AKUNTANSI BIAYA. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
COST ACCOUNTING MATERI-9 BIAYA BAHAN BAKU. Universitas Esa Unggul Jakarta

COST ACCOUNTING. Material : Controlling, Costing, and Planning. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan (Materials : Controlling, Costing and Planning)

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Materials : Controlling, Costing, and Planning. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Pert 12. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

MAKALAH BAB 9. bakan baku : pengenendalian, perhitungan biaya dan perencanaan. Akuntansi Biaya

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

BIAYA BAHAN. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

BAB II BAHAN RUJUKAN

Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA

AKUNTANSI BIAYA. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas Manajemen Berdasarkan Aktivitas. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI

AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

MODUL I AKUNTANSI BIAYA BAHAN BAKU

Akuntansi Biaya. Just in Time. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

BAB IX SIKLUS PRODUKSI

Manajemen Persediaan

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

Manajemen Persediaan (Inventory Management)

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Tinjauan Umum Atas Sistem Informasi Akuntansi. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat

SIKLUS PRODUKSI. A. Definisi Siklus Produksi

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN PRODUKSI- OPERASI

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN

JUST IN TIME AND BACKFLUSHING

BAB II LANDASAN TEORI

PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 PENILAIAN PERSEDIAAN DAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

MAKALAH BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Perencanaan dan pengendalian Produksi. Menurut Ilmu Ekonomi, pengertian produksi adalah kegiatan menghasilkan

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

Biaya persediaan = Rp ,-

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Istilah lain BOP : 1. Beban pabrik 2. Overhead produksi 3. Biaya produksi tidak langsung 4. Beban produksi 5. Biaya manufaktur tidak langsung

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Pengendalian Persediaan Tradisional L/O/G/O

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Heizer & Rander

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur,

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PT Industri Telekomunikasi

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

SIKLUS PRODUKSI. N. Tri Suswanto Saptadi. 6/1/2016 nts/sia 1. Aktivitas Siklus Produksi

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

INVENTORY. Bambang Shofari

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak Persediaan. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN PERSEDIAAN YULIATI,SE,MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM MENGELOLA PERSEDIAAN PERUSAHAAN. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengendalian Persediaan. Fungsi Persediaan (2) Fungsi Persediaan 11/18/2015

BAB II TINJAUAN PUSATAKA

2.1.2 Jenis-jenis Persediaan Menurut Carter (2006:40) Jenis-jenis persediaan pada perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI. adalah bahasa bisnis(business language). Akuntansi menghasilkan informasi yang

BAB II LANDASAN TEORI

VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 19 PERHITUNGAN BIAYA STANDAR: MEMASUKKAN STANDAR DALAM CATATAN AKUNTANSI

PDF created with pdffactory Pro trial version

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

BAB II LANDASAN TEORI. penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

Transkripsi:

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA Bahan Baku : Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id

Bagian Isi Modul 1. Sistim pembelian dan penggunaan bahan baku. 2. Identifikasi komponen-komponen biaya perolehan bahan baku 3. Definisi dan menghitung jumlah pesanan ekonomis 4. Definisi dan menghitung titik pemesanan kembali. 5. Definisi dan menghitung jumlah persediaan pengaman. 6. Activity Based Costing untuk pengendalian persediaan Kemampuan akhir yang diharapkan 1. Menjelaskan sistem pembelian dan penggunaan bahan baku. 2. Dapat mengidentifikasikan komponen-komponen biaya perolehan bahan baku, menghitung jumlah pesanan ekonomis dan jumlah persediaan pengaman. 3. Mampu menjelaskan rencana Activity Based Costing (ABC).

