BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 Angket Penelitian

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

LAMPIRAN 1 Petunjuk Pengisian Kuesioer 1) Mohon terlebih dahulu partisipan membaca pertanyaan dengan cermat sebelum mengisinya.

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

LAMPIRAN A. Kuesioner. 1. Gaya kepemimpinan (Multifactor Leadership Questionnaire)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

PENGANTAR. (Permohonan Pengisian Kuesioner) Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di tempat

LAMPIRAN 1 (KUISIONER PENELITIAN) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN A SKALA KEMATANGAN EMOSI DAN PENYESUAIAN AKADEMIK

BAB IV HASIL PENELITIAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER KREATIVITAS, INOVASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA WIRAUSAHA MUDA PAJAK USU PADANG BULAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO HUKUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan.

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Pelita Salatiga kelas XI Tahun ajaran 2012/2013 :

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENGARUH PERILAKU WIRAUSAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEBERHASILAN USAHA KULINER SETIA BUDI MEDAN

ANGKET PENELITIAN. Judul : PENGARUH BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PELAYANAN PADA PT POS INDONESIA (PERSERO) MEDAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian. 1. Profil Pasar Tradisional Prajurit Kulon Kota Mojokerto

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

Angkatan/Stambuk : 2007 : Departemen Manajemen, Fakultas ekonomi, Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

LAMPIRAN 1 KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN No. Responden : Umur : Pendidikan : Pekerjaan : Lama Menggunakan : a. < 1 tahun b. 1 3 tahun c.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 62 kuesioner yang telah diambil dan diolah, maka terdapat data-data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Karakteristik Berdasarkan Responden

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN. Jurusan Pendidikan : Akuntansi Manajemen Lainnya

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

LAMPIRAN. Lampiran1 Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

KUESIONER. Pengaruh Etos Kerja dan Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi Karyawan. PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Iskandar Muda Medan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KUESIONER PENELITIAN. dilakukan oleh peneliti selaku Mahasiswi Program Studi S1 Manajemen

BAB IV HASIL PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN. 4. Pendidikan Formal : SMU/SLTA D-3 S-1 S-2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas VII SMP N 11

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANGKET PENELITIAN Identitas Responden B. Petunjuk Pengisian Kuesioner No. Pernyataan STS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi tempat penelitian, karakteristik responden, hasil uji validitas dan reliabelitas alat ukur, hasil pengukuran variabel, hasil uji statistik, ANOVA serta diskusi. 4.1 DESKRIPSI TEMPAT PENELITIAN MAN Salatiga adalah sekolah negeri yang berasal dari Pendidikan Guru Agama, kemudian pada tahun 1990 berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 64 / 1990 berubah status menjadi MAN Salatiga. Berdiri di wilayah Salatiga dengan luas tanah 2.882 m 2 Hak milik No.49, dengan luas bangunan 5.113 m 2 di jalan K.H. Wahid Hasyim No. 12 Telp. (0298) 323031.Keseluruhan peserta didik kelas XII MAN Salatiga berjumlah 295siswa yang terbagi dalam empat program jurusan yakni jurusan Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Ilmu Bahasa, serta Ilmu Agama juga muatan lokal Bahasa Jawa dan IT, serta pengembangan diri unggulan Otomotif dan Tata Busana. Sampel yang diambil oleh penulis berjumlah 75 orang, tetapi akan lebih baik penulis mengambil sampel berjumlah 100 orang. 4.2 KARAKTERISTIK RESPONDEN 4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki 20 20 % Perempuan 80 80 % Total 100 100 % 1

Berdasarkan rumus, responden dalam penelitian ini seharusnya adalah 75, tetapi kemudian penulis melihat bahwa akan menjadi lebih baik jika jumlah resonden semakin banyak sehingga dalam penelitian ini jumlah responden yang digunakan penulis adalah sebanyak 100 orang siswa, yang terdiri dari 20 laki-laki dan 80 perempuan. 4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia Rentang Usia Jumlah % 16-17 96 96 % 18-20 4 4 % Total 100 100 Berdasarkan persentase usia di atas maka diketahui bahwa sampel didominasi oleh siswa dengan rentang usia 16-17 tahun berjumlah 96 dan rentang usia 18-20 tahun berjumlah 4 orang. 4.2.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabelitas Setelah alat ukur disusun peneliti melakukan try out angket motivasi berprestasi dan English self efficacy kepada 60 orang siswa SMA Negeri 3 Salatiga. Hasil dari try out tersebut diperoleh data sebagai berikut: 4.2.4 Motivasi berprestasi Berdasarkan perhitungan validitas pada try out angket penelitian diperoleh 30 item valid dan tidak ada item yang gugur dengan rentang nilai antara 0,322 sampai 0,616. KoefisienalfaCronbach 0,908.untuk itu reliabilitas alat ukur motivasi berprestasi berada pada kategori dapat diandalkan. Di bawah ini dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur pada uji coba (tryout) angket: 2

