Modul ke: 12 Afly Fakultas EKONOMI DAN BISNIS INTERNAL AUDIT Berhubungan Dengan Auditor Eksternal Yessie, SE, Msi. Program Studi AKUNTANSI
Signifikansi dan manfaat koordinasi dengan auditor ekstern Auditor eksternal dan auditor internal memiliki sasaran, pertanggungjawaban, dan kualifikasi yang berbedaa, serta bertugas aktivitas yang berbeda pula, tetapi mereka memiliki kepentingan bersama yang menuntut adanya koodinasi bakat mereka untuk kepentingan perusahaan. Sasaran auditor internal ditentukan oleh manajemen senior dan dewan, dan oleh standar profesional biasanya, sasarannya adalah untuk menelaah efisiensi dan efektivitas operasi, kepatuhan, serta kecukupan dan efektif kontrol internal di perusahaan secara keseluruhan. Sasaran Auditor eksternal adalah seperti yang disyaratkan oleh peraturan atau seperti yang ditentukan oleh perwakilan dari pemegang saham anggita dewan komisaris yang mempekerjakan mereka: biasanya, sasarannya adalah untuk menyatakan suatu opini tentang kewajaran dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Auditor internal adalah paling sering bertangang jawab pada manajemen senior, walaupun belakangan ini telah berkembang pertanggungjawaban ganda pada manajemen senior dan pada komite audit dari dewan. Auditor eksternal bertanggung jawab pada perwakilan dari pemegang saham: dan peraturan sering menuntut independensi dengan mengecualikan beberapa individu sebagai auditor eksternal dan menghambat beberapa fungsi pelengkap seperti audit internal dan konsultansi.
Pentingnya dan Manfaat Koordinasi Koodinasi antara auditor internal dengan eksternal merupakan hal penting karena berpotensi untuk meningkat nilai ekonomi, efisiansi, dan efektivitas dari keseluruhan aktivitas audit bagi perusahaan. Tidak ada bentuk audit yang bisa menggantikan yang lainnya. Namun dalam banyak hal, audit internal dan eksternal saling berbenturan. Jika kedua audit tidak terkoodinasi, maka akan terjadi tumpang-tumpang tindih dan duplikasi yang tidak perlu, sehingga akan mempertinggi biaya audit dan membuat rumit pertanggung jawaban audit. Kebutuhan koodinasi semakin mendesak seiring berjalannya waktu, baik sektor usaha maupun sektor publik menjadi lebih kompleks Standar pelaporan keuangan telah membentangan cakupan yang dibutuhkan untuk audit keuangan. Inflasi telah meningkatnya biaya personel kantor akuntan publik. Biaya Jasa Audit meningkat karenanya, dan peningkat biaya tersebut terjadi tanpa disadari oleh manajemen dan dewan komisaris, maka sedapat mungkin auditor internal dan eksternal harus berkoordinasi.
Hambatan-hambatan Historis untuk Koordinasi Hubungan antara auditor internal dengan eksternal harus didasarkan atas koodinasi dan kerja sama. Auditor eksternal dapat menerima banyak bantuan dari pekerjaan auditor internal. Namun ada beberapa hal yang menghambat koordinasi yang sempurna. Bahwa Pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan auditor independen. Penolakan ini membingungkan auditor internal yang berasal dari kantor akuntan publik dan telah cukup dibekali dengan pelatihan, pengalaman, dan pendidikan yang berkelanjutan untuk melaksanakan audit keuangan yang dapat diterima. Melanjutkan dengan mengatakan bahwa, mempertimbangkan sifat, waktu, dn luas prosedur audit mereka, auditor independen harus mempertimbangkan prosedurprosedur, jika ada, yang dilaksanakan oleh auditor internal. Namun tetap saja larangan untuk substitusi tidak berubah.
