Lampiran Hasil Wawancara ANALISIS PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA LEMBAGA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) ALGHEINS KABUPATEN PONOROGO

CONTOH. Manual Sistem Akuntansi dan Keuangan

INSTRUMEN ASSESSMENT PENERAPAN KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

Riyanto Utomo, Indah Nur Qomariah ABSTRAK

BAB III METODOLOGI ANALISIS

Proses Persiapan Pelaporan Keuangan pada Dinas Koperasi, UMKM, dan Pasar Kota Depok. : Tri Agung Laksono NPM :

BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang

BUPATI SUKOHARJO TENTANG PENGGUNAAN SURPLUS TUNAI PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dan lain-lain. Sebagaimana bentuk-bentuk organisasi lainnya

LAMPIRAN 1 SURAT KETERANGAN PENELITIAN. Dari SEKOLAH DASAR NEGERI BULUREJO KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

PERTANYAAN MENGENAI TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS.

PENGANGGARAN/PERENCANAAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG

Sistem Pengelolaan Dana Kas Kecil Pada PT. X

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. 4.1 Sistem Informasi Akuntansi Yang Diusulkan

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

SOP ALUR KEUANGAN BEM IKM FKUI 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB III OBJEK PENELITIAN. penyediaan jasa pelayanan kebersihan (cleaning service) yang dipimpin oleh Bapak

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

SOP Pengukuran Kinerja Pembukuan

2. Klasifikasi Belanja a). Jenis Belanja - Belanja operasi dirinci menjadi belanja pegawai, belanja barang 3 = membuat klasifikasi dengan lengkap

PETUNJUK TEKNIS DEPUTI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NOMOR : JUKNIS/01/V/DE/PM.00/2015/DEP. DAYAMAS TENTANG

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA KELURAHAN

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA. NAMA : RINI WIDODO NPM : PEMBIMBING : Dr. IMAM SUBAWEH

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan yang bergerak di bidang usaha mempunyai tujuan yang harus

BAB II LANDASAN TEORITIS

MODUL TEKNIS RENCANA PENARIKAN DANA (RPD) HARIAN TRANSAKSI BESAR

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.99, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. Keuangan. Kinerja. Pelaporan. TNI.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bidang pendistribusian consumer goods kepada para konsumen. Transaksi

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

LOGICAL FRAMEWORK ANALYSIS (LFA) KONSIL LSM INDONESIA HASIL PERENCANAAN STRATEGIS MARET 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAMPINGAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN PADA UD BAROKAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

Oleh: Eko K. Komara KONSEP KEGUNAAN PETA BESAR ANGKA KUNCI

Manajemen Keuangan BUMDes. Info Jadwal Bimtek Nasional : Hp

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam

diharapkan mampu memahami proses penyusunan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis atas

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK) DINAS PENDIDIKAN KAB TEMANGGUNG 2014 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 11 TAHUN 2004 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

Analisis Sistem Akuntansi Pembelian Pada Waroeng Steak and Shake Cabang Bekasi

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEUANGAN (SOP KEUANGAN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA PT.CAHAYA MANDIRI INVESTAMA

Bab 1 Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh operasi perusahaan ataupun rumah sakit adalah limbah produksi dan limbah operasional untuk

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I GAMBARAN UMUM LAPORAN KEUANGAN BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

LAMPIRAN 1. Bukti Bank Keluar

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BUKTI TRANSAKSI & ENTRI DATA

BUPATI KUANTANSINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

14. KU Keuangan KU Keuangan Tahun A. SUBTANTIF No. 14

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

INSTRUKSI KEPADA PEMINAT EVALUASI PERTENGAHAN PROGRAM SIKLUS HIBAH 1 TFCA- SUMATERA

BAB 1 PENDAHULUAN. Rangkaian unsur dalam suatu sistem: INPUT PROSES OUTPUT. * Siswa Lulus * Tenaga Pengajar * Sarjana Siap Pakai Seleksi * Gedung

