PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
INFORMASI TAMBAHAN. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A)

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BUSSAN AUTO FINANCE TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) ( OBLIGASI

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

Kantor Pusat The Landmark I Lt Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta Telp.: (021) , (hunting) Faksimili: (021)

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta material tersebut tidak menyesatkan.

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

WALI AMANAT OBLIGASI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2018.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-6 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk.

Kamus Istilah Pasar Modal

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

FAST I FINE I FUN PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

PT Bank OCBC NISP Tbk

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN II YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT Guna Timur Raya Tbk

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JADWAL SEMENTARA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III TAHAP II

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH 9

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DAL

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

PROSPEKTUS PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Prospektus Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank BTN Tahap I Tahun 2015

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Paparan Publik Tahunan. Jakarta, 17 Mei 2013

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

Rencana Perubahan KIK dan Prospektus Reksa Dana Aberdeen Dana Pendapatan Riil Oktober 2016

PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT NISP Sekuritas PT UOB Kay Hian Securities

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

INFORMASI PENAWARAN UMUM OBLIGASI I CIMB NIAGA AUTO FINANCE TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM OBLIGASI CLIPAN FINANCE INDONESIA III TAHUN 2011 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I TAHUN PT BII Finance Center Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI

INFORMASI TAMBAHAN PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

Transkripsi:

JADWAL Tanggal Efektif : 4 Desember 2017 Masa Penawaran Umum : 6 7 Desember 2017 Tanggal Penjatahan : 8 Desember 2017 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Mudharabah secara Elektronik : 12 Desember 2017 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 13 Desember 2017 OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk. ( PERSEROAN ) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. Kantor Pusat: The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159 e-mail: af.corsec@adira.co.id website: www.adira.co.id PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Kegiatan Usaha Utama: Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Jaringan Usaha Memiliki 193 Kantor Cabang, 250 Kantor Perwakilan dan 33 Kios, antara lain di wilayahsumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur dan Papua PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV ADIRA FINANCE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP9.000.000.000.000,- (SEMBILAN TRILIUN RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN IV ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP1.300.000.000.000,- (SATU TRILIUN TIGA RATUS MILIAR RUPIAH) DAN PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III ADIRA FINANCE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH DANA SUKUK MUDHARABAH SEBESAR RP200.000.000.000,- (DUA RATUS MILIAR RUPIAH) ( SUKUK MUDHARABAH ) Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Obligasi Seri B dan Obligasi Seri C yang diterbitkan tanpa warkat. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki sebagai berikut : Seri A : Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp316.000.000.000 (tiga ratus enam belas miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 6,15% (enam koma satu lima persen ) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B : Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp893.000.000.000 (delapan ratus sembilan puluh tiga miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri C : Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp91.000.000.000 (sembilan puluh satu miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 22 Desember 2018 untuk Seri A, tanggal 12 Desember 2020 untuk Seri B dan tanggal 12 Desember 2022 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi. Sukuk Mudharabah ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Sukuk Mudharabah Seri A, Sukuk Mudharabah Seri B dan Sukuk Mudharabah Seri C yang diterbitkan tanpa warkat. Sukuk Mudharabah ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Sukuk Mudharabah yang dikehendaki sebagai berikut : Seri A : Jumlah Dana Sukuk Mudharabah Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah) dengan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 51,25% (lima puluh satu koma dua lima persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Sukuk Mudharabah dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B : Jumlah Dana Sukuk Mudharabah Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) dengan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 62,08% (enam puluh dua koma nol delapan persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Sukuk Mudharabah dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri C : Jumlah Dana Sukuk Mudharabah Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) dengan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 62,92% (enam puluh dua koma sembilan dua persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Sukuk Mudharabah dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Sukuk Mudharabah ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Dana Sukuk Mudharabah. Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah. Tanggal Pembayaran Pendapatan bagi Hasil Sukuk Mudharabah pertama akan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018, sedangkan Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah terakhir akan dilakukan pada tanggal 22 Desember 2018 untuk Sukuk Mudharabah Seri A, tanggal 12 Desember 2020 untuk Sukuk Mudharabah Seri B dan tanggal 12 Desember 2022 untuk Sukuk Mudharabah Seri C yang juga merupakan Tanggal Pembayaran Kembali Dana Sukuk dari masing-masing Seri Sukuk Mudharabah. Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap II dan/atau tahap selanjutnya (jika ada) dan/atau Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II dan/atau selanjutnya (jika ada) akan ditentukan kemudian. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN GUNA MENJAMIN PEMBAYARAN DARI SELURUH JUMLAH UANG YANG OLEH SEBAB APAPUN JUGA TERHUTANG DAN WAJIB DIBAYAR OLEH PERSEROAN KEPADA PEMEGANG OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH BERDASARKAN KETENTUAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH, PERSEROAN AKAN MEMBERIKAN JAMINAN KEPADA PEMEGANG OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH BERUPA PIUTANG LANCAR PEMBIAYAAN SECARA MURABAHAH YANG AKAN DIBEBANKAN DENGAN FIDUSIA SELAMBAT-LAMBATNYA 1 (SATU) BULAN SEJAK TANGGAL EMISI DENGAN NILAI JAMINAN SEKURANG-KURANGNYA SEBESAR 25% (DUA PULUH LIMA PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI DAN DANA SUKUK MUDHARABAH DAN SELAMBAT-LAMBATNYA 4 (EMPAT) BULAN SEJAK TANGGAL EMISI DENGAN NILAI JAMINAN SECARA KESELURUHAN SEKURANG-KURANGNYA MENJADI SEBESAR 50% (LIMA PULUH PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI DAN DANA SUKUK MUDHARABAH. PERSEROAN DENGAN INI BERJANJI DAN MENGIKATKAN DIRI AKAN MEMPERTAHANKAN PADA SETIAP SAAT NILAI JAMINAN SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 6.3.(V) PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH DAN PERSEROAN BERKEWAJIBAN UNTUK MENAMBAH UANG TUNAI JIKA NILAI JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG LANCAR KURANG DARI 50% (LIMA PULUH PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI DAN PIUTANG LANCAR PEMBIAYAAN SECARA MURABAHAH KURANG DARI 50% (LIMA PULUH PERSEN) DARI NILAI DANA SUKUK MUDHARABAH SESUAI DENGAN KETENTUAN DALAM PASAL 6.3.(XVII) PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH. KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG JAMINAN DAPAT DILIHAT PADA BAB I PROSPEKTUS INI MENGENAI PENAWARAN UMUM. PERSEROAN DAPAT MEMBELI KEMBALI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH BAIK SELURUHNYA MAUPUN SEBAGIAN DITUJUKAN SEBAGAI PEMBAYARAN KEMBALI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAHATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH BARU DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH PERSEROAN TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMATUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN OBLIGASI DAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN SUKUK MUDHARABAH. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH HANYA DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN DARI PIHAK YANG TIDAK TERAFILIASI. RENCANA PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH WAJIB DILAPORKAN KEPADA OJK OLEH PERSEROAN PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH TERSEBUT DI SURAT KABAR. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH, BARU DAPAT DILAKUKAN SETELAH PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH. PENGUMUMAN TERSEBUT WAJIB DILAKUKAN PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN UNTUKPEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) ATAS OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH DIMULAI. KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) DAPAT DILIHAT PADA BAB I PROSPEKTUS INI MENGENAI PENAWARAN UMUM. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, YAITU RISIKO YANG DISEBABKAN OLEH KEGAGALAN DEBITUR/KONSUMEN DALAM MEMENUHI KEWAJBANNYA SESUAI DENGAN KONTRAK DENGAN PERSEROAN ATAU TIDAK MELAKUKAN SEPERTI YANG TELAH DISETUJUI DAN DISEPAKATI. APABILA KEGAGALAN KREDITUR DALAM MEMENUHI KEWAJIBANNYA SESUAI KONTRAK DENGAN PERSEROAN DIALAMI DALAM JUMLAH YANG CUKUP BESAR MAKA AKAN BERDAMPAK TERHADAP PENDAPATAN DAN KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi dan Sukuk Mudharabah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): idaaa idaaa(sy) (Triple A) (Triple ASyariah) Keterangan lebih lanjut tentang hasil pemeringkatan tersebut dapat dilihat pada Bab I mengenai Penawaran Umum. Pencatatan atas Obligasi dan Sukuk Mudharabah yang ditawarkan ini akan dilakukan pada PT Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia (Terafiliasi) PT Indo Premier Sekuritas PT Mandiri Sekuritas PT RHB Sekuritas Indonesia PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk WALI AMANAT PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 6 Desember 2017

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 ( Obligasi ) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 ( Sukuk Mudharabah ) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta dengan surat No. 182/ADMF/CS/IX/17 pada tanggal 18 September 2017, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya. Perseroan akan mencatatkan Obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah) dan Sukuk Mudharabah dengan jumlah dana Sukuk Mudharabah sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ), sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dan BEI No. SP00008/BEI.PP1/09-2017 tanggal 22 September 2017. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi dan Sukuk Mudharabah di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah batal demi hukum dan pembayaran pesanan Obligasi dan Sukuk Mudharabah tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan Obligasi dan Sukuk Mudharabah sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah dan Peraturan No.IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei 2009. Seluruh Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah. Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek (kecuali PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia) serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab X tentang Penjaminan Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah. PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURISDIKSI DI LUAR WILAYAH INDONESIA TERSEBUT. SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK, TELAH DIUNGKAPKAN OLEH PERSEROAN DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK. PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK MUDHARABAH TIDAK BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL SERTA MENJAMIN BAHWA SELAMA PERIODE SUKUK MUDHARABAH KEGIATAN USAHA YANG MENDASARI PENERBITAN SUKUK MUDHARABAH TIDAK AKAN BERTENTANGAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 2 PERATURAN OJK NO.15/POJK.04/2015. PERSEROAN WAJIB MENYAMPAIKAN PERINGKAT TAHUNAN ATAS SETIAP KLASIFIKASI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH KEPADA OJK PALING LAMBAT 10 (SEPULUH) HARI KERJA SETELAH BERAKHIRNYA MASA BERLAKU PERINGKAT TERAKHIR SAMPAI DENGAN PERSEROAN TELAH MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBAN YANG TERKAIT DENGAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH YANG DITERBITKAN, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO.IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NO.KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK.

DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i DEFINISI DAN SINGKATAN... iii RINGKASAN...xv I. PENAWARAN UMUM... 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH... 34 III. PERNYATAAN UTANG... 35 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING... 42 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN... 47 VI. RISIKO USAHA... 64 VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN... 67 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK SERTA KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA... 68 IX. PERPAJAKAN... 122 X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH... 123 XI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM... 125 XII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH... 127 XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT... 131 XIV. AGEN PEMBAYARAN... 139 XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH... 140 XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM... 141 XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN... 161 i

Halaman ini sengaja dikosongkan ii

DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : berarti pihak sebagaimana didefinisikan dalam pasal 1 angka 1 UUPM, yaitu: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Agen Pembayaran : berarti KSEI, berkedudukan di Jakarta Selatan, beserta para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, yang ditunjuk dengan perjanjian tertulis oleh Perseroan, dan berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi beserta Denda (jika ada), serta Pendapatan Bagi Hasil dan/atau pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah beserta Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) kepada Pemegang Obligasi dan Sukuk Mudharabah melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan setelah Agen Pembayaran menerima dana tersebut dari Perseroan dengan hak-hak dan kewajibankewajiban sebagaimana diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran, dengan memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Akta Pengakuan Hutang : berarti akta yang memuat pengakuan Perseroan atas jumlah utang yang diperoleh sehubungan dengan Emisi Obligasi, satu dan lain sebagaimana dimuat dalam akta yang akan dibuat dikemudian hari, berikut segala perubahan perubahannya dan/atau penambahan penambahannya dan/atau pembaharuan pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Bank Kustodian : berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan Bapepam atau Bapepam dan LK atau Otoritas Jasa Keuangan untuk menjalankan usaha sebagai Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Bapepam : berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Bapepam dan LK : berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor:184/PMK.01/2010 tanggal 11-10-2010 (sebelas Oktober tahun dua ribu sepuluh) tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. BEI : berarti PT Bursa Efek Indonesia. Bunga Obligasi : berarti jumlah bunga obligasi per tahun dari masing-masing seri Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi, kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Bursa Efek : berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh BEI, berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya dimana Obligasi dicatatkan. iii

Channeling : berarti kerjasama antara perbankan dengan Perseroan dalam hal penerusan pinjaman untuk pembiayaan. "Consumer Financing Receivable" : berarti piutang pembiayaan yang diberikan Perseroan kepada nasabahnya. Daftar Pemegang Rekening : berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh seluruh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain nama, jumlah kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Rekening dan/atau Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. Dana Sukuk Mudharabah : berarti dana investasi yang ditempatkan oleh Pemegang Sukuk Mudharabah pada Perseroan sehubungan dengan penerbitan Sukuk Mudharabah pada Tanggal Emisi, dengan jangka waktu terlama 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi, dengan jumlah sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah). Jumlah Dana Sukuk Mudharabah tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah dan/atau pelaksanaan pembelian kembali Dana Sukuk Mudharabah sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Dealer : berarti pihak (baik berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum) yang melakukan penjualan kendaraan bermotor. Dealer Outlet : berarti bentuk kerjasama antara Perseroan dengan dealer tertentu, yang mana terdapat karyawan Perseroan yang bertugas di showroom dealer sehingga konsumen atau calon konsumen yang mendatangi tempat dealer dapat langsung dilayani oleh karyawan Perseroan untuk melakukan transaksi pembiayaan atas kepemilikan kendaraan bermotor yang dipilih. Denda : berarti sejumlah dana yang wajib dibayar oleh Perseroan akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Dokumen Emisi : berarti Pernyataan Penawaran Umum Berkelanjutan, Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi/Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Pengakuan Hutang, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi/Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi/Perjanjian Tentang Pendaftaran Sukuk di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi/Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Sukuk, Prospektus, Informasi Tambahan, Dokumen Jaminan dan dokumen-dokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap I ini. Dokumen Jaminan : berarti dokumen yang dibuat oleh Perseroan dan Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah sehubungan dengan Jaminan. Efek : berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi termasuk Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif Efek. iv

Efektif : berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan Peraturan OJK No. 7/2017, yaitu: a. atas dasar lewatnya waktu yaitu: (i) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum; atau (ii) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta Otoritas Jasa Keuangan dipenuhi; atau b. atas dasar penyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Emisi : berarti suatu Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah oleh Perseroan yang dilakukan untuk dijual dan diperdagangkan kepada Masyarakat. Force Majeure : berarti salah satu atau lebih peristiwa sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Hari Bank : berarti hari kerja Bank yaitu hari pada saat mana Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta menyelenggarakan kegiatan kliring. Hari Bursa : berarti hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa Efek, yaitu hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional atau hari yang dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek. Hari Kalender : berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun dalam kalender Masehi tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia. Hari Kerja : berarti hari Senin sampai dengan Jumat kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa. IAPI : berarti Institut Akuntan Publik Indonesia. Informasi Tambahan : berarti Informasi Tambahan atas Prospektus yang akan disampaikan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor: 36/POJK.04/2014. Jaminan : berarti jaminan yang diberikan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan/atau Pemegang Sukuk Mudharabah berupa fidusia atas Piutang Lancar berupa fidusia atas piutang lancar berupa tagihan pembiayaan konsumen berkendaraan bermotor, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Jumlah Terutang : berarti semua jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi sehubungan dengan Obligasi, yakni berupa jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu. Jumlah Kewajiban : berarti berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Emisi ini termasuk tetapi tidak terbatas Dana Sukuk Mudharabah, Pendapatan Bagi Hasil serta Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan (jika ada) yang menjadi kewajiban Perseroan dari waktu ke waktu. v

Joint Financing : berarti kerjasama antara bank dan Perseroan dalam hal memberikan pembiayaan. Kantor Perwakilan (Representative Office-RO) : berarti titik pelayanan kepada para konsumen Perseroan dan merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Cabang dimana Kantor Cabang dapat bertanggung jawab atas satu atau beberapa RO dalam cakupan wilayahnya. RO memiliki wewenang memasarkan produk-produk pembiayaan Perseroan, menerima pembayaran angsuran konsumen dan menyediakan aplikasi/formulir kredit, namun seluruh proses administrasinya termasuk persetujuan kredit dilakukan oleh Kantor Cabang yang membawahi RO tersebut. Kios : berarti jaringan usaha resmi Perseroan yang terletak pada suatu lokasi yang bertujuan untuk melayani transaksi-transaksi tertentu. Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan : berarti jumlah yang harus dibayar Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sebagai akibat dari kelalaian atau keterlambatan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya terhadap pembayaran Pendapatan Bagi Hasil dan/atau Pembayaran Kembali Dana Sukuk Mudharabah, dimana tidak ada unsur kesalahan dari Pemegang Sukuk Mudharabah, yang mengakibatkan Pemegang Sukuk Mudharabah dirugikan akibat dari kelalaian atau keterlambatan tersebut. Besarnya kompensasi kerugian akibat keterlambatan tersebut adalah: Untuk Sukuk Mudharabah Seri A sebesar Rp199 (seratus sembilan puluh sembilan Rupiah) untuk setiap Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) keterlambatan per hari; Untuk Sukuk Mudharabah Seri B sebesar Rp235 (dua ratus tiga puluh lima Rupiah) untuk setiap Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) keterlambatan per hari. Untuk Sukuk Mudharabah Seri C sebesar Rp238 (dua ratus tiga puluh delapan Rupiah) untuk setiap Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) keterlambatan per hari. Konfirmasi Tertulis" : berarti laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dan konfirmasi tersebut menjadi dasar untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pendapatan Bagi Hasil, pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah. Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR Konfirmasi Tertulis Untuk RUPSu atau KTUR : berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk keperluan menghadiri RUPO atau mengajukan permintaan diselenggarakannya RUPO. : berarti surat konfirmasi kepemilikan Sukuk Mudharabah yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Sukuk Mudharabah melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPSu atau meminta diselenggarakannya RUPSu, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI. KSEI : berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya yang menjalankan kegiatan sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Pasar Modal, yang dalam Emisi Obligasi ini bertugas untuk menyimpan dan mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI dan bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. Kustodian : berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima Bunga Obligasi dan/atau Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undangundang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. vi

Manajer Penjatahan : berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan Obligasi dan Sukuk Mudharabah menurut syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam No.IX.A.7 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Rangka Penawaran Umum, dalam hal ini PT RHB Sekuritas Indonesia. Masa Penawaran Umum : berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Obligasi yang ditawarkan dapat dilakukan dan Formulir Pemesanan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah dapat diajukan kepada para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah, kecuali jika Masa Penawaran Umum itu ditutup lebih awal sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan Masa Penawaran Umum tidak kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan efek di Bursa Efek selama paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam Masa Penawaran Umum, maka Perseroan dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran Umum untuk periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan efek dimaksud. Masyarakat : berarti perorangan, baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun bertempat tinggal berkedudukan di luar negeri. Menkumham : berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Mudharabah : berarti Perjanjian atau akad penyarahan dana dari pemilik dana (shahibul mal) kepada pengelola usaha(mudharib) untuk suatu usaha untuk berbagi hasil dengan nisbah bagi hasil berdasarkan kesepakatan. Nisbah : berarti besarnya bagian keuntungan masing-masing pihak dan wajib dituangkan secara tertulisdalam bentuk persentase, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah : bagian Pendapatan Bagi Hasil yang menjadi hak Pemegang Sukuk Mudharabah berupa persentase tertentu dari Pendapatan Yang Dibagihasilkan yang disepakati Perseroan untuk dibayarkan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Obligasi : berarti surat berharga bersifat utang, sesuai dengan Seri Obligasi dengan nama Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 dalam jumlah pokok sebesar Rp1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari: - Obligasi Seri A sebesar 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi dalam jumlah pokok sebesar Rp316.000.000.000,- (tiga ratus enam belas miliar Rupiah); - Obligasi Seri B sebesar 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi dalam jumlah pokok sebesar Rp893.000.000.000,- (delapan ratus sembilan puluh tiga miliar Rupiah); - Obligasi Seri C sebesar 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun berjangka waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi dalam jumlah pokok sebesar Rp91.000.000.000,- (sembilan puluh satu miliar Rupiah); yang merupakan surat berharga bersifat utang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi. Jumlah pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembelian kembali sebagai pelunasan pokok obligasi dari masing-masing seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. vii

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK : berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Republik Indonesia No.21 tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU No.21/2011). Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepam dan LK ke Otoritas Jasa Keuangan, sesuai dengan Pasal 55 UU No.21/2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. "Pefindo" : berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia, pihak yang melakukan pemeringkatan efek atas Obligasi dan Sukuk Mudharabah yang diterbitkan Perseroan. Pemegang Obligasi : berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: Rekening Efek pada KSEI; atau Rekening Efek pada KSEI melalui Pemegang Rekening. Pemegang Sukuk Mudharabah : berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Sukuk Mudharabah yang disimpan dan diadministrasikan dalam: Rekening Efek pada KSEI; atau Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek. Pemegang Rekening : berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI, yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan memperhatikan Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan KSEI. Pemeringkat : berarti PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya atau perusahaan pemeringkat lain yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan disetujui sebagai penggantinya oleh Wali Amanat. Pemerintah : berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. Penawaran Umum : berarti kegiatan penawaran Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang Pasar Modal, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Pendapatan Bagi Hasil : berarti bagian dari Pendapatan Yang Dibagihasilkan yang menjadi hak dan oleh karenanya harus dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah pada Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil yang merupakan marjin atas pembiayaan murabahah yang memiliki kriteria sebagaimana diatur di dalam pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, yang akan ditentukan dalam perubahan perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Pendapatan Yang Dibagihasilkan : berarti marjin pendapatan Perseroan dari kumpulan portofolio pembiayaan murabahah atas kendaraan bermotor roda dua dan/atau roda empat yang memiliki kriteria sebagaimana ditentukan di Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. viii

Pengakuan Utang : berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi, sebagaimana dimuat dalam Akta Pengakuan Utang Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No.36 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Pengakuan Utang Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 29 tanggal 17 Oktober 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan II Perjanjian Pengakuan Utang Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 66 tanggal 23 November 2017 dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Penitipan Kolektif : berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Pasar Modal. Penjamin Emisi Efek : berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan ini atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran kepada Perseroan, yang ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi/Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah, yang dalam hal ini adalah PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. Penjamin Pelaksana Emisi Efek Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.3 Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4 Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.11 : berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum Berkelanjutan, yang dalam hal ini adalah PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuanketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi/Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah. : berarti Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan. : berarti Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Atas Efek Bersifat Utang. : berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. : berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Peraturan OJK No. 7/2017 : berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Peraturan OJK No. 9/2017 : berarti Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas dalam rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang. Peraturan OJK No. 30/2015 : Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 19 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. ix

Peraturan OJK No. 32/2014 : berarti Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka sebagaimana diubah oleh Peraturan OJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS Perusahaan Terbuka. Peraturan OJK No. 33/2014 : berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 34/2014 : berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No. 35/2014 : berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan OJK No.36/2014 : berarti Peraturan OJK No. 36/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Penawaran Umum Berkelanjutan Efek Bersifat Utang Dan/Atau Sukuk. Peraturan OJK No.55/2015 : berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Peraturan OJK No.56/2015 : berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI Perjanjian Pendaftaran Sukuk Mudharabah di KSEI Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek : berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 40 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 33 tanggal 17 Oktober 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. : berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 41 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 34 tanggal 17 Oktober 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. : berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-015/OBL/KSEI/0917 tanggal 15 September 2017 yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahanpenambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihakpihak yang bersangkutan di kemudian hari. : berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal Pendaftaran Sukuk Mudharabah di KSEI No. SP-002/SKK/KSEI/0917 tanggal 15 September 2017 yang dibuat di bawah tangan dan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. : berarti perjanjian antara Perseroan dengan Bursa Efek perihal pencatatan Obligasi, yang dibuat di bawah tangan, bermeterai cukup No. SP00008/BEI.PP1/09-2017 tanggal 22 September 2017, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahanpenambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. x

Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah : berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 37 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 30 tanggal 17 Oktober 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 67 tanggal 23 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. : berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 39 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 32 tanggal 17 Oktober 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 69 tanggal 23 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. : berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 35 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 28 tanggal 17 Oktober 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 65 tanggal 23 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. : berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 38 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 31 tanggal 17 Oktober 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan II Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 68 tanggal 23 November 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari. Pernyataan Pendaftaran : berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 2 Undang-undang Pasar Modal juncto Peraturan OJK No. 7/2017, berikut dokumendokumennya yang disampaikan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahanperubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan. Pernyataan Efektif : berarti Pernyataan yang diberikan oleh OJK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif sehingga Perseroan melalui Penjamin Emisi Efek berhak menawarkan dan menjual Obligasi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan atau Mudharib : berarti PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan, dan berkantor pusat di The Landmark I Lt. 26-31, Jalan Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta 12910, beserta penerus, pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. xi

"Perusahaan Efek" : berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Obligasi, Perantara Pedagang Efek, dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal. Piutang : berarti piutang dan/atau pembiayaan konsumen berbentuk murabahahperseroan berupa pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. Piutang Lancar : berarti Piutang selain Piutang Tidak Lancar. Piutang Tidak Lancar : berarti Piutang yang telah jatuh tempo atau salah satu angsurannya tidak dilunasi dalam waktu lebih dari 60 (enam puluh) Hari Kalender sejak tanggal jatuh tempo. Piutang Tidak Lancar Yang Dijaminkan : berarti piutang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor yang salah satu angsurannya tidak dilunasi dalam waktu lebih dari 60 (enam puluh) Hari Kalender sejak tanggal jatuh tempo. Pokok Obligasi : berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi, yang ditawarkan dan diterbitkan Perseroan melalui Penawaran Umum, berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu dengan jumlah pokok sebesar Rp1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari: - Obligasi Seri A dalam jumlah pokok sebesar Rp316.000.000.000,- (tiga ratus enam belas miliar Rupiah); - Obligasi Seri B dalam jumlah pokok sebesar Rp893.000.000.000,- (delapan ratus sembilan puluh tiga miliar Rupiah); - Obligasi Seri C dalam jumlah pokok sebesar Rp91.000.000.000,- (sembilan puluh satu miliar Rupiah); Jumlah Pokok masing-masing seri Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan pokok masing-masing seri Obligasi yang dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan pasal 5 Perjanjian Perwaliamantan. Prospektus : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar Masyarakat membeli obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 26 Undang-undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang, dengan memperhatikan Peraturan OJK No. 7/2017. Prospektus Awal : berarti berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai nilai nominal, jumlah dan harga penawaran Obligasi, penjaminan emisi Obligasi, tingkat suku bunga Obligasi, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 huruf a Peraturan No.IX.A.8, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep- 41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Prospektus Awal dan Info Memo. Prospektus Ringkas : berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 UUPM dan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang. Rekening Efek : berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi/Sukuk Mudharabah dan/atau dana milik Pemegang Obligasi/Pemegang Sukuk Mudharabah yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi/Pemegang Sukuk Mudharabah. xii

Rp : berarti Rupiah. RUPO : berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan. RUPS : berarti Rapat Umum Pemegang Saham. RUPSLB : berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. RUPSu : berarti Rapat Umum Pemegang Sukuk Mudharabah sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Satuan Pemindahbukuan : berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, yaitu senilai Rp1,00 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Sertifikat Jumbo Obligasi : berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam penitipan kolektif di KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, yang terdiri dari Obligasi Seri A, Obligasi Seri B dan Obligasi Seri C. Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah : berarti bukti penerbitan Sukuk Mudharabah yang disimpan dalam penitipan kolektif di KSEI yangditerbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan PemegangSukuk Mudharabah melalui Pemegang Rekening, yang terdiri dari Sukuk Mudharabah Seri A, Sukuk Mudharabah Seri B, dan Sukuk Mudharabah Seri C. Suara : berarti hak suara yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Mudharabah dalam RUPO dan RUPSu sebagaimana lebih lanjut diuraikan dalam Obligasi Berkelanjutan Tahap I dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Tahap I. Sukuk Mudharabah : berarti Sukuk Mudharabah dalam bentuk Rupiah, sesuai dengan Seri Sukuk Mudharabah dengannama Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Dinamika Multi Finance Tahap I Tahun 2017 jumlah Dana Sukuk Mudharabah sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari: - Sukuk Mudharabah Seri A dengan pendapatan bagi hasil Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 51,25% (lima puluh satu koma dua lima persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun berjangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi dalam jumlah Dana Sukuk Mudharabah sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah); - Sukuk Mudharabah Seri B dengan pendapatan bagi hasil Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 62,08% (enam puluh dua koma nol delapan persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun berjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi dalam jumlah Dana Sukuk Mudharabah sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah); - Sukuk Mudharabah Seri C dengan pendapatan bagi hasil Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 62,92% (enam puluh dua koma sembilan dua persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun berjangka waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi dalam jumlah Dana Sukuk Mudharabah sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah); Jumlah Dana Sukuk Mudharabah tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah dan/atau pelaksanaan pembelian kembali Dana Sukuk Mudharabah sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. xiii

Tanggal Emisi : berarti tanggal distribusi Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan tanggal pembayaran hasil Emisi Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah dari Penjamin Emisi Efek kepada Perseroan. Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi : berarti tanggal-tanggal jatuh tempo dari masing-masing seri Obligasi yang wajib dibayar oleh Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Daftar Pemegang Rekening dengan memperhatikan ketentuan dalam pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Tanggal Pembayaran : berarti tanggal pembayaran dana hasil Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah kepada Perseroan yang disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek ke dalam rekening Perseroan (in good funds) berdasarkan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi Tanggal Pembayaran Kembali Dana Sukuk Mudharabah Tanggap Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil : berarti tanggal-tanggal jatuh tempo pembayaran Bunga Obligasi masing-masing seri Obligasi yang wajib dibayar Perseroan melalui Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. : berarti tanggal dimana jumlah Dana Sukuk Mudharabah menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. : berarti tanggal-tanggal saat mana pembayaran Pendapatan Bagi Hasil menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Sukuk Mudharabah yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Tanggal Penjatahan : berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah, yang kepastian tanggalnya akan ditentukan dalam addendum Perjanjian Perwaliamanatan. Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM : berarti Undang-undang Negara Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal atau perubahannya dan/atau penggantinya. UU 1/1995 : berarti Undang-undang Republik Indonesia Nomor. 1 Tahun 1995 tanggal 7 Maret 1995 tentang Perseroan Terbatas. UUPT : berarti Undang-undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas. Wali Amanat : berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan Sukuk Mudharabah sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang dalam hal ini adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta Pusat atau pengganti dan penerima hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. xiv

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Adira Dinamika Multi Finance berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 131 tanggal 13 Nopember 1990 dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-19.HT.01.01.TH.91 tanggal 8 Januari 1991 dan didaftarkan untuk maksud itu dalam register di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No.34/Not.1991/PN/JKT.SEL tanggal 14 Januari 1991, serta diumumkan dalam Tambahan No. 421 dari Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Pebruari 1991. Perseroan memperoleh izin dalam kegiatan usaha Lembaga Pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 253/KMK.013/1991 tanggal 4 Maret 1991. 1. STRUKTUR PERMODALAN Berdasarkan Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% Atau Lebih per tanggal 31 Agustus 2017 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Bank Danamon Indonesia Tbk 920.700.000 92.070.000.000 92,07 - Masyarakat* ) Publik 75.095.200 7.509.520.000 7,51 PT Asuransi Adira Dinamika 4.204.800 420.480.000 0,42 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000 * ) Merupakan gabungan dari para pemegang saham Perseroan yang mempunyai kepemilikan saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. 2. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016. Angka-angka ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan auditan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 dan laporan auditan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan auditan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta catatan atas laporan keuangan yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan di Indonesia Laporan keuangan Perseroan untuk pada tanggal dan untuk peiode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017, yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh Kantor Akuntan Publik ( KAP ) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), yang ditandatangani oleh Lucy Luciana Suhenda, S.E., Ak., CPA pada tanggal 17 Oktober 2017 dengan opini Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 tidak diaudit dan tidak direviu sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance serta untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. xv

Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit wajar tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 8 Februari 2017. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit wajar tanpa pengecualian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 14 Januari 2016. Ikhtisar data keuangan penting di bawah ini juga menyajikan informasi keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang diambil dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan arus kas Perseroan. Informasi keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, yang tidak diaudit dan tidak direviu, telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Beberapa informasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 telah disajikan ulang dan direklasifikasi supaya dapat dibandingkan dengan informasi yang disusun untuk laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017. Lihat Catatan Laporan Keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 No. 43. Reklasifikasi ini tidak diaudit. LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Aset 27.744.207 27.643.104 28.447.007 Liabilitas 23.383.418 22.665.905 23.368.552 Ekuitas 4.360.789 4.977.199 5.078.455 LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016* 2017 Pendapatan 8.066.259 8.413.074 4.114.842 4.383.350 Beban (7.165.704) (6.696.983) (3.324.140) (3.371.440) Beban Pajak Penghasilan (235.719) (706.740) (198.098) (330.442) Laba Tahun/Periode Berjalan 664.836 1.009.351 592.604 681.468 Total Penghasilan Komprehensif Tahun/ Periode Berjalan 723.114 948.910 550.399 599.506 * Tidak diaudit. RASIO (dalam %, kecuali dinyatakan lain) Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Profitabilitas (%) Imbal Hasil Investasi (ROA) 3 2,4 3,7 2,2 2,4 Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 3 15,2 20,3 12,9 13,4 Laba Tahun Berjalan/Jumlah Pendapatan 8,2 12,0 14,4 15,5 Aset Produktif Piutang Pembiayaan Konsumen Bermasalah/Piutang Pembiayaan Konsumen (NPL) (%) 1 1,7 1,6 1,9 1,9 Likuiditas Pinjaman yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan dan Sukuk Mudharabah/Jumlah Aset (kali) 0,8 0,7 0,8 0,7 Gearing Ratio (kali) 2 4,9 4,1 4,6 4,1 Jumlah Pendapatan/Jumlah Aset (%) 29,1 30,4 15,0 15,4 Jumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas (kali) 5,4 4,6 5,0 4,6 xvi

(dalam %, kecuali dinyatakan lain) Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Pertumbuhan (%) Pertumbuhan Aset 4-7,3-0,4-1,1 2,9 Pertumbuhan Liabilitas 4-9,7-3,1-2,3 3,1 Pertumbuhan Ekuitas 4 8,1 14,1 5,0 2,0 Pertumbuhan Pendapatan 5-2,3 4,3 4,8 6,5 Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 5-16,1 51,8 199,4 15,0 1. Termasuk porsi pembiayaan bersama. 2. Gearing Ratio = Pinjaman Yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan dan Sukuk Mudharabah/Total Ekuitas. 3. Rasio untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2017 tidak disetahunkan. 4. Rasio pertumbuhan pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015 dan rasio pertumbuhan pada tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016. 5. Rasio pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 dan rasio pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016. TINGKAT PEMENUHAN RASIO KEUANGAN DALAM PERJANJIAN UTANG Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Tingkat Pemenuhan Persyaratan PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas I 10 - - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas II - - - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas III - - - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas IV 10 - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas IV 10 - - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas V - 10 10 PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas VI - - 10 PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas I - - - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas II 10 10 10 PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas III 10 - - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas IV - - - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas V 10 - - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas VI - 10 10 PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas VII - - 10 PT Bank Mega, Tbk. - Fasiltias I - 10 10 PT Bank Mega, Tbk. - Fasiltias II - - 10 PT Bank DKI - Fasilitas I - - - PT Bank DKI - Fasilitas II - 10 - PT Bank DKI - Fasilitas III 10 - - PT Bank DKI - Fasilitas IV - - 10 PT Bank DKI - Fasilitas V - - 10 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Fasilitas I - 10 - PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. - Fasilitas I 10 10 - PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. - Fasilitas II - - 10 PT Bank Nationalnobu, Tbk. - Fasilitas I 10 10 10 PT Bank Nationalnobu, Tbk. - Fasilitas II 10 10 10 PT Bank BCA Syariah 10 10 10 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. - 10 10 PT Bank KEB Hana Indonesia - Fasilitas I 10 - - xvii

Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 PT Bank KEB Hana Indonesia - Fasilitas II - 10 - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 10 - - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd. 10 - - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - 10 10 Citibank, N.A., Indonesia 10 10 10 PT Bank Victoria International, Tbk. 10 10 - JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta Branch - - - Australia and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ) Cabang Singapore 10 - BNP Paribas (Singapore) - Sindikasi I 10 10 - BNP Paribas (Singapore) - Sindikasi II 10 10 10 BNP Paribas (Singapore) - Sindikasi III 10 10 10 PT Bank DBS Indonesia - Sindikasi - 10 10 Obligasi II - - - Obligasi III - - - Obligasi IV - - - Obligasi V - - - Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 10 - - Obligasi Berkelanjutan I Tahap II - - - Obligasi Berkelanjutan I Tahap III 10 10 - Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 10 10 - Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan II Tahap III 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap II 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap III - 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV - 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap V - - 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I 10 - - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II 10 10 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I 10 10 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II - 10 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap III - - 10 Pemenuhan Persyaratan Rasio Keuangan Catatan atas rasio jumlah utang terhadap ekuitas:pinjaman yang diterima dari bank yang dinyatakan diatas hanyalah untuk pinjaman dengan perikatan terkait rasio sesuai yang disebutkan di dalam laporan keuangan Perseroan. xviii

3. FAKTOR RISIKO A. Risiko yang berkaitan dengan usaha Perseroan 1) Risiko Mikro Ekonomi a. Risiko Kredit b. Risiko Operasional c. Risiko Pasar d. Risiko Likuiditas e. Risiko Hukum f. Risiko Kepatuhan g. Risiko Reputasi Dan Risiko Strategis 2) Risiko Makro Ekonomi a. Risiko Perekonomian b. Risiko Sosial Dan Keamanan c. Risiko Kebijakan Moneter d. Risiko Perubahan Kurs e. Risiko Dampak Akibat Krisis Global f. Risiko Tingkat Ketersediaan Dan Permintaan Atas Kendaraan Bermotor g. Risiko Persaingan B. Risiko Investasi Yang Berkaitan Dengan Obligasi dan Sukuk Mudharabah Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah: 1) Risiko tidak likuidnya Obligasi dan Sukuk Mudharabah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi dan Sukuk Mudharabah sebagai investasi jangka panjang. 2) Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga dan/atau pendapatan bagi hasil serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. 4. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV TAHAP I DAN SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III TAHAP I Obligasi Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Sukuk Mudharabah Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Sukuk Mudharabah III Tahap I ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan secara murabahah. 5. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH YANG AKAN DITERBITKAN Ringkasan Penawaran Umum Obligasi adalah sebagai berikut: Nama Obligasi : Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 Jumlah Pokok Obligasi : Sebesar Rp1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah), yang terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu: Obligasi Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp316.000.000.000,- (tiga ratus enam belas miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri A; Obligasi Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp893.000.000.000,- (delapan ratus sembilan puluh tiga miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri B; dan xix

Obligasi Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp91.000.000.000,- (sembilan puluh satu miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Obligasi Seri C. Jangka Waktu : Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi; Obligasi Seri B dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi; dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi. Harga Penawaran : 100% dari nilai Obligasi. Tingkat Obligasi Bunga : Obligasi Seri A sebesar 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun; Obligasi Seri B sebesar 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun dan Obligasi Seri C sebesar 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah Hari Kalender yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Bunga Obligasi dibayarkan setiap Triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan bersamaan dengan Pelunasan Pokok masing-masing seri Obligasi. Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Jumlah Minimum Pemesanan : Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. Penyisihan (Sinking Fund) Pembelian (Buy Back) Dana Kembali : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini. : Perseroan dapat membeli kembali Obligasi baik seluruhnya maupun sebagian ditujukan sebagai pembayaran kembali Obligasi atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pembelian kembali (buy back) Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kembali (buy back) Obligasi Perseroan tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat mematuhi ketentuanketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Pembelian kemabali (buy back) Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. Rencana pembelian kembali (buy back) Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali (buy back) atas Obligasi dimulai. Jaminan : Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi berupa Piutang Lancar yang yang akan dibebankan dengan fidusia selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Pokok Obligasi dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai sesuai dengan ketentuan Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar kurang dari nilai sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. xx

Wali Amanat : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Ringkasan Penawaran Umum Sukuk Mudharabah adalah sebagai berikut: Nama Sukuk Mudharabah Dana Sukuk Mudharabah : Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 : Sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah), yang terdiri dari 3 (tiga) seri yaitu: Sukuk Mudharabah Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Sukuk Mudharabah Seri A; Sukuk Mudharabah Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Sukuk Mudharabah Seri B; dan Sukuk Mudharabah Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah), yang akan dibayarkan secara penuh (bullet payment) pada tanggal jatuh tempo Sukuk Mudharabah Seri C. Jangka Waktu : Sukuk Mudharabah Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi; Sukuk Mudharabah Seri B dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi; dan Sukuk Mudharabah Seri C dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi. Harga Penawaran : 100% dari Dana Sukuk Mudharabah. Tingkat Indikasi Bagi Hasil : Sukuk Mudharabah ini memberikan tingkat Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah dengan Pendapatan Yang Dibagihasilkan, yaitu: Sukuk Mudhabarah Seri A ini memberikan Besarnya Nisbah adalah 51,25% (lima puluh satu koma dua lima persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun. Sukuk Mudhabarah Seri B ini memberikan Besarnya Nisbah adalah 62,08% (enam puluh dua koma nol delapan persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun. Sukuk Mudhabarah Seri C ini memberikan Besarnya Nisbah adalah 62,92% (enam puluh dua koma sembilan dua persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Tingkat Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah tersebut merupakan indikasi pendapatan bagi hasil dalam persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dibayarkan setiap Triwulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bagi Hasil Sukuk Mudharabah. Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah pertama akan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018 sedangkan pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah terakhir akan dilakukan bersamaan dengan Pelunasan Pokok masing-masing Seri Sukuk Mudharabah. Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Jumlah Minimum Pemesanan : Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. Penyisihan (Sinking Fund) Dana : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Sukuk Mudharabah ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Sukuk Mudharabah ini. xxi

Pembelian (Buy Back) Kembali : Perseroan dapat membeli kembali Sukuk Mudharabah baik seluruhnya maupun sebagian ditujukan sebagai pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. Pembelian kembali (buy back) Sukuk Mudharabah baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Pembelian kembali (buy back) Sukuk Mudharabah Perseroan tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Pembelian kembali (buy back) Sukuk Mudharabah hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. Rencana pembelian kembali (buy back) Sukuk Mudharabah wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Sukuk Mudharabah tersebut di surat kabar. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Sukuk Mudharabah. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali (buy back) atas Sukuk Mudharabah dimulai. Jaminan : Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah berupa Piutang Lancar pembiayaan secara murabahah yang yang akan dibebankan dengan fidusia selambatlambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari Dana Sukuk Mudharabah dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurangkurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh persen) dari Dana Sukuk Mudharabah. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai sesuai dengan ketentuan Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar pembiayaan secara murabahah kurang dari nilai sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Wali Amanat : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk xxii

6. OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN No. Nama Obligasi Seri Jumlah Nominal (Rp) Tingkat Bunga Jangka Waktu Peringkat Tanggal Efektif Bapepam Jatuh Tempo Jumlah Terhutang (Rp) 1. Obligasi Berkelanjutan I Adira Dinamika Multi Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2012 C 673.000.000.000 8,75% 60 bulan idaa+ 9 Des 2011 27 Sep 2017-2. Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013 D 851.000.000.000 8,90% 60 bulan idaa+ 21 Peb 2013 1 Maret 2018 851.000.000.000 3 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2013 C 490.000.000.000 11,00% 60 bulan idaa+ 21 Peb 2013 24 Okt 2018 490.000.000.000 4 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2014 C 450.000.000.000 10,75% 60 bulan idaa+ 21 Peb 2013 14 Mei 2019 450.000.000.000 5 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap IV Tahun 2014 B C 808.000.000.000 88.000.000.000 10,50% 10,75% 36 bulan 60 bulan idaaa 21 Peb 2013 12 Nov 2017 12 Nov 2019 808.000.000.000 88.000.000.000 6 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Tahap II Tahun 2014 B 45.000.000.000 10,50% 36 bulan idaa(sy) 21 Peb 2013 12 Nop2017 45.000.000.000 7 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015 A B 741.000.000.000 238.000.000.000 9,50% 10,25% 36 bulan 60 bulan idaaa 25 Jun 2015 30 Jun 2018 30 Jun 2020 741.000.000.000 238.000.000.000 8 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2015 B 59.000.000.000 9,50% 36 bulan idaa(sy) 25 Jun 2015 30 Jun 2018 59.000.000.000 9 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015 B 668.000.000.000 9,50% 36 bulan idaaa 25 Jun 2015 25 Agst 2018 668.000.000.000 C 277.000.000.000 10,25% 60 bulan 25 Agst 2020 277.000.000.000 10 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2016 B 330.500.000.000 9,50% 36 bulan idaaa 25 Jun 2015 2 Mar 2019 330.500.000.000 C 697.500.000.000 10,25% 60 bulan 2 Mar 2021 697.500.000.000 11 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016 A 835.000.000.000 7,9% 370 hari idaaa 25 Jun 2015 6 Agst 2017 - B 434.000.000.000 8,75% 36 bulan 26 Jul 2019 434.000.000.000 C 431.000.000.000 9,25% 60 bulan 26 Jul 2021 431.000.000.000 12 Sukuk Mudarabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun A 30.000.000.000 7,9% 370 hari idaa(sy) 25 Jun 2015 6 Agst 2017-2016 B 42.000.000.000 8,75% 36 bulan 26 Jul 2019 42.000.000.000 C 14.000.000.000 9,25% 60 bulan 26 Jul 2021 14.000.000.000 13 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap V Tahun 2017 A 913.000.000.000 7,50% 370 hari idaaa 25 Jun 2015 2 Apr 2018 913.000.000.000 B 860.000.000.000 8,60% 36 bulan 22 Mar 2020 860.000.000.000 C 241.000.000.000 8,90% 60 bulan 22 Mar 2022 241.000.000.000 14 Sukuk Murdarabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2017 A 274.000.000.000 7,50% 370 hari idaaa 25 Jun 2015 2 Apr 2018 274.000.000.000 B 105.000.000.000 8,60% 36 bulan 22 Mar 2020 105.000.000.000 C 7.000.000.000 8,90% 60 bulan 22 Mar 2022 7.000.000.000 Total Obligasi dan Sukuk Mudharabah Yang Masih Terhutang Sampai Dengan Prospektus ini diterbitkan 9.064.000.000.000 xxiii

7. STRATEGI USAHA PERSEROAN Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha pembiayaan konsumen memiliki beberapa strategi usaha. Strategi usaha tersebut dimaksudkan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut: 1) Fokus kepada Portofolio dengan Tingkat Pengembalian yang Tinggi Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut. 2) Menerapkan Manajemen Risiko secara Hati-Hati Kajian secara menyeluruh atas kemampuan finansial dari setiap calon konsumen dan mengharuskan pembayaran minimum atas uang muka merupakan hal yang wajib dilakukan. 3) Komitmen untuk Produktifitas dan Efisiensi Penyempurnaan sistem dan prosedur untuk meningkatkan produktivitas dan fungsi pendukung lainnya yang dipilih untuk meningkatkan efisiensi, namun tetap menjaga kualitas dari sistim dan prosedur. 4) Menjaga Hubungan yang Kuat dan Erat Perseroan sangat menyadari bahwa hubungan yang kuat dan erat dengan rekan usaha dan konsumen merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan, dan kepuasan baik untuk konsumen maupun rekan usaha. 5) Optimalisasi Layanan Usaha Perusahaan terus memaksimalkan fungsi dan kinerja jaringan usahanya agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan rekan usaha. 6) Pengembangan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Perseroan sangat memahami bahwa teknologi informasi dan sumber daya manusia memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya untuk mengembangkan teknologi informasi dan sumber daya manusianya. 7) Sinergi dengan Perusahaan Induk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Produk-produk gabungan dan potensi berbasis konsumen dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah menciptakan sinergi usaha yang menakjubkan. 8) Diversifikasi Sumber Pendanaan yang Seimbang Perseroan selalu berusaha dalam mencari sumber pendanaan yang stabil dan kompetitif dalam mencukupi kebutuhan pendanaan, selain dengan dukungan penuh dari Induk Perusahaan, Adira Finance juga bergerak ke arah diversifikasi ke berbagai pilihan yang tersedia dalam pasar modal dalam upaya menangkap peluang bisnis yang ada sehingga akan terus terjaga struktur pendanaan yang efektif dan seimbang. 8. PROSPEK USAHA PERSEROAN Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan telah menetapkan fokus kegiatan pada pembiayaan sepeda motor dan mobil dari berbagai merek kendaraan baik kendaraan baru maupun bekas. Pada awalnya, pembiayaan lebih difokuskan pada sepeda motor mengingat pasar yang besar di Indonesia, yang mana Indonesia bahkan mencatatkan penjualan sepeda motor terbesar di antara negara-negara ASEAN. Namun dengan pertumbuhan yang pesat di industri mobil, Perseroan melihat bahwa pasar ini memiliki prospek yang menjanjikan untuk kedepannya. Maka dalam beberapa waktu terakhir, Perseroan pun meningkatkan komposisi pada portofolio tersebut, mengingat saat ini penjualan nasional mobil sudah menembus 1 juta sejak tahun 2012. xxiv

Secara umum, prospek usaha pembiayaan konsumen di Indonesia masih menjanjikan, didukung oleh faktor-faktor berikut ini: Tingkat kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih bertumbuh Tingkat kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih terus tumbuh yaitu diestimasikan sekitar 1:3 untuk sepeda motor (1 sepeda motor untuk setiap 3 penduduk) dan tingkat kepemilikan mobil di Indonesia diestimasikan sekitar 1:13 (1 mobil untuk setiap 13 penduduk). Transportasi publik di Indonesia yang belum memadai dan belum dikembangkan dengan baik Transportasi publik di Indonesia yang belum memadai menjadi faktor pemicu masyarakat untuk memiliki kendaraan pribadi. Daya beli masyarakat yang masih terus meningkat Pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir telah meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan. PDB per kapita meningkat dua kali lipat dari US$1.964 pada tahun 2007 menjadi sekitar US$3.605 pada tahun 2016. Pembelian kendaraan melalui kredit masih relatif besar Sekitar 70-75% dari penjualan sepeda motor dan mobil diperkirakan masih melalui skema kredit. Selain prospek industri otomotif, hal lain yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perusahaan pembiayaan adalah ketersediaan likuiditas. Perseroan mempunyai keunggulan di dalam hal likuiditas yang mendapatkan dukungan penuh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, selaku pemegang saham utama. 9. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutanini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan surat Pefindo No. RC-781/PEF-DIR/IX/2017 dan No. RC-781/PEF-DIR/IX/2017 tanggal 15 September 2017 untuk periode 14 September 2017 sampai dengan 1 September 2018, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) dan Sukuk Mudharabah Perseroan adalah: idaaa (Triple A) idaaa(sy) (Triple A Syariah) Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Bab I tentang Penawaran Umum. xxv

Halaman ini sengaja dikosongkan xxvi

I. PENAWARAN UMUM A. PENAWARAN UMUM OBLIGASI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI BERKELANJUTAN IV ADIRA FINANCE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP9.000.000.000.000,- (SEMBILAN TRILIUN RUPIAH) Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: OBLIGASI BERKELANJUTAN IV ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP1.300.000.000.000,- (SATU TRILIUN TIGA RATUS MILIAR RUPIAH) Obligasi Seri A : Jumlah Obligasi Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp316.000.000.000 (tiga ratus enam belas miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Obligasi Seri B : Jumlah Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp893.000.000.000 (delapan ratus sembilan puluh tiga miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Obligasi Seri C : Jumlah Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp91.000.000.000 (sembilan puluh satu miliar Rupiah) dengan bunga Obligasi sebesar 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 22 Desember 2018 untuk Seri A, tanggal 12 Desember 2020 untuk Seri B dan tanggal 12 Desember 2022 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi. Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Obligasi) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): idaaa (Triple A) KANTOR PUSAT The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159 PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Kegiatan Usaha Utama: Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Jaringan Usaha Memiliki 193 Kantor Cabang, 250 Kantor Perwakilan dan 33 Kios, antara lain di wilayahsumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur dan Papua RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, YAITU RISIKO YANG DISEBABKAN OLEH KEGAGALAN DEBITUR/KONSUMEN DALAM MEMENUHI KEWAJBANNYA SESUAI DENGAN KONTRAK DENGAN PERSEROAN ATAU TIDAK MELAKUKAN SEPERTI YANG TELAH DISETUJUI DAN DISEPAKATI. APABILA KEGAGALAN KREDITUR DALAM MEMENUHI KEWAJIBANNYA SESUAI KONTRAK DENGAN PERSEROAN DIALAMI DALAM JUMLAH YANG CUKUP BESAR MAKA AKAN BERDAMPAK TERHADAP PENDAPATAN DAN KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN. 1

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG AKAN DITERBITKAN NAMA OBLIGASI OBLIGASI BERKELANJUTAN IV ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2017 JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) seri yang jatuh temponya berbeda-beda sesuai dengan Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dengan rincian sebagai berikut: Obligasi Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 22 Desember 2018; Obligasi Seri B dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 12 Desember 2020; dan Obligasi Seri C dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 12 Desember 2022. JENIS OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali sertifikat jumbo obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan pemegang obligasi melalui Pemegang Rekening dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya sertifikat jumbo obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI atau Pemegang Rekening. JUMLAH POKOK OBLIGASI Seluruh nilai Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan berjumlah sebesar Rp1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut: Obligasi Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp316.000.000.000,- (tiga ratus enam belas miliar Rupiah); Obligasi Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp893.000.000.000,- (delapan ratus sembilan puluh tiga miliar Rupiah); dan Obligasi Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp91.000.000.000,- (sembilan puluh satu miliar Rupiah). Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi. HARGA PENAWARAN Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. BUNGA OBLIGASI Obligasi Seri A: Obligasi Seri B: Obligasi Seri C: Bunga Tetap sebesar 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun; Bunga Tetap sebesar 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun; dan Bunga Tetap sebesar 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Jadwal pembayaran Bunga untuk masing-masing seri Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini: Tanggal Pembayaran Bunga Seri A Seri B Seri C Bunga Obligasi Ke-1 12 Maret 2018 12 Maret 2018 12 Maret 2018 Bunga Obligasi Ke-2 12 Juni 2018 12 Juni 2018 12 Juni 2018 Bunga Obligasi Ke-3 12 September 2018 12 September 2018 12 September 2018 Bunga Obligasi Ke-4 22 Desember 2018 12 Desember 2018 12 Desember 2018 Bunga Obligasi Ke-5-12 Maret 2019 12 Maret 2019 Bunga Obligasi Ke-6-12 Juni 2019 12 Juni 2019 Bunga Obligasi Ke-7-12 September 2019 12 September 2019 2