Tabel 4.3 Try out Sebaran Item Valid dan Item Gugur Angket Motivasi Berprestasi No Ciri-ciri Jumlah Item Nomor Item Valid 1. Pengambilan resiko yang moderat (moderat 12 1,2,3,4,5,6, risk). 7,8,9,10,11,12 2. Menginginkan umpan balik (immediat feedback).yaitu mengharap-kan umpan bali terhadap aktivitas dalam mencapai prestasi. 3. Puas terhadap prestasi (accomplishment), yaitu menyelesai-kan tugas merupakan hal yang menyenang-kan secara pribadi dan memiliki pemikiran yang berorientasi pada pengharapan akan penghargaan di masa depan. 4. Keasyikan dengan tugas (preoccupation with the task) atau Totalitas terhadap tugas, yaitu mengerja-kan tugas secara total hingga sukses Jumlah 30 6 13,14, 15,16,18 Nomor Item Gugur 6 19, 20, 21,23,24-11 26,27,28,29,30, - - - 4.2.5 English Self Efficacy Berdasarkan perhitungan validitas pada tryout angket penelitian, diperoleh 47 item valid dan 3 item yang gugur dengan rentang nilai antara 0.319 sampai dengan 0.694. Koefisien alpha Cronbach 47 item valid adalah 0.950, untuk itu reliabilitas alat ukur English self efficacy berada pada kategori dapat diandalkan. Di bawah ini dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur pada uji coba (tryout) angket: Tabel 4.4 Try out Sebaran Item Valid dan Item Gugur Angket English Self efficacy No Aspek Jumlah Item Nomor Item Valid Nomor Item 1. Kognitif Mampu memikirkan untuk mencapai tujuan. Mampu memprediksi kejadian-kejadian seharihari yang akan berakibat pada masa yang depan. 2. Motivasi Kemampuan memotivasi diri dengan pikiran untuk melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan 9 1,3,5,13, 6,10,34 12 16,20,28,36,42 7,15,23,25,30,37 3 Gugur 17, 38 21

situasi yang dihadapi. Yakin atau optimis dalam tindakan yang dilakukan 3. Afeksi Mampu mengatasi perasaan emosi yang muncul dari dalam diri. Mampu mengontrol kecemasan yang menghalangi berfikir jernih untuk mencapai tujuan. 4. Seleksi Mampu memilih aktivitas yag sesuai dengan kemampuan. Melakukan aktivitas yang penuh tantangan 16 8,12,14,18,24,26,32, 4029,33,35,39,41,45,47,50 13 2,4,22,44,46,48 9,11,19,27,31,43,49 - - Jumlah 47 3 Setelah peneliti melakukan uji coba (tryout) angket, maka langkah selanjutnya yakni melakukan penelitian pada subjek yang berjumlah 100siswa MA Negeri Salatiga. Berikut ini adalah laporan hasil pengujian validitas dan reliabilitas angket: 4.2.6 Motivasi Berprestasi Berdasarkan perhitungan validitas diperoleh 2 item yang gugur dan 28 item yang valid, dengan rentang nilai antara 0,345 sampai dengan 0,684 Koefisien alpha Cronbach dari 28 item valid adalah 0,918 untuk itu reliabilitas alat ukur motivasi berprestasi berada pada kategori dapat diandalkan.di bawah ini dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur. Tabel 4.5 Sebaran Item Valid dan Item Gugur Angket Motivasi Berprestasi No Ciri-ciri Jumlah Item 1. Pengambilan resiko yang moderat (moderat risk). 2. Menginginkan umpan balik (immediat feedback).yaitu mengharap-kan umpa balik terhadap aktivitas dalam mencapai prestasi. 3. Puas terhadap prestasi (accomplishment), yaitu menyelesaikan tugas merupakan hal yang 4 Nomor Item Valid 12 1,2,3,4,5,6, 7,8,9,10,11,12 6 13,14, 15,16,18 Nomor Item Gugur - 6 19, 20, 21,23,24 22 -

