BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu negara bisa menjadi acuan untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikan berupa dividen atau capital

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penawaran, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian. suatu negara. (Kamus Pasar Uang dan Modal: 1992)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana, tersedianya dana dari pihak luar memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pengumuman pembagian dividen. Pujiono (2002) dan Sularso (2003) dalam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu informasi yang menunjukkan adanya kemajuan negara tersebut dalam hal keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atas saham-saham yang dimiliki oleh investor tersebut. Para investor

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan perekonomian dunia dan iklim investasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

ANALISIS PERBEDAAN RETURN SAHAM DAN PERUBAHAN VOLUME PERDAGANGAN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

Perkembangan pasar modal yang memunculkan kesempatan. berinvestasi serta menjanjikan tingkat keuntungan tertentu telah menarik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap informasi mengenai aktivitas perusahaan (emiten) dipasar Modal akan

BAB I PENDAHULUAN. dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan berupa return dan capital gain. Investasi adalah komitmen atas

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia atau I n d on e sia S tock E xc h an g e (IDX)

2015 PENGUJIAN TRADE OFF THEORY & PECKING ORDER THEORY DALAM PENENTUAN STRUKTUR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang ingin dicapainya melalui keputusan investasi yang diambilnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIK PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya alternatif pendanaan khususnya kebutuhan jangka panjang suatu. pendanaan perusahaan akan semakin bervariasi.

STATISTIK PASAR MODAL

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendapatan (return), baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fathul Mubaraq, 2013

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dianggap mempangaruhi harga saham adalah corporate action. Corporate action ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, pertanyaan, tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keadaan ekonomi suatu negara. Bursa efek merupakan institusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Susanti, 2008) Fahmi (2012:116)

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tingkat pertumbuhan perusahaan. Tidak hanya pihak konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I P E N D A H U L U A N

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja saham perusahaan BUMN dalam beberapa waktu terakhir mulai menurun. Ini sebagai dampak gejolak ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian. Bahkan, penurunan kinerja saham memaksa BUMN yang listing di Bursa Efek Indonesia memangkas modal investasinya. Apabila selama ini saham perusahaan BUMN disebut sebagai salah satu penggerak pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Saat ini, justru pelemahan harga saham BUMN menjadi salah satu pendorong pelemahan IHSG. Hampir semua saham BUMN kini jatuh tersungkur. Bahkan, sekitar 16 saham dari 20 perusahaan BUMN nilai sahamnya anjlok selama satu tahun belakangan. Bahkan penurunannya ada yang mencapai 60 persen dari nilai saham di tahun lalu. Padahal, sekitar 26 persen dari total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia di topang oleh saham-saham milik BUMN. Saham milik PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk (GIAA) misalnya, harga saham perseroan terkoreksi hingga 30,25 persen menjadi Rp302, bandingkan dengan harga saham di 10 September 2014 lalu, dimana BUMN pelat merah ini masih sanggup menahan laju harga sahamnya sebesar Rp433 per lembar saham. PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM) juga ikut mencatat penurunan harga saham. Saham perseroan anjlok 57,13 persen menjadi Rp 493 per lembar menyusul koreksi harga komoditas tambang ditambah larangan ekspor barang tambang mentah. Kemudian PT Timah Tbk (TINS) juga ikut menurun. Nilai saham produsen timah milik negara ini anjlok 53,63 persen menjadi Rp 605 dibandingkan harga saham di periode yang sama tahun lalu di level Rp 1.305. kejadian anjloknya harga saham pada perusahaan BUMN setahun belakangan mematahkan paradigma amannya berinvestasi di saham milik pemerintah. Kondisi ini berkebalikan dengan rumus awam yang selama ini dianut pelaku pasar bahwa saham BUMN hampir selalu menjanjikan keuntungan (capital gain) cukup signifikan. Bahkan tidak jarang ketika pasar sedang kurang kondusif, saham- 1

