Modul ke: INTERNAL AUDIT. Berhubungan Dengan Auditor Eksternal. Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Standar Audit SA 620. Penggunaan Pekerjaan Pakar Auditor

Standar Audit SA 300. Perencanaan Suatu Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 610. Penggunaan Pekerjaan Auditor Internal

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Ch.8. Mempertimbangkan Pengendalian Internal

INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING 610 PENGGUNAAN PEKERJAAN AUDITOR INTERNAL

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

STANDAR PERIKATAN AUDIT

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

Standar Audit SA 402. Pertimbangan Audit Terkait dengan Entitas yang Menggunakan Suatu Organisasi Jasa

PIAGAM AUDIT INTERNAL

KOMUNIKASI DENGAN MANAJEMEN

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

Standar audit Sa 500. Bukti audit

Standar Audit SA 500. Bukti Audit

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk menghindari perilaku menyimpang dalam audit (dysfunctional

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini dimana bisnis tidak lagi mengenal batas. negara, kebutuhan akan adanya pemeriksaan laporan keuangan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB 1 PROFESI AUDITING

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

SURAT PERIKATAN AUDIT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

BAB II LANDASAN TEORI

Pedoman Kerja Komite Audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan yang telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). laporan keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan

Brink s Modern Internal Auditing

MODUL-1 INTERNAL AUDITING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan Audit Bentuk Baku Judul Laporan Alamat Laporan Audit Paragraf Pendahuluan Paragraf Scope Paragraf Pendapat Nama KAP

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PERENCANAAN DAN SUPERVISI

AUDITING 1 (Pemeriksaan Akuntansi 1)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri terdapat banyak kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit pada

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

Standar Audit SA 501. Bukti Audit - Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

Modul ke: AUDIT II PENYELESAIAN AUDIT. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGENDALIAN INTERN 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PT INDO KORDSA TBK PIAGAM KOMITE AUDIT

OUTLINE. 1. Pendahuluan. 2. Kode Etik Akuntan Profesional

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

Transkripsi:

Modul ke: 12 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS INTERNAL AUDIT Berhubungan Dengan Auditor Eksternal Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI

Signifikansi dan manfaat koordinasi dengan auditor ekstern Auditor eksternal dan auditor internal memiliki sasaran, pertanggungjawaban, dan kualifikasi yang berbedaa, serta bertugas aktivitas yang berbeda pula, tetapi mereka memiliki kepentingan bersama yang menuntut adanya koodinasi bakat mereka untuk kepentingan perusahaan. Sasaran auditor internal ditentukan oleh manajemen senior dan dewan, dan oleh standar profesional biasanya, sasarannya adalah untuk menelaah efisiensi dan efektivitas operasi, kepatuhan, serta kecukupan dan efektif kontrol internal di perusahaan secara keseluruhan. Sasaran Auditor eksternal adalah seperti yang disyaratkan oleh peraturan atau seperti yang ditentukan oleh perwakilan dari pemegang saham anggita dewan komisaris yang mempekerjakan mereka: biasanya, sasarannya adalah untuk menyatakan suatu opini tentang kewajaran dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Auditor internal adalah paling sering bertangang jawab pada manajemen senior, walaupun belakangan ini telah berkembang pertanggungjawaban ganda pada manajemen senior dan pada komite audit dari dewan. Auditor eksternal bertanggung jawab pada perwakilan dari pemegang saham: dan peraturan sering menuntut independensi dengan mengecualikan beberapa individu sebagai auditor eksternal dan menghambat beberapa fungsi pelengkap seperti audit internal dan konsultansi.

