Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan)

dokumen-dokumen yang mirip
Perseroan : Organisasi dan Operasi

MAKALAH TENTANG EKUITAS

MAKALAH TEORI AKUNTANSI : EKUITAS Disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Teori Akuntansi

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

MATERI 2 PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

Corporation: Organization and Capital Stock Transactions

Modal pemilik = Aset Kewajiban

SAHAM. Oleh: Ani Hidayati

S A H A M. Pertemuan 3

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang entitas (kesatuan)

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

PSAK 56 LABA PER LEMBAR SAHAM IAS 33 Earning Per Share.

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

CAPITAL. Pengertian & Karakteristik Modal

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

ATA 2014/2015 M1/IT /NICKY/ Pasar modal

CARA MEMBACA PROSPEKTUS DAN LAPORAN KEUANGAN

SEKURITAS DILUTIF & LABA PER SAHAM ( DILUTIVE SECURITIES & EARNINGS PER SHARE )

MODAL LABA PER SAHAM

MODAL SAHAM. Caecilia Widi Pratiwi

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4

Equity Financing. Hak Pemilikan (Rights of Ownership)

PASAR MODAL INDONESIA

KEWAJIBAN & MODAL. Dwi Martani. 1/26/2010 Pelaporan Akuntans Keuangan 5 1

Pengertian Modal Saham

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas

PERTEMUAN KE TIGABELAS MODAL SAHAM (1)

MERUPAKAN KEWAJIBAN KEPADA PIHAK KETIGA YANG

SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB I PENDAHULUAN. investasi dinilai baik apabila memiliki tingkat pengembalian yang baik pada tingkat

EKUITAS PEMEGANG SAHAM Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 2

Laba bersih. perubahan tertentu pada prinsip akuntansi.

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

LABA PER LEMBAR SAHAM

HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (RIGHTS ISSUE)

EKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad & Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Catatan 31 Maret Maret 2010

Analisis Aktivitas Pendanaan

DAFTAR ISI. Paragraf. PERNYATAAN STANDAR PSAK No. AKUNTANSI KEUANGAN 56 PENDAHULUAN Tujuan IKATAN AKUNTANSI INDONESIA

Bab II Pembahasan. 2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan

LABA PER LEMBAR SAHAM. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 5

Bagian I: Organisasi dan Transaksi Modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

AKUNTANSI TERHADAP MODAL SAHAM

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 50 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengertian perusahaan atau perseroan dirumuskan sebagai badan hukum yang

STOCKHOLDER S EQUITY: RETAINED EARNING

PROSES KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II PERATURAN MENGENAI KEPEMILIKAN SAHAM DALAM PASAR MODAL. A. Ketentuan Prosedur Kepemilikan Saham dalam Pasar Modal

PENGERTIAN INSTRUMEN PASAR MODAL

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal merupakan lembaga perantara (intermediaries) yang berperan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

INVESTASI SAHAM DAN PENILAIAN SAHAM BIASA

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

II. LANDASAN TEORI. lainnya. Laporan neraca dapat menggambarkan posisi keuangan suatu

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP-26/PM/2003 TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

CORPORATE BONDS. Pasar Uang dan Pasar Modal

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL Tbk (Perseroan)

BAB II LANDASAN PUSTAKA. antara pihak yang membutuhkan modal dengan pihak yang memiliki modal.

