TANA TORAJA Perkembangan Arsitektur Tradisional Oleh : Eka Kurniawan A.P, ST 1 P E N G A N T A R Nama Toraja diberikan suku Bugis Sidenreng dan suku Luwu. Orang Bugis Sidengreng menyebut orang Toraja dengan To Riaja yang artinya orang yang tinggal di negeri atas/ pegunungan. 2 P E N G A N T A R Sedangkan orang Luwu menyebut To Riajang yang artinya orang yang berdiam di sebelah barat. Ada pula asal usul lain To/tau yang artinya orang dan raya artinya besar. Tauraya artinya bangsawan. Tana artinya negeri. K E P E R C A Y A A N Agama asli nenek moyang masyarakat tana Toraja disebut Aluk Todolo atau dikenal dengan sitilah Alu ta. Aluk Todolo berasal dari kata Aluk yang berarti aturan atau upacara dan Todolo yang artinya leluhur atau nenek moyang. Merupakan kepercayaan leluhur yang menjadi dasar dari setiap sendi kehidupan masyarakat Tana Toraja. 3 4 Aluk Todolo Puang Matua Menurut ajaran Aluk Todolo, di luar diri manusia terdapat 3 unsur kekuatan dan wajib dipercayai kebenaran dan kebesarannya. Terdapat juga pembagian alam raya (makro kosmos) yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Puang matua, Deatadeata dan To membali puang. Merupakan unsur kekuatan yang paling tinggi sebagai pencipta alam semesta. Dalam pelaksanaan persembahan kurban, hewan yang dpersembahkan untuk Puang Matua adalah kerbau, babi dan ayam. Puang Matua bersemayam di langit / dunia atas Puang Matua memberikan kebahagiaan sesuai dengan kelakuan, baik atau jahat. Upacara untuk Puang Matua dilakukan di Utara / depan tongkonan. 5 6 1
Deata Deata Tomembali Puang Bertugas memelihara dan menguasai bumi / dunia tengah / padang. Tiga Deata utama adalah : Merupakan arwah leluhur yang telah menjelma menjadi dewa, menempati dunia bawah. Bertugas mengawasi perbuatan dan perilaku, juga memberi berkah pada manusia keturunannya. Upacara untuk to membali puang diadakan di Barat tongkonan. Deata Tangana Langi : menguasai dan memelihara isi langit dan carawala. Deata Kapadanganna : menguasai dan memelihara seluruh permukaan bumi. Deata Tangngana padang : menguasai dan memelihara segala isi tanah, laut dan seluruh isi bumi. Upacara untuk deata dilakukan di sebelah Timur 7 tongkonan. 8 Dengan demikian orang Toraja sangat memegang adat istiadat dan kepercayaan leluhur. Aluk Todolo mengajarkan bahwa oang mati akan menuju dunia arwah yang disebut puya/puyo. Namun tidak otomatis roh akan masuk puyo. Untuk sampai puyo perlu upacara penguburan sesuai statusnya. Sambil menunggu upacara, arwah akan tetap berada di dekat kehidupan keturunannya. 9 10 12 Kuburan bayi Di pohon tarra. Pa tane (makam di tebing) 11 2
O R I E N T A S I Pandangan Aluk Todolo mengenai angapan tentang alam raya / makro kosmos di klasifikasikan sebagai berikut : Orientasi Timur Barat Orientasi Utara Selatan Orientasi Atas Bawah Orientasi Empat Arah Angin 13 Orientasi Timur Barat Timur adalah matallo, tempat terbitnya matahari yang memiliki makna bahagia, terang dan sumber kehidupan. Alu matallo adalah upacara kebahagiaan. Perangkat upacara disebut rambu tuka. Barat adalah matampu, tempat matahari terbenam yang memiliki makna kedukaan, kegelapan dan sumber kedukaan. Alu matampu adalah upacara kedukaan. Perangkat upacara disebut rambu solo. 14 Orientasi Utara Selatan Utara adalah paling utama, disebut uluna lino yang berarti kepala dunia. Utara memiliki makna kepala, depan dan atasan yang dihormati dan dalam interior sebagai tempat suci dan terhormat. Selatan disebut pollo na lino yang berarti dasar dunia. Selatan memiliki makna kaki, bawahan dan pengikut belakang serta dalam interior sebagai tempat kotor. 