Pentingnya dan Manfaat Koordinasi Koodinasi antara auditor internal dengan eksternal merupakan hal penting karena berpotensi untuk meningkat nilai ekonomi, efisiansi, dan efektivitas dari keseluruhan aktivitas audit bagi perusahaan. Tidak ada bentuk audit yang bisa menggantikan yang lainnya. Namun dalam banyak hal, audit internal dan eksternal saling berbenturan. Jika kedua audit tidak terkoodinasi, maka akan terjadi tumpang-tumpang tindih dan duplikasi yang tidak perlu, sehingga akan mempertinggi biaya audit dan membuat rumit pertanggung jawaban audit. Kebutuhan koodinasi semakin mendesak seiring berjalannya waktu, baik sektor usaha maupun sektor publik menjadi lebih kompleks Standar pelaporan keuangan telah membentangan cakupan yang dibutuhkan untuk audit keuangan. Inflasi telah meningkatnya biaya personel kantor akuntan publik. Biaya Jasa Audit meningkat karenanya, dan peningkat biaya tersebut terjadi tanpa disadari oleh manajemen dan dewan komisaris, maka sedapat mungkin auditor internal dan eksternal harus berkoordinasi.

Hambatan-hambatan Historis untuk Koordinasi Hubungan antara auditor internal dengan eksternal harus didasarkan atas koodinasi dan kerja sama. Auditor eksternal dapat menerima banyak bantuan dari pekerjaan auditor internal. Namun ada beberapa hal yang menghambat koordinasi yang sempurna. Bahwa Pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan auditor independen. Penolakan ini membingungkan auditor internal yang berasal dari kantor akuntan publik dan telah cukup dibekali dengan pelatihan, pengalaman, dan pendidikan yang berkelanjutan untuk melaksanakan audit keuangan yang dapat diterima. Melanjutkan dengan mengatakan bahwa, mempertimbangkan sifat, waktu, dn luas prosedur audit mereka, auditor independen harus mempertimbangkan prosedurprosedur, jika ada, yang dilaksanakan oleh auditor internal. Namun tetap saja larangan untuk substitusi tidak berubah.

Penerbitan SAS No.65 Sebelum Kontrak Baru SAS No.9 adalah peraturan yang menjadi pedoman sejak penerbitannya di tahun 1975 s.d 1990. Telah disepakati secara umum bahwa standar tersebut bernilai. Namun, karena audit internal mulai diakui sebagai suatu disiplin yang bertanggung jawab, dan juga teknik-tekniknya semakin canggih dan efektif, serta karena kompetensi anggotanya yang progresif dan mengandung konsep perkembangan yang modern, maka menjadi jelas bahwa peringatanm pendekatan negatif dari SAS No.9 tidak sesuai lagi. Dan juga, diakui bahwa pendekatan umum SAS No.9 membutuhkan lebih banyak spesifikasi untuk menyediakan lebih banyaknya arahan kualitas yang perlu dipertimbangkan oleh auditor eksternal dalam proses penerimaan pekerjaan auditor internal. Filosofi SAS no.65. SAS No.9 memberikan petunjuk yang sangat umum untuk operasi audit internal, petunjuk yang rinci saat No.65, The Auditors Consideration of the Internal Audit Function in the Audit of Financial Statements (Pertimbangan Auditor mengenai Fungsi Audit Internal dalam Audit Laporan Keuangan). SAS sesuai dengan namanya, berhubungan dengan audit laporan keuangan dan menjelaskan dengan istilah yang lebih khusus evaluasi yang harus dibuat oleh fungsi audit internasional untuk mendefinisikan batasan pengaruh pekerjaan audit internal terhadap prosedur auditor eksternal.

LANJUTAN Harus diakui bahwa audit laporan keuangan sendiri telah berkembang menjadi lebih mendalam sebagai hasil dari diterbitkannya expectation gap yang baru. Untuk mengakomodasi pernyataan SAS No.65, auditor eksternal haruslah: Menentukan relevansi fungsi audit internal. Mengevaluasi tujuan dan kompetensi auditor internal. Mempertimbangkan akibat dari pekerjaan auditor internal terhadap audit keuangan yang dilaksanakan oleh auditor eksternal, termasuk prosedur audit diperlukan. Mengevaluasi dan menguji efektivitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor internal.