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

BAB I PENDAHULUAN. unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Semua jenis perusahaan

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

Penyesuaian Perusahaan Jasa

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

TATA CARA PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan 1. Laporan Aktivitas 2 3. Laporan Arus Kas 4. A. Informasi Umum 5. B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting 6-7

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV ANALISIS MODEL LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT PKPU SEMARANG

TENTANG MENTERI KEUANGAN,

ALUR PROSES KEUANGAN

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

Transkripsi:

Lampiran 1 Lampiran Hasil Wawancara ANALISIS PENERAPAN PRINSIP AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI PENGELOLAAN KEUANGAN PADA LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) ALGEINS KABUPATEN PONOROGO 1. Bagaimana kerangka pengelolaan keuangan yang dilakukan di LSM Algheins Ponorogo? Secara garis besar pengelolaan keuangan LSM itu dibagi menjadi dua bagian yang sebenarnya saling berkaitan yang pertama adalah pengelolaan keuangan proyek dan yang kedua adalah pengelolaan keuangan Lembaga. Pengelolaan keuangan proyek lebih sederhana tergantung dengan jenis proyeknya serta kesepakatan atau aturan-aturan yang diharuskan oleh pihak pendonor. (Direktur Algheins, Wawancara pada selasa, 22 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB). 2. Apakah terdapat aturan pokok dari lembaga yang menaungi LSM atau pertauran tersebut merupakan ketetapan LSM? Secara formal ada rangkaian peraturan yang digunakan sebagai dasar pengelolaan keuangan, kalau LSM kita mengacu kepada standart-standart yang dikeluarkan oleh lembaga konsil LSM Indonesia. Meskipun demikian secara organisatoris kami masih bisa memodifikasi ya bahasanya atau merubah sesuai kebutuhan lembaga yang penting tidak menyalahi prinsipprinsip yang terkandung di dalam ketetapan yang syah (Direktur Algheins, 113

114 Wawancara pada selasa, 22 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.10 WIB). 3. Bagaimana dengan keuangan proyek, apakah memiliki alur yang berbeda dengan keuangan intern atau keuangan lembaga? Untuk keuangan proyek tergantung jenis proyek dan kesepakatan yang telah dibangun diantara pihak LSM dengan pendonor karena LSM bukan hanya sebagai pelaksana penuh tetapi adakalanya hanya berperan sebagai pendamping (Bagian Keuangan, Wawancara pada sabtu, 26 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 09.30 WIB). 4. Persiapan atau aktifits apa saja yang dilakukan oleh LSM khususnya bagian keuangan dalam tahap perencanaan anggaran? Sama seperti lembaga lainnya perencanaan ini membahas kebutuhan dan pengeluaran serta sumber-sumber keuangan yang akan digunakan oleh lembaga selama satu tahun ke depan yang melibatkan semua unsur lembaga. Jadi prosesnya per bidang memiliki perencanaan tersendiri dan kemudian kami musyawarahkan secara bersama-sama sebelum diambil keputusan final (Direktur Algheins, Wawancara pada selasa, 22 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.10 WIB). 5. Jadi untuk lebih jelasnya tolong dijabarkan perencanaan tersebut? Secara garis besar perencanaan ini terdiri dari tiga bagian yaitu perencanaan strategis ini mengulas mengenai visi dan misi serta capaian kedepan kemudian perencanaan tahunan ini semua sumber daya dan perencanaan anggaran dan pembiayaan masuk dan perencanaan triwulan lebih kepada

