BAB 1 PENDAHULUAN. Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. ditentukan. Pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

Struktur Kepengurusan Jurnal i Pengantar Redaksi ii Daftar Isi v

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ARABIKATAMA KHATULISTIWA FISHING INDUSTRY (AKFI) BENOA BALI

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

I. PENDAHULUAN. ditentukan. Pemimpin dan kepemimpinan masa depan, erat kaitannya dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang menentukan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

Bab l. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

2016 PENGARUH IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB. I PENDAHULUAN. dapat berprestasi sebaik mungkin demi mencapai tujuan organisasi. Karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam keberlangsungan perusahaan dan pencapaian tujuan. memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting mereka yakni ketersediaan dan pengelolaan sumber daya. manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Robbins, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai merupakan unsur terpenting dalam menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mengaktualisasikan kepentingannya guna menjawab kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan diharapkan tumbuh dan berkembang lebih cepat dan sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun sebuah perusahaan. Agar seluruh aktivitas perusahaan berjalan dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. pegawai merupakan hasil atau prestasi kerja pegawai yang dinilai dari segi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan suatu perusahaan untuk berkembang sangat bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, perkembangan perekonomian sangat pesat yang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. persaingan adalah yang mampu menggelola segala sumberdaya (resources)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. jasa tersebut berkualitas atau tidak, dengan harapan perusahaan asuransi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan kepada karyawan, jika mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan target-target

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. sorotan hangat oleh seluruh negara di dunia khususnya Indonesia. Isu globalisasi,

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi mengakibatkan adanya perubahan dengan tuntutan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. dan sasaran melalui sumber daya manusia atau manajemen bakat lainnya. Salah satu

I. PENDAHULUAN. yang sangat bernilai karena sumber daya manusialah yang mengelola seluruh

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi terkait erat dengan investasi dan alih teknologi. Perkembangan dunia industri dalam era globalisasi semakin maju dan pesat, akibat adanya perubahan teknologi transportasi, informasi dan proses produksi serta aplikasi komputer dalam berbagai aspek bisnis yang semakin luas. Melihat situasi yang demikian, pimpinan perusahaan selalu dituntut untuk berbuat secara profesional dan terorganisir dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Persaingan merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dan mendapat perhatian serius bagi setiap perusahaan dalam perkembangan perekonomian dewasa ini. Persaingan menuntut setiap perusahaan untuk terus meningkatkan prestasi dan mencapai tujuannya baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Tujuan jangka panjang dapat berupa keinginan agar perusahaan tersebut dapat tumbuh dan berkembang untuk masa yang akan datang, sedangkan dalam jangka pendek dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan (laba) yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan dituntut untuk memberikan kepuasan kerja terhadap karyawan agar terus mengabdi kepada perusahaan dalam keadaan baik maupun tidak baik di masa yang akan datang. 1

Salah satu faktor produksi yang utama dari sebuah perusahaan di dalam menunjang semua kegiatan tersebut adalah faktor sumber daya manusia (SDM) selain faktor modal, pasar, metode, mesin, dan material. Dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari peranan SDM sangat penting karena SDM merupakan salah satu faktor pendukung yang paling utama dari sebuah perusahaan untuk menunjang semua kegiatan perusahaan serta merupakan salah satu masukan (input) yang akan berubah melalui proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang dan jasa. Mudiartha, et.al (2011:2) menyatakan sumber daya manusia adalah harta yang paling berharga dan paling penting yang dimiliki oleh perusahaan karena keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh unsur manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, perusahaan dalam menjaga kestabilannya perlu memperhatikan faktor sumber daya manusia yang diikutsertakan di dalam perusahaan. Prestasi kerja pegawai pada dasarnya adalah kegiatan dan hasil yang dapat dicapai atau dilanjutkan seseorang atau sekelompok orang di dalam pelaksanaan tugas, artinya mencapai sasaran atau standar kerja yang telah ditetapkan sebelum dan atau bahkan dapat melebihi standar yang ditentukan oleh perusahaan pada periode tertentu (As ad, 2005:39). Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Salamala (2007) tentang prestasi kerja karyawan koperasi unit desa, ternyata gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang kuat dengan prestasi kerja karyawan, dimana faktor the participative leader mempunyai pengaruh yang dominan terhadap prestasi kerja karyawan. Prestasi kerja merupakan suatu pencapaian persyaratan-persyaratan pekerjaan tertentu yang akhirnya secara langung dapat tercermin dari output yang 2

