PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017


Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Oleh : EKY DAYANTI LINDA PERMADANI K

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MUSIK PERKUSI PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI 1 GRABAG TAHUN AJARAN 2015/2016

Skripsi. Disusun Oleh: Ybnu Prasetyo K

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

Upaya Meningkatkan Kemampuan Fisik Motorik Halus Melalui Media Realia pada Anak Kelompok A TK Tunas Bangsa Pati Tahun Ajaran 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN PERILAKU SOPAN SANTUN ANAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN PRINGKUKU TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014


PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN I MENDAK DELANGGU KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2. Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN READING WORKSHOP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MUSIK PERKUSI PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI 1 GRABAG TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI PANAS MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KEBEBASAN BERORGANISASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE KUMON PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI POSITIF PADA ANAK KELOMPOK B TK KARANG INDRIYA KARANGASEM LAWEYAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Rossana Hutari 1, Sularmi 2, Siti Kamsiyati 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program studi PGSD, Universitas Sebelas Maret e-mail: rossanahutari@ymail.com, sularmi_m@yahoo.com, siti_pgsd_fkip@yahoo.co.id ABSTRAK:Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsep diri positif melalui penggunaan metode role playing pada anak kelompok B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta yang berjumlah 53 anak. Pengumpulan data menggunakan metode yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Proses analisis data penelitian ini menggunakan model analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil menunjukkan dari pratindakan persentase ketuntasan anak sebanyak 21 anak atau 39,62%, siklus I meningkat sebanyak 29 anak atau 54,71%, dan siklus II meningkat sebanyak 44 anak atau 83,01%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan metode role playing dapat meningkatkan konsep diri positif anak kelompok B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Kata kunci: metode role playing, konsep diri positif ABSTRACT:The purpose of this research is to improve children positive self concept throught the implementation of Role Playing Method in group B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta on academic year 2014/2015. The research is Classroom Action Research (CAR), which consisting of two cycles. Each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. Subjects were children group B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta which amounts to 53 children. Data collection methods include observation, interview, and documentation. Validity of data that used was triangulation sources and triangulation methods. The process of data analysis of this research using the interactive model that includes data reduction, data display, conclusion drawing/verification.the results showed the completeness an initial condition the percentage of completeness child reaches 21 children or 39,62%, first cycle increased by 29 children or 54,71%, and the second cycle increased by 44 children or 83,01%. The conclusion of this research is trought the application role playing method to improve children positive self concept of group B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta on academic year 2014/2015. Keywords: role playing method, positive self concept PENDAHULUAN Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Permendiknas, 2009:1). Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun adalah usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan dan dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya, artinya pada periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan berbagai kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosialemosional dan spiritual. 1

