PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA NON KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Triana Nurmayati Ch. Rusiti

dokumen-dokumen yang mirip
(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tahun yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PENGUNGKAPAN SUKARELA, NILAI PERUSAHAAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BULAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel menunjukkan bahwa model

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada Tabel 4.1. TABEL 4. 1 PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN

JURNAL ADMINISTRASI KANTOR, Vol.5, No.2, Desember 2017, P-ISSN: E-ISSN:

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi )

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV didepan, maka pada bab lima

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur Tahun

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saham Gabungan (IHSG) pada periode Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan sekuritas di Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Pengambilan

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Skripsi ini meneliti mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah indeks harga saham gabungan

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

LAMPIRAN 1 PERUSAHAAN YANG MEMENUHI KRITERIA NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1. ADRO PT. Adaro Energy Tbk. 2. AKRA PT. Akr. Corporindo Tbk. 3. ALDO PT.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Desember 2009 dalam kondisi jangka pendek.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Lampiran 1. Sampel Penelitian

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

ECONOMIC MODEL FROM DEMAND SIDE: Evidence In Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP , maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

Lampiran 1. Hasil Analisa Laboratorium Kualitas Air Sungai

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENELITIAN. 2004:12). Variabel dalam penelitian ini adalah leverage (DAR), profitabilitas

Lampiran 1. Koesioner

Transkripsi:

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA NON KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Triana Nurmayati Ch. Rusiti Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari 43-44, Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengungkapan sukarela non keuangan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laporan tahunan selama periode 2013-2015. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur menggunakan M/B ratio. Variabel independen yang digunakan adalah pengungkapan sukarela non keuangan, dengan dua variabel kontrol yaitu profitabilitas dan ukuran perusahaan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 89 laporan tahunan perusahaan yang termasuk indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela non keuangan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Kata kunci: Nilai perusahaan, pengungkapan sukarela non keuangan. I. Pendahuluan Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia wajib melaporkan kinerja ekonomi perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Sebagai pihak yang mengelola sumber daya perusahaan, manajemen harus melakukan pertanggungjawaban kepada para stakeholders. Informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak eksternal perusahaan untuk pengambilan keputusan. Manajemen yang lebih menguasai informasi tentang perusahaan memiliki kesempatan untuk membuat keputusan yang lebih baik. Perbedaan akses ke informasi dapat menyebabkan perolehan informasi menjadi tidak seimbang antara satu pihak dengan pihak lain sehingga menimbulkan asimetri informasi. Asimetri 1

informasi dapat menimbulkan konflik antar pihak berkepentingan. Zhegal dan Ahmed (1990) dalam Faizal dan Probohudono (2013) mengemukakan bahwa untuk mengurangi adanya konflik kepentingan, perusahaan akan berusaha melakukan pengungkapan informasi publik, termasuk pengungkapan dalam laporan tahunan. Saat ini, informasi keuangan tidak lagi menjadi satu-satunya acuan bagi investor untuk pengambilan keputusan investasi. Robb et al. (2001) berpendapat bahwa investor dan analis keuangan memperhatikan informasi non keuangan untuk melihat kemampuan jangka panjang manajer dalam mengelola sumber daya secara efektif dan efisien. Pengungkapan informasi melalui laporan keuangan dapat dikelompokkan menjadi pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku dan pengungkapan sukarela dilakukan secara sukarela melebihi syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh regulator. Penelitian yang dilakukan Hassan et al. (2011) menemukan bahwa motivasi sebagian besar manajer keuangan di Amerika Serikat dalam melakukan pengungkapan sukarela adalah untuk mengurangi ketidakpastian tentang prospek perusahaan. Dengan adanya pengungkapan sukarela, investor akan lebih mudah mendapatkan informasi perusahaan untuk melakukan perencanaan investasi. Ketika investor percaya diri dalam melakukan perencanaan investasi, maka perusahaan dapat terhindar dari kesalahan penilaian harga saham (Bokpin, 2013 dalam Abdullah, et al., 2015). Penelitian yang dilakukan Amir dan Lev (1996) dalam Abdullah et al. (2015) menemukan bahwa ketika informasi keuangan dikombinasikan dengan informasi non keuangan, yang umumnya bersifat sukarela, informasi tersebut akan memiliki hubungan positif dengan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang biasanya dikaitkan dengan harga saham perusahaan. Pengungkapan informasi yang luas dapat mengurangi kesalahan penilaian harga saham sehingga memperbaiki nilai perusahaan. Semakin banyak pengungkapan yang dilakukan perusahaan, maka keraguan dan risiko kesalahan estimasi investor dalam melakukan perencanaan investasi juga akan semakin berkurang. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pengungkapan sukarela non keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan? Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris bahwa pengungkapan sukarela non keuangan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Khususnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015. 2

