I. PENDAHULUAN. persamaan antara Malaysia dengan Indonesia. hanya Malaysia yang merupakan orang Melayu, Indonesia juga merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa

BAB 1 PENDAHULUAN. sekitarnya. Media menjadi tujuan utama masyarakat setiap kali ingin mencari

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

IV. GAMBARAN UMUM. Film Upin dan Ipin pertama kali dibuat oleh Mohd Nizam Bin Abdul Razak,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

KISI-KISI KUESIONER PENGARUH SERIAL KARTUN UPIN,IPIN DAN KAWAN-KAWAN TEMA RAMADHAN TERHADAP SIKAP ANAK. DATA SOAL Interval 1.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Politik Identitas. Sebagai suatu konsep yang sangat mendasar, apa yang dinamakan identitas

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dasarnya komunikasi adalah sebuah alat penyampaian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi antar manusia sama dengan umur kehidupan

I. Tayangan serial Upin, Ipin dan Kawan-Kawan Tema Ramadhan (X)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pertumbuhan Industri animasi 3D di Indonesia semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. pada usia ini anak sedang berada dalam masa golden ageataumasa keemasan. sangat berpotensi mempelajari banyak hal secara cepat.

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan yang tak terbantahkan. Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

PENGUNGKAPAN MAKNA KIASAN DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM KATA-KATA MUTIARA PADA WEBSITE DI GOOGLE.

BAB I PENDAHULUAN. gerbang perfilman yang bermuatan pesan dakwah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki perbedaan. Tak ada dua individu yang memiliki kesamaan secara

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara untuk membangun image kepublik agar mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. TSI II Prigen ini merupakan Safari Park terbesar di Asia yang berlokasi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB V HAS IL & PEMBAHAS AN DES AIN. memutar, ketika kamera mendekati terlihat wilayah kepulauan Indonesia,

BAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN. dasar, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FILM ANIMASI UPIN & IPIN DAN MINAT MENONTON. Terhadap Minat Menonton Anak di SD MIS Al-Mukhlisin Jl. Medan Tanjung

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu bentuk seni kreatif yang di dalamnya mengandung nilainilai

BAB IV PENUTUP. yang direpresentasikan dalam film PK ditunjukan dengan scene-scene yang. tersebut dan hubungan kelompok dengan penganut agama lain.

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan penelitian serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media

BAB I PENDAHULUAN. seperti marsombuh sihol dan rondang bittang serta bahasa (Jonris Purba,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I DEFINISI OPERASIONAL. Seni merupakan salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia penuh dengan keberagaman atau kemajemukan. Majemuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan dan kepercayaannya. Hal tersebut ditegaskan dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Kanada merupakan salah satu negara multikultur yang memiliki lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pamor Indonesia sebagai salah satu destinasi berlibur favorit wisatawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soemardjo dan Saini K.M (1991:2) sastra merupakan karya fiktif

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. yang termasuk dalam aspek kebudayaan, sudah dapat dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini membuat film animasi 3D ( tiga dimensi) action dengan

PENGARUH TAYANGAN KARTUN UPIN IPIN DI MNC TV TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU ANAK USIA 3 HINGGA 5 TAHUN. (studi terhadap ibu rumah tangga di jakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat


BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah

Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh Bersama Ke-5, Jakarta, 8 Februari 2012 Rabu, 08 Pebruari 2012

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. animasi 2,5 dimensi bergenre drama tentang tentang berkurangnya populasi

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Malaysia adalah negara yang memiliki keragaman budaya yang plural dan heterogen. Malaysia merupakan negara persemakmuran Inggris yang memiliki keragaman etnis, agama, dan budaya. Malaysia dan Indonesia merupakan saudara satu rumpun yang memiliki banyak persamaan. Keanekaragaman etnis, agama, dan budaya merupakan sedikit bentuk persamaan antara Malaysia dengan Indonesia. Masyarakat Malaysia identik dengan sebutan orang Melayu. Padahal bukan hanya Malaysia yang merupakan orang Melayu, Indonesia juga merupakan orang Melayu, dan negara-negara di Asia Tenggara juga merupakan orang Melayu. Mengapa harus ada sebutan orang Melayu bagi warga Malaysia? Padahal bukan hanya Malaysia yang merupakan orang Melayu. Ini semua karena faktor sejarah dan budaya yang ada di Malaysia. Sedikit berbeda dengan di Indonesia yang terdiri dari banyak etnis yang beranekaragam. Masyarakat Malaysia sudah lama mengakui bahwa minimal ada empat golongan etnis di Malaysia, yaitu etnis Melayu, Cina, India, dan penduduk asli yang bertempat tinggal di Sabah dan Serawak. Dengan kata lain, di Malaysia, masyarakat tidak terlalu dipusingkan dengan perbedaan

