Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta material tersebut tidak menyesatkan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta material tersebut tidak menyesatkan."

Transkripsi

1 : : : : : Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan Tanggal Distribusi Secara Elektronik Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia 22 Mei Mei Mei Mei Mei 2017 OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PROSPEKTUS PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN. PT OTO MULTIARTHA ( PERSEROAN ) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT OTO MULTIARTHA Kegiatan Usaha Utama: Pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dan sewa operasi Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Summitmas II, Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Indonesia Telp. (021) Faks. (021) , Website: Jaringan Usaha: 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang tersebar di propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan PENAWARAN UMUM OBLIGASI I OTO MULTIARTHA TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR RP ,- (SATU TRILIUN RUPIAH) ( OBLIGASI ) Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Seri B dan Seri C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ). Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki sebagai berikut: Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2017 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 9 Juni 2018 untuk Seri A, tanggal 30 Mei 2020 untuk seri B dan tanggal 30 Mei 2022 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN GUNA MENJAMIN PEMBAYARAN DARI SELURUH JUMLAH UANG YANG OLEH SEBAB APAPUN JUGA TERUTANG DAN WAJIB DIBAYAR OLEH PERSEROAN KEPADA PEMEGANG OBLIGASI BERDASARKAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN, PERSEROAN AKAN MEMBERIKAN JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG LANCAR DENGAN NILAI JAMINAN MINIMAL SEBESAR 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI YANG TERUTANG. PERSEROAN DENGAN INI BERJANJI DAN MENGIKATKAN DIRI AKAN MEMPERTAHANKAN PADA SETIAP SAAT NILAI JAMINAN TERSEBUT DAN PERSEROAN BERKEWAJIBAN UNTUK MENAMBAH UANG TUNAI JIKA NILAI JAMINAN FIDUSIA BERUPA PIUTANG LANCAR TERSEBUT KURANG DARI 60% (ENAM PULUH PERSEN) DARI NILAI POKOK OBLIGASI YANG TERUTANG SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG TERCANTUM DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI JAMINAN DAPAT DILIHAT PADA BAB XIII PROSPEKTUS INI. PERSEROAN DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI YANG DITUJUKAN SEBAGAI PELUNASAN ATAU DISIMPAN UNTUK KEMUDIAN DIJUAL KEMBALI DENGAN HARGA PASAR, DENGAN KETENTUAN BAHWA HAL TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN 1 (SATU) TAHUN SETELAH TANGGAL PENJATAHAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI PERSEROAN TIDAK DAPAT DILAKUKAN APABILA HAL TERSEBUT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMATUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI HANYA DAPAT DILAKUKAN OLEH PERSEROAN DARI PIHAK YANG TIDAK TERAFILIASI. RENCANA PEMBELIAN KEMBALI WAJIB DILAPORKAN PERSEROAN KEPADA OJK PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM PENGUMUMAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN RENCANA PEMBELIAN OBLIGASI PALING SEDIKIT MELALUI 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG BERPEREDARAN NASIONAL PALING LAMBAT 2 (DUA) HARI KALENDER SEBELUM TANGGAL PENAWARAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DIMULAI. PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI DILAKUKAN MELALUI BURSA EFEK ATAU DI LUAR BURSA EFEK. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ), DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA ( PEFINDO ) DENGAN PERINGKAT: idaa+ (Double A Plus) KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEMERINGKATAN DAPAT DILIHAT PADA BAB XIV PROSPEKTUS INI. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN. KEGAGALAN PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DI ATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUIDITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH RISIKO TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. Obligasi akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia Penawaran Obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (Full Commitment) PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT BCA Sekuritas PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia PT Indo Premier Sekuritas WALI AMANAT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta tanggal 23 Mei 2017 PT Nikko Sekuritas Indonesia (Terafiliasi)

2 PT Oto Multiartha (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 ( Obligasi ) melalui surat No. 050/DIR-OTO/III/2017 tanggal 17 Maret 2017 kepada Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) di Jakarta, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan No beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (selanjutnya disebut UUPM ). Perseroan berencana untuk mencatatkan Obligasi dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah) pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dan PT Bursa Efek Indonesia No. SP-00002/BEI.PP1/ tanggal 15 Maret Apabila syaratsyarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Peraturan No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, Lampiran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( Bapepam dan LK ) No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum ( Peraturan No. IX.A.2 ). Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, pendapat dan laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai fungsi masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, semua pihak terafiliasi tidak diperkenankan memberi keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi (kecuali PT Nikko Sekuritas Indonesia) serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal lainnya dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan Pihak Terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM. Selanjutnya penjelasan mengenai hubungan Afiliasi dapat dilihat pada Bab XI tentang Penjaminan Emisi Obligasi. Penawaran Umum Obligasi ini tidak didaftarkan berdasarkan Undang-Undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah hukum Negara Republik Indonesia menerima Prospektus ini, maka dokumen tersebut tidak dimaksudkan sebagai penawaran umum untuk membeli Obligasi, kecuali bila penawaran pembelian Obligasi tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan serta ketentuan-ketentuan bursa efek yang berlaku di negara atau yurisdiksi di luar wilayah Republik Indonesia tersebut. Perseroan menyatakan bahwa seluruh informasi atau fakta material telah diungkapkan dan informasi atau fakta material tersebut tidak menyesatkan.

3 DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN iii xi I. PENAWARAN UMUM 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM 7 III. PERNYATAAN LIABILITAS 8 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING 13 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN 16 VI. RISIKO USAHA 31 VII. KEJADIAN PENTING YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN 34 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN SUMBER DAYA MANUSIA STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN ASURANSI TRANSAKSI DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN PEMASARAN DAN PERSAINGAN USAHA TEKNOLOGI INFORMASI TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN PROSPEK USAHA STRATEGI BISNIS PERSEROAN TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE / GCG) TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY / CSR) 82 IX. EKUITAS 84 X. PERPAJAKAN 85 i

4 XI. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI 86 XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL 87 XIII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 90 XIV. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI HASIL PEMERINGKATAN SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG RATING OUTLOOK RATING RATIONALE 104 XV. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT 106 XVI. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT UTANG 113 XVII. AGEN PEMBAYARAN 116 XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FPPO 117 XIX. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 119 XX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 133 ii

5 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : Berarti: (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; (b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur atau komisaris dari pihak tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota direksi atau komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Agen Pembayaran : Berarti KSEI, yang membuat Perjanjian Agen Pembayaran dengan Perseroan, yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi termasuk Denda (jika ada) dan/atau bonus tambahan (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Agen Pembayaran. Bank Kustodian : Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari OJK untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Bapepam : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Bapepam dan LK : Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Bunga Obligasi : Berarti tingkat bunga Obligasi per tahun yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Bursa Efek : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka, yang dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ), berkedudukan di Jakarta Selatan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya. Daftar Pemegang Rekening : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI yang memuat keterangan antara lain: nama, jumlah, kepemilikan Obligasi, status pajak dan kewarganegaraan Pemegang Obligasi berdasarkan data-data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI. iii

6 Denda : Berarti sejumlah dana yang wajib dibayar akibat adanya keterlambatan kewajiban pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi yaitu sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian, sejak hari keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) hari. Dokumen Emisi : Berarti Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Utang, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, Prospektus dan dokumendokumen lainnya yang dibuat dalam rangka Penawaran Umum ini. Efek : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan hutang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek dan setiap derivatif Efek, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Emisi : Berarti penerbitan Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum. Entitas Anak (jika ada) : Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung atau ii) apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang atas saham dengan hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan Entitas Anak atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia. Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi atau FPPO : Berarti formulir yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Obligasi. Force Majeure : Berarti banjir, gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, perang atau huru hara di Indonesia yang mempunyai akibat negatif secara material terhadap kemampuan masing-masing pihak untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. Gearing Ratio : Berarti rasio yang dihitung dengan membandingkan jumlah pinjaman yang diterima dan utang obligasi (jika ada) dengan jumlah ekuitas. Sesuai dengan PMK No. 84/PMK.012/2006, Gearing Ratio yang ditetapkan untuk perusahaan pembiayaan adalah tidak lebih dari 10 (sepuluh) kali. Harga Penawaran : Berarti sebesar 100% (seratus persen) dari nilai Pokok Obligasi. Hari Bursa : Berarti hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan Efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia dan ketentuan-ketentuan Bursa Efek tersebut. Hari Kalender : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan Gregorius Calendar tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang sewaktu-waktu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa. Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa. Jaminan : Berarti jaminan untuk menjamin pelunasan jumlah terutang sesuai dengan ketentuan Perjanjian Perwaliamantan. iv

7 Kantor Pemasaran : Berarti perpanjangan kantor cabang Perseroan dalam melakukan penetrasi pasar yang membantu Perseroan untuk memasarkan jasa pembiayaan dan menerima pembayaran angsuran di daerah-daerah yang belum terjangkau cabang induk. Kegiatan Usaha : Berarti setiap kegiatan operasional, yang dilakukan langsung oleh Perseroan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan. Konfirmasi Tertulis : Berarti konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI, atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan Rekening Efek dengan Pemegang Obligasi dan konfirmasi tersebut menjadi dasar bagi Pemegang Obligasi untuk mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi. Konfirmasi Tertulis Untuk RUPO atau KTUR : Berarti surat konfirmasi kepemilikan Obligasi yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPO atau meminta diselenggarakannya RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI. KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam Emisi bertugas sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran dan mengadministrasikan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi. Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan harta yang berkaitan dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar Modal, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian. Manajer Penjatahan : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penjatahan Obligasi yaitu PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. Masa Penawaran : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan Obligasi sebagaimana diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi, yaitu paling kurang 1 (satu) Hari Kerja dan paling lama 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan Efek di Bursa Efek selama paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam masa Penawaran Umum, maka Perseroan dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran Umum untuk periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan Efek dimaksud. Masyarakat : Berarti pemodal yaitu perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/Badan Asing baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/berkedudukan di luar negeri. Obligasi : Berarti surat berharga bersifat hutang dengan nama Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017, yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo, dan akan dicatatkan di Bursa Efek dan didaftarkan di KSEI. Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Seri B dan Seri C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ). Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki sebagai berikut: v

8 Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing seri Obligasi dan/atau pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Otoritas Jasa Keuangan atau OJK : Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No. 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Pemegang Obligasi : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam: a. Rekening Efek pada KSEI; b. Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek. Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Pemeringkat : Berarti Perusahaan Pemeringkat Efek yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK yang telah disetujui oleh Wali Amanat sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11. Pemerintah : Berarti Pemerintah Republik Indonesia. Penawaran Awal : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal yang bertujuan untuk mengetahui minat calon pembeli atas Obligasi yang akan ditawarkan termasuk perkiraan harga penawaran Obligasi dan Sukuk Mudharabah (jika ada) sesuai dengan Peraturan No. IX.A.8 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-41/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Tentang Prospektus Awal Dan Info Memo dan dengan memperhatikan Peraturan No. IX.A.2. Penawaran Umum : Berarti kegiatan penawaran Obligasi yang dilakukan oleh Perseroan untuk menjual Obligasi kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM. vi

9 Penawaran Umum Obligasi : Berarti kegiatan Penawaran Umum Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 dengan jumlah pokok sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah), dengan mengacu ke Peraturan No. IX.A.2. Pengakuan Utang : Berarti pengakuan utang Perseroan sehubungan dengan Obligasi, sebagaimana tercantum dalam akta Pengakuan Hutang Obligasi No. 16 tertanggal 9 Mei 2017 yang dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH, Notaris di Jakarta. Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM. Penjamin Emisi Obligasi : Berarti pihak-pihak yang membuat kontrak dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum atas nama Perseroan dan melakukan pembayaran hasil Emisi Obligasi kepada Perseroan, berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Nikko Sekuritas Indonesia sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi : Berarti pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan Penawaran Umum, yang dalam hal ini adalah PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas dan PT Nikko Sekuritas Indonesia sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Peraturan No. VI.C.3 : Berarti Peraturan No. VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan. Peraturan No. VI.C.4 : Berarti Peraturan No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 06 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang. Peraturan No. IX.A.1 : Berarti Peraturan No. IX.A.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-690/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran. Peraturan No. IX.A.2 : Berarti Peraturan No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Peraturan No. IX.C.11 : Berarti Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-712/BL/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Pemeringkatan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk. Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 Peraturan OJK No.9/POJK.04/2017 Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 : Berarti Peraturan OJK No. 7/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Dokumen Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, dan/atau Sukuk. : Berarti Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 tanggal 14 Maret 2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dan Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum Efek Bersifat Utang. : Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. : Berarti Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. vii

10 Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi : Berarti Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. : Berarti Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. : Berarti Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. : Berarti Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. : Berarti Akta Perjanjian Agen Pembayaran No. 38 tertanggal 16 Maret 2017 yang dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH, Notaris di Jakarta. : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI perihal Pendaftaran Obligasi di KSEI SP-0015/PO/KSEI/0317 tertanggal 16 Maret 2017 yang dibuat di bawah tangan bermaterai cukup. : Berarti perjanjian yang telah dibuat antara Perseroan dan PT Bursa Efek Indonesia perihal pencatatan efek dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. SP-00002/BEI.PP1/ tanggal 15 Maret 2017 yang dibuat dibawah tangan bermaterai cukup. : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi No. 40 tertanggal 16 Maret 2017 juncto addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No.2 tanggal 3 April 2017 juncto Addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi No. 17 tanggal 9 Mei 2017, yang ketiganya dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH, Notaris di Jakarta. Perjanjian Perwaliamanatan : Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 39 tertanggal 16 Maret 2017 juncto addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 1 tanggal 3 April 2017 juncto Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi No. 15 tanggal 9 Mei 2017, yang ketiganya dibuat dihadapan Dedy Syamri, SH, Notaris di Jakarta. Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 dan Peraturan No. IX.A.1, berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan. Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan angka 4 Peraturan No. IX.A.2 yaitu: Pernyataan Pendaftaran dapat menjadi efektif dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1). atas dasar lewatnya waktu, yakni: a). 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait b). dengan Penawaran Umum; atau 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LK dipenuhi; atau 2). atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. Dalam Emisi, Pernyataan Pendaftaran harus telah menjadi efektif selambatlambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal laporan keuangan terakhir yang diperiksa Akuntan sebagaimana dimuat dalam Prospektus. viii

11 Perseroan : Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini adalah PT Oto Multiartha, berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Selatan. Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Obligasi, Perantara Pedagang Efek dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal. Piutang Lancar : Berarti piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan yang tidak menunggak pembayarannya melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender terhitung setelah tanggal jatuh tempo kewajiban pembayaran yang terakhir. PMK No. 84/PMK.012/2006 : Berarti Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan. Pokok Obligasi : Berarti berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi sesuai dengan Seri Obligasi yang secara keseluruhan bernilai nominal sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah). Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan dengan pelunasan Pokok Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Prospektus : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum atas Obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dengan tujuan agar masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017 Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan Prospektus mengenai fakta-fakta dan pertimbanganpertimbangan yang paling penting yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi sesuai dengan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017. Rekening Efek : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI atau Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan kontrak pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi. RUPO : Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi. Satuan Pemindahbukuan : Berarti satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Sertifikat Jumbo : Berarti bukti penerbitan Obligasi yang disimpan dalam penitipan kolektif di KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Tanggal Distribusi : Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo hasil Penawaran Umum beserta bukti kepemilikan Obligasi yang wajib dilakukan kepada pembeli Obligasi dalam Penawaran Umum, yang akan didistribusikan secara elektronik paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal Penjatahan. Tanggal Emisi : Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan tanggal pembayaran hasil Emisi Obligasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan. ix

12 Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi : Berarti tanggal dimana jumlah Pokok Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal pembayaran seluruh nilai Pokok Obligasi kepada Perseroan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi (in good funds). Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi : Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. Tanggal Pencatatan : Berarti tanggal pencatatan Obligasi untuk diperdagangkan di Bursa Efek, yang wajib dilaksanakan paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah Tanggal Distribusi. Tanggal Penjatahan : Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi. Undang-Undang Pasar Modal atau UUPM : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan-peraturan pelaksanaannya. Undang-undang Perpajakan : Berarti Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara perpajakan, sebagaimana diubah dengan Undang-undang No. 9 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Undang-undang dan Tata Cara Perpajakan, dan terakhir diubah dengan Undangundang No. 6 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, serta perubahan-perubahan lainnya di kemudian hari. Wali Amanat : Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal yang dalam hal ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta Selatan, atau pengganti haknya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. x

13 RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, dan harus dibaca bersama-sama dengan, keterangan yang lebih terperinci dan laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat berdasarkan fakta dan pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah kecuali dinyatakan lain dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. 1. PERSEROAN Umum Perseroan berkedudukan di Jakarta didirikan dengan nama PT Manunggal Multi Finance berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Manunggal Multi Finance No. 245 tanggal 28 Maret 1994 yang dibuat di hadapan Wiwiek Widjajanti, SH., Kandidat Notaris, pengganti dari Ny. Erly Soehandjojo, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C HT TH.94 tanggal 16 April 1994 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 718/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal 3 Mei 1994, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60 tanggal 29 Juli 1994 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4902/1994. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir termuat dalam akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 98 tanggal 29 Juni 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 14 ayat 4 (tugas dan wewenang direksi), pasal 18 (rapat dewan komisaris) anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 1 Juli 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 1 Juli Perseroan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha dan telah memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Manunggal Multi Finance. Berdasarkan Surat Direktur Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan a.n. Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. S-6316/LK/1995 tanggal 5 Desember 1995 tentang Perubahan Pengurus, Modal Dasar, Pemegang Saham dan Nama PT Manunggal Multi Finance, Usaha Lembaga Pembiayaan atas nama PT Manunggal Multi Finance yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994 dinyatakan tetap berlaku bagi Perseroan. Visi dan Misi Perseroan Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan memiliki visi menjadi perseroan pembiayaan yang terkemuka di Indonesia dengan menciptakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh stakeholder dan misi memberikan kemudahan fasilitas kredit kendaraan bermotor yang terjangkau dan dapat diandalkan melalui kerjasama yang saling menguntungkan serta berkesinambungan dengan mitrabisnis dan melakukan pengelolaan bisnis yang prima. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Perseroan Terakhir Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan terakhir pada tanggal Prospektus ini diterbitkan sebagaimana termaktup dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 39 tanggal 22 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan bukti penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 22 Maret 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor (pasal 4 ayat 2). Susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut: xi

14 Keterangan Saham Seri A Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp) % Saham Seri B Saham Seri A Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Saham Seri B Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor PT Summit Auto Group ,9% Sumitomo Mitsui Banking ,1% Corporation PT Sinar Mas Multiartha Tbk ,0% Jumlah Modal Disetor ,0% Jumlah Saham dalam Portepel Catatan: Saham Seri A merupakan saham preferen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, sedangkan saham Seri B merupakan saham biasa. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. Setiap saham Seri A dan saham Seri B memberikan hak-hak yang sama dan sederajat kepada pemiliknya, kecuali dengan tegas ditentukan lain. Para pemegang saham Seri A berhak untuk menerima dividen non-kumulatif lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain dalam jumlah yang akan ditentukan oleh RUPS. Seluruh sisa dividen, setelah dikurangi dividen terlebih dahulu untuk para pemegang saham Seri A, merupakan hak seluruh pemegang saham Seri B. Strategi Bisnis Perseroan Perseroan memiliki 8 strategi dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, yaitu: 1. Fokus pada nasabah individual. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dan dealer. 3. Cost leadership. 4. Meningkatkan kualitas dan mengembangkan sumber daya manusia Perseroan. 5. Meningkatkan dan mengembangkan teknologi informasi. 6. Meningkatkan jumlah pembiayaan kendaraan bermotor roda empat dengan prinsip kehati-hatian. 7. Meningkatkan jaringan dan sarana pembayaran oleh nasabah. 8. Membentuk call centre untuk mendukung manajemen penagihan. Pemasaran Dalam melakukan startegi Pemasaran, Perseroan menerapkan hal-hal sebagai berikut: 1. Meningkatkan pembiayaan kendaraan bekas pakai; 2. Mengembangkan kualitas sumber daya khususnya dalam penerapan manajemen risiko kredit; 3. Kerjasama yang berkesinambungan dengan mitra dealer; 4. Memperluas jaringan usaha perseroan; dan 5. Meningkatkan layanan kepada nasabah. Prospek Usaha Selama dasawarsa terakhir, industri kendaraan bermotor roda empat di Indonesia berkembang sangat pesat khususnya dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor antara lain: - Kondisi politik yang kondusif; - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik secara umum yang berdampak pada meningkatnya daya beli pelanggan; - Banyaknya produk dan jenis mobil yang diluncurkan beberapa tahun terakhir yang harganya relatif lebih terjangkau oleh masyarakat Indonesia; - Kondisi transportasi publik di Indonesia masih kurang memadai. Sektor usaha pembiayaan konsumen itu sendiri memperlihatkan pertumbuhan investasi dari waktu ke waktu. Sejalan dengan perkembangan tersebut, Perseroan memiliki prospek usaha yang baik antara lain karena Perseroan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan masih terbukanya peluang pasar pembiayaan konsumen di Indonesia. xii

15 Penjelasan lebih lanjut mengenai prospek usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIII Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha, Kecenderungan dan Prospek Usaha. Risiko Usaha Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Di bawah ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dan dapat berpengaruh terhadap kinerja dan prospek Perseroan serta risiko-risiko yang dapat dihadapi oleh Pemegang Obligasi. Risiko yang dihadapi oleh Perseroan: 1. Risiko Pembiayaan 2. Risiko Dukungan Dana 3. Risiko Operasional 4. Risiko Strategi 5. Risiko Aset dan Liabilitas 6. Risiko Kepengurusan 7. Risiko Tata Kelola 8. Risiko Persaingan 9. Risiko Peraturan Pemerintah dan Peraturan Internasional 10. Risiko Kepatuhan Risiko yang dihadapi investor Pemegang Obligasi adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian obligasi sebagai investasi jangka panjang. 2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran Bunga atau hutang Pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. Ringkasan Data Keuangan Ringkasan laporan keuangan Perseroan penting di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada laporan keuangan Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan Posisi Keuangan (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Total Aset Total Liabilitas Total Ekuitas xiii

16 Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Pendapatan Beban ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Laba sebelum pajak penghasilan Laba bersih tahun berjalan Laba komprehensif tahun berjalan Rasio - Rasio Penting Keterangan Ketentuan yang diwajibkan OJK / Perjanjian Kredit (dalam persentase, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan n/a 15,2% 17,1% 15,4% 9,8% -8,9% Beban n/a 15,0% 15,1% 38,4% 9,6% -26,3% Laba sebelum pajak penghasilan n/a 16,1% 28,2% -39,3% 10,3% 110,7% Laba tahun berjalan n/a 15,2% 29,3% -34,4% 2,7% 117,1% Laba Komprehensif n/a -65,4% 11,9% -4,3% 13,0% 62,5% Total Aset n/a 3,0% 7,4% 24,4% 31,7% 6,5% Total Liabilitas n/a 3,0% 6,5% 28,7% 39,4% 4,1% Total Ekuitas n/a 3,2% 11,0% 10,9% 12,5% 12,8% Rasio Permodalan (%) Modal disesuaikan/aset disesuaikan 15% 3 28,69% n/a n/a n/a n/a Rentabilitas (%) Laba Tahun Berjalan/Total Aset 2% 3 2,64% 1,76% 1,46% 2,78% 3,56% Laba Tahun Berjalan/Total Ekuitas 6% 3 8,79% 7,87% 6,76% 11,42% 12,51% NIM >6% 3 9,14% n/a n/a n/a n/a BOPO >80% - <90% 5 88,41% n/a n/a n/a n/a Laba Tahun Berjalan / Jumlah Pendapatan - 12,78% 12,78% 11,58% 20,36% 21,76% Kualitas Pembiayaan Piutang (%) Non Performing Financing <2% 3 0,46% 0,41% 0,27% 0,25% 0,30% Likuiditas (%) Current Ratio >125% - < 150% 4 128,45% n/a n/a n/a n/a Cash Ratio >3% 3 10,79% n/a n/a n/a n/a Solvabilitas Debt to Asset 1 (x) - 0,73 x 0,75 x 0,72 x 0,72 x 0,66 x Gearing Ratio atau Debt to Equity Ratio 2 (x) 10x 3,26 x 3,34 x 3,34 x 2,96 x 2,33 x Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset (%) - 15,41% 13,78% 12,64% 13,63% 16,35% Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) n/a 3,46 x 3,47 x 3,62 x 3,12 x 2,52 x 1.Debt to asset dihitung dari pinjaman yang diterima dan utang obligasi dibagi dengan jumlah aset 2.Gearing Ratio dihitung dengan membandingkan jumlah pinjaman dengan jumlah modal (setelah dikurangi cadangan lindung nilai aru s kas), jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan. Gearing Ratio yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit yang dimiliki Perseroan adalah maksimal 10 kali. Perseroan telah memenuhi persyaratan Gearing Ratio dalam perjanjian kredit dan PMK No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 mengenai batas maksimal gearing ratio. 3. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor. xiv

17 3. PENAWARAN UMUM Ringkasan Penawaran Umum Obligasi adalah sebagai berikut: Nama Obligasi : Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 Jumlah Pokok Obligasi : Obligasi diterbitkan dalam jumlah pokok Obligasi sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah). Jangka Waktu : Seri A : 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender Seri B : 36 (tiga puluh enam) bulan Seri C : 60 (enam puluh) bulan Jaminan Khusus : Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia berupa Piutang Lancar dengan nilai jaminan minimal sebesar 60% (enam puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi. Harga Penawaran : 100% (seratus persen) dari Nilai Nominal Obligasi. Tingkat Bunga Obligasi : Seri A : sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Seri B : sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Seri C : sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Pembayaran Bunga Obligasi dan tanggal jatuh tempo : Setiap 3 (tiga) bulan. Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2017 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo yaitu tanggal 9 Juni 2018 untuk Obligasi Seri A, 30 Mei 2020 untuk Obligasi Seri B dan 30 Mei 2022 untuk Obligasi seri C. Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Distribusi Obligasi secara elektronik (yang juga merupakan Tanggal Emisi), dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari. Satuan Pemindahbukuan : Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Bunga tersebut akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening KSEI pada Tanggal Pembayaran Bunga yang bersangkutan. Satuan Perdagangan Obligasi : Rp ,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. Pembelian Kembali (buy back) : Perseroan dapat melakukan Pembelian Kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar, dengan ketentuan bahwa hal tersebut dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Rencana buy back diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal permulaan penawaran buy back. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya buy back, Perseroan wajib mengumumkan perihal buy back tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia berperedaran nasional. Keterangan mengenai buy back dapat dilihat pada bab XIII mengenai Keterangan Tentang Obligasi. Sinking Fund : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk pelunasan Obligasi ini dengan pertimbangan untuk dapat mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah ditetapkan Perseroan. Peringkat Obligasi : Perseroan telah memperoleh hasil peringkatan atas Obligasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) yaitu: idaa+ (Double A Plus). Wali Amanat : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. xv

18 4. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI Hak-hak Pemegang Obligasi yang antara lain menerima pembayaran Bunga dan/atau pembayaran Pokok Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga dan/atau Tanggal Pembayaran Kembali Pokok Obligasi, dapat dilihat pada Bab XIII mengenai Keterangan Mengenai Obligasi. 5. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT UTANG Persyaratan dan Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XVI Prospektus ini mengenai Tata Cara Pemesanan Efek Bersifat Utang. 6. OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN MELALUI PENAWARAN UMUM Berikut ini merupakan Obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan sampai saat ini: Nama Obligasi Jangka Waktu Nilai Nominal (Rp) Perin gkat Jatuh Tempo Jumlah Yang Masih Terutang per 31 Desember 2016 (Rp) Obligasi Oto Multiartha I Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap 24 bulan ida- 7 Mei Obligasi Oto Multiartha II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap 36 bulan ida 6 Agustus Obligasi Oto Multiartha III Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap 36 bulan ida 17 Maret Seri A: 12 bulan April 2006 Obligasi Oto Multiartha IV Tahun hari ida+ - Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B: 30 bulan Oktober 2007 Seri C: 36 bulan April 2008 Obligasi Oto Multiartha V Tahun 2007 Seri A: 24 bulan Juni ida+ Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B: 36 bulan Juni Seri A: 370 hari Desember Obligasi Oto Multiartha VI Tahun 2009 Seri B: 24 bulan idaa- 11 Desember Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C: 36 bulan Desember Seri A: 370 hari Juni Obligasi Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri B: 24 bulan Juni idaa- Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C: 36 bulan Juni Seri D: 48 bulan Juni Jumlah Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki obligasi yang belum jatuh tempo dan yang masih terutang per 31 Desember Dana dari hasil penerbitan obligasi diatas seluruhnya telah dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya. xvi

19 I. PENAWARAN UMUM PENAWARAN UMUM OBLIGASI I OTO MULTIARTHA TAHUN 2017 DENGAN TARGET DANA YANG DIHIMPUN SEBESAR RP ,- (SATU TRILIUN RUPIAH) Obligasi ini terdiri dari 3 (tiga) Seri, yaitu Obligasi Seri A, Seri B dan Seri C yang masing-masing ditawarkan sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. Obligasi ini memberikan pilihan bagi masyarakat untuk memilih Seri Obligasi yang dikehendaki sebagai berikut: Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo. Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan (3 bulan) sejak Tanggal Emisi, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama masing-masing seri akan dilakukan pada tanggal 30 Agustus 2017 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 9 Juni 2018 untuk Seri A, 30 Mei 2020 untuk Seri B dan tanggal 30 Mei 2022 untuk Seri C yang juga merupakan Tanggal Pelunasan dari masing-masing Seri Pokok Obligasi. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI DARI PEFINDO DENGAN PERINGKAT: idaa+ (Double A Plus) KETERANGAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEMERINGKATAN DAPAT DILIHAT PADA BAB XIV PROSPEKTUS INI. Kantor Pusat: Summitmas II, Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Indonesia Telp. (021) Faks. (021) , Website: PT OTO MULTIARTHA Kegiatan Usaha Utama: Pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha Kantor Cabang: 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang tersebar di propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN. KEGAGALAN PERSEROAN DALAM MENGANTISIPASI DAN/ATAU MENCERMATI RISIKO TERSEBUT DI ATAS DAPAT BERDAMPAK MATERIAL DAN MERUGIKAN TERHADAP KEGIATAN USAHA, KONDISI KEUANGAN, HASIL OPERASI DAN LIKUIDITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI. 1

20 NAMA OBLIGASI Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah Obligasi I Oto Multiartha Tahun JENIS OBLIGASI Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. JUMLAH POKOK OBLIGASI Obligasi diterbitkan dengan jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah). JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu terlama 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri A dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 9 Juni Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri B dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 30 Mei Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri C dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 30 Mei SATUAN PEMINDAHBUKUAN DAN SATUAN PERDAGANGAN Satuan Pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Dalam RUPO tiap-tiap Rp1,- (satu Rupiah) memberikan hak kepada Pemegang Obligasi untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Satuan Perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp ,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian tersendiri yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. HARGA PENAWARAN Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan senilai Rp ,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. PROSEDUR PEMESANAN Prosedur Pemesanan Obligasi dapat dilihat pada Bab XVI Tata Cara Pemesanan Efek Bersifat Utang. BUNGA OBLIGASI Obligasi ini memberikan bunga dengan tingkat bunga tetap sebagai berikut: Seri A : sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Seri B : sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Seri C : sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. 2

21 Rincian tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: No Seri A Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi No Seri B Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi No Seri C Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi 1. Bunga ke-1 30 Agustus Bunga ke-1 30 Agustus Bunga ke-1 30 Agustus Bunga ke-2 30 November Bunga ke-2 30 November Bunga ke-2 30 November Bunga ke-3 28 Februari Bunga ke-3 28 Februari Bunga ke-3 28 Februari Bunga ke-4 9 Juni Bunga ke-4 30 Mei Bunga ke-4 30 Mei Bunga ke-5 30 Agustus Bunga ke-5 30 Agustus 2018 PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) 6. Bunga ke-6 30 November Bunga ke-6 30 November Bunga ke-7 28 Februari Bunga ke-7 28 Februari Bunga ke-8 30 Mei Bunga ke-8 30 Mei Bunga ke-9 30 Agustus Bunga ke-9 30 Agustus Bunga ke November Bunga ke November Bunga ke Februari Bunga ke Februari Bunga ke Mei Bunga ke Mei Bunga ke Agustus Bunga ke November Bunga ke Februari Bunga ke Mei Bunga ke Agustus Bunga ke November Bunga ke Februari Bunga ke Mei 2022 Perseroan dapat melakukan pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar, dengan ketentuan bahwa hal tersebut dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. Rencana buy back diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum tanggal permulaan penawaran buy back. Selambatlambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya buy back, Perseroan wajib mengumumkan perihal buy back tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia berperedaran nasional. Keterangan mengenai buy back dapat dilihat pada bab XIII mengenai Keterangan Tentang Obligasi. PELUNASAN POKOK DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI Pelunasan Pokok dan pembayaran bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran bunga dan Pokok Obligasi sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Kerja, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Kerja berikutnya. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. b. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. c. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, Perseroan harus membayar Denda 1% (satu persen) di atas tingkat bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. Denda tersebut dihitung berdasarkan jumlah 3

22 hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender, sampai dengan pelunasan efektif jumlah denda tersebut diatas. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran. d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. e. Hak suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya. OBLIGASI MERUPAKAN BUKTI UTANG a. Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, semua Obligasi merupakan bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo ditambah dengan Bunga Obligasi termasuk denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan. b. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan. JAMINAN OBLIGASI Obligasi ini dijamin dengan jaminan berupa jaminan fidusia berupa Piutang Lancar dengan nilai jaminan minimal sebesar 60% (enam puluh) persen dari nilai pokok obligasi pada Tanggal Emisi. Keterangan lebih lanjut mengenai Jaminan dapat dilihat pada bab XIII mengenai Keterangan Tentang Obligasi. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan berlaku ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam di dalam Pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan, tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana Obligasi dicatatkan. Penjelasan lebih lanjut dari RUPO dapat dilihat pada Bab XIII Prospektus ini mengenai Keterangan Tentang Obligasi. PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN PERSEROAN Sesuai dengan pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasan-pembatasan dan kewajibankewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi yang dijelaskan lebih lanjut dalam Prospektus ini Bab XIII Keterangan Tentang Obligasi. PEMERINGKATAN Berdasarkan Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 dan Peraturan No. IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo No.RC-174/PEF-DIR/III/2017 tanggal 10 Maret 2017, hasil pemeringkatan atas Penawaran Umum Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 adalah: idaa+ (Double A Plus) Pefindo sebagai lembaga pemeringkatan yang melakukan pemeringkatan untuk Penawaran Umum Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM. 4

23 Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan setiap 1 (satu) tahun sekali selama kewajiban atas Efek tersebut belum lunas, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. IX.C.11. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil pemeringkatan dapat dilihat pada Prospektus ini Bab XIV mengenai Keterangan Tentang Pemeringkat Obligasi. DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana pelunasan Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi Obligasi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Emisi Obligasi, sebagaimana diungkapkan pada Bab XIII Prospektus ini. PERPAJAKAN Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab X Prospektus ini. KELALAIAN (CIDERA JANJI) Sesuai dengan pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan apabila terjadi kelalaian (cidera janji), maka setelah Wali Amanat memberikan pemberitahuan tertulis kepada Perseroan dan Perseroan tidak melakukan perbaikan setelah Perseroan menerima pemberitahuan tertulis tersebut, Wali Amanat berhak membuat pengumuman dalam surat kabar berperedaran nasional dan memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan lebih lanjut dari kelalaian (cidera janji) dapat dilihat pada Bab XIII dalam Prospektus ini. WALI AMANAT Sesuai dengan ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah ditunjuk oleh Perseroan sebagai Wali Amanat yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi ini. Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk International Banking & Financial Institutions Group Plaza Mandiri Lantai 22 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Indonesia Telp. (021) , Faks. (021) HAK-HAK SENIORITAS ATAS UTANG Pemegang Obligasi memiliki hak yang didahulukan terhadap kreditur Perseroan lainnya yang telah ada maupun yang akan ada di masa mendatang, untuk mengambil pelunasan piutang Pemegang Obligasi atas hasil eksekusi obyek Jaminan fidusia untuk kepentingan Pemegang Obligasi. TAMBAHAN HUTANG YANG DAPAT DIBUAT PERSEROAN PADA MASA YANG AKAN DATANG Dalam hal Perseroan berencana untuk menambah pinjamannya di masa yang akan datang, Perseroan berkewajiban untuk menjaga rasio keuangan dan memelihara setiap saat keadaan keuangan Perseroan dalam kondisi sesuai yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan lebih lanjut mengenai syarat dan kondisi yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilihat pada Bab XIII Prospektus ini. 5

24 OBLIGASI YANG TELAH DITERBITKAN PERSEROAN MELALUI PENAWARAN UMUM Berikut ini merupakan Obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan sampai saat ini: Nama Obligasi Jangka Waktu Nilai Nominal (Rp) Perin gkat Jatuh Tempo Jumlah Yang Masih Terutang per 31 Desember 2016 (Rp) Obligasi Oto Multiartha I Tahun 2002 Dengan Tingkat Bunga Tetap 24 bulan ida- 7 Mei Obligasi Oto Multiartha II Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap 36 bulan ida 6 Agustus Obligasi Oto Multiartha III Tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap 36 bulan ida 17 Maret Seri A: 12 bulan 10 hari April 2006 Obligasi Oto Multiartha IV Tahun 2005 Seri B: 30 bulan ida+ 1 Oktober 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C: 36 bulan April Obligasi Oto Multiartha V Tahun 2007 Seri A: 24 bulan Juni ida+ Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri B: 36 bulan Juni Seri A: 370 hari Desember Obligasi Oto Multiartha VI Tahun 2009 Seri B: 24 bulan idaa- 11 Desember Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C: 36 bulan Desember Seri A: 370 hari Juni Obligasi Oto Multiartha VII Tahun 2010 Seri B: 24 bulan Juni idaa- Dengan Tingkat Bunga Tetap Seri C: 36 bulan Juni Seri D: 48 bulan Juni Jumlah Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki obligasi yang masih terutang. Dana dari hasil penerbitan obligasi diatas seluruhnya telah telah dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya. 6

25 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PENAWARAN UMUM Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembiayaan kendaraan bermotor. Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 dan kepada Pemegang Obligasi melalui Wali Amanat sampai dengan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini terpakai seluruhnya. Realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum tersebut wajib pula disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan KSEI. Apabila penggunaan dana hasil Emisi Obligasi akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah terlebih dahulu disetujui oleh RUPO, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015. Apabila dana hasil Penawaran Umum Obligasi belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara dana hasil Penawaran Umum Obligasi tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan. Perseroan juga wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi kepada OJK dan wajib dipertanggungjawabkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015. Dana hasil penawaran umum obligasi Oto Multiartha VII Tahun 2010 dengan tingkat bunga tetap seluruhnya telah dipergunakan sesuai dengan tujuan penggunaan dananya berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana No. 057/Cor- Sec/OTO/VIII/10 tanggal 5 Agustus Sesuai dengan Peraturan OJK No. 9/POJK.04/2017, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan sebelum pajak adalah kurang lebih setara dengan 0,580% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi: a. Biaya jasa penjaminan (underwriting fee) 0,200%; b. Biaya jasa penyelenggaraan (management fee): 0,025%; c. Biaya jasa penjualan (selling fee) 0,025%; d. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal: 0,129% yang terdiri dari; Akuntan Publik: 0,084%; Konsultan Hukum: 0,038%; dan Notaris 0,008%. e. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal: 0,075% yang terdiri dari biaya jasa Wali Amanat: 0,010% dan Perusahaan Pemeringkat Efek: 0,065%; f. Biaya Lain-lain (Pernyataan Pendaftaran, BEI, KSEI, percetakan, iklan dan lain-lain): 0,126%. 7

26 III. PERNYATAAN LIABILITAS Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp juta sesuai dengan laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan, dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pinjaman yang diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Utang pajak penghasilan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL LIABILITAS Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan hak-hak pemegang Obligasi, sehingga tidak terdapat pencabutan dari pembatasan-pembatasan. Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut: 1. PINJAMAN YANG DITERIMA Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman yang diterima Perseroan adalah sebesar Rp juta yang terdiri dari: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Citibank N.A. - Cabang Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd - Cabang Indonesia Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited - Cabang Singapura The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta dan The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Bank of America, N.A., Cabang Tokyo Mitubishi UFJ Trust and Banking Corporation - Cabang Singapura Yen Jepang Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited - Cabang Singapura ING Bank N.V. - Cabang Tokyo dan Development Bank of Japan Inc Deutsche Bank AG - Cabang Tokyo Mizuho Bank, Ltd. dan Shinhan Bank Japan Mizuho Bank, Ltd. dan Korea Development Bank The Norinchukin Bank - Cabang Singapura Jumlah Pinjaman Yang Diterima

27 Berikut ini merupakan keterangan dari masing-masing pinjaman yang diterima oleh Perseroan: No. Pemberi Pinjaman Tipe Fasilitas PT Bank Central Asia Tbk. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. cabang Indonesia Citibank N.A. cabang Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited cabang Singapura The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. cabang Jakarta The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Cabang Jakarta dan The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. Modal kerja berulang Cerukan Modal kerja tidak berulang Modal kerja berulang Modal kerja berulang Modal kerja berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja berulang Modal kerja berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja berulang Modal kerja berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja tidak berulang Jumlah Fasilitas (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Rp Rp Rp Rp Rp Rp USD USD Rp USD JPY USD USD Rp USD USD Jaminan Piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen Jaminan perusahan dari Sumitomo Corporation Jepang Piutang pembiayaan konsumen Tidak dijamin Piutang pembiayaan konsumen Tidak dijamin Tidak dijamin Tidak dijamin Jaminan perusahan dari Sumitomo Corporation Jepang Tidak dijamin Jaminan perusahan dari Sumitomo Corporation Jepang Jaminan perusahan dari Sumitomo Corporation Jepang Piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen Jatuh tempo 6 Januari Desember Agustus Agustus Mei Mei Januari Desember Januari Desember Februari April Oktober Desember

28 No. Pemberi Pinjaman Tipe Fasilitas Bank of America, N.A., cabang Tokyo Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation - cabang Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation cabang Singapura ING Bank N.V. cabang Tokyo dan Development Bank of Japan Inc. Deutsche Bank AG cabang Tokyo Mizuho Bank, Ltd dan Shinhan Bank Japan Mizuho Bank, Ltd dan Korea Development Bank The Norinchukin Bank cabang Singapura PT Bank Mizuho Indonesia Modal kerja tidak berulang Modal kerja berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja berulang Modal kerja tidak berulang Modal kerja berulang Jumlah Fasilitas (dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) USD JPY USD USD USD JPY JPY JPY JPY JPY JPY Rp Rp Jaminan Piutang pembiayaan konsumen Tidak dijamin Tidak dijamin Tidak dijamin Piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen Piutang pembiayaan konsumen Tidak dijamin Tidak dijamin Jaminan perusahaan dari Sumitomo Corporation, Jepang Tidak dijamin Jatuh tempo 8 Agustus April Mei Juli Februari Maret Juli Februari Maret Juni April Maret Januari Januari Januari 2017 Tingkat suku bunga kontraktual setahun atas pinjaman yang diterima berkisar antara 0,97% - 11,25%. Seluruh perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain kecuali yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau anggaran dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur, dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan telah memenuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman dengan kreditur. 2. UTANG PAJAK PENGHASILAN Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki utang pajak penghasilan sebesar Rp juta yang merupakan pajak penghasilan pasal

29 3. LIABILITAS DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO Liabilitas keuangan lainnya yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp juta. Perseroan mengadakan kontrak cross currency swap dengan tujuan lindung nilai atas risiko variabilitas pada arus kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang asing dan tingkat suku bunga atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dengan tingkat suku bunga mengambang. Berikut ini merupakan rincian liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Kontrak cross currency swap The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd. - cabang Jakarta The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - cabang Indonesia PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia Jumlah liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Periode kontrak cross currency swap berkisar antara bulan. Pada tanggal 31 Desember 2016, sisa periode kontrak cross currency swap berkisar antara 1-36 bulan. Perseroan menyetujui untuk membayar bunga dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun untuk mata uang Rupiah yang berkisar antara 8,30% - 13,30% dan menerima bunga dengan tingkat suku bunga mengambang baik untuk mata uang Dolar Amerika Serikat ataupun mata uang Yen Jepang dengan berpatokan pada LIBOR ditambah dengan tingkat marjin yang berkisar antara 0,90% - 1,80%. 4. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Jumlah beban yang masih harus dibayar Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah Rp juta. Berikut ini merupakan rincian atas beban yang masih harus dibayar Perseroan: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pihak Berelasi PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura PT Summit Auto Group PT Sumitomo Mitsui Auto Services 541 Pihak Ketiga Jumlah beban yang masih harus dibayar LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan Perseroan pada 31 Desember 2016 dihitung oleh konsultan independen PT Towers Watson Purbajaga, sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sesuai dengan laporan tanggal 1 Februari Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan mencatatkan saldo liabilitas imbalan-pasca kerja sebesar Rp juta. Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan independen adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto : 8,25% Tingkat kenaikan penghasilan pokok per tahun : 10,00% Pada tanggal 31 Desember 2016, perubahan terhadap salah satu asumsi aktuaria, dengan anggapan asumsi yang lain konstan, akan berdampak kepada liabilitas imbalan pasca kerja Perseroan. Tabel dibawah ini menunjukkan sensitivitas dari asumsi tersebut: 11

30 (dalam jutaan Rupiah) Kenaikan 1% Penurunan 1% Tingkat diskonto : (15.385) Tingkat kenaikan gaji yang akan datang : (16.818) 6. LIABILITAS LAIN-LAIN Per tanggal 31 Desember 2016, jumlah liabilitas lain-lain Perseroan adalah Rp juta, dengan rincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan Jumlah Pihak Berelasi PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 95 PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. 400 PT Bank Sinarmas Tbk Pihak Ketiga Jumlah liabilitas lain-lain KOMITMEN DAN KONTINJENSI Per tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki ikatan penting yang masih berlangsung sebagai berikut: Pada tanggal 24 Juli 2014, Perseroan mengadakan perjanjian dengan Netsol Technologies Ltd (NetSol) terkait konversi sistem operasi bisnis Perseroan. Berdasarkan perjanjian ini NetSol berkewajiban untuk memberikan jasa konsultasi, pengembangan, perizinan dan pengimplementasian sistem kepada Perseroan. Oleh karena itu, Netsol berhak atas imbalan jasa dan Perseroan berkewajiban untuk membayarkan imbalan jasa tersebut. Atas perjanjian ini, tidak ada persyaratan perizinan yang perlu diminta dari otoritas yang berwenang dan tidak terdapat pembatasanpembatasan terkait perjanjian ini. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 jumlah pembayaran yang telah dilakukan Perseroan kepada Netsol adalah Rp Perjanjian ini dapat diakhiri sewaktu-waktu berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan tidak memiliki kontinjensi. MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN, SELAIN YANG DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS-LIABILITAS LAIN KECUALI LIABILITAS-LIABILITAS YANG TIMBUL DARI KEGIATAN USAHA NORMAL PERSEROAN SERTA LIABILITAS-LIABILITAS YANG TELAH DINYATAKAN DI DALAM PROSPEKTUS INI DAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN YANG MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI PROSPEKTUS INI. DARI DOKUMEN-DOKUMEN PERJANJIAN PERSEROAN DENGAN PIHAK KETIGA, TIDAK ADA PEMBATASAN- PEMBATASAN YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI (NEGATIVE COVENANTS). MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA. PADA SAAT PROSPEKTUS INI DITERBITKAN, TIDAK ADA LIABILITAS PERSEROAN YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI. PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016, TIDAK TERDAPAT PELANGGARAN YANG DILAKUKAN PERSEROAN ATAS PERSYARATAN YANG TERDAPAT DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN. SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN BERAKHIR SAMPAI DENGAN EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI KELALAIAN DALAM MELAKUKAN PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA PINJAMAN. 12

31 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Angka-angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada Laporan keuangan Perseroan pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Informasi berikut harus dibaca berkaitan dengan dan secara keseluruhan mengacu pada laporan keuangan Perseroan yang telah diaudit beserta catatan atas laporan keuangan yang dilampirkan di dalam Prospektus ini pada Bab XX mengenai Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Perseroan. LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) Uraian Per Posisi 31 Desember ASET Kas dan setara kas Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - bersih Pihak berelasi Pihak ketiga Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Pihak berelasi Pihak ketiga Pajak dibayar dimuka Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga JUMLAH ASET LIABILITAS Pinjaman yang diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Utang obligasi Utang pajak penghasilan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham Tambahan modal disetor Lindung nilai arus kas (56.563) (47.935) (46.066) 13

32 Uraian Per Posisi 31 Desember Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali JUMLAH EKUITAS TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (dalam jutaan Rupiah) Uraian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember PENDAPATAN Pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Gaji dan tunjangan karyawan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Penambahan penyisihan kerugian ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen - bersih Penambahan penyisihan kerugian (6.512) (7.166) (6.969) (859) penurunan nilai piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali Rugi penyelesaian piutang dari (98.931) (80.150) (49.971) (34.208) (55.108) kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali Biaya keuangan ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Beban umum dan administrasi ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) JUMLAH BEBAN ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK Kini ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Tangguhan (51.641) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan (11.655) (22.705) (11.265) - - pasca-kerja Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (8.741) (17.029) (8.449) - - Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Lindung nilai arus kas Bagian efektif dari perubahan nilai wajar ( ) ( ) ( ) ( ) 14

33 Uraian Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Jumlah yang ditransfer ke laba rugi Pajak penghasilan terkait pos yang (39.336) (48.651) akan direklasifikasi ke laba rugi ( ) (1.869) (42.568) Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan ( ) (1.869) (42.568) JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN RASIO-RASIO PENTING Keterangan Ketentuan yang diwajibkan OJK / Perjanjian Kredit (dalam persentase, kecuali dinyatakan lain) 31 Desember Rasio Pertumbuhan (%) Pendapatan n/a 15,2% 17,1% 15,4% 9,8% -8,9% Beban n/a 15,0% 15,1% 38,4% 9,6% -26,3% Laba sebelum pajak penghasilan n/a 16,1% 28,2% -39,3% 10,3% 110,7% Laba tahun berjalan n/a 15,2% 29,3% -34,4% 2,7% 117,1% Laba Komprehensif n/a -65,4% 11,9% -4,3% 13,0% 62,5% Total Aset n/a 3,0% 7,4% 24,4% 31,7% 6,5% Total Liabilitas n/a 3,0% 6,5% 28,7% 39,4% 4,1% Total Ekuitas n/a 3,2% 11,0% 10,9% 12,5% 12,8% Rasio Permodalan (%) Modal disesuaikan/aset disesuaikan 15% 3 28,69% n/a n/a n/a n/a Rentabilitas (%) Laba Tahun Berjalan/Total Aset 2% 3 2,64% 1,76% 1,46% 2,78% 3,56% Laba Tahun Berjalan/Total Ekuitas 6% 3 8,79% 7,87% 6,76% 11,42% 12,51% NIM >6% 3 9,14% n/a n/a n/a n/a BOPO >80% - <90% 5 88,41% n/a n/a n/a n/a Laba Tahun Berjalan / Jumlah Pendapatan - 12,78% 12,78% 11,58% 20,36% 21,76% Kualitas Pembiayaan Piutang (%) Non Performing Financing <2% 3 0,46% 0,41% 0,27% 0,25% 0,30% Likuiditas (%) Current Ratio >125% - < 150% 4 128,45% n/a n/a n/a n/a Cash Ratio >3% 3 10,79% n/a n/a n/a n/a Solvabilitas Debt to Asset 1 (x) - 0,73 x 0,75 x 0,72 x 0,72 x 0,66 x Gearing Ratio atau Debt to Equity Ratio 2 (x) 10x 3,26 x 3,34 x 3,34 x 2,96 x 2,33 x Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset (%) - 15,41% 13,78% 12,64% 13,63% 16,35% Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (x) n/a 3,46 x 3,47 x 3,62 x 3,12 x 2,52 x 1. Debt to asset dihitung dari pinjaman yang diterima dan utang obligasi dibagi dengan jumlah aset 2. Gearing Ratio dihitung dengan membandingkan jumlah pinjaman dengan jumlah modal (setelah dikurangi cadangan lindung nilai aru s kas), jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan. Gearing Ratio yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit yang dimiliki Perseroan adalah maksimal 10 kali. Perseroan telah memenuhi persyaratan gearing ratio dalam perjanjian kredit dan PMK No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 mengenai batas maksimal gearing ratio. 3. Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian Sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016 tentang Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Pembiayaan, batas ini merupakan kategori penilaian 3. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki nilai tingkat kesehatan keuangan 1,15 untuk pemenuhan tingkat Permodalan, Kualitas Pembiayaan Piutang, Rentabilitas dan Likuiditas, sehingga Perseroan masuk ke dalam kriteria sangat sehat. 15

34 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Keterangan yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan laporan keuangan Perseroan beserta catatancatatan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XX dari Prospektus ini. Analisis dan pembahasan yang disajikan berikut mengandung kalimat-kalimat yang juga menggambarkan risiko dan ketidakpastian. Hasil akhir sebenarnya dapat berbeda secara signifikan dengan hal-hal yang dimaksud dalam kalimat-kalimat tersebut. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan signifikan sudah termasuk dalam kalimat-kalimat tersebut, tetapi tidak terbatas pada analisis dan pembahasan berikut serta bagian yang terkait dalam Prospektus ini, khususnya Bab VI mengenai Risiko Usaha. Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang terdapat di dalam Prospektus ini berdasarkan laporan keuangan Perseroan per tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. 1. UMUM Perseroan berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan nama PT Manunggal Multi Finance. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994, Perseroan memperoleh izin untuk beroperasi sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pembiayaan. Saat ini, Kegiatan Usaha Utama Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor, baik kendaraan bermotor baru maupun bekas, serta sewa operasi berdasarkan permintaan nasabah. Saat ini Perseroan memiliki 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang terletak di berbagai propinsi di Indonesia, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Didukung oleh jaringan yang luas, pada tanggal 31 Desember 2016 jumlah mobil baru dan bekas yang dibiayai oleh Perseroan adalah sebesar Rp12,4 Triliun, dengan peningkatan sebesar 8,34% jika dibandingkan per tanggal 31 Desember Adapun faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan atau penurunan pada kinerja keuangan Perseroan adalah sebagai berikut : Kebijakan Pemerintah dan Perubahan Tingkat Suku Bunga Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan membutuhkan sumber dana untuk membiayai nasabah Perseroan. Sumber dana ini sebagian berasal dari pinjaman, baik dalam negeri maupun luar negeri. Perubahan yang terjadi pada tingkat suku bunga yang disebabkan oleh perubahan kebijakan dari Pemerintah, dapat mengakibatkan peningkatan pada biaya pendanaan. Selain itu, kebijakan Pemerintah yang mengakibatkan inflasi juga dapat menyebabkan penurunan pada daya beli nasabah. Apabila hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan peningkatan pada beban bunga pinjaman Perseroan, yang berdampak pada penurunan pada kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Untuk memitigasi hal tersebut, Perseroan menerapkan pengelolaan tingkat bunga dengan menyesuaikan tingkat bunga atas bunga pembiayaan dan beban bunga pinjaman. Dengan metode ini, Perseroan dapat meminimalisir dampak yang terjadi dari perubahan tingkat suku bunga. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan tidak memiliki bunga terutang yang memiliki risiko atas fluktuasi kurs dan suku bunga. Keadaan Ekonomi Krisis finansial dan ekonomi yang terjadi baik secara domestik maupun global dapat berakibat pada keterbatasan persediaan sumber dana, baik dalam negeri maupun luar negeri. Keterbatasan yang terjadi akan mengakibatkan hambatan bagi Perseroan untuk menyalurkan dana kepada nasabah sehingga secara tidak langsung akan memberikan dampak negatif pada kinerja Perseroan. Krisis tersebut juga dapat berakibat pada hilangnya lapangan pekerjaan sehingga memberikan kesulitan bagi nasabah Perseroan dalam membayar bunga dan mengembalikan pinjaman. Apabila hal ini terjadi, maka akan berdampak negatif pada kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Untuk mencegah dampak tersebut, Perseroan akan senantiasa menerapkan kebijakan untuk menjaga likuiditas dengan menjaga posisi kas dan setara kas di 16