menyenang-kan secara pribadi dan memiliki pemikiran yang berorientasi pada pengharapan akan penghargaan di masa depan. 4. Keasyikan dengan tugas (preoccupation with the task) atau 11 26,27,28,29,30, 25 Totalitas terhadap tugas, yaitu mengerja-kan tugas secara total hingga sukses Jumlah 30 4.2.7 English self efficacy Berdasarkan perhitungan validitas diperoleh 2 item yang gugur dan 48 item yang valid, dengan rentang nilai antara 0,309 sampai dengan 0,708 Coefisien alpha cronbach dari 48 item valid adalah 0,945, untuk itu reliabilitas alat ukur English self efficacy berada pada kategori dapat diandalkan.di bawah ini akan dijelaskan penyebaran item valid dan item gugur. Tabel 4.6 Sebaran Item Valid dan Item Gugur Angket English Self efficacy No Aspek Jumlah Item Nomor Item Valid 1. Kognitif 9 1,3,5,13, Mampu memikirkan untuk 6,10,34 mencapai tujuan. Mampu memprediksi kejadian-kejadian sehari-hari yang akan berakibat pada masa yang depan. 2. Motivasi Kemampuan memotivasi diri dengan pikiran untuk melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan situasi yang dihadapi. Yakin atau optimis dalam tindakan yang dilakukan 3. Afeksi Mampu mengatasi perasaan emosi yang muncul dari dalam diri. Mampu mengontrol kecemasan yang menghalangi berfikir jernih untuk mencapai tujuan. 12 16,20,28,36,42 7,15,21,23,25,30,37 16 8,12,14,18,24,26,32, 4029,33,35,39,41,45,47,50 Nomor Item Gugur 17, 38 - - 5

4. Seleksi Mampu memilih aktivitas yag sesuai dengan kemampuan. Melakukan aktivitas yang penuh tantangan Jumlah 50 13 2,4,22,44,46,48 9,11,19,27,31,43,49-4.3 DESKRIPSI PENGUKURAN VARIABEL 4.3.1 Variabel Motivasi Berprestasi Angket motivasi berprestasi ini menggambarkan persepsi siswa terhadap diri mereka sendiri terkait dengan kebutuhan dalam berprestasi. Artinya responden diminta untuk menilai ataupun merespon sejauhmana tingkat motivasi berprestasi mereka. Frekuensi dan prosentase hasil pengukuran variabel motivasi berprestasi berdasarkan kategori tersebut disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.7 Deskripsi Pengukuran Variabel Motivasi Berprestasi Kategori Range N % Tinggi 95-108 17 17 Sedang 81-94 55 55 Rendah 56-80 28 28 Dari Tabel di atas diketahui bahwa motivasi berprestasi siswa kelas XII MAN Salatiga mengarah dari tinggi rendah. Tepatnya yaitu 17% siswa memiliki motivasi berprestasi pada kategori tinggi, 55% siswa memiliki memiliki motivasi berprestasi pada kategori sedang, sebesar 28% pada kategori rendah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa siswa kelas XII MAN Salatiga memiliki semangat tinggi untuk meraih prestasi. 4.3.2 Variabel English self efficacy Angket English self efficacy menggambarkan persepsi mahasiswa terhadap kemampuan diri untuk meyakinkan kemampuan diri bahasa 6

Inggris. Artinya responden diminta untuk menilai ataupun merespon sejauhmana tingkat self efficacy siswa tersebut dalam mata pelajaran bahasa inggrisnya. Selengkapnya disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.8 Deskripsi Pengukuran Variabel English self efficacy Kategori Range N % Tinggi 160-182 18 18 Sedang 137-159 40 40 Rendah 95-136 42 42 Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa 18% siswa memiliki English self efficacy pada kategori tinggi, siswa memiliki English self efficacy pada kategori sedang 40 sebesar 42% pada kategori rendah. Ini menunjukkan bahwa English self efficacysiswa MAN Salatiga kelas XII mengarah dari tinggi menuju rendah. Hal ini disebabkan motivasi dariguru mata pelajaran bahasa Inggriskurang kontinyu mendorong siswanya untuk kurang meningkatkan English self efficacy pada dirinya. 4.4 UJI STATISTIK 4.4.1 Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, homogenitas. 4.4.2 Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat grafik histrogram, P-P Plot Test, dan hasil uji one sample kolmogorov smirnov. 7

