Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso Trifena Wulan Indriyani 1, Antik Pujihastuti 2, Rohmadi 2 Mahasiswa Apikes Mitra Husada Karanganyar 1, Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar 2 ABSTRAK Latar Belakang : Dalam penggunaan formulir rujukan Jamkesmas di Puskesmas Ngargoyoso terdapat ketidaklengkapan pada aspek fisik, isi dan anatomi pada formulir rujukan Jamkesmas. Sehingga diperlukan penambahan item pada formulir rujukan Jamkesmas. Tujuan umum penelitian adalah mengetahui aspek desain formulir dan aspek hukum dari formulir Rujukan Jamkesmas di Puskesmas Ngargoyoso, sedangkan untuk tujuan khusus penelitian adalah mengetahui kebijakan puskesmas tentang desain formulir Rujukan Jamkesmas, serta mengetahui aspek desain formulir dari aspek fisik, anatomi, isi dan hokum kesehatan. Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan Retrospektif. Dengan definisi istilah formulir Rujukan Jamkesmas. Objek penelitian adalah formulir Rujukan Jamkesmas dan subjek adalah petugas pendaftaran dan dokter yang memeriksa dengan analisis secara deskriptif. Hasil dan Pembahasan : Menunjukkan bahwa Puskesmas Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar selama ini menggunakan Buku Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat dari Kemenkes RI dan peraturan Bupati Karanganyar tentang petunjuk teknis program jaminan pemeliharaan kesehatan. Khususnya aspek fisik dari ketahanan kertas masih menggunakan kertas buram dari aspek anatomi tidak terdapat instruksi pada formulir rujukan, dan untuk aspek isi tidak terdapat item jenis kelamin dan keadaan pasien saat dirujuk sedangkan aspek hukum sudah terdapat tanda tangan dokter yang mengirim dan nama terang sebagai bukti penanggungjawab pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Simpulan dan Saran : Berdasarkan Aspek Fisik formulir berbentuk potrait dan terbuat dari jenis kertas buram oleh karena itu minimal menggunakan kertas HVS agar setiap item pada formulir akan terbaca jelas bagi petugas dan pengguna formulir rujukan. Aspek Anatomi tidak terdapat instruction pada pilihan isian item Dokter Poli dan rumah sakit, identitas pasien dan diagnosa serta perawatan kepada pasien sebelum dirujuk. Maka diperlukan pedoman untuk mengisi formulir rujukan. Pada aspek isi belum terdapat jenis kelamin hal ini mempengaruhi pelaporan morbiditas pasien tentang jumlah pasien laki-laki dan perempuan, untuk keadaan umum pasien perlu disertakan dalam formulir rujukan agar data keadaan pasien lebih lengkap. Aspek Hukum sudah terdapat tanda tangan dokter, nama terang dan stempel puskesmas. Selain itu bagi pasien yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit saat dirujuk menjadi tanggungjawab puskesmas. Penambahan item jenis kelamin dan keadaan pasien serta perlu diberikan feed back dari rumah sakit LATAR BELAKANG Berdasarkan Keputusan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1989/1990 tentang Pedoman Kerja Puskesmas yang menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat serta membina peran masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Dalam pencatatan hasil pelayanan kepada pasien di puskesmas, dengan menggunakan formulir 1 94 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