Tanggal Pembayaran Bunga Seri A Seri B Seri C Bunga Obligasi Ke-8-12 Desember 2019 12 Desember 2019 Bunga Obligasi Ke-9-12 Maret 2020 12 Maret 2020 Bunga Obligasi Ke-10-12 Juni 2020 12 Juni 2020 Bunga Obligasi Ke-11-12 September 2020 12 September 2020 Bunga Obligasi Ke-12-12 Desember 2020 12 Desember 2020 Bunga Obligasi Ke-13 - - 12 Maret 2021 Bunga Obligasi Ke-14 - - 12 Juni 2021 Bunga Obligasi Ke-15 - - 12 September 2021 Bunga Obligasi Ke-16 - - 12 Desember 2021 Bunga Obligasi Ke-17 - - 12 Maret 2022 Bunga Obligasi Ke-18 - - 12 Juni 2022 Bunga Obligasi Ke-19 - - 12 September 2022 Bunga Obligasi Ke-20 - - 12 Desember 2022 Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi, di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran setiap Tanggal Pembayaran Bunga. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. SATUAN PEMINDAHBUKUAN OBLIGASI Satuan pemindahbukuan Obligasi adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. SATUAN PERDAGANGAN OBLIGASI Perdagangan Obligasi dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau Perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab II Penggunaan Dana yang Diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah. TATA CARA PEMBAYARAN POKOK OBLIGASI a. Obligasi harus dilunasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. b. Pembayaran Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. Pembayaran Pokok Obligasi yang terutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui KSEI selaku Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Pokok Obligasi yang bersangkutan. 3

OBLIGASI MERUPAKAN BUKTI UTANG a. Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, Obligasi merupakan bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Obligasi ditambah dengan Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan. b. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan. PENDAFTARAN OBLIGASI DI KSEI a. Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku. b. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. HAK SENIORITAS ATAS UTANG Sesuai dengan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas Piutang Lancar sebesar 50% dari nilai Pokok Obligasi dan memiliki hak senioritas atas nilai obligasi yang tidak dijamin. Dengan demikian, 50% dari nilai Pokok Obligasi, yaitu nilai obligasi yang tidak dijamin, merupakan hutang yang mempunyai kedudukan pari passu dengan kewajiban Perseroan lainnya yang tidak dijamin, baik yang telah ada maupun yang akan ada di masa datang. TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN DI MASA AKAN DATANG Sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, sebelum dilunasinya semua Pokok Obligasi dan Bunga Obligasi, Perseroan tidak akan melakukan pengeluaran obligasi, atau melakukan pengeluaran instrumen hutang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat. PENARIKAN OBLIGASI Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO. PENGALIHAN OBLIGASI Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening selaku Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak lain yang berhubungan dengan Obligasi. JAMINAN Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi berupa Piutang Lancar yang akan dibebankan dengan fidusia pada selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai Pokok Obligasi dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasidan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai sesuai dengan ketentuan Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan, jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar kurang dari nilai sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi. 4

PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi. HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI Dalam rangka Penawaran Umum ini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan surat Pefindo No. RC-781/PEF-DIR/IX/2017 tanggal 15 September 2017 perihal Sertifikat Pemeringkatan atas Obligasi Berkelanjutan IV PT Adira Dinamika Multi Finance Periode 14 September 2017 sampai dengan 1 September 2018, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah: idaaa (Triple A) Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan. Pertimbangan (Rationale) Pefindo menegaskan peringkat kredit korporasi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), Obligasi Berkelanjutan III/2013, dan Obligasi Berkelanjutan III/2015 di idaaa. Pefindo juga menegaskan peringkat Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II/2015 di idaaa(sy). Pada saat yang sama, Pefindo memberikan peringkat idaaa untuk rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Perusahaan senilai maksimum Rp9,0 triliun dan memberikan peringkat idaaa(sy) untuk rencana penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Perusahaan senilai maksimum Rp1,0 triliun. Selain itu, Pefindo menegaskan peringkat idaaa untuk Obligasi Berkelanjutan II/2014 Tahap IV Seri B dan menegaskan peringkat idaaa(sy) untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2014 Tahap II Seri B yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2017 dengan nilai total sebesar Rp853,0 miliar. Prospek untuk peringkat kredit Perusahaan adalah stabil. Kesiapan Perusahaan untuk melunasi Obligasi dan Sukuk tersebut didukung oleh saldo kas dan setara kas sebesar Rp1,2 triliun pada akhir Juni 2017 dan penerimaan angsuran bulanan sebesar Rp3,3 triliun per bulan. Didirikan pada tahun 1990, Perseroan merupakan salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor terbesar di Indonesia. Perseroan menyediakan layanan pembiayaan kendaraan bermotor baru maupun bekas, untuk mobil maupun sepeda motor serta barang rumah tangga (durables). Pada 30 Juni 2017, Perseroan memiliki 20,095 karyawan untuk melayani nasabah melalui 492 jaringan pelayanan bisnisnya yang terdiri dari 193 kantor cabang dan jaringan yang lebih kecil yang terletak di kota-kota besar di Indonesia. Sebanyak 92,1% saham Perseroan dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan 7,9% dimiliki oleh publik (termasuk 0,4% dimiliki oleh Asuransi Adira Dinamika). Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Sinergi yang sangat kuat dan hubungan yang saling menguntungkan dengan Induk Perusahaan. Pefindo menilai Perseroan sebagai anak perusahaan yang penting dan sebagai perpanjangan divisi pembiayaan kendaraan bermotor dari BDMN, dengan kontribusi sekitar 33% dari total laba bersih Induk Perusahaan pada Juni 2017. Dengan kontribusi yang berkelanjutan dan signifikan terhadap Induk Perusahaan, kami melihat dukungan dari BDMN akan terus berjalan untuk jangka waktu yang lama, tidak hanya ketika saat ekspansi bisnis, namun juga saat dalam keadaan kesulitan keuangan. Selain dari sisi pendanaan. Induk Perusahaan menyediakan dukungan operasional, seperti cross selling dan juga implementasi kebijakan manajemen risiko yang lebih hati-hati. Peringkat BDMN adalah idaaa/stabil, mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham mayoritasnya, permodalan yang sangat kuat, dan posisi pasar yang kuat walaupun dibatasi oleh performa yang lemah di bisnis mass market. Pada 1H2017, BDMN termasuk salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dengan total aset, total ekuitas, dan laba bersih masing-masing sebesar Rp176,1 triliun, Rp37,5 triliun, dan Rp2,0 triliun. 5

Pangsa pasar yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor. Pefindo melihat Perseroan akan mampu untuk mempertahankan posisi pasarnya yang sangat kuat, dengan pangsa pasar di industri dalam hal piutang kelolaan bersih (NSA) sebesar 8%-9% dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Pada 1H2017, NSA Perusahaan sebesar Rp44,6 triliun, setara dengan pangsa pasar sebesar 8,8%. Meskipun pembiayaan baru menurun dalam beberapa tahun terakhir, Pefindo tetap melihat Perusahaan sebagai salah satu Perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia. Perseroan telah mampu mempertahankan eksistensi yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, dengan pangsa pasar yang stabil dari sisi penjualaan motor dan mobil masing-masing sebesar 11,6% dan 4,2% pada 1H2017. Kami melihat bahwa posisi pasar yang kuat ini didukung oleh dukungan dana yang berkelanjutan dari Induk Perusahaan, yang mewakili 45% dari total pendanaan, jaringan distribusi yang luas, dan hubungan yang baik dengan diler utama kendaraan bermotor. Portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Kebijakan Perseroan untuk melayani berbagai segmen dan merek kendaraan bermotor telah memberikan fleksibilitas untuk profil bisnis Perusahaan. Dengan demikian, Perseroan dapat beralih dari satu segmen atau merek lainnya sesuai dengan situasi pasar. Pada 1H2017, pembiayaan baru Perseroan seimbang antara sepeda motor dan mobil masing-masing sebesar 56% dan 41%, termasuk pembiayaan multiguna. Kami memperkirakan portofolio bisnis Perusahaan akan terus terdiversifikasi dengan baik dalam jangka waktu dekat hingga menengah, didukung oleh jumlah nasabah yang banyak dan variasi produk yang beragam. Selain itu, bisnis Perusahaan secara geografis juga terdiversifikasi dengan baik, dengan pembiayaan baru dari daerah luar Jawa mewakili 48% dari total pembiayaan di 1H2017. Kekuatan tersebut dibatasi oleh: Tekanan pada kualitas aset. Pefindo memperkirakan kualitas aset Perseroan akan terus berada dalam tekanan dalam jangka waktu dekat, dengan proyeksi rasio piutang kelolaan bermasalah (NPR, hari keterlambatan > 30 hari) dibandingkan piutang kelolaan bersih (NSA) sebesar 4%-4,5%. NPR Perusahaan tercatat tinggi di 5,8% pada 1H2017, meningkat dari sebesar 3,3% di FY2016. Hal ini dikarenakan kontribusi yang meningkat dari segmen kendaraan bekas, yang memiliki rate lebih tinggi, kombinasi dengan porsi yang tinggi dari nasabah non-pendapatan tetap yang cenderung lebih rentan dengan faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi. Pada Juni 2017, kontribusi pembiayaan mobil dan motor bekas Perusahaan terhadap total portofolio pembiayaan Perusahaan telah meningkat menjadi sebesar 41% dari sebesar 37% di FY2016. Segmen pembiayaan kendaraan bekas diproyeksikan akan berkontribusi lebih dari 40% dari total portofolio pembiayaan Perusahaan dalam jangka waktu dekat. Selain itu, penurunan pembiayaan baru dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan beban tambahan kepada manajemen dalam usahanya memperbaiki dan menjaga rasio NPL dalam level yang terkendali. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar; 2. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek; 3. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; 4. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan; 5. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO; 6. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. 7. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar; 8. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai; 9. Rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8, paling sedikit memuat informasi tentang: a. periode penawaran pembelian kembali; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; e. tata cara penyelesaian transaksi; 6

f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h. tata cara pembelian kembali Obligasi; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi. 10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali; 11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi; 12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9 dengan ketentuan: a. jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing jenis Obligasi yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan; b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi; 13. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: a. jumlah Obligasi yang telah dibeli; b. rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; c. harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi; 14. Dalam hal terdapat lebih dari satu Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali Efek bersifat utang dilakukan dengan mendahulukan Efek bersifat utang yang tidak dijamin. 15. Dalam hal terdapat lebih dari satu Efek bersifat utang yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut. 16. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Efek bersifat utang, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Efek bersifat utang tersebut. 17. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: a. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN Sebelum dilunasinya Jumlah Terutang. Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa: a. Perseroan tanpa persetujuan tertulis dari Waliamanat, tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) membayar, membuat atau menyatakan distribusi pembayaran lain selama Perseroan tidak melakukan pembayaran Jumlah Terutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Pengakuan Utang atau terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali pembayaran untuk pembagian dividen. 2) memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang memiliki hubungan Afiliasi ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhan jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi jumlah Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) kecuali pinjaman yang telah ada sebelum Perjanjian Perwaliamanatan ditandatangani dan pinjaman dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan. 3) membuat atau mengijinkan hak jaminan atas seluruh atau sebagian dari pendapatan atau harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini maupun dimasa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan 4) menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari harta kekayaan Perseroan, baik satu persatu ataupun secara keseluruhan berjumlah sebesar 40% (empat puluh persen) atau lebih dari harta kekayaan Perseroan dari laporan keuangan terakhir yang diaudit, kecuali pengalihan piutang Perseroan untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan. 5) melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi. 6) melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar dan ijin usaha Perseroan. 7

7) melakukan pengeluaran obligasi, atau melakukan pengeluaran instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi. 8) mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. 9) Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau diberikan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kecuali: a. diberikan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) sebagai akibat adanya permohonan kepailitan pihak lain; atau b. dalam hal kondisi keuangan Perseroan sudah dalam keadaan yang sedemikian rupa yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada pihak lain. 10) mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya diluar kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan dikendalikan oleh pihak lain. b. Pemberian Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam point a di atas akan diberikan oleh Wali Amanat dengan ketentuan sebagai berikut: 1) permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; 2) Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta data/dokumen pendukung lainnya dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika waktu 15 (lima belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokuemn pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan 3) Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan. c. Perseroan berkewajiban untuk: 1) menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen pembayaran paling lambat 1 (satu) Hari Kerja (in good fund) sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan menyerahkan kepada Wali Amanat fotokopi bukti penyetoran dana tersebut selambat-lambatnya pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Apabila sampai Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, Perseroan belum menyetorkan dana tersebut, maka Perseroan harus membayar Denda atas kelalaian tersebut. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayar kepada Pemegang Obligasi secara proporsional sesuai dengan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran. 2) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap berlakunya segala kuasa, ijin dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap Dokumen Emisi di Republik Indonesia. 3) memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir, diserahkan kepada Wali Amanat berdasarkan ketentuan Pasal 6.3 (x), harus berada dalam rasio jumlah Pinjaman terhadap Ekuitas tidak melebihi rasio 10 (sepuluh) berbanding 1 (satu) dengan tetap memperhatikan pembatasan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor: 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, atau perubahan-perubahannya yang berlaku dari waktu kewaktu. 4) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. 5) mempertahankan Jaminan dengan nilai tidak kurang dari 50% (lima puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi, sejak ditandatanganinya perjanjian penjaminan fidusia (tagihan) yang akan ditandatangani oleh Perseroan dan Wali Amanat selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi. 6) mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 7) memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi terhadap segala resiko yang biasa dihadapi oleh perusahan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan. 8) segera memberikan kepada Wali Amanat secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain-lain. 9) memberikan ijin kepada Wali Amanat atau pihak yang ditunjuk oleh Wali Amanat dengan pemberitahuan 6 (enam) Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, untuk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung-gedung dan 8

halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai dan melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan catatan keuangan Perseroan yang terkait dengan penerbitan Obligasi sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperaturan yang berlaku, dengan biaya-biaya yang disetujui terlebih dahulu oleh Perseroan. 10) menyampaikan kepada wali amanat: a. Salinan dari laporan-laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibidang pasar modal yang disampaikan kepada OJK, Bursa Efek, KSEI, salinan dari pemberitahuan atau surat edaran kepada pemegang saham dalam waktu selambatlambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas. b. Salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan. c. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK atau OJK disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan Perseroan. d. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK. e. Laporan keuangan triwulan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK. 11) Memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akutansi bersadarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha Perseroan. 13) Memberitahu Wali Amanat atas: a. setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya usaha atau operasi atau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada). b. setiap perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, susunan pemegang saham mayoritas Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada). c. perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan yang dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada), yang secara material mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (bila ada). d. terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian dengan segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat, menyerahkan pada Wali Amanat suatu pernyataan yang ditandatangani oleh seseorang yang dapat diterima Wali Amanat untuk maksud tersebut yang dikonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya telah diberitahukan kepada Wali Amanat atau diberitahukan pada saat konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau langkah langkah yang diambil (atau diusulkan untuk diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut. 14) membayar kewajiban pajak atau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan usahanya sebagaimana mestinya. 15) selama jangka waktu Obligasi pemegang saham mayoritas dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan adalah tetap sama dengan pemegang saham mayoritas Perseroan pada saat diterbitkannya Obligasi. 16) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-712/BL/2012 Tanggal 26-12-2012 (dua puluh enam Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Perseroan sehubungan dengan pemeringkatan. 17) melakukan penyetoran uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan pada bank yang disepakati secara tertulis oleh Perseroan dan Wali Amanat, selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah diterimanya surat dari Wali Amanat dalam hal nilai Jaminan kurang dari 50% (lima puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi, sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan apabila nilai Jaminan telah kembali memenuhi 50% (lima puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi, maka uang tunai yang ada dalam rekening penampungan tersebut menjadi hak Perseroan sepenuhnya, dan Perseroan dengan ini memberi kuasa kepada Wali Amanat untuk menguasai uang tunai senilai kekurangan Jaminan tersebut di atas dan menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan penguasaan uang tunai tersebut. Apabila Perseroan melakukan kelalaian berdasarkan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan maka Wali Amanat dengan ini diberi kuasa oleh Perseroan untuk mengambil, menerima dan melakukan tindakan-tindakan lain sehubungan dengan penerimaan uang tunai tersebut sejumlah kekurangan tersebut di atas termasuk menandatangai dokumen-dokumen yang diperlukan, yang akan dipergunakan untuk pembayaran Jumlah Terutang. 9

18) memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan. 19) Perseroan tidak akan menjaminkan Jaminan yang diberikan Perseroan kepada Pemegang Obligasi kepada pihak manapun. KELALAIAN PERSEROAN a. Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai apabila terjadi salah satu atau lebih dari keadaan atau kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini: 1) Perseroan tidak melaksanakan atau tidak mentaati ketentuan dalam kewajiban pembayaran Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi; atau 2) Perseroan tidak melaksanakan atau tidak mentaati salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan (selain point a butir i di atas); atau 3) Fakta mengenai jaminan, keadaan, atau status Perseroan serta pengelolaannya tidak sesuai dengan informasi dan keterangan yang diberikan oleh Perseroan; atau 4) Apabila Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian utang oleh salah satu atau lebih krediturnya (cross default) dalam jumlah utang melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari ekuitas Perseroan, dari laporan keuangan terkini yang telah di audit, baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian utang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh pihak yang mempunyai tagihan dan/atau kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau 5) Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran utang (moratorium) oleh badan peradilan yang berwenang; atau 6) Apabila Perseroan tidak memberikan Jaminan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan; atau 7) Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht) diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan b. Dalam hal terjadi salah satu keadaan atau kejadian sebagaimana dimaksud dalam: 1) Point a butir 1) 5) dan 6) keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa dihilangkannya keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; 2) Point a butir 2) 3) 4) dan 7) keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa dihilangkannya keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; maka Wali Amanat wajib memberitahukan kejadian tersebut kepada Pemegang Obligasi melalui 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atas biaya Perseroan dan Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut ketentuan dan tata cara didalam Perjanjian Perwaliamanatan. Di dalam RUPO tersebut Wali Amanat akan meminta penjelasan dari Perseroan sehubungan dengan kelalaian tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan Perseroan, maka akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Obligasi sesuai dengan keputusan RUPO menjadi jatuh tempo dan dapat dituntut pembayarannya dengan segera dan sekaligus. Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus mengajukan tagihan kepada Perseroan. Perseroan berkewajiban melakukan pembayaran dalam waktu yang ditentukan dalam tagihan yang bersangkutan. 10

c. Apabila: 1) Perseroan dicabut izin usahanya oleh Menteri Keuangan atau Instansi lain yang berwenang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; atau 2) Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang secara hukum telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun semua atau sebagian besar harta benda Perseroan atau tindakan lainnya yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya; atau 3) Perseroan dibubarkan, bubar karena sebab lain atau dinyatakan pailit, kecuali bubar karena penggabungan atau peleburan yang telah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo dengan sendirinya. PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab IX pada Prospektus ini. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi ini. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional Gedung BNI BSD Lantai 14 CBD BSD Lot I No. 5 Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang, Serpong Tangerang Selatan 15310 Telp.: (021) 25541220 23 ext. 3162, ext. 3139 Faks.: (021) 29411502, 29411512 Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuanketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Repubik Indonesia serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan: a. RUPO diadakan untuk tujuan antara lain: 1) mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi dan dengan memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4. 2) menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; 3) memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; 4) mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4; 5) Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 11

b. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan: 1) Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20 % (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi, termasuk di dalamnya Obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Obligasi oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat; 2) Perseroan; 3) Wali Amanat; atau 4) Otoritas Jasa Keuangan. c. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf a, huruh b dan huruf d Pasal ini, wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO. d. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. e. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaran RUPO: 1) Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. 2) Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. 3) Pemanggilan RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. 4) Pemanggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO; agenda RUPO; pihak yang mengajukan usulan RUPO; Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO. 5) RUPO kedua dan ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya. f. Tata cara RUPO: 1) Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya. 2) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI. 3) Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. 4) Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO. 5) Setiap Obligasi sebesar Rp1 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya. 6) Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan No.KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. 7) Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran. 12

8) Sebelum pelaksanaan RUPO: Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) kepada Wali Amanat. Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). 9) RUPO dapat diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat. 10) RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. 11) Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO. 12) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakan RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO. g. Dengan memperhatikan ketentuan ayat 6 huruf g Pasal ini, kuorum dan pengambilan keputusan: 1) Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1) Pasal ini diatur sebagai berikut: a. Bila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: i. dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila ii. disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. iii. RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. iv. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. v. RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b. Bila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. c. RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. e. RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. c. Bila RUPO dimintakan oleh Otoritas Jasa Keuangan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: i. dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. ii. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. 13

iii. RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. iv. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. v. RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 2) RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 1 di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. c. RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 3 di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO ketiga. e. RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak. h. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan danalam Perjanjian Perwaliamanatan. i. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil. j. Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjianperjanjian lainnya yang berhubungan dengan Obligasi. k. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan. l. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO. m. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek. n. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di Pasar Modal, tersebut yang berlaku. 14

PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Perseroan telah memenuhi untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 36/2014 yaitu: a) Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun; b) Telah menjadi Perseroan atau perusahaan publik paling sedikit 2 (dua) tahun; c) Tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan sesuai dengan Laporan Auditor Independen dari Kantor Akuntan Publik (KAP) KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan No. N20170915006/DC2/ANG/2017 tertanggal 15 September 2017 dan Surat Pernyataan Tidak Pernah Mengalami Gagal Bayar yang dibuat oleh Perseroan. Efek yang akan diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah efek bersifat utang dan memiliki hasil pemeringkatan yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek. 15

B. PENAWARAN UMUM SUKUK MUDHARABAH PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III ADIRA FINANCE DENGAN TARGET DANA YANG AKAN DIHIMPUN SEBESAR RP1.000.000.000.000,- (SATU TRILIUN RUPIAH) Sukuk Mudharabah Seri A Sukuk Mudharabah Seri B Sukuk Mudharabah Seri C Dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan tersebut, Perseroan akan menerbitkan dan menawarkan: SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2017 DENGAN DANA SUKUK MUDHARABAH SEBESAR RP200.000.000.000,- (DUA RATUS MILIAR RUPIAH) : Jumlah Dana Sukuk Mudharabah Seri A yang ditawarkan adalah sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah) dengan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 51,25% (lima puluh satu koma dua lima persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Sukuk Mudharabah dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. : Jumlah Dana Sukuk Mudharabah Seri B yang ditawarkan adalah sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) dengan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 62,08% (enam puluh dua koma nol delapan persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Sukuk Mudharabah dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. : Jumlah Dana Sukuk Mudharabah Seri C yang ditawarkan adalah sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah) dengan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah, dimana besarnya nisbah adalah 62,92% (enam puluh dua koma sembilan dua persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Jangka waktu Sukuk Mudharabah adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Sukuk Mudharabah dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Sukuk Mudharabah ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Dana Sukuk Mudharabah. Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah. Tanggal Pembayaran Pendapatan bagi Hasil Sukuk Mudharabah pertama akan dilakukan pada tanggal 12 Maret 2018, sedangkan Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah terakhir akan dilakukan pada tanggal 22 Desember 2018 untuk Sukuk Mudharabah Seri A, tanggal 12 Desember 2020 untuk Sukuk Mudharabah Seri B dan tanggal 12 Desember 2022 untuk Sukuk Mudharabah Seri C yang juga merupakan Tanggal Pembayaran Kembali Dana Sukuk dari masing-masing Seri Sukuk Mudharabah. Dalam rangka Penawaran Umum Sukuk Mudharabah ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas efek hutang jangka panjang (Sukuk Mudharabah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): idaaa(sy) (Triple A Syariah) KANTOR PUSAT The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159 PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Kegiatan Usaha Utama: Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Jaringan Usaha Memiliki 193 Kantor Cabang, 250Kantor Perwakilan dan 33 Kios, antara lain di wilayahsumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur dan Papua RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT, YAITU RISIKO YANG DISEBABKAN OLEH KEGAGALAN DEBITUR/KONSUMEN DALAM MEMENUHI KEWAJBANNYA SESUAI DENGAN KONTRAK DENGAN PERSEROAN ATAU TIDAK MELAKUKAN SEPERTI YANG TELAH DISETUJUI DAN DISEPAKATI. APABILA KEGAGALAN KREDITUR DALAM MEMENUHI KEWAJIBANNYA SESUAI KONTRAK DENGAN PERSEROAN DIALAMI DALAM JUMLAH YANG CUKUP BESAR MAKA AKAN BERDAMPAK TERHADAP PENDAPATAN DAN KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN. 16

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI SUKUK MUDHARABAH ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SUKUK MUDHARABAH YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN SUKUK MUDHARABAH SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG KETERANGAN TENTANG SUKUK MUDHARABAH YANG AKAN DITERBITKAN NAMA SUKUK MUDHARABAH SUKUK MUDHARABAH BERKELANJUTAN III ADIRA FINANCE TAHAP I TAHUN 2017 JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO Sukuk Mudharabah ini terdiri dari 3 (tiga) seri, dengan rincian sebagai berikut: Sukuk Mudharabah Seri A dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 22 Desember 2018; Sukuk Mudharabah Seri B dengan jangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 12 Desember 2020; dan Sukuk Mudharabah Seri C dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan sejak Tanggal Emisi yaitu tanggal 12 Desember 2022. JENIS SUKUK MUDHARABAH Sukuk Mudharabah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Sukuk Mudharabah. Sukuk Mudharabah ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Sukuk Mudharabah dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Sukuk Mudharabah bagi Pemegang Sukuk Mudharabah adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. Aset Yang Menjadi Dasar Sukuk Mudharabah: Aset Yang Menjadi Dasar Sukuk Mudharabah adalah seluruh piutang berdasarkan Unit Usaha Syariah ( UUS ) Perseroan (Mudharib) yang merupakan hasil dari penyaluran pembiayaan Syariah berbasis murabahah. Jenis/bentuk aset: Piutang dengan katagori lancar. Status Aset Yang Menjadi Dasar Sukuk Mudharabah adalah sebagai jaminan sesuai dengan Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Lokasi aset ada dalam wilayah kerja dari Perseroan. Penggantian aset yang menjadi dasar Sukuk Mudharabah jika nilai objek yang menjadi dasar Sukuk Mudharabah mengalami perubahan karena adanya perubahan nilai yang disebabkan oleh pembayaran yang jatuh tempo, pelunasan dipercepat dan hal-hal lain yang dapat menyebabkan perubahan nilai aset, dan tidak cukup digunakan sebagai dasar dalam pembayaran bagi hasil atau nilai Dana Sukuk Mudharabah, maka Perseroan akan melakukan penggantian aset berupa piutang lainnya yang dimiliki dan dikelola oleh UUS Perseroan (Mudharib) yang merupakan penyaluran pembiayaan Syariah berbasis murabahah, yang sesuai dengan nilai Sukuk yang diterbitkan. Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, syarat dan ketentuan dalam hal Perseroan akan mengubah jenis Akad Syariah, isi Akad Syariah dan/atau aset yang menjadi dasar Sukuk adalah sebagai berikut: perubahan tersebut hanya dapat dilakukan setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPSu; mekanisme pemenuhan hak Pemegang Sukuk Mudharabah yang tidak setuju terhadap perubahan dimaksud adalah: pembatalan terhadap perubahan dimaksud; perubahan hanya dapat dilakukan jika ada pernyataan kesesuaian syariah dari Dewan Pengawas Syariah Perseroan atau Tim Ahli Syariah sebelum dilaksanakannya RUPSu. 17

Mekanisme penanganan dalam hal Perseroan gagal memenuhi kewajibannya adalah sebagai berikut: Apabila Perseroan lalai dalam memenuhi kewajibannya, sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah pasal 9.1 huruf a,e dan f dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat Sukuk Mudharabah sesuai dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat Sukuk Mudharabah; atau; Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah pasal 9.1 huruf b,c, d dan g dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat Sukuk Mudharabah dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum, sebagaimana tercantum dengan teguran tertulis Wali Amanat Sukuk Mudharabah, paling lama 90 (Sembilan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis Wali Amanat Sukuk Mudharabah tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat Sukuk Mudharabah. Maka Wali Amanat Sukuk Mudharabah berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Sukuk Mudharabah dengan cara memuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Wali Amanat Sukuk Mudharabah atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPSu menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. Dalam RUPSu tersebut, Wali Amanat Sukuk Mudharabah akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaian tersebut. Apabila RUPSu tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan maka apabila diperlukan akan dilaksanakan RUPSu berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Sukuk Mudharabah. Jika RUPSu berikutnya memutuskan agar Wali Amanat Sukuk Mudharabah melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat Sukuk Mudharabah dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPSu itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan. Sanksi yang berkaitan dengan tidak terpenuhinya kewajiban dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah adalah sebagai berikut: Apabila Perseroan tidak memenuhi kewajiban dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah dari Sukuk Mudharabah maka Perseroan terkena ketentuan dalam pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah; Apabila Perseroan belum/ lalai menyerahkan dana secukupnya untuk pembayaran Pendapatan Bagi Hasil dan/atau pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah pada Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil dan/atau pada tanggal Pembayaran Kembali Dana Sukuk Mudharabah, Maka Perseroan wajib membayar Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan. Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan yang dibayar oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Sukuk Mudharabah, oleh Agen Pembayaran akan diberikan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah secara proporsional berdasarkan besarnya Sukuk Mudharabah yang dimilikinya. Segala perubahan Akad Mudharabah dan/atau aset yang menjadi dasar Sukuk hanya dapat dilakukan jika Perseroan telah memenuhi syarat-syarat di bawah ini: Perubahan hanya dapat dilakukan jika Perseroan telah mendapat persetujuan dari RUPSu atas usulan perubahan; Perubahan hanya dapat dilakukan apabila Perseroan telah mendapat pernyataan kesesuaian dari Dewan Pengawas Syariah Perseroan yang harus diperoleh oleh Perseroan sebelum dilaksanakannya RUPSu; Dalam hal terdapat Pemegang Sukuk Mudharabah yang tidak menyetujui usulan perubahan yang diajukan oleh Perseroan, maka Perseroan wajib untuk melakukan pembelian kembali Sukuk Mudharabah sesuai dengan ketentuan pembelian kembali yang diatur di dalam Perjanjian ini. Berdasarkan opini yang dikeluarkan tanggal 12 Oktober 2017 oleh Tim Ahli Syariah Penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017, menyatakan bahwa Tim Ahli Syariah telah menetapkan bahwa perjanjianperjanjian dan akad-akad yang dibuat dalam rangka penerbitan Sukuk Mudharabah tidak bertentangan dengan fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia dan hukum syariah secara umum. 18

SKEMA SUKUK MUDHARABAH Keterangan: 1a : Berdasarkan akad Mudharabah yang ada di dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Pemegang Sukuk Mudharabah memberikan Dana Sukuk Mudharabah kepada Perseroan untuk dikelola oleh Perseroan. 1b : Berdasarkan akad Mudharabah yang ada didalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Perseroan menerbitkan Sukuk Mudharabah untuk Pemegang Sukuk Mudharabah. 1c : Perseroan menyerahkan Dana Sukuk Mudharabah kepada Unit Usaha Syariah Perseroan (UUS) untuk dikelola dan akan disalurkan untuk pembiayaan konsumen berdasarkan prinsip syariah. 2 : Besarnya Nisbah bagi Pemegang Sukuk Mudharabah yang besarnya ditentukan dalam perubahan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. 3 : Dana Sukuk Mudharabah disalurkan untuk pembiayaan konsumen (syariah). 4a : Pendapatan Bagi Hasil dibagikan sesuai Nisbah yang diperuntukkan bagi Pemegang Sukuk Mudharabah yang merupakan perkalian antara Pendapatan Yang Dibagihasilkan dengan nisbah untuk Pemegang Sukuk Mudharabah. 4b : Pendapatan Bagi Hasil dibagikan sesuai Nisbah yang diperuntukan bagi UUS yang dihitung dari perkalian antara Pendapatan Yang Dibagihasilkan dengan nisbah untuk Perseroan. 5a : UUS menyerahkan Dana Sukuk Mudharabah kepada Perseroan pada saat jatuh tempo Sukuk Mudharabah. 5b : Perseroan membayar kembali Dana Sukuk Mudharabah kepada Pemegang Sukuk Mudharabah pada saat jatuh tempo Sukuk Mudharabah. Penjelasan Sukuk Mudharabah: 1. Akad yang digunakan adalah akad mudharabah yang termaktub dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. 2. Antara Perseroan sebagai pengelola dana (mudharib) dan Pemegang Sukuk Mudharabah sebagai pemilik dana (shahibul maal) telah disepakati jumlah dana yang akan diberikan dan nisbah (rasio) bagi hasil antara keduanya. 3. Pendapatan Bagi Hasil adalah distribusi hasil kepada Pemegang Sukuk Mudharabah dan Perseroan. 4. Pendapatan Bagi Hasil dihitung dengan mengalikan nisbah bagi hasil dari masing-masing pihak dengan Pendapatan Yang Dibagihasilkan. 5. Pendapatan Yang Dibagihasilkan adalah marjin yang diperoleh oleh Perseroan dari hasil pembiayaan murabahah dengan nilai portofolio senilai jumlah emisi yang dilakukan untuk setiap periode perhitungan bagi hasil. 6. Perseroan wajib menjaga rata-rata marjin atas pembiayaan murabahah yang diberikan tidak kurang dari 11,81% (sebelas koma delapan satu persen). 7. Pemegang Sukuk Mudharabah sebagai pemilik dana menyetujui bahwa apabila Perseroan berhasil membukukan marjin lebih tinggi dari 12,16% (dua belas koma satu enam persen), maka Pemegang Sukuk Mudharabah melepaskan haknya dan memberikan kelebihan perolehan marjin tersebut kepada Perseroan. 19

JUMLAH DANA SUKUK MUDHARABAH Seluruh nilai Dana Sukuk Mudharabah yang akan dikeluarkan berjumlah sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut: Sukuk Mudharabah Seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp90.000.000.000,- (sembilan puluh miliar Rupiah); Sukuk Mudharabah Seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah); dan Sukuk Mudharabah Seri C dengan jumlah pokok sebesar Rp55.000.000.000,- (lima puluh lima miliar Rupiah). Jumlah Dana Sukuk Mudharabah tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelaksanaan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan Sukuk Mudharabah sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah. HARGA PENAWARAN Sukuk Mudharabah ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari nilai Dana Sukuk Mudharabah. PENDAPATAN BAGI HASIL SUKUK MUDHARABAH Sukuk Mudharabah ini memberikan tingkat Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah yang dihitung berdasarkan perkalian antara Nisbah Pemegang Sukuk Mudharabah dengan Pendapatan Yang Dibagihasilkan yaitu: Sukuk Mudhabarah Seri A Sukuk Mudhabarah Seri B Sukuk Mudhabarah Seri C :Besarnya Nisbah adalah 51,25% (lima puluh satu koma dua lima persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun; dan :Besarnya Nisbah adalah 62,08% (enam puluh dua koma nol delapan persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun. :Besarnya Nisbah adalah 62,92% (enam puluh dua koma sembilan dua persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. Jadwal pembayaran Pendapatan Bagi Hasil untuk masing-masing seri Sukuk Mudharabah adalah sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini: Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Seri A Seri B Seri C Pendapatan Bagi Hasil Ke-1 12 Maret 2018 12 Maret 2018 12 Maret 2018 Pendapatan Bagi Hasil Ke-2 12 Juni 2018 12 Juni 2018 12 Juni 2018 Pendapatan Bagi Hasil Ke-3 12 September 2018 12 September 2018 12 September 2018 Pendapatan Bagi Hasil Ke-4 22 Desember 2018 12 Desember 2018 12 Desember 2018 Pendapatan Bagi Hasil Ke-5-12 Maret 2019 12 Maret 2019 Pendapatan Bagi Hasil Ke-6-12 Juni 2019 12 Juni 2019 Pendapatan Bagi Hasil Ke-7-12 September 2019 12 September 2019 Pendapatan Bagi Hasil Ke-8-12 Desember 2019 12 Desember 2019 Pendapatan Bagi Hasil Ke-9-12 Maret 2020 12 Maret 2020 Pendapatan Bagi Hasil Ke-10-12 Juni 2020 12 Juni 2020 Pendapatan Bagi Hasil Ke-11-12 September 2020 12 September 2020 Pendapatan Bagi Hasil Ke-12-12 Desember 2020 12 Desember 2020 Pendapatan Bagi Hasil Ke-13 - - 12 Maret 2021 Pendapatan Bagi Hasil Ke-14 - - 12 Juni 2021 Pendapatan Bagi Hasil Ke-15 - - 12 September 2021 Pendapatan Bagi Hasil Ke-16 - - 12 Desember 2021 Pendapatan Bagi Hasil Ke-17 - - 12 Maret 2022 Pendapatan Bagi Hasil Ke-18 - - 12 Juni 2022 Pendapatan Bagi Hasil Ke-19 - - 12 September 2022 Pendapatan Bagi Hasil Ke-20 - - 12 Desember 2022 Pendapatan Bagi Hasil dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender. Pendapatan Bagi Hasil tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil yang bersangkutan. 20

SATUAN PEMINDAHBUKUAN SUKUK MUDHARABAH Satuan pemindahbukuan Sukuk Mudharabah adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. SATUAN PERDAGANGAN SUKUK MUDHARABAH Perdagangan Sukuk Mudharabah dilakukan di Bursa Efek dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek. Satuan perdagangan Sukuk Mudharabah di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau Perjanjian yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan pembelian Sukuk Mudharabah harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp5.000.000,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Sukuk Mudharabah, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor secara murabahah. Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab II Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah. TATA CARA PEMBAYARAN DANA SUKUK MUDHARABAH a. Sukuk Mudharabah harus dibayar kembali pada Tanggal Pembayaran Kembali Dana Sukuk Mudharabah. b. Pembayaran Dana Sukuk Mudharabah kepada Pemegang Sukuk Mudharaba melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. c. Pembayaran Dana Sukuk Mudharabah yang terutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah melalui KSEI selaku Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Dana Sukuk Mudharabah yang bersangkutan. SUKUK MUDHARABAH MERUPAKAN BUKTI KEWAJIBAN a. Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, Sukuk Mudharabah merupakan bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berutang kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sejumlah Dana Sukuk Mudharabah yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah ditambah dengan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Sukuk Mudharabah tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. b. Bukti kepemilikan Sukuk Mudharabah bagi Pemegang Sukuk Mudharabah adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Sukuk Mudharabah dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan. PENDAFTARAN SUKUK MUDHARABAH DI KSEI a. Sukuk Mudharabah telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Sukuk Mudharabah di KSEI yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku. b. Sukuk Mudharabah diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. 21

HAK SENIORITAS ATAS UTANG Sesuai dengan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Sukuk Mudharabah ini dijamin dengan jaminan fidusia atas Piutang Lancar sebesar 50% dari nilai Pokok Sukuk Mudharabah dan memiliki hak senioritas atas nilai obligasi yang tidak dijamin. Dengan demikian, 50% dari nilai Dana Sukuk Mudharabah, yaitu nilai Sukuk Mudharabah yang tidak dijamin, merupakan hutang yang mempunyai kedudukan pari passu dengan kewajiban Perseroan lainnya yang tidak dijamin, baik yang telah ada maupun yang akan ada di masa datang. PENARIKAN SUKUK MUDHARABAH Penarikan Sukuk Mudharabah dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Sukuk Mudharabah keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat sukuk mudharabah tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Sukuk Mudharabah di KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPSu. PENGALIHAN SUKUK MUDHARABAH Hak kepemilikan Sukuk Mudharabah beralih dengan pemindahbukuan Sukuk Mudharabah dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening selaku Pemegang Sukuk Mudharabah yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dan/atau pelunasan Dana Sukuk Mudharabah dan hak lain yang berhubungan dengan Sukuk Mudharabah. JAMINAN Guna menjamin pembayaran dari seluruh jumlah uang yang oleh sebab apapun juga terhutang dan wajib dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Perseroan akan memberikan Jaminan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah berupa Piutang Lancar pembiayaan secara murabahah yang akan dibebankan dengan fidusia selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan sekurang-kurangnya sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari Dana Sukuk Mudharabah dan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi dengan nilai Jaminan secara keseluruhan sekurang-kurangnya menjadi sebesar 50% (lima puluh persen) dari Dana Sukuk Mudharabah. Perseroan dengan ini berjanji dan mengikatkan diri akan mempertahankan pada setiap saat nilai Jaminan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah dan Perseroan berkewajiban untuk menambah uang tunai sesuai dengan ketentuan Pasal 6.3.(xvii) Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, jika nilai jaminan fidusia berupa Piutang Lancar pembiayaan secara murabahah kurang dari nilai sebagaimana ditentukan dalam Pasal 6.3.(v) Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. PENYISIHAN DANA PELUNASAN DANA SUKUK MUDHARABAH (SINKING FUND) Perseroan tidak mengadakan penyisihan dana untuk pelunasan Dana Sukuk Mudharabah ini dengan pertimbangan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Sukuk Mudharabah ini sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah ditetapkan Perseroan. HASIL PEMERINGKATAN SUKUK MUDHARABAH Dalam rangka Penawaran Umum ini, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan surat Pefindo No.RC-782/PEF-DIR/IX/2017 tanggal 15 September 2017 perihal Sertifikat Pemeringkatan atas Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III PT Adira Dinamika Multi Finance Periode 14 September 2017 sampai dengan 1 September 2018, hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang (Obligasi) Perseroan adalah: idaaa(sy) (Triple A Syariah) Perseroan tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Pefindo yang bertindak sebagai lembaga pemeringkat. Sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, Perseroan wajib menyampaikan Peringkat Tahunan atas setiap Klasifikasi Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah berakhirnya masa berlaku peringkat terakhir sampai dengan Perseroan telah menyelesaikan seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkan. 22

Pertimbangan (Rationale) Pefindo menegaskan peringkat kredit korporasi PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), Obligasi Berkelanjutan III/2013, dan Obligasi Berkelanjutan III/2015 di idaaa. Pefindo juga menegaskan peringkat Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II/2015 di idaaa(sy). Pada saat yang sama, Pefindo memberikan peringkat idaaa untuk rencana penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Perusahaan senilai maksimum Rp9,0 triliun dan memberikan peringkat idaaa(sy) untuk rencana penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Perusahaan senilai maksimum Rp1,0 triliun. Selain itu, Pefindo menegaskan peringkat idaaa untuk Obligasi Berkelanjutan II/2014 Tahap IV Seri B dan menegaskan peringkat idaaa(sy) untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2014 Tahap II Seri B yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2017 dengan nilai total sebesar Rp853,0 miliar. Prospek untuk peringkat kredit Perusahaan adalah stabil. Kesiapan Perusahaan untuk melunasi Obligasi dan Sukuk tersebut didukung oleh saldo kas dan setara kas sebesar Rp1,2 triliun pada akhir Juni 2017 dan penerimaan angsuran bulanan sebesar Rp3,3 triliun per bulan. Didirikan pada tahun 1990, Perseroan merupakan salah satu perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor terbesar di Indonesia. Perseroan menyediakan layanan pembiayaan kendaraan bermotor baru maupun bekas, untuk mobil maupun sepeda motor serta barang rumah tangga (durables). Pada 30 Juni 2017, Perseroan memiliki 20,095 karyawan untuk melayani nasabah melalui 492 jaringan pelayanan bisnisnya yang terdiri dari 193 kantor cabang dan jaringan yang lebih kecil yang terletak di kota-kota besar di Indonesia. Sebanyak 92,1% saham Perseroan dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan 7,9% dimiliki oleh publik (termasuk 0,4% dimiliki oleh Asuransi Adira Dinamika). Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Sinergi yang sangat kuat dan hubungan yang saling menguntungkan dengan Induk Perusahaan. Pefindo menilai Perseroan sebagai anak perusahaan yang penting dan sebagai perpanjangan divisi pembiayaan kendaraan bermotor dari BDMN, dengan kontribusi sekitar 33% dari total laba bersih Induk Perusahaan pada Juni 2017. Dengan kontribusi yang berkelanjutan dan signifikan terhadap Induk Perusahaan, kami melihat dukungan dari BDMN akan terus berjalan untuk jangka waktu yang lama, tidak hanya ketika saat ekspansi bisnis, namun juga saat dalam keadaan kesulitan keuangan. Selain dari sisi pendanaan. Induk Perusahaan menyediakan dukungan operasional, seperti cross selling dan juga implementasi kebijakan manajemen risiko yang lebih hati-hati. Peringkat BDMN adalah idaaa/stabil, mencerminkan dukungan yang sangat kuat dari pemegang saham mayoritasnya, permodalan yang sangat kuat, dan posisi pasar yang kuat walaupun dibatasi oleh performa yang lemah di bisnis mass market. Pada 1H2017, BDMN termasuk salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia dengan total aset, total ekuitas, dan laba bersih masing-masing sebesar Rp176,1 triliun, Rp37,5 triliun, dan Rp2,0 triliun. Pangsa pasar yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor. Pefindo melihat Perseroan akan mampu untuk mempertahankan posisi pasarnya yang sangat kuat, dengan pangsa pasar di industri dalam hal piutang kelolaan bersih (NSA) sebesar 8%-9% dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Pada 1H2017, NSA Perusahaan sebesar Rp44,6 triliun, setara dengan pangsa pasar sebesar 8,8%. Meskipun pembiayaan baru menurun dalam beberapa tahun terakhir, Pefindo tetap melihat Perusahaan sebagai salah satu Perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia. Perseroan telah mampu mempertahankan eksistensi yang sangat kuat di industri pembiayaan kendaraan bermotor, dengan pangsa pasar yang stabil dari sisi penjualaan motor dan mobil masing-masing sebesar 11,6% dan 4,2% pada 1H2017. Kami melihat bahwa posisi pasar yang kuat ini didukung oleh dukungan dana yang berkelanjutan dari Induk Perusahaan, yang mewakili 45% dari total pendanaan, jaringan distribusi yang luas, dan hubungan yang baik dengan diler utama kendaraan bermotor. Portofolio bisnis yang terdiversifikasi dengan baik. Kebijakan Perseroan untuk melayani berbagai segmen dan merek kendaraan bermotor telah memberikan fleksibilitas untuk profil bisnis Perusahaan. Dengan demikian, Perseroan dapat beralih dari satu segmen atau merek lainnya sesuai dengan situasi pasar. Pada 1H2017, pembiayaan baru Perseroan seimbang antara sepeda motor dan mobil masing-masing sebesar 56% dan 41%, termasuk pembiayaan multiguna. Kami memperkirakan portofolio bisnis Perusahaan akan terus terdiversifikasi dengan baik dalam jangka waktu dekat hingga menengah, didukung oleh jumlah nasabah yang banyak dan variasi produk yang beragam. Selain itu, bisnis Perusahaan secara geografis juga terdiversifikasi dengan baik, dengan pembiayaan baru dari daerah luar Jawa mewakili 48% dari total pembiayaan di 1H2017. Kekuatan tersebut dibatasi oleh: Tekanan pada kualitas aset. Pefindo memperkirakan kualitas aset Perseroan akan terus berada dalam tekanan dalam jangka waktu dekat, dengan proyeksi rasio piutang kelolaan bermasalah (NPR, hari keterlambatan > 30 hari) dibandingkan piutang kelolaan bersih (NSA) sebesar 4%-4,5%. NPR Perusahaan tercatat tinggi di 5,8% pada 1H2017, meningkat dari sebesar 3,3% di FY2016. Hal ini dikarenakan kontribusi yang meningkat dari segmen kendaraan bekas, yang memiliki rate lebih tinggi, kombinasi dengan porsi yang tinggi dari nasabah non-pendapatan tetap yang cenderung lebih rentan dengan 23

faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi. Pada Juni 2017, kontribusi pembiayaan mobil dan motor bekas Perusahaan terhadap total portofolio pembiayaan Perusahaan telah meningkat menjadi sebesar 41% dari sebesar 37% di FY2016. Segmen pembiayaan kendaraan bekas diproyeksikan akan berkontribusi lebih dari 40% dari total portofolio pembiayaan Perusahaan dalam jangka waktu dekat. Selain itu, penurunan pembiayaan baru dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan beban tambahan kepada manajemen dalam usahanya memperbaiki dan menjaga rasio NPL dalam level yang terkendali. PEMBELIAN KEMBALI SUKUK MUDHARABAH (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Sukuk Mudharabah maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar; 2. Pelaksanaan pembelian kembali Sukuk Mudharabah dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek; 3. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan; 4. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah; 5. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPsu; 6. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah hanya dapat dilakukan oleh Perseroan dari Pihak yang tidak terafiliasi. 7. Rencana pembelian kembali Sukuk Mudharabah wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Sukuk Mudharabah tersebut di surat kabar; 8. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Sukuk Mudharabah. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) Hari Kalender sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai; 9. Rencana pembelian kembali Sukuk Mudharabah sebagaimana dimaksud dalam butir 7 dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8, paling sedikit memuat informasi tentang: a. periode penawaran pembelian kembali; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; c. kisaran jumlah Sukuk Mudharabah yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Sukuk Mudharabah; e. tata cara penyelesaian transaksi; f. persyaratan bagi Pemegang Sukuk Mudharabah yang mengajukan penawaran jual; g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Sukuk Mudharabah; h. tata cara pembelian kembali Sukuk Mudharabah; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Sukuk Mudharabah. 10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Sukuk Mudharabah yang melakukan penjualan Sukuk Mudharabah apabila jumlah Sukuk Mudharabah yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Sukuk Mudharabah, melebihi jumlah Sukuk Mudharabah yang dapat dibeli kembali; 11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Sukuk Mudharabah; 12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Sukuk Mudharabah tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9 dengan ketentuan: a. jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima persen) dari jumlah Sukuk Mudharabah untuk masing-masing jenis Sukuk Mudharabah yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan; b. Sukuk Mudharabah yang dibeli kembali tersebut bukan Sukuk Mudharabah yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan c. Sukuk Mudharabah yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali; dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Sukuk Mudharabah; 13. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Sukuk Mudharabah, informasi yang meliputi antara lain: a. jumlah Sukuk Mudharabah yang telah dibeli; b. rincian jumlah Sukuk Mudharabah yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; c. harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Sukuk Mudharabah; 24

14. Dalam hal terdapat lebih dari satu Efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali Efek bersifat utang dilakukan dengan mendahulukan Efek bersifat utang yang tidak dijamin. 15. Dalam hal terdapat lebih dari satu Efek bersifat utang yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut. 16. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Efek bersifat utang, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Efek bersifat utang tersebut. 17. Pembelian kembali Sukuk Mudharabah oleh Perseroan mengakibatkan: a. hapusnya segala hak yang melekat pada Sukuk Mudharabah yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Sukuk Mudharabah yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Sukuk Mudharabah yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Sukuk Mudharabah yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali. NISBAH PEMEGANG SUKUK MUDHARABAH 1. Nisbah pemegang sukuk mudharabah merupakan hak dari pemegang sukuk atas marjin atau keuntungan yang diperoleh dari penyaluran pembiayaan murabahah yang dilakukan Perseroan kepada konsumen. Nisbah yang menjadi hak pemegang sukuk mudharabah adalah sebagaimana tercantum dalam Addendum Perjanjian Perwaliamanatan, yang mana untuk: a. Sukuk Mudhabarah Seri A: Besarnya Nisbah adalah 51,25% (lima puluh satu koma dua lima persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 6,15% (enam koma satu lima persen) per tahun; dan b. Sukuk Mudhabarah Seri B: Besarnya Nisbah adalah 62,08% (enam puluh dua koma nol delapan persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,45% (tujuh koma empat lima persen) per tahun. c. Sukuk Mudhabarah Seri C: Besarnya Nisbah adalah 62,92% (enam puluh dua koma sembilan dua persen) dari Pendapatan yang Dibagihasilkan dengan indikasi bagi hasil sebesar ekuivalen 7,55% (tujuh koma lima lima persen) per tahun. 2. Pendapatan Bagi Hasil dihitung dengan mengalikan nisbah bagi hasil dari masing-masing pihak dengan Pendapatan Yang Dibagihasilkan. 3. Pendapatan Yang Dibagihasilkan adalah marjin yang diperoleh oleh Perseroan dari hasil pembiayaan murabahah dengan nilai portofolio senilai jumlah emisi yang dilakukan untuk setiap periode perhitungan bagi hasil. 4. Pemegang Sukuk Mudharabah sebagai pemilik dana menyaratkan Perseroan untuk menghasilkan marjin atas pembiyaan murabahah yang diberikan tidak kurang dari 12% untuk setiap periode perhitungan bagi hasil. 5. Pemegang Sukuk Mudaharabah sebagai pemilik dana menyetujui bahwa apabila Perseroan berhasil membukukan marjin lebih tinggi dari yang disyaratkan, maka Pemegang Sukuk Mudharabah melepaskan haknya dan memberikan kelebihan perolehan marjin tersebut kepada Perseroan. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN Sebelum dilunasinya Jumlah Terutang. Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa: a. Perseroan tanpa persetujuan tertulis dari Waliamanat, tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) membayar, membuat atau menyatakan distribusi pembayaran lain selama Perseroan tidak melakukan pembayaran Jumlah Terutang berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah dan Pengakuan Utang atau terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, kecuali pembayaran untuk pembagian dividen. 2) memberikan pinjaman atau kredit kepada pihak yang memiliki hubungan Afiliasi ataupun pihak ketiga lainnya dimana keseluruhan jumlah dari semua pinjaman tersebut melebihi jumlah Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) kecuali pinjaman yang telah ada sebelum Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah ditandatangani dan pinjaman dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan. 3) membuat atau mengijinkan hak jaminan atas seluruh atau sebagian dari pendapatan atau harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini maupun dimasa yang akan datang yang menjadi jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. 4) menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan seluruh atau sebagian dari harta kekayaan Perseroan, baik satu persatu ataupun secara keseluruhan berjumlah sebesar 40% (empat puluh persen) atau lebih dari harta kekayaan Perseroan dari laporan keuangan terakhir yang diaudit, kecuali pengalihan piutang Perseroan untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan. 25