Tabel 4.9 Hasil Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat hasil uji one sample kolmogorov smirnov yang terdapat pada tabel berikut: NORMALITAS Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Motivasi SE Prestasi N 100 100 100 Normal Parameters a Mean 91.19 146.37 77.4657 Std. Deviation 9.686 17.682 6.83406 Most Extreme Differences Absolute.058.083.064 Positive.058.083.060 Negative -.046 -.058 -.064 Kolmogorov-Smirnov Z.578.830.637 Asymp. Sig. (2-tailed).892.495.812 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan tabel uji one sample Kolmogorov-Smirnov di atas, diketahui bahwa nilai motivasi berprestasi F= 0,892;p> 0,05 hal ini berarti data motivasi berprestasi terdistribusi normal. Nilai untuk self efficacy p= 0,495 hal ini berarti data self efficacy terdistribusi normal.nilai untuk prestasi belajar F= 0,812; p> 0,05 hal ini berarti data prestasi belajar terdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimulkan bahwa data motivasi berprestasi, English self efficacy dan prestasi belajar terdistribusi normal sehingga dapat digunakan untuk pengujian lebih lanjut. 4.4.3 Uji Homogenity of variance untuk analisis of Variance (ANOVA) Asumsi dasar uji statistik ANOVA, yakni Homogenity of variance, yakni variable depend harus memiliki memiliki varian yang sama dalam setiap kategori variable independent ( Ghozali, 2006 ). Kriteria pengujian ini, yaitu nilai Levent s test 5% (probabilitas > 0,05). Hasil uji Homogenity of variance tampak pada table 4.10 8

Tabel 4.10 Hasil uji Homogenity of variance Test of Homogeneity of Variances Prestasi Belajar Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.324 26 66.180 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai p = 0,180. Oleh karena nilai Levene s test sebesar 0,180 > 0,05, maka data dinyatakan homogen atau memiliki varian yang sama. Dengan demikian asumsi homogeneity of variance terpenuhi untuk melanjutkan ke uji Two Way ANOVA. 4.4.4 Uji Hipotesis 1. Hubungan Motivasi berprestasi dan English self efficacy dengan prestasi belajar siswa MAN Salatiga Tabel.4.4.1 Hasil Uji Regreasi Berganda (R Square) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.077 a.006 -.015 6.88391 a. Predictors: (Constant), MB, SE b. Dependent Variable: PB Tabel.4.4.2 Hasil Uji Korelasi Multivariate Motivasi berprestasi dan English self efficacy dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 27.067 2 13.534.286.752 a Residual 4596.663 97 47.388 Total 4623.731 99 a. Predictors: (Constant), SE1, MOTIV1 b. Dependent Variable: PB 9

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa R Square sebesar 0,006 (0,6%) dengan nilai signifikansi F= 0,286; p> 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada hubungan motivasi berprestasi, Englishselfefficacy dan prestasi belajar siswa di MAN Salatiga. Ada pengaruh interaksi motivasi dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa Tabel 4.4.3 Hasil Uji Two Ways Anova Hubungan Interaksi Motivasi Berprestasi dan Jenis Kelamin dengan Prestasi Belajar Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:PB Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 220.687 a 7 31.527.659.706 Intercept 167330.734 1 167330.734 3.496E3.000 Motivasi 77.732 1 77.732 1.624.206 SE 116.839 1 116.839 2.441.122 JK 2.377 1 2.377.050.824 Motivasi * JK 63.192 1 63.192 1.320.254 SE * JK 87.429 1 87.429 1.827.180 Motivasi * SE * JK 43.712 2 21.856.457.635 Error 4403.043 92 47.859 Total 604717.198 100 Corrected Total 4623.731 99 a. R Squared =.048 (Adjusted R Squared = -.025) Berdasarkan hasil uji anova di atas menunjukkan bahwa hasil interaksi antara variabel motivasi dan jenis kelamin memberikan nilai F sebesar F = 1,320; p > 0,05.Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa.hal ini berarti H 0 diterima. Artinya variable motivasi berprestasi tidak memberi pengaruh diantara siswa siswi terhadap prestasi belajar siswa siswi tidak member pengaruh interaksi terhadap munculnya prestasi 10

belajar bahasa Inggris. Pola interaksi antara ketiga variabel dapat dilihat pada gambar berikut ini: Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa garis jenis kelamin saling memotong yang berarti terdapat interaksi motivasi dan jenis kelamin dengan prestasi belajar.namun demikian, berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 4.4.3 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi motivasi berprestasi dan jenis kelamin terhadapa prestasi belajar siswa.dengan demikian dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar siswa lakilaki dan perempuan rendah jika motivasi rendah. Sebaliknya siswa lakilaki dan perempuan akan memiliki prestasi belajar yang tinggi jika motivasi tinggi. 11