salah satunya adalah formulir rujukan Jamkesmas yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan terutama kegiatan Puskesmas bagi pasien yang datang berobat. Menurut survai pendahuluan bahwa di Puskesmas Ngargoyoso telah memakai formulir rujukan Jamkesmas untuk merujuk pasien dari puskesmas ke rumah sakit bagi setiap pasien yang membutuhkan penanganan lebih komplek baik dari segi pelayanan, sarana dan prasarana. Namun formulir ini terdapat ketidaklengkapan pada beberapa aspek yaitu secara fisik seperti warna kertas dan jenis kertas, aspek anatomi seperti perintah (instruction) dan aspek isi yaitu jenis kelamin yang terdapat pada item data identitas pasien serta keadaan umum pasien sedangkan untuk aspek hukum sudah memiliki tanda tangan, nama terang dokter yang memeriksa dan yang mengirim pasien beserta stempel puskesmas. Hal ini dapat mempengaruhi kelengkapan dalam pencatatan formulir rujukan Jamkesmas baik data identitas pasien atau data keadaan pasien secara keseluruhan saat dirujuk. Sehingga perlu adanya penambahan item pada formulir rujukan Jamkesmas agar pelayanan pasien Jamkesmas dapat terlaksana dengan baik. Selain itu untuk pasien rujukan yang meninggal di perjalanan saat akan dirujuk ke rumah sakit menjadi tanggung jawab puskesmas. Oleh karena itu, karena pentingnya formulir rujukan Jamkesmas dari aspek desain maka penulis mengambil judul tentang Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas berdasarkan Aspek Fisik, Isi, Anatomi dan Hukum Kesehatan di Puskesmas Ngargoyoso. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu menggambarkan dan menganalisa keadaan yang diperoleh dari hasil pengamatan. Metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu mengamati secara langsung pada objek penelitian Formulir Rujukan Jamkesmas serta metode pengukuran yaitu mengukur objek penelitian dengan menggunakan pendekatan secara retrospektif yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan/ berdasarkan data yang sudah ada (Arief TQ, 2004). Definisi Istilah yang digunakan adalah Formulir Rujukan Jamkesmas yaitu surat pengantar penyakit pasien dari Puskesmas daerah yang ditunjuk pemerintah untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah setempat dan berlaku selama satu bulan saja yang dikhususkan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu (DepKes RI, 2008). Objek penelitian yang digunakan adalah formulir rujukan Jamkesmas. Subjek penelitian yang digunakan adalah petugas pendaftaran dan dokter yang memeriksa pasien. Instrumen Penelitian yang digunakanpedoman observasi tentang desain formulir Rujukan Jamkesmas di Puskesmas Ngargoyoso dan penggaris digunakan untuk mengukur margin atas, margin bawah, margin kanan dan marginkiri, padaformulir Rujukan Jamkesmas pada waktu observasi.cara pengumpulan data, sumber Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas... (Trifena Wulan Indriyani 1,dkk) 95
data penelitian berasal dari data sekunder yaitu data yang sudah tersedia. Teknik pengolahan data menggunakan cara edit ( Editing), klasifikasi (classification), penyajian data (Narasi). Analisis data dari penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif yaitu memaparkan hasil hasil dari penelitian sesuai dengan keadaan sebenarnya, yang dibandingkan dengan teori teori yang terkait dan selanjutnya ditarik suatu kesimpulan tanpa melakukan uji statistik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Kebijakan Puskesmas Tentang Desain Formulir Rujukan Jamkesmas Puskesmas Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar selama ini dalam memberi pelayanan untuk pasien Jamkesmas berpedoman pada Buku Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat dari Kemenkes RI dan peraturan Bupati Karanganyar Nomor 1 tentang petunjuk teknis program jaminan pemeliharaan kesehatan, dalam melaksanakan pengisian formulir Rujukan Jamkesmas untuk menentukan aspekaspek yang harus tercantum dalam Rujukan Jamkesmas agar memuat segala informasi yang dibutuhkan puskesmas maupun rumah sakit. Apabila dari masingmasing item butir data tersebut tidak tercatat dengan baik maka dapat mempengaruhi ketidaklengkapan pengisian Formulir Rujukan Jamkesmas dan dapat berdampak pada pelayanan kesehatan di puskesmas. Formulir Rujukan Jamkesmas telah sesuai dimana fungsi rujukan antara lain adalah untuk melayani penderita yang memerlukan rujukan sebelum dibawa ke rumah sakit.