4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Awal Hasil ulangan harian atau tes awal sebelum siklus dilaksanakan siswa kelas IV SDN Sembung 1 pada Standar Kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, dari 3 siswa hanya 12 anak yang sudah mencapai KKM dengan presentase 4%, sedangkan sisanya yaitu 18 anak dengan presentase 6% belum mencapai nilai KKM yang disyaratkan yaitu 6. Tabel 5 Presentasi Ketuntasan Belajar Awal No Kategori Jumlah Presentase Ket 1. Mencapai KKM 12 4% 2. Belum mencapai KKM 18 6% Jumlah 3 1% 4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 a. Perencanaan siklus 1 Berdasarkan temuan permasalahan dalam prasiklus peneliti kemudian menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) matematika Standar Kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Peneliti juga membuat lembar kerja siswa dan lembar observasi b. Pelaksanaan tindakan siklus 1 Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 5 Maret 212, dan 8 Maret 212 materi yang diajarkan adalah matematika Standar Kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah, dengan Kompetensi Dasar menjumlahkan pecahan dan mengurangkan pecahan. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan apa yang tercantum pada rencana perbaikan pembelajaran siklus 1 (terlampir). c. Hasil penelitian dan observasi a) Hasil observasi terhadap kinerja guru Aspek yang diamati dalam observasi terhadap kinerja guru adalah sebagai berikut. 27
28 - Guru belum menjelaskan tujuan pembelajaran, dan kurang memberikan motivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang diinginkan. Dan mendapatkan skor 6. - Guru sudah membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah matematika yang diberikan namun belum 1% dan masih mendapat skor 8. - Guru Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, dan mendapatkan skor 7. - Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pelaksanaan tugas, misalnya berupa laporan, video, dan model serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya, dan mendapatkan skor 8 - Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka tempuh atau gunakan, mendapatkan skor 7. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan guru masih mendapatkan skor 36 dengan presentase 72%. b) Hasil observasi terhadap keaktifan siswa 1) Aktifitas siswa dalam kelompok dan sebagai individu - Keaktifan siswa mendapatkan skor 7 - Perhatian siswa terhadap KBM mendapatkan skor 8 - Kemampuan bekerjasama mendapatkan skor 6 c) Hasil evaluasi siswa Hasil evaluasi siswa pada siklus 1 sudah cukup baik dan meningkat. Hal ini dibuktikan dari 3 siswa, yang belum mencapai KKM hanya 9 anak (3%) dan yang sudah mencapai KKM ada 21
29 Tabel 6 Presentase Ketuntasan Siklus 1 No Kategori Jumlah Presentase Ket 1. Mencapai KKM 21 7% 2. Belum mencapai KKM 9 3% Jumlah 3 1% Perbandingan sebelum dilaksanakan penelitian dan sesudah siklus 1 dapat digambarkan sebagai berikut No Kategori Tabel 7 Perbandingan Ketuntasan Siklus 1 Prasiklus Siklus 1 Jml % Jml % 1. Mencapai KKM 12 4% 21 7% 2. Belum mencapai KKM 18 6% 9 3% Jumlah 3 1% 3 1% sebagai berikut. Dari tabel diatas dapat dibuat grafik peningkatan dari prasiklus ke siklus 1 7 6 6 7 5 4 3 2 1 4 3 mencapai KKM Belum mencapai KKM prasiklus siklus 1 Gambar 3 Grafik perbandingan ketuntasan siklus 1 dengan prasiklus Dari grafik diatas terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI. d. Refleksi siklus 1
3 Dari hasil observasi dan hasil evaluasi belajar siswa pada siklus 1 serta hasil diskusi dengan teman sejawat masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dan lebih ditingkatkan. Salah satunya dengan masih adanya siswa yang belum bisa mencapai syarat KKM. Maka karena hal tersebut perlu diadakan perbaikan pada siklus ke 2. 