PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE SUPERVISOR) PEKERJAAN PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE) MODUL SSLE 05 : INSTALASI DAYA KENDALA DAN PROTEKSI 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK) MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1
KATA PENGANTAR Modul ini membicarakan mengenai Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi yang merupakan salah satu modul dari seluruh modul yang harus dikuasai oleh Peserta Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator. Penulisan dan penyusunan buku ini disesuaikan dengan posisi pelatihan, dimana Para Peserta Pelatihan ini bukanlah mereka yang masih awam dalam hal pekerjaan Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator. Tentu saja buku ini bukan buku yang sudah sempurna, melainkan masih cukup banyak kekurangan yang tidak kami sadari namun sebagai panduan seorang Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator dirasakan telah memenuhi dari cukup. Masukan-masukan demi penyempurnaan buku ini sangat kami harapkan dan terima kasih atas koreksi dan masukannya. i
ii
LEMBAR TUJUAN MODUL PELATIHAN : Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) MODEL PELATIHAN : Lokakarya Terstruktur TUJUAN UMUM PELATIHAN : Mampu melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan instalasi pesawat lift dan ekskalator dalam gedung sesuai dengan spesifikasi teknis, gambar perencanaan dan mutu yang dipersyaratkan sampai diserah terimakan kepada pemilik. TUJUAN KHUSUS PELATIHAN : Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Menerapkan sistem manajemen K3. 2. Menerapkan peraturan dan standar nasional. 3. Menjelaskan pengenalan sistem transportasi vertikal. 4. Mengawasi pemasangan komponen instalasi dan pengamanan. 5. Menjelaskan Instalasi Daya Kendali dan Proteksi 6. Menjelaskan dasar-dasar teknik kelistrikan dan mekanikal. 7. Menjelaskan metode pemasangan lift dan eskalator. 8. Menjelaskan teknik pemeriksaan dan uji coba lift dan eskalator. 9. Menjelaskan riksa uji lift dan eskalator. 10. Menjelaskan proyek dan karakteristiknya. 11. Mengendalikan proyek (PDCA). 12. Membuat teknik pelaporan. iii
NO. DAN JUDUL MODUL : SSLE 05 INSTALASI DAYA, KENDALI DAN PROTEKSI TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah mempelajari modul, peserta mampu mengetahui instalasi daya, kendali dan proteksi sesuai ketentuan dokumen kontrak sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan lift dan ekskalator sesuai peraturan yang berlaku sehingga layak difungsikan. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Mengetahui Pengendalian Gerak 2. Mengetahui Pengendalian Operasi 3. Mengetahui Perlengkapan Fungsi Operasi iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... LEMBAR TUJUAN... DAFTAR ISI... DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE)... DAFTAR MODUL... PANDUAN INSTRUKTUR... Halaman i ii iv v vi vii BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II PENGENDALIAN GERAK... 3 2.1 Two Speed AC-Motor... 3 2.2. Variabel Speed AC-Motor... 4 BAB III PENGENDALIAN OPERASI... 6 3.1 Single Automatic Push Button (SAPB) 6 3.2 Cara Kerja Selective Collective... 6 3.3 Cara Kerja Duplex (Two Car Group)... 7 3.4 Cara Kerja Kelompok (Group Operation)... 8 3.5 Operational Features... 9 3.6 Cara-cara Kerja Khusus... 12 BAB IV PELENGKAP FUNGSI OPERASI... 16 RANGKUMAN Lampiran 1 Diagram Keunggulan kendali ACVF Lampiran 2 Diagram 2 : ACVF control system structure v
DAFTAR PUSTAKA HAND OUT vi
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (Site Supervisor) PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE) 1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) unit-unit tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan. 2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE). vii
