BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Perangkat Keras (Hardware)

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel 1. Karakteristik IC TTL dan CMOS

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Komunikasi Infra Merah dengan DST-51)

PORT SERIAL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

Gambar 3.1 Blok Diagram Port Serial RXD (P3.0) D SHIFT REGISTER. Clk. SBUF Receive Buffer Register (read only)

Perancangan Serial Stepper

PERTEMUAN. KOMUNIKASI MIKROKONTROLER 89C51 DENGAN KOMPUTER (Lanjutan)

Mikrokontroler 89C51 Bagian II :

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

Gambar Komunikasi serial dengan komputer

4. Port Input/Output Mikrokontroler MCS-51

Wireless Infrared Printer dengan DST-51 (Pengambilan Data dari Standard Parallel Port)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dilakukan untuk mengetahui

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

TIMER DAN COUNTER MIKROKONTROLER ATMEL

Percobaan 8 INTERFACE MIKROKONTROLER DAN KOMPUTER SECARA SERIAL

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat keras PLC dengan fasilitas

Tabel Perbandingan ROM dan RAM pada beberapa seri ATMEL

Organisasi Sistem Komputer. Port Serial

Pertemuan 10 Arsitektur Mikrokontroler 8051

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

Rancangan Dan Pembuatan Storage Logic Analyzer

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

= t t... (1) HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan 6. SERIAL INTERFACE Menggunakan DT-51 MinSys

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMANTAU KEADAAN RUANGAN JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SMARTPHONE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

DT-51 Application Note

Sistem Keamanan Pintu Gerbang Berbasis AT89C51 Teroptimasi Basisdata Melalui Antarmuka Port Serial

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN. Berikut ini adalah diagram blok rangkaian secara keseluruhan dari sistem alat ukur curah hujan yang dirancang.

BAB III PEMBUATAN ALAT DAN IMPLEMENTASI

KOMUNIKASI DATA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RS485

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

MODE OPERASI TIMER/COUNTER. Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

Memprogram Port sebagai Output dan Input Sederhana

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

de KITS Application Note AN51 How 2 Use de KITS SPC Character LCD w/ PC

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN LOGIC ANALYZER MENGGUNAKAN ATMEGA16 BERBANTUAN PC

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

REGISTER-REGISTER Oleh : Sumarna, Jurdik Fisika, FMIPA, UNY

Pengendalian 8 buah Motor oleh DST-51

BAB III PERANCANGAN ALAT

SST-21 MOVING SIGN CONTROLLER SYSTEM

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

PANDUAN DASAR MIKROKONTROLER KELUARGA MCS-51

Gambar 1.1. Diagram blok mikrokontroller 8051

PERCOBAAN 11 PULSE WIDHT MODULATION

ANTAR MUKA DST-51 DENGAN MODUL AD-0809

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PEMANTAU KETINGGIAN AIR SUNGAI DENGAN TAMPILAN PADA SITUS JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI PERINGATAN DINI TERHADAP BANJIR

LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN IC DIGITAL GERBANG DENGAN KOMPUTER

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM ABSENSI. Penulis mengharapkan sistem absensi RFID menggunakan custom RFID reader

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Percobaan 5 PENGENALAN MIKROKONTROLER 8051

Akuisasi data dengan remote host AT89s51 melalui serial RS232

DESIGN INTERFACE PADA AT89S52 8k Byte In-System Programmable 8bit Mikrokontroler

PORT PARALEL MIKROKONTROLER ATMEL AT89C51

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

TSK304 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

Decoder/Encoder UART ke IrDA Menggunakan IrDA Kontroller

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN MOTTO PERSEMBAHAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR INTISARI ABSTRAK BAB I.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING. HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN. HALAMAN MOTTO.. ABSTRAKSI... DAFTAR ISI...

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SPC Application Note. SPC Blue-Link (J2) Tabel 1 Hubungan SPC Blue-Link Dengan Komputer

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam merancang sebuah peralatan yang cerdas, diperlukan suatu

KENDALI ON-OFF PERALATAN ELEKTRONIK MENGGUNAKAN PC DENGAN KOMUNIKASI SERIAL RS-485

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENERAPAN METODE PENGECEKAN KESALAHAN CHECK SUM PADA PENGIRIMAN PESAN RUNNING TEXT DARI KOMPUTER