2 saham BUMN menjadi sasaran pelaku pasar untuk menempatkan dananya. Para pelaku pasar sangat berharap ada upaya dari pemerintah melalui Kementerian BUMN untuk menyelamatkan kinerja saham BUMN. Namun sejauh ini harapan tersebut masih belum menemui tanda-tanda positif perubahan ke arah yang lebih baik (http://lintasbisnis.com/index.php/2015/09/14/saham-bumn-tarik-ihsg-ke-levelbawah/). Pasar modal sekarang ini telah menjadi bagian penting dalam perekonomian negara. Hal ini dikarenakan pasar modal memiliki fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu pertama, fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas untuk mempertemukan dua orang yang berkepentingan, yaitu pihak yang memiliki dana lebih (investor) dan pihak yang memerlukan dana penerbit. Fungsi kedua pasar modal adalah memberikan imbalan (return) bagi investor sesuai dengan investasi yang ditanamkan di suatu perusahaan. Dalam keputusan investasi saham, investor mengharapkan keuntungan dari hasil capital gain. Meskipun investor mengharapkan return dari investasi yang ditanamkan di suatu perusahaan, invertor juga memiliki resiko. Resiko merupakan kemungkinan perbedaan return aktual yang diterima dengan return harapan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar resiko investasi tersebut (Tendelilin, 2010:103). Berdasarkan kejadian yang sedang terjadi saat ini bahwa kenyataannya saham-saham perusahaan BUMN sedang mengalama penurunan, diharapkan perusahaan BUMN sendiri dapat memperbaiki kinerja perusahaannya, bukan hanya bergantung kepada pemerintah saja walaupun perusahaan BUMN adalah perusahaan milik pemerintah. Hal ini bisa dilakukan salah satunya dengan cara corporate action. Corporate action merupakan aktivitas emiten yang berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar dan berpengaruh terhadap harga saham di pasar. Aktivitas-aktivitas corporate action diantaranya adalah penerbitan right, stock split, saham bonus, dan pembagian dividen. Corporate action memiliki dampak yang signifikan terhadap kepentingan investor karena akan berpengaruh pada

3 jumlah saham yang beredar, kepemilikan saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Salah satu informasi internal perusahaan yang mempengaruhi pergerakan harga saham adalah pengumuman pembagian dividen. Dalam pasar modal terdapat berbagai informasi yang didapat dari suatu emiten yang juga dapat dihubungkan dengan corporate action. Pengumuman pembagian dividen merupakan salah satu corporate action yang berasal dari intern emiten, yang juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi investor untuk berinvestasi. Di samping itu, pengumuman dividen juga mengandung informasi mengenai persepsi manajemen tentang prospek perusahaan di masa yang datang, yaitu jika dikaitkan dengan keuntungan yang diharapkan perusahaan serta aliran kas untuk membayar dividen. Informasi tentang naik-turunnya dividen tunai yang dibagikan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang cukup penting bagi para investor, karena dalam informasi tersebut mengandung muatan informasi yang berkenaan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh suatu perusahaan di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan, dalam kondisi di mana investor dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi terhadap hasil kerja investasinya, maka informasi naikturunnya dividen tunai dapat dijadikan indikator untuk memperkirakan prospek keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Pembagian dividen memiliki prosedur yang harus dijalankan. Prosedur pembagian dividen yaitu tanggal pengumuman, tanggal pencatatan, tanggal exdividend,dan tanggal pembayaran dividen. Salah satu ramalan yang diperlukan oleh pelaku pasar adalah ramalan tentang harga saham pada waktu disekitar tanggal ex-dividend, yaitu hari dari pertama bahwa saham diperdagangkan tanpa dividen. Seorang investor yang membeli saham pada ex-dividend date tidak berhak untuk menerima dividen, karena transaksi saham memakan waktu tiga hari kerja untuk menyelesaikannya, ex-dividend date secara otomatis dua hari kerja sebelum tanggal pencatatan Steve M. Rice (2013:237). Prosedur pembagian dividen tersebut mengakibatkan adanya perbedaan respon investor dalam bertransaksi di pasar modal yang menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan harga saham.

4 Sularso dalam jurnal Annasyah DS (2013) menyatakan bahwa pada saat ex-dividend date investor pada umumnya memprediksi bahwa pembagian dividen akan berdampak pada harga saham. Prediksi tersebut didasari pada pemikiran logis bahwa investor telah kehilangan hak atas return dari dividen. Investor berkeinginan mendapatkan keuntungan cenderung akan memilih untuk tidak dalam posisi beli (long position). Dengan demikian, harga saham tersebut akan mengalami penurunan sebanding dengan nilai return yang telah hilang. Adanya pemikiran tersebut akan mendorong harga atau nilai saham dipasar mengalami penurunan nilai saat dividen diumumkan. Investor pada saat ex-dividend date secara otomatis akan berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga saham. Pada pemikiran pertama, investor yang berkeinginan mendapat keuntungan dari capital gain, lebih memilih untuk tidak membeli saham tersebut. Dengan demikian harga saham tersebut akan mengalami penurunan sebanding dengan nilai dari return yang telah hilang. Sedangkan pada pemikiran kedua, investor melihat bahwa apabila perusahaan mengeluarkan sejumlah uang untuk membayar dividen kepada pemegang saham, maka akan mempengaruhi cash flow perusahaan yang nantinya dapat mengganggu operasi perusahaan. Apabila dana yang dikeluarkan bisa mengganggu jalannya operasi, otomatis dapat juga menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Adanya dua pemikiran tersebut secara logika akan mendorong harga atau nilai saham di pasar mengalami penurunan. Pergerakan harga saham yang tidak menentu menyebabkan tingkat pengembalian saham sulit diprediksikan. Pergerakan harga saham dipengaruhi oleh informasi-informasi yang mempengaruhi persepsi para investor. Hal inilah yang menjadi salah satu pusat perhatian para investor sebelum mengambil keputusan. Perubahan harga saham tersebut dipengaruhi oleh informasi eksternal perusahaan, dan informasi internal perusahaan. Salah satu informasi internal perusahaan yang mempengaruhi perubahan harga saham adalah pengumuman dividen. Pengumuman pembagian dividen juga sering dianggap memiliki kandungan informasi, jika pasar bereaksi pada saat pengumuman tersebut diterima pasar.