DAFTAR MODUL Jabatan Kerja : Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) Nomor Modul Kode 1 SSLE 01 Sistem Manajemen (K3) Judul Modul 2 SSLE 02 Peraturan dan Standar Nasional 3 SSLE 03 Pengenalan Sistem Transportasi Vertikal 4 SSLE 04 Komponen Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi 5 SSLE 05 Instalasi Daya, Kendali dan Proteksi 6 SSLE 06 Dasar-dasar Teknik Kelistrikan dan Mekanikal 7 SSLE 07 Metode Pemasangan Lift dan Eskalator 8 SSLE 08 Teknik Pemeriksaan dan Uji Coba Lift dan Eskalator 9 SSLE 09 Riksa Uji Lift dan Eskalator 10 SSLE 10 Proyek dan Karakteristiknya 11 SSLE 11 Pengendalian Proyek (PDCA) 12 SSLE 12 Teknik Pelaporan viii
PANDUAN INSTRUKTUR NAMA PELATIHAN : PELATIHAN PENGAWAS LAPANGAN (SITE SUPERVISOR) PEMASANGAN INSTALASI LIFT DAN ESKALATOR (SSLE) KODE MODUL : SSLE - 05 JUDUL MODUL DESKRIPSI : INSTALASI DAYA, KENDALI DAN PROTEKSI : Tiap-tiap bagian suatu pesawat lift mempunyai fungsi tersendiri, baik yang aktif bergerak, maupun yang diam (tidak bergerak). Juga ada bagian-bagian yang sifatnya sebagai pelengkap saja, sehingga tidak ada pengaruh terhadap kerja pesawat, tetapi tidak boleh diabaikan (sebutlah asesories). Bahan dan bentuk rekayasa komponen mempunyai maksud-maksud tertentu dalam mendukung tugasnya. TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya. WAKTU PEMBELAJARAN : 2 (Dua) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit) ix
RENCANA PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan Menjelaskan tujuan instruksional umum(tiu) dan Tujuan instruksional khusus (TIK) Menjelaskan maksud dan tujuan komponen instalasi dan pengamanan Menjelaskan pengertian komponen instalasi dan pengamanan Waktu : 5 menit Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan komponen instalasi dan pengamanan Mengikuti penjelasan pengertian komponen instalasi dan pengamanan Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT 2. Ceramah : Bab II, Pengendalian Gerak Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai Pengendalian Gerak Waktu : 30 menit Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif. Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT 3. Ceramah : Bab III, Pengendalian Operasi Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai Pengendalian Operasi Waktu : 30 menit Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif. Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT 4. Ceramah : Bab IV, Pelengkap Fungsi Operasi Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai Pelengkap Fungsi Operasi Waktu : 25 menit Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif. Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT x
xi
Rangkuman RANGKUMAN Keunggulan dari sistem kendali suatu lift terlihat pada unjuk kerjanya (performance) 1. Dari segi pengendalian gerak, maka hal-hal berikut dapat diukur : a. Leveling kereta saat mendarat selalu rata dengan lantai bangunan. Seringkali selisih hanya 4 mm (60%). Kadang-kadang mencapai 8 mm (20%) atau kadang-kadang tepat rata dengan permukaan lantai. b. Kejutan atau sendat saat berangkat, dan saat-saat tiba dilantai hampir tak terasa. Hal ini disebabkan pola gerak (speed patern) telah masuk dalam MCU dan koreksi, percepatan (saat berangkat) serta perlambatan (saat tiba), senantiasa dilakukan tiap-tiap seperlima detik, yaitu feed back dari speed encorder. Dengan demikian gerakan untuk tiap-tiap jarak mengikuti pola. Getaran didalam kereta dapat diukur dengan alat VMS, suatu alat portable ditaruh pada lantai kereta selama kereta bergerak. Frekuensi getaran dapat diukur dalam hertz. Kejutan diukur dalam mili gravity serta alat ini dapat mengeluarkan computer print out pola gerak. Alat ini berguna untuk mendiagnosa masalah. Batas wajar ialah 10 Hz dan 15 mili gravity. c. Flight time atau jump pada kendali ACVF lebih unggul dari UMV DCcontrol, karena aselerasi pada ACVF dapat mencapai 1.5 m/detik/detik diatas biasanya 1.2 m/detik/detik. Sebagai contoh lift berkecepatan 150 m/m flight time (jump), waktu yang dibutuhkan UMV DC control ialah 5.5 detik, ACVF control ialah 4.2 detik. Aselerasi maksimal yang dapat diterima oleh rata-rata orang ialah 1.5 m/det/det, dan kejutan maksimal 3.0 m/det 3. Diatas batas tersebut, terasa tidak nyaman bagi kebanyakan penumpang lift. (SSLE) - 1 -