35 tingkat yang memadai sehingga ketergantungan pada sumber dana eksternal dapat dikurangi. Kredit macet juga dapat diminimalisir dengan adanya program credit risk manajemen yang diterapkan oleh Perseroan. Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing Sebagian besar pinjaman Perseroan dilakukan dalam mata uang asing, yaitu Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang. Pinjaman ini dilakukan oleh Perseroan karena Perseroan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif sehingga menyebabkan peningkatan pada marjin pendapatan bunga yang diterima oleh Perseroan. Namun, Perseroan terpapar oleh risiko perubahan pada nilai tukar mata uang asing yang dapat menyebabkan perubahan pada nilai pinjaman yang dimiliki oleh Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan telah melakukan lindung nilai atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing. Apabila terdapat perubahan pada nilai tukar mata uang asing, maka lindung nilai yang dilakukan oleh Perseroan akan cukup untuk meminimalisir dampak yang terjadi dari risiko tersebut. Persaingan Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak terlepas dari persaingan industri. Persaingan tersebut datang dari perusahaan pembiayaan sejenis dan juga dari perbankan. Semakin bertambahnya dan ketatnya persaingan yang terjadi pada industri ini dapat mengakibatkan penurunan pangsa pasar yang dimiliki Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan akan senantiasa menjaga pangsa pasar yang dimiliki melalui strategi pemasaran dan peningkatan pada pelayanan. Perseroan juga akan terus mengembangkan program dan proses pembiayaan yang lebih efisien, mudah dan cepat untuk dapat selalu bersaing dan meningkatkan pangsa pasar Perseroan. 2. ANALISIS KEUANGAN 2.1. Pertumbuhan Pendapatan, Beban, Laba Sebelum Pajak Penghasilan, Laba Bersih Tahun Berjalan dan Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Tabel berikut merupakan tabel pendapatan, beban, laba tahun berjalan dan penghasilan komprehensif tahun berjalan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Pendapatan Pendapatan Pihak berelasi Pihak ketiga Pendapatan lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah pendapatan Beban Gaji dan tunjangan karyawan ( ) ( ) ( ) Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen - bersih ( ) ( ) ( ) Tambahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali (6.512) (7.166) (6.969) Rugi penyelesaian piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali (98.931) (80.150) (49.971) Beban keuangan ( ) ( ) ( ) Beban umum dan administrasi ( ) ( ) ( ) Jumlah beban ( ) ( ) ( ) Laba sebelum pajak penghasilan

36 Keterangan 31 Desember Beban pajak Kini ( ) ( ) ( ) Tangguhan ( ) ( ) ( ) Laba bersih tahun berjalan Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca-kerja (11.655) (22.705) (11.265) Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi (8.741) (17.029) (8.449) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Lindung nilai arus kas: Bagian efektif dari perubahan nilai wajar ( ) ( ) Jumlah yang ditransfer ke laba rugi Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi (39.336) (48.651) ( ) Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Pendapatan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, pendapatan Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 15,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan sewa dari sewa operasi dan komisi dari perusahaan asuransi. Peningkatan yang terjadi pada pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp juta atau 14,6% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, disebabkan oleh peningkatan sebesar 8,3% pada jumlah pembiayaan baru Perseroan seiring dengan bertambahnya rata-rata nilai pembiayaan Perseroan sebesar 7,8% dan juga peningkatan rata-rata tingkat suku bunga pembiayaan sebesar 0,9%. Peningkatan pada jumlah pembiayaan dan tingkat suku bunga ini merupakan salah satu bentuk keberhasilan Perseroan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Peningkatan pendapatan sewa dari sewa operasi sebesar Rp juta atau 140,9% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, disebabkan oleh peningkatan pada jumlah sewa operasi Perseroan seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah Perseroan sebesar 76,8%. Peningkatan komisi dari perusahaan asuransi sebesar Rp juta atau 8,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, yang disebabkan oleh peningkatan pada jumlah pembiayaan Perseroan sehingga pendaftaran pada asuransi meningkat. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, pendapatan Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 17,1% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan pembiayaan konsumen dan pendapatan dari sewa operasi. 18

37 Peningkatan yang terjadi pada pendapatan pembiayaan konsumen sebesar Rp juta atau 37,8% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, disebabkan oleh peningkatan pada tingkat suku bunga pembiayaan sebesar 1,4%. Peningkatan pendapatan dari sewa operasi sebesar Rp juta atau 301,3% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp6.313 juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, disebabkan oleh peningkatan pada jumlah sewa operasi Perseroan seiring dengan bertambahnya jumlah nasabah Perseroan sebesar 450,0% Beban Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, beban Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 15,0% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada beban umum dan administrasi sebesar Rp juta, peningkatan pada biaya keuangan sebesar Rp juta dan peningkatan pada penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp juta. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, beban Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 15,1% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya keuangan sebesar Rp juta Beban Umum dan Administrasi Berikut ini merupakan rincian beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Keterangan Iklan dan promosi Penyusutan aset tetap Registrasi dan perijinan Perlengkapan kantor Sewa kantor Transportasi dan perjalanan Jasa konsultan Perbaikan dan perawatan Komunikasi Pelatihan dan pendidikan Representasi dan jamuan Listrik dan air Lain-lain Total beban umum dan administrasi Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, beban umum dan administrasi Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 26,7% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada beban iklan promosi sebesar Rp atau 37,9% dan peningkatan pada penyusutan aset tetap sebesar Rp juta atau 59,4%. Peningkatan pada beban iklan dan promosi tersebut terjadi karena ada peningkatan pada aktivitas pemasaran Perseroan yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah dan pendapatan. Sedangkan peningkatan pada penyusutan aset tetap terjadi karena adanya penambahan pada aset tetap. 19

38 Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, beban umum dan administrasi Perseroan menurun sebesar Rp juta atau 6,7% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan pada beban iklan dan promosi sebesar Rp juta atau 28,5% Biaya Keuangan Berikut ini merupakan rincian biaya keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Keterangan Pinjaman yang diterima Jasa penjaminan Utang obligasi Lain-lain Total biaya keuangan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, biaya keuangan Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 6,7% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada jumlah pinjaman yang diterima oleh Perseroan, yaitu meningkat sebesar Rp juta atau 7,2%. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada kebutuhan pembiayaan, sehingga mendorong Perseroan untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, biaya keuangan Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 24,3% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada jumlah pinjaman yang diterima oleh Perseroan, yaitu meningkat sebesar Rp juta atau 26,0%. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada kebutuhan pembiayaan, sehingga mendorong Perseroan untuk mendapatkan pinjaman Penambahan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen - bersih Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 60,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terjadi seiring dengan adanya peningkatan pada jumlah pembiayaan. Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen - bersih Perseroan menurun sebesar Rp juta atau 14,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Hal ini terjadi seiring dengan adanya peningkatan pada jumlah pembiayaan. 20

39 Laba Sebelum Pajak Penghasilan, Laba Bersih Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 16,1% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Laba tahun berjalan meningkat sebesar Rp juta atau 15,2%. Peningkatan-peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan, khususnya dari pendapatan pembiayaan konsumen dan sewa operasional Perseroan. Sedangkan penurunan laba komprehensif tahun berjalan turun sebesar Rp juta atau 65,4% disebabkan oleh kerugian kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas yang merupakan bagian efektif dari akumulasi perubahan bersih nilai wajar instrumen lindung nilai arus kas yang terkait dengan transaksi lindung nilai yang belum mempengaruhi laba rugi pada tanggal 31 Desember Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, laba sebelum pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 28,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember Laba tahun berjalan meningkat sebesar Rp juta atau 29,3% dan laba komprehensif tahun berjalan meningkat sebesar Rp juta atau 11,9%. Peningkatan-peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan, khususnya dari pendapatan pembiayaan konsumen. Perkembangan Pendapatan, Laba Sebelum Pajak Penghasilan, Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan

40 2.2. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Perkembangan Aset Tabel berikut ini memperlihatkan komposisi aset Perseroan per 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Kas dan setara kas Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain - bersih Pihak berelasi Pihak ketiga Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Pihak berelasi Pihak ketiga Pajak dibayar dimuka Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga TOTAL ASET Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, aset Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 3,0% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada piutang pembiayaan konsumen dan aset tetap. Namun peningkatan ini juga dikompensasi dengan adanya penurunan pada aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko dan aset lain-lain. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, aset Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 7,4% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada piutang pembiayaan konsumen, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, aset tetap dan aset lainlain Piutang Pembiayaan Konsumen Berikut ini merupakan rincian piutang pembiayaan konsumen Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: (dalam jutaan rupiah) Keterangan 31 Desember Piutang pembiayaan konsumen - bruto Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui ( ) ( ) ( ) Piutang pembiayaan konsumen sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai

41 Keterangan 31 Desember Penyisihan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) Jumlah piutang pembiayaan konsumen Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, piutang pembiayaan konsumen Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 5,8% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama berasal dari keberhasilan Perseroan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang pembiayaan konsumen Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 5,1% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama berasal dari keberhasilan Perseroan dalam mengimplementasikan strategi pemasaran Aset Derivatif Untuk Tujuan Manajemen Risiko Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko menurun sebesar Rp juta atau 74,0% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Penurunan ini terutama berasal dari turunnya nilai wajar transaksi derivatif akibat fluktuasi nilai tukar dan tingkat suku bunga. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko meningkat sebesar Rp juta atau 29,4% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama berasal dari peningkatan aktivitas lindung nilai sehubungan dengan meningkatnya jumlah pinjaman atas mata uang asing Perseroan dalam membiayai kegiatan usaha Perseroan Aset Tetap Berikut ini merupakan rincian aset tetap Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: Keterangan 31 Desember Harga perolehan Tanah Gedung Perbaikan gedung sewa Peralatan kantor Perabot kantor Kendaraan bermotor Komputer Kendaraan untuk sewa operasi Akumulasi penyusutan Gedung (16.203) (14.484) (12.865) 23

42 Keterangan 31 Desember Perbaikan gedung sewa (43.200) (39.590) (36.476) Peralatan kantor (29.069) (29.060) (26.472) Perabot kantor (11.076) (10.938) (10.156) Kendaraan bermotor (8.921) (6.663) (4.118) Komputer ( ) (95.855) (82.091) Kendaraan untuk sewa operasi (38.695) (14.315) (3.229) ( ) ( ) ( ) Jumlah aset tetap Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 80,4% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian kendaraan untuk sewa operasi dan penambahan sistem teknologi informasi Perseroan. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 67,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pembelian peralatan kantor dan pembelian kendaraan untuk sewa operasi Aset Lain-lain Berikut ini merupakan rincian aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: (dalam jutaan rupiah) Keterangan 31 Desember Beban ditangguhkan Uang muka atas pembayaran ke dealer Beban dibayar dimuka Simpanan jaminan Uang muka atas pembayaran ke supplier Lain-lain Jumlah aset lain-lain Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, aset lain-lain Perseroan menurun sebesar Rp juta atau 41,7% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada beban ditangguhkan sebesar Rp juta atau 63,74% dan penurunan pada uang muka atas pembayaran ke supplier sebesar Rp juta atau 98,06%. Penurunan pada uang muka atas pembayaran ke supplier terjadi karena adanya reklasifikasi pos menjadi aset tetap. Sedangkan penurunan pada beban ditangguhkan disebabkan oleh adanya pemindahan pos upfront fee menjadi pinjaman yang diterima dikarenakan pencairan fasilitas kredit yang sebelumnya tidak digunakan. 24

43 Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, aset lain-lain Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 28,08% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada beban ditangguhkan sebesar Rp juta atau 21,94% dan peningkatan pada uang muka atas pembayaran ke supplier sebesar Rp juta atau 80,66%. Peningkatan pada uang muka atas pembayaran ke supplier terjadi karena adanya pembayaran uang muka untuk implementasi sistem baru. Sedangkan peningkatan pada beban ditangguhkan disebabkan oleh adanya peningkatan upfront fee seiring dengan peningkatan pada fasilitas pinjaman yang diterima Perkembangan Liabilitas Tabel berikut memperlihatkan komposisi liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Pinjaman yang diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Utang obligasi Utang pajak penghasilan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar Pihak berelasi Pihak ketiga Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Total liabilitas Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 3,0% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada pinjaman yang diterima, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, liabilitas imbalan pasca-kerja dan liabilitas lain-lain. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 6,5% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pada pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar dan liabilitas imbalan pascakerja. Namun selain itu, terdapat penurunan pada liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko. 25

44 Pinjaman yang diterima Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, pinjaman yang diterima Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 0,9% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan pendanaan Perseroan yang disebabkan oleh bertambahnya nasabah Perseroan. Peningkatan pinjaman yang diterima Perseroan terutama terjadi dalam mata uang dolar Amerika Serikat, dengan peningkatan sebesar Rp juta atau 15,8%. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, pinjaman yang diterima Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 11,1% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan pendanaan Perseroan yang disebabkan oleh bertambahnya nasabah Perseroan. Peningkatan pinjaman yang diterima Perseroan terutama terjadi dalam mata uang dolar Amerika Serikat, dengan peningkatan sebesar Rp juta atau 35,5% Liabilitas Derivatif untuk Tujuan Manajemen Risiko Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 207,6% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama berasal dari naiknya nilai wajar transaksi derivatif akibat fluktuasi nilai tukar dan tingkat suku bunga. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Perseroan menurun sebesar Rp juta atau 85,4% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Penurunan ini terutama berasal dari turunnya nilai wajar transaksi derivatif akibat fluktuasi nilai tukar dan tingkat suku bunga Beban Yang Masih Harus Dibayar Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, beban yang masih harus dibayar Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 17,4% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan tersebut terjadi terutama pada beban lain-lain, yaitu berupa biaya pemasaran dan promosi yang meningkat seiring dengan kegiatan usaha Perseroan untuk meningkatkan penjualan. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, beban yang masih harus dibayar Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 22,8% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan tersebut terjadi karena terdapat peningkatan beban pinjaman sehubungan dengan meningkatnya pinjaman Perseroan, selain itu juga disebabkan oleh peningkatan biaya pemasaran dan promosi, serta peningkatan biaya administrasi dan biaya umum lainnya. 26

45 Liabilitas Imbalan Pasca-Kerja Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 24,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan tersebut terjadi terutama disebabkan oleh beban jasa kini sebesar Rp juta dan kerugian aktuaria dari perubahan asumsi keuangan sebesar Rp juta. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 45,1% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan tersebut terjadi terutama disebabkan oleh kerugian aktuaria dari perubahan asumsi keuangan sebesar Rp juta Liabilitas lain-lain Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, liabilitas lain-lain Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 58,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan tersebut terjadi terutama disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah utang ke dealer. Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, liabilitas lain-lain Perseroan meningkat sebesar Rp juta atau 19,3% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan tersebut terjadi terutama disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah utang ke dealer Perkembangan Ekuitas Tabel berikut memperlihatkan komposisi ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Keterangan Modal saham Tambahan modal disetor Lindung nilai arus kas (56.563) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2016 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2016, ekuitas meningkat sebesar Rp juta atau 3,2% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan modal disetor sebesar Rp juta dan modal dasar sebesar Rp juta. Namun peningkatan ini terkompensasi dengan adanya penurunan pada saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp juta yang merupakan pembagian dividen kas. 27

46 Laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan laporan posisi keuangan per tanggal 31 Desember Pada tanggal 31 Desember 2015, ekuitas meningkat sebesar Rp juta atau 11,0% menjadi Rp juta dari sebelumnya Rp juta pada tanggal 31 Desember Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp juta dan keuntungan kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai kas sebesar Rp juta. Perkembangan Total Aset, Total Liabilitas dan Total Ekuitas per tanggal 31 Desember 2014, 2015 dan Aset Liabilitas Ekuitas RASIO KEUANGAN PERSEROAN Return on Asset (ROA) Return on Asset (ROA) menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih tahun berjalan dari aset yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba komprehensif tahun berjalan dengan jumlah aset. Imbal hasil investasi Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 2,64%, 1,76% dan 1,46%. Return on Equity (ROE) Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih tahun berjalan dari ekuitas yang dimiliki yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba komprehensif tahun berjalan dengan jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 8,79%, 7,87% dan 6,76%. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang yang sudah jatuh tempo, yang tercermin dari perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas dan juga perbandingan antara jumlah pinjaman yang diterima dengan jumlah aset. Keterangan 31 Desember Debt to Asset* (x) 0,73 x 0,75 x 0,72 x Gearing Ratio (x) 3,26 x 3,34 x 3,34 x Jumlah Pendapatan / Jumlah Aset (%) 15,41% 13,78% 12,64% Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (%) 3,46 % 3,47 % 3,62 % *Debt to asset dihitung dari pinjaman yang diterima dibagi dengan jumlah aset 28

47 4. LAPORAN ARUS KAS Tabel berikut ini memuat ikhtisar laporan arus kas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ( ) ( ) ( ) Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ( ) ( ) (90.124) Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas ( ) Kas dan setara kas awal tahun Pengaruh fluktuasi kurs mata uang asing pada kas dan setara kas (106) Kas dan setara kas akhir tahun Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp juta yang disebabkan oleh lebih besarnya arus kas keluar dibandingkan dengan Arus kas masuk, arus kas keluar terutama berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran ke dealer sebesar Rp juta, beban usaha sebesar Rp juta dan beban bunga sebesar Rp juta yang dikompensasi dengan arus kas masuk yang berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran angsuran dari nasabah sebesar Rp juta. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp juta yang disebabkan oleh lebih besarnya arus kas keluar dibandingkan dengan arus kas masuk, Arus kas masuk terutama berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran angsuran dari nasabah sebesar Rp juta yang dikompensasi dengan arus kas keluar yang berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran ke dealer sebesar Rp juta dan beban bunga sebesar Rp juta. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta yang disebabkan oleh lebih besarnya arus kas keluar dibandingkan dengan arus kas masuk, Arus kas masuk terutama berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran angsuran dari nasabah sebesar Rp juta yang dikompensasi dengan arus kas keluar yang berasal dari transaksi pembiayaan konsumen terkait pembayaran ke dealer sebesar Rp juta dan beban bunga sebesar Rp juta. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp juta yang sebagian besar yang digunakan untuk pembelian aset tetap. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp juta yang sebagian besar digunakan untuk pembelian aset tetap. Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta yang sebagian besar digunakan untuk pembelian aset tetap. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp juta terutama berasal dari penerimaan pinjaman yang diterima sebesar Rp juta dan penerimaan dari penerbitan saham sebesar Rp juta, sedangkan arus kas keluar berasal dari pelunasan pinjaman yang diterima sebesar Rp juta dan pembagian dividen kas sebesar Rp juta. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp juta terutama berasal dari pinjaman yang diterima sebesar Rp juta, sedangkan arus kas keluar berasal dari pelunasan pinjaman yang diterima sebesar Rp juta. Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp juta terutama berasal dari pinjaman yang diterima sebesar Rp juta, sedangkan arus kas keluar berasal dari pelunasan pinjaman yang diterima sebesar Rp juta dan pelunasan pokok obligasi sebesar Rp juta. 29

48 5. BELANJA MODAL Belanja modal merupakan pengeluaran biaya yang digunakan untuk membeli tanah, perlengkapan dan peralatan kantor dan kendaraan bermotor secara tunai atau melalui sewa guna usaha. Belanja modal untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014 berturut-turut adalah sebesar Rp juta, Rp juta, dan Rp juta. Pengeluaran modal diperoleh dari aktivitas operasional Perseroan yaitu dari hasil penagihan piutang pembiayaan konsumen. Pengeluaran belanja modal yang telah dilakukan oleh Perseroan merupakan salah satu strategi Perseroan meningkatkan jumlah pembiayaan yang diberikan. Apabila belanja modal yang telah dikeluarkan tidak mencapai tujuan, maka hal ini akan berdampak pada efisiensi dari kegiatan operasional Perseroan dan akan berpengaruh pada pertumbuhan kinerja Perseroan. 6. KEJADIAN/KONDISI TIDAK NORMAL Perseroan dapat mengalami kejadian atau kondisi yang tidak normal dan jarang terjadi, salah satunya terkait dengan keadaan ekonomi. Apabila terjadi krisis ekonomi global, maka akan berpengaruh terhadap sumber pendanaan Perseroan karena sebagian sumber pendanaan Perseroan berasal dari luar negeri. Selain itu krisis ekonomi di Indonesia juga dapat menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan dapat berpengaruh pada pendapatan Perseroan. 7. MANAJEMEN RISIKO Perseroan senantiasa menerapkan manajemen risiko dalam menghadapi risiko-risiko usaha, baik yang berasal dari eksternal maupun internal Perseroan. Penerapan manajemen risiko Perseroan juga dilaksanakan dengan melakukan prediksi dan balancing antara tingkat profitabilitas (loss ratio) dengan tingkat potensi terjadinya kerugian (overdue ratio) dimana kesimpulan dari hasil prediksi tersebut merupakan landasan bagi manajemen Perseroan untuk menerapkan rencana strategis pengendalian risiko yang akan dihadapi oleh Perseroan. Sebagai bentuk penerapan manajemen risiko, Perseroan telah melakukan beberapa hal sebagai berikut : penerapan manajemen risiko likuiditas dengan menjaga posisi kas dan setara kas untuk menghadapi risiko pendanaan, risiko ekonomi, risiko perubahan nilai mata uang asing dan risiko krisis ekonomi global; penerapan manajemen risiko kredit dengan menentukan tingkat uang muka (down payment) serta pemberian kredit dengan prinsip kehati-hatian untuk menghadapi risiko pembiayaan dan risiko operasional; kontrol atas program survei terhadap calon nasabah untuk memastikan bahwa proses survei telah dilakukan dengan baik dan benar; membantu Divisi Kredit dalam hal analisa data dan credit scoring; memberikan perhatian lebih kepada kantor cabang Perseroan yang memiliki indikator First Installment Default yang tinggi; memberikan suku bunga yang kompetitif, proses yang cepat dan nyaman dan membina hubungan yang baik dengan dealer untuk menghadapi risiko persaingan; membentuk tim compliance yang memastikan bahwa Perseroan mematuhi ketentuan dan peraturan Pemerintah, baik yang ada saat ini maupun di masa yang akan datang untuk menghadapi risiko kepatuhan; dan memperluas Kegiatan Usaha untuk menghadapi risiko Peraturan Pemerintah dan Peraturan Internasional. Dalam menghadapi perubahan nilai tukar mata uang asing atau suku bunga pada masa yang akan datang, Perseroan senantiasa menjaga posisi kas dan setara kas sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko likuiditas. Selain itu, Perseroan juga menerapkan kebijakan lindung nilai (hedging) dalam setiap pinjaman dalam mata uang asing. Perseroan optimis bahwa jalannya kegiatan operasional Perseroan akan dapat menghasilkan arus kas yang mencukupi untuk mencapai target pembiayaan yang diproyeksikan. 30

49 VI. RISIKO USAHA A. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko usaha. Risiko usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perseroan. Risiko-risiko yang material yang dihadapi Perseroan yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan telah disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan penyusunan tingkat risiko tersebut dimulai dari risiko utama Perseroan, yaitu sebagai berikut: 1. Risiko Pembiayaan Dalam melaksanakan kegiatan pembiayaan konsumen, risiko utama yang dihadapi Perseroan adalah ketidakmampuan nasabah untuk membayar kembali fasilitas pembiayaan yang diberikan, baik pokok pinjaman maupun bunganya. Kelalaian atau ketidaklancaran nasabah dalam membayar fasilitas pembiayaan akan menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada nasabah sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Perubahan kondisi perekonomian secara umum, baik domestik maupun global, juga berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja Perseroan, terutama tingkat suku bunga, tingkat pertumbuhan ekonomi nasional, dan tingkat inflasi. Faktor makro ekonomi tersebut diatas secara umum akan mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan seperti penyaluran kredit, kualitas aset produktif, dan beban pendanaan yang pada akhirnya menurunkan kemampuan Perseroan dalam mengembangkan usahanya. 2. Risiko Dukungan Dana Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan memperoleh pendanaan yang sebagian besar berasal dari pihak ketiga. Ketersediaan pendanaan tersebut bergantung pada kondisi perekonomian domestik maupun global. Ketidakmampuan Perseroan untuk mendapatkan dana yang sesuai dengan jangka waktu dan suku bunga pembiayaan akan mengakibatkan tidak tercapainya proyeksi pembiayaan yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. 3. Risiko Operasional Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian dalam menerapkan sistem operasional dan prosedur maupun kontrol yang tidak menunjang perkembangan kebutuhan perusahaan pembiayaan, terutama dalam melakukan analisa kelayakan pembiayaan kepada nasabah dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Dalam melakukan kegiatan usahanya, Perseroan telah menerapkan sistem manajemen risiko untuk meminimalkan risiko ini. Apabila terjadi kegagalan dalam sistem manajemen risiko Perseroan, hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap daya saing dan kinerja Perseroan. Perseroan juga membutuhkan pengembangan teknologi informasi (perangkat keras dan lunak) untuk dapat menunjang kegiatan operasionalnya dengan efektif dan efisien. Apabila terjadi kegagalan dalam pengamanan sistem informasi (database) Perseroan dan tidak tersedianya prosedur back-up atau rencana darurat, maka hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi kelangsungan berjalannya operasional Perseroan. 4. Risiko Strategi Perseroan bergerak dengan fokus pembiayaan kendaraan bermotor roda empat, sehingga sangat terkait dengan pasar kendaraan bermotor roda empat di Indonesia. Pasar kendaraan roda empat bergantung pada daya beli masyarakat, selera dan/atau kebutuhan nasabah terhadap kendaraan bermotor roda empat. Penurunan daya beli masyarakat dan/atau kebutuhan nasabah serta terbatasnya ketersediaan (supply) kendaraan bermotor roda empat, akan mempengaruhi kegiatan pembiayaan yang dilakukan Perseroan sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi keuangan dan kinerja Perseroan. Sektor usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat mempunyai prospek yang cukup menjanjikan, dan pangsa pasar nasional yang tersedia juga masih cukup besar. Hal ini mendorong masuknya pelaku-pelaku bisnis baru dalam bidang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda empat, terlebih dengan hadirnya pihak Bank yang turut meramaikan sektor usaha ini dengan penawaran tingkat bunga pinjaman yang relatif lebih rendah dibanding perusahaan pembiayaan pada sektor yang sama, sehingga mengakibatkan persaingan dalam sektor usaha ini semakin ketat. Pada akhirnya strategi Perseroan yang kurang tepat dalam mengatasi persaingan ini akan dapat mempengaruhi perolehan marjin usaha Perseroan. 31

50 5. Risiko Aset dan Liabilitas Sebagian besar utang Perseroan menggunakan mata uang asing. Perubahan nilai tukar mata uang asing yang cukup material dapat berpotensi menimbulkan kerugian, yang pada akhirnya akan berdampak negatif terhadap kinerja keuangan Perseroan, sehingga Perseroan memiliki kebijakan untuk selalu melakukan lindung nilai terhadap pinjaman dalam uang asing. 6. Risiko Kepengurusan Perseroan harus memiliki standar dan kriteria tertentu dalam seleksi calon direksi / dewan komisaris yang dilakukan oleh pemegang saham, selain itu Perseroan juga harus memiliki metode untuk memastikan bahwa direksi dan dewan komisaris yang ditetapkan oleh pengendali tidak memiliki benturan kepentingan terhadap aktivitas bisnis Perseroan dan membawa dampak negatif bagi kinerja Perseroan. Perseroan juga harus memiliki kebijakan dan prosedur tertulis yang berisi ketentuan mengenai kompetensi dan kapabilitas sebagai direksi atau dewan komisaris dalam rangka mencapai tujuan Perseroan sehingga Perseroan bisa tetap adaptif terhadap kebutuhan pasar yang selalu berubah. 7. Risiko Tata Kelola Perseroan perlu memiliki pedoman kerja dan tata tertib dewan komisaris dan dewan direksi, dan selalu melakukan pengkinian terhadap peraturan Perseroan untuk dapat meminimalisir terjadinya potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik, ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan mengatur perilaku organ-organ Perseroan. Apabila tidak terdapat pedoman atau peraturan tersebut, maka dapat berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan. 8. Risiko Persaingan Sektor usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat mempunyai prospek yang cukup menjanjikan, karena mempunyai tingkat kredit bermasalah (non performing financing) relatif lebih rendah dibandingkan dengan pembiayaan di sektor lainnya, selain itu pangsa pasar nasional yang tersedia juga masih sangat besar. Hal ini mendorong masuknya pelaku-pelaku bisnis baru dalam bidang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda empat. Terlebih dengan hadirnya pihak Bank yang turut meramaikan sektor usaha ini dengan penawaran tingkat bunga pinjaman yang relatif lebih rendah dibanding perusahaan pembiayaan pada sektor yang sama, mengakibatkan persaingan dalam sektor usaha ini semakin ketat, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi perolehan marjin usaha Perseroan. 9. Risiko Peraturan Pemerintah dan Peraturan Internasional Perseroan saat ini melakukan Kegiatan Usaha di Indonesia, dengan mengikuti peraturan-peraturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Pemerintah dapat mengeluarkan peraturan atau ketentuan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi Kegiatan Usaha Perseroan yang dilakukan pada saat ini. Apabila hal tersebut terjadi dan Perseroan tidak dapat mengantisipasi peraturan tersebut melalui strategi khusus, maka hal tersebut akan berdampak pada kinerja Perseroan. Tren perkembangan pembiayaan Perseroan pada saat ini memiliki korelasi yang positif dengan penjualan kendaraan bermotor, dimana sebagian besar kendaraan bermotor tersebut diproduksi oleh negara lain. Apabila terdapat peraturan atau ketentuan dari negara lain yang melarang atau membatasi hal tersebut, maka hal tersebut dapat memberikan dampak negatif pada kelangsungan usaha Perseroan. 10. Risiko Kepatuhan Dalam menjalankan usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat, Perseroan tunduk pada peraturan perundangundangan dan ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan oleh Pemerintah, namun tidak terbatas pada Peraturan Menteri Keuangan, Peraturan OJK, ketentuan perpajakan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan Kegiatan Usaha Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi, mematuhi atau melaksanakan peraturan perundang-undangan atau ketentuan lain yang berlaku dampak berdampak negatif pada kelangsungan usaha Perseroan. 32

51 B. RISIKO INVESTASI YANG BERKAITAN DENGAN OBLIGASI Risiko yang dihadapi investor Pemegang Obligasi adalah: 1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian obligasi sebagai investasi jangka panjang. 2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran Bunga atau hutang Pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan memenuhi kewajiban tersebut dapat bersumber dari ketidakmampuan Perseroan dalam mengelola risiko yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari yang paling tinggi sampai paling rendah, dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dalam Prospektus. 33

52 VII. KEJADIAN PENTING YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Pada tanggal 24 Maret 2017 Perseroan ikut serta dalam program tax amnesty. Pada tanggal 5 April 2017 melalui website telah diperoleh persetujuan untuk program tax amnesty Perseroan dengan nomor surat keterangan KET-340/PP/WPJ.19/2017. Tidak terdapat kejadian penting selain yang disebutkan dalam paragraf diatas yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 3 April 2017 sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. 34

53 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN, KEGIATAN USAHA, KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan berkedudukan di Jakarta didirikan dengan nama PT Manunggal Multi Finance berdasarkan akta Perseroan Terbatas PT Manunggal Multi Finance No. 245 tanggal 28 Maret 1994 yang dibuat di hadapan Wiwiek Widjajanti, SH., Kandidat Notaris, pengganti dari Ny. Erly Soehandjojo, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C HT TH.94 tanggal 16 April 1994 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.718/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal 3 Mei 1994, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60 tanggal 29 Juli 1994 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4902/1994 ( Akta Pendirian ). Perseroan melakukan perubahan nama dari PT Manunggal Multi Finance menjadi PT Oto Multiartha berdasarkan Akta Risalah Rapat PT Manunggal Multi Finance No. 67 tanggal 13 September 1995 yang dibuat oleh Ny. Agustina Junaedi, SH., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan pasal 1 (Nama dari PT Manunggal Multi Finance menjadi PT Oto Multiartha) dan pasal 4 (Modal) dari Anggaran Dasar Perseroan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia. (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dengan Keputusan No. C HT TH.95 tanggal 6 Oktober 1995, dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 2144/A.NOT/HKM/1995.PN.JAK.SEL tanggal 24 Oktober 1995 serta telah diumumkan dalam Tambahan No Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 8 Desember Pada tahun 1996, Sumitomo Corporation masuk menjadi pemegang saham Perseroan. Lalu pada tahun 1998, Perseroan melakukan rekapitalisasi atas struktur permodalannya dengan penambahan modal dari Sumitomo Corporation dan mengakibatkan Sumitomo Corporation menjadi pemegang saham mayoritas dalam Perseroan. Selanjutnya sejak saat itu, Sumitomo Corporation bertindak sebagai guarantor/penanggung atas sebagian besar fasilitas pinjaman yang diperoleh Perseroan dari para krediturnya. Sejak penerbitan obligasi Oto Multiartha VII yang dilakukan Perseroan pada tahun 2010, anggaran dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan sebagai berikut: Tahun 2011 Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 62 tanggal 6 Mei 2011, dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 19 Mei 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2011 tanggal 19 Mei 2011 mengenai perubahan pasal 14 (Tugas Dan Wewenang Direksi). Tahun 2015 Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 42 tanggal 14 April 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah memperoleh persetujuan daribukti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. AHU AH TAHUN 2015 tanggal 14 April 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2015 tanggal 14 April 2015 mengenai perubahan pasal 3 (Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha). Tahun 2016 Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 21 tanggal 15 Februari 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 4 ayat 2, pasal 4 ayat 1, pasal 5 (seri saham), pasal 12, pasal 20 Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 16 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 16 Februari Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 9 tanggal 8 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 7 (pemindahan hak atas saham), pasal 10 (kuorum, hak 35

54 suara dan keputusan rapat umum pemegang saham), pasal 11 (perubahan anggaran dasar), pasal 12 (penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan dan pembubaran), pasal 13 (direksi), pasal 14 (tugas dan wewenang direksi), pasal 15 (rapat direksi), pasal 16 (dewan komisaris), pasal 19 (rencana kerja, tahun buku dan laporan tahunan) terhadap Anggaran Dasar Perseroan dan mengenai persetujuan pengalihan saham milik Sumitomo Corporation sebanyak (seratus dua puluh empat juta seratus dua belas ribu seratus lima puluh delapan) saham Seri B dan PT Sumitomo Indonesia sebanyak (tiga puluh sembilan juta enam ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus) saham Seri B yang seluruhnya mewakili sebesar 30,56% (tiga puluh koma lima enam persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan kepada Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 8 Maret 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 8 Maret Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 39 tanggal 22 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 4 ayat 2 anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 22 Maret 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 22 Maret Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 98 tanggal 29 Juni 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 14 ayat 4 (tugas dan wewenang direksi), pasal 18 (rapat dewan komisaris) terhadap Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 1 Juli 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 1 Juli Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, sebagaimana termaktub dalam Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 42 tanggal 14 April 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah memperoleh persetujuan dari Kemententrian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dengan keputusannya No. AHU AH TAHUN 2015 tanggal 14 April 2015 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2015 tanggal 19 Mei 2015, yaitu bergerak dalam bidang pembiayaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan Kegiatan Usaha sebagai berikut: a. Pembiayaan Investasi; b. Pembiayaan Modal Kerja; c. Pembiayaan Multiguna; d. Kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan OJK; e. Sewa Operasi (Operating Lease); dan/atau f. Kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya telah mendapatkan izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Berikut ini merupakan perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak obligasi Oto Multiartha VII tahun 2010: Tahun 2013 Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Oto Multiartha No. 33 tanggal 5 April 2013, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan susunan pemegang saham dan pengurus Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 12 April 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 12 April 2013, dimana telah disetujui pengalihan seluruh saham milik PT Sinar Mas Multiartha Tbk. dalam Perseroan kepada (1) PT Sumitomo Indonesia sebanyak (tiga puluh sembilan juta enam ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus) Rp1.000,00 (seribu Rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp ,00 (tiga puluh sembilan miliar enam ratus lima puluh sembilan juta sembilan ratus ribu Rupiah); (2) PT Summit Auto Group dan sebanyak (delapan belas juta lima ratus tujuh puluh sembilan ribu sembilan ratus enam puluh) Rp1.000,00 (seribu rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp ,00 (delapan belas miliar lima ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus 36

55 enam puluh ribu Rupiah); dan (3) Sumitomo Corporation sebanyak (lima juta tujuh ratus delapan puluh lima ribu seratus empat puluh) Rp1.000,00 (seribu rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp ,00 (lima miliar tujuh ratus delapan puluh lima juta seratus empat puluh ribu Rupiah), berturut-turut sebagaimana termaktub dalam Shares Transfer Agreement ketiganya tertanggal 22 Maret 2013 seluruhnya dibuat di bawah tangan. Keterangan Jumlah Saham Nilai per saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Sumitomo Corporation ,0% PT Sumitomo Indonesia ,0% PT Summit Auto Group ,0% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,0% Jumlah Modal Dalam Portepel Tahun 2016 Sesuai dengan akta Perjanjian Penyetoran Modal Dalam Bentuk Selain Uang No. 29 tanggal 19 Januari 2016, yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah dialihkan (dua ratus dua belas juta sembilan ratus sembilan puluh enam ribu sembilan ratus delapan puluh dua) Rp1.000,00 (seribu rupiah) per saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp (dua ratus dua belas miliar sembilan ratus sembilan puluh enam juta sembilan ratus delapan puluh dua ribu Rupiah) milik Sumitomo Corporation dalam Perseroan kepada PT Summit Auto Group (Restrukturisasi Internal). Pengalihan ini telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Oto Multiartha No. 31 tanggal 19 Januari 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 19 Januari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 19 Januari Perseroan telah memperoleh persetujuan dari OJK Rencana Pengambilalihan PT Oto Multiartha sebagaimana dimuat dalam Surat No. S-193/NB.1/2015 tanggal 18 Desember Susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham Nilai per saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Sumitomo Corporation ,3% PT Sumitomo Indonesia ,0% PT Summit Auto Group ,7% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,0% Jumlah Modal Dalam Portepel Catatan: SAG telah melakukan penilaian atas obyek pemasukan melalui penilaian yang dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJP) Yanuar Bey & Rekan sebagaimana tertuang dalam Laporan Penilai OTO No. Y & R/BV/16/0102 tanggal 14 Januari Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 21 tanggal 15 Pebruari 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan pasal 4 ayat 1 dan 2 (peningkatan modal ditempatkan) serta pasal 5 (tentang seri saham) anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 16 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 16 Februari Berdasarkan akta tersebut Perseroan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor melalui penerbitan saham seri A sejumlah (seratus tiga puluh sembilan juta tiga ratus enam ribu sembilan puluh sembilan) saham yang diambil bagian oleh PT Sinar Mas Multiartha Tbk., sehingga seluruh saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham yang telah ada sebelumnya, berubah menjadi saham seri B, dimana nominal masing-masing saham seri A dan Rp (seribu Rupiah). Susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut: (%) (%) 37

56 Keterangan Saham Seri A Jumlah Saham Saham Seri B Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp) Saham Seri A Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Saham Seri B Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Modal Dasar Modal Ditempatkan PT Summit Auto Group ,5% Sumitomo Corporation ,2% PT Sinar Mas Multiartha Tbk ,9% PT Sumitomo Indonesia ,4% Jumlah Modal Disetor ,0% Jumlah Saham dalam Portepel Catatan: PT Sinar Mas Multiartha Tbk. telah melakukan penyetoran dengan bukti penyetoran sebagai berikut: Bank Statement For Capital Injection yang dikeluarkan oleh PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia tanggal 15 Februari 2016 No. CDSD/484/16.02/15/RS menyatakan PT Sinar Mas Multiartha Tbk telah menyetor secara tunai sebanyak Rp ,00. Saham Seri A merupakan saham preferen sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, sedangkan saham Seri B merupakan saham biasa. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama. Setiap saham Seri A dan saham Seri B memberikan hak-hak yang sama dan sederajat kepada pemiliknya, kecuali dengan tegas ditentukan lain. Para pemegang saham Seri A berhak untuk menerima dividen non-kumulatif lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain dalam jumlah yang akan ditentukan oleh RUPS. Seluruh sisa dividen, setelah dikurangi dividen terlebih dahulu untuk para pemegang saham Seri A, merupakan hak seluruh pemegang saham Seri B. Sesuai dengan akta Pengalihan Saham No. 10 dan No. 11 keduanya tertanggal 8 Maret 2016 telah dialihkan berturut sebanyak (seratus dua puluh empat juta seratus dua belas ribu seratus lima puluh delapan) saham Seri B masing-masing saham dengan nilai nominal Rp1.000,00 (seribu rupiah) milik Sumitomo Corporation dan (tiga puluh sembilan juta enam ratus lima puluh sembilan ribu sembilan ratus) saham Seri B masing-masing saham memiliki nilai nominal Rp1.000,00 (seribu rupiah) milik PT Sumitomo Indonesia, yang seluruhnya mewakili sebesar 30,56% (tiga puluh koma lima enam persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan kepada Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Peralihan ini telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 9 tanggal 8 Maret 2016, yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 8 Maret 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 8 Maret 2016, seluruh akta tersebut di atas dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Perseroan telah memperoleh persetujuan dari OJK Rencana Pengambilalihan PT Oto Multiartha sebagaimana dimuat dalam Surat No. S-22/NB.1/2016 tanggal 26 Februari 2016, susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Saham Seri A Jumlah Saham Saham Seri B Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp) Saham Seri A Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Saham Seri B Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Modal Dasar Modal Ditempatkan PT Summit Auto Group ,5% Sumitomo Mitsui Banking Corporation ,6% PT Sinar Mas Multiartha Tbk ,9% Jumlah Modal Disetor ,0% Jumlah Saham dalam Portepel % % 38

57 Sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Oto Multiartha No. 39 tanggal 22 Maret 2016, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 22 Maret 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016, mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor (pasal 4 ayat 2). Berdasarkan akta tersebut Perseroan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor melalui penerbitan saham seri B sejumlah (tiga ratus sembilan puluh dua juta delapan ratus dua ribu dua ratus dua puluh lima) saham yang diambil bagian oleh PT Summit Auto Group sejumlah (dua ratus tiga puluh juta lima ratus sembilan puluh delapan ribu dua belas) saham dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation sejumlah (seratus enam puluh dua juta dua ratus empat ribu dua ratus tiga belas) saham dimana nominal masingmasing saham seri Rp (seribu Rupiah). Susunan modal saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Saham Seri A Jumlah Saham Saham Seri B Jumlah Nilai Nominal Saham (Rp) Saham Seri A Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Saham Seri B Nilai Nominal Rp 1.000,00 Per saham Modal Dasar Modal Ditempatkan PT Summit Auto Group ,9% Sumitomo Mitsui Banking Corporation ,1% PT Sinar Mas Multiartha Tbk ,0% Jumlah Modal Disetor ,0% Jumlah Saham dalam Portepel Catatan: Para pemegang saham telah melakukan penyetoran dengan bukti penyetoran sebagai berikut: Bank Statement For Capital Injection yang dikeluarkan oleh PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia tanggal 22 Maret 2016 No. CDSD/584/ /BA menyatakan PT Summit Auto Group telah menyetor sebanyak Rp ,00. Bank Statement For Capital Injection yang dikeluarkan oleh PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia tanggal 22 Maret 2016 No. CDSD/583/ /BA menyatakan Sumitomo Mitsui Banking Corporation telah menyetor sebanyak Rp ,00. Selain perubahan yang disebutkan diatas, tidak terdapat perubahan struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan yang terjadi sampai tanggal diterbitkannya Prospektus ini. 3. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, para anggota direksi dan dewan komisaris diangkat oleh RUPS dengan ketentuan satu periode masa jabatan paling lama 2 (dua) tahun untuk direksi dan 5 (lima) tahun untuk dewan komisaris, dengan tidak mengurangi hak RUPS tersebut untuk memberhentikan sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya tersebut berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota direksi dan/atau komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam RUPS guna membela diri dalam RUPS tersebut. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham PT Oto Multiartha No. 5 tanggal 16 Januari 2017, yang dibuat dihadapan Aryanti Artisari, SH, Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang bukti penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan yang termaktub dalam surat Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-AH tanggal 18 Januari 2017 dan terlah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2017 tanggal 18 Januari 2017, susunan dewan komisaris dan direksi Perseroan adalah sebagai berikut: % Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen : Masaki Nakajima : Masataka Takanishi : Takeshi Kimoto : Edward Herawan Hadidjaja : Murniaty Santoso 39

58 Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur : Djohan Marzuki : Tetsuaki Matsumoto : Edi Suyitno : Koji Hayakawa : Adi Fausta Lauw Dewan komisaris dan direksi telah memenuhi Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 yaitu: a. Mempunyai akhlak, moral dan integritas yang baik; b. Cakap melakukan perbuatan hukum; c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan menjabat: 1. Tidak pernah dinyatakan pailit; 2. Tidak pernah menjadi anggota direksi dan/atau anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perusahaan dinyatakan pailit; 3. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan 4. Tidak pernah menjadi anggota direksi dan/atau dewan komisaris yang selama menjabat: a) Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan; b) Pertanggungjawabannya sebagai anggota direksi dan/atau anggota dewan komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota direksi dan/atau anggota dewan komisaris kepada RUPS; dan c) Pernah menyebabkan Perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK. d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan atau Perusahaan Publik. Berikut keterangan singkat mengenai masing-masing anggota dewan komisaris : DEWAN KOMISARIS Masaki Nakajima Presiden Komisaris Warga Negara Jepang, 54 tahun, menyelesaikan pendidikannya serta memperoleh gelar Sarjana pada program studi Political Science and Economics dari Universitas Waseda di tahun Telah menjadi Presiden Komisaris PT Oto Multiartha sejak tahun 2012 sampai saat ini. Riwayat Pekerjaan 2016-saat ini Executive Officer, General Manager Automotive Division No saat ini Direktur SML Isuzu Limited 2013-saat ini Direktur Sumitomo Mitsui Auto Service Company, Limited 2013-saat ini Direktur SC-Abeam Automotive Consulting 2013-saat ini Direktur KIRIU Corporation 2013-saat ini Direktur Mazda Motor Operaciones de Mexico S.A. DE C.V saat ini Direktur Mazda Motor Manufacturing de Mexico S.A. DE C.V Corporate Officer General Manager Automotive Division, No Direktur Summit Finance RT 2012-saat ini Presiden Komisaris PT Oto Multiartha 2012-saat ini Presiden Komisaris PT Summit Oto Finance 2011-saat ini Presiden Komisaris PT Summit Auto Group 2010-saat ini Direktur Sumisho Motor Finance Corporation Direktur Summit Capital Leasing Co., Ltd Komisaris PT Hino Motors Sales Indonesia General Manager Asia dan America Automotive Market Department. Okt 2009 Deputy General Manager Asia dan America Automotive Market Department Jun-Sep 2009 Deputy General Manager, Asia, Oceania & America Automotive Market Department Asisten General Manager, Asia, Oceania & America Automotive Market Department Assistant General Manager, Corporate Planning & Coordination Department dan Assistant General Manager Global Environment Department 40

59 Assistant General Manager, Corporate Planning & Coordination Department Assistant General Manager, Motor Vehicles Departemen No Assistant General Manager Sumitomo Deutschland GmbH di Duesseldorf, Jerman dan Assistant General Manager Sumitomo Corporation Eropa, Kantor Warsawa Assistant General Manager Sumitomo Deutschland GmbH di Duesseldorf, Jerman Assistant General Manager Motor Vehicles Department No Assistant General Manager Motor Vehicles Department No Staf Motor Vehicles Department No. 6, Sumitomo Corporation Staf Motor Vehicles Department No. 4, Sumitomo Corporation Masataka Takanishi Komisaris Warga Negara Jepang, 54 tahun, menyelesaikan pendidikannya serta memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Kyoto di tahun Telah menjadi Komisaris PT Oto Multiartha sejak tahun 2012 sampai saat ini. Riwayat Pekerjaan 2016-saat ini Direktur PT Summit Auto Group 2014-saat ini Managing Direktur Summit Global Capital Management B.V 2013-saat ini General Manager Automotive Retail Finance Business Department 2013-saat ini Direktur Summit Capital Leasing Co., Ltd 2013-saat ini Vice ketua Summit Auto Trade Facilities Private Shareholding Co. Ltd 2013-saat ini Direktur Sumisho Motor Finance Corporation 2012 saat ini Komisaris PT Oto Multiartha 2012-saat ini Komisaris PT Summit Oto Finance Komisaris PT Summit Auto Group Assistant General Manager, Asia & America Automotive Market Department Direktur, Vice President Auto Summit Commercial Services S.A. de C.V. SOFOM ENR, (perusahaan pembiayaan kendaraan di Mexico) Assistant General Manager Asia, Oceania dan Amerika Automotive Market Department Assistant General Manager, Automotive Department No Corporate Coordination Officer, Summit Motor Investment Limited di Inggris Assistant Managing Director, Summit Motor Investment Limited di Inggris Assistant General Manager Cabang Sumitomo Corporation di Johannesburg, Afrika Selatan Assistant General Manager Department Motor Vehicles No Staf Department Motor Vehicles No Staf Department Motor Vehicles No Koordinator Eksekutif Plaza Motors Corporation (importir dan distributor kendaraan di Puerto Rico) Staf Department Motor Vehicles No Staf Department Motor Vehicles No. 2, Tripoli, Libya Staf Departement Motor Vehicles No. 2, Sumitomo Corporation Takeshi Kimoto Komisaris Warga Negara Jepang, 46 tahun, menyelesaikan pendidikannya serta memperoleh gelar Bachelor of Arts in Business and Commerce dari Universitas Keio di tahun Telah menjadi Komisaris PT Oto Multiartha sejak tahun 2016 sampai saat ini. Riwayat Pekerjaan 2016 saat ini Komisaris PT Oto Multiartha 2016 saat ini Komisaris PT Summit Oto Finance 2015 Joint General Manager Emerging Markets Business Division (EMBD) Tokyo 2013 Senior Vice President Emerging Markets Business Division (EMBD) Singapura 41

60 2007 Group Head & Senior Vice President Global Trade Finance Department Singapura 2002 Vice President Sumitomo Mitsui Banking Corporation Global Institutional Banking Department (GIBD) Singapura 2001 Vice President Sumitomo Mitsui Banking Corporation Global Institutional Banking Department (GIBD) 2000 Vice President International Finance Department di Tokyo, Jepang 1999 International Finance Department di Tokyo, Jepang 1996 International Finance Department di London, Eropa 1993 The Sumitomo Bank, Ltd, cabang Shinbashi-Ekimae Edward Herawan Hadidjaja Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 65 tahun, menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar Bachelor of Mathematics dari Universitas Waterloo, Kanada pada tahun 1975 dan memperoleh gelar Bachelor of Commerce Honours Business Administration dari Universitas Windsor, Kanada pada tahun Edward Herawan Hadidjaja bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris Independen sejak 2012 hingga saat ini. Riwayat Pekerjaan 2012-saat ini Komisaris Independen PT Oto Multiartha 2012-saat ini Komisaris Independen PT Summit Oto Finance Komisaris Utama PT AB Sinar Mas Multifinance Komisaris Utama PT Sinar Mas Multifinance Komisaris PT Certis Cisco Direktur Utama PT Sinarmas Multiartha, Tbk Deputy Director of Finance & Banking Sinarmas Group Chief Accountant at Continental Oil Company di Indonesia (Conoco Indonesia) Head of Accounting Department dan Assistant Marketing Manager PT Laurel Pharmaceutical Industry 1977 Senior Marketing Officer PT Orient Bina Usaha Leasing Murniaty Santoso Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 63 tahun, menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar Master of Science dari MIT Sloan School, Boston, Amerika Serikat pada tahun Murniaty Santoso bergabung dengan Perseroan sebagai Komisaris sejak 2003 hingga saat ini. Riwayat Pekerjaan 2011-saat ini Komisaris PT Summit Investment Indonesia 2006-saat ini Komisaris Independen PT Summit Oto Finance 2003-saat ini Komisaris Independen PT Oto Multiartha 2003-saat ini Presiden Komisaris PT Verena Multifinance Tbk Direktur PT Summit Oto Finance Presiden Direktur PT Tunas Sepadan Investama, Holding Company Badan Penyehatan Perbankan Nasional untuk Grup Perusahaan Gajah Tunggal Chief Executive Officer dari Bentala Sanggrahan Group Chief Executive Officer Argo Manunggal Group Chief Financial Officer Group II, Divisi Otomotif,PT Astra Internasional Direktur Keuangan PT Nasional Astramotor General Manager Budget dan Business Development pada PT Astra Internasional Finance Manager Heavy Equipment dan Shipping pada PT Astra Internasional Accounting Manager pada PT Broken Hill Proprietary Indonesia 42

61 DIREKSI Djohan Marzuki Presiden Direktur Warga Negara Indonesia, 62 tahun, menjabat sebagai Presiden Direktur PT Oto Multiartha sejak Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun Riwayat Pekerjaan 2013-saat ini Presiden Direktur PT Oto Multiartha 2011-saat ini Direktur PT Summit Investment Indonesia Presiden Direktur PT Summit Oto Finance Komisaris PT Summit Oto Finance Presiden Direktur PT Oto Multiartha 1994-saat ini Presiden Direktur PT Summit Auto Group Senior Vice President Corporate Finance di Argo Manunggal Group General Manager dan Deputy Chief Executive di PT Astra Internasional Nissan Diesel Sales Operation Managing Director di perusahaan Karoseri Gajah Mada General Manager di PT Sana Permai Group Civil Engineer di Perusahaan Kontraktor Shimizu Construction Tetsuaki Matsumoto Direktur Warga Negara Jepang, 56 tahun, menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar Economic Program di Universitas Waseda pada tahun Bergabung dengan PT Oto Multiartha pada tahun 2010 dan menjabat sebagai Direktur sampai saat ini. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Keuangan. Riwayat Pekerjaan 2010-saat ini Direktur PT Oto Multiartha Deputy General Manager, Treasury Administrative Department Deputy General Manager, Finance Department Deputy General Manager, Planning and Administration Department Assistant General Manager, Planning and Administration Department Manager, Finance Department Manager, Foreign Trade Finance Department Sumitomo Corporation Amerika, New York 1983 Bergabung pada Finance Department, Sumitomo Corporation, Osaka, Jepang Koji Hayakawa Direktur Warga Negara Jepang, 53 tahun, menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar Bachelor of Arts in Foreign Studies pada Universitas Nanzan, Jepang pada tahun Bergabung dengan Perseroan sebagai Direktur pada tahun Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Pemasaran. Riwayat Pekerjaan 2016-saat ini Direktur PT Oto Multiartha General Manager SMBC pada Departemen Global Advisory Joint General Manager SMBC pada Divisi Emerging Market Business Joint General Manager SMBC pada Departemen Planning, International Banking Unit Joint General Manager SMBC di Cabang Taipei, Taiwan Senior Vice President SMBC di Cabang Singapura, Kepala Departemen Vice President Global Institutional Banking Department di Sumitomo Mitsui Banking Corporation Vice President dari Departemen Treasury di Tokyo, Jepang Program trainee sebagai junior corporate banker di cabang New York, Amerika Serikat Bergabung di The Sumitomo Bank, Ltd. Cabang Nagoya- Ekimae, Jepang 43

