FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HANDBODY LOTION YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb)

dokumen-dokumen yang mirip
Ponia Andriyanti 1, Dwi Indriati 2, Sri Wardatun 3 Program Studi Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pakuan ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. membentuk konsistensi setengah padat dan nyaman digunakan saat

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Ifon Ammalia, Dr Prasetyorini dan Erni Rustiani, M.Farm., Apt Program Studi Farmasi FMIPA-UNPAK ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

Chory Aprilianty 1), Dwi Indriati 2), Bina Lohita Sari 3) 1), 2), 3) Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT TERONG (SOLANUM MELONGENA L.) DAN UJI SIFAT FISIKA KIMIA DALAM SEDIAAN KRIM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Mikroorganisme Uji Propionibacterium acnes (koleksi Laboratorium Mikrobiologi FKUI Jakarta)

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan dari formula Hair Tonic sari lidah buaya (Aloe vera L.) dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

1. Formula sediaan salep dengan golongan basis salep hidrokarbon atau berlemak

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

Larutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

PERBANDINGAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI EKSTRAK METANOL PISANG AMBON KUNING

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

ISOLASI DAN PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALKALOID TOTAL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

2 METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Determinasi Tanaman Preparasi Sampel dan Ekstraksi

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

FORMULASI KRIM PENCERAH WAJAH EKSTRAK ETANOL 70% DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.)

BAB III METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

BAB IV PROSEDUR KERJA

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG [1] Tidak diperkenankan mengumumkan, memublikasikan, memperbanyak sebagian atau seluruh karya ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk

UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L) Merr) TERHADAP DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil)

III. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

PENGEMBANGAN FORMULASI PERMEN JELLY DARI EKSTRAK AIR BUAH KETAPANG (Terminalia catapa L) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ultra Violet/UV (λ nm), sinar tampak (λ nm) dan sinar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL BEBAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA DENGAN METODE DPPH (1,1-DIFENIL-2-PIKRILHIDRAZIL)

FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL KORTEKS KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA HOUT MERR) DENGAN METODE DPPH

OPTIMASI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L) DENGAN METODE EKSTRAKSI TEKANAN TINGGI

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

Transkripsi:

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN HANDBODY LOTION YANG MENGANDUNG KATEKIN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb) Yurinna Firdaus 1), Haryanto Susilo 2) dan Dwi Indriati 3) 1), 2) dan 3) Program Studi Farmasi FMIPA Universitas pakuan Bogor ABSTRAK Kulit merupakan jaringan tubuh yang letaknya paling luar, sehingga beresiko terkena paparan zat-zat berbahaya dari lingkungan dan mengakibatkan kerusakan pada kulit. Kerusakan kulit dapat disebabkan oleh radikal bebas, namun radikal bebas dapat dinetralkan oleh antioksidan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gambir mempunyai aktivitas antioksidan. Aktivitas antioksidan gambir terutama akibat adanya kandungan katekin. Sediaan handbody lotion dibuat dalam 5 formula. Formula I sebagai kontrol negatif, formula II mengandung 3% katekin gambir dan 0,1% natrium askorbat, formula III mengandung 3% katekin gambir dan 0,3% natrium askorbat, formula IV mengandung 3% katekin gambir dan 0,5% natrium askorbat, dan formula V mengandung vitamin C sebagai kontrol positif. Hasil pengujian dengan metode DPPH (1,1- diphenyl-2-picrylhydrazyl) menunjukan semua formula memiliki aktivitas antioksidan yang sangat aktif dan formula IV yang mengandung 3% katekin gambir dan 0,5% natrium askorbat merupakan formula yang terbaik serta relatif stabil. Kata kunci : Katekin Gambir, Antioksidan, Handbody lotion ABSTRAC Skin is the body s tissues located at the outer, so it risked by dangerous substances explanation from environment and caused damage of skin. Skin damage can caused by free radical, but it can neutralized by antioxidant. Result of recent study showing that gambir has antioxidant activity of gambir especially caused by catechin content. Handbody lotion is made in 5 formulas. Formula I as negative control, formula II containing 3% catechin gambir and 0,1% sodium ascorbat, formula III containing 3% catechin gambir and 0,3% sodium ascorbat, formula IV containing 3% catechin gambir and 0,5% sodium ascorbat, and formula V containing vitamin C as comparator. Result of this study by DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method showing that whole of formulas has very active antioxidant activity and formula IV that containing 3% catechin of gambir and 0,5% sodium ascorbat is the best and stable relatively. Keywords : Catechin gambir, Antioxidant, Handbody lotion

PENDAHULUAN Kulit berfungsi untuk mencegah dehidrasi, menghambat penetrasi senyawa asing, membantu mempertahankan suhu tubuh yang konstan dan sebagai media terjadinya rangsangan (Wasiaatmadja, 1997). Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipida. Senyawa antioksidan alami umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid (Suyoso, 2011). Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan adalah gambir. Hasil penelitian sebelumnya menunjukan bahwa gambir mempunyai aktivitas antioksidan (Kresnawati dan Zainuddin, 2009). Aktivitas antioksidan gambir terutama akibat adanya kandungan katekin (Widyaningrum, 2011). Untuk mempermudah penggunaan katekin dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk sediaan handbody lotion. Handbody lotion adalah sediaan kosmetik yang diaplikasikan pada kulit terutama pada bagian tangan dan tubuh. Lotion dapat berbentuk suspensi zat padat dengan bahan pensuspensi yang cocok, atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang sesuai (Mitsui, 1997). Menurut Depkes (1979) lotion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi. Dapat berbentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan surfaktan yang cocok. Pemilihan sediaan lotion karena merupakan sediaan yang berbentuk emulsi yang mudah dicuci dengan air dan tidak lengket di bandingkan sediaan topikal lainnya. Selain itu bentuknya yang cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada kulit (Balsam MS, 1970). Tujuan penelitian ini adalah Membuat formula handbody lotion yang mengandung 3% katekin gambir dengan tiga konsentrasi natrium askorbat sebagai antioksidan yang melindungi katekin gambir, melakukan uji kesukaan, menentukan formula terbaik dan melakukan uji stabilita pada formula yang terbaik. BAHAN DAN METODE Bahan penelitian berupa katekin gambir (Uncaria gambir Roxb.) diperoleh dari Universitas Andalas Padang, Sumatra Barat yang didapat dari tanaman gambir dengan metode prepurifikasi. Sedangkan Esensial Oil Lemon diperoleh dari kulit lemon dengan metode destilasi uap-air. Uji Fitokimia Uji fitokimia meliputi uji tanin, flavonoid, saponoin dan alkaloid (Rajendra et al, 2011). Pembuatan Handbody Lotion Katekin Gambir Formula Handbody Lotion Katekin Gambir disajikan seperti dalam Tabel 1. Banyaknya Handbody Lotion tiap botol sebanyak 100 ml. Tabel 1. Formula Handbody Lotion Katekin Gambir

Bahan (%) Formula I II III IV V Katekin - 3 3 3 - Gambir Natrium - 0,1 0,3 0,5 - askorbat Vitamin C - - - - 3 Croduret 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 50 SS Crodamol 5 5 5 5 5 GTCC Gliserin 5,25 5,25 5,25 5,25 5,25 Etanol 5,25 5,25 5,25 5,25 5,25 96% Metil 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 paraben Propil 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 paraben Esensial 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 oil lemon Aquadest add 100 100 100 100 100 Proses Pembuatan Handbody Lotion Fase minyak (Crodamol GTCC dan Croduret 50 SS ) dilebur bersama di atas tangas air pada suhu 50 o C. Fase air (larutan metil paraben dan propil paraben dalam gliserin) ditambahkan aquadest lalu dipanaskan di atas tangas air pada suhu 50 o C. Fase minyak dimasukkan dalam fase air, kemudian di homogenkan dengan homogenizer pada kecepatan pengadukan hasil optimasi selama 15 menit. Ditambahkan etanol, katekin gambir dan esensial oil lemon, ditambahkan setelah basis didinginkan selama 10 menit (pada suhu 40-45 o C). Dilakukan evaluasi sediaan handbody lotion. Evaluasi Sediaan Handbody Lotion Katekin Gambir Organoleptik Meliputi warna dan bau sediaan handbody lotion. Homogenitas Menggunakan objek glass, sediaan dioleskan pada objek glass kemudian ditutup dengan objek glass lainnya, diamati dibawah mikroskop. ph Pengujian dilakukan dengan ph meter. Viskositas Pengujian dilakukan dengan viskometer Brookfield, spindel 2, 3, 4, 5, 6 dan 7, volume 50 ml. Berat jenis Pengujian dilakukan menggunakan piknometer. Uji Hedonik Uji hedonik ini adalah uji kesukaan terhadap suatu sediaan, merupakan atribut mutu yang diuji dari kualitas sediaan yang dipengaruhi dari formulasi sediaan tersebut dalam hal ini berupa sediaan handbody lotion. Pelaksanan dilakukan dengan cara panelis diminta mengoleskan sediaan handbody lotion yang telah tersedia kemudian berhak memberikan tanggapan terhadap sediaan handbody lotion tersebut meliputi kesukaan terhadap aroma, warna, tekstur dan iritasi. Pengujian ini menggunakan 4 skala kesukaan sangat suka (1) suka (2) tidak suka (3) sangat tidak suka (4) dengan jumlah panelis sebanyak 30 orang dengan usia antara 20-30 tahun. Uji kesukaan ini dilakukan dengan

menggunakan Metode Angket. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. (Suhartini, 2002). Dalam uji iritasi penilaian dilakukan dengan pengujian. Pengujian ini menggunakan 2 skala yaitu : (1) terjadi iritasi, (2) tidak terjadi iritasi. Uji Aktivitas Antioksidan Metode DPPH Persiapan Larutan Pereaksi Larutan DPPH 1mM Ditimbang tepat 39,432 mg serbuk DPPH, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan ditambahkan metanol hingga batas lalu dihomogenkan (labu ukur sudah dilapisi alumunium foil). Larutan Blanko Dipipet sebanyak 1 ml larutan DPPH 1mM, ditambahkan metanol sampai 10 ml, kemudian dihomogenkan. Larutan blanko diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Larutan Standar Induk Vitamin C 100 ppm Ditimbang tepat 100 mg vitamin C, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas (1000 ppm). Untuk mendapatkan larutan induk vitamin C dengan konsentrasi 100 ppm dilakukan dengan cara memipet 10 ml larutan vitamin C 1000 ppm, dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas (100 ppm). Penetapan Panjang Gelombang Maksimum DPPH Dipipet sebanyak 0,6 ml larutan standar induk 100 ppm kemudian ditepatkan dengan metanol sampai tanda batas 10 ml, lalu dihomogenkan. Ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mm dan diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 510-520 nm. Panjang gelombang maksimum ditetapkan dari nilai serapan maksimum. Optimasi Waktu Inkubasi Dipipet sebanyak 0,6 ml larutan standar induk 100 ppm kemudian ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mm ditanda bataskan dengan metanol sampai tanda batas 10 ml, dihomogenkan kemudian didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar. Serapan diukur pada panjang gelombang maksimum pada 10, 20, 30, 40, 50 dan 60 menit sehingga didapat waktu serapan optimum yang stabil. Pembuatan Kurva Kalibrasi Vitamin C (Kontrol Positif) Larutan deret vitamin C dibuat dalam beberapa konsentrasi, yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. Pada masing-masing labu ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1mM, lalu dihomogenkan dan didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar. Pembuatan Larutan Uji Ditimbang sediaan handbody lotion setara dengan 100 mg zat aktif. Dimasukkan

Alkaloid ke dalam labu ukur 100 ml yang telah dilapisi dengan alumunium foil dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga didapatkan larutan stok 1000 ppm. Diambil sebanyak 5 ml larutan uji 1000 ppm, dimasukan ke dalam labu ukur 50 ml dan dilarutkan dengan metanol sampai tanda batas, sehingga didapatkan larutan induk uji dengan konsentrasi 100 ppm. Larutan uji dibuat dalam beberapa konsentrasi. Pembuatan deret larutan uji dapat dilihat pada Lampiran 4. Pada masingmasing labu ditambahkan 1 ml larutan DPPH 1 mm lalu diencerkan menggunakan metanol dan dihomogenkan. Deret larutan uji didiamkan selama waktu optimum pada suhu kamar. Pengujian Antioksidan dengan Metode DPPH Deret larutan uji, deret larutan kontrol positif dan blanko diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yang telah ditentukan dengan spektrofotometer. Nilai persentase hambatan terhadap DPPH dihitung menggunakan rumus berikut: % inhibisi = x 100% Nilai IC 50 (Inhibition Concentration 50) diperoleh dari perpotongan garis antara 50% daya hambat dengan sumbu konsentrasi menggunakan persamaan linear (y=bx+a), dimana y= 50 dan x menunjukkan IC 50. Uji Stabilitas Uji stabilitas sediaan handbody lotion dilakukan setelah penyimpanan selama 8 minggu pada suhu ruang dan suhu 40 O C. Evaluasi dilakukan pada minggu ke 0, 2, 4, 6, dan 8 dengan parameter dan metode yang sama seperti yang dilakukan pada evaluasi sediaan handbody lotion. HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah katekin gambir yang diperoleh dari Universitas Andalas, Padang Sumatra Barat. Katekin gambir tersebut telah dimurnikan dengan metode pre purifikasi, untuk menghilangkan pengotor yang ada pada gambir. Serbuk katekin yang didapat berupa serbuk kering yang berwarna coklat muda dan tidak berbau. Minyak esensial kulit buah lemon dilakukan dengan metode destilasi uap air. Buah lemon sebanyak 15 kg menghasilkan kulit buah lemon sebanyak 4,6 kg dan setelah didestilasi menghasilkan minyak lemon sebanyak 37ml. Rendemen minyak lemon yang didapat adalah 0,65%. Hasil uji fitokimia terhadap katekin gambir dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Uji Fitokimia Identifikasi Katekin Parameter Senyawa Gambir Flavonoid Merah Jingga + Dragendorff Endapan merah - Wagner Endapan coklat - Mayer Endapan putih - Saponin Terbentuk emulsi + Tanin Endapan putih + Keterangan : + = menunjukkan reaksi positif : - = menunjukkan reaksi negatif Hasil uji fitokimia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dalam katekin gambir

mengandung flavonoid, saponin, dan tanin, sedangkan pada uji alkaloid menunjukkan hasil yang negatif. Hal ini dapat dikarenakan, proses prepurifikasi pada katekin gambir secara tidak langsung telah menghilangkan kandungan alkaloidnya. Hasil Evaluasi Basis Lotion dan Sediaan Handbody Lotion Katekin gambir dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil Evaluasi Basis Lotion dan Sediaan Handbody Lotion Katekin gambir Parameter uji Formula basis I II III IV V Organoleptik : - Warna Bening Putih Oranye Oranye Oranye Putih - Bau Tidak berbau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon Homogenitas ++ ++ ++ ++ ++ ++ ph 6,82 6,74 6,11 5,94 5,82 6,21 Viskositas (cp) 294 294 278 267 259 229 Berat jenis 1.25 1,11 1,02 1,10 1,05 1,11 (g/ml) Aktivitas antioksidan (IC 50 ) (µg/ml) - - 4,05 3,24 2,12 5,46 Keterangan : ++ = homogen Formula I Formula II Formula III Formula IV Formula V Gambar 1. Sediaan Handbody Lotion Katekin Gambir Pada Pengujian organoleptik handbody lotion meliputi warna dan bau. Berdasarkan parameter warna basis lotion berwarna bening, formula I dan IV berwarna putih, sedangkan formula II, III, dan IV berwarna oranye. Berdasarkan parameter bau semua formula mempunyai aroma yang khas yaitu aroma lemon yang kuat. Pada Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada kaca objek dan menutupnya dengan kaca objek lain. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa basis lotion dan semua formula sediaan handbody lotion homogen. Pada pengujian ph sediaan berkisar antara 5,82 6,74. Semua formula memenuhi syarat ph kulit yaitu 4,5 7,5 (Wasiaatmadja 1997). Pada pengujian viskositas sediaan handbody lotion berada dalam rentang 229-289 cp. Pada pengujian berat jenis sediaan berkisar antara 1,02

Inhibisi (%) 1,11. Pada pengujian aktivitas antioksidan didapat formula II, formula III, formula IV, dan formula V adalah 4,05 µg/ml, 3,24 µg/ml, 2,12 µg/ml dan 5,46 µg/ml. Parameter pengukuran aktivitas antioksidan adalah nilai IC 50 yaitu konsentrasi sampel yang mampu menangkap 50% radikal DPPH yang ditentukan melalui persamaan regresi linier. Semakin rendah nilai IC 50 maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua sediaan memiliki aktivitas antioksidan yang tergolong sangat aktif, dimana nilai IC 50 semua sediaan kurang dari 50 ppm. Aktivitas antioksidan dari formula IV adalah yang paling tinggi dengan nilai IC 50 2,12 g/ml. Aktivitas Antioksidan Vitamin C (Kontrol Positif) dan Katekin Gambir KURVA INHIBISI 150 100 50 y = 10.155x - 1.176 R² = 0.9928 y = 3.758x + 41.95 R² = 0.9981 0 0 5 10 15 Konsentrasi (ppm) Vitamin C Katekin gambir Gambar 2. Kurva inhibisi aktivitas Antioksidan Vitamin C (Kontrol Positif) dan Katekin Gambir Dari gambar kurva diatas menunjukkan aktivitas antioksidan katekin gambir lebih besar dibandingkan vitamin C. Aktivitas antioksidan katekin gambir didapat sebesar 2,14, sedangkan vitamin C aktivitas antioksidan didapat sebesar 5,03. Uji Hedonik uji hedonik 4 2 0 Warna Aroma Tekstur Iritasi F2 F3 F4 Gambar 10. Histogram Hasil Pengukuran Pengujian Panelis

Pada grafik diatas dari parameter warna formula III yang disukai oleh panelis, dari parameter aroma formula II yang disukai, dari parameter tekstur adalah formula II dan formula III yang disukai, dan dari parameter iritasi menunjukkan ketiga formula tidak terjadi iritasi. Hasil dari uji hedonik dianalisis menggunakan SPSS 17 dengan metode RAL, seluruh formula memiliki pengaruh baik dari segi warna, aroma, tekstur ataupun keseluruhan terhadap daya terima panelis. Artinya sediaan handbody lotion Katekin Gambir ini dapat diterima dan cukup disukai. Hasil Uji Stabilita Tabel 4. Hasil Stabilita Sediaan Handbody Lotion Pada Suhu Kamar (25 30 o C) Parameter uji Minggu ke- 0 2 4 6 8 Organoleptik : - Warna Oranye Oranye Oranye Oranye Oranye - Bau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon Homogenitas ++ ++ ++ ++ ++ ph 6,32 6,21 5,83 5,70 5,38 Viskositas (cp) 279 330 341 354 369 Berat jenis (g/ml) 1,09 1,12 1,74 2,54 2,81 Aktivitas antioksidan (IC 50 ) (µg/ml) 2,40 2,66 3,32 3,72 3,93 Tabel 5. Hasil Stabilita Sediaan Handbody Lotion Pada Suhu Panas (40 o C) Parameter uji Minggu ke- 0 2 4 6 8 Organoleptik : - Warna Oranye Oranye Oranye Oranye Oranye - Bau Lemon Lemon Lemon Lemon Lemon Homogenitas ++ ++ ++ ++ ++ ph 6,32 5,91 5,77 5,47 4,99 Viskositas (cp) 279 290 321 336 342 Berat jenis (g/ml) 1,09 1,15 1,56 2,03 2,49 Aktivitas antioksidan (IC 50 ) (µg/ml) 2,40 3,50 3,76 3,89 4,30 Dari data tabel stabilita diatas menunjukkan bahwa sediaan handbody lotion katekin gambir selama penyimpanan 8 minggu mengalami penurunan aktivitas antioksidan hingga 100% tetapi aktivitas antioksidan masih di kategorikan sangat aktif karena nilai IC 50 sediaan kurang dari 50 ppm. Parameter lainnya pula menunjukkan hasil yang relatif stabil selama 8 minggu penyimpanan. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, kesimpulan yang didapat adalah katekin gambir dapat diformulasikan sebagai handbody lotion, formula IV dengan konsentrasi Natrium askorbat sebanyak 0,5% yang paling baik untuk melindungi 3% katekin gambir dengan nilai IC 50 adalah 2,12 µg/ml. Padadaya terima panelis, seluruh formula bisa diterima dan cukup disukai. Handbody lotion katekin gambir masih memenuhi persyaratan kestabilan sediaan kosmetik pada 8 minggu penyimpanan dalam suhu kamar maupun suhu panas. SARAN Diperlukan pengujian klinis terhadap efektivitas dan kemampuan handbody lotion yang mengandung katekin gambir. DAFTAR PUSTAKA Balsam MS, Sagarin E. 1970. Cosmetic Science and Technology 2 nd ed Volume I. Willey Intersceince. New York. Hal 181-211. Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kresnawaty, I. Zainuddin, A., 2009. Aktivitas antioksidan dan antibakteri dari derivat metil ekstrak etanol daun gambir (Uncaria Gambir (Hunter) Roxb). Jurnal Littri, 15(4): 145 151. Mitsui, T., 1997. New cosmetic science. Elsevier scienci B.V : Amsterdam. Rajendra CE., Gopal S., Mahaboob Ali., Yashoda S.V., Manjula M. 2011. Phytochemical Screening of The Rhizome of Kaempferia Galanga. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research. 3(3): 61-63. Suyoso, H. C., Uji Aktivitas Antioksidan Dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Tanaman Anting-Anting (Acalypha indica L.), Tugas Akhir Sarjana, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang, 2011. Wasitaatmadja. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetika Medik. Universitas Indonesia, Jakarta. Widyaningrum, H. 2011. Kitab Tanaman Obat Indonesia. Media Pressindo: Yogyakarta.