Pendidikan anak usia dini dianggap sebagai cermin dari suatu tatanan masyarakat, tetapi juga ada pandangan yang mengemukakan bahwa sikap dan perilaku suatu masyarakat dipandang sebagai suatu keberhasilan ataupun suatu kegagalan dalam pendidikan. keberhasilan pendidikan tergantung pada pendidikan anak usia dini karena jika pelaksanaan pendidikan pada usia dini baik, maka proses pendidikan pada usia remaja, usia dewasa akan baik pula. Pudjijogyanti (mengutip simpulan Sullivan) menjelaskan bahwa jika kita diterima orang lain, dihormati, dan disenangi karena keadaan kita, maka kita akan bersikap menghormati dan menerima diri kita. Sebaliknya, jika orang lain selalu meremehkan, menyalahkan, dan menolak kita, maka kita tidak akan menyenangi diri kita sendiri (1988:28). Anak memasuki sekolah dengan berbekal konsep diri yang sudah terbentuk dari rumah, tetapi sekolah sebagai lingkungan kedua setelah rumah sebenarnya ikut berperan dalam pembentukan konsep diri. Oleh karena itu guru harus mampu membimbing anak agar bersikap positif terhadap dirinya sendiri, dengan cara menerima, mempercayai dan menunjukkan kepada anak, serta memandang proses mengajar sebagai kegiatan yang dapat membangun konsep diri anak melalui pengalaman yang bermakna sebagai proses untuk membuka mata anak agar mampu melihat dirinya dalam sisi yang positif. Hurlock (1997:253) menjelaskan, meskipun anak belum mengetahui mengapa orang lain menerima atau menolaknya, anak menduga pendapat orang lain dan makna reaksi orang lain. Jika pendapat orang lain menyenangkan, anak juga akan menganggap dirinya sendiri menyenangkan; jika pendapat orang lain tidak menyenangkan, anak akan tidak menyukai dan menolak dirinya sendiri. Setelah dilakukan observasi di TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta pada tanggal 26 februari 2015 ditemukan ada beberapa anak yang belum menunjukkan konsep diri positif sesuai harapan, khususnya di kelompok B yaitu belum menunjukkan sikap menghormati yang lebih tua, rasa suka menolong teman dan orang dewasa, dan mau berbagi dengan orang lain.hal ini terbukti dari 53 anak, terdapat 32 anak atau sekitar 60,37% yang belum menunjukkan konsep diri positif sesuai yang diharapkan. Untuk meningkatkan konsep diri positif, perlu dilakukan penanaman nilai-nilai moral agar anak dapat diterima dalam lingkungannya. salah satunya dengan penggunaan metode role playing. Kegiatan role playing ini tampak lebih efektif untuk digunakan sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan konsep diri positif anak karena melibatkan anak untuk berinteraksi satu sama lain serta merasakan pengalaman-pengalaman nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Metode Role Playing atau yang sering disebut dengan bermain peran adalah metode pengembangan yang efektif dimana seseorang memerankan karakter orang lain dan mencoba berfikir/berbuat dengan cara/sudut pandang sosok yang diperankannya. Bermain peran memberikan contoh alamiah terhadap perilaku manusia yang riil dan dapat digunakan oleh anak untuk menyadari perasaan mereka dan membangun sikap menuju nilai-nilai dan pemahaman mereka sendiri. Metode role playing sangat sesuai dengan karaktersitik anak usia dini karena anak berfikir secara simbolik sehingga menjadikannya sebagai metode pengembangan anak usia dini sangatlah tepat dan efektif dalam mengoptimalkan pembentukan perilaku afektif anak. Gunarti, Lilis & Azizah (mengutip simpulan Fledman, 1997) menyatakan in the dramatic play area children have two opportunity to role-play real-life situations, release emotions, practice language, develop social skills, and express themselves creatively, yang artinya di dalam area drama, anak-anak memiliki kesempatan untuk bermain peran dalam situasi kehidupan yang sebenarnya, melepaskan emosi, mempraktikkan kemampuan berbahasa, membangun keterampilan sosial dan mengekspresikan diri dengan kreatif (2010 : 10). Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) apakah penggunaan metode role playing dapat meningkatkan konsep diri positif pada anak kelompok B TK Karang Indriya karangasem laweyan surakarta tahun ajaran 2014/2015; 2) 2

bagaimana langkah-langkah metode role playing untuk meningkatkan konsep diri positif pada anak kelompok B TK Karang Indriya karangasem laweyan surakarta tahun ajaran 2014/2015. dengan demikian tujuan dalam penelitian ini adalah : 1) untuk meningkatkan konsep diri positif pada anak kelompok B TK Karang Indriya karangasem laweyan surakarta melalui penggunaan metode role playing tahun ajaran 2014/2015; 2) untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode role playing untuk meningkatkan konsep diri positif pada anak kelompok B TK Karang Indriya karangasem laweyan surakarta tahun ajaran 2014/2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Karang Indriya Tahun Ajaran 2014/2015 dan dilaksanakan selama tujuh bulan yakni mulai bulan Februari sampai dengan Agustus 2015.Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Karang Indriya dengan jumlah anak yaitu 53 anak terdiri dari 23 anak laki-laki dan 30 anak perempuan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Tindakan dilakukan sebanyak dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Terdapat empat tahapan tindakan yang dilalui yaitu : 1. Perencanaan (planning); 2. Penerapan tindakan (action); 3. Mengobservasi (observing); dan 4. Melakukan refleksi (reflecting). HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dan wawancara, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa masih banyak anak yang belum mencapai kriteria ketuntasan. Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi Data Konsep Diri Positif Anak Kelompok B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta Pra Tindakan No Interval Nilai Frekuensi Persentase Ket 1 80 21 39,62% Tuntas 2 < 80 32 60,37% Belum Tuntas Jumlah 53 100,00% Berdasarkan tabel 1, Analisis hasil observasi yang diperoleh dari pengamatan peneliti dengan dibantu oleh guru kelas pada anak kelompok B dengan persentase anak yang mendapat nilai tuntas dengan nilai akhir 80 yaitu 39,62%, dan yang mendapat nilai belum tuntas dengan nilai akhir <80 yaitu 60,37%. Dari analisis data nilai awal tersebut, maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan konsep diri positif dengan menggunakan metode role playing. Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi Data Konsep Diri Positif Anak Kelompok B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta Siklus I No Interval Nilai Frekuensi Persentase Ket 1 80 29 54,71% Tuntas 2 < 80 24 45,28% Belum Tuntas Jumlah 53 100,00% 3