62 Edi Suyitno Direktur Warga Negara Indonesia, 51 tahun, menyelesaikan pendidikannya dan memperoleh gelar Sarjana dari Sarjana Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Indonesia pada tahun Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1994 dan diangkat sebagai Direktur pada tahun Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Pemasaran. Riwayat Pekerjaan 2009-saat ini Direktur PT Oto Multiartha Deputy Marketing & Sales Division Head, Corporate Officer PT Oto Multiartha Kepala Wilayah pada beberapa wilayah PT Oto Multiartha 1998 Kepala Departemen Truck Financing PT Oto Multiartha Kepala Kantor Cabang Surabaya PT Oto Multiartha Kepala Kantor Cabang Ketapang PT Oto Multiartha Credit Marketing Supervisor PT Oto Multiartha Kepala Kantor Cabang PT Siba Surya Trucking Company, Jakarta Kepala Kantor Cabang PT Astra Sedaya Finance (ACC) Malang Kepala Kantor Cabang PT Astra Sedaya Finance (ACC) Ujung Pandang Administration Head PT Astra Sedaya Finance (ACC) Ujung Pandang 1990 Kepala Kantor Cabang PT Astra Sedaya Finance (ACC) Jember Management Trainee PT Astra Internasional (Astra Credit Company) Staff PT Nusa Consultant Adi Fausta Lauw Direktur Warga Negara Indonesia, umur 50 tahun. Beliau menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Komputer di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Nusantara pada tahun Beliau menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan sejak Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, beliau bertanggung jawab sebagai Direktur Pemasaran. Riwayat Pekerjaan 2016-saat ini Direktur PT Oto Multiartha Direktur PT Summit Oto Finance Marketing and Sales Division Head (Corporate Officer) PT Oto Multiartha Head of Business Unit & Collection Division Head PT Oto Multiartha Marketing and Sales Division Head PT Oto Multiartha Deputy Marketing and Sales Division Head PT Oto Multiartha Regional Marketing Manager PT Oto Multiartha Branch Manager PT Oto Multiartha Car Division Deputy Branch Manager PT Oto Multiartha Car Division Credit Marketing Officer PT Oto Multiartha Asisten Marketing Manager PT Internas Artha Finance Supervisor Marketing Officer PT Sinarmas Dipta 44

63 REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, jumlah remunerasi yang diterima oleh dewan komisaris dan direksi Perseroan adalah masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp juta. KOMITE AUDIT Struktur Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan yang disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 yang tercantum dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris Secara Sirkuler Pengganti Rapat Dewan Komisaris Perseroan No. 038/KOM-OTO/V/2012 tanggal 17 Juli 2012 tentang Pengangkatan Komite Audit dan Risalah Rapat Dewan Komisaris Perseroan No. 005/KOM-OTO/XII/2016 tanggal 15 Desember 2016, dengan susunan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut: Ketua : Edward Herawan Hadidjaja, Komisaris Independen Anggota : Irina Nurulita Licyll Utama Anggota : Nena Suhayati Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit Tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: Warga Negara Indonesia, 50 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun Sebelumnya pernah menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Summit Oto Finance sejak tahun 2006 sampai Juli Beliau memulai karir sebagai Accounting Officer pada Bank Summa, Jakarta; lalu sebagai Accounting Supervisor Lippo Credit Card Center, Jakarta; Asisten Accounting Manager PT Mustika Langgeng Jaya. Beliau bergabung dengan PT Summit Oto Finance sebagai Accounting Department Head dari tahun 1999 sampai Sejak 2003 hingga saat ini sebagai Penasehat BPR PT Prima Kredit Sejahtera. Warga Negara Indonesia, 46 tahun, memperoleh gelar Diploma Muda Akuntansi dari Yayasan Administrasi Indonesia pada tahun Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Accounting Staff Indomobil Group (1992), Accounting dan Keuangan Staff PT Henanta Sentosa ( ). Beliau bergabung dengan PT Oto Multiartha dari tahun dengan jabatan terakhir sebagai Accounting Department Head. 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya; 2. Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan audit dari auditor internal dan eksternal termasuk independensi dan objektivitas auditor serta hasil untuk memastikan semua risiko penting telah dipertimbangkan serta kecukupan proses pelaporan keuangan; 3. Mengevaluasi laporan manajemen atas kepatuhan Perseroan terhadap segala peraturan perundang-undangan dan aturan lain yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan Perseroan; 4. Memantau pelaksaanaan tindak lanjut temuan hasil audit internal dan eksternal oleh Direksi, dan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SPI dan Akuntan Publik; 5. Memberikan rekomendasi penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada dewan komisaris; 6. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris semua pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan; dan 7. Menelaah laporan pelaksanaan Good Corporate Governance Perusahaan. 45

64 UNIT AUDIT INTERNAL Perseroan telah menyusun dan membentuk Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 56/POJK.04/2015. Piagam Audit Internal Perseroan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 047/SOP/XII/2009 tanggal 22 Desember Piagam Audit Internal ini menjadi acuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan audit internal. Perseroan telah menunjuk Djanoe Ismanto selaku Kepala Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keterangan Direksi Perseroan No. 20/HRD-REM/OTO-KET/II/2017 tanggal 27 Februari Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal adalah sebagai berikut: 1. Memberikan penilaian mengenai kecukupan dan efektifitas proses manajemen Perseroan dalam mengendalikan kegiatannya dan pengelolaan risiko; 2. Melaporkan hal-hal penting yang berkaitan dengan proses pengendalian keuangan dan manajemen, termasuk melaporkan kemungkinan melaksanakan peningkatan pada proses tersebut; 3. Memberikan informasi mengenai perkembangan (progress) dan hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan sumber daya audit; dan 4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana audit tahunan. SEKRETARIS PERUSAHAAN (CORPORATE SECRETARY) Berdasarkan Surat Keputusan No. 22/SK-HR/III/2017 tanggal 20 Maret 2017, Perseroan mengangkat Nugroho Triko Pramono sebagai Sekretaris Perusahaan efektif sejak tanggal 17 Maret Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal; 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi Perseroan; 3. Memberikan masukan kepada direksi guna mematuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan; 4. Memberikan masukan kepada direksi guna mematuhi peraturan Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya; 5. Sebagai penghubung/contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat; 6. Menghadiri rapat dewan komisaris dan rapat direksi dan membuat minuta hasil rapat dewan komisaris dan direksi; dan 7. Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham. Penunjukan Sekretaris Perusahaan Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 35/POJK.04/ SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan menyadari akan pentingnya peran sumber daya manusia atas keberhasilan Perseroan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, Perseroan secara bersungguh-sungguh, terencana dan berkesinambungan memusatkan perhatian untuk selalu memperhatikan pengembangan dan kualitas sumber daya manusia, melalui peningkatan kemampuan karyawan, pemeliharaan, dan pelayanan kesejahteraan bagi seluruh karyawan baik secara teknis, fungsional maupun manajerial. Perseroan juga mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program BPJS Ketenagakerjaan, yang meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua dan jaminan kematian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komposisi Karyawan Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang jabatan, pendidikan, status kepegawaian dan usia sampai dengan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Komposisi pegawai berdasarkan jenjang usia: Keterangan 31 Desember <20 tahun tahun tahun >41 tahun Jumlah Sumber: Perseroan 46

65 Komposisi pegawai berdasarkan jenjang pendidikan: Keterangan 31 Desember Sarjana dan Paska Sarjana Sarjana Muda dan Setingkat SLTA dan Sederajat Jumlah Sumber: Perseroan Komposisi pegawai berdasarkan status kepegawaian: Keterangan 31 Desember Tetap Tidak Tetap Jumlah Sumber: Perseroan Komposisi pegawai berdasarkan jenjang jabatan: Keterangan 31 Desember Direktur Wakil Direktur dan Kepala Divisi Manajer Supervisor Staf Jumlah Sumber: Perseroan Tenaga Kerja Asing Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki tenaga kerja asing sebagai berikut: No. Nama Warga Negara Jabatan No. KITAS Masa Berlaku No. IMTA Masa Berlaku 1. Tetsuaki Matsumoto Jepang Direktur Keuangan 2C11JD1798-Q 4-Mei-17 KEP.01341/MEN/B/I MTA/KEK-2/ Apr Koji Hayakawa Jepang Direktur Marketing 2C11JD2225-Q 11-Jun-17 KEP.02067/MEN/B/I MTA/KEK-2/ Mei Hidenaga Aoki Jepang Marketing Manager 2C21JE7560-Q 23-Jun-17 KEP.00422/MEN/P/I MTA/KEK-2/ Jun Tetsuya Ijiri Jepang Marketing Manager 2C11JD0324-R 25-Jan-18 KEP.05143/MEN/B/I MTA/KEK-2/ Des Yusuke Shigemoto Jepang Risk Management Manager 2C11JE6467-Q 11-Jun-17 KEP.02133/MEN/B/I MTA/KEK-2/ Mei-17 Kesejahteraan Sosial Karyawan Mengingat pentingnya peran karyawan bagi keberhasilan dan kemajuan usaha Perseroan, maka Perseroan terus berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi karyawan serta memacu produktivitas dan motivasi tiap karyawan, antara lain dengan: a. Sistem Remunerasi Perseroan menerapkan sistem remunerasi atas dasar performance, dimana tingkat kenaikan gaji & perolehan setiap tunjangan dan fasilitas yang ada didasarkan pada prestasi dan kontribusi masing-masing karyawan. 47

66 Di samping itu, Perseroan senantiasa melakukan penyesuaian besarnya upah/gaji karyawan seiring dengan dengan laju inflasi sehingga diharapkan agar kebutuhan minimum untuk hidup secara layak dari masing-masing karyawan beserta keluarganya dapat terpenuhi. Untuk itu Perseroan selalu melakukan salary survey secara periodik, serta memperhatikan dan mematuhi pemberlakuan ketentuan upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kebijakan pengupahan/penggajian di Perseroan selalu diupayakan berada di atas, atau setidak-tidaknya sama dengan, upah minimum yang ditetapkan oleh Pemerintah dan bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. b. Menyediakan Berbagai Macam Bentuk Tunjangan dan Fasilitas Sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan bagi para karyawannya, Perseroan juga menyediakan sejumlah tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan Perseroan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan mencakup: - mengikutsertakan karyawan dalam Program Personal Accident selama 24 jam dan tujuh hari penuh, terutama bagi karyawan yang sering melakukan perjalanan dinas; - menyediakan fasilitas asuransi kesehatan untuk karyawan beserta anggota keluarganya melalui kerja sama dengan perusahaan asuransi yang memiliki reputasi baik; - mendorong dan membantu pengembangan koperasi karyawan; - menyediakan fasilitas pemilikan kendaraan mobil dan sepeda motor (Car/Motorcycle Ownership Program) kepada karyawannya tanpa dikenakan bunga; - menyediakan fasilitas pinjaman untuk kepemilikan rumah (Housing Loan) kepada para karyawan yang dinilai berprestasi sangat baik; - memberikan Tunjangan Hari Raya secara teratur pada setiap tahunnya; - memberikan bonus kepada para karyawan yang dilakukan sesuai dengan prestasi kerja dari masing-masing karyawan tersebut dengan tetap memperhatikan kinerja keuangan Perseroan; - menyediakan kegiatan koperasi karyawan; dan - memberikan beasiswa untuk anak karyawan yang berprestasi. c. Dana Pensiun Perseroan tidak membentuk Yayasan Dana Pensiun tersendiri bagi karyawannya, Meskipun demikian sejak bulan Agustus 2000, Perseroan telah menyelenggarakan Dana Pensiun dengan melakukan kerjasama dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Allianz Indonesia, suatu badan hukum yang didirikan oleh PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia. Berdasarkan Perjanjian Pengelolaan Program Pensiun yang telah diperbaharui tanggal 12 Desember 2001, yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan DPLK Allianz Indonesia, DPLK Allianz Indonesia berkewajiban mengelola program pensiun karyawan Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan Dana Pensiun yang berlaku, ketentuan program pensiun karyawan Perseroan, serta perjanjian pengelolaan tersebut. d. Pelatihan dan Pengembangan Perseroan menyadari bahwa pelatihan adalah bagian integral dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Untuk itu secara berkala Perseroan melakukan pelatihan, baik yang dilakukan oleh bagian Pengembangan SDM Perseroan maupun Lembaga Profesional, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para karyawan, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas kerja. Modul pelatihan yang diberikan Perseroan kepada karyawannya meliputi Orientasi Karyawan Baru (Know Your Customer), Pengetahuan Operasi Dasar, Legal dan Litigasi, Pemasaran dan Penagihan, Pengetahuan Manajerial & Kepemimpinan, serta Pelatihan Manajemen. Lalu untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan, Perseroan juga mengirimkan karyawan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak eksternal seperti pelatihan Financial Analysis, Analisis Beban Kerja dan Business English. Untuk menunjang tujuan tersebut, Perseroan telah memiliki Pusat Pelatihan dan Pendidikan yang terletak di area Rancamaya Golf Estate, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Learning Center tersebut memulai operasinya pada bulan April 2005 dan saat ini menjadi sebuah tempat pelatihan bagi karyawan Perseroan maupun perusahaan afiliasi. 48

67 5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN 6. STRUKTUR HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGAWASAN DAN PENGURUSAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM Sumitomo Corporation 99,9 8 % PT Sumitomo Indonesia 0,0 2 % 10 Pemegang saham terbesar : Japan Trustee Services Bank Ltd. Trust Account 5,7% The Master Trust Bank of japan, Ltd. (Trust Account) 4,2% Sumitomo Mitsui Banking Corporation 3,2% Japan Trustee Services Bank, Ltd. Trust Account 9) 1,9% State Street Bank and Trust Company ,6% The Bank of New York Mellon SA/NV 10 1,5% Natscumco 1,4% State Street Bank and Trust Company ,4% Japan Trustee Services Bank, Ltd (trust Account 7) 1,3% State Street Bank West Client Treaty ,3% JBC International PT Sinar Mas Finance (MAU) Publik Cakrawala Limited 7,8 % 51,1 % 41,1 % PT Summit Auto Group Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Sinar Mas Multiartha Tbk. 49,9% 35,1% 15,0% Catatan : Sumitomo Corporation dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation merupakan perusahaan publik yang didirikan dan beroperasi berdasarkan hukum negara Jepang. Perseroan tidak memiliki akses terhadap informasi mengenai ultimate shareholders dari masing-masing pemegang saham terbanyak atas saham Sumitomo Corporation, Sumitomo Mitsui Banking Corporation dan PT Sinar Mas Cakrawala, sehingga hal ini tidak diungkapkan dalam Prospektus. 49

68 Perseroan PT Summit Auto Group Sumitomo Mitsui Banking Corporation PT Sinarmas Multiartha, Tbk. Masaki Nakajima PK K - - Masataka Takanishi K D - - Takeshi Kimoto K Edward Herawan Hadidjaja KI Murniaty Santoso KI Djohan Marzuki PD PD - - Tetsuaki Matsumoto D D - - Edi Suyitno D Koji Hayakawa D Adi Fausta Lauw D Keterangan: PK : Presiden Komisaris PD : Presiden Direktur K : Komisaris D : Direktur KI : Komisaris Independen 7. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM PERSEROAN BERBENTUK BADAN HUKUM 7.1. PT Summit Auto Group ( SAG ) Riwayat Singkat PT Summit Auto Group ( SAG ) berkedudukan di Jakarta didirikan pertama kali dengan nama PT Wahanamulya Securindo berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Wahanamulya Securindo No. 322 tanggal 24 Agustus 1994 yang dibuat di hadapan Erly Soehandjojo, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C HT TH.94 tanggal 15 September 1994 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 1813/A.PT/HKM/1994/PN.JAK.SEL tanggal 18 Oktober 1994, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1995 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No Sesuai akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Wahanamulya Securindo No. 193 tanggal 30 Juli 2003 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, nama PT Wahanamulya Securindo diubah menjadi PT Summit Auto Group. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia R.I. dengan Keputusannya No. C HT TH.2003 tanggal 13 Agustus 2003 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di bawah No. 504/RUB.09.03/VI/2004 tanggal 4 Juni 2004 dan yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58 tanggal 20 Juli 2004 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No Dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, anggaran dasar SAG diubah seluruhnya dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Angggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 266 tanggal 27 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008 dan telah di daftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 18 Juli 2008 dan yang telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 24 Oktober 2008 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No Sesuai akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 1 tanggal 5 Januari 2009 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2009 tanggal 12 Maret 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 53 tanggal 3 Juli 2009 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No

69 Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 20 tanggal 11 Januari 2010, di hadapan Aulia Taufani, SH., pengganti dari Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Tugas dan Wewenang Direksi. Perubahan ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat laporan AHU-AH tanggal 27 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2010 tanggal 27 Januari Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 33 tanggal 11 Maret 2013, di hadapan di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan Modal. Perubahan ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat laporan AHU-AH tanggal 20 Maret 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 20 Maret Sesuai akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 69 tanggal 20 November 2013 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH tanggal 5 Desember 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 25 Februari 2014 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 28 tanggal 19 Januari 2016, di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan Modal. Perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat Keputusan No. AHU AH TH 2016 tanggal 19 Januari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2016 tanggal 19 Januari Anggaran dasar SAG terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 1 tanggal 1 Maret 2017, di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengenai perubahan pasal 16 ayat 1. Perubahan ini telah diberitahukan kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat laporan No. AHU-AH tanggal 2 Maret 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2017 tanggal 2 Maret Kantor SAG terletak di Gedung Summitmas II, Lt. 18, Jl. Jend. Sudirman Kav , Jakarta Indonesia, dengan nomor telepon (021) dan nomor faksimili (021) Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 69 tanggal 20 November 2013, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH tanggal 5 Desember 2013 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 25 Februari 2014 Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No , maksud dan tujuan SAG ialah bergerak dalam bidang perdagangan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, SAG dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. menjalankan usaha perdagangan ekspor dan impor; b. menjalankan usaha jasa konsultasi bisnis dan manajemen; dan c. melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Sesuai akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 28 tanggal 19 Januari 2016, di hadapan Aryanti Artisari, SH., Magister Kenotariatan, notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH TH 2016 tanggal 19 Januari 2016, struktur permodalan dan susunan pemegang saham SAG adalah sebagai berikut: 51

70 Keterangan Jumlah Saham Nilai per (%) saham Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Sumitomo Corporation ,98% PT Sumitomo Indonesia ,02% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh % Total Saham Dalam Portepel Pengurusan dan Pengawasan Sebagaimana termaktub dalam akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar PT Summit Auto Group No. 1 tanggal 1 Maret 2017 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH., Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar PT SAG telah diterima dengan No. AHU.AH tanggal 2 Maret 2017 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No. AHU AH TAHUN 2016 tanggal 2 Maret 2017, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris SAG adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris : Masaki Nakajima Direksi Presiden Direktur : Djohan Marzuki Direktur : Tetsuaki Matsumoto Direktur : Masataka Takanishi Direktur : Takanori Otsuka Direktur : Akinori Otsu 7.2. Sumitomo Mitsui Banking Corporation ( SMBC ) Riwayat Singkat SMBC adalah badan hukum yang didirikan di Jepang melalui merger dari 2 bank terkemuka di Jepang yaitu The Sakura Bank, Limited dan The Sumitomo Bank, Limited pada bulan April 2001 dan mempunyai kantor pusat di 1-2, Marunouchi 1-chome, Chiyoda-ku, Tokyo. Sejak Desember 2002, SMBC telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Sumitomo Mitsui Financial Group Inc. (SMFG) yang merupakan salah satu perusahaan induk keuangan di Jepang, Dengan demikian SMFG adalah perusahaan holding yang secara langsung memiliki 100% dari saham yang ditempatkan dan beredar dari SMBC. Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha SMBC bergerak dalam berbagai jasa keuangan yang berpusat pada perbankan. Selain itu, SMBC juga melakukan kegiatan pembiayaan, sekuritas, kartu kredit, investasi, sekuritisasi gadai, modal ventura dan bisnis kredit terkait lainnya. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi SMBC dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016, ekuitas yang dikonsolidasi SMBC adalah sebesar juta yen. 52

71 Nama 10 pemegang saham terbesar SMBC per tanggal 31 Maret 2016 adalah sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham (%) Japan Trustee Services Bank, Ltd. (Trust Account) ,65 The Master Trust Bank of Japan, Ltd. (Trust Account) ,17 Sumitomo Mitsui Banking Corporation ,02 Japan Trustee Services Bank, Ltd. (Trust Account 9) ,86 State Street Bank and Trust Company ,60 The Bank of New York Mellon SA/NV ,54 Natscumco ,44 State Street Bank And Trurst Company ,41 Japan Trustee Services Bank, Ltd. (Trust Account 7) ,34 State Street Bank West Client - Treaty ,28 (Sumber: Pengurusan dan Pengawasan Direktur : Teisuke Kitayama Yoshinori Yokoyama Keiichi Ando Takeshi Kunibe Satoru Nakanishi Koichi Miyata Shigeru Iwamoto Kuniaki Nomura Kazuya Jono Yoshihiko Shimizu Hiroshi Minoura Koichi Minami Koichi Danno Mitsunori Watanabe Yujiro Ito Shuichi Kageyama Seiichiro Takahashi Masahiro Fuchizaki Hidetoshi Furukawa Ken Kubo Nobuaki Kurumatani Masaki Tachibana Atsuhiko Inoue Kozo Ogino Toshiyuki Teramoto Manabu narita Jun Ota Yasuyuki Kawasaki Katsunori Tanizaki Yukihiko Onishi Masayuki Matsumoto Yuko Nakahira 53

72 7.3. PT Sinar Mas Multiartha Tbk. ( SMMA ) Riwayat Singkat PT Sinar Mas Multiartha Tbk didirikan di Jakarta dengan nama PT Internas Artha Leasing Company sebagaimana termaktub dalam Akta Nomor 60 tanggal 21 Oktober 1982 juncto Akta Nomor 48 tanggal 10 September 1983, keduanya dibuat dihadapan Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perseroan dan perubahannya sebagaimana disebutkan diatas telah diumumkan dalam Tambahan No Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 1986, merupakan induk dari perusahaan-perusahaan pada unit usaha Sinar Mas yang memfokuskan usahanya pada sektor Jasa Keuangan Terpadu, seperti multifinance, asuransi, pasar modal, jasa administrasi saham, security company, perdagangan dan jasa serta teknologi informasi. Kemudian perubahan nama PT Internas Arta Leasing Company menjadi PT Internas Arta Finance Company termaktub dalam Akta No. 15 tanggal 1 Mei 1989, dibuat oleh Benny Kristianto, SH, Notaris di Jakarta, perubahan tersebut diatas telah diumumkan dalam Tambahan No Berita Negara Republik Indonesia No. 72 tanggal 6 September Dalam rangka melakukan go public seluruh anggaran dasar SMMA diubah termasuk perubahan nama SMMA dari PT Internas Artha Finance Company menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk. sebagaimana termaktub dalam akta No. 218 tanggal 25 Februari 1995 juncto akta No. 315 tanggal 26 April 1995 berturut-turut dibuat dihadapan Veronica Liliy Dharma, SH Notaris di Jakarta, dimana perubahan tersebut telah diumumkan dalam Tambahan No Berita Negara Republik Indonesia No. 51 tanggal 27 Juni Anggaran Dasar SMMA telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan anggaran dasar terakhir dan susunan direksi dan dewan komisaris terakhir dimuat dalam Akta No.43 tanggal 13 Juni 2014 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, SH. Notaris di Jakarta Selatan. Kantor SMMA terletak di Sinarmas Land Plaza, Menara I Lt. 9, Jl. M.H. Thamrin No. 51, Jakarta, dengan nomor telepon (021) dan nomor faksimili (021) Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha Berdasarkan Akta No. 35/2015, maksud dan tujuan SMMA adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa dan pembangunan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, SMMA dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1) Menjalankan usaha di bidang perdagangan antara lain: a) Perdagangan besar lokal; b) Eksport-import barang-barang engineering; c) Eksport-import perdagangan dan hasil perkebunan; d) Eksport-import dan perdagangan kosmetika dan kecantikan; e) Grosir, supplier, leveransir dan commision house; f) Bertindak sebagai agen, grosir barang-barang engineering; g) Perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan property; 2) Menjalankan usaha di bidang jasa antara lain: a) Jasa penunjang pertambangan umum; b) Jasa pengangkutan darat/trucking; c) Jasa konsultasi bisnis dan manajemen; d) Jasa penyewaan dan pengelolaan kawasan industri; e) Jasa konsultan; f) Jasa container/packaging; 3) Menjalankan usaha di bidang pembangunan antara lain: a. Bertindak sebagai pengembang; b. Pemborong pada umumnya (contractor); c. Pemasangan instalasi-instalasi. 54

73 Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar PT. Sinar Mas Multiartha Tbk Akta No. 35/2015, susunan permodalan SMMA adalah sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham Rupiah % Modal Dasar : - Saham Seri A (Nominal Rp 5.000,00) Saham Seri B (Nominal Rp 100,00) Jumlah Modal Dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh : - Saham Seri A (Nominal Rp 5.000,00) ,28 - Saham Seri B (Nominal Rp 100,00) ,72 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel - Saham Seri A (Nominal Rp 5.000,00) Saham Seri B (Nominal Rp 100,00) Pemegang Saham - JBC International Finance (MAU) Limited ,77 - PT Sinar Mas Cakrawala ,12 - Masyarakat (di bawah 5%) ,11 Total ,00 Catatan: *) Jumlah nilai nominal saham atas saham yang dimiliki oleh pemegang saham tidak diketahui karena telah terjadi percampuran saham seri A dan Seri B. Pengurusan dan Pengawasan Sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. Sinar Mas Multiartha Tbk No. 52 tanggal 20 November 2015 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan bukti pemberitahuan telah diperoleh dari Kementrian Hukum dan HAM dengan suratnya No. AHU- AH dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan HAM di bawah No.AHU AH Tahun 2015, keduanya tanggal 11 Desember 2015 susunan anggota direksi dan dewan komisaris SMMA adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen : Indra Widjaja : Howen Widjaja : Fuganto Widjaja : Robinson Simbolon Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi : Doddy Susanto : Kurniawan Udjaja : Dani Lihardja : Agus Leman Gunawan 55

74 8. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki harga perolehan aset tetap yang terdiri dari tanah, gedung, perbaikan gedung sewa, peralatan kantor, perabot kantor, kendaraan bermotor, komputer dan kendaraan untuk sewa operasi sebesar Rp juta, dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp juta. Nilai buku aset tetap Perseroan per tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp juta. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki aset tetap berupa tanah dan gedung sebagai berikut: SERTIFIKAT HGB No. LUAS (M2) MASA BERLAKU LOKASI AMU CEMPAKA MAS CEMPAKA MAS Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya ,09 25-Okt-25 Jakarta Pusat, Kecamatan Kemayoran, Kelurahan Sumur Batu Des-24 Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Pusat, Kecamatan Kemayoran, Kelurahan Sumur Des-24 Batu Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Cilandak, Kelurahan Cilandak Barat Nov-33 Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, Kelurahan Nov-33 Kebayoran Lama Selatan Feb-2037 Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Pusat, Kecamatan Gambir, Kelurahan Kebon Feb-2037 Kelapa Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya 1-Mar-23 Jakarta Utara, Kecamatan Kelapa Gading, Kelurahan Kelapa Gading Barat Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kotamadya Jakarta Timur, Kecamatan Duren Sawit, Kelurahan Pondok Kelapa FATMAWATI Jul-33 PONDOK INDAH PECENONGAN KELAPA GADING KALIMALANG Okt-34 BEKASI Sep Sep Sep-32 Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Kelurahan Margajaya TANGERANG Sep-35 Propinsi Banten, Kotamadya Tangerang, Kecamatan Sep-35 Tangerang, Kelurahan Cikokol TANGERANG Sep-35 Propinsi Banten, Kotamadya Tangerang, Kecamatan Sep-35 Tangerang, Kelurahan Cikokol BANDUNG Sep-32 Propinsi Jawa Barat, Kotamadya Bandung, Wilayah Karees, Kecamatan Lengkong, Kelurahan Paledang BOGOR Mei-38 Propinsi Jawa Barat, Kotamadya Bogor, Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Baranangsiang CIKARANG POOL PALEMBANG SEMARANG SURABAYA GENTENG KALI Jun-35 Propinsi Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Kecamatan Cikarang Timur, Desa Jatireja Th 2039 Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang, Kecamatan Ilir Th 2039 Timur I, Kelurahan Ilir III Jun-35 Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Kecamatan Jun-35 Candisari, Kelurahan Tegalsari 195/K Des-26 Propinsi Jawa Timur, Kotamadya Surabaya, Kecamatan 194/K Des-26 Genteng, Kelurahan Genteng Propinsi Jawa Timur, Kotamadya Surabaya, Kecamatan Gubeng, Kelurahan Baratajaya SURABAYA RMI Jun-31 56

75 9. ASURANSI Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh aset tetap Perseroan, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan pihak asuransi yaitu PT Asuransi Sinar Mas, memiliki hubungan Afiliasi, yaitu dimiliki oleh pemegang saham yang sama yaitu PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Asuransi No. Polis Penanggung Asuransi Gempa Bumi Asuransi Property All Risk PT Asuransi Sinarmas PT Asuransi Sinarmas Obyek Pertanggungan 1 Kantor Pusat, 62 Kantor Cabang dan 2 Kantor Pemasaran 42 Depo Kendaraan 1 Kantor Pusat, 62 Kantor Cabang dan 2 Kantor Pemasaran 42 Depo Kendaraan Total Pertanggungan Rp Rp Rp Rp Periode Asuransi s/d 1 Juni 2017 s/d 1 Juni TRANSAKSI DAN PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA A. PERJANJIAN KREDIT 1. Facility Agreement tanggal 25 Maret 2015 Para Pihak : Bank Of America, N.A., Tokyo Branch sebagai Lender Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas : Term Loan Jumlah Fasilitas : USD (empat puluh juta dolar Amerika) Jangka Waktu : 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama 2. Perjanjian Kredit No L1 tanggal 31 Desember 2011 dan terakhir diubah dengan Perjanjian Kredit Nomor: L1 tanggal 31 Desember 2016 Para Pihak : The Bank Of Tokyo Mitsubishi UFJ, LTD sebagai Bank Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah Fasilitas : USD (empat puluh juta dolar Amerika) Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun atau 31 Desember Perjanjian Kredit No LT dan LT keduanya tertanggal 29 September 2014 yang terakhir diubah dengan Perubahan Atas Perjanjian Kredit No LT & LT tanggal 29 September 2016 Para Pihak : 1. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD ( BTMU); 2. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta ( BTMU Cabang Jakarta ); Secara bersama-sama disebut Para Kreditur ) 3. Perseroan; 4. PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta ( Agen Jaminan ) Jenis Fasilitas : Non Revolving Jumlah Fasilitas : USD (dua ratus lima puluh juta dolar Amerika) Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun 57

76 4. Perjanjian Perubahan Kedua tanggal 24 Mei 2016 Para Pihak : Citibank, NA cabang Indonesia sebagai Bank Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah Fasilitas : USD Jangka Waktu : 3 Juli 2016 dan diperpanjang secara otomatis setiap 1 tahun berikutnya sejak setiap tanggal berakhir tersebut, kecuali Bank memberikan pemberitahuan kepada Perseroan 30 Hari Kalender sebelum tanggal fasilitas berakhir. 5. Perubahan Keenam atas Perubahan dan Penegasan Kembali atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 069/PFPA- DBSI/III/1-2/2017 tanggal 29 Maret Para Pihak : PT Bank DBS Indonesia sebagai Bank Perseroan sebagai Nasabah Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah Fasilitas : Maksimum sebesar Rp ,- (tiga ratus miliar Rupiah) Jangka Waktu : Sampai dengan 25 Februari Perjanjian Fasilitas tanggal 10 Februari 2012 yang telah diperpanjang beberapa kali dan terakhir diperpanjang sesuai dengan Perjanjian Fasilitas tanggal 19 April 2016 Para Pihak : Deutsche Bank, AG Cabang Jakarta sebagai Bank Perseroan sebagai Nasabah Jenis Fasilitas : Pinjaman Jangka pendek dan Overdraft Jumlah Fasilitas : Maksimum sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) Jangka Waktu : 12 bulan sampai dengan tanggal 31 Desember Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/170002/U/ Loan Agreement tanggal 18 Januari 2017 Para Pihak : The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta sebagai Bank Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas : Fasilitas Perbankan Jumlah Fasilitas : A. Limit Gabungan sebesar Rp ,- (seratus miliar Rupiah), yang terdiri dari: Overdraft sebesar Rp ,- (dua puluh miliar Rupiah) Pinjaman Berulang I (Revolving I) Rp ,- (seratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu terhitung 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencairan. B. Pinjaman Berulang II (Revolving Loan II) Rp ,- (seratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu terhitung 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencairan. C. Pinjaman Berulang III (Revolving Loan III) Rp ,- (lima ratus lima puluh miliar Rupiah) dengan jangka waktu terhitung 3 (tiga) tahun sejak tanggal pencairan. D. Fasilitas Treasury untuk memfasilitasi kebutuhan Perseroan atas transaksi lindung nilai (hedging genuine) terhadap eksposur nilai tukar murni melalui transaksi spot, forward dan cross currency swap. Dengan Limit Paparan terhadap Risiko tertimbang (Exposure Risk Limit weighted) sebesar USD (dua ratus tiga puluh juta Dolar Amerika Serikat) 58

77 8. Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 29 Juni 2001 yang dibuat di hadapan Muhammad Kholid Artha, S.H., Notaris di Jakarta yang telah diubah beberapa kali, terakhir diubah dengan Akta Perubahan Kedua Puluh Satu atas Perjanjian Kredit No. 01 tanggal 4 Oktober 2016 yang dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta, dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. PT Bank Central Asia Tbk sebagai Pemberi Pinjaman; dan 2. Perseroan sebagai Peminjam Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) : dengan jumlah tidak melebihi Rp , (dua puluh lima miliar Rupiah); b. Fasilitas Kredit Jangka Pendek yang tidak mengikat (uncommitted facility) berupa Pinjaman Berjangka Money Market 1 ( Fasilitas PBMM 1 ) : dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah); c. Fasilitas Kredit Jangka Pendek yang tidak mengikat (uncommitted facility) berupa Pinjaman Berjangka Money Market 2 ( Fasilitas PBMM 2 ) : dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp ,- (dua ratus lima puluh miliar Rupiah); d. Fasilitas Installment Loan IV : dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp ,- (lima ratus miliar Rupiah); e. Fasilitas Installment Loan V : dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp ,-. (lima ratus miliar Rupiah); Jangka Waktu : a. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) : s.d. 29 Juni 2017; b. Fasilitas PBMM 1 dan 2: s.d. 29 Juni 2017; c. Fasilitas Installment Loan IV : 28 Oktober 2018 d. Fasilitas Installment Loan V : 04 April Facility Agreement tanggal 4 Juli 2014, dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Bank of America, N.A., Tokyo Branch sebagai Lender; Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Pinjaman modal kerja untuk pembiayaan kendaraan bermotor sejumlah USD (tiga puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jangka Waktu : 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama 10. Credit Agreement No LN tanggal 31 Desember 2011 yang terakhir kali diubah dengan Amendment to the Credit Agreement No LN tanggal 31 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta sebagai Lender; dan Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Kredit Modal Kerja dengan limit senilai Rp (seratus lima puluh tiga miliar Rupiah) Jatuh Tempo Fasilitas : s.d. 31 Desember Credit Agreement No LT & LT tanggal 3 September 2014 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD ( BTMU); 2. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta ( BTMU Cabang Jakarta ); Secara bersama-sama disebut Para Kreditur ) 3. Perseroan; 4. PT Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta ( Agen Jaminan ) Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Kredit Modal Kerja dengan limit senilai USD (seratus juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 3 (tiga) tahun sejak tanggal penarikan 59

78 12. Credit Agreement No LT tanggal 29 Maret 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, LTD Cabang Jakarta sebagai Lender; dan 2. Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : s.d USD (lima puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jangka Waktu Pinjaman : 3 tahun sejak tanggal penarikan 13. Loan Agreement tanggal 22 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Cabang Singapura sebagai Lender; dan 2. Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : USD (lima puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jangka Waktu Pinjaman : 30 September Loan Agreement tanggal 23 Maret 2015 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Deutsche Bank, AG Cabang Tokyo sebagai Lender; Perseroan sebagai Borrower; Deutsche Bank, AG Cabang Jakarta sebagai Security Agent Jenis Fasilitas : Term Loan Jumlah Fasilitas : JPY ,- (sepuluh miliar Yen) Jangka Waktu : 3 tahun sejak tanggal Perjanjian 15. Term Facility Agreement tanggal 4 Juli 2014 sebagaimana terakhir diubah dengan Amendment Agreement tanggal 5 Agustus 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower ING Bank N. V., Tokyo Branch sebagai Lender Development Bank of Japan Inc. Cabang Tokyo sebagai Lender PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Security Agent (Agen Jaminan) Jenis Fasilitas : 1. NEXI (Nippon Export and Investment Insurance) covered JPY term loan facility; 2. Uncovered JPY term loan facility. Jumlah Fasilitas : 1. Development Bank of Japan Inc. sejumlah JPY (lima miliar Yen); 2. ING Bank N. V., Tokyo Branch sejumlah JPY (lima ratus ribu Yen) dan JPY (dua miliar Yen). Jangka Waktu : s.d. 3 Juli Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali No. 778/ARA/MZH/0713 sebagaimana terakhir diubah dengan Perubahan No. 603/AMD/MZH/0716 tanggal 29 Juli 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower PT Bank Mizuho Indonesia sebagai Lender Jenis Fasilitas : Fasilitas Pinjaman Berulang Jumlah Fasilitas : Rp ,- (lima puluh miliar Rupiah) Jangka Waktu : 31 Juli 2017 atau tanggal lain yang lebih awal saat diakhirinya Fasilitas Pinjaman Berulang 17. Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali No. 778/ARA/MZH/0713 sebagaimana terakhir diubah dengan Perubahan No. 956/AMD/MZH/1216 tanggal 9 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut Para Pihak : Perseroan sebagai Peminjam PT Bank Mizuho Indonesia sebagai Pemberi Pinjaman Jenis Fasilitas : Fasilitas Pinjaman Berulang Jumlah Fasilitas : Rp ,- (empat ratus miliar Rupiah) Jangka Waktu : s.d 10 Desember

79 18. Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat tanggal 14 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower Norinchukin Bank sebagai Lender Jenis Fasilitas : Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY (tiga miliar Yen) Jangka Waktu s.d 16 Juni Uncommitted Dual Currency Term Loan Facility tanggal 31 Maret 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Dual Currency Term Loan Facility Jumlah Fasilitas : sampai dengan USD (enam puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 31 Maret Loan Agreement tanggal 1 Maret 2007 sebagaimana terakhir diubah dengan Supplemental Agreement tanggal 28 Februari 2017 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Revolving Credit Facility Jumlah Fasilitas : USD (dua puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 28 Februari Loan Agreement tanggal 3 Maret 2011 sebagaimana terakhir diubah dengan Supplemental Agreement tanggal 28 Februari 2017 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Revolving Credit Facility Jumlah Fasilitas JPY (lima ratus juta Yen) Jatuh Tempo Fasilitas : 31 Agustus Banking Facilities Credit Agreement tanggal 17 Februari 2003 yang terakhir kali diubah dengan Amendment of Facility Letter (Uncommitted) tanggal 01 Maret 2017 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. Standard Chartered Bank, Cabang Jakarta sebagai Lender; dan 2. Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : a. Fasilitas Revolving Term Loan dengan limit USD (lima belas juta Dolar Amerika Serikat) b. Fasilitas Short Term Loan (I) dengan limit IDR (seratus lima puluh miliar Rupiah) c. Fasilitas Short Term Loan (II) dengan limit IDR (seratus enam puluh miliar Rupiah) Jatuh Tempo Fasilitas : a. Fasilitas Revolving Term Loan : s.d. 31 Januari 2020 b. Fasilitas Short Term Loan (I) : maks 12 bulan, min 1 minggu c. Fasilitas Short Term Loan (II) : maks 12 bulan, min 1 minggu 61

80 23. Facility Agreement tanggal 17 Maret 2014 yang terakhir kali diubah dengan Amendment No. 1 tanggal 15 April 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Mizuho Bank, Ltd dan Korea Development Bank, Cabang Tokyo sebagai Lender ; Mizuho Bank, Ltd sebagai Facility Agent Jenis Fasilitas : Term Loan Facility Agreement Jumlah Fasilitas JPY (sepuluh miliar Yen) Jatuh Tempo Fasilitas : 20 Maret Facility Agreement tanggal 25 Maret 2015 yang terakhir kali diubah dengan Amendment No. 1 tanggal 15 April 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Mizuho Bank, Ltd dan Shinhan Bank Japan sebagai Lender; Mizuho Bank, Ltd sebagai Facility Agent Jenis Fasilitas : Term Loan Facility Agreement Jumlah Fasilitas JPY (sepuluh miliar Yen) Jatuh Tempo Fasilitas : 15 Juni Loan Agreement tanggal 26 Maret 2014 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility Jumlah Fasilitas USD (delapan puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 29 September Loan Agreement tanggal 29 September 2014 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility Jumlah Fasilitas USD (delapan puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 29 Maret Loan Agreement tanggal 30 Maret 2015 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility Jumlah Fasilitas USD (empat puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 28 September Loan Agreement tanggal 29 September 2015 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility Jumlah Fasilitas USD (seratus dua puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 30 September

81 29. Loan Agreement tanggal 31 Maret 2017 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Uncommitted Non Revolving Credit Facility Jumlah Fasilitas USD (enam puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 30 September Loan Agreement tanggal 23 Mei 2006 sebagaimana terakhir diubah dengan Supplemental Agreement tanggal 29 Februari 2017 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Cabang Singapura sebagai Lender; dan Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : JPY (tiga milyar Yen) Jangka Waktu Pinjaman : 28 Februari Loan Agreement tanggal 2 Maret 2015 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation, Singapore Branch sebagai Lender; dan Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : USD (lima puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jangka Waktu Pinjaman : 30 November Fasilitas Kredit Bergulir Jangka Pendek tanpa Komitmen tanggal 26 September 2013 sebagaimana terakhir diubah dengan surat fasilitas tanggal 15 April 2015 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower Norinchukin Bank sebagai Lender Jenis Fasilitas : Fasilitas Kredit Bergulir Jangka Pendek Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY (tiga miliar Yen) Jangka Waktu : s.d 17 April 2017 (saat ini sedang dalam proses perpanjangan) 33. Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat tanggal 26 Juni 2014 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower Norinchukin Bank sebagai Lender Jenis Fasilitas : Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY (tiga miliar Yen) Jangka Waktu : s.d 31 Desember Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat tanggal 12 November 2014 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower Norinchukin Bank sebagai Lender Jenis Fasilitas : Fasilitas Mata Uang Tunggal Berjangka Yang Tidak Terikat Jumlah Fasilitas : Maksimal JPY (tiga miliar Yen) Jangka Waktu : s.d 13 Mei

82 B. PERJANJIAN SEWA MENYEWA No CABANG PERJANJIAN SEWA KANTOR 1 ACEH Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 267 tanggal 23 Mei BATAM Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1831 tanggal 30 November MEDAN Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 18 tanggal 09 Agustus MEDAN (used car) Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 18 tanggal 05 November RANTAU PARAPAT Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 17 tanggal 05 Juni PADANG Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 72 tanggal 27 Agustus PEKANBARU Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 008/DIR-SAG/IV/2017 tanggal 3 April 2017 ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU Jalan Batoh TGK Ratna Kemala Komplek Bintang Mas Blok D Nomor 07 Jalan Putri Hijau Nomor 8G, Nomor 8H dan 8I Jalan Gajah Mada No. 6A, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan Propinsi Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Kecamatan Rantau Selatan, Kelurahan Bakaran Batu Jalan S. Parman Nomor 236 G dan 236 H, Rukun Tetangga 002, Rukun Warga 002, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang Jalan Soekarno Hatta Nomor 9 C-D, RT 006 RW 009, Kelurahan Labuhbaru Timur, Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru Harry Rudyona Soedarsono 31 Mei Desember 2019 Timin Bingei 1 Juli 2017 Siboro dan Kimin Erlin Rosmini 15 November 2017 PT Suriatama Mitraperwita 30 Juni 2018 Masmi 22 Februari 2020 PT Summit Auto Group 31 Maret BANGKA Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 07 tanggal 24 September JAMBI Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 13 tanggal 01 Oktober MUARA BUNGO Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 231 tanggal 11 April 2016 Bangka Square Jalan Raya Koba Kilometer 5, Unit Nomor 11 dan Unit Nomor 12, Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah Jalan Prof. M. Yamin, SH. Rukun Tetangga 13, Kelurahan Payo Lebar Kecamatan Jelutung, Kota Jambi Jalan Sudirman, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Muara Bungo, Kabupaten Bungo Tebo, Propinsi Jambi Fendy Nagasaputra Makiah, Murniati, Fuhairiah, Maimunah, Mohd. Hayat, Lukman Thayib, Fitriya, A. Kadir, Amri, Bachtiar Lylawaty alias Tan So Hoa 24 September November Mei

83 No CABANG PERJANJIAN SEWA KANTOR 11 PALANGKARAYA Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 146 tanggal 14 Januari BENGKULU Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 30 tanggal 03 April LAMPUNG Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1022 tanggal 13 Februari WTC MANGGA DUA 003/LGL/MKT/CKBI/VI/ KEDOYA Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 8329 tanggal 28 Juni PASAR MINGGU Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1911 tanggal 12 Februari CIBUBUR Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 10 tanggal 26 November 2013 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 14 tanggal 17 Juli BEKASI Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 01 & 2 tanggal 03 Juni TANGERANG Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 117 & 118tanggal 2 April TANGERANG 02 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 525 tanggal 18 Desember DEPOK Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 3954 & 3955 tanggal 25 September KARAWANG Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 2 tanggal 20 Juni CILEGON Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1466 tanggal 24 April 2014 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 794 tanggal 28 Desember 2016 ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU Jalan Letnan Jenderal Suprapto, Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Kota Palangka Raya Jalan Kapten Tendean KM 6,5 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Tanjung Raya, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung Gedung WTC Mangga Dua, Jl. Mangga Dua Raya No. 8, Jakarta Utara Komplek Kedoya Elok Plaza Blok DC Kavling Nomor : 55 Jakarta Jalan Raya Pasar Minggu Nomor 72 H, Rukun Tetangga 012, Rukun Warga 001, Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jalan Alternatif Cibubur Blok A Nomor 12 dan B15 Jalan Bulevar Hijau Blok C5 Nomor Ruko Madri Grass Blok KC-02 Nomor: 17-18, Citra Raya, Cikupa, Tangerang Ruko Tol Boulevard Blok B Nomor 06, Rawa Buntu, Serpong, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan Blok nomor R41, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Propinsi Jawa Barat Grand Taruma Ruko Dharmawangsa II Blok A Nomor 19 Jalan Raya Cilegon - Cibeber No. 18 Kota Cilegon Megawati Kurnia Yusmiati dan Lies Sumiati dan Meilita 20 Januari Mei 2019 Miharti 12 Februari 2019 Ir. Roseno Djoko 31 Mei 2021 Budi Susanto 3 September 2017 Jerry 12 Februari 2018 Fiska Kusumawati, Hendra Rusmana 30 November 2017, 7 Juli 2017 Setyawati Fitri 1 Juni 2018 Anggraeni, Setyawan Frambudi Encung, Elsje 1 April 2018 Herlina 1 Januari 2019 Surya Patrice, Muljadi Silviana Tan Harry Yanti Rusli, 3 Desember Juli 2019 Hany Seviatry 1 Juli Juli

84 No CABANG PERJANJIAN SEWA KANTOR 24 TASIKMALAYA Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 60 tanggal 02 September SUKABUMI Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 403 tanggal 09 September BANDUNG 02 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 105 tanggal 20 Juli BANDUNG 01 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 2 tanggal 1 Juni 2015 ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU Blok T kavling nomor 5 dan nomor 6 Jalan Muhtar Obing Trip (sekarang Jalan Jenderal Sudirman Nomor 75F) Jalan Lengkong Kecil Nomor 50 Jalan BKR Nomor 73A, Jalan Srirejeki Rennijatie Budiman 15 April 2020 Ganoto Gandi 31 Oktober 2020 Rudy 31 Juli 2019 Soegiharto Djojonegoro Slamet Riyadi 9 Juli GARUT Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 306 tanggal 25 Agustus CIREBON Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1021 tanggal 19 Desember YOGYAKARTA Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 10 tanggal 17 Mei PURWOKERTO Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 549 tanggal 20 Agustus 2015 Komplek Ruko Intan Bisnis Center Blok C-25 dan Blok C-26, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut Jalan Kesambi, Kompleks Ruko Kesambi Regency Nomor 9 dan 10 Jalan Ring Road Utara, Ruko Casa Grande Nomor : 18 Pugeran, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kebupaten Sleman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Jalan Jendral Sudirman Komplek Ruko Satria Plaza Blok A-B Nomor 9 Teddy Kartono 1 Januari 2021 Mulchand Lilaram Bahirwani 1 Mei 2018 Nurnaeni 17 Mei 2019 Oe Lily Dwi Santoso 15 November SOLO Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 16 tanggal KEDIRI Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 71 tanggal 12 April JEMBER Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 200 Tanggal 30 November TEGAL Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 144 tanggal 20 April 2016 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 145 tanggal 22 April SURABAYA 02 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 020/DIR-SAG/VIII/2015 tanggal 28 Agustus SIDOARJO Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1706 tanggal 31 Juli 2013 Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Sukoharjo, Kecamatan Grogol, Kelurahan Madegondo Jalan Soekarno Hatta 150 D, Kediri Rumah Kantor di Jalan Diponegoro Propinsi Jawa Tengah, Kota Tegal, Kecamatan Tegal Timur, Kelurahan Mintaragen Jalan HR. Muhammad Ruko Golden Palace Blok E19-E20, Kelurahan Pradah Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya Komplek Ruko Sun City Blok A 16-17, Jalan Pahlawan, Sidoarjo MF Ovina Widyastuti Candra Anugerah Tjitro Kusumo Hardiyanto Wiyardi Ho Hindarko Waisman, Sukamto PT Summit Auto Group Wahjono Siadiman 26 Oktober Juli Januari Januari Agustus Agustus

85 No CABANG PERJANJIAN SEWA KANTOR 38 MALANG Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 74 tanggal 17 April 2014 ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 85, Kelurahan Rampal Celaket, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur Paul Hengky Tanu Iskandar 1 Mei PAMEKASAN Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 96 tanggal 04 April 2016 Jalan Balai Kambang Nomor 19 Johny Widjaja 15 Februari DENPASAR Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 30 tanggal 10 Februari 2012 Komplek Pertokoan Sudirman Agung Blok F-06 dan Blok F-07 The Keenam Beng 4 September BALIKPAPAN Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 67 tanggal 13 Mei PONTIANAK Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 81 tanggal 11 September 2014 Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 132 tanggal 18 April SAMARINDA Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 126 tanggal 26 Oktober BANJARMASIN Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 112 tanggal 04 November SAMPIT Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 29 tanggal 09 April MAKASAR Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 688 tanggal 30 Maret KENDARI Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 276 tanggal 27 Januari PALU Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 64 tangal 07 Desember MANADO Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 417 tanggal 26 Januari GORONTALO Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 370 tanggal 29 Maret 2016 Jl. MT. Haryono RT 84, Balikpapan Jalan Teuku Umar Pontianak Mal Blok AA- 49 RT.003 RW.007, Kelurahan Darat Sekip, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak Komplek Mall Lembusuana, Blok F3 dan F5, Jalan S. Parman, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Samarinda Ulu, Propinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Banjarmasin, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kelurahan Kuripan Jalan Haji Mohammad Arsyad Blok 29/08 Nomor 01 Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Jalan Pelita Raya Blok A 28 Nomor 1D, Kelurahan Balla Parang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan Jalan Ahmad Yani Nomor 62 A Jalan Towua Nomor 62 E Handoyo 14 Mei 2017 Chairunnisa, Fransiska Suryani Tjia Ersy Firman Nurul 31 Agustus Oktober 2018 Sherly Prabowo 04 Desember 2017 Ronny Setiawan 5 Mei 2019 Steven Wijoyo 1 Juni 2018 Vivi Caddi 10 Maret 2019 Hengky Wagiri 22 Desember 2020 Jalan Piere Tendean Hans Setiawan 15 Maret 2019 Jalan HB Jassin Nomor 436 Stervan Kansil 31 Mei

86 No CABANG PERJANJIAN SEWA KANTOR 51 MATARAM Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 06 tanggal 01 Juli SUMBAWA Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 08 tanggal 04 Maret 2016 ALAMAT PARA PIHAK JANGKA WAKTU Jalan Bung Karno, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram, Kecamatan Mataram, Kelurahan Pagesangan Timur Linna 1 Juli 2018 Jalan Manggis nomor 9 Emy Eliana 16 Februari 2019 C. PERJANJIAN LAINNYA 1. Perjanjian Kerjasama Implementasi Sistem Host to Host dalam Pengelolaan Data Tagihan Secara Online No. 006/DIR/II/06 tanggal 10 Februari 2006 yang dibuat di bawah tangan, dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. Perseroan; 2. PT Summit Oto Finance ( SOF ); dan 3. PT Sarana Yukti Bandhana ( SYB ) secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak Ruang Lingkup Kerjasama : Para Pihak setuju untuk melakukan kerjasama pengelolaan Tagihan Perseroan dimana SYB akan menyediakan Host SYB sebagai penghubung komunikasi data antara Perseroan dan SOF dengan Agen Penerima Pembayaran dan menyediakan help desk services. Jangka Waktu : 5 tahun dan diperpanjang dengan sendirinya untuk jangka waktu 5 tahun apabila Para Pihak tidak mengemukakan pengakhiran perjanjian secara tertulis. Biaya Jasa Kerjasama : Biaya pemasangan untuk setiap host; Biaya langganan jasa untuk setiap host per bulan; Biaya transaksi untuk setiap transaksi yang tercatat dalam catatan transaksi. 11. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan Afiliasi untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan. Seluruh perjanjian terkait transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan Afiliasi dilakukan dengan syarat dan ketentuan yang wajar sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga. Berikut ini merupakan transaksi Perseroan dengan pihak Afiliasi, antara lain: 1. Perjanjian Jasa Pemasaran dan Administrasi Produk BTPN No. PKS.068/DIR/CFB/VIII/2015 tanggal 31 Agustus 2015 yang telah diubah dengan Addendum Kesatu Atas Perjanjian Jasa Pemasaran dan Administrasi Produk BTPN No. PKS.053/DIR/FINTF/VII/2016 tanggal 27 Juli 2016 yang keduanya dibuat di bawah tangan dengan uraian sebagai berikut Para Pihak : 1. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ( BTPN ); dan 2. Perseroan secara bersama-sama disebut sebagai Para Pihak Ruang Lingkup Kerjasama : Kerjasama dalam rangka pemasaran dan administrasi fasilitas kredit angsuran berjangka dan agunan (Produk BTPN), dengan mana BTPN menunjuk Perseroan untuk bertindak sebagai agen pemasaran dan pengadministrasian Produk BTPN dan Perseroan menerima penunjukan untuk melakukan kegiatan tersebut. Jangka Waktu : 3 tahun Imbalan : Imbalan jasa yang diterima oleh Perseroan dari BTPN, yaitu: a. imbalan jasa pemasaran dari total fasilitas kredit angsuran berjangka yang dicairkan; b. imbalan jasa pengadministrasian sehubungan pembayaran angsuran; c. imbalan jasa kegiatan administrasi sehubungan dengan denda keterlambatan, pembayaran pinalti sebagai akibat pelunasan dipercepat, penjualan agunan pelunasan dipercepat yang bukan berdasarkan inisiatif nasabah, dan/atau penerimaan setelah hapus buku; d. 68

