Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru, Disiplin Belajar Siswa, Fasilitas Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP N 1 Batang Anai JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan (STRATA 1) Wahyuli Jasvita 12090009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
HALAMAN PBNGESAHAN JUR.NAL Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru, Disiplin Belajar Siswa, Fasilitas Betajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas YIII Pada Nlata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP N 1. Batang Anaj Oleh: Nama : Wahyuli Jasvita NPM :12090009 Program Studi : Pendidikan Ekonomi Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, Februari 2017 Disetujui (Rika Verawat'i, M.Pd)
Pengaruh Kompetensi Pedagogik Guru, Disiplin Belajar Siswa, Fasilitas Belajar Di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP N 1 Batang Anai Oleh,, Jl. Gunung Panggilun No.1 Padang Sumatera Barat 1 Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi 2.3 Dosen STKIP PGRI Sumbar Email: wjasvita@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap Hasil Belajar Siswa, 2) pengaruh Disiplin Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa, 3) pengaruh fasilitas belajar terhadap Hasil Belajar Siswa, 4) pengaruh kompetensi pedagogik guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap Hasil Belajar Siswa kelas VIII di SMP N 1 Batang Anai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Populasi penelitian adalah seluruh siswa yang belajar kelas VIII di SMP Negeri 1 Batang Anai pada ajaran tahun 2016/2017 yang berjumlah 281 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proprorsional Random Samplin. Hasil penelitian: 1) terdapat pengaruh yang signifikan positif antara kompetensi pedagogik guru (X 1 ) terhadap Hasil belajar (Y) Kelas VIII di SMP N 1 Batang Anai dengan nilai koefisien regresi 0,659 dan t hitung (8,507) > t tabel (1,97500). 2) terdapat pengaruh yang signifikan positif antara disiplin belajar (X 2 ) terhadap hasil belajar (Y) kelas VIII di SMP N 1 Batang Anai dengan nilai koefisien regresi 0,558 dan t hitung (4,065) > t tabel (1,97500) 3) terdapat pengaruh yang signifikan positif antara fasilitas belajar (X 3 ) terhadap hasil belajar (Y) Kelas VIII di SMP N 1 Batang Anai dengan nilai koefisien regresi 0,364 dan t hitung (4,675) > t tabel (1,97500) dan 4) terdapat pengaruh signifikan antara Kompetensi Pedagogik Guru, Disiplin Belajar dan Fasilitas Belajar secara bersama-sama terhadap terhadap Hasil Belajar Siswa (Y) kelas VIII di SMP N 1 Batang Anai yang dengan F hitung 129,207 > F tabel (2,66). Dalam penelitian ini penulis menyarankan agar guru lebih meningkatkan lagi kemampuan dan kiat-kiatnya dalam mengajar, guru juga harus memperhatikan siswa dan mengabsen siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Untuk fasilitas belajar peneliti menyarankan agar sekolah menyediakan fasilitas yang memadai agar siswa nyaman dalam menjalankan proses pembelajaran dan mendapatkan hasil belajar yang baik. Abstract This study aims to determine: 1)the influence of pedagogical competence of teachers to student learning outcomes, 2)influence the discipline of learning on student learning outcomes, 3) influence learning facility on student learning outcomes,4) the influence of pedagogical competence of teachers studenrs learn discipline, learning to learn the learning outcomes of students of class VIII in SMP N 1 Batang Anai. Research result: 1) a significant difference between the positive pedagogical competence of teachers on learning outcomes with the value of regression 0,659 and t arithmetic (8,507) > t table (1,97500), 2) a significant difference between the positive learning discipline on learning outcomes with the value of regression 0,558 and t arithmetic (4,065) > t table (1,97500), 3) a significant difference between the positive learning facilities on learning outcomes with the value of regression 0,364 and t arithmetic (4,675) > t table (1,97500), 4) there is significant influence between pedagogical competence of teachers, the discipline of learning and teaching facilities together on learning outcomes of students with F arithmatic 129,207 > F table 2,66. keywords: pedagogical competence of teachers, student learning discipline, learning facilities. 1
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dan kemajuan manusia baik secara jasmani maupun rohani. Pendidikan merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan generasi intelektual suatu bangsa yang cerdas, jujur, disiplin, kompetitif, berakhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kreatif, bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan dan tuntutan dunia global, serta kemajuan teknologi, dan juga ikut berperan serta untuk membawa perubahan terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat suatu bangsa. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia pada dasarnya adalah mengupayakan perkembangan kemampuan siswa agar berkembang secara optimal. (Hamalik, 2011:77) menyatakan bahwa pendidikan dikatakan berkualitas bila proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan ada interaksi antara komponenkomponen yang terkandung dalam sistem pengajaran yaitu tujuan pendidikan dan pengajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan atau dosen, kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran dan evaluasi pengajaran. Persoalan pendidikan di Indonesia merupakan permasalahan yang sudah ada dari dahulu hingga sekarang. Jika dilihat dari segi biaya, pendidikan sudah banyak menghabiskan materil dan spiritual, namun kenyataan indikasi kualitas pendidikan masih rendah. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti memberikan pelatihan kepada guru-guru, memperbaiki sistem kurikulum sekolah dan menambah sarana dan prasarana pendidikan. Selain dari upaya yang dilakukan oleh pemerintah keberhasilan pendidikan di sekolah dapat juga dilihat dari sejauh mana tujuan pembelajaran itu dapat direalisasi. Secara umum, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar ratarata yang diperoleh siswa di sekolah. Hasil belajar merupakan taraf kemampuan nyata siswa yang telah diukur melalui kegiatan pembelajaran berupa nilai ulangan harian. Dengan harapan hasil belajar yang telah dicapai mempunyai efek terhadap peningkatan belajar siswa untuk materi selanjutnya, sehingga siswa mempunyai sikap positif terhadap proses belajar mengajar dan mempunyai sikap percaya diri. Hasil belajar juga merupakan patokan utama untuk melihat keberhasilan pendidikan yang di selenggarakan di sekolah, untuk itu hasil belajar yang didapatkan siswa disekolah harus mencapai KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah tersebut. Dalam ulangan harian masih banyak siswa yang tidak tuntas, masih banyak siswa yang nilainya berada di bawah KKM itu menandakan belum tercapai maksimal hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu. Fenomena yang ditemukan di sekolah yaitu seperti siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, tidak memperhatikan guru menerangkan dan sibuk berbicara dengan teman saat guru menerangkan materi pelajaran, tidak mengerjakan latihan dengan sungguh-sungguh dan bahkan masih banyak siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru. Untuk melihat hasil belajar siswa kelas VIII di SMP N 1 Batang Anai, dapat dilihat pada tabel 1 yang menyajikan jumlah siswa yang masih berada dibawah KKM. 1
Kelas Jumlah siswa Nilai UH Siswa Kelas VIII KKM Siswa yang tuntas % Siswa yang tidak tuntas VIII 1 32 80 12 37,5 20 62,5 VIII 2 32 80 22 68,7 10 31,2 VIII 3 32 80 11 34,3 21 65,6 VIII 4 31 80 12 38,7 19 61,2 VIII 5 32 80 22 68,7 10 31,2 VIII 6 32 80 13 40,6 19 59,3 VIII 7 32 80 12 37,5 20 62,5 VIII 8 32 80 11 34,3 21 65,6 VIII 9 26 80 6 21,4 20 76,9 % Dilihat dari hasil ulangan harian, hasil belajar siswa masih kurang memuaskan karena masih banyak siswa yang mendapat hasil belajar kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 80, dari tabel dapat dilihat kelas yang paling banyak nilainya yang berada di bawah KKM yaitu kelas VIII 9 dengan persentase 76,5 % siswa yang tidak tuntas. Rata-rata semua kelas VIII masih banyak siswa yang tidak tuntas, hal ini menandakan bahwa masih rendahnya hasil belajar IPS terpadu siswa dapat dilihat dari fenomena seperti, tidak mengerjakan tugas, sering keluar masuk kelas dan dengan alasan lain sehingga siswa lain juga ikut terganggu dan guru juga tidak kosentrasi dalam mengajar, siswa tidak serius belajar dan siswa yang mengerjakan pekerjaan yang lain saat guru menjelaskan materi pembelajaran. Kondisi seperti ini dapat mengganggu aktivitas belajar pada saat proses pembelajaran berlangsung. KAJIAN PUSTAKA Teori Hasil Belajar Menurut (Dimyanti, 2006:250) hasil belajar merupakan hasil proses belajar dan hasil proses pembelajaran. Pelaku aktif dalam belajar adalah siswa, dan pelaku pasif pembelajaran adalah guru. Hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Secara menyeluruh proses belajar berjalan dalam beberapa tahun sesuai dengan jenjang sekolah. Teori Kompetensi Pedagogik Guru Menurut (Wibowo, 2012:110) Kompetensi pedagogik adalah pemahaman guru terhadap anak didik, perencanaan, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan anak didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimilikinya. Teori Disiplin Belajar Siswa Menurut (Tu u, 2004:32) memberi pengertian disiplin sebagai suatu usaha mengendalikan diri dan sikap individu dalam mengembangkan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam dirinya. Teori Fasilitas Belajar Di Sekolah Menurut (Daryanto, 2006:51) secara arti kata fasilitas yang terdiri dari sarana dan prasarana belajar, bahwa sarana belajar adalah alat langsung 2
untuk mencapai tujuan pendidikan, misalnya lokasi atau tempat, bangunan dan lain-lain. HIPOTESIS 1. H1 : β 1 0, diduga kompetensi pedagogik guru berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. H0 : β 1 = 0, diduga kompetensi pedagogik guru tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. 2. H2 : β 2 0, diduga disiplin belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. H0 : β 2 = 0, diduga disiplin belajar siswa tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. 3. H3 : β 3 0, diduga fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. H0 : β 3 = 0, diduga fasilitas belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. 4. Ha : β 1, β 2, β 3, β 4 0, diduga kompetensi pedagogik guru, disiplin belajar siswa, fasilitas belajar secara bersama-sama berpengaruh bsignifikan terhadap hasil belajar siswa. H0 : β 1, β 2, β 3, β 4 = 0, diduga Kompetensi pedagogik guru, disiplin belajar siswa, fasilitas sekolah secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan peneli-tian deskriptif dan asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah Sjumlah res-ponden penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Batang Anai sebanyak 163 orang. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel hasil belajar sebagai variabel terikat(y), kompetensi pedagogik guru(x1), disiplin belajar siswa(x2), fasilitas belajar di sekolah(x3) sebagai variabel bebasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda. HASIL PENELITIAN Deskripsi Variabel Hasil Belajar (Y) Diketahui bahwa variabel hasil belajar nilai mid Semester 1 mata pelajaran IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai didapat ratarata sebesar 78,34. Dapat kita lihat siswa paling banyak mendapat nilai 75-80 yakni 52 orang dengan persentase 31,90, sedangkan siswa paling sedikit mendapat nilai 52-56 yakni 1 orang dengan persentase 0,61%. Hasil belajar pada mata pelajaran IPS terpadu siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai memilki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yakni sebesar 80 Deskripsi Variabel Kompetensi Pedagogik Guru (X1) bahwa skor rata-rata variabel kompetensi pedagogik guru adalah sebesar 3,99 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 79,80%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kompetensi pedagogik guru berada pada kategori Cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kompetensi pedagogik guru (X1) di SMP N 1 Batang Anai cukup baik. Deskripsi Variabel Disiplin Belajar Siswa (X2) Diketahui bahwa skor rata-rata variabel disiplin Belajar adalah sebesar 3,33 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 66,66%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel disiplin Belajar berada pada kategori Cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Disiplin Belajar (X2) di SMP N 1 Batang Anai cukup baik. Deskripsi Variabel Fasilitas Belajar Di Sekolah (X3) 3
Diketahui bahwa skor rata-rata variabel fasilitas belajar adalah sebesar 4,07 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 81,45%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Fasilitas belajar berada pada kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Fasilitas belajar (X3) di SMP N Batang Anai telah baik. nilai variabel disiplin belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan hasil belajar sebesar 0,558 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta Standardized Coefficients 1 (Constant) 6.898 4.095 1.684.094 T Sig. X1.659.077.528 8.507.000 X2.558.137.216 4.065.000 X3.364.078.247 4.675.000 a. Dependent Variable: Y Dari model persamaan regresi linear berganda di atas nilai konstanta sebesar 6,898 berarti tanpa adanya pengaruh dari variabel bebas maka nilai variabel terikat nilainya hanya sebesar 6,898 satuan. Hal ini berarti bahwa apabila variabel bebas nilainya nol (kompetensi pedagogik guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar) maka nilai variabel hasil belajar sebesar 6,898 satuan. Koefisien regresi variabel kompetensi pedagogik guru (X 1 ) sebesar 0,659 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel kompetensi pedagogik guru meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkatan hasil belajar sebesar 0,659 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. Koefisien regresi variabel disiplin belajar (X 2 ) sebesar 0,558 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif disiplin belajar terhadap hasil belajar siswa, apabila Koefisien regresi variable fasilitas belajar (X 3 ) sebesar 0,364 yang bertanda positif. Hal ini berarti adanya pengaruh positif fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa, apabila nilai variabel fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka akan meningkat hasil belajar sebesar 0,364 dalam setiap satuannya. Dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan atau konstan. 4
Model Summary Tabel diatas hasil pengolahan data yang dapat dilihat pada tabel model summary diperoleh hasil nilai R square sebesar 0,709 yang artinya 70,9% perubahan pada variabel dependen (hasil belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kompetensi pedagogik guru, disiplin guru, dan fasilitas belajar) sedangkan sisanya sebesar 29,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu uji t (parsial) dan uji F (simultan). a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan positif antara kompetensi pedagogik guru (X 1 ) terhadap Hasil belajar (Y) Untuk variabel kompetensi pedagogik guru diperoleh nilai t hitung sebesar 8,507 t tabel sebesar 1,97500 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted Square 1.842 a.709.704 4.72792 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 Coefficients a Model Hasil Uji t Unstandardized Coefficients B Std. Error Beta R Std. Error of the Estimate berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif secara parsial antara kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 1 Batang Anai. Hal ini berarti semakin baik kompetensi pedagogik guru, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa. b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan positif antara disiplin belajar (X 2 ) terhadap hasil belajar (Y) Untuk variabel disiplin belajar diperoleh nilai t hitung sebesar 4,065 t tabel sebesar 1,97500 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, c. Standardized Coefficients T Sig. 1 (Constant) 6.898 4.095 1.684.094 X1.659.077.528 8.507.000 X2.558.137.216 4.065.000 X3.364.078.247 4.675.000 berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif secara parsial antara disiplin belajar terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 1 Batang Anai. Hal ini berarti semakin baik disiplin belajar, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa. c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan positif antara fasilitas 5