5) melakukan penggabungan, konsolidasi dan peleburan dengan perusahaan lain kecuali sepanjang dilakukan pada bidang usaha yang sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah dan/atau Pendapatan Bagi Hasil. 6) melakukan kegiatan usaha selain yang disebutkan dalam Anggaran Dasar dan ijin usaha Perseroan. 7) melakukan pengeluaran Sukuk Mudharabah, atau melakukan pengeluaran instrumen utang lain yang sejenis dengan obligasi dengan jaminan preferen yang memiliki rasio jaminan lebih tinggi. 8) mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan 9) Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau diberikan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) kecuali: a. diberikan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (jika ada) sebagai akibat adanya permohonan kepailitan pihak lain; atau b. dalam hal kondisi keuangan Perseroan sudah dalam keadaan yang sedemikian rupa yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada pihak lain. 10) mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya diluar kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan dikendalikan oleh pihak lain. b. Pemberian Persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam point a di atas akan diberikan oleh Wali Amanat Sukuk Mudharabah dengan ketentuan sebagai berikut: 1) permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; 2) Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta data/dokumen pendukung lainnya dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika waktu 15 (lima belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokuemn pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan 3) Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat dan jika dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja tersebut Perseroan tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan. c. Perseroan berkewajiban untuk: 1) menyetorkan sejumlah uang yang diperlukan pembayaran untuk pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah dan/atau pembayaran Pendapatan Bagi Hasil yang harus dibayar kembali kepada Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil atau Tanggal Pembayaran Kembali Dana Sukuk Mudharabah dan menyerahkan foto kopi bukti transfer kepada Wali Amanat Sukuk Mudharabah pada hari yang sama. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pembayaran Kembali Dana Sukuk Mudharabah dan/atau Tanggal Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil, Perseroan harus membayar Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan. Kompensasi Kerugian Akibat Keterlambatan yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Sukuk Mudharabah akan dibayarkan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah secara proporsional berdasarkan besarnya Sukuk Mudharabah yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah. 2) memperoleh, mematuhi segala ketentuan dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga tetap berlakunya segala kuasa, ijin dan persetujuan (baik dari pemerintah maupun lainnya) dan dengan segera memberikan laporan dan melakukan hal-hal yang diwajibkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia sehingga Perseroan dapat secara sah menjalankan kewajibannya berdasarkan setiap Dokumen Emisi dalam mana Perseroan menjadi salah satu pihaknya atau memastikan keabsahan, keberlakuan, dapat dilaksanakannya setiap Dokumen Emisi di Republik Indonesia. 3) memastikan pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan yang tercantum dalam laporan keuangan tahunan Perseroan terakhir yang telah diaudit atau laporan keuangan semesteran yang terakhir, diserahkan kepada Wali Amanat berdasarkan ketentuan Pasal 6.3 (x), harus berada dalam rasio jumlah Pinjaman terhadap Ekuitas tidak melebihi rasio 10 (sepuluh) berbanding 1 (satu) dengan tetap memperhatikan pembatasan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK Nomor: 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, atau perubahan-perubahannya yang berlaku dari waktu kewaktu. 4) menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. 5) mempertahankan Jaminan dengan nilai tidak kurang dari 50% (lima puluh persen) dari nilai Dana Sukuk Mudharabah, sejak ditandatanganinya perjanjian penjaminan fidusia (tagihan) yang akan ditandatangani oleh Perseroan dan Wali Amanat selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak Tanggal Emisi. 6) mematuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. 26

7) memelihara asuransi-asuransi yang sudah berjalan dan berhubungan dengan kegiatan usaha dan harta kekayaan Perseroan pada perusahaan asuransi yang bereputasi terhadap segala resiko yang biasa dihadapi oleh perusahan-perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan Perseroan. 8) segera memberikan kepada Wali Amanat Sukuk Mudharabah secara tertulis keterangan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat dengan wajar mengenai operasi, keadaan keuangan, aktiva Perseroan dan hal lain-lain. 9) memberikan ijin kepada Wali Amanat Sukuk Mudharabah atau pihak yang ditunjuk oleh Wali Amanat Sukuk Mudharabah dengan pemberitahuan 6 (enam) Hari Kerja sebelumnya secara tertulis, untuk selama jam kerja Perseroan memasuki gedung-gedung dan halaman-halaman yang dimiliki atau dikuasai dan melakukan pemeriksaan atas buku-buku, ijin-ijin dan catatan keuangan Perseroan yang terkait dengan penerbitan Sukuk Mudharabah sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan biaya-biaya yang disetujui terlebih dahulu oleh Perseroan. 10) menyampaikan kepada wali amanat Sukuk Mudharabah: 1. Salinan dari laporan-laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibidang pasar modal yang disampaikan kepada OJK, Bursa Efek, KSEI, salinan dari pemberitahuan atau surat edaran kepada pemegang saham dalam waktu selambatlambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas. 2. Salinan resmi akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Sukuk Mudharabah dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan. 3. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK atau OJK disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK atau selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan Perseroan. 4. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK. 5. Laporan keuangan triwulan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan ke OJK. 11) memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan intern dan pencatatan akutansi bersadarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12) mengusahakan agar harta kekayaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usahanya berada dalam keadaan baik, memperbaikinya dan melakukan hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usaha Perseroan. 13) memberitahu Wali Amanat Sukuk Mudharabah atas: a. setiap kejadian atau keadaan yang dapat mempunyai pengaruh penting dan buruk atas jalannya usaha atau operasi atau keadaan keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada). b. setiap perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, susunan pemegang saham mayoritas Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada) dan diikuti dengan penyerahan akta-akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada). c. perkara pidana, perdata, administrasi dan perburuhan yang dihadapi Perseroan dan Anak Perusahaan (bila ada), yang secara material mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan dan/atau Anak Perusahaan (bila ada). d. terjadinya salah satu dari peristiwa kelalaian dengan segera, dan melalui permintaan tertulis dari Wali Amanat Sukuk Mudharabah, menyerahkan pada Wali Amanat Sukuk Mudharabah suatu pernyataan yang ditandatangani oleh seseorang yang dapat diterima Wali Amanat Sukuk Mudharabah untuk maksud tersebut yang dikonfirmasikan bahwa kecuali sebelumnya telah diberitahukan kepada Wali Amanat atau diberitahukan pada saat konfirmasi bahwa peristiwa kelalaian tersebut tidak terjadi atau apabila terjadi peristiwa kelalaian, memberikan gambaran lengkap atas kejadian tersebut dan tindakan atau langkah langkah yang diambil (atau diusulkan untuk diambil) oleh Perseroan untuk memperbaiki kejadian tersebut. 14) membayar kewajiban pajak atau bea lainnya yang menjadi beban Perseroan dalam menjalankan usahanya sebagaimana mestinya. 15) selama jangka waktu Sukuk Mudharabah pemegang saham mayoritas dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan adalah tetap sama dengan pemegang saham mayoritas Perseroan pada saat diterbitkannya Sukuk Mudharabah. 16) melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan Nomor: IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-712/BL/2012 Tanggal 26-12-2012 (dua puluh enam Desember dua ribu dua belas) tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk, berikut pengubahannya dan atau pengaturan lainnya yang wajib dipatuhi oleh Perseroan sehubungan dengan pemeringkatan. 17) melakukan penyetoran uang tunai yang ditempatkan pada rekening penampungan atas nama Perseroan pada bank yang disepakati secara tertulis oleh Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Mudharabah, selambat-lambatnya 4 (empat) Hari Kerja setelah diterimanya surat dari Wali Amanat Sukuk Mudharabah dalam hal nilai Jaminan kurang dari 50% (lima puluh persen) dari nilai dana Sukuk Mudharabah, sebagaimana tercantum dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan apabila nilai Jaminan telah kembali memenuhi 50% (lima puluh 27

persen) dari nilai dana Sukuk Mudharabah, maka uang tunai yang ada dalam rekening penampungan tersebut menjadi hak Perseroan sepenuhnya, dan Perseroan dengan ini memberi kuasa kepada Wali Amanat untuk menguasai uang tunai senilai kekurangan Jaminan tersebut di atas dan menandatangani dokumen-dokumen yang diperlukan sehubungan dengan penguasaan uang tunai tersebut. Apabila Perseroan melakukan kelalaian berdasarkan Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah maka Wali Amanat Sukuk Mudharabah dengan ini diberi kuasa oleh Perseroan untuk mengambil, menerima dan melakukan tindakan-tindakan lain sehubungan dengan penerimaan uang tunai tersebut sejumlah kekurangan tersebut di atas termasuk menandatangai dokumen-dokumen yang diperlukan, yang akan dipergunakan untuk pembayaran Jumlah kewajiban. 18) memberikan Jaminan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. 19) Perseroan tidak akan menjaminkan Jaminan yang diberikan Perseroan kepada Pemegang Sukuk Mudharabah kepada pihak manapun. 20) menggunakan dan mengelola Dana Sukuk Mudharabah sesuai dengan tujuan penggunaan Dana Sukuk Mudharabah tersebut dalam Pasal 2 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah dengan memperhatikan: 1. Prinsip Syariah Pasar Modal dan kebiasaan yang berlaku dan 2. menanggung seluruh kerugian usaha yang diakibatkan oleh kelalaian, kesengajaan untuk merugikan dan/atau pelanggaran Perseroan dalam menggunakan dan mengelola Dana Sukuk Mudharabah. 21) menjamin bahwa Pendapatan Yang Dibagihasilkan yang diperoleh, bersih dari unsur yang tidak halal dan tidak bertentangan dengan syariah Islam. Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor : 20/DSN-MUI/IV/2001 tanggal 18-04-2001 (delapan belas April tahun dua ribu satu), jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariah Islam adalah : 1. usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang 2. usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional 3. usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang haram 4. usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat KELALAIAN PERSEROAN a. Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai apabila terjadi salah satu atau lebih dari keadaan atau kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini: 1) Perseroan tidak melaksanakan atau tidak mentaati ketentuan dalam kewajiban pembayaran kembali Dana Sukuk Mudharabah pada Tanggal pembayaran kembali Sukuk Mudharabah dan/atau pendapatan bagi hasil pada Tanggal pendapatan bagi hasil; atau 2) Perseroan tidak melaksanakan atau tidak mentaati salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah (selain point a butir i di atas); atau 3) Fakta mengenai jaminan, keadaan, atau status Perseroan serta pengelolaannya tidak sesuai dengan informasi dan keterangan yang diberikan oleh Perseroan; atau 4) Apabila Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan suatu perjanjian utang oleh salah satu atau lebih krediturnya (cross default) dalam jumlah utang melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari ekuitas Perseroan, dari laporan keuangan terkini yang telah di audit, baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari yang berakibat jumlah yang terutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian utang tersebut seluruhnya menjadi dapat segera ditagih oleh pihak yang mempunyai tagihan dan/atau kreditur yang bersangkutan sebelum waktunya untuk membayar kembali (akselerasi pembayaran kembali); atau 5) Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran utang (moratorium) oleh badan peradilan yang berwenang; atau 6) Apabila Perseroan tidak memberikan Jaminan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah; atau 7) Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht) diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah. b. Dalam hal terjadi salah satu keadaan atau kejadian sebagaimana dimaksud dalam: 1) Point a butir 1) 5) dan 6) keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat Sukuk Mudharabah tanpa dihilangkannya keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat Sukuk Mudharabah; 28

2) Point a butir 2) 3) 4) dan 7) keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat Sukuk Mudharabah tanpa dihilangkannya keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat Sukuk Mudharabah; maka Wali Amanat Sukuk Mudharabah wajib memberitahukan kejadian tersebut kepada Pemegang Sukuk Mudharabah melalui 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atas biaya Perseroan dan Wali Amanat Sukuk Mudharabah atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPsu menurut ketentuan dan tata cara didalam Perjanjian Perwaliamanatan. Di dalam RUPsu tersebut Wali Amanat akan meminta penjelasan dari Perseroan sehubungan dengan kelalaian tersebut. Apabila RUPsu tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan Perseroan, maka akan dilaksanakan RUPsu berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Sukuk Mudharabah. Jika RUPsu berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Sukuk Mudharabah sesuai dengan keputusan RUPsu menjadi jatuh tempo dan dapat dituntut pembayarannya dengan segera dan sekaligus. Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPSu itu harus mengajukan tagihan kepada Perseroan. Perseroan berkewajiban melakukan pembayaran dalam waktu yang ditentukan dalam tagihan yang bersangkutan. c. Apabila: 1) Perseroan dicabut izin usahanya oleh Menteri Keuangan atau Instansi lain yang berwenang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; atau 2) Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang secara hukum telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun semua atau sebagian besar harta benda Perseroan atau tindakan lainnya yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya; atau 3) Perseroan dibubarkan, bubar karena sebab lain atau dinyatakan pailit, kecuali bubar karena penggabungan atau peleburan yang telah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat Sukuk Mudharabah. maka Wali Amanat Sukuk Mudharabah berhak tanpa memanggil RUPsu bertindak mewakili kepentingan Pemegang Sukuk Mudharabah dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Sukuk Mudharabah dan untuk itu Wali Amanat Sukuk Mudharabah dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Sukuk Mudharabah. Dalam hal ini Sukuk Mudharabah menjadi jatuh tempo dengan sendirinya. PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Sukuk Mudharabah diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab IX pada Prospektus ini. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SUKUK MUDHARABAH Persyaratan Pemesanan Pembelian Sukuk Mudharabah dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili kepentingan Pemegang Sukuk Mudharabah ini. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional Gedung BNI BSD Lantai 14 CBD BSD City Lot I No. 5 Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang Serpong, Tangerang Selatan 15310 Telp.: (021) 25541229, 25541230 Fax.: (021) 29411502, 29411512 29

RAPAT UMUM PEMEGANG SUKUK MUDHARABAH (RUPSu) Untuk penyelenggaraan RUPSu, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuanketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Repubik Indonesia serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Sukuk Mudharabah dicatatkan: a. RUPsu diadakan untuk tujuan antara lain: 1) mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Sukuk Mudharabah mengenai perubahan jangka waktu Sukuk Mudharabah, Dana Sukuk Mudharabah, pendapatan bagi hasil, perubahan tata cara atau periode pembayaran pendapatan bagi hasil dan dengan memperhatikan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4. 2) menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; 3) memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan-ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah; 4) mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Sukuk Mudharabah termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan Bapepam dan LK No.VI.C.4; 5) Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. b. RUPSu dapat diselenggarakan atas permintaan: 1) Pemegang Sukuk Mudharabah baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Sukuk Mudharabah yang belum dilunasi, termasuk di dalamnya Sukuk Mudharabah yang dimiliki oleh Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia namun tidak termasuk Sukuk Mudharabah yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasi Perseroan, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPSu dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Sukuk Mudharabah yang dimiliki oleh Pemegang Sukuk Mudharabah yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Sukuk Mudharabah yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan Sukuk Mudharabah oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat; 2) Perseroan; 3) Wali Amanat; atau 4) Otoritas Jasa Keuangan. c. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam poin b angka 1, 2, dan 4, wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPSu. d. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Sukuk Mudharabah atau Perseroan untuk mengadakan RUPSu, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. e. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaran RUPSu: 1) Pengumuman RUPSu wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. 2) Pemanggilan RUPSu dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPSu, melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. 3) Pemanggilan RUPSu kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPSu kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPSu sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. 4) Pemanggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPSu dan mengungkapkan informasi antara lain: tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPSu; agenda RUPSu; pihak yang mengajukan usulan RUPSu; Pemegang Sukuk Mudharabah yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPSu; dan kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPSu. 5) RUPSu kedua dan ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPSu sebelumnya. 30

f. Tata cara RUPSu: 1) Pemegang Sukuk Mudharabah, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPSu dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Sukuk Mudharabah yang dimilikinya. 2) Pemegang Sukuk Mudharabah yang berhak hadir dalam RUPSu adalah Pemegang Sukuk Mudharabah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPSu yang diterbitkan oleh KSEI. 3) Pemegang Sukuk Mudharabah yang menghadiri RUPSu wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. 4) Seluruh Sukuk Mudharabah yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Sukuk Mudharabah tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPSu sampai dengan tanggal berakhirnya RUPSu yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat. Transaksi Sukuk Mudharabah yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPSu. 5) Setiap Sukuk Mudharabah sebesar Rp1 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPSu, dengan demikian setiap Pemegang Sukuk Mudharabah dalam RUPSu mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Sukuk Mudharabah yang dimilikinya. 6) Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditandatangani dengan menyebutkan No.KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. 7) Sukuk Mudharabah yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran. 8) Sebelum pelaksanaan RUPSu: Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Sukuk Mudharabah dari Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia) kepada Wali Amanat. Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Sukuk Mudharabah yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). Pemegang Sukuk Mudharabah atau kuasa Pemegang Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Sukuk Mudharabah memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan (tidak termasuk Perusahaan Afiliasi Negara Republik Indonesia). 9) RUPSu dapat diselenggarakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat. 10) RUPSu dipimpin oleh Wali Amanat. 11) Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPSu termasuk materi RUPSu dan menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPSu. 12) Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Sukuk Mudharabah, maka RUPSu dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Sukuk Mudharabah yang meminta diadakan RUPSu tersebut. Perseroan atau Pemegang Sukuk Mudharabah yang meminta diadakannya RUPSu tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPSu dan materi RUPSu serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPSu. g. Dengan memperhatikan ketentuan ayat 6 huruf g Pasal ini, kuorum dan pengambilan keputusan: 1) Dalam hal RUPSu bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1) Pasal ini diatur sebagai berikut: a. Bila RUPSu dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: i. dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga perempat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. ii. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu kedua. iii. RUPSu kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. iv. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu ketiga. v. RUPSu ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. b. Bila RUPSu dimintakan oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: 31

a. dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu kedua. c. RUPSu kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlahsukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu ketiga. e. RUPSu ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlahsukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. c. Bila RUPSu dimintakan oleh Otoritas Jasa Keuangan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: i. dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. ii. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (i) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu kedua. iii. RUPSu kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. iv. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam butir (iii) di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu ketiga. v. RUPSu ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. 2) RUPSu yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 1 di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu kedua. c. RUPSu kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang hadir dalam RUPSu. d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka 3 di atas tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPSu ketiga. e. RUPSu ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Sukuk Mudharabah atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Sukuk Mudharabah yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak. h. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPSu menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan danalam Perjanjian Perwaliamanatan. i. Penyelenggaraan RUPSu wajib dibuatkan berita acara secara notariil. j. Keputusan RUPSu mengikat bagi semua Pemegang Sukuk Mudharabah, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Sukuk Mudharabah wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPSu. Keputusan RUPSu mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Sukuk Mudharabah, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Sukuk Mudharabah. 32

k. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPSu dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPSu tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan. l. Apabila RUPSu yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan Dana Sukuk Mudharabah, perubahan pendapatan bagi hasil, perubahan tata cara pembayaran pendapatan bagi hasil, dan perubahan jangka waktu Sukuk Mudharabah dan Perseroan menolak untuk menandatangani addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPSu atau tanggal lain yang diputuskan RUPSu (jika RUPSu memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatanganan addendum Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPSu. m. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPSu dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan peraturan perundangundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek. n. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPSu ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan di Pasar Modal, tersebut yang berlaku. PEMENUHAN KRITERIA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN Perseroan telah memenuhi untuk melaksanakan Penawaran Umum Berkelanjutan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 36/2014 yaitu: d) Penawaran Umum Berkelanjutan dilaksanakan dalam periode paling lama 2 (dua) tahun; e) Telah menjadi Perseroan atau perusahaan publik paling sedikit 2 (dua) tahun; f) Tidak pernah mengalami kondisi gagal bayar selama 2 (dua) tahun terakhir sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan sesuai dengan Laporan Auditor Independen dari Kantor Akuntan Publik (KAP) KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan No. N20170915006/DC2/ANG/2017 tertanggal 15 September 2017 dan Surat Pernyataan Tidak Pernah Mengalami Gagal Bayar yang dibuat oleh Perseroan. Efek yang akan diterbitkan melalui Penawaran Umum Berkelanjutan adalah efek bersifat utang dan memiliki hasil pemeringkatan yang termasuk dalam kategori 4 (empat) peringkat teratas yang merupakan urutan 4 (empat) peringkat terbaik yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek. 33

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Sukuk Mudharabah, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan konsumen sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan secara murabahah. Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi ini yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1, Lampiran Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan/atau Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.2, Lampiran Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Apabila penggunaan dana hasil Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK paling lambat 14 hari sebelum RUPO dan RUPSu dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO dan RUPSu, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015, kecuali apabila ditentukan lain dalam peraturan OJK. Penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah: Apabila dana hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana kepada OJK secara berkala dan wajib dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan Peraturan OJK No.30/POJK.04/2015 dan kepada Pemegang Obligasi dan Pemegang Sukuk Mudharabah melalui Wali Amanat sampai dengan dana hasil Penawaran Umum Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini terpakai seluruhnya. Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut wajib pula disampaikan kepada BEI dan KSEI. Laporan realisasi penggunaan dana tersebut wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 (tiga puluh) Juni dan 31 (tiga puluh satu) Desember. Sesuai dengan Peraturan OJK No 9/2017, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah kurang lebih setara dengan 0,381% dari nilai emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah yang meliputi: 1. Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah sebesar 0,20%, yang terdiri dari biaya jasa penjaminan (underwriting fee) 0,025%; biaya jasa penyelenggaraan (management fee) 0,15%; biaya jasa penjualan (selling fee) 0,025%; 2. Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal sebesar 0,104%, yang terdiri dari biaya jasa Akuntan Publik sebesar 0,080%; biaya jasa Konsultan Hukum sebesar 0,017%; biaya jasa Notaris sebesar 0,007%; 3. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal 0,048%, yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat 0,008% dan Pemeringkat Efek sebesar 0,04%; 4. Biaya pencatatan di KSEI sebesar 0,001% dan BEI sebesar 0,011%; 5. Biaya lain-lain 0,017%, termasuk biaya Pernyataan Pendaftaran OJK, penyelenggaraan Public Expose, biaya percetakan Prospektus, formulir, biaya iklan koran Prospektus ringkas, Audit Penjatahan dan biaya-biaya yang berhubungan dengan hal-hal tersebut. 34

III. PERNYATAAN UTANG Tabel-tabel dibawah ini menggambarkan liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Perseroan tanggal 30 Juni 2017. Angka yang tercantum dalam Prospektus ini dinyatakan dalam mata uang Rupiah. Laporan keuangan Perseroan untuk pada tanggal dan untuk peiode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017, yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), yang ditandatangani oleh Lucy Luciana Suhenda, S.E., Ak., CPA pada tanggal 17 Oktober 2017 dengan opini Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 tidak diaudit dan tidak direviu sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance serta untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Pada tanggal 30 Juni 2017, Perseroan mempunyai jumlah liabilitas sebesar Rp23.368.552 juta. Rincian dari liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Pinjaman yang diterima Pihak ketiga 7.328.169 Pihak berelasi 3.084.822 Beban yang masih harus dibayar Pihak ketiga 678.133 Pihak berelasi 40.379 Utang obligasi - neto Pihak ketiga 9.550.972 Pihak berelasi 459.100 Utang lain-lain Pihak ketiga 681.740 Pihak berelasi 138.656 Utang pajak 85.832 Liabilitas imbalan kerja 725.688 Liabilitas derivatif 19.061 Sukuk mudharabah Pihak ketiga 576.000 Jumlah Liabilitas 23.368.552 Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang Obligasi sehingga tidak ada pencabutan dari pembatasan-pembatasan tersebut. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi. 1. Pinjaman yang diterima Pinjaman yang diterima Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp10.412.991 juta, yang terdiri atas: (dalam jutaan Rupiah) Uraian 30 Juni 2017 Pihak ketiga Rupiah PT Bank Panin, Tbk. 2.400.000 PT Bank Central Asia, Tbk. 1.564.871 PT Bank Mega, Tbk. 549.160 PT Bank DKI - Syariah 300.000 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 250.000 PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. 183.333 PT Bank Nationalnobu, Tbk. 149.951 35

(dalam jutaan Rupiah) Uraian 30 Juni 2017 PT Bank BCA Syariah 77.500 5.474.815 Dolar Amerika Serikat The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. 908.983 BNP Paribas (Singapura) Sindikasi 543.318 Citibank, N.A., Indonesia 401.053 1.853.354 Pihak berelasi Rupiah PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 100.000 Dolar Amerika Serikat PT Bank DBS Indonesia - Sindikasi 2.984.822 3.084.822 Jumlah pinjaman yang diterima 10.412.991 Pada tanggal 30 Juni 2017, pinjaman yang diterima termasuk beban transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima sebesar Rp 17.439 juta. Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif per tahun atas pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2017 adalah 8,22%. Rincian dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Nama bank Fasilitas Periode Suku bunga Batas maksimum kontraktual kredit Awal Akhir 2017 Cicilan pokok PT Bank Panin, Tbk. IV 1.000.000 25 April 2014 25 Juli 2017 10,70% - 10,75% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo VI 1.500.000 24 Maret 2015 24 Juni 2018 10,50% - 10,70% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo VII 3.000.000 23 Maret 2016 23 September 2019 9,25% - 9,95% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo VIII 3.000.000 23 Maret 2017 23 September 2020 8,75% - 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank Central Asia, Tbk. II 800.000 16 Juni 2017 14 Maret 2018 6,25% - 8,00% Setiap satu bulan sekali VI 500.000 10 Juni 2016 14 Juli 2017 6,70% - 8,00% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo VII 1.500.000 10 Juni 2016 25 Oktober 2017 8,75% - 9,50% Setiap satu bulan sekali VIII 2.000.000 16 Juni 2017 31 Desember 2020 8,50% Setiap satu bulan sekali PT Bank Mega, Tbk. I 250.000 21 Desember 2016 21 Desember 2017 8,75% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo II 1.100.000 26 Januari 2017 26 Januari 2018 8,75% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank DKI Syariah II 200.000 21 Desember 2016 21 Maret 2018 8,70% - 8,80% Setiap enam bulan sekali III 200.000 15 Juni 2017 15 September 2018 8,70% - 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. I 500.000 16 Maret 2012 28 Februari 2019 7,10% - 8,20% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 600.000 4 April 2016 9 Februari 2018 7,40% - 8,00% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 190.000 16 Desember 2015 16 Juni 2019 9,50% Setiap satu bulan sekali II 200.000 10 Mei 2017 10 November 2020 8,80% Setiap satu bulan sekali PT Bank Nationalnobu, Tbk. I 100.000 25 November 2016 24 November 2017 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo II 50.000 25 November 2016 8 Desember 2017 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank BCA Syariah II 110.000 22 September 2016 22 September 2019 9,25% Setiap satu bulan sekali III 200.000 13 Desember 2016 13 Desember 2019 9,25% Setiap satu bulan sekali The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. I 350.000 15 Maret 2016 15 September 2017 8,20% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank KEB Hana Indonesia I 300.000 2 April 2017 2 April 2018 9,15% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo 36

Nama bank PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Victoria International, Tbk. BNP Paribas (Singapura) Sindikasi PT Bank DBS Indonesia Sindikasi The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Citibank, N.A., Indonesia (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Fasilitas Periode Suku bunga Batas maksimum kontraktual kredit Awal Akhir 2017 Cicilan pokok II 200.000 17 Juni 2016 20 Juni 2017 9,15% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 820.000 3 November 2016 3 Juli 2017 6,30% - 8,00% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 400.000 15 Desember 2016 15 Desember 2017 6,80% - 8,15% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I USD 200.000.000 25 November 2013 25 Februari 2017 2,68% Setiap tiga bulan sekali II USD 300.000.000 28 April 2014 28 Agustus 2017 2,75% - 2,80% Setiap tiga bulan sekali III USD 100.000.000 17 November 2014 17 Februari 2018 2,77% - 2,80% Setiap tiga bulan sekali I USD 225.000.000 20 Juli 2016 20 Juli 2018 2,21% - 2,35% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I USD 75.000.000 29 Mei 2017 15 September 2018 2,11% - 2,46% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I USD 46.153.846 4 April 2016 14 Juli 2017 1,65% - 1,72% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo Untuk pinjaman sindikasi fasilitas I, BNP Paribas (Singapura) bertindak sebagai mandated lead arranger, BNP Paribas cabang Singapura sebagai agent dan PT Bank BNP Paribas Indonesia bertindak sebagai security agent. BNP Paribas (Singapura), The Korea Development Bank (Singapura), BDO Unibank, Inc., BDO Private Bank, Inc., First Abu Dhabi Bank PJSC (Singapura), Qatar National Bank S.A.Q (Singapura), Mega International Commercial Bank Co., Ltd., Aozora Bank, Ltd., The Bank of East Asia, Ltd. (Singapura), Chang Hwa Commercial Bank, Ltd. (Singapura), Hua Nan Commercial Bank, Ltd. (Singapura) dan Land Bank of Taiwan (Singapura) bertindak sebagai original lenders. Untuk pinjaman sindikasi fasilitas II, BNP Paribas (Singapura), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Deutsche Bank AG (Singapura) dan Citigroup Global Markets Singapore PTE., Ltd. bertindak sebagai mandated lead arrangers, BNP Paribas cabang Singapura sebagai agent dan PT Bank BNP Paribas Indonesia bertindak sebagai security agent. BNP Paribas (Singapura), Deutsche Bank AG (Singapura), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (Jakarta), Citibank N.A. (Singapura), CTBC Bank Co., Ltd. (Singapura), Mega International Commercial Bank Co., Ltd., State Bank of India, Singapore Co., Aozora Bank, Ltd., Chang Hwa Commercial Bank, Ltd. (Singapura), First Commercial Bank, The Gunma Bank, Ltd., JA Mitsui Leasing, Ltd., Land Bank of Taiwan (Singapura), The Chugoku Bank, Ltd. dan E.SUN Commercial Bank, Ltd. (Singapura) bertindak sebagai original lenders. Untuk pinjaman sindikasi fasilitas III, BNP Paribas (Singapura) bertindak sebagai mandated lead arrangers, BNP Paribas cabang Singapura sebagai agent dan PT Bank BNP Paribas Indonesia bertindak sebagai security agent. BNP Paribas (Singapura) dan The Korea Development Bank (Singapura) bertindak sebagai original lenders. Pinjaman yang diterima dari PT Bank Panin, Tbk. (fasilitas I), PT Bank Central Asia, Tbk. (fasilitas I, II dan III), Citibank, N.A., Indonesia, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., PT Bank Victoria International, Tbk., PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, PT Bank Nationalnobu, Tbk. (fasilitas I dan II), PT Bank BCA Syariah, JP Morgan Chase & Co. (Cabang Jakarta), PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang. Seluruh pinjaman yang diterima oleh Perseroan digunakan untuk modal kerja. Selama pinjaman belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan antara lain, menjual, memindahkan dan mengalihkan jaminan, melakukan investasi, melakukan penggabungan usaha atau mengikat diri sebagai penjamin, kecuali dengan pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari kreditur. Perseroan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2017, saldo pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat adalah sebesar USD364.129.057, termasuk bunganya telah dilindung nilai dengan kontrak cross currency swap, interest rate swap dan forward. Pada tanggal 30 Juni 2017, seluruh fasilitas pinjaman, kecuali fasilitas pinjaman dari Citibank, N.A, Indonesia dan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan murabahah. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal. Pada tanggal 30 Juni 2017, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitasfasilitas pinjaman ini. 37

2. Beban yang masih harus dibayar Perseroan memiliki beban yang harus dibayar pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp718.512 juta, dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Uraian 30 Juni 2017 Pihak ketiga Promosi 406.902 Bunga 102.379 Perolehan pembiayaan konsumen 42.398 Transformasi organisasi 14.269 Bagi hasil sukuk mudharabah 2.723 Marjin mudharabah 1.222 Lain-lain 108.240 678.133 Pihak berelasi Bunga 39.507 Premi asuransi aset tetap 663 Premi asuransi kesehatan 209 40.379 Jumlah beban yang masih harus dibayar 718.512 Akun lain-lain terdiri dari beban operasional lainnya yang masih harus dibayar. 3. Utang obligasi - neto Dibawah ini adalah rincian saldo utang obligasi yang diterbitkan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Pihak ketiga 673.000 673.000 Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Pihak ketiga 851.000 851.000 Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Pihak ketiga 444.900 Pihak berelasi 45.100 490.000 Obligasi Berkelanjutan II Tahap III Pihak ketiga 450.000 450.000 Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV Pihak ketiga 856.000 Pihak berelasi 40.000 896.000 Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Pihak ketiga 883.000 Pihak berelasi 96.000 979.000 38

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Obligasi Berkelanjutan III Tahap II Pihak ketiga 923.000 Pihak berelasi 22.000 945.000 Obligasi Berkelanjutan III Tahap III Pihak ketiga 973.000 Pihak berelasi 55.000 1.028.000 Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV Pihak ketiga 1.687.000 Pihak berelasi 13.000 1.700.000 Obligasi Berkelanjutan III Tahap V Pihak ketiga 1.826.000 Pihak berelasi 188.000 2.014.000 Dikurangi: Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (15.928) Jumlah utang obligasi - neto 10.010.072 Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan obligasi, Perseroan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi ketentuan, yaitu maksimal 10:1. Selain itu, selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan konsumen. Pada tanggal 30 Juni 2017, Perseroan telah melakukan pembayaran bunga obligasi sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan dalam perjanjian perwaliamanatan dan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan. Jumlah pokok utang obligasi telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan. Pada tanggal 30 Juni 2017, seluruh obligasi Perseroan mendapat peringkat idaaa dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Beban bunga atas utang obligasi untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp446.654 juta. Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif per tahun atas utang obligasi pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar 9,26%. 4. Utang lain-lain Saldo Utang lain-lain Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp820.396 juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Pihak ketiga Utang kepada dealer 537.622 Pengurusan fidusia 55.381 Titipan konsumen 25.079 Premi asuransi 18.325 Perolehan aset tetap 1.193 Lain-lain 44.140 681.740 39

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Pihak berelasi Premi asuransi 125.416 Pemulihan dari piutang yang dihapusbukukan porsi pembiayaan bersama 8.685 Denda keterlambatan porsi pembiayaan bersama 4.555 138.656 Jumlah utang lain-lain 820.396 Utang kepada dealer merupakan liabilitas Perseroan kepada dealer atas nasabah-nasabah yang telah memperoleh persetujuan kredit dari Perseroan dan pihak dealer telah menyerahkan kendaraan yang dibiayai kepada konsumen tersebut. 5. Utang pajak Saldo Utang pajak Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp85.832 juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Pajak Pertambahan Nilai 4.369 Pasal 21 12.993 Pasal 23 dan 26 3.261 Pasal 25 65.017 Pasal 4(2) 192 Jumlah utang pajak 85.832 6. Liabilitas imbalan kerja Saldo Liabilitas imbalan kerja Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp725.688 juta dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Imbalan kerja jangka pendek 175.859 Imbalan pasca-kerja 513.756 Imbalan kerja jangka panjang lainnya 36.073 Jumlah liabilitas imbalan kerja 725.688 7. Liabilitas derivatif Perseroan memiliki Liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2017 sebesar Rp19.061 juta. 8. Sukuk Mudharabah Dibawah ini adalah rincian Sukuk Mudharabah yang telah diterbitkan oleh Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 30 Juni 2017 Nilai nominal: Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II Pihak ketiga 45.000 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Pihak ketiga 59.000 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Pihak ketiga 86.000 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap III Pihak ketiga 386.000 Jumlah Sukuk Mudharabah - Neto 576.000 40

Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan sukuk mudharabah, Perseroan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan murabahah dan rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi ketentuan, yaitu maksimal 10:1. Selain itu, selama pokok sukuk mudharabah belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain melakukan penggabungan usaha kecuali dilakukan pada bidang usaha yang sama serta menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan bagi hasil sukuk mudharabah dihitung berdasarkan perkalian antara nisbah bagi hasil dengan marjin yang diperoleh Perseroan dari hasil pembiayaan murabahah. Perseroan telah melakukan pembayaran bagi hasil sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan dalam perjanjian perwaliamanatan dan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan. Jumlah pokok sukuk mudharabah telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo sukuk mudharabah obligasi yang bersangkutan. Pada tanggal 30 Juni 2017, seluruh sukuk mudharabah Perseroan mendapat peringkat idaaa(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bagi hasil atas sukuk mudharabah untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp17.099 juta. 9. Komitmen dan Liabilitas Kontinjensi Per tanggal 30 Juni 2017, Perseroan tidak memiliki komitmen maupun liabilitas kontinjensi yang signifikan. 10. Kewajiban Perseroan yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan ke depan Berikut ini merupakan kewajiban keuangan Perseroan yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan ke depan sejak tanggal laporan keuangan 30 Juni 2017 diterbitkan: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pinjaman yang diterima 3.475.272 Obligasi 1.507.679 Sukuk Mudharabah 30.000 Jumlah 5.012.951 Pelunasan atas kewajiban dimaksud akan dilakukan sesuai jadwal dan berasal dari sumber dana internal Perseroan yang merupakan hasil dari penyaluran kredit pembiayaan yang merupakan kegiatan usaha utama Perseroan. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa seluruh liabilitas perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 telah diungkapkan dalam Prospektus ini. Tidak ada fakta material yang mengakibatkan perubahan signifikan pada liabilitas dan/atau perikatan setelah tanggal 30 Juni 2017 sampai dengan tanggal laporan auditor independen dan liabilitas dan/atau perikatan setelah tanggal laporan auditor independen sampai dengan tanggal efektifnya pernyataan pendaftaran. Manajemen Perseroan menyatakan kesanggupan untuk menyelesaikan seluruh liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017. Tidak ada pelanggaran atas persyaratan dalam perjanjian kredit yang dilakukan oleh Perseroan, yang berdampak material terhadap kelangsungan usaha Perseroan. Tidak ada keadaan lalai atas pembayaran pokok dan/atau bunga pinjaman setelah tanggal 30 Juni 2017 sampai dengan tanggal efektifnya pernyataan pendaftaran. 41

IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016. Angka-angka ikhtisar data keuangan penting yang disajikan di bawah ini diambil dari laporan auditan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 dan laporan auditan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan auditan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta catatan atas laporan keuangan yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan di Indonesia Laporan keuangan Perseroan untuk pada tanggal dan untuk peiode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017, yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), yang ditandatangani oleh Lucy Luciana Suhenda, S.E., Ak., CPA pada tanggal 17 Oktober 2017 dengan opini Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 tidak diaudit dan tidak direviu sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance serta untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit wajar tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 8 Februari 2017. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit wajar tanpa pengecualian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 14 Januari 2016. Ikhtisar data keuangan penting di bawah ini juga menyajikan informasi keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang diambil dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan arus kas Perseroan. Informasi keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, yang tidak diaudit dan tidak direviu, telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Beberapa informasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 telah disajikan ulang dan direklasifikasi supaya dapat dibandingkan dengan informasi yang disusun untuk laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017. Lihat Catatan Laporan Keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 No. 43. Reklasifikasi ini tidak diaudit. LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Aset Kas dan kas di bank Kas 158.309 192.313 232.315 Kas di bank Pihak ketiga 274.993 168.242 224.149 Pihak berelasi 626.683 580.393 783.098 Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp841.943, Rp724.516 dan Rp703.628 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 Pihak ketiga 18.199.371 15.065.244 14.749.830 Pihak berelasi 287 16 - Piutang pembiayaan murabahah setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp229.840, Rp480.610 dan Rp580.872 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 Pihak ketiga 5.190.234 9.374.489 10.513.595 42

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Pihak berelasi 36 24 - Piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp35.008, Rp30.540 dan Rp20.373 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 Pihak ketiga 1.522.360 867.749 577.534 Pihak berelasi 6.766 13.669 11.717 Beban dibayar dimuka Pihak ketiga 257.703 257.609 226.750 Pihak berelasi 31.750 31.039 - Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga 102.188 149.175 310.332 Pihak berelasi 41.615 53.371 42.683 Aset derivatif 657.634 219.599 39.687 Pajak dibayar dimuka 228.336-11.230 Investasi dalam saham, pihak berelasi 650 650 650 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp447.466, Rp491.807 dan Rp509.818 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 243.392 224.963 216.917 Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp121.660, Rp145.270 dan Rp156.220 pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 73.990 80.350 93.392 Aset pajak tangguhan 65.663 311.225 364.066 Aset lain-lain 62.247 52.984 49.062 Total aset 27.744.207 27.643.104 28.447.007 Liabilitas Pinjaman yang diterima Pihak ketiga 11.388.433 8.447.036 7.328.169 Pihak berelasi - 3.172.489 3.084.822 Beban yang masih harus dibayar Pihak ketiga 647.765 669.395 678.133 Pihak berelasi 37.334 30.828 40.379 Utang obligasi - neto Pihak ketiga 8.579.934 8.111.379 9.550.972 Pihak berelasi 508.200 321.600 459.100 Utang lain-lain Pihak ketiga 609.689 822.546 681.740 Pihak berelasi 123.591 167.654 138.656 Utang pajak 58.261 33.645 85.832 Liabilitas imbalan kerja 599.211 699.333 725.688 Liabilitas derivatif - - 19.061 Sukuk mudharabah Pihak ketiga 831.000 190.000 576.000 Total liabilitas 23.383.418 22.665.905 23.368.552 Ekuitas Modal ditempatkan dan disetor penuh 100.000 100.000 100.000 Tambahan modal disetor - - 6.750 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 114.626 121.275 131.368 Belum ditentukan penggunaannya 4.125.993 4.765.074 4.886.348 Keuntungan/(kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - neto 20.170 (9.150) (46.011) Ekuitas-neto 4.360.789 4.977.199 5.078.455 Total liabilitas dan ekuitas 27.744.207 27.643.104 28.447.007 43

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 * 2017 Pendapatan Pembiayaan konsumen 4.936.962 4.719.481 2.390.956 2.326.587 Marjin murabahah 877.381 1.604.313 669.115 1.164.288 Sewa pembiayaan 264.454 191.523 106.432 59.404 Lain-lain 1.987.462 1.897.757 948.339 833.071 Total Pendapatan 8.066.259 8.413.074 4.114.842 4.383.350 Beban Beban bunga dan keuangan (2.197.885) (1.937.419) (965.137) (907.964) Gaji dan tunjangan (1.585.363) (1.731.674) (849.686) (935.599) Penyisihan kerugian penurunan nilai Pembiayaan konsumen (1.405.700) (970.320) (504.460) (360.471) Pembiayaan murabahah (296.511) (625.842) (259.215) (364.339) Sewa pembiayaan (75.847) (56.240) (26.240) (6.123) Umum dan administrasi (1.055.660) (1.062.230) (532.810) (553.295) Pemasaran (282.506) (271.435) (155.419) (221.139) Bagi hasil sukuk mudharabah (57.352) (37.356) (28.039) (17.099) Lain-lain (208.880) (4.467) (3.134) (5.411) Total Beban (7.165.704) (6.696.983) (3.324.140) (3.371.440) Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan 900.555 1.716.091 790.702 1.011.910 Beban Pajak Penghasilan (235.719) (706.740) (198.098) (330.442) Laba Tahun/Periode Berjalan 664.836 1.009.351 592.604 681.468 Penghasilan Komprehensif Lain Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas program liabilitas imbalan pasca-kerja (47.295) (41.494) - (60.135) Beban pajak penghasilan terkait dengan penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 11.824 10.373-15.034 Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif - lindung nilai arus kas 124.999 (39.093) (56.274) (49.148) (Beban)/manfaat pajak penghasilan terkait dengan penghasilan komprehensif lain yang akan direklasifikasi ke laba rugi (31.250) 9.773 14.069 12.287 Penghasilan Komprehensif Lain Setelah Pajak 58.278 (60.441) (42.205) (81.962) Total Penghasilan Komprehensif Tahun/Periode Berjalan 723.114 948.910 550.399 599.506 Laba Neto Per Saham - Dasar (dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh) 665 1.009 593 681 * Tidak diaudit. LAPORAN ARUS KAS Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 * 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari: Transaksi pembiayaan 45.070.620 42.301.468 22.020.105 20.064.616 Pembiayaan bersama 9.409.370 12.912.802 3.248.321 6.181.087 Bunga bank dan deposito berjangka 9.910 5.607 3.077 5.373 Pengeluaran kas untuk: Transaksi pembiayaan (32.385.263) (30.186.356) (15.601.136) (15.272.572) Pokok pembiayaan bersama (344.190) (14.484.160) (825.446) (6.345.497) Bunga pembiayaan bersama (2.949.169) (2.649.653) (1.389.852) (1.145.209) Gaji dan tunjangan (1.724.134) (1.603.307) (856.590) (919.802) Premi asuransi (1.035.259) (1.316.785) (416.150) (758.589) Beban umum dan administrasi (1.019.563) (1.079.671) (453.923) (501.333) Beban bunga dan provisi bank (1.269.904) (989.675) (503.634) (465.100) Pajak penghasilan (741.731) (966.743) (445.256) (433.097) Beban bunga utang obligasi (946.908) (957.065) (452.862) (448.424) Bagi hasil sukuk mudharabah (58.448) (38.507) (20.425) (17.220) Tantiem Dewan Komisaris dan Direksi (25.338) (14.535) (14.535) (22.311) (Pengeluaran)/penerimaan kas dari lain-lain - neto (267.361) 37.034 (78.757) 32.777 Kas neto diperoleh/(digunakan) dari aktivitas operasi 11.722.632 970.454 4.212.937 (45.301) 44

Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 * 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 4.707 4.145 2.253 2.079 Pembelian aset tetap (45.559) (60.716) (27.334) (19.920) Pembelian aset tak berwujud (32.187) (27.769) (15.686) (31.235) Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (73.039) (84.340) (40.767) (49.076) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan pinjaman bank 18.951.132 19.237.254 11.040.599 12.775.899 Penerimaan dari penerbitan obligasi 2.416.000 2.801.000 1.101.000 2.014.000 Penerimaan dari penerbitan sukuk mudharabah 500.000 86.000-386.000 Pembayaran pinjaman bank (28.770.910) (18.611.905) (15.102.061) (13.841.908) Pembayaran pokok utang obligasi (4.054.000) (3.458.000) (553.000) (436.000) Pembayaran dividen kas (396.000) (332.500) (332.500) (505.000) Pembayaran pokok sukuk mudharabah (115.000) (727.000) (286.000) - Kas neto (digunakan)/diperoleh untuk aktivitas pendanaan (11.468.778) (1.005.151) (4.131.962) 392.991 KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN KAS DI BANK 180.815 (119.037) 40.208 298.614 KAS DAN KAS DI BANK, AWAL TAHUN/PERIODE 879.170 1.059.985 1.059.985 940.948 KAS DAN KAS DI BANK, AKHIR TAHUN/PERIODE 1.059.985 940.948 1.100.193 1.239.562 * Tidak diaudit. RASIO (dalam %, kecuali dinyatakan lain) Rasio Keuangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Profitabilitas (%) Imbal Hasil Investasi (ROA) 3 2,4 3,7 2,2 2,4 Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 3 15,2 20,3 12,9 13,4 Laba Tahun Berjalan/Jumlah Pendapatan 8,2 12,0 14,4 15,5 Aset Produktif Piutang Pembiayaan Konsumen Bermasalah/Piutang Pembiayaan Konsumen (NPL) (%) 1 1,7 1,6 1,9 1,9 Likuiditas Pinjaman yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan dan Sukuk Mudharabah/Jumlah Aset (kali) 0,8 0,7 0,8 0,7 Gearing Ratio (kali) 2 4,9 4,1 4,6 4,1 Jumlah Pendapatan/Jumlah Aset (%) 29,1 30,4 15,0 15,4 Jumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas (kali) 5,4 4,6 5,0 4,6 Pertumbuhan (%) Pertumbuhan Aset 4-7,3-0,4-1,1 2,9 Pertumbuhan Liabilitas 4-9,7-3,1-2,3 3,1 Pertumbuhan Ekuitas 4 8,1 14,1 5,0 2,0 Pertumbuhan Pendapatan 5-2,2 4,3 4,8 6,5 Pertumbuhan Laba Tahun Berjalan 5-16,1 51,8 199,4 15,0 1. Termasuk porsi pembiayaan bersama. 2. Gearing Ratio = Pinjaman Yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan dan Sukuk Mudharabah/Total Ekuitas. 3. Rasio untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2017 tidak disetahunkan. 4. Rasio pertumbuhan pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2015 dan rasio pertumbuhan pada tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2016. 5. Rasio pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 (tidak diaudit) dan rasio pertumbuhan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016. 45

TINGKAT PEMENUHAN RASIO KEUANGAN DALAM PERJANJIAN UTANG 31 Desember 30 Juni Rasio Keuangan 2015 2016 2017 Gearing Ratio (kali) 4,9 4,1 4,1 PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas I 10 10 - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas II - - - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas III - - - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas IV 10 - - PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas V 10-10 PT Bank Pan Indonesia Tbk - Fasilitas VI - 10 10 PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas I 10 10 - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas II - - 10 PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas III - - - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas IV - - - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas V - - - PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas VI - - 10 PT Bank Central Asia, Tbk - Fasilitas VII 10-10 PT Bank Mega, Tbk. - Fasiltias I - - 10 PT Bank Mega, Tbk. - Fasiltias II - 10 10 PT Bank DKI - Fasilitas I - - - PT Bank DKI - Fasilitas II - 10 - PT Bank DKI - Fasilitas III 10 - - PT Bank DKI - Fasilitas IV - - 10 PT Bank DKI - Fasilitas V - - 10 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - Fasilitas I - 10 - PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. - Fasilitas I - - - PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. - Fasilitas II - - 10 PT Bank Nationalnobu, Tbk. - Fasilitas I 10 10 10 PT Bank Nationalnobu, Tbk. - Fasilitas II 10 10 10 PT Bank BCA Syariah 10 10 10 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. - 10 10 PT Bank KEB Hana Indonesia - Fasilitas I 10 10 - PT Bank KEB Hana Indonesia - Fasilitas II 10 10 - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. 10 - - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd. 10 10 - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. - - 10 Citibank, N.A., Indonesia 10 10 10 PT Bank Victoria International, Tbk. 10 10 - JPMorgan Chase Bank, N.A., Jakarta Branch - 10 - BNP Paribas (Singapore) - Sindikasi I 10 10 - BNP Paribas (Singapore) - Sindikasi II 10 10 10 BNP Paribas (Singapore) - Sindikasi III 10 10 10 BNP Paribas (Singapore) Sindikasi IV - 10 10 PT Bank DBS Indonesia - Sindikasi - - 10 Australia and New Zealand Banking Group Ltd. (ANZ) Cabang Singapore 10-0 PT Bank BNI Syariah - - 0 PT Bank Panin Syariah 10 10 0 Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 10 - - Obligasi Berkelanjutan I Tahap II - - - Obligasi Berkelanjutan I Tahap III 10 10 - Obligasi Berkelanjutan II Tahap I 10 10 - Obligasi Berkelanjutan II Tahap II 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan II Tahap III 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan II Tahap IV 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap I 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap II 10 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap III - 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap IV - 10 10 Obligasi Berkelanjutan III Tahap V - - 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I 10 - - Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap II 10 10 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I 10 10 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II - 10 10 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap III - - 10 Pemenuhan Persyaratan Rasio Keuangan Ya Ya Ya 46

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan oleh Manajemen ini harus dibaca bersama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting yang tercantum di dalam Prospektus dan laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait. Di bawah ini disajikan ikhtisar data keuangan penting yang disajikan diambil dari laporan auditan posisi keuangan Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 dan laporan auditan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan auditan arus kas untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 serta catatan atas laporan keuangan yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standard Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan Perseroan untuk pada tanggal dan untuk peiode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017, yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), yang ditandatangani oleh Lucy Luciana Suhenda, S.E., Ak., CPA pada tanggal 17 Oktober 2017 dengan opini Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 tidak diaudit dan tidak direviu sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance serta untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit wajar tanpa modifikasian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 8 Februari 2017. Laporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia, dengan opini audit wajar tanpa pengecualian, sebagaimana tercantum dalam laporannya tanggal 14 Januari 2016. Ikhtisar data keuangan penting di bawah ini juga menyajikan informasi keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang diambil dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan arus kas Perseroan. Informasi keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, yang tidak diaudit dan tidak direviu, telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Beberapa informasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 telah disajikan ulang dan direklasifikasi supaya dapat dibandingkan dengan informasi yang disusun untuk laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017. Lihat Catatan Laporan Keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 No. 43. Reklasifikasi ini tidak diaudit. Tidak terdapat kejadian yang signifikan atau transaksi yang signifikan serta tidak normal dan jarang terjadi atau perubahan penting dalam ekonomi yang dapat memengaruhi jumlah pendapatan dan profitablitas yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang telah diaudit Akuntan Publik. A. Aset (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Aset Kas dan kas di bank Kas 158.309 192.313 232.315 Kas di bank Pihak ketiga 274.993 168.242 224.149 Pihak berelasi 626.683 580.393 783.098 Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp841.943, Rp724.516 dan Rp703.628 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 Pihak ketiga 18.199.371 15.065.244 14.749.830 Pihak berelasi 287 16-47