87 2. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi kendaraan Bermotor Roda Empat No. 025/PKS-lS/SOF-ASM/II/2014 tanggal 28 Februari 2014 yang dibuat di bawah tangan dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. Perseroan; dan 2. PT Asuransi Sinar Mas ( ASM ) Ruang Lingkup Kerjasama : Perseroan menunjuk ASM sebagai penanggung untuk melaksanakan penutupan asuransi terhadap kendaraan yang dibeli oleh penerima fasilitas pembiayaan dan/atau sewa guna usaha dari Perseroan dan ASM menerima penunjukan tersebut. Jangka Waktu : Terus berlaku sampai dengan dibatalkan oleh salah satu pihak. Obyek Pertanggungan : Kendaraan baru atau bekas yang dibeli oleh penerima fasilitas pembiayaan atau sewa guna usaha untuk pemakaian pribadi/dinas atau komersil dengan plat nomor berwarna dasar hitam atau merah berupa: - kendaraan pengangkut penumpang : sedan / jeep / minibus/ bus - kendaraan pengangkut barang : pick up / truck Jenis Pertanggungan : Kondisi Gabungan dan Kondisi Total Loss Only Harga Pertanggungan : Harga on the road (OTR) untuk kendaraan baru saat penutupan asuransi sedangkan untuk kendaraan bekas harga pertanggungan menggunakan harga pasar kendaraan bekas yang disepakati oleh ASM dengan penerima fasilitas pembiayaan atau sewa guna usaha. 3. Perjanjian Kerjasama tentang Implementasi Sistem Host to Host untuk Pembayaran Tagihan Kredit Kendaraan Bermotor Secara On-Line No. OMA: 004/DIR/II/2006 tanggal 10 Februari 2006 jis. Addendum Pertama Perjanjian Kerjasama tentang Implementasi Sistem Host to Host untuk Pembayaran Tagihan Kredit Kendaraan Bermotor Secara On-Line No. 060/DIR/V/2009 tanggal 28 Mei 2009 dan yang seluruhnya dibuat di bawah tangan dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. PT Artajasa Pembayaran Elektronis ( Artajasa ) 2. PT Summit Oto Finance ( SOF ); dan 3. Perseroan; Secara bersama-sama disebut Para Pihak Ruang Lingkup Kerjasama : Para Pihak menyepakati kerjasama berupa penyelenggaraan sistem online payment oleh Artajasa kepada Perseroan untuk mempermudah nasabah Perseroan dalam melakukan pembayaran atas tagihan kredit kendaraan bermotor. Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan berikutnya dan demikian untuk seterusnya sampai dengan diakhiri oleh Para Pihak. Biaya : Biaya-biaya yang wajib dibayarkan oleh Perseroan kepada Artajasa, yaitu: - Biaya set-up sistem online payment yang dibayar sekali untuk selama berlakunya Perjanjian; - Biaya transaksi yang ditentukan sesuai dengan jumlah transaksi yang terjadi; - Biaya pengembangan dan lisensi, termasuk biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dibayar sekali untuk selama berlakunya Perjanjian. 4. Perjanjian Kredit No. BSI 0365 tanggal 1 April 2000 dan terakhir diubah dengan Second Amendment And Restatement To The Credit Agreement tanggal 27 Juni 2016 dan schedule No. 037 tanggal 28 Februari 2017 Para Pihak : PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebagai Bank Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah Fasilitas : USD (empat puluh juta dolar Amerika) Jangka Waktu : 36 (tiga puluh enam) bulan 69

88 5. Schedule No. 036 untuk Perjanjian Kredit No. BSI 0365 tanggal 1 April 2000 dan Supplemental Agreement tanggal 3 Juli 2001 yang terakhir kali diubah dan ditegaskan kembali dengan Perubahan Kedua dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit tanggal 27 Juni 2016 yang seluruhnya dibuat di bawah tangan dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : 1. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia sebagai Lender; dan 2. Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas & Jumlah Fasilitas : Kredit Modal Kerja Uncommitted Loan Facility (non-revolving) dengan jumlah Rp ,- (satu triliun Rupiah) Jatuh Tempo Fasilitas : 30 April Perjanjian Kredit No. 010/P-009/PRK/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012 yang terakhir diubah dengan Perubahan Keenam atas Perjanjian Kredit No. 007/P-010/PRK/VI/ tanggal 15 Juni 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Perseroan sebagai Debitur PT Bank Sinarmas Tbk. sebagai Kreditur ( Bank ) Jenis Fasilitas : Fasilitas Modal Kerja Jumlah Fasilitas : Rp (lima belas miliar Rupiah) Jangka Waktu 15 Juni Uncommitted Short Term Facilities tanggal 8 Desember 2016 dengan uraian sebagai berikut: Para Pihak : Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura sebagai Lender; dan Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas : Kredit Modal Kerja Uncommitted Short Term Facilities (revolving) Jumlah Fasilitas USD (dua ratus juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : Tenor sampai 12 bulan 8. Loan Agreement tanggal 26 Januari 2015 Para Pihak : Perseroan sebagai Borrower; dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura sebagai Lender Jenis Fasilitas : Long Term Non Revolving Facilities Jumlah Fasilitas USD (seratus juta dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama yaitu sampai dengan 26 Juli Loan Facility Agreement tanggal 12 Maret 2003 dengan uraian sebagai berikut: : Para Pihak : Sumitomo Corporation Capital Asia, Singapore sebagai Lender; Perseroan sebagai Borrower Jenis Fasilitas : Revolving Jumlah Fasilitas USD (seratus dua puluh juta Dolar Amerika Serikat) Jatuh Tempo Fasilitas : Tetap efektif kecuali Borrower dan Lender sepakat untuk mengakhiri fasilitas Berikut ini merupakan pihak-pihak berelasi yang melakukan transaksi dengan Perseroan: Pihak PT Summit Auto Group PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Sumitomo Mitsui Banking Corporation Sumitomo Corporation, Jepang PT Summit Oto Finance PT Bank Sinar Mas Tbk. PT Asuransi Sinar Mas Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Sumitomo Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura Sumitomo Mitsui Auto Service PT SMFL Leasing Indonesia PT Summitmas Property Hubungan Pemegang Saham Pemegang Saham Pemegang Saham Pemegang Saham Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan Mempunyai pemegang saham yang sama dengan Perseroan 70

89 Pengaruh transaksi berelasi terhadap posisi keuangan Perseroan per tanggal 31 Desember 2016: Aset Nilai (dalam jutaan Rupiah) % terhadap Total Aset Kas dan setara kas ,4 Piutang pembiayaan konsumen 889 0,0 Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko ,1 Piutang lain-lain ,0 Aset lain-lain ,0 Liabilitas Nilai (dalam jutaan Rupiah) % terhadap Total Liabilitas Pinjaman yang diterima ,7 Beban yang masih harus dibayar ,1 Liabilitas lain-lain ,0 Pendapatan Nilai (dalam jutaan Rupiah) % terhadap Total Pendapatan Pendapatan sewa dari sewa operasi ,8 Pendapatan denda 148 0,1 Pendapatan lain-lain ,4 Beban Nilai (dalam jutaan Rupiah) % terhadap Total Beban Biaya keuangan ,8 Beban umum dan administrasi ,9 12. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL Berikut ini adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual berupa merek dan hak cipta yang dimiliki oleh Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan: A. Merek No. Pendaftaran Nomor Tanggal Tanggal Sertifikat Etiket Merek Kelas Jangka Waktu 1. IDM April Desember 2010 oto.co.id tahun sejak 5 Desember IDM April Desember 2010 BUNG OTO tahun sejak 5 Desember IDM Februari Mei 2009 OTO MULTIARTHA tahun sejak 10 Mei Permintaan Pendaftaran 27 Desember SOLOS Summit Oto Loan System Sedang dalam proses dengan Agenda No. J IDM Agustus Juni 2013 OTO KREDIT MOBIL dengan tahun warna hitam, putih dan hijau, sejak 12 Juni 2013 dimana OTO KREDIT MOBIL merupakan suatu penamaan 6. IDM Januari Juni 2008 KAS OTO merupakan suatu tahun penamaan dengan warna-warna sejak 26 Juni 2008 hijau, biru tua, putih, hitam, biru muda 71

90 No. Pendaftaran Nomor 7 Permintaan Pendaftaran dengan Agenda No. J Tanggal Tanggal Sertifikat Etiket Merek Kelas Jangka Waktu 8 Juni EKIDEN OTO GROUP RACE FOR 41 Sedang dalam proses SHARE 8 Permintaan Pendaftaran dengan Agenda No. J Desember OTO LEASE merupakan suatu penamaan 36 Sedang dalam proses B. Hak Cipta Surat Pendaftaran Ciptaan tanggal 4 Agustus 1999 dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual a.n. Menteri Kehakiman RI yang menetapkan bahwa Menteri Kehakiman RI telah mendaftar dalam Daftar Umum Ciptaan berjudul Logo PT Oto Multiartha pada tanggal 17 Mei 1999 di bawah No Jangka waktu perlindungan berlaku salam 50 tahun sejak 29 Juli PERKARA HUKUM YANG DIHADAPI PERSEROAN, DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI PERSEROAN No Nama Cabang PERSEROAN SEBAGAI PENGGUGAT 1 Ring Mauli Pretty Kalimalang Aruan (nasabah); Tergugat Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat Nilai Gugatan/ Gugatan Materiil Tergugat akan merampas unit mobil karena terkait kasus ilegal migas, Perseroan melakukan perlawanan/gugatan. 2 Ramli Malau Pekanbaru Memberi hak kepada Perseroan untuk mengeksekusi kendaraan atau menghukum tergugat untuk membayar Gugatan Materil sebesar Rp ,- 3 Tiur Br Sihombing Pekanbaru Dalam Putusan BPSK Batu Bara, Perseroan diminta untuk tidak melakukan penarikan unit mobil dan melakukan Rekstrukturisasi angsuran menjadi Rp ,- juta/bulan, terkait hal ini Perseroan melakukan perlawanan/gugatan. 4 Haposan Hilarius Pekanbaru Dalam Putusan BPSK Batu Bara, Perseroan diminta untuk tidak melakukan penarikan unit mobil dan melakukan 5 Mukri Juwono (nasabah); Tergugat Kejaksaan Negeri Cibinong Pecenongan Rekstrukturisasi angsuran menjadi Rp ,- juta/bulan, terkait hal ini Perseroan melakukan perlawanan/gugatan. Tergugat akan merampas unit mobil karena terkait kasus Narkoba, Perseroan melakukan perlawanan/gugatan. Status Gugatan Sedang Proses Banding di Pengadilan Tinggi DKI. Sedang Proses Kasasi di Mahkamah Agung Sedang Proses di Pengadilan Negeri Pekanbaru Sedang Proses di Pengadilan Negeri Pekanbaru Sedang Proses Kasasi di Mahkamah Agung 72

91 No Nama Cabang PERSEROAN SEBAGAI TERGUGAT Nilai Gugatan/ Gugatan Materiil Status Gugatan 1 Indra Kalimalang Membayar Gugatan Materil sebesar Rp ,- 2 Berlianto Silalahi Medan01 Membayar Gugatan Materil sebesar Rp ,- 3 Tatang Karawang Pengembalian uang angsuran sebesar Rp ,- 4 Lenni Suryani Medan01 Tidak melakukan penarikan unit mobil 5 Enjang Wira Atmaha Bandung01 Pengembalian unit mobil ke nasabah dan membayar pelunasan unit mobil sebesar Rp ,- yang dimana jauh dari jumlah hutang nasabah. 6 Sukaryadi Tangerang02 Pengembalian unit mobil ke nasabah dan membayar gugatan materil sebesar Rp ,- 7 Doddy Gunawan Jember Membayar Gugatan Materil sebesar Rp ,- 8 Rustamaji Kediri Membayar Gugatan Materil sebesar Rp ,- 9 Drs. M. Khamdani Sampit Membayar Gugatan Materil sebesar Rp ,- 10 Kho Thian Soe dan Denpasar Pengembalian unit mobil ke Kho Sao Hong Penggugat dan membayar Gugatan Materil sebesar Rp Habibulah Harahap Rantau Prapat Tidak melakukan penarikan unit mobil dan membayar gugatan materil sebesar Rp Sedang Proses di Pengadilan Negeri Jakarta Timur Sudah dilakukan perdamaian dengan jumlah sesuai anjuran Disnaker senilai Rp ,- di Pengadilan Hubungan Industrial. Sudah dilakukan putusan di Pengadilan Negeri Karawang yang menolak gugatan nasabah, namun nasabah mengajukan upaya hukum keberatan. Sedang Proses di BPSK Batu Bara. Sedang Proses di BPSK Sumedang. Sedang Proses di BPSK Tangsel. Sedang Proses di Pengadilan Negeri Jember Sedang Proses Kasasi di Mahkamah Agung Sedang Proses Kasasi di Mahkamah Agung Sedang Proses di Pengadilan Negeri Singaraja Sedang Proses Kasasi di Mahkamah Agung 12 Ronny Mariolkossu (ARS) Depok Pengembalian unit mobil. Sedang Proses Kasasi di Mahkamah Agung Selain dari perkara tersebut di atas, Perseroan, komisaris, dan direksi Perseroan, serta komisaris dan direksi tidak pernah dan/atau tidak sedang tersangkut dalam suatu perkara perdata, pidana, kepailitan, tata usaha negara, hubungan industrial, arbitrase, dan pajak pada lembaga-lembaga Peradilan terkait yang berwenang di seluruh wilayah Republik Indonesia dan tidak pernah menerima somasi, tuntutan ataupun klaim lainnya dari pihak manapun, serta tidak sedang terlibat dalam suatu sengketa hukum atau perselisihan apapun di dalam maupun di luar lembaga Peradilan yang bersifat material ataupun berdampak terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan operasional Perseroan, serta rencana Penawaran Umum Obligasi ini. 14. KEGIATAN USAHA PERSEROAN Perseroan didirikan pada tahun 1994 dengan nama PT Manunggal Multi Finance yang kemudian pada tahun 1995 diubah menjadi PT Oto Multiartha. Dalam menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan memiliki izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan Kepada PT Manunggal Multi Finance. Berdasarkan Surat Direktur Perbankan dan Usaha Jasa Pembiayaan a.n. Direktur Jendral Lembaga Keuangan 73

92 No. S-6316/LK/1995 tanggal 5 Desember 1995 tentang Perubahan Pengurus, Modal Dasar, Pemegang Saham dan Nama PT Manunggal Multi Finance, izin Usaha Lembaga Pembiayaan atas nama PT Manunggal Multi Finance yang telah diterbitkan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan No.556/KMK.017/1994 tanggal 10 November 1994 dinyatakan tetap berlaku bagi Perseroan. Perseroan merupakan perusahaan pembiayaan otomotif independen, dengan usaha utama yang bergerak di bidang pembiayaan konsumen, antara lain pembiayaan kepemilikan mobil baik baru maupun bekas. Selain itu, Perseroan juga menyediakan pembiayaan sewa operasi berdasarkan permintaan nasabah. Saat ini Perseroan memiliki 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang terletak di berbagai propinsi di Indonesia, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Pada tahun 1996, Sumitomo Corporation masuk sebagai pemegang saham Perseroan dengan tujuan untuk dapat lebih mengembangkan usaha bisnis pembiayaan serta untuk memperluas pangsa pasar di Indonesia, sehingga menambah tingkat kepercayaan pihak ketiga, termasuk bank dan investor, terhadap Perseroan. Sesuai dengan Anggaran Dasar dan izin yang dimilikinya, kegiatan usaha Perseroan adalah dalam bidang pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dan sewa operasi. Kegiatan usaha utama Perseroan, yaitu di bidang pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor telah dilakukan oleh Perseroan sejak tahun 1994, sedangkan usaha sewa operasi baru dimulai pada tahun 2014 sesuai dengan peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014 sehingga usaha sewa operasi belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan Perseroan. Berikut ini merupakan pendapatan dari usaha pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dan sewa operasi pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Pendapatan dari pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor Pendapatan dari sewa operasi Tabel berikut menunjukkan nilai investasi bersih atas pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dari tahun 2012 sampai dengan 2016: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Piutang Pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor Seperti terlihat pada tabel di atas nilai investasi bersih pada piutang pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor mengalami peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan tahun Kegiatan pembiayaan konsumen akan tetap dikembangkan di tahun-tahun mendatang dan tetap merupakan penunjang utama kinerja Perseroan. 74

93 Berikut ini merupakan perkembangan pembiayaan baru pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012: Keterangan 31 Desember Jumlah Pembiayaan Baru (dalam jutaan Rupiah) Jumlah Unit Pembiayaan konsumen yang disediakan oleh Perseroan adalah dalam bentuk pemberian kredit untuk kepemilikan kendaraan roda empat terutama jenis sedan, minibus dan pick-up, baik kendaraan baru maupun kendaraan bekas pakai. Jangka waktu fasilitas pembiayaan minimal 1 tahun dan maksimal 4 tahun. Dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen tersebut, Perseroan tidak mengkhususkan diri pada merek atau produk tertentu, melainkan hampir semua produk kendaraan roda empat dari segala merek yang diperdagangkan di Indonesia dapat dimiliki dengan menggunakan fasilitas pembiayaan yang disediakan oleh Perseroan. Sedangkan komposisi kontrak pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor yang dikelola oleh Perseroan berdasarkan jenis kendaraan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: (dalam unit) Jenis kendaraan 31 Desember Minibus Pick Up Sedan Jeep Truk Lain-lain Total Komposisi kontrak pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor menurut daerah pemasaran pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: (dalam unit) Area 31 Desember Jabodetabeka Jawa (luar Jabodetabeka) Sumatera Kalimantan Sulawesi Bali & Lain-lain Total Dalam perkembangannya, Perseroan telah mengalami pertumbuhan pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor dari tahun 2012 sampai dengan tahun Bidang usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda empat ini masih memperlihatkan prospek pertumbuhan yang baik. Selain mencapai tingkat pertumbuhan yang cukup pesat dari sisi nilai kontrak pembiayaan baru, Perseroan juga mampu mempertahankan kualitas piutang yang dapat terlihat dari rendahnya nilai tunggakan piutang di atas 90 hari yaitu sebesar 0,40% pada tanggal 31 Desember Perseroan memandang, bahwa pertumbuhan Perseroan yang cukup pesat adalah merupakan hasil dari manajemen yang dikelola secara profesional, sehingga berhasil meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Perseroan. Jaringan Kantor Cabang Melalui jaringan kerja kantor-kantor cabang Perseroan saat ini, Perseroan berhasil meningkatkan dan memelihara hubungan baik dengan nasabah dan dealer kendaraan bermotor roda empat sehingga kinerja Perseroan meningkat. Oleh karena itu kantor cabang memiliki peranan yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan Perseroan. Saat ini Perseroan memiliki 62 kantor cabang dan 2 kantor pemasaran yang terletak di berbagai propinsi di Indonesia, antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. 75

94 Untuk memutuskan pembukaan suatu kantor cabang baru, Perseroan selalu mempertimbangkan berbagai hal antara lain: - Jumlah dealer kendaraan bermotor roda empat yang telah ada dan atau yang berniat membuka usaha pada suatu daerah, termasuk permintaan dari dealer kendaraan bermotor roda empat agar Perseroan membuka cabang pada suatu daerah; - Data jumlah kendaraan bermotor roda empat menurut Kepolisian Daerah setempat; - Tingkat pendapatan dan jenis mata pencaharian penduduk pada suatu daerah, yang mendukung pembelian kendaraan bermotor roda empat; - Karakter/budaya masyarakat di daerah tersebut; - Jumlah pesaing di daerah tersebut. Fasilitas Pembiayaan dan Kolektibilitas Piutang Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada nasabah ritel (perorangan), dimana fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga kendaraan bermotor roda empat, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang dikenakan kepada calon nasabah. Pada tanggal 31 Desember 2016, komposisi nasabah Perseroan terdiri atas 98,0% nasabah ritel dan 2,0% nasabah institusi. Skema prosedur persetujuan fasilitas pembiayaan Perseroan terhadap nasabahnya adalah seperti diilustrasikan di bawah ini: PELANGGAN DEALER CABANG KANTOR PUSAT Aplikasi Aplikasi Survei dan Analisa Nasabah Persetujuan Komite Kredit Cabang Persetujuan Komite Kredit Kantor Pusat Penandatanganan Kontrak Dokumen Kontrak Persiapan Kontrak Penerimaan Kendaraan Pengiriman Kendaraan Perintah Pembelian Tagihan Pencairan Pertanggungan Asuransi Faks Instruksi Pembayaran ke HO Otorisasi Pembayaran ke Dealer Penerimaan Pembayaran Pembayaran ke Dealer Harga kendaraan bermotor roda empat sangat bervariasi tergantung dari jenis kendaraan yang akan dibiayai. Uang muka yang diberikan nasabah juga bervariasi tergantung apakah kendaraan tersebut adalah kendaraan baru atau kendaraan bekas pakai. Sedangkan tingkat bunga yang diberikan kepada nasabah ditentukan berdasarkan keadaan dan kondisi calon nasabah serta kondisi persaingan antar perusahaan pembiayaan. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabahnya, Perseroan selalu menerapkan kebijakan fixed interest rate atau tingkat suku bunga tetap selama masa kontrak. 76

95 Tabel berikut ini menunjukkan ikhtisar rata-rata pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: Keterangan 31 Desember Rata-rata nilai pembiayaan (Rp juta) Rata-rata jangka waktu pembiayaan (bulan) 44,2 42,4 41,8 39,9 38 Rata-rata uang muka (% dari total pembiayaan) 30,45 32,05 32,95 33,01 32,69 Rata-rata tingkat suku bunga efektif (% per tahun) 15,07 14,14 12,74 11,26 12,11 Dilihat dari tingkat kolektibilitas fasilitas pembiayaan yang diberikan, Perseroan mengklasifikasikan keterlambatan pembayaran ke dalam 3 kelompok, yaitu (i) tunggakan 1 sampai dengan 90 hari; (ii) tunggakan 91 sampai dengan 120 hari, (iii) tunggakan lebih dari 120 hari, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini: (dalam jutaan Rupiah) Piutang pembiayaan 31 Desember Tunggakan 1-90 hari Tunggakan hari Tunggakan >120 hari Total tunggakan PEMASARAN DAN PERSAINGAN USAHA Dalam menjalankan usahanya, Perseroan memiliki beberapa pesaing yang bergerak di bidang usaha sejenis dengan Perseroan. Semakin ketatnya persaingan yang terdapat di industri pembiayaan mewajibkan Perseroan untuk memiliki strategi khusus dalam menghadapi tantangan persaingan industri. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan untuk mempertahankan pangsa pasar, meraih peluang usaha dan menghadapi persaingan antara lain: a) Meningkatkan Pembiayaan Kendaraan Bekas Pakai Perseroan menangkap tingginya permintaan dan kebutuhan dari nasabah untuk dapat memiliki kendaraan roda empat pribadi dengan harga yang relatif terjangkau tetapi dengan kualitas dan merek kendaraan yang baik, dengan demikian Perseroan mulai meningkatkan pembiayaan untuk kepemilikan kendaraan bekas pakai. Adapun ketersediaan kendaraan bekas pakai ini ditunjang dengan maraknya kendaraan baru yang bermunculan dengan berbagai tipe dan merek, sehingga menarik minat nasabah untuk membeli kendaraan yang baru dan menjual kendaraan lamanya. Hal tersebut tidak hanya menghidupkan pasar kendaraan baru, namun juga berdampak positif terhadap pasar kendaraan bekas pakai. b) Mengembangkan Kualitas Sumber Daya Khususnya Dalam Penerapan Manajemen Risiko Kredit Perseroan menyadari bahwa kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam melayani nasabah dan dealer, oleh karenanya Perseroan telah berkomitmen untuk secara berkesinambungan meningkatkan kemampuan dan kualitas karyawan melalui program pelatihan dan peningkatan kesejahteraan karyawan. Kualitas sumber daya Perseroan juga difokuskan kepada penerapan manajemen risiko kredit terutama dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit kepada nasabah. Hal ini merupakan salah satu poin penting bagi Perseroan untuk dapat mengembangkan pemasaran serta menjaga kualitas kreditnya c) Kerjasama yang Berkesinambungan Dengan Mitra Dealer Mengingat peran serta dealer sangat penting dalam pemasaran produk Perseroan, Perseroan berkeyakinan bahwa hubungan baik dengan para dealer senantiasa perlu untuk dijaga dan ditingkatkan, salah satunya adalah dengan proses cepat untuk persetujuan permohonan pinjaman dengan prinsip kehati-hatian dan pembayaran ke dealer secara tepat waktu. 77

96 d) Memperluas Jaringan Usaha Perseroan Seiring dengan pengembangan Perseroan, maka semakin bertambah pula jaringan usaha yang dimiliki oleh Perseroan yang tersebar.dalam skala nasional. Pengembangan jaringan usaha ini dimaksudkan untuk memperbesar pangsa pasar dan meningkatkan pembiayaan Perseroan. Pengembangan jaringan usaha ini juga disertai dengan pengembangan sistem tekonologi informasi dan sarana pembayaran yang tersebar secara nasional agar dapat dekat dengan lokasi nasabah. e) Meningkatkan Layanan Kepada Nasabah Dalam rangka meningkatkan layanan kepada nasabah, Perseroan senantiasa meningkatkan fasilitas dan pelayanan kepada para nasabah. Salah satunya adalah dengan mengembangkan sarana pembayaran payment point sehingga memudahkan para nasabah untuk dapat melakukan pembayaran angsuran kepada Perseroan, terutama untuk nasabah yang berada di kota kecil atau jauh dari kelengkapan sarana pembayaran kota besar. Adapun pengembangan sarana pembayaran melalui payment point ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan manajemen penagihan kepada para nasabahnya. Selain melakukan pengembangan payment point, Perseroan juga membentuk call center untuk melayani keluhan dan pertanyaan dari nasabah sebagai bagian dari tata kelola perusahaan. Pangsa Pasar Perseroan Di dalam industri pembiayaan di Indonesia, terdapat kurang lebih 200 perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan sehingga menyebabkan persaingan usaha Perseroan semakin ketat. Berdasarkan data statistik lembaga pembiayaan Indonesia pada bulan Desember 2016 yang dikeluarkan oleh OJK, total Piutang Pembiayaan Konvensional yang dimiliki seluruh perusahaan pembiayaan di Indonesia adalah sebesar Rp miliar. Berdasarkan data Gaikindo per Desember 2016, penjualan kendaraan bermotor secara nasional tercatat sebesar unit, sedangkan penjualan kendaraan baru Perseroan pada periode yang sama tercatat sebesar unit, sehingga Perseroan memiliki pangsa pasar sebesar 4,3%. Dalam upaya untuk menghadapi persaingan yang terjadi di dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor, Perseroan senantiasa berusaha untuk memberikan nilai lebih kepada nasabah, antara lain dengan meluncurkan produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, memberikan pelayanan yang cepat, mudah dan nyaman, serta menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif. 16. TEKNOLOGI INFORMASI Teknologi informasi memiliki peran yang mutlak bagi industri pembiayaan otomotif yang disebabkan karena kemajuan sistem pembiayaan tidak lepas dari dukungan teknologi informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan Perseroan menuntut proses otomasi yang semakin baik guna memudahkan pelayanan. Saat ini khususya di dunia pembiayaan otomotif hampir semua produk yang ditawarkan kepada nasabah serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam industri ini adalah bagaimana memberikan produk yang serba mudah dan cepat. Hal ini sangat disadari oleh Perseroan, sehingga Perseroan terus mengembangkan dan melengkapi berbagai aplikasi sistem agar proses bisnis berjalan optimal. Akurasi dan kehandalan informasi yang dihasilkan oleh sistem teknologi informasi membantu Perseroan dalam merespon kondisi pasar lebih cepat, sehingga Perseroan selalu memiliki keunggulan bersaing yang tinggi di industri pembiayaan otomotif. Lingkup kerja bidang teknologi informasi Perseroan meliputi layanan, infrastruktur, dan pengembangan aplikasi, sebagai berikut: 1. Layanan Menyediakan solusi teknologi informasi. Dukungan untuk pembukaan kantor jaringan usaha yang baru. Dukungan service desk yang andal. 2. Sistem Aplikasi dan Infrastruktur Penerapan solusi teknologi informasi yang tepat guna untuk menunjang konektivitas antara kantor pusat dan kantor jaringan usaha. Perseroan secara konsisten melakukan riset dan pengembangan internal pada sistem aplikasi dan infrastruktur seiring dengan perkembangan teknologi informasi. 78

97 17. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN Sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam PMK No. 84/PMK.012/2006 pada bab VII pasal 25 ayat 3, dijelaskan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan diukur dengan Gearing Ratio setinggi-tingginya 10 kali. Berikut ini merupakan perkembangan Gearing Ratio Perseroan sejak tahun 2012: 31 Desember Keterangan Gearing Ratio (x) 3,26 3,34 3,34 2,96 2,33 Kondisi gearing ratio Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan masih berada di bawah ketentuan yang telah ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan telah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh Menteri Keuangan. Disamping itu, sesuai dengan peraturan yang tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, dijelaskan juga bahwa perusahaan pembiayaan wajib memenuhi persyaratan tingkat kesehatan keuangan yang meliputi pemenuhan pada rasio permodalan, kualitas piutang pembiayaan, rentabilitas dan likuiditas. Berikut ini merupakan perkembangan rasio permodalan, kualitas piutang pembiayaan, rentabilitas dan likuiditas Perseroan sejak tahun 2012: Keterangan 31 Desember Rasio Permodalan Modal disesuaikan/aset disesuaikan ( 10%) 28,69% n/a n/a n/a n/a Kualitas Pembiayaan Piutang Non Performing Financing (<5%) 0,46% 0,41% 0,27% 0,25% 0,30% Rentabilitas ROE 8,79% 7,87% 6,76% 11,42% 12,51% ROA 2,64% 1,76% 1,46% 2,78% 3,56% NIM 9,14% n/a n/a n/a n/a BOPO 88,41% n/a n/a n/a n/a Likuditas Current Ratio 128,45% n/a n/a n/a n/a Cash Ratio 10,79% n/a n/a n/a n/a Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki nilai tingkat kesehatan keuangan 1,15 untuk pemenuhan tingkat Permodalan, Kualitas Pembiayaan Piutang, Rentabilitas dan Likuiditas, sehingga Perseroan masuk ke dalam kriteria sangat sehat. 18. PROSPEK USAHA a. Perkembangan Industri Kendaraan Bermotor di Indonesia Selama dasawarsa terakhir, industri kendaraan bermotor di Indonesia berkembang sangat pesat khususnya dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 yang disebabkan oleh faktor-faktor antara lain : - Kondisi politik yang kondusif; - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik secara umum yang berdampak pada meningkatnya daya beli nasabah; - Banyaknya produk dan jenis mobil yang diluncurkan beberapa tahun terakhir yang harganya relatif lebih terjangkau oleh masyarakat Indonesia; dan - Kondisi transportasi publik di Indonesia masih kurang memadai. 79

98 Perkembangan industri otomotif di Indonesia dapat dilihat pada grafik penjualan kendaraan bermotor dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 berikut ini: Grafik Penjualan Kendaraan Bermotor Periode Tahun (dalam unit) Sumber: Gaikindo Di bawah ini adalah grafik piutang pembiayaan konsumen baru, yang bila diperhatikan memiliki korelasi positif dengan grafik penjualan kendaraan bermotor di atas. Grafik Piutang Pembiayaan Konsumen Periode Tahun (dalam unit) b. Peluang Industri Pembiayaan Konsumen di Indonesia Sumber: Perseroan Perseroan sebagai perusahaan pembiayaan memiliki prospek usaha yang baik untuk bergerak dalam bidang usaha pembiayaan atas kendaraan bermotor roda empat karena hal-hal sebagai berikut: - Fasilitas transportasi publik yang kurang memadai menyebabkan sebagian orang harus membeli kendaraan pribadi yang bisa digunakan sebagai alat transportasi; - Perseroan mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas dan mempunyai budaya kerja yang baik; - Hubungan yang sudah terjalin sangat baik dengan para dealer kendaraan bermotor; - Masih terbukanya peluang pasar pembiayaan konsumen di Indonesia yang dapat menjadi salah satu pemacu pertumbuhan Perseroan di masa mendatang; - Perseroan memiliki jaringan cabang-cabang yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Bali untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan memperluas pangsa pasar di daerah-daerah lain di Indonesia; - Pangsa pasar pembiayaan mobil bekas yang sangat besar juga akan menjadi pemacu pertumbuhan pembiayaan konsumen Perseroan di masa mendatang; dan - Perseroan saat ini memiliki divisi teknologi informasi yang akan terus membuat terobosan baru dalam industri pembiayaan demi meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan juga terus menjaga pangsa pasar yang dimiliki. 80

99 19. STRATEGI BISNIS PERSEROAN Penciptaan, pelaksanaan dan pengembangan strategi usaha Perseroan dilandaskan pada motto 3M + 1T atau Man (sumber daya manusia), Management (manajemen), Money (modal dan sumber pendanaan) dan Technology (teknologi). Dengan keempat faktor tersebut, diharapkan Perseroan dapat meningkatkan kualitas dan tingkat pelayanan baik kepada nasabah dan dealer kendaraan bermotor roda empat. Perseroan memiliki 8 strategi dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, yaitu: i) Fokus Pada Nasabah Perorangan Perseroan lebih memfokuskan sasaran nasabahnya kepada nasabah perorangan dibandingkan institusi. Hal ini dilakukan untuk penyebaran risiko. ii) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kepada Nasabah dan Dealer Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah, Perseroan menyediakan pembiayaan untuk semua merek dan tipe kendaraan bermotor roda empat dengan tingkat suku bunga yang tetap (fixed interest rate) dan proses aplikasi yang cepat namun tetap dengan prinsip kehati-hatian. Perseroan juga senantiasa membina hubungan yang baik dan pembayaran tepat waktu kepada para dealer. iii) Mencapai Cost Leadership Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan berupaya semaksimal mungkin untuk mengefisienkan segala pengeluaran dan biaya, menekan biaya pendanaan (cost of fund) serta meningkatkan produktivitas karyawan yang pada akhirnya akan menambah produktivitas dan meningkatkan daya saing Perseroan. iv) Meningkatkan Kualitas dan Mengembangkan Sumber Daya Manusia Perseroan. Keyakinan bahwa pelayanan yang baik lahir dari sumber daya manusia yang profesional dan potensial, menyebabkan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat vital bagi Perseroan. Untuk itu, program pelatihan yang sistematis dan berkelanjutan telah didesain untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia Perseroan. Seluruh pendidikan dan pelatihan yang ada, dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Perseroan terhadap nasabahnya. v) Mengembangkan Teknologi Informasi Pengembangan teknologi informasi dilakukan secara berkesinambungan dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efektivitas proses usaha, serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah. vi) Meningkatkan Pembiayaan Mobil Bekas Pakai Perseroan menyadari bahwa pangsa pasar mobil bekas pakai secara nasional sangat besar, oleh karena itu, Perseroan akan meningkatkan pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya mobil bekas pakai. Dalam rangka pengembangan pembiayaan kendaraan bekas pakai ini, Perseroan bekerja sama dengan beberapa dealer atau show room kendaraan bekas pakai. Menyadari bahwa jenis pembiayaan ini memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan kendaraan bermotor roda empat baru, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memproses aplikasi yang masuk, dengan memperhatikan prosedur yang telah ditetapkan. vii) Memperluas Jaringan dan Sarana Pembayaran Perseroan memiliki strategi untuk meningkatkan jaringan dan sarana pembayaran untuk mempermudah nasabah dalam hal melakukan pembayaran angsuran. Kerjasama dengan beberapa bank besar di Indonesia dalam hal pemanfaatan ATM sebagai sarana pembayaran. Saat ini pembayaran angsuran dapat dilakukan melalui terminal ATM Bank BCA, Bank Danamon, Bank BII, Bank BRI, dan Bank Mandiri. Perseroan juga melakukan kerjasama dengan PT POS yang memiliki kurang lebih cabang di seluruh Indonesia. 81

100 viii) Membangun Call Center Untuk Mendukung Manajemen Penagihan Perseroan membentuk call center untuk membantu tim collection dalam hal melakukan penagihan kepada nasabah, terutama nasabah yang telah menunggak angsuran. Strategi ini merupakan salah satu upaya Perseroan dalam menjaga rasio kredit bermasalah. Namun selain itu, call center juga diperuntukkan untuk melayani keluhan dari nasabah sebagai bagian dari tata kelola perusahaan. Berikut adalah penghargaan yang diperoleh Perseroan dalam 5 tahun terakhir: a. Penghargaan dari Warta Ekonomi sebagai Layanan Pelanggan Terbaik dalam ajang Multi Finance Customer Choice Award 2016; b. Penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai Pelaku Usaha Jasa Keuangan yang Telah melaksanakan Prinsip- Prinsip Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan Berdasarkan Self Assessment Tahun 2015 dalam ajang Penghargaan Market Conduct 2015; c. Penerimaan penghargaan Layanan Pelanggan Terbaik dalam ajang Multi Finance Customer Choice Award 2016; dan d. Penerimaan penghargaan Call Center Award untuk tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 dari majalah Marketing. 20. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE / GCG) Perseroan menyadari pentingnya Tata Kelola Perseroan sebagai unsur penting dalam meningkatkan kinerja Perseroan, memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability), untuk itu Perseroan berupaya untuk terus memperbaiki fungsi Tata Kelola Perseroan dan selalu berkomitmen untuk melaksanakan tata kelola perseroan dengan sebaik-baiknya. Perseroan juga meyakini bahwa melalui penerapan GCG secara konsisten dalam jangka panjang dapat meningkatkan citra positif dan menjaga kepercayaan seluruh stakeholders. Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah dengan mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku serta senantiasa menjunjung standar etika tertinggi melalui implementasi prinsip-prinsip sebagai berikut : Transparansi Akuntabilitas Tanggung Jawab Independensi Kesetaraan dan Kewajaran Landasan penerapan Tata Kelola Perusahaan Perseroan telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Perusahaan Pembiayaan. Selain sebagai pemenuhan unsur kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, penerapan GCG juga diarahkan untuk memenuhi beberapa tujuan sebagai berikut: - Meningkatkan kepercayaan dari para pemangku kepentingan dan pemegang saham; - Meningkatkan kualitas pelaporan dan aspek kepatuhan; - Memberikan nilai tambah bagi seluruh pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis dan operasional Perseroan; - Mendorong pengelolaan Perseroan secara profesional, efektif dan efisien; - Menciptakan mekanisme fungsi organ Perseroan yang akuntabel sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masingmasing; - Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik dalam setiap proses pengambilan kebijakan serta kegiatan usaha dan operasional lainnya; dan - Memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. 21. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY / CSR) Perseroan menyadari bahwa dalam menjalankan kegiatan usahanya, melibatkan secara langsung maupun tidak langsung para pemangku kepentingan. Karena itu, sebagai bagian dari komitmen GCG, Perseroan juga melaksanakan Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility atau CSR). Kegiatan CSR ditujukan untuk ikut memberikan dukungan dan pemberdayaan masyarakat baik sosial ekonomi dan budaya, pelestarian lingkungan, ketenagakerjaan, serta perlindungan nasabah. 82

101 Kegiatan CSR Perseroan memiliki beberapa sasaran, yaitu: 1. Tanggung Jawab Sosial Bidang Pengembangan Masyarakat yang meliputi kegiatan bantuan pendidikan, kesehatan, olahraga dan lingkungan hidup. Hal ini dilakukan Perseroan antara lain melalui pemberian beasiswa kepada anak karyawan, Donor Darah, Bakti Sosial, Penyelenggaraan Marathon untuk amal dan Festival Budaya. 2. Tanggung Jawab Sosial bidang Perlindungan Nasabah, dilakukan dengan cara menyediakan fasilitas kepada nasabah yang memudahkan nasabah untuk menyampaikan pertanyaan, informasi dan keluhan. Fasilitas tersebut disediakan melalui Call Center, dan juga menu Tanya OTO yang terdapat di Website Perseroan. 3. Tanggung Jawab Sosial bidang Ketenagakerjaan dilakukan dengan pemberlakuan jam kerja sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, penerapan cuti karyawan, pemberian asuransi kesehatan serta skema imbal jasa yang adil bagi seluruh karyawan. Manajemen Perseroan juga menyadari bahwa kesehatan karyawan merupakan aspek yang penting dalam produktivitas Perseroan, sehingga Perseroan memberikan perhatian berupa program pelatihan olahraga dan kesehatan bagi karyawan di dalam lingkungan Perseroan. Dalam 5 tahun terakhir, Perseroan telah mengeluarkan biaya untuk kegiatan yang berhubungan dengan Tanggung Jawab Sosial pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, 2014, 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.926 juta, Rp1.400 juta, Rp1.262 juta, Rp1.074 juta dan Rp949 juta. 83

102 IX. EKUITAS Tabel di bawah ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan yang disusun berdasarkan angka-angka yang dikutip dari dan harus dibaca dengan mengacu pada laporan keuangan Perseroan per 31 Desember 2016, 2015 dan Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Modal saham Tambahan modal disetor Lindung nilai arus kas - bersih (56.563) Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya TOTAL EKUITAS Tidak terdapat perubahan struktur permodalan dari tanggal laporan keuangan terakhir sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan. 84

103 X. PERPAJAKAN Perpajakan atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh oleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 100 Tahun 2013 tanggal 31 Desember 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.16 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar: i) Atas bunga obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) obligasi. ii) Atas diskonto dari obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi dan tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest). iii) Atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT) dan 20% atau sesuai tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap. Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi. iv) Atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada OJK sebesar 5% untuk tahun 2014 sampai dengan tahun 2020 dan 10% untuk tahun 2021 dan seterusnya. Ketentuan pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak berlaku apabila penerima penghasilan berupa Bunga Obligasi adalah: i) Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. ii) Dana Pensiun yang pendirian/pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan. CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan dan Perseroan telah memenuhi perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. 85

104 XI. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada masyarakat Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah). Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya antara pihak-pihak dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Selain Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi tidak ada lagi perjanjian yang dibuat antara para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi. Susunan dan jumlah porsi serta persentase penjaminan dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Obligasi yang dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) adalah sebagai berikut: No. Penjamin Emisi Obligasi Obligasi Seri A Seri B Seri C Total (Rp) (%) 1. PT BCA Sekuritas ,90 2. PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia ,70 3. PT Indo Premier Sekuritas ,40 4. PT Nikko Sekuritas Indonesia ,00 Total ,00 Selanjutnya Para Penjamin Emisi Obligasi yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, yang telah diubah dengan No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. Pada Penawaran Umum Obligasi ini, yang bertindak sebagai Manajer Penjatahan adalah PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia. Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi (kecuali PT Nikko Sekuritas Indonesia) serta Penjamin Emisi Obligasi dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan definisi Afiliasi dalam UUPM. PT Nikko Sekuritas Indonesia selaku Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan dikarenakan keduanya dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama, yaitu Sumitomo Mitsui Banking Corporation. 86

105 XII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut serta dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Konsultan Hukum : Lasut Lay & Pane Jl. Hang Tuah Raya No. 29 Kebayoran Baru Jakarta Selatan Nomor STTD: 57/STTD-KH/PM/1994 atas nama Marjan E. Pane Tanggal STTD: 20 April 1994 Keanggotaan Asosiasi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal: Dalam rangka Penawaran Umum ini, kantor Konsultan Hukum Lasut Lay & Pane telah ditunjuk oleh Perseroan untuk Konsultan Hukum dengan surat No. No.007/LLP/XII/2016 tanggal 13 Desember 2016 tentang Penetapan Konsultan Hukum sebagai lembaga penunjang emisi Obligasi. Tugas Pokok Melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu, sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari segi Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi Hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan. Pedoman kerja berdasarkan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang berlaku dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan meterialitas. Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk tiga tahun terakhir : No. Perusahaan Kegiatan Tahun 1. PT Bank Sinar Mas Tbk. Penawaran Umum Terbatas dengan HMETD PT Modernland Realty Tbk. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi PT Modernland Realty Tbk. Land Acquisition PT Modern Internasional Tbk Penambahan Modal tanpa HMETD PT Modernland Realty Tbk. Penambahan Modal tanpa HMETD PT Verena Multifinance Tbk. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi PT Nikko Sekuritas Reksadana PT Valbury Capital Management Reksadana 2014, 2015, & PT Eka Sari Lorena Transport Penawaran Umum Saham Perdana PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Penawaran Umum Terbatas dengan HMETD PT Phillip Securities Indonesia Reksadana 2014 & PT Paramita Bangun Sarana Tbk Penawaran Umum Saham Perdana PT Sinar Mas Multifinance Penawaran Umum Obligasi 2016 Akuntan Publik : KAP Siddharta Widjaja & Rekan (a member Firm of KPMG International) Wisma GKBI, 33 rd Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.28 Jakarta

106 Nomor STTD: 009/NB.122/STTD-AP/2016 atas nama Novie, S.E., CPA Tanggal STTD: 3 Oktober 2016 Keanggotaan Asosiasi: Nomor keanggotaan KAP Siddharta Widjaja & Rekan di IAPI: tidak terbatas, dimana akan diperpanjang tiap tahun. Dalam rangka Penawaran Umum ini, kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan telah ditunjuk oleh Perseroan untuk menjadi Akuntan Publik dengan surat penunjukkan No. 025/MMG/II/17 tanggal 22 Februari Tugas Pokok Melakukan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pedoman kerja berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk tiga tahun terakhir : No. Perusahaan Kegiatan Tahun 1. PT Dharma Satya Nusantara Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. Penawaran Umum Saham Perdana PT BCA Finance Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi PT Bank Permata Tbk. Penawaran Umum Saham Terbatas VII 2016 Notaris : Kantor Notaris Dedy Syamri, S.H. Palma One Building, 8 th floor, Suite 807 Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-2 No. 4 Jakarta Selatan Nomor STTD: 60/BL/STTD-N/2007 Tanggal STTD: 10 April 2007 Dalam rangka Penawaran Umum ini, kantor Notaris Dedy Syamri, S.H. telah ditunjuk oleh Perseroan untuk menjadi Notaris dengan surat penunjukkan No.01/PB-NDS/OMA/I/2017 tanggal 19 Januari 2017 tentang Penetapan Notaris, dalam rangka Penerbitan Emisi Obligasi. Pedoman kerja berdasarkan Pernyataan Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Tugas Pokok Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi antara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Utang, Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi serta akta-akta pengubahannya. Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk tiga tahun terakhir : No. Perusahaan Kegiatan Tahun 1. PT Asanusa Asset Management Reksadana PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Obligasi

107 Wali Amanat : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Plaza Mandiri, Lantai 22 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Nomor STTD: 17/STTD-WA/PM/ /STTD-WA/PM/1999 Tanggal STTD: 27 Oktober 1999 Keanggotaan Asosiasi: Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI) Perseroan menunjuk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat berdasarkan Surat No. FTS.IFI/CMS.208/2017 tanggal 12 Januari 2017 tentang Penetapan Wali Amanat sebagai lembaga penunjang emisi Obligasi. Pedoman kerja Wali Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat. Tugas Pokok : Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pedoman kerja Wali Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Undang- Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat saat ini dan selama menjadi Wali Amanat Obligasi yang diterbitkan Perseroan dilarang: 1. Mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% dari jumlah Efek yang bersifat utang dan/atau sukuk yang diwaliamanati, dan/atau. 2. Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, sukuk, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan. Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam Penawaran Umum ini menyatakan tidak ada hubungan Afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan afiliasi pada Undang-Undang Pasar Modal. Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan ini menyatakan bahwa telah memenuhi ketentuan pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 3/POJK.02/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pungutan Oleh Otoritas Jasa Keuangan. 89

108 XIII. KETERANGAN TENTANG OBLIGASI 1. UMUM Obligasi yang ditawarkan dengan nama Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 ini berjumlah pokok sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah) dan diterbitkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penjelasan tentang Obligasi yang akan diuraikan ini menggunakan definisi yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan yang merupakan ringkasan dari ketentuan dan persyaratan pokok dari Perjanjian Perwaliamanatan dan bukan merupakan salinan dari seluruh ketentuan dan persyaratan yang dimuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI Pada Penitipan Kolektif dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Obligasi ini memiliki jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender, 36 (tiga puluh enam) bulan dan 60 (enam puluh) bulan dengan Bunga Obligasi yang dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi. Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi dengan ketentuan 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari dan 1 (satu) bulan sama dengan 30 (tiga puluh) hari. Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi. Pelunasan Pokok Obligasi maupun pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan persyaratan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian berdasarkan perjanjian pembukaan rekening efek kepada Pemegang Obligasi. Konfirmasi tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan. Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memperlakukan setiap Pemegang Obligasi sebagai Pemegang Obligasi yang sah sebagaimana dibuktikan dalam Konfirmasi Tertulis dalam hubungannya untuk menerima pelunasan Pokok Obligasi, pembayaran Bunga Obligasi dan hak-hak lainnya yang berhubungan dengan Obligasi. Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi ke luar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan dan Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO. 2. NAMA OBLIGASI Obligasi diberi nama Obligasi I Oto Multiartha Tahun JENIS OBLIGASI Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. 4. JUMLAH POKOK OBLIGASI Seluruh nilai Pokok Obligasi yang akan dikeluarkan sebesar Rp ,- (satu triliun Rupiah). Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan dengan Sertifikat Jumbo sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan. 90

109 5. JANGKA WAKTU DAN JATUH TEMPO OBLIGASI Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan jangka waktu terlama 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi. Seri Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: Seri A : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri A adalah 370 (tiga ratus tujuh puluh) Hari Kalender terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri A dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 9 Juni Seri B : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (lima ratus delapan puluh tiga miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 36 (tiga puluh enam) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri B dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 30 Mei Seri C : Jumlah Obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus tujuh belas miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi Seri C dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal 30 Mei SATUAN PEMINDAHBUKUAN DAN SATUAN PERDAGANGAN Satuan Pemindahbukuan Obligasi adalah sebesar Rp1,- (satu Rupiah) atau kelipatannya. Dalam RUPO tiap-tiap Rp1,- (satu Rupiah) memberikan hak kepada Pemegang Obligasi untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Satuan Perdagangan Obligasi di Bursa Efek dilakukan dengan nilai sebesar Rp ,- (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya atau dengan nilai sebagaimana ditentukan dalam peraturan Bursa Efek dan/atau perjanjian tersendiri yang ditandatangani oleh Perseroan dan Bursa Efek. 7. BUNGA OBLIGASI Obligasi ini memberikan bunga dengan tingkat bunga tetap sebagai berikut: Seri A : sebesar 7,35% (tujuh koma tiga lima persen) per tahun. Seri B : sebesar 8,40% (delapan koma empat nol persen) per tahun. Seri C : sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Rincian tanggal-tanggal pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut: No Seri A Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi No Seri B Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi No Seri C Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi 1. Bunga ke-1 30 Agustus Bunga ke-1 30 Agustus Bunga ke-1 30 Agustus Bunga ke-2 30 November Bunga ke-2 30 November Bunga ke-2 30 November Bunga ke-3 28 Februari Bunga ke-3 28 Februari Bunga ke-3 28 Februari Bunga ke-4 9 Juni Bunga ke-4 30 Mei Bunga ke-4 30 Mei Bunga ke-5 30 Agustus Bunga ke-5 30 Agustus Bunga ke-6 30 November Bunga ke-6 30 November Bunga ke-7 28 Februari Bunga ke-7 28 Februari Bunga ke-8 30 Mei Bunga ke-8 30 Mei Bunga ke-9 30 Agustus Bunga ke-9 30 Agustus Bunga ke November Bunga ke November Bunga ke Februari Bunga ke Februari Bunga ke Mei Bunga ke Mei Bunga ke Agustus Bunga ke November Bunga ke Februari Bunga ke Mei

110 No Seri A Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi No Seri B Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi No Seri C Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi 17. Bunga ke Agustus Bunga ke November Bunga ke Februari Bunga ke Mei JAMINAN OBLIGASI a) Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Jumlah Yang Terutang, Perseroan wajib menyerahkan jaminan fidusia berupa semua dan setiap hak dan wewenang atas tagihan dan/atau klaim yang sekarang telah dimiliki dan/atau dikemudian hari akan dimiliki, diperoleh dan dapat dijalankan oleh Perseroan terhadap pihak ketiga manapun juga berdasarkan perjanjian piutang pembiayaan konsumen dan/atau sewa guna usaha dan/atau piutang lain yang timbul sehubungan dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan yang tidak menunggak pembayarannya melewati jangka waktu 90 (sembilan puluh) Hari Kalender terhitung setelah tanggal jatuh tempo kewajiban pembayaran yang terakhir kepada Wali Amanat berdasarkan akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia, dengan nilai Jaminan tidak kurang dari 60% (enam puluh) persen dari nilai jumlah Pokok Obligasi yang terutang. b) Apabila Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam huruf (a) di atas, maka Perseroan berkewajiban menyetor uang tunai dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perseroan yang diterbitkan oleh Wali Amanat dan oleh Wali Amanat akan diikat secara gadai, sehingga senantiasa nilai Jaminan pada setiap tanggal periode laporan triwulan mencapai 60% (enam puluh persen) dari nilai Pokok Obligasi yang terutang, dengan ketentuan sebagai berikut: i. Jumlah deposito yang diserahkan tersebut sekurang-kurangnya sama dengan jumlah kekurangan nilai Jaminan dimaksud, sehingga setelah penyerahan deposito dilakukan, maka nilai Jaminan Perseroan yang dijaminkan ditambah dengan jumlah deposito di atas berjumlah sekurang-kurangnya 60% (enam puluh) persen dari nilai Pokok Obligasi yang terutang. Penyerahan deposito tersebut wajib dilakukan oleh Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah Perseroan mengetahui tentang kekurangan nilai Jaminan dimaksud; ii. Seluruh jumlah uang yang terdapat dalam bilyet deposito sebagaimana dimaksud di atas berada dalam penguasaan Wali Amanat dan Wali Amanat berhak untuk membuat dan menandatangani dokumen apapun yang diperlukan sehubungan dengan uang tersebut, termasuk namun tidak terbatas untuk mencairkan bilyet deposito guna membayar Jumlah Yang Terutang dalam hal Perseroan melakukan kelalaian berdasarkan pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan; iii. Bilamana suatu saat nilai tagihan piutang Perseroan yang dijaminkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan mencapai jumlah 60% (enam puluh persen) atau lebih dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang, maka berdasarkan pemberitahuan tertulis dari Perseroan mengenai hal tersebut, Wali Amanat akan mengembalikan bilyet deposito tersebut dan membatalkan akta gadai atas bilyet deposito yang telah dibuat oleh Perseroan dengan Wali Amanat.Sepanjang dianggap perlu oleh Wali Amanat, Perseroan dengan ini berjanji dan mengikat diri untuk menandatangani pengikatan jaminan secara gadai atas bilyet deposito tersebut; dan iv. Apabila Perseroan telah memenuhi kembali nilai jaminan hingga mencapai 60% (enam puluh persen) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.1 Perjanjian Perwaliamanatan, maka bilyet deposito dapat ditarik kembali oleh Perseroan pada hari yang sama pada saat diterimanya daftar jaminan. c) Dalam hal peringkat Obligasi ini menjadi di bawah BBB+ maka Perseroan diwajibkan untuk menambah nilai Jaminan sehingga menjadi tidak kurang dari 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang berupa semua dan setiap hak dan wewenang atas tagihan dan/atau klaim yang sekarang telah dimiliki dan/atau dikemudian hari akan dimiliki sesuai dengan huruf (a) di atas dan/atau setoran uang tunai berupa bilyet deposito. Sepanjang dianggap perlu oleh Wali Amanat, Perseroan dengan ini berjanji dan mengikat diri untuk menandatangani pengikatan jaminan secara fidusia dan/atau gadai atas penambahan Jaminan tersebut yang harus dipenuhi dalam jangka waktu selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja sejak tanggal dikeluarkannya hasil pemeringkatan oleh Perusahaan Pemeringkat yang disetujui oleh Wali Amanat. Apabila hasil pemeringkatan kembali ke minimal BBB+, maka dalam waktu selambat-lambatnya dalam jangka waktu 7 (tujuh) Hari Kerja sejak tanggal diterimanya surat permohonan tertulis dari Perseroan kepada Wali Amanat dengan dilampiri salinan hasil pemeringkatan dari Perusahaan Pemeringkat yang disetujui oleh Wali Amanat, Perseroan berhak mengubah nilai Jaminan sehingga nilai Jaminan menjadi seperti semula sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) di atas. d) Perseroan berkewajiban untuk menyampaikan laporan Jaminan setiap triwulan (Maret, Juni, September, Desember) dimana laporan jaminan pertama disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan pertama sejak Tanggal Emisi. Untuk selanjutnya laporan Jaminan disampaikan 15 (lima belas) Hari Kalender setelah tanggal akhir periode laporan tersebut, laporan periode triwulan sekurang-kurangnya memuat: i. Nama nasabah dari Perseroan; ii. Jumlah piutang yang masih tersisa (outstanding); dan 92