Ada pengaruh English self efficacy dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa Table 4.4.4 Hasil Uji Two Ways Anova Hubungan Interaksi English self efficacydan Jenis Kelamin dengan Prestasi Belajar Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:PB Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 220.687 a 7 31.527.659.706 Intercept 167330.734 1 167330.734 3.496E3.000 Motivasi 77.732 1 77.732 1.624.206 SE 116.839 1 116.839 2.441.122 JK 2.377 1 2.377.050.824 Motivasi * JK 63.192 1 63.192 1.320.254 SE * JK 87.429 1 87.429 1.827.180 Motivasi * SE * JK 43.712 2 21.856.457.635 Error 4403.043 92 47.859 Total 604717.198 100 Corrected Total 4623.731 99 a. R Squared =.048 (Adjusted R Squared = -.025) Berdasarkan hasil uji anova di atas menunjukkan bahwa hasil interaksi antara variabel self efficacy dan jenis kelamin memberikan nilai F = 1,827; p > 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara English self efficacydan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berarti H 0 diterima. Pola interaksi antara ketiga variabel dapat dilihat pada gambar berikut ini: 12

Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa garis jenis kelamin saling memotong yang berarti terdapat interaksi English self efficacy dan jenis kelamin dengan prestasi belajar. Namun demikian, berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel 4.4.4 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi English self efficacy dan jenis kelamin terhadapa prestasi belajar siswa. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar siswa laki-laki dan perempuan rendah jika English self efficacy rendah. Sebaliknya siswa laki-laki dan perempuan akan memiliki prestasi belajar yang tinggi jika English self efficacy tinggi. 13

Ada pengaruh motivaasi berprestasi, English self efficacy dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa Dependent Variable:PB Source Tests of Between-Subjects Effects Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 220.687 a 7 31.527.659.706 Intercept 167330.734 1 167330.734 3.496E3.000 Motivasi 77.732 1 77.732 1.624.206 SE 116.839 1 116.839 2.441.122 JK 2.377 1 2.377.050.824 Motivasi * JK 63.192 1 63.192 1.320.254 SE * JK 87.429 1 87.429 1.827.180 Motivasi * SE * JK 43.712 2 21.856.457.635 Error 4403.043 92 47.859 Total 604717.198 100 Corrected Total 4623.731 99 a. R Squared =.048 (Adjusted R Squared = -.025) Berdasarkan hasil uji anova di atas menunjukkan bahwa hasil interaksi antara variabel motivasi berprestasi,self efficacy dan jenis kelamin memberikan nilai F sebesar F = 0,457; p > 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi berprestasi, self efficacy dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa.hal ini berarti H 0 diterima. Pola interaksi antara ketiga variabel dapat dilihat pada gambar berikut ini: 14

Gambar A: Pola Interkasi Motivasi, Jenis Kelamin dan Prestasi Belajar Gambar B: Pola Interkasi Self Eficacy, Jenis Kelamin dan Prestasi Belajar Dari Gambar di atas, dilihat bahwa terdapat interaksi antara motivasi dan English self efficacypada siswa yang berjenis perempuan (Gambar A). Tetapi jika dilihat pada Gambar B terlihat jelas bahwa tidak terdapat hubungan interaksi antara motivasi dan English self efficacypada siswa dengan jenis kelamin laki-laki, yang ditandai dengan tidak adanya perpotongan kedua garis tersebut. 15

Tidak ada perbedaan prestasi belajar ditinjau dari jenis kelamin siswa Table 4.4.5 Analisa Independen Sampel t-test Prestasi Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin Group Statistics JK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean PB Wanita 80 77.1921 6.34687.70960 Laki 20 78.5600 8.61901 1.92727 Tabel di atas menunjukkan bahwa perempuan memiliki rata-rata prestasi belajar hampir sama daripada laki-laki, dimana perempuan memiliki rata-rata sebesar 77, 1921 sedangkan laki-laki sebesar 78,5600. Tetapi perbedaan tersebut tidaklah begitu signifikan. Tidak adanya signifikan prestasi belajar siswa juga terlihat jelas dari tabel berikut: Tabel 4.4.6 Hasil Uji Signifikansi Prestasi Belajar Ditinjau dari Jenis Kelamin Levene's Test for t-test for Equality of Means Equality of Variances F Sig. t df Sig. (2- tailed) Equal variances assumed 3.785.055 -.799 98.426 Equal variances not -.666 24.393.512 assumed Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa t=-0,799; p > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa rata-rata populasi prestasi belajar pada siswa lakilaki dan perempuan tidak memiliki perbedaan. Dengan demikian H 0 diterima. 16