4.3 Deskripsi pelaksanaan siklus 2 a. Perencanaan siklus 2 Berdasarkan temuan permasalahan dan hasil refleksi dari siklus 1 peneliti melanjutkan kesiklus yang ke 2 kemudian menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) matematika Standar Kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Peneliti juga membuat lembar kerja siswa dan lembar observasi b. Pelaksanaan tindakan siklus 2 Siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 2 April 212 dan 5 April 212, materi yang diajarkan adalah matematika Standar Kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan apa yang tercantum pada rencana perbaikan pembelajaran siklus 2 (terlampir). c. Hasil penelitian dan observasi a) Hasil observasi terhadap kinerja guru Aspek yang diamati dalam observasi terhadap kinerja guru adalah sebagai berikut. - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, dan memberikan motivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang diinginkan. Dan mendapatkan skor 9. - Guru sudah membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah matematika yang diberikan namun belum 1% dan masih mendapat skor 9. - Guru Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, dan mendapatkan skor 9. - Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai sebagai hasil pelaksanaan tugas, misalnya berupa laporan, video, dan model
31 serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya, dan mendapatkan skor 9 - Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka tempuh atau gunakan, mendapatkan skor 9. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan guru mendapatkan skor 45 dengan presentase 9%. b) Hasil observasi terhadap keaktifan siswa Aktifitas siswa dalam kelompok dan sebagai individu - Keaktifan siswa mendapatkan skor 1 - Perhatian siswa terhadap KBM mendapatkan skor 9 - Kemampuan bekerjasama mendapatkan skor 9 c) Hasil evaluasi siswa Hasil evaluasi siswa pada siklus 2 sudah lebih baik dan meningkat. Hal ini dibuktikan dari semua siswa yang berjumlah 25 anak sudah mencapai nilai yang disyaratkan atau sudah mencapai KKM dengan presentase 1%. Tabel 8 Presentase Ketuntasan Siklus II No Kategori Jumlah Presentase Ket 1. Mencapai KKM 3 1% 2. Belum mencapai KKM % Jumlah 3 1% Perbandingan siklus II dengan sebelum dilaksanakan penelitian dan sesudah siklus 1 dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 9 Perbandingan Ketuntasan Prasiklus, Siklus I, Dan Siklus II Prasiklus Siklus 1 Siklus 2 No Kategori Jml % Jml % Jml % 1. Mencapai KKM 12 4% 21 7% 3 1% 2. Belum mencapai KKM 18 6% 9 3% % Jumlah 3 1% 3 1% 3 1%
32 Dari tabel diatas dapat dibuat grafik peningkatan dari prasiklus ke siklus 2 sebagai berikut. 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 4 6 kondisi awal 1 7 3 siklus 1 siklus 2 mencapai KKM Belum mencapai KKM Gambar 4 Grafik peningkatan Hasil Belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe TAI dalam 2 siklus Dari grafik diatas terlihat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan Model pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI. d. Refleksi siklus 2 Berdasarkan hasil evaluasi, observasi serta diskusi dengan teman sejawat, hasil dari pelaksanaan siklus ke dua sudah sangat meningkat dan sudah mencapai target yang ingin dicapai. Untuk itu pelaksanaan perbaikan ini diakhiri hanya sampai pada siklus 2. 4.4 Pembahasan 4.4.1 Siklus 1 Hasil penelitian pada siklus 1 menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat yaitu dari 44,8 menjadi 63,2, dan yang tuntas belajar dari 5 siswa (2%) menjadi 18 siswa (72%) dari 3 siswa kelas 5. Hal ini dapat di tunjukkan dengan grafik sebagai berikut:
33 Jumlah Siswa 25 2 15 1 5 Mencapai KKM Belum mencapai KKM Kondisi Awal Siklus 1 Gambar 5 Grafik kenaikan ketuntasan belajar dari prasiklus sampai siklus I Karena target pencapaian ketuntasan belajar belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilanjutkan pada siklus ke 2. 4.4.2 Siklus 2 Hasil penelitian pada siklus 2 menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat yaitu dari 44,8 menjadi 63,2 dan meningkat lagi menjadi 74,4, dan yang tuntas belajar dari 5 siswa (2%) menjadi 18 siswa (72%) dan meningkat lagi mencapai 25 (1%) dari 25 siswa kelas 5. Hal ini dapat di tunjukkan dengan grafik sebagai berikut: 35 3 25 2 15 1 5 Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2 Mencapai KKM Belum mencapai KKM Gambar 6 Grafik peningkatan ketuntasan belajar siswa dari prasiklus sampai siklus ke II.
34 Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan Model pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI pada mata pelajaran matematika Standar Kompetensi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalahsangat berpengaruh dalam hasil belajar siswa yaitu dengan meningkatnya segala aspek pada diri siswa.