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Piutang pembiayaan murabahah setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp229.840, Rp480.610 dan Rp580.872 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 Pihak ketiga 5.190.234 9.374.489 10.513.595 Pihak berelasi 36 24 - Piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp35.008, Rp30.540 dan Rp20.373 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 Pihak ketiga 1.522.360 867.749 577.534 Pihak berelasi 6.766 13.669 11.717 Beban dibayar dimuka Pihak ketiga 257.703 257.609 226.750 Pihak berelasi 31.750 31.039 - Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga 102.188 149.175 310.332 Pihak berelasi 41.615 53.371 42.683 Aset derivatif 657.634 219.599 39.687 Pajak dibayar dimuka 228.336-11.230 Investasi dalam saham, pihak berelasi 650 650 650 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp447.466, Rp491.807 dan Rp509.818 pada tanggal 31 Desember 2015, 2016 dan 30 Juni 2017 243.392 224.963 216.917 Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp121.660, Rp145.270 dan Rp156.220 pada tanggal 30 Juni 2017, 31 Desember 2016 dan 2015 73.990 80.350 93.392 Aset pajak tangguhan 65.663 311.225 364.066 Aset lain-lain 62.247 52.984 49.062 Total aset 27.744.207 27.643.104 28.447.007 Grafik Pertumbuhan Aset Perseroan (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Aset Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp803.903 juta atau 2,91% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp27.643.104 juta menjadi sebesar Rp28.447.007 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Peningkatan pada aset tersebut terutama disebabkan karena adanya peningkatan pada kas dan kas di bank Perseroan serta pertumbuhan pada piutang pembiayaan sehubungan dengan adanya pertumbuhan pada kegiatan penyaluran pembiayaan baru pada enam bulan pertama tahun 2017. 48

Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp101.103 juta atau 0,36% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp27.744.207 juta menjadi Rp27.643.104 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan sedikit pada aset terutama disebabkan karena penurunan pada kas dan kas di bank Perseroan sehubungan dengan kegiatan usaha yang dijalankan, pertumbuhan pada piutang pembiayaan secara keseluruhan, dan aset derivatif seiring dengan pergerakan pada nilai tukar rupiah. Kas dan setara kas Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Jumlah kas dan setara kas pada tanggal 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp298.614 juta atau 31,74% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp940.948 juta menjadi sebesar Rp1.239.562 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Peningkatan pada kas dan setara kas tersebut terutama disebabkan Peningkatan pada kas dan setara kas tersebut terutama disebabkan karena adanya persiapan dana untuk pembayaran kewajiban usaha terhadap dealer pada awal bulan berikutnya, sehubungan dengan adanya libur operasional bank pada masa Hari Raya Idul Fitri. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Jumlah kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp119.037 juta atau 11,23% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.059.985 juta menjadi Rp940.948 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan jumlah kas dan setara kas tersebut terutama disebabkan oleh adanya pembayaran terhadap obligasi yang jatuh tempo pada bulan Desember 2016. Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Jumlah piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp315.430 juta atau 2.09% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp15.065.260 juta menjadi sebesar Rp14.749.830 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Penurunan pada piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut terutama disebabkan karena kondisi perekonomian domestik yang belum kondusif dan strategi Perseroan untuk berhati-hati dalam melakukan kegiatan penyalurannya untuk menjaga kualitas aset produktif terkait, sehingga pertumbuhan pembiayaan baru masih belum maksimal. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Jumlah piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp3.134.398 juta atau 17,22% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp18.199.658 juta menjadi Rp15.065.260 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan tersebut dikarenakan kondisi perekonomian domestik yang belum kondusif dan strategi Perseroan untuk berhati-hati dalam melakukan kegiatan penyalurannya untuk menjaga kualitas aset produktif terkait. Piutang pembiayaan murabahah - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Jumlah piutang pembiayaan murabahah - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp1.139.082 juta atau 12.15% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp9.374.513 juta menjadi sebesar Rp10.513.595 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Peningkatan pada piutang pembiayaan murabahah tersebut terutama disebabkan karena penyaluran pembiayaan berbasis syariah yang mengalami pertumbuhan pada Semester I-2017. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Total piutang pembiayaan murabahah - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp4.184.243 juta atau 80,62% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp5.190.270 juta menjadi Rp9.374.513 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan terutama dikarenakan penyaluran pembiayaan berbasis syariah yang mengalami pertumbuhan yang kuat sepanjang tahun 2016. 49

Piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Jumlah piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp292.167 juta atau 33.15% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp881.418 juta menjadi sebesar Rp589.251 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Penurunan pada piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut terutama disebabkan karena kondisi perekonomian domestik yang belum kondusif dan strategi Perseroan untuk berhati-hati dalam melakukan kegiatan penyalurannya untuk menjaga kualitas aset produktif terkait. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Total piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp647.708 juta atau 42,36% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1.529.126 juta menjadi Rp881.418 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan tersebut dikarenakan kondisi perekonomian domestik yang belum kondusif dan strategi Perseroan untuk berhati-hati dalam melakukan kegiatan penyalurannya untuk menjaga kualitas aset produktif terkait. Aset derivatif Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Total aset derivatif pada tanggal 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp179.912 juta atau 81.93% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp219.599 juta menjadi sebesar Rp39.687 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Penurunan total aset derivatif tersebut terutama disebabkan karena adanya pergerakan pada nilai tukar rupiah dan pembayaran pinjaman luar negeri yang dilakukan pada Semester I-2017. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Total aset derivatif pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp438.035 juta atau 66,61% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp657.634 juta menjadi Rp219.599 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan terutamanya terjadi seiring dengan adanya pergerakan pada nilai tukar rupiah. Keterangan Aset a. Bidang Tanah Perseroan memiliki sebanyak 33 (tiga puluh tiga) bidang tanah yang seluruhnya tersebar di Wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi. b. Kendaraan Bermotor Perseroan memiliki 177 unit kendaraan roda empat, dan 536 unit kendaraan roda dua yang seluruhnya tersebar di Kantor Pusat dan Kantor Cabang. B. Liabilitas (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Liabilitas Pinjaman yang diterima Pihak ketiga 11.388.433 8.447.036 7.328.169 Pihak berelasi - 3.172.489 3.084.822 Beban yang masih harus dibayar Pihak ketiga 647.765 669.395 678.133 Pihak berelasi 37.334 30.828 40.379 Utang obligasi - neto Pihak ketiga 8.579.934 8.111.379 9.550.972 Pihak berelasi 508.200 321.600 459.100 Utang lain-lain Pihak ketiga 609.689 822.546 681.740 Pihak berelasi 123.591 167.654 138.656 Utang pajak 58.261 33.645 85.832 50

(dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Liabilitas imbalan kerja 599.211 699.333 725.688 Liabilitas derivatif - - 19.061 Sukuk mudharabah Pihak ketiga 831.000 190.000 576.000 Total liabilitas 23.383.418 22.665.905 23.368.552 Grafik Pertumbuhan Liabilitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah) Total Liabilitas Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Total liabilitas pada tanggal 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp702.647 juta atau 3,10% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp22.665.905 juta menjadi sebesar Rp23.368.552 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Peningkatan pada total liabilitas tersebut terutama disebabkan karena peningkatan pada utang obligasi-net dan sukuk mudharabah masing-masing sebesar Rp1.577.093 juta dan Rp386.000 juta, namun terjadi penurunan pinjaman bank karena sudah jatuh tempo sebesar Rp1.206.534 juta. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Total liabilitas pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp717.513 juta atau 3,07% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp23.383.418 juta menjadi Rp22.665.905 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan total liabilitas tersebut terutama disebabkan oleh penurunan utang obligasi-net dan sukuk mudharabah karena sudah jatuh tempo sebesar Rp1.296.155 juta, namun terjadi peningkatan pada pinjaman yang diterima sebesar Rp231.092 juta dan utang-lain-lain sebesar Rp256.920 juta sehubungan dengan aktivitas pembiayaan Perseroan. Pinjaman yang diterima Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp1.206.534 juta atau 10.38% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp11.619.525 juta menjadi sebesar Rp10.412.991 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Penurunan pada pinjaman yang diterima tersebut terutama disebabkan karena Perseroan melakukan pelunasan atas pinjaman yang jatuh tempo. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp231.092 juta atau 2,03%, dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp11.388.433 juta menjadi Rp11.619.525 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Seiring dengan strategi pendanaan Perseroan untuk memperoleh pendanaan dengan biaya yang kompetitif, Perseroan menjalin kerja sama melalui fasilitas pinjaman modal kerja dengan beberapa bank ataupun meningkatkan jumlah fasilitas. 51

Pinjaman dalam negeri yang diterima Perseroan, sebagian besar, dilakukan dalam bentuk obligasi dengan tingkat suku bunga yang tetap. Di samping itu, Perseroan juga mendapat pinjaman secara langsung dari bank dalam negeri. Pinjaman dalam negeri yang diterima Perseroan memiliki tingkat suku bunga tetap sehingga adanya perubahan tingkat suku bunga tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan Perseroan untuk membayar kewajiban sehubungan dengan pinjaman yang diterima tersebut. Pinjaman luar negeri merupakan salah satu alternatif yang diambil Perseroan, berdasarkan tingkat likuiditas dalam negeri, yang secara langsung memiliki dampak terhadap tingkat suku bunga pinjaman dalam negeri. Sebagai antisipasi terhadap risiko tingkat suku bunga, Perseroan selalu melakukan kebijakan lindung nilai terhadap pinjaman luar negeri. Perseroan memiliki pinjaman luar negeri dalam mata uang asing, dalam hal ini Perseroan sudah melakukan antisipasi terhadap risiko nilai tukar, dengan telah menetapkan kebijakan lindung nilai untuk pinjaman yang diterima dalam mata uang asing. Jumlah bunga pinjaman yang diterima Perseroan yang terutang pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp59.521 juta. Utang Obligasi dan Sukuk Mudharabah Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Jumlah utang obligasi dan sukuk mudharabah pada tanggal 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp1.963.093 juta atau 22.77% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp8.622.979 juta menjadi sebesar Rp10.586.072 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Peningkatan pada jumlah utang obligasi dan sukuk mudharabah tersebut terutama disebabkan karena penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah sejumlah Rp2,4 triliun pada Semester I-2017, diikuti dengan pelunasan atas obligasi yang jatuh tempo sejumlah Rp436 miliar. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang obligasi dan sukuk mudharabah pada tanggal 31 Desember 2016 menurun sebesar Rp1.296.155 juta atau 13,07% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp9.919.134 juta menjadi Rp8.622.979 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Penurunan jumlah utang obligasi dan sukuk mudharabah terjadi seiring dengan penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah sejumlah Rp2,9 triliun pada tahun 2016 diikuti dengan pelunasan efek utang dan sukuk mudharabah yang jatuh tempo sejumlah Rp4,2 triliun. Utang obligasi dan sukuk mudharabah yang diterbitkan Perseroan memiliki tingkat suku bunga dan nisbah bagi hasil tetap sehingga adanya perubahan tingkat suku bunga tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemampuan Perseroan untuk membayar kewajiban sehubungan dengan utang obligasi dan sukuk mudharabah tersebut. Jumlah bunga utang obligasi dan bagi hasil sukuk mudharabah yang diterbitkan Perseroan yang terutang pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp86.309 juta. Utang lain-lain Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Jumlah utang lain-lain pada tanggal 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp169.804 juta atau 17.15% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp990.200 juta menjadi sebesar Rp820.396 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Penurunan pada jumlah utang lain-lain tersebut terutama disebabkan karena adanya pembayaran yang dilakukan terhadap utang kepada dealer. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Jumlah utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp256.920 juta atau 35.04% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp733.280 juta menjadi Rp990.200 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan jumlah utang lain-lain tersebut disebabkan oleh peningkatan pada utang kepada dealer seiring dengan meningkatnya aktivitas penyaluran pembiayaan menjelang akhir tahun. 52

C. Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Ekuitas Modal ditempatkan dan disetor penuh 100.000 100.000 100.000 Tambahan modal disetor - - 6.750 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 114.626 121.275 131.368 Belum ditentukan penggunaannya 4.125.993 4.765.074 4.886.348 Keuntungan/(kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - neto 20.170 (9.150) (46.011) Ekuitas-neto 4.360.789 4.977.199 5.078.455 Grafik Pertumbuhan Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Total Ekuitas Perbandingan pada tanggal 30 Juni 2017 dengan tanggal 31 Desember 2016 Total ekuitas pada tanggal 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp101.256 juta atau 2,03% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp4.977.199 juta menjadi sebesar Rp5.078.455 juta pada tanggal 30 Juni 2017. Peningkatan pada total ekuitas tersebut terutama disebabkan karena perolehan laba periode berjalan sebesar Rp681 miliar dan pembayaran dividen atas laba bersih tahun 2016 sebesar Rp505 miliar. Perbandingan pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tanggal 31 Desember 2015 Total ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 meningkat sebesar Rp616.410 juta atau 14,14% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp4.360.789 juta menjadi Rp4.977.199 juta pada tanggal 31 Desember 2016. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp1.009 miliar dan pembayaran dividen atas laba bersih tahun 2015 sebesar Rp332,5 miliar. D. Pendapatan, Beban, Laba Tahun Berjalan Pendapatan (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 2016 2016 * 2017 Pembiayaan konsumen 4.936.962 4.719.481 2.390.956 2.326.587 Marjin murabahah 877.381 1.604.313 669.115 1.164.288 Sewa pembiayaan 264.454 191.523 106.432 59.404 Lain-lain 1.987.462 1.897.757 948.339 833.071 Total Pendapatan 8.066.259 8.413.074 4.114.842 4.383.350 * Tidak diaudit. 53

Grafik Pertumbuhan Pendapatan Perseroan (dalam jutaan Rupiah) Pembiayaan konsumen Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Pendapatan pembiayaan konsumen pada 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp64.369 juta atau 2,69% dibandingkan 30 Juni 2016 sebesar Rp2.390.956 juta menjadi Rp2.326.587 juta pada akhir bulan Juni 2017. Penurunan pendapatan pembiayaan konsumen terutama disebabkan oleh penurunan yang terjadi pada rata-rata piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai seiring dengan tekanan yang masih dialami dalam penyaluran pembiayaan, juga mengingat situasi usaha yang belum kondusif. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Pendapatan pembiayaan konsumen tahun 2016 menurun sebesar Rp217.481 juta atau 4,41% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp4.936.962 juta menjadi Rp4.719.481 juta pada akhir tahun 2016. Penurunan pendapatan pembiayaan konsumen terutama disebabkan oleh penurunan yang terjadi pada rata-rata piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan seiring dengan tekanan yang masih dialami dalam penyaluran pembiayaan, juga mengingat situasi usaha yang belum kondusif. Marjin Murabahah Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Marjin murabahah pada 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp495.173 juta atau 74,00% dibandingkan 30 Juni 2016 sebesar Rp669.115 juta menjadi Rp1.164.288 juta pada akhir bulan Juni 2017. Peningkatan marjin murabahah terutama disebabkan oleh peningkatan yang terjadi pada rata-rata piutang pembiayaan murabahah - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan, seiring dengan pertumbuhan yang terjadi pada penyaluran pembiayaan berbasis syariah. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Marjin murabahah tahun 2016 meningkat sebesar Rp726.932 juta atau 82,85% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp877.381 juta menjadi Rp1.604.313 juta pada akhir tahun 2016. Peningkatan marjin murabahah terutama disebabkan oleh peningkatan yang terjadi pada rata-rata piutang pembiayaan murabahah - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan, seiring dengan pertumbuhan yang terjadi pada penyaluran pembiayaan berbasis syariah. Sewa pembiayaan Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Pendapatan sewa pembiayaan pada 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp47.028 juta atau 44,19% dibandingkan 30 Juni 2016 sebesar Rp106.432 juta menjadi Rp59.404 juta pada akhir bulan Juni 2017. Penurunan pendapatan sewa pembiayaan terutama disebabkan oleh penurunan yang terjadi pada rata-rata piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan 54

kerugian penurunan seiring adanya dengan tekanan yang masih dialami dalam penyaluran pembiayaan, juga mengingat situasi usaha yang belum kondusif. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Pendapatan sewa pembiayaan tahun 2016 menurun sebesar Rp72.931 juta atau 27,58% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp264.454 juta menjadi Rp191.523 juta pada akhir tahun 2016. Penurunan pendapatan sewa pembiayaan terutama disebabkan oleh penurunan yang terjadi pada rata-rata piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan seiring adanya dengan tekanan yang masih dialami dalam penyaluran pembiayaan, juga mengingat situasi usaha yang belum kondusif. Lain-lain Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Pendapatan lain-lain pada 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp115.268 juta atau 12,15% dibandingkan 30 Juni 2016 sebesar Rp948.339 juta menjadi Rp883.071 juta pada akhir bulan Juni 2017. Penurunan terutama disebabkan karena penurunan pada pendapatan administrasi, yang terdampak jumlah kontrak baru penyaluran pembiayaan pada enam bulan pertama tahun 2017 yang turun menjadi 826 ribu unit dari sebelumnya 843 ribu unit pada periode yang sama tahun 2016, dimana sebagian besar penurunan terjadi pada penyaluran sepeda motor baru yang masih mengalami tekanan pada Semester I- 2017 mengingat penjualan industri yang masih mengalami kontraksi. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Pendapatan lain-lain tahun 2016 menurun sebesar Rp89.705 juta atau 4,51% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.987.462 juta menjadi Rp1.897.757 juta pada akhir tahun 2016. Penurunan terutama disebabkan karena penurunan pada pendapatan administrasi, yang terdampak oleh jumlah kontrak baru penyaluran pembiayaan pada tahun 2016 menurun menjadi 1,70 juta unit dari sebelumnya 1,73 juta unit pada tahun 2015, dimana sebagian besar penurunan terjadi pada penyaluran sepeda motor yang masih mengalami tekanan pada tahun 2016 mengingat penjualan industri yang masih mengalami kontraksi. Secara garis besar, peningkatan terjadi pada pendapatan bunga pembiayaan, dari sejumlah Rp3.166.503 juta pada Semester I-2016 menjadi Rp3.550.279 juta pada Semester I-2017. Peningkatan ini terutamanya didorong oleh pertumbuhan yang terjadi pertumbuhan marjin murabahah, seiring dengan kenaikan yang terjadi pada penyaluran pembiayaan berbasis syariah, yang mana rata-rata piutang pembiayaan murabahah mencatatkan pertumbuhan sebesar 62,22% dari Rp5.584.146 juta pada posisi 30 Juni 2016 menjadi Rp9.058.333 juta. Beban (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 2016 2016* 2017 Beban Beban bunga dan keuangan (2.197.885) (1.937.419) (965.137) (907.964) Gaji dan tunjangan (1.585.363) (1.731.674) (849.686) (935.599) Penyisihan kerugian penurunan nilai Pembiayaan konsumen (1.405.700) (970.320) (504.460) (360.471) Pembiayaan murabahah (296.511) (625.842) (259.215) (364.339) Sewa pembiayaan (75.847) (56.240) (26.240) (6.123) Umum dan administrasi (1.055.660) (1.062.230) (532.810) (553.295) Pemasaran (282.506) (271.435) (155.419) (221.139) Bagi hasil sukuk mudharabah (57.352) (37.356) (28.039) (17.099) Lain-lain (208.880) (4.467) (3.134) (5.411) Total Beban (7.165.704) (6.696.983) (3.324.410) (3.371.440) * Tidak diaudit. 55

Grafik Pertumbuhan Beban Perseroan (dalam jutaan Rupiah) Beban bunga dan keuangan serta bagi hasil sukuk mudharabah Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Beban bunga dan keuangan serta bagi hasil sukuk mudharabah pada 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp68.113 juta atau 6.86% dibandingkan 30 Juni 2016 sebesar Rp993.176 juta menjadi Rp925.063 juta pada akhir bulan Juni 2017. Penurunan beban bunga dan keuangan serta bagi hasil sukuk mudharabah tersebut disebabkan oleh adanya penurunan pada rata-rata pendanaan eksternal Perseroan sebesar Rp485.061 juta atau sebesar 2,3% menjadi Rp20.620.784 juta sehubungan dengan penyesuaian pada kebutuhan pendanaan pada periode ini. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Beban bunga dan keuangan serta bagi hasil sukuk mudharabah tahun 2016 menurun sebesar Rp280.462 juta atau 12,44% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp2.255.237 juta menjadi Rp1.974.775 juta pada akhir tahun 2016. Penurunan beban bunga dan keuangan serta bagi hasil sukuk mudharabah tersebut disebabkan oleh adanya penurunan pada rata-rata pendanaan eksternal Perseroan sebesar Rp1.691.133 juta atau sebesar 7,53% menjadi Rp20.775.036 juta sehubungan dengan penyesuaian pada kebutuhan pendanaan pada tahun ini. Gaji dan tunjangan Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Beban gaji dan tunjangan pada 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp85.913 juta atau 10,11% dibandingkan 30 Juni 2016 sebesar Rp849.686 juta menjadi Rp935.599 juta pada akhir bulan Juni 2017. Peningkatan beban gaji dan tunjangan tersebut disebabkan oleh penyesuaian terutama terkait dengan kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) yang terjadi pada Semester I-2017, juga dengan adanya penyesuaian gaji karyawan. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Beban gaji dan tunjangan tahun 2016 meningkat sebesar Rp146.311 juta atau 9,23% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.585.363 juta menjadi Rp1.731.674 juta pada akhir tahun 2016. Peningkatan beban gaji dan tunjangan dengan adanya penyesuaian terutama terkait dengan peningkatan UMR (Upah Minimum Regional) yang terjadi pada tahun 2016, juga dengan adanya penyesuaian gaji karyawan. 56

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan pada 30 Juni 2017 menurun sebesar Rp58.982 juta atau 7,47% dibandingkan 30 Juni 2016 sebesar Rp789.915 juta menjadi Rp730.933 juta pada akhir bulan Juni 2017. Kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya kondusif pada Semester I-2017 menyebabkan daya beli masyarakat yang tertekan sehingga penyaluran pembiayaan kepada masyarakat juga masih belum tumbuh optimal. Meski demikian, Perseroan tetap pruden dalam melakukan pencadangan penyisihan yang dapat dilihat dari perbandingan antara penyisihan kerugian penurunan nilai piutang terhadap piutang pembiayaan pada akhir bulan Juni 2017 adalah sebesar 4,8%, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 4,3%. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan tahun 2016 menurun sebesar Rp125.656 juta atau 7,07% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp1.778.058 juta menjadi Rp1.652.402 juta pada akhir tahun 2016. Kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya kondusif pada tahun 2016 menyebabkan daya beli masyarakat yang tertekan sehingga penyaluran pembiayaan kepada masyarakat juga masih belum tumbuh optimal. Pada saat bersamaan, sudah terdapat tren yang positif dimana kualitas pembiayaan Perseroan sudah menunjukkan perbaikan. Beban umum dan administrasi Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Beban umum dan administrasi pada 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp20.485 juta atau 3,84% dibandingkan dengan 30 Juni 2016 sebesar Rp532.810 juta menjadi Rp553.295 juta pada akhir bulan Juni 2017. Peningkatan beban umum dan administrasi tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada biaya honorarium profesional. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Beban umum dan administrasi tahun 2016 meningkat sebesar Rp6.570 juta atau 0,62% dibandingkan dengan tahun 2015 dari sebesar Rp1.055.660 juta menjadi Rp1.062.230 juta pada akhir tahun 2016. Peningkatan beban umum dan administrasi tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan pada jasa penerimaan angsuran seiring dengan aktivitas pembiayaan Perseroan. Laba Periode/Tahun Berjalan Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Laba periode berjalan pada 30 Juni 2017 meningkat sebesar Rp88.864 juta atau 15,00% dibandingkan dengan 30 Juni 2016 dari sebesar Rp592.604 juta menjadi Rp681.468 juta pada akhir bulan Juni 2017. Kenaikan laba periode berjalan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan Perseroan yang mengalami kenaikan sebesar Rp268.508 juta atau sebesar 6,53% seiring dengan tumbuhnya marjin murabahah, beban Perseroan mengalami kenaikan sebesar Rp47.300 juta atau sebesar 1,42% terutama disebabkan kenaikan pada gaji dan tunjangan untuk menyesuaikan dengan kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) yang terjadi pada Semester I-2017, juga dengan adanya penyesuaian gaji karyawan. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Laba tahun berjalan tahun 2016 meningkat sebesar Rp344.515 juta atau 51,82% dibandingkan dengan tahun 2015 dari sebesar Rp664.836 juta menjadi Rp1.009.351 juta pada akhir tahun 2016. Peningkatan laba tahun berjalan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan Perseroan yang mengalami peningkatan sebesar Rp346.815 juta atau sebesar 4,30% yang terutamanya disebabkan peningkatan pada marjin murabahah, namun demikian, beban Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp468.721 juta atau sebesar 6,54% karena berbagai upaya yang dilakukan Perseroan dalam melakukan efisiensi dan disiplin pengendalian biaya. 57

Pendapatan Komprehensif Lain Setelah Pajak Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Penghasilan komprehensif lain setelah pajak pada 30 Juni 2017 turun sebesar Rp39.757 juta atau 94,20% dibandingkan dengan 30 Juni 2016 dari sebesar (Rp42.205 juta) menjadi (Rp81.962 juta) pada akhir bulan Juni 2017. Penurunan pada penghasilan komprehensif periode berjalan tersebut terutama karena terdapat kenaikan pada kerugian aktuarial atas program imbalan pasca-kerja (setelah beban pajak penghasilan) sebesar Rp45.101 juta, disertai dengan kenaikan bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif - lindung nilai arus kas (setelah manfaat pajak penghasilan) sebesar Rp5.344 juta yang terutamanya disebabkan karena pergerakan yang terjadi pada mata uang rupiah terhadap dolar AS hingga akhir tahun 2016. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Penghasilan komprehensif lain setelah pajak pada 31 Desember 2016 turun sebesar Rp118.719 juta atau 203,71% dibandingkan dengan 31 Desember 2015 dari sebesar Rp58.278 juta menjadi (Rp60.441 juta) pada akhir tahun 2016. Penurunan pada penghasilan komprehensif tahun berjalan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif lindung nilai arus kas sebesar Rp164.092 juta yang terutamanya disebabkan karena pergerakan yang terjadi pada mata uang rupiah terhadap dolar AS hingga akhir tahun 2016. Total Penghasilan Komprehensif Periode/Tahun Berjalan Perbandingan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dengan periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 Total penghasilan komprehensif periode berjalan meningkat dari Rp550.399 juta menjadi sebesar Rp599.506 juta. Hal ini terjadi sebagai dampak dari meningkatnya laba periode berjalan Perseroan. Perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan meningkat dari Rp723.114 juta menjadi sebesar Rp948.910 juta. Hal ini terjadi sebagai dampak dari meningkatnya laba tahun berjalan Perseroan dan pergerakan pada penghasilan komprehensif lain setelah pajak. E. Arus Kas Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Tabel di bawah ini menampilkan data historis mengenai arus kas Perseroan untuk tahun/periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 30 Juni 2017 sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015 2016 2016 * 2017 Kas Neto Diperoleh/(Digunakan) dari Aktivitas Operasi 11.722.632 970.454 4.212.937 (45.301) Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (73.039) (84.340) (40.767) (49.076) Kas Neto (Digunakan)/Diperoleh untuk Aktivitas (11.468.778) (1.005.151) (4.131.962) 392.991 Pendanaan * Tidak diaudit. Kas Neto Diperoleh/(Digunakan) untuk Aktivitas Operasi Penurunan perolehan kas untuk aktivitas operasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp4.258.238 juta terutama disebabkan oleh penurunan atas penerimaan transaksi pembiayaan karena kontraksi yang terjadi pada piutang pembiayaan Perseroan karena tekanan yang dihadapi industri pembiayaan, dan pelunasan yang dilakukan atas pokok piutang pembiayaan bersama. 58

Penurunan perolehan kas untuk aktivitas operasi yang terjadi pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 adalah sebesar Rp10.752.178 juta terutama disebabkan oleh pelunasan yang dilakukan atas pokok piutang pembiayaan bersama. Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi Peningkatan pengeluaran kas untuk aktivitas investasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp8.309 juta terutama disebabkan oleh naiknya pembelian aset tak berwujud pada periode terkait. Peningkatan pengeluaran kas untuk aktivitas investasi yang terjadi pada tahun 2016 terutama disebabkan oleh meningkatnya pembelian aset tetap sebesar Rp11.301 juta bila dibandingkan dengan tahun 2015. Kas Neto (Digunakan)/Diperoleh untuk Aktivitas Pendanaan Penurunan pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dibandingkan dengan 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp4.524.953 juta terutama disebabkan oleh peningkatan pada penerimaan dari penerbitan obligasi sebesar Rp913.000 juta, dari penerbitan sukuk mudharabah sebesar Rp386.000 juta dan pinjaman bank sebesar Rp1.735.300 juta. Penurunan pengeluaran kas dari aktivitas pendanaan yang terjadi pada tahun 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 adalah sebesar Rp10.463.627 juta terutama disebabkan oleh penurunan pada pembayaran pinjaman bank sebesar Rp10.159.005 juta. Imbal hasil Ekuitas Rasio imbal hasil ekuitas digunakan untuk mengukur kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba dari modal yang ditanamkan, yang tercermin melalui perbandingan antara laba tahun berjalan dengan ekuitas. Rasio imbal hasil ekuitas Perseroan sebesar 15,2%; 20,3%, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 dan 12,9%*; 13,4%*, untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2017. Peningkatan rasio imbal hasil ekuitas pada tahun 2016 terjadi terutama karena adanya peningkatan laba tahun berjalan menjadi Rp1.009 miliar dari Rp665 miliar pada tahun 2015, sementara ekuitas Perseroan tumbuh sebesar 14,1%. Rasio imbal hasil ekuitas untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 naik dari periode yang sama tahun lalu, dengan seiring dengan tumbuhnya laba tahun berjalan dan ekuitas Perseroan, masing-masing sebesar 15% dan 2%. * Tidak disetahunkan. Imbal hasil Investasi Rasio imbal hasil investasi adalah kemampuan aset produktif Perseroan dalam menghasilkan laba, yang dihitung dari laba tahun berjalan dibagi dengan jumlah aset Perseroan. Rasio imbal hasil investasi Perseroan sebesar 2,4%, 3,7%; untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 dan 2,2%*; 2,4%*, untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2017. Peningkatan rasio imbal hasil investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 disebabkan adanya peningkatan laba tahun berjalan menjadi Rp1.009 miliar dari Rp665 miliar pada tahun 2015. Peningkatan rasio imbal hasil investasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 disebabkan adanya peningkatan laba periode berjalan menjadi Rp681 miliar dari Rp593 miliar pada periode yang sama tahun 2016. * Tidak disetahunkan. F. Analisis Operasional Per Segmen Operasi Pendapatan dan marjin pembiayaan Perseroan dapat dibagi menjadi 3 operasi segmen: sepeda motor, mobil, serta barang durable dan lainnya. Rincian dari pendapatan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 serta periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut: 59

Uraian 31 Desember 30 Juni (dalam jutaan Rupiah) 2015 2016 2016 * 2017 Sepeda Motor 4.130.753 4.200.772 2.057.555 2.189.164 Mobil 1.921.087 2.163.229 1.044.217 1.158.551 Barang Durable dan Lainnya 26.957 151.316 64.731 202.564 Jumlah Pendapatan dan Marjin Pembiayaan 6.078.797 6.515.317 3.166.503 3.550.279 Berikut adalah grafik kontribusi dari kegiatan usaha per segmen operasi terhadap pendapatan Perseroan Rincian dari laba usaha Perseroan untuk tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 serta periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember 30 Juni (dalam jutaan Rupiah) 2015 2016 2016 * 2017 Sepeda Motor 1.401.665 1.527.672 786.930 799.608 Mobil 294.781 379.854 213.538 180.230 Barang Durable dan Lainnya 10.931 73.555 49.025 135.581 Jumlah Laba Usaha 1.707.377 1.981.081 1.049.493 1.115.419 * Tidak diaudit. Berikut adalah grafik kontribusi dari kegiatan usaha per segmen operasi terhadap laba usaha Perseroan 60

G. Likuiditas Sumber likuiditas Perseroan terutama berasal dari penerimaan angsuran konsumen, pinjaman bank serta penerbitan surat utang. Tidak terdapat sumber likuiditas yang material yang belum digunakan. Sejauh ini, tidak terdapat kecenderungan yang diketahui, permintaan, perikatan dan komitmen, kejadian dan/atau ketidakpastian yang mungkin dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan atau penurunan yang material terhadap likuiditas Perseroan. Perseroan menyatakan memiliki kecukupan modal kerja. H. Batasan Pengalihan Dana Entitas Anak Kepada Perseroan Tidak ada pembatasan terhadap kemampuan Entitas Anak untuk mengalihkan dana kepada Perseroan dan dampak dari adanya pembatasan tersebut terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban pembayaran tunai. I. Komitmen Investasi Barang Modal Untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017, pengeluaran belanja modal Perseroan sejumlah Rp51.155 juta. Pendanaan pengeluaran belanja modal tersebut berasal dari saldo laba Perseroan yang merupakan hasil usaha Perseroan dan sebagian besar digunakan untuk pengembangan jaringan usaha dan pengembangan infrakstruktur teknologi informasi dengan tujuan untuk menunjang pertumbuhan usaha Perseroan. Lebih lanjut, Perseroan tidak mempunyai perikatan yang material untuk investasinya pada barang modal. Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, pengeluaran belanja modal Perseroan masingmasing sejumlah Rp88.485 juta dan Rp77.746 juta. Pendanaan pengeluaran belanja modal tersebut berasal dari saldo laba Perseroan yang merupakan hasil usaha Perseroan dan sebagian besar digunakan untuk pengembangan jaringan usaha dan pengembangan infrakstruktur teknologi informasi dengan tujuan untuk menunjang pertumbuhan usaha Perseroan. J. Risiko Fluktuasi Mata Uang Dan Suku Bunga Acuan Pinjaman Perseroan melakukan kontrak cross currency swap, interest rate swap, dan forward dengan tujuan lindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang dan tingkat suku bunga atas pinjaman yang diterima. Dengan demikian, risiko fluktuasi mata uang dan suku bunga acuan pinjaman terkendali. K. Kebijakan Pemerintah Yang Berdampak Pada Kegiatan Usaha Perseroan Tidak ada kebijakan pemerintah yang berdampak pada kegiatan usaha Perseroan. L. Perubahan Kebijakan Akuntansi Dalam 2 (dua) TahunTerakhir Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi dalam 2(dua) tahun terakhir yang berdampak pada kegiatan usaha Perseroan. M. Pinjaman Yang Dimiliki Perseroan Pinjaman yang diterima Perseroan pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebesar Rp10.412.991 juta, yang terdiri atas: (dalam jutaan Rupiah) Uraian 30 Juni 2017 Pihak ketiga Rupiah PT Bank Panin, Tbk. 2.400.000 PT Bank Central Asia, Tbk. 1.564.871 PT Bank Mega, Tbk. 549.160 PT Bank DKI - Syariah 300.000 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 250.000 PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. 183.333 PT Bank Nationalnobu, Tbk. 149.951 PT Bank BCA Syariah 77.500 5.474.815 Dolar Amerika Serikat The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. 908.983 BNP Paribas (Singapura) Sindikasi 543.318 61

(dalam jutaan Rupiah) Uraian 30 Juni 2017 Citibank, N.A., Indonesia 401.053 1.853.354 Pihak berelasi Rupiah PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. 100.000 Dolar Amerika Serikat PT Bank DBS Indonesia - Sindikasi 2.984.822 3.084.822 Jumlah pinjaman yang diterima 10.412.991 Pada tanggal 30 Juni 2017, pinjaman yang diterima termasuk beban transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima sebesar Rp 17.439 juta. Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif per tahun atas pinjaman yang diterima pada tanggal 30 Juni 2017 adalah 8,22%. Rincian dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Nama bank Fasilitas Periode Suku bunga Batas maksimum kontraktual kredit Awal Akhir 2017 Cicilan pokok PT Bank Panin, Tbk. IV 1.000.000 25 April 2014 25 Juli 2017 10,70% - 10,75% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo VI 1.500.000 24 Maret 2015 24 Juni 2018 10,50% - 10,70% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo VII 3.000.000 23 Maret 2016 23 September 2019 9,25% - 9,95% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo VIII 3.000.000 23 Maret 2017 23 September 2020 8,75% - 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank Central Asia, Tbk. II 800.000 16 Juni 2017 14 Maret 2018 6,25% - 8,00% Setiap satu bulan sekali VI 500.000 10 Juni 2016 14 Juli 2017 6,70% - 8,00% Setiap satu bulan sekali VII 1.500.000 10 Juni 2016 25 Oktober 2017 8,75% - 9,50% Setiap satu bulan sekali VIII 2.000.000 16 Juni 2017 31 Desember 2020 8,50% Setiap satu bulan sekali PT Bank Mega, Tbk. I 250.000 21 Desember 2016 21 Desember 2017 8,75% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo II 1.100.000 26 Januari 2017 26 Januari 2018 8,75% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank DKI Syariah II 200.000 21 Desember 2016 21 Maret 2018 8,70% - 8,80% Setiap enam bulan sekali III 200.000 15 Juni 2017 15 September 2018 8,70% - 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Panin Dubai Syariah, Tbk. I 500.000 16 Maret 2012 28 Februari 2019 7,10% - 8,20% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 600.000 4 April 2016 9 Februari 2018 7,40% - 8,00% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 190.000 16 Desember 2015 16 Juni 2019 9,50% Setiap satu bulan sekali II 200.000 10 Mei 2017 10 November 2020 8,80% Setiap satu bulan sekali PT Bank Nationalnobu, Tbk. I 100.000 25 November 2016 24 November 2017 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo II 50.000 25 November 2016 8 Desember 2017 8,80% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank BCA Syariah II 110.000 22 September 2016 22 September 2019 9,25% Setiap satu bulan sekali III 200.000 13 Desember 2016 13 Desember 2019 9,25% Setiap satu bulan sekali The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. I 350.000 15 Maret 2016 15 September 2017 8,20% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo PT Bank KEB Hana Indonesia PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT Bank Victoria International, Tbk. BNP Paribas (Singapura) Sindikasi I 300.000 2 April 2017 2 April 2018 9,15% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo II 200.000 17 Juni 2016 20 Juni 2017 9,15% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 820.000 3 November 2016 3 Juli 2017 6,30% - 8,00% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I 400.000 15 Desember 2016 15 Desember 2017 6,80% - 8,15% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I USD 200.000.000 25 November 2013 25 Februari 2017 2,68% Setiap tiga bulan sekali II USD 300.000.000 28 April 2014 28 Agustus 2017 2,75% - 2,80% Setiap tiga bulan sekali III USD 100.000.000 17 November 2014 17 Februari 2018 2,77% - 2,80% Setiap tiga bulan sekali 62

Nama bank PT Bank DBS Indonesia Sindikasi The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Citibank, N.A., Indonesia (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Fasilitas Periode Suku bunga Batas maksimum kontraktual kredit Awal Akhir 2017 Cicilan pokok I USD 225.000.000 20 Juli 2016 20 Juli 2018 2,21% - 2,35% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I USD 75.000.000 29 Mei 2017 15 September 2018 2,11% - 2,46% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo I USD 46.153.846 4 April 2016 14 Juli 2017 1,65% - 1,72% Pembayaran penuh pada saat jatuh tempo Untuk pinjaman sindikasi fasilitas I, BNP Paribas (Singapura) bertindak sebagai mandated lead arranger, BNP Paribas cabang Singapura sebagai agent dan PT Bank BNP Paribas Indonesia bertindak sebagai security agent. BNP Paribas (Singapura), The Korea Development Bank (Singapura), BDO Unibank, Inc., BDO Private Bank, Inc., First Abu Dhabi Bank PJSC (Singapura), Qatar National Bank S.A.Q (Singapura), Mega International Commercial Bank Co., Ltd., Aozora Bank, Ltd., The Bank of East Asia, Ltd. (Singapura), Chang Hwa Commercial Bank, Ltd. (Singapura), Hua Nan Commercial Bank, Ltd. (Singapura) dan Land Bank of Taiwan (Singapura) bertindak sebagai original lenders. Untuk pinjaman sindikasi fasilitas II, BNP Paribas (Singapura), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Deutsche Bank AG (Singapura) dan Citigroup Global Markets Singapore PTE., Ltd. bertindak sebagai mandated lead arrangers, BNP Paribas cabang Singapura sebagai agent dan PT Bank BNP Paribas Indonesia bertindak sebagai security agent. BNP Paribas (Singapura), Deutsche Bank AG (Singapura), The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. (Jakarta), Citibank N.A. (Singapura), CTBC Bank Co., Ltd. (Singapura), Mega International Commercial Bank Co., Ltd., State Bank of India, Singapore Co., Aozora Bank, Ltd., Chang Hwa Commercial Bank, Ltd. (Singapura), First Commercial Bank, The Gunma Bank, Ltd., JA Mitsui Leasing, Ltd., Land Bank of Taiwan (Singapura), The Chugoku Bank, Ltd. dan E.SUN Commercial Bank, Ltd. (Singapura) bertindak sebagai original lenders. Untuk pinjaman sindikasi fasilitas III, BNP Paribas (Singapura) bertindak sebagai mandated lead arrangers, BNP Paribas cabang Singapura sebagai agent dan PT Bank BNP Paribas Indonesia bertindak sebagai security agent. BNP Paribas (Singapura) dan The Korea Development Bank (Singapura) bertindak sebagai original lenders. Pinjaman yang diterima dari PT Bank Panin, Tbk. (fasilitas I), PT Bank Central Asia, Tbk. (fasilitas I, II dan III), Citibank, N.A., Indonesia, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Ltd., PT Bank Victoria International, Tbk., PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, PT Bank Nationalnobu, Tbk. (fasilitas I dan II), PT Bank BCA Syariah, JP Morgan Chase & Co. (Cabang Jakarta), PT Bank KEB Hana Indonesia, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., merupakan fasilitas pinjaman modal kerja berulang. Seluruh pinjaman yang diterima oleh Perseroan digunakan untuk modal kerja. Selama pinjaman belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan antara lain, menjual, memindahkan dan mengalihkan jaminan, melakukan investasi, melakukan penggabungan usaha atau mengikat diri sebagai penjamin, kecuali dengan pemberitahuan/persetujuan tertulis terlebih dahulu dari kreditur. Perseroan juga diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 30 Juni 2017, saldo pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat adalah sebesar USD364.129.057, termasuk bunganya telah dilindung nilai dengan kontrak cross currency swap, interest rate swap dan forward. Pada tanggal 30 Juni 2017, seluruh fasilitas pinjaman, kecuali fasilitas pinjaman dari Citibank, N.A, Indonesia dan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan piutang pembiayaan murabahah. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal. Pada tanggal 30 Juni 2017, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitasfasilitas pinjaman ini. 63

VI. RISIKO USAHA RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN USAHA PERSEROAN Sama halnya dengan kegiatan-kegiatan usaha lainnya, kegiatan usaha Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko baik secara mikro maupun makro. Risiko yang dapat mempengaruhi kelangsungan usaha dan kondisi keuangan Perseroan secara umum telah disusun berdasarkan bobot risiko dan dampaknya dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. RISIKO MIKRO EKONOMI a. RISIKO KREDIT Risiko kredit adalah risiko yang disebabkan oleh kegagalan debitur/konsumen dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak dengan Perseroan atau tidak melakukan seperti yang telah disetujui dan disepakati. Secara langsung, Perseroan menghadapi risiko seandainya konsumen tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara konsumen dengan Perseroan. Kelompok konsumen terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan berdasarkan jenis profesi hampir seimbang antara wiraswasta dan karyawan. b. RISIKO OPERASIONAL Risiko operasional merupakan risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan sistem operasional dan prosedur maupun kontrol yang tidak menunjang perkembangan kebutuhan perusahaan pembiayaan, kekurangan dan/atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem yang berdampak pada operasional Perseroan. Risiko tersebut antara lain meliputi kecepatan dalam proses persetujuan dan atau pembiayaan kredit namun dengan tingkat kehati-hatian (prudent) yang tinggi hingga kecepatan proses pembayaran ke dealer. Risiko ini dapat mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan kualitas pelayanan (service level) kepada konsumen dan dealer yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja dan daya saing Perseroan. Disamping itu, Perseroan mempunyai ketergantungan terhadap sumber daya manusia yang sebagian terdiri dari tenaga lapangan yang jika tidak dikelola dengan baik akan menurunkan kualitas operasi Perseroan terutama dalam hal survei atau verifikasi, penagihan (collection) hingga penarikan kendaraan atas kredit yang bermasalah yang pada akhirnya akan menurunkan pendapatan Perseroan. c. RISIKO PASAR Risiko pasar merupakan risiko yang terutama disebabkan adanya perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang Rupiah dan harga komoditas. Peningkatan suku bunga yang tinggi dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan akibat meningkatnya beban operasional, khususnya biaya dana. Perubahan nilai tukar mata uang Rupiah dan harga komoditas dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan daya beli dan kemampuan konsumen untuk membayar angsuran yang berdampak pada penurunan jumlah pembiayaan dan pendapat Perseroan. d. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo dan untuk menjalankan usahanya, yang akan berdampak kepada kelangsungan usaha Perseroan. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen, kemampuan Perseroan untuk mendapatkan sumber keuangan atau likuiditas adalah faktor yang sangat penting, dimana likuiditas Perseroan sangat tergantung dari angsuran yang dibayarkan oleh konsumen, pihak perbankan dan pasar modal. Keterbatasan likuiditas akan berdampak pada terbatasnya sumber dana yang dapat digunakan Perseroan untuk mendukung pertumbuhan jumlah pembiayaan Perseroan yang pada akhirnya berdampak pada pendapatan Perseroan. e. RISIKO HUKUM Risiko hukum adalah risiko yang timbul karena ketidakmampuan manajemenperseroan dalam mengelola munculnya permasalahan hukum yang dapat menimbulkan kerugian atau kebangkrutan bagi Perseroan. Risiko hukum antara lain dapat bersumber dari pada operasional, perjanjian dengan pihak ketiga, ketidakpastian hukum dan kelalaian penerapan hukum, hambatan dalam proses litigasi untuk penyelesaian klaim, serta masalah yurisdiksi antar negara. Risiko ini dapat timbul dari aktivitas pembiayaan maupun aktivitas operasional. 64

Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen, kemampuan Perseroan untuk memastikan kelengkapan dan kekuatan hukum dalam aktivitas pembiayaan dan aktivitas operasional adalah faktor yang sangat penting. Kelengkapan dan kekuatan hukum yang dimiliki Perseroan dalam menjalankan aktivitas pembiayaan dan aktivitas operasional sangat tergantung dari kemampuan manajemen Perseroan dalam membuat dan menerapkan standar/persyaratan yang diperlukan secara hukum terkait dengan aktivitas pembiayaan dan aktivitas operasional tersebut. Tidak tersedianya kelengkapan dan kekuatan hukum akan dapat menimbulkan tuntutan hukum yang berdampak pada kerugian yang akan menimbulkan kebangkrutan dan akhirnya akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. f. RISIKO KEPATUHAN Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang akan berdampak kepada kegiatan usaha Perseroan. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen, kemampuan Perseroan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain adalah faktor yang sangat penting. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain sangat tergantung dari kemampuan Perseroan untuk terus mengkinikan pengetahuan Perseroan atas peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang baru diterbitkan. Selanjutnya, kemampuan Perseroan dalam mengawasi kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain juga merupakan hal yang penting untuk dimiliki Perseroan. Kurang atau tidak adanya pengkinian atas pengetahuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain serta kurang atau tidak adanya pengawasan terhadap kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain akan berdampak pada kerugian yang dapat menimbulkan dikenakannya sanksi bahkan sampai dicabutnya ijin usaha Perseroan dan akhirnya akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. g. RISIKO REPUTASI DAN RISIKO STRATEGIS Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Sedangkan risiko strategis merupakan risiko akibat tidak tepatnya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan, termasuk kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembiayaan konsumen, reputasi Perseroan merupakan suatu nilai tambah dan merupakan salah satu faktor penting yang menentukan minat konsumen untuk menggunakan jasa Perseroan. Dengan risiko reputasi yang sangat besar akan membuat konsumen mempunyai persepsi negatif terhadap Perseroan yang dapat mengakibatkan konsumen membatalkan niatnya untuk menggunakan jasa pembiayaan Perseroan. Dengan demikian akan menghambat usaha Perseroan dan dapat membuat pertumbuhan usaha Perseroan berkurang bahkan dapat membuat usaha Perseroan terhenti. Sedangkan risiko strategis yang besar juga dapat membuat konsumen membatalkan niatnya untuk menggunakan jasa Perseroan, yaitu bilamana strategi yang diterapkan Perseroan tidak dapat memenuhi harapan konsumen bahkan membuat konsumen merasa dirugikan. Pengelolaan yang kurang tepat pada kedua risiko ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. 2. RISIKO MAKRO EKONOMI a. RISIKO PEREKONOMIAN Risiko perekonomian merupakan risiko yang timbul sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian nasional secara umum yang berpengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan seperti tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing. Risiko ini mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung kepada Perseroan seperti misalnya penyaluran kredit, kualitas aset produktif, biaya pendanaan yang selanjutnya berdampak pada kegiatan operasional dan pendapatan Perseroan. b. RISIKO SOSIAL DAN KEAMANAN Gejolak sosial dan keamanan dapat berdampak luas pada sektor ekonomi. Gejolak ini mengakibatkan turunnya berbagai kegiatan di berbagai sektor industri termasuk sektor kendaraan bermotor. Apabila hal tersebut terjadi maka mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan dan menurunkan pendapatan Perseroan. 65

c. RISIKO KEBIJAKAN MONETER Kebijakan moneter yang diterapkan oleh Pemerintah sangat mempengaruhi permintaan dan penawaran sumber dana yang tersedia di masyarakat. Pada saat Perseroan tidak mampu mengantisipasi penerapan kebijakan moneter tersebut, maka Perseroan menghadapi risiko kesulitan mendapatkan pendanaan dengan tingkat suku bunga yang layak. Hal ini dapat berakibat menurunnya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. d. RISIKO PERUBAHAN KURS Dengan adanya perubahan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap valuta asing lainnya dalam jangka waktu yang relatif lama akan berdampak langsung terhadap sebagian harga kendaraan bermotor. Apabila terjadi kenaikan harga akibat dari perubahan nilai tukar tersebut maka hal ini mempengaruhi daya beli masyarakat terutama masyarakat menengah ke bawah yang merupakan pangsa pasar Perseroan. Sebagai akibat dari semakin melemahnya daya beli tersebut akan berdampak kepada kegiatan pembiayaan Perseroan. e. RISIKO DAMPAK AKIBAT KRISIS GLOBAL Krisis ekonomi global mulai masuk ke Indonesia yang diantaranya ditandai dengan kurs mata uang Rupiah yang cenderung naik mencapai kisaran antara Rp12.000-Rp13.000per Dolar Amerika Serikat, likuiditas yang ketat di dunia perbankan dan menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini akan berdampak kepada penurunan penjualan kendaraan bermotor yang dapat berakibat kepada menurunnya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. f. RISIKO TINGKAT KETERSEDIAAN DAN PERMINTAAN ATAS KENDARAAN BERMOTOR Risiko tingkat ketersediaan dan permintaan atas kendaraan bermotor dan terjadinya perubahan daya beli masyarakat, selera dan/atau kebutuhan konsumen terhadap kendaraan bermotor. Hal ini dapat berakibat menurunnya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. g. RISIKO PERSAINGAN Sektor pembiayaan konsumen kendaraan bermotor di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk berkembang mengingat prospek dari industri kendaraan bermotor sendiri yang menjanjikan di Indonesia dan juga karena sektor pembiayaan terhitung sebagai sektor yang cukup baru di Tanah Air bila dibandingkan dengan sektor keuangan non-bank lainnya. Tingkat permintaan akan kendaraan bermotor yang masih solid di Indonesia, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat disertai dengan kondisi perekonomian makro yang terhitung kondusif sejak tahun 2009 membuat sektor ini menarik yang berakibat pada bertambahnya jumlah pelaku usaha baik dalam negeri maupun luar negeri untuk turut bergabung sehingga risiko persaingan usaha menjadi semakin meningkat. Risiko timbul bila tidak dikelola dengan baik akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan karena dapat mengarah pada risiko kredit dan operasional pula. B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi dan/atau Sukuk Mudaharabah adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah sebagai investasi jangka panjang. 2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga dan/atau pendapatan bagi hasil serta hutang pokok dan/atau dana Sukuk Mudharabah pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dalam Prospektus dan telah disusun berdasarkan bobot dampak masing-masing risiko terhadap kegiatan usaha dan keuangan Perseroan. 66

VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR Tidak terdapat kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 yang tercantum dalam Prospektus ini yang telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), yang ditandatangani oleh Lucy Luciana Suhenda, S.E., Ak., CPA pada tanggal 17 Oktober 2017 dengan opini Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 tidak diaudit dan tidak direviu sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance serta untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. 67

VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN SERTA KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA A. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN A.1. Riwayat Singkat Perseroan didirikan dengan nama PT Adira Dinamika Multi Finance berdasarkan Akta Pendirian No. 131 tanggal 13 Nopember 1990, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C2-19.HT.01.01.TH.91 tanggal 8 Januari1991, dan didaftarkan dalam register untuk maksud itu yang berada di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 34/Not.1991/PN.JKT.SEL pada tanggal 14 Januari 1991, serta diumumkan dalam Tambahan No. 421 Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Pebruari 1991. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang Saham PT Adira Dinamika Multi Finance No. 13 tanggal 26 Januari 2004, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah: (i) mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-02207 HT.01.04. TH.2004 tanggal 29 Januari 2004; (ii) dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. C-02208 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 Januari 2004; dan (iii) didaftarkan pada tanggal 6 Pebruari 2004 dalam Daftar Perusahaan pada Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan selaku Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II dengan No. TDP 090316610384 dan No. Agenda Pendaftaran 112 RUB.09.03/II/2004; serta (iv) diumumkan dalam Tambahan No. 1990 dari BNRI No. 16 tanggal 24 Pebruari 2004, para pemegang saham Perseroan pada tanggal 23 Januari 2004 telah menyetujui perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka ( Akta No.13/2004 ). Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran Dasar Perseroan beberapa kali mengalami perubahan dimana perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No.19 tanggal 21 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah (i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0935663 AH. 01.02 Tahun 2015 tanggal 22 Mei 2015, (ii) diberitahukan kepada dan telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta dicatat pada tanggal 22 Mei 2015 dalam Database Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU.AH.01.03-0933929; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU- 3508102.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 22 Mei 2015 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (selanjutnya disebut Akta No. 19/2015 ) berdasarkan mana RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2015, telah menyetujui: 1. perubahan beberapa pasal dalam Anggaran Dasar Perseroan, yang merupakan penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat persetujuan perubahan Angaran Dasar dan sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukun dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dimaksud dalam pasal 23 ayat (1) dan ayat (2) UUPT, yaitu; Pasal 3, Pasal 11 ayat 5, Pasal 12 ayat 9, Pasal 13 ayat 11, Pasal 14 ayat 6, Pasal Pasal 15 ayat 4, Pasal 15 ayat 7, Pasal 15 ayat 9, Pasal 16 ayat 11, Pasal 17 ayat 3 huruf a, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Padal 25 ayat 2, Pasal 25 ayat 5, Pasal 27 ayat 6, Pasal 28 ayat 1, Pasal 29 ayat 7, dan Pasal 29 ayat 8. 2. menyatakan kembali seluruh pasal-pasal Anggaran Dasar dan ayat-ayat Anggaran dasar yang tidak diubah dalam rapat ini, yang telah terlebih dahulu berlaku sejak diterbitkannya surat persetujuan perubahan Anggaran Dasar dan tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar sesuai Pasal 23 ayat 1 dan ayat 2 UUPT Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan dengan Kantor Pusat di The Landmark I, Lantai 26-31, Jl. Jenderal Sudirman No. 1, Jakarta 12910. Pada tanggal diterbitkan Prospektus ini, Perseroan memiliki 193 Kantor Cabang, 250 Kantor Perwakilan, 33 Kios tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. yang 68