II. Pengembangan Hipotesis Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap kinerja perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya. Jika harga saham semakin tinggi maka nilai perusahaan juga akan semakin tinggi. Meningkatkan nilai perusahaan sama artinya dengan meningkatkan kemakmuran para pemegang saham perusahaan. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham merupakan tujuan manajer perusahaan bisnis pada umumnya (Brigham dan Houston, 2004). Hal tersebut menjadi penting bagi manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan agar pemegang saham tetap berinvestasi pada perusahaan. Manajer dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan cara meningkatkan arus kas yang diharapkan, mempercepat penerimaan kas, dan mengurangi tingkat risikonya (Brigham dan Houston, 2004). Perusahaan akan mengungkapkan informasi lebih luas dengan tujuan untuk mengurangi risiko sehingga terhindar dari persepsi buruk investor. Jika perusahaan memiliki sumber daya yang berharga maka manajer akan membiarkan stakeholders mengetahuinya melalui pengungkapan informasi dalam laporan tahunan. Nilai perusahaan sangat tergantung pada persepsi investor tentang kemampuan manajer mengelola perusahaan. Untuk dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan, manajemen akan berupaya untuk memberikan sinyal positif kepada investor. Sinyal tersebut dapat berupa pengungkapan informasi di dalam laporan tahunan. Informasi seperti struktur perusahaan, ukuran kepuasan pelanggan, pengalaman direktur, dan informasi lainnya diharapkan dapat menjadi sinyal positif bagi stakeholders. Informasi non keuangan di dalam laporan tahunan merupakan tambahan informasi keuangan dan diungkapkan secara sukarela untuk pelayanan yang lebih baik bagi stakeholders (Islam dan Saleem, 2014). Investor dapat menggunakan informasi non keuangan yang diungkapkan secara sukarela untuk menilai prospek kinerja perusahaan, sehingga investor dapat membuat keputusan yang tepat serta mendapatkan tambahan kekayaan di masa yang akan datang. Penelitian tentang pengungkapan sukarela dan nilai perusahaan telah banyak dilakukan dan menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Beberapa penelitian di negara berkembang menunjukkan pengungkapan sukarela berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Uyar dan Kilic, 2012; Arisanti, 2014; Melyana, 2015). Pengungkapan manajemen risiko juga berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Abdullah et al., 2015). Penelitian yang dilakukan Jankensgard et al. (2014) menunjukkan hasil yang berbeda yaitu pengungkapan risiko berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Terjadi peningkatan competitive cost ketika perusahaan mengungkapkan risiko, karena kompetitor dapat membuat keputusan berdasarkan informasi tentang risiko perusahaan yang terpublikasi. 3

Pengungkapan informasi non keuangan dalam laporan tahunan diharapkan dapat berguna bagi investor dalam menilai kondisi perusahaan. Semakin luas pengungkapan informasi maka bahan pertimbangan untuk menganalisis prospek perusahaan di masa yang akan datang juga semakin banyak. Dengan meningkatnya bahan pertimbangan, maka kesalahan dalam memprediksi kinerja perusahaan akan menurun. Kesalahan prediksi kinerja perusahaan yang menurun dapat menambah kepercayaan diri investor dalam melakukan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat membuat harga saham juga ikut meningkat. Harga saham yang meningkat menandakan nilai perusahaan juga meningkat. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ha: Pengungkapan sukarela non keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. III. Metode Penelitian Dalam penelitian ini terdapat variabel dependen, variabel independen, dan variabel kontrol. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan diukur dengan menggunakan M/B ratio yaitu harga pasar saham per lembar dibagi nilai buku saham per lembar. Peneliti menggunakan M/B ratio karena rasio ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan rasio lain, yaitu nilai buku yang relatif stabil dan sederhana sehingga dapat dibandingkan dengan harga pasar saham serta dapat menghitung nilai perusahaan meskipun perusahaan memiliki laba negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah skor pengungkapan sukarela non keuangan (SPSN). SPSN diukur menggunakan daftar item berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh Robb et al. (2001), Akhtaruddin et al. (2009), Hassan et al. (2011), dan Barros et al. (2013) dan kemudian disesuaikan dengan aturan yang ada di Indonesia, dengan cara mengeluarkan item-item yang bersifat mandatory. Setiap poin daftar item diukur dengan skala nominal yaitu 1 jika diungkapkan dan 0 jika tidak, kemudian seluruh item dijumlahkan. Pengukuran dilakukan tanpa pembobotan untuk menghindari subjektivitas peneliti. Daftar item pengungkapan terdiri dari tiga aspek, yaitu informasi umum dan strategis 20 item, informasi sosial dan karyawan 24 item, dan informasi tata kelola perusahaan 9 item. Variabel kontrol yang digunakan yaitu profitabilitas dan ukuran perusahaan. Profitabilitas diukur menggunakan ROE karena rasio ini dapat menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba. Ukuran perusahaan dihitung menggunakan logaritma total aset. Perusahaan yang besar cenderung stabil (Vaeza dan Hapsari, 2015) dan memiliki akses lebih mudah ke pasar modal (Hidayati, 2010). Tahapan penelitian ini meliputi uji normalitas menggunakan uji Jarque-Bera, uji heteroskedastisitas menggunakan uji White, uji multikolinearitas yang dilihat 4

dari nilai Variance-Inflating Factor (VIF) dan nilai tolerance, uji autokorelasi menggunakan uji Breusch-Godfrey, dan uji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda. Model regresi berganda yang digunakan adalah: VALUE = α + β1spsn + β2profit + β3size + ε Keterangan: VALUE SPSN PROFIT SIZE : nilai perusahaan : pengungkapan sukarela non keuangan : laba bersih per total ekuitas : logaritma total aset IV. Analisis dan Pembahasan 4.1. Gambaran Umum Sampel Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Rincian tahapan proses seleksi sampel adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Pemilihan Sampel No. Kriteria sampel 2014 2015 2016 Total 1 Perusahaan yang termasuk dalam indeks 45 45 45 135 LQ45 Bursa Efek Indonesia. 2 Perusahaan yang tidak mempublikasikan (0) (0) (1) (1) laporan tahunan. 3 Tanggal publikasi laporan tahunan tidak (4) (0) (0) (4) tersedia. 4 Perusahaan tidak memiliki ekuitas positif. (0) (0) (0) (0) 5 Laporan tahunan disajikan dalam mata (4) (4) (4) (12) uang asing. Jumlah Sampel 37 41 40 118 Sumber: Data yang diolah tahun 2017 Data dari 118 sampel di atas tidak terdistribusi normal, sehingga peneliti memutuskan untuk melakukan trimming. Setelah trimming dilakukan, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 89. 4.2. Analisis Statistik Deskriptif Berikut ini tabel 4.2 menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif untuk variabel nilai perusahaan (VALUE), pengungkapan sukarela non keuangan (SPSN), profitabilitas (PROFIT), dan ukuran perusahaan (SIZE) pada 89 sampel. 5

Tabel 4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation VALUE 89 1,10 47,22 4,62 5,40552 SPSN 89 9 43 30 8,42901 PROFIT 89 0,11 1,61 0,24 0,17925 SIZE 89 12,33 14,94 13,44 0,58014 Sumber: Data yang diolah tahun 2017 4.3. Uji Normalitas Hasil pengujian normalitas menggunakan uji Jarque-Bera pada sampel sebanyak 118 menghasilkan nilai probabilitas 0,000 yang berarti data tidak terdistribusi normal karena lebih kecil dari 0,05. Kemudian peneliti melakukan trimming untuk menghilangkan data outlier. Jumlah sampel setelah trimming menjadi 89 sampel dan kemudian dilakukan uji normalitas kembali. Pada uji Jarque-Bera terhadap 89 sampel menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,061 yang menunjukkan bahwa data telah terdistribusi normal karena nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian normalitas pada 89 sampel penelitian ditunjukkan pada tabel 4.3 berikut: 12 10 8 6 4 2 0 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Sesudah Trimming Jarque-Bera Test -6-4 -2 0 2 4 6 Series: Residuals Sample 1 89 Observations 89 Mean 8.78e-16 Median 0.252650 Maximum 7.173865 Minimum -7.050880 Std. Dev. 2.321428 Skewness -0.036948 Kurtosis 4.225979 Jarque-Bera 5.593969 Probability 0.060994 4.4. Uji Asumsi Klasik Hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji White menghasilkan nilai probabilitas 0,0002 yang berarti terdapat gangguan heteroskedastisitas pada data penelitian karena nilainya lebih kecil dari 0,05. Peneliti menggunakan metode transformasi untuk menghilangkan heteroskedastisitas pada model regresi. Metode transformasi dilakukan dengan cara mengubah persamaan secara konsisten. Hasil pengujian pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Obs*R-squared 6

sebesar 0,0890 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data bebas dari gangguan heteroskedastisitas. Berikut merupakan hasil uji heteroskedastisitas: Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.242088 Prob. F(3,81) 0.0896 Obs*R-squared 6.517233 Prob. Chi-Square(3) 0.0890 Scaled explained SS 4.603513 Prob. Chi-Square(3) 0.2032 Test Equation: Dependent Variable: RESID^2 Method: Least Squares Date: 05/23/17 Time: 12:23 Sample: 1 86 Included observations: 86 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C -2.785309 2.083692-1.336718 0.1851 LNSPSN^2 0.010094 0.004165 2.423221 0.0176 LNPROFIT^2 0.018882 0.062852 0.300429 0.7646 LNSIZE^2 0.206470 0.294432 0.701249 0.4852 R-squared 0.076673 Mean dependent var 0.485167 Adjusted R-squared 0.042476 S.D. dependent var 0.608728 S.E. of regression 0.595660 Akaike info criterion 1.847621 Sum squared resid 28.73964 Schwarz criterion 1.962569 Log likelihood -74.52389 Hannan-Quinn criter. 1.893856 F-statistic 2.242088 Durbin-Watson stat 1.675919 Prob(F-statistic) 0.089624 Hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.5 di bawah ini menunjukkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas pada model regresi dalam penelitian ini karena masing-masing variabel independen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF SPSN 0,88957 1,124144 PROFIT 0,96772 1,033352 SIZE 0,86729 1,153013 Sumber: Data yang diolah tahun 2017 7

Berikut merupakan hasil pengujian autokorelasi menggunakan uji Breusch- Godfrey: Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.320918 Prob. F(2,83) 0.7264 Obs*R-squared 0.682952 Prob. Chi-Square(2) 0.7107 Test Equation: Dependent Variable: RESID Method: Least Squares Date: 05/23/17 Time: 13:54 Sample: 1 89 Included observations: 89 Presample missing value lagged residuals set to zero. Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 0.419979 6.182071 0.067935 0.9460 SPSN -0.001883 0.032048-0.058750 0.9533 PROFIT -0.074327 1.442441-0.051529 0.9590 SIZE -0.026221 0.472152-0.055535 0.9558 RESID(-1) 0.064697 0.113776 0.568636 0.5711 RESID(-2) 0.058589 0.112528 0.520659 0.6040 R-squared 0.007674 Mean dependent var 8.78E-16 Adjusted R-squared -0.052105 S.D. dependent var 2.321428 S.E. of regression 2.381139 Akaike info criterion 4.638071 Sum squared resid 470.5954 Schwarz criterion 4.805844 Log likelihood -200.3942 Hannan-Quinn criter. 4.705695 F-statistic 0.128367 Durbin-Watson stat 1.961946 Prob(F-statistic) 0.985558 Berdasarkan hasil uji Breusch-Godfrey diketahui bahwa nilai probabilitas Obs*R-squared sebesar 0,7107 lebih besar dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi pada model regresi penelitian ini. 4.5. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 8

Tabel 4.6 Hasil Regresi Model Penelitian Dependent Variable: VALUE Method: Least Squares Date: 05/11/17 Time: 16:52 Sample (adjusted): 1 89 Included observations: 89 after adjustments Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 15.57999 6.090759 2.557972 0.0123 SPSN -0.040838 0.031672-1.289394 0.2008 PROFIT 26.23175 1.427908 18.37076 0.0000 SIZE -1.197453 0.466050-2.569367 0.0119 R-squared 0.815569 Mean dependent var 4.624531 Adjusted R-squared 0.809059 S.D. dependent var 5.405523 S.E. of regression 2.362039 Akaike info criterion 4.600830 Sum squared resid 474.2345 Schwarz criterion 4.712679 Log likelihood -200.7369 Hannan-Quinn criter. 4.645913 F-statistic 125.2920 Durbin-Watson stat 1.824806 Prob(F-statistic) 0.000000 Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, rumus regresi dalam penelitian ini adalah: VALUE = 15,580 0,041 SPSN + 26,232 PROFIT 1,197 SIZE + ε Hasil regresi pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai koifisien sebesar 15,580 yang artinya nilai perusahaan (VALUE) akan naik sebesar 15,580 tanpa adanya perubahan pada jumlah pengungkapan sukarela non keuangan (SPSN), profitabilitas (PROFIT), dan ukuran perusahaan (SIZE). SPSN memiliki nilai probabilitas sebesar 0,2008 > alpha 0,05 yang berarti bahwa pengungkapan sukarela non keuangan yang dilakukan oleh perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu, Ha tidak diterima. Nilai probabilitas F-statistic sebesar 0,000 0,05 menunjukkan bahwa variabel SPSN, PROFIT, dan SIZE berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. Nilai Adjusted R-squared sebesar 0,8091 menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela non keuangan, profitabilitas, dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan variasi nilai dari nilai perusahaan sebesar 80,91%, sedangkan 19,09% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. 4.6. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian regresi pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela non keuangan tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Semakin banyak pengungkapan informasi di 9

dalam laporan tahunan perusahaan, tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan demikian, Ha yang menyatakan pengungkapan sukarela non keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan tidak diterima. Sebagian besar perusahaan di Indonesia memiliki tingkat pengungkapan sukarela non keuangan yang cukup tinggi, namun hal tersebut tidak signifikan mempengaruhi persepsi investor dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan. Investor di Indonesia kemungkinan besar masih menggunakan informasi keuangan sebagai satu-satunya pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi keuangan yang digunakan antara lain profitabilitas, ukuran perusahaan, dan leverage (Vaeza dan Hapsari, 2015). Belum begitu banyak investor yang mempertimbangkan informasi non keuangan dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan. Investor di Indonesia masih berorientasi pada kinerja jangka pendek. Informasi yang berorientasi pada kinerja jangka panjang, seperti pengalaman direktur dan pengelolaan sosial lingkungan, belum dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Hal ini lah yang diduga menjadi penyebab pengungkapan sukarela non keuangan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. V. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris pengaruh pengungkapan sukarela non keuangan terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian ini berjumlah 89 sampel pada 40 perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, kesimpulan penelitian ini adalah pengungkapan sukarela non keuangan tidak berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh karena investor kurang begitu memahami informasi non keuangan yang diungkapkan dalam laporan tahunan secara sukarela sebagai bahan pertimbangan menilai prospek perusahaan. Pengungkapan sukarela non keuangan tidak menambah kepercayaan diri investor dalam melakukan permintaan saham, sehingga tidak terjadi peningkatan harga saham. Harga saham yang tidak meningkat menandakan nilai perusahaan juga tidak meningkat. Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu hasil analis yang didapatkan hanya berlaku pada sampel dan model yang dipakai dalam penelitian ini. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian hanya terbatas pada perusahaan yang masuk dalam indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. Saran bagi penelitian selanjutnya yaitu menggunakan sampel perusahaan yang lebih banyak sehingga dapat mewakili populasi data dan memperpanjang periode tahun penelitian untuk melihat pengaruh antar variabel secara lebih konsisten. 10

Daftar Pustaka Abdullah, M., Zaleha A. S., Zakiah M. M., Azlina A. 2015. Risk Management Disclosure: a Study on the Effect of Voluntary Risk Management Disclosure Toward Firm Value. Journal of Applied Accounting Research, Vol 16, No.3, pp 400-432. Arisanti, Lupita Ade. 2014. Pengaruh Tingkat Pengungkapan Sukarela Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. (tidak dipublikasikan). Brigham, Eugene F. & J. F. Houston. 2004. Fundamentals of Financial Management. Florida: Harcourt Inc. Faizal, Rio P. & Agung N. Probohudono. 2013. Determinan Voluntary Nonfinancial Disclosure pada Perusahaan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol 17, No.2, pp 87-101. Hassan, O. A. G., Gianluigi G., Peter R., David M. P. 2011. Voluntary Disclosure and Risk in an Emerging Market. Journal of Accounting in Emerging Economies, Vol 1, No.1, pp 33-52. Hidayati, Eva Eko. 2010. Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE, dan Size Terhadap PBV Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI Periode 2005-2007. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Islam, Saleh M. M. & Imran S. 2014. Disclosing Non-Financial Information as a Part of Corporate Ethics. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, Vol 6, No.2, pp 309-319. Jankensgard, H., Kilian H., Diana Rahmat. 2014. Derivative Usage, Risk Disclosure, and Firm Value. Journal of Accounting and Finance, Vol 14, No.5, pp 159-174. Melyana, Rusti. 2015. Pengaruh Pengungkapan Sukarela Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang. (tidak dipublikasikan). Robb, S. W. G., Louise E. S., Marylin T. Z. 2001. Nonfinancial Disclosure Accros Anglo-American Countries. Journal of International Accounting, Auditing & Taxation, Vol 10, No.1, pp 71-83. Uyar, Ali & Merve K. 2012. Value Relevance of Voluntary Disclosure: Evidence From Turkish Firm. Journal of Intellectual Capital, Vol 13, No.3, pp 363-376. Vaeza, N. Dieta & Dini W. Hapsari. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. e-proceeding of Management, Vol 2, No.3. 11