15 Orientasi Atas Bawah Benua atas, berada di langit, sebagai lakilaki dan bersifat baik. Benua bawah, berada di bawah air, sebagai wanita dan bersifat buruk. Benua tengah, berada di permukaan bumi, diangap sebagai tempat pertemuan benua atas dan bawah dimana terjadi keharmonisan dan keseimbangan. 16 Orientasi Empat Arah Angin Empat arah angin membentuk segi empat dan diproyeksikan sbb : Azas kehidupan tentang kelahiran manusia Azas kehidupan tentang eksistensi (kehadiarn manusia) Azas kehidupan tentang pengabdian manusia dalam makrokosmos. Azas kehidupan tentang kematian manusia. 17 O R N A M E N Ornamen atau ragam hias rumah tongkonan secara turun temurun mengambil bentuk alam seperti tumbuan dan hewan. Penggunaan ornamen umumnya menggambarkan ungkapan hati pemiliknya. Dengan demikian ornamen tiap rumah berbeda, terutama pada interior rumah. 18 3
Passaru / Passurak Passaru atau passurak merupakan ukiran tradisional yang berfungsi estetis sekaligus mengandung makna simbolis. Passurak Toraya... berhubungan dengan tumbuhan atau mahluk hidup didunia seperti makna kebersamaan, persaudaraan, kekayaan, kedudukan dll. semua ukiran mempunyai makna masing-masing. Jadi ukiran dulu tidak pernah di pergunakan sembarang khususnya untuk pemakaian pada rumah Tongkonan. Banyak makna dan pengajaran yang disampaikan dalam ukiranukiran Toraja tersebut. 19 W A R N A Warna pada rumah Tana Toraja, baik seni ukir maupun ornamen lain didominasi oleh 4 warna khas,yaitu merah, kuning putih dan hitam. Warna-warna cerah tersebut memiliki makna filosofis. Merupakan warna yang dibuat dari bahan alami yang dicampur dengan cuka tuak nira. Fungsi tuak nira bertujuan agar warna tersebut dapat melekat dan tahan lama pada ukiran 20 W A R N A Merah, melambangkan darah, dibuat dari campuran tanah merah dan cuka tuak nira. Hitam, melambangkan kematian, dibuat ari arang periuk dan tuak nira. Putih, lambang dari daging dan tulang manusia, dibuat dari kapur sirih dan tuak nira. Kuning, lambang kemuliaan, dibuat dari tanah kuning dicampur tuak nira. 21 Macam Ornamen Ne Limbongan (menggambarkan danau) Mengandung arti Orang Toraja bertekad mendapat rejeki dari empat penjuru angin bagaikan mata air yang menyatu di satu danau. Pa bulu Lodong (rumbai ayam jago) Mengandung makna keperkasaan dan kearifan. 22 Pa tedong (ukiran kepala kerbau) Melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran. Pa Barre Alo (ukiran matahari) Melambangkan kebesaran dan kebanggaan bagi orang Toraja. Pa ulu Karua Artinya diharapkan dalam keluarga muncul orang yang berilmu. Pa kapu Baka Artinya agar keturunan senantiasa bersatu dan sehati dalam masyarakat. Pa sulan Sangbua Melambangkan kebesaran bangsawan. 23 24 4
Pa Bambo Uai (binatang air yang berenang) Bermakna manusia harus cepat dan tepat dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi dengan hasil berlipat dan memuaskan. Pa erong (peti) Dengan menukir erong, arwah akan merasa diperhatikan dan memberkati dengan rejeki. 25 Pa kadang Pao (penangkap mangga) harta benda yang datang dicari dengan jujur. Pa manik manik (perhiasan) Keturunan akan menyerupai butir manikmanik. Keturunan harus bekerja untuk mencapai kesejahteraan. 26 T O N G K O N A N passaru / passurak Toraja 27 Tongkonan berasal dari kata tongkon yang berarti duduk. Akhiran an menyatakan bahwa tongkonan berarti tempat duduk. Penataan tongkonan berhubungan erat dengan kepercayaan leluhur Toraja Aluk Todolo. Masyarakat toraja lebih percaya akan kekuatan sendiri, "Egocentrum, tercermin pada konsep arsitektur rumah mereka dengan ruang-ruang agak tertutup dengan "bukaan" yang sempit. 28 Bentuk Tongkonan Transformasi bentuk perahu. Transformasi bentuk tanduk kerbau 29 30 5