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Pembelian dan penggunaan bahan baku meliputi langkah langkah berikut : 1. Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan 2. Anggaran produksi 3. Bukti permintaan pembelian ; menginformasikan pembelian mengenai jumlah dan jenis bahan baku yang dibutuhkan. 4. Pesanan pembelian ; merupakan kontrak atas jumlah yang harus dikirim. 5. Laporan penerimaan ; mengesahkan jumlah yang diterima, dan juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian. 6. Bukti permintaan bahan baku ; Memberikan wewenang bagi gudang untuk mengirimkan jenis dan jumlah tertentu dan bahan baku ke department tertentu. 7. Kartu catatan bahan baku ; mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran dari setiap jenis bahan baku.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Pembelian Bahan Baku Pembelian bahan baku biasanya dilakukan oleh department pembelian. Prosedur pembelian sebaimnya tertulis guna menetapkan tanggung jawab sekaligus menyediakan informasi mengenai penggunaan akhir dari bahan baku yang dipesan. Adapun tugas dan fungsi bagian pembelian adalah : 1. Menerima bukti permintaan pembelian atas bahan baku, perlengkapan dan peralatan. 2. Menyimpan informasi mengenai sumber pasokan, harga dan jadwal pengapalan serta pengiriman. 3. Membuat dan menempatkan pesanan pembelian. 4. Mengatur pelaporan diantara department pembelian, department penerimaan dan department akuntansi.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Formulir Pembelian Bukti Permintaan Pembelian; bukti permintaan pembeliaan berasal dari : 1. Karyawan bagian gudang yang mengetahui jumlah persediaan. 2. Klerek catatan bahan baku atau aryawan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan kapan harus melakukan pembelian. 3. Karyawan bagian riset, insinyur atau department lain yang memerlukan bahan baku khusus. 4. Program komputer yang dirancang untuk mengingatkan department pembelian kapan diperlukan pengisian kembali persediaan. Setiap copy dari bukti perminataan dipegang oleh sipembuat dan aslinya dikirim ke deparment pembeliaan untuk dieksekusi. Pesanan pembelian ; pesanan pembelian memberikan kepada pemasok deskrpsi dari barang dan jasa yang diinginkan, serta persyaratan, harga, dan intruksi pengiriman.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Electronic Data Incharge ; adalah pertukaran informasi transaksi antara komputer satu perusahaan dengan perusahaan lain. Hal ini adalah langkah untuk mencapai lingkungan bisnis tanpa kertas. Penerimaan Department penerimaan terdirii dari : 1. Membongkar bahan baku yang masuk. 2. Membandingkan jumlah yang diterima. 3. Mencocokan bahan baku yang diterima dengan deskripsi dalam pesanan pembelian. 4. Membuat laporan penerimaan. 5. Memberitahukan kepada department pembeliaan mengenai perbedaan yang ditemukan. 6. Mengatur pemeriksaan apabila diperlukan. 7. Memberitahukan kepada bagian pengiriman bila ada kerusakan barang.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Laporan penerimaan menunjukan nomor pesanan pembelian, nomor akun yang akan dibebankan, nama pemasok, rincian transportasi, serta jumlah dan jenis varang yang diterima. Persetujuan Faktur dan Pemrosesan Data Persetujuan faktur adalah penting dalam pengendalian bahan baku, karena proses tersebut memverifikasi bahwa barang telah diterima sesuai dengan pesanan dan pembayaran dapat dilakukan. Transaksi pembelian mempengaruhi akun pengendali dan akun buku pembantu, sebagaimana yang ditunjukan pada tampilan berikut.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Pengendali Buku Besar Transaksi Debit Kredit Buku Pembantu Pembeliaan bahan baku Bahan baku Utang usaha Jurnal dibagian Penerimaa dari catata untuk persediaan pembantu bahan baku. Pembeliaan bahan baku Barang dalam proses Utang usaha Jurnal di bagian bahan baku langsung Untuk pesanan atau depart dari laporan biaya produksi department Tertentu atau kartu biaya pesanan. Bahan baku dan perlengkapan Bahan baku Utang usaha Jurnal dibagian Penerimaan dari Yang dibeli untuk keperluan catatan pembantu bahan baku. Overhead pabrik. Perlengkapan yang dibeli untuk Bahan baku Utang usaha Jurnal dibagian penerimaan dari Keperluan kantor pemasaran dan Pengendali Beban catatan pembantu bahan baku atau Administrasi. Pemasaran dikolom yang sesuai dari kertas kerja Pengendali Beban analisis beban pemasaran atau Admistrasi administrasi. Pembelian Jasa atau Overhead Pabrik Utang Usaha Jurnal dikolom yang sesuai dari kertas Perbaikan Penegendali Beban kerja analisis beban. Pemasaran Pengendali Beban Administrasi Pembelian Peralatan Peralatan Utang Usaha Jurnal dicatatan pembantu peralatan.