(depkes,ri.1990) 2. Desain formulir Rujukan JamkesmasBerdasarkan Aspek Fisik adalah sebagai berikut: a. Bentuk Bentuk dari formulir sudah sesuai karena berbentuk potrait dan sudah memiliki ruang entri yang cukup untuk di isi data dari hasil pemeriksaan kepada pasien yang dilakukan oleh seorang dokter. (Huffman EK, 1994) b. Bahan Bahan yang digunakan pada formulir Rujukan Jamkesmas terbuat dari bahan kertas buram dengan berat jenis kertas 60 gram. Hal ini belum sesuai dengan standar pemilihan bahan/ berat kertas apabila dilihat dari sifat ketahanan kertas dan pemakaian formulir Rujukan Jamkesmas maka mutu kertas mempunyai ketahanan penyimpanan yang pendek. (Huffman EK, 1994) c. Ukuran Formulir Rujukan Jamkesmas dengan ukuran kertas panjang 33,9 cm x lebar 21,5 cm dapat memuat informasi/ sudah disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dari formulir tersebut. Hal ini telah memenuhi syarat minimal informasi yang dibutuhkan suatu formulir adalah memuat judul, pendahuluan, isi data formulir dan penutup secara lengkap. 96 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
d. Warna Warna yang digunakan pada formulir Rujukan Jamkesmasadalah jenis kertas buram dengan tinta kertas warna hitam. Hal ini belum sesuai dengan kekontrasan antara warna tinta dengan warna kertas yang seharusnya berwarna putih sehingga memungkinkan kelelahan pada penglihatan dari pengguna formulir dan mengurangi akibat kesalahan petugas dalam pengisian data pasien dalam melaksanakan kegiatan pencatatan. 3. Desain formulir Rujukan Jamkesmas Berdasarkan Aspek Anatomi adalah sebagai berikut: a. Kepala formulir (Heading) Bagian heading formulir Rujukan Jamkesmas sudah memuat judul, sub judul, identitas organisasi, nomor keluar surat, nomor telepon, kode pos, logo puskesmas serta alamat identitas organisasi. Dengan adanya alamat organisasi sangat diperlukan, hal ini memudahkan dalam identifikasi kepemilikan dari suatu formulir apabila formulir tersebut dikirim keluar organisasi atau antar instansi lain. b. Pendahuluan (Introduction) Bagian pendahuluan formulir Rujukan Jamkesmas sudah mewakili atau menunjukkan judul dalam pengisian formulir Rujukan Jamkesmas. Hal ini sesuai bahwa Introduction merupakan bagian yang menjelaskan tujuan dari formulir. Tujuan formulir Rujukan Jamkesmasadalah untuk merujuk pasien yang memerlukan penanganan yang lebih kompleks baik dari segi sarana dan prasarana yang lebih memadahi dari pada puskesmas. c. Perintah (Instruction) Perintah atau Instruction diperlukan dalam setiap pengisian formulir Rujukan Jamkesmas yang bertujuan agar informasi yang dihasilkan berkesinambungan dan menghindari kesalahan dalam pengisian formulir. Menurut Huffman 1994 bahwa instruction ini diharapkan ada karena mencakup posisi atau letak formulir, kelengkapan isi dan penjelasan, routing (petunjuk pengisian) dan tindakan. Selain itu pada Formulir Rujukan Jamkesmas ini memerlukan perintah atau instruction hal ini dikarenakan beberapa item data tersebut cara pengisian formulirnya belum diketahui secara jelas bagaimana cara pengisiannya yaitu pada item Dokter Poli dan RS yang dituju. d. Badan formulir (Body) 1) Margin atas pada formulir adalah 2,54 cm. Hal ini tidak membutuhkan penambahan ruang entry data dikarenakan sudah memuat identitas organisasi dan alamat organisasi yang bertujuan memudahkan identifikasi kepemilikan dari suatu formulir apabila formulir tersebut dikirim keluar organisasi atau antar instansi lain. Margin bawah adalah 2,54 cm, hal ini tidak membutuhkan Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas... (Trifena Wulan Indriyani 1,dkk) 97