2 etnis yang ada. Identitas tiap etnis yang berbeda pun dapat dengan mudah diterima dalam kehidupan bermasyarakat di Malaysia. Penduduk Malaysia mencapai 28,3 juta jiwa yang mana mayoritas penduduknya adalah penduduk asli atau pribumi negeri itu, yang dalam bahasa Melayu biasa dikenal dengan sebutan bumiputera (www.bharian.com.my/bharian/articles/pendudukmalaysiakini28_3juta/artic /artikel). Penduduk asli Malaysia mencapai 67,4 persen dari populasi total, orang-orang Cina mencapai 24,6 persen dan India mencapai 7,3 persen. Pluralisme menurut Abdul Rahman Embong dalam (Hefner, 2007:107) menjadi salah satu sumber kekuatan, vitalitas, dan keunikan negeri itu. Pluralisme telah menyumbang pada pemahaman dan kerja sama multi etnis, memperlunak ekstremisme etnoreligius dan meningkatkan prospek-prospek bagi toleransi, sivilitas, dan partisipasi sosial. Meskipun pluralisme, masyarakat Malaysia tetap menggunakan bahasa yang sama dalam bermasyarakat yaitu bahasa Melayu. Bahasa yang digunakan di Negara Malaysia adalah bahasa Melayu. Seperti negara-negara lain yang memiliki Bahasa Nasional, di Malaysia bahasa yang menjadi bahasa resminya adalah bahasa Melayu. Dengan keanekaragaman budaya yang berbeda, bahasa Melayu sebagai bahasa resmi di Malaysia pun dapat diterima oleh rakyatnya.

3 Pada sistem pemerintahan dan politiknya yang mendominasi jalannya roda pemerintahan adalah orang Malaysia yang diikuti oleh orang Cina, India, dan hanya sedikit sekali orang asli Malaysia. Hanya sedikitnya orang asli yang berada di kursi pemerintahan disebabkan orang asli yang masih sangat minim pendidikan dan berada di pedalaman yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Sistem perpolitikan di Malaysia juga masih didominasi oleh orang Melayu, di mana semua partai politik yang sukses di Malaysia dibangun di sepanjang garis-garis etnis. Sebagaimana telah diamati oleh Milne dan Mauzy (1999: 18), sistem Malaysia itu merupakan semacam hegemonic consociationalism, di mana orang Melayu menikmati keunggulan-keunggulan yang secara konstitusional disakralkan untuk warga negara non-melayu (Hefner, 2007: 57). Terdapat dua organisasi politik yang sangat terkemuka dan memiliki pendukung yang sangat banyak di Malaysia, yaitu UMNO (United Malays National Organisation) dan PAS (Postsecondary Agricultural Student Organization). Kedua organisasi politik ini memiliki paham yang berbeda. Meskipun keduanya merupakan berlandaskan atas islam, namun paham yang dianut bersebrangan satu sama lain.

4 Organisasi-organisasi politik yang berlandaskan islam ini telah memberikan dampak yang mengarah kepada etnoreligius. Abdul Rahman Embong dalam (Hefner, 2007: 113) mengungkapkan bahwa dampak yang terjadi sangat signifikan pada kebijaksanaan-kebijaksanaan negara dan perjuanganperjuangan, pada kehidupan sehari-hari rakyat, dan pada hubungan-hubungan etnis. Bahkan kelompok islam telah berusaha merancang institusi-institusi alternatif dalam nama islam, dengan mendirikan antara lain, institusi-institusi pendidikan dan pusat-pusat kesehatan mereka sendiri. Pada bidang pendidikan di Malaysia ruang-ruang linguistik, kultural, edukasional, dan artistik telah menunjukkan perkembangan yang sangat luar biasa, dengan lahirnya imajinasi-imajinasi dan nilai-nilai pluralis baru. Hal ini dibuktikan dengan anak-anak Malaysia yang berbeda latar belakang etnis dan religius belajar saling berdampingan dengan di sekolah-sekolah dengan menggunakan bahasa yang sama, yaitu bahasa Melayu. Pada saat yang sama, dan barangkali yang lebih menarik, ada peningkatan jumlah anak-anak non-cina yang sekarang diperkirakan mencapai sekitar 40.000 yang belajar di sekolah-sekolah Cina, menurut Abdul Rahman Embong dalam (Hefner, 2007: 112). Hal ini membuktikan jika tidak ada perbedaan etnis, agama, dan budaya dalam pendidikan di Malaysia.