115 evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan selama tahun berjalan (Direktur Algheins, Wawancara pada rabu, 30 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.00 WIB). 6. Bagaimana prosedur penganggaran di jalankan dan apa saja yang harus di siapkan oleh LSM? Prosedur penganggaran dilakukan untuk identifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan secara lebih rinci. Kegiatan yang dilakukan dalam program harus disesuaikan lebih dahulu dengan tujuan, outcome, dan output yang terdapat dalam visi dan misi LSM. ( Direktur Algheins, Wawancara pada rabu, 30 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.00 WIB). Selain itu kegiatan ini juga menyiapkan workplan kegiatan yang mengacu pada rencana program. Secara mutlak LSM harus merumuskan rencana anggaran yang seimbang, dimana biaya-biaya yang ada dapat tertutupi oleh sejumlah sumber daya yang ada. Hal ini diperlukan untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber saja dan memastikan bahwa organisasi LSM dapat tetap beroperasi jika salah satu atau lebih sumber keuangan sudah berhenti. ( Direktur Algheins, Wawancara pada rabu, 30 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.00 WIB). 7. Bagaimana prosedur penerimaan kas di LSM ini dijalankan? Untuk penerimaan kas ini juga terdapat dua model yang pertama untuk penerimaan kas tunai harus tertera di dalam bukti kas masuk lalu bukti tersebut disodorkan kepada direktur untuk disetujui sebelum dimasukkan di

116 dalam jurnal. Di dalam bukti kas masuk tersebut lengkap semua sumber, besaran dan penggunaannya untuk apa. Kedua kalau yang berasal dari bank yang kami sodorkan dilampiri dengan bukti dari bank serta dicatat di dalam buku bank (Bagian Keuangan, Wawancara pada sabtu, 26 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 09.30 WIB). Berdasarkan hasil wawancara lanjutan yang dilakukan oleh peneliti, sumber penerimaan kas dalam keuangan lembaga LSM berasal dari intern dan fihak ekstern lembaga dimana fihak intern yang kerap berasal dari bendahara kegiatan dan juga dari bendahara usaha lain yang dimiliki oleh LSM. Penerimaan kalau di internal lembaga yang sering berasal dari bendahara kegiatan karena setiap kegiatan diterapkan sekian persen masuk ke dalam kas lembaga baik dari hasil pekerjaan maupun dari potongan honor personil yang melaksanakan. Selain itu ada usaha-usaha lain milik LSM yang dijalankan oleh fihak eksternal (Direktur Algheins, Wawancara pada senin 5 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.30 WIB). 8. Bagaimana prosedur prosedur pengeluaran kas di LSM ini dijalankan? Sama halnya dengan penerimaan kas prosesnya sama dan alurnya juga sama hanya yang membedakan adalah dokumen yang dipakai, kalau pengeluaran kami memakai bukti pengeluaran kas atau bukti kas keluar (Bagian Keuangan, Wawancara pada sabtu 26 November 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 09.30 WIB).

117 9. Disini ada form BKK, bagaimana model pengisian dan otorisasinya? BKK harus dilampiri dengan bukti nota dan kwitansi mbak, itu kalau sebelumnya kas bon. Bila belum terjadi transaksi nanti tetap di minta oleh bagian keuangan sebagai lampiran pertanggungjawaban kepada pimpinan dan juga kepada lembaga ( Bagian Keuangan, Wawancara pada Sabtu, 3 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB). 10. Apakah setiap keuangan harus tercatat di bank misalnya pada saat LSM mengeluarkan dana apakah langsung diambil dari bank? Untuk kas keluar kami jarang melibatkan fihak bank, artinya bahwa kami tidak pernah mebangun kemitraan kebawah sedangkan untuk kebutuhan bidang cukup kami ambilkan dari pity cash (Bagian Keuangan, Wawancara pada Sabtu, 3 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB). 11. Terkait dengan laporan keuangan itu sendiri, apa saja yang ditetapkan melalui SOP, tolong dijelaskan? Sesuai dengan SOP yang ditetapkan untuk laporan keuangan lembaga terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktifitas, arus kas dan catatan atas laporan keuangan ( Direktur Algheins, Wawancara pada Senin, 5 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.30 WIB). 12. Format laporan yang seperti apa yang dipakai oleh LSM dalam melakukan laporan keuangan? Terdapat pilihan format yang disediakan di dalam SOP biasanya menyesuaikan kebutuhan lembaga, untuk yang kami pakai adalah format yang paling sederhana karena skalanya masih kecil. Kami masih pada tahap