A.2. Perizinan Perseroan Dalam menjalankan kegiatan usaha utamanya,perseroan telah memperoleh perizinan yang wajib dipenuhi terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan yaitu: NO. IJIN NOMOR PERIJINAN TANGGAL BERAKHIR PERIJINAN UMUM a. Izin Kegiatan Usaha 253/KMK.013/1991 tanggal 04 Maret 1991 - b. Tanda Terdaftar Perusahaan (TDP) c. Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP) 09.03.1.64.77110 tanggal 03 Agustus 2016 262/27.1BU.1/31.74.02.1001/- 071.562/e/2016 tanggal 23 Desember 2016 10 Oktober 2021 23 Desember 2021 A.3. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Berdasarkan Laporan Kepemilikan Efek Yang Mencapai 5% Atau Lebih per tanggal 31 Agustus 2017 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham dalam Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp100,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) % Modal Dasar 4.000.000.000 400.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - PT Bank Danamon Indonesia Tbk 920.700.000 92.070.000.000 92,07 - Masyarakat* ) Publik 75.095.200 7.509.520.000 7,51 PT Asuransi Adira Dinamika 4.204.800 420.480.000 0,42 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.000.000.000 100.000.000.000 100,00 Saham Dalam Portepel 3.000.000.000 300.000.000.000 * ) Merupakan gabungan dari para pemegang saham Perseroan yang mempunyai kepemilikan saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan. A.4. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No.03, tanggal 10 Juli 2017 yang dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah (i) diberitahukan kepada dan telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta dicatat pada tanggal 10 Juli 2017 dalam Database Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU.AH.01.03-0151328; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084029.AH.01.11 Tahun 201 tanggal 10 Juli 2017 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (selanjutnya disebut Akta No. 03/2017 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. 03 tanggal 10 Juli 2017 yang dibuat oleh Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah (i) diberitahukan kepada dan telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta dicatat pada tanggal 10 Juli 2017 dalam Database Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU.AH.01.03-0151328 dan (ii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084029.AH.01.11 Tahun 2017 tanggal 10 Juli 2017 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, berdasarkan mana RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 10 Juli 2017 ( Akta No.03/2017 ), susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris / Komisaris Independen Komisaris / Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris : Sng Seow Wah : Djoko Sudyatmiko : Krisna Wijaya : Eng Heng Nee Philip : Muliadi Rahardja : Willy Suwandi Dharma 69

Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur/Merangkap Direktur Independen : Hafid Hadeli : Ho Lioeng Min : I Dewa Made Susila : Cornel Hugroseno : Swandajani Gunadi Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut di atas telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik. Berikut adalah keterangan singkat dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan: Dewan Komisaris Sng Seow Wah Komisaris Utama Warga Negara Singapura, berusia 59 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Accountancy dari National University of Singapore pada tahun 1982 Pengalaman Kerja 2015 - sekarang : Komisaris Utama Perseroan 2015 - sekarang : Direktur Utama di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2015 sekarang : Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan 2010-2014 : Group CEO di Alliance Bank Malaysia Bhd/Alliance Financial Group Bhd 2008-2010 : Executive Vice President di Fullerton Financial Holdings (International) Pte Ltd 2003-2008 : Executive Vice President di OCBC Bank 1999-2003 : Managing Director di Citibank N.A., Singapura 1995-1999 1992-1995 : : Senior Vice President di Banque Nationale de Paris Vice President di Banque Nationale de Paris 1990-1991 : Relationship Manager di Westpac Banking Corporation 1988-1990 : Manager Corporate Banking di Westpac Banking Corporation 1986-1988 1983-1986 1982-1983 : : : Relationship Manager di Westpac Banking Corporation Senior Account Manager di United Overseas Bank Auditor di Coopers & Lybrand Djoko Sudyatmiko Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 73 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1968. Pengalaman Kerja 2015 sekarang : Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan 2015 2016 : Anggota Komite Audit Perseroan 2014 sekarang : Ketua Komite Tata Kelola Perusahaan 2012 sekarang : Komisaris di ASCO Group 2011 sekarang : Komisaris merangkap Komisaris Independen Perseroan 2011 sekarang : Anggota Komite Manajemen Resiko Perseroan 2011 2015 : Ketua Komite Audit Perseroan 2010 2011 : Ketua Komite Audit dan Manajemen Resiko Perseroan 2004 2015 : Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan 2004 2011 : Komisaris Independen Perseroan 2004 2010 : Anggota Komite Audit dan Manajemen Resiko Perseroan 2003 sekarang : Komisaris di PT Pakoakuina Automotive Wheel Rim Manufacturer 70

2003 2010 : Komisaris di PT Inkoasku Automotive Wheel Rim Manufacturer 2003 2010 : Komisaris di PT Palingda - Automotive Wheel Rim Manufacturer 2003 2009 : Komisaris di PT Adira Sarana Armada 2003 2008 : Komisaris di PT Asuransi Adira Dinamika 2002 2004 : Komisaris Utama Perseroan 1992-1997 : Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI 1990 2000 : Komisaris di PT Kharaba Unggul/PT Makro Indonesia 1989 1995 : Komisaris di PT Dharma Sarana Perdana 1986 1989 : Komisaris di PT Astra Graphia Tbk 1971 1992 : Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Krisna Wijaya Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 62 tahun. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Elektro dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1980, gelar Master di bidang Agribisnis, dan gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 2009. Pengalaman Kerja 2016-sekarang : Komisaris merangkap Komisaris Independen Perseroan 2016-sekarang : Ketua Komite Audit Perseroan 2015-sekarang : Komisaris Utama/Komisaris Independen di PT BNI Life Insurance 2010-2015 : Komisaris Independen, Ketua Komite Audit, Anggota Komite Manajemen Risiko, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Credit Review di PT Bank Mandiri Tbk 2008-2010 : Komisaris dan anggota Komite Audit di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2005-2007 : Komisaris di PT Bank Rakyat Indonesia 2003-2005 : Direktur Usaha Mikro dan Kecil di PT Bank Rakyat Indonesia 2000-2003 : Direktur Operasi di PT Bank Rakyat Indonesia 1996-2000 : Head of Education and Training Division di PT Bank Rakyat 1994-1995 : Kepala Cabang Semarang di PT Bank Rakyat Indonesia 1992-1994 : Kepala Cabang Surakarta Sudirman di PT Bank Rakyat Indonesia 1990-1991 : Head of Commercial Business Regional Office BRI Surabaya Eng Heng Nee Philip Komisaris Warga Negara Singapura, berusia 71 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Commerce di bidang Akuntansi dari University of New South Wales, pada tahun 1969. Pengalaman Kerja 2016 - sekarang : Komisaris Perusahaan 2012 sekarang : Direktur di KK Women s and Children s Hospital Pte. Ltd., Singapura 2012 sekarang : Direktur di Ezra Holdings Ltd., Singapura 2011 sekarang : Ketua Komite Manajemen Resiko Perseroan 2011 2016 : Komisaris merangkap Komisaris Independen Perseroan 2011 2013 : Direktur di Asia Pacific Breweries Ltd., Singapura 2010 2013 : Direktur di Hup Soon Global Corp. Ltd., Singapura 2010 2012 : Wakil Ketua Eksekutif di Hup Soon Global Corp. Ltd., Singapura 2009 sekarang : Direktur di Singapore Health Services Pte. Ltd., Singapura 2009 sekarang : Direktur di The Hour Glass Ltd., Singapura 2008 sekarang : Direktur di Hektar Asset Management Sdn. Bhd., Malaysia 2008 sekarang : Direktur di NTUC Income, Singapura 2008 2013 : Direktur di OpenNet Pte. Ltd., Singapura 2007 sekarang : Anggota Komite Audit Perseroan 71

2007 2011 : Komisaris Independen Perseroan 2007 2011 : Direktur di Sunrise MCL Land Sdn 2006 sekarang : Chairman di Frasers Centrepoint Trust Ltd., Singapura 2005 sekarang : Chairman di mdr Limited, Singapura 2005 2011 : Deputy Chairman di MCL Land Ltd., Singapura 2004 2014 : Direktur di Chinese Development Assistance Council, Singapura 1996 2005 : Group Managing Director di Jardine Cycle & Carriage Ltd., Singapura Muliadi Rahardja Komisaris Warga Negara Indonesia, 58 tahun. Telah meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1984, dan gelar Master of Business Administration dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge USA pada tahun 1998. Pengalaman Kerja 2017 sekarang : Komisaris Perseroan 2015-2017 : Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2010-2015 : Komisaris Perseroan 1999-2015 : Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1985-1989 : Finance dan Accounting Manager di Lippo Group 1984-1985 : Banking dan Finance Manager di Bata Shoe Organization 1983-1984 : Konsultan di MAS (Management Advisor Service) Consultant Willy Suwandi Dharma Komisaris Warga Negara Indonesia, 61 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka pada tahun 1992 dan Insinyur Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1981. Pengalaman Kerja 2017 sekarang : Komisaris Perseroan 2012 sekarang : Komisaris PT Asuransi Adira Dinamika 2012 2017 : Direktur Utama Perseroan 2003 2012 : Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika 1999 2002 : Direktur Utama KPMG Siddharta Consulting Company 1998 1999 : Ketua Dewan Pengawas PT Buana Jasa Pratama 1995 1997 : Anggota Dewan Pengawas PT Astra CMG Life 1992 1999 : Direktur Utama PT Asuransi Astra Buana 1991 1992 : Direktur PT Asuransi Astra Buana 1990 1991 : Direktur PT Estika Sedaya Finance 1990 1991 : Direktur PT Stacomitra Sedaya Finance 1986 1990 : General Manager Marketing Astra Credit Companies 1982 1986 : Manager Total Quality Control PT Inter Delta 72

Dewan Direksi Hafid Hadeli Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 54 tahun. Memperoleh gelar sarjana Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1988. Pengalaman Kerja 2017 sekarang : Direktur Utama Perseroan 2012 2017 : Direktur Penjualan dan Distribusi Perseroan 2010 2012 : Direktur Pemasaran Pembiayaan Mobil Perseroan 2006 2010 : Direktur Keuangan dan Direktur Kepatuhan Perseroan 2002 2005 : Direktur PT Broadband Multimedia Tbk 2001 2002 : Wakil Direktur Utama di PT Bank Lippo Tbk 1988 2001 : Berbagai posisi senior di Citibank, N.A., Jakarta 1985 1988 : Auditor di Arthur Andersen & Co. Ho Lioeng Min Direktur Manajemen Risiko Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada tahun 2006 dan gelar Sarjana Teknik dari Universitas Indonesia pada tahun 1992. Pengalaman Kerja 2016 sekarang : Direktur Manajemen Risiko & Legal Perseroan 2009 2016 : Direktur Manajemen Risiko Perseroan 2006 2009 : Wakil Direktur Manajemen Risiko Perseroan 2004 2006 : Kepala Divisi Kredit Perseroan 2002 2004 : Kepala Divisi Keuangan di PT Adira Quantum Multifinance 1994 2002 : Berbagai posisi senior di PT Bank Prima Express I Dewa Made Susila Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Memperoleh gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM (IPPM) pada tahun 1995 dan gelar Sarjana Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1993. Mendapatkan gelar Chartered Financial Analyst (CFA)dari Association Investment Management and Research pada tahun 2003 Pengalaman Kerja 2016 sekarang : Direktur Keuangan Perseroan 2010 2016 : Direktur Keuangan dan Direktur Kepatuhan Perseroan 2004 2010 : Kepala Divisi Investor Relation & Subsidiary Support di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2001 2003 : Wakil Kepala Divisi Corporate Affair di PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1999 2001 : Senior Investment Officerdi Asset Management Investment Unit- Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) 1995 1999 : Berbagai posisi senior dan terakhir sebagai Manager Divisi Pemeringkatan Lembaga Keuangan di PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) 73

Cornel Hugroseno Direktur Teknologi Informasi Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun 1989. Pengalaman Kerja 2013 sekarang : Direktur Teknologi Informasi Perseroan 2010 2013 : Wakil Direktur Teknologi Informasi Perseroan 2000 2010 : Kepala Divisi Teknologi Informasi Perseroan 1990 2000 : IT Development Manager di PT Federal International Finance 1990 1991 : IT Area Supervisor PT Astra International HSO 1989 1990 : Programmer di PT Astra International Swandajani Gunadi Direktur HC Manajemen, CREM Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Memperoleh gelar Sarjana Agronomi dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1995. Pengalaman Kerja 2013 sekarang : Direktur HC Manajemen, CREM Perseroan 2010 2013 : Wakil Direktur Sumber Daya Manusia dan Bagian Umum Perseroan 2003 2010 : Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Bagian Umum Perseroan 2002 2003 : Kepala Departemen Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 2000 2002 : Remuneration Senior Analyst di PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk. 2000 : HR Corporate Manager di Orang Tua Group 1997 2000 : Remuneration Senior Analyst di PT Astra International Tbk- Automotive Division 1996 1997 : Personal Administration Section Head di PT Astra International Tbk-Automotive Division 1996 : People Development & Management Officer di PT Astra International Tbk-Automotive Division 1995 1996 : Management Trainee di PT Astra International Tbk (Holding Company) Kompensasi dan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Gaji dan manfaat kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 30 Juni 2016 serta 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing adalah sebesar Rp23.600 juta, Rp27.196 juta, Rp53.068 juta dan Rp46.204 juta yang ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan. Sekretaris Perusahaan Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 036/ADMF/BOD/X/17, tanggal 15 Oktober 2017 telah menunjuk Perry Barman Slangor sebagai Sekretaris Perusahaan. Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal dan mensosialisasikannya kepada Dewan Komisaris, Direksi dan pemangku kepentingan Perseroan. 2. Memberikan pelayanan kepada publik atas setiap informasi mengenai kondisi Perseroan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya. 74

4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan pihak-pihak berwenang (OJK, BEI dan lainnya) serta publik. 5. Memonitor dan memberikan masukan atas kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berlaku. 6. Mempersiapkan dan menghadiri rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi, serta memastikan rapat-rapat tersebut dilakukansesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu juga memastikan bahwahasil-hasil rapat dituangkan secara lengkap dalam suatu berita acara. 7. Memastikan bahwa laporan-laporan yang wajib dilaporkan Perseroan kepada instansi-instansi yang berwenang atau pihak lainnya dilakukan secara benar dan tepat waktu. 8. Memelihara dan menjalin komunikasi yang intensif dengan para investor. Kontak Sekretaris Perseroan Alamat : The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Nomor Telepon : (+6221) 52963322/3232 Surat elektronik : af.corsec@adira.co.id Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara ( Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2006 ) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit ( POJK No. 55/2015 ), maka berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tertanggal 27 Mei 2016, memutuskan bahwa: Merubah dan menyatakan susunan anggota Komite Audit dengan masa jabatan sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Tahun 2018 adalah sebagai berikut: Ketua : Krisna Wijaya Anggota : Richard Steven Dompas Christine Tjen Berikut ini riwayat hidup dari anggota Komite Audit: Krisna Wijaya Ketua Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 22 Juli 1955. Menjadi Ketua Komite Audit Perseroan sejak 27 Mei 2016. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen Perseroan. Riwayat Singkat beliau terdapat di dalam Riwayat Singkat Dewan Komisaris. Richard Steven Dompas Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 3 Desember 1959. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 27 Mei 2016. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur di Banking Profession Certification Institute under Indonesian Bankers Association. Beliau meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari The American University pada tahun 1983 di Washington DC, USA. Christine Tjen Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 3 Agustus 1978. Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 27 Mei 2016. Saat ini juga menjabat sebagai Vice Director for Administration and Finance in LPEM FEB UI. Beliau meraih gelar Sarjana Akunting di Universitas Indonesia di Jakarta Master of International Taxation di University of Sidney pada tahun 2006 di Sidney, Australia Berdasarkan surat Keputusan Dewan Komisaris PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Tentang Pengangkatan Anggota Komite Manajemen Risiko PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tanggal 22 Agustus 2017, memutuskan bahwa: 75

Merubah dan menyatakan susunan anggota Komite Manajemen Risiko dengan masa jabatan sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan Tahun 2018 adalah sebagai berikut: Ketua : Eng Heng Nee Philip Anggota : Djoko Sudyatmiko Muliadi Rahardja Unit Audit Internal Direksi Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membuat laporan keuangan dan mengatur proses pelaporannya. Disamping itu, Direksi juga bertanggung jawab dalam merancang sistem audit internal terhadap proses pelaporan internal yang mencakup mekanisme menyeluruh dari prosedur operasi standar, jalur pelaporan dan struktur akuntabilitas. Pedoman Unit Audit Internal yang direvisi pada tahun 2016 telah sesuai ketentuan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Pedoman Unit Audit Internal Adira Finance telah disahkan oleh Direksi Perusahaan dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 17 Mei 2016. Di dalam Pedoman Unit Audit Internal Perusahaan diatur antara lain: Misi Unit Audit Internal yaitu memberikan keyakinan yang independen dan obyektif serta memberikan jasa konsultasi untuk menambah nilai dan meningkatkan kinerja operasional Perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Tujuan diadakannya Unit Audit Internal yaitu: 1. mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko signifikan serta memberikan kontribusi terhadap pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern; 2. memelihara pengendalian intern yang efektif dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian tersebut yang mencakup: a. efektivitas dan efisiensi kegiatan operasi b. keandalan dan integritas informasi c. kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku d. pengamanan aset perusahaan 3. menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses tata kelola perusahaan 4. membantu meningkatkan dan memperkuat lingkungan pengendalian di perusahaan untuk mencegah terjadinya fraud, melalui pengujian kecukupan dan keefektifan sistem pengendalian intern, dengan jalan mengevaluasi seberapa jauh risiko potensial telah diidentifikasikan. 5. memberikan pandangan yang independen kepada Dewan Komisaris dan Manajemen terhadap kecukupan pengendalian internal dan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. 6. Memberikan jasa konsultasi yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Independensi Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internal dianggap independen apabila dapat melaksanakan tugasnya secara bebas dan obyektif. Pertanggungjawaban Unit Audit Internal, yang mana Unit Audit Internal mempertanggungjawabkan seluruh kegiatannya kepada Direktur Utama. Ruang Lingkup Unit Audit Internal, yang mana meliputi seluruh entitas audit (cabang, gudang, wilayah dan seluruh fungsional di kantor pusat). Kewenangan Unit Audit Internal: 1. akses yang tidak terbatas ke semua fungsi, pencatatan, kekayaan dan personel perusahaan yang relevan dengan tugas dan fungsinya. 2. memiliki akses yang penuh dan bebas ke Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit atau mengadakan rapat berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit 3. mengalokasikan sumber daya, frekuensi, memilih subyek, menentukan ruang lingkup pekerjaan, dan menerapkan teknik yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit. 4. Mendapatkan bantuan personel yang dibutuhkan dan unit-unit organisasi dimana mereka melaksanakan audit, juga jasa khusus lainnya dari dalam maupun luar organisasi. 5. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan auditor eksternal. 76

Tanggung Jawab Unit Audit Internal: 1. mengembangkan rencana audit tahunan yang fleksibel dengan metodologi berbasis risiko yang tepat, termasuk risiko dan pengendalian yang diidentifikasi oleh Manajemen dan menyerahkan rencana audit kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Manajemen Risiko untuk ditelaah dan disetujui sekaligus disempurnakan secara periodik. 2. mengimplementasikan rencana audit tahunan yang disetujui, termasuk tugas khusus atau proyek yang diminta oleh manajemen dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. 3. menjaga jumlah staf audit yang memadai dengan pengetahuan yang memadai, keahlian, pengalaman dan sertifikasi profesional untuk memenuhi persyaratan dari piagam internal audit. 4. melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya. 5. mengevaluasi dan menilai fungsi penggabungan/konsolidasi signifikan dan produk dan jasa yang baru/direvisi, proses operasional, dan proses kontrol yang berkaitan dengan pengembangan, implementasi dan/atau ekspansi. 6. memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen. 7. membuat laporan hasil audit dan laporan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan tersebut, dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dan juga kepada pihak eksternal sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 8. memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan. 9. menginformasikan semua emerging dan isu audit yang signifikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalu Komite Audit secara teratur dan bila diperlukan. 10. membantu investigasi terhadap kegiatan fraud yang dicurigai di dalam organisasi dengan memberitahukan kepada manajemen dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit atas hasilnya. 11. mempertimbangkan ruang lingkup pekerjaan auditor eksternal dan regulator, secara memadai dengan tujuan untuk memberikan ruang lingkup pemeriksaan yang optimal dengan biaya yang reasonable. 12. menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan internal audit yang dilaksanakannya. Kode Etik Unit Audit Internal yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh anggota dari Unit Audit Internal, kode etik inimeliputi integritas, obyektifitas, kerahasiaan dan kecakapan. Persyaratan untuk menjadi anggota dari Unit Audit Internal, yaitu: Memiliki perilaku yang profesional, independen, jujur dan obyektif; Memiliki pengetahuan, pengalaman, keahlian dan kemampuan lain untuk melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing; Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundangundangan lainnya; Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dengan efektif; Memenuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors; Wajib memenuhi kode etik audit internal; Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan, kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan atau putusan pengadilan; Memiliki pemahaman tentang prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Manajemen Risiko; Bersedia secara terus-menerus meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan profesional dan efektivitas dan kualitas dari pekerjaannya; dan Memiliki loyalitas terhadap perusahaan dan tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum. Standar Pelaksanaan Audit Internal, yang mana dalam menjalankan tugasnya, Unit Audit Internal akan memenuhi atau melebihi standar sebagaimana dijabarkan dalam Standard for the Professional Practice of Internal Auditing dari the Institute ofinternal Auditors. Perseroan telah mengangkat kembali Inggrid Sri Komala Dewi sebagai Kepala Unit Audit Internal Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 037/ADMF/BOD/X/17 tanggal 19 Oktober 2017 tentang Pengangkatan Kembali Kepala Unit Audit Internal PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Selanjutnya, melalui Surat Perseroan No. 218/ADMF/CS/X/17 tanggal 20 Oktober 2017, Perseroan telah menyampaikan pemberitahuan kepada OJK atas pengangkatan kembali Kepala Unit Audit Internal dan telah diterima oleh OJK pada tanggal 20 Oktober 2017. Pengangkatan Unit Audit Internal tersebut telah dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 29 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. 77

Dewan Pengawas Syariah Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. 2 tertanggal 4 September 2012 yang dibuat oleh P. Sutrisno A. Tampubolon., Notaris di Jakarta, berdasarkan mana RUPS Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 4 September 2012 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No.19 tanggal 21 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah (i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0935663 AH. 01.02 Tahun 2015 tanggal 22 Mei 2015, (ii) diberitahukan kepada dan telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta dicatat pada tanggal 22 Mei 2015 dalam Database Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU.AH.01.03-0933929; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-3508102.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 22 Mei 2015 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (selanjutnya disebut Akta No. 19/2015) telah menyetujui pengangkatan kembali anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan, sebagai berikut: Ketua : Prof. DR. H. Fathurrahman Djamil, M.A. Anggota : DR. Noor Ahmad, M.A. Anggota : DR. Oni Sahroni, M.A Dewan Pengawas Syariah sebagaimana tersebut di atas berlaku sejak ditutupnya Rapat ini, dengan masa jabatan yang akan berakhir sampai dengan saat ditutupnya RUPS Tahunan ke-3 (tiga) setelah Rapat ini, yaitu tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017, yang akan dilaksanakan paling lambat pada bulan Juni 2018. A.5. Sumber Daya Manusia PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Perseroan) menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai faktor yang sangat penting dalam menunjang setiap proses bisnis Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan memberikan perhatian yang besar, mulai dari rekrutmen hingga pengembangan talenta. Pengembangan SDM yang dilakukan berupa pelatihan dan peningkatan kompetensi, kaderisasi serta pengelolaan talenta, termasuk di dalamnya penilaian kinerja, pemberian penghargaan dan sanksi dalam rangka evaluasi bagi karyawan. Hal itu, di antaranya disebabkan oleh kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperluas pengembangan sektor usaha perusahaan pembiayaan. Sebagai respon terhadap perkembangan tersebut, Perseroan diharapkan mampu menyiapkan SDM yang memiliki kompetensi tinggi dalam rangka mendukung strategi Perseroan untuk tumbuh berkelanjutan. Jumlah Karyawan dan Perencanaan SDM pai dengan 30 Juni 2017, jumlah karyawan Perseroan tercatat sebesar 20.095 orang, yang terdiri dari 14.112 karyawan tetap dan 5.983 karyawan tidak tetap (temporer). Sistem Rekrutmen SDM Perseroan melakukan sistem rekrutmen jemput bola, dimana Perseroan masuk ke kampus-kampus bersamaan dengan sosialisasi bisnis Perseroan. Hal ini dilakukan, di antaranya melalui berbagai cara sebagai berikut: 1. Melibatkan jajaran di tingkat manajemen untuk aktif mengajar di kampus-kampus. 2. Menggelar seminar di berbagai kampus. Dalam seminar itu, Perseroan mengarahkan jajaran manajemen, termasuk tingkat Presiden Direktur untuk menjadi pembicara. 3. Dalam program Adira Goes to Campus, Perseroan memperkuat sistem rekrutmen dengan proses assessment untuk karyawan melalui Assessment Center yang berada di Departemen Rekrutmen. Assessment Center tersebut bertugas memastikan calon karyawan pilihan memiliki kompetensi yang sesuai dengan ketetapan Perseroan. Hal itu, di antaranya dilakukan melalui penerapan tes psikologi terhadap karyawan baru. Pola serupa juga dilakukan bagi karyawan yang akan menjalani proses promosi ke jenjang lebih tinggi. 4. Perseroan juga memiliki program magang, bekerjasama dengan sejumlah kampus, seperti dengan Universitas Bina Nusantara (Binus). Dalam program ini, kampus terkait akan mengirimkan mahasiswa terpilihnya untuk magang di Perseroan. Pengelolaan Kinerja SDM Pengelolaan kinerja SDM telah mencapai standar yang dibutuhkan. Perseroan melakukan pengukuran SDM terhadap kinerja korporasi melalui produktivitas indeks, yaitu melalui perbandingan jumlah pekerjaan per karyawan (number of account per employee) di mana setiap level serta posisi karyawan memiliki standar produktivitas tersendiri. 78

Standar produktivitas ini digunakan untuk mengukur kinerja karyawan. Perseroan selalu memberikan apresiasi bagi karyawan yang memiliki tingkat produktivitas di atas standar ketentuan, di antaranya melalui sistem remunerasi. Sebagai program pendukung peningkatan produktivitas, Perseroan juga memberikan sejumlah pelatihan bagi para karyawan. Indikator Utama Kinerja Tolok ukur atau indikator utama kinerja (KPI) merupakan faktor penting dalam pembinaan karyawan. Perseroan melakukan standardisasi, di antaranya melalui survei mengenai tingkat kepuasan karyawan. Untuk menetapkan tolok ukur, Perseroan memiliki KPI Cross Division, yang mengaitkan KPI suatu divisi dengan KPI divisi lain. Penautan KPI antar divisi itu bertujuan untuk mencegah silo mentality atau keinginan karyawan yang hanya mau menang di divisinya saja. Dengan persilangan KPI pada satu divisi dan divisi lain, Perseroan berharap tidak terjadi ego sektoral pada karyawan. Setiap tahun, Perseroan melakukan evaluasi pencapaian KPI. Hasil penelaahan itu akan menjadi parameter KPI pada periode berikutnya, dikaitkan dengan strategi Perseroan. Apabila Perseroan ingin memperbesar volume atau memperbaiki kualitas, tujuan itu akan dimasukkan ke KPI. Baik dalam parameter maupun pembobotannya. Pengembangan Kompetensi dan Pendidikan Pengembangan SDM fokus pada peningkatan kapasitas karyawan, melalui konsep bernama Leaders Create Leader. Program ini merupakan pengembangan dari yang sudah ada tahun sebelumnya, yaitu berupa kaderisasi atau yang pernah disebut dengan program Promote from within, yaitu program pengembangan untuk promosi. Untuk tahun 2014, melalui program Leaders Create Leader, dikembangkan hingga ke tingkat senior managemen, yaitu level vice president, senior vice president, hingga deputy director. Program ini bekerjasama dengan lembaga pendidikan Prasetiya Mulya, yang merupakan salah satu institusi pendidikan bisnis terkemuka di Indonesia. Adapun realisasi program lainnya adalah: 1. Faculty Member Salah satu kunci keberhasilan penerapan konsep Leaders Create Leader, adalah tersedianya internal coach/trainer yang berkualitas. Internal coach atau trainer ini disebut dengan Faculty Member of Adira (FMA) dimana mereka memiliki peran penting dalam aktivitas pengembangan dan pelatihan SDM diantaranya adalah sebagai Internal Instructure, Internal Sharing, For Communication, Komite Presentasi, Komite Interview, Mentor, Material Developer, dan Learning Portal Contributor. 2. Management Trainee Untuk menjaga tingkat competitivenes, Perseroan membutuhkan kualitas Sumber Daya Manusia yang unggul untuk dapat dididik sebagai pemimpin masa depan (future leaders). Usaha tersebut tercermin di dalam Program Management Trainee (MT). Untuk menjaring calon-calon pemimpin masa depan yang berkualitas, selain melakukan rekrutmen terbuka, Perseroan juga melakukan road show ke kampus. 3. Layanan Berkualitas Yang Berkesinambungan (Sustainable Service Quality) Sebagai sebuah salah satu perusahaan yang menjadi pemimpin di industrinya, Perseroan merasa perlu memberikan layanan yang berkualitas sebagai salah satu strategi bisnis. Terkait dengan komitmen itu, sampai dengan 30 Juni 2017, Perseroan masih melaksanakan pelatihan layanan berkualitas yang berkesinambungan (sustainableservices quality). Program Sustainable Service Quality ini diikuti oleh seluruh level karyawan, mulai dari level staff hingga ke level Direksi. 4. Pelatihan Bersertifikat Salah satu cara meningkatkan kompetensi adalah melalui program sertifikasi profesi. Mulai tahun 2014, Perseroan mencanangkan bahwa level Supervisor harus mendapatkan sertifikasi internal. Tujuannya jelas, adalah untuk memastikan bahwa semua kompetensi yang dibutuhkan terpenuhi. Program ini terbagi atas 2 komponen besar, yaitu pelatihan persiapan sertifikasi dan ujian sertifikasi. 79

5. Adira Corporate University Untuk mewujudkan Visi dan Misi yang baru, Perseroan memandang perlu untuk meningkatkan kapasitas dari Adira Training Center. Sehingga, tercetuslah inisiatif untuk mengembangkan Adira Training Center menjadi sebuah Adira Corporate University, dimana proses pengembangan sumber daya manusia diharapkan akan jauh menjadi lebih proaktif dan terukur. Corporate University juga memungkinkan Perseroan untuk dapat lebih fokus dan baik lagi dalam mengembangkan komunitas sekitar, yang merupakan Visi dan Misi perusahaan, Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran juga akan menjadi salah satu kunci transformasi Adira Training Center menjadi Adira Corporate University. Unit Penunjang Layanan SDM Perseroan juga mengembangkan e-learning, dengan membuat Learning Portal atau situs informasi internal yang bisa dimanfaatkan oleh karyawan. Tujuan pengembangan ini untuk menghidupkan budaya belajar di Perseroan. Dengan mengakses Learning Portal, karyawan dapat mempelajari beragam modul pelatihan. Untuk menunjang kesehatan karyawan di lingkungan perusahaan, Perseroan memiliki program kesehatan yang bernama Wellness Program, yaitu berupa program asuransi kesehatan bagi karyawan. Melalui program ini, Perseroan menggalakkan medical check-up bagi karyawan secara rutin. Sebagai program pendukung kesehatan ini, Perseroan juga senantiasa melakukan sosialisasi kesehatan yang tata cara untuk membangun kultur hidup sehat. Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Berdasarkan status kepegawaian, jumlah karyawan terbesar ada pada kelompok karyawan dengan status tetap, yaitu 70,23% dari total karyawan. Status Kepegawaian Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 1. Tidak Tetap 5.875 5.976 5.983 2. Tetap 15.476 14.118 14.112 Jumlah 21.351 20.094 20.095 Jumlah Karyawan Berdasarkan Level Jabatan Dari sisi level jabatan, jumlah karyawan terbesar ada di level staf, yaitu 76,78% dari total karyawan. Level Jabatan Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 1. Direksi 7 7 5 2. Wakil Direktur 4 4 7 3. Kepala Divisi 64 68 64 4. Manajer 739 685 679 5. Supervisor 4.076 3.949 3.910 6. Staf 16.461 15.381 15.430 Jumlah 21.351 20.094 20.095 Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja Sebagian besar karyawan Perseroan berada dalam kelompok masa kerja 5-10 tahun yaitu sebanyak 38,44%. Masa Kerja Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 <1 3.576 4.005 4.079 1<x<5 7.424 4.599 4.492 5<x<10 6.945 7.959 7.724 10<x<15 3.055 3.069 3.232 15<x<20 322 419 472 20<x<25 26 36 89 >25 3 7 7 Jumlah 21.351 20.094 20.095 80

Jumlah Karyawan Berdasarkan Pendidikan Dari segi pendidikan, jumlah karyawan dengan setingkat sarjana merupakan yang paling dominan di lingkungan Perseroan. Proporsinya mencapai 63,43% dari total karyawan. Sedangkan kelompok yang terkecil adalah lulusan SD (0,01%) Tingkat Pendidikan Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 Pasca Sarjana 70 73 73 Sarjana 12.875 12.771 12.746 Sarjana Muda/D1-D4 4.505 4.149 4.138 SLTA 3.891 3.092 3.131 SMP 6 6 5 SD 4 3 2 Jumlah 21.351 20.094 20.095 Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, jumlah karyawan dengan usia sangat produktif, yaitu 26-36 tahun, mencapai 12.168 karyawan atau 60,55% dari total karyawan. Usia Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 <26 2.533 2.819 2.346 26<x<36 13.987 12.747 12.168 36<x<46 4.594 4.291 5.232 46<x<51 205 208 304 51<x<55 28 26 43 >55 4 3 2 Jumlah 21.351 20.094 20.095 Komposisi Karyawan Berdasarkan Aktivitas Utama Sesuai Direktorat Direktorat Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 Direktorat Kepatuhan 26 24 27 Direktorat Keuangan 104 97 101 Direktorat Human Resource & General Affairs, Corporate Estate Management & Plan Do Real Check Action 116 145 154 Direktorat Teknologi Informasi 103 115 115 Direktorat Marketing, Customer Relationship Management & Operation 20.466 19.184 19.159 Direktorat Manajemen Risiko 274 254 298 Direktorat Sales & Distribution 174 171 147 Direktorat Transformasi - 4 9 Langsung di bawah Direktur Utama 88 100 85 Jumlah 21.351 20.094 20.095 Komposisi Karyawan Berdasarkan Lokasi Kegiatan Area Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 Wilayah Area Head Office 1.207 1.243 1.188 Wilayah Area Jabotabek 3.583 3.338 3.483 Wilayah Area Jabar 2.133 2.034 2.078 Wilayah Area Jateng 2.312 2.179 2.222 Wilayah Area Jatim 2.551 2.498 2.401 Wilayah Area Bali 889 846 827 81

Area Desember 2015 Desember 2016 Juni 2017 Wilayah Area Sumatera 1 2.459 2.178 2.185 Wilayah Area Sumatera 2 2.264 2.030 2.051 Wilayah Area Kalimantan 1.996 1.783 1.736 Wilayah Area Sulawesi 1.957 1.965 1.924 Grand Total 21.351 20.094 20.095 Tenaga Asing Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak mempunyai tenaga kerja asing. Semua tenaga kerja Perseroan adalah berkebangsaan Indonesia. Tenaga kerja yang ada dengan kompetensi dan kinerja yang mumpuni mendukung peningkatan kinerja Perseroan, dengan sertifikasi tenaga ahli. Kesejahteraan Karyawan Sistem pembayaran gaji/upah bagi karyawan Perseroan telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) sesuai dengan ketentuan pembayaran upah minimum yang berlaku di lokasi-lokasi kegiatan usaha Perseroan. Perseroan berupaya untuk menciptakan keselarasan antara kepentingan karyawan dengan kepentingan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berupaya untuk menyempurnakan kebijakan remunerasi yang ada dan berupaya untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar terutama pada industri yang sejenis. Kenaikan remunerasi ditentukan berdasarkan tingkat inflasi dan prestasi sesuai dengan indikator kinerja masing-masing bagian. Sebagian komponen remunerasi diterapkan sistem insentif dan bonus yang mengacu pada kinerja dari setiap karyawan sehingga karyawan yang berprestasi memperoleh penghargaan yang sesuai, yang juga akan mendorong karyawan lain untuk mengikuti langkah mereka. Tunjangan-tunjangan karyawan lainnya seperti tunjangan kesehatan, transportasi, komunikasi dan lainnya juga akan disesuaikan mengikuti kondisi yang ada saat ini. Disamping itu fasilitas yang diberikan Perseroan untuk kepentingan karyawan disesuaikan dengan tingkat jabatannya, berikut ini fasilitas yang diberikan kepada karyawan secara umum: Fasilitas transpor berupa kendaraan dinas untuk karyawan tingkat manajerial Penggantian biaya bensin untuk karyawan operasional Penggantian biaya pemeliharaan sepeda motor untuk karyawan bagian pemasaran dan penagihan Tunjangan uang makan Tunjangan pengobatan, yang terdiri dari biaya rawat jalan (klaim obat), biaya rawat inap (biaya rumah sakit), biaya melahirkan, dan tunjangan kacamata untuk seluruh karyawan Penggantian biaya pemakaian handphone untuk karyawan operasional dan manajerial Sumbangan kedukaan yang diberikan bila terdapat salah satu anggota keluarga karyawan Perseroan yang meninggal, besarannya disesuaikan dengan ketentuan Perseroan Sumbangan pernikahan apabila karyawan Perseroan menikah, besarannya disesuaikan dengan ketentuan Perseroan Pemberian tunjangan penempatan bagi karyawan yang ditempatkan di luar daerah asal rekrutnya Penggantian biaya pindah, sekolah anak, perabot serta fasilitas tempat tinggal (kost atau kontrak rumah) bagi karyawan yang dipindahkan ke daerah lain yang tidak sesuai dengan daerah asal rekrutnya Asuransi Jiwa dan Personal Accident untuk seluruh karyawan Program Dana Pensiun Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) kepada seluruh karyawan Tunjangan hari raya untuk seluruh karyawan Cuti Besar yang diberikan sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Selain itu, Perseroan juga memberikan sanksi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perseroan maupun kepada karyawan yang tidak berprestasi. Sanksi diberikan dalam bentuk surat peringatan 1, penurunan pangkat sampai dengan pemutusan hubungan kerja. 82

A.6. Struktur Organisasi Sumber: Perseroan A.7. Struktur Hubungan Kepemilikan, Pengawasan dan Pengurusan Berikut ini adalah hubungan kepemilikan Perseroan dan pemegang saham: Keterangan: Pemegang saham akhir Fullerton Management Private Limited adalah Temasek Holding Private Limited, sebuah perusahaan investasi yang berkedudukan di Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Berikut ini merupakan tabel hubungan pengurusan, pengawasan dan kepemilikan Perseroan: NAMA PERSEROAN PT AAD Direksi Komisaris Direksi Komisaris Pemegang Saham Hafid Hadeli DU - - - - Ho Lioeng Min Dir - - - - I Dewa Made Susila Dir - - - - Cornel Hugroseno Dir - - - - Swandajani Gunadi DDI - - - - Sng Seow Wah - KU - - - Djoko Sudyatmiko - KomIn - - - Krisna Wijaya - KomIn - - - 83

NAMA PERSEROAN PT AAD Direksi Komisaris Direksi Komisaris Pemegang Saham Eng Heng Nee Philip - Kom - - - Muliadi Rahardja - Kom - - - Willy Suwandi Dharma - Kom - Kom PS Keterangan: PT AAD : PT Asuransi Adira Dinamika DU : Direktur Utama Dir : Direksi DDI : Direktur/Direktur Independen KU : Komisaris Utama Kom : Komisaris KomIn : Komisaris Independen PS : Pemegang Saham PT Asuransi Adira Dinamika adalah salah satu pemegang saham Perseroan, selain itu, 90% pemegang saham PT Asuransi Adira Dinamika adalah PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang juga merupakan pemegang 92,07% saham Perseroan. Hubungan Kepengurusan Direksi dan Komisaris Perseroan dengan Pemegang Saham Berbadan Hukum: NAMA PERSEROAN Bank Danamon Direksi Komisaris Direksi Komisaris Hafid Hadeli DU - - - Ho Lioeng Min Dir - - - I Dewa Made Susila Dir - - - Cornel Hugroseno Dir - - - Swandajani Gunadi DDI - - - Sng Seow Wah - KU DU - Djoko Sudyatmiko - KomIn - - Krisna Wijaya - KomIn - - Eng Heng Nee Philip - Kom - - Muliadi Rahardja - Kom - - Willy Suwandi Dharma - Kom - - Keterangan: DU Dir DDI KU Kom KomIn : Direktur Utama : Direksi : Direktur/Direktur Independen : Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris Independen A.9. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) Bagi Perseroan, penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) telah menyatu dalam proses bisnis yang dijalankan. Sejak dari perencanaan hingga eksekusi dan evaluasi, selalu dibatasi oleh pengelolaan manajemen risiko, yang pada beberapa hal tertentu justru ditingkatkan. Perseroan menyadari bahwa peranan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam perkembangan Perseroan sangat penting. Oleh sebab itu sejak tahun 2004, Perseroan telah menerapkan prinsip dari kode etik yang harus ditaati oleh Karyawan Perseroan yang dinamakan ADIRA TOP. Kode etik tersebut harus dibaca, dimengerti dan ditandatangani oleh setiap Karyawan Perseroan. Selain itu, Manajemen senantiasa berupaya meningkatkan penerapan prinsip GCG, termasuk dengan menggunakan standar ASEAN Corporate Governance Scorecard. Standar tersebut, diantaranya mengamanatkan agar pengelolaan bisnis lebih prudent atau hati-hati sehingga mencegah kemungkinan terjadinya kecurangan atau fraud. Selain itu, dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Manajemen yakin bahwa dalam jangka panjang, stabilitas bisnis Perseroan bisa lebih terjaga. Hingga saat ini yang sudah dijalankan dan terus dikembangkan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan, Perseroan selalu berupaya membangun kerangka manajemen risiko agar proses bisnis di lingkungan Perseroan dapat berjalan secara berkesinambungan. Perseroan telah membentuk Fraud Detection Unit. Tim ini melakukan blusukan (surprising visit) ke kantor cabang dengan tujuan khusus yang tak biasa dari hasil analisis (unusual trend analysis) di kantor pusat. Perseroan juga melakukan penilaian mandiri berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, meskipun terdapat beberapa persyaratan yang tidak dapat diterapkan sepenuhnya. Hasil Penilaian ini menunjukkan bahwa Adira Finance termasuk dalam kelompok Peringkat 2 (Baik). Penilaian tersebut bermakna bahwa Manajemen telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Untuk mendapatkan hasil yang lebih obyektif terhadap penerapan kualitas GCG, pada bulan Juni tahun 2017, Perseroan juga dinilai oleh pihak independen yaitu Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dengan menggunakan standar ASEAN CG Scorecard. Dari hasil penilaian tersebut, Adira Finance mendapatkan nilai Baik. Penilaian oleh pihak independen tersebut membuktikan bahwa Perseroan memiliki kualitas penerapan GCG yang baik di tingkat nasional. Kendati demikian, Manajemen senantiasa merasa perlu meningkatkan praktik GCG yang lebih baik lagi untuk dapat bersaing di lingkup ASEAN dan global. 84

A.10. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility/CSR) Perseroan telah menjalankan kebijakan tanggung jawab sosial dengan mengacu pada regulasi yang sudah ada, baik yang termaktub Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, maupun regulasi lainnya. Pada intinya, tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diamanatkan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan itu sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya. Berlandaskan pada prinsip tersebut, Perseroan merealisasikan tanggung jawab itu dengan konsep Creating Shared Value. Karena itu, Perseroan bukan sekadar menyalurkan dana dalam bentuk bantuan, tetapi lebih dari itu, memberdayakan komunitas atau pemangku kepentingan terutama konsumen, dalam artian yang sesungguhnya. Melalui konsep tersebut, Perseroan tidak hanya menjadikan komunitas atau konsumen sebagai target bisnis, tetapi juga mitra untuk berkembang bersama. Selain memberikan kemudahan layanan dalam penyediaan produk dan jasa untuk konsumen, Perseroan juga ingin membuka ruang sekaligus mendorong komunitas untuk mencapaikemakmuran. Beberapa realisasi program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang sudah dijalankan, di antaranya bantuan korban banjir di berbagai daerah, literasi keuangan untuk kalangan ibu-ibu rumah tangga, perwakilan kelompok tani, acara keagamaan melalui buka puasa bersama rumah yatim dan bakti Paskah, serta perayaan ulang tahun Adira Finance berupa CSR Nasional. A.11. Transaksi dengan Pihak Terafiliasi Pihak-pihak afiliasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan. Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak terafiliasi berdasarkan laporan keuangan Perseroan per 30 Juni 2017: Pihak Afiliasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi PT Bank Danamon Indonesia Tbk Perusahaan induk Kerjasama pembiayaan, pinjaman, penempatan dana Giro dan pembelian obligasi PT Adira Quantum Multifinance Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Investasi dalam saham dan kerjasama pembiayaan PT Asuransi Adira Dinamika Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama, manajemen kunci yang sama dan pemegang saham Kerjasama asuransi kendaraan pembiayaan konsumen, asuransi aset tetap Perseroan, asuransi kesehatan dan pembelian obligasi DBS Bank (Singapore) Ltd Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Pinjaman sindikasi dan pembelian obligasi PT Bank DBS Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama Pinjaman sindikasi dan pembelian obligasi Personil manajemen kunci Direktur, komisaris dan pejabat eksekutif sesuai peraturan BI Adapun uraian saldo dan transaksi dengan pihak terafiliasi adalah sebagai berikut: Kontrak pembiayaan konsumen, murabahah dan sewa, serta pembayaran gaji dan tunjangan direktur, komisaris dan pejabat eksekutif a. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Bersama pada tanggal 30 April 2004, sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Perubahan Ke-4 (empat) Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) tanggal 6 Juni 2017 yang dibuat di bawah tangan, Perseroan dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk ( BDI ) setuju untuk melakukan kerjasama dalam rangka pembiayaan bersama untuk membiayai pembiayaan investasi khususnya untuk pembelian kendaraan dan/atau pembiayaan multiguna kepada Debitur/Konsumen dengan porsi pembiayaan bersama. Porsi pembiayaan BDI adalah maksimal sebesar 99% dari jumlah pembiayaan dan porsi Perseroan minimum sebesar 1% dari jumlah pembiayaan. b. Perseroan dan BDI telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 08, tanggal 3 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Sulistyaningsih, S.H., Notaris di Jakarta, yang selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan terkahir berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 369/PPWK/CBD/VIII/2017 tanggal 12 Juli 2017, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut PK Bank Danamon ). Berdasarkan PK Bank Danamon, Perseroan telah menerima fasilitas kredit dari BDI berupa Fasilitas Working Capital yang bersifat Uncommited Revolving, dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp820.000.000.000,00 (delapan ratus dua puluh miliar Rupiah), yang diberikan untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 3 Juli 2018. Perseroan wajib membayar bunga kepada BDI dengan indikasi suku bunga saat ini sebesar 1 (satu) bulan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) pada Bank Danamon ditambah 3% (tiga persen) per tahun. c. PT Asuransi Adira Dinamika dan Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama, dimana Perseroan telah menunjuk PT Asuransi Adira Dinamika untuk menyediakan perlindungan asuransi atas kendaraan bermotor yang dibeli konsumen dengan pembiayaan Perseroan. 85

Seluruh transaksi dengan pihak terafiliasi, diperlakukan sama dengan transaksi dengan pihak lainnya. Berikut adalah perbandingan antara saldo dengan pihak terafiliasi atas total aset pada tanggal 30 Juni 2017: - Persentase Kas dan Setara Kas (BDI dan PT Bank DBS Indonesia) terhadap total aset: 2,75% atau sebesar Rp783.098 juta. - Persentase Piutang Sewa Pembiayaan (BDI) terhadap total aset: 0,04% atau Rp11.717 juta. - Persentase Piutang Lain-lain (PT Asuransi Adira Dinamika dan Personil Manajemen kunci dari Perusahaan) terhadap total aset: 0,15% atau Rp42.683 juta. - Persentase Investasi dalam Saham (PT Adira Quantum Multifinance) terhadap total aset: 0,00% atau sebesar Rp650 juta. Sedangkan perbandingan antara saldo dengan pihak terafiliasi atas jumlah liabilitas pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: - Persentase Pinjaman yang Diterima (PT Bank DBS Indonesia dan BDI) terhadap jumlah liabilitas: 13,20% atau sebesar Rp3.084.822 juta. - Persentase Beban yang Masih Harus Dibayar (PT Bank DBS Indonesia, PT Asuransi Adira Dinamika, DBS Bank (Singapore) Ltd dan BDI) terhadap jumlah liabilitas: 0,17% atau sebesar Rp40.379 juta. - Persentase Efek Utang Obligasi (PT Asuransi Adira Dinamika, DBS Bank (Singapore) Ltd, PT Bank DBS Indonesia dan BDI) terhadap jumlah liabilitas: 1,97% atau sebesar Rp459.100 juta. - Persentase Utang Lain-lain (PT Asuransi Adira Dinamika, PT Adira Quantum Multifinance dan BDI,) terhadap jumlah liabilitas: 0,59% atau sebesar Rp138.656 juta. Berikut adalah perbandingan antara saldo dengan pihak terafiliasi atas total pendapatan maupun total beban sampai dengan tanggal 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: - Persentase Pendapatan Sewa Pembiayaan (BDI) terhadap total pendapatan: 0,03% atau sebesar Rp1.224 juta. - Persentase Pendapatan Lain-lain (bunga jasa giro di BDI, PT Asuransi Adira Dinamika) terhadap total pendapatan: 0,13% atau sebesar Rp5.494 juta. - Persentase Beban Bunga dan Keuangan (PT Bank DBS Indonesia, PT Asuransi Adira Dinamika, DBS Bank (Singapore) Ltd, dan BDI) terhadap total beban: 4,74% atau sebesar Rp159.911 juta. - Persentase Beban Gaji dan Tunjangan (Personil Manajemen Kunci dari Perseroan) terhadap total beban:1,65% atau sebesar Rp55.613 juta. - Persentase Pemulihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan Konsumen (Personil Manajemen Kunci dari Perusahaan Induk) terhadap total beban: 0,00% atau sebesar Rp1 juta. - Persentase Pemulihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan Murabahah (Personil Manajemen Kunci dari Perusahaan Induk) terhadap total beban: 0,00% atau sebesar Rp1 juta. - Persentase Pemulihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Sewa Pembiayaan (BDI) terhadap total beban: 0,00% atau sebesar Rp74 juta. - Persentase Beban Umum dan Administrasi (PT Asuransi Adira Dinamika) terhadap total beban: 0,01% atau sebesar Rp417 juta. - Premi asuransi kepada PT Asuransi Adira Dinamika untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2017 sebesar Rp654.247 juta. Perseroan memperoleh komisi dari PT Asuransi Adira Dinamika untuk periode enam bulan berakhir 30 Juni 2017 sebesar Rp179.014 juta. Perseroan juga membayar premi asuransi aset tetap sebesar Rp417 juta. A.12 PERJANJIAN-PERJANJIAN DALAM RANGKA PEMBIAYAAN BERSAMA (JOINTFINANCING) A. PERJANJIAN KERJASAMA PEMBERIAN FASILITAS PEMBIAYAAN BERSAMA (JOINT FINANCING) BANK DANAMON Perseroan dan Bank Danamon telah membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama pembiayaan berdasarkan berdasarkan Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) tanggal 30 April 2004 yang dibuat di bawah tangan, sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Perubahan Ke-4 (empat) Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) tanggal 6 Juni 2017 yang dibuat di bawah tangan (selanjutnya secara bersama-sama disebut Perjanjian Kerjasama Fasilitas Pembiayaan Bersama Bank Danamon ). Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Fasilitas Pembiayaan Bersama Bank Danamon, Perseroan dan Bank Danamon bekerjasama dalam rangka pembiayaan bersama untuk membiayai pembiayaan investasi khususnya untuk pembelian kendaraan dan/atau pembiayaan multiguna kepada Debitur/Konsumen dengan porsi pembiayaan bersama Bank Danamon 86

menanggung porsi maksimum 99% (sembilan puluh sembilan persen) dan Perseroan menanggung porsi minimum 1% (satu persen), dan dalam hal pembelian piutang Bank Danamon menanggung 100% (seratus persen) dan credit loss atas seluruh piutang yang dibelinya dari Perseroan. Dalam rangka melaksanakan Perjanjian Kerjasama Fasilitas Pembiayaan Bersama Bank Danamon ini Perseroan ditunjuk untuk bertindak sebagai manajer fasilitas (dan sebagai demikian berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Bank Danamon sebagai kreditor) dan manajer jaminan. Kerjasama ini berlangsung untuk selama 5 (lima) tahun sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama Fasilitas Pembiayaan Bersama Bank Danamon ini dan diperpanjang secara otomatis untuk tahun selanjutnya, kecuali ada pemberitahuan keberatan atau pengakhiran/pemutusan 1 (satu) bulan sebelumnya dari pihak lain. A.13 PERJANJIAN-PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT/PINJAMAN A. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT BANK CENTRAL ASIA TBK ( BCA ) Perseroan dan BCA telah menandatangani Perjanjian Kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 67 tanggal 13 Maret 2003 yang dibuat di hadapan Arifin Wibisana, S.H., Notaris di Jakarta ( PK Bank BCA ), selanjutnya, PK Bank BCA mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir berdasarkan Surat No. 40082/GBK/2017 tanggal 24 Maret 2017, perihal: Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) tanggal 24 Maret 2017 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Senior Vice President dan Assistant Vice President Group Corporate Banking BCA serta turut disetujui oleh Perseroan dengan ditandatangani oleh 2(dua) Direktur Perseroan ( Perubahan PK Bank BCA ), selanjutnya secara bersama-sama disebut PK Bank BCA. Berdasarkan PK Bank BCA, BCA memberikan beberapa fasilitas kredit kepada Perseroan : 1. Fasilitas kredit jangka pendek yang tidak mengikat (uncommitted facility) berupa Pinjaman Berjangka Money Market (selanjutnya disebut fasilitas PBMM ) dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah). Selanjutnya, berdasarkan Perubahan PK Bank BCA, BCA menyetujui untuk menaikkan plafon kredit menjadi sebesar Rp800.000.000.000,- (delapan ratus miliar Rupiah). Jangka waktu fasilitas ini, sampai dengan tanggal 14 Juli 2018. 2. Fasilitas Installment Loan 4, dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp1.500.000.000.000,00 (satu triliun lima ratus miliar Rupiah). Berdasarkan Perubahan PK Bank BCA, outstanding atas fasilitas ini (per 17 Maret 2017), sebesar Rp691.666.666.667,-. Jangka waktu atas fasilitas ini sampai dengan tanggal 25 Oktober 2017. Berdasarkan Surat BCA No. 5159/LKK/MBA/2017, Perihal: Keterangan Lunas Fasilitas Installment Loan 4 tanggal 10 November 2017 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Senior Officer BCA, Kantor Cabang Korporasi Menara BCA, diterangkan bahwa fasilitas ini telah dilunasi oleh Perseroan. 3. Berdasarkan Perubahan PK Bank BCA, BCA memberikan fasilitas kredit baru, berupa Fasilitas Installment Loan 5, dengan jumlah pokok/plafon sebesar Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun Rupiah). Masa penarikan atas fasilitas ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2017, dengan Jangka waktu fasilitas, sebagai berikut: - Maksimum 3 (tiga) tahun per penarikan; dan - Maksimum 1 (satu) tahun per penarikan dengan pembayaran pokok secara bullet payment. Fasilitas-fasilitas tersebut di atas akan digunakan Perseroan untuk: 1. Fasilitas PBMM akan digunakan Perseroan untuk dana talangan (bridging) untuk pembayaran ke dealer, serta untuk membiayai operasional sehari-hari; dan 2. Fasilitas Installment Loan 4 dan 5 akan digunakan oleh Perseroan untuk membiayai kebutuhan modal kerja Perseroan. Berdasarkan PK Bank BCA, Perseroan wajib membayar bunga dengan uraian sebagai berikut: 1. Fasilitas PBMM: Suku bunga akan ditentukan oleh Bank BCA pada setiap dealing baru. 2. Fasilitas I Fasilitas Installment Loan 4: 8,75%/tahun. 3. Fasilitas I Fasilitas Installment Loan 5: Suku bunga akan ditentukan oleh Bank BCA pada setiap penarikan fasilitas. Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran hutang Perseroan atas PK Bank BCA, Perseroan telah membuat dan menandatangani Akta Perubahan Jaminan Fidusia No. 5 tanggal 2 Desember 2011, dibuat di hadapan Arnasya A. Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta, yang selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir diubah berdasarkan: 87