5 Perkembangan pluralis baru yang terjadi di Malaysia berdampak pula pada bidang kebudayaan yang ada di Malaysia. Pada bidang budaya, telah berkembang ekspresi-ekspresi kultural etnis dalam bentuk tari-tarian, lagulagu, dan ekspresi-ekspresi lainnya seperti puisi, teater, dan cerita pendek yang berupa video visual. Perkembangan-perkembangan itu dipengaruhi oleh minat negara Malaysia dalam mempromosikan pariwisata, tapi perkembangan baru itu telah membuktikan ketertarikan yang besar di luar program-program negara. Segala macam keanekaragaman budaya, agama, dan etnis yang dimiliki, mereka tuangkan dalam sebuah karya seni yang berbentuk video visual, yaitu dalam serial film Upin dan Ipin yang diperuntukan bagi anak-anak. Film Upin dan Ipin merupakan film animasi yang bernuansa mendidik bagi setiap anakanak yang menyaksikannya. Mungkin untuk anak-anak yang menyaksikan film ini, mereka belum mengerti unsur pendidikan yang terkandung di dalamnya. Orangtua diharapkan mampu mendampingi anak-anaknya dalam menyaksikan film ini. Film Upin dan Ipin pertama kali dibuat oleh Mohn Nizan Abdul Razak, Muhd Safwan Abdul Karim, dan Usalna zaid pemilik Les Copaque pada tahun 2007. Ketiganya adalah Mahasiswa dari Multimedia University Malaysia. Tujuan awal film Upin Ipin adalah untuk mendidik anak-anak agar menghayati bulan Ramadhan, karena dalam serial film Upin dan Ipin ini mengandung unsur mendidik.

6 Pada bulan Agustus tahun 2007 film animasi Upin dan Ipin berhasil diselesaikan oleh Les Copaque Production. Setelah satu bulan kemudian, film Upin dan Ipin ini untuk pertama kalinya diputar di saluran televisi swasta yang ada di Malaysia yang bernama Channel 9. Pada awal pemutaran film ini, masyarakat Malaysia menyambut dengan baik, respon baik yang diberikan terhadap film Upin dan Ipin membawa kesan tersendiri bagi pembuatnya. Tidak hanya di Malaysia, di Indonesia juga film Upin dan Ipin ini mendapat apresiasi positif dari yang menyaksikannya. Pada bulan Ramadhan tahun 2009 lalu, film Upin dan Ipin untuk pertama kalinya menyapa penonton TVRI. Akan tetapi sekarang film Upin dan Ipin menyapa penikmat MNCTV. Bahkan kini banyak kaset VCD/DVD film Upin dan Ipin di jual bebas. Tak hanya itu, film Upin dan Ipin juga dengan mudah dapat diunduh di Internet, termasuk situs resminya Les Copaque Production. Animasi produksi Malaysia itu terasa dekat di hati khalayak Indonesia terutama dalam kedekatan budaya. Film Upin dan Ipin memang banyak mengetengahkan kisah-kisah keseharian masyarakat Malaysia, yang rumpun budayanya begitu dekat dengan orang-orang yang ada di Indonesia. Serial animasi produksi negeri tetangga Malaysia itu berbeda dengan film-film kartun dan tayangan anak lain yang ada di layar televisi selama ini.

7 Ketika film kartun lain masih menampilkan adegan kekerasan, perkelahian, dan caci-maki, film Upin dan Ipin tidak menampilkan semua itu. Film Upin dan Ipin lebih menampilkan tentang rasa toleransi, rasa saling menghargai, dan menghormati perbedaan yang ada. Film upin dan Ipin menampilkan sosok kehidupan masyarakat Malaysia yang sebenarnya dengan segala perbedaan etnis, agama, dan budaya. Segala macam perbedaan etnis, agama, dan budaya ditampilkan dalam Film Upin dan Ipin. Film ini yang menjadi bintang utamanya adalah dua orang saudara kembar yang bernama Upin dan Ipin. Dua orang anak kembar yang sudah menjadi anak yatim piatu sejak kecil yang kemudian diasuh oleh neneknya yang biasa dipanggil dengan sebutan Opah dan kakak perempuan Upin dan Ipin yaitu Kak Ros. Upin dan Ipin adalah dua anak kembar yang memiliki banyak kesamaan dan saling kompak satu sama lain. Dua anak kembar yang sulit dibedakan karena karakter yang nyaris sama. Pada kesehariannya, Upin dan Ipin diajarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan, mulai dari pendidikan, agama, hingga diajarkan tentang arti pentingnya rasa saling menghargai perbedaan yang ada. Semua yang diajarkan kepada Upin dan Ipin ini berguna dalam kehidupan bermasyarakat yang multikultur seperti yang ada di Malaysia. Apa yang di ajarkan oleh Opah ini termuat dalam setiap episode serial film Upin dan Ipin.