111 iii. Jangka waktu dan tanggal jatuh tempo piutang. Penyampaian laporan tersebut diatas ditandatangani oleh pihak yang berwenang mewakili Perseroan. e) Selain Pembebanan Jaminan Secara Fidusia pada huruf (a) di atas, seluruh kekayaan Perseroan, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari kecuali harta kekayaan Perseroan yang telah dijaminkan secara khusus kepada para krediturnya menjadi jaminan atas semua utang Perseroan kepada semua krediturnya termasuk Pemegang Obligasi secara pari passu berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, sesuai pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. f) Sehubungan dengan Jaminan yang diberikan oleh Perseroan maka Wali Amanat berhak dan diberi kuasa untuk: i. Menandatangani akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas piutang tersebut dan akta gadai sebagaimana dimaksud dalam huruf (b) di atas atas nama Pemegang Obligasi dan atau dokumen-dokumen lain yang diperlukan sehubungan dengan pengikatan Jaminan. ii. Melaksanakan seluruh hak Pemegang Obligasi atas Jaminan berdasarkan akta penjaminan fidusia dan akta gadai tersebut dan melakukan tindakan-tindakan lain yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan hak-hak Pemegang Obligasi berdasarkan akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas piutang dan akta gadai tersebut. iii. Melakukan penyimpanan atas setiap dan semua Dokumen Jaminan asli, sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan iv. Untuk melaksanakan/mengeksekusi tiap-tiap Jaminan termasuk semua uang dan pendapatan dari Jaminan yang diambil atau diterima berdasarkan atau berhubungan dengan akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas piutang dan akta gadai deposito tersebut, untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan menjaga Jaminan untuk kepentingan Pemegang Obligasi. g) Pada Tanggal Emisi, Wali Amanat berkewajiban untuk mendaftarkan akta Pembebanan Jaminan Secara Fidusia atas piutang melalui notaris di Kantor Pendaftaran Fidusia dan notaris memberikan fotokopi bukti pendaftaran dari Kantor Pendaftaran Fidusia kepada Perseroan dan Wali Amanat segera setelah diperolehnya bukti pendaftaran tersebut. h) Semua pembayaran yang diterima oleh Wali Amanat sebagai akibat dari eksekusi Jaminan, setelah dikurangi biaya-biaya untuk penagihannya, akan dipergunakan untuk pembayaran Jumlah Yang Terutang, dengan ketentuan urutan peruntukkan pembayaran Jumlah Yang Terutang adalah sebagai berikut: i) pembayaran Bunga Obligasi; ii) pembayaran Pokok Obligasi; iii) pembayaran denda (jika ada); dan iv) sisa hasil eksekusi objek jaminan fidusia itu jika ada akan dikembalikan oleh Wali Amanat kepada Perseroan. i) Apabila Perseroan dinyatakan lalai berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dengan mana seluruh kewajiban Perseroan berdasarkan Obligasi menjadi jatuh tempo, maka Perseroan wajib untuk saat ini dan pada waktunya nanti memberikan kuasa kepada Wali Amanat untuk kepentingan Pemegang Obligasi mengeksekusi Jaminan dengan cara menjual, mengalihkan atau cara lain memindahkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan apabila akan dilakukan dengan penjualan secara dibawah tangan, maka penjualan tersebut harus didahului dengan kesepakatan antara Wali Amanat dan Perseroan, apabila kesepakatan tidak tercapai dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) Hari Kalender terhitung sejak tanggal keputusan RUPO yang memutuskan dilakukannya eksekusi atas Jaminan tersebut, maka Wali Amanat akan melakukan eksekusi Jaminan sesuai dengan peraturan yang berlaku. j) Apabila terdapat piutang yang dijaminkan (Jaminan) sebagai tersebut dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan sudah lunas dan/atau menjadi Piutang Tidak Lancar, maka Perseroan berkewajiban mengganti dengan Piutang Lancar baru. k) Wali Amanat berkewajiban untuk melakukan pendaftaran kepada Kantor Pendaftaran Fidusia termasuk untuk tiap-tiap perubahan objek jaminan fidusia setiap 1 (satu) tahun sekali atau periode lain jika dianggap perlu oleh Wali Amanat. l) Seluruh biaya penyelenggaraan dan penatalaksanaan Jaminan sebagaimana tersebut diatas, menjadi beban dan harus dibayar oleh Perseroan. m) Perseroan menjamin Wali Amanat bahwa Jaminan yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) diatas: i. Benar merupakan piutang Perseroan; ii. Tidak terikat sebagai jaminan utang dengan pihak lain; iii. Tidak dalam sengketa; dan iv. Tidak akan dipindahtangankan, dialihkan, dan atau dibebankan dengan demikian baik sekarang maupun nanti pada waktunya dan Wali Amanat tidak akan mendapat tuntutan dan gugatan dari pihak lain yang turut mempunyai hak atas Jaminan tersebut. n) Kuasa yang tersebut dalam huruf (e) diatas merupakan bagian yang penting dan merupakan syarat mutlak yang tidak terpisahkan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, yang tanpa kuasa-kuasa tersebut Perjanjian Perwaliamanatan tidak akan dibuat dan karenanya kuasa-kuasa tersebut tidak dapat berakhir karena sebab apapun, termasuk karena sebabsebab yang diatur dalam Pasal 1813, 1814, 1815 dan 1816 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Republik Indonesia. o) Untuk mengadministrasi dan melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan Jaminan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, maka Wali Amanat berkewajiban: i. Mempergunakan hasil eksekusi Jaminan yang diperoleh Wali Amanat dari Perseroan untuk melunasi kewajiban Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui KSEI. ii. Meminta laporan status Jaminan kepada Perseroan setiap saat jika dipandang perlu. 93

112 iii. Wali Amanat dengan kesepakatan bersama Perseroan berhak menunjuk Notaris untuk membantu Wali Amanat dalam melakukan pendaftaran Jaminan pada instansi yang berwenang. Wali Amanat akan tetap bertanggung jawab terhadap segala pelaksanaan pendaftaran yang dilakukan oleh Notaris yang ditunjuknya. iv. Setelah Wali Amanat memutuskan telah terjadi suatu kejadian kelalaian, menjalankan tindakan-tindakan yang sah menurut hukum untuk melakukan penagihan, sekaligus melaksanakan semua hak-hak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi atas Jaminan berdasarkan Perjanjian Perwaliamantan dan dokumen-dokumen perjanjian sehubungan dengan Jaminan. p) Dalam hal terjadi pelunasan atas Jumlah Yang Terutang, Wali Amanat berkewajiban untuk menerbitkan surat pelepasan Jaminan, dan mengembalikan kepada Perseroan seluruh Dokumen Jaminan yang diberikan Perseroan dalam rangka penerbitan Obligasi. Pengembalian Dokumen Jaminan harus telah diselesaikan oleh Wali Amanat dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah terjadinya pelunasan jumlah yang terutang. 9. DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND) Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi sebagaimana dirinci dalam Prospektus ini. 10. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN Sesuai dengan pasal 6 Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasan-pembatasan dan kewajibankewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi sebagai berikut: Sebelum dilunasinya semua Jumlah yang Terutang yang harus dibayar oleh Perseroan berkenaan dengan Obligasi, Perseroan berjanji dan mengikatkan diri bahwa: a. Tanpa izin tertulis dari Wali Amanat (pemberian izin tertulis tersebut tunduk pada ketentuan sebagai berikut: (i) Izin tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar, dan (ii) Wali Amanat wajib memberikan tanggapan atas permohonan izin tersebut dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja setelah permohonan izin dan dokumen pendukungnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat. Apabila Wali Amanat telah menerima permohonan izin dan dokumen pendukung dari Perseroan dan berpendapat masih diperlukan dokumen pendukung lainnya dari Perseroan, maka selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) Hari Kerja setelah penerimaan dokumen pendukung tersebut, Wali Amanat dapat meminta kembali kekurangan dokumen pendukung yang diperlukan tersebut dari Perseroan. Apabila dalam 7 (tujuh) Hari Kerja Wali Amanat tidak meminta dokumen demikian, maka dokumen dianggap telah lengkap. Apabila dalam waktu 14 (empat belas) Hari Kerja sejak diterimanya kelengkapan dokumen terakhir Perseroan tidak menerima tanggapan apapun dari Wali Amanat, maka Wali Amanat dianggap telah memberikan izinnya. Perseroan tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut: (i) (ii) (iii) Melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan atau pembubaran atau memberikan persetujuan kepada Anak Perusahaan untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan, pembubaran atau memberikan persetujuan kepada Entitas Anak (jika ada) untuk melakukan penggabungan atau peleburan atau pengambialihan atau pembubaran, kecuali penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada PT Summit Oto Finance dan penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan lain yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif yang material terhadap jalannya usaha Perseroan atau perusahaan hasil penggabungan atau peleburan, serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan atau perusahaan hasil penggabungan atau peleburan, dalam melakukan pembayaran jumlah Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi dengan tetap memperhatikan ketentuan butir b.(xiii) di bawah ini. Memperoleh pinjaman baru atau memberikan persetujuan kepada Entitas Anak (jika ada) untuk memperoleh pinjaman baru yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari kedudukan utang yang timbul berdasarkan Obligasi namun dengan tetap memperhatikan ketentuan butir a.(iii) di bawah ini (yang memperbolehkan diberikannya jaminan untuk pinjaman yang dikecualikan di bawah ini), kecuali: 1) Pinjaman untuk pembiayaan kegiatan usaha Perseroan atau Entitas Anak; 2) Pinjaman untuk refinancing utang yang telah ada, dengan syarat kedudukan utang baru tersebut tidak lebih tinggi dari utang yang dibiayai kembali; 3) Pinjaman yang telah diperoleh sebelumnya oleh perusahaan yang diambil alih, digabung atau dilebur oleh Perseroan atau Enttias Anak sebagai akibat penggabungan atau pengambilalihan atau peleburan yang memenuhi syarat butir a.(i) dengan memperhatikan pemebuhan rasio keuangan sebagaimana disebut dalam butir b.(xiii). Menjaminkan dan/atau membebani atau memberikan izin untuk menjaminkan dan/atau membebani dengan cara apapun aktiva termasuk hak atas pendapatan Perseroan, baik yang ada sekarang maupun yang akan diperoleh di masa yang akan datang kecuali: 94

113 1) Jaminan yang akan diberikan kepada Wali Amanat yang berupa fidusia atas tagihan lancar Perseroan senilai sekurang-kurangnya 60% (enam puluh persen) dari Pokok Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu dan/atau gadai atas deposito sesuai dengan pasal 11.2 Perjanjian Perwaliamanatan. 2) Jaminan sehubungan dengan pinjaman yang diperbolehkan sesuai dengan huruf a (ii) di atas. (iv) Memberi pinjaman kepada pihak manapun atau mengizinkan Entitas Anak (jika ada) memberikan pinjaman kepada pihak manapun kecuali: 1) pinjaman yang telah ada sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan; 2) pinjaman yang diberikan dalam rangka menjalankan kegiatan usaha Perseroan atau Entitas Anak yang ditentukan berdasarkan anggaran dasar; 3) pinjaman kepada pegawai untuk program kesejahteraan pegawai Perseroan dan pegawai Entitas Anak (jika ada) dengan ketentuan tidak melebihi batas-batas yang wajar dan sesuai dengan peraturan Perseroan atau Entitas Anak; (v) Mengubah bidang usaha Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau memberikan izin atau persetujuan kepada Entitas Anak (jika ada) untuk melakukan perubahan bidang usaha, terkecuali dalam kaitannya dengan perubahan undang-undang atau peraturan perundang-undangan. (vi) Mengurangi modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan. (vii) Mengadakan segala bentuk kerjasama, bagi hasil atau perjanjian serupa lainnya diluar kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, atau mengadakan perjanjian manajemen atau perjanjian serupa lainnya yang mengakibatkan kegiatan/operasi Perseroan diatur oleh pihak lain. b. Perseroan berkewajiban untuk: (i) (ii) (iii) Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran yang didasarkan pada keterangan Agen Pembayaran mengenai Jumlah Yang Terutang, paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan apabila diminta oleh Wali Amanat, menyerahkan kepada Wali Amanat foto kopi bukti penyetoran tersebut pada hari yang sama. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, dana yang diperlukan untuk pelunasan dan/atau pembayaran tidak tersedia karena tidak disetorkan oleh Perseroan, maka Perseroan harus membayar denda atas kelalaian tersebut sebesar 1% (satu persen) per tahun, di atas tingkat Bunga tetap Obligasi yang tertinggi yang terutang yang dihitung atas bunga dan pokok yang tertunggak. Jumlah denda tersebut dihitung harian dengan ketentuan bahwa satu bulan adalah 30 (tiga puluh) hari dan satu tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) hari sampai dengan jumlah dana dan denda yang harus dibayar (terutang) tersebut diatas dibayar lunas. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan merupakan hak Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya yang mengalami keterlambatan pembayaran sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran. Menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan internal dan pencatatan akuntansi berdasarkan Pedoman Standar Akuntansi serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (iv) Melakukan pemeringkatan ulang setiap tahunnya oleh Perusahaan Pemeringkat dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menyampaikan fotokopi hasil rating Obligasi tersebut kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah hasil pemeringkatan tersebut diperoleh Perseroan. (v) Memberitahukan dengan segera kepada Wali Amanat secara tertulis setelah menyadari terjadinya kelalaian seperti tersebut dalam pasal 10 Perjanjian Perwaliamanatan atau apabila ada kejadian atau perkembangan penting yang berpengaruh negatif terhadap kinerja dan kemampuan Perseroan dalam melunasi Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi. (vi) Membayar semua kewajiban pajak, retribusi dan kewajiban Perseroan lainnya kepada Pemerintah Republik Indonesia. (vii) Memelihara aktiva tetap dengan baik dan mengasuransikannya dengan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku umum bagi perusahaan yang bidang usahanya sama dengan bidang usaha Perseroan kepada perusahaan asuransi yang secara umum dikenal. (viii) Mempertahankan dan menjaga Perseroan dan Entitas Anak (jika ada) sebagai perseroan terbatas serta mempertahankan izin-izin dan/atau persetujuan-persetujuan yang dimiliki Perseroan dan/atau Entitas Anak. (ix) Menyerahkan kepada Wali Amanat laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan laporan keuangan 3 (tiga) bulanan yang selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal yang dipersyaratkan di Bursa Efek atau otoritas Pasar Modal lainnya. (x) Memberitahukan secara tertulis dan menyerahkan kepada Wali Amanat fotokopi dari salinan akta yang terkait dengan perubahan anggaran dasar, susunan direksi dan dewan komisaris, pembagian dividen maupun keputusankeputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) khusus untuk pembagian dividen Perseroan beserta bukti-bukti persetujuan, laporan dari dan/atau pemberitahuan dari dan/atau kepada instansi yang terkait (jika ada). 95

114 (xi) Mengizinkan Wali Amanat untuk sewaktu-waktu selama jam kerja melakukan kunjungan langsung ke Perseroan dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya dan Perseroan wajib memberi keterangan dan data yang diminta oleh Wali Amanat sesuai dengan tugas dan fungsi Wali Amanat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (xii) Menyampaikan kepada Wali Amanat salinan dari laporan, termasuk laporan yang berkaitan dengan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan UUPM yang disampaikan kepada BAPEPAM dan LK, Bursa Efek dan KSEI dalam waktu selambat lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak tersebut di atas. Dalam hal Wali Amanat memandang perlu, Perseroan wajib menyampaikan kepada Wali Amanat dokumen tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut di atas (bila ada) selambat-lambatnya 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal diperolehnya dokumen tersebut oleh Perseroan. (xiii) Menjaga rasio keuangan konsolidasi dan memelihara pada setiap saat keadaan keuangan Perseroan sebagaimana tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku dan diserahkan kepada Wali Amanat berada dalam kondisi: debt to equity ratio, yaitu perbandingan antara jumlah Pinjaman dengan ekuitas tidak lebih dari 10 : 1 (sepuluh berbanding satu); (xiv) Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. (xv) Memberikan dan mempertahankan Jaminan kepada Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan. (xvi) Memberikan data, keterangan dan penjelasan yang sewaktu-waktu diminta oleh Wali Amanat sehubungan dengan pelaksanaan tugas Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. (xvii) Menambah Jaminan menjadi sekurang-kurangnya 100% (seratus persen) dari Pokok Obligasi yang terutang apabila hasil pemeringkatan Obligasi oleh perusahaan pemeringkat yang terdaftar di OJK menjadi kurang dari BBB+ (triple B plus) (xviii) Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi termasuk pembaharuannya (apabila ada) dan menyampaikan fotokopi Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Wali Amanat. (xix) Menjaga kepemilikan saham Sumitomo Corporation secara langsung maupun tidak langsung di Perseroan agar tidak kurang dari 49,9% (empat puluh sembilan koma sembilan persen). 11. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI a. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan yang dibayarkan melalui Agen Pembayaran pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pokok Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi. b. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening 4 (empat) Hari Kerja sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. c. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, Perseroan harus membayar denda 1% (satu persen) di atas tingkat bunga Obligasi dari masing-masing seri Obligasi yang bersangkutan dari jumlah dana yang terlambat dibayar, yang dihitung secara harian sejak keterlambatan sampai dengan dibayar lunas suatu kewajiban yang harus dibayar berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan. Denda tersebut dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender, sampai dengan pelunasan efektif jumlah denda tersebut diatas. Denda yang dibayarkan oleh Perseroan yang merupakan hak Pemegang Obligasi akan dibayarkan kepada Pemegang Obligasi secara proporsional berdasarkan besarnya Obligasi yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan Perjanjian Agen Pembayaran. d. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. e. Hak suara Pemegang Obligasi diatur bahwa setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya. 96

115 12. KELALAIAN PERSEROAN Kejadian kelalaian dan akibat hukum diatur dalam pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan sebagai berikut: a. Kelalaian atau cidera janji adalah salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini: (i) Apabila Perseroan lalai membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan; (ii) Apabila izin dan persetujuan lainnya dari pemerintah yang dimiliki Perseroan dibatalkan atau dinyatakan tidak sah, atau Perseroan tidak mendapat izin atau persetujuan yang disyaratkan oleh ketentuan hukum yang berlaku, yang mengakibatkan Perseroan tidak dapat lagi melanjutkan kegiatan usahanya; (iii) Apabila pihak yang berwenang secara hukum menyita atau mengambil alih dengan cara apapun termasuk melakukan nasionalisasi, semua atau sebagian harta benda Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban dalam Dokumen Penawaran Umum; (iv) Apabila Perseroan lalai melaksanakan dan/atau tidak mentaati dan/atau melanggar salah satu atau lebih ketentuan dalam Dokumen Penawaran Umum yang secara material berakibat negatif terhadap kemampuan Perseroan untuk (v) memenuhi kewajibannya berdasarkan Dokumen Penawaran Umum; Apabila pernyataan dan jaminan Perseroan tentang keadaan/status Perseroan dan keuangan Perseroan dan pengelolaan usaha Perseroan secara material tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak benar adanya, kecuali ketidakbenaran tersebut disebabkan oleh ketidaksengajaan dan tidak didasarkan atas itikad buruk dari Perseroan; (vi) Apabila terjadi atau sedang berlangsung keadaan yang merupakan keadaan cidera janji (event of default) pada salah satu perjanjian utang, hipotik, hak tanggungan, atau perjanjian atau dokumen lain yang dibuat Perseroan dan/atau Entitas Anak atau Pinjaman oleh Perseroan dan/atau Entitas Anak baik yang ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian hari sepanjang jumlah yang dilalaikan pembayarannya tersebut lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari ekuitas yang dikelola Perseroan; (vii) Apabila Perseroan dibubarkan karena sebab apapun atau Perseroan dinyatakan dalam keadaan pailit atau adanya putusan penundaan kewajiban pembayaran utang oleh badan peradilan yang berwenang; (viii) Apabila Perseroan tidak menandatangani Addendum Perjanjian Perwaliamanatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal Perjanjian Perwaliamanatan. b. Dalam hal terjadi salah satu keadaan atau kelalaian sebagaimana dimaksud dalam : (i) Angka a. (i) di atas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat, tanpa dihilangkannya keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; (ii) Angka 1.(ii) sampai dengan angka 1.(vi) di atas dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat yang tercantum dalam teguran tertulis dari Wali Amanat paling lama 90 (sembilan puluh) Hari Kalender sejak surat teguran dari Wali Amanat mengenai kelalaian tersebut, tanpa adanya upaya perbaikan yang mulai dilakukan oleh Perseroan atau tanpa dihilangkannya keadaan tersebut; maka Wali Amanat wajib memberitahukan kejadian tersebut kepada Pemegang Obligasi melalui 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional atas biaya Perseroan dan Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut ketentuan dan tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Dalam RUPO tersebut Wali Amanat akan meminta penjelasan dari Perseroan sehubungan dengan kelalaian tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan-alasan Perseroan, maka apabila diperlukan akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya tersebut memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Obligasi sesuai dengan keputusan RUPO menjadi jatuh tempo dapat dituntut pembayarannya dengan segera dan sekaligus. Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan. Dalam keadaan tersebut di atas Perseroan dan/atau Entitas Anak dan/atau Afiliasinya dilarang untuk membeli kembali atau membeli Obligasinya. c. Apabila Perseroan dinyatakan dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang oleh badan peradilan yang berwenang, maka Wali Amanat berhak memanggil RUPO dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi; d. Apabila Perseroan dibubarkan karena sebab apapun atau dinyatakan pailit, maka Wali Amanat berhak bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi; e. Perseroan berkewajiban untuk membayar ganti rugi kepada Wali Amanat dan/atau membebaskan Wali Amanat dari setiap dan semua gugatan, kerugian, biaya, tanggungan dan ongkos lain apapun yang diderita oleh Wali Amanat termasuk biaya konsultan hukum yang disetujui oleh Perseroan sehubungan dengan kewajiban-kewajiban Perseroan berdasarkan Dokumen Penawaran Umum kecuali yang diakibatkan oleh kelalaian Wali Amanat. 97

116 13. SANKSI Apabila Perseroan tidak memenuhi kewajiban dalam pasal Perjanjian Perwaliamanatan maka Perseroan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan Perjanjian Perwalimanatan antara lain apabila Perseroan lalai/belum menyerahkan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, maka Perseroan wajib membayar denda. Pemegang Obligasi berhak untuk menerima pembayaran denda atas keterlambatan pelunasan Pokok Obligasi atau pembayaran Bunga Obligasi sebesar 1% (satu persen) per tahun di atas Bunga yang berlaku atas jumlah yang terutang sesuai ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan. 14. PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI (BUY BACK) Dalam hal Perseroan melakukan pembelian kembali Obligasi maka berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Pembelian kembali Obligasi ditujukan sebagai pelunasan atau disimpan untuk kemudian dijual kembali dengan harga pasar. 2. Pelaksanaan pembelian kembali Obligasi dilakukan melalui Bursa Efek atau di luar Bursa Efek. 3. Pembelian kembali Obligasi baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan. 4. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila hal tersebut mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 5. Pembelian kembali Obligasi tidak dapat dilakukan apabila Perseroan melakukan kelalaian (wanprestasi) sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, kecuali telah memperoleh persetujuan RUPO. 6. Pembelian kembali Obligasi hanya dapat dilakukan oleh Perseroan kepada Pihak yang tidak terafiliasi dengan Perseroan. 7. Rencana pembelian kembali Obligasi wajib dilaporkan kepada OJK oleh Perseroan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sebelum pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi tersebut di surat kabar. 8. Pembelian kembali Obligasi, baru dapat dilakukan setelah pengumuman rencana pembelian kembali Obligasi. Pengumuman tersebut wajib dilakukan paling sedikit melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional paling lambat 2 (dua) hari sebelum tanggal penawaran untuk pembelian kembali dimulai. 9. Rencana pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 7) dan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 8) paling sedikit memuat informasi tentang: a. periode penawaran pembelian kembali; b. jumlah dana maksimal yang akan digunakan untuk pembelian kembali; c. kisaran jumlah Obligasi yang akan dibeli kembali; d. harga atau kisaran harga yang ditawarkan untuk pembelian kembali Obligasi; e. tata cara penyelesaian transaksi; f. persyaratan bagi Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual; g. tata cara penyampaian penawaran jual oleh Pemegang Obligasi; h. tata cara pembelian kembali Obligasi; dan i. hubungan Afiliasi antara Perseroan dan Pemegang Obligasi 10. Perseroan wajib melakukan penjatahan secara proporsional sebanding dengan partisipasi setiap Pemegang Obligasi yang melakukan penjualan Obligasi apabila jumlah Obligasi yang ditawarkan untuk dijual oleh Pemegang Obligasi, melebihi jumlah Obligasi yang dapat dibeli kembali; 11. Perseroan wajib menjaga kerahasiaan atas semua informasi mengenai penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi; 12. Perseroan dapat melaksanakan pembelian kembali Obligasi tanpa melakukan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam butir 9) dengan ketentuan: a. Jumlah pembelian kembali tidak lebih dari 5% (lima perseratus) dari jumlah Obligasi untuk masing-masing jenis Obligasi yang beredar dalam periode satu tahun setelah Tanggal Penjatahan; b. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan; dan c. Obligasi yang dibeli kembali hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. dan wajib dilaporkan kepada OJK paling lambat akhir Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya pembelian kembali Obligasi. 13. Perseroan wajib melaporkan kepada OJK dan Wali Amanat serta mengumumkan kepada publik dalam waktu paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah dilakukannya pembelian kembali Obligasi, informasi yang meliputi antara lain: a. jumlah Obligasi yang telah dibeli; b. rincian jumlah Obligasi yang telah dibeli kembali untuk pelunasan atau disimpan untuk dijual kembali; c. harga pembelian kembali yang telah terjadi; dan d. jumlah dana yang digunakan untuk pembelian kembali Obligasi. 14. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan, maka pembelian kembali Obligasi dilakukan dengan mendahulukan Obligasi yang tidak dijamin. 98

117 15. Dalam hal terdapat lebih dari satu Obligasi yang tidak dijamin, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali tersebut. 16. Dalam hal terdapat jaminan atas seluruh Obligasi, maka pembelian kembali wajib mempertimbangkan aspek kepentingan ekonomis Perseroan atas pembelian kembali Obligasi tersebut; dan 17. Pembelian kembali Obligasi oleh Perseroan mengakibatkan: a. hapusnya segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali jika dimaksudkan untuk pelunasan; atau b. pemberhentian sementara segala hak yang melekat pada Obligasi yang dibeli kembali, hak menghadiri RUPO, hak suara, dan hak memperoleh bunga serta manfaat lain dari Obligasi yang dibeli kembali, jika dimaksudkan untuk disimpan untuk dijual kembali. 15. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO) Untuk penyelenggaraan RUPO, kuorum yang disyaratkan, hak suara dan pengambilan keputusan, berlaku ketentuanketentuan di bawah ini tanpa mengurangi ketentuan dalam peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta peraturan Bursa Efek. 1. RUPO diadakan untuk tujuan antara lain: a. Mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan atau Pemegang Obligasi mengenai perubahan jangka waktu Obligasi, Jumlah Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, dan dengan memperhatikan Peraturan VI.C.4; b. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat, dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian; c. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan; d. Mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam penentuan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan dan dalam Peraturan No. VI.C.4; dan e. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. 2. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan a. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh perseratus) dari jumlah Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya, mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat untuk diselenggarakan RUPO dengan melampirkan asli KTUR. Permintaan tertulis dimaksud harus memuat acara yang diminta, dengan ketentuan sejak diterbitkannya KTUR tersebut, Obligasi yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi yang mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat akan dibekukan oleh KSEI sejumlah Obligasi yang tercantum dalam KTUR tersebut. Pencabutan pembekuan oleh KSEI tersebut hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat. b. Perseroan c. Wali Amanat atau d. OJK. 3. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam butir 2) poin a), poin b), dan poin d) wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO. 4. Dalam hal Wali Amanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO, maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada OJK, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan. 5. Pengumuman, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPO a. Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan. b. Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling sedikit 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. c. Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum. 99

118 d. Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain: 1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaraan RUPO 2) agenda RUPO 3) pihak yang mengajukan usulan RUPO 4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan 5) kuorum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO. e. RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya. 6. Tata Cara RUPO: a. Pemegang Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya. b. Pemegang Obligasi yang berhak hadir dalam RUPO adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO yang diterbitkan oleh KSEI. c. Pemegang Obligasi yang menghadiri RUPO wajib menyerahkan asli KTUR kepada Wali Amanat. d. Seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI dibekukan sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Kerja sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat atau setelah memperoleh persetujuan dari Wali Amanat, transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada tanggal-tanggal tersebut, ditunda penyelesaiannya sampai 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pelaksanaan RUPO. e. Setiap Obligasi sebesar Rp 1,- (satu Rupiah) berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO, dengan demikian setiap Pemegang Obligasi dalam RUPO mempunyai hak untuk mengeluarkan suara sejumlah Obligasi yang dimilikinya. f. Suara dikeluarkan dengan tertulis dan ditanda tangani dengan menyebutkan nomor KTUR, kecuali Wali Amanat memutuskan lain. g. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam kuorum kehadiran. h. Sebelum pelaksanaan RUPO: Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat. Perseroan berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan jumlah Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan Afiliasinya. Pemegang Obligasi atau kuasa Pemegang Obligasi yang hadir dalam RUPO berkewajiban untuk membuat surat pernyataan yang menyatakan mengenai apakah Pemegang Obligasi memiliki atau tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan. i. RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat. j. RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. k. Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO. l. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO serta menunjuk Notaris untuk membuat berita acara RUPO. 7. Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 10.6).g) Perjanjian Perwaliamanatan, kuorum dan pengambilan keputusan: a. Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10.1) Perjanjian Perwaliamanatan diatur sebagai berikut: 1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. 100

119 e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 3) Apabila RUPO dimintakan oleh OJK maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: a) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua. c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. d) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. b. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 2) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua. 3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO. 4) dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga. 5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau diwakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak. 8. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan biaya tersebut diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 9. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil. 101

120 10. Keputusan RUPO mengikat bagi semua Pemegang Obligasi, Perseroan dan Wali Amanat, karenanya Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO. Keputusan RUPO mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lain sehubungan dengan Obligasi, baru berlaku efektif sejak tanggal ditandatanganinya perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian-perjanjian lainnya sehubungan dengan Obligasi. 11. Wali Amanat wajib mengumumkan hasil RUPO dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengumuman hasil RUPO tersebut wajib ditanggung oleh Perseroan. 12. Apabila RUPO yang diselenggarakan memutuskan untuk mengadakan perubahan atas Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya antara lain sehubungan dengan perubahan nilai Pokok Obligasi, perubahan tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara pembayaran Bunga Obligasi, dan perubahan jangka waktu Obligasi dan Perseroan menolak untuk menandatangani perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan hal tersebut maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak keputusan RUPO atau tanggal lain yang diputuskan RUPO (jika RUPO memutuskan suatu tanggal tertentu untuk penandatangan perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau perjanjian lainnya tersebut) maka Wali Amanat berhak langsung untuk melakukan penagihan Jumlah Terutang kepada Perseroan tanpa terlebih dahulu menyelenggarakan RUPO. 13. Peraturan-peraturan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan serta tata cara dalam RUPO dapat dibuat dan bila perlu kemudian disempurnakan atau diubah oleh Perseroan dan Wali Amanat dengan mengindahkan Peraturan Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia serta peraturan Bursa Efek. 14. Apabila ketentuan-ketentuan mengenai RUPO ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, maka peraturan perundang-undangan tersebut yang berlaku. 16. PERUBAHAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan sebelum Tanggal Emisi, maka perubahan dan/atau penambahan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut harus dibuat dalam suatu Perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan setelah perubahan tersebut dilakukan dengan memberitahukan kepada OJK dan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia 2) Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan pada dan setelah Tanggal Emisi, maka perubahan Perjanjian Perwaliamanatan hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPO, kecuali perubahan dan/atau penambahan tersebut dilakukan atau dibuat berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku atau terkait dengan penyesuaian/perubahan terhadap Perjanjian Perwaliamanatan berdasarkan peraturan baru yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan. Setiap perubahan dan/atau penambahan tersebut, wajib dituangkan dalam suatu perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan. Pihak-pihak yang terlibat dalam Perjanjian Perwaliamanatan tersebut adalah Perseroan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat. 17. PEMBERITAHUAN Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan dianggap telah dilakukan dengan sah dan sebagaimana mestinya apabila disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili yang sudah dikonfirmasikan: PERSEROAN PT Oto Multiartha Summitmas II, Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Indonesia Telp. (021) Faks. (021) , Website: WALI AMANAT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk International Banking & Financial Institutions Group Plaza Mandiri Lantai 22 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Indonesia Telp. (021) , Faks. (021) HUKUM YANG BERLAKU Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi ini berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia. 102

121 XIV. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI 1. HASIL PEMERINGKATAN Berdasarkan Peraturan OJK No.7/POJK.04/2017 dan Peraturan No. IX.C.11, Perseroan telah melakukan pemeringkatan yang dilaksanakan oleh Pefindo. Berdasarkan surat dari Pefindo No.RC-174/PEF-DIR/III/2017 tanggal 10 Maret 2017, hasil pemeringkatan atas Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 adalah: idaa+ (Double A Plus) Peringkat yang dikeluarkan oleh Pefindo atas Obligasi berlaku untuk periode 10 Maret 2017 sampai dengan 1 Maret Pefindo tidak memiliki Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. 2. SKALA PEMERINGKATAN EFEK HUTANG JANGKA PANJANG Tabel di bawah ini menunjukkan urutan peringkat yang berlaku untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi: idaaa atau idaaasy idaa atau idaasy ida atau idasy idbbb atau idbbbsy idbb atau idbbsy idb atau idbsy idccc atau idcccsy idd atau iddsy Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi paling rendah dan berkemampuan paling baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi sangat rendah dan berkemampuan sangat baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan dan tidak mudah dipengaruhi oleh keadaan yang merugikan. Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi rendah dan berkemampuan baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan dan sedikit dipengaruhi oleh keadaan yang merugikan. Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi cukup rendah dan berkemampuan cukup baik untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan dan cukup peka oleh keadaan yang merugikan. Perusahaan atau Efek Hutang yang masih berkemampuan untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun berisiko cukup tinggi dan sangat peka terhadap keadaan yang merugikan. Perusahaan atau Efek Hutang yang berisiko investasi sangat tinggi dan berkemampuan sangat terbatas untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya sesuai dengan yang diperjanjikan. Perusahaan atau Efek Hutang yang tidak berkemampuan lagi untuk membayar bunga dan pokok Hutang dari seluruh kewajiban finansialnya. Efek Hutang yang macet atau Perusahaan yang sudah berhenti berusaha. Sebagai tambahan, tanda tambah (+) atau kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai "idaa atau idaasy" hingga "idb atau idbsy". Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati peringkat yang di atasnya sedangkan tanda kurang (-) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati, dan tanpa tanda menunjukkan rata-rata. 103

122 3. RATING OUTLOOK Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Pefindo untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang posisi peringkat Perseroan. Positive: Prospek yang berpotensi untuk dapat menaikkan peringkat. Negative: Prospek yang berpotensi untuk dapat menurunkan peringkat. Stable: Indikasi prospek yang stabil sehingga hasil pemeringkatan juga akan stabil. Developing: Prospek yang belum jelas karena keterbatasan informasi, sehingga hasil pemeringkatan juga dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan perkembangan selanjutnya. Rating Outlook Pefindo merupakan penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang atas entitas dan efek hutang yang diperingkat, yang mencakup penilaian atas potensi perubahan keadaan perekonomian dan bisnis mendasar. Rating Outlook bukanlah merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan tindakan Rating Alert di masa yang akan datang. Rating Alert dilakukan karena terjadi perubahan keadaan yang mungkin secara material akan berpengaruh positif, negatif, atau developing terhadap kinerja entitas dan efek hutang yang diperingkat. 4. RATING RATIONALE PEFINDO memberikan peringkat idaa+ untuk Perseroan. Prospek untuk peringkat kredit Perusahaan adalah stabil. Pada saat yang sama, PEFINDO memberikan peringkat idaa+ untuk rencana penerbitan Obligasi dengan nilai penerbitan maksimal sebesar Rp1,0 triliun. Obligor dengan peringkat idaa memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya. Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat mencerminkan status Perseroan sebagai Perusahaan afiliasi yang strategis dan penting bagi para pemegang sahamnya, posisi bisnis yang kuat di pembiayaan mobil bekas, dan permodalan yang kuat. Namun, peringkat dibatasi oleh kompetisi yang semakin ketat di pembiayaan mobil baru. Peringkat dapat dinaikkan jika PEFINDO melihat ada bukti dukungan yang lebih kuat dari Grup, posisi pasar yang lebih kuat, dan pada waktu yang sama Perseroan terus menunjukkan perbaikan pada indikator kualitas dan profitabilitas. Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika PEFINDO melihat adanya penurunan dukungan yang signifikan dari grup, atau jika profil bisnis atau kualitas aset Perseroan memburuk secara signifikan. Perseroan adalah Perusahaan pembiayaan yang berfokus pada segmen mobil baru dan mobil bekas. Perseroan menyalurkan pembiayaan melalui 62 cabang dan 2 marketing point, karyawan, dan lebih dari dealer mobil resmi yang berlokasi di kota-kota besar di Indonesia. Pada 31 Desember 2016, Perusahaan dimiliki oleh PT Summit Auto Group (49,9%), Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC, 35,1%, peringkat A/positif oleh S&P), dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (15,0%). PT Summit Auto Group dimiliki penuh oleh Sumitomo Corporation, Jepang (SC, peringkat A-/negatif oleh S&P). Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah: Perusahaan afiliasi yang strategis dan penting bagi para pemegang sahamnya. PEFINDO melihat Perseroan sebagai perusahaan afiliasi yang strategis dan penting bagi kedua pemegang saham terbesarnya, SC dan SMBC. Terlepas dari turunnya kepemilikan saham, derajat pentingya Perseroan bagi SC dapat dilihat dari bersedianya SC memberikan jaminan perusahaan bagi sebagian pinjaman yang diterima Perseroan. PEFINDO juga melihat bahwa Perseroan akan menjadi bagian penting dari usaha SMBC untuk mengembangkan bisnisnya dalam segmen ritel setelah mampu hadir secara mapan untuk segmen korporasi dan komersial di Indonesia melalui anak perusahaan Bank yang dimilikinya. Kontrol yang kuat dari SMBC tercermin dari adanya perwakilannya sebagai personil inti terutama untuk mengembangkan potensi bisnis-bisnis baru. PEFINDO melihat bahwa kedua pemegang saham memiliki kapabilitas yang kuat untuk mendukung Perseroan dalam fase ekspansi dan dalam kondisi kesulitan keuangan. 104

123 Posisi bisnis yang kuat di pembiayaan mobil bekas. Kami melihat posisi Perseroan dalam pembiayaan mobil bekas akan tetap kuat dalam jangka waktu dekat hingga menengah. Hal ini didukung oleh hubungan yang kuat dengan dealer dan pendanaan yang kompetitif dikarenakan posisi mereka yang kuat di industri pembiayaan dan juga karena afiliasi mereka dengan SC dan SMBC. Selain itu, Perseroan juga akan mencari bisnis baru yang potensial, dengan memanfaatkan jumlah jaringan yang dimiliki, sistem yang canggih, dan bantuan teknis dari SMBC. Meskipun kondisi perekonomian melambat, Perusahaan mampu untuk meningkatkan nominal pembiayaan baru menjadi sebesar Rp12,4 triliun di FY2016 dari sebesar Rp11,5 triliun di FY2015 melalui porsi yang lebih besar untuk segmen premium. Meningkatnya nominal pembiayaan baru menghasilkan nilai net service assets (NSA) yang kuat sebesar Rp21,1 triliun di FY2016 atau tumbuh 5,5% dari tahun lalu sebesar Rp20,0 triliun, yang dapat diterjemahkan kedalam pangsa pasar yang kuat sebesar 4,2% di FY2016. Permodalan yang kuat. Permodalan Perseroan yang kuat tercermin dari nilai ekuitas yang besar, akumulasi profit, kebijakan finansial yang konservatif, dan kebijakan pembayaran dividen yang terbatas. Akibatnya, PEFINDO melihat Perseroan memiliki fleksibilitas untuk dapat menumbuhkan bisnisnya dalam tingkat yang lebih cepat dibandingkan para pesaingnya yang memiliki tingkat utang yang tinggi. Perseroan secara konsisten telah menjaga rasio utang berbanding ekuitas dalam tingkat yang rendah dibawah 3,5 kali dalam empat tahun terakhir ( ) dan jauh dibawah batas maksimum yang diatur oleh regulator sebesar 10,0 kali. Perseroan juga menerima suntikan modal sebesar Rp3,6 triliun di FY2016, mengkompensasi pembayaran dividennya sebesar Rp3,6 triliun. Namun, faktor yang membatasi peringkat adalah: Kompetisi yang semakin ketat dalam segmen pembiayaan mobil baru. PEFINDO melihat Perseroan dihadapkan pada meningkatnya kompetisi terutama pada segmen mobil baru, baik dari perusahaan pembiayaan yang dimiliki oleh bank yang mampu menyediakan tingkat suku bunga pembiayaan yang atraktif untuk nasabah mereka dikarenakan ketersediaan sumber pendanaan yang murah, maupun dengan perusahaan pembiayaan yang berafiliasi dengan prinsipal otomotif, yang memiliki akses lebih baik dengan para nasabah pembeli mobil. Kompetisi yang ketat ini menyebabkan Perseroan meningkatkan portofolio pembiayaan mobil bekas, yang secara natural memiliki risiko kredit lebih tinggi karena profil nasabah yang lebih rendah. Untuk mengantisipasi probabilitas naiknya piutang bermasalah, Perseroan telah mengalokasikan provisi yang lebih tinggi sebesar Rp296,0 miliar di 2016 dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar Rp197,9 miliar. Provisi yang lebih tinggi ini menghasilkan profitabilitas Perseroan yang moderat seperti tercermin dari rasio operating profit margin sebesar 17,5% di FY2016 dibawah rata-rata perusahaan sejenis dalam portofolio PEFINDO yaitu diatas 20%. PEFINDO memperkirakan kompetisi akan tetap ketat dalam jangka waktu dekat hingga menengah, terutama dalam segmen mobil baru. Situasi ini dapat berujung pada tekanan lanjutan pada marjin dan menarik pelaku industri untuk mencari nasabah dengan risiko kredit yang lebih tinggi, yang dapat mempengaruhi profitabilitas dan indikator kualitas aset Perseroan di waktu mendatang. PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA JANGKA WAKTU OBLIGASI SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN NO. IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NO. KEP-712/BL/2012 TANGGAL 26 DESEMBER 2012 TENTANG PEMERINGKATAN ATAS EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK. 105

124 XV. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT Sehubungan dengan Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017, telah ditandatangani Perjanjian Perwaliamanatan, antara Perseroan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat. Dengan demikian yang berhak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan dan bertindak untuk dan atas nama Pemegang Obligasi dalam rangka Obligasi I Oto Multiartha Tahun 2017 adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang telah terdaftar di OJK dengan No. 17/STTD-WA/PM/1999 Tanggal 27 Oktober 1999 sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Perseroan dan Wali Amanat tidak memiliki hubungan Afiliasi dan tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan melebihi 25% dari jumlah Obligasi sebagaimana dimaksud dalam butir 2 Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Peraturan VI.C.3 : Hubungan Kredit dan Penjaminan Antara Wali Amanat dengan Perseroan. Wali Amanat telah melakukan uji tuntas terhadap Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. VI.C.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No.Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 14 Februari 2017 yang menerangkan bahwa Wali Amanat telah melakukan uji tuntas (due diligence). 1. RIWAYAT SINGKAT PT Bank Mandiri (Persero) Tbk didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 10 tanggal 2 Oktober 1998 yang dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Mandiri Tbk atau disingkat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C HT Th.98 tanggal 2 Oktober 1998, diumumkan dalam BNRI No. 97 tanggal 4 Desember 1998, Tambahan BNRI No Tahun Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) ( BBD ), PT Bank Dagang Negara (Persero) ( BDN ), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) ( Bank Exim ) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) ( Bapindo ). Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir adalah terkait penyesuaian dengan POJK Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka, dan POJK Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atau Perusahaan Publik. Perubahan Anggaran Dasar ini dilaksanakan dengan akta Notaris Ashoya Ratam S.H., Notaris di Jakarta, No. 14 tanggal 14 April 2015, yang telah mendapatkan penerimaan pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH tanggal 16 April STRUKTUR PERMODALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAHAM WALI AMANAT Berdasarkan keputusan Rapat Komisaris yang dikeluarkan berdasarkan pelimpahan wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dimuat dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No 15 tanggal 25 Februari 2011, dibuat di hadapan DR. A. Partomuan Pohan, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, susunan permodalan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut: Keterangan Jumlah lembar Saham Nilai Nominal Rp500 per lembar saham Jumlah Nilai Saham (Rp) Kepemilikan Saham(%) Modal Dasar: - Saham Seri A Dwiwarna ,00 - Saham Biasa Seri B ,00 Jumlah Modal Dasar ,00 Modal Ditempatkan dan Disetor: Negara Republik Indonesia - Saham Seri A Dwiwarna ,00 - Saham Biasa Seri B ,00 106

125 Keterangan Jumlah lembar Saham Nilai Nominal Rp500 per lembar saham Jumlah Nilai Saham (Rp) Kepemilikan Saham(%) Direksi - Saham Biasa Seri B ,01 Publik (masing-masing di bawah 5%) - Saham Biasa Seri B ,99 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor ,00 3. SUSUNAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi terakhir sesuai dengan Akta nomor 14 tanggal 12 April 2017 dibuat oleh Ashoya Ratam, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan adalah adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama : Wimboh Santoso Wakil Komisaris Utama : Imam Apriyanto Putro Komisaris Independen : Goei Siauw Hong Komisaris Independen : Bangun Sarwito Kusmulyono Komisaris : Askolani Komisaris : Ardan Adiperdana Direksi Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto Direktur : Ogi Prastomiyono Direktur : Pahala Nugraha Mansury Direktur : Hery Gunardi Direktur : Tardi Direktur : Ahmad Siddik Badruddin Direktur : Kartini Sally Direktur : Royke Tumilaar Direktur : Rico Usthavia Frans 4. KEGIATAN USAHA Sesuai perubahan Anggaran Dasar sebagaimana dimuat dalam Akta No. 48 tanggal 25 Juni 2008, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebagai berikut: 1. Maksud dan tujuan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ialah melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan. 2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; b. Memberikan kredit; c. Menerbitkan surat pengakuan utang; d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah konsumennya: Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; Sertifikat Bank Indonesia (SBI); Obligasi; surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan; Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan. e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan konsumen; 107

126 f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; j. Melakukan penempatan dana dari konsumen kepada konsumen lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; l. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; m. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam No. 2 di atas, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dapat pula : 1. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; 2. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; 3. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang; 4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun; 5. Membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui pelelangan atau dengan cara lain dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. Di dalam pengembangan Pasar Modal periode , PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ikut berperan aktif, antara lain dengan bertindak sebagai : 1. Wali Amanat (Trustee) dalam penerbitan obligasi sebagai berikut : Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia ( Indonesia Eximbank ) PT Bank Bukopin Tbk PT Maybank Finance Indonesia PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Panin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sulselbar PT Bank DKI PT PP Properti Tbk 2. Agen Pembayaran dividen saham perusahaan publik dan MTN : PT Bundamedik PT Pembangunan Perumahan (Persero)Tbk PT Belitang Panen Raya PT HK Realtindo PT LEN Industri (Persero) PT Indoturbine PT Inti (Persero) PT Wika Realty PT Voksel Electric Tbk PT Radana Bhaskara Finance PT Jembatan Nusantara 108

127 PT Perkebunan Nusantara III PT Semen indonesia Tbk 3. Jasa Receiving Bank dalam Initial Public Offering: PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk PT Mega Manunggal Property Tbk PT Merdeka Copper & Gold Tbk PT PP Properti Tbk PT Binakarya Propertindo Tbk PT Mitra Pemuda Tbk PT Duta Intidaya Tbk PT Aneka Gas Industri Tbk 4. Mengelola Rekening Penampungan (Escrow Agent) & Agen Penjaminan (Security Agent) 5. Menyelenggarakan jasa penitipan Efek-efek (Jasa Custodian) Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terus meluas. Data per 31 Desember 2016, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah memiliki kantor yang terdiri atas: 1 (satu) Kantor Pusat; 12 (dua belas) kantor wilayah dalam negeri; (dua ribu lima ratus sembilan puluh sembilan) cabang yang tersebar di seluruh Indonesia; 6 (enam) cabang Luar Negeri yang berlokasi di Hongkong, Singapura, Cayman Island, Dili Timor Leste, Dili Timor Plaza, dan Shanghai; dan 2 (dua) anak perusahaan di London (BMEL) dan Malaysia (MIR). 5. TUGAS POKOK WALI AMANAT Sesuai dengan Peraturan VI.C.4 dan kemudian ditegaskan lagi di dalam Perjanjian Perwaliamanatan, tugas pokok Wali Amanat antara lain adalah: a. mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, b. mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud dalam huruf a sejak menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan dengan Perseroan, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif pada saat Obligasi telah dialokasikan kepada Pemegang Obligasi, c. melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan, dan d. memberikan semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan kepada OJK. 6. PENGGANTIAN WALI AMANAT Berdasarkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan, penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab antara lain sebagai berikut: a. Ijin usaha bank umum sebagai Wali Amanat dicabut, b. Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal, c. Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau oleh suatu badan resmi lainnya atau dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia, d. Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap atau dibekukan operasinya dan/atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang, e. Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau keputusan RUPO dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, f. Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, g. Atas permintaan para Pemegang Obligasi, h. Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali Amanat, i. Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan VI.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep- 309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit Penjaminan antara Wali Amanat dengan Perseroan, j. Atas permintaan Wali Amanat, dalam hal Wali Amanat mengundurkan diri atau Perseroan tidak membayar imbalan jasa Wali Amanat sebagaimana tersebut dalam Perjanjian Perwaliamanatan setelah Wali Amanat mengajukan permintaan secara tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut kepada Perseroan. 109

128 7. IKHTISAR LAPORAN KEUANGAN WALI AMANAT Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang mana angkanya diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan anak perusahaan untuk periode 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Laporan Keuangan Konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Entitas Anak yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja yang menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 31 Desember ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain - Bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek - bersih Obligasi Pemerintah Tagihan lainnya transaksi perdagangan Tagihan atas yang efek-efek dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan derivatif Kredit Piutang pembiayaan konsumen Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Tagihan Akseptasi Penyertaan Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Aset tetap Aset tidak berwujud Aset lain-lain Aset Pajak Tangguhan JUMLAH ASET LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS Liabilitas Liabilitas Segera Giro Tabungan Deposito Berjangka Simpanan dari bank lain Liabilitas kepada pemegang polis pada kontrak unit-link Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Efek-efek yang diterbitkan Estimasi kerugian atas komitmen dan kontijensi Beban yang masih harus dibayar Utang Pajak Liabilitas imbalan kerja Provisi Liabilitas lain-lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Jumlah Liabilitas

129 Keterangan 31 Desember 31 Desember Dana Syirkah Temporer Tabungan pihak berelasi Deposito pihak berelasi Giro pihak ketiga Tabungan pihak ketiga Deposito pihak ketiga Simpanan dari bank lain Jumlah Dana Syirkah Temporer Ekuitas Modal saham Tambahan Modal disetor / Agio Saham Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Selisih transaksi dengan pihak nonpengendali (92.751) (92.751) Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam ( ) ( ) kelompok tersedia untuk dijual Keuntungan revaluasi asset tetap Keuntungan (kerugian) aktuarial program imbalan pasti Saldo laba (rugi) sudah ditentukan penggunaannya Saldo laba (rugi) belum ditentukan penggunaannya Kepentingan non pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS Laporan Laba Rugi Konsolidasi Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember 31 Desember Pendapatan dan Beban Operasional Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah - Bersih Pendapatan Premi - Bersih Pendapatan bunga syariah dan premi - bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) Pembalikan (pembentukan) penyisihan estimasi kerugian atas ( ) komitmen dan kontijensi Pembalikan (pembentukan) penyisihan lainnya ( ) Keuntungan/(Kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan (18.306) /(penurunan) nilai wajar efek-efek, obligasi pemerintah dan investasi pemegang polis pada kontrak unit-link Keuntungan dari penjualan efek-efek dan obligasi pemerintah Beban Operasional Lainnya ( ) ( ) Laba Operasional Laba (Rugi) Non Operasional - bersih (39.762) Laba (Rugi) Periode Berjalan Sebelum Pajak Beban Pajak - bersih ( ) ( ) Laba Bersih

130 8. INFORMASI Alamat Wali Amanat adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk International Banking & Financial Institutions Group Plaza Mandiri Lantai 22 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav Jakarta Indonesia Telp. (021) , Faks. (021)

131 XVI. TATA CARA PEMESANAN EFEK BERSIFAT UTANG Beberapa tata cara yang harus diperhatikan oleh calon investor dalam melakukan pemesanan pembelian Obligasi adalah: 1. PEMESAN YANG BERHAK Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat. 2. PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Pemesanan Pembelian Obligasi harus diajukan dengan menggunakan FPPO yang dicetak untuk keperluan ini yang dapat diperoleh di kantor Penjamin Emisi Obligasi sebagai tercantum dalam Bab XVIII Prospektus ini dan pemesanan yang telah dimasukkan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketenuan tersebut di atas tidak akan dilayani. 3. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN OBLIGASI Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp ,- (lima juta Rupiah) atau kelipatannya. 4. MASA PENAWARAN OBLIGASI Masa Penawaran Obligasi akan dimulai pada tanggal 23 Mei 2017 pukul WIB dan ditutup pada tanggal 24 Mei 2017 pukul WIB. 5. TEMPAT PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Pemesan harus mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku, kepada para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang ditunjuk sebagaimana dimuat dalam Bab XVIII Prospektus ini pada tempat dimana Pemesan memperoleh Prospektus dan FPPO. 6. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Para Penjamin Emisi Obligasi atau Agen Penjualan yang menerima pengajuan pemesan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali kepada Pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatangani sebagai tanda terima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. 7. PENJATAHAN OBLIGASI Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing dimana akan dilakukan pada tanggal 26 Mei Penjamin Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada OJK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di OJK untuk melakukan audit Penjatahan dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada peraturan No. VIII.G.12 Tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus dan Peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum; paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya masa penawaran Umum. 113

132 8. PEMBAYARAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi tersebut, pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi melalui Agen Penjualan tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Emisi Obligasi selambatlambatnya tanggal 29 Mei 2017 (in good funds), kecuali Penjamin Emisi Obligasi yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dapat melakukan pembayaran pada Tanggal Emisi, dengan melakukan penyetoran pada rekening di bawah ini: PT BCA Sekuritas PT Bank Central Asia Tbk. Cabang KCK No Rekening: Atas Nama: PT BCA Sekuritas PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia PT Bank DBS Indonesia Cabang Jakarta Mega Kuningan No Rekening: Atas Nama: PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia PT Indo Premier Sekuritas PT Bank Permata Cabang Sudirman Jakarta No Rekening: Atas Nama: PT Indo Premier Securities PT Nikko Sekuritas Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. Cabang Bursa Efek Indonesia No Rekening: Atas Nama: PT Nikko Securities Indonesia Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi. 9. DISTRIBUSI OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK Pada Tanggal Emisi yaitu tanggal 30 Mei 2017, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi. Segera setelah Obligasi diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan. 10. PENDAFTARAN OBLIGASI KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI, yang ditandatangani Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat kecuali Sertifikat Jumbo yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam Rekening Efek selambat-lambatnya tanggal 30 Mei b. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek. c. Pengalihan kepemilikan atas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening. d. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi. e. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan Perseroan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi. Perseroan melaksanakan pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi berdasarkan data kepemilikan Obligasi yang disampaikan oleh KSEI kepada Perseroan. 114