4.5 DISKUSI Dalam tulisan ini, pembahasan disusun sesuai urutan hipotesis. Hipotesis 1 :Ada hubungan motivasi berprestasi dan Englsih self efficacy dengan prestasi belajar bahasa inggris siswa di MAN Salatiga. Berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa nilai signifikansi motivasi berprestasi dengan prestasi belajar bahasa inggris F= 0,286; p> 0,05.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan signifikan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar bahasa Inggris siswa di MAN Salatiga.Selain motivasi berprestasi, hasil penelitian juga membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan English self efficacydengan prestasi belajar siswa.hal ini dibuktikan dengan nilai English self efficacy dengan prestasi belajar bahasa Inggris. Tidak adanya hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar bahasa Inggris siswa, diperkirakan :Pertama: pada umumnya sebagian besar siswa menganggap bahwa setiap siwa yang sekolah di MAN Salatiga telah menganggap bahwa adalah wajar motivasi berprestasi yang dimiliki dan English self efficacyjuga seharusnya ada sehingga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka. Dengan kata lain bahwa pada umumnya siswa MAN Salatiga adalah masuk pada masa transisi remaja, maka motivasi berprestasi dan English self efficacy tidak selalu menjadi hal yang penting bagi peserta didik, oleh sebab itu, ketika ada teman yang berprestasi diumumkan dimuka umum pada saat upacara bendera hari Senin, serta di tunjukkannya piala, piagam, tropi baik bersekala kota, provinsi bahkan skala nasional tidak akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar mereka dalam bahasa Inggris, situasi ini sesuai dengan pendapat Abdullahi (2000) dengan nilai koefisien korelasi 17

sebesar 0.154;p>0.05. Abdullahi (2000), meneliti seribu mahasiswa yang terdiri dari 665 wanita dan 335 pria di Universitas Nigeria menyatakan bahwa motivasi berprestasi tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Bakar, dkk (2010) juga melakukan penelitian terhadap 1484 mahasiswa dengan kesimpulan bahwa motivasi berprestasi tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar. Walaupun motivasi berprestasi ini merupakan hal penting dalam sebuah hasil prestasi belajar, seperti teori kepribadian Murray yang dikembangkan oleh Mc Clelland dan Atkinson yang mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi (n-ach) (McClelland,1987 ; Wijono, 2007). Kedua, pada umumnya siswa yang belajar di MAN Salatiga menyadari bahwa diri mereka memiliki motivasi berprestasi adalah sudah seharusnya demikian yang didukung dengan adanya English self efficacy yang sudah biasa bagi mereka untuk memperoleh prestasi belajar.hal tersebut sejalan dengan adanya pengaruh yang tidak signifikan motivasi berprestasi tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bakar, dkk (2010), Zenzen (2002), dan Abullahi (2000). Temuan dalam penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan dilakukan oleh Noya (2011) yang mengangkat tentang motivasi berprestasi dan disiplin diri sebagai prediktor yang berpengaruh secara simultan terhadap prestasi belajar mahasiswa di Institut Injil Indonesia yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara variable motivasi berprestasi dengan prestasi belajar. Selain motivasi berprestasi, English self efficacy juga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sedangkan nilai korelasi English self efficacy tidak memberikan pengaruh juga yang lebih besar 18