penambahan ruang entry data dikarenakan sudah memuat nama dokter, tanda tangan dokter, tempat dan tanggal pemeriksaan sebagai bukti otentik pemeriksaan. Marginkiri adalah 2,54 cm, ukuran tersebut sudah memenuhi ruang penguat untuk lubang perforasi sudah sesuai dalam formulir Rujukan Jamkesmas agar tidak terjadi kehilangan apabila formulir terlepas dari foldernya. Untuk Marginkanan yaitu 2,6 cm telah memiliki tepi batas badan formulir. 2) Garis yang digunakan hanya garis putus-putus (dotted) dan garis lurus (solid),hal ini sudah sesuai dalam penggunaan garis yang tidak lebih dari 2 (dua) garis dengan tujuan,pihak pengguna formulir lebih mudah dalam memilih item data yang akan diisi dan tampilan formulir kelihatan rapi dan konsisten. Selain itu supaya memberikan tampilan yang lebih baik, maka dalam penggunaan garis pada suatu formulir maksimal menggunakan 2 (dua) macam garis. 3) Jenis huruf yang digunakan pada formulir Rujukan Jamkesmasadalah 1 (satu) jenis huruf yaitu Times New Roman dengan ukuran huruf yang berbeda-beda antara judul, sub judul, nama organisasi dan isi dari formulir. Hal tersebut dikarenakan penggunaan huruf pada suatu formulir digunakan untuk memperjelas kelompok data dari badan formulir dengan tujuan untuk memudahkan dalam mengidentifikasi serta membaca setiap item data pada suatu formulir maka penggunaan huruf maksimal 2 (dua) jenis huruf maupun ukuran huruf maksimal 2 (dua) ukuran huruf atau sedikit mungkin jenis huruf. e. Penutup(Close) Bagian penutup formulir Rujukan Jamkesmas telah memuat tempat rujukan dibuat tanggal pemeriksaan, tanda tangan, nama terang dokter serta NIP dokter. Hal ini telah menjelaskan bukti sah sebagai pertanggungjawaban pada suatu pemeriksaan, karena dengan adanya tempat pemeriksaan kepada pasien. Apabila terdapat kasus tertentu yang melibatkan dokter yang bertanggungjawab tersebut maka akan lebih mudah dalam membantu penjelasan tentang informasi riwayat penyakit pasien berdasarkan isi dari formulir Rujukan Jamkesmas. 4. Desain formulir Rujukan JamkesmasBerdasarkan Aspek Isi adalah sebagai berikut: a. Butir item/ Data Butir data / item data yang terdapat pada formulir Rujukan Jamkesmas hanya meliputi kepala formulir rujukan terdiri atas identitas puskesmas yang meliputi identitas pasien yang dirujuk, diagnosa / gejala-gejala, pertolongan pertama berupa tindakan atau 98 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
pengobatan yang diberikan. Hal ini belum sesuai dengan kelengkapan butir data khusus ada beberapa item yang belum ada dalam Formulir Rujukan Jamkesmas ini diantaranya meliputi jenis kelamin, hasil pemeriksaan laboratorium, keadaan umum penderita saat dirujuk seperti tensi, hb, kesadaran (tenang, gelisah, kesakitan). Dalam hal ini tidak terdapatnya jenis kelamin maka petugas pelaporan akan mengalami kesulitan dalam menentukan rekapan jumlah kunjungan atau laporan morbiditas pasien perempuan dan pasien laki-laki tiap harinya. Pada hasil laboratorium tidak semua pasien mendapatkan pemeriksaan laboratorium, apabila pasien yang dirujuk telah melakukan pemeriksaan laboratorium maka hasil dari pemeriksaan laboratorium tidak diisikan dalam formulir rujukan karena tidak terdapat ruang entry khusus item data hasil pemeriksaan laboratorium tersebut. Pada item umur tidak terdapat hari, bulan dan tahun yang menunjukkan umur pasien secara rinci oleh karena itu pemberian item ini perlu disertakan agar diketahui umur pasien secara rinci. Sedangkan