(i) Akta Perubahan Jaminan Fidusia No. 69 tanggal 12 Mei 2014 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta; dan (ii) (i) Akta Perubahan Jaminan Fidusia No. 11 tanggal 10 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta. Syarat dan ketentuan yang termaktub dalam Akta Jaminan Fidusia adalah sebagai berikut: 1. mengubah nilai penjaminan atas obyek jaminan fidusia yang semula sebesar Rp1.380.436.000.000,00 (satu triliun tiga ratus delapan puluh miliar empat ratus tiga puluh enam juta Rupiah) menjadi sebesar Rp1.230.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus tiga puluh miliar Rupiah); dan 2. segala hak, hak-hak utama serta tuntutan-tuntutan menurut hukum yang dapat dijalankan dan digunakan atas tagihantagihan/piutang yang telah diterima oleh Perseroan dari pihak manapun juga yang sekarang atau dikemudian hari ada, atau dimiliki, ataupun yang menjadi hak Perseroan terhadap pihak manapun juga, tagihan-tagihan/piutang mana akan dimuat dalam Daftar Tagihan Usaha, dengan ketentuan tagihan-tagihan/piutang yang masuk dalam kategori lancar (tunggakan kurang dari 30 hari), dengan nilai sekurang-kurangnya sebesar: a. 50% (lima puluh persen) dari baki debet (outstanding) fasilitas PBMM; dan b. 50% (lima puluh persen) dari baki debet (outstanding) fasilitas Installment Loan. B. PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT/PINJAMAN DARI PT BANK DANAMON INDONESIA TBK ( BANK DANAMON ) Perseroan dan Bank Danamon telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 08 tanggal 3 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Sulistyaningsih, S.H., Notaris di Jakarta, yang selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan dimana perubahan yang terakhir berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 369/PPWK/CBD/VIII/2017 tanggal 12 Juli 2017, dibuat di bawah tangan ( selanjutnya disebut PK Bank Danamon ). Berdasarkan PK Bank Danamon, Perseroan telah menerima fasilitas kredit dari Bank Danamon berupa Fasilitas Working Capital yang bersifat Uncommited Revolving, dengan jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp820.000.000.000,00 (delapan ratus dua puluh miliar Rupiah), yang diberikan untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 3 Juli 2018. Perseroan wajib membayar bunga kepada Bank Danamon dengan indikasi suku bunga saat ini sebesar 1 (satu) bulan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) pada Bank Danamon ditambah 3% (tiga persen) per tahun. Tujuan penggunaan fasilitas kredit oleh Perseroan adalah untuk Bridging Obligasi yang jatuh tempo untuk menghindari potensial perbedaan pendanaan. C. PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT BANK NATIONAL NOBU TBK ( NOBU BANK ) C.1 Pinjaman Tetap 1 (PT 1)/Baru Revolving Perseroan dan Nobu Bank telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 1 tanggal 29 Agustus 2014, dibuat di hadapan Eriana Djingga, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya secara disebut PK Nobu Bank Revolving 1 ). PK Nobu Bank Revolving 1 mengalami perubahan terakhir berdasarkan Surat Nobu Bank No. 013/EXT/LC/KP-PLS/2016, perihal: Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit tanggal 18 November 2016 yang dikeluarkan dan ditandatangani Direktur Bisnis dan Large Commercial Business & Financial Institution Head Nobu Bank serta turut disetujui dengan ditandatangani oleh Direktur Perseroan ( Perubahan PK Nobu Bank Revolving 1 ) (selanjutnya secara bersama-sama disebut PK Nobu Bank Revolving 1 ). Berdasarkan PK Nobu Bank 1, Nobu Bank menyetujui memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut: Pinjaman Tetap 1 (PT 1) - Revolving/Perpanjangan: - Plafond : sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah); - Jangka Waktu : sampai dengan 24 November 2017. - Suku Bunga : 8,80 % (fixed selama jangka waktu fasilitas); - Tujuan Penggunaan : Modal Kerja untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor, berupa mobil dan motor dengan kondisi baru ataupun bekas, dengan ketentuan uang muka pembiayaan minimal sesuai ketentuan pemerintah dan jangka waktu pembiayaan maksimum 60 (enam puluh) bulan. Untuk menjamin pembayaran kredit atas PK Nobu Bank Revolving 1 tersebut, Perseroan telah menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 3 tanggal 29 Agustus 2014 dan Akta Jaminan Fidusia No. 4 tanggal 29 Agustus 2014, masing-masing dibuat di hadapan Eriana Djingga, S.H., Notaris di Jakarta, dengan jaminan berupa piutang usaha minimal sebesar 50% dari fasilitas kredit. 88

C.2 Pinjaman Tetap 2 (PT 2) /Baru Revolving Perseroan dan Nobu Bank telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 2 tanggal 29 Agustus 2014, dibuat di hadapan Eriana Djingga, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya secara disebut PK Nobu Bank Revolving 2 ). Selanjutnya, PK Nobu Bank Revolving 2 mengalami perubahan terakhir berdasarkan Surat Nobu Bank No. 013/EXT/LC/KP-PLS/2016, perihal: Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Kredit tanggal 18 November 2016 yang dikeluarkan dan ditandatangani Direktur Bisnis dan Large Commercial Business & Financial Institution Head Nobu Bank serta turut disetujui dengan ditandatangani oleh Direktur Perseroan ( Perubahan PK Nobu Bank Revolving 2 ) (selanjutnya secara bersama-sama disebut PK Nobu Bank Revolving 2 ). Berdasarkan PK Nobu Bank 2, Nobu Bank menyetujui memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut: Pinjaman Tetap 2 (PT 2) - Revolving/Perpanjangan: - Plafond : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah); - Jangka Waktu : sampai dengan tanggal 8 Desember 2017. - Suku Bunga : 8,80 % (fixed selama jangka waktu fasilitas); - Tujuan Penggunaan : Modal Kerja untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor, berupa mobil dan motor dengan kondisi baru ataupun bekas, dengan ketentuan uang muka pembiayaan minimal sesuai ketentuan pemerintah dan jangka waktu pembiayaan maksimum 60 (enam puluh) bulan. Untuk menjamin pembayaran kredit atas PK Nobu Bank Revolving 2 tersebut, Perseroan telah menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 3 tanggal 29 Agustus 2014 dan Akta Jaminan Fidusia No. 4 tanggal 29 Agustus 2014, masing-masing dibuat di hadapan Eriana Djingga, S.H., Notaris di Jakarta, dengan jaminan berupa piutang usaha minimal sebesar 50% dari fasilitas kredit. D. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT/PINJAMAN SEBESAR US$20,000,000 DARI JP MORGAN CHASE BANK, NA, CABANG JAKARTA ( JP MORGAN ) JP Morgan dan Perseroan telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Surat Penawaran Fasilitas- Fasilitas Umum Perbankan No. Ref: 029/GCB CPD/FA/NEW/X/2013 tanggal 11 Oktober 2013 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Executive Director JP Morgan serta turut ditandatangani oleh Direktur Utama dan Direktur Perseroan yang selanjutnya mengalami perubahan beberapa kali perubahan dimana perubahan terakhir berdasarkan Surat JP Morgan No. 025/CPD/FA/AMD-5/X/2017 tanggal 24 Oktober 2017 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Managing Director JP Morgan serta telah disetujui oleh Perseroan dengan turut ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur PerseroanSurat JP Morgan No. 026/GCB CPD/FA/AMD-4/X/2016 tanggal 13 Oktober 2016 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Managing Director JP Morgan serta telah disetujui oleh Perseroan dengan turut ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur Perseroan (selanjutnya secara bersama-sama disebut PK JP Morgan ). Berdasarkan PK JP Morgan, JP Morgan memberikan fasilitas kredit/pinjaman revolving kepada Perseroan sebesar US$20,000,000 (dua puluh juta Dollar Amerika Serikat) (selanjutnya disebut Fasilitas ), Fasilitas ini dapat disediakan dalam bentuk mata uang Rupiah atau Dollar Amerika Serikat Yang akan digunakan oleh Perseroan untuk penambahan modal kerja. Jangka waktu ketersediaan atas fasilitas kredit berdasarkan PK JP Morgan ini sampai dengan tanggal 18 Oktober 2018. Selanjutnya, untuk menjamin agar Perseroan membayar hutangnya kepada JP Morgan dengan sebagaimana mestinya, maka Perseroan memberikan jaminan kepada JP Morgan berupa: pemberian jaminan fidusia atas seluruh hak, titel, dan keuntungan baik yang sudah ada maupun yang akan ada, atas semua dan setiap tagihan, piutang, hak dan klaim untuk menagih, menuntut, dan menerima pembayaran atas semua dan setiap jumlah uang berupa apapun dan hingga jumlah berapapun yang telah dan dikemudian hari dimiliki/dipunyai atau diperoleh oleh Perseroan dengan nilai penjaminan sampai dengan sebesar US$10,000,000 (sepuluh juta Dollar Amerika Serikat) sebagaimana termaktub dalam Akta Jaminan Fidusia(Tagihan) No. 91 tanggal 11 Oktober 2013 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta. E. PERJANJIAN DALAM RANGKA PENERIMAAN FASILITAS KREDIT/PINJAMAN DARI PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL TBK ( BANK VICTORIA ) 1. Pinjaman Money Market Perseroan dan Bank Victoria telah menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Jaminan No. 134 tanggal 18 Desember 2012, dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta, yang selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan dimana perubahan terakhir berdasarkan Perjanjian Pengubahan IV Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 134 tanggal 8 Desember 2016, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut PK Bank Victoria ), berdasarkan PK Bank Victoria, Bank Victoria memberikan Fasilitas Demand Loan 89

(Uncommitted)-Perpanjangan (Mekanisme transaksi seperti Money Market Line), dengan jumlah plafond sebesar Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar Rupiah), dengan tingkat suku bunga mengikuti suku bunga pasar yang berlaku. Jangka waktu atas fasilitas kredit berdasarkan PK Bank Victoria sampai dengan tanggal 15 Desember 2017. Fasilitas Demand Loan (Uncommitted)-Perpanjangan tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk keperluan modal kerja. Untuk menjamin agar Perseroan membayar hutangnya kepada Bank Victoria sebagaimana mestinya, baik hutang yang berdasarkan PK Bank Victoria maupun hutang-hutang yang akan timbul/dibuat dikemudian hari oleh Perseroan pada Bank Victoria termasuk pengubahannya dan/atau penambahannya dan/atau pembaharuannya dan/atau perpanjangannya yang mungkin ada, serta baik karena hutang pokok, bunga, provisi dan biaya lain sehubungan dengan hutang dimaksud, maka Perseroan berkewajiban memberikan agunan kepada Bank Victoria dan untuk dan mana Perseroan dengan ini menyediakan dan memberikan agunan berupa: pemberian agunan fidusia atas semua tagihan, hak dan piutang yang dimiliki Perseroan terhadap pihak ketiga (dengan kolektabilitas lancar), yaitu piutang dari end user Perseroan berikut turutan-turutannya minimal senilai 50% (lima puluh persen) dari plafon pinjaman, satu dan lain sebagaimana termaktub dalam Akta Jaminan Fidusia No. 03 tanggal 3 Juni 2013 yang dibuat di hadapan Ir. Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta. F. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS PEMBIAYAAN/KREDIT (LINE FACILITY MUDHARABAH) DARI PT BANK PANIN DUBAI SYARIAH TBK ( PANIN SYARIAH ) Perseroan dan Panin Syariah telah membuat dan menandatangi perjanjian kerjasama pembiayaan berdasarkan Akta Line Facility (Fasilitas Plafon Pembiayaan) Mudharabah No. 111 tanggal 16 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Arry Supratno, S.H., Notaris di Jakarta ( PK Panin Syariah ), selanjutnya, PK Panin Syariah telah mengalami perubahn berdasarkan Surat Panin Syariah No. 092/DIR/EXT/IV/2017 tanggal 17 April 2017, perihal: Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan Fasilitas Mudharabah Tahap 3 yang dikeluarkan dan ditadatangani oleh Direktu Utama dan Direktur Panin Syariah, serta telah disetujui oleh Perseroan dengan turut ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur Perseroan ( Perubahan PK Panin Syariah ), selanjutnya secara bersama-sama disebut PK Panin Syariah. Berdasarkan PK Panin Syariah, Panin Syariah setuju untuk melakukan kerjasama pembiayaan terhadap Nasabah Perseroan dengan ketentuan sebagai berikut: Struktur Pembiayaan Mudharabah Dengan Line Facility: Tahap 2 (Existing) Pola Pembiayaan : Executing Akad Pembiayaan : Line Facility Mudharabah Sifat : Non Revolving Plafond Pembiayaan : Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) Tujuan Penggunaan : Pembiayaan modal kerja untuk pembelian kendaraan roda 2 dan 4 bagi end user dan pembiayaan multiguna dengan jaminan kendaraan roda 2 dan 4 sesuai dengan pola syariah Jangka Waktu Pembiayaan Kepada Nasabah Perseroan : Maksimal 3 (tiga) tahun atau 36 bulan Jangka Waktu Fasilitas Pembiayaan : Maksimal 42 bulan setelah penandatanganan akad pembiayaan (Line Facility), termasuk masa kelonggaran tarik (availability period selama 6 bulan). Objek Bagi Hasil : Pendapatan margin bulanan dari hasil penyaluran pembiayaan. Nisbah : Ditentukan pada saat pencairan pembiayaan. Expected return : - 8,80% (delapan koma delapan puluh persen) efektif/tahun untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan; - 10,00% (sepuluh koma nol-nol persen) efektif/tahun untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan; G. PERJANJIAN FASILITAS KREDIT DENGAN CITIBANK, N.A. ( CITIBANK ) Perseroan dan Citibank telah menandatangani Perjanjian Induk Fasilitas Kredit/Master Credit Facility Agreement (Uncommited) tanggal 9 Pebruari 2012 yang selanjutnya mengalami perubahan dimana perubahan yang terakhir berdasarkan Amendment To Master Credit Facility Agreement/Perubahan Atas Perjanjian Induk Fasilitas Kredit (Uncommited) tanggal 7 Mei 2015, dibuat di bawah tangan dan Lampiran 1 (Schedule 1) atas Perjanjian Induk Fasilitas Kredit (Master Credit Facility Agreement) tanggal 9 Februari 2012 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh 2 (dua) Vice President Citibank serta telah disetujui oleh Perseroan dengan turut ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur Perseroan pada tanggal 4 April 2016 (selanjutnya disebut PK Citibank ). Berdasarkan PK Citibank, Citibank menyetujui untuk memberikan pinjaman secara berulang (revolving) kepada Perseroan dan Perseroan menyetujui untuk menerima Pinjaman tersebut dari 90

Citibank sampai dengan jumlah pokok total hingga sebesar Rp600.000.000.000,00 (enam ratus miliar Rupiah) ( Batas Total Fasilitas ). Jangka waktu Perjanjian terhitung sejak tanggal Perjanjian ini sampai dengan tanggal yang jatuh 1 (satu) tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian dan akan secara otomatis diperpanjang terus menerus untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya sejak setiap tanggal berakhirnya Perjanjian, yaitu pada tanggal 9 Februari 2016 dan akan terus diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya ( Tanggal Berakhirnya Fasilitas ). Selanjutnya, pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, PK Citibank tersebut di atas masih tetap berlaku dan mengikat bagi Perseroan dan Citibank, dengan demikian Perseroan dan Citibank tetap tunduk kepada ketentuan-ketentuan dalam PK Citibank. H. PERJANJIAN PEMBERIAN FASILITAS PERBANKAN KORPORASI DARI THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED ( BANK HSBC ) Perseroan dan Bank HSBC telah menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Corporate Facility Agreement No. JAK/110962/U/00198947 tanggal 20 Pebruari 2012, dibuat di bawah tangan, yang selanjutnya mengalami beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi/Corporate Facility Agreement No: JAK/140862/U/140713 tanggal 16 September 2014, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi HSBC ). Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi HSBC, Bank HSBC memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan, berupa: Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi HSBC, Bank HSBC memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan, berupa: 1. Pinjaman Berulang 1/Revolving Loan 1 Fasilitas Kredit yang diberikan kepada Perseroan dengan jumlah pokok sebesar Rp250.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah), dengan tingkat suku bunga sebesar 10,50% (sepuluh koma lima puluh persen) per tahun. Fasilitas ini juga tersedia dalam mata uang US$ (Dollar Amerika Serikat) sampai dengan senilai US$26,000,000.00 (dua puluh enam juta Dollar Amerika Serikat). Penarikan dalam mata uang US$ (Dolar Amerika Serikat) akan selanjutnya dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan fasilitas Cross Currency Swap yang transaksinya dilakukan bersamaan dengan penarikan dalam mata uang US$ (Dolar Amerika Serikat). Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek Perseroan. 2. Pinjaman Berulang 2/Revolving Loan 2 Fasilitas Kredit yang diberikan kepada Perseroan dengan jumlah pokok sebesar Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar Rupiah). Fasilitas ini hanya tersedia dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat suku bunga sebesar 10,50% (sepuluh koma lima puluh persen) per tahun. Tujuan dari pinjaman ini adalah untuk membiayai kebutuhan modal kerja jangka pendek Perseroan. 3. Fasilitas Treasury/Treasury Facility Fasilitas Kredit yang diberikan kepada Perseroan sesuai dengan Cross Currency Swap/Interest Rate Swap (Tertimbang) atau Cross Currency Swap/Interest Rate Swap (Weighted) dengan jumlah pokok sebesar US$9,000,000.00 (sembilan juta Dollar Amerika Serikat) dengan Jatuh tempo maksimal 1 (satu) tahun. Total jumlah penggunaan setiap saat tidak melebihi limit resiko tertimbang tersebut di atas atau jumlah maksimum yang harus dibayarkan oleh Debitur kepada Bank HSBC. Limit Cross Currency Swap/ Interest Rate Swap (Tertimbang) tersebut di atas merupakan tolak ukur internal yang digunakan untuk menentukan elemen resiko tunai yang terkait dengan suatu transaksi dan limit tersebut adalah bergantung pada produk, mata uang dan tenor yang digunakan. Tujuan dari fasilitas ini adalah untuk memfasilitasi kebutuhan Perseroan atas Cross Currency Swap. Perjanjian Fasilitas Perbankan Korporasi HSBC tersebut di atas masih mengikat bagi Perseroan dan Bank HSBC hingga tanggal 15 Juni 2015 dan akan terus berlaku hingga Bank HSBC secara tertulis membatalkan, menghentikan atau membebaskan Perseroan dari kewajibannya berdasarkan PK HSBC ini atau perjanjian lain yang berkaitan dengannya. 91

Dalam rangka menjamin pembayaran hutang Perseroan atas PK HSBC tersebut di atas, Perseroan telah membuat dan menandatangani perubahan Terhadap Akta Jaminan Fidusia No. 27 tanggal 29 April 2013, yang dibuat di hadapan Rismalena Kasri, SH, Notaris di Jakarta, Perseroan telah memberikan jaminan fidusia atas piutang/tagihan dengan nilai penjaminan seluruhnya menjadi sebesar Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) atau 50% (lima puluh persen) dari jumlah yang terhutang dalam fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan). Selanjutnya, pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, PK HSBC tersebut di atas masih tetap berlaku dan mengikat bagi Perseroan dan Bank HSBC, dengan demikian Perseroan dan Bank HSBC tetap tunduk kepada ketentuan-ketentuan dalam PK HSBC. I. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT BANK PANIN TBK ( BANK PANIN ) I.1 Pinjaman Money Market Perseroan dan Bank Panin telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit No. 62 tanggal 30 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Benny Kristianto, S.H., Notaris di Jakarta, yang selanjutnya mengalami perubahan dimana perubahan yang terakhir berdasarkan Perubahan VI Terhadap Perjanjian Fasilitas Kredit No. 008/DFI-MM/LEG/11/Per.V tanggal 23 Maret 2017 yang telah dilegalisasi oleh Nanny Wiana Setiawan, S.H., Notaris di Jakarta dengan No. Legalisasi: Leg/256/2017 tanggal 23 Maret 2017 (selanjutnya disebut Pinjaman Money Market PANIN ). Berdasarkan Pinjaman Money Market PANIN, Bank Panin telah menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit Pinjaman Money Market yang bersifat uncommitted dan revolving kepada Perseroan sebesar Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah), dengan tingkat suku bunga yang akan ditentukan oleh Bank Panin pada saat penarikan setiap pinjaman. Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja pembiayaan, dimana fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2018. I.2 Pinjaman Tetap 7 (PT-7) Perseroan dan Bank Panin telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No. 33 tanggal 23 Maret 2017 dibuat di hadapan Nanny Wiana Setiawan, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut PK PT Panin-7 ). Berdasarkan PK PT Panin-7, Bank Panin ( Kreditur ) telah menerima dan menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit PT Panin-7 kepada Perseroan ( Debitur ) hingga jumlah pokok sebesar Rp3.000.000.000.000,00 (tiga triliun Rupiah) (selanjutnya disebut Fasilitas Kredit ). Fasilitas Kredit ini digunakan oleh Debitur untuk modal kerja pembiayaan dan untuk melunasi seluruh fasilitas Pinjaman Tetap 6 sebesar Rp3.000.000.000.000,00 (tiga triliun Rupiah). Jangka waktu Fasilitas Kredit yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur dengan jangka waktu 42 bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan PT Panin-7. Selanjutnya, dalam rangka menjamin pembayaran lunas, tertib (tepat waktu) dan secara sebagaimana mestinya atas semua jumlah Hutang yang wajib dibayar oleh Debitur kepada Kreditur atas PK PT Panin-7, Debitur memberikan jaminan berupa piutang bersih pembiayaan konsumen senilai minimal 50% dari total pokok pinjaman yang diikat secara fidusia. J. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN LIMIT FASILITAS PEMBIAYAAN/KREDIT (LINE FACILITY) DARI PT BANK BCA SYARIAH ( BCA SYARIAH ) Perseroan dan BCA Syariah telah membuat dan menandatangani perjanjian penerimaan fasilitas pembiayaan berdasarkan Akta Akad Pemberian Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) No. 44 tanggal 29 April 2013 yang dibuat di hadapan Edwar, S.H., Notaris di Jakarta, yang selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan dimana perubahan yang terakhir berdasarkan Surat No. 254/ADP/2016, Hal: Pemberitahuan Penambahan Plafon Fasilitas Pembiayaan tanggal 13 Desember 2016 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Kepala Bidang Dokumen Pembiayaan dan Kepala Bagian Realisasi Pembiayaan BCA serta telah disetujui oleh Perseroan dengan turut ditandatangani oleh 2 (dua) Direktur Perseroan ( Surat BCA Syariah ) (selanjutnya secara bersama-sama disebut PK BCA Syariah ). Berdasarkan PK BCA Syariah, BCA Syariah bersedia untuk memberikan limit pembiayaan kepada Perseroan semula sebesar Rp110.000.000.000,00 (seratus sepuluh miliar Rupiah) yang kemudian mendapat penambahan plafon menjadi sebesar Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah) dengan bentuk revolving yang akan digunakan oleh Perseroan untuk pembiayaan kendaraan roda 4 dan roda 2 (tidak termasuk alat berat), dengan masa penarikan (availability period) 6 (enam) bulan sejak tandatangan Line Fasilitas. Jangka waktu angsuran maksimal 36 bulan, yaitu akan jatuh pada tanggal 13 Desember 2019. 92

Untuk menjamin pembayaran hutang Perseroan atas Fasilitas PK BCA Syariah berdasarkan PK BCA Syariah, Perseroan telah membuat dan menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 45 tanggal 29 April 2013, yang dibuat di hadapan Edwar, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nilai penjaminan atas piutang/tagihan sebesar Rp27.500.000.000,00 (dua puluh tujuh miliar lima ratus juta Rupiah). Selanjutnya, berdasarkan Surat BCA Syariah, Perseroan akan menyerahkan penambahan agunan pada saat penandatanganan perjanjian berupa piutang pokok murabahah sebesar 50% (lima puluh persen) dari plafon fasilitas, yaitu minimal Rp45.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah). K. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT. BANK KEB HANA INDONESIA ( BANK HANA ) Perseroan dan Bank Hana telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Pengakuan Hutang No. 01 tanggal 02 April 2015 yang dibuat di hadapan Fenny Sugiharto, SH., selanjutnya mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 237/3/M/2017 tanggal 31 Maret 2017, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut PK Bank Hana ). Berdasarkan PK Bank Hana, Bank Hana memberikan kepada Perseroan fasilitas kredit berupa Money Market Line (Uncommited Revolving) sebesar Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah) (dengan minimal nominal per penarikan sebesar Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah)). Suku bunga atas fasilitas ini berdasarkan money market Rate per pencairan dan akan ditentukan pada saat penarikan setiap pinjaman dan berlaku tetap selama jangka waktu pinjaman. Fasilitas Money Market Line tersebut akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja pembiayaan dengan jangka waktu fasilitas kredit terhitung sejak tanggal 2 April 2017 sampai dengan tanggal 2 April 2018. L. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT SINDIKASI SAMPAI DENGAN SEBESAR US$100,000,000 (SERATUS JUTA DOLLAR AMERIKA SERIKAT) DARI BNP PARIBAS, CABANG SINGAPURA DAN THE KOREA DEVELOPMENT BANK, CABANG SINGAPURA (SELANJUTNYA DISEBUT KREDITUR ) Perseroan dan The Financial Institutions/Kreditur telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Term Facility Agreement US$100,000,000 (seratus juta Dollar Amerika Serikat) tanggal 17 November 2014, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut Term Facility Agreement US$100,000,000 ). -Para Pihak: 1. Perseroan ( Debitur ); 2. BNP Paribas, Cabang Singapura dan The Korea Development Bank, Cabang Singapura( The Financial Institutions/Kreditur ); 3. BNP Paribas ( Mandated Lead Arranger dan Bookrunner ); 4. The Korea Development Bank, Cabang Singapura( Mandated Lead Arranger ); Selanjutnya, Debitur, Kreditur dan Mandated Lead Arrangers secara bersama-sama disebut Finance Parties. 5. BNP Paribas, Cabang Singapura ( Agent ); 6. PT Bank BNP Paribas Indonesia ( Security Agent ); -Fasilitas Pinjaman: Fasilitas Pinjaman yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur, seluruhnya sebesar US$100,000,000 (seratus juta Dollar Amerika Serikat), dengan tingkat bunga sebesar LIBOR + 1,75%, dengan uraian sebagai berikut: Selanjutnya, Finance Parties dan Agent serta Security Agent secara bersama-sama disebut Para Pihak. NO. KREDITUR KOMITMEN (US$) 1. BNP Paribas, Cabang Singapura 75,000,000 2. The Korea Development Bank, Cabang Singapura 25,000,000 Total 100,000,000 Selanjutnya, disebut Fasilitas Pinjaman. -Tujuan Perjanjian dan Tanggal Pengakhiran/Jatuh Tempo: Debitur wajib menggunakan Fasilitas Pinjaman tersebut untuk tujuan umum perusahaan. Selanjutnya, berdasarkan hasil Uji Tuntas untuk tujuan umum perusahaan dimaksud, yaitu dalam rangka menunjang kegiatan usaha utama Debitur di bidang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. Jatuh tempo atas Fasilitas Pinjaman tersebut 36 bulan setelah akhir Utilisation Date (Utilisation Date: tanggal suatu penggunaan Fasilitas Pinjaman, yang merupakan 93

tanggal Fasilitas Pinjaman tersebut dibuat. Berdasarkan Utilization Request/Surat Permohonan Penggunaan No. 0131/LM/IV/15 tanggal 22 April 2015 yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Head of Cash Mgmt dan Head of Finance & Funding Perseroan, diketahui bahwa tanggal jatuh tempo/tanggal pelunasan atas fasilitas ini, yaitu pada tanggal 27 April 2018. -Jaminan: Dalam rangka menjamin pemenuhan pembayaran atas Fasilitas Pinjaman yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur sehubungan dengan US$100,000,000 Facility Agreement ini, maka Debitur memberikan jaminan kepada Security Agent berupa jaminan fidusia atas tagihan dan semua hasil pembayaran dan hak yang terkait dengan tindakan hukum, gugatan, klaim atau tuntutan yang diajukan atau dilakukan oleh Debitur terhadap pihak ketiga yang telah ada dan dimiliki oleh Debitur pada tanggal Akta Fidusia ini dibuat serta seluruh hasil yang timbul sekarang maupun dimasa mendatang, yang aktual ataupun kontijen uang berasal dari objek fidusia dan merupakan bagian dari objek fidusia dengan nilai penjaminan sebesar Rp640.138.557.929,- (enam ratus empat puluh miliar seratus tiga puluh delapan juta lima ratus lima puluh tujuh ribu sembilan ratus dua puluh sembilan Rupiah), sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pemberian Jaminan Fidusia Atas Tagihan No. 38 tanggal 17 Nopember 2014 yang dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja, S.H., M.Corp Admin., M. Com., Notaris di Jakarta. M. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI THE BANK OF TOKYO- MITSUBISHI UFJ, LTD ( BTMU ) Perseroan ( Debitur ) dan BTMU ( Bank ) telah menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Perjanjian Kredit No. 15-0544LN tanggal 15 Maret 2016, dibuat di bawah tangan, sebagaimana telah diubah berdasarkan Akta Perubahan Atas Perjanjian Kredit No. 17-0012 LN tanggal 15 Maret 2017, dibuat di bawah tangan (selanjutnya secara bersama-sama disebut PK BTMU ). Berdasarkan PK BTMU, Bank memberikan fasilitas kredit kepada Perseroan dengan keterangan sebagai berikut: - Fasilitas Pinjaman: - Batas Fasilitas : Semula sebesar Rp350.000.000.000,00 (tiga ratus lima puluh miliar Rupiah) yang kemudian dirubah menjadi sebesar USD75,000,000 (tujuh puluh lima juta Dollar Amerika Serikat) - Mata Uang : Dollar Amerika Serikat dan/atau Rupiah - Jangka Waktu Ketersediaan : 15 Maret 2017 s/d 15 Maret 2018 - Tanggal Pembayaran Terakhir : 15 September 2018 - Tujuan Fasilitas : Modal Kerja Selanjutnya, untuk menjamin pembayaran hutang/kredit Perseroan kepada Bank atas Fasilitas Pinjaman berdasarkan PK BTMU tersebut, Perseroan telah membuat dan menandatangani Akta Jaminan Fidusia No. 43 tanggal 15 Maret 2016, yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., L.LM., Notaris di Jakarta, dengan nilai penjaminan atas piutang/tagihan sebesar Rp175.000.000.000,00 (seratus tujuh puluh lima miliar Rupiah). N. PERJANJIAN KERJASAMA PENYALURAN PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP MUDHARABAH DENGAN PT BANK DKI ( BANK DKI ) Perseroan ( Mudharib ) dan Bank DKI ( Bank ) telah membuat dan menandatangani perjanjian berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Mudharabah No. 45 tanggal 21 Desember 2016 yang dibuat di hadapan Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta(selanjutnya disebut Perjanjian Pembiayaan Syariah Bank DKI ). Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Syariah Bank DKI, Bank dan Mudharib sepakat untuk mengadakan kerjasama penyaluran pembiayaan oleh Bank kepada nasabah Mudharib melalui Mudharib. Para Pihak sepakat pendapatan (Revenue Sharing) dari kegiatan usaha akan dibagi berdasarkan nisbah yang disepekati. Mudharib bertindak sebagai kuasa Bank, baik dalam penyaluran pembiayaan kepada nasabahnya, melakukan analisa, memutus, membuat akad pembiayaan, membuat jadwal angsuran, pengadministrasian dokumen pembiayaan tersebut maupun dalam pelaksanaan segala hak-hak Bank yang timbul sehubungan dengan penyaluran pembiayaan dan bertanggung jawab penuh terhadap nasabahnya yang dibiayai sampai dengan lunas. 94

-Jumlah Pembiayaan: Bank sepakat menyalurkan pembiayaan kepada Mudharib dan Mudharib mengaku serta menyetujui memperoleh Pembiayaan dari Bank maksimum sebesar Rp200.000.000.000,00 (dua ratus miliar Rupiah). -Jenis, Tujuan dan Sifat Pembiayaan: 1. Jenis Pembiayaan adalah Pembiayaan berdasarkan Prinsip Mudharabah dengan pola pembiayaan modal kerja-aflopend (Non Revolving). 2. Tujuan pembiayaan adalah modal kerja untuk pembiayaan kendaraan bermotor berdasarkan prinsip syariah. -Jangka Waktu Pembiayaan: Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu: a. Perjanjian Pembiayaan Syariah Bank DKI berlaku selama maksimal 15 (lima belas) bulan terhitung sejak penandatanganan perjanjian pembiayaan antara Bank dengan Mudharib. b. Availability Period (Periode Kelonggaran Penarikan) maksimal 3 (tiga) bulan terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Syariah Bank DKI ini. c. Tenor pembiayaan maksimal 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal pencairan pembiayaan modal kerja. -Nisbah: Penetapan nisbah bagi hasilk (equivalent rate) subject to saat penarikan, dengan indikatif rate saat ini sebesar 8,80% per annum efektif. -Jaminan dan Pengikatannya: Untuk menjamin kelancaran pembayaran kembali pembiayaan maupun keuntungan yang merupakan bagian Bank, maka Mudharib menjaminkan berupa piutang pembiayaan kendaraan bermotor roda dua (R2) kondisi baru dan roda empat (R4) kondisi baru yang dibiayai oleh Mudharib dengan nilai pengikatan minimal sebesar 50% (lima puluh persen) dari saldo pokok pinjaman. O. PERJANJIAN KREDIT DENGAN PT BANK SUMITOMO MITSUI INDONESIA ( BANK SMI ) Perseroan dan Bank SMI telah membuat dan menandatangai perjanjian kredit berdasarkan Credit Agreement (Perjanjian Kredit) No. BSMI 0207 tanggal 16 Maret 2012, dibuat di bawah tangan yang selanjutnya mengalami beberapa kali perubahan dimana perubahan yang terakhir berdasarkan Schedule No. 009 To Credit Agreement No. BSMI 0207 Dated 16 March 2012 By And Between PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia And PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk tanggal 28 Februari 2017, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut PK SMI ). Berdasarkan PK SMI, Bank SMI setuju untuk memberikan pinjaman kepada Perseroan dalam jumlah pokok sebesar Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) dengan tingkat suku bunga sebesar 0,63% (nol koma enam puluh tiga persen) per tahun ditambah cost fund. Perseroan akan menggunakan pinjaman ini untuk membiayai tujuan umum perusahaan (termasuk modal kerja). PK SMI ini berlaku dengan Availability Period sejak tanggal efektif sampai dengan 28 Pebruari 2018, dimana tanggal jatuh tempo fasilitas adalah 12 (dua belas) bulan setelah tanggal penggunaan terakhir fasilitas. Dalam rangka menjamin pembayaran atas fasilitas pinjaman yang telah diterima oleh Perseroan berdasarkan PK SMI, Perseroan memberikan jaminan fidusia kepada Bank SMI berupa setiap dan segala tagihan rekening yang sekarang dan akan datang dari Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas tagihan rekening yang timbul dari maupun sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen dengan jumlah setara 50% (lima puluh persen) dari Nilai Fasilitas untuk kepentingan Bank SMI sebagaimana termaktub dalam Akta Jaminan Fidusia No. 40 tanggal 16 Maret 2012 sebagaimana diubah dari waktu ke waktu dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta. P. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT DARI PT BANK MEGA TBK ( BANK MEGA ) Perseroan ( Debitur ) dan Bank Mega ( Bank ) telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 56 tanggal 21 Desember 2016 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah berdasarkan Akta Perubahan Kesatu Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 26 Januari 2017 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta (selanjutnya disebut PK Bank Mega ). 95

Berdasarkan PK Bank Mega, Bank Mega memberikan fasilitas kredit/pinjaman kepada Perseroan, sebagai berikut: -Fasilitas Pinjaman: - Fasilitas Fixed Loan : (i) Fasilitas Fixed Loan I, tidak lebih dari Rp250.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah); dan (ii) Fasilitas Fixed Loan II, tidak lebih dari Rp1.100.000.000.000,00 (satu triliun seratus miliar Rupiah). - Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja - Sifat Kredit : Non Revolving - Tujuan Kredit : Modal Kerja Pembiayaan Konsumen (mobil dan motor) dan pembiayaan multiguna dengan jaminan kendaraan bermotor atau sesuai dengan ketentuan OJK. - Jangka Waktu Ketersediaan : (i) Fasilitas Fixed Loan I, terhitung sejak tanggal 21 Desember 2016 sampai dengan tanggal 30 Desember 2016. (ii) Fasilitas Fixed Loan II, terhitung sejak tanggal 26 Januari 2017 sampai dengan tanggal 26 Januari 2018. - Jangka Waktu Kredit/Jatuh Tempo: (i) Fasilitas Fixed Loan I, yaitu tanggal 21 Desember 2017. (ii) Fasilitas Fixed Loan II, yaitu tanggal 26 Januari 2018. - Agunan : Piutang (nett) sebesar 50% dari pokok piutang dengan kondisi: - Lancar dengan umur tidak melebihi 90 (sembilan puluh) hari dan tidak sedang dijaminkan kepada pihak lain. - Piutang yang diagunkan dapat memiliki sisa jangka waktu kredit lebih kecil dari jangka waktu kredit fasilitas fixed loan untuk setiap kali penarikan. Q. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT SINDIKASI SEBESAR US$225,000,000 (DUA RATUS DUA PULUH LIMA JUTA DOLLAR AMERIKA SERIKAT) DARI THE FINANCIAL INSTITUTIONS Perseroan telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit sindikasi berdasarkan Term Facility Agreement US$225,000,000 (Dua Ratus Dua Puluh Lima Juta Dollar Amerika Serikat) tanggal 22 Juli 2016, dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut Term Facility Agreement US$225,000,000 ). -Para Pihak: 1. Perseroan ( Debitur ); 2. BNP Paribas, Cabang Singapura; DBS Bank Ltd; Bank of America N.A, Cabang Jakarta; The Korea Development Bank; The Korea Development Bank, Cabang Singapura; PT Bank UOB Indonesia; Bank of Taiwan, Cabang Singapura; First Commercial Bank, Cabang Luar Negeri; Hua Nan Comercial Bank. Ltd, Cabang Singapura; Hua Nan Comercial Bank. Ltd, Cabang Luar Negeri; Land Bank of Taiwan, Cabang Singapura; Land Bank of Taiwan, Cabang Luar Negeri; State Bank of India, Cabang Singapura; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura; CTBC Bank Co., Ltd, Singapura; Far Eastern International Bank; PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia; Taiwan Business Bank, Cabang Luar Negeri; Taiwan Shin Kong Commericial Bank; Bank Sinopac, Cabang Luar Negeri; Chang Hwa Commercial Bank. Ltd, Cabang Singapura; E.SUN Commercial Bank., Ltd, Cabang Singapura; The Export - Import Bank of the Republic of China; Jin Sun International Bank; Mega International Commercial Bank. Co., Ltd, Cabang Luar Negeri; Sunny Bank. Ltd; Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd, Cabang Singapura; Taiwan Coorperative Bank, Cabang Luar Negeri; Bank of Panhsin; dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, New York Agency (selanjutnya secara bersama-sama disebut The Financial Institutions/Kreditur ); 3. BNP Paribas dan DBS Bank. Ltd ( Mandated Lead Arranger dan Bookrunners ); dan 4. PT Bank DBS Indonesia, sebagai agen maupun sebagai agen penjamin dari Finance Parties (selanjutnya disebut Agen dan Agen Penjamin ); Selanjutnya, Debitur, Kreditur dan Mandated Lead Arrangers/Bookrunners secara bersama-sama disebut Para Pihak/Finanance Parties. 96

Berdasarkan Term Facility Agreement US$225,000,000, The Financial Institutions/Kreditur memberikan fasilitas pinjaman kepada Debitur, seluruhnya sebesar US$225,000,000 (dua ratus dua puluh lima juta Dollar Amerika Serikat), dengan tingkat bunga sebesar LIBOR + 1,20%, dengan uraian sebagai berikut: NO. KREDITUR/THE FINANCIAL INSTITUTIONS KOMITMEN (US$) 1. BNP Paribas, Cabang Singapura 15,000,000 2. DBS Bank Ltd 15,000,000 3. Bank of America N.A, Cabang Jakarta 12,500,000 4. The Korea Development Bank 6,250,000 5. The Korea Development Bank, Cabang Singapura 6,250,000 6. PT Bank UOB Indonesia 12,500,000 7. Bank of Taiwan, Cabang Singapura 10,000,000 8. First Commercial Bank, Cabang Luar Negeri 10,000,000 9. Hua Nan Comercial Bank. Ltd, Cabang Singapura 6,000,000 10. Hua Nan Comercial Bank. Ltd, Cabang Luar Negeri 4,000,000 11. Land Bank of Taiwan, Cabang Singapura 6,000,000 12. Land Bank of Taiwan, Cabang Luar Negeri 4,000,000 13. State Bank of India, Cabang Singapura 10,000,000 14. Sumitomo Mitsui Trust Bannk, Limited, Cabang Singapura 10,000,000 15. CTBC Bank Co., Ltd, Singapura 8,000,000 16. Far Eastern International Bank 8,000,000 17. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 8,000,000 18. Taiwan Business Bank, Cabang Luar Negeri 8,000,000 19. Taiwan Shin Kong Commericial Bank 8,000,000 20. Bank Sinopac, Cabang Luar Negeri 5,500,000 21. Chang Hwa Commercial Bank. Ltd, Cabang Singapura 5,500,000 22. E.SUN Commercial Bank., Ltd, Cabang Singapura 5,500,000 23. The Export - Import Bank of the Republic of China 5,500,000 24. Jin Sun International Bank 5,500,000 25. Mega International Commercial Bank. Co., Ltd, Cabang Luar Negeri 5,500,000 26. Sunny Bank. Ltd 5,500,000 27. Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd, Cabang Singapura 5,500,000 28. Taiwan Coorperative Bank, Cabang Luar Negeri; 5,500,000 29. Bank of Panhsin 4,000,000 30. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, New York Agency 4,000,000 Total 225,000,000 Selanjutnya, disebut Fasilitas Pinjaman. Debitur wajib menggunakan Fasilitas Pinjaman tersebut untuk tujuan umum perusahaan, yaitu dalam rangka menunjang kegiatan usaha utama Debitur di bidang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor. Jatuh tempo atas Fasilitas Pinjaman tersebut 18 bulan dari Tanggal Penggunaan (Utilisation Date) atas setiap Pinjaman (Loan) (Utilisation Date: tanggal penggunaan/penarikan atas Fasilitas Pinjaman berdasarkan Periode Ketersediaan (Avalaibility Period). R. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN FASILITAS KREDIT SINDIKASI SEBESAR US$250,000,000 (DUA RATUS LIMA PULUH JUTA DOLLAR AMERIKA SERIKAT) DARI THE FINANCIAL INSTITUTIONS Perseroan telah membuat dan menandatangani perjanjian kredit sindikasi berdasarkan berdasarkan Up to US$250,000,000 Facility Agreement tanggal 4 September 2017, dibuat di bawah tangan ( Facility Agreement US$250,000,000 ) -Para Pihak: 1. Perseroan ( Debitur ); 2. Barclays Bank Plc; The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD; BNP Paribas dan DBS Bank Ltd ( Mandated Lead Arrangers and Bookrunners ); 3. The Financial Intituitions, meliputi: The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch; Barclays Bank PLC; BNP Paribas; DBS Bank Ltd; State Bank of India, Cabang Singapura; PT Bank SBI Indonesia; Bank of Taiwan, Cabang Singapura; The Korea Development Bank; The Korea Development Bank, Cabang Singapura; National Bank of Abu Dhabi 97

P.J.S.C. Cabang Singapura; Bank Baroda, Singapore; Cathay United Bank; Far Eastern International Bank, Ltd; The Gunma Bank, Ltd; Land Bank of Taiwan, Cabang Singapura; Mega International Commercial Bank., Ltd., Cabang Luar Negeri; Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd., Cabang Singapura; The Chugoku Bank, Ltd., Cabang Hong Kong; E. SUN Commercial Bank, Ltd., Cabang Singapura; The Export- Import Bank of the Republic China; First Commercial Bank. Ltd., Cabang Singapura; Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Cabang Luar Negeri; Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Cabang Singapura; Jih Sun International Bank, Ltd; Shinsen Bank, Limited; Taiwan Shin Kong Commercial Bank; The Shanghai Commercial & Savings Bank, Ltd, Cabang Luar Negeri; Sunny Bank Ltd (The Financial Institutions selanjutnya disebut Kreditur ); 4. BNP Paribas ( Agent ); dan 5. PT Bank BNP Paribas sebagai agen penjamin atas Finance Parties ( Security Agent ). Selanjutnya, secara bersama-sama disebut Para Pihak. Berdasarkan Facility Agreement US$250,000,000, Fasilitas Pinjaman Sindikasi yang diberikan oleh Kreditur kepada Debitur seluruhnya sebesar US$250,000,000 (dua ratus lima puluh juta Dollar Amerika Serikat), dengan tingkat suku bunga yang akan ditetapkan pada saat penarikan Fasilitas Pinjaman oleh Debitur: NO. KREDITUR/THE FINANCIAL INSTITUTIONS KOMITMEN (US$) 1. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta Branch 20,000,000 2. Barclays Bank PLC 20,000,000 3. BNP Paribas 20,000,000 4. DBS Bank Ltd. 20,000,000 5. State Bank of India, Singapore Branch 11,000,000 6. PT. Bank SBI Indonesia 3,000,000 7. Bank of Taiwan, Singapore Branch 10,500,000 8. The Korea Development Bank 7,000,000 9. The Korea Development Bank, Singapore Branch 3,500,000 10. National Bank of Abu Dhabi P.J.S.C. Singapore Branch 9,500,000 11. Bank Baroda, Singapore 8,000,000 12. Cathay United Bank 8,000,000 13. Far Eastern International Bank, Ltd 8,000,000 14. The Gunma Bank, Ltd. 8,000,000 15. Land Bank of Taiwan, Singapore Branch 8,000,000 16. Mega International Commercial Bank., Ltd., Offshore Banking Branch 8,000,000 17. Taipei Fubon Commercial Bank Co., Ltd., Singapore Branch 6,500,000 18. The Chugoku Bank, Ltd. Hong Kong Branch 6,500,000 19. E. SUN Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch 6,500,000 20. The Export-Import Bank of the Republic China 6,500,000 21. First Commercial Bank. Ltd., Singapore Branch 3,250,000 22. Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Offshore Banking Branch 3,250,000 23. Hua Nan Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch 6,500,000 24. Jih Sun International Bank, Ltd. 6,500,000 25. Shinsen Bank, Limited 6,500,000 26. Taiwan Shin Kong Commercial Bank 6,500,000 27. The Shanghai Commercial & Savings Bank, Ltd. Offshore Banking Branch 5,500,000 28. Sunny Bank Ltd. 5,500,000 Total 250,000,000 (selanjutnya disebut Fasilitas Pinjaman ). Debitur akan menggunakan seluruh Fasilitas Pinjaman untuk membiayai kebutuhan umum perusahaan. dimana jatuh tempo atas Fasilitas Pinjaman ini 18 bulan setelah akhir Utilisation Date. Utilisation Date (yaitu: tanggal penggunaan/pemanfaatan fasilitas, yang merupakan tanggal dimana Fasilitas Pinjaman tersebut dibuat). 98

A.14 PERJANJIAN-PERJANJIAN DALAM RANGKA MENUNJANG KEGIATAN USAHA PERSEROAN A. PERJANJIAN DENGAN PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) Tbk ( TELKOM ) SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN LAYANAN TELKOM Perjanjian Berlangganan Sen PT Adira Dinamika Multi Finance No. AM 589/HK.810/RE5-80/2002 tanggal 16 September 2002 yang dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut Perjanjian Berlangganan SEN ) dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, berdasarkan mana Perseroan berlangganan layanan Solution For Enterprise Network (SEN) dari Telkom dengan jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 16 September 2002, jangka waktu mana secara otomatis diperpanjang untuk 1 (satu) tahun ke depan, apabila tidak ada pemberitahuan tertulis dari pelanggan sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa Perjanjian Berlangganan SEN dengan mengacu tarif yang berlaku saat itu dan dituangkan dalam Amandemen tersendiri. Selanjutnya, pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perjanjian Berlangganan SEN tersebut di atas masih berlaku dan mengikat bagi Perseroan dan Telkom. B. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN PT BANK CENTRAL ASIA Tbk ( BCA ) SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NASABAH PERSEROAN Perjanjian Kerjasama Antara PT Bank Central Asia Tbk dengan PT Adira Dinamika Multi Finance tentang Penerimaan Pembayaran Tagihan Adira Melalui Fasilitas BCA No. BCA: 012/PKS/2004, No. Adira: 003/BOD/XII/04, tanggal 8 Desember 2004 yang dibuat dibawah tangan (selanjutnya disebut Perjanjian Kerjasama Pembayaran BCA ), berdasarkan mana Perseroan dan BCA telah mengadakan kerjasama dimana BCA menyediakan Fasilitas BCA kepada para Nasabah dari Perseroan untuk melakukan Pembayaran angsuran kepada Perseroan melalui Fasilitas BCA. Perjanjian Kerjsama Pembayaran BCA ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama Pembayaran BCA dan Perjanjian Kerjasama Pembayaran BCA akan diperpanjang dengan sendirinya setiap kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya, apabila tidak ada pemberitahuan pengakhiran. Selanjutnya, pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama Pembayaran BCA tersebut di atas masih berlaku dan mengikat bagi Perseroan dan BCA. C. PERJANJIAN KERJASAMA PERSEROAN DENGAN PT ARTAJASA PEMBAYARAN ELEKTRONIS ( ARTAJASA ) SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NASABAH PERSEROAN Perjanjian Kerjasama Antara PT Artajasa Pembayaran Elektronis Dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Tentang Implementasi Sistem Host To Host Untuk Pembayaran Tagihan Kredit Jasa Adira Secara On-Line No. Artajasa: 003/PKS.ADIRA/AJ/000/2004, tanggal 17 Maret 2004 yang dibuat di bawah tangan (selanjutnya disebut Perjanjian Kerjasama Pembayaran Artajasa ), berdasarkan mana Perseroan dan Artajasa telah mengadakan kerjasama dimana Perseroan telah menunjuk Artajasa untuk menyediakan Sistem Online Payment untuk layanan pembayaran tagihan kredit Jasa Perseroan dari Nasabah. Perjanjian Kerjasama Pembayaran Artajasa ini berlaku selama 3 (tiga) tahun dan terhitung efektif sejak tanggal Perjanjian Kerjasama Pembayaran Artajasa ini ditandatangani oleh Para Pihak dan Jangka Waktu Perjanjian secara otomatis diperpanjang selama 1 (satu) tahun, bila paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian, tidak satu Pihak pun memberitahukan secara tertulis mengenai keinginannya untuk mengakhiri Perjanjian Kerjasama Pembayaran Artajasa ini. Selanjutnya, pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama Pembayaran Artajasa tersebut di atas masih berlaku dan mengikat bagi Perseroan dan Artajasa. D. PERJANJIAN KERJASAMA DENGAN BANK DANAMON SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NASABAH PERSEROAN Perjanjian Kerjasama No. Danamon: B.0108.MASS-MAR.2004 dan No. Adira: 0028/AF/YF/V/04 tanggal 31 Mei 2004 juncto Perjanjian Penegasan Kembali Atas Perjanjian Kerjasama Antara PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. Danamon: B.294 CMC & SME/SR dan No. Adira: 006/BOD/VII/05, tanggal 1 Juni 2005, dibuat dibawah tangan (selanjutnya disebut Perjanjian Kerjasama Pembayaran Bank Danamon ), berdasarkan mana Perseroan dan Bank Danamon telah mengadakan kerjasama pembayaran nasabah Perseroan dengan lingkup kerjasama pembayaran angsuran melalui ATM Danamon. Jangka waktu kerjasama ini berlaku selama 3 tahun dan diperpanjang secara otomatis hingga kedua belah pihak setuju untuk mengakhiri Perjanjian Kerjasama Pembayaran Bank Danamon. 99