SISTEM INTERUPSI MIKROKONTROLER ATMEL

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

Register-register MT8888

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

TKC210 - Teknik Interface dan Peripheral. Eko Didik Widianto

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika

BAB II LANDASAN TEORI

Published By Stefanikha

DT-51 Application Note

RANCANG BANGUN PEMANTAUAN INFUS PASIEN SECARA TERPUSAT BERBASIS MIKROKONTROLER

Konsep dan Cara Kerja Port I/O

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DT-51 Application Note

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DT-51 Application Note

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281

DT-51 Application Note

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras yang dihasilkan berupa modul atau alat pendeteksi kerusakan IC Digital Gerbang, sedangkan perangkat lunaknya terdiri dari dua program. Program pertama ditulis dengan menggunakan bahasa Assembly (rakitan) dan dimasukkan dalam mikrokontroler pada modul pendeteksi kerusakan. Sedangkan program kedua ditulis dengan menggunakan Delphi dan menghasilkan program aplikasi yang dijalankan pada komputer untuk sistem operasi Win9X/WinME. Kedua program inilah yang menghubungkan antara perangkat keras modul pendeteksi kerusakan dengan perangkat keras komputer. 5.1. Perangkat Keras (Hardware) Gambar 2 menunujukkan skema rangkaian modul deteksi kerusakan IC Digital Gerbang. Rangkaian ini menggunakan mikrokontroler AT89C51 sebagai komponen utamanya untuk dapat berhubungan dengan komputer, melalui jalur RD (Receive Data) dan TD (Transmit Data). Komunikasi serial dua arah secara asinkron (Full Duplex UART) terjalin antara komputer dengan modul. Jalur TD digunakan oleh komputer untuk mengirim data ke modul, sedangkan RD digunakan sebagai jalur untuk menerima data dari modul. Pada saat komputer mengirim data maka modul akan bertindak sebagai penerima, sebaliknya pada saat modul yang mengirimkan data maka komputer bertindak sebagai penerima. Proses ini diatur melalui perangkat lunak, sehingga tidak terjadi tabrakan data. 11

Gambar 1. Skema rangkaian pendeteksi kerusakan IC Digital Gerbang Karena antara komputer dengan modul menggunakan taraf tegangan yang berbeda dalam berkomunikasi, dimana komputer menggunakan taraf RS232 (+12 Volt dan 12 Volt) sedangkan modul menggunakan taraf logika TTL ( 0 Volt dan 5 Volt), maka untuk mengatasi hal ini digunakan rangkaian konversi. Rangkaian konversi ini terdiri dari dua transistor tipe TUN (Transistor Universal NPN) dan TUP (Transistor Universal PNP), serta beberapa resistor seperti terlihat pada gambar 2. Modul ini hanya ditujukan untuk keperluan mendeteksi kerusakan pada IC Digital Gerbang dengan jumlah pin 14 yang tersusun dalam kemasan DIL (Dual In Line). Oleh karena itu, pada modul ini, hanya dipasang 1 (satu) soket IC 14 pin, yang digunakan sebagai tempat IC-IC Digital Gerbang yang akan diuji. Semua komponen dalam rangkaian kemudian dirangkai dalam sebuah PCB lubang sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3. 12

Gambar 2. Modul pendeteksi kerusakan IC Digital Gerbang 5.2. Perangkat Lunak (Software) Tanpa adanya program sebagai perangkat lunak, maka baik modul maupun komputer akan menjadi barang mati. Di dalam program tersebut terutama dilakukan pengaturan format data dan kecepatan komunikasi serial yang akan dibentuk. Antara modul dan komputer harus mempunyai format data dan kecepatan yang sama, sehingga tidak terjadi error dalam proses transfer data. Kecepatan komunikasi serial atau yang diistilahkan baudrate ditulis dalam satuan bps (bit per second). Komunikasi serial antara modul dan komputer ditentukan dengan kecepatan 19200 bps dengan format 8 bit data ditambah 1 bit stop, tanpa menggunakan bit parity. Berikut adalah cuplikan program untuk membentuk komukasi serial tersebut. ModeUART equ 50h ;mode 1 (=40h) UART 8-bit ;mode 3 (=0D0h) UART 9-bit (+ parity) ModeTimer equ 20h ;Timer1 8-bit Autoreload TH1_11M equ 253 ;baud rate = 19200 bps with SMOD = 1 mov TH1,#TH1_11M mov SCON,#ModeUART mov TMOD,#ModeTimer 13

orl PCON,#80h ;Set SMOD = 1 setb clr RI clr TI TR1 mov IE,#90h Dalam mikrokontroler, untuk mengatur komunikasi serial, maka kita akan berhubungan dengan beberapa register (SFR) dalam mikrokontroler, yaitu TMOD (Timer Mode), digunakan untuk menentukan mode operasi timer 0 dan timer 1. Pada penelitian ini digunakan timer 1 mode 8-bit autoreload, yaitu dengan nilai mengaturan = 20h. TH1 (Timer 1 High byte), digunakan untuk mengeset kecepatan baudrate, yaitu pada kecepatan 19200 bps. SCON (Serial Control), digunakan untuk menentukan mode operasi komunikasi serial. Pada penelitian ini, digunakan nilai pengaturan = 50h yang berarti UART 8-bit SBUF (Serial Buffer) digunakan sebagai register buffer, baik untuk mengirim maupun untuk menerima data dalam komunikasi serial. IE (Interupt Enable), digunakan untuk menentukan dan mengaktifkan interupsi dalam mikrokontroler. Jika digunakan interupsi serial, maka bit dalam register IE yang berhubungan, harus diaktifkan dengan memberikan nilai/logika 1. 5.3. Program Aplikasi pada Komputer Software yang dibuat dalam bahasa delphi menghasilkan program aplikasi, yang diberi nama yaitu TTL.exe. Program aplikasi ini dibuat bersama dengan modul, artinya untuk menjalankan program aplikasi TTL.exe harus bersamaan dengan menghubungkan modulnya ke komputer melalui port serial. Port serial yang digunakan secara default adalah COM1, meskipun demikian dimungkinkan untuk dapat mengubah port serial yang lain, seperti COM2, COM3, dst dengan memodifikasi file s2com.cfg. Selain itu terdapat keterbatasan sistem operasi yang dapat mendukung program aplikasi ini, yaitu hanya dapat bekerja pada sisterm operasi Windows 9X (Win9X) dan Windows Millenium (WinMe). Penjelasan tampilan program aplikasi TTL.exe sebagaimna gambar 4 adalah sebagai berikut: 14