dibandingkan dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar. Hal ini menyatakan bahwa siswa tidak lebih berprestasi karena adanya English self efficacy yang tinggi. Dengan demikian, individu yang memiliki English self efficacybelum tentu mampu mengatasi setiap penghalang yang menghambat tercapainya tujuan belajar yakni mencapai prestasi yang maksimal. Hal ini sesuai dengan penelitian Rahemi (2009) yang dilakukan pada siswa humaniora terdapat ada hubungan negative yang signifikan antara self efficacy dengan prestasi belajar bahasa Inggris, semakin tinggi self efficacy seorang siswa, maka semakin rendah tingkat kegagalan prestasi belajar bahasa Inggris. Tetapi hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahyuddin, Elias, dan Noordin (2009) terhadap 647 siswa menyatakan bahwa variableenglish self efficacy memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap variable prestasi belajar, yakni semakin tinggi English self efficacy siswa maka semakin tinggi pula prestasi belajar bahasa Inggris. Hipotesis 2 : Ada pengaruh interaksi motivasi berprestasidan jenis kelamin dengan prestasi belajar bahasa Inggris siswa di MAN Salatiga. Berdasarkan hasil uji anova menunjukkan bahwa hasil interaksi antara variabel motivasi dan jenis kelamin memberikan nilai F = 1,320; p > 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi motivasi dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa.hal ini berarti H 0 diterima.hal ini menjelaskan bahwa: Pertama, siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan berpandangan sama bahwa, motivasi berprestasi adalah hal yang wajar dimiliki siswa, sehingga tidak ada yang berbeda mencapai prestasi belajar. Santrock (2008:475) menjelaskan bahwa masalah prestasi dapat muncul ketika siswa tidak menetapkan tujuan, tidak merencanakan 19

bagaimana untuk menjangkau tujuan, dan tidak cukup memantau kemajuan mereka terhadap tujuan. Banyak hambatan-hambatan terhadap prestasi selama sekolah dasar dan kemudian menjadi lebih jelas saat sekolah menengah atau advance. Kedua, siswa laki-laki dan perempuan menganggap bahwa diri mereka memiliki keinginan berprestasi yang tidak berbeda satu sama lain tidak ada perbedaan dalam mencapai prestasi belajar bahasa Inggris. Pada tahun 2011 di MAN Salatiga bekerja sama dengan English clinic STAIN Salatiga (pusat bahasa STAIN Salatiga) dengan salah satu tujuan utama yakni adanya peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris. Dengan adanya klinik bahasa inggris, siswa dapat meningkatkan skill bahasa Inggris siswa MAN Salatiga terutama speakingnya. Dengan hadirnya English clinic STAIN Salatiga memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan prestasi bahasa Inggris. Hal ini menjadikan prestasi belajar siswa meningkat.dengan meningkatkan prosentase skill prestasi speaking bahasa Inggris, maka hal ini menjadi sebuah hal yang hanya prestasi atau skill berbicara saja bagi siswa.karena hanya kemampuan berbicara saja, maka motivasi berprestasi tidak memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar bahasa Inggris.Kemungkinan ada faktor-faktor lain selain motivasi berprestasi yang dapat memengaruhi prestasi belajar siswa. Hipotesis 3 :Ada pengaruh interaksi English self efficacy dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di MAN Salatiga. Berdasarkan hasil uji anova di atas menunjukkan bahwa hasil interaksi antara variabel English self efficacy dan jenis kelamin memberikan nilai F = 1,827; p > 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara English self efficacy dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini berarti H 0 diterima.hal ini menjelaskan 20

bahwa: Pertama, siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan mempunyai anggapan bahwa English self efficacy merupakan satu hal yang wajar untuk dimiliki mereka dalam berjuang mencapai prestasi belajar bahasa Inggris. Karena memang pada dasarnya setiap individu perlu adanya English self efficacy dalam dirinya sehingga mampu memiliki kepercayaan diri, termasuk percaya diri dalam belajar bahasa Inggris (Tangney dkk, 2004). Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa secara tidak sengaja memperlihatkan keraguan mereka, dan teman mereka mendengar, dan belajar untuk mencari nasehat dari yang lainnya (Reivich &Shatte, 2002:42).Dengan adanya anggapan tersebut, maka hal inilah yang kemungkinan menyebabkan tidak adanya pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Pandangan di atas jelas terlihat dalam pendapat yang dikemukakan oleh (Santroct, 2002), dimana peserta didik gagal di dalam menguasai diri dan menghasilkan sesuatu yaitu kememapuan kepercayaan diri dalm bahasa Inggris. setiap siswa hendaklah memiliki self efficacy yang tinggi, yang dapat memperlancar proses belajar mengajar yang akhirnya prestasi belajar meningkat.kedua ada kecenderungan bahwa setiap siswa yang telah memiliki English self efficacy yang sama untuk meraih prestasi belajar. Kemudian berikutnya, di MAN Salatiga telah diadakan berbagai jenis kegiatan kebahasaan seperti English clinis, English from native speaker dll.dengan adanya kegiatan yang dilakukan ini, sangat diharapkan agar dapat membentuk kognitif, afektif, konatif, serta psikomotorik siswa ke arah yang positif. Hal utama yang diharapkan melalui kegiatan ini yakni terbentuknya English self efficacy siswa yang akan memberikan kontribusi positif dalam prestasi belajar bahasa Inggris di sekolah. Dengan 21