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Biaya Perolehan Bahan Baku Harga yang tercantum dalam faktur pemasok dan beban transportasi adalah biaya pembelian barang yang paling jelas terlihat. Sedangkan biaya yang tidak jelas kelihatan adalah biaya akuisisi, yaitu biaya untuk melakukan fungsi pembelian, penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan, asuransi, penyimpanan dan akuntansi. Bahan baku biasanya dibukukan sesuai dengan harga faktur yang dibayar, sedangkan biaya akuisisi dan penyesuaian harga diperlakukan sebagai overhead pabrik. Diskon pembeliaan ; diskon perdagangan dan pembelian dalam jumlah besar biasanya tidak dicatat dalam catatan akuntansi manapun. Melainkan keduannya diperlakukan sebagai pengurang harga. Yaitu harga yang dibayar ke pemasok dicatat pada harga sesudah diskon. Meskipun karakteristik dari diskon tunai adalah serupa, jumlah yang dibebankan ke Akun Bahan Baku seringkali ditentukan sebelum pengurangan diskon tunai. Akun Diskon Tunai di kredit, untuk menghindari perlunya menghitung diskon tunai untuk setiap item bahan baku.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Beban angkut pembelian (freigh in) ; beban angkut pembelian jelas merupakan biaya bahan baku, tetapi muncul beberapa kesulitan dalam akuntansi untuk biaya ini. Misal, faktur pemasok sebesarv $600 terdiri atas 25 item, beratnya 1.700 pon, dan dikirim dalam 5 kotak, dengan biaya tagihan pengiriman sebesar $48. Biaya termaksud pengiriman totalnya jadi $648. Jadi berapa besar beban angkut yang dikenakan setiap item? Dan berapa harga per unit yang sebaiknya dicatat dalam catatan pembantu bahan baku? 1. Jika beban angkut pembelian dimasukan dalam debit ke akun bahan baku di buku besar, maka beban angkut pembelian dapat ditambahkan secara proporsional ke setiap catatan pembantu bahan baku dari setiap item. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengalokasikan beban angkut pembelian berdasarkan biaya bahan baku. Misalkan pada contoh sebelumnya, beban angkut sebesar $48 atas bahan baku yang biayanya $600 akan menambah biaya per item sebesar 8% ($48 : $600). Alternatifnya, berat dari setiap item dalam faktur dapat ditentukan dan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasi beban angkut pembelian. Jika suatu item berat 300 pon, maka beban angkut pembelian sebesar $8,47 ((300 : 1.700) x $48) akan ditambahkan ke harga faktur dari item tersebut.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku 2. Alternatif yang lebih sederhana adalah dengan membebankan semua beban angkut pembelian ke Akun Beban Angkut Pembelian dan mencatat hanya harga faktur sebagai biaya bahan baku. Saat bahan baku dikeluarkan untuk produksi bahan baku tersebut akan dikenakan tarif beban angkut pembelian sehingga nilainya lebih besar dari biaya per unit yang tercantum dalam kartu catatan pembantu bahan baku. Jumlah dari tambahan ini akan didebit ke akun Barang dalam Proses (untuk bahan baku langsung) atau akun Pengendali Overhead Pabrik ( untuk bahan baku tidak langsung), dan dikredit ke Beban Angkut Pembelian. Saldo di Beban Angkut Pembelian di akhir periode ditutup ke Harga Pokok Penjualan atau di prorata ke Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir. 3. Pendekatan ketiga adalah memasukan semua beban angkut pembelian di periode tersebut dalam menghitung tarif overhead pabrik untuk periode itu. Dengan demikian Beban Angkut Pembelian menjadi akun buku pembantu dari Pengendali Overhead Pabrik. Untuk bahan baku atau perlengkapan yang digunakan oleh department pemasaran dan administrasi, beban angkut pembelian dibebankan ke Beban Pemasaran atau Beban Administrasi.