Berdasarkan tabel 2, penilaian siklus I menunjukkan peningkatan bahwa anak yang telah mencapai kriteria ketuntasan yaitu nilai akhir 80 sebanyak 29 anak dari jumlah 53 anak atau 54,71%, sedangkan anak yang belum tuntas yaitu nilai akhir < 80 sebanyak 24 anak dari jumlah anak 53 anak atau 45,28%. Tabel 3. Tabel Distribusi Frekuensi Data Konsep Diri Positif Anak Kelompok B TK Karang Indriya Karangasem laweyan Surakarta Siklus II No Interval Nilai Frekuensi Persentase Ket 1 80 44 83,01% Tuntas 2 < 80 9 16,98% Belum Tuntas Jumlah 53 100,00% Berdasarkan tabel 3, hasil penilaian pada siklus II terdapat peningkatan anak yang telah mencapai kriteria ketuntasan yaitu nilai rata-rata 80 sebanyak 44 anak dari jumlah 53 anak atau 83,01%, sedangkan anak yang belum tuntas yaitu nilai rata < 80 sebanyak 9 anak dari jumlah anak 53 anak atau 16,98%. Pada siklus ini sudah mencapai ketuntasan sebesar 80% sehingga penelitian dihentikan pada siklus ini. 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 60,37% 39,62% Pra Tindakan 54,71% 45,28% Siklus I Siklus II 83,01% 16,98% Tuntas Belum Tuntas Gambar 1. Grafik Persentase Perbandingan Konsep Diri Positif Anak melalui Penggunaan Metode role playing Tiap Siklus Persentase ketuntasan pada pratindakan 39,62%, siklus I sebesar 54,71%, dan siklus II sebesar 83,01%. Target ketercapaian nilai pada penelitian ini yaitu sebesar 80%.Pada pelaksanaannya sudah melampaui target yaitu pada siklus II mendapat nilai ketuntasan klasikal 83,01%, sehingga pelaksanaan tindakan berhenti pada siklus II dengan persentase ketuntasan 83,01%. Hasil peningkatan ketuntasan konsep diri positif anak juga diiringi dengan hasil peningkatan aktivitas anak dan hasil peningkatan kinerja guru dalam mengajar. Nilai hasil observasi aktivitas anak selalu menunjukkan adanya peningkatan pada setiap peetemuan. Nilai hasil observasi aktivitas anak dapat dilihat pada table kinerja guru selalu menunjukkan adanya peningkatan pada setiap pertemuannya. Nilai hasil kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4 berikut: 4