118 kembang pada persoalan kelembagaan Untuk kas keluar kami jarang melibatkan fihak bank, artinya bahwa kami tidak pernah mebangun kemitraan kebawah sedangkan untuk kebutuhan bidang cukup kami ambilkan dari pity cash ( Bagian Keuangan, Wawancara pada Sabtu, 3 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB). 13. Bagaimana terkait denganprosedur pengelolaan keuanganproyek Bu?.. dan berasal dari siapa proyek yang dijalankan oleh Algheins? Kalau pengelolaan keuangan proyek itu bersifat temporer dan menyesuaikan dengan jenis proyeknya, adakalanya Algheins berperan hanya sebagai pendaping dan juga sebagai konsultan sehingga yang kami kelola ya hanya bentuk kegiatannya dan honor kalau masalah yang lain-lain sudah dikelola secara langsung oleh fihak yang memberikan proyek ( Direktur Algheins, Wawancara pada Senin, 5 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.30 WIB). Proyek yang kami dapatkan berasal dari pemerintah dan juga dari CSR lainnya. Jadi pengelolaan keuangannya terhgantung bagaimana proyek tersebut karena banyak proyek yang secara pendanaannya sudah diatur dari lembaga donor dimana kami berposisi sebagai konsultan atau pendamping saja ( Direktur Algheins, Wawancara pada rabu, 14 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB).

119 14. Terkait dengan kerjasama dengan fihak lain, apakah LSM memiliki standart tersendiri? Kami juga melakukan seleksi dan pemeriksaan terhadap proposal kegiatan untuk mengecek kelengkapan sesuai dengan aturan sebagaimana yang ada di dalam persyaratan kerjasama. Pertama terkait dengan masalah keuangan atau anggaran ditangani oleh bagian keuangan sedangkan untuk masalah program juga dikoreksi oleh bagian program ( Direktur Algheins, Wawancara pada rabu, 14 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB). 15. Apa perbedaan proyek pemerintah dan proyek swasta bagi Algheins? kalau proyek dari pemerintah itu dilakukan melalui tender sehingga akuntabilitas dan transparansinya sudah sangat jelas disini mbak. Pemerintah tentu memiliki standart dan kwalifikasi tersendiri sehingga lembaga yang mendapatkan sudah pasti yang terbaik (Direktur Algheins, Wawancara pada rabu, 14 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB). 16. Dalam kaitannya dengan model penganggaran, bagaimana LSM menjalankannya? Untuk proses penganggaran juga sama dengan lembaga yang initinya adalah membuat daftar pengeluaran yang akan digunakan sendiri. Kemudian memisahkan item-item yang berbeda yang sebaik mungkin agar jelas bagi donatur, seperti: gaji, biaya sewa, material, transportasi, komunikasi, peralatan, pelatihan, publikasi, dll. Penghitungan yang lebih detail harus ada jika donatur memintanya. Biasanya kita juga harus memasukkan biaya bergerak (running cost) dalam proposal proyek. ( Bagian Keuangan,