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Biaya Akuisisi yang Dibebankan, Jika biaya bahan baku akan memasukan biaya akuisisi, maka suatu tarif pembebanan tertentu dapat dikenakan setiap faktur dan item, daripada membebankan biaya ini ke overhead pabrik. Untuk biaya ini dapat digunakan tarif yang terpisah untuk setiap kelas biaya sebagai berikut. Estimasi biaya department pembelian untuk periode anggaran = Tarif per pesanan pembeliaan atau Estimasi jumlah pesanan pembelian atau estimasi nilai pembelian tarif per dollar pembelian Estimasi biaya department penerimaan untuk periode anggaran = Tarif per item Estimasi jumlah item yang akan diterima selama periode tersebut Estimasi department bahan baku untuk periode anggaran = Tarif per item, per kubik, per nilai Estimasi jumlah item, luas tempat, nilai dolar, dst. Dollar, dst. Estimasi biaya department akuntansi yg dpt dibebankan untuk periode anggaran = Tarif per transaksi Estimasi jumlah transaksi

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Pendekatan ini menghasilkan perlakuan akuntansi berikut. Bahan Baku (Barang dalam Proses) Biaya Department Pembelian dibebankan Biaya Deparment Penerimaan Dibebankan Biaya Department Bahan Baku Dibebankan Biaya Deparment Akuntasi Dibebankan xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx Pengeluaran dan Perhitungan Biaya Bahan Baku Bukti permintaan Bahan Baku. Bukti permintaan bahan baku digunakan untuk mengeluarkan bahan baku dari gudang. Semua penarikan bahan baku menghasilkan jurnal ikhtisar sbb : Barang Dalam Proses Pengendali Overhead Pabrik Beban Pemasaran Beban Administratif Bahan Baku xxxx xxxx xxxx xxxx xxxx

Perolehan dan Penggunaan Bahan Baku Buku Pembantu Bahan Baku Sistem persediaan perpectual. Pada sistem iini setiap penambahan dan pengurangan persediaan ke dalam buku pembantu bahan baku agar catatan tersebut selalu dibuat terkini. Buku pembantu yang baru dibuat dan yang lama dihapuskan ketika terjadi perubahan dalam jenis bahan baku yang disimpan di persediaan. Sistem persediaan periodik. Dimana pembeliaan ditambahkan ke persediaan awal, kemudian persediaan akhir dihitung secara fisik dan biayanya dikurangkan dari jumlah tersebut, lalu selisihnya dianggap sebagai biaya bahan baku yang dikeluarkan Ketika perhitungan persediaan berbeda dari saldo di buku pembantu bahan baku, buku pembantu bahan baku disesuaikan dengan hasil perhitungan aktual. Selain koreksi atas buku pembantu bahan baku, akun Bahan baku dibuku besar disesuaikan melalui ayat jurnal sebagai berikut. Pengendali Overhead pabrik Bahan Baku xxxx xxxx

Persediaan berfungsi sebagai pengaman antara produksi dengan konsumsi barang. Persediaan ada dalam berbagai bentuk : Bahan baku yang menunggu untuk diproses Produk atau komponen yang separuh selesai Persediaan barang jadi di pabrik, dalam perjalanan, di titik distribusi gudang dan di gerai ritel. Pada setiap tahap, harus terdapat justifikasi ekonomis yang baik untuk persediaan, karena setiap unit tambahan yang disimpan dalam persediaan menimbulkan biaya tambahan. Merencanakan Kebutuhan Bahan Baku : Ada 2 jenis biaya yang mempengaruhi perencanaan bahan baku, yaitu : biaya penyimpanan persediaan dan biaya karena ketidakmampuan menyimpan cukup persediaan. Untuk itu jumlah dan waktu pembelian adalah 2 faktor penting dalam perencanaan bahan baku.

Biaya Penyimpanan Persediaan Estimasi Biaya karena tidak cukupnya persediaan Bunga atas investasi dalam modal kerja 10% Tambahan biaya pembelian, penanganan, dan transportasi Pajak dan asuransi properti 1,25% Harga yang lebih tinggi karena jumlah pesanan Pergudangan atau penyimpanan 1,80% Kehabisan persediaan sering kali terjadi sehingga mengganggu jadwal produksi, jadwal lembur dan waktu persiapan ekstra Penanganan 4,25% Tambahan biaya klerikal karena memelihara catatan pesanan pelanggan yang belum dapat dipenuhi (customer back order) Deteriorasi dan penyusutan persediaan 2,6% Peningkatan harga berkaitan dengan inflasi ketika pesanan pembelian ditunda Usangnya persediaan 5,2% Penjualan yang hilang dan hilangnya kepercayaan pelanggan Total 25,1%

