BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Room Action

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

Potri Olympia Rahayu, Pemanfaatan Media Gambar Sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Pasung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan tindakan dengan dibantu oleh guru mitra yang bertugas sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, tempat dan waktu peneletian serta rancangan dan indikator

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 12 Oktober Januari Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Palapa kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyadi (2011: 22-23), PTK adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIA

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

METODE PENELITIAN. menuntut kajian dan tindakan secara reflektif, kolaboratif, dan partisipasif

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Room Action Research). Menurut Pardjono, dkk. (2007: 13), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya, sedangkan menurut E. Mulyasa (2010: 11) penelitian tindakan kelas adalah suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberi informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi. Penelitian ini difokuskan pada tindakantindakan sebagai upaya keterampilan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SD N Pelemsari Bokoharo Prambanan Sleman menggunakan media dokumen pribadi. Menurut Pardjono, dkk. (2007: 26-30) Penelitian Tindakan kelas meliputi beberapa tahap, mulai dari mencari ide awal penelitian, menentukan tema penelitian, tahap perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan, sampai pada tahap observasi. Penentan ide awal terkait dengan proses mencari masalah yang akan deselesaikan, sedangkan penentuan tema dilakukan setelah masalah diperoleh. 48

B. Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD N Pelemsari. Sekolah ini beralamat di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Juli-Oktober 2013. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 30 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki sebanyak 16 orang dan siswa perempuan sebanyak 14 orang. C. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010: 38), objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek pada penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan deskripsi. D. Desain Penelitian Desain penelitian ini mengacu pada desain penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart yang meliputi perencanaan, implementasi tindakan, pengamatan, dan refleksi pada setiap siklusnya yang dapat digambarkan dengan sebuah spiral PTK. Pada model ini apabila ditemukan adanya kekurangan, maka perencanaan dan pelaksanaan tindakan perbaikan masih dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya sampai target yang diinginkan tercapai. Berikut adalah gambar model spiral PTK. 49

Keterangan: Siklus I 1. Plan 2. Act&observe 3. Reflect Siklus II 1. Plan 2. Act&observe 3. Reflect Gambar 2. Model PTK Kemmis & Mc Taggart (dalam Pardjono, dkk. 2007: 22) Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Mc Taggart memuat empat tahapan penelitian dalam setiap langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, (Pardjono, dkk. 2007: 22). Dalam langkah pertama, kedua dan seterusnya, sistem spiral tersebut saling terkait. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa tahapan tindakan dan observasi menjadi satu tahapan karena kedua kegiatan tersebut dilakukan secara simultan. Artinya, observasi dan tindakan dilakukan dalam satu waktu karena aspek yang diobservasi adalah proses pelaksanaan tindakan di kelas. Berikut adalah keterangan dari setiap tahapan pada model PTK tersebut: 1. Plan (perencanan), Dalam perencanaan ini, dimulai dari penemuan masalah, dan kemudian merancang tindakan yang dilakukan. Peneliti melakukan langkah-langkah berikut. 50

a. Menentukan maslah di lapangan. Pada tahap ini, penliti serta observasi. melakukan diskusi dengan guru kelas maupun melalui observasi didalam kelas. Dengan mencatat hal-hal serta permasalahan yang ada di SDN Pelemsari Bokoharjo, Prambanan, Sleman berdasarkan hasil diskusi serta observasi. b. Merencanakan langkah pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siklus I. Namun perencanaan yang dibuat masih bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dan pelaksanaan. c. Merancang instrumen sebagi pedoman observasi dalam pelaksanaan pembelajaran menulis menggunbakan media dokumen pribadi. 2. Pelaksanaan (acting) Dalam tindakan dilaksanakan pemecahan masalah sebagaimana. tindakan yang telah direncanakan. Tindakan ini dipandu oleh perencanaan yang telah dibuat dalam arti perencanaan tersebut telah dilihat secara rasional dari segala tindakan itu. Namu perencanaan yang dibuat tadi harus bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya. Jadi, tindakan bersifat tidak tetap atau dinamis yang memerlukan keputusan cepat tentang apa yang perlu dilakukan. Pada penelitian ini yang dijadikan tolak ukur pelaksanaan penelitian adalah metodepembelajaran, yaitu menulis karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi. Kriteria yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut. 51

