BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

A. Implementasi Teoritik

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... xi BAB I LATAR BELAKANG...

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI

BAB III METODE PENCIPTAAN

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III ELABORASI TEMA

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB III METODE PENCIPTAAN

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

gambar, lukisan, tabel, atau foto yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan atas suatu media komunikasi visual

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN IDE. Kajian Sumber Pustaka (Buku Dwi Tunggal Pendiri Darma Ayu Nagari) Studi Sketsa. Proses Berkarya.

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Nelson Mandela 1960 Sumber:

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB I PENDAHULUAN. pendukung karya ( Van De Ven, 1995:102 ) seperti figure manusia, tokoh


Modul MK Gambar Bentuk

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

BAB III Membuat Sketsa

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

KARYA SENI GRAFIS YANG MENARIK DAN KREATIF MELALUI TEKNIK CUKIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

Transkripsi:

BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi nikmat yang tidak terkira berupa keluarga harmonis yang dipenuhi dengan momen-momen kebahagiaan. Di dalam kehidupan keluarga momen-momen penting akan muncul di saat yang tidak pernah terduga. Setiap momen sangatlah berharga dan momen tidak dapat di ulang untuk kedua kalinya pada waktu dan kondisi yang sama. Momen berharga akan selalu dikenang dan membekas dimemori otak manusia. Sebuah momen di lakuakan oleh anggota keluarga yaitu ayah, ibu, anak atau anggota keluarga lainnya. Momen tercipta karena adanya suatu aktifitas yang dilakukan oleh anggota keluarga tersebut. Tema yang digunakan penulis untuk memvisualisasikan karya seni grafis dengan teknik cetak tinggi ini dilihat dari keindahan bentuk dan ekspresi wajah manusia. Bentuk dan struktur yang digunakan dalam memvisualisasikan karya seni grafis ini difokuskan pada bagian tubuh manusia yaitu ekspresi wajah yang mewakili suatu perasaan sebuah momen yang terjadi di dalam keluarga. Penulis mengangkat ekspresi wajah manusia sebagai sumber ide berkarya karena ciri khas yang ada pada mimik ekspresi wajah manusia. 35

36 Manusia memiliki nilai estetis yang terdapat pada gerakan ekspresi wajahnya yang dimunculkan mewakili rasa bahagia, sakit, sedih dan seterusnya. Ekpresi tertawa mewakili perasaan bahagia sedangkan ekpresi menangis mewakili rasa sedih atau haru. Momen adalah pandangan sesaat atau waktu yang singkat. Momen sulit diciptakan sulit pula untuk dilupakan sebab saat momen itu terjadi akan selalu kita kenang dalam memori otak kita. Penulis merasa mendapatkan inspirasi dan imajinasi dari keindahan fisik dan keistimewaan momen yang terjadi dalam keluarga. B. Implementasi Visual Berdasarkan makna dari momen kehidupan dalam keluarga secara harfial dan biologis, penulis memunculkan sebuah gagasan untuk menginterpretasikannya dan menggambarkan struktur bentuk dan ekspresi wajah manusia kedalam bentuk karya cetak tinggi dengan membuat bagian struktur tubuh dan mimik wajah manusia untuk dijadikan sebuah karya ekspresif dua dimensi. Penulis menginterpretasikan struktur tubuh dan ekspresi wajah manusia berdasarkan suatu aktifitas yang dilakukan dalam kehidupan keluarga sehingga dari aktifitas yang dilakukan tersebut terciptalah sebuah momen. Penulis sangat tertarik menjadikan momen dalam keluarga sebagai sumber ide dalam memvisualisasikan karya seni grafis cetak tinggi guna memperdalam ilmu pengetahuan tentang kehidupan keluarga khususnya pada momen yang terjadi.

37 1. Konsep Bentuk Visual karya seni grafis teknik cetak tinggi dalam penciptaanya, penulis menggunakan dua jenis garis untuk menghasilkan bentuk yang sesuai visualisasi yang diinginkan penulis. Garis tersebut adalah garis nyata yang digunakan untuk menggores, ekspresif dimunculkan karena spontan dan lengkung. Garis pada karya penulis adalah garis lengkung dibuat untuk menampilkan bentuk struktur tubuh dan ekspresi wajah manusia. Penulis menggunakan warna asli seperti pada objek aslinya. Warna yang digunakan dalam karya penulis menggunakan beragam warna-warna cerah dan gelap seperti gradasi warna biru, merah, hijau, coklat, kuning dan coklat. Unsur bidang pada karya penulis yang sering dimunculkan adalah bidang biomorphic, yang sengaja diterapkan penulis untuk membentuk berbagai macam bidang. Warna yang dugunakan pada background menggunakan dimensi atau susunan warna dari terang ke gelap, sehingga menghasilkan kesan dimensi ruang dan waktu. Tekstur atau barik yang ditampilkan dalam karya penulis adalah tekstur semu. Tekstur semu ini terjadi karena hasil gelap terang yang muncul dalam karya, sehingga ada kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan. Guna mencapai susunan yang dinamis termasuk tercapainya keseimbangan yang indah dalam menciptakan karya seni, perlu ada kombinasi berbagai elemenelemen seni rupa menjadi sebuah komposisi. Komposisi pada sebagian beras karya penulis menggunakan macam komposisi terbuka yang menghasilkan karya visual dengan objek gambar yang meluas dan terkesan menyebar. Selain itu