LANJUTAN Kandungan SAS 65.SAS No.65 memberikan instruksi dalam tujuh bidang yang sama dengan yang ada dalam SAS No. 9 Bidang-bidang tersebut adalah: Peranan auditor dan auditor internal. Fungsi audit internal. Kompetensi dan tujuan auditor internal. Luas dampak pekerjaan audit internal. Koordinasi auditor/auditor internal. Evaluasi auditor terhadap pekerjaan audit internal. Bantuan Langsung oleh auditor internal

LANJUTAN Telah dipahami bahwa ada kebutuhan untuk mengembangkan arahan khusus sebagaimana ketujuh bidang tersebut akan dipertimbangkan dan evaluasi yang harus dibuat oleh staf audit eksternal. Bagian dibawah ini memberikan rincian yang ahrus diketahui auditor internal. Peranan auditor eksternal dan internal. Pekerjaan auditor internal dapat dianggap sebagai suatu unsur dari proses kontrol auditor internal. Namun pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan auditor eksternal. SAS No.65 telah memperluas Konsep diatas dengan menyatakan bahwa auditor eksternal harus menjaga independensi dari klien dan auditor internal harus menjaga objektivitas terhadap unit-unit dari klien.

Lanjutan Fungsi audit internal. Baik SAS No.9 maupun SAS No.65 menyatakan bahwa auditor eksternal membutuhkan suatu pemahaman tentang fungsi audit internal. Namun SAS No.65 menjelaskan, bagaimana hal tersebut harus dilakukan, maka auditor eksternal menanyakan hal-hal berikut: Status organisasi auditor intenal. Hal ini dapat menjadi suatu ukuran independensi dan objektivitas. Tingkat penerapan standar audit profesional oleh audit profesional oleh auditor Internal (IIA, pemerintah, dan lain-lain). Hal ini dapat menjadi ukuran keandalan. Isi dari program tahunan audit internal serta sejauh mana program tersebut diikuti. Batas akses pada catatan dan pada personel serta jumlah kendala yang coba diatasi pada lingkup pekerjaan auditor internal. Isi dari akta auditor internal atau arahan yang serupa dan tingkat sejauh mana hal tersebut dipatuhi.

LANJUTAN Auditor eksternal, berdasarkan evaluasi diatas, harus menentukan relevansi dari pekerjaan auditor internalnya yang berhubungan dengan struktur kontrol internal dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan atau potensi salah saji dari data keuangan. Tingkat rekevansi dapat diperoleh dari suatu penelaahan terhadap audit tahun-tahun sebelumnya dan isi dari laporan audit internal. Menilai Kompetensi dan Tujuan dari Auditor internal SAS No.65 menyatakan bahwa kompetensi audit internal dapat dinilai berdasarkan hal-hal berikut: Tingkat pendidikan dan pengalaman profesional. Sertifikasi profesi dan pendidikan profesi yang berkelanjutan. Kebijakan, program, dan proses audit yang sedang digunakan. Praktik yang penelaahan aktivitas audit. Kualitas dari dokumendasi kertas kerja, Laporan, dan rekomendasi. Evaluasi kinerja audit secara umum.

LANJUTAN Tujuan audit Internal harus dinilai berdasarkan: Status organisasi seperti pelaporan dan administrasi. Kebijakan yang mencegah auditor internal dari mengaudit bidang-bidang yang objektivitasnya akan dikompromikan dengan kendala personal. Luas Dampak pekerjaan Audit Internal. Kerja audit internal dapat memengaruhi pekerjaan auditor eksternal sebagai berikut: Pemahaman tentang struktur kontrol internal. Penentuan risiko dalam bidang-bidang yang terdapat salah saji secara material. Kinerja pengujian substantif.