Penerbitan SAS No.65 Sebelum Kontrak Baru SAS No.9 adalah peraturan yang menjadi pedoman sejak penerbitannya di tahun 1975 s.d 1990. Telah disepakati secara umum bahwa standar tersebut bernilai. Namun, karena audit internal mulai diakui sebagai suatu disiplin yang bertanggung jawab, dan juga teknik-tekniknya semakin canggih dan efektif, serta karena kompetensi anggotanya yang progresif dan mengandung konsep perkembangan yang modern, maka menjadi jelas bahwa peringatanm pendekatan negatif dari SAS No.9 tidak sesuai lagi. Dan juga, diakui bahwa pendekatan umum SAS No.9 membutuhkan lebih banyak spesifikasi untuk menyediakan lebih banyaknya arahan kualitas yang perlu dipertimbangkan oleh auditor eksternal dalam proses penerimaan pekerjaan auditor internal. Filosofi SAS no.65. SAS No.9 memberikan petunjuk yang sangat umum untuk operasi audit internal, petunjuk yang rinci saat No.65, The Auditors Consideration of the Internal Audit Function in the Audit of Financial Statements (Pertimbangan Auditor mengenai Fungsi Audit Internal dalam Audit Laporan Keuangan). SAS sesuai dengan namanya, berhubungan dengan audit laporan keuangan dan menjelaskan dengan istilah yang lebih khusus evaluasi yang harus dibuat oleh fungsi audit internasional untuk mendefinisikan batasan pengaruh pekerjaan audit internal terhadap prosedur auditor eksternal.
LANJUTAN Harus diakui bahwa audit laporan keuangan sendiri telah berkembang menjadi lebih mendalam sebagai hasil dari diterbitkannya expectation gap yang baru. Untuk mengakomodasi pernyataan SAS No.65, auditor eksternal haruslah: Menentukan relevansi fungsi audit internal. Mengevaluasi tujuan dan kompetensi auditor internal. Mempertimbangkan akibat dari pekerjaan auditor internal terhadap audit keuangan yang dilaksanakan oleh auditor eksternal, termasuk prosedur audit diperlukan. Mengevaluasi dan menguji efektivitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh auditor internal.
LANJUTAN Kandungan SAS 65.SAS No.65 memberikan instruksi dalam tujuh bidang yang sama dengan yang ada dalam SAS No. 9 Bidang-bidang tersebut adalah: Peranan auditor dan auditor internal. Fungsi audit internal. Kompetensi dan tujuan auditor internal. Luas dampak pekerjaan audit internal. Koordinasi auditor/auditor internal. Evaluasi auditor terhadap pekerjaan audit internal. Bantuan Langsung oleh auditor internal
LANJUTAN Telah dipahami bahwa ada kebutuhan untuk mengembangkan arahan khusus sebagaimana ketujuh bidang tersebut akan dipertimbangkan dan evaluasi yang harus dibuat oleh staf audit eksternal. Bagian dibawah ini memberikan rincian yang ahrus diketahui auditor internal. Peranan auditor eksternal dan internal. Pekerjaan auditor internal dapat dianggap sebagai suatu unsur dari proses kontrol auditor internal. Namun pekerjaan auditor internal tidak dapat digantikan oleh pekerjaan auditor eksternal. SAS No.65 telah memperluas Konsep diatas dengan menyatakan bahwa auditor eksternal harus menjaga independensi dari klien dan auditor internal harus menjaga objektivitas terhadap unit-unit dari klien.
Lanjutan Fungsi audit internal. Baik SAS No.9 maupun SAS No.65 menyatakan bahwa auditor eksternal membutuhkan suatu pemahaman tentang fungsi audit internal. Namun SAS No.65 menjelaskan, bagaimana hal tersebut harus dilakukan, maka auditor eksternal menanyakan hal-hal berikut: Status organisasi auditor intenal. Hal ini dapat menjadi suatu ukuran independensi dan objektivitas. Tingkat penerapan standar audit profesional oleh audit profesional oleh auditor Internal (IIA, pemerintah, dan lain-lain). Hal ini dapat menjadi ukuran keandalan. Isi dari program tahunan audit internal serta sejauh mana program tersebut diikuti. Batas akses pada catatan dan pada personel serta jumlah kendala yang coba diatasi pada lingkup pekerjaan auditor internal. Isi dari akta auditor internal atau arahan yang serupa dan tingkat sejauh mana hal tersebut dipatuhi.
LANJUTAN Auditor eksternal, berdasarkan evaluasi diatas, harus menentukan relevansi dari pekerjaan auditor internalnya yang berhubungan dengan struktur kontrol internal dan pengaruhnya terhadap laporan keuangan atau potensi salah saji dari data keuangan. Tingkat rekevansi dapat diperoleh dari suatu penelaahan terhadap audit tahun-tahun sebelumnya dan isi dari laporan audit internal. Menilai Kompetensi dan Tujuan dari Auditor internal SAS No.65 menyatakan bahwa kompetensi audit internal dapat dinilai berdasarkan hal-hal berikut: Tingkat pendidikan dan pengalaman profesional. Sertifikasi profesi dan pendidikan profesi yang berkelanjutan. Kebijakan, program, dan proses audit yang sedang digunakan. Praktik yang penelaahan aktivitas audit. Kualitas dari dokumendasi kertas kerja, Laporan, dan rekomendasi. Evaluasi kinerja audit secara umum.
