Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Dengan Data Kita Menjawab... Data membuka Mata Data membuka Pikiran, dan Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar, 2008) Pusat Data Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud
Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP DASAR DAPODIK EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran. Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Untuk mewujudkan pembangunan pendidikan tersebut dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan yaitu: 1. PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 2. Satuan Pendidikan 3. Peserta Didik, dan 4. Substansi Pendidikan. Sumber Data yang sama (DAPODIK) Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.) Program Pembangunan/Pembinaan Acuan Program Pembangunan/Pembinaan Didalam implementasinya keempat faktor pendidikan harus tergambarkan atau didukung dengan Data Pokok Pendidikan yang sama sumbernya.
Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan Transactional System DSS EIS Menurut fungsi Sistem DAPODIK Data Pokok Pendidikan-Kebudayaan Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan yang Terintegrasi, untuk menunjang Tata Kelola Data dan Informasi yang terpadu. SATU DATA
Sifat Relational Entitas Data Kode Wil NPSN 1 SP 5 Wilayah 6 2 PD (SP) Satuan Pendidikan: Lokasi Satuan Pendidikan (1) Peserta didiknya? (2) Pendidik & Tenaga Kependidikannya? (5) 3 NISN 4 (PD) Peserta Didik: Sekolah dimana?, (2) Diajar siapa?, (3) Alamat rumah dan orang tuanya (6) PTK NUPTK Rombel/Kelas Secara teknis aplikasi sistem integratornya adalah kelas/rombel (PTK) Pendidikan & Tenaga Kependidikan: Mengajar dimana? (5) Mengajar siapa? (3) Rumah dimana? (4) Sifat Longitudinal Entitas Data (Time Series) Time Series Program Pembangunan untuk SP PT Time Series Program Pembangunan untuk PTK SMA/MA/SMK SMP/MTs SD/MI PAUD PD Melanjutkan PD Melanjutkan PD Melanjutkan PD Melanjutkan Time Series Program Pembangunan untuk PD
KONFIGURASI PENGELOLAAN DATA POKOK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kab-Kota Provinsi+LPMP Unit Lain Proses Pendayagunaan Perencanaan Analisis Monitoring-Evaluasi K/L Lain UNESCO dll Business Intelligence Proses Sinkronisasi Proses Integrasi Proses Verifikasi Proses Validasi Data Mart Data Warehouse Referensi Operational Data Store NPSN NISN NUPTK Wilayah (ODS) PAUDdikmas/ GTK Dikdasmen/ GTK Kebudayaan Bahasa Lembaga (Satuan Pendidikan + Kebudayaan + Kebahasaan)
KONDISI AWAL PENGELOLAAN DATA SEBELUM TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan Dinas Provinsi Dinas Kab-Kota Mekanisme SP = Satuan Pendidikan SP Ijin Operasional Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang Setiap Program Pembangunan memiliki mekanisme pengelolaan data secara parsial yang bersumber dari sekolah, koordinasi dengan Dinas melalui bidang bidang yang berbeda, sesuai jenis program pembinaannya.
STRATEGI PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YANG TERINTEGRASI Program-program Pembangunan/Pembinaan Pengumpulan data yang terkontrol melalui Data Master Referensi Dikdasmen Kebudayaan PAUD Dikmas Integrator entitas data yang terkontrol melalui sifat data relational dan longitudinal sebagai Data Master Referensi Bahasa GTK (NUPTK) Peserta Didik (NISN) SP (NPSN) SP = Satuan Pendidikan NPSN = Nomor Pokok Sekolah Nasional (8 dgt) NISN = Nomor Identitas Siswa Nasional (10 dgt) NUPTK = Nomor Unik Pendidik-Tenaga Kependidikan (14 dgt) Ijin Operasional Ijin Operasional oleh Lembaga yang berwewenang Terkontrolnya Data Entitas Master Referensi, maka diharapkan data programprogram pembangunan terkontrol dalam satu mekanisme pengelolaan. Berakar pada Ijin operational yang dikeluarkan oleh lembaga berwewenang.