EOQ (Economic Order Quantity) Kuantitas Pemesanan Ekonomis Adalah jumlah persediaan yang dipesan pada suatu waktu yang meminimalkan biaya persediaan tahunan. Untuk menentukan jumlah optimum yang dipesan, harus menyeimbangkan 2 faktor, 1. biaya penyimpanan bahan baku dan 2. Biaya pemesanan bahan baku. Berikut rumus untuk perhitungan EOQ : EOQ = 2xRUxCO CU x CC (Biaya untuk menyimpan satu unit selama satu tahun dalam persediaan) RU = Permintaan produk per tahun CO = Biaya per pesanan CU = Harga per unit CC = Persentase biaya penyimpanan per tahun

RU x CO = Jumlah pesanan pembelian per tahun EOQ RU x CO = Biaya pemesanan per tahun EOQ EOQ = Rata-rata jumlah unit dalam persediaan pada setiap waktu 2 CU x CC x EOQ = Biaya penyimpanan per tahun 2 RU x CO + CU x CC + EOQ = Total biaya per tahun dari biaya pemesanan dan penyimpanan persediaan, EOQ 2 disebut sebagai AC Untuk mengilustrasikan penggunaan rumus EOQ, asumsikan kebutuhan per tahun sebesar 2.400 unit, biaya per unit $0,75%, biaya pemesanan $20 per pesanan, dan persentase biaya penyimpanan adalah 20%. Penggunaan rumus diatas untuk data tersebut akan menghasilkan EOQ sbb : EOQ = 2x2.400x $20 = $96.000 = 640.000 = 800 Unit $0,75 x 20% $0,15

Discount Pembelian Pemesanan dalam jumlah besar, biasanya mendapatkan discount pembelian dari pemasok. Hal ini mempengaruhi beberapa hal : 1. Penghematan ongkos angkut 2. Biaya per unit menjadi lebih rendah 3. Frekuensi pesanan dan biaya pemesanan 4. Investasi dalam persediaan menjadi lebih besar Semua faktor tersebut mempengaruhi perhitungan EOQ. Misal penggunaan per tahun dari suatu item adalah 3.600 unti dengan biaya per unit sebesar $1 tanpa discount pembelian, biaya penyimpanan sebesar 20% dari rata-rata investasi dalam persediaan, serta biaya untuk satu kali memesan sebesar $10. EOQ nya adalah : EOQ = 2 x 3.600 x $10 = $72.000 = 360.000 = 600 Unit $1 x 20% $ 0,20

Contoh, asumsikan terdapat diskon pembelian sebagai berikut : Besar Pesanan 3.600 1.800 1.200 900 720 600 450 Diskon pembelian 8% 6 5 5 4,5 4 4 Besar Pesanan per Tahun 1 2 3 4 5 6 8 Harga Per unit ($) 1 1 1 1 1 1 1 Diskon Pembelian 8% 6 5 5 4,5 4 4 Harga per unit setelah diskon ($) 0,92 0,94 0,95 0,95 0,955 0,94 0,96 Banyaknya pesanan dalam unit 3.600 1.800 1.200 900 720 600 450 Rata-rata persediaan dalam unit 1.800 900 600 450 360 300 225 Biaya rata-rata persediaan 1656 846 570 427,5 343,8 288 216 Biaya bahan baku per tahun (a) 3.312 3.384 3.420 3.420 3.438 3.456 3.456 Biaya penyimpanan (20% dari rata-rata) (b) 331,20 169,20 112 85 68,76 57,6 43,20 Biaya pemesanan (c ) 10 20 30 40 50 60 80 Total biaya per tahun (a+b+c) 3.653,2 3.573,2 3.564 3.545,5 3.556,76 3.573,6 3.579,2 Dalam ilustrasi ini, pemesanan yang optimal dengan diskon yang diberikan adalah 900 unit