38 penulis juga menggunakan macam komposisi tertutup dengan wujud objek gambar yang mengumpul dan menyempit. 2. Medium dan Teknik Berdasarkan hasil dari proses analisis dan pengamatan maka dalam menciptakan karya tugas akhir ini momen keluarga sebagai sumber ide dalam seni grafis menggunakan medium cukil kayu hardboard. Penulis memilih hardboard dengan alasan karena memiliki permukaan yang rata dan tanpa serat seperti block kayu, sehingga memudahkan dalam proses pencukilan karena terasa lebih lembut dan lunak. Penulis memilih menggunakan teknik cetak tinggi dalam karyanya karena yang dihasilkan dari teknik cetak tinggi lebih unik bahkan dapat menciptakan efek visual yang tidak terduga contohnya seperti efek tekstur dari penekanan papan plat. Penulis menciptakan karya cetak cukil kayu ini dengan menggunakan cetak reduksi, penulis mencetak bergantian beberapa warna hanya dengan menggunakan satu hardboard. Proses pencetakan warnanya dimulai dari warna muda atau warna terang terlebih dahulu hingga ke warna gelap. Pembuatan karya dengan menggunakan teknik cetak tinggi. Penggunaan teknik tersebut dengan alasan agar dapat mencapai bentuk sesuai keinginan penulis pada semua objek dalam karya dan juga dapat memainkan maupun mengeksplorasinya.dalam proses pembuatan karya ini medium yang digunakan adalah hardboard. Penulis juga menggunakan tinta cetak, alat cukil, brayer roll, amplas, cutter, alas kaca, tinner, centong nasi, terpentine dan scrap.

39 3. Proses Pembuatan Karya Adapun proses pencetakannya sebagai berikut; a. Proses pengerjaannya yang paling awal adalah penulis terlebih dahulu membuat sketsa/desain sebagai acuan, setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing, hasil sketsa dipindahkan ke atas permukaan plat hardboard dengan cara menyalin gambar menggunakan kertas karbon. Sketsa yang telah terpindah ditebalkan dengan permanent marker agar nanti pada proses pencukilan lebih mudah. b. Setelah gambar tersebut selesai digambar diatas plat hardboard maka langkah selanjutnya adalah membuat cukilan mengikuti garis dan bentuk sesuai dengan sketsa yang dibuat menggunakan berbagai jenis tipe alat cukil. Penulis mencukil goresan gambar dengan mendahulukan warna dalam sketsa yang dirasa paling terang seperti pada warna kulit objek manusia dan berlanjut ke warna lebih gelap seperti pakaian dan terakhir ke warna paling gelap seperti pada rambut manusia karena dalam pembuatan karya multi warna. Penulis beranggapan jika warna gelap didahulukan maka warna yang lebih terang akan terasa lebih redup dan terkesan gelap. c. Proses selanjutnya adalah mencampur ataupun mengerol tinta cetak Cemani Toka, brayer roll, scrap yang diratakan di atas permukaan kaca. Cat yang telah dicampur diratakan di atas permukaan kaca kemudian barulah menggunakan rol untuk meratakan dan mendapatkan ketebalan cat yang diinginkan untuk segera dirol keatas permukaan hardboard, pengecatan menggunakan rol yang rata akan menghasilkan pengecatan yang baik, dan pengerolan pada permukaan hardboard haruslah merata.

40 d. Tahap berikutnya adalah mencetak gambar yang berada diatas permukaan plat hardboard yang telah diberi cat, proses pencetakan kali ini penulis sebelumnya telah membuat sebuah mal untuk patokan dalam pencetakan agar dalam pencetakan berikutnya tidak bergeser. Setelah plat hardboard direkatkan diatas kertas agar cat lebih merekat lebih baik diinjak-injak sebentar atau menggunakan bantuan mesin pres barulah menggosok kertas yang berada diatas hardboard menggunakan sendok makan atau centong nasi agar cat tersebut menempel dikertas. Agar hasil lebih maksimal lebih baik dan rapi saat menggosok mengikuti alur dari cukilan. Hasil cetak dari hardboard yang telah dicukil tadi akan menghasilkan cetakan warna muda dari cetakan pertama yang tidak terkena tinta akan berupa warna putih dari warna kertas. e. Selanjutnya melepaskan kertas yang lengket dengan hardboard yang telah digosok sampai merata dengan cara salah satu sisi kertas dikelupas mundur ke belakang sampai lepas dan jangan sampai ada yang tertekuk. Jemur dan anginanginkan kertas yang telah dicetak dan bersihkan bekas tinta di hardboard menggunakan tinner A. Pembersihan plat dari bekas tinta dilakukan setiap kali selesai mencetak. Hal tersebut diatas diulang terus menerus sampai beberapa cetakan yang diinginkan. f. Tahap pencetakan multi warna tahap berikutnya adalah mencukil bagian warna kedua yang diinginkan, setelah bagian garis atau warna yang diinginkan sudah tercukil barulah mencetak seperti hal diatas tersebut dan sampai warna yang terakhir tercetak. Dengan teknik cukil ini pewarnaan yang ada akan saling menumpuk, maka akan menimbulkan efek tekstur nyata bila diraba oleh tangan.

41 4. Penyajian Penyajian karya seni grafis penulis menggunakan pigura berwarna hitam dan bahan yang digunakan pada pigura adalah fiber. Kaca yang digunakan adalah kaca doff. Warna fiber pada pigura tersebut di harapkan mampu mempertegas warna karya yang ada di dalam bingkai, selain hal tersebut juga bertujuan untuk menonjolkan karya agar menjadi lebih semarak warnanya dan memberi kesan rapi, indah dan terhindar dari kotoran. Pada penyajian karya di bagian bawah tidak lupa di beri keterangan judul, edisi, nama seniman dan tahun pembuatan. Penyajian akhir, pada masing-masing karya akan di pigura dengan kaca yang berada menonjol keluar berukuran 60 cm x 80 cm dengan pigura model minimalis. Gambar 3.1 Contoh Pigura (Sumber : Dokumentasi Puji Nursidik, 2016)