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISTILAH

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Saham / Sekuritas. untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

LAMPIRAN: Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor : Kep- 26/PM/2003 Tanggal : 17 Juli

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUIS & SOAL SEKURITAS DILUTIF. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 4. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

-2- salah satu penyumbang bagi penerimaan Daerah, baik dalam bentuk pajak, dividen, maupun hasil Privatisasi. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh

BAB II LANDASAN TEORI

AKUNTANSI UNTUK EKUITAS PERSEROAN TERBATAS

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan analisis laporan keuangan, sebenarnya pintu yang paling

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

AKUNTANSI PERUSAHAAN DAN STATEMENT KEUANGAN CHAPTER 2

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan. lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 8 PASAR MODAL A. Pengertian Pasar Modal B. Instrumen Pasar Modal

BAB II PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN PERANG. Hukum Humaniter merupakan peraturan yang berlaku di masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut modal perseroan. Penyetoran dapat dilakukan dalam bentuk uang dan benda

A. HUTANG OBLIGASI perjanjian obligasi Obligasi berjamin dan tanpa jaminan

Pasar Modal EKO 3 A. PENDAHULUAN B. PRODUK PASAR MODAL PASAR MODAL. materi78.co.nr

Transkripsi:

Modul ke: Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan) Fakultas FEB Program Studi Teori Akuntansi www.mercubuana.ac.id Anna Christin SE Ak MM

Definisi dan klasifikasi ekuitas Untuk perusahaan perorangan, ekuitas sering disebut modal sedangkan untuk perseroan, istilah ekuitas (ekuitas pemegang saham atau stockholder s equity) Menurut Standar Akuntansi Keuangan, ekuitas adalah hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Sesuai dengan konsep business entity (kesatuan usaha) yang memisahkan manajemen dengan pemilik, informasi tentang ekuitas pemegang saham menjadi sangat penting untuk menunjukkan hubungan antara perusahaan (perseroan) dengan pemegang saham. Dari sudut pemegang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perusahaan.

Dari sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan utang perseroan kepada pemegang saham. Oleh karena itu, ekuitas pemegang saham dapat juga dipandang sebagai gambaran hubungan yuridis antara perseroan dengan pemegang saham

Pengakuan dan pengukuran ekuitas Ekuitas pemegang saham terdiri dari 2 komponen: 1. modal disetor (paid ini capital atau contributed capital) 2. laba ditahan (retained earning)

komponen modal ekuitas pemegang saham dan pos-pos yang mempengaruhinya (sumber perubahan) Bab 11 Komponen Ekuitas Pemegang Saham Ekuitas Ekuitas Pemegang Saham Modal Setoran Modal Bentukan Lain-lain Modal Yuridis Modal Setoran Lain Penerbitan saham baru Kapitalisasi laba ditahan Dividen saham Konversi obligasi atau saham terkonversi Pemesanan saham Premium modal saham Penjualan saham treasuri Penyerapan defisit Deklarasi dividen likuidasi Restrukturisasi kapital Revaluasi aset Laba atau rugi dari statemen laba-rugi Dividen Rekapitalisasi Defisit Koreksi Perubahan akuntansi 7/13/2012 Suwardjono Transi 5

Beberapa istilah : Modal setoran: Invested capital, original capital, original investment Modal yuridis: Legal capital, formal capital, restricted capital, stated capital, capital stock Modal setoran lain (agio saham): Paid-in surplus, unrestricted capital, paid-in capital in excess of capital stock, capital in excess of par (stated value), capital surplus, stock premium

Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian informasi tersebut kepada user laporan keuangan. Tujuan dari pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah : Efisiensi dan kepengurusan manajemen Riwayat dan prospek investasi pemilik Tanggung jawab yuridis pemilik

Untuk mencapainya harus tersedia informasi: Sumber ekuitas Pembatasan pembagian dividen dan likuidasi Batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi

Penyajian modal disetor dipisah dari Laba ditahan untuk : 1. membedakan sumber. Modal disetor mencerminkan riwayat modal sejak berdirinya perseroan, sedangkan laba ditahan terbentuk dari akumulasi laba. 2. dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya melaba (earning power). Dari sisi yuridis modal setoran merupakan dana dasar (basic fund) yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak lain, dana ini hanya dapat ditarik kembali dalam likuidasi atau dalam keadaan luarbiasa lainnya. Sementara laba ditahan adalah jumlah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian deviden.