8 Nilai-nilai kebajikan yang ditanamkan Opah dan Kak Ros dalam film ini sangat mudah dimengerti anak-anak. Adegan dan dialog disajikan dengan lucu, ringan, dan sederhana. Selain bercerita soal puasa, film Upin dan Ipin juga menyampaikan pesan-pesan edukasi dan nilai moral kepada anak-anak. Pesan sosial, agama, dan moral yang disampaikan Upin dan Ipin sangat banyak. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sony Lutfiaji Priyandoko dengan judul Nilai-Nilai Akhlakul Karimah Dalam Film Upin dan Ipin, Sony melakukan penelitian pada beberapa seri yang ada pada film Upin dan Ipin dengan hasil penelitian menunjukkan: 1. Nilai-nilai Akhlakul Karimah yang terdapat dalam Film Upin dan Ipin seri Pertama dan Kedua adalah: Terkait dengan dimensi transendental (vertikal) yaitu: Upaya Khusyu dalam beribadah, Bersyukur, Ikhlas. Terkait dengan dimensi sosial yaitu: Tolong menolong, Amar ma ruf nahi munkar, Saling berbagi, Jujur, Toleransi, Pemaaf, Menahan Nafsu, Patuh. 2. Fungsi Akhlak dalam Film Upin dan Ipin: a. Patuh: Mempunyai rasa taat terhadap orang tua, tidak ragu-ragu dalam mengerjakan sesuatu. b. Toleransi: Menghargai pendapat orang lain, terwujudnya kehidupan masyarakat yang damai, menghormati hak-hak antar umat beragama. c. Khusyu : Menjadikan Ibadah lebih sempurna, tingkat konsentrasi yang lebih baik, menjadikan sifat rendah diri dalam seseorang. d. Ikhlas: Adanya rasa tenang dan tentram dalam diri sendiri, meningkatkan keimanan.

9 e. Amar ma ruf nahi munkar: Menghilangkan kemunkaran, saling mengingatkan dalam hal kebaikan. f. Bersyukur: Merasa cukup dengan apa yang diperoleh, tidak pernah merasa kecewa dengan apa yang telah didapat, lebih percaya diri. g. Jujur: Menimbulkan rasa percaya orang lain terhadap kita, menjadi orang yang amanat. h. Sedekah: Saling berbagi, membantu orang yang kurang mampu, Membersihkan harta. i. Menahan nafsu: Melatih pengendalian diri, mencegah perbuatan yang negative, selalu menggunakan akal sehat dalam berbuat sesuatu. j. Tolong menolong: Adanya sikap peduli terhadap sesama, menghilangkan rasa egois, terwujudnya interaksi bermasyarakat yang baik. k. Saling memaafkan: Intropeksi diri, Menghilangkan rasa dendam. Pada serial film Upin dan Ipin yang berjudul Gong Xi Fa Cai, pesan sosial dan moral yang disampaikan juga sangatlah banyak. Seperti dapat saling menghargai perbedaan yang ada, tidak saling membeda-bedakan antar etnis yang berbeda, toleransi, dan harus mampu menyatukan perbedaan meskipun berlainan etnis, agama, dan budaya dalam setiap tokohnya. Pada film Upin dan Ipin yang berjudul Gong Xi Fa Cai, identitas dan multikultural yang di tampilkan sangatlah nyata yaitu pada saat salah satu tokoh dalam film ini yang beranama Mei Mei yang merupakan etnis Cina merayakan hari besar Gong Xi Fa Cai. Pada saat perayaan hari besar tersebut,