133 f. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan menyerahkan KTUR asli yang diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amanat. Yang dapat menghadiri RUPO adalah Pemegang Obligasi di Rekening Efek pada hari ketiga sebelum pelaksanaan RUPO (R-3). Terhitung sejak R-3 sampai dengan berakhirnya RUPO, seluruh Obligasi di Rekening Efek di KSEI akan dibekukan sehingga tidak dapat dilakukan pemindahbukuan antar Rekening Efek. Transaksi Obligasi yang penyelesaiannya jatuh pada R-3 sampai dengan tanggal pelaksanaan RUPO akan diselesaikan oleh KSEI mulai hari pertama setelah berakhirnya RUPO. g. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI. 11. PENUNDAAN MASA PENAWARAN UMUM ATAU PEMBATALAN PENAWARAN UMUM Dalam jangka waktu sejak dimulainya Masa Penawaran sampai dengan berakhirnya Masa Penawaran, Perseroan dapat menunda masa Masa Penawaran untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak dimulainya Masa Penawaran atau membatalkan Masa Penawaran, dengan ketentuan terjadi suatu keadaan diluar kemampuan dan kekuasaan Perseroan, yaitu: i. indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) Hari Bursa berturutturut; ii. bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan iii. usaha Perseroan; dan/atau peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir sebagaimana ditentukan dalam Peraturan No. IX.A.2. Dalam hal Penawaran Umum ditunda karena alasan sebagaimana dimaksud dalam butir i di atas, maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8 (delapan) Hari Kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total penurunan indeks harga saham gabungan yang menjadi dasar penundaan. Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut: i. Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media masa lainnya; ii. iii. iv. Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas; Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas kepada OJK paling lambat 1 (satu) Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud; Dalam hal uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Perseroan maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut, sedangkan bilamana telah diterima oleh Penjamin Emisi Obligasi atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi maka Penjamin Emisi Obligasi atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi wajib mengembalikan uang pemesanan tersebut kepada para pemesan paling lambat 2 (dua) Hari Kerja sesudah tanggal penjatahan atau sesudah tanggal diumumkannya pembatalan tersebut. v. Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Penjamin Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar denda 1% (satu persen) per tahun di atas tingkat Bunga Obligasi per tahun kepada pemegang Obligasi untuk tiap hari keterlambatan dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender. Apabila uang pengembalian pemesanan pembelian Obligasi telah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum, Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi. 12. LAIN-LAIN Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku. 115

134 XVII. AGEN PEMBAYARAN Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi yang dibuat antara Perseroan dengan KSEI. Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari yang bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya. Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut: PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA Gedung Bursa Efek Jakarta Tower 1, Lt. 5 Jl. Jendral Sudirman kav Jakarta Telepon: (021) Faksimili: (021)

135 XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FPPO Prospektus dan FPPO dapat diperoleh di kantor para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi di bawah ini: PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI DAN PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT BCA Sekuritas Menara BCA Grand Indonesia, Lantai 41 Jl. MH Thamrin No. 1 Jakarta Telepon: (021) Faksimili: (021) / 7300 / 7250 Website: PT DBS Vickers Securities Indonesia DBS Bank Tower Ciputra World I Lantai 32 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5 Jakarta Telepon: (021) Faksimili: (021) Website: PT Indo Premier Sekuritas Wisma GKBI Lantai 7, Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta Telepon: (021) Faksimili: (021) Website: PT Nikko Sekuritas Indonesia Wisma Indocement Lantai 3 Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Telepon: (021) Faksimili: (021) Website: 117

136 Halaman ini sengaja dikosongkan 118

137 XIX. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM 119

138 Halaman ini sengaja dikosongkan 120

139

140 122

141 123

142 124

143 125

144 126

145 127

146 128

147 129

148 130

149 131

150 Halaman ini sengaja dikosongkan 132

151 XX. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN 133

152 Halaman ini sengaja dikosongkan 134

153 135

154 PT OTO MULTIARTHA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 31 Desember/December Notes ASET ASSETS Kas dan setara kas 6 Cash and cash equivalents Pihak berelasi ) -) -) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties Piutang pembiayaan konsumen - bersih 7 Consumer financing receivables - net Pihak berelasi ) 570) 848) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties Piutang lain-lain - bersih Other receivables - net Pihak berelasi ) 545) -) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties Aset derivatif untuk tujuan Derivative assets held for manajemen risiko 11 risk management Pihak berelasi ) -) -) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties Pajak dibayar dimuka 20, ) ) ) Prepaid taxes Aset tetap - bersih ) ) ) Fixed assets - net Aset pajak tangguhan - bersih ) -) 3.213) Deferred tax assets - net Aset lain-lain 9,20,29 Other assets Pihak berelasi ) 8.371) 7.214) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties JUMLAH ASET LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS ) ) ) TOTAL ASSETS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITIES Pinjaman yang diterima 10 Borrowings Pihak berelasi ) -) -) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties Utang pajak penghasilan ) ) ) Income tax payable Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko ) ) ) Derivative liabilities held for risk management Beban yang masih harus dibayar Accrued expenses Pihak berelasi ) 3.287) 2.158) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties Liabilitas pajak tangguhan - bersih 20 -) ) -) Deferred tax liabilities - net Liabilitas imbalan pasca-kerja ) ) ) Obligation for post-employment benefits Liabilitas lain-lain Other liabilities Pihak berelasi ) -) -) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties JUMLAH LIABILITAS ) ) ) TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham ) ) ) Share capital Tambahan modal disetor ) ) ) Additional paid-in capital Lindung nilai arus kas 11 (56.563) ) ) Cash flows hedges Saldo laba Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya ) ) ) Appropriated Belum ditentukan penggunaannya ) ) ) Unappropriated JUMLAH EKUITAS ) ) ) TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS ) ) ) TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements. 136

155 PT OTO MULTIARTHA LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun berakhir 31 Desember/ Catatan/ Years ended 31 December Notes PENDAPATAN INCOME Pendapatan 15 Income Pihak berelasi ) ) 5.256) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties Pendapatan lain-lain Other income Pihak berelasi ) -) -) Related parties Pihak ketiga ) ) ) Third parties JUMLAH PENDAPATAN ) ) ) TOTAL INCOME BEBAN EXPENSES Gaji dan tunjangan karyawan 17,22 ( ) ( ) ( ) Salaries and employees' benefits Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen - bersih 7 ( ) ( ) ( ) Addition of allowance for impairment losses on consumer financing receivables - net Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali (6.512) (7.166) (6.969) Rugi penyelesaian piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali - Addition of allowance for impairment losses of receivables from collateralized vehicles Loss on settlement of receivables from collateralized vehicles - net bersih (98.931) (80.150) (49.971) Biaya keuangan 16,22 ( ) ( ) ( ) Financial charges Beban umum dan administrasi 18,22 ( ) ( ) ( ) General and administrative expenses JUMLAH BEBAN ( ) ( ) ( ) TOTAL EXPENSES LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN ) ) ) INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK 20 INCOME TAX EXPENSE Kini ( ) ( ) ( ) Current Tangguhan 8.516) 6.410) 8.946) Deferred ( ) ( ) ( ) LABA BERSIH TAHUN BERJALAN ) ) ) NET INCOME FOR THE YEAR PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN: OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX: Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will never be reclassified to profit or loss Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasca kerja 19 (11.655) (22.705) (11.265) Remeasurements of defined benefit liability Pajak penghasilan terkait pos yang Income tax related to item that will tidak akan direklasifikasi ke laba rugi ) 5.676) 2.816) never be reclassified to profit or loss (8.741) (17.029) (8.449) Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi Items that will be reclassified to profit or loss Lindung nilai arus kas: Cash flow hedges: Bagian efektif dari perubahan nilai wajar 11 ( ) ) Effective portion of changes in ( ) fair value Jumlah yang ditransfer ke laba Amount transferred to rugi ) ) ) Pajak penghasilan terkait pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi ) (39.336) (48.651) ( ) ) ) Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan ( ) ) ) profit or loss Income tax related to item that will be reclassified to profit or loss Other comprehensive income, net of income tax JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN ) ) ) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Laba bersih per saham (dalam Rupiah penuh) ) 990) 765) Earnings per share (in whole Rupiah) Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements

156 PT OTO MULTIARTHA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun berakhir 31 Desember 2016/Year ended 31 December 2016 Tambahan modal Saldo laba/retained earnings Modal disetor/ Telah Belum Lindung nilai Jumlah saham/ Additional ditentukan ditentukan arus kas/ ekuitas/ Catatan/ Share paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ Cash flows Total Notes capital capital Appropriated Unappropriated hedges equity Saldo pada tanggal 31 Desember ) ) ) Jumlah laba komprehensif tahun berjaian Laba bersih tahun berjalan ) -) ) Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, bersih (8.741) -) (8.741) Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas ( ) ( ) Jumlah laba komprehensif tahun berjalan ) ( ) ) Balance as of 31 December 2015 Total comprehensive income for the year Net income for the year Remeasurements of defined benefit liability, net Effective portion of changes in fair value of derivative instruments for cash flows hedges Total comprehensive income for the year Penerbitan modal saham 12, ) -) ) Issuance of share capital Distribution of Pembagian dividen kas ( ) ( ) cash dividends Pembentukan cadangan Appropriation of umum ( ) -) -) general reserve Saldo pada tanggal 31 Desember ) (56.563) ) Balance as of 31 December 2016 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements. 138

157 PT OTO MULTIARTHA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun berakhir 31 Desember 2015/Year ended 31 December 2015 Tambahan modal Saldo laba/retained earnings Modal disetor/ Telah Belum Lindung nilai Jumlah saham/ Additional ditentukan ditentukan arus kas/ ekuitas/ Catatan/ Share paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ Cash flows Total Notes capital capital Appropriated Unappropriated hedges equity Saldo pada tanggal 31 Desember ) ) Jumlah pendapatan komprehenslf tahun berjaian Laba bersih tahun berjalan ) ) Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, bersih (17.029) -) (17.029) Balance as of 31 December 2014 Total comprehensive income for the year Net income for the year Remeasurements of defined benefit liability, net Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas ) Effective portion of changes in fair value of derivative instruments for cash flows hedges Jumlah laba komprehensif tahun berjalan ) ) Total comprehensive income for the year Saldo pada tanggal 31 Desember ) ) Balance as of 31 December 2015 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements. 139

158 PT OTO MULTIARTHA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun berakhir 31 Desember 2014/Year ended 31 December 2014 Tambahan modal Saldo laba/retained earnings Modal disetor/ Telah Belum Lindung nilai Jumlah saham/ Additional ditentukan ditentukan arus kas/ ekuitas/ Catatan/ Share paid-in penggunaannya/ penggunaannya/ Cash flows Total Notes capital capital Appropriated Unappropriated hedges equity Saldo pada tanggal 1 Januari ) (47.935) ) Jumlah laba komprehenslf tahun berjaian Laba bersih tahun berjalan ) -) ) Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja, bersih (8.449) -) (8.449) Balance as of 1 January 2014 Total comprehensive income for the year Net income for the year Remeasurements of defined benefit liability, net Bagian efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas ) ) Effective portion of changes in fair value of derivative instruments for cash flows hedges Jumlah laba komprehensif tahun berjalan ) ) ) Total comprehensive income for the year Saldo pada tanggal 31 Desember ) ) ) Balance as of 31 December 2014 Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements. 140

159 PT OTO MULTIARTHA LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA STATEMENT OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun berakhir 31 Desember/ Catatan/ Years ended 31 December Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari: Cash received from: Transaksi pembiayaan konsumen ) ) ) Consumer financing transactions Transaksi sewa operasi ) ) 6.566) Operating lease transactions Penerimaan dari penyelesaian piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali ) ) ) Proceeds from settlement of receivables from collateralized vehicles Premi asuransi ) ) ) Insurance premiums Denda dari pelanggan ) ) ) Penalties from customers Pendapatan bunga ) ) ) Interest income Penerimaan atas fee dari pembiayaan Proceeds from multipurpose multiguna 1.515) 1.233) -) financing fee Jumlah penerimaan kas ) ) ) Total cash received Pengeluaran kas untuk/kepada: Cash disbursements for/to: Transaksi pembiayaan konsumen ( ) ( ) ( ) Consumer financing transactions Transaksi sewa operasi ( ) (72.690) (33.025) Operating lease transactions Beban keuangan lainnya (41.202) (81.352) ( ) Other financial charges Beban usaha ( ) ( ) ( ) Operating expenses Beban bunga ( ) ( ) ( ) Interest expenses Jumlah pengeluaran kas ( ) ( ) ( ) Total cash disbursements Pembayaran pajak penghasilan ( ) ( ) ( ) Payment of income taxes Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ( ) ( ) ( ) Net cash used in operating activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 8 365) 639) 946) Proceeds from sale of fixed assets Pembelian aset tetap ( ) (94.830) (63.800) Acquisition of fixed assets Uang muka atas pembelian aset tetap -) (49.710) (27.270) Advance payment of fixed assets acquisition Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi ( ) ( ) (90.124) Net cash used in investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari pinjaman yang diterima ) ) ) Proceeds from borrowings Pelunasan pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) Repayment of borrowings Pembayaran pokok utang obligasi -) -) ( ) Payment of principal on bonds payable Penerimaan dari penerbitan saham 12, ) -) -) Proceeds from issuance of share capital Pembagian deviden kas ( ) -) -) Payment of cash dividends Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan ) ) ) Net cash provided by financing activities KENAIKAN/(PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS ) ) ( ) KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN ) ) ) PENGARUH FLUKTUASI KURS MATA UANG ASING PADA KAS DAN SETARA KAS 53) 401) (106) NET INCREASE/(DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS, BEGINNING OF THE YEAR EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE FLUCTUATIONS ON CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN ) ) ) CASH AND CASH EQUIVALENTS, END OF THE YEAR Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan. See Notes to the Financial Statements, which form an integral part of these financial statements. 141

160 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION a. Pendirian dan informasi umum Perseroan a. Establishment and general information of the Company PT Oto Multiartha ( Perseroan ) didirikan dengan nama PT Manunggal Multi Finance berdasarkan akta No. 245 tanggal 28 Maret 1994 yang dibuat di hadapan Wiwiek Widjajanti, S.H., selaku notaris kandidat, pengganti dari Ny. Erly Soehandjojo, S.H., notaris di Jakarta. Akta notaris ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) melalui Surat Keputusan No. C HT Th.94 tanggal 16 April 1994, dan telah diumumkan dalam Tambahan No pada Berita Negara Republik Indonesia No. 60 tanggal 29 Juli Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. 556/KMK.017/1994 tanggal 10 Nopember Perseroan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1994, dan saat ini bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan sewa operasi. Berdasarkan anggaran dasar Perseroan dengan akta No. 42 tanggal 14 April 2015 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notaris di Jakarta, mengenai perubahan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, dimana Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, kegiatan usaha pembiayaan lain berdasarkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ), sewa operasi, dan/atau kegiatan berbasis fee sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH tanggal 14 April Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir terhadap anggaran dasar Perseroan dilakukan dengan akta No. 98 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notaris di Jakarta. Akta perubahan ini telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH tanggal 1 Juli Pemegang saham mayoritas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah PT Summit Auto Group dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation. PT Oto Multiartha ( the Company ), formerly PT Manunggal Multi Finance, was established by virtue of notarial deed No. 245 dated 28 March 1994 of Wiwiek Widjajanti, S.H., candidate notary, a substitute notary of Ny. Erly Soehandjojo, S.H., notary public in Jakarta. This notarial deed was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia (currently Ministry of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C HT Th.94 dated 16 April 1994, and was published in Supplement No to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 60 dated 29 July The Company obtained its business license as a financing company from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. 556/KMK.017/1994 dated 10 November The Company commenced its commercial operations in 1994, and is currently engaged in consumer financing and operating leases. Based on Company s Articles of Association by notarial deed No. 42 dated 14 April 2015 of Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notary public in Jakarta, concerning the change of the purpose and objectives and business activities, where the Company can conduct business activities of investment financing, working capital financing, multipurpose financing, other financing business activities based on the approval of the Financial Services Authority ( OJK ), operating lease, and/or fee based activity to the extent not inconsistent with the laws and regulations in the financial services sector. This amendment has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH dated 14 April The Company s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment to the Company s Articles of Association was effected by notarial deed No. 98 dated 29 June 2016 of Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notary public in Jakarta. This amendment has been informed and received by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its based Receipt Letter No. AHU-AH dated 1 July The majority shareholders of the Company as of 31 December 2016 are PT Summit Auto Group and Sumitomo Mitsui Banking Corporation. 142

161 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued) a. Pendirian dan informasi umum Perseroan (Lanjutan) Pemegang saham mayoritas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Sumitomo Corporation, Japan. Pemegang saham terakhir (ultimate shareholders) adalah Sumitomo Corporation, Japan dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG). a. Establishment and general information of the Company (Continued) The majority shareholders of the Company as of 31 December 2015 and 2014 are Sumitomo Corporation, Japan. The ultimate shareholders of the Company s are Sumitomo Corporation, Japan and Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG). Kantor Pusat Perseroan berlokasi di Gedung Summitmas II, Lantai 18, Jl. Jendral Sudirman Kav , Jakarta, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2016, Perseroan memiliki 62 kantor cabang serta 2 kantor pemasaran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. The Company s Head Office is located at the 18 th floor of Summitmas II Building, Jl. Jendral Sudirman Kav , Jakarta, Indonesia. As of 31 December 2016, the Company had 62 branches and 2 marketing points, respectively, Indonesia. b. Dewan Komisaris dan Direksi b. Board of Commissioners and Board of Directors Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company s composition of Board of Commissioners and Board of Directors was as follows: Dewan Komisaris 2016 Board of Commissioners Presiden Komisaris : Masaki Nakajima : President Commissioner Komisaris : Masataka Takanishi : Commissioner Komisaris : Takeshi Kimoto : Commissioner Komisaris Independen : Murniaty Santoso : Independent Commissioner Komisaris Independen : Edward Herawan Hadidjaja : Independent Commissioner Direksi Board of Directors Presiden Direktur : Djohan Marzuki : President Director Direktur Keuangan : Tetsuaki Matsumoto : Finance Director Direktur Pemasaran : Edi Suyitno : Marketing Director Direktur Pemasaran : Koji Hayakawa : Marketing Director Direktur Pemasaran : Adi Fausta Lauw : Marketing Director Direktur Teknologi Informasi : Krisna Suswandi* : Information Technology Director Dewan Komisaris 2015 dan/and 2014 Board of Commissioners Presiden Komisaris : Masaki Nakajima : President Commissioner Komisaris : Masayoshi Tominaga : Commissioner Komisaris : Masataka Takanishi : Commissioner Komisaris Independen : Murniaty Santoso : Independent Commissioner Komisaris Independen : Edward Herawan Hadidjaja : Independent Commissioner Direksi Board of Directors Presiden Direktur : Djohan Marzuki : President Director Direktur Keuangan : Tetsuaki Matsumoto : Finance Director Direktur Pemasaran : Edi Suyitno : Marketing Director Direktur Teknologi Informasi : Krisna Suswandi : Information Technology Director * Mengundurkan diri efektif pada tanggal 11 Januari 2017 Resigned effective on 11 January 2017 * 143

162 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. INFORMASI UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (Continued) c. Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit c. Risk Management Committee and Audit Comittee Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, susunan Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut: Komite Manajemen Risiko 2016 As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the composition of the Company s Risk Management Committee and Audit Committee was as follows: Risk Management Committee Ketua : Murniaty Santoso : Chairman (Komisaris Independen/Independent Commissioner) Anggota : Masayoshi Tominaga : Members (Pihak Independen/Independent Party) : Tetsuaki Matsumoto : (Direktur/Director) Komite Audit Audit Committee Ketua : Edward Herawan Hadidjaja : Chairman (Komisaris Independen/Independent Commissioner) Anggota : Irina Nurulita Licyll Utama : Members : Nena Suhayati : Komite Manajemen Risiko 2015 dan/and 2014 Risk Management Committee Ketua : Murniaty Santoso : Chairman (Komisaris Independen/Independent Commissioner) Anggota : Masayoshi Tominaga : Members (Komisaris/Commissioner) : Tetsuaki Matsumoto : (Direktur/Director) Komite Audit Audit Committee Ketua : Edward Herawan Hadidjaja : Chairman (Komisaris Independen/Independent Commissioner) Anggota : Jovial : Members : Irina Nurulita Licyll Utama : d. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan mempunyai masing-masing 1.912, dan orang karyawan tetap. e. Laporan keuangan ini disajikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah bahasa Indonesia. d. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company had 1,912, 1,851 and 1,800 permanent employees, respectively. e. These financial statements are presented in Indonesian and English languages. Should there be any difference in interpretation due to translation, the Indonesian version shall prevail. 2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( Bapepam-LK, yang fungsinya dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) sejak tanggal 1 Januari 2013) No. VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25 Juni The financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards ( SAK ) and The Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency ( Bapepam-LK, whose function has been transferred to the Financial Service Authority ( OJK ) starting at 1 January 2013) Regulation No. VIII.G.7 regarding Emiten or Public Company s Financial Statements Presentation and Disclosure Guidelines as included in the Appendix of the Decision Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June

163 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued) b. Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 27 Februari Laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 diterbitkan kembali pada tanggal 3 April 2017 dengan perubahan dan penambahan beberapa pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan pasar modal Indonesia dalam rangka rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Oto Multiartha I Tahun 2017 dengan tingkat suku bunga tetap (lihat Catatan 30). b. The financial statements of the Company as of and for the year ended 31 December 2016 were authorized for issue by the Board of Directors on 27 February The financial statements of the Company as of and for the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014 were reissued on 3 April 2017 with changes and additional of certain disclosures as required by Indonesian capital market regulations in relation with the Company s plan for a Public Offering of Oto Multiartha Bond I Year 2017 with fixed interest rate (see Note 30). c. Dasar pengukuran c. Basis of measurement Laporan keuangan disusun atas basis akrual (kecuali laporan arus kas) dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali jika standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung. Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. The financial statements are prepared on the accrual basis (except for the statement of cash flow) using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement. The statement of cash flows is prepared using the direct method. The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. For the purpose of presentation of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of 3 (three) months or less, as long as they are not being pledged as collaterals for borrowings nor restricted. d. Mata uang fungsional dan penyajian d. Functional and presentation currency Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. e. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbanganpertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsiasumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Informasi mengenai hal-hal signifikan yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan signifikan dalam penerapan kebijakan akuntansi yang signifikan terhadap laporan keuangan dijelaskan di Catatan 5. Figures in these financial statements are presented in Rupiah, which is the Company s functional currency. Unless otherwise stated, financial information presented in Rupiah has been rounded to the nearest millions of Rupiah. e. Use of judgments, estimates and assumptions The preparation of financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected. Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that are significant to the financial statements are described in Note

164 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Kebijakan-kebijakan akuntansi signifikan di bawah ini telah diterapkan secara konsisten pada seluruh periode yang disajikan dalam laporan keuangan ini. Beberapa akun komparatif dalam laporan posisi keuangan telah direklasifikasi. Perubahan ini adalah karena perubahan klasifikasi dari klaim pengembalian pajak dari aset lain-lain ke pajak dibayar dimuka, untuk menyesuaikan dengan ketentuan peraturan pasar modal di Indonesia. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these financial statements. Certain comparative amounts in the statement of financial position have been reclassified. These changes culminated from classification of claim for tax refund from other asset to prepaid taxes, in order to conform them with the requirements of the Indonesian capital market regulations. a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan a. Financial assets and financial liabilities Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko dan piutang lain-lain yang mencakup piutang karyawan, piutang bunga dan piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali. Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, bunga yang masih harus dibayar, utang premi asuransi, dan utang usaha yang dicatat sebagai bagian dari liabilitas lain-lain. a.1. Klasifikasi a.1. Classification Pada saat pengakuan awal, Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya (kecuali aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, seluruh liabilitas keuangan Perseroan (kecuali liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko) dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. a.2. Pengakuan a.2. Recognition Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset dan liabilitas keuangan tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.5) dengan menggunakan metode suku bunga efektif. The Company s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables, derivative assets held for risk management, and other receivables comprised of employee s receivables, interest receivables and receivables from collateralized vehicles. The Company s financial liabilities consist of borrowings, derivative liabilities held for risk management, accrued interest payables, insurance premium payables, and accounts payable which are recorded as part of other liabilities. At initial recognition, the Company classifies all of its financial assets (except for derivative assets held for risk management) as loans and receivables. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, all of the Company s financial liabilities (except for derivative liabilities held for risk management) are classified as financial liabilities measured at amortized cost. The Company initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination. At initial recognition, the Company s financial assets or financial liabilities are measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. Subsequent to initial recognition, loans and receivables and financial liabilities measured at amortized cost are measured at amortized cost (see Note 3a.5) using the effective interest method. 146

165 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Financial assets and financial liabilities (Continued) a.2. Pengakuan (Lanjutan) a.2. Recognition (Continued) Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. a.3. Penghentian pengakuan a.3. Derecognition Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of consumer financing income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities. The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability. The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired. In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if the Company does not retain control over that asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. 147

166 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) a.3. Penghentian pengakuan (Lanjutan) Dalam transaksi penjualan portofolio piutang pembiayaan konsumen, Perseroan masih memiliki hak untuk mengelola aset keuangan yang ditransfer dengan imbalan tertentu (fee). Aset yang ditransfer dihentikan pengakuannya secara keseluruhan jika memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Suatu aset atau liabilitas diakui untuk hak pengelolaan atas aset tersebut, tergantung apakah imbalan (fee) yang akan diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasi beban penyediaan jasa yang diberikan (aset) atau imbalan (fee) tersebut tidak cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan (liabilitas). Transaksi penjualan portofolio piutang pembiayaan konsumen dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3b. Perseroan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain. a.4. Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. a.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Financial assets and financial liabilities (Continued) a.3. Derecognition (Continued) In the sale of consumer financing receivables portfolio, the Company retains rights to service transferred financial assets for a fee. The transferred assets are derecognized in its entirety if the derecognition criteria are met. An asset or liability is recognized for the servicing rights, depending on whether the servicing fee is more than adequate to cover servicing expenses (asset) or is less than adequate for performing the services (liability). The sale of consumer financing receivables portfolio is accounted for based on the accounting policy described in Note 3b. The Company also derecognizes certain financial assets when it writes off balances of the financial assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written off is recorded as other income. a.4. Offsetting Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company has a legal enforceable right to offset the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards. a.5. Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or financial liability is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment losses. 148

167 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) a.6. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Perseroan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang pembiayaan konsumennya secara kolektif karena manajemen yakin bahwa piutang pembiayaan konsumen ini memiliki karakteristik kredit yang sejenis. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Financial assets and financial liabilities (Continued) a.6. Identification and measurement of impairment At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the financial assets are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably. Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group. The Company determines evidence of impairment for consumer financing receivables at a collective level because the management believes that these consumer financing receivables have similar credit risk characteristics. In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through profit or loss for the current year. 149

168 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) a.7. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya. Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perseroan menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Perseroan menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Financial assets and financial liabilities (Continued) a.7. Fair value measurement Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk. When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis. If there is no quoted price in an active market, then the Company uses valuation techniques that maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs. The chosen valuation technique incorporates all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is normally the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received. If the Company determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognised in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but no later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out. 150

169 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) a.7. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan) Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Perseroan mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan. Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Perseroan berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) a. Financial assets and financial liabilities (Continued) a.7. Fair value measurement (Continued) If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Company measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask price. Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value, that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Company on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio. b. Akuntansi pembiayaan konsumen b. Accounting for consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan setelah pengakuan awal dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.2 dan 3a.5). Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan sepanjang jangka waktu kontrak berdasarkan tingkat pengembalian efektif dari piutang pembiayaan konsumen yang bersangkutan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam piutang pembiayaan konsumen. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi dan sebagian porsi dari pendapatan administrasi. Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak lain dalam rangka transaksi penjualan portofolio. Seluruh transaksi penjualan portofolio yang dilakukan Perseroan dilakukan dengan skema tanpa tanggung renteng (without recourse), dimana Perseroan tidak membukukan aset dan liabilitas dari transaksi tersebut. Consumer financing receivables are classified as loans and receivables and subsequent to initial recognition are measured at amortized cost (see Notes 3a.2 and 3a.5). Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from consumers and the principal amount financed, which is recognized as income over the term of the contract based on effective rate of return on the related consumer financing receivables. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the consumer financing receivables.these calculations include transaction costs and a portion of administration income. Early termination of a contract is treated as a cancellation of the existing consumer financing contract and the resulting gains or losses are recognized in the current year profit or loss. Consumer financing income is presented net of amount that belongs to other parties in relation to sale of portfolio transactions. All sale of portfolio transactions entered into by the Company were without recourse scheme, in which the Company does not recognize assets and liabilities related to those transactions. 151

170 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) c. Akuntansi sewa c. Accounting for leases Klasifikasi suatu kontrak sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi, yang dibuat pada awal sewa, didasarkan pada apakah transaksi sewa tersebut telah mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset dari lessor ke lessee. Suatu kontrak sewa yang dilakukan oleh Perseroan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Suatu kontrak sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Pendapatan sewa dari kontrak sewa operasi diakui dalam laba rugi dengan metode garis lurus selama masa sewa. d. Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen risiko Seluruh instrumen derivatif yang dimiliki Perseroan digunakan untuk tujuan manajemen risiko. Instrumen derivatif ini digunakan untuk lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang diatribusikan pada risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang Perseroan dan dapat mempengaruhi laba rugi. Instrumen derivatif diakui dalam laporan keuangan pada nilai wajar. Untuk memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai, beberapa kriteria tertentu harus dipenuhi, termasuk adanya dokumentasi formal pada awal lindung nilai. Pada penetapan awal lindung nilai, Perseroan mendokumentasikan secara formal hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi dalam melaksanakan transaksi lindung nilai, bersamaan dengan metode yang akan digunakan untuk menilai efektivitas hubungan lindung nilai. Perseroan menilai, pada awal hubungan lindung nilai dan juga secara berkesinambungan, apakah instrumen lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dari item yang dilindung nilai sepanjang periode di mana lindung nilai tersebut ditetapkan, dan apakah hasil aktual dari setiap lindung nilai berada dalam kisaran persen. Classification of a lease contract as a finance lease or an operating lease, which is made at the inception of the lease, depends on whether substantially all of the risks and rewards incidental to the ownership of the leased asset have been transferred from the lessor to the lessee. A lease contract entered into by the Company is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to the ownership of the leased assets. A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Lease income from operating lease contracts is recognized in the profit or loss on a straight-line basis over the lease term. d. Derivative instruments held for risk management All derivative instruments held by the Company are for risk management purposes. These derivative instruments are used to hedge the Company s exposures to variability in cash flows that is attributable to interest rate risk and currency risk associated with recognized liabilities that could affect profit or loss. Derivative instruments are recognized in the financial statements at fair value. To qualify for hedge accounting, certain criteria are to be met, including formal documentation to be in place at the inception of the hedge. On initial designation of the hedge, the Company formally documents the relationship between the hedging instruments and hedged items, including the risk management objective and strategy in undertaking the hedge transaction, together with the method that will be used to assess the effectiveness of the hedging relationship. The Company makes an assessment, both at the inception of the hedge relationship as well as on an ongoing basis, whether the hedging instruments are expected to be highly effective in offsetting the changes in the fair value or cash flows of the respective hedged items during the period for which the hedge is designated, and whether the actual results of each hedge are within a range of percent. 152

171 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Instrumen derivatif untuk tujuan manajemen risiko (Lanjutan) Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laba rugi tahun berjalan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar instrumen derivatif lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang dilindungi nilainya dalam laba rugi tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi dan efektivitas dari lindung nilai tersebut. Perseroan menetapkan derivatif sebagai instrumen lindung nilai atas arus kas. Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai atas arus kas dalam hubungan lindung nilai yang memenuhi persyaratan, diakui pada penghasilan komprehensif lain sebagai keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas yang merupakan bagian dari ekuitas. Jumlah yang diakui pada penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke dalam laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi dalam periode yang sama dimana arus kas yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi, dan pada line item yang sama dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Bagian yang tidak efektif atas perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui segera pada laba rugi. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dilaksanakan, atau tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai atau lindung nilai dibatalkan, akuntansi lindung nilai tidak dilanjutkan secara prospektif. Keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas tetap diakui di ekuitas, dan direklasifikasi ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laba rugi. e. Aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa operasi Aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa operasi pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengukuran awal, aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa operasi diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) d. Derivative instruments held for risk management (Continued) Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the current year profit or loss. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments designated for hedging are recorded as adjustments to the items being hedged in the current year profit or loss or in the equity, depending on the type of hedge transactions represented and the effectiveness of the hedge. The Company designates derivatives as hedging instruments of cash flow hedges. The effective portion of changes in the fair value of the derivatives designated as hedging instruments of cash flows hedges in qualifying hedging relationships is recognized in other comprehensive income as cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flows hedges which are part of equity. The amount recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment in the same period as the hedged cash flows affect profit or loss, and in the same line item in the statement of profit or loss and other comprehensive income. Any ineffective portion of changes in the fair value of the derivatives is recognized immediately in the profit or loss. If the hedging derivative expires or is sold, terminated or exercised, or the hedge no longer meets the criteria for cash flow hedge accounting, or the hedge designation is revoked, then hedge accounting is discontinued prospectively. The cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flows hedges remains in the equity, and is subsequently reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment when the hedged item affects profit or loss. e. Fixed assets and leased assets under operating lease Fixed assets and leased assets under operating lease are initially recognized at acquisition cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets and leased assets under operating lease are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses. 153

172 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) e. Aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa operasi (Lanjutan) Tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Bangunan ( HGB ) diukur sebesar biaya perolehan (termasuk biaya legal dan administrasi yang muncul dalam transaksi untuk memperoleh tanah) dan tidak diamortisasi. Seluruh aset tetap dan aset yang disewakan dalam sewa operasi, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut, sebagai berikut: Tahun/Years 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) e. Fixed assets and leased assets under operating lease (Continued) Land acquired under Hak Guna Bangunan ( HGB ) title is measured at acquisition cost (include legal and administrative cost incurred in transaction to acquire in transaction to acquire the land) and is not amortized. All fixed assets and leased assets under operating lease, except for land, are depreciated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets, as follows: Persentase/ Percentage Gedung : 20 5% : Buildings Perbaikan gedung sewa : 3 33,33% : Leasehold improvements Peralatan kantor, perabot kantor dan kendaraan bermotor : 5 20% : Office equipment, furniture and fixtures and motor vehicles Komputer : 4 25% : Computers Software : % : Software Kendaraan bermotor yang disewakan dalam sewa operasi : % - 100% : Motor vehicles under operating lease Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang. Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan kerugian penurunan nilai diakui dalam laba rugi. f. Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali merupakan piutang yang berasal dari jaminan dalam bentuk kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen atau nilai realisasi bersih dari jaminan kendaran milik konsumen tersebut. Nilai realisasi bersih merupakan nilai wajar/harga jual kendaraan yang dijaminkan dikurangi biaya-biaya untuk menjualnya. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali dan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Normal repair and maintenance expenses are charged to profit or loss; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of assets, are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of fixed assets which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized in the current year profit or loss. At each reporting date, residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed. If the book value of asset is greater than the recoverable amount, the book value is adjusted to recoverable amount and impairment losses are recognized in profit or loss. f. Receivables from collateralized vehicles Receivables from collateralized vehicles represent receivables derived from collaterals in form of vehicles owned by customers for settlement of their consumer financing receivables, which is presented at the lower of carrying value of the related consumer financing receivables or the net realizable value of the collateralized vehicles. Net realizable value represents the fair value/sales price of the collateralized vehicles less cost to sell. The difference between the carrying value and the net realizable value is recorded as allowance for impairment losses of receivables from collateralized vehicles and is charged to current year profit or loss. 154

173 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali (Lanjutan) Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali dibebankan dalam laba rugi pada saat terjadinya. Perseroan menerima aset pembiayaan dari konsumen dan membantu untuk menjual aset pembiayaan tersebut sehingga konsumen dapat melunasi saldo utang pembiayaan. Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual aset pembiayaan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Selisih lebih antara hasil penjualan aset pembiayaan dengan saldo piutang dikembalikan kepada pelanggan. Sedangkan selisih kurang akan dibebankan sebagai rugi penyelesaian piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali pada saat penjualan kendaraan yang dijaminkan dan yang dikuasai kembali tersebut. 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) f. Receivables from collateralized vehicles (Continued) Expenses in relation with the acquisition and maintenance of receivables from collateralized vehicles are charged to profit or loss when incurred. The Company receives financed assets from customers and assists them in selling their financed assets so that the customers are able to settle the outstanding financing payable. In case of default, customers give the right to the Company to sell the financed assets or take any other actions to settle the outstanding receivables. Excess of the proceeds from sales of financed assets and the outstanding receivables is refunded to customers. The shortage is charged to loss on settlement of receivables from collateralized vehicles at the time of sale. g. Provisi g. Provisions Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, Perseroan memiliki kewajiban kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif, yang dapat diestimasi secara andal, dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. Provisi ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan, kecuali pengaruh dari pendiskontoan tidak signifikan. A provision is recognized if, as a result of a past event, the Company has a present legal or constructive obligation that can be estimated reliably, and it is probable that an outflow of economic benefits will be required to settle the obligation. Provisions are determinated by discounting the expected future cash flows at a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the liability, unless the effects of discounting are insignificant. h. Imbalan kerja h. Employees benefits Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan bonus. Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual. Short-term employees benefits Short-term employees benefits are in the form of wages, salaries, Workers Social Security Agency contribution and bonuses. Short-term employees benefits are recognized when they are owed to the employees based on accrual method. 155

174 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Imbalan kerja (Lanjutan) h. Employees benefits (Continued) Imbalan pasca-kerja Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unitcredit. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari pengukuran kembali aktuarial dari liabilitas imbalan pasti bersih diakui segera sebagai penghasilan komprehensif lain. Ketika imbalan pasca-kerja berubah atau kurtailmen program terjadi, perubahan yang dihasilkan dalam manfaat yang berhubungan dengan biaya jasa lalu atau keuntungan atau kerugian atas kurtailmen diakui segera dalam laba rugi. Post-employment benefits The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method. Gains or losses arising from actuarial remeasurements of the net defined benefit liability are recognized immediately in other comprehensive income. When the benefits of a plan are changed or when a plan is curtailed, the resulting change in benefit that relates to past service or the gain or loss on curtailment is recognized immediately in profit or loss. i. Pengakuan pendapatan dan beban i. Revenue and expense recognition Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan provisi, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai biaya transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan jasa administrasi dan komisi asuransi diakui sebagai pendapatan pada saat perolehan piutang pembiayaan konsumen telah terjadi. Perseroan memperoleh pendapatan komisi dari Perusahaan asuransi yang diakui sebagai pendapatan pada saat perolehan piutang pembiayaan konsumen telah terjadi. Pendapatan denda dari pelanggan diakui pada saat kas diterima. Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima diakui atas dasar akrual dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga. Consumer financing income, provision income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method. Upfront fees related to borrowings are recognized as transactions costs directly attributable to the origination of borrowings and amortized over the terms of the related borrowings using the effective interest method. Administration fees and insurance commissions are recognized as revenue upon the completion of originating the consumer financing receivables. The Company received commission income from an insurance company which is recognized as revenue upon completion of originating the consumer financing receivables. Penalties from customers are recorded on a cash basis. Guarantee fees on borrowings are recognized on an accrual basis and recorded as part of interest expenses. 156

175 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) i. Pengakuan pendapatan dan beban (Lanjutan) i. Revenue and expense recognition (Continued) Security agent dan facility agent fees yang merupakan fee untuk pihak yang ditunjuk untuk melakukan administrasi dokumen penjaminan dan administrasi fasilitas kredit sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai beban ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima dengan menggunakan metode garis lurus dan dicatat sebagai bagian dari beban keuangan lainnya. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang. Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. j. Pajak penghasilan j. Income tax Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laba rugi, kecuali untuk komponen yang diakui secara langsung di ekuitas atau di penghasilan komprehensif lain. Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau pengembalian pajak yang dihitung atas laba atau rugi kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan termasuk penyesuaian-penyesuaian yang dibuat untuk penyisihan pajak tahun-tahun sebelumnya, baik untuk merekonsiliasi pajak penghasilan dengan pajak yang dilaporkan di surat pemberitahuan tahunan, atau untuk memperhitungkan perbedaan yang muncul dari pemeriksaan pajak. Utang pajak penghasilan atau restitusi pajak kini diukur menggunakan estimasi terbaik atas jumlah yang diperkirakan akan dibayar atau diterima, dengan mempertimbangkan ketidakpastian terkait dengan kompleksitas peraturan pajak. Security agent and facility agent fees, which represent fee for the party assigned to administer the security documents and credit facility related to borrowings, are recognized as deferred charges and amortized over the terms of the related borrowings using the straight-line method and recorded as part of other financial charges. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses. The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate. Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expenses are recognized in profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity or in other comprehensive income. Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income or loss for the year, using tax rates substantively enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments. Current tax payable or refundable is measured using the best estimate of the amount expected to be paid or received, taking into consideration the uncertaintly associated with the complexity of tax regulations. 157

176 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) j. Pajak penghasilan (Lanjutan) j. Income tax (Continued) Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti rugi fiskal yang belum dikompensasi, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi. Aset pajak tangguhan dikaji ulang pada setiap tanggal pelaporan dan dikurangkan dengan manfaat pajak sejumlah nilai yang besar kemungkinan tidak dapat direalisasi. Pengurangan tersebut akan dibalik ketika kemungkinan atas laba kena pajak di masa depan meningkat. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai ulang pada setiap tanggal pelaporan dan diakui apabila besar kemungkinan besar laba kena pajak masa depan akan tersedia untuk digunakan. Dalam menentukan jumlah pajak kini dan tangguhan, Perseroan memperhitungkan dampak atas posisi pajak yang tidak pasti dan tambahan pajak serta penalti. Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima. k. Laba bersih per saham k. Earnings per share Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2014), laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. l. Segmen operasi l. Operating segment Segmen operasi adalah komponen dari Perseroan yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Perseroan, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh Direksi Perseroan untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada Direksi Perseroan meliputi komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. Komponen yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari aset dan liabilitas pajak penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan, serta aset tetap. Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantically enacted as of the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Deferred tax asset are reviewed at each reporting date and are reduced to the extend that it is no longer probable that the related tax benefit will be realized. Such reductions are reversed when the probability of future taxable income improves. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will be available againts which they can be used. In determining the amount of current and deferred tax, the Company takes into account the impact of uncertain tax positions and any additional taxes and penalties. Amendments to tax obligations are recognized when an assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or the appeal are received. In accordance with PSAK No. 56 (2014 Revision), basic earnings per share is computed by dividing net income for the current year attributable to equity holders of the parent entity with the weighted average number of outstanding issued and fully paid-up common shares during the year. An operating segment is a component of the Company that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Company s other components, whose operating results are reviewed regularly by the Company s Board of Directors to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the Company s Board of Directors include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonoable basis. Unallocated items mainly comprise of income tax assets and liabilities, including current and deferred taxes, and fixed assets. 158

177 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) l. Segmen operasi (Lanjutan) l. Operating segment (Continued) Perseroan mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan wilayah geografis. Beberapa wilayah yang memiliki karakteristik serupa, diagregasikan dan dievaluasi secara berkala oleh manajemen. Laba atau rugi dari masing-masing segmen digunakan untuk menilai kinerja masing-masing segmen. The Company manages its business activities and identifies reported segments based on geographic area. Areas which have similar characteristics, are aggregated and evaluated periodically by management. Profit or loss from each segment is used to assess the performance of each segment. m./penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah, dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk laba dan rugi selisih kurs yang timbul dari penjabaran kembali instrumen derivatif yang memenuhi kriteria lindung nilai arus kas, yang diakui langsung di penghasilan komprehensif lain. Laba atau rugi kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun. Aset dan liabilitas non-moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, kurs nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (Rupiah penuh): m. Translation of foreign currency transactions.and balances Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, using the rates prevailing at the transaction date. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at reporting date. The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in profit or loss for the year, except for the foreign exchange gains and losses arising from the retranslation of a qualifying cash flows hedge, which are recognized directly in other comprehensive income. The foreign exchange gains or losses on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year. Non-monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated using the rates prevailing at the transaction date. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the exchange rates used were as follows (whole Rupiah): Dolar Amerika Serikat US Dollar Yen Jepang Japanese Yen

178 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Pendahuluan dan gambaran umum a. Introduction and overview Perseroan memiliki eksposur terhadap risikorisiko atas instrumen keuangan sebagai berikut: Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko. Kerangka manajemen risiko Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko. Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Perseroan. Direksi telah membentuk Komite Manajemen Risiko yang bertanggungjawab untuk mengembangkan dan mengawasi kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Komite Manajemen Risiko melaporkan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya ke Direksi Perseroan secara berkala. Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risikorisiko yang dihadapi Perseroan, untuk menetapkan batasan risiko dan pengendalian yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Sistem dan kebijakan manajemen risiko ditelaah secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui berbagai pelatihan serta standar dan prosedur yang telah ditetapkan, yang bertujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami peran dan tanggung jawabnya. The Company has exposure to the following risks from financial instruments: Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk This note presents information about the Company s exposure to each of the above risks, the Company s objectives, policies and processes for measuring and managing risks. Risk management framework Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company s performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management. The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company s risk management framework. The Board has established the Risk Management Committee, which is responsible for developing and monitoring the Company s risk management policies in their specified areas, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. Risk Management Committee reports regularly to the Company s Board of Directors on their activities. The Company s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to the established limits. Risk management systems and policies are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and established standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations. 160

179 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Manajemen risiko kredit b. Credit risk management Komite Audit Perseroan memiliki tanggung jawab untuk mengawasi kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan. Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan counterparty untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk meyakinkan bahwa penurunan nilai terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur risiko dan akan dimitigasi melalui pelaksanaan strategi remediasi. Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain melakukan penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian internal yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya. Manajemen risiko kredit yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut: The Company s Audit Committee is responsible for monitoring compliance with the risk management policies and procedures. The Company s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit. Internal Audit conducts both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company s Audit Committee. Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is quickly detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies. The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, well collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality. The credit risk management applied by the Company is as follows: - Kehati-hatian dalam pemberian kredit - Prudence in extending credit Dalam memberikan kredit pembiayaan konsumen, Perseroan menerapkan beberapa proses penilaian kredit. In extending consumer financing credits, the Company applies several credit assessment processes. - Manajemen penagihan - Collection management Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah membangun call center, payment points, dan Mobil Kas Oto untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggan. Semua usaha tersebut ditujukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah. To strengthen the collection management, the Company has built a call center, payment points, and Oto Cash Mobile to better enhance services and provide easier access of the services to customers. All these efforts are aimed to minimize the nonperforming loans ratio. - Pengawasan internal yang kuat - Strong internal supervision Perseroan memiliki departemen pengawasan independen (Internal Control Unit), yang anggotanya ditempatkan di kantor cabang dan kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional, baik di kantor cabang maupun di kantor pusat, telah sesuai dengan Standar Prosedur Operasional. The Company has an independent control department (Internal Control Unit) whose members are placed in branch offices and Head Office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures. 161

180 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued) - Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini dilaksanakan agar Perseroan memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit. Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan telah mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisa konsentrasi risiko kredit, dan pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit. - Tight monitoring and analysis of assets quality The Company continually performs strong monitoring in granting consumer financing in order to obtain good quality receivables; hence, reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers can perform their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors financing credits that have been granted to its customers in order to prevent deterioration in the quality of credits. For each financial asset category, the Company has disclosed maximum exposure to credit risk, concentration of credit risk analysis, and distribution of financial assets by credit quality. i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Eksposur perseroan terhadap risiko kredit hampir seluruhnya dari piutang pembiayaan konsumen. For financial assets recognized in the statements of financial position, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount. The Company s exposure to credit risk mainly comes from the consumer financing receivables. ii. Analisa konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau kondisi lainnya. Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions. Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang mayoritas pelanggannya adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada wilayah geografis tertentu. iii. Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit Dalam proses penentuan kualitas kredit, Perseroan membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko yang lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Kualitas kredit setiap aset keuangan ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. The Company is engaged in consumer financing business which the customers are mainly individuals and they are not concentrated in the specific geographic region. iii. Distribution of financial assets by credit quality In the process of determining the credit quality, the Company differentiates exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit quality for each financial assets is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. 162

181 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued) Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di bawah ini: Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Kas dan setara kas/cash and cash equivalents * Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables 31 Desember/December 2016 Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management Distribution of financial assets by their credit quality is summarized as below: Piutang karyawan dan bunga/ Employees and interest receivables Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali/ Receivables from collateralized vehicles Past due but not impaired financial assets: Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: Based on days past due: Telah lewat jatuh tempo 1-90 hari ) 1-90 days past due Telah lewat jatuh tempo hari ) days past due Telah lewat jatuh tempo > 120 hari ) > 120 days past due ) Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Neither past due nor impaired financial assets: Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: Based on days past due: Lancar ) ) Current Jumlah - bersih ) ) Total - net Kas dan setara kas/cash and cash equivalents * Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables 31 Desember/December 2015 Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management Piutang karyawan dan bunga/ Employees and interest receivables Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali/ Receivables from collateralized vehicles Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Past due but not impaired financial assets: Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: Based on days past due: Telah lewat jatuh tempo 1-90 hari days past due Telah lewat jatuh tempo hari days past due Telah lewat jatuh tempo > 120 hari > 120 days past due Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Neither past due nor impaired financial assets: Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: Based on days past due: Lancar ) Current Jumlah - bersih ) Total - net Kas dan setara kas/cash and cash equivalents * Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing receivables 31 Desember/December 2014 Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management Piutang karyawan dan bunga/ Employees and interest receivables Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali/ Receivables from collateralized vehicles Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Past due but not impaired financial assets: Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: Based on days past due: Telah lewat jatuh tempo 1-90 hari ) 1-90 days past due Telah lewat jatuh tempo hari ) days past due Telah lewat jatuh tempo > 120 hari ) > 120 days past due ) Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Neither past due nor impaired financial assets: Berdasarkan hari lewat jatuh tempo: Based on days past due: Lancar ) Current Jumlah - bersih ) Total - net * Tidak termasuk kas/excluded cash on hand 163

182 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) b. Credit risk management (Continued) Definisi dari kualitas kredit Perseroan adalah sebagai berikut: Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: eksposur menunjukkan likuiditas kapasitas pembayaran yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Perseroan. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas. Lewat jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai: eksposur dimana pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah lewat jatuh tempo, namun Perseroan berkeyakinan belum terjadi penurunan nilai karena masih ada penagihan bertahap atas jumlah piutang yang terhutang. Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor ( BPKB ) atas kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan. Selain itu, Perseroan wajib menerima uang muka dari konsumen minimal sebesar 15% (2015: 20% dan 2014: 25%) dari jumlah pembiayaan konsumen. Kebijakan penghapusan aset keuangan Perseroan menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai yang bersangkutan pada saat piutang pembiayaan konsumen telah lewat jatuh tempo diatas 180 hari atau pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok pinjaman diragukan. The definition of the Company s credit quality is as follows: Neither past due nor impaired: exposures exhibit adequate liquidity of repayment capacity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Company. Source of payment can be clearly identifiable. Past due but not impaired: exposures which contractual interest or principal payments are past due, but the Company believes that there was no impairment yet on the basis of the stage collection on outstanding receivables. As collateral for the consumer financing receivables, the Company receives the Certificates of Ownership ( BKPB ) of the motor vehicles financed by the Company. Moreover, the Company is required to receive a minimum down payment from the customer of 15% (2015: 20% and 2014: 25%) from the total consumer financing. Write-off policy The Company writes off financial assets and the respective allowance for impairment losses when the consumer financing receivables have been past due over 180 days or when management believes that the collectability of the principal is unlikely. c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management Risiko pasar adalah risiko terhadap laba rugi Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga dan fluktuasi kurs mata uang asing. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga dan kurs mata uang asing menyebabkan penurunan nilai wajar aset keuangan dan kenaikan nilai wajar liabilitas keuangan, termasuk instrumen derivatif. Untuk mengantisipasi risiko tingkat suku bunga dan risiko kurs mata uang asing, Perseroan telah menerapkan kebijakan lindung nilai untuk pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan memiliki tingkat suku bunga mengambang. Market risk is the risk to the Company s profit and loss arising from changes in interest rates and fluctuation in foreign currency exchange rates. Market risk arises when changes in interest rates and foreign currency exchange rates result in a decline in the fair value of financial assets and an increase in the fair value of financial liabilities, including derivative instruments. To anticipate interest rate risk and foreign currency risk, the Company has applied hedging policy for floating rate borrowings denominated in foreign currencies. 164

183 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued) Eksposur bersih terhadap perubahan nilai tukar valuta asing Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Aset keuangan 2016 USD JPY Jumlah/Total* The net exposure to fluctuation in foreign currencies of the Company as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was as follows: Financial assets Kas dan setara kas ) ) 3.757) Cash and cash equivalents Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) Borrowings Bunga yang masih harus dibayar ( ) ( ) (88.895) Accrued interest payable ( ) ( ) ( ) Liabilitas keuangan bersih ( ) ( ) ( ) Net financial liabilities Kontrak cross currency swap (Catatan 11) ) ) ) Cross currency swap contracts (Note 11) Eksposur, bersih ) ) ) Net exposure 2015 USD JPY Jumlah/Total* Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas ) ) 2.441) Cash and cash equivalents Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) Borrowings Bunga yang masih harus dibayar ( ) ( ) (74.775) Accrued interest payable ( ) ( ) ( ) Liabilitas keuangan bersih ( ) ( ) ( ) Net financial liabilities Kontrak cross currency swap (Catatan 11) ) ) ) Cross currency swap contracts (Note 11) Eksposur, bersih ) ( ) ) Net exposure 2014 USD JPY Jumlah/Total* Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas ) ) 2.785) Cash and cash equivalents Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) Borrowings Bunga yang masih harus dibayar ( ) ( ) (59.811) Accrued interest payable ( ) ( ) ( ) Liabilitas keuangan bersih ( ) ( ) ( ) Net financial liabilities Kontrak cross currency swap (Catatan 11) ) ) Cross currency swap contracts (Note 11) Eksposur, bersih ) ) ) Net, exposure * Setara dengan jutaan Rupiah/Equivalent to millions of Rupiah 165

184 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4..MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) c. Market risk management (Continued) Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: The table below summarizes the Company s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates as of 31 December 2016, 2015 and 2014: Instrumen dengan tingkat suku bunga mengambang/floating rate instruments <1 bulan/ month 1 3 bulan/ months >3 12 bulan/ months <1 bulan/ month 2016 Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap/ Fixed rate instruments 1 3 bulan/ months >3 12 bulan/ months Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas* -) -) -) ) -) -) -) ) Cash and cash equivalents* Piutang pembiayaan konsumen -) -) -) ) ) ) ) ) Consumer financing receivables Piutang karyawan -) -) -) 782) 1.530) 7.535) ) ) Employees receivables -) -) -) ) ) ) ) ) Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) -) ( ) ( ) - ( ) Borrowings Dampak dari derivatif untuk tujuan Effect of derivatives held for risk manajemen risiko ) ) ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) -) management ) ) ) ) ( ) ) ) ) ) >1 3 tahun/ years >3 tahun/ years Jumlah/ Total Instrumen dengan tingkat suku bunga mengambang/floating rate instruments <1 bulan/ month 1 3 bulan/ months >3 12 bulan/ months <1 bulan/ month 2015 Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap/ Fixed rate instruments 1 3 bulan/ months >3 12 bulan/ months >1 3 tahun/ years Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas* -) -) -) ) -) -) -) -) ) Cash and cash equivalents* Piutang pembiayaan konsumen -) -) -) ) ) ) ) ) ) Consumer financing receivables Piutang karyawan -) -) -) 736) 1.368) 8.065) ) ) ) Employees receivables -) -) -) ) ) ) ) ) ) Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) (8.323) ( ) ( ) -) ( ) Borrowings Dampak dari derivatif untuk tujuan Effect of derivatives held for risk manajemen risiko ) ) ) ( ) ( ) ( ) ( ) (45.808) -) management ) ) ) ) ) ) ) ) ) Instrumen dengan tingkat suku bunga mengambang/floating rate instruments <1 bulan/ month 1-3 bulan/ months >3-12 bulan/ months <1 bulan/ month 2014 Instrumen dengan tingkat suku bunga tetap/ Fixed rate instruments 1-3 bulan/ months >3-12 bulan/ months >1-3 tahun/ years >3 tahun/ years >3 tahun/ years Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas* -) -) -) ) -) -) -) -) ) Cash and cash equivalents* Piutang pembiayaan konsumen -) -) -) ) ) ) ) ) ) Consumer financing receivables Piutang karyawan -) -) -) 593) 1.556) 4.739) ) ) ) Employees receivables -) -) -) ) ) ) ) ) ) Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang ) diterima ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) -) ( ) Borrowings Dampak dari derivatif untuk tujuan Effect of derivatives held for risk manajemen risiko ) ) ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) -) management ) ) ) ) ) ) ) ) ) Jumlah/ Total Jumlah/ Total * Tidak termasuk kas/excluded cash on hand 166