Rumus EOQ dan Production Run Biaya EOQ juga dapat digunakan untuk menghitung jumlah optimum dari suatu production run. Untuk mengilustrasikan hal ini, asumsikan bahwa item persediaan A88 diproduksi dan bukannya dibeli. Biaya persiapan (CO), seperti biaya tenaga kerja untuk mengatur dan menyesuaikan kembali mesin, sebesar $62. Biaya produksi variabel (CU) sebesar $2 per unit, kebutuhan per tahun sebesar $6.000 unit. Dan biaya penyimpanan per tahun sebesar 20%. Jumlah optimum dari suatu production run dapat dihitung sebagai berikut : EOQ = 2 x 6.000 x $62 = $744.000 = 1.860.000 = 1.364 Unit $2 x 20% $ 0,40

Menentukan Waktu Pemesanan Untuk menentukan waktu pemesanan dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Waktu yang diperlukan untuk pengiriman 2. Tingkat penggunaan persediaan 3. Jumlah persediaan pengaman. Menentukan titik pemesanan akan relatif lebih sederhana apabila tersedia prediksi yang tepat untuk tingkat penggunaan dan waktu tunggu (lead time), yaitu interval waktu antara saat pemesanan dilakukan dengan saat bahan baku tersedia di pabrik untuk di produksi. Untuk mengilustrasikan, asumsikan suatu perusahaan menggunakan satu item yang dipesan 10 kali per tahun. Biaya dari satu kali kehabisan persediaan adalah sebesar$30, biaya penyimpanan sebesar $0,50 per tahun per unit, dan probabilitas terjadinya kehabisan persediaan berikut diestimasikan untuk berbagai tingkat persediaan pengaman.

Persediaan Pengaman (dalam unit) 0 50 100 200 Probabilitas Kehabisan Persediaan 40% 20% 10% 5% Total biaya penyimpanan dan total biaya kehabisan persediaan pada setiap tingkat persediaan pengaman ditentukan sebagai berikut : A B C D E Persediaan pengaman (dalam unit) Perkiraan terjadinya kehabisan persediaan per tahun Total biaya kehabisan persediaan Total biaya penyimpanan Total biaya kehabisan persediaan dan biaya penyimpanan 0 4,0 0 0 120 50 2,0 60 25 85 100 1,0 30 50 80 200 0,5 15 100 115 Dalam ilustrasi ini, tingkat persediaan pengaman yang optimum adalah 100 unit, karena total biaya kehabisan persediaan dapat diminimalkan pada tingkat ini.

Rumus untuk menentukan titik pemesanan Titik pemesanan (order print) dicapai bila jumlah yang tersedia sama dengan kebutuhan yang diperkirakan, yaitu saat jumlah persediaan yang tersedia dan jumlah persediaan yang akan diterima sama dengan jumlah persediaan yang akan digunakan selama waktu tunggu dan jumlah persediaan pengaman. I + QD = LTQ + SSQ Dimana : I = Saldo persediaan yang ada QD = Jumlah yang akan diterima sebelum I habis) dari pesanan yang sebelumnya sudah dilakukan, transfer bahan baku dan retur ke gudang. LTD = Jumlah yang akan digunakan selama waktu tunggu yang setara dengan waktu tunggu normal dalam bulan, minggu atau hari, dikalikam dengan penggunaan normal selama sebulan, seminggu atau sehari SSQ = Jumlah persediaan pengaman

Jika penggunaan mingguan dari item persediaan tersebut adalah 175 unit, dan waktu tunggu normal adalah 4 minggu, tetapi bisa mencapai 9 minggu, maka titik pemesanan adalah 1.575 unit. Jumlah ini dihitung sebagai berikut : 700 unit penggunaan normal selama waktu tunggu (175 x 4 minggu) ditambah 875 unit persediaan pengaman (175 x 5 minggu). Asumsikan bahwa persediaan awal sebesar 2.800 unit tanpa ada pesanan yang sudah dilakukan tetapi barangnya belum diterima. Penggunaan jadwal pengiriman, dan tingkat persediaan maksimum adalah : Jumlah unit di persediaan awal 2.800 Penggunaan sampai ke titik pemesanan kembali (1.225 : 175 penggunaan mingguan = 7 minggu) 1.225 Titik pemesanan kembali 1.575 Penggunaan selama waktu tunggu normal 700 (700 : 175 penggunaan mingguan = 4 Minggu) Maksimum persediaan atau persediaan pengaman pada tanggal Pesanan diterima, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan normal 875 Jumlah pesanan yang diterima 2.090 Maksimum persediaan, dengan asumsi waktu tunggu dan penggunaan normal 2.965