Bentuk Tongkonan Dunia Atas, atap dan bagian muka, terutama bagian berbentuk segitiga dari dinding muka dinamakan sondong para atau lido puang (wajah dewa) Dunia Tengah, dunia manusia Dunia Bawah dimana rumah disangga oleh jiwa-jiwa yang ada di bumi. a. dunia atas b. dunia tengah c. dunia bawah 31 32 Penataan Ruang 33 34 Bagian utara (Ulunna Lino) Sebagai kepala dunia, terletak di bagian depan dan dihormati. Dianggap bagian suci tempat bersemayam Puang Matua. Digunakan untuk pelaksanaan ritual. Bagian selatan (Pollo na Lino) Sebagai ekor dunia, kaki dan terletak di belakang. Dianggap bagian kotor, tempat ro-roh orang meninggal. Digunakan sebagai ruang tidur. Posisi kepala orang di Pollo na Lino harus menghadap utara untuk mendapat berkah dari Puang Matua. Dalam kepercayaan Aluk Todolo, orang tidur sama seperti orang yang sudah meninggal. Secara religius, bagian Selatan sebagai tempat membuang kesialan dan penyakit. 35 36 6
Bagian Barat (Rampe Matampu) Tertelat di sisi kiri ruang. Tempat terbenamnya matahari, merujuk pada kematian dan unsur gelap dan duka. Secara religius berfungsi membaringkan mayat dengan kepala menghadap selatan. Merupakan tempat pemujaan Tomembali Puang (todolo). Bagian Timur (Rampe Mata Allo) Dikonotasikan sebagai kehidupan dan kebahagiaan. Fungsi religius sebagai tempat pemujaan deata-deata. Terletak di sisi kanan tongkonan. Fungsi lain sebagai tempat upacara kesuburan dan di bagian timur tali pusar bayi dikuburkan. 37 38 39 40 Tata letak rumah tongkonan berorientasi Utara - Selatan, bagian depan rumah barus berorientasi Utara atau arah Puang Matua Ulunna Langi dan bagian belakang rumah ke Selatan atau arah tempat roh-roh "Pollo'na Langi"'. Sedangkan, kedua arah mata angin lainnya mempunyai arti kehidupan dan pemeliharaan, pada arah Timur dimana para Deata memelihara dunia beserta isinya ciptaan "Puang Mutua" untuk memberi kehidupan bagi manusia, dan arah Barat adalah tempat bersemayam "To Membali Puang" atau tempat para leluhur 'Todolo' Atau selalu ada keseimbangan hidup di dunia dan akhirat. Kesemuanya ini diterjemahkan menjadi satu kata sederhana yaitu keseimbangan. Yang secara arsitektural diaplikasikan dalam bentuk simetri. 41 42 7
Elemen Pembentuk Ruang Elemen Pendukung Ruang Lantai Menggunakan lantai kayu berwarna kehitaman, tanpa finishing dan tekstur halus. Level lantai ruang tengah lebih rendah dari ruang depan dan belakang. Dinding Menggunakan dinding kayu. Dinding eksterior diwarnai dengan pewarna alami. Plafond Dibuat dari ekspos pilahan bambu yang ditumpuk dan diikat dengan tali. Tanpa finishing. Pintu Ada tiga pintu, pintu utama, pintu kamar dan pintu mengeluarkan mayat. Di barat / kiri rumah diletakkan pintu untuk mengeluarkan mayat. Pintu utama di timur sebagai simbol kehidupan. Pintu dihiasi ukiran Pa tedong untuk kesejahteraan. Jendela Jendela juga terbuat dari kayu. Untuk pintu dan jendela berukuran kecil. 43 44 45 46 47 48 8