185 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued).c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun untuk masing-masing instrumen keuangan berbunga pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: c. Market risk management (Continued) The table below summarizes the weighted average effective interest rate per annum for each interest bearing financial instrument as of 31.December 2016, 2015 and 2014: Aset Assets Rupiah: Rupiah: Jasa giro 1,34% 0,04% 0,96% Current accounts Deposito berjangka 7,05% 8,54% 7,91% Time deposits Piutang pembiayaan konsumen 15,07% 14,14% 12,74% Consumer financing receivables Dolar Amerika Serikat: US Dollar: Jasa giro 0,03% 0,04% 0,02% Current accounts Liabilitas Liabilities Rupiah: Rupiah: Pinjaman yang diterima 10,19% 10,41% 9,63% Borrowings Analisis sensitivitas atas risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing Aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan sebagian besar memiliki suku bunga tetap, kecuali pinjaman yang diterima Perseroan memiliki beberapa pinjaman bank yang dikenakan suku bunga mengambang dan dalam mata uang asing, akan tetapi pinjaman-pinjaman tersebut seluruhnya telah dilindung nilai dengan kontrak cross currency swap dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pinjaman-pinjaman yang diterima. Oleh karena itu, perubahan suku bunga dan mata uang asing yang mungkin terjadi pada tanggal pelaporan, dengan variabel lain dianggap tetap, tidak akan mempunyai dampak signifikan terhadap laba bersih dan ekuitas Perseroan. Sensitivity analysis on interest rate risk and foreign currency risk Most of the Company's financial assets and liabilities bear fixed interest rate, except borrowings. The Company has several bank borrowings which bear floating interest rate and denominated in foreign currencies; however, these borrowings have been perfectly hedged using cross currency swap contracts with the same terms and conditions as borrowings. Therefore, the changes in interest rates and foreign exchange rates that are reasonably possible at the reporting date, with all other variables remain constant, will not have significant impact to the Company s net income and equity. d. Manajemen risiko likuiditas d. Liquidity risk management Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjaman yang diterima pada tanggal jatuh tempo. Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank. Untuk memperkuat sumber pendanaannya, Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal dan bank asing dalam penyediaan sumber dana jangka panjang, baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, yang akan digunakan untuk membiayai piutang jangka panjangnya. Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to finance the increase in assets or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including repayment of its borrowings on the maturity date. In order to reduce the risk of dependency on one source of funding, the Company has diversified its funding resources. Besides capital and customer s installment collections, the Company generates funding resources from bank loans. In order to strengthen its funding structures, the Company has engaged a number of local and foreign banks in providing long-term funding, both in Rupiah and foreign currencies, which will be used to finance its long-term receivables

186 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk management (Continued) Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perseroan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Company s financial liabilities based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2016, 2015 and 2014: Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow/(outflow) < 1 bulan/ month bulan/ months >3-12 bulan/ months >1-3 tahun/ years >3 tahun/ years Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Borrowings Utang premi asuransi (41.540) (41.540) (41.540) -) -) -) -) Insurance premiums payable Utang usaha ( ) ( ) ( ) -) -) -) -) Accounts payable ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko ( ) Derivative liabilities held for risk management Arus kas keluar -) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (35.127) Cash outflows Arus kas masuk -) ) ) ) ) ) ) Cash inflows ( ) ( ) (98.035) ( ) ( ) ( ) (1.134) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow/(outflow) < 1 bulan/ month bulan/ months >3-12 bulan/ months >1-3 tahun/ years >3 tahun/ years Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (46.285) Borrowings Utang premi asuransi (34.522) (34.522) (34.522) -) -) -) -) Insurance premiums payable Utang usaha (54.482) (54.482) (54.482) -) -) -) -) Accounts payable ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (46.285) Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko ( ) Derivative liabilities held for risk management Arus kas keluar -) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (50.890) Cash outflows Arus kas masuk -) ) ) ) ) ) ) Cash inflows ( ) ( ) (62.517) ( ) ( ) ( ) (4.605) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (50.890) Nilai tercatat/ Carrying amount Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow/(outflow) < 1 bulan/ month bulan/ months >3-12 bulan/ months >1-3 tahun/ years >3 tahun/ years Liabilitas non-derivatif Non-derivative liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Borrowings Utang premi asuransi (44.391) (44.391) (44.391) -) -) -) -) Insurance premiums payable Utang usaha (23.772) (23.772) (23.772) -) -) -) -) Accounts payable ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko ( ) Derivative liabilities held for risk management Arus kas keluar -) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Cash outflows Arus kas masuk -) ) ) ) ) ) ) Cash inflows ( ) ( ) (41.628) ( ) ( ) ( ) (21.156) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 168

187 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk management (Continued) Nilai nominal arus kas masuk/(keluar) yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bruto arus kas masuk dan keluar untuk derivatif yang diselesaikan bersamaan secara bruto. Tabel di bawah ini menyajikan analisa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: The nominal inflows/(outflows) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liabilities. The disclosure for derivatives shows a gross inflow and outflow amount for derivatives that have simultaneous gross settlement. The table below analyzes the carrying amount of financial assets and financial liabilities of the Company based on remaining period to contractual maturity date as of 31 December 2016, 2015 and 2014: <1 bulan/ month 1-3 bulan/ months >3-12 bulan/ months 2016 >1-3 tahun/ years >3 tahun/ years Jumlah/Total Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas ) -) -) -) -) ) Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen ) ) ) ) ) ) Consumer financing receivables Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 6.990) ) ) ) 359) ) Derivative assets held for risk management Employees and interest receivables Piutang karyawan dan bunga 1.733) 1.530) 7.535) ) ) ) Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali ) -) -) -) -) ) ) ) ) ) ) ) Receivables from collateralized vehicles Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Borrowings Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko (20.937) (34.622) (75.252) ( ) (181) ( ) Derivative liabilities held for risk management Bunga yang masih harus dibayar (25.890) (44.523) (21.681) -) -) (92.094) Accrued interest payable Utang premi asuransi (41.540) -) -) -) -) (41.540) Insurance premiums payable Utang usaha ( ) -) -) -) -) ( ) Accounts payable ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Perbedaan jatuh tempo ) ( ) ) ) ) ) Maturity gap <1 bulan/ month 1-3 bulan/ months >3-12 bulan/ months 2015 >1-3 tahun/ years >3 tahun/ years Jumlah/Total Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas ) -) -) -) -) ) Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen ) ) ) ) ) ) Consumer financing receivables Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko ) ) ) ) -) ) Derivative assets held for risk management Employees and interest receivables Piutang karyawan dan bunga 853) 1.368) 8.065) ) ) ) Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali ) -) -) -) -) ) ) ) ) ) ) ) 34 Receivables from collateralized vehicles Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) (45.573) ( ) Borrowings Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko (7.634) (35.821) (33.080) (45.187) (150) ( ) Derivative liabilities held for risk management Bunga yang masih harus dibayar (29.832) (37.071) (14.240) -) -) (81.143) Accrued interest payable Utang premi asuransi (34.522) -) -) -) -) (34.522) Insurance premiums payable Utang usaha (54.482) -) -) -) -) (54.482) Accounts payable ( ) ( ) ( ) ( ) (45.723) ( ) 169

188 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Perbedaan jatuh tempo ) ) ) ) ) ) Maturity gap 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) d. Liquidity risk management (Continued) <1 bulan/ month 1-3 bulan/ months >3-12 bulan/ months 2014 >1-3 tahun/ years >3 tahun/ years Jumlah/Total Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas ) -) -) -) -) ) Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen ) ) ) ) ) ) Consumer financing receivables Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko ) ) ) ) 6.033) ) Derivative assets held for risk management Employees and interest receivables Piutang karyawan dan bunga 1.173) 1.556) 4.739) ) ) ) Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali ) -) -) -) -) ) ) ) ) ) ) ) Receivables from collateralized vehicles Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Borrowings Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko (19.888) (79.933) ( ) ( ) (24.332) ( ) Derivative liabilities held for risk management Bunga yang masih harus dibayar (21.867) (31.007) (16.494) -) -) (69.368) Accrued interest payable Utang premi asuransi (44.391) -) -) -) -) (44.391) Insurance premiums payable Utang usaha (23.772) -) -) -) -) (23.772) Accounts payable ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Perbedaan jatuh tempo ) ) ) ) ) ) Maturity gap Kas dan setara kas (kecuali deposito berjangka), piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali, utang premi asuransi dan utang usaha, termasuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan karena transaksi-transaksi tersebut tidak memiliki jatuh tempo kontraktual. Cash and cash equivalents (excluding time deposit), receivables from collateralized vehicles, insurance premiums payable and accounts payable are included in the category of less than 1 month since those transactions have no contractual maturities. e. Risiko operasional e. Operational risk Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari peraturan hukum dan perundang-undangan dan tata kelola perusahaan yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan. Untuk mengurangi risiko operasional, Perseroan menempatkan Internal Control Unit dan Credit Head di setiap kantor cabang untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan standar operasional dan prosedur. Perseroan juga meninjau standar operasional dan prosedur secara berkala. Operational risk is the risk of direct or indirect losses arising from a wide variety of causes associated with the Company s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate governance. Operational risks arise from all of the Company s operations. To mitigate the operational risk, the Company places Internal Control Unit and Credit Head in each branch office to ascertain that all operational processes have complied with operational standard and procedures. The Company also reviews the operational standard and procedures periodically. 170

189 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 4). Sumber utama atas ketidakpastian estimasi Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 3a.6. Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif mencakup kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti obyektif yang menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsiasumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang dibutuhkan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketetapan dari penyisihan ini tergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan penyisihan kolektif. Penentuan nilai wajar Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Perseroan harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 3a.7. Informasi mengenai penentuan nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 24. These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 4). Key sources of estimation uncertainty Allowances for impairment losses of financial assets Financial assets accounted for at amortized cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 3a.6. Collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. Determining fair values The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 3a.7. Information about the determination of fair value of financial instruments is disclosed in Note

190 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 6. KAS DAN SETARA KAS 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Desember/December Kas Cash on hand Bank Cash in banks Rupiah Rupiah Pihak berelasi Related parties PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Pihak ketiga Third parties PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (sebelumnya PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank Maybank Indonesia Tbk (previously PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A. - Cabang Indonesia Citibank, N.A. - Indonesia Branch Standard Chartered Bank Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia Deutsche Bank AG - Indonesia Branch PT Bank Commonwealth PT Bank Commonwealth PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100) Others (each below Rp 100) Jumlah - Rupiah Total - Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) US Dollar (2016: USD 223,090; 2015: USD 108,330; 2014: USD 115,029) Pihak berelasi Related parties PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Pihak ketiga Third parties Standard Chartered Bank Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Jakarta Branch PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia Deutsche Bank AG - Indonesia Branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawa Rp 100) Others (each below Rp 100) Jumlah - Dolar Amerika Serikat Total - US Dollar Yen Jepang (2016: JPY ; 2015: JPY ; 2014: JPY ) Pihak berelasi Japanese Yen (2016: JPY 6,573,618; 2015: JPY 8,264,065; 2014: JPY 12,984,462) Related parties PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Pihak ketiga Third parties Standard Chartered Bank Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.- Cabang Jakarta Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.- Jakarta Branch PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Cabang Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.- Indonesia Branch Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia Deutsche Bank AG - Indonesia Branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawa Rp 100) Others (each below Rp 100) Jumlah - Yen Jepang Total - Japanese Yen Jumlah bank Total cash in banks 172

191 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 6. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 6. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued) 31 Desember/December Deposito berjangka Time deposits Rupiah Rupiah Pihak berelasi Related parties PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Pihak ketiga Third parties The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. - Jakarta Branch PT Bank DBS Indonesia PT Bank DBS Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Jumlah deposito berjangka Total time deposits Jumlah - kas dan setara kas Total - cash and cash equivalents Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tingkat suku bunga kontraktual setahun atas jasa giro dan deposito berjangka adalah sebagai berikut: For the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, the contractual interest rates per annum on current accounts and time deposits were as follows: Tingkat suku bunga kontraktual setahun atas jasa giro: Contractual interest rates per annum on current accounts: Rupiah 0,00% - 2,50% 0,00% - 1,50% 0,00% - 1,50% Rupiah Dolar Amerika Serikat 0,00% - 0,10% 0,00% - 0,05% 0,00% - 0,05% US Dollar Yen Jepang 0,00% - 0,00% 0,00% - 0,00% 0,00% - 0,00% Japanese Yen Tingkat suku bunga kontraktual Contractual interest rates per annum setahun atas deposito berjangka: on time deposits: Rupiah 3,00% - 9,75% 4,00% - 10,00% 4,95% - 11,00% Rupiah Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak terdapat kas dan setara kas yang digunakan sebagai jaminan. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, there was no cash and cash equivalent being pledged as collateral. 7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES a. (Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda 4 dengan jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun. Rincian piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: a. (The Company extends consumer financing contracts of 4-wheel vehicles with terms ranging from 1 year to 5 years. The details of consumer financing receivables at amortized cost as of 31 December 2016, 2015 and 2014 were as follows: Piutang pembiayaan konsumen - bruto ) ) ) Gross consumer financing receivables Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui ( ) ( ) ( ) Unearned consumer financing income Piutang pembiayaan konsumen - sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai ) ) ) Consumer financing receivables - before allowance for impairment losses Penyisihan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) Allowance for impairment losses Jumlah ) ) ) Total Tingkat suku bunga kontraktual setahun 16,60% - 20,66%) 16,23% - 20,06%) 14,67% - 19,26%) Contractual interest rate per annum

192 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan) 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued Rincian analisa umur piutang pembiayaan konsumen berdasarkan jatuh tempo cicilan diungkapkan di Catatan 4d. Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima (lihat Catatan 10). Selama tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak ada pengalihan atau penjualan piutang pembiayaan konsumen (pokok) kepada bank (lihat Catatan 23). b. (Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Details of aging analysis of consumer financing receivables based on maturity of the installment were disclosed in Note 4d. Consumer financing receivables as of 31.December 2016, 2015 and 2014 amounting to Rp 5,764,149, Rp 5,669,689 and Rp 5,393,875, respectively, were pledged as collateral for borrowings (see Note 10). During the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, there was no consumer financing receivables (principal) transferred or sold to the banks (see Note 23). b. The movement of allowance for impairment losses as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was as follows: Saldo, awal tahun ) ) ) Balance, beginning of year Penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan ) ) ) Addition of allowance for impairment losses during the year Penghapusan piutang selama tahun berjalan ( ) ( ) ( ) Write-off of receivables during the year Saldo, akhir tahun ) ) ) Balance, end of year Piutang pembiayaan konsumen dievaluasi untuk penurunan nilai atas dasar seperti yang dijelaskan di Catatan 3a.6 atas laporan keuangan. Manajemen yakin bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen. Consumer financing receivables are evaluated for impairment on the basis described in Note 3a.6 to the financial statements. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables. 8. ASET TETAP 8. FIXED ASSETS 31 Desember/December 2016 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance Harga perolehan: Acquisition cost: Tanah ) -) -) ) Land Gedung ) 1.461) -) ) Buildings Perbaikan gedung sewa ) 5.040) (801) ) Leasehold improvements Peralatan kantor ) 1.483) (2.293) ) Office equipment Perabot kantor ) 639) (733) ) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor ) 1.808) (461) ) Motor vehicles Komputer ) ) (2.666) ) Computers Kendaraan untuk sewa operasi ) ) (20.441) ) Vehicles for operating leases Jumlah ) ) (27.395) ) Total Dipindahkan ) ) (27.395) ) Carry forward 174

193 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued) 31 Desember/December 2016 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance Pindahan ) ) (27.395) ) Carried forward Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Gedung (14.484) (1.719) -) (16.203) Buildings Perbaikan gedung sewa (39.590) (4.411) 801) (43.200) Leasehold improvements Peralatan kantor (29.060) (2.212) 2.203) (29.069) Office equipment Perabot kantor (10.938) (856) 718) (11.076) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor (6.663) (2.710) 452) (8.921) Motor vehicles Komputer (95.855) (20.354) 2.644) ( ) Computers Kendaraan untuk sewa operasi (14.315) (27.924) 3.544) (38.695) Vehicles for operating leases Jumlah ( ) (60.186) ) ( ) Total Nilai buku ) ) Net book value 31 Desember/December 2015 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance Harga perolehan: Acquisition cost: Tanah ) -) -) ) Land Gedung ) 549) (85) ) Buildings Perbaikan gedung sewa ) 6.016) -) ) Leasehold improvements Peralatan kantor ) 2.372) (512) ) Office equipment Perabot kantor ) 1.457) (349) ) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor ) 882) (529) ) Motor vehicles Komputer ) ) (604) ) Computers Kendaraan untuk sewa operasi ) ) (3.969) ) Vehicles for operating leases Jumlah ) ) (6.048) ) Total Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Gedung (12.865) (1.647) 28) (14.484) Buildings Perbaikan gedung sewa (36.476) (3.114) -) (39.590) Leasehold improvements Peralatan kantor (26.472) (3.020) 432) (29.060) Office equipment Perabot kantor (10.156) (1.122) 340) (10.938) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor (4.118) (2.668) 123) (6.663) Motor vehicles Komputer (82.091) (14.336) 572) (95.855) Computers Kendaraan untuk sewa operasi (3.229) (11.853) 767) (14.315) Vehicles for operating leases Jumlah ( ) (37.760) 2.262) ( ) Total Nilai buku ) ) Net book value 31 Desember/December 2014 Saldo awal/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Ending balance Additions Deductions balance Biaya perolehan: Acquisition cost: Tanah ) -) -) ) Land Gedung ) 334) -) ) Buildings Perbaikan gedung sewa ) 3.553) -) ) Leasehold improvements Peralatan kantor ) 5.219) (318) ) Office equipment Perabot kantor ) 1.144) (183) ) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor 5.848) ) (1.791) ) Motor vehicles Komputer ) 6.688) (137) ) Computers Kendaraan untuk sewa operasi -)) ) -) ) Vehicles for operating leases Jumlah ) ) (2.429) ) Total Akumulasi penyusutan: Accumulated depreciation: Gedung (11.237) (1.628) -) (12.865) Buildings Perbaikan gedung sewa (34.419) (2.057) -) (36.476) Leasehold improvements Peralatan kantor (24.026) (2.744) 298) (26.472) Office equipment Perabot kantor (9.203) (1.130) 177) (10.156) Furniture and fixtures Kendaraan bermotor (3.533) (2.160) 1.575) (4.118) Motor vehicles Komputer (68.434) (13.788) 131) (82.091) Computers Kendaraan untuk sewa operasi -) (3.229) -) (3.229) Vehicles for operating leases Jumlah ( ) (26.736) 2.181) ( ) Total Nilai buku ) ) Net book value 175

194 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. ASET TETAP (Lanjutan) 8. FIXED ASSETS (Continued) Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp , Rp dan Rp dibebankan pada beban umum dan administrasi (lihat Catatan 18). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan menjual aset tetap (tidak termasuk kendaraan untuk sewa operasi) dengan hasil penjualan masing-masing sebesar Rp 365, Rp 639 dan Rp 946, dan nilai buku masing-masing sebesar Rp 136, Rp 584 dan Rp 248. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan membukukan keuntungan bersih atas penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp 229, Rp 55 dan Rp 698 yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Pada tanggal 31 Desember 2016 seluruh hak pemilikan atas tanah Perseroan adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (HGB) yang memiliki sisa jangka waktu hak legal berkisar antara 5-23 tahun. Manajemen Perseroan berpendapat bahwa hak pemilikan atas tanah tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, seluruh aset tetap Perseroan, kecuali tanah, diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas dan PT Asuransi MSIG Indonesia, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan. Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Perseroan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan mempunyai utang atas pembelian beberapa aset tetap sebesar masing-masing Rp , Rp dan Rp 374. Depreciation expense for the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014 amounting to Rp 60,186, Rp 37,760 and Rp 26,736, respectively, was charged to general and administrative expenses (see Note 18). For the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company sold fixed assets (excluding vehicles for operating leases) with proceeds from sale of fixed assets amounting to Rp 365, Rp 639 and Rp 946, respectively, and the book value amounting to Rp 136, Rp 584 and Rp 248, respectively. For the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company recognized net gains on sale of fixed assets amounting to Rp 229, Rp 55 and Rp 698, respectively, which were recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income. As of 31 December 2016, all of the Company s land was in the form of landrights (Hak Guna Bangunan) which have remaining periods of legal rights ranging from 5 to 23 years. The Company s management believes that the landrights can be extended upon expiry. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, all of the Company s fixed assets, except for land, were insured with PT.Asuransi Sinar Mas and PT Asuransi MSIG Indonesia, against fire and all possible risks for Rp 266,792, Rp 248,382 and Rp 226,431, respectively. Management believes that the sum insured is adequate to cover possible losses on the insured fixed assets. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company did not have any fixed assets pledged as collateral. Management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets owned by the Company as of 31 December 2016, 2015 and As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company had payables from purchases of several fixed assets amounting to Rp 19,359, Rp 8,267 and Rp 374, respectively. 176

195 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. ASET LAIN-LAIN 9. OTHER ASSETS 31 Desember/December Beban ditangguhkan Deferred charges Uang muka atas pembayaran ke dealer Advance payment to dealers Beban dibayar dimuka Prepaid expenses Simpanan jaminan Security deposits Uang muka atas pembayaran ke supplier Advance payment to supplier Lain-lain Others Jumlah Total 10. PINJAMAN YANG DITERIMA 10. BORROWINGS Akun ini terdiri dari: This account consists of: 31 Desember/December Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (a) PT Bank Central Asia Tbk (a) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Cabang Indonesia (b) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Indonesia Branch (b) Citibank N.A. - Cabang Indonesia (c) Citibank N.A. - Indonesia Branch (c) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (d) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (d) PT Bank Commonwealth (e) PT Bank Commonwealth (e) PT Bank Mizuho Indonesia (q) PT Bank Mizuho Indonesia (q) Dolar Amerika Serikat PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (d) (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura (k) (2016: USD ; 2015: USD ) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Cabang Indonesia (b) (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited (sebelumnya The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd.) - Cabang Singapura (f) (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta (g) (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta dan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (h) (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) US Dollar PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (d) (2016: USD 66,766,546; 2015: USD 51,382,131; 2014: USD 116,551,897) Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Singapore Branch (k) (2016: USD 74,882,588; 2015: USD 99,679,204) The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Indonesia Branch (b) (2016: USD 30,541,505; 2015: USD 8,500,000; 2014: USD 8,500,000) Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited (previously The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd.) - Singapore Branch (f) (2016: USD 212,849,869; 2015: USD 124,191,837; 2014: USD 118,946,197) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. - Jakarta Branch (g) (2016: USD 345,882,765; 2015: USD 247,004,920; 2014: USD 207,448,742) The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. - Jakarta Branch and The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd (h) (2016: USD 9,961,570; 2015: USD 9,863,252; 2014: USD 8,808,520) 177

196 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued) 31 Desember/December Dolar Amerika Serikat Bank of America, N.A.; Cabang Tokyo (i) (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) US Dollar Bank of America, N.A., - Tokyo Branch (i) (2016: USD 70,000,000; 2015: USD 100,000,000; 2014: USD 60,000,000) Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation - Cabang Singapura (j) (2016: USD ; 2015: USD ; 2014: USD ) Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation - Singapore Branch (j) (2016: USD 42,340,986; 2015: USD 77,092,587; 2014: USD 67,280,665) Yen Jepang Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited - Cabang Singapura (f) (2016: JPY ; 2015: JPY ; 2014: JPY ) ING Bank N.V. - Cabang Tokyo dan Development Bank of Japan Inc. (l) (2016: JPY ; 2015: JPY ; 2014: JPY ) Deutsche Bank AG - Cabang Tokyo (m) (2016: JPY ; 2015: JPY ; 2014: JPY ) Mizuho Bank, Ltd dan Shinhan Bank Japan (n) (2016: JPY ; 2015: JPY ; 2014: JPY ) Mizuho Bank, Ltd dan Korea Development Bank (o) (2016: JPY ; 2015: JPY ; 2014: JPY ) The Norinchukin Bank - Cabang Singapura (p) (2016: JPY ; 2015: JPY ; 2014: JPY ) Japanese Yen Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited - Singapore Branch (f) (2016: JPY 998,143,263; 2015: JPY 4,302,919,209; 2014: JPY 9,211,630,592) ING Bank N.V. - Tokyo Branch and Development Bank of Japan Inc. (l) (2016: JPY 3,736,359,264; 2015: JPY 11,161,938,666; 2014: JPY 14,815,976,164) Deutsche Bank AG - Tokyo Branch (m) (2016: JPY 8,666,584,725; 2015: JPY 6,935,760,948; 2014: JPY 8,627,623,715) Mizuho Bank, Ltd and Shinhan Bank Japan (n) (2016: JPY 9,843,487,029; 2015: JPY 2,981,464,529; 2014: JPY 5,984,486,881) Mizuho Bank, Ltd and Korea Development Bank (o) (2016: JPY 7,994,835,092; 2015: JPY 15,983,811,792; 2014: JPY 19,971,691,680) The Norinchukin Bank - Singapore Branch (p) (2016: JPY 8,000,000,000; 2015: JPY 9,000,000,000; 2014: JPY 8,000,000,000) Jumlah Total 178

197 - PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued) No. Jumlah Fasilitas / Facility Amount Pemberi Pinjaman / Lender Tipe Fasilitas / Type of Facility Jaminan / Collateral Jangka Waktu Penarikan / Availability Period Jatuh Tempo / Maturity Pembayaran untuk Fasilitas- Fasilitas Jangka Panjang / Repayment for Long Term Facility a PT Bank Central Asia Tbk Modal kerja berulang / Revolving working capital Rp Rp Rp Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Cerukan/Overdraft Rp Rp Rp Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital Rp Rp Rp Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Berkisar antara/ranging from 31 Desember/ December Juni/June 2017 Berkisar antara/ Ranging from 6 Januari/January Desember/ December : Rp : Rp : Rp b The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Cabang Indonesia/ Indonesia Branch Modal kerja berulang / Revolving working capital Rp Rp Rp Jaminan perusahaan dari / Corporate Guarantee from Sumitomo Corporation Jepang / Japan Rp Rp Rp Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Rp Rp Rp Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Berkisar antara/ranging from 30 Juni/June Juni/June 2017 Berkisar antara/ Ranging from 14 Agustus/August Agustus/August : Rp c Citibank N.A. - Cabang Indonesia/ Indonesia Branch Modal kerja berulang / Revolving working capital USD USD USD Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) 10 Pebruari/February Pebruari/February 2017 Berkisar antara/ranging from 15 Mei/May Mei/May 2017 d PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Modal kerja berulang / Revolving working capital - USD USD Jaminan perusahaan dari / Corporate Guarantee from Sumitomo Corporation Jepang / Japan Berkisar antara/ranging from 11 Pebruari/February April/April 2017 Berkisar antara/ Ranging from 9 Januari/January Desember/December : USD : USD dan/and Rp : USD Modal kerja berulang / Revolving working capital USD Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital Rp Rp Rp Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured

198 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued) Jumlah Fasilitas / Facility Amount No. Pemberi Pinjaman / Lender Tipe Fasilitas / Type of Facility Jaminan / Collateral Jangka Waktu Penarikan / Availability Period Jatuh Tempo / Maturity Pembayaran untuk Fasilitas-Fasilitas Jangka Panjang / Repayment for Long Term Facility e PT Bank Commonwealth Modal kerja berulang / Revolving working capital - Rp Rp Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) 17 September/September Maret/March 2016 Telah jatuh tempo pada tanggal 4 Mei 2015/has been matured on 4 May 2015 f Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited - Cabang Singapura/ Singapore Branch Modal kerja berulang / Revolving working capital Modal kerja berulang / Revolving working capital USD USD USD Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured JPY JPY JPY Jaminan perusahaan dari / Corporate Guarantee from Sumitomo Corporation Jepang / Japan Berkisar antara/ranging from 30 September/September Maret/March 2017 Berkisar antara/ Ranging from 6 Januari/January Desember/December : USD dan/and JPY : USD dan/and JPY : USD dan/and JPY Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital USD USD USD Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured - JPY JPY Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured g The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta/ Jakarta Branch Modal kerja berulang / Revolving working capital USD USD USD Jaminan perusahaan dari / Corporate Guarantee from Sumitomo Corporation Jepang / Japan Berkisar antara/ranging from 28 Maret/March Maret/March 2017 Berkisar antara/ Ranging from 17 Pebruari/February April/April : USD : USD : USD Modal kerja berulang / Revolving working capital Rp Rp Rp Jaminan perusahaan dari / Corporate Guarantee from Sumitomo Corporation Jepang / Japan Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital USD USD USD Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7)

199 PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued) Jumlah Fasilitas / Facility Amount No. Pemberi Pinjaman / Lender Tipe Fasilitas / Type of Facility Jaminan / Collateral Jangka Waktu Penarikan / Availability Period Jatuh Tempo / Maturity Pembayaran untuk Fasilitas- Fasilitas Jangka Panjang / Repayment for Long Term Facility h The Bank of Tokyo- Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta dan/ Jakarta Branch and The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital USD USD USD Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Berkisar antara/ranging from 3 September/September Maret/March 2017 Berkisar antara/ Ranging from 16 Oktober/October Desember/December 2019 i Bank of America, N.A. - Cabang Tokyo/ Tokyo Branch Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital USD USD USD Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Berkisar antara/ranging from 26 Agustus/August Juli/July 2015 Berkisar antara/ Ranging from 8 Agustus/ August April/April : USD j Mitsubishi UFJ Trust and Banking Corporation - Cabang Singapura/Singapore Branch Modal kerja berulang / Revolving working capital Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital JPY USD JPY USD JPY USD Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Berkisar antara/ranging from 18 Januari/January September/September 2017 Berkisar antara/ Ranging from 8 Mei/May Juli/July : USD : USD : USD k Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura/ Singapore Branch Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital Modal kerja berulang / Revolving working capital USD USD USD Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Berkisar antara/ranging from 26 Januari/January Tidak ada jatuh tempo/ No expiry date Berkisar antara/ Ranging from 6 Pebruari/February Maret/March : USD l ING Bank N.V. - Cabang Tokyo dan/ and Development Bank of Japan Inc. Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital JPY JPY JPY Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Berkisar antara/ranging from 11 September/September Januari/January 2015 Akan jatuh tempo pada/ Will be matured on 3 Juli/July : JPY : JPY m Deutsche Bank AG - Cabang Tokyo/ Tokyo Branch Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital JPY JPY JPY Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Berkisar antara/ranging from 23 Januari/January Maret/March 2016 Berkisar antara/ Ranging from 3 Pebruari/February Maret/March : JPY : JPY : JPY

200 PT OTO MULTIARTHA PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued) Jumlah Fasilitas / Facility Amount No. Pemberi Pinjaman / Lender Tipe Fasilitas / Type of Facility Jaminan / Collateral Jangka Waktu Penarikan / Availability Period Jatuh Tempo / Maturity Pembayaran untuk Fasilitas- Fasilitas Jangka Panjang / Repayment for Long Term Facility n Mizuho Bank Ltd. dan / and Shinhan Bank Japan Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital JPY JPY JPY Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Berkisar antara/ranging from 22 Pebruari/February Juni/June 2016 Akan jatuh tempo pada/ Will be matured on 17 Juni/June : JPY : JPY : JPY o Mizuho Bank Ltd. dan / and Korea Development Bank Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital JPY JPY JPY Piutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 7)/ Consumer financing receivables (see Note 7) Berkisar antara/ranging from 28 Maret/March Maret/March 2015 Berkisar antara/ Ranging from 18 April/April Maret/March : JPY : JPY p The Norinchukin Bank - Cabang Singapura/ Singapore Branch Modal kerja berulang / Revolving working capital Modal kerja tidak berulang / Non-Revolving working capital JPY JPY JPY Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured JPY JPY JPY Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Berkisar antara/ranging from 30 September/September Juni/June 2017 Berkisar antara/ Ranging from 17 Januari/January Januari/January : JPY q PT Bank Mizuho Indonesia Modal kerja berulang / Revolving working capital Rp Jaminan perusahaan dari/ Corporate guarantee from Sumitomo Corporation Jepang/Japan Rp Tidak dijamin oleh apapun / Unsecured Berkisar antara/ranging from 31 Juli/July Desember/December 2017 Berkisar antara/ Ranging from 13 Januari/ January Januari/January

201 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan) 10. BORROWINGS (Continued) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tingkat suku bunga kontraktual setahun atas pinjaman yang diterima berkisar antara 0,97% - 11,25% (2015: 1,11% - 11,25%; 2014: 1,08% - 11,25%). Tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 diungkapkan di Catatan 4c. Seluruh perjanjian pinjaman di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain kecuali yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau Anggaran Dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian pinjaman dengan kreditur. Beban jasa penjaminan atas pinjaman yang diterima oleh Perseroan yang dijamin oleh jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diterbitkan oleh Sumitomo Corporation, Jepang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 masing-masing sebesar nihil, Rp 48 dan Rp 148, dan dicatat dalam akun jasa penjaminan sebagai bagian dari Biaya keuangan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (lihat Catatan 16 dan 22). Saldo pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dan Yen Jepang masing-masing sebesar USD dan JPY pada tanggal 31 Desember 2016, USD dan JPY pada tanggal 31 Desember 2015 dan USD dan JPY pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk bunganya, telah dilindung nilai dengan kontrak cross currency swap (lihat Catatan 11). Informasi mengenai jatuh tempo pinjaman yang diterima diungkapkan di Catatan 4d. For the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, the contractual interest rates per annum of borrowings ranged from 0.97% % (2015: 1.11% %; 2014: 1.08% %). Weighted average effective interest rate per annum as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was disclosed in Note 4c. All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as limitations to initiate merger or consolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or change its capital structure and/or Articles of Association without notification to/prior written approval from the creditors, and maintenance of certain agreed financial ratios. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company was in compliance with the aforementioned covenants in relation to the loan agreements with creditors. The guarantee fees on borrowings which were guaranteed by corporate guarantees issued by Sumitomo Corporation, Japan during the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014 amounted to nil, Rp 48 and Rp 148, respectively, and were recorded as guarantee fees under Financial charges in the statement of profit or loss and other comprehensive income (see Notes 16 and 22). The outstanding balance of borrowings denominated in US Dollars and Japanese Yen amounting to USD 859,808,051 and JPY 39,500,000,020 as of 31 December 2016, USD 722,382,131 and JPY 50,583,333,348 as of 31 December 2015 and USD 592,551,897 and JPY 67,033,333,352 as of 31 December 2014, respectively, including the interest, were hedged by cross currency swap contracts (see Note 11). Information in respect of maturities of borrowings was disclosed in Note 4d. 183

202 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INSTRUMEN DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO Perseroan mengadakan kontrak cross currency swap dengan tujuan lindung nilai atas risiko variabilitas pada arus kas yang ditimbulkan oleh kurs mata uang asing dan tingkat suku bunga atas pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dengan tingkat suku bunga mengambang. Nilai wajar dari instrumen derivatif yang ditetapkan sebagai lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut: Aset derivatif/ Derivative assets 31 Desember/December Kewajiban Aset Kewajiban Aset derivatif/ derivatif/ derivatif/ derivatif/ Derivative Derivative Derivative Derivative liabilities assets liabilities assets 11. DERIVATIVE INSTRUMENT HELD FOR RISK MANAGEMENT The Company entered into cross currency swap contracts to hedge the risks of variability in cash flows arising from foreign exchange rates and interest rates on its borrowings denominated in foreign currencies which bear floating interest rates. The fair values of derivatives designed as cash flow hedges were as follows: Kewajiban derivatif/ Derivative liabilities Kontrak cross currency swap Cross currency swap contracts PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ) ) (6.199) PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd. - Cabang Jakarta ( ) (9.220) (79.810) UFJ, Ltd. - Jakarta Branch The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Banking Corporation Ltd. - Cabang Indonesia (31.154) (30.855) ( ) Indonesia Branch PT Bank DBS Indonesia (45.809) (3.224) (29.140) PT Bank DBS Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia (63.008) (47.320) ( ) Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia - -) - (3.773) - (29.658) PT Bank Mizuho Indonesia Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia (37.529) (27.480) (78.111) Deutsche Bank AG - Indonesia Branch Jumlah ( ) ( ) ( ) Total Nilai nosional cross currency swap adalah sebagai berikut: The notional amount of cross currency swaps was as follows: Jumlah nosional (dalam mata uang asli)/ Notional amount (in original currency) Mata uang/ 31 Desember/December Currency Kontrak pembelian cross Currency swap Cross currency swap purchase contracts Akan diterima USD To be received JPY Akan dibayar IDR To be paid Suku bunga kontrak cross currency swap di atas dipertukarkan setiap triwulan dan semester. Periode kontrak cross currency swap berkisar antara bulan. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, sisa periode kontrak cross currency swap masing-masing berkisar antara 1-36 bulan, 1-42 bulan, dan 1-39 bulan. Perseroan juga menyetujui untuk membayar bunga dengan tingkat suku bunga tetap rata-rata setahun untuk mata uang Rupiah yang berkisar antara 8,30% - 13,30% (2015: 6,34% - 13,30%; 2014: 6,34% - 11,50%) dan menerima bunga dengan tingkat suku bunga mengambang baik untuk mata uang Dolar Amerika Serikat ataupun mata uang Yen Jepang dengan berpatokan pada LIBOR ditambah dengan tingkat margin yang berkisar antara 0,90% - 1,80% (2015: LIBOR ditambah dengan tingkat margin yang berkisar antara 0,90% - 1,80%; 2014: LIBOR atau SIBOR atau TIBOR ditambah dengan tingkat margin yang berkisar antara 0,90% - 2,00%). The interest rate of the above cross currency swap contracts are exchanged on a quarterly and semiannually basis. The contract period of cross currency swap contracts ranged between months. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the remaining contract period of cross currency swap contracts ranged between 1-36 months, 1-42 months, and 1-39 months, respectively. The Company agreed to pay interest at an average fixed rate per annum ranging from 8.30% % (2015: 6.34% %; 2014: 6.34% %) for Rupiah currency, and receive interest with a floating rate either for US Dollar currency or Japanese Yen with benchmark on LIBOR plus margin which ranged from 0.90% % (2015: LIBOR plus margin which ranged from 0.90% %; 2014: LIBOR or SIBOR or TIBOR plus margin which ranged from 0.90% %). 184

203 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INSTRUMEN DERIVATIF UNTUK TUJUAN MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan) Perubahan keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas yang merupakan bagian efektif dari akumulasi perubahan bersih nilai wajar instrumen lindung nilai arus kas yang terkait dengan transaksi lindung nilai yang belum mempengaruhi laba rugi pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 11. DERIVATIVE INSTRUMENT HELD FOR RISK MANAGEMENT (Continued) The movement of the cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flows hedges which was the effective portion of the cumulative net change in the fair value of cash flows hedging instruments related to hedged transactions that have not yet affected the profit or loss as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was as follows: Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan ) ) (63.914) Balance, beginning of the year - before deferred income tax Bagian efektif dari perubahan nilai wajar ( ) ) ( ) Effective portion of changes in fair value Jumlah yang ditransfer ke laba rugi ) ) ) Amounts transferred to profit or loss Jumlah - sebelum pajak penghasilan tangguhan (75.417) ) ) Total - before deferred income tax Aset pajak tangguhan (lihat Catatan 20e) ) (72.008) (32.672) Deferred tax assets (see Note 20e) Saldo, akhir tahun (56.563) ) ) Balance, end of the year 12. MODAL SAHAM 12. SHARE CAPITAL Berdasarkan akta notaris No. 31 tanggal 19 Januari 2016 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak saham (53,71%) dari Sumitomo Corporation, Jepang kepada PT Summit Auto Group. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam database Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH tanggal 19 Januari Berdasarkan akta No. 21 tanggal 15 Pebruari 2016 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perseroan mengambil keputusan-keputusan, antara lain, sebagai berikut: - Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp [ saham dengan nilai nominal sebesar Rp (dalam Rupiah penuh) per saham] menjadi Rp [ saham Seri A dan saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp (dalam Rupiah penuh) per saham]. Sehingga komposisi saham menjadi PT Sinar Mas Multiartha, Tbk sebesar saham Seri A, PT Summit Auto Group sebesar saham Seri B, Sumitomo Corporation sebesar saham Seri B dan PT Sumitomo Indonesia sebesar saham Seri B. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH Tahun 2016 tanggal 16 Pebruari Based on notarial deed No. 31 dated 19 January 2016 of Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notary public in Jakarta, the Company s shareholder approved the transfer of rights on the Company s shares consisting of 212,996,982 shares (53.71%) from Sumitomo Corporation, Japan to PT Summit Auto Group. This change was received and recorded in the database of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH dated 19 January Based on notarial deed No. 21 dated 15 February 2016 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary public in Jakarta, the Company s shareholders resolved, among others, the following: - Agreed to increase the Company s issued and paid up share capital from Rp 396,599 [396,599,000 shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 535,905 [139,306,099 Series A and 396,599,000 Series B shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share]. Thereby, the composition of shares became PT Sinar Mas Multiartha, Tbk amounted to 139,306,099 of Series A, PT Summit Auto Group amounted to 232,826,942 of Series B, Sumitomo Corporation amounted to 124,112,158 of Series B and PT Sumitomo Indonesia amounted to 39,659,900 of Series B. The increase in the Company s issued and paid up share capital was informed and received by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-AH Year 2016 dated 16 February

204 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. MODAL SAHAM (Lanjutan) 12. SHARE CAPITAL (Continued) Berdasarkan akta notaris No. 9 tanggal 8 Maret 2016 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notaris di Jakarta, para pemegang saham Perseroan menyetujui pengalihan hak atas saham Perseroan sebanyak saham (23,16%) dari Sumitomo Corporation, Jepang dan saham (7,40%) dari PT Sumitomo Indonesia ke Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat dalam database Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH Tahun 2016 tanggal 8 Maret Berdasarkan akta No. 39 tanggal 22 Maret 2016 yang dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perseroan mengambil keputusan-keputusan, antara lain, sebagai berikut: - Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari Rp [ saham dengan nilai nominal sebesar Rp (dalam Rupiah penuh) per saham] menjadi Rp [ saham Seri A dan saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp (dalam Rupiah penuh) per saham]. - Menyetujui peningkatan modal saham untuk ditempatkan dan disetor untuk PT Summit Auto Group sebesar Rp [ saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp (dalam Rupiah penuh) per saham] dan untuk Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebesar Rp [ saham Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp (dalam Rupiah) per saham]. Sehingga komposisi saham menjadi PT Sinar Mas Multiartha Tbk sebesar saham Seri A, PT Summit Auto Group sebesar saham Seri B, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation sebesar saham Seri B. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan telah diberitahukan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH Tahun 2016 tanggal 22 Maret Saham seri A adalah jenis saham preferen sedangkan saham seri B adalah jenis saham biasa. Pemegang saham seri A berhak untuk menerima dividen nonkumulatif lebih dahulu dari pemegang saham klasifikasi lain dalam jumlah yang akan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, modal dasar Perseroan berjumlah Rp [ saham dengan nilai nominal sebesar Rp (dalam Rupiah penuh) per saham], di mana Rp (2016) dan Rp (2015 dan 2014) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham. Based on notarial deed No. 9 dated 8 March 2016 of Aryanti Artisari, S.H., M.KN, notary public in Jakarta, the Company s shareholder approved the transfer of rights on the Company s shares consisting of 124,112,158 shares (23.16%) from Sumitomo Corporation, Japan and 39,659,900 shares (7.40%) from PT Sumitomo Indonesia to Sumitomo Mitsui Banking Corporation. This change was received and recorded in the database of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Letter No. AHU-AH Year 2016 dated 8 March Based on notarial deed No. 39 dated 22 March 2016 of Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., notary public in Jakarta, the Company s shareholders resolved, among others, the following: - Agreed to increase the Company s issued and paidup share capital from Rp 535,905 [535,905,099 shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share] to Rp 928,707 [139,306,099 Series A and 789,401,225 Series B shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share]. - Agreed that the increase in issued and paid-up share capital was issued to PT Summit Auto Group of Rp 230,598 [230,598,012 Series B shares at par value of Rp 1,000 (in whole rupiah) per share] and Sumitomo Mitsui Banking Corporation of Rp 162,204 [162,204,213 Series B shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share]. Thereby, the composition of shares became PT Sinar Mas Multiartha, Tbk amounted to 139,306,099 of Series A, PT Summit Auto Group amounted to 463,424,954 of Series B, and Sumitomo Mitsui Banking Corporation amounted to 325,976,271 of Series B. The increase in the Company s issued and paid-up share capital was informed and received by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-AH Year 2016 dated 22 March Series A shares are preference shares while series B shares are common shares. The shareholders of series A shares are entitled to receive a non-cumulative dividend earlier than other shareholders in the amount that will be determined by General Meeting of Shareholder. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company s authorized share capital amounted to Rp 1,500,000 [1,500,000,000 shares at par value of Rp 1,000 (in whole Rupiah) per share], of which Rp 396,599 (2015 and 2014) and Rp 928,707 (2016) had been issued and fully paid-up by the shareholders. 186

205 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. MODAL SAHAM (Lanjutan) 12. SHARE CAPITAL (Continued) Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2016, 2015, dan 2014 adalah sebagai berikut: The details of the shares ownership of the Company as of 31 December 2016, 2015, and 2014 were as follows: Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and paid-up 31 Desember/December 2016 Persentase kepemilikan/ Percentage of Jumlah modal disetor/ Total paid-up Pemegang saham/ Shareholders Seri/Series A Seri/Series B ownership share capital % PT Sinar Mas Multiartha Tbk , PT Summit Auto Group , Sumitomo Mitsui Banking Corporation , Jumlah/Total , Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares 31 Desember/December 2015 dan/and 2014 Persentase kepemilikan/ Percentage of Jumlah modal disetor/ Total paid-up Pemegang saham/ Shareholders issued and paid-up ownership share capital % PT Sumitomo Indonesia , PT Summit Auto Group , Sumitomo Corporation, Jepang/Japan , Jumlah/Total , Berdasarkan Keputusan Edaran Para Pemegang Saham PT Oto Multiartha tanggal 11 Pebruari 2016, pemegang saham setuju untuk mengumumkan dan membagikan dividen kas sebesar Rp Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) Perseroan pada tanggal 22 Juni 2016, para pemegang setuju untuk membagikan dividen kas sebesar Rp di Based on the Unanimous Circular Resolution of the Shareholders of PT Oto Multiartha on 11 February 2016, the shareholders approved to declare and distribute cash dividends amounting to Rp 3,639,319. Based on the Company s Annual General Meeting of Shareholders ( AGMS ) dated 22 June 2016, the shareholders approved to distribute cash dividends of Rp 12,648 in CADANGAN UMUM 13. GENERAL RESERVE Cadangan umum dibentuk sesuai dengan Undangundang Republik Indonesia No. 1/1995 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas yang berlaku efektif sejak tanggal 16 Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk membentuk cadangan umum dengan jumlah minimum 20% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor. Tidak ada batas waktu pembentukan cadangan ini. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 26 Mei 2009, para pemegang saham Perseroan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar 19,58% dari laba bersih tahun 2008, yaitu sejumlah Rp Berdasarkan RUPS Perseroan tanggal 22 Juni 2016, para pemegang saham Perseroan menyetujui pembentukan cadangan umum sebesar 27,12% dari laba bersih tahun 2015, yaitu sejumlah Rp The general reserve was provided in relation with the Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 which had been replaced with the Law No. 40/2007 effective on 16 August 2007, regarding the Limited Liability Company, which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to at least 20% of the issued and paid up share capital. There is no time line specified over which this amount should be provided. Based on The General Meeting of Shareholders dated 26 May 2009, the Company s shareholders approved the appropriation of 19.58% of 2008 net income, amounting to Rp 79,320. Based on the Company s AGMS dated 22 June 2016, the Company s shareholders approved the appropriation of 27.12% of 2015 net income, amounting to Rp 106,

206 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. TAMBAHAN MODAL DISETOR 14. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 terdiri dari: The additional paid-in capital as of 31 December 2016, 2015 and 2014 consisted of: Kelebihan modal disetor di atas nilai nominal saham yang diterbitkan Capital paid-in excess par value of the shares issued Lain-lain Others PENDAPATAN 15. INCOME Pendapatan pembiayaan konsumen Consumer financing income Pendapatan sewa dari sewa operasi Lease income on operating lease Komisi dari perusahaan asuransi Commission from insurance company Pendapatan denda Penalty income Jasa administrasi Administration fee Penerimaan/pemulihan kembali atas piutang yang telah dihapusbukukan Collection/recovery collection of receivables which were written-off Jasa penagihan (lihat Catatan 23) Collection fee (see Note 23) Jumlah Total Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, amortisasi biaya transaksi yang diakui sebagai pengurang dari pendapatan pembiayaan konsumen adalah masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak ada pendapatan lain-lain yang diterima Perseroan dari satu pihak, yang telah melebihi 10% dari jumlah pendapatan. For the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, the amortization of transaction costs recognized as a reduction to consumer financing income amounting to Rp 793,448, Rp 759,149 and Rp 675,156, respectively. For the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, there was no other income received by the Company from a counterparty, which exceeded 10% of total revenue. 16. BIAYA KEUANGAN 16. FINANCIAL CHARGES Pinjaman yang diterima Borrowings Pihak berelasi Related parties Pihak ketiga Third parties Jasa penjaminan (lihat Catatan 10 dan 22) Guarantee fees (see Notes 10 and 22) Pihak berelasi Related parties Utang obligasi Bonds payable Lain-lain Others Jumlah Total Beban bunga termasuk amortisasi beban provisi yang dibayar dimuka dan jasa penjaminan sehubungan dengan pinjaman yang diterima Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 masingmasing sebesar Rp dan nihil (2015: masingmasing sebesar Rp dan Rp 48; 2014: masingmasing sebesar Rp dan Rp 148). Interest expense included amortization of upfront fees and guarantee fees related to the Company s borrowings for the year ended 31 December 2016 amounting to Rp 88,016 and nil, respectively (2015: Rp 65,281 and Rp 48, respectively; 2014: Rp 53,991 and Rp 148, respectively). 188

207 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 17. GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 17. SALARIES AND EMPLOYEES BENEFITS Gaji dan tunjangan Salaries and allowance Imbalan pasca-kerja karyawan (lihat Catatan 19) Post-employment benefits (see Note 19) Jumlah Total Lihat Catatan 22 untuk gaji dan tunjangan yang diberikan kepada personil manajemen kunci. Refer to Note 22 for salaries and benefits given to key management personnel. 18. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 18. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Iklan dan promosi Advertising and promotions Penyusutan aset tetap (lihat Catatan 8) Depreciation of fixed assets (see Note 8) Registrasi dan perijinan Taxes and licenses Perlengkapan kantor Office supplies Sewa kantor Office rental Transportasi dan perjalanan Transportation and traveling Jasa konsultan Consultancy fees Perbaikan dan perawatan Repairs and maintenance Komunikasi Communication Pelatihan dan pendidikan Training and development Representasi dan jamuan Representation and entertainment Listrik dan air Electricity and water Lain-lain Others Jumlah Total Termasuk dalam beban umum dan administrasi - lainlain adalah beban keamanan dan beban administrasi bank. General and administrative expenses - others include security expense and bank administration expense. 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 19. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS Sejak 19 Juni 2000, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia. Pada tanggal 12 Desember 2001, Perseroan telah menunjuk PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia (AJALI) untuk sebagian karyawan tetap yang telah memenuhi syarat dalam mengelola program dana pensiun Perseroan. Iuran pensiun yang ditanggung oleh Perseroan berkisar antara 1,5% sampai dengan 13% dan yang ditanggung oleh karyawan berkisar antara 1% sampai dengan 7%, masing-masing dari gaji pokok bulanan karyawan. Effective 19 June 2000, the Company established a defined-benefits pension plan covering all of its qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee s retirement, disability or death. On 12 December 2001, the Company appointed PT Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia (AJALI) to manage its retirement plan for certain qualified permanent employees. Contributions are funded by the Company s contributions at rates ranging from 1.5% to 13% and the employees contributions at rates ranging from 1% to 7%, of the employees basic monthly salaries. 189

208 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Iuran pensiun sehubungan dengan program pensiun di atas yang dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain masing-masing sebesar Rp 3.288, Rp dan Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari Beban gaji dan tunjangan karyawan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama Perseroan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja. Liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 dihitung oleh aktuaris independen, PT Towers Watson Purbajaga, dalam laporannya masing-masing tertanggal 1 Pebruari 2017, 29 Pebruari 2016 dan 16 Pebruari 2015 dengan menggunakan metode projected-unit-credit. Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan liabilitas imbalan pascakerja pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 19. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) Contributions to the above-mentioned retirement plan amounting to Rp 3,288, Rp 3,183 and Rp 3,194 for the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, respectively, were presented as part of Salaries and employees benefits in the statements of profit or loss and other comprehensive income. In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations and the Company s Collective Labor Agreement, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees compensation at termination or retirement. The obligation for post-employment benefits as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was calculated by an independent actuary, PT Towers Watson Purbajaga, in their reports dated 1 February 2017, 29 February 2016 and 16 February 2015, respectively, using the projected-unit-credit-method. The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for postemployment benefits as of 31 December 2016, 2015 and 2014 were as follows: Tingkat diskonto per tahun 8,25% 9,00% 8,00% Annual discount rate Tingkat kenaikan penghasilan pokok per tahun 10,00% 10,00% 8,00% Annual basic salary growth rate Pada tanggal 31 Desember 2016, durasi rata-rata tertimbang atas liabilitas imbalan pasca-kerja adalah 11,82 tahun (2015: 11,66 tahun; 2014: 11,78 tahun). Tingkat diskonto digunakan dalam penentuan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat suku bunga dari obligasi negara berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan. Asumsi kenaikan penghasilan di masa yang akan datang memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dari tanggal penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat kenaikan penghasilan secara umum ditentukan dengan menggunakan penyesuaian inflasi pada tarif gaji, dan dengan mempertimbangkan masa kerja. As of 31 December 2016, the weighted-average duration of the defined benefit obligation was years (2015: years; 2014: years). The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are traded in active capital markets at the reporting date. The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date through the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales, and by taking account of the length of service. 190

209 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Tabel berikut mencerminkan saldo liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal pelaporan, serta perubahan liabilitas, dan beban yang diakui selama tahun 2016, 2015 dan 2014: 19. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) The following table reflects the balance of the obligation for post-employment benefits as of the reporting dates, as well as the movements in the obligation, and the expense recognized during 2016, 2015 and 2014: Perubahan liabilitas imbalan pascakerja: Movement in the obligation for postemployment benefits: Liabilitas imbalan pasca-kerja, awal tahun ) Obligation for post-employment benefits, beginning of year Dampak penerapan PSAK No. 24 (revisi 2013) ) Effect an adoption of PSAK No. 24 (2013 revision) Termasuk dalam laba rugi: Included in profit or loss: - Beban jasa kini ) 9.086) 6.911) - Current service cost - Beban jasa lalu -) (927) -) - Past service cost - Beban bunga ) 6.477) 5.164) - Interest cost - Transfer liabilitas dari/ke pemegang saham dan pihak berelasi lainnya 1.268) 892) -) - Transferred liabilities from/to the shareholder and other related party - Penyesuaian lain-lain -) -) (3.757) - Other adjustments Termasuk dalam pendapatan komprehensif lain: - Kerugian aktuaria dari perubahan asumsi keuangan ) ) ) - Keuntungan aktuaria dari perubahan penyesuaian yang timbul (2.099) (5.662) (4.447) - Kerugian aktuaria dari perubahan asumsi demografi 2.012) -) -) Included in other comprehensive income: - Actuarial loss from changes in financial assumptions - Actuarial gain from changes in experience adjustment - Actuarial loss from changes in demographic assumption Lain-lain: Others: - Pembayaran manfaat (7.191) (1.352) (308) - Benefits paid Liabilitas imbalan pasca-kerja, akhir tahun ) ) ) Obligation for post-employment benefits, end of year Tabel di bawah merupakan informasi historis nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan dan perubahan penyesuaian yang timbul pada liabilitas program: The following table represents the historical information of the Company s present value of obligation for postemployment benefits and experience adjustment arising on plan liabilities: 31 Desember/December Nilai kini dari liabilitas imbalan pasca-kerja ( ) ( ) (81.687) (61.736) (45.775) Perubahan penyesuaian yang timbul pada liabilitias program (2.099) (5.662) (4.447) ) 2.960) Present value of obligation for postemployment benefits Experience adjustment arising on plan liabilities Perseroan berencana untuk membayar kontribusi untuk program imbalan pasti sebesar Rp di tahun Analisa sensitivitas Pada tanggal 31 Desember 2016, perubahan terhadap salah satu asumsi aktuaria, dengan anggapan asumsi yang lain konstan, akan berdampak kepada liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan seperti tabel di bawah: Kenaikan/ Increase 1% The Company expect to pay Rp 2,907 in contributions to defined benefit plans in Sensitivity analysis As of 31 December 2016, the changes to one of the relevant actuarial assumptions, holding other assumptions constant, would have affected the Company obligation for post-employment benefits as shown on the table below: Penurunan/ Decrease 1% Tingkat diskonto (15.385) ) Discount rate Tingkat kenaikan gaji yang akan datang ) (16.818) Future salary increase rate 191