Pengendalian Bahan Baku 2 faktor yang harus dicapai dalam pengendalian bahan baku adalah : 1. Menjaga persediaan dalam jumlah dan variasi yang memadai guna beroperasi secara efisien. 2. Menjaga tingkat persediaan yang menguntungkan secara financial. Pengendalian persediaan yang efektif sebaiknya : 1. Menyediakan pasokan bahan baku yang diperlukan untuk operasi yang efisien dan bebas gangguan. 2. Menyediakan cukup persediaan dalam periode dimana pasokan kecil (musiman, siklus atau pemogokan kerja) dan mengantisipasi perubahan harga 3. Menyimpan bahan baku dengan waktu penanganan dan biaya minimum serta melindungi bahan baku tersebut dari kehilangan akibat kebakaran, pencurian, cuaca dan kerusakan karena penanganan 4. Meminimalkan item-item yang tidak aktif, berlebih atau usang dengan cara melaporkan perubahan produk yang mempengaruhi bahan baku 5. Memastikan persediaan yang cukup untuk pengiriman segera ke pelanggan 6. Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan berada di tingkat yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan rencana manajemen

Metode Pengendalian Bahan Baku 1. Metode Siklus Pesanan (Order Cycling Methode) atau metode tinjauan siklus (Cycle Review methode) memeriksa secara periodik status jumlah bahan baku yang tersedia untuk setiap item atau kelas. Tiap perusahaan memiliki waktu tinjauan yang berbeda-beda antar tinjauan dan menggunakan siklus yang berbeda untuk jenis bahan baku yang berbeda. Item yang penting dan bernilai lebih tinggi biasanya memiliki siklus tinjauan yang lebih pendek dibandingkan item yang bernilai lebih rendah. 2. Metode minimum-maksimum (min-max methode), didasarkan pada pernyataan bahwa jumlah dari sebagian besar item persediaan berada pada kisaran batas tertentu. Metode ini dapat didasarkan pada observasi fisik atau dapat dimasukkan ke dalam sistem akuntansi. Observasi fisik bahwa titik pemesanan telah dicapai diilustrasikan oleh metode 2 tempat (two-bin methode). 3. Pengendalian selektif. Dalam pengendalian selektif yang juga disebut rencana ABC, signifikansi biaya dari setiap item dievaluasi. Item diklasifikasikan dalam 3 kategori. Item yang nilainya tinggi dan merupakan item penting, disebut item A, berada dalam tingkat pengendalian paling ketat. Item B berada dalam pengendalian yang lebih moderat dan item C diberikan pengendalian yang lebih sederhana. 4. Pengendalian keusangan dan kelebihan persediaan. Apapun penyebab dari keusangan dan kelebihan persediaan, diperlukan tindakan untuk mengurangi item-item tersebut dari persediaan. Menjual segera persediaan tersebut merupakan kebijakan terbaik yang biasanya diputuskan oleh perusahaan.

Metode Perhitungan Biaya Persediaan First In, First Out (FIFO) Ketika bahan baku dikeluarkan, metode FIFO membebankan biaya bahan baku tersebut sesuai dengan harga persediaan tertua yang ada di gudang. Metode FIFO mudah diterapkan apabila hanya ada beberapa penerimaan bahan baku yang berbeda di catatan bahan baku pada suatu saat, tetapi akan merepotkan jika pembelian seringkali dilakukan dengan harga yang berbeda-beda dan jika unit dari ebberapa pembelian ada didalam gudang pada saat yang bersamaan. Ilustrasi untuk Metode FIFO seperti berikut : Feb 1 Saldo awal : 800 unit @$6 per unit 4 Diterima 200 unit @$7 per unit 10 Diterima 200 unit @$7 per unit 11 Dikeluarkan 800 unit 12 Diterima 400 unit @$8 per unit 20 Dikeluarkan 500 unit 25 Dikembalikan 100 unit yang berlebih dari pabrik ke gudang untuk dicatat dengan harga pengeluaran terakhir (atau pada harga pengeluaran aktual jika secara fisik dapat diidentifikasikan) 28 Diterima 600 unit @$9 per unit