5 Reaksi tersebut dapat diukur dengan abnormal return. Apabila abnormal return digunakan dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar Jogiyanto (2009). Untuk melihat reaksi pasar terhadap suatu pengumuman, suatu informasi harus diuji kandungan informasinya. Reaksi pasar pada penelitian ini akan di analisa dengan menggunakan return, karena return sebagai pengukur perubahan harga di mana perubahan harga mencerminkan kepercayaan atau pengharapan pasar secara agregat Jogiyanto (2009:199). Dalam penelitian ini digunakan return karena motif pemodal atau investor menanamkan dananya pada sekuritas adalah mendapatkan return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan risiko tertentu atau memperoleh return tertentu pada risiko yang minimal. Dalam melakukan investasi sekuritas saham, investor akan memilih saham perusahaan mana yang akan memberikan return tinggi. Husnan dalam jurnal Annasyah DS (2013) mengatakan bahwa meskipun disebutkan sebagai return saham atau tingkat keuntungan, sebenarnya tingkat keuntungan tersebut lebih tepat dikatakan sebagai presentase perubahan harga saham. Sedangkan untuk melihat ada atau tidaknya efisiensi pasar maka digunakan abnormal return. Pasar yang efisien yaitu pasar yang harga sekuritasya telah mencerminkan semua informasi yang dibutuhkan pasar, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return saham sebelum dan abnormal return saham sesudah pengumuman dividen. Sebaliknya jika pengumuman tersebut tidak memberikan informasi yang dibutuhkan pasar maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya. Adapun hasil data yang dapat menggambarkan keadaan abnormal return pada perusahaan BUMN periode 2014 adalah sebagai berikut :

6 Grafik 1.1 Perkembangan Abnormal Return Tahun 2014 16000.00 14000.00 12000.00 10000.00 8000.00 6000.00 ab.return sebelum ab.return sesudah 4000.00 2000.00 0.00 KAEF PGAS ADHI PTPP WIKA WSKT BBNI ANTM BBRI BBTN BMRI PTBA TINS SMBR SMGR JSMR TLKM Sumber : olahan peneliti 2015 Berdasarkan grafik 1.1 diatas dapat dilihat bahwa ada 9 perusahaan memiliki abnormal return turun yaitu PGAS, ADHI, BBNI, PTBA, TINS, SMBR, SMGR, JSMR, TLKM. Selain itu ada 8 perusahaan yang memiliki abnormal return naik yaitu KAEF, PTPP, WIKA, WSKT, ANTM, BBRI, BBTN, BMRI. Kenaikan ataupun penurunan ini tidak terlalu nampak karena selisihnya tidak terlalu jauh abnormal return sebelum dan abnormal return sesudah pengumuman ex-dividend date. Sebagai contoh salah satu perusahaan ynng mengalami penurnan abnormal return dari sebelum dan sesudah ex-devidend date adalah PT. Perusahaan Gas Negara yaitu dari 5397,67 menjadi 5329,33. Sedangkan untuk contoh abnormal return naik yaitu pada Perusahaan Kimiafarma T.bk dari 892,00 menjadi 904,33.