Modal setoran dipisahkan menjadi modal yuridis dan modal setoran lain (agio/premium) untuk menunjukkan: Jumlah minimal yang harus disetor dan dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan bagi pihak non pemegang saham khususnya kreditor. Besarnya modal yuridis bergantung pada karakteristik

Perubahan Modal Disetor dan Masalahnya Pemesanan saham (stock subscriptions) Obligasi terkonversi (convertible bonds) Saham istimewa /prioritas terkonversi atau berhak-tukar (convertible prereference shares) Dividen saham (stock dividens) Hak beli saham, opsi, dan waran (stock rights, options and warrant) Saham treasuri (treasury stocks)

1. Pemesanan Saham Pada saat perseroan didirikan atau pada saat melakukan penawaran publik perdana (initial public offering atau IPO) terdapat modal dasar (authorized capital stocks). Dengan otorisasi tersebut perusahaan akan mencetak sertifikat saham. Saham yang telah dicetak ini akan menjadi saham dalam protepel (unissued stocks). Bila saham telah terjual dan pembeli telah membayar penuh, sertifikat saham diserahkan ke pembeli sehingga saham dalam portepel akan berkurang. Investor yang berminat membeli saham harus memesan (to subscribe) lebih dahulu saham yang akan dibeli. Jumlah rupiah pemesanan saham = jumlah saham yang dipesan x harga yang disepakati. Yang menjadi masalah: Apakah jumlah tersebut dapat diakui sebagai modal setoran?

Secara konseptual, ekuitas pemegang saham bersifat kewajiban. Oleh karena itu, jumlah rupiah saham pesanan dapat diakui sebagai modal disetor hanya apabila kedua syarat ini dipenuhi : Tidak dapat dibatalkan : jumlah rupiah yang disepakati dalam pemesanan merupakan klain yuridis bagi perusahaan terhadap pemesan dan tidak dapat dibatalkan. Jangka waktu pelunasan tidak terlalu lama.

Obligasi Terkonversi Adalah obligasi yang dapat diubah statusnya menjadi saham atas kehendak pemegang obligasi dalam periode konversi. Obligasi ini mengandung sifat ekuitas dan kewajiban sehingga menimbulkan masalah apakah perlu dipisahkan jumlah rupiah yang merepresentasikan ekuitas dan yang merepresentasikan kewajiban.

Saham Istimewa/prioritas Terkonversi (convertible prereference shares) Adalah saham prioritas yang dapat diubah statusnya menjadi saham biasa atas kehendak pemegang saham prioritas itu sendiri. Jenis saham ini dilaporkan sebagai ekuitas Ketika saham prioritas ini dikonversi, tidak ada pengakuan gain/loss akibat konversi.

Deviden saham Adalah distribusi deviden dalam bentuk saham sejenis dengan saham yang mula-mula diterbitkan, Bila distribusi deviden saham tidak disertai dengan kapitalisasi laba ditahan, deviden saham akan menyerupai pemecahan saham (stock split). Pemecahan saham adalah penurunan nominal (stated value) pers saham dengan cara menukar tiap satu saham beredar dengan dua atau lebih saham baru yang nilai nominal per sahamnya merupakan pecahan dari nilai nominal saham semula.

Hak Beli Saham Adalah hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli sejumlah saham (proporsional dengan pemilikan). Hal ini biasanya dimaksudkan untuk mempertahankan pemilikan pemegang saham lama. Hak beli saham umurnya tidak lama dan harga beli saham dengan hak beli tersebut biasanya lebih rendah dari harga pasar saham bersangkutan.