DIMENSI 2: SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI Derivatif Strategi Pembangunan Manajemen Pengetahuan Wisdom (W) Knowledge (K) Information (I) Strategi Pembangunan Yang Terintegrasi Proses Perubahan Prinsip Proses Perubahan Pola Data (D) *) Proses Perubahan Relasi Kebijakan Terintegrasi Informasi Terintegrasi Data Terintegrasi Rowley, Jennifer (2007). "The wisdom hierarchy: representations of the DIKW hierarchy". Journal of Information and Communication Science 33 (2): 163 180 Data Referensi 3 2 1
KONFIGURASI DATA, STATISTIK DAN INFORMASI PENDUKUNG KEBIJAKAN PENDIDIKAN A N A L I S INFORMASI STATISTIK Data Rangkuman (Wilayah) Proses Pembelajaran PendidikTenaga Kependidikan Longitudinal Peserta Didik Relational Satuan Pendidikan Wilayah D A T A E N T I T A S K E B I J A K A N P E N D I D I K A N
Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan Isi Dapodik 1. 2. 3. 4. Profil Data Individual Sekolah Profil Data Individual Peserta Didik Profil Data PTK Profil Data Orang Tua Peserta Didik a. Nama b. Alamat c. Pekerjaan Orang tua d. Penghasilan Orang Tua Pelaporan dari Sekolah Pengelompokaan Jenis Data 1. Data Master Referensi (Identitas Satuan Pendidikan (SP), Peserta Didik (PD) dan Guru-Tenaga Kependidikan (GTK) 2. Data Attribut Pengelompokaan Bentuk Data 1. Tabular 2. Spasial/Lokasi 3. Citra/Foto
ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGELOLAAN SUMBER DATA Satuan Pendidikan PENGUMPULAN Masing-masing Direktorat Jenderal PAUDNI DIKDASMEN KEBUDAYAAN BAHASA PENGELOLAAN (QUALITY CONTROL) Integrasi Verifikasi-Validasi Kompilasi Analisis/Protret Pendidikan PENDAYAGUNAAN Perencanaan Program Pembangunan/ Pembinaan Monitoring Program Evaluasi Program Penelitian Feedback Untuk mendapatkan data yang sahih sesuai dengan kondisi dilapangan dan menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang dikelola oleh unit yang berbeda: 1. Tahapan pengumpulan 2. Tahapan Pengelolaan (Quality Control) 3. Tahapan Pendayagunaan Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing-masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), yang selanjutnya digunakan oleh unit yang terkait dalam menyusun program-program pembinaan untuk pembangunan. Dengan penekanan bahwa semua data harus berangkat dari data: 1. INDIVIDUAL LEMBAGA (SATUAN PENDIDIKAN) 2. INDIVIDUAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. INDIVIDUAL PESERTA DIDIK.