belajar (X 3 ) terhadap hasil belajar (Y) Untuk variabel fasilitas belajar diperoleh nilai t hitung sebesar 4,675 t tabel sebesar 1,97500 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif secara parsial antara fasilitas belajar terhadap hasil belajar IPS siswa SMP Negeri 1 Batang Anai. Hal ini berarti semakin baik fasilitas belajar, maka akan semakin baik pula hasil belajar siswa. Hasil Uji f PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kompetensi pedagogik guru Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung 8,507 t tabel sebesar 1,9750 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 8664.593 3 2888.198 129.207.000 a Residual 3554.168 159 22.353 Total 12218.761 162 a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, dapat dilihat pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai F hitung 129,207 > F tabel 2,66 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kompetensi pedagogik guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa, artinya semakin baik kompetensi pedagogik guru, disiplin belajar, dan fasilitas belajar maka hasil belajar siswa juga akan semakin baik. kompetensi pedagogik guru berpengaruh secara signifikan positif terhadap hasil belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai. 2. Disiplin belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh nilai t hitung 4,065 t tabel sebesar 1,97500 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin belajar berpengaruh secara signifikan positif terhadap hasil belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai. 3. fasilitas belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah 6
dilakukan diperoleh nilai t hitung 4,675 t tabel sebesar 1,97500 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa fasilitas belajar berpengaruh secara signifikan positif terhadap hasil belajar IPS Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang Anai. 4. kompetensi pedagogik guru, displin belajar dan fasilitas belajar berpengaruh signifikan terhadap Terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batang anai. Hal ini dapat dilihat Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, Hal ini dapat dilihat pada Tabel F yang menyatakan bahwa F hitung 129,207 > F tabel 2,66 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti mengemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Adapun saran-saran tersebut ditunjukan kepada: 1. Dari hasil Skor rata-rata variabel kompetensi pedagogik guru dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 79,80%. Hal ini menunjukan bahwa kompetensi pedagogik guru dengan katagori cukup. Dan dari variabel kompetensi pedagogik guru indikator memiliki nilai terendah adalah Melaksanakan pembelajaran dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 76,32% hal ini diakibatkan oleh kurangnya kompetensi pedagogik guru dan peneliti menyarankan kepada guru agar meningkatkan kemampuannya dalam mengajar, guru harus meningkatkan lagi cara-cara atau kiat yang membangkitkan semangat dalam mengajar guru. 2. Dari hasil Skor rata-rata variabel Disiplin belajar dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 66,66%. Hal ini menunjukan bahwa disiplin belajar sudah dikatagorikan Cukup. Dan dari variabel disiplin belajar indikator memiliki nilai terendah adalah Ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 60,66% hal ini diakibatkan oleh kurangnya disiplin belajar dalam belajar dan peneliti menyarankan kepada guru agar selalu memperhatikan siswa dalam belajar dan mengabsen siswa agar siswa tidak keluar saat jam pelajaran. 3. Dari hasil Skor rata-rata variabel fasilitas belajar dengan Tingkat Capaian Responden (TCR) sebesar 81,45%. Hal ini menunjukan bahwa fasilitas belajar sudah dikatagorikan Baik. Dan dari variabel fasilitas belajar indikator memiliki nilai terendah adalah Tempat ruang belajar dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 78,47% hal ini diakibatkan oleh kurang baiknya fasilitas belajar dalam proses belajar mengajar dan peneliti menyarankan kepada guru dan kepala sekolah menyediakan fasilitas belajar yang nyaman. 4. Peneliti Selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan membahas hal yang sama pada tempat lain. Selanjutnya, bagi peneliti yang ingin meneliti tentang Hasil belajar pada tempat yang sama disarankan untuk memperhatikan penyataan dan karakteristik respondennya agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Daftar Pustaka Daryanto. (2006). Administrasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyanti. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 7
Hamalik, Oemar. (2011). pendidikan guru berdasarkan pendekatan kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Tu u. (2004). Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT Gramedia. Wibowo. (2012). Manajemen Kinerja (Edisi Ke 3). Jakarta: Rajawali Pers 8