Opsi saham Opsi merupakan instrument yang digolongkan sebagai sekuritas turunan-saham atau derivative saham (equity-derivative securities). Disebut turunan karena harus ada sekuritas yang melandasi atu menjadi basis (underlying securities). Secara umum opsi diartikan sebagai klaim untuk membeli atau menjual saham tertentu yang sengaja diciptakan oleh investor untuk dijual kepada investor lain. Terdapat dua macam opsi yaitu call dan put. Opsi call memberi hak kepada pemegang untuk membeli sejumlah saham dengan harga tertentu (exercise atau strike price) setiap saat sebelum hak tersebut habis pada tanggal tertentu (expiration date). Opsi put memberikan hak kepada pemegang untuk menjual sejumlah saham dengan harga tertentu setiap saat sebelum hak tersebut habis pada tanggal tertentu. Opsi dijual oleh penerbit dengan harga tertentu (disebut option premium atau price). Dalam arti khusus, opsi saham adalah semacam kontrak yang memberikan hak kepada karyawan perusahaan (level manajemen keatas) untuk membeli saham perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan harga tertentu pula. Pada umumnya harga pengambilan (exercise price) dibawah harga pasar saham yang ditawarkan kepada pihak lain. Kebijakan ini sering disebut program opsi saham karyawan (employee stock option plan /ESOP).

Waran Perusahaan dapat jual menjual hak beli saham (rights) kepada nonpemegang saham dengan menjual kupon pembelian saham atau waran. Dalam PSAK no 41, IAI mendefinisi waran sebagai Waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu tertentu (pasal 03). Pemegang waran dapat membeli sejumlah saham dengan mengembalikan waran tersebut dan membayar sejumlah uang kas tertentu.

Waran berbeda dengan hak beli saham dan opsi saham dalam beberapa aspek yaitu : 1. waran diterbitkan oleh perusahaan sedangkan hak beli saham (call dan put) diterbitkan oleh investor. 2. jangka waktu opsi waran biasanya lebih lama (dapat tahunan) daripada jangka waktu opsi hak beli saham. 3. waran dijual atau diterbitkan kepada umum (bukan pemegang saham atau karyawan perusahaan) dan biasanya hal ini menjadi syarat bagi pembeli. 4. saham dijual dengan harga tertentu/tunai (tidak gratis) 5. Harga pembelian saham total (harga waran plus tambahan kas) pada saat pengambilan opsi biasanya melebihi harga pasar saham pada saat waran ditawarkan. 6. bila hak opsi tidak diambil, cost waran tidak dapat ditarik kembali olej pemegang waran. 7. waran dapat diterbitkan menyertai penerbitan surat utang (obligasi)

Saham Treasuri Adalah penarikan kembali saham untuk sementara sehingga mengurangi jumlah ekuitas, hal ini dapat dilakukan dengan beberapa alasan: a. saham tersebut akan diterbitkan kembali kepada karyawan dalam program opsi saham. Dengan penggunaan saham treasuri dalam program opsi saham. proporsi pemilikan saham yang masih beredar tidak berkurang dibandingkan kalau digunakan saham baru. b. saham tersebut akan digunakan untuk membeli perusahaan lain dalam transaksi penggabungan usaha (business combination).

Penyajian dan pelaporan ekuitas Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut di neraca atau Catatan atas Laporan Keuangan hal berikut ini : a. untuk setiap jenis saham : i. jumlah saham modal dasar ii. jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh iii. nilai nominal saham iv. ikhtisar perubahan jumlah saham beredar v. hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas deviden dan pembayaran kembali atas modal; vi. saham perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan yang dikuasai oleh perusahaan itu sendiri atau oleh anak perusahaan atau perusahaan asosiasi; dan vii. saham dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk nilai dan persyaratannya;

b. penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas c. penjelasan apakah deviden yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk dibayarkan telah diakui atau tidak sebagai kewajiban; dan d. jumlah deviden saham preferen kumulatif yang belum diakui.

Perusahaan yang modalnya tidak terbagi dalam saham, seperti persekutuan, mengungkapkan informasi yang setara dengan persyaratan diatas, yang memperlihatkan perubahan dalam suatu periode dari setiap jenis penyertaan serta hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis penyertaan.

Terima Kasih Anna Christin SE Ak MM.