Gambar 3. Tampilan program TTL.exe Seri IC TTL harus disesuaikan dengan IC yang akan diuji, keduanya harus sama. Tombol connect digunakan untuk mengaktivasi hubungan serial antara modul dengan komputer atau yang dikenal dengan mode on-line. Tampilan pada bagian bawah menjelaskan port serial yang digunakan (COM1, COM2, dst) dan kondisi komunikasi serial (on-line atau off-line). Pada bagian tengah menunjukkan diagram blok internal dari IC TTL yang akan diuji, hanya bagian input yang bisa di-klik untuk mengubah kondisi logika 0 ke 1 dan sebaliknya. Lingkaran menunjukkan input sedangkan kotak untuk output. Untuk membedakan logika 1 dan 0 digunakan warna yang berbeda, yaitu logika 1 = merah dan logika 0 = hitam. Pada saat kita sudah meng-connect, maka tampilan akan berubah, yaitu statusnya berubah menjadi on-line dan tombolnya menjadi disconnect. Tombol disconnect ini digunakan untuk kebalikan dari fungi tombol connect yaitu untuk menonaktifkan kemunikasi. Secara default, pada saat modul sudah dihubungkan dengan komputer dan kemudian modul di-on-kan, maka program aplikasi akan langsung mendeteksi. Tetapi apabila modul tidak dalam kondisi on, atau modul tidak dihubungkan pada saat menjalankan program aplikasi, maka akan muncul seperti gambar 5. Gambar 4. Tampilan error saat menjalankan program Jika IC TTL yang mau diuji belum didefinisikan gambar blok diagram internalnya maka tampilan pada bagian tengah program aplikasi akan berubah menjadi seperti gambar 6, yaitu dicontohkan untuk IC 7405 yang belum dimasukkan file gambar (dalam format bmp) berupa gambar blok internalnya. 15

Gambar 5. Tampilan program jika file gambar blok diagram internal tidak ada 5.4. Pengujian Untuk melakukan pengujian, maka diambil dua IC TTL yang akan dicoba yaitu IC 7432 yang berisi empat buah gerbang logika OR 2 input dan IC 7408 yang berisi empat buah gerbang logika AND 2 input. Untuk memastikan program aplikasi yang dibuat sudah benar, jika digunakan IC 7432 dan IC 7408 yang masih baik (tidak rusak), maka output untuk tiap perubahan input harus sesuai dengan tabel kebenaran logika OR dan AND sebagaimana dijabarkan dalam tabel 3. Tabel 1. Tabel kebenaran logika OR dan AND 2 input Input Output A B A OR B A AND B 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 Gambar 7 menunjukkan tampilan progam aplikasi pada saat dilakukan pengujian terhadap IC 7432. Untuk perubahan input dengan 4 kombinasi logika yang berbeda, diperoleh hasil output (A OR B) sesuai dengan tabel 3. Sehingga disimpulkan bahwa IC 7432 dalam kondisi baik untuk gerbang OR-nya pada bagian kiri atas. 16

Gambar 6. Pengujian terhadap IC 7432 dalam kondisi baik Gambar 8 menunjukkan tampilan progam aplikasi pada saat dilakukan pengujian terhadap IC 7408. Untuk perubahan input dengan 4 kombinasi logika yang berbeda, diperoleh hasil output (A AND B) sesuai dengan tabel 3. Sehingga disimpulkan bahwa IC 7408 dalam kondisi baik untuk gerbang AND-nya pada bagian kiri bawah. 17

Gambar 7. Pengujian terhadap IC 7408 dalam kondisi baik Gambar 9 menunjukkan tampilan progam aplikasi pada saat dilakukan pengujian terhadap IC 7408 yang sudah rusak. Untuk perubahan input dengan 4 kombinasi logika yang berbeda, diperoleh hasil output yang sama yaitu logika 1 dan tidak sesuai dengan output (A AND B) pada tabel 3. Sehingga disimpulkan bahwa IC 7408 dalam kondisi rusak untuk gerbang AND-nya pada bagian kanan atas. 18

Gambar 8. Pengujian terhadap IC 7408 dalam kondisi rusak 19