dihasilkan baik jumlah maupun kualitasnya, output yang dihasilkan dapat berupa fisik maupun non fisik. Karyawan yang berprestasi secara harafiah berarti telah berhasil mencapai apa yang telah menjadi garis besar daripada pekerjaannya. Bagi perusahaan prestasi kerja karyawan sangatlah penting, karena dengan memiliki karyawan yang berprestasi maka lebih mudah untuk pencapaian tujuan perusahaan. Kepuasan kerja mempunyai peranan penting terhadap prestasi kerja karyawan. Ketika seorang karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja maka seorang karyawan akan berupaya semaksimal mungkin dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk menyelesaikan tugasnya, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Kepuasan kerja (job satisfaction) dapat diartikan sebagai apa yang membuat orang-orang menginginkan, menyenangi dan bahagia dalam pekerjaannya atau keluar dari pekerjaannya (Ruvendi, 2005). Kepuasan kerja merupakan dampak atau hasil dari keefektifan performance dan kesuksesan dalam bekerja. Menurut Yukl dalam Darwito (2008) kepuasan kerja yang rendah pada organisasi adalah rangkaian dari menurunnya pelaksanaan tugas, meningkatnya absensi, dan penurunan moral organisasi, sedangkan pada tingkat individu, ketidakpuasan kerja berkaitan dengan keinginan yang besar untuk keluar dari kerja, meningkatnya stress kerja, dan munculnya berbagai masalah psikologis dan fisik. Andri, et.al (2011) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif antara gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan, artinya semakin baik gaya kepemimpinan maka semakin baik pula kepuasan kerja karyawan. 3

Dalam perusahaan, bawahan bekerja selalu tergantung pada pimpinan. Bila pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-tugas yang sangat kompleks tidak dapat dikerjakan dengan baik. Apabila manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buahnya (Alimuddin dalam Darwito, 2008). Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat memberi pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah tujuan organisasi. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang masih cukup menarik untuk diperbincangkan hingga dewasa ini. Media massa, baik elektronik maupun cetak, seringkali menampilkan opini dan pembicaraan yang membahas seputar kepemimpinan (Lok dan Crawford, 2004). Peran kepemimpinan yang sangat strategis dan penting bagi pencapaian misi, visi dan tujuan suatu organisasi, merupakan salah satu motif yang mendorong manusia untuk selalu menyelidiki seluk-beluk yang terkait dengan kepemimpinan. Su ud dalam Darwito (2008) menyatakan pemimpin memegang peran kunci dalam memformulasikan dan mengimplementasikan strategi organisasi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina, menggerakkan, mengarahkan semua potensi karyawan dilingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan (Thoha, 2007:109). Pimpinan perlu melakukan pembinaan yang sungguh- 4

sungguh terhadap karyawan agar dapat menimbulkan kepuasan dan komitmen organisasi sehinga pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja yang tinggi. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Setiap gaya tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya (Marzuki dalam Darwito, 2008). Setiap pimpinan dalam memberikan perhatian untuk membina, menggerakkan dan mengarahkan semua potensi pegawai di lingkungannya memiliki pola yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu disebabkan oleh gaya kepemimpinan yang berbeda-beda pula dari setiap pemimpin. Kesesuaian antara gaya kepemimpinan, norma-norma dan kultur organisasi dipandang sebagai suatu prasyarat kunci untuk kesuksesan prestasi kerja karyawan sehingga dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi (Yukl, 2007:31). Sasongko (2008) dalam penelitiannya mengungkapkan, pada saat pimpinan mampu menerapkan gaya kepemimpinannya dengan baik, maka akan memberikan kepuasan kerja yang pada akhirnya mampu meningkatkan prestasi kerja karyawan. Sementara itu, Anshari (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Perkembangan dunia usaha, khususnya di bidang industri perikanan seperti perusahaan pengolahan ikan di Bali dewasa ini dirasakan semakin maju dan semakin 5

pesat yang membawa dampak pada persaingan yang semakin kompetitif. Situasi seperti ini menyebabkan pimpinan dan karyawan perusahaan, khususnya perusahaan pengolahan ikan dituntut untuk selalu bertindak secara profesional dan terorganisir dalam mencapai tujuan perusahaan. Setiap perusahaan yang didirikan umumnya mempunyai tujuan untuk memaksimumkan nilai perusahaan bagi pemiliknya agar mendapatkan tingkat keuntungan yang maksimal dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan ini akan tercapai dengan pengembangan sumber daya manusia yang lebih terampil melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan yang baik sehingga perusahaan akan dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali, sebagai salah satu perusahaan industri perikanan yang bersaing dalam pasar internasional, harus benar-benar cermat dalam mengamati sumber daya yang ada di dalamnya, karena dalam perusahaan industri, produktivitas individu atau kelompok sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Dipilihnya PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali sebagai lokasi penelitian karena sampai sejauh ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai kepuasan dan prestasi kerja karyawan di perusahaan ini, selain itu para pemimpin perusahaan ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dimana dalam setiap daerah memiliki ciri khas gaya kepemimpinannya masing-masing, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan dan prestasi kerja karyawan. Data mengenai 6

