra Penumbra Gerhana Matahari Jika diberi Remote Menjadi Menjadi Komponen pembentuk Bagian dari Bagian dari Memunculkan Matahari Mempun yai kompone n Bagian dari Gerhana Total Gerhana Sebagian Gerhana Sinar Matahari Bagian dari ai kompone n Mempuny Menjadi Bagian dari Matahari Menjadi Bagian dari Komponen pembentuk Memunculkan Umbra Penumbra Gerhana Bulan Jika diberi Remote Muncul Muncul Komponen pembentuk Komponen pembentuk Bumi Bulan Memunculkan Teks Penjelasan Sudut pandang dari bumi Memunculkan

16 Pengujian Pembentukan Bayangan Belum Terbentuk Bayangan Mulai Terbentuk Bayangan Terbentuk Bayangan Bayangan yang dihasilkan dari Spot Light

17 Pengujian Pembentukan Bayangan pada Simulasi Gerhana Matahari Jarak kamera dengan bumi Jenis Cahaya Directional Light Spot Light Sumbu x Sumbu Y Sumbu Z Bayangan Point Light 159,504 63,792-16,691 Tidak ada Tidak ada 149,892 59,305-16,691 Tidak ada Tidak ada 139,429 54,421-16,691 Tidak ada Tidak ada 129,074 49,620-16,691 Sedikit Terlihat Sedikit Terlihat 119,51 45,141-16,691 Terlihat Jelas Terlihat Jelas Terlihat Jelas Terlihat Jelas Terlihat Jelas Terlihat Jelas Terlihat Jelas

18 Blob Shadow Projector Komponen ini digunakan untuk membuat proyeksi bayangan dari suatu bayangan. Sebuah pola diproyeksikan pada sebuah obyek, sehingga akan timbul seperti bayangan dengan pola tersebut.

19 Blob Shadow Projector Atur posisi bulan Area terjadi gerhana total Blob shadow projector aktif Proyeksikan bayangan Di luar area terjadinya gerhana total Blob shadow projector tidak aktif

20 Blob Shadow Projector Belum Aktif Aktif

21 Gerhana Matahari Sebagian

22 Gerhana Matahari Total

23 Perbandingan Hasil Simulasi dan Teori

24 Pengujian Pembentukan Bayangan Belum Terbentuk Bayangan Mulai Terbentuk Bayangan Terbentuk Bayangan

25 Pengujian Pembentukan Bayangan pada Simulasi Gerhana Bulan Jenis Cahaya Jarak kamera dengan bumi Sumbu x Sumbu Y Sumbu Z Directional Light Spot Light Point Light Bayangan 128,36-13, ,03 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 128,36-3, ,03 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 128,36 7, ,03 Tidak ada Tidak ada Tidak ada 128,36 17, ,03 Sedikit Terlihat Sedikit Terlihat Sedikit Terlihat 128,36 27, ,03 Terlihat Jelas Terlihat Jelas Terlihat Jelas

26 Gerhana Bulan Sebagian

27 Gerhana Bulan Total

28 Perbandingan Hasil Simulasi dan Teori

29 Urutan berikutnya Diagram Semantik Pengurutan Planet Teks Penjelasan Teks Penjelasan Teks Penjelasan Teks Penjelasan Matahari Urutan berikutnya Merkurius Urutan berikutnya Venus Urutan berikutnya Bumi Urutan berikutnya Urutan Urutan Urutan Uranus Saturnus Jupiter Mars berikutnya berikutnya berikutnya Teks Penjelasan Teks Penjelasan Teks Penjelasan Teks Penjelasan Teks Penjelasan Neptunus

30 Pengurutan Marker Planet

31 Pengurutan Marker Planet

32 Pengurutan Marker Planet Planet Tampilkan Planet sebelumnya Tampilkan Planet setelahnya Merkurius X Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunus X Keterangan: ( ) Dapat menampilkan obyek; (X) Tidak dapat menampilkan

33 Kesalahan Pengurutan Marker

34 Kesalahan Pengurutan Marker Jumlah marker 1 kesalahan 2 kesalahan 3 kesalahan 4 kesalahan Keterangan: ( ) Kesalahan pengurutan dapat terdeteksi; ( ) Pengukuran tidak dapat dilakukan

35 Kesalahan Pengurutan Marker Jumlah Marker Teks Informasi Kestabilan 1 Muncul 2 Muncul 3 Muncul X 4 Muncul X 5 Muncul X 6 Muncul X Keterangan: ( ) Kesalahan pengurutan dapat terdeteksi; ( ) Pengukuran tidak dapat dilakukan

36 Kesimpulan Pada percobaan gerhana matahari dan bulan, obyek tidak dapat menghasilkan bayangan yang dapat terlihat jika jarak antara kamera dan obyek yang menghasilkan bayangan terlalu jauh Pada percobaan pengurutan planet, hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan yang diharapkan, dimana masih terdapat ketidakstabilan pada perpindahan teks informasi dari suatu obyek ke obyek sebelumnya