LANJUTAN Sejauh mana auditor eksternal harus menggunakan pekerjaan auditor internal tergantung pada: Materialitas dari laporan keuangan yang disertakan. Risiko inheren dan risiko kontrol dari asersi material. Tingkat subjektivitas yang tercakup dalam pengevaluasi bukti audit. Koordinasi Auditor Eksternal/Internal. SAS No.65 memperluas pernyataan SAS No.9 dalam hal koordinasi. Aktivitas yang disebutkan adalah: Pertemuan rutin antara auditor internal dan eksternal. Pengembangan suatu skedul audit yang terkoodinasi. Akses oleh auditor eksternal terhadap kertas dan laporan auditor internal. Diskusi tentang masalah-masalah akuntansi yang potensial. Diskusi yang sepenuhnya jujur dan terus antara kedua kelompok audit tersebut, termasuk umpan balik dari auditor eksternal dapat membantu auditor internal untuk bekerja lebih efektif.

LANJUTAN Evaluasi auditor tentang pekerjaan audit internal. Disini SAS No.65 tidak menambah pernyataan dalam SAS No.9 secara material. Pernyataan tersebut adalah apabila kerja audit internal mempunyai pengaruh terhadap pekerjaan audit ekternal, maka bukti dokumentatifnya harus diuji dan bahwa auditor eksternal harus mempertimbangkan: Apakah lingkup pekerjaannya benar.? Apakah program auditnya memadai? Apakah kertas kerja telah mendokumentasikan secara memadai pekerjaan yang dilakukan..? Apakah kesimpulannya tepat? Apakah laporan yang disiapkan konsisten dengan kerja yang dilakukan.? Bantuan Langsung oleh Auditor Internal, setelah menentukan bahwa kompetensi dan objektivitas auditor internal telah memadai, auditor eksternal mungkin akan meminta bantuan langsung, Bantuan tersebut dapat berupa: Bantuan dalam memahami struktur kontrol internal. Kinerja dari pengujian terhadap kontrol. Kinerja dari pengujin substantif.

Ikhtisar Tentang Filosofi Auditor Eksternal Banyak upaya audit internal, tidak relevan dengan pekerjaan auditor eksternal. Perbedaan utama dalam tujuan audit antara kedua kelompok dapat mengorbankan pekerjaan audit internal yang ditujukan untuk menentukan kepatuhan, efisiensi, dan efektivitas sehingga sedikit aplikasi pada penetapan kewajaran penyajian laporan keuangan. Disisi lain, penelaahan terhadap kontrol internal yang merupakan prosedur dasar bagi auditor internal, dalam banyak kasus, memiliki relevansi tingkat tinggi dengan proses audit eksternal. Jika auditor eksternal yakin bahwa sebagian dari pekerjaan audit internal dapat bermanfaat atau jika mereka berharap untuk mendapatkan bantuan dari staf audit internal.

Konsep Audit sebagai satu kesatuan (Unified Audit) Dalam konsep audit sebagai satu kesatuan semua laporan keuangan, entitas, dan fungsi harus di audit hanya satu kali selama suatu periode tertentu, oleh kelompok yang mana pun itu. Sbenarnya, auditor eksternal harus bekerja sama dengan auditor internal untuk melihat apakah pekerjaan auditor eksternal harus dilakukan tidak terlalu banyak meneurunkan biaya namun karena keahlian khusus kelompok audit tertentu yang bisa diberikan dalam audit. Sebagai contoh, auditor eksternal biasanya akan memiliki keahlian yang lebih besar dalam audit pajak luar negeri daripada auditor internal. Perencanaan yang tepat penting bagi keberhasilan koordinasi dan pelaksanaan audit sebagai satu kesatuan, keputusan dan tindakan kunci yang harus diambil pada saat rapat untuk membuat perencanaan : Menetapkan batasan aktivitas audit eksternal dalam audit internal yang direncanakan sejak audit internal sebelumnya. Membahas kondisi control internal, catatan akuntansi, prosedur dan personel Mengidentifikasi bidang/lokasi yang direncanakan akan diaudit oleh auditor eksternal. Membandingkan dengan bidang/lokasi yang akan diaudit oleh auditor internal Mengidentifikasi bidang/lokasi yang hanya akan diaudit oleh auditor eksternal