jumlah karyawan PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Karyawan PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali Tahun 2011 No. Unit Kerja Jumlah Karyawan 1. Kantor 10 2. Keuangan 4 3. Perdagangan 4 4. Operasional Kapal 13 5. Logistik 12 6. Transportasi 8 7. Bengkel 9 8. Tukang Listrik 3 9. Tukang Welder/Las 1 10. Tukang Mesin 14 11. Tukang Refri 5 12. Processing 14 13. Coldstorage 13 14. Termoking 22 Jumlah 132 Sumber: PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali Tahun 2011 Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali tahun 2011 memiliki karyawan sejumlah 132 orang. Setiap unit kerja memiliki jumlah karyawan yang berbeda-beda sesuai dengan tugas dan pekerjaan yang dibebankan perusahaan. Setiap pimpinan di lingkungan organisasi kerja, selalu memerlukan sejumlah pegawai sebagai pembantunya dalam melaksanakan tugas-tugas yang menjadi volume dan beban kerja unit masing-masing. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina, menggerakkan dan mengarahkan semua potensi pegawai di lingkungannya 7

agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan (Marzuki dalam Darwito, 2008). Pimpinan perlu melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh terhadap pegawai di lingkungannya agar dapat meningkatkan kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja yang tinggi. Berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam mendisiplinkan karyawannya dapat dilihat melalui tingkat kehadiran. Data mengenai tingkat absensi karyawan PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali tahun 2011 dapat dilihat pada Tabel 1.2. Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa rata-rata tingkat absensi karyawan PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali tahun 2011 tergolong sedang yaitu berada pada persentase 3,49. Meskipun masih tergolong sedang dengan tingkat absensi di atas 3 persen, tapi ini merupakan salah satu indikasi kurang seriusnya karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya (Mudiartha, et.al, 2011:93). Mangkirnya karyawan dari tugas dan kewajiban yang seharusnya dilaksanakan dapat membuat pekerjaan tidak terselesaikan tepat pada waktunya dan jika dibiarkan akan berdampak pada kinerja perusahaan kedepannya. 8

Tabel 1.2 Tingkat Absensi Karyawan PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali Tahun 2011 Jumlah Jumlah Jumlah Persentase Jumlah Jumlah Hari Hari Kerja Hari Absensi Bulan Karyawan Absensi Kerja Seluruhnya Masuk Karyawan (orang) (hari) (hari) (hari) (hari) (%) 6 = 4 7 = 5/4 x 1 2 3 4 = 2 x 3 5 5 100 Januari 132 30 3960 112 3848 2,83 Februari 132 26 3432 107 3325 3,12 Maret 132 30 3960 149 3811 3,76 April 132 29 3828 131 3697 3,42 Mei 132 30 3960 127 3833 3,21 Juni 132 28 3696 109 3587 2,95 Juli 132 31 4092 161 3931 3,94 Agustus 132 27 3564 133 3431 3,73 September 132 28 3696 141 3555 3,82 Oktober 132 31 4092 173 3919 4,23 November 132 28 3696 139 3557 3,76 Desember 132 29 3828 121 3707 3,16 Jumlah 347 45804 1603 44201 41,93 Rata-rata 3,49 Sumber: PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali Tahun 2011 Dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut. 1) Apakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali? 2) Apakah pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali? 9

3) Apakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali? 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan pada PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali. 2) Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja karyawan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali. 3) Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja karyawan pada PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali. 1.2.2 Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Secara teoritis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu referensi tambahan dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, 10

khususnya yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan, kepuasan kerja karyawan, dan prestasi kerja karyawan. 2) Kegunaan Praktis Secara praktis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen pada PT. Arabikatama Khatulistiwa Fishing Industry (AKFI) Benoa Bali dalam menerapkan kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan gaya kepemimpinan, kepuasan kerja karyawan, dan prestasi kerja karyawan. 1.3 Sistematika Penulisan Pembahasan Skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis, sehingga antara bab yang satu dengan bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Sistematika penyajiannya adalah sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri atas latar belakang masalah yang mengarah pada pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan mengenai landasan teori yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, kepuasan kerja karyawan, dan prestasi kerja karyawan, penjelasan mengenai penelitian sebelumnya yang melandasi penelitian ini dan rumusan hipotesis. 11

Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrument serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini merupakan bab pembahasan hasil penelitian yang menguraikan mengenai gambaran umum perusahaan yang menjadi sampel penelitian, deskripsi hasil penelitian sesuai dengan analisis yang dilakukan serta pembahasan mengenai hasil analisis tersebut. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan mengenai simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam pembahasan serta saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian. 12