10 Mei Mei selaku tokoh yang merayakan mengundang teman-temannya yang lain untuk dapat hadir ke rumahnya. Undangan untuk dapat hadir ke rumahnya Mei Mei disambut dengan baik pula oleh Upin dan Ipin beserta teman-teman yang lain. Pada saat mendatangi kediaman Mei Mei, masing-masing tokoh mengenakan pakaian yang mencirikan identitasnya masing-masing. Meskipun demikian, teman-teman dari Mei Mei yang hadir dapat diterima dengan baik oleh keluarga besar Mei Mei. Peristiwa ini sedikit menggambarkan politik identitas dan multikulturalisme yang terjadi di Malaysia apabila dilihat dari serial Film Upin dan Ipin yang berjudul Gong Xi Fa Cai. Segala perbedaan yang ada dapat diterima satu sama lain, tanpa membeda-bedakan etnis, budaya, dan agama yang berbeda pada masing-masing tokohnya. Upin yang merupakan kakak kandung dari Ipin identik dengan baju berwarna kuning bertuliskan lambang U di depan dadanya dengan satu kuncung rambut yang berdiri di kepalanya. Ketika Upin hadir ke rumah Mei Mei, Upin mengenakan pakaian kebesaran etnis Melayu, yaitu dengan peci di kepala dan sarung yang dililitkan dipinggangnya. Sedangkan Ipin bercirikan dengan baju berwarna biru dengan bertuliskan huruf I di depan dadanya. Ipin tidak memiliki rambut kuncung seperti yang ada pada Upin. Pada saat datang kerumah Mei Mei untuk menghadiri hari besar Gong Xi Fa Cai, Ipin memakai pakaian yang sama dengan saudaranya Upin yang membedakan hanya warna pakaiannya saja.

11 Berkaitan dengan politik identitas yang erat hubungannya dengan rasa kepemilikan antar sesama etnis, agama, dan budaya untuk membedakan dengan yang lain. Maka apa yang dilakukan oleh Upin dan Ipin ini dapat mendukung pengertian itu, karena apa yang dilakukan Upin dan Ipin adalah untuk menonjolkan perbedaan yang ada dengan mengenakan pakaian etnis Melayu. Mail yang merupakan salah satu teman dari Upin dan Ipin mengenakan pakaian etnis Cina ketika datang memenuhi undangan Mei Mei untuk merayakan hari besar tahun baru Cina. Hal ini dilakukan atas dasar rasa saling menghargai dan peduli antar sesama. Hanya saja sedikit berbeda pada umumnya yang identik dengan warna merah. Ketika datang, Mail mengenakan pakaian berwarna kuning. Beberapa tokoh lainnya yang ada dalam film ini terdiri dari berbagai unsur budaya yang berbeda. Jarjit adalah teman dari Upin dan Ipin yang berlatar belakang dari keturunan India. Ciri dari Jarjit adalah sebuah topi kecil di tengah-tengah kepalanya. Ketika datang kerumah Mei Mei Jarjit mengenakan pakain kebesaran etnis Indianya. Kemudian Mei Mei yang merupakan keturunan Cina yang biasa memakai kacamata besar dan bulat. Dalam film Upin dan Ipin yang berjudul Gong Xi Fa Cai, karakter Mei Mei lebih terlihat karena sedang merayakan Tahun Baru Cina. Serta Susanti yang merupakan anak baru yang berasal dari Indonesia. Pada cerita Gong Xi Fa Cai ini, sosok Susanti hanya terlihat ketika berada di rumah Mei Mei.

12 Keanekaragaman etnis, budaya, adat istiadat, dan agama pada tokoh yang ada dalam film Upin dan Ipin, membuktikan multikulturalisme juga berlangsung di dalam film ini. Berbagai macam simbol-simbol untuk menjelaskan karakter tiap-tiap tokoh yang berbeda dari segi budayanya pun di gambarkan secara jelas, agar memudahkan setiap orang yang menyaksikan untuk mengenali berbagai perbedaan yang ada. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Politik Identitas dan Multikulturalisme di Malaysia dilihat dari serial film Upin dan Ipin yang berjudul Gong Xi Fa Cai. C. Tujuan Penelitian Untuk menggambarkan bagaimana politik identitas dan multikulturalisme yang terjadi di Malaysia dilihat dari serial film Upin dan Ipin yang berjudul Gong Xi Fa Cai. D. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis, penelitian ini dapat bermanfaat turut mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam hal bagaimana perbandingan pengelolaan politik identitas dan multikulturalisme yang terjadi di Indonesia dengan yang ada di Malaysia.

13 2. Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran dan masukan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian dengan mengambil kajian tentang politik identitas dan multikulturalisme.