untuk item data keadaan pasien saat dirujuk yang meliputi : kesadaran, tensi dan hb tidak tercantum hal ini dapat mempengaruhi ketidaklengkapan catatan kondisi pasien secara lengkap saat dirujuk. Pada item data nama pasien disesuaikan dengan nama yang ada di kartu Jamkesmas milik pasien apabila tidak ada nama gelar kekeluargaan pada kartu Jamkesmas tersebut maka tidak ditulis pada formulir Rujukan Jamkesmas namun jika nama pasien tidak sesuai dengan KTP atau KK maka pasien wajib membuat surat keterangan dari kelurahan yang membuktukan bahwa nama pada kartu Jamkesmas dengan yang tertera pada KTP dan KK adalah orang yang sama. b. Pengelompokkan Data / Groupping Pada formulir Rujukan Jamkesmassudah memuat kelompok data identitas puskesmas, badan surat, identitas pasien yang dirujuk, dan data penunjang. Terkelompoknya data yang sudah ada dapat membantu pengisian secara terpusat dan sesuai dengan kelompok data masing-masing, sehingga dapat menghindari kesalahan pengisian data yang tidak sesuai dengan kelompok data. c. Urutan (sequent) Urutan pada formulir Rujukan Jamkesmas sudah sesuai dengan urutan pengelompokkan itemdata, yang tersusun secara vertical dari primer ke sekunder dengan demikian item data didalamnya tersusun secara baik dan memudahkan dalam pencatatan masing-masing item data karena sudah terstruktur dengan baik. d. Cara Pengisian Pada pengisian formulir Rujukan Jamkesmas puskesmas telah diisi Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas... (Trifena Wulan Indriyani 1,dkk) 99
dengan cara manual hal ini telah sesuai dengan buku pedoman penggunaan Jamkesmas dari pusat, pengisian formulir Rujukan Jamkesmas dilakukan secara manual oleh petugas pendaftaran. Kemudian petugas pendaftaran menyerahkan kepada dokter yang akan memeriksa dan memberi tanda tangan di formulir rujukan Jamkesmas tersebut selanjutnya petugas pendaftaran memberi stempel identitas Puskesmas Ngargoyoso sebagai bukti pengesahan. e. Kejelasan Kata (caption) Pada formulir Rujukan Jamkesmas item data yang ada di formulir sudah terbaca jelas maksud dari masingmasing item tersebut. Dengan demikian petugas pendaftaran tidak mengalami kesulitan dalam mengisi formulir Rujukan Jamkesmas tersebut, sehingga dalam pelayanan pasien yang dirujuk dapat berjalan dengan baik dan efektif. f. Istilah Medis (Terminologi) Penggunaan istilah medis dalam formulir Rujukan Jamkesmasterdapat pada item diagnosis/gejala-gejala telah terbaca oleh dokter yang memeriksa pasien dan dokter yang mengirim pasien yang akan dirujuk. Pada item ini telah ditunjukkan dengan adanya data diagnosis pasien yang dicatat oleh dokter yang memeriksa pasien sebelum dirujuk. 5. Formulir Rujukan JamkesmasBerdasarkan Aspek Hukum Pada formulir Rujukan JamkesmasPuskesmas Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar setelah ditanda tangani oleh dokter pemeriksa, formulir diberikan kepada pasien untuk difoto copy kemudian diserahkan ke puskesmas kembali sebagai bahan bukti telah dilakukannya perawatan pasien sebelum dirujuk ke rumah sakit. Secara keseluruhan dari isi formulir rujukan Jamkesmas telah mewakili kronologi pemeriksaan yang ditulis oleh dokter. Selain itu pada item data kronologi pemeriksaan ditulis oleh dokter sebagai kesinambungan antara diagnosa atau gejala dengan pertolongan pertama baik tindakan maupun pengobatan. Hal ini memiliki aspek hukum dimana penulisan harus benar-benar sesuai dengan keadaan pasien sebelum dirujuk dan harus ada kesinambungannya antara gejala dan tindakan yang diberikan. Pada item data tempat rujukan yang dituju terdapat Dokter Poli yang dituju sesuai dengan penyakit yang diderita pasien agar dapat diketahui poli yang dituju oleh pasien, untuk RS yang dituju terdapat rumah sakit yang menjadi tempat tujuan hal ini untuk mengetahui tempat rujukan pasien. Dalam penulisan identitas pasien berdasarkan kartu jamkesmas dengan tujuan memudahkan pihak jamkesmas dalam melakukan verifikasi data. Sedangkan untuk item identitas dokter pengirim pasien terdapat nama dan tandatangan serta stempel puskesmas, hal 100 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102