FIFO METHODE Diterima Dikeluarkan Persediaan Tanggal Jumlah Biaya Total Biaya Total Biaya Total Jumlah Jumlah per Unit Biaya per unit Biaya per unit Biaya Saldo Feb-01 800 $6 $4800 4800 4 200 $7 $1400 800 $6 $4800 200 $7 $1400 6200 10 200 8 1600 800 6 4800 200 7 1400 200 8 1600 7800 11 800 6 4800 200 7 1400 200 8 1600 3000 12 400 8 3200 200 7 1400 200 8 1600 6200 20 200 7 1400 300 8 2400 300 8 2400 2400 25 100* 8 800 400 8 3200 3200 28 600 9 5400 400 8 3200 600 9 5400 8600

Biaya rata-rata tertimbang Metode rata-rata tertimbang mengasumsikan bahwa biaya dari setiap pengeluaran bahan baku merupakan bauran dari semua biaya pengiriman yang ada di gudang pada saat pengeluaran tersebut terjadi. Sering kali, tidak mungkin menandai atau melabelkan setiap item bahan baku dengan harga fakturnya untuk mengidentifikasi harga akuisisi dari unit yang digunakan. Logika dari rata-rata tertimbang adalah semua bahan bakusejenis yang tersedia dikeluarkan secara acak, maka rata-rata tertimbang dari biaya semua unit yang ada dalam persediaan pada waktu pengeluaran terjadi merupakan ukuran yang memuaskan dari biaya bahan baku. Tanggal Jumlah Diterima Dikeluarkan Persediaan Biaya per unit Total biaya Jumlah Biaya per unit Total biaya Jumlah Biaya per unit Total Biaya Feb-01 800 $6 4800 4 200 $7 $1400 1000 6,2 6200 10 200 8 1600 1200 6,5 7800 11 800 6,5 5200 400 6,5 2600 12 4 8 3200 800 7,25 5800 20 200 7,25 3625 300 7,25 2175 25 100* 7,25 725 400 7,25 2900 28 600 9 5400 1000 8,3 8300 Saldo

Last In First Out Metode LIFO membebankan biaya dari pembelian yang paling akhir dalam persediaan ke setiap batch bahan baku yang dikeluarkan ke produksi. Logika di balik metode inin adalah biaya yang paling terakhirlah yang paling mendekati biaya penggantian unit yang digunakan sehingga merupakan biaya yang paling berarti untuk dikaitkan dengan pendapatan dalam menghitung laba. Berikut ilustrasi metode LIFO. Saldo persediaan baru dihitung setiap pengeluaran bahan baku, dengan persediaan akhir terdiri atas 1000 unit yang biayanya sebesar $7800. Jika sistem persediaan periodik yang digunakan dan bukannya sistem persediaan perpetual, biaya bahan baku yang dikeluarkan ditentukan di akhir periode dengan mengabaikan pengeluaran hariann dan secara sederhana mengurangi persediaan akhir dari total saldo awal ditambah total penerimaan. Persediaan akhir akan terdiri atas : 800 unit @$6, persediaan awal $4.800 200 unit @$7, dari pembelian tertua ditanggal 4 Februari 1.400 1000 unit persediaan LIFO di akhir bulan Februari (periodik) $6.500

LIFO Diterima Dikeluarkan Persediaan Tanggal Jumlah Biaya per Unit Total Biaya Jumlah Biaya per unit Total Biaya Jumlah Biaya per nunit Total Biaya Saldo Feb-01 800 $6 $4800 4800 4 200 $7 $1400 800 $6 $4800 200 $7 $1400 6200 10 200 8 1600 800 6 4800 200 7 1400 200 8 1600 7800 11 200 $8 1600 200 7 1400 400 6 2400 400 6 2400 2.400 12 400 8 3200 400 6 2400 2400 400 8 3200 5600 20 400 8 3200 100 6 600 300 6 1800 1800 25 100* 6 600 400 6 2.400 2.400 400 6 2.400 28 600 9 5400 600 9 5400 7800