adanya English self efficacy yang tinggi, kemungkinan siswa akan beranggapan sebagai suatu hal yang wajar atau bahkan mereka gagal mencapai English self efficacy sehingga English self efficacy tidak memberikan kontribusi terhadap naik turunnya prestasi belajar bahasa Inggris siswa MAN Salatiga. Hipotesis 4 :Ada pengaruh interaksi motivasi berprestasi,english self efficacy dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di MAN Salatiga. Berdasarkan hasil uji anova di atas menunjukkan bahwa hasil interaksi antara variabel English self efficacy dan jenis kelamin memberikan nilai F = 0,457; p > 0,05. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh interaksi antara motivasi berprestasi, English self efficacy dan jenis kelamin terhadap prestasi belajar siswa.hal ini berarti H 0 diterima. Berdasarkan hasil uji tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan berpandangan sama bahwa, motivasi berprestasi adalah hal yang wajar dimiliki siswa dan English self efficacy diantara siswa laki-laki dan perempuan adalah juga sama sehingga tidak ada yang berbeda mencapai prestasi belajar. Santrock(2008:475) menjelaskan bahwa masalah prestasi dapat muncul ketika siswa tidak menetapkan tujuan, tidak merencanakan bagaimana untuk menjangkau tujuan, dan tidak cukup memantau kemajuan mereka terhadap tujuan. Banyak hambatan-hambatan terhadap prestasi selama sekolah dasar dan kemudian menjadi lebih jelas saat sekolah menengah atau advance. Hal ini diimbangi dengan siswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan mempunyai anggapan bahwa English self efficacy merupakan satu hal yang wajar untuk dimiliki mereka dalam berjuang mencapai prestasi 22

belajar bahasa Inggris. Karena memang pada dasarnya setiap individu perlu adanya English self efficacy ydalam dirinya sehingga mampu memiliki kepercayaan diri, termasuk percaya diri dalam belajar bahasa Inggris (Tangney dkk, 2004).Sehingga menyebabkan tidak adanya pengaruh antara motivasi berprestasi, English self efficacy dan jenis kelamin dengan prestasi belajar siswa di MAN Salatiga. Hipotesis 5: Ada perbedaan prestasi belajar bahasa Inggrisditinjau dari jenis kelamin siswa di MAN Salatiga. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa t=-0,799; p>0,05maka dapat dikatakan bahwa rata-rata populasi prestasi belajar pada siswa laki-laki dan perempuan tidak memiliki perbedaan. Dengan demikian H 0 diterima.perempuan memiliki rata-rata prestasi belajar lebih rendah daripada laki-laki, dimana perempuan memiliki rata-rata sebesar 77, 1921 sedangkan laki-laki sebesar 78,5600. Tetapi perbedaan tersebut tidaklah begitu signifikan Siswa laki-laki dan perempuan berpendapat sama bahwa berprestasi belajar adalah sesuatu yang harus diperjuangkan untuk dicapainya agar lebih sukses. Hasil penelitian ini, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jung (Susiana, 2002), yang menyatakan bahwa terdapat persamaan prestasi belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan, dan siswa perempuan memiliki prestasi belajar yang sama dengan pandangan siswa laki-laki. Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang menjadi pengamatan penulis selama ini di MAN Salatiga; Pertama, siswa perempuan dan laki-laki mempunyai pandangan yang sama bahwa mereka perlu memiliki prestasi belajar bahasa Inggris Kedua, hal yang menarik untuk dilihat adalah keaktifan siswa ketika pelajaran sedang berlangsung. Mereka cenderung menunjukkan antusias 23

yang sama dalam mencapai prestasi belajar dengan cara dan ditunjukkan melalui prestasi belajar ketika berlangsung dikelas mereka aktif dan berani dalam bertanya serta berpendapat.hal senada dinyatakan oleh Patana & Liche (2003,), yaitu motivasi berprestasipada perempuan sering mendatangkan masalah dan konflik, sebaliknya kesuksesan bagi perempuan tidak dikaitkan dengan keberhasilan dalam prestasi belajar. 24