120 Wawancara pada rabu 7 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.30 WIB). 17. Media Catatan dan dokumen apa saja yang digunakan oleh LSM Algheins? pencatatan dilakukan dengan menggunakan media pencatatan untuk program kategori non programmatic approach, yang jumlah anggarannya < 100 juta rupiah cukup menggunakan Buku Kas. Sedangkan kategori programmatic approach, menggunakan Catatan Transaksi Harian ( Bagian Keuangan, Wawancara pada rabu, 7 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.30 WIB). 18. LSM ini fungsinya apa saja selain menjalankan berbagai proyek, apakah ada fungsi-fungsi lain yang dijalankan? Lembaga ini tidak serta merta hanya sebagai pelaksana kegiatan tetapi juga sebagai pendamping ataupun sebagai konsultan sehingga kalau kegiatan seperti ini keuangan lembaga hanya berkutat pada persoalan honor kepanitiaan ( Bagian Program, Wawancara pada rabu, 7 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 11.00 WIB). 19. Apakah ada perbedaan antara pengelolaan keuangan proyek dengan pengelolaan lembaga? dimana letak perbedaannya? Berbeda, kalau laporan proyek dasarnya juga berbeda ya karena temporer sifatnya. Biasanya terdiri dari Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dan, Laporan Status Dana dan Laporan Realisasi Anggaran ( Bagian Keuangan,

121 Wawancara pada rabu, 7 desember 2016, Kantor LP3M Algheins pukul 10.30 WIB).

Lampiran 2 Format Pelaporan Keuangan Lembaga dan Proyek LSM Algheins Ponorogo Laporan Penerimaan dan Pengeluaran LP3M ALGHEINS PONOROGO Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Periode 1 Januari - 31 Desember 2015 Penerimaan Donor A Swadaya Total Donor A xxxx xxxx Kontribusi xxxx xxxx Bunga Bank xxxx xxxx Total Penerimaan xxxxx xxxxx xxxxx Pengeluaran Donor A Swadaya Total Program A xxxx xxxx Pengeluaran Swadaya Biaya Sewa Biaya Gaji xxxx xxxx Biaya Operasional xxxx xxxx Biaya Bank xxxx xxxx Total Pengeluaran xxxxx xxxxx xxxxx Saldo Dana xxxxx xxxxx xxxxx Saldo Awal xxxxx xxxxx xxxxx Saldo Akhir xxxxx xxxxx xxxxx Laporan Status Dana Donor A Swadaya Total Uang Muka xxxx xxxx xxxx Piutang - xxxx xxxx Aktiva - xxxx xxxx Hutang - - xxxx - xxxx Bank xxxx xxxx xxxx Kas xxxx xxxx xxxx Total Status Dana xxxxx xxxxx xxxxx 122

Lampiran 3 Laporan Realisasi Anggaran N O Aktifitas Angga ran Sosialisasi xxxx 1 Koperasi 2 Akomodasi xxxx xxxx 3 Transportasi xxxx 4 Ekspertise xxxx 5 Honor xxxx 6 ATK TOTAL xxxxx Juli xxx x xxx x xxx x xxx x xxx x xxx x xxx xx Total Realisasi Agus Septem Okto Nopem tus ber ber ber Desem ber xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx x Total Realisasi N O Aktifitas Anggara n Januar i Februar i Maret Sisa Dana Realisas i 1 Sosialisasi Koperasi 2 Akomodasi xxxx xxxx xxxx 3 Transportasi xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx 4 Ekspertise xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx 5 Honor xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx 6 ATK xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx TOTAL xxxxx xxxxx xxxxx xxxx x xxxxx xxxxx 123

Lampiran 4 Laporan Kegiatan Pendampingan 124

Lampiran 5 Laporan Kegiatan Pendampingan 125

126 Lampiran 6 Hasil observasi mengenai pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap, pada LSM tidak ada nya kotak saran untuk masyarakat jika ada peraturan yang dilanggar.

127 Lampiran 6 Hasil observasi mengenai pengaduan jika ada peraturan yang dilanggar atau permintaan untuk membayar uang suap, pada LSM tidak ada nya kotak saran untuk masyarakat jika ada peraturan yang dilanggar.

128 Lampiran 7 Lampiran 8 Hasil observasi mengenai praktik pelaksanaan transparansi pengelolaan keuangan mengenai kemudahan akses informasi

129

130

131

132