a. Siswa mendengarkan penjelasan tentang media dokumen pribadi b. Siswa memperhatikan kata kunci berdasarkan media dokumen pribadi yang ditunjukkan guru c. Siswa mengaitkan media dokumen pribadi dengan pengalaman nyata d. Siswa dapat menentukan kata kunci berdasarkan media dokumen pribadi e. Siswa dapat mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan 3. Observasi (Observing) Observasi atau pengamatan merupakan upaya mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi terhadap proses tindakan yang sedang dilaksanakan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan yang dilaksanaka, berorientasi ke masa yang akan datang dan memberikan dasar bagi kegiatan refleksi yang kritis. Proses tindakan, pengaruh tindakan yang disengaja dan tidak disengaja, situasi, tempat tinadakan dilakukan dan kendala semuanya dicatat dalam kegiatan observasi yang terencanakan secara fleksibel dan terbuka. 4. Refleksi Refleksi merupakan bagian yang penting dalam langkah proses penelitian tindakan, hal inikarena dengan kegiatan refleksi akan memantapkan kegiatan dan tindakan untuk mengatasai permasalahan dengan memodifikasi perencanaan sebelumnyasesuai dengan apa yang akan terjadi di lapangan. Berdasarkan hasil observasi, akan dilakukan analisis data yang telah terkumpul dan diberi tindakan untuk mencapai kriteria keberhasilan, apabila data tersebut belum mencapai kriteria keberhasilan, maka peneliti akan melakukan langkah perbaikan pada 52

siklus selanjutnya. Apabila hasil yang diperoleh sudah meningkat,kan pada siklus berikutnya, maka penelitian dapat dikatakan berhasil. E. Metode Pengumpulan Data Penelitian tindakan kelas ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data perilaku siswa selama dalam proses penulisan karangan deskripsi dengan menggunakan media dokumen pribadi. Data kuantitatif berupa tingkat keterampilan siswa yang ditunjukkan dengan nilai tes menulis karangan deskripsi. Sumber data diambil pada saat dan sesudah proses belajar mengajar Bahasa Indonesia. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa cara sebagai berikut. 1. Tes Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Margono, 1997: 170). Teknik tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal (pre test) dan kemampuan akhir (pos ttest) siswa dalam menulis karangan deskripsi. Tes yang dilaksanakan berupa tes menulis karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi. Penilaian tes yang digunakan mengacu pada format penilaian menurut Burhan Nurgiyantoro (2012: 430), yang meliputi kesesuaian dengan gambar, ketepatan logika dan urutan cerita, ketepatan makna keseluruhan cerita, ketepatan kata, ketepatan kalimat, serta ejaan dan tata tulis. 53

2. Observasi Teknik observasi merupakan teknik monitoring dengan melakukan observasi terhadap sasaran pengukuran dengan menggunakan lembar pengamatan atau lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Teknik observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati proses pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan media dokumen pribadi dan untuk mengamati peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. 3. Wawancara Teknik wawancara merupakan teknik memperoleh data lisan dari sumber data atau subjek penelitian secara langsung (E. Mulyasa, 2010: 69). Teknik wawancara pada penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai proses pembelajaran bahasa indonesia di kelas. Wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran bahasa indonesia kelas V SD N Pelemsari Bokoharjo, Prambanan, Sleman. 4. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan. Dokumentasi pada penelitian ini berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan dari awal sampai akhir yang berguna untuk merekam peristiwa penting dalam aspek kegiatan kelas. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini meliputi pedoman 54

wawancara, lembar observasi dan catatan lapangan, dan dokumen penilaian tugas siswa. Selain itu, dokumentasi yang berupa foto pelaksanaan penelitian juga diikutsertakan agar data yang diperoleh lebih akurat. Tabel 1. Kisi-kisi Lembar Penilaian Karangan Deskripsi Siswa Menggunakan Media Dokumen Pribadi No Aspek yang Dinilai Skor Maksimal 1 Kesesuaian isi gagasan dengan tema 30 2 Organisasi Isi 25 3 Struktur kata bahasa 20 4 Gaya pilihan kata 15 5 Ejaan 10 Jumlah 100 Sumber: Ahmad Rofi udin (2012: 430). Tabel 2. Klasifikasi Nilai Menulis Karangan Deskripsi Angka Keterangan 86 100 Sangat Baik (SB) 70 85 Cukup Baik (CB) 55 69 Sedang (S) 40 54 Kurang (K) Berdasarkann aspek penilaian pada tabel 2. tersebut di atas, maka rubrik penilaian karangan deskripsi pada penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3. Rubrik Penilaian Karangan Deskripsi Siswa Menggunakan Media Dokumen Pribadi No Unsur Indikator Skor Kriteria 1 Keseuaian isi gagasan dengan tema 27-30 24 26 Sangat Baik (SB) Cukup baik(cb) 1) pada informasi, substansi pengembangan tensis sesuai dengan tema dan tuntas 2) informasi cukup, substansi cukup, pengembangan terbatas, relevan dengan tema. Tetapi tidak lengkap 3) informasi terbatas, substansi kurang, pengembangan trensis tidak cukup, tidak relevan dengan tema 4) tidak berisi tidak ada kata subtansi, tidak ada pengembangan tesisi, tidak 21 23 0 20 Sedang (S) Kurang (K) 55