Backbone Data Koordinatif dengan lembaga yang berwenang. PDSPK Dapo (Unit Utama) Aliran Data Aliran Data Sekolah Update Data Data Warehouse Backbone Dinas Monitoring Evaluasi Pendayagunaan 12
Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan KONSEP MONITORING DAN EVALUASI MUTU PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN DAPODIK Proses monitoring dan evaluasi mutu pendidikan dengan mengintegrasikan informasi dari potret pendidikan (output Dapodik), capaian program pembangunan-pembinaan (yang dikelola oleh Unit-unit Pembina) dan hasil akreditasi sekolah (didalamnya terkandung informasi capaian delapan Standar Nasional Pendidikan secara periodik yang dikelola oleh BAN-SM) AKREDITASI SEKOLAH Komposit 1 2 3 4 5 6 7 8 Standard Nasional Pendidikan (SNP) Pengukuran Periodik 5 tahun Capaian Program Pembangunan & Pembinaan Sepanjang Tahun Potret Pendidikan Sepanjang Tahun 8 Standard Nasional Pendidikan (SNP) & Standard Pelayanan Minimal (SPM) Program Pembangunan & Pembinaan DAPODIK Detail lihat slide berikutnya
TAHAPAN ANALISIS TAHAP 1 1. Pola Sebaran Penduduk, dengan pendekatan tempat tinggal calon peserta didik pada tingkat akhir, untuk masuk jenjang pendidikan berikutnya. 2. Pola Sebaran Satuan Pendidikan menurut klasifikasi Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel (sesuai dengan SNP, sebagai acuan dan arah analisis) TAHAP 2 Peta sebaran satuan pendidikan menurut klasifikasi Kwadran (Jumlah Rombel vs Rasio Siswa Rombel), dengan arah: 1. Pemenuhan Standar (SNP) 2. Peningkatan Mutu Pendidikan a. Input b. Proses c. Output TAHAP 3 Penentuan-penentuan Zonazona prioritas perencanaan pendidikan untuk. 1. Sarana 2. Prasarana 3. Guru 4. Tenaga Kependidikan 5... Pada tahap pertama, analisisnya lebih mengarah pada kondisi lapangan dengan acuan sebaran penduduk (pendekatan jumlah siswa yang akan masuk ke jenjang berikutnya), dan memetakan jumlah rombongan belajar dengan batasan batasan yang telah ditentukan dalan Standar Proses (salah satu SNP). Tahap ke dua, merupakan tahapan dalam mengklasifikasi setiap sekolah apakah perlu Pemenuhan Standar atau sudah mengarah ke Peningkatan Mutu Pendidikan (dengan melihat indikator indikator Input, Proses dan Output) pada setiap sekolah. Sedangkan pada tahap ke tiga merupakan tahapan yang detail dampak dalam penentuan prioritas terkait Pemenuhan Standar atau Peningkatan Mutu.
Penerapan PENDEKATAN METODOLOGI 1 Penduduk SMA Topik 1 10 Peserta Didik SMP Sekolah Blok 1 9 7 Rombel 1 SD 6 PAUD Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat dalam pengembangan pendidikan peserta didik. Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat, maka keberadaan lokasi satuan pendidikan diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk. Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan pengelolaan pendidikan.
Arah Pembinaan Rasio Siswa Rombel Kwadran 2_1 Kwadran 2 Kwadran I Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kelebihan Rasio Siswa Rombel Kelebihan Rombel dan Siswa 28 Siswa Kwadran 4 Kwadran 3_1 Kekurangan siswa atau Rombel Kelebihan Rombel Kwadran 1 Kwadran 2 Kwadran 2_1 Kwadran 3_1 Kwadran 4 Pemenuhan Standar Kwadran 3 Zona sesuai dengan SNP 6 Rombel 24 Rombel Strategi untuk mendorong/ Optimalisasi di proses Jumlah Rombel setiap sekolah Sarana Kwadran 3 Peningkatan Mutu Prasarana Guru KKG MGMP Tenaga Kependidikan Evaluasi penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari Input, Proses, dan Output.
ARUS DATA Kebijakan Pendayagunaan Sekolah Sinkronisasi DW Pusat DW Provinsi DW Kab-Kota
Informasi Berbasis Spasial Yang Terintegrasi Sudah ada di Data Warehouse Kemendikbud Kantor Pendidikan Overlay dengan Google Maps Sekolah Cagar Budaya Rumah Museum Tempat-tempat Umum Direktorat Jenderal Kebudayaan Kawasan Cagar Budaya BIG Badan Informasi Geospasial (Kebijakan Satu Peta) Pusat Belajar (Bahasa, Kebudayaan, Ketrampilan, Sanggar, Padepokan, dll)
SATU NUSA, SATU BANGSA, SATU BAHASA, dan SATU DATA AKU PUNYA IMAJINASI (Moro, Kab. Karimun 30-3-2015, LM) Data membuka Mata Data membuka Pikiran, dan Data membuka Hati (Purwanto, Field Officer Unicef Makassar, 2005) Imagination is more important than knowledge (Albert Einstein ) Pusat Data dan Statistik Pendidikan-Kebudayaan Setjen, Kemdikbud Jakarta, 2016