Rangkuman Ilustrasi Manajer suatu hotel di Jakarta merasa puas setelah 2 buah lift lama berkecepatan 150 m/m, dengan UMV-DC control diganti dengan ACVF berkecepatan sama (programe modernisasi lift-lift tua berumur 15 s/d 20 tahun) Hal ini disebabkan lift model lama (UMV-DC) flight time mencapai 8 detik (yaitu percepatan 0.7 m/d/d), dibanding control yang baru hanya 4.2 detik dengan percepatan 1.2/m/detik/detik. Lihat diagram. sudut menunjukkan percepatan 1 = 0.7 m/d/d 2 = 1.2 m/d/d 2. Dari segi pengendalian operasi kelompok lift terlihat atau terasa effisiency penanganan arus sirkulasi (traffic handling). Hal ini sangat relatif, tergantung masing-masing merk dagang mempunyai keunggulan jenis operasi yang didukung oleh microprocessor based control. Performance dari group operation ialah terletak pada pelayanan cepat tanggap lift manapun atas suatu panggilan dan permintaan pengguna. Atas keputusan MCU salah satu lift (walaupun kosong) harus menjemput panggilan tanpa menanti lift yang mendekat. Penghematan tenaga listrik diabaikan, oleh karena lebih mementingkan cara kerja yang cepat tanggap dan efisien terletak pada tempo pelayanan. (SSLE) - 2 -
Lampiran Lampiran 1 Diagram Keunggulan Kendali ACVF Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator (SSLE) - 1 -
Lampiran Lampiran 2 Diagram ACVF Control System Structure Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift & Eskalator (SSLE) - 2 -
Daftar Pustaka DAFTAR PUSTAKA 1. SNI.03-7017-2004, Pemeriksaan dan Pengujian Lif Traksi Listrik. 2. SNI.03-2190-1999, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang dijalankan dengan motor traksi. 3. SNI.03-2190.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif yang dijalankan dengan transmisi hidrolik 4. SNI-03-2190.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pelayan (dumbwaiter) yang dijalankan dengan tenaga listrik 5. SNI.03-6247.1-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif pasien. 6. SNI.03-6247.2-2000, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang khusus untuk perumahan. 7. SNI.03-6248-2000, Syarat-syarat umum konstruksi eskalator yang dijalan dengan tenaga listrik. 8. SNI.05-7052-2004, Syarat-syarat umum konstruksi lif penumpang yang dijalankan dengan motor traksi tanpa kamar mesin. 9. SNI.03-6573-2001, Tatacara rancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung. 10. SNI... (Nomor masih dalam perancangan BSN), Syarat-syarat umum Konstruksi dan Keselamatan lift barang (masih berupa usulan). 11. Pola Standar Kualifikasi Keterampilan KepMen No.146/MEN/1990, Dep.Naker. 12. Pembinaan Operasi P2K3, 1998, Dep. Naker 13. PermenNakertrans No.03/MEN/1999, Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang dan barang. 14. Maintenance for Building Manager, oleh Elevator World, Inc. USA, 1990 15. Elevator Maintenance Manual, 1999, oleh Zack McCain 16. Installation Manual, oleh NEMI, Inc. New York, 1970 17. Education Package, Volume-3, oleh Elevator World, Inc. New York. 18. The Guide of Elevatoring, oleh Elevator World, Inc. New York 19. Elevator Mechanical Design, 2 nd detion, oleh Lubomir Janouvsky, 1993 20. Vertical Transportation: Elevator and Escalator, oleh George R. Strackosch, ISBN 0-471-86733-0 (1982). Pelatihan Pengawas Lapangan (Site Supervisor) Pemasangan Instalasi Lift dan Eskalator (SSLE) DP -1