LANJUTAN Menyetujui bidang audit eksternal dimana auditor internal dapat mengasumsikan pertanggungjawaban untuk mengaudit Memutuskan bidang-bidang audit internal yang membutuhkan bantuan audit eksternal, termasuk perkiraan jumlah audit eksternal dan jumlah hari kerja yang dibutuhkan Memutuskan bidang-bidang audit eksternal yang membutuhkan bantuan auditor internal, termasuk perkiraan jumlah auditor internal dan jumlah hari kerja yang dibutuhkan Menyetujui tanggal dan waktu untuk semua rencana audit gabungan Menyusun anggaran biaya jasa auditor eksternal Menyetujui pendekatan untuk menyusun program audit gabungan Menyetujui format kertas kerja untuk ekerjaan audit gabungan Menyetujui pelatihan gabungan Melengkapi rencana audit, untuk menelaah dan disetujui oleh manajemen senior dan komite audit

Outsourcing dan Cosourcing Outsourcing (sumber dari luar) fungsi audit internal dalam suatu bentuk atau bentuk yang lainnya telah ada dalam audit internal selama 20 tahun terakhir. Secara khusus, ini adalah kinerja fungsi suatu organisasi yang dilakukan oleh organisasi lain yang bukan merupakan bagian dari struktur dasar organisasi secara integral. Dalam audit internal, oursourcing muncul dengan pola-pola berikut : Perusahaan oursourcing mengambil alih keseluruhan fungsi audit internal. Direktur auditnya adalah pejabat di luar organisasi akuntansi dan melaporkan kepada manajemen senior organisasi Perusahaan oursourcing menyediakan seluruh fungsi audit internal. Namun, ada struktur yang mengelola audit orgasnisasi di antara operasi outsourcing dan manajemen senior orgasnisasi Organisasi menugaskan staf dari kantor akuntan eksternal untuk meleksanakan audit internal pada suatu basis penugasan tetrtentu. Basis tersebut bisa merupakan basis fungsional, program, geografis, atau basis yang lain. Laporan auditor internal perusahaan mengukuiti distribusi normal dari aktivitas audit internal organisasi. Merode ini disebut dengan cooutsourcing (sumber dari mitra)

Jembatan kerja sama Kepercayaan haruslah menjadi unsur pokok dari jembatan kerjsa sama. TIdak satu pun yang diperbolehkan untuk menyulitkan yang lainnya. Tidak ada yang boleh malu atau enggan untuk mengakui bahwa mereka bukan yang paling cerdas dalam cara mereka menangani tugas tertentu. Dengan adanya rasa saling menghormati dan percaya, mereka dapat membangun seluruh jembatan kerja sama menjadi lebih kuat : Kepedulian tentang rencana pihak lainnya membutuhkan koordinasi yang erat sejak awal, tetapi aditor internal harus menerima kenyataan adanya beberapa hal yang mengejutkan. Auditor eksternal harus memiliki hak untuk menjaga beberapa bagian audit tetrtantu sampai mereka siap untuk melaksanakannya. Auditor eksternal ahrus diberi informasi tentang kondisi apapun yang dapat memengaruhi kualifikasi, indpendensi dan kompetensi dari staf audit internal Sistem control klien merupakan dasar dimana semua audit independen tersebut di bangun. Auditor eksternal harus benar-benar yakin bahwa mereka memiliki informasi yang dapat diandalkan dan tidak bias tentang system tersebut. Kedua kelompok dapat memamfaatkan teknik sampling yang sama atau serupa dan juga peranti lunak yang dirancang untuk menghasilkan sampel-sampel statistic dan menghitung hasil-hasil statistic Auditor eksternal harus memadukan pengetahuan mereka tentang pembuatan dan penerapan system. Auditor eksternal dapat secara khusus membantu auditor internal dengan menyediakan suatu pendangan dari luar yang tidak dihalangi oleh hubungan dekat yang dimiliki auditor internal.

DAFTRA PUSTKA Lawrence B.Sawyer,JD,CIA,PA, Internal Auditing Buku 3 Salemba Empat tahun 2005.