210 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan) Meskipun analisa tidak mempertimbangkan distribusi penuh arus kas seperti yang direncanakan, tabel di atas menunjukkan sensitivitas dari asumsi tersebut. 19. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued) Although the analysis does not take account of the full distribution of cash flows expected under the plan, it does provide an approximation of the sensitivity of the assumption shown. 20. PERPAJAKAN 20. TAXATION a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes Klaim pengembalian pajak (lihat Catatan 20g) Claims for tax refund (see Note 20g) Jumlah Total b. Utang pajak penghasilan b. Income tax payable Pajak penghasilan: Income taxes: Pasal Article 25 Pasal Article 29 Jumlah Total c. Beban pajak Perseroan terdiri dari: c. The Company s income tax expense consisted of the following: Pajak kini ) ) ) Current tax Pajak tangguhan: Deferred tax: - Pembentukan dan pemulihan - Origination and reversal of perbedaan temporer (8.516) (6.410) (8.946) temporary difference Jumlah ) ) ) Total d. Pajak kini d. Current income tax Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba kena pajak pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Reconciliation between accounting income before tax, as shown in the statements of profit or loss and other comprehensive income, and taxable income as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was as follows: Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan ) ) ) Accounting income before tax Perbedaan temporer: Temporary differences: Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali 6.512) 7.164) 6.969) Allowance for impairment losses on receivables from collateralized vehicles Liabilitas imbalan pasca-kerja ) ) 8.687) Obligation for post-employment benefits Penyusutan aset tetap (18.252) (6.680) (3.087) Depreciation of fixed assets Beban bonus ) ) 7.509) Bonus expense Beban promosi untuk dealer ) (1.753) ) Promotion expense for dealer ) ) ) 192

211 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (Lanjutan) 20. TAXATION (Continued) d. Pajak kini (Lanjutan) d. Current income tax (Continued) Perbedaan permanen: Permanent differences: Beban bunga 7.044) 7.373) 6.821) Interest expenses Beban umum dan administrasi ) (26.272) 5.173) General and administrative expenses Pendapatan bunga (24.084) (36.266) (34.231) Interest income Beban lain-lain -) -) 3.086) Other expenses ) (2.621) (19.151) Laba kena pajak ) ) ) Taxable income Perhitungan beban pajak kini non-final dan utang pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: The non-final current income tax expense and income tax payable as of 31 December 2016, 2015 and 2014 were computed as follows: Rincian beban pajak kini: The details of current income tax expense: 25% x Rp (2015: Rp ; 25% x Rp 651,568 (2015: Rp 545,450; 2014: Rp ) ) ) ) 2014: Rp 424,170) Jumlah beban pajak kini ) ) ) Total current income tax expense Dikurangi pajak dibayar dimuka: Less prepaid income taxes: Pajak penghasilan pasal 25 (92.225) (70.449) (46.518) Income tax article 25 Pajak penghasilan pasal 23 (4.717) (3.937) (3.596) Income tax article 23 Jumlah (96.942) (74.386) (50.114) Total Utang pajak penghasilan yang berasal dari kurang bayar pajak penghasilan atas biaya transaksi terkait dengan pemberian pembiayaan konsumen (termasuk denda) tahun: Income tax payable arising from income tax underpayments on transaction costs directly attributable to origination of consumer financing accounts (including penalties) for years: ) -) ) ) 265) 9.516) ) 60) 2.952) ) 325) ) Utang pajak penghasilan ) ) ) Income tax payable Jumlah laba kena pajak Perseroan tahun 2016 sebesar Rp telah sesuai dengan perhitungan yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Perseroan tahun Jumlah laba kena pajak tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp dan Rp telah sesuai dengan SPT tahun 2015 dan Berdasarkan Surat Himbauan dari Kantor Pajak, Perseroan telah melakukan pembetulan atas SPT tahun 2012 di bulan Pebruari 2014 sehubungan dengan kurang bayar pajak penghasilan atas biaya transaksi terkait dengan pemberian pembiayaan konsumen (termasuk denda) tahun 2009, 2010 dan Pada bulan Mei 2015, Perseroan telah membayar kurang bayar pajak penghasilan atas biaya transaksi terkait dengan pemberian pembiayaan konsumen (termasuk denda) tahun 2012, 2010, dan 2009 sebesar Rp The Company s 2016 taxable income of Rp 651,568 agreed with the tax calculation which will be reported in the Company s 2016 Annual Corporate Income Tax Return. The 2015 and 2014 taxable income of Rp 545,450 and Rp 424,170, respectively, agreed with total taxable income reported in the Company s 2015 and 2014 Annual Corporate Income Tax Returns. Based on the Notification Letter from the Tax Office, the Company had revised the 2012 Corporate Income Tax Return in February 2014 regarding income tax underpayments on transaction costs directly attributable to origination of consumer financing accounts (including penalties) for years 2009, 2010 and In May 2015, the Company had paid the underpayments on transaction costs directly attributable to origination of consumer financing accounts (including penalties) for years 2012, 2010, and 2009 amounted to Rp 22,

212 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (Lanjutan) 20. TAXATION (Continued) e. Pajak tangguhan e. Deferred income tax Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perseroan adalah sebagai berikut: 1 Januari/ January 2016 Diakui pada laba rugi/ Recognized in profit or loss Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income The details of the Company s deferred tax assets and liabilities were as follows: 31 Desember/ December 2016 Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali 5.178) 1.628) ) Deferred tax assets (liabilities): Allowance for impairment losses on receivables from collateralized vehicles Obligation for post - employment Liabilitas imbalan pasca-kerja ) 4.254) ) benefits (Keuntungan) kerugian kumulatif Cumulative (gain) losses on atas instrumen derivatif untuk derivative instruments for cash lindung nilai arus kas - bersih (72.008) -) ) flows hedges - net Beban promosi untuk dealer yang masih harus dibayar ) 4.314) ) Accrued promotion for dealer Aset tetap (4.186) (4.563) - (8.749) Fixed assets Beban bonus yang masih harus dibayar 5.060) 2.883) ) Accrued bonus Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih (24.037) 8.516) ) 1 Januari/ January 2015 Diakui pada laba rugi/ Recognized in profit or loss Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income 31 Desember/ December 2015 Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali 3.387) 1.791) -) 5.178) Deferred tax assets (liabilities) - net Deferred tax assets (liabilities): Allowance for impairment losses on receivables from collateralized vehicles Obligation for post - employment Liabilitas imbalan pasca-kerja ) 3.544) 5.676) ) benefits (Keuntungan) kerugian kumulatif Cumulative (gain) losses on atas instrumen derivatif untuk derivative instruments for cash lindung nilai arus kas - bersih (32.672) -) (39.336) (72.008) flows hedges - net Beban promosi untuk dealer yang masih harus dibayar ) (438) -) ) Accrued promotion for dealer Aset tetap (2.516) (1.670) -) (4.186) Fixed assets Beban bonus yang masih harus dibayar 1.877) 3.183) -) 5.060) Accrued bonus Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih 1 Januari/ January ) 6.410) (33.660) (24.037) Diakui pada laba rugi/ Recognized in profit or loss Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income 31 Desember/ December 2014 Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali 1.645) 1.742) -) 3.387) Deferred tax assets (liabilities) - net Deferred tax assets (liabilities): Allowance for impairment losses of receivables from collateralized vehicles Obligation for post - employment Liabilitas imbalan pasca-kerja ) 2.172) 2.816) ) benefits (Keuntungan) kerugian kumulatif Cumulative (gain) losses on atas instrumen derivatif untuk derivative instruments for cash lindung nilai arus kas - bersih ) -) (48.651) (32.672) flows hedges - net Beban promosi untuk dealer yang masih harus dibayar 8.788) 3.927) -) ) Accrued promotion for dealer Aset tetap (1.744) (772) -) (2.516) Fixed assets Beban bonus yang masih harus dibayar -) 1.877) -) 1.877) Accrued bonus Aset (liabilitas) pajak tangguhan - bersih ) 8.946) (45.835) 3.213) Deferred tax assets (liabilities) - net 194

213 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. PERPAJAKAN (Lanjutan) 20. TAXATION (Continued) e. Pajak tangguhan (Lanjutan) e. Deferred income tax (Continued) Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Reconciliation between accounting income before tax multiplied by the prevailing tax rates and income tax expense as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was as follows: Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan ) Accounting income before tax Dikurangi: pendapatan bunga yang telah Interest income already subjected to dikenakan pajak penghasilan final - - (34.231) final income tax ) Beban pajak atas dasar tarif pajak yang berlaku: Income tax expense at prevailing tax rates: 25% x Rp (2015: Rp ; 2014: Rp ) ) 25% x Rp 606,415 (2015: Rp 522,432; ) 2014: Rp 373,306) Jumlah ) ) Total Pengaruh pajak atas perbedaan permanen (655) Tax effect on permanent differences Pajak penghasilan badan non-final ) Non-final corporate income tax expense Pajak final dari pendapatan bunga - -) Final tax on interest income Beban pajak ) Income tax expense f. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perseroan melaporkan/menyetorkan pajak yang terutang berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku. f. Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of selfassessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations. g. Pada tahun 2012, sehubungan dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan tahun fiskal 2011 sebesar Rp , pajak-pajak Perseroan tahun 2011 telah diperiksa oleh fiskus. Pada tanggal 25 April 2013, Perseroan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Penghasilan Badan, pajak penghasilan pasal 21, 23, 26, 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) masing-masing sebesar Rp , Rp 2.976, Rp 4.986, Rp 22, Rp 254 dan Rp Perseroan telah menyetujui sebagian dari hasil pemeriksaan tersebut sejumlah Rp yang telah dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi - lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp dan beban pajak kini sebesar Rp Perseroan telah melunasi seluruh SKPKB (termasuk denda) sebesar Rp pada bulan Mei Atas sisanya, Perseroan mengajukan surat keberatan pada tanggal 22 Juli 2013 yang dicatat sebagai klaim pengembalian pajak. Pada bulan Juli 2014, Perseroan menerima surat pemberitahuan dari kantor pajak. Berdasarkan surat tersebut, kantor pajak menolak keberatan Perseroan baik untuk Pajak Penghasilan Badan dan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ). Pada 25 September 2014, Perseroan telah mengajukan banding ke pengadilan pajak dan dapat menyetujui Rp yang telah dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi - lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, Perseroan masih menunggu keputusan dari pengadilan pajak. g. In 2012, in relation with the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2011 amounting to Rp 60,601, the Company s 2011 taxes have been audited by the tax office. On 25 April 2013, the Company received tax underpayment letter of Corporate Income Tax, income tax articles 21, 23, 26, 4(2) and Value Added Tax ( VAT ) amounting to Rp 39,051, Rp 2,976, Rp 4,986, Rp 22, Rp 254 and Rp 181,226, respectively. The Company partially agreed to the result of the audit totaling Rp 98,099 which had been recorded as part of general and administrative expenses - others for the year ended 31 December 2013 amounted to Rp 8,290 and current tax expense amounted to Rp 89,809. The Company had paid all taxes underpayment (including penalties) amounted to Rp 228,515 in May For the remaining amount, the Company filed the objection letter on 22 July 2013 which was recorded as claim for tax refund. In July 2014, the Company received the notification letters from the tax office. Based on the letters, the tax office rejected the Company s objection for both Corporate Income Tax and Value Added Tax. On 25 September 2014, the Company filed an appeal to the tax court and could accept Rp 3,086 which had been recorded as general and administration expenses - others for the year ended 31 December As of 31 December 2016, the Company is still waiting for the decision from the tax court. 195

214 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. LABA PER SAHAM 21. EARNINGS PER SHARE Laba bersih Net income Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar Weighted average number of outstanding shares Laba per saham - dasar (dalam Rupiah penuh) Basic earnings per share (in whole Rupiah) Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan tidak memiliki instrumen yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar. 22. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Sifat hubungan Personil manajemen kunci terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kompensasi personil manajemen kunci Perseroan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 terdiri dari imbalan kerja jangka pendek masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak ada imbalan pasca-kerja yang diberikan kepada personil manajemen kunci. Rincian sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company did not have instruments which could potentially become common shares. Consequently, the dilutive earnings per share is the same as basic earnings per share. 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Nature of relationship Key management personnel consist of the Company s Board of Commissioners and Directors. Compensation for key management personnel for the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014 comprised of short-term employee benefits amounted to Rp 20,110, Rp 15,976 and Rp 16,440, respectively. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, there were no post-employment benefits that have been recorded for key management personnel. The details of the relationship with related parties as of 31 December 2016, 2015 and 2014 were as follows: Pihak berelasi/related party Jenis hubungan/nature of relationship Jenis Transaksi/Type of Transactions PT Summit Auto Group ( SAG ) Pemegang saham/shareholder Piutang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, pendapatan sewa dari sewa operasi dan beban umum dan administrasi/ Other receivables, accrued expenses, lease income from operating lease and general and administrative expenses PT Sinar Mas Multiartha Tbk Pemegang saham/shareholder - Sumitomo Mitsui Banking Corporation Pemegang saham/shareholder - Sumitomo Corporation, Japan PT Summit Oto Finance PT Bank Sinar Mas Tbk Pemegang saham akhir/ultimate shareholder Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Beban yang masih harus dibayar, biaya keuangan dan beban umum dan administrasi/accrued expenses, financial charges and general and administrative expenses Piutang lain-lain, pendapatan sewa dari sewa operasi dan pendapatan denda/other receivables, lease income from operating lease and penalty income Kas di bank, liabilitas lain-lain, pendapatan lain-lain, biaya keuangan dan beban umum dan administrasi/cash in bank, other liabilities, other income, financial charges, and general and administrative expenses 196

215 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 22..SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Sifat hubungan (Lanjutan) 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Nature of relationship (Continued) Pihak berelasi/related party Jenis hubungan/nature of relationship Jenis Transaksi/Type of Transactions PT Asuransi Sinar Mas PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Sumitomo Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura/Singapore Branch Sumitomo Mitsui Auto Service ( SMAS ) PT SMFL Leasing Indonesia PT Summitmas Property Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company Mempunyai pemegang saham atau manajemen yang sama dengan Perseroan/ Have the same shareholders or management with those of the Company - Kas di bank, deposito berjangka, piutang lain-lain, liabilitas lain-lain, pendapatan sewa dari sewa operasi, pendapatan lainlain, dan beban umum dan administrasi/ Cash in bank, time deposit, other receivables, other liabilities, lease income from operating lease, other income, and general and administrative expenses Kas di bank, deposito berjangka, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, piutang lain-lain, pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar, liabilitas lain-lain, pendapatan sewa dari sewa operasi, pendapatan lain-lain, biaya keuangan dan beban umum dan administrasi/cash in bank, time deposit, derivative assets held for risk management, other receivables, borrowing, accrued expenses, other liabilities, lease income from operating lease, other income, financial charges and general and administrative expenses Piutang lain-lain, pendapatan sewa dari sewa operasi dan pendapatan denda/other receivables, lease income from operating lease and penalty income Pinjaman yang diterima, beban yang masih harus dibayar dan biaya keuangan/ Borrowing, accrued expenses and financial charges Beban yang masih harus dibayar dan beban umum dan administrasi/accrued expenses and general and administrative expenses Pendapatan sewa dari sewa operasi/lease income from operating lease Aset lain-lain, pendapatan sewa dari sewa operasi dan beban umum dan administrasi/other assets, lease income from operating lease and general and administrative expenses PT Sinar Mas Multiartha Tbk, PT Bank Sinar Mas Tbk dan PT Asuransi Sinar Mas menjadi pihak berelasi sejak 15 Pebruari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura menjadi pihak berelasi sejak 8 Maret PT Sinar Mas Multiartha Tbk, PT Bank Sinar Mas Tbk and PT Asuransi Sinar Mas became related parties since 15 February Sumitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia and Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch became related parties since 8 March

216 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 22..SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Transaksi dengan pihak-pihak berelasi a. Rincian transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Transactions with related parties a. The details of transactions with related parties were as follows: Aset Persentase terhadap jumlah aset atau liabilitas/ Jumlah/Total Percentage to total assets or liabilities Assets Kas dan setara kas Cash and cash equivalent Bank Cash in bank PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,01% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ,00% - - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk ,16% - - PT Bank Sinarmas Tbk Deposito berjangka Time deposits PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,35% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ,91% - - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk Jumlah ,43% - - Total Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Personil manajemen kunci ,00% 0,00% 0,00% Key management personnel Jumlah ,00% 0,00% 0,00% Total Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Derivative assets held for risk management PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,06% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Jumlah ,06% - - Total Piutang lain-lain Other receivables Personil manajemen kunci ,00% - - Key management personnel PT Summit Oto Finance ,00% 0,00% - PT Summit Oto Finance PT Summit Auto Group ,00% - - PT Summit Auto Group PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,00% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ,00% - - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Sumitomo Indonesia ,00% - - PT Sumitomo Indonesia Jumlah ,00% 0,00% - Total Aset lain-lain Other assets Simpanan jaminan Security deposits PT Summitmas Property ,02% 0,03% 0,02% PT Summitmas Property Beban dibayar dimuka Other assets PT Summitmas Property ,01% 0,01% 0,01% PT Summitmas Property Jumlah ,03% 0,04% 0,03% Total Kewajiban Liabilities Pinjaman yang diterima Borrowing PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,04% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Singapore Corporation - Cabang Singapura ,65% - - Branch Jumlah ,69% - - Total Beban yang masih harus dibayar Accrued expenses PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui ,01% - - Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Singapore ,05% - - Branch Sumitomo Corporation, Jepang ,00% - Sumitomo Corporation, Jepang PT Summit Auto Group ,01% 0,02% 0,01% PT Summit Auto Group Sumitomo Mitsui Auto Service (SMAS) ,00% - - Sumitomo Mitsui Auto Service (SMAS) Jumlah ,07% 0,02% 0,01% Total 198

217 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 22..SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Transaksi dengan pihak berelasi (Lanjutan) 22. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Transactions with related parties (Continued) Persentase terhadap jumlah aset atau liabilitas/ Jumlah/Total Percentage to total assets or liabilities Liabilitas lain-lain Other liabilities PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,00% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ,00% - - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk ,01% - - PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah ,01% - - Total Pendapatan Persentase terhadap jumlah pendapatan atau beban bersangkutan/ Jumlah/Total Percentage to total respective income/expenses Income Pendapatan sewa dari sewa operasi Lease income from operating lease PT Summit Oto Finance ,60% 8,04% 12,83% PT Summit Oto Finance PT Summit Auto Group ,35% 0,99% 1,08% PT Summit Auto Group PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,76% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ,03% - - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Summitmas Property ,59% 0,94% 0,65% PT Summitmas Property PT Sumitomo Indonesia ,48% 36,97% 68,70% PT Sumitomo Indonesia PT SMFL Leasing Indonesia ,99% - - PT SMFL Leasing Indonesia Jumlah ,80% 46,94% 83,26% Total Pendapatan denda Penalty income PT Summit Oto Finance ,06% - - PT Summit Oto Finance PT Sumitomo Indonesia ,03% - - PT Sumitomo Indonesia Jumlah ,09% - - Total Pendapatan lain-lain Other income PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,66% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ,40% - - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk ,09% - - PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah ,15% - - Total Beban Expenses Biaya keuangan Financial charges Pinjaman yang diterima Borrowings Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Cabang Singapura ,67% - - Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Singapore Branch PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,07% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk ,03% - - PT Bank Sinarmas Tbk Jasa penjaminan Guarantee fees Sumitomo Corporation, Jepang ,00% 0,01% Sumitomo Corporation, Japan Jumlah ,77% 0,00% 0,01% Total General and administrative Beban umum dan administrasi expenses Sewa kantor Office rental PT Summitmas Property ,64% 4,37% 3,23% PT Summitmas Property Pelatihan dan pendidikan Training and development PT Summit Auto Group ,91% 3,25% 2,23% PT Summit Auto Group Jasa konsultan Consultacy fees PT Summit Auto Group ,93% 1,88% 0,01% PT Summit Auto Group Sumitomo Corporation, Jepang ,08% 1,58% 1,33% Sumitomo Corporation, Japan Sumitomo Mitsui Auto Service (SMAS) ,36% - - Sumitomo Mitsui Auto Service (SMAS) Lain-lain Others PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ,00% - - PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk ,00% - - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Bank Sinarmas Tbk ,00% - - PT Bank Sinarmas Tbk Jumlah ,92% 11,08% 6,80% Total Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai yang dibukukan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada personil manajemen kunci. As of 31 December 2016, 2015 and 2014, there was no allowance for impairment losses that have been recorded against consumer financing receivable for key management personnel

218 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 22..SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan) Transaksi dengan pihak berelasi (Lanjutan) b. Sejak tahun 2011, Perseroan bersama-sama dengan SAG mengadakan Perjanjian Kerja Sama Penyelenggaraan Pendidikan Karyawan. Berdasarkan perjanjian tersebut, SAG memberikan jasa pendidikan bagi karyawan Perseroan, dan Perseroan berkewajiban membayar imbalan jasa kepada SAG masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp 8.382, yang dicatat pada beban pelatihan dan pendidikan, dalam Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 18) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued) Transactions with related parties (Continued) b. Since 2011, the Company and SAG entered into an Agreement for Provision of Employee Educational Services. Based on the agreement, SAG provided educational services for the Company s employees, and the Company is obliged to pay a service fee to SAG of Rp 13,747, Rp 11,404 and Rp 8,382, which was recorded in training and development expense, under General and administrative expenses (see Note 18) for the years ended 31 December 2016, 2015 and 2014, respectively. 23. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS Pada tanggal 24 Juli 2014, Perseroan mengadakan perjanjian dengan Netsol Technologies Ltd (NetSol) terkait konversi sistem operasi bisnis Perseroan. Berdasarkan perjanjian ini NetSol berkewajiban untuk memberikan jasa konsultasi, pengembangan, perizinan dan pengimplementasian sistem kepada Perseroan. Oleh karena itu, Netsol berhak atas imbalan jasa dan Perseroan berkewajiban untuk membayarkan imbalan jasa tersebut. Atas perjanjian ini, tidak ada persyaratan perizinan yang perlu diminta dari otoritas yang berwenang dan tidak terdapat pembatasan-pembatasan terkait perjanjian ini. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 jumlah pembayaran yang telah dilakukan Perseroan kepada Netsol adalah Rp Perjanjian ini dapat diakhiri sewaktu-waktu berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak. On 24 July 2014, the Company entered into agreement with Netsol Technologies Ltd (NetSol) regarding the conversion of the Company s business operational system. Based on the agreement, NetSol is required to deliver consultation services, development, licensing and implementation of the system to the Company. Accordingly, NetSol is entitled for the service fee and the Company is obliged to pay the service fee. For this agreement, there was no requirement to obtain the authorized regulator approval and there was no limitations under this agreement. Up to 31 December 2016, the Company had paid Rp 68,175 to Netsol. This agreement will be terminated anytime based on mutual agreement between both parties. 24. INSTRUMEN KEUANGAN 24. FINANCIAL INSTRUMENTS a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan Instrumen keuangan pada tabel di bawah ini telah dikelompokkan berdasarkan kategori masingmasing. Kebijakan akuntansi yang signifikan pada Catatan 3a menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui. Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Perseroan berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014: Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivatives held for risk management 31 Desember/December 2016 Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables a. Classifications of financial assets and financial liabilities Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Financial instruments in the table below have been classified based on their respective category. The significant accounting policies in Note 3a describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized. The table below sets out the carrying amounts of the Company s main financial assets and liabilities based on their respective category as of 31 December 2016, 2015 and 2014: Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas -) ) ) Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen -) ) ) Consumer financing receivables Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko ) - -) ) Derivative assets held for risk management Piutang karyawan -) ) ) Employees receivables Piutang bunga -) 951 -) 951) Interest receivables Piutang dari kendaraan yang Receivables from collateralized dijaminkan dan dikuasai kembali -) ) ) vehicles ) ) ) 200

219 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) a. Classifications of financial assets and financial liabilities (Continued) Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivatives held for risk management 31 Desember/December 2016 Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima -) - ( ) ( ) Borrowings Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko ( ) - -) ( ) Derivative liabilities held for risk management Bunga yang masih harus dibayar -) - (92.094) (92.094) Accrued interest payable Utang premi asuransi -) - (41.540) (41.540) Insurance premium payables Utang usaha -) - ( ) ( ) Accounts payable ( ) - ( ) ( ) 31 Desember/December 2015 Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivatives held for risk management Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan ) Financial assets Kas dan setara kas -) ) ) Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen -) ) ) Consumer financing receivables Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko ) - -) ) Derivative assets held for risk management Piutang karyawan -) ) ) Employees receivables Piutang bunga -) 117 -) 117) Interest receivables Piutang dari kendaraan yang Receivables from collateralized dijaminkan dan dikuasai kembali -) ) ) vehicles ) ) ) ) Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima -) - ( ) ( ) Borrowings Liabilitas derivatif untuk tujuan Derivative liabilities held for manajemen risiko ( ) - -) ( ) risk management Bunga yang masih harus dibayar -) - (81.143) (81.143) Accrued interest payable Utang premi asuransi -) - (34.522) (34.522) Insurance premium payables Utang usaha -) - (54.482) (54.482) Accounts payable ( ) - ( ) ( ) Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivatives held for risk management 31 Desember/December 2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Aset keuangan -) ) ) Financial assets Kas dan setara kas ) ) Cash and cash equivalents Piutang pembiayaan konsumen -) ) ) Consumer financing receivables Piutang sewa operasi -) 122 -) 122) Operating lease receivables Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko ) - -) ) Derivative assets held for risk management Piutang karyawan -) ) ) Employees receivables Piutang bunga -) 580 -)) 580) Interest receivables Piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali -) ) ) ) ) Receivables from collateralized vehicles 201

220 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan) a. Classifications of financial assets and financial liabilities (Continued) Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivatives held for risk management 31 Desember/December 2014 Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Liabilitas keuangan Financial liabilities Pinjaman yang diterima -) - ( ) ( ) Borrowings Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko ( ) - -) ( ) Derivative liabilities held for risk management Bunga yang masih harus dibayar -) - (69.368) (69.368) Interest payables Utang premi asuransi -) - (44.391) (44.391) Insurance premiums payable Utang usaha -) - (23.772) (23.772) Accounts payable Uang muka yang diterima dari investor untuk transaksi penjualan portofolio pembiayaan konsumen -) - (206) (206) ( ) - ( ) ( ) Advance from investor for sale of consumer financing portfolio transactions b. Nilai wajar instrumen keuangan b. Fair values of financial instruments Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk perkiraan nilai wajar: Model penilaian Perseroan mengukur nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diakui pada nilai wajar dengan menggunakan level hirarki berikut ini: The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: Valuation models The Company measures fair value for financial instruments recognized at fair value using the following hierarchy level: Level 1: input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) dalam pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Perseroan pada tanggal pengukuran. Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar. Level 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut. Level 1: inputs that are quoted market prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Company can access at the measurement date. Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data. Level 3: inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments. 202

221 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair values of financial instruments (Continued) Model penilaian (Lanjutan) Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran. Perseroan menggunakan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti swap suku bunga dan mata uang yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga yang dapat diobservasi atau input model biasanya tersedia di pasar dan derivatif over-thecounter seperti swap suku bunga. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input model mengurangi kebutuhan pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian terkait penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input bervariasi bergantung pada produk dan pasar dan cenderung berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan. Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment ( CVA ) dan Debit Valuation Adjustment ( DVA ) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Perseroan menggunakan model Monte Carlo. Valuation models (Continued) The objective of valuation techniques is to arrive at a fair values measurement that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The Company uses widely recognized valuation models for determining the fair values of common and more simple financial instruments, such as interest rate and currency swaps that use only observable market data and require little management judgement and estimation. Observable prices or model inputs are usually available in the market for exchange-traded derivatives and simple over-the-counter derivatives such as interest rate swaps. Availability of observable market prices and model inputs reduces the needs for management judgement and estimation and also reduces the uncertainty associated with determining fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets. Management judgement and estimation usually require a selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Company entity and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment ( CVA ) and debit valuation adjusment ( DVA ) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Company uses Monte Carlo model. 203

222 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair values of financial instruments (Continued) Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar Tabel berikut ini menyajikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada tanggal pelaporan, berdasarkan level hirarki nilai wajar. Financial instruments measured at fair values The table below presents financial instruments measured at fair values as of the reporting date, based on the level in the fair values hierarchy. 31 Desember/ December 2016 Level/ Level 2 Aset keuangan - Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Liabilitas keuangan - Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Financial assets - Derivative assets held for risk management Financial liabilities - Derivatives liabilities held for risk management 31 Desember/ December 2015 Level/ Level 2 Aset keuangan - Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Liabilitas keuangan - Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Financial assets - Derivative assets held for risk management Financial liabilities - Derivative liabilities held for risk management 31 Desember/ December 2014 Level/ Level 2 Aset keuangan - Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Financial assets - Derivative assets held for risk management Liabilitas keuangan - Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 ditentukan dengan teknik penilaian model nilai kini bersih dan diskonto arus kas. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi riskfree dan patokan (benchmark) suku bunga serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi tingkat diskonto, dan nilai tukar mata uang asing. Instrumen yang tidak diukur pada nilai wajar Tabel dibawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisa atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level pada hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya. Financial liabilities - Derivative liabilities held for risk management The fair value of derivatives instruments as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was determined using net present value and discounted cash flow models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates and credit spreads used in estimating discount rates, and foreign currency exchange rates. Financial instruments not measured at fair values The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair value and analysis on those financial instruments by level in the fair value hierarchy. The table does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair value if the carrying amount is as reasonable approximation of fair value. 204

223 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair values of financial instruments (Continued) Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (Lanjutan) Financial instruments not measured at fair values (Continued) 31 Desember/December 2016 Nilai wajar/fair value Nilai tercatat/ Carrying amount Level/Level 3 Aset keuangan: Financial assets: Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Piutang karyawan Employees receivables Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima Borrowings Desember/December 2015 Nilai wajar/fair value Nilai tercatat/ Carrying amount Level/Level 3 Aset keuangan: Financial assets: Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Piutang karyawan Employees receivables Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima Borrowings Desember/December 2014 Nilai wajar/fair value Nilai tercatat/ Carrying amount Level/ Level 3 Aset keuangan: Financial assets: Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivables Piutang karyawan Employees receivables Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima Borrowings Nilai wajar kas dan setara kas, piutang bunga dan piutang dari kendaraan yang dijaminkan dan dikuasai kembali mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas aset keuangan tersebut. Nilai wajar piutang pembiayaan konsumen, piutang karyawan dan pinjaman yang diterima dengan tingkat suku bunga tetap dan jatuh tempo jangka panjang dinilai dengan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan Nilai wajar pinjaman yang diterima dengan tingkat suku bunga mengambang mendekati nilai tercatatnya karena tingkat suku bunganya sering ditinjau ulang. The fair values of cash and cash equivalents, interest receivables and receivables from collateralized vehicles approximate their carrying amounts because of the short maturity periods of the respective financial assets. The fair value of consumer financing receivables, employees receivables and fixed-rate long-term borrowings are calculated using discounted cash flows analysis using market interest rate as of 31 December 2016, 2015 and The fair value of floating-rate borrowings approximate their carrying amounts because the interest rate is re-pricing frequent. 205

224 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 24. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 24. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued) b. Nilai wajar instrumen keuangan (Lanjutan) b. Fair values of financial instruments (Continued) Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (Lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 nilai wajar pinjaman dengan jatuh tempo yang singkat yang diterima dengan tingkat suku bunga tetap mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas pinjaman tersebut. Nilai wajar bunga yang masih harus dibayar, utang premi asuransi dan utang usaha mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas liabilitas keuangan tersebut. Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Perseroan. Nilai wajar yang dihitung oleh Perseroan mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Mengingat instrumen keuangan tidak diperdagangkan, maka terdapat pertimbangan manajemen dalam perhitungan nilai wajar. Financial instruments not measured at fair values (Continued) As of 31 December 2016, 2015 and 2014 the fair value of fixed-rate and short term borrowings approximate their carrying amounts because of the short maturity periods of the respective borrowings. The fair values of accrued interest payable, insurance premium payables and accounts payable approximate their carrying amounts because of the short maturity periods of the respective financial liabilities. The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Company s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Company may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instruments. As financial instruments are not traded, there is management judgement involved in calculating the fair values. 25. MANAJEMEN MODAL 25. CAPITAL MANAGEMENT Tujuan utama dari pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 29/POJK.05/2014 tertanggal 19 Nopember 2014, Perseroan wajib, tapi tidak terbatas: a. menjaga agar gearing ratio tidak melebihi batas maksimum yaitu 10 kali b. memiliki Ekuitas paling sedikit Rp c. memiliki rasio Ekuitas terhadap Modal Disetor paling rendah sebesar 50%. Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth). Pinjaman Perseroan berupa pinjaman yang diterima dari berbagai bank. Modal sendiri (net worth) terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, saldo laba, keuntungan (kerugian) kumulatif atas instrumen derivatif untuk lindung nilai arus kas - bersih. The primary objective of the Company s capital management is to ensure that the Company maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders value. Based on the Regulation of the Financial Services Authority ( OJK ) No. 29/POJK.05/2014 dated 19 November 2014, the Company is required, but not limited to: a. maintain the gearing ratio not exceed the maximum limit, i.e. 10 times b. have a minimum Equity of Rp 100,000 c. have a minimum Equity toward Paid-up Capital ratio by 50%. The Company manages its capital structure and makes adjustments to be inline with changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratio, by dividing total debt to total capital (net worth). The Company s debt is in front of borrowings from several banks. Capital (net worth) includes share capital, additional paid-in capital, retained earnings, cumulative gains (losses) on derivative instruments for cash flows hedges - net. 206

225 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 25. MANAJEMEN MODAL (Lanjutan) 25. CAPITAL MANAGEMENT (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014, Perseroan telah memenuhi ketentuan modal sebagai berikut: As of 31 December 2016, 2015 and 2014, the Company has complied with the following capital requirements as follows: Gearing ratio 3,26 3,34 3,34) - Gearing ratio - Ekuitas Rp Rp Rp ) - Equity 26. INFORMASI SEGMEN 26. SEGMENT INFORMATION Perseroan mengelola kegiatan operasinya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan wilayah geografis yang terdiri dari Kantor Pusat dan 81 jaringan usaha yang terbagi menjadi beberapa area, yaitu Jabodetabeka (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi dan Karawang), Sumatera, Jawa Timur dan Bali, Kalimantan dan Sulawesi, Jawa Barat dan Banten, dan Jawa Tengah. Beberapa wilayah yang memiliki karakteristik serupa, diagregasikan dan dievaluasi secara berkala oleh manajemen. Informasi utama yang berkaitan dengan segmen operasi disajikan pada tanggal 31 Desember 2016, 2015 dan 2014 sebagai berikut: The Company manages its operating activities and identified its reporting segments based on geographic area consisting of Head Office and 81 business networks that are allocated into areas, namely, Jabodetabeka (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi, and Karawang), Sumatera, East Java and Bali, Kalimantan and Sulawesi, West Java and Banten, and Central Java. Some areas that have similar characteristics, aggregated and evaluated regularly by management. Key information concerning the operating segments as of 31 December 2016, 2015 and 2014 was set out as follows: Pasar geografis Pendapatan pembiayaan konsumen dari pihak eksternal - bersih berdasarkan pasar geografis/consumer financing income from external party - net based on geographical market Geographical market Jabodetabeka Jabodetabeka Sumatera Sumatera Jawa Timur dan Bali East Java and Bali Jawa Barat dan Banten West Java and Banten Kalimantan dan Sulawesi Kalimantan and Sulawesi Jawa Tengah Central Java Jumlah Total Nilai tercatat aset segmen*/carrying amount of segment assets* Jabodetabeka Jabodetabeka Sumatera Sumatera Jawa Timur dan Bali East Java and Bali Jawa Barat West Java Kalimantan dan Sulawesi Kalimantan and Sulawesi Jawa Tengah Central Java Jumlah Total * Nilai tercatat aset segmen terdiri atas piutang pembiayaan konsumen sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai dan nilai buku aset tetap/carrying amount of segment assets consist of consumer financing receivables before allowance for impairment losses and net book value of fixed assets. 207

226 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 26. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan) 26. SEGMENT INFORMATION (Continued) Penambahan aset tetap/additions to fixed assets Jabodetabeka ) Jabodetabeka Jawa Barat ) West Java Sumatera ) Sumatera Kalimantan dan Sulawesi ) Kalimantan and Sulawesi Jawa Timur dan Bali ) East Java and Bali Jawa Tengah ) Central Java Jumlah ) Total Berikut adalah rekonsiliasi aset untuk segmen dilaporkan: The reconciliation of assets for reportable segments as follows: Aset untuk segmen dilaporkan Assets for reportable segments Jumlah yang tidak dialokasikan Unallocated amounts Jumlah aset ) Total assets Seluruh pendapatan Perseroan berasal dari pelanggan/pihak lawan yang berdomisili di negara Indonesia. 27. STANDAR AKUNTANSI YANG DI TERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF Beberapa standar akuntansi baru serta perubahan dan penyesuaian terhadap beberapa standar telah terbit tetapi belum efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2016, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. PSAK berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2017 dan 1 Januari 2018, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Perseroan di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan": a) Amandemen PSAK No. 1, "Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan" b) Amandemen PSAK No. 2, "Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan" c) Amandemen PSAK No. 46, "Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan Untuk Rugi yang Belum Direalisasi d) PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), "lmbalan Kerja" e) PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016), "lnstrumen Keuangan: Pengungkapan" Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perseroan belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan. 28. PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF Tidak ada peraturan baru yang telah terbit tetapi belum efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2016 dan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan usaha Perseroan. All the Company s income was generated from its customers/counterparties domiciled in Indonesia. 27. ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE ACCOUNTING STANDARDS Certain new accounting standards, amendments and annual improvement on certain standards have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2016, and have not been applied in preparing these financial statements. Among them, the following PSAK which will become effective starting 1 January 2017 and 1 January 2018, may have a significant effect on the Company's future financial statements, and may require retrospective application under PSAK No. 25, "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors": a) Amendments to PSAK No. 1 "Presentation of Financial Statements regarding Disclosure Initiatives" b) Amendments to PSAK No. 2, "Statement of Cash, Flow regarding Disclosure Initiative" c) Amendments to PSAK No. 46, "Income Tax regarding Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses" d) PSAK No. 24 (2016 Improvement), "Employee Benefits" e) PSAK No. 60 (2016 Improvement), "Financial Instruments: Disclosures" As of the issuance of these financial statements, the Company has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Company's financial position and operating results. 28. NEW REGULATION ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE No new regulation which has been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2016 and will have significant impact to the Company's business activities. 208

227 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. REKLASIFIKASI AKUN 29. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah direklasfikasi agar sesuai dengan penyajian laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember Certain accounts in the statements of financial position as of 31 December 2015 and 2014 have been reclassified to conform with the presentation of the statement of financial position as of 31 December Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications 2015 Reklasifikasi/ Reclassifications Setelah reklasifikasi/ After reclassifications Laporan posisi keuangan Statement of financial position Pajak dibayar dimuka ) Prepaid taxes Aset lain-lain ( ) Other assets Sebelum reklasifikasi/ Before reclassifications 2014 Reklasifikasi/ Reclassifications Setelah reklasifikasi/ After reclassifications Laporan posisi keuangan Statement of financial position Pajak dibayar dimuka ) Prepaid taxes Aset lain-lain ( ) Other assets 30. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 30. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS Sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Oto Multiartha I Tahun 2017 dengan tingkat bunga tetap, Perseroan telah menerbitkan kembali laporan keuangannya pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dengan komparatif laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, untuk menyesuaikan penyajiannya dengan peraturan pasar modal. Oleh karena itu, perubahan dan penambahan pengungkapan telah dilakukan pada Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain, Catatan 1a, 2a, 2b, 3e, 6, 8, 9, 12, 16, 22, 23, 29, 30 dan 31 atas laporan keuangan. Detail perubahan dan penambahan selain yang telah diungkapkan di catatan terkait adalah sebagai berikut: Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain, catatan 6 dan catatan 16: penambahan pengungkapan terkait pemisahan transaksi atas pihak berelasi dan pihak ketiga. Catatan 1a: penambahan informasi mengenai pemegang saham mayoritas dan pemegang saham terakhir Perseroan. Catatan 2a: penambahan informasi mengenai kepatuhan atas Peraturan Bapepam-LK No VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Catatan 2b: penambahan informasi mengenai tanggal penerbitan kembali laporan keuangan. In relation with the Company s plan for a Public Offering of Oto Multiartha Bond I Year 2017 with fixed interest rate, the Company has reissued its financial statements as of and for the year ended 31 December 2016 with comparative financial statements as of and for the years ended 31 December 2015 and 2014, in order to conform with the presentations required by the capital market regulations. Therefore, changes and additions of disclosures had been made on Statement of Financial Position, Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, Notes 1a, 2a, 2b, 3e, 6, 8, 9, 12, 16, 22, 23, 29, 30 and 31 to the financial statements. The details of the changes and additional of disclosures other than those which have been disclosed in the respective notes were as follows: Statement of Financial Position, Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income, note 6 and note 16: additional of disclosures due to segregation of related parties transaction and third parties transaction. Note 1a: additional of information regarding the Company s majority and ultimate shareholders. Note 2a: additional information regarding compliance to the Regulation of Bapepam-LK No. VIII.G.7 regarding Emiten or Public Company s Financial Statements and Presentation and Disclosures Guidelines. Note 2b: additional information regarding the reissuance date of the financial statements. 209

228 PT OTO MULTIARTHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2016, 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT OTO MULTIARTHA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2016, 2015 AND 2014 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Catatan 3e: penambahan informasi mengenai tarif penyusutan aset tetap. Catatan 8: penambahan pengungkapan terkait aset tetap. Catatan 9: perubahan terkait reklasifikasi akun klaim pengembalian pajak dari sebelumnya pada akun aset lain-lain ke akun pajak dibayar di muka. Catatan 12: penambahan informasi atas saham seri A dan B. Catatan 22: penambahan informasi personil manajemen kunci. Catatan 23: perubahan dan penambahan informasi terkait perjanjian dan ikatan penting. 30. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Note 3e: additional information regarding the tariff for the depreciation of fixed assets. Note 8: additional disclosure regarding fixed assets. Note 9: changes due to the reclassification of claim for tax refund account from other assets account to prepaid tax account. Note 12: additional information for series A shares and series B shares. Note 22: additional information regarding key management personnel. Note 23: changes and additional information regarding significant agreements and commitments. 31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 31. SUBSEQUENT EVENTS Pada tanggal 24 Maret 2017, Perseroan ikut serta dalam program tax amnesty. Pada tanggal 3 April 2017, Perseroan belum menerima Surat Persetujuan dari kantor pajak. On 24 March 2017, the Company participated in the tax amnesty program. As of 3 April 2017, the Company has not received the Approval Letter from tax authorities. 210

229

230 212

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN

Lebih terperinci

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO)

PT SARANA MULTI INFRASTUKTUR (PERSERO) PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN OLEH PT SARANA MULTI INFRASTRUKTUR

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

PROSPEKTUS. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk JADWAL Tanggal Efektif : 4 Desember 2017 Masa Penawaran Umum : 6 7 Desember 2017 Tanggal Penjatahan : 8 Desember 2017 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Mudharabah secara Elektronik : 12 Desember 2017

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK

INFORMASI TAMBAHAN PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK INFORMASI TAMBAHAN Tanggal Efektif : 16 Juni 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 21 Agustus 2017 Masa Penawaran : 14 16 Agustus 2017 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Agustus 2017

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK.

PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN ATAS PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI PROSPEKTUS RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SUARA PEMBARUAN PADA TANGGAL

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

INFORMASI TAMBAHAN. PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Tanggal Efektif : 25 Juni 2015 Tanggal Distribusi Obligasi dan Sukuk Mudharabah Secara Elektronik : 22 Maret 2017 Masa Penawaran Obligasi dan Sukuk Mudharabah : 16-17 Maret 2017 Tanggal Pencatatan Pada

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk

PROSPEKTUS AWAL. PT GLOBAL MEDIACOM Tbk PROSPEKTUS AWAL Masa Penawaran Awal : 5 15 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Efektif : 23 Juni 2017 Perkiraan Masa Penawaran Umum : 4 5 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 6 Juli 2017 Perkiraan Tanggal

Lebih terperinci

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 DAN SUKUK IJARAH BERKELANJUTAN I GLOBAL MEDIACOM TAHAP I TAHUN 2017 JADWAL Tanggal Efektif : 21 Juni 2017 Masa Penawaran Umum : 3 4 Juli 2017 Tanggal Penjatahan : 5 Juli 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Juli 2017 Tanggal Distribusi Efek Secara Elektronik :

Lebih terperinci

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan

harga pasar atau sebagai pelunasan yang baru dapat dilakukan 1 (satu) tahun setelah Tanggal Penjatahan, dan hanya dapat dilakukan JADWAL Tanggal Efektif : 9 November 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 18 November 2016 Masa Penawaran Umum : 11, 14, 15 November 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 21

Lebih terperinci

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE Tanggal Efektif : 17 April 2017 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 26 April 2017 Masa Penawaran Umum : 18 20 April 2017 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 27 April 2017 Tanggal

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI.

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A)

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia ( Pefindo ): AAA (Triple A) JADWAL Tanggal Efektif 14 Juni 2017 Tanggal Penjatahan 16 Juni 2017 Masa Penawaran 15 Juni 2017 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik 20 Juni 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 21

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif : 15 Desember 2011 Masa Penawaran : 20 April 2012 Tanggal Penjatahan : 23 April 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 25 April 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 7 Juli 2015 Masa Penawaran 2 Juli 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 8 Juli 2015 Tanggal Penjatahan 3 Juli 2015 PROSPEKTUS

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BUSSAN AUTO FINANCE TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) ( OBLIGASI

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I BUSSAN AUTO FINANCE TAHUN 2017 DENGAN JUMLAH POKOK OBLIGASI SEBESAR RP (LIMA RATUS MILIAR RUPIAH) ( OBLIGASI Jadwal Tanggal Efektif : 26 Oktober 2017 Masa Penawaran Umum : 30 & 31 Oktober 2017 Tanggal Penjatahan : 1 November 2017 Tanggal Distribusi Secara Elektronik ( Tanggal Emisi ) : 3 November 2017 Tanggal

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

WALI AMANAT OBLIGASI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2018.

WALI AMANAT OBLIGASI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 7 Mei 2018. Jadwal Tanggal Efektif : 3 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 7 9 Mei 2018 Tanggal Penjatahan : 11 Mei 2018 Tanggal Distribusi Secara Elektronik ( Tanggal Emisi ) : 15 Mei 2018 Tanggal Pencatatan di PT Bursa

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI SITUS WEB PT WAHANA OTTOMITRA MULTIARTHA TBK ( PERSEROAN ) DAN PT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 2 Maret 2017 Masa Penawaran 24 27 Februari 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 3 Maret 2017 Tanggal Penjatahan 28 Februari

Lebih terperinci

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN i iii xi I. PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN 1 II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI 8 III. PERNYATAAN UTANG 9 IV. ANALISIS

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. OBLIGASI BERKELANJUTAN III ADIRA FINANCE TAHAP II TAHUN 2015 INFORMASI TAMBAHAN s Tanggal Efektif : 25 Juni 2015 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 25 Agustus 2015 Masa Penawaran : 19 20 Agustus

Lebih terperinci

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk Tanggal Efektif : 29 April 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 10 April 2018 Masa Penawaran : 4-5 April 2018 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 11 April 2018 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Tanggal Efektif : 25 Juni 2015 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 13 Juli 2017 Masa Penawaran Obligasi : 10 11 Juli 2017 Tanggal Distribusi Obligasi dan Secara Elektronik : 14 Juli 2017 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP

Lebih terperinci

Kantor Pusat The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159

Kantor Pusat The Landmark I Lt. 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No. 1 Jakarta 12910 Telp.: (021) 5296-3232, 5296-3322 (hunting) Faksimili: (021) 5296-4159 Tanggal Efektif : 9 Desember 2011 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 27 Septermber 2012 Masa Penawaran : 21 24 Septermber 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 28 Septermber 2012

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia

INFORMASI TAMBAHAN. PT INDOMOBIL FINANCE INDONESIA Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Timur, Indonesia INFORMASI TAMBAHAN OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2017 KEUANGAN OJK. Efek. Bersifat Ekuitas, Utang, dan/atau Sukuk. Penawaran Umum. Pendaftaran. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

INFORMASI TAMBAHAN PT HUTAMA KARYA (PERSERO) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

Prospektus PENAWARAN UMUM OBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

Prospektus PENAWARAN UMUM OBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP PT Surya Artha Nusantara Finance Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11 Jl. TB Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520 PENAWARAN UMUM OBLIGASI SAN FINANCE II TAHUN 2012 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Prospektus

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif 30 Juni 2015 Tanggal Distribusi Secara Elektronik 27 September 2016 Masa Penawaran 21 22 September 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia 28 September 2016 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy Perjanjian ini dibuat pada hari ini, , tanggal , bulan tahun (dd-mm-yyyy), antara: PT Kustodian Sentral Efek

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

FAST I FINE I FUN PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

FAST I FINE I FUN PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Tanggal Efektif : 1 Juni 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 9 Juni 2016 Masa Penawaran Umum : 3 dan 6 Juni 2016 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 10 Juni 2016 Tanggal Penjatahan

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN K EBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk.

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk. JADWAL PENAWARAN UMUM Tanggal Efektif : 21 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 22 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 17 Mei 2018 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Mei 2018 Tanggal

Lebih terperinci

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia

PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk Kegiatan Usaha: Jasa Pembiayaan Konsumen Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia JADWAL Tanggal Efektif : 21 Februari 2013 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 24 Oktober 2013 Masa Penawaran Umum : 18 dan 21 Oktober 2013 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 25 Oktober

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-3 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG YANG TELAH MENJADI EFEKTIF INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE Tanggal Efektif : 17 Januari 2011 Masa Penawaran : 19 20 Januari 2011 Tanggal Penjatahan : 21 Januari 2011 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 25 Januari 2011 Tanggal Pencatatan Pada Bursa

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /POJK.04/2017 TENTANG DOKUMEN PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS,

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH 9

DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN I. PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH 9 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI DEFINISI DAN SINGKATAN RINGKASAN i iii xvi I. PENAWARAN UMUM SUKUK IJARAH 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN SUKUK IJARAH 9 III. PERNYATAAN UTANG

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-6 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-6 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. INFORMASI TAMBAHAN JADWAL Tanggal Efektif : 23 Mei 2014 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 16 September 2015 Masa Penawaran : 10 & 11 September 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN JADWAL Tanggal Efektif : 20 Mei 2016 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 1 Juni 2016 Masa Penawaran Umum : 23 27 Mei 2016 Tanggal Pencatatan di Bursa

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

JADWAL SEMENTARA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III TAHAP II

JADWAL SEMENTARA PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN III TAHAP II INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

Prospektus Awal Penawaran Umum Obligasi I Bank BRI Agro Tahun 2017

Prospektus Awal Penawaran Umum Obligasi I Bank BRI Agro Tahun 2017 INDIKASI JADWAL Masa Penawaran Awal : 30 Mei 9 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Penjatahan : 4 Juli 2017 Perkiraan Tanggal Efektif : 19 Juni 2017 Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 6

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS

INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP PERNYATAAN

Lebih terperinci

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 10 Maret 2016 Periode Perdagangan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Efektif 2 Mei 2016 Periode Pelaksanaan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH DAN/ATAU

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM

Lebih terperinci

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I TAHUN PT BII Finance Center Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

PROSPEKTUS OBLIGASI BERKELANJUTAN I BII FINANCE TAHAP I TAHUN PT BII Finance Center Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia JADWAL Tanggal Efektif : 4 November 2015 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 12 November 2015 Masa Penawaran Umum : 6 9 November 2015 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 13 November

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK

INFORMASI TAMBAHAN PT TIPHONE MOBILE INDONESIA TBK INFORMASI TAMBAHAN OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN II YANG TELAH MENJADI EFEKTIF.

PENAWARAN UMUM INI MERUPAKAN PENAWARAN EFEK BERSIFAT UTANG TAHAP KE-2 DARI PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN II YANG TELAH MENJADI EFEKTIF. INFORMASI TAMBAHAN Tanggal Efektif : 29 April 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Agustus 2017 Masa Penawaran : 15-16 Agustus 2017 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 23

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM OBLIGASI CLIPAN FINANCE INDONESIA III TAHUN 2011 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM OBLIGASI CLIPAN FINANCE INDONESIA III TAHUN 2011 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP Kantor Pusat : PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk Wisma Slipi, Lantai 6 Jl. Jend. S. Parman, Jakarta 11480 Telp : (021) 5308005 Faksimili : (021) 530 8026-27 PENAWARAN UMUM OBLIGASI CLIPAN FINANCE INDONESIA

Lebih terperinci

PT BANK BUKOPIN Tbk. ida- (Single A minus; Stable Outlook) Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus ini.

PT BANK BUKOPIN Tbk. ida- (Single A minus; Stable Outlook) Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus ini. JADWAL Tanggal Efektif : 23 Juni 2015 Tanggal Distribusi Obligasi Subordinasi secara Elektronik : 30 Juni 2015 Masa Penawaran Umum : 25 Juni 2015 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 1 Juli 2015

Lebih terperinci

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk

PT CHANDRA ASRI PETROCHEMICAL Tbk INFORMASI TAMBAHAN RINGKAS OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN. SETIAP

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

INFORMASI TAMBAHAN PT PEGADAIAN (PERSERO)

INFORMASI TAMBAHAN PT PEGADAIAN (PERSERO) INFORMASI TAMBAHAN OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI INFORMASI TAMBAHAN INI. SETIAP

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi)

PROSPEKTUS. PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) PROSPEKTUS JADWAL Tanggal Efektif : 18 Desember 2012 Masa Penawaran : 20 Desember 2012 Tanggal Penjatahan : 21 Desember 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 27 Desember 2012 Tanggal Pencatatan di

Lebih terperinci

PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT NISP Sekuritas PT UOB Kay Hian Securities

PT HSBC Securities Indonesia PT Indo Premier Securities PT NISP Sekuritas PT UOB Kay Hian Securities JADWAL Tanggal Efektif : 5 Desember 2013 Masa Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I : 6 dan 9 Desember 2013 Tanggal Penjatahan : 10 Desember 2013 Tanggal Distribusi Obligasi Berkelanjutan

Lebih terperinci

PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN

PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN PERBAIKAN INFORMASI TAMBAHAN INFORMASI INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN DARI INFORMASI TAMBAHAN YANG DITERBITKAN DI WEBSITE BEI DAN PERSEROAN PADA TANGGAL 11 JANUARI 2017 OTORITAS JASA

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PT MANDIRI TUNAS FINANCE

PT MANDIRI TUNAS FINANCE Jadwal Tanggal Efektif : 29 September 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 6 Juni 2017 Masa Penawaran Umum : 29-31 Mei 2017 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 7 Juni 2017 Tanggal

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk Tanggal Efektif : 29 April 2016 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 11 Mei 2016 Masa Penawaran : 3-4 Mei 2016 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 12 Mei 2016 Tanggal Penjatahan :

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK Tanggal Efektif 16 September 2016 Tanggal Distribusi Saham 27 September 2016 Masa Penawaran Umum 19 21 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 27 September 2016 Tanggal Penjatahan 23 September

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci