Modul ke: Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak MM
Definisi dan klasifikasi ekuitas Untuk perusahaan perorangan, ekuitas sering disebut modal sedangkan untuk perseroan, istilah ekuitas (ekuitas pemegang saham atau stockholder s equity) Menurut Standar Akuntansi Keuangan, ekuitas adalah hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Sesuai dengan konsep business entity (kesatuan usaha) yang memisahkan manajemen dengan pemilik, informasi tentang ekuitas pemegang saham menjadi sangat penting untuk menunjukkan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang saham. Dari sudut pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perusahaan.
Dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan utang perseroan kepada pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dengan pemegang saham
Pengakuan dan pengukuran ekuitas Ekuitas pemegang saham terdiri dari 2 komponen: 1. modal disetor (paid ini capital atau contributed capital) 2. laba ditahan (retained earning)
komponen modal ekuitas pemegang saham dan pos-pos yang mempengaruhinya (sumber perubahan) Bab 11 Komponen Ekuitas Pemegang Saham Ekuitas Ekuitas Pemegang Saham Modal Setoran Modal Bentukan Lain-lain Modal Yuridis Modal Setoran Lain Penerbitan saham baru Kapitalisasi laba ditahan Dividen saham Konversi obligasi atau saham terkonversi Pemesanan saham Premium modal saham Penjualan saham treasuri Penyerapan defisit Deklarasi dividen likuidasi Restrukturisasi kapital Revaluasi aset Laba atau rugi dari statemen laba-rugi Dividen Rekapitalisasi Defisit Koreksi Perubahan akuntansi 7/13/2012 Suwardjono Transi 5
Beberapa istilah : Modal setoran: Invested capital, original capital, original investment Modal yuridis: Legal capital, formal capital, restricted capital, stated capital, capital stock Modal setoran lain (agio saham): Paid-in surplus, unrestricted capital, paid-in capital in excess of capital stock, capital in excess of par (stated value), capital surplus, stock premium
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian informasi tersebut kepada user laporan keuangan. Tujuan dari pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah : Efisiensi dan kepengurusan manajemen Riwayat dan prospek investasi pemilik Tanggung jawab yuridis pemilik
Untuk mencapainya harus tersedia informasi: Sumber ekuitas Pembatasan pembagian dividen dan likuidasi Batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi
Penyajian modal disetor dipisah dari Laba ditahan untuk : 1. membedakan sumber. Modal disetor mencerminkan riwayat modal sejak berdirinya perseroan, sedangkan laba ditahan terbentuk dari akumulasi laba. 2. dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya melaba (earning power). Dari sisi yuridis modal setoran merupakan dana dasar (basic fund) yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain, dana ini hanya dapat ditarik kembali dalam likuidasi atau dalam keadaan luarbiasa lainnya. Sementara laba ditahan adalah jumlah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian deviden.
Modal setoran dipisahkan menjadi modal yuridis dan modal setoran lain (agio/premium) untuk menunjukkan: Jumlah minimal yang harus disetor dan dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak non pemegang saham khususnya kreditor. Besarnya modal yuridis bergantung pada karakteristik
Perubahan Modal Disetor dan Masalahnya Pemesanan saham (stock subscriptions) Obligasi terkonversi (convertible bonds) Saham istimewa /prioritas terkonversi atau berhak-tukar (convertible prereference shares) Dividen saham (stock dividens) Hak beli saham, opsi, dan waran (stock rights, options and warrant) Saham treasuri (treasury stocks)
1. Pemesanan Saham Pada saat perseroan didirikan atau pada saat melakukan penawaran publik perdana (initial public offering atau IPO) terdapat modal dasar (authorized capital stocks). Dengan otorisasi tersebut perusahaan akan mencetak sertifikat saham. Saham yang telah dicetak ini akan menjadi saham dalam protepel (unissued stocks). Bila saham telah terjual dan pembeli telah membayar penuh, sertifikat saham diserahkan ke pembeli sehingga saham dalam portepel akan berkurang. Investor yang berminat membeli saham harus memesan (to subscribe) lebih dahulu saham yang akan dibeli. Jumlah rupiah pemesanan saham = jumlah saham yang dipesan x harga yang disepakati. Yang menjadi masalah: Apakah jumlah tersebut dapat diakui sebagai modal setoran?
Secara konseptual, ekuitas pemegang saham bersifat kewajiban. Oleh karena itu, jumlah rupiah saham pesanan dapat diakui sebagai modal disetor hanya apabila kedua syarat ini dipenuhi : Tidak dapat dibatalkan : jumlah rupiah yang disepakati dalam pemesanan merupakan klain yuridis bagi perusahaan terhadap pemesan dan tidak dapat dibatalkan. Jangka waktu pelunasan tidak terlalu lama.
Obligasi Terkonversi Adalah obligasi yang dapat diubah statusnya menjadi saham atas kehendak pemegang obligasi dalam periode konversi. Obligasi ini mengandung sifat ekuitas dan kewajiban sehingga menimbulkan masalah apakah perlu dipisahkan jumlah rupiah yang merepresentasikan ekuitas dan yang merepresentasikan kewajiban.
Saham Istimewa/prioritas Terkonversi (convertible prereference shares) Adalah saham prioritas yang dapat diubah statusnya menjadi saham biasa atas kehendak pemegang saham prioritas itu sendiri. Jenis saham ini dilaporkan sebagai ekuitas Ketika saham prioritas ini dikonversi, tidak ada pengakuan gain/loss akibat konversi.
Deviden saham Adalah distribusi deviden dalam bentuk saham sejenis dengan saham yang mula-mula diterbitkan, Bila distribusi deviden saham tidak disertai dengan kapitalisasi laba ditahan, deviden saham akan menyerupai pemecahan saham (stock split). Pemecahan saham adalah penurunan nominal (stated value) pers saham dengan cara menukar tiap satu saham beredar dengan dua atau lebih saham baru yang nilai nominal per sahamnya merupakan pecahan dari nilai nominal saham semula.
Hak Beli Saham Adalah hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli sejumlah saham (proporsional dengan pemilikan). Hal ini biasanya dimaksudkan untuk mempertahankan pemilikan pemegang saham lama. Hak beli saham umurnya tidak lama dan harga beli saham dengan hak beli tersebut biasanya lebih rendah dari harga pasar saham bersangkutan.
Opsi saham Opsi merupakan instrument yang digolongkan sebagai sekuritas turunan-saham atau derivative saham (equity-derivative securities). Disebut turunan karena harus ada sekuritas yang melandasi atu menjadi basis (underlying securities). Secara umum opsi diartikan sebagai klaim untuk membeli atau menjual saham tertentu yang sengaja diciptakan oleh investor untuk dijual kepada investor lain. Terdapat dua macam opsi yaitu call dan put. Opsi call memberi hak kepada pemegang untuk membeli sejumlah saham dengan harga tertentu (exercise atau strike price) setiap saat sebelum hak tersebut habis pada tanggal tertentu (expiration date). Opsi put memberikan hak kepada pemegang untuk menjual sejumlah saham dengan harga tertentu setiap saat sebelum hak tersebut habis pada tanggal tertentu. Opsi dijual oleh penerbit dengan harga tertentu (disebut option premium atau price). Dalam arti khusus, opsi saham adalah semacam kontrak yang memberikan hak kepada karyawan perusahaan (level manajemen keatas) untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan harga tertentu pula. Pada umumnya harga pengambilan (exercise price) dibawah harga pasar saham yang ditawarkan kepada pihak lain. Kebijakan ini sering disebut program opsi saham karyawan (employee stock option plan /ESOP).
Waran Perusahaan dapat jual menjual hak beli saham (rights) kepada nonpemegang saham dengan menjual kupon pembelian saham atau waran. Dalam PSAK no 41, IAI mendefinisi waran sebagai Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu tertentu (pasal 03). Pemegang waran dapat membeli sejumlah saham dengan mengembalikan waran tersebut dan membayar sejumlah uang kas tertentu.
Waran berbeda dengan hak beli saham dan opsi saham dalam beberapa aspek yaitu : 1. waran diterbitkan oleh perusahaan sedangkan hak beli saham (call dan put) diterbitkan oleh investor. 2. jangka waktu opsi waran biasanya lebih lama (dapat tahunan) daripada jangka waktu opsi hak beli saham. 3. waran dijual atau diterbitkan kepada umum (bukan pemegang saham atau karyawan perusahaan) dan biasanya hal ini menjadi syarat bagi pembeli. 4. saham dijual dengan harga tertentu/tunai (tidak gratis) 5. Harga pembelian saham total (harga waran plus tambahan kas) pada saat pengambilan opsi biasanya melebihi harga pasar saham pada saat waran ditawarkan. 6. bila hak opsi tidak diambil, cost waran tidak dapat ditarik kembali olej pemegang waran. 7. waran dapat diterbitkan menyertai penerbitan surat utang (obligasi)
Saham Treasuri Adalah penarikan kembali saham untuk sementara sehingga mengurangi jumlah ekuitas, hal ini dapat dilakukan dengan beberapa alasan: a. saham tersebut akan diterbitkan kembali kepada karyawan dalam program opsi saham. Dengan penggunaan saham treasuri dalam program opsi saham. proporsi pemilikan saham yang masih beredar tidak berkurang dibandingkan kalau digunakan saham baru. b. saham tersebut akan digunakan untuk membeli perusahaan lain dalam transaksi penggabungan usaha (business combination).
Penyajian dan pelaporan ekuitas Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut di neraca atau Catatan atas Laporan Keuangan hal berikut ini : a. untuk setiap jenis saham : i. jumlah saham modal dasar ii. jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh iii. nilai nominal saham iv. ikhtisar perubahan jumlah saham beredar v. hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas deviden dan pembayaran kembali atas modal; vi. saham perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan atau perusahaan asosiasi; dan vii. saham dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk nilai dan persyaratannya;
b. penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas c. penjelasan apakah deviden yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk dibayarkan telah diakui atau tidak sebagai kewajiban; dan d. jumlah deviden saham preferen kumulatif yang belum diakui.
Perusahaan yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persekutuan, mengungkapkan informasi yang setara dengan persyaratan diatas, yang memperlihatkan perubahan dalam suatu periode dari setiap jenis penyertaan serta hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan.
Terima Kasih Anna Christin SE Ak MM.