ini membuktikan bahwa terdapat penanggung jawab bagi pasien yang dirujuk, serta sebagai bukti penyerahan wewenang kepada dokter di puskesmas yang melakukan rujukan kepada dokter di rumah sakit yang dituju. Namun selama ini puskesmas tidak menerima surat jawaban rujukan dari pihak rumah sakit yang dituju, selain itu dokter yang ada di puskesmas tidak mengetahui riwayat penyakit pasien selama dirawat di rumah sakit, sehingga pihak puskesmas tidak mengetahui kelanjutan pengobatan dan perawatan yang diberikan kepada pasien selama di rumah sakit sehingga puskesmas tidak mengetahui tindakan yang harus diberikan kepada pasien apabila pasien melakukan kontrol di puskesmas. Sedangkan untuk pasien balita dibawah dua tahun menggunakan kartu jamkesmas milik ayah dan ibu dari balita tersebut beserta akta kelahiran atau KK. Selain itu bagi pasien rujukan Jamkesmas yang meninggal di perjalanan sebelum sampai di rumah sakit tempat rujukan, maka pasien tersebut masih menjadi tanggung jawab puskesmas. Bagi pasien peserta rujukan yang meninggal tersebut kepesertaannya dalam Program Jamkesmas akan hilang dan tidak bisa dialihkan kepada keluarganya. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan Aspek Fisik formulir berbentuk potrait dan terbuat dari jenis kertas buram oleh karena itu minimal menggunakan kertas HVS agar setiap item pada formulir akan terbaca jelas bagi petugas dan pengguna formulir rujukan. Aspek Anatomi tidak terdapat instruction pada pilihan isian item Dokter Poli dan rumah sakit, identitas pasien dan diagnosa serta perawatan kepada pasien sebelum dirujuk. Maka diperlukan pedoman untuk mengisi formulir rujukan. Pada aspek isi belum terdapat jenis kelamin hal ini mempengaruhi pelaporan morbiditas pasien tentang jumlah pasien laki-laki dan perempuan, untuk keadaan umum pasien perlu disertakan dalam formulir rujukan agar data keadaan pasien lebih lengkap. Aspek Hukum sudah terdapat tanda tangan dokter, nama terang dan stempel puskesmas. Selain itu bagi pasien yang meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit saat dirujuk menjadi tanggungjawab puskesmas. Penambahan item jenis kelamin dan keadaan pasien serta perlu diberikan feed back dari rumah sakit KEPUSTAKAAN Arief TQ. 2004. Pengantar Metodologi Penelitian untuk Ilmu Kesehatan. Klaten Selatan : CSGF (the community of self Help Gruop Forum). Depkes RI. 1990. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid I. Jakarta: DepKes RI. Depkes RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Revisi II. Jakarta: Depkes RI. Depkes RI. 2008. Pedoman Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS).Jakarta: DepKes RI. Tinjauan Desain Formulir Rujukan Jamkesmas... (Trifena Wulan Indriyan 1,dkk) 101
Huffman EK. 1994. (HIM) Health Information Management, USA: Physician Record Company Berwin Illinois.USA. Notoatmodjo S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hal 93, 138 PerMenKes RI No. 269/MENKES/PER/III/2008. Rekam Medis Menteri Kesehatan Indonesia. Jakarta. Shofari B. 2002.PSRK 01 Buku 1 Modul Pembelajaran Rekam Medis Dan Dokumentasi Rekam Medis,Semarang: PORMIKI. Tidak Dipublikasikan. 102 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-9551, VOL. III, NO.1, MARET 2009, Hal 94-102