Selanjutnya, pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perjanjian Kerjasama Pembayaran Bank Danamon tersebut di atas masih berlaku dan mengikat bagi Perseroan dan Bank Danamon. A.15 Aset Tetap BIDANG-BIDANG TANAH Perseroan memiliki Aset Tetap berupa bidang-bidang tanah, seluruhnya berjumlah sebanyak 33 (tiga puluh tiga) bidang tanah, dengan luas keseluruhan 52.848 m2 (lima puluh dua ribu delapan ratus empat puluh delapan meter persegi). NO. NO. SHGB TANGGAL BERAKHIRNYA SHGB LUAS (M2) LOKASI WILAYAH 1. HGB No. 2927 21-Jul-16 191 Jl. Zainul Arifin No.27 Blok A3/ A4, Petojo Utara, JakPus, DKI Jakarta 2. HGB No. 175 7/Dec/31 1,605 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 3. HGB No. 176 7/Dec/31 1,88 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 4. HGB No. 177 7/Dec/31 830 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 5. HGB No. 178 7/Dec/31 4,435 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 6. HGB No. 179 7/Dec/31 3,155 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 7. HGB No. 180 7/Dec/31 4,425 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 8. HGB No. 181 7/Dec/31 1,76 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 9. HGB No. 182 7/Dec/31 11,33 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 10. HGB No. 183 7/Dec/31 2,295 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 11. HGB No. 184 7/Dec/31 1,16 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 12. HGB No. 185 7/Dec/31 1,24 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 13. HGB No. 186 7/Dec/31 2,495 Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Bekasi 14. HGB No. 285 24-Sep-33 80 Jl. Jend. Sudirman C-9 Rt 002/Rw04, Harapan Mulya, Medan Satria, Bekasi Bekasi 15. HGB No. 286 24-Sep-33 79 Jl. Jend. Sudirman C-10 Rt 002/Rw04, Harapan Mulya, Medan Satria Bekasi 16. HGB No. 287 24-Sep-33 77 Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Bekasi Bekasi 17. HGB No. 7 21/Oct/17 170 Jl. Raya Tajur No. 162, Kompleks sentral Tajur, Desa Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan Bogor 18. HGB No. 00163 23-Jan-33 124 Jl. Margonda Raya No. 88B Rt 04/Rw 18, kelurahan Kemiri Muka, kecamatan Beji Depok 19. HGB No. 00164 23-Jan-33 123 Jl. Margonda Raya Rt 04/Rw 18, kelurahan Kemiri Muka, kecamatan Beji Depok 20. HGB No. 00165 23-Jan-33 125 Jl. Margonda Raya No. 88C Rt 04/Rw 18, kelurahan Kemiri Muka, kecamatan Beji Depok 21. HGB No. 631 7/Dec/17 97 Jl. Surya Negara Blok D No. 9, Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Cirebon Cirebon 22. HGB No. 308 24-Sep-32 700 Jl. Dr Wahidin S No. 57, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Kejaksaan Cirebon 23. HGB No. 48 24-Sep-27 940 Jl.Soekarno Hatta No. 380,Desa Situsauer,Kebon Lega,Bojongloa Kidul,Tegal Lega Bandung 24. HGB No. 1309 22-Jan-33 525 Jl. Mataram 657 A, Kelurahan Wonodri, Semarang Timur Semarang 25. HGB No. 1251 21-Feb-25 1,809 Jl. Raya Solo Baru Permai Blok JA no. 9, Kel, Madegondo, Kec Grogol, Kab Sukoharjo Solo 26. HGB No 385 17-Feb-33 390 Jl. Jend. Sudirman, Desa Wonerojo, Kecamatan Sukajadi Pekanbaru 27. HGB No 386 17-Feb-33 217 Jl. Jend. Sudirman, Desa Wonerojo, Kecamatan Sukajadi Pekanbaru 28. HGB No. 00037 01-Sep-33 168 Kelurahan Bende, Kecamatan Baruga, Kotamadya Kendari, Sulawesi Tenggara KSB 29. HGB No. 21295 16/Oct/30 114 Jl. P Pettarani (bisnis Center), Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang Makassar 30. HGB No. 21296 16/Oct/30 114 Jl. P Pettarani (bisnis Center), Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang Makassar 31. HGB No. 03996 30-Jan-33 4,787 Jl. Raya Serpong, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara Tangerang 32. HGB No.699 24/09/24 2,744 Desa Semambung, Kecamatan Gedangan Sidoarjo 33. PPJB No. 09 Tanggal 19/Jun/2014-2,664 Desa Semambung, Kecamatan Gedangan Sidoarjo 100

KENDARAAN BERMOTOR Pada tanggal diterbitkan Prospektus ini, Perseroan memiliki dan menguasai kendaraan bermotor sejumlah 713 (tujuh ratus tiga belas) unit kendaraan bermotor yang terdiri dari 536 (lima ratus tiga puluh enam) unit kendaraan roda dua dan 177 (seratus tujuh puluh tujuh) unit kendaraan roda empat. A.16 Asuransi NO DOKUMEN ASURANSI 1. PROPERTY ALL RISKS & EARTHQUAKE INSURANCE NO. POLIS & TANGGAL POLIS Cover Note 12-RO 715 ERU/16-0811 Tgl 30 Januari 2017 PENANGGUNG PT. Asuransi Adira Dinamika OBYEK PERTANGGUNGAN Building, Komputer, Partisi, Perabot Kantor, Server (Area Jawa Timur, Sulawesi Bali &Nusra, Kalimantan, Sumatera 2, Jawa Tengah, Jawa Barat, Head Office, Jabodetabek 2, Sumatera 1) TOTAL PERTANGGUNGAN JANGKA WAKTU 10.569.755.025 31-12-2016 s/d 31-12-2017 2. MOVABLE PROPERTY ALL RISKS INSURANCE Cover Note 045/LG/AAD/01/1 6 21 Januari.2016 PT. Asuransi Adira Dinamika Data Infocus, Camera Digital, Notebook Kantor PT. Adira Dinamika Multi Finance (Area Jawa Timur, Sulawesi Bali &Nusra, Kalimantan, Sumatera 2, Jawa Tengah, Jawa Barat, Head Office, Jabodetabek 2, Sumatera 1) 14.036.718.496, 00 31-12-2016 s/d 31-12-2017 3. Motor Vihicle Insurance 4. Ikhtisar Pertangganggungan Motor Cycle/Scooter Cover Note No.003/MV- CM/AAD/01/2017 Tgl 27 Januari 2017 No.002/MV- CM/AAD/01/2017 Tgl 27 Januari 2017 PT. Asuransi Adira Dinamika PT. Asuransi Adira Dinamika Terhadap 2 (dua) Unit kendaraan bermotor roda empat Terhadap 475 (empat ratus tujuh puluh lima) kendaraan bermotor roda dua, Area HO, NT, Jabar, Jateng, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, dan Jabodetabek 1 520.000.000,00 31-12-2016 s/d 31-12-2017 1.638.793.451 31-12-2016 s/d 31-12-2017 PT Asuransi Adira Dinamika merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan dikarenakan keduanya dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama dan manajemen kunci yang sama. 101

Adapun total nilai pertanggungan yang ditampilkan pada tabel di atas sudah cukup memadai untuk mengganti objek yang diasuransikan. A.17 Perkara yang dihadapi Perseroan, serta anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan sedang menghadapi perkara sebagai berikut : 1. Perseroan sedang menghadapi: (a) Perkara Perdata yang berlangsung di hadapan Pengadilan Negeri (PN) Medan, PN Mojokerto, PN Pasaman, PN Jakarta Selatan, PN Manado, PN Kediri, PN Pekanbaru, PN Kota Solok, PN Surabaya, PN Malang, PN Tangerang, PN Dumai, PN Denpasar, Pengadilan Tinggi (PT) Semarang. PT Bandung, PT Bengkulu, PT Banten, dan Mahkamah Agung; (b) Perkara Pidana yang berlangsung di hadapan PT Bandung, dan Mahkamah Agung. (c) Sengketa Konsumen yang berlangsung dihadapan PN Lubuk Linggau, PN Kisaran, PN Stabat, dan Mahkamah Agung. namun perkara Perdata, Pidana maupun sengketa tersebut diatas seluruhnya tidak mempengaruhi secara negatif dan material atas kegiatan usaha Perseroan dan/atau kondisi keuangan Perseroan. 2. Selain perkara perdata dan sengketa konsumen tersebut di atas, tidak terdapat: (a) suatu perkara perdata maupun pidana yang berlangsung di hadapan Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung; (b) perselisihan yang diselesaikan melalui Badan Arbitrasi Nasional Indonesia; (c) pengajuan Pailit atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang melalui Pengadilan Niaga; (d) perkara Perselisihan Hubungan Industrial maupun perkara Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melalui Pengadilan Hubungan Industrial; (e) sengketa tata usaha negara melalui Pengadilan Tata Usaha Negara; (f) sengketa atau perkara perpajakan pada Pengadilan Pajak; (g) sengketa di hadapan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen; yang melibatkan Perseroan maupun anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. 3. Perseroan juga tidak sedang terlibat sengketa atau perselisihan hukum di luar badan peradilan tersebut di atas, baik secara perdata, pidana, tata usaha negara, kepailitan, arbitrase, perpajakan maupun perburuhan, termasuk somasi dari pihak manapun, yang dapat mempengaruhi secara negatif jalannya kegiatan usaha Perseroan atau kondisi keuangan Perseroan. Adapun uraian perkara-perkara sebagaimana diuraikan di atas adalah sebagai berikut: No Pengadilan No. Perkara Posisi Perseroan Posisi Lawan Proses Perkara Di Tingkat Peradilan PENGADILAN NEGERI (PN) Uraian Perkara Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 1 PN Medan No. 521/Pdt.G/2016 /Pn.Mdn 2 PN Mojokerto No.72/Pdt.G./20 16/PN MJk Penggugat Polsek Medan Baru PN Adira Medan Mobil melakukan gugatan Ke PN Medan atas Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh Polsek Medan Baru, dikarenakan unit di tarik oleh Tim Polsek Medan Baru.Penarikan ini cacat Hukum dikarenakan belum ada tersangka atas kasus BPKB ganda ini. Tergugat Zainul Arifin PN Adira digugat oleh debitur a.n. Zainul Arifin dengan gugatan perbuatan melawan hukum atas adanya penarikan unit jaminan. 400 302 102

No Pengadilan No. Perkara 3 PN Pasaman 4 PN Jakarta Selatan 5 PN Manado No.34/Pdt.G/20 16/PN.Psb No.788/Pdt.G/2 016/PN.Jkt.Sel No. 484 / Pdt. G/ 2016/ Pn. Mnd 6 PN Kediri No. 42/Pdt.G/2015/ PN. Kdr 7 PN Lubuk Linggau 8 PN Pekanbaru 9 PN Kota Solok 10 PN Surabaya No. 32/Pdt.Sus/BPS K/2017/Pn. Llg No.38/Pdt.G/20 17/PN.Pbr No.04/Pdt.G/20 17/PN Slk No.974/Pdt.G/2 016/PN. Sby 11 PN Malang No.34/Pdt.G/20 17/PN. Mlg Posisi Perseroan Posisi Lawan Proses Perkara Di Tingkat Peradilan Uraian Perkara Tergugat Gustoro PN Cabang Pasaman di gugat Perbuatan Melawan hukum sehubungan dengan Penarikan dan penjualan kendaraan ( Debitur a/n Gustoro Tergugat PT Jonggol PN Cabang Jakarta Pariwisata Selatan digugat perbuatan melawan hukum oleh Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Kalimantan selaku kuasa dari Debitur atas nama PT Jonggol Pariwisata Indonesia Tergugat Silvana PN cabang manado digugat Runtulalo Perbuatan Melawan Hukum terkait dengan unit DEBITUR Silvana Runtulalo 075613201084 yang di lakukan penarikan, Tergugat Penggugat PN Cabang Kediri digugat Perbuatan Melawan Hukum dengan gugatan untuk melanjutkan pembayaran angsuran. Penggugat Lendri Alfikar PN Gugatan Keberatan Atas Putusan BPSK : Cabang mengajukan keberatan atas Putusan BPSK Kota Linggau. Debitur a/n Lendri Alfikar terkait dengan penarikan Unit Tergugat Sri Rahayu PN Cabang PN. Pekanbaru Rezeki di Gugat Perbuatan Melawan Hukum atas penarikan 1 unit mobil. Debitur a/n Sri Rahayu Rezeki Tergugat Zul Herman PN Cabang Solok, di Gugat Perbuatan Melawan Hukum atas penarikan 1 kendaraan Roda 4. Dimana saat penarikan unit DC seolah-olah mengaku akan merental unit tsb. Debitur a/n Zul Herman Penggugat Poerwanto PN Cabang Surabayat menggugat Wanprestasi terhadap debitur a.n. Poerwanto. Tergugat Achmad Junaidi PN Cabang Malang di gugat Perbuatan Melawan Hukum atas penarikan 1 kendaraan Roda 4. Debitur a.n. Achmad Junaidi. Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 162 379 185 111 100 480 48 142 158 103

No Pengadilan No. Perkara 12 PN Kisaran No.26/Pdt.Sus- BPSK/2017/PN KIS 13 PN Stabat No.04/Pdt.Sus- BPSK/2017/PN STB 14 PN Tangerang No. 205/Pdt.G/2017/ PN.TNG 15 PN Dumai No. 14/Pdt.G/2017/ PN.Dum 16 PN Denpasar 1 PN Magelang No. 287/Pdt.G/2017/ PN.Dps No.0133/Pdt.G/20 14/Mgl Posisi Perseroan Posisi Lawan Proses Perkara Di Tingkat Peradilan Uraian Perkara Penggugat Saripah PN Cabang Kisaran melakukan keberatan atas Putusan BPSK Batu Bara An Saripah di PN Kisaran pada tanggal 30 Maret 2017 Penggugat Satino PN Cabang Stabat, melakukan keberatan atas Putusan BPSK Batu Bara An Satino di PN Stabat pada tanggal 20 Januari 2017 Tergugat Yayasan PN Cabang Tanggerang di Senopati Gugat Perbuatan Melawan Hukum di PN Tangerang oleh Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Senopati Tergugat Herwandi PN Cabang Dumai di Gugat Perbuatan Melawan Hukum atas penarikan 1 unit mobil. Debitur a/n Herwandi Tergugat Martin Jueni PN Cabang Denpasar ebagai Tergugat III dalam gugatan PMH antara MARTIN JUENI sebagai pengugat melawan LALU MUHAMMAD IRWANDI sebagai tergugat I dan LALU JULI WIRIANDI (nasabah Adira) sebagai tergugat II. PENGADILAN TINGGI Tergugat Sarif Usman Pengadilan Tinggi (Semarang) Adira Finance digugat oleh Debitur (Sarif Usman) dengan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum karena tidak terima atas tindakan Adira melakukan penarikan unit kendaraannya. Gugatan ditingkat Pengadilan Negeri Tidak Diterima oleh Majelis, namun Penggugat/Debitur mengajukan Banding. Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 32 167 80 145 229 12 2 PN Ketapang/ Bandung No. 95/Pid.Sus/2015/2 015/PN. Ktp Penggugat Wawan Pengadilan Tinggi (Bandung) Perusahaan mengajukan Upaya Hukum berupa Gugatan/Perlawanan atas Putusan PN KETAPANG dengan Register No. 95/Pid.Sus/2015/2015/P N. Ktp yang amar 203 104

No Pengadilan No. Perkara Posisi Perseroan Posisi Lawan Proses Perkara Di Tingkat Peradilan Uraian Perkara pokoknya terhadap barang kendaraan (yang dibiayai oleh Perusahaan) dirampas untuk Negara terkait perkara Illegal Logging. Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 3 PN Cirebon 4 PN Bengkulu 5 PN Kepanjen No. 84 /Pdt.Sus/2015/PN. CN No. 05 /Pdt.Sus/2016/PN. BKL No. 93/Pdt.G/2016/PN. Kpn Penggugat Penggugat Penggugat Feri Harianto, Kartika Ria, Polres Cirebon Husmiati, Yanto Dealer, Kejaksaan Bengkulu, Mecky S, dan Yurnawati Pemerintah RI cq. Kejaksaan agung RI Cq. Kejaksaan negeri Kepanjen Pengadilan Tinggi (Bandung) Pengadilan Tinggi (Bengkulu) Pengadilan Tinggi (Bandung) Cabang Cirebon mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Feri harianto (Terlawan penyita) Kartika Ria (terlawan Tersita) dan kepolisian Resort Cirebon Kota Cq. Satlantas Polres Cirebon kota Cq. kantor samsat Cirebon kota (Turut Terlawan) atas unit Adira (Truck FE) yang akan di sita dalam sengketa kepemilikan debitur dan atau family nya dengan pihak ke 3. Cabang bengkulu mengajukan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Husmiati, yanto dealer, kejaksaan bengkulu, Mecky S dan debitur Yurnawati terkait dengan adanya putusan PN yang mengembalikan unit pembiayaan ke Husmiati dengan No. perkara 05/Pdt.G/2016/PN Bkl tertanggal 03 Februari 2016 Cabang Kepanjen mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan Pemerintah RI cq. Kejaksaan agung RI Cq. Kejaksaan negeri Kepanjen sebagai tergugat. Terkait dengan adanya unit jaminan Fidusia yang dilelang oleh negara akibat adanya putusan PN yang merampas unit 136 106 200 105

No Pengadilan No. Perkara Posisi Perseroan Posisi Lawan Proses Perkara Di Tingkat Peradilan Uraian Perkara Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 6 PN Serang No.68/Pdt.G/2016/ PN.Srg Tergugat Zery Maryanti Pengadilan Tinggi (Banten) karena digunakan untuk tindak pidana Illegal logging yang dilakukan oleh PK. kasus di handle Lawyer Somasi cabang, saat ini menunggu panggilan sidang I. Debitur a/n Ahmad Abi sasono Cabang Serang digugat Perbuatan Melawan Hukum oleh Debitur atas nama Zery Maryanti 261 1 PN Pekanbaru No. 128/PDT.G/2014/P N.PBR MAHKAMAH AGUNG Tergugat Ahmad Fadillah Mahkamah Agung (Peninjauan Kembali)) Sebelumnya Debitur membuat pengaduan di BPSK Pekanbaru No.22/BPSK/PKR- SEKT/Vi/2014 terkait penarikan paksa 1 unit yang dilakukan oleh DC, kemudian di BPSK majelis mengarahkan untuk Mediasi namun upaya mediasi tidak dapat ditempuh Debitur mengajukan Gugatan PMH ke PN Pekanbaru dan memutuskan mengabulkan gugatan Penggugat, selanjutnya Tergugat mengajukan Banding. Banding di PT mengalahkan Adira Finance, dan saat ini ditempuh upaya PK. 180 2 PN. Pekanbaru No70/Pdt.G/2011/ PN.Pbr Tergugat II Gunawan Mahkamah Agung (Peninjauan Kembali)) Adira Finance digugat oleh Debitur (Gunawan), yaitu nama pemilik di BPKB (mobil bekas), dengan gugatan Perbuatan Melawan Hukum, Ramli selaku Debitur Perseroan sebagai Tergugat I dan Perusahaan sebagai Iergugat II untuk pembelian 1 unit mobil merk Toyota Kijang Grand Long,Tergugat mengajukan Banding. Putusan Kasasi yang memenangkan Penggugat dan Adira Finance melakukan upaya PK. 84 106

No Pengadilan No. Perkara Posisi Perseroan Posisi Lawan Proses Perkara Di Tingkat Peradilan Uraian Perkara Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 3 PN Salatiga No. 23/Pdt.G/2013/PN. Slg Penggugat Daniel Sahertian Makamah Agung ( Kasasi) Adira Finance melakukan gugatan perbuatan melawan hukum terhadap tergugat karena tergugat masih memiliki hutang yang tidak dibayar pada saat jatuh tempo, Penggugat mengajukan Kasasi. 64 4 PN. Jakarta Pusat No.336/Pdt.G/200 7/PN.Jkt.Pst Penggugat Kejaksaan Agung RI Cq. Kejaksaan Tinggi DKI Cq. Kejari Jakarta Pusat Mahkamah Agung (Kasasi) Unit pembiayaan Adira Finance disita oleh Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia dalam kasus korupsi Bank Persyarikatan Indonesia dengan nasabah Tri Goestoro. Perseroan menuntut hak atas unit pembiayaan berdasarkan Fidusia yang merupakan barang bukti dalam kasus korupsi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Penggugat mengajukan Kasasi. 1.532 5 PN. Makassar No.127/Pdt.G/200 9/PN.Mks Penggugat Alam Ghalib Mahkamah Agung (Kasasi) 6 PN Makasar No.368/PDT.SUS/201 PENGGUGAT Irwan Efendi 4/PN.mks 7 PN No.27/Pdt.G/BPSK- Palangkaraya PKY-PTS/I/2016 PENGGUGAT PT Energy Ground Kalimantan Mahkamah Agung (Kasasi) Mahkamah Agung (Kasasi) Adira Finance menggugat H.Alam Galib (pemilik Dealer) yang tidak memenuhi kewajiban Perjanjian Kerjasama yg telah disepakati yaitu untuk menyerahkan 39 BPKB atas 39 unit mobil. Penggugat mengajukan Kasasi. Cabang Melakukan Upaya Hukum Kasasi atas ditolaknya gugatan keberatan di pn makassar no : 368/PDT.SUS/2014/PN.mk s Debitur an Irwan Efendi / 070113106886 unit Honda Vario 125 CBS Perusahaan mengajukan Upaya Hukum berupa Gugatan/keberatan atas Putusan BPSK Kota Palangkaraya No. 27/Pdt.G/BPSK-PKY- PTS/I/2016 di Pengadilan Negeri Palangkaraya 4.385 12 15 107

No Pengadilan No. Perkara Posisi Perseroan Posisi Lawan Proses Perkara Di Tingkat Peradilan Uraian Perkara Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 8 PN No.28/Pdt.G/BPSK- Palangkaraya PKY-PTS/I/2016 Penggugat PT Energy Ground Kalimantan Mahkamah Agung (Kasasi) Termohon keberatan adalah Pasangan dari Lessee atas nama Yuneti dan Direksi yang mewakili PT Energy Ground Kalimantan Lessee atas nama PT Energy Ground Kalimantan dan Yuneti Gugatan keberatan atas putusan BPSK Perusahaan mengajukan Upaya Hukum berupa Gugatan/keberatan atas Putusan BPSK Kota Palangkaraya No. 28/Pdt.G/BPSK-PKY- PTS/I/2016 di Pengadilan Negeri Palangkaraya Termohon keberatan adalah Direksi yang mewakili PT Energy Ground Kalimantan Lessee atas nama PT Energy Ground Kalimantan dan PT Energy Ground Kalimantan. 206 9 PN Manado No.267/Pdt.G/2015/P N. Manado 10 PN Karawang No. 51/Pdt.Sus/BPSK/ 2016/PN. Kwg Tergugat Christian Imanuel MA (Kasasi) Adira cabang manado Tumundo melalui lawyer Marwan Kawinda mengajukan permohonan kasasi atas Putusan Pengadilan Tinggi Manado No. 55/Pdt/2016/PT.Mnd dimana dalam putusan tersebut atas ditolaknya permohonan Banding dari adira finance. Dalam perkara ini debitur Christian Imanuel Tumundo keberatan atas kebijakan dari cabang agar debitur membayar angsuran 3 Bulan + Deposito 3 bulan terkait penunggakan angsuran selama 3 bulan atas kredit ybs. Penggugat Debitur MA (Kasasi) Adira Cabang Karawang 3 mengajukan Kasasi atas Putusan PN Karawang Nomor: 51/Pdt.Sus/BPSK/2016/PN. Kwg yg menolak upaya Keberatan Terhadap Putusan BPSK Kab Karawang Nomor 010/Ver/BPSK- KRW/IVI/2016 per tanggal 21 Juni 2016. 287 93 108

No Pengadilan No. Perkara Posisi Perseroan 11 PN Ketapang No. Penggugat 68/Pid.Sus/2015/20 15/PN. Ktp Posisi Lawan Hartono Herkulanus Proses Perkara Di Tingkat Uraian Perkara Peradilan MA (Kasasi) Gugatan/Perlawanan atas Putusan PN KETAPANG dengan Register No. 68/Pid.Sus/2015/PN. Ktp Perusahaan mengajukan Upaya Hukum berupa Gugatan/Perlawanan atas Putusan PN KETAPANG, amar pokoknya terhadap barang kendaraan (yang dibiayai oleh Perusahaan) dirampas untuk Negara terkait perkara Illegal Logging. Konsumen atas nama Hartono Herkulanus 12 PN Ketapang No. Penggugat Hardi MA (Kasasi) Perusahaan mengajukan 128/Pid.Sus/2015/2 Upaya Hukum berupa 015/PN. Ktp Gugatan/Perlawanan atas Putusan PN KETAPANG dengan Register No. 128/Pid.Sus/2015/2015/PN. Ktp yang amar pokoknya terhadap barang kendaraan (yang dibiayai oleh Perusahaan) dirampas untuk Negara terkait perkara Illegal Logging. 13 PN Ketapang No. Penggugat Abdul Jamin MA (Kasasi) Perusahaan mengajukan 163/Pid.Sus/2015/2 Upaya Hukum berupa 015/PN. Ktp Gugatan/Perlawanan atas Putusan PN KETAPANG dengan Register No. 163/Pid.Sus/2015/2015/PN. Ktp yang amar pokoknya terhadap barang kendaraan (yang dibiayai oleh Perusahaan) dirampas untuk Negara terkait perkara Illegal Logging. 14 PN Ketapang No. Penggugat Marjuki A Mpd MA (Kasasi) Perusahaan mengajukan 94/Pid.Sus/2015/20 Upaya Hukum berupa 15/PN. Ktp Gugatan/Perlawanan atas Putusan PN KETAPANG dengan Register No. 94/Pid.Sus/2015/2015/PN. Ktp yang amar pokoknya terhadap barang kendaraan (yang dibiayai oleh Perusahaan) dirampas untuk Negara terkait perkara Illegal Logging. Nilai Perkara (Dalam Jutaan Rupiah) 182 158 88 130 TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI DAN/ATAU SUKUK MUDHARABAH. 109

A. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA B.1. KEGIATAN USAHA B.1.1. Umum Perseroan didirikan pada tahun 1990 dengan nama PT Adira Dinamika Multi Finance berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Adira Dinamika Multi Finance No. 131 tanggal 13 Nopember 1990, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, SH., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-19.HT.01.01 TH.91 tanggal 8 Januari 1991 dan didaftarkan dalam register untuk maksud itu di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No.34/Not.1991/PN.JKT.SEL tanggal 14 Januari 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 8 Pebruari 1991, Tambahan No. 421. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Seluruh Pemegang Saham PT Adira Dinamika Multi Finance No. 13 tanggal 26 Januari 2004, dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah: (i) mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-02207 HT.01.04. TH.2004 tanggal 29 Januari 2004; (ii) dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk No. C-02208 HT.01.04.TH.2004 tanggal 29 Januari 2004; dan (iii) didaftarkan pada tanggal 6 Pebruari 2004 dalam Daftar Perusahaan pada Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Selatan selaku Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II dengan No. TDP 090316610384 dan No. Agenda Pendaftaran 112 RUB.09.03/II/2004; serta (iv) diumumkan dalam Tambahan No. 1990 dari BNRI No. 16 tanggal 24 Pebruari 2004, para pemegang saham Perseroan pada tanggal 23 Januari 2004 telah menyetujui perubahan status Perseroan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka ( Akta No.13/2004 ). Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Anggaran Dasar Perseroan beberapa kali mengalami perubahan dimana perubahan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk No.19 tanggal 21 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah (i) mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0935663 AH. 01.02 Tahun 2015 tanggal 22 Mei 2015, (ii) diberitahukan kepada dan telah diterima oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta dicatat pada tanggal 22 Mei 2015 dalam Database Sisminbakum berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU.AH.01.03-0933929; dan (iii) didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU- 3508102.AH.01.11 Tahun 2015 tanggal 22 Mei 2015 oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (selanjutnya disebut Akta No. 19/2015 ) berdasarkan mana RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan pada tanggal 21 Mei 2015, telah menyetujui: 1. perubahan beberapa pasal dalam Anggaran Dasar Perseroan, yang merupakan penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya surat persetujuan perubahan Angaran Dasar dan sejak tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukun dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dimaksud dalam pasal 23 ayat (1) dan ayat (2) UUPT, yaitu; Pasal 3, Pasal 11 ayat 5, Pasal 12 ayat 9, Pasal 13 ayat 11, Pasal 14 ayat 6, Pasal Pasal 15 ayat 4, Pasal 15 ayat 7, Pasal 15 ayat 9, Pasal 16 ayat 11, Pasal 17 ayat 3 huruf a, Pasal 21, Pasal 22, Pasal 23, Pasal 24, Padal 25 ayat 2, Pasal 25 ayat 5, Pasal 27 ayat 6, Pasal 28 ayat 1, Pasal 29 ayat 7, dan Pasal 29 ayat 8. 2. menyatakan kembali seluruh pasal-pasal Anggaran Dasar dan ayat-ayat Anggaran dasar yang tidak diubah dalam rapat ini, yang telah terlebih dahulu berlaku sejak diterbitkannya surat persetujuan perubahan Anggaran Dasar dan tanggal diterbitkannya surat penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar sesuai Pasal 23 ayat 1 dan ayat 2 UUPT Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya pada pembiayaan konsumen kendaraan bermotor dengan portofolio terbesar pada pembiayaan sepeda motor. Menurut data Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Februari 2009, Perseroan adalah salah satu perusahaan pembiayaan sepeda motor terbesar di Indonesia. Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Jumlah Kantor Cabang Perseroan, sebanyak 193 Kantor Cabang, 250 Kantor Perwakilan dan 33 Kios, antara lain di wilayahsumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Jabodetabekser, Jawa Barat, Jawa Tengah,Jawa Timur dan Papua yang telah mencakup sebagian besar dari keberadaan seluruh Dealer kendaraan bermotor di Indonesia. 110

STRATEGI USAHA PERSEROAN Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha pembiayaan konsumen memiliki beberapa strategi usaha. Strategi usaha tersebut dimaksudkan sebagai acuan yang harus diambil dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Adapun strategi yang dimiliki adalah sebagai berikut: 1) Fokus kepada Portofolio dengan Tingkat Pengembalian yang Tinggi Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut. 2) Menerapkan Manajemen Risiko secara Hati-Hati Kajian secara menyeluruh atas kemampuan finansial dari setiap calon konsumen mewajibkan pembayaran minimum atas uang muka. 3) Komitmen untuk Produktifitas dan Efisiensi Penyempurnaan sistem dan prosedur secara terus menerus untuk meningkatkan produktifitas, mendukung aktivitas keuangan dan meningkatkan efisiensi. 4) Menjaga Hubungan yang Kuat dan Erat Perseroan sangat menyadari bahwa hubungan yang kuat dan erat dengan rekan usaha dan konsumen merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan, dan kepuasan baik untuk konsumen maupun rekan usaha. 5) Optimalisasi Layanan Usaha Perusahaan terus memaksimalkan fungsi dan kinerja jaringan usahanya agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan rekan usaha 6) Pengembangan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Perseroan sangat memahami bahwa teknologi informasi dan sumber daya manusia memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya untuk mengembangkan teknologi informasi dan sumber daya manusianya. 7) Sinergi dengan Perusahaan Induk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Produk-produk gabungan dan potensi berbasis konsumen dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah menciptakan sinergi usaha yang menakjubkan. 8) Diversifikasi Sumber Pendanaan yang Seimbang Perseroan selalu berusaha dalam mencari sumber pendanaan yang stabil dan kompetitif dalam mencukupi kebutuhan pendanaan, selain dengan dukungan penuh dari Induk Perusahaan, Adira Finance juga bergerak ke arah diversifikasi ke berbagai pilihan yang tersedia dalam pasar modal dalam upaya menangkap peluang bisnis yang ada sehingga akan terus terjaga struktur pendanaan yang efektif dan seimbang. B.1.1. Kegiatan Usaha Perseroan Pendapatan Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, pembiayaan murabahah, sewa pembiayaan, dan lain-lain. Rincian dari pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 serta periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Pembiayaan Konsumen 4.936.962 4.719.481 2.390.956 2.326.587 Marjin Murabahah 877.381 1.604.313 669.115 1.164.288 Sewa Pembiayaan 264.454 191.523 106.432 59.404 Lain-lain 1.987.462 1.897.757 948.339 833.071 Jumlah Pendapatan 8.066.259 8.413.074 4.114.842 4.383.350 111

Piutang Pembiayaan Adapun posisi saldo Piutang Pembiayaan Perseroan sebelum dan setelah dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 serta periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 dan 2017 sebagaimana tercermin pada tabel berikut: Uraian (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Piutang yang Dikelola Pembiayaan Konsumen Pihak Ketiga 49.761.881 42.536.229 41.618.678 Pihak Berelasi 344 21 - Pendapatan Pembiayaan Konsumen Yang belum Diakui Pihak Ketiga (10.325.652) (8.855.116) (8.773.119) Pihak Berelasi (50) (4) - Bagian piutang Pembiayaan Konsumen yang Dibiayai Pihak Berelasi (20.394.922) (17.891.354) (17.392.101) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai (841.943) (724.516) (703.628) Piutang Pembiayaan Konsumen - Neto 18.199.658 15.065.260 14.749.830 Piutang Pembiayaan Murabahah-Neto 5.190.270 9.374.513 10.513.595 Investasi Sewa Pembiayaan-Neto 1.529.126 881.418 589.251 Pada awal kegiatan usahanya, sebagian besar dari pembiayaan konsumen Perseroan adalah untuk pembiayaan mobil. Akan tetapi setelah adanya krisis yang menimpa ekonomi Indonesia pada tahun 1997, dimana penjualan mobil baru di Indonesia mencapai titik terendahnya yang hanya sebanyak 58 ribu unit (sumber: Gaikindo), portofolio Perseroan mengalami penyesuaian dengan lebih terkonsentrasi pada pembiayaan sepeda motor. Hal ini sejalan dengan kondisi masyarakat yang sebagian besar memandang bahwa sepeda motor sebagai alat transportasi yang praktis yang dapat diupayakan kepemilikannya. Seiring dengan pemulihan ekonomi yang terjadi, setelah krisis tahun 1997, Perseroan mulai meningkatkan kembali komposisi pembiayaan mobil, dimana sejak tahun 2000 penjualan mobil baru di Indonesia mulai meningkat dari 285 ribu unit dan sempat mencatat penjualan tertinggi pada tahun 2005 sebanyak 534 ribu unit, walaupun akhirnya kembali melambat pada tahun 2006 menjadi hanya sebanyak 391 ribu unit dan pada tahun 2007 kembali meningkat menjadi sebesar 434 ribu unit, pada tahun 2008 mencatat penjualan tertingginya sebesar 608 ribu unit, dan sempat melambat pada tahun 2009 tercatat sebesar 486 ribu unit karena krisis keuangan global. Namun sesudah itu, penjualan kendaraan bermotor kembali pulih dan menembus 1 juta unit sejak tahun 2012 (sumber: Gaikindo). Namun demikian, penjualan kendaraan bermotor kembali mengalami kontraksi pada tahun 2014 dan 2015. Adapun pada Semester I-2017, penjualan mobil baru belum menunjukan pertumbuhan secara signifikan dengan pertumbuhan relatif landai sebesar 0,3% menjadi 534 ribu unit dibandingkan dengan Semester I-2017 sebesar 532 ribu unit. (sumber: Gaikindo), sementara penjualan sepeda motor baru masih mengalami perlambatan pertumbuhan dimana jumlah penjualan motor baru hingga bulan Juni 2017 masih 46% dari total penjualan motor baru sepanjang tahun 2016. Pada Semester I-2017, jumlah motor baru yang terjual sebesar 2,7 juta unit. Melihat tren ini sejak beberapa tahun yang lalu, Perseroan telah mulai menyeimbangkan kegiatan penyalurannya antara pembiayaan sepeda motor dan mobil. Dalam kegiatan penyaluran pembiayaan, Perseroan bekerja sama dengan induk perusahaan, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, dalam skema pembiayaan bersama sebagai salah satu strategi pendanaan Perseroan. Pembiayaan Sepeda Motor Keterangan rata-rata nilai pembiayaan, jangka waktu pembiayaan dan tingkat bunga per tahun untuk sepeda motor baru maupun bekas Perseroan dari 31 Desember 2015 sampai dengan 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Sepeda Motor Baru Rata-Rata Nilai Pembiayaan Rp15 juta Rp16 juta Rp16 juta Rp18 juta Rata-Rata Jangka Waktu Pembiayaan 27 bulan 27 bulan 27 bulan 29 bulan Rata-Rata Tingkat Bunga (% per Tahun) 34%-38% 32%-36% 32%-36% 31%-35% 112

Uraian Sepeda Motor Bekas 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Rata-Rata Nilai Pembiayaan Rp8 juta Rp8 juta Rp8 juta Rp9 juta Rata-Rata Jangka Waktu Pembiayaan 20 bulan 20 bulan 20 bulan 21 bulan Rata-Rata Tingkat Bunga (% per Tahun) 38%-41% 38%-41% 38%-41% 35%-39% Pergerakan pembiayaan baru untuk sepeda motor baru maupun bekas Perseroan 31 Desember 2015 sampai dengan 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Sepeda Motor Baru Jumlah Pembiayaan (Rp miliar) 11.451 11.612 5.518 5.484 Jumlah Unit (ribuan unit) 778 728 347 313 Pangsa Pasar Sepeda Motor Baru 12,0% 12,3% 11,7% 11,6% Sepeda Motor Bekas Jumlah Pembiayaan (Rp miliar) 6.148 5.583 2.851 3.324 Jumlah Unit (ribuan unit) 776 682 357 356 Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami perlambatan dalam beberapa tahun terakhir ini, Perseroan memutuskan untuk mengambil langkah yang lebih berhati-hati dalam strategi penyaluran pembiayaannya, untuk memastikan agar kualitas aset pembiayaan dapat tetap terkendali. Pada saat yang sama, tekanan pada penjualan sepeda motor nasional pun masih berlanjut dalam beberapa tahun terakhir ini dan terbilang fluktuatif, walaupun masih tetap memiliki potensi karena merupakan bagian dari kebutuhan masyarakat Indonesia. Hingga Semester I-2017, penjualan sepeda motor baru nasional masih mengalami tekanan, terkoreksi 9% menjadi 2,7 juta unit (sumber: AISI). Pertumbuhan ekonomi yang belum sesuai dengan ekspektasi serta daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih menjadi beberapa penyebab kontraksi tersebut. Namun demikian, terdapat optimisme bahwa ketika kondisi perekonomian semakin stabil, maka penjualan sepeda motor akan kembali pulih. Lebih lanjut, setelah sempat mencatatkan perlambatan pada tahun 2015, penyaluran sepeda motor baru Perseroan kembali mencatatkan pertumbuhan pada tahun 2016 menjadi Rp11,6 triliun. Secara unit, Perseroan membiayai 728 ribu unit, sehingga bilamana dibandingkan dengan penjualan nasional, pangsa pasar Perseroan tercatat sebesar 12,3%. Secara keseluruhan, penyaluran pembiayaan untuk sepeda motor Perseroan mencapai Rp17,2 triliun pada tahun 2016. Lebih lanjut pada Semester I-2017, Perseroan dapat mempertahankan penyaluran pembiayaan sepeda motor pada level Rp8,8 triliun, yang terutamanya ditopang oleh pertumbuhan sepeda motor bekas di tengah persaingan yang semakin ketat pada pada portofolio sepeda motor baru. Adapun pangsa pasar Perseroan pada Semester I-2017 tercatat sebesar 11,6%, stabil bilamana dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Pembiayaan Mobil Pembiayaan Perseroan untuk kepemilikan mobil memiliki kecenderungan meningkat dari komposisi keseluruhan jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan. Keterangan rata-rata nilai pembiayaan, jangka waktu pembiayaan dan tingkat bunga per tahun untuk mobil baru maupun bekas Perseroan dari 31 Desember 2015 sampai dengan 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: Uraian 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Mobil Baru Rata-Rata Nilai Pembiayaan Rp143 juta 155 juta 156 juta Rp161 juta Rata-Rata Jangka Waktu Pembiayaan 46 bulan 47 bulan 47 bulan 49 bulan Rata-Rata Tingkat Bunga (% per Tahun) 15%-18% 15%-18% 15%-18% 15%-18% Mobil Bekas Rata-Rata Nilai Pembiayaan Rp 91 juta Rp 91 juta Rp 90 juta Rp 91 juta 113

Uraian 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Rata-Rata Jangka Waktu Pembiayaan 36 bulan 37 bulan 37 bulan 37 bulan Rata-Rata Tingkat Bunga (% per Tahun) 20%-22% 20%-22% 20%-22% 19%-21% Pergerakan pembiayaan baru untuk mobil baru maupun bekas Perseroan dari 31 Desember 2015 sampai dengan 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: Uraian Mobil Baru 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Jumlah Pembiayaan (Rp miliar) 7.126 7.371 3.332 3.596 Jumlah Unit (ribuan unit) 50 48 21 22 Pangsa Pasar Mobil Baru 4,9% 4,5% 4,0% 4,2% Mobil Bekas Jumlah Pembiayaan (Rp miliar) 5.533 5.614 2.839 2.871 Jumlah Unit (ribuan unit) 61 62 32 31 Pada tahun 2016, penyaluran pembiayaan atas mobil baru Perseroan dapat kembali mencatatkan pertumbuhan menjadi Rp7,4 triliun dari sebelumnya Rp7,1 triliun pada tahun 2015. Penyaluran pembiayaan untuk mobil bekas mencapai Rp5,6 triliun, sehingga secara keseluruhan, pembiayaan mobil Perseroan mencapai Rp13,0 triliun. Sementara itu pada Semester I-2017, penyaluran pembiayaan mobil mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,8% menjadi Rp6,5 triliun bila dibandingkan dengan Semester I-2016 yang sejumlah Rp6,2 triliun. Pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan mobil terutamanya dikontribusi oleh pembiayaan mobil baru, seiring dengan masih stabilnya pertumbuhan penjualan indsutri mobil baru Tanah Air. Adapun pangsa pasar mobil baru mencapai 4,2% pada Semester I-2017, naik sedikit dari periode yang sama tahun 2016 yang sebesar 4,0%. Pendapatan Pembiayaan Pendapatan pembiayaan merupakan pendapatan bunga yang diterima dari konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan kendaraan bermotor. Perseroan mengakui pendapatan pembiayaan dari amortisasi bunga tiap bulan dikurangi dengan beban bunga yang merupakan kesepakatan kerjasama pembiayaan dengan pihak lain berdasarkan tingkat bunga efektif. Rincian pendapatan pembiayaan Perseroan berdasarkan produk dari 31 Desember 2015 sampai dengan 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah, kecuali %) Uraian 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2016 2017 Pembiayaan Konsumen 7.891.203 7.340.184 3.767.189 3.484.269 Dikurangi: bagian pendapatan pembiayaan yang dibiayai pihak berelasi 2.954.241 2.620.703 1.376.233 1.157.682 Jumlah Pendapatan Pembiayaan Konsumen 4.936.962 4.719.481 2.390.956 2.326.587 Marjin Murabahah 877.381 1.604.313 669.115 1.164.288 Sewa Pembiayaan 264.454 191.523 106.432 59.404 Jumlah Pendapatan Pembiayaan 6.078.797 6.515.317 3.166.503 3.550.279 Pendapatan pembiayaan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 mencapai Rp3.550.279 juta, naik sebesar 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Kenaikan terutama disebabkan oleh adanya pertumbuhan pada kegiatan penyaluran pembiayaan Perseroan. Pendapatan pembiayaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 mencapai Rp6.515.317 juta, naik sebesar 7% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp6.078.797 juta. Kenaikan pendapatan pembiayaan terutama disebabkan oleh adanya perubahan pada komposisi pembiayaan atas kendaraan bekas. 114

Jumlah Pembiayaan Baru Uraian 31 Desember 30 Juni (dalam miliar Rupiah, kecuali ribu Unit) 2015 2016 2016 2017 Rupiah Unit Rupiah Unit Rupiah Unit Rupiah Unit Sepeda Motor Baru 11.452 778 11.612 728 5.518 347 5.484 313 Sepeda Motor Bekas 6.148 776 5.583 682 2.851 357 3.324 356 Mobil Baru 7.126 50 7.371 48 3.332 21 3.596 22 Mobil Bekas 5.534 61 5.614 62 2.839 32 2.871 31 Barang Durable 270 70 705 183 335 86 404 105 Jumlah 30.528 1.735 30.885 1.703 14.875 843 15.679 826 Hingga tanggal 30 Juni 2017, Perseroan mencatat total pembiayaan baru sebesar Rp15,7 triliun dalam nilai dari 826 ribu kontrak baru. Nilai pembiayaan ini tumbuh 5% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 yang tercatat sejumlah Rp14,9 triliun. Pertumbuhan terutama disumbangkan oleh portofolio pembiayaan sepeda motor bekas yang tumbuh 17% serta mobil yang tumbuh 5% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hingga tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mencatat total pembiayaan baru sebesar Rp30,9 triliun dalam nilai dari 1.703 ribu kontrak baru. Nilai pembiayaan baru ini mencatatkan kenaikan sekitar Rp357 miliar bila dibandingkan tahun 2015. Kondisi makro ekonomi Tanah Air yang masih lambat masih memberikan tekanan pada penyaluran pembiayaan baru Perseroan, terutamanya pada kendaraan baru seiring dengan tergerusnya penjualan sepeda motor dalam negeri. Pemasaran Kegiatan pemasaran memegang peranan sangat penting dalam upaya memperluas basis konsumen, menjaga pangsa pasar dan menghadapi persaingan di masa datang. Dalam melaksanakan kegiatan pemasarannya, Perseroan terus meluaskan layanan jaringan usahanya, dengan tujuan agar dapat menjangkau sebanyak mungkin masyarakat Indonesia. Dengan kondisi pasar otomotif yang masih lesu, strategi di bidang pemasaran dilakukan dengan mempertimbangkan efektivitas, efisiensi, dan manajemen risiko yang tepat. Perusahaan melakukan langkah-langkah perbaikan internal untuk memperkuat model operasional yang lebih efekfif dalam menghadapi tantangan pasar. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan memperkokoh organisasi internal yang fokus ke penjualan dan pelayanan konsumen di kantor cabang. Jaringan Kerja Sebagai perusahaan pembiayaan yang terutama membidik segmen retail atau perorangan sebagai target usaha, Perseroan berupaya untuk terus mengembangkan jaringan usaha dan meningkatkan kualitas layanan. Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan telah memiliki 193 Kantor Cabang, 250 Kantor Perwakilan dan 33 Kios yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan sebagian besar berlokasi di wilayah Jawa dan Bali. Adapun perkembangan jaringan usaha Perseroan dari 31 Desember 2015 sampai dengan 30 Juni 2017 disajikan dalam tabel sebagai berikut: Uraian 31 Desember 30 Juni 2015 2016 2017 Kantor Cabang 201 201 193 Kantor Perwakilan 290 270 250 Kios dan Dealer Outlets 67 52 33 Jumlah Jaringan Usaha 558 523 476 Operasional Pelaksanaan Operasional Perseroan menerapkan kebijakan pemisahan fungsi marketing pemasaran (marketing officer atau MO ) dan fungsi surveyor (credit field officer atau CFO ),dimana MO fokus untuk mendapatkan volume dari dealer dan CFO fokus untuk mendapatkan informasi calon konsumen guna analisa kelayakan. 115

Calon konsumen pembiayaan kendaraan bermotor akan mendatangi dealer atau jaringan usaha Perseroan untuk mendapatkan layanan dari MO, kemudian mengisi Formulir Aplikasi Pengajuan Kredit. Formulir tersebut berisi mengenai data calon konsumen, kondisi pembiayaan, dan rincian atas kendaraan bermotor yang akan dibiayai. Selanjutnya MO mengajukan formulir yang sudah dilengkapi oleh konsumen ke cabang Perseroan untuk dilakukan proses initial data entry. Proses ini bertujuan agar dapat dilakukan pemeriksaan melalui sistem untuk melihat apakah calon konsumen masuk dalam daftar hitam (black list) Bank Indonesia (BI) atau tidak. Jika konsumen tidak termasuk daftar yang dilarang itu, cabang akan menugaskan CFO untuk melaksanakan proses survei, setelah terlebih dahulu membuat janji pertemuan dengan calon konsumen. Tujuan survei ini untuk mengecek keabsahan data calon konsumen dengan cara mengunjungi tempat tinggal atau kantor/tempat usahanya agar mendapatkan informasi yang memadai, yang akan digunakan untuk mendukung analisa kelayakan kredit. CFO juga akan mengumpulkan salinan dokumen persyaratan kredit yang diperlukan dari calon konsumen, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), bukti kepemilikan rumah dan bukti penghasilan. Hasil survei tersebut akan dimasukkan oleh CFO ke dalam perangkat elektronik yang bernama MS2 (Marketing Survey Mobile System) dan dapat diambil melalui sistem yang ada di kantor cabang secara real time. Setelah itu, Komite Kredit akan menganalisa kelayakan calon konsumen berdasarkan hasil survei yang di-generate oleh sistem, untuk mengeluarkan rekomendasi apakah permohonan disetujui atau ditolak dengan kewenangan berjenjang. Atas dasar persetujuan itu, Perseroan dapat mengeluarkan surat pesanan pembelian yang diberikan kepada dealer untuk pembiayaan kendaraan tersebut. Konsumen akan menerima konfimasi melalui pesan singkat (short message system) untuk informasi ini. Jatuh tempo pembayaran angsuran pertama konsumen akan dimulai satu bulan setelah di terimanya persetujuan kredit. Layanan pembiayaan angsuran oleh konsumen dapat dilakukan di seluruh jaringan usaha Adira Finance, maupun melalui fasilitas lainnya seperti melalui mesin ATM Bank Danamon, jaringan PT Pos Indonesia (Persero), maupun jaringan ritel waralaba yang bekerjasama dengan Perseroan. Pada akhir masa tenor pembiayaan ketika konsumen telah melunasi seluruh kewajibannya, maka BPKB yang selama ini dijadikan jaminan pembiayaan akan diserahkan kepada konsumen di kantor cabang. Alur proses di atas terangkum dalam diagram berikut: Penyediaan Alternatif Fasilitas Pembayaran Angsuran Perseroan terus berupaya meningkatkan kenyamanan dan kemudahan konsumen dalam melakukan transaksi dengan Perseroan. Di antaranya, dari sisi pembayaran angsuran. Hingga saat ini, beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen adalah: 116