ada tema 2 organisasi isi 1) ekspresi lancar, gagsan diungkapkan dengan jelas, padat, terorganisir dengan baik, urutan logis,kohesif 2) kurang lancar, kurang terorganisir dengan baik, tetapi ide utama terlihat, beban pendukung terbatas, urutan logis, tetapi tidak lengkap. 3) Tidak lancar gagasan kacau kurang terorganisir, terpotong-potong, urutan dan pengembangan tidak logis. 4) Tidak komunikatif, tidak terorganisir, tidak layak nilai 3 Struktur 1) Konstruksi struktur tata bahasa pada tata kalimat kompleks, tetapi efektif Bahasa hanya terjadi sedikit kesalahan pengguna bentuk kebahasaan 2) Konstruksi struktur tata bahasa pada kalimat sederhana tetapi efektif, ada keslahan pada konstruksi tetapi kecildan makna tidak kabur. 3) Terjadi kesalahan serius, dalam konstruksi kalimat, makna mengembangkan atau kabur 4) Sangat kurang menguasai aturan sintaksis, tidak komunikatif, tidak layak nilai 4 Gaya 1) Pemanfaatan potensi kata canggih, Bahasa pilihan kata dan ungkapan tepat, menguasai pembentukan kata 2) Pemanfaatan potensi kata agak canggih, pilihan kata dan ungkapan kurang tepat, tetapi tidak mengganggu 3) Pemanfaatan potensi kata terbatas, sering terjadi kesalahan penggunaan kosa kata dan dapat merusak makna 4) Pemanfaatan potensi kata asalasalan, pengetahuan tentang kosa kata rendah, tidak layak nilai. 5 Ejaan 1) Menguasai aturan penulisan terhadap beberapa kesalahan ejaan 2) Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tetapi tidak menggamburkan makna 22 25 19 21 16 18 13 15 17 20 14 16 11 13 7 10 12 15 4 6 2 3 0 1 7 10 4 6 Sangat Baik (SB) Cukup baik(cb) Sedang (S) Kurang (K) Sangat Baik (SB) Cukup baik(cb) Sedang (S) Kurang (K) Sangat Baik (SB) Cukup baik(cb) Sedang (S) Kurang (K) Sangat Baik (SB) Cukup Baik (CB) 56

3) Sering terjadi kesalahn ejaan, makna membingungkan 4) Tidak menguasai aturan penulisan terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tidak terbaca, tidak layak nilai 2 3 0 1 Sedang (S) Kurang (K) G. Teknik Analisis Data Dalam analisis data peneliti membandingkan isi catatan yang dilakukan peneliti sendiri dengan catatan kolaborator. Dengan perbandingan tersebut unsur kesubjektifan dapat dikurangi. Hasil analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif yaitu teknik statistik yang memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis. Statistik deskriptif hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif disertai perhitunganperhitungan sederhana. Data kuantitatif dikumpulkan melalui tes. Data yang berupa skor tes menulis karangan deskripsi dianalisis dengan mencari rata-rata (mean) dan persentase, kemudian dibuat tabel dan grafik sehingga dapat diketahui peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Untuk analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada tiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tulis pada setiap siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana berikut. 57

1. Rumus menghitung nilai rata-rata X Keterangan : X : nilai rata-rata : jumlah semua nilai siswa N : jumlah siswa Zainal Aqib, dkk. (2009: 40 41) 2. Rumus menghitung ketuntasan belajar P Keterangan : siswa yangtuntasbelajar siswa P yang Tuntas Siswa : nilai rata-rata : jumlah semua nilai siswa : jumlah Seluruh siswa kelas V SD N Pelemsari Zainal Aqib, dkk. (2009: 40 41). H. Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Setelah pembelajaran dilakukan, nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan. 2. Setelah pembelajaran dilakukan, terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan sebelum dilakukan tindakan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 75% (Zainal Aqib, dkk. 2009: 204). 58