Tabel 4. Persentase Peningkatan Hasil Penilaian Aktivitas Anak dalam pembelajaran Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 57,5% 65% 73,75% 89,37% Berdasarkan tabel 4, aktivitas anak dalam pembelajaran dengan menggunakan metode role playing selalu meningkat, hal ini terlihat dari grafik hasil penilaian aktivitas peserta didik yang selalu meningkat yakni pada siklus I pertemuan ke-1 57,5%, kemudian pada siklus I pertemuan ke-2 meningkat menjadi 65%, pada siklus II pertemuan ke-1 juga meningkat lagi menjadi 73,75%, dan pada siklus II pertemuan ke-2 mengalami peningkatan menjadi 89,37%. Selain observasi aktivitas anak, penilaian pengamatan juga dilakukan pada kinerja guru mengajar. Hasil penilaian kinerja guru mengajar siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Persentase Peningkatan Hasil Kinerja Guru Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 60,75% 76,5% 84% 88,75% Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa kinerja guru dalam pembelajaran dengan menggunakan metode role paying selalu meningkat, pada siklus I pertemuan ke-1 memperoleh hasil 60,75%, kemudian pada siklus I pertemuan ke-2 meningkat menjadi 76,5%. Pada siklus II pertemuan ke-1 juga meningkat lagi menjadi 84%, dan pada siklus II pertemuan ke-2 mengalami peningkatan menjadi 88,75%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dapat meningkat pada setiap pertemuannya.hal tersebut dikarenakan pada setiap pembelajaran dilakukan evaluasi bersama dengan guru dan dilakukan perbaikan pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan hasil yang dikumpulkan dari kondisi awal (pratindakan) dalam pembelajaran hingga kondisi akhir (siklus II), serta perbandingan antar siklus dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode role playing dapat meningkatkan konsep diri positif pada anak kelompok B TK Karang Indriya karangasem laweyan Surakarta tahun ajaran 2014/2015. Selain itu dapat juga meningkatkan kinerja guru dan aktivititas anak. Metode role playing dalam pembelajaran dapat meningkatkan rasa percaya diri anak, memotivasi anak dalam belajar, memberikan kesempatan pada anak untuk dapat menyalurkan perasaan, dapat merangsang perubahan perilaku anak dengan menampilkan kegiatan yang nyata,bekal bagi kehidupan anak dimasyarakat. Hal ini senada dengan pendapat Craciun (2010:176) ada banyak keuntungan belajar melalui ilmu bermain peran diantaranya : 1) mendorong siswa untuk menciptakan realitas mereka sendiri; 2) mengembangkan kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain; 3) meningkatkan motivasi belajar siswa; 4) melibatkan para siswa pemalu dalam kegiatan kelas; 5) membuat siswa percaya diri; 6) membantu siswa untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah; 7) bersifat menyenangkan; 8) memperlihatkan pada siswa bahwa dunia nyata yang kompleks dan masalah yang muncul di dunia nyata tidak dapat diselesaikan dengan hanya menghafal informasi; 9) menggarisbawahi penggunaan simultan dengan kemampuan yang berbeda (yang diperoleh secara terpisah). 5

Pada penelitian ini terlihat antusiasme anak dan pemahaman akan konsep diri positif terlebih ketika kegiatan role playing dimainkan dengan alat peraga yang memadai dan pemberian reward bagi anak yang sungguh-sungguh dalam memainkan perannya. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode role playing dapat meningkatkan konsep diri positif anak kelompok B TK Karang Indriya Karangasem Laweyan Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Jumlah anak yang menunjukkan sikap menghormati yang lebih tua, mau berbagi dengan orang lain, dan mau menolong teman dan orang dewasa mengalami peningkatan pada skor atau nilai ketuntasan pada setiap siklusnya. Jumlah anak dengan nilai tuntas pra tindakan adalah 21 anak, siklus I berjumlah 29 anak, dan siklus II menjadi 44 anak. Adapun presentase akhir telah melebihi target KKM yang telah ditetapkan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode role playing dapat meningkatkan konsep diri positif anak telah berhasil. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:1) Bagi anak, sebaiknya anak lebih dipersiapkan lagi untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran role playing agar anak dapat menerima penanaman konsep diri positif dengan baik; 2) bagi guru, Sebaiknya guru merencanakan dengan matang dan semenarik mungkin dalam mempersiapkan penggunaan metode role playing sehingga penanaman konsep diri positif dapat efektif; 3) Sebaiknya sekolah menyediakan fasilitas yang mendukung dalam menerapkan metode pembelajaran, yaitu dengan memfasilitasi media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan anak; 4) bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih jauh tentang permasalahan yang sama dengan penelitian ini hendaknya lebih cermat dan mengupayakan pengkajian teori-teori yang lebih dalam yang berkaitan dengan penggunaan metode role playing untuk meningkatkan konsep diri positif agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Craciun, D. (2010). Role-Playing As A Creative Method In Science Education. West University of Timisoara, Romania. Diakses pada 29 april 2015 dari, http://www.icstm.ro/docs/josa/josa_2010_1/c.11_role_playing_as_a_creative_method_in_ science_education.pdf. Gunarti, W.,Lilis, S. & Azizah, M. (2010). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Universitas Terbuka. Hurlock, E. B. (1997). Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga. Permendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar PAUD. Pudjijogyanti, C.R. (1988). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta : Arcan. 6