1. Electronic Data Capture (EDC) Perseroan memanfaatkan jaringan usahanya, termasuk bekerja sama dengan dealer-dealer terpilih dengan menyediakan mesin Electronic Data Capture (EDC). Fasilitas ini diberikan agar konsumen nyaman, aman, dan tepat waktu dalam melakukan pembayaran. 2. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Perseroan juga menyediakan jasa pembayaran angsuran melalui ATM PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3. PT Pos Indonesia (Persero) Perseroan juga sudah menjalin kerja sama dengan badan usaha milik negara PT Pos Indonesia (Persero) untuk melayani konsumen yang secara lokasi bisa dijangkau oleh kantor pos, baik secara on-line maupun off-line. Hal itu tergantung pada tersedianya infrastruktur pada wilayah yang bersangkutan. 4. Jaringan Ritel Waralaba Adira Finance pun menjalin kerja sama dengan jaringan ritel waralaba yang sedang berkembang di Indonesia, yakni Indomaret, Alfamart, Alfamidi dan Dan+Dan (Jabodetabek). Konsumen dapat menikmati kemudahan dalam membayar angsuran di premis jaringan ritel yang tersebar di berbagai lokasi, dan penerimaan angsuran telah berjalan secara online. Sistem Teknologi dan Informasi Besarnya jumlah data yang harus diproses oleh Adira Finance dalam menjalankan operasinya sehari-hari mengharuskan Perseroan memiliki infrastruktur teknologi informasi yang andal, memadai, dan didukung oleh sistem informasi yang sesuai kebutuhandan ukuran bisnis yang dijalankan. Untuk itu, keberadaan teknologi informasi (TI) di lingkungan Adira sangat penting. Perseroan yang bisnis utamanya bergerak di bidang jasa pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor, berhubungan langsung dengan konsumen (end user). Dengan demikian, Perseroan perlu mengedepankan prinsip kecepatan, efisiensi, serta kehati-hatian dan kemudahan layanan bagi konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan memiliki komitmen yang sangat tinggi terhadap pengembangan teknologi informasi. Perubahan organisasi Teknologi Informasi ini menjadi bagian dari rangkaian implementasi komitmen pada Teknologi Informasi yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2004. Cetak Biru Teknologi Informasi Sejak tahun 2004, Perseroan memiliki cetak biru pengembangan teknologi informasi sebagai panduan, yang dimutakhirkan secara berkala. Dengan panduan tersebut, pengembangan TI di lingkungan Perseroan dilakukan secara intensif guna menunjang seluruh proses usaha. Strategi cetak biru tersebut meliputi pengembangan dan pemeliharaan aplikasi, infrastruktur, layanan teknis setelah peluncuran produk, data, keamanan, organisasi anggaran biaya, serta manajemen risiko. Strategi cetak biru tersebut memetakan seluruh inisiatif yang terkumpul di Perseroan terkait perkembangan dan ketersediaan teknologi informasi dalam jangka panjang dan jangka pendek. Untuk merealisasi rencana yang tertuang di dalam cetak biru, Adira Finance telah membangun organisasi yang lengkap dan kuat. Dengan begitu, pengguna jasa dan produk teknologi informasi dapat menikmati produk dan layanan yang maksimal dalam waktu yang cepat. Tata Kelola Teknologi Informasi Seluruh fungsi dan kontrol teknologi informasi Adira Finance telah dibangun mengacu pada standar yang diterapkan untuk perbankan, yaitu Control Objective for Information and Related Technology (COBIT), Information Technology Library, dan PBI No. 9/15/ PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh bank umum. Sejak tahun 2013, Perseroan menambah standar yang ditetapkan untuk teknologi informasi. Standar dimaksud adalah penerapan The Open Group Architecture Foundation (TOGAF) pada proses pembangunan dan pengelolaan Arsitektur TI. 117

Perseroan juga telah melengkapi sistem teknologi informasinya dengan mekanisme pemulihan cepat seandainya terjadi gangguan pada sistem. Kerusakan atau bencana dapat terjadi karena bencana alam seperti banjir dan kebakaran atau kerusakan sistem produksi. Perseroan memahami bahwa kegiatan operasional bisnis tergantung sepenuhnya pada ketersediaan sistem informasi. Untuk menjaga keberlangsungan usaha operasional Perseroan dari masalah yang mungkin terjadi, baik yang disebabkan oleh bencana alam maupun akibat gangguan atau kerusakan yang terjadi pada sistem produksi, maka Direktorat Teknologi Informasi telah membangun beberapa alternatif sistem pengaman yang antara lain dijabarkan sebagai berikut: 1. Membangun konfigurasi server dan database yang andal dengan sistem clustering yang secara cerdas tetap beroperasi di saat sebagian perangkat tidak berfungsi normal. 2. Merancang konsep redundan untuk hardware atau infrastruktur yang kritikal. 3. Membangun Pusat Pemulihan terhadap Bencana (Disaster Recovery Center) di lokasi dengan jarak dan kondisi menurut Standar Keamanan Perseroan (ISO 27001) yang didukung oleh pelaksanaan uji coba perencanaan pemulihan secara berkala yang memungkinkan pengaktifan sarana cadangan di lokasi pemulihan dalam toleransi waktu yang telah disepakati. 4. Membangun rencana keberlangsungan usaha (business continuity plan) untuk melindungi seluruh aset teknologi informasi termasuk personil dan mengujicobanya secara berkala. FASILITAS PEMBIAYAAN DAN KOLEKTIBILITAS PIUTANG Fasilitas pembiayaan konsumen yang diberikan oleh Perseroan dapat digolongkan dengan mempertimbangkan harga kendaraan bermotor, jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan oleh calon nasabah dan tingkat bunga yang dibebankan Perseroan. Dengan demikian, nilai pembiayaan sepeda motor yang dibiayai Perseroan sampai dengan tanggal 30 Juni 2017 rata-rata sebesar Rp9 juta-rp18 juta, sementara untuk mobil adalah rata-rata Rp91 juta-rp161 juta. Jangka waktu fasilitas kredit yang diberikan Perseroan per tanggal 30 Juni 2017 untuk sepeda motor rata-rata 21-29 bulan, sementara untuk mobil rata-rata 37-49 bulan. Sementara itu pengenaan tingkat bunga yang akan dibebankan ke konsumen tergantung pada tingkat persaingan antar perusahaan pembiayaan di daerah setempat. Tingkat suku bunga yang dibebankan dalam pembiayaan konsumen adalah tingkat suku bunga tetap selama masa kontrak. Adapun skema pembiayaan yang diberikan Perseroan pada umumnya adalah berbentuk pembayaran cicilan tetap. Melalui pembayaran cicilan tetap ini, konsumen Perseroan melakukan pembayaran dalam jumlah yang sama setiap bulan atau periode tertentu sesuai dengan perjanjian kredit. Pembayaran dipercepat oleh nasabah dimungkinkan akan tetapi Perseroan menetapkan kebijakan atas pengenaan denda atas jumlah tersisa hutang kepada konsumen atas percepatan pelunasan tersebut. Perseroan mengklasifikasikan tingkat kolektibilitas fasilitas pembayaran berdasarkan jumlah hari keterlambatan atau tunggakan pembayaran yang dilakukan oleh nasabah yaitu: - tunggakan 1 sampai dengan 30 hari - tunggakan 31 sampai dengan 60 hari - tunggakan 61 sampai dengan 90 hari - tunggakan di atas 90 hari Perkembangan tunggakan Perseroan adalah sebagai berikut: Tunggakan Piutang Kendaraan Bermotor (berdasarkan miliar Rupiah) 31 Desember 30 Juni Uraian 2015 % 2016 % 2017 % Tunggakan 1-30 hari 8.171 82% 7.990 84% 10.167 80% Tunggakan 31-60 hari 686 7% 515 5% 1.294 10% Tunggakan 61-90 hari 335 3% 267 3% 435 3% Tunggakan >90 hari 791 8% 698 7% 866 7% Jumlah Tunggakan 9.983 100% 9.470 100% 12.761 100% Jumlah Piutang 46.422 44.449 44.550 Keterangan: Termasuk bagian yang dibiayai melalui skema pembiayaan bersama (joint-financing) dan biaya transaksi yang terkait langsung dengan pemberian pembiayaan. 118

Perseroan tetap berupaya meminimalkan saldo Piutang Tertunggak dengan cara, antara lain (i) meningkatkan intensitas penagihan; (ii) mengoptimalkan dukungan sistem teknologi dan informasi internal; (iii) menerapkan prudent risk management. Meskipun dapat terjadi kenaikan pada waktu tertentu yang umumnya disebabkan oleh faktor seasonal, namun secara keseluruhan, kualitas aset yang masih dapat terkendali dengan baik. Pada tahun 2004, Perseroan menerapkan kebijakan menghapusbukukan portofolio piutang yang telah menunggak lebih dari 270 hari. Penerapan kebijakan tersebut seiring dengan kebijakan Bank Indonesia yang telah diterapkan oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk selaku pemegang saham mayoritas dari Perseroan. Pada pertengahan tahun 2005, kebijakan penghapusbukuan tersebut diganti dari 270 hari menjadi 210 hari seiring dengan perubahan peraturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. B.1.2. PROSPEK USAHA PERSEROAN Industri Sepeda Motor Indonesia dan Prospek Usaha Penjualan Nasional Sepeda Motor Baru (dalam ribuan unit) Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Penjualan sepeda motor baru di Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami tren yang fluktuatif. Dalam kurun waktu 2012-2016, penjualan sepeda motor baru mengalami penurunan CAGR sebesar 3,41%. Kondisi fluktuatif ini disebabkan antara lain oleh kondisi perekonomian maupun kebijakan Pemerintah. Penjualan sepeda motor mengalami puncak di tahun 2014 dalam kurun waktu 2012-2016. Pertumbuhan penjualan sepeda motor dari tahun 2012 sampai dengan 2014 dengan CAGR sebesar 5%. Adapun di tahun 2015, penjualan sepeda motor mengalami penurunan sebesar 18% dan di tahun 2016 juga mengalami penurunan 8% karena pelemahan pada daya beli masyarakat. Berdasarkan data dari AISI, penjualan sepeda motor dari Januari Juni 2017 mencapai 2.701 ribu unit atau setara dengan 46% penjualan sepeda motor di tahun 2016. Pemerintah pada masa pemerintah Presiden Joko Widodo fokus kepada pengembangan infrastruktur dan transportasi umum. Sejalan dengan program tersebut, pembangunan Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) untuk pertama kalinya di Indonesia telah dimulai proses pembangunan sarana transportasi tersebut. Hal tersebut secara tidak langsung akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil. Masyarakat Indonesia, baik di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa masih memiliki ketergantungan yang besar terhadap sepeda motor untuk transportasi. Penjualan sepeda motor di Indonesia lebih didominasi oleh merek-merek Jepang. Adapun pertumbuhan industri sepeda motor berdasarkan merek pada tahun 2012 hingga 2016 dan Juni 2017 adalah sebagai berikut: Uraian 2012 % 2013 % 2014 % 2015 % 2016 % Juni 17 % Honda 4.092.693 57,3 4.700.871 60,5 5.055.510 63,9 4.453.888 68,7 4.440.199 71,4 394.751 74,3 Yamaha 2.433.354 34,1 2.495.796 32,1 2.390.902 30,2 1.798.630 27,8 1.561.344 25,1 122.186 23,0 Suzuki 465.630 6,5 400.675 5,2 275.184 3,5 109.882 1,7 85.308 1,4 8.526 1,6 Kawasaki 131.657 1,8 153.807 2,0 165.231 2,1 115.008 1,8 104.914 1,7 5.915 1,1 Lain-lain 18.252 0,3 19.865 0,3 22.114 0,3 2.747 0,0 23.585 0,4 118 0,0 Jumlah 7.141.586 100,0 7.771.014 100,0 7.908.941 100,0 6.480.155 100,0 6.215.350 100,0 531.496 100,0 Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) 119

Berdasarkan data market share diatas, Honda masih mendominasi pasar sepeda motor di Indonesia dengan 71,4% di tahun 2016. Dominasi tersebut terus ditunjukan dengan peningkatan pada market share disetiap tahunnya. Namun, Yamaha dan Suzuki mengalami tren penurunan dalam hal market share yang menurun dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Market share Yamaha dan Suzuki tercatat sebesar 25,1% dan 1,4% di tahun 2016. Kawasaki dan TVS masih belum dapat mendominasi pasar sepeda motor di Indonesia dengan raihan market share sebesar 1,7% dan 0,4% di tahun 2016. Industri Mobil Indonesia dan Prospek Usaha Penjualan Nasional Sepeda Motor Baru (dalam ribuan unit) Penjualan mobil baru mengalami penurunan sebesar 1,21% CAGR periode 2012-2016. Setelah sempat mengalami tekanan pada tahun 2015 karena pelemahan pada daya beli masyarakat, penjualan mobil baru nasional kembali menguat pada tahun 2016. Dengan pelemahan pada harga komoditas yang terjadi sejak tahun 2012, terjadi pergerakan pada komposisi segmen mobil baru, dimana terjadi peningkatan yang signifikan pada segmen mobil penumpang. Bila pada tahun 2012, komposisi antara segmen penumpang dan komersial adalah 69%:31%, maka pada Semester I-2017, komposisi tersebut telah menjadi 78%:22% (sumber: GAIKINDO). Salah satu pendorong pertumbuhan pada segmen penumpang adalah peluncuran mobil Low Cost Green Car (LCGC) sejak tahun 2013. Sejak saat itu, mobil LCGC masih menjadi salah satu pendorong penjualan mobil baru Tanah Air. Dengan adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia, dimana sekitar 60% penduduk Indonesia berada pada usia produktif, dapat menjadi catalyst pertumbuhan industri mobil baru di Indonesia. B.1.3 TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 Tentang Penyelenggaran Usaha Perusahaan Pembiayaan pada Bab XI, pasal 46 ayat 1 dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan gearing ratio setinggi-tingginya 10 kali. Perseroan telah memenuhi rasio keuangan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam perjanjian utang yang telah diungkapkan Perseroan dalam laporan keuangan Perseroan di dalam Prospektus ini. Gearing Ratio (Pinjaman yang Diterima, Efek Utang yang Diterbitkan-Bersih dan Sukuk Mudharabah/Total Ekuitas) Perseroan berturut-turut pada tahun 2015-2016 dan Juni 2017 adalah sebagai berikut : 30 Desember 30 Juni Uraian (Dalam Rp Miliar) 2015 2016 2017 Pinjaman yang Diterima 11.388 8.447 7.328 Efek Utang yang Diterbitkan - Bersih 9.088 8.433 10.010 Sukuk Mudharabah 831 190 576 Jumlah Ekuitas 4.361 4.977 5.078 Gearing Ratio (kali) 4,9 4,1 4,1 Kondisi gearing ratio Perseroan masih jauh dibawah ketentuan Keputusan Menteri Keuangan, hal ini membuktikan bahwa Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh regulator. 120

B.1.4 PERSAINGAN USAHA Dalam menghadapi persaingan usaha serta kelangsungan dan perkembangan usaha Perseroan di masa mendatang, Perseroan memiliki beberapa strategi usaha sebagaimana diuraikan dibawah ini. a. Fokus kepada Portofolio dengan Tingkat Pengembalian yang Tinggi Perseroan memfokuskan kegiatan pembiayaannya pada aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi dan tetap terus memperhatikan secara khusus kualitas dari aset tersebut. b. Menerapkan Manajemen Risiko dengan Hati-Hati Kajian secara menyeluruh atas kemampuan finansial dari setiap calon konsumen mewajibkan pembayaran minimum atas uang muka. c. Komitmen untuk Produktifitas dan Efisiensi Penyempurnaan sistem dan prosedur secara terus menerus untuk meningkatkan produktifitas, mendukung aktivitas keuangan dan meningkatkan efisiensi. d. Menjaga Hubungan yang Kuat dan Erat Perseroan sangat menyadari bahwa hubungan yang kuat dan erat dengan rekan usaha dan konsumen merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya menjaga hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan, dan kepuasan baik untuk konsumen maupun rekan usaha. e. Optimalisasi Jaringan Usaha Perusahaan terus memaksimalkan fungsi dan kinerja jaringan usahanya agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan rekan usaha. f. Pengembangan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia Perseroan sangat memahami bahwa teknologi informasi dan sumber daya manusia memegang peranan penting untuk mendukung pertumbuhan Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan senantiasa berupaya untuk mengembangkan teknologi informasi dan sumber daya manusianya. g. Sinergi dengan Induk Perseroan, PT Bank Danamon Indonesia Tbk Produk-produk gabungan dan potensi berbasis konsumen dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah menciptakan sinergi usaha yang menakjubkan. h. Diversifikasi Sumber Pendanaan yang Seimbang Perseroan selalu berusaha dalam mencari sumber pendanaan yang stabil dan kompetitif dalam mencukupi kebutuhan pendanaan, selain dengan dukungan penuh dari Induk Perusahaan, Adira Finance juga bergerak ke arah diversifikasi ke berbagai pilihan yang tersedia dalam pasar modal dalam upaya menangkap peluang bisnis yang ada sehingga akan terus terjaga struktur pendanaan yang efektif dan seimbang. Terdapat kurang lebih 200 perusahaan pembiayaan di Indonesia, yang mana hal ini menyebabkan persaingan usaha di industri pembiayaan sangat ketat. Namun demikian, Otoritas Jasa keuangan mencatat pembelian kredit oleh perusahaan pembiayaan sebesar Rp406,3 triliun akhir bulan Juni 2017 (sumber: Laporan Otoritas Jasa Keuangan). Dengan saldo pembiayaan yang sangat besar ini, maka terlihat prospek pertumbuhan industri pembiayaan masih menjanjikan. Saldo piutang pembiayaan Perseroan (tidak termasuk porsi pembiayaan bersama) per akhir bulan Juni 2017 sebesar Rp27,2 triliun atau 6,7% dari total piutang industri pembiayaan konsumen. Dengan pencapaian ini, Perseroan tercatat sebagai salah satu perusahaan yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan di industri pembiayaan di Indonesia. 121

IX. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas Bunga Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar: i. atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi. ii. atas diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi dan tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest). iii. atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi. iv. atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 5% untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 dan 10% untuk tahun 2021 dan seterusnya. Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga obligasi yang diterima oleh Wajib Pajak: i. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia; ii. Dana Pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. 122

X. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah). Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Selain Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tidak ada lagi perjanjian yang dibuat antara para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Susunan dan jumlah porsi serta persentase penjaminan dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek yang djamin secara kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (Rp) Total (Rp) (%) Seri A Seri B Seri C Penjamin Pelaksana Emisi Efek 1. PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia 90.000.000.000 115.000.000.000 40.000.000.000 245.000.000.000 18,85 2. PT Indo Premier Sekuritas 22.000.000.000 217.000.000.000 10.000.000.000 249.000.000.000 19,15 3. PT Mandiri Sekuritas 89.000.000.000 186.000.000.000 15.000.000.000 290.000.000.000 22,31 4. PT RHB Sekuritas Indonesia 12.000.000.000 253.000.000.000 20.000.000.000 285.000.000.000 21,92 5. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 103.000.000.000 122.000.000.000 6.000.000.000 231.000.000.000 17,77 Total 316.000.000.000 893.000.000.000 91.000.000.000 1.300.000.000.000 100,00 Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah, para Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 sebesar Rp200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah). Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah. Selain Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah tidak ada lagi perjanjian yang dibuat antara para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah. Susunan dan jumlah porsi serta persentase penjaminan dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek yang djamin secara kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (Rp) Total (Rp) (%) Seri A Seri B Seri C Penjamin Pelaksana Emisi Efek 1. PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia 35.000.000.000-20.000.000.000 55.000.000.000 27,50 2. PT Indo Premier Sekuritas - 40.000.000.000 11.000.000.000 51.000.000.000 25,50 3. PT Mandiri Sekuritas 10.000.000.000 - - 10.000.000.000 5,00 4. PT RHB Sekuritas Indonesia - 15.000.000.000-15.000.000.000 7,50 5. PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 45.000.000.000-24.000.000.000 69.000.000.000 34,50 Total 90.000.000.000 55.000.000.000 55.000.000.000 200.000.000.000 100,00 Selanjutnya Para Penjamin Emisi Efek yang turut dalam Emisi Obligasi dan Sukuk Mudharabah ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, yang telah diubah dengan No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal yang dimaksud dengan Afiliasi adalah: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris dari pihak tersebut; 123

c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perkendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. Penjamin Pelaksana Emisi Efek (kecuali PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia) dan Penjamin Emisi Efek lainnya dengan tegas menyatakan tidak menjadi pihak terafiliasi atau terasosiasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam Undang Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan dikarenakan keduanya dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama, yaitu Temasek Holdings. 124

XI. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Wali Amanat dan Agen Jaminan : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BNI Building 9 th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta10220 Indonesia Nomor STTD : 01/STTD-WA/PM/1996 tanggal 27 Maret 1996 Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI) Surat Keterangan no. AWAI/01/12/2008 tanggal 17 Desember 2008 Pedoman Kerja : Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, UUPM,Pedoman Operasional Wali Amanat. Surat Penunjukan : No. 164/ADMF/CS/VIII/17 tanggal 22 Agustus 2017, tentang Penunjukkan sebagai Wali Amanat untuk Penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017. Tugas Pokok : Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi dan pengelolaan jaminan fidusia untuk kepentingan Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam-LK no. VI.C.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang,PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah saat ini danselama menjadi Wali Amanat Obligasi dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah yang diterbitkan Perseroan, tidak akan: 1. Mempunyai hubungan kredit kepada Perseroan dalam jumlah melebihi ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LKNo. VI.C.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep- 309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit Dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Perseroan. 2. Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, Sukuk Mudharabah,dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan. 3. Menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat selaku krediturdalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali Amanat, sehingga tidak mampumemenuhi kewajibannya kepada pemegang Efek bersifat utang, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikanketentuan peraturan perundang-undangan yangberlaku di Negara Republik Indonesia. Notaris : Notaris Fathiah Helmi, S.H., Graha Irama, Lantai 6, Suite C Jl. HR Rasuna Said Blok X-1 Kav.1&2 Kuningan Jakarta 12950 Indonesia Nomor STTD : 02/STTD-N/PM/1996 tanggal 12 Februari 1996 Keanggotaan : Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 011.003.027.260958 Asosiasi Pedoman Kerja : Pernyataan Undang-undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. 125

Surat Penunjukan : No. 165/ADMF/CS/VIII/17 tanggal 22 Agustus 2017, tentang Penunjukkan sebagai Notaris untuk Penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2017. Tugas Pokok : Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015, antara lain Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Pengakuan Utang, Perjanjian Agen Jaminan, Akta Jaminan Fidusia dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Perjanjian Penjaminan Emisi Sukuk Mudharabah, serta akta-akta pengubahannya. Akuntan Publik : KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan Plaza 89, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940 Nomor STTD : No. 1171/KM.1/2011 tanggal 18 Oktober 2011 atas nama Haryanto Pedoman Kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Surat Penugasan : No. EL2017071306/ANG/SON/HAS/elr tanggal 14 Juli 2017 Tentang Surat Penugasan Tugas Pokok : Melakukan audit berdasarkan standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan. Konsultan Hukum : Thamrin & Rachman Law Firm, Graha CIMB Niaga, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman kav. 58 Jakarta 12190 Indonesia Nomor STTD : 239/PM/STTD-KH/1999, atas nama Iswira Laksana, SH., M.Si Keanggotaan : Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 99012 Asosiasi Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.- 1/HKHPM/2005 tanggal 18 Februari 2005. Surat Penunjukan : No. 166/ADMF/CS/VIII/17 tanggal 22 Agustus 2017 Tugas Pokok : Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini.konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan.Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan Fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan disini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan bahwa tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal. 126

XII. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH A. Pemesan Yang Berhak Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta lembaga/badan hukum Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan. B. Pemesanan Pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah Pemesanan Pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah harus dilakukan sesuai dengan yang tercantum dalam Prospektus. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (FPPO) dan/atau Formulir Pemesanan Pembelian Sukuk Mudharabah (FPPSu) dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek sebagaimana tercantum pada Bab XV Prospektus mengenai Penyebarluasan Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Mudharabah. Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan FPPO dan/atau FPPSu yang dicetak untuk keperluan ini dan dikeluarkan oleh Penjamin Emisi Efek yang dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan Pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan di atas tidak akan dilayani. C. Jumlah Minimum Pemesanan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya. D. Masa Penawaran Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah Masa Penawaran Obligasi pada tanggal 6 Desember 2017 sampai dengan 7 Desember 2017 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada pukul 16.00 WIB. E. Pendaftaran Obligasi dan/atau Sukuk mudharabah yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini didaftarkan pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) berdasarkan perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah dan/atau Sukuk Mudharabah di KSEI yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah tersebut di KSEI maka atas Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang disimpan KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah. Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam Penitipan Kolektif KSEI. Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek pada tanggal 12 Desember 2017. 2. Konfirmasi Tertulis berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah. 3. Pengalihan kepemilikan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. 4. Pemegang Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang tercatat dalam Rekening Efek berhak atas pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah, pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah, memberikan suara dalam RUPO dan/atau RUPSu, serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasidan/atau Sukuk Mudharabah. 5. Pembayaran Bunga Obligasidan pelunasan Pokok Obligasi kepada pemegang Obligasidan pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah dan pelunasan Dana Sukuk Mudharabahkepada pemegang Sukuk Mudharabah dilaksanakan oleh Perseroan melalui KSEI sebagai Agen Pembayaran melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficial owner) yang menjadi pemegang Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian, sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi dan pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah maupun pelunasan pokok Obligasi dan pelunasan Dana Sukuk Mudharabah yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi, Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah, Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi dan Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pembayaran Pendapatan Bagi 127

Hasil Sukuk Mudharabah dan pelunasan Pokok Obligasi dan pelunasan Dana Sukuk Mudharabah berdasarkan data kepemilikan Obligasi dan Sukuk Mudharabah yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan 6. Hak untuk menghadiri RUPO dan/atau RUPSu dilaksanakan oleh pemilik manfaat Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah atau kuasanya dengan membawa asli surat Konfirmasi Tertulis untuk RUPO dan/atau RUPSu yang diterbitkan oleh KSEI dan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang bersangkutan dibekukan sampai dengan berakhirnya RUPO dan/atau RUPSu. 7. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah wajib menunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang didistribusikan oleh Perseroan. F. Tempat Pengajuan Pemesanan Pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah Pemesan harus mengajukan FPPO dan/atau FPPSU selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XXII Prospektus pada tempat dimana Pemesan memperoleh Prospektus dan FPPO dan/atau FPPSU. G. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah Para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah akan menyerahkan kembali kepada Pemesan 1 (satu) tembusan FPPO dan/atau FPPSu yang telah ditandatangani sebagai tanda terima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. H. Penjatahan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah Penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Apabila jumlah keseluruhan Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang dipesan melebihi jumlah Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah yang ditawarkan, maka penjatahan akan dilakukan sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7. Tanggal penjatahan akan dilakukan pada tanggal 8 Desember 2017. Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan Efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesanan Efek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap Penawaran Umum, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan Efek yang pertama kali diajukan oleh pemesan yang bersangkutan. Penjamin Pelaksana Emisi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan OJK Nomor 36/POJK.04/2014. Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT RHB Sekuritas Indonesia, akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan Bapepam No. VIII.G.12 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7. Tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, paling lambat 30 hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum. I. Pembayaran Pemesanan Pembelian Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, Pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Efek melalui Agen Penjualan tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Emisi Efek selambat-lambatnya tanggal 11 Desember 2017 pukul 11:00 WIB (in good funds) yang ditujukan pada rekening di bawah ini: BANK DBS INDONESIA BANK PERMATA OBLIGASI BANK PERMATA BANK PERMATA BANK PERMATA Cabang Jakarta Mega Kuningan Nomor: 332.003.4016 A/n: PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Cabang Sudirman Jakarta Nomor: 0701528328 A/n: PT Indo Premier Sekuritas Cabang Jakarta Sudirman Nomor: 04001763542 A/n: PT Mandiri Sekuritas Cabang Sudirman Nomor: 4001 763 763 A/n: PT RHB Sekuritas Indonesia Cabang Sudirman Nomor: 04001763984 A/n: PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk 128

BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA BANK MAYBANK INDONESIA SUKUK MUDHARABAH BANK PERMATA SYARIAH BANK PERMATA SYARIAH BANK PERMATA SYARIAH Cabang Jatinegara Nomor: : 2700005359 A/n: PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Cabang Bursa Efek Jakarta Nomor: 2-739-000111 A/n : PT Indo Premier Sekuritas Cabang Arteri Pondok Indah Nomor: 00971134003 A/n: PT Mandiri Sekuritas Cabang Sudirman Nomor: 070 222 7151 A/n: PT RHB Sekuritas Indonesia Cabang Sudirman Nomor: 0970613161 A/n: PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Jika pembayaran dilakukan dengan cek atau bilyet giro, maka cek atau bilyet giro yang bersangkutan harus dapat diuangkan atau ditunaikan dengan segera selambat-lambatnya tanggal 11 Desember 2017 pukul 11:00 WIB (in good funds) pada rekening tersebut di atas. Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban Pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. J. Distribusi Obligasi/Sukuk Mudharabah Secara Elektronik Distribusi Obligasi dan Sukuk Mudharabah secara elektronik akan dilakukan pada tanggal 12 Desember 2017, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan Sertifikat Jumbo Sukuk Mudharabah untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi dan Sukuk Mudharabah pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi dan Sukuk Mudharabah semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dan Sukuk Mudharabah dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi dan Sukuk Mudharabah kepada Penjamin Emisi Efek maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi dan Sukuk Mudharabah semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Efek yang bersangkutan. K. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum A. Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan: 1) terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi: a) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) hari bursa berturut-turut; b) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK; dan 2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: a) mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya; b) menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a); c) menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan d) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut. B. Perseroan yang melakukan penundaan sebagaimana dimaksud pada butir A di atas, dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir 1) poin a), maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan; 129

L. Lain-lain 2) dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali sebagaimana dimaksud dalam huruf a butir 1) poin a), maka Emiten dapat melakukan kembali penundaan masa Penawaran Umum; 3) wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Emiten dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan 4) wajib menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 3) kepada OJK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud. Penjamin Pelaksana Emisi Efek berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi dan Sukuk Mudharabah secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku 130

XIII. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Sehubungan dengan Emisi Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017, telah ditandatangani Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan Sukuk Mudharabah antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk selaku Emiten dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat. Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 dan Pemegang Sukuk Mudharabah dalam rangka Penawaran Umum Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. yang telah terdaftar di OJK dengan Surat Tanda Terdaftar Sebagai Wali Amanat No.01/STTD-WA/PM/1996 tanggal 27 Maret 1996, sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Wali Amanat menyatakan telah melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan dengan memperhatikan ketentuan angka 2 huruf a & b Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, melalui suratnya No. INT/15/7512 Tanggal 6 September untuk Obligasi dan No. INT/15/7652 tanggal 8 September 2017 di mana uji tuntas tersebut paling sedikit meliputi: 1) Penelaahan terhadap Perseroan, meliputi: a) Peninjauan lapangan (inspeksi) terhadap Perseroan dan/atau proyek yg didanai; b) Jumlah dan jenis Efek bersifat utang yang diterbitkan; c) Kemampuan keuangan sebelum penerbitan dan selama umur Efek bersifat utang; d) Risiko keuangan dan risiko-risiko lainnya yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan usaha Perseroan; e) Benturan kepentingan dan potensi benturan kepentingan antara Wali Amanat dan/atau Wali Amanat Sukuk Mudharabah dengan Perseroan; f) Hasil penilaian atas jaminan yang dikeluarkan oelh Penilai (jika menggunakan jaminan) g) Hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh Perusahaan Pemeringkat Efek; dan h) Hal-hal material lainnya yang memilki dampak terhadap kemampuan keuangan Perseroan baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kewajiban Perseroan kepada pemegang Efek bersifat utang; dan 2) Penelaahan terhadap rancangan Kontrak Perwaliamanatan meliputi: a) Penelaahan kesesuaian Kontrak Perwaliamanatan dengan pedoman Kontrak Perwaliamanatan sebagaimana diatur dalam Peraturan ini; dan b) Penelaahan terhadap ketentuan-ketentuan yang dapat merugikan kepentingan pemegang Efek bersifat utang. Wali Amanat menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan, dinyatakan melalui suratnya No. INT/15/7514 tanggal 6 September 2017 untuk Obligasi dan No. INT/15/7654 tanggal 8 September 2017 untuk Sukuk Mudharabah. Wali Amanat Sukuk Mudharabah mempunyai pejabat penanggung jawab dan/atau tenaga ahli di bidang perwaliamanatan dalam penerbitan Sukuk Mudharabah yang mengerti kegiatan-kegiatan yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. 1. Umum PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (selanjutnya disebut BNI ), didirikan di Jakarta pada tanggal 5 Juli 1946. Sebagai Bank Pertama yang secara resmi dimiliki Negara RI, BNI merupakan pelopor terciptanya berbagai produk & layanan jasa perbankan. BNI terus memperluas perannya, tidak hanya terbatas sebagai bank pembangunan, tetapi juga ikut melayani kebutuhan transaksi perbankan masyarakat umum dengan berbagi segmentasinya. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga. BNI menawarkan layanan jasa keuangan terpadu kepada nasabah, didukung oleh perusahaan anak yang bergerak dibidang jasa keuangan, sekuritas, asuransi dan modal ventura. Pada 31 Maret 2017, BNI memiliki total aset sebesar Rp577,5 triliun dan mempekerjakan lebih dari 26.875 karyawan. Untuk melayani nasabahnya, BNI mengoperasikan jaringan layanan yang luas mencakup 1.826 outlet domestik dan 6 cabang luar negeri di New York, London, Tokyo, Hong Kong,Singapura dan Seoul serta 1 Sub Cabang di Osaka, 16.071 unit ATM milik sendiri termasuk 4 ATM di Hongkong dan 2 ATM di SIngapura, 71.000 EDC serta fasilitas Internet banking dan SMS banking. 131

Dalam memberikan layanan Wali Amanat, BNI telah memperoleh Surat Tanda Terdaftar Sebagai Wali Amanat dari Bapepam dengan Nomor 01/STTD-WA/PM/1996 tanggal 27 Maret 1996. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Operasional Gedung BNI BSD Lantai 14 CBD BSD City Lot I No. 5 Jl. Pahlawan Seribu, Lengkong Gudang Serpong, Tangerang Selatan 15310 Telp.: (021) 25541229, 25541230 Fax.: (021) 29411502, 29411512 2. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Wali Amanat Sesuai dengan Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Akta Nomor 35 tanggal 17 Maret 2015 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH Notaris di Jakarta, yang telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Nomor AHU-AH.01.03-0776526 tanggal 14 April 2013, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BNI sebagai berikut: Keterangan Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Saham (Rp) Persentase Kepemilikan Saham (%) Modal Dasar Saham Seri A Dwiwarna Negara Republik Indonesia 1 - - Saham Seri B Negara Republik Indonesia Karyawan Masyarakat (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak) 217.006.399 6.500.267 1.627.548 48.752 65.835.200 493.764 0,35 Total Saham Seri B 289.341.866 2.170.064 1,54 Saham Seri C Negara Republik Indonesia 4.114.570 10.972.187.475 58,84 Perseroan Terbatas (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak) Badan usaha asing (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak) Anggoro Eko Cahyo (Direktur) Imam Budi Sarjito (Direktur) Putrama Wahju Setyawan (Direktur) Bob Tyasika Ananta (Direktur) Adi Sulistyowati (Direktur) Masyarakat (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak ) 1.372.362.823 5.488.185.123 153.526 117.074 116.425 82.891 68.124 514.636 2.058.069 526.041.130 197.265 2,82 Total Saham Seri C 18.359.314.591 6.884.743 98,46 Saham Treasuri 150.100.000 56.288 0,80 Total 18.648.656.458 9.054.807 100,00 Keterangan Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Saham (Rp) 58 44 44 31 26 1,16 0,03 7,37 29.43 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Persentase Kepemilikan Saham (%) Modal Dasar Saham Seri A Dwiwarna Negara Republik Indonesia 1 - - Saham Seri B Negara Republik Indonesia Karyawan Masyarakat (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak) 217.006.399 6.500.267 1.627.548 48.752 65.835.200 493.764 0,35 Total Saham Seri B 289.341.866 2.170.064 1,54 1,16 0,03 132

Keterangan Jumlah Lembar Saham Jumlah Nilai Saham (Rp) Persentase Kepemilikan Saham (%) Saham Seri C Negara Republik Indonesia 10.972.187.475 4.114.570 58,84 Perseroan Terbatas (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak) Badan usaha asing (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak) Anggoro Eko Cahyo (Direktur) Imam Budi Sarjito (Direktur) Putrama Wahju Setyawan (Direktur) Bob Tyasika Ananta (Direktur) Adi Sulistyowati (Direktur) Masyarakat (kepemilikan masing-masing dibawah 5% untuk setiap pihak ) 1.372.362.823 5.488.185.123 153.526 117.074 116.425 82.891 68.124 514.636 2.058.069 526.041.130 197.265 2,82 Total Saham Seri C 18.359.314.591 6.884.743 98,46 Saham Treasuri 150.100.000 56.288 0,80 Total 18.648.656.458 9.054.807 100,00 3. Pengurusan Dan Pengawasan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi BNI berdasarkan akta Nomor 23 tanggal 8 Juni 2017 dan, semuanya dibuat dihadapan Fathiah Helmi, SH, Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut : 58 44 44 31 26 7,37 29.43 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : Hartadi Agus Sarwono (merangkap Komisaris Independen) : Wahyu Kuncoro : Pataniari Siahaan (Komisaris Independen) : Revrisond Baswir (Komisaris Independen) : Ahmad Fikri Assegaf (Komisaris Independen) : Bistok SImbolon : Joni Swastanto : Marwanto Harjowiryono : Achmad Baiquni : Herry Sidharta : Rico Rizal Budidarmo : Anggoro Eko Cahyo : Adi Sulistyowati : Bob Tyasika Ananta : Imam Budi Sarjito : Panji Irawan : Putrama Wahju Setyawan : Catur Budi Harto 4. Kegiatan Usaha Selaku Bank Umum, BNI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang- Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Disamping itu BNI juga melakukan penyertaan pada perusahaan anak dalam berbagai bidang usaha, antara lain: PT BNI Multi Finance Pembiayaan/Financing Perbankan PT BNI Life Insurance Asuransi Jiwa PT BNI Securities dan Entitas Anak Sekuritas/Securities BNI Remittance Ltd. Jasa Keuangan/Financial Service PT BNI Syariah Perbankan 133

Dalam pengembangan Pasar Modal selama 3 Tahun terakhir (2014-2017), PT Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk. ikut berperan aktif, antara lain bertindak sebagai: 1. Wali Amanat (Trustee) pada penerbitan: Adira Dinamika PUB I 2011 Adira Dinamika PUB I 2012 Adira Dinamika PUB II 2013 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Dinamika 2014 Tahap II Adira Dinamika PUB II 2013 Tahap 2 Adira Dinamika PUB II 2014 Tahap 3 Adira Dinamika PUB II 2014 Tahap 4 Adira Dinamika PUB III 2015 Tahap 1 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Dinamika 2015 Tahap 1 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Dinamika 2016 Tahap 2 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Dinamika 2017 Tahap 3 Adira Dinamika PUB III 2015 Tahap 2 Adira Dinamika PUB III 2016 Tahap 3 Adira Dinamika PUB III 2016 Tahap 4 Adira Dinamika PUB III 2017 Tahap 5 Bank Sulut V 2014 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank Muamalat 2012 Tahap 1 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Bank Muamalat 2013 Medium Term Notes Bank Rakyat Indonesia Tahap I Tahun 2014 Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap I Tahun 2015 Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap II Bank Rakyat Indonesia PUB I Tahap III Tahun 2016 Bank Rakyat Indonesia PUB II Tahap I Tahun 2016 Bank Rakyat Indonesia PUB II Tahap II Tahun 2017 BRISyariah Sukuk Mudharobah 2016 Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MTN I) 2015 Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia (MTN II) 2016 Bosowa Multi Finance 2016 (MTN) Bank Kesejahteraan Ekonomi Obligasi Subordinasi I 2016 Century Tokyo Leasing Indonesia (MTN) 2016 LEN Industri (MTN) 2017 Sun Prima Nusantara Pembiayaan (MTN) Tahap I 2017 Sun Prima Nusantara Pembiayaan (MTN) Tahap II 2017 2. Agen Pembayaran dividen saham perseroan publik dan MTN: Promissory Notes Pilar Pualam Investama I Tahun 2015 Promissory Notes Asia Leasure Network I Tahun 2015 PT. Bosowa Multi Finance 2016 3. Agen Pembayaran Dividen Perusahaan Go Public PT. Gudang Garam, Tbk PT. Telkom, Tbk PT. Global Mediacom Tbk 134

4. Mengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) & Agen Penjaminan (Security Agent): Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2013. Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Adira Finance Tahap II Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap 2 Tahun 2013 Obligasi Berkelanjutan II Adira Finance Tahap 3Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan II Adira FinanceTahap 4Tahun 2014 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2015 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap I Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap II Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap III Tahun 2015 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap IV Tahun 2016 Obligasi Berkelanjutan III Adira Finance Tahap V Tahun 2017 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap II Tahun 2016 Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Adira Finance Tahap III Tahun 2017 MTN I Mitsubishi UFJ Lease & Finance Indonesia Tahun 2015 Promissory Notes Pilar Pualam Investama I Tahun 2015 Promissory Notes Asia Leasure Network I Tahun 2015 Prommisory Notes Asia Leisure II Tahun 2016 PT. Bosowa Multi Finance 2016 5. Menyelenggarakan penyimpanan efek (Jasa Kustodian) 5. Tugas Pokok Wali Amanat Sesuai dengan Peraturan No. VI.C.4 dan kemudian ditegaskan lagi di dalam akta Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat antara lain adalah : 1. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; 2. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam huruf a sejak menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dengan Perseroan, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada saat Obligasi telah dialokasikan kepada Pemegang Obligasi; 3. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan; 4. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan kepada OJK. 6. Penggantian Wali Amanat Berdasarkan Akta Perjanjian Perwaliamanatan dengan sendirinya berhenti menjadi Wali Amanat bilamana terjadi salah satu dari hal-hal di bawah ini: 1. Izin usaha bank sebagai Wali Amanatdicabut. 2. Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di PasarModal. 3. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan. 4. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yangberwenang. 5. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya. 6. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. 7. Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali Amanat kecuali dalam hal hubungan afiliasi tersebut karena kepemilikan atau penyertaan modal pemerintah. 8. Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan No.VI.C.3;atau 9. Diberhentikan oleh RUPO sebagaimana diatur dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan. 10. Dalam hal Perseroan tidak membayar imbalan jasa Wali Amanat dan setelah Wali Amanat mengajukan permintaan pembayaran secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam waktu 30 (tigapuluh) Hari Kalender kepada Perseroan, maka Wali Amanat dapat mengajukan permohonan pengunduran diri kepada 135

Perseroan.Permohonan pengunduran diri tersebut harus diajukan 3 (tiga) bulan sebelumnya secara tertulis dengan menyebutkan alasan-alasannya. Atas hal pengunduran diri tersebut Perseroan bertanggung jawab untuk menunjuk Wali Amanat pengganti dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah diterima surat pengunduran diri tersebut. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPO untuk melaporkan kepada Pemegang Obligasi Subordinasi mengenai rencana pengunduran diri Wali Amanat dan mengajukan penunjukan Wali Amanat pengganti yang harus siap memangku jabatannya pada saat efektifnya pengunduran diri Wali Amanat. Wali Amanat baru dapat berhenti bertugas selaku Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan setelah permohonan berhenti tersebut diterima oleh RUPO. Meskipun demikian Perseroan wajib melunasi imbalan jasa terhutang yang timbul sejak imbalan jasa yang belum terbayar sampai dengan berakhirnya masa penunjukan Wali Amanat. 7. Laporan Keuangan BNI Ikhtisar data keuangan penting berikut diekstrak dari dan harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017, 2016 dan 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017, 2016 dan 2015 dan catatan atas laporan keuangan yang terdapat di bagian lain dalam Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Laporan Keuangan tersebut dinyatakan dalam jutaan Rupiah dan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah) Uraian Juni 2017 Juni 2016 Des 2016 Des 2015 ASET Kas 16.870.317 15.486.377 11.167.643 12.890.427 Penempatan pada Bank Indonesia 40.502.943 33.108.258 57.570.940 56.178.271 Penempatan pada bank lain 24.358.686 15.725.705 12.537.848 17.170.413 Tagihan Spot dan Derivatif 276.610 478.045 249.864 440.701 Surat Berharga 95.927.670 78.616.258 85.582.252 55.691.129 Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) 2.611.397 3.308.58 4.277.326 3.666.938 Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) 68.847-1.664.750 376.215 Tagihan akseptasi 16.883.484 11.924.140 14.809.228 10.899.801 Kredit neto 389.620.286 338.240.032 372.781.782 308.337.559 Pembiayaan Syariah 21.933.901 18.522.894 19.936.630 17.410.036 Penyertaan 782.323 59.483 57.169 60.500 Cadangan Kerugian Penurunan Aset Keuangan (16.691.381) (14.457.692) (16.333.343) (11.848.553) Aset tetap dan inventaris 29.968.221 27.107.990 28.425.728 26.348.670 Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris (6.924.801) (6.012.478) (6.453.505) (5.592.076) Aset Non Produktif 545.920 577.765 579.622 570.326 Cadangan kerugian penurunan nilai dan aset non keuangan (251.911) (186.519) (236.139) (187.197) Sewa Pembiayaan Aset Pajak Tangguhan 1.168.419 1.200.112 1.331.508 1.465.453 Aset Lainnya 16.700.927 15.440.621 15.082.577 14.716.675 TOTAL ASET 631.741.461 539.139.574 603.031.880 508.595.288 LIABILITAS Giro 120.016.510 94.516.916 122.076.228 90.763.359 Tabungan 154.297.500 134.945.978 151.784.973 129.364.312 Simpanan berjangka 167.619.433 143.538.171 141.591.883 133.809.209 Dana investasi revenue sharing 21.928.947 18.488.876 20.091.829 16.483.905 Pinjaman dari Bank Indonesia 628.096 838.274 696.094 464.997 Pinjaman dari Bank Lain 11.799.573 6.483.583 10.224.108 4.697.542 Liabilitas Spot dan Derivatif 134.201 260.974 410.870 1.161.557 Utang atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 2.373.062 5.478.989 3.764.961 3.163.142 Utang akseptasi 3.671.585 4.000.612 4.358.537 6.188.258 Surat berharga yang diterbitkan 496.000 7.089.226 7.227.115 7.366.667 Pinjaman yang diterima 34.617.191 25.328.249 32.269.328 22.058.584 Setoran Jaminan 1.225.323 1.022.750 1.310.895 1.212.653 Liabilitas antar kantor 194.891-70.662 - Liabilitas pajak tangguhan - - - - Liabilitas lainnya 19.666.499 14.021.254 17.900.397 13.422.881 Dana Investasi Profit Sharing - - - - TOTAL LIABILITAS 538.668.811. 456.013.852 513.777.880 430.157.066 136

Uraian Juni 2017 Juni 2016 Des 2016 Des 2015 EKUITAS Modal disetor 9.054.807 18.109.614 18.109.614 16.609.656 Tambahan modal disetor 14.568.468 14.568.468 14.568.468 14.568.468 Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya 11.660.028 11.395.223 10.478.738 9.746.491 Selisih kuasi reorganisasi - - - - Selisih restrukturisasi entitas sepengendali - - - - Ekuitas lainnya - - - - Cadangan 2.778.412 8.478.738 2.778.412 8.483.788 Laba/rugi 50.585.686 35.308.372 48.019.910 33.054.162 TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIDISTRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 88.647.401 78.805.608 84.900.335 74.157.737 Transaksi dengan non pengendali 2.256.999 2.256.996 2.256.999 2.256.999 Kepentingan non pengendali 2.168.250 2.063.118 2.096.666 2.023.486 TOTAL EKUITAS 93.072.650 83.125.722 89.254.000 78.483.222 TOTAL LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS 631.741.461 539.139.574 603.031.880 508.595.288 PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Dan Anak Perusahaan Laporan Laba Rugi Konsolidasi (dalam jutaan Rupiah) Uraian 30 Juni 30 Juni 31 Desember 31 Desember 2017 2016 2016 2015 Pendapatan Bunga 23.152.753 20.520.100 43.768.439 36.895.081 Beban Bunga (7.749.115) (6.609.060) (13.773.377) (11.334.885) Pendapatan Bunga Bersih 15.403.638 13.911.040 29.995.062 25.560.196 Pendapatan premi asuransi 3.115.354 2.341.222 5.596.823 3.618.148 Beban Klaim 2.342.645 1.704.118 4.255.262 2.485.134 Pendapatan Premi (Beban Klaim) Bersih 772.709 637.104 1.341.561 1.133.014 Pendapatan (Beban) Bunga Bersih serta Pendapatan Premi Bersih 16.176.347 14.548.144 31.336.623 26.693.210 PENDAPATAN OPERASIONAL SELAIN BUNGA Peningkatan nilai wajar aset keuangan 337.158 973.502 560.515 21.904 Penurunan nilai wajar liabilitas keuangan - - Keuntungan Penjualan Aset Keuangan 432.430 279.888 646.026 279.273 Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realized) 120.723 - - 371.368 Keuntungan dan penyertaan dengan equity method - - - - Dividen - - - - Komisi/propisi/fee dan adiministrasi 3.449.506 3.022.217 6.472.654 5.539.509 Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai 12.431 126.558 318.649 68.178 Pendapatan lainnya 1.281.972 863.382 2.202.403 2.209.260 BEBAN OPERASIONAL SELAIN BUNGA Penurunan Nilai Wajar Aset Keuangan 23.434-43.417 211.390 Peningkatan nilai wajar aset keuangan - - - Keuntungan Penjualan Aset Keuangan - - 279.273 Keuntungan transaksi spot dan derivatif - 542.201 636 371.368 Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 3.789.935 4.867.492 7.984.268 7.400.733 Kerugian terkait risiko operasional 13.820 8.562 16.466 14.377 Kerugian dari penyertaan dengan equity method - - - - Komisi/propisi/fee dan adminstrasi 444.359 457.383 6.472.654 5.539.509 Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) 46.228-187.512 3.703 Beban Tenaga Kerja 4.684.613 4.103.952 8.833.954 7.365.834 Beban Promosi 344.972 320.852 945.652 884.631 Beban Lainnya 4.287.260 3.887.916 8.388.046 7.500.273 Pendapatan (beban) Operasional selain bunga bersih (8.000.401) (8.914.249) (17.232.428) (15.636.232) LABA (RUGI) OPERASIONAL 8.175.946 5.663.895 14.104.195 11.056.978 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 1.026 1.491 2.856 19.058 Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing (81.777) (131.837) 125.006 357.913 Pendapatan (beban) non operasional lainnya (35.284) (3.021) 70.848 32.199 LABA (RUGI) NON OPERASIONAL (116.035) (133.367) 198.710 409.170 LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SEBELUM PAJAK 8.059.911 5.500.528 14.302.905 11.466.148 Pajak Penghasilan (1.587.730) (1.089.543) (2.892.709) (2.325.616) LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK BERSIH 6.472.181 4.410.985 11.410.196 9.140.532 Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 115.635 244.831 304.704 12.278.821 Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 1.199.169 1.553.644 617.784 (556.806) Penghasilan Komprehensif lain tahun berjalan net pajak penghasilan terkait 1.314.804 1.798.475 922.488 11.722.015 TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 7.786.985 6.209.460 12.332.684 20.862.547 Laba yang didistribusikan kepada pemilik 6.413.449 4.371.353 11.338.748 9.066.581 Laba yang didistribusikan kepada kepentingan non pengendali 58.732 39.632 71.448 73.951 TOTAL LABA TAHUN BERJALAN 6.472.181 4.410.985 11.410.196 9.140.532 TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN - - - - 137

Uraian 30 Juni 30 Juni 31 Desember 31 Desember 2017 2016 2016 2015 TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 7.786.985 6.209.460 12.332.684 20.862.547 LABA BERSIH PER SAHAM 344 234 610 487 138

XIV. AGEN PEMBAYARAN Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Akta Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 40 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 33 tanggal 17 Oktober 2017 dan Akta Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 41 tanggal 15 September 2017, sebagaimana diubah berdasarkan Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 No. 34 tanggal 17 Oktober 2017 yang seluruhnya dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di Jakarta yang ditandatangani antara Perseroan dengan KSEI. Pelunasan Pokok Obligasi dan Dana Sukuk Mudharabah dan pembayaran Bunga Obligasi dan Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi dan/atau Perjanjian Agen Pembayaran Sukuk Mudharabah kepada Pemegang Obligasi dan/atau Sukuk Mudharabah melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut: PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lantai 5 Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. (021) 5299 1099 Fax. (021) 5299 1199 139

XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dan Sukuk Mudharabah dapat diperoleh pada kantor para Penjamin Emisi Efek di bawah ini: PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN SUKUK MUDHARABAH PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia (Terafiliasi) DBS Bank Tower, Ciputra World 1, 32nd Floor Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3-5 Jakarta 12940 Tel. (021) 3003 4900 Fax. (021) 3003 4944 PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri, Lantai 28 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Tel. (021) 5263445 Fax. (021) 5275701 PT Indo Premier Sekuritas Wisma GKBI Lantai 7 Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210 Tel. (021) 5793 1168 Fax. (021) 5793 1167 PT RHB Sekuritas Indonesia Wisma Mulia 20th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta 12710, Indonesia Tel. (021) 2970 7088 Fax. (021) 2970 7087 PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Gedung Artha Graha Lantai 18 & 19 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel. (021) 29249088 Fax. (021) 29249150 140

XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan Pendapat Dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance Tahap I Tahun 2017 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance Tahap I Tahun 2017 melalui Prospektus ini, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Thamrin & Rachman. 141

Halaman ini sengaja dikosongkan 142

143 143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN Laporan keuangan Perseroan untuk pada tanggal dan untuk peiode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017, yang terdapat di bagian lain dalam Prospektus ini, telah diaudit berdasarkan standar audit yang ditetapkan IAPI oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers), yang ditandatangani oleh Lucy Luciana Suhenda, S.E., Ak., CPA pada tanggal 17 Oktober 2017 dengan opini Tanpa Modifikasian dengan paragraf penjelasan tentang penerbitan kembali laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2017 dengan komparatif pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 tidak diaudit dan tidak direviu sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dan Penawaran Umum Berkelanjutan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Adira Finance serta untuk menyesuaikan pengungkapan dengan peraturan pasar modal. Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, (partner penanggung jawab: Arief Somantri) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dalam laporannya tertanggal 8 Februari 2017 dengan opini audit wajar tanpa modifikasian. Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut telah diaudit oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja, firma anggota Ernst & Young Global Limited, auditor independen, (partner penanggung jawab: Benyanto Suherman) berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dalam laporannya tertanggal 14 Januari 2016 dengan opini audit wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting di bawah ini juga menyajikan informasi keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 yang diambil dari laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan arus kas Perseroan. Informasi keuangan interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016, yang tidak diaudit dan tidak direviu, telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Beberapa informasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 dan periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2016 telah disajikan ulang dan direklasifikasi supaya dapat dibandingkan dengan informasi yang disusun untuk laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017. Lihat Catatan Laporan Keuangan pada tanggal dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2017 No. 43. Reklasifikasi ini tidak diaudit. 161

Halaman ini sengaja dikosongkan 162

163

164

165