7 Grafik 1.2 Perkembangan Harga Saham Tahun 2014 16000.00 14000.00 12000.00 10000.00 8000.00 6000.00 SEBELUM SESUDAH 4000.00 2000.00 0.00 KAEF PGAS ADHI PTPP WIKA WSKT BBNI ANTM BBRI BBTN BMRI PTBA TINS SMBR SMGR JSMR TLKM Sumber : olahan peneliti 2015 Dapat dilihat juga pada grafik 1.2 bahwa harga saham yang mengalami penurunan adalah PGAS, PTPP, BBNI, PTBA, TINTS, SMBR, SMGR, JSMR, TLKM. Dimana 8 perusahaan lainnya yaitu KAEF, ADHI, WIKA, WSKT, ANTM, BBRI, BBTN, BMRI yang mengalami kenaikan. Penurunan ataupun kenaikan harga saham ini tidak terlalu nampak karena selisihnya tidak terlalu jauh dari harga saham sebelum dan harga saham sesudah pengumuman ex-dividend date. Berdasarkan fenomena diatas bahwa perusahaan BUMN sedang mengalami penurunan harga saham yang sangat besar saat ini namun pada hasil pengamatan data penulis terdapat beberapa perusahaan BUMN yang abnormal return maupun harga sahamnya mengalami kenaikan, maka penulis ingin melakukan penelitian lebih lanjut apakah corporate action yaitu pengumuman ex-dividend date dapat mempengaruhi harga saham dan abnormal return saham yang sedang anjlok pada perusahaan BUMN. Oleh karena itu, fokus penelitian ini akan menguji tentang

8 Analisis Perbedaan Harga Saham dan Abnormal Return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Ex-Dividend Date Pada Perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan permasalan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date pada perusahaan BUMN yang listing di BEI periode 2009-2014? 2. Bagaimana abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividend date pada perusahaan BUMN yang listing di BEI periode 2009-2014? 3. Apakah terdapat perbedaan harga saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah ex-dividend date pada perusahaan BUMN yang listing di BEI periode 2009-2014? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang analisis perbedaan harga saham dan abnormal return sebelum dan sesudah ex-dividend date pada perusahaan BUMN di Bursa Efek Indoesia periode 2009-2014. Disamping itu, maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend date pada perusahaan BUMN di BEI periode 2009-2014. 2. Untuk mengetahui abnormal return pada saat sebelum dan sesudah ex dividend date pada perusahaan BUMN di BEI periode 2009-2014. 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan harga saham dan abnormal

9 return saham sebelum dan sesudah ex-dividend date pada perusahaan BUMN yang listing d BEI periode 2009-2014? 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis mengharapkan adanya manfaat dari penelitian ini yang dapat diberikan kepada berbagai pihak sebagai berikut : 1. Bagi investor dan calon investor Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan teori pasar efisien dengan melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh ex-dividend date terhadap harga saham dan abnormal return saham. Selain itu membantu investor dan calon investor dengan memberikan tambahan wawasan dan informasi dalam pengambilan keputusan investasi dalam memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham akibat pengumuman dividen agar dapat keuntungan seperti yang diharapkan. 2. Bagi emiten Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam membuat keputusan berkaitan dengan perubahan dividen, yaitu apakah tindakan perusahaan menaikan atau menurunkan dividen ditanggapi oleh investor sebagai sinyal positif atau tidak. 3. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham dan abnormal return saham. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonom khususnya dalam bidang manajemen keuangan. 4. Bagi penulis Penelitian ini bermaanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pola pikir dan menambah wawasan berpikir mengenai dividen dan pengaruhnya terhadap harga saham dan abnormal return saham sebelum dan sesudah exdividend date.

10 1.5 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian komparatif verifikatif. Dimana penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda. Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif adalah : Sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya ataupun munculnya suatu fenomena tertentu. Jadi penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu. Selain itu metode penelitian yang digunakan adalah metode verifikatif. Definisi metode verifikatif menurut Rasyad (2007:6) adalah : Metode verifikatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditoalak atau diterima. Dalam penelitian ini pengujian yang dilakukan pada masing-masing hipotesis penelitian untuk mengetahui reaksi harga saham dan abnormal return akibat pengumuman ex-dividend date selama periode pengamatan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t (paired sample t-test). Uji t digunakan untuk menguji harga saham dan abnormal return saham akibat pengumuman ex-dividend date pada perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2014. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t tabel sesuai dengan tingkat signifikan yang digunakan (α = 5%). Atau dengan membandingkan hasil nilai signifikansi dengan nilai taraf signifikansi yang diisyaratkan (α = 5%). Jika t hitung lebih kecil dari pada t tabel

11 maka keputusannya adalah menolak Ho. Sedangkan jika t hitung lebih besar dari t tabel maka keputusannya adalah menerima Ho. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan BUMN di Bursa Efek Indonesia. Dimana data-data yang diperlukan diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id periode 2009-2014, Perpustakaan kantor BEI yaitu di Jalan Veteran No. 10 Bandung, www.yahoofinace.com, Pustakaloka Universitas Widyatama. Sedangkan, untuk waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015 s/d selesai.