LANJUTAN Tujuan audit Internal harus dinilai berdasarkan: Status organisasi seperti pelaporan dan administrasi. Kebijakan yang mencegah auditor internal dari mengaudit bidang-bidang yang objektivitasnya akan dikompromikan dengan kendala personal. Luas Dampak pekerjaan Audit Internal. Kerja audit internal dapat memengaruhi pekerjaan auditor eksternal sebagai berikut: Pemahaman tentang struktur kontrol internal. Penentuan risiko dalam bidang-bidang yang terdapat salah saji secara material. Kinerja pengujian substantif.
LANJUTAN Sejauh mana auditor eksternal harus menggunakan pekerjaan auditor internal tergantung pada: Materialitas dari laporan keuangan yang disertakan. Risiko inheren dan risiko kontrol dari asersi material. Tingkat subjektivitas yang tercakup dalam pengevaluasi bukti audit. Koordinasi Auditor Eksternal/Internal. SAS No.65 memperluas pernyataan SAS No.9 dalam hal koordinasi. Aktivitas yang disebutkan adalah: Pertemuan rutin antara auditor internal dan eksternal. Pengembangan suatu skedul audit yang terkoodinasi. Akses oleh auditor eksternal terhadap kertas dan laporan auditor internal. Diskusi tentang masalah-masalah akuntansi yang potensial. Diskusi yang sepenuhnya jujur dan terus antara kedua kelompok audit tersebut, termasuk umpan balik dari auditor eksternal dapat membantu auditor internal untuk bekerja lebih efektif.
LANJUTAN Evaluasi auditor tentang pekerjaan audit internal. Disini SAS No.65 tidak menambah pernyataan dalam SAS No.9 secara material. Pernyataan tersebut adalah apabila kerja audit internal mempunyai pengaruh terhadap pekerjaan audit ekternal, maka bukti dokumentatifnya harus diuji dan bahwa auditor eksternal harus mempertimbangkan: Apakah lingkup pekerjaannya benar.? Apakah program auditnya memadai? Apakah kertas kerja telah mendokumentasikan secara memadai pekerjaan yang dilakukan..? Apakah kesimpulannya tepat? Apakah laporan yang disiapkan konsisten dengan kerja yang dilakukan.? Bantuan Langsung oleh Auditor Internal, setelah menentukan bahwa kompetensi dan objektivitas auditor internal telah memadai, auditor eksternal mungkin akan meminta bantuan langsung, Bantuan tersebut dapat berupa: Bantuan dalam memahami struktur kontrol internal. Kinerja dari pengujian terhadap kontrol. Kinerja dari pengujin substantif.
Ikhtisar Tentang Filosofi Auditor Eksternal Banyak upaya audit internal, tidak relevan dengan pekerjaan auditor eksternal. Perbedaan utama dalam tujuan audit antara kedua kelompok dapat mengorbankan pekerjaan audit internal yang ditujukan untuk menentukan kepatuhan, efisiensi, dan efektivitas sehingga sedikit aplikasi pada penetapan kewajaran penyajian laporan keuangan. Disisi lain, penelaahan terhadap kontrol internal yang merupakan prosedur dasar bagi auditor internal, dalam banyak kasus, memiliki relevansi tingkat tinggi dengan proses audit eksternal. Jika auditor eksternal yakin bahwa sebagian dari pekerjaan audit internal dapat bermanfaat atau jika mereka berharap untuk mendapatkan bantuan dari staf audit internal.
Konsep Audit sebagai satu kesatuan (Unified Audit) Dalam konsep audit sebagai satu kesatuan semua laporan keuangan, entitas, dan fungsi harus di audit hanya satu kali selama suatu periode tertentu, oleh kelompok yang mana pun itu. Sbenarnya, auditor eksternal harus bekerja sama dengan auditor internal untuk melihat apakah pekerjaan auditor eksternal harus dilakukan tidak terlalu banyak meneurunkan biaya namun karena keahlian khusus kelompok audit tertentu yang bisa diberikan dalam audit. Sebagai contoh, auditor eksternal biasanya akan memiliki keahlian yang lebih besar dalam audit pajak luar negeri daripada auditor internal. Perencanaan yang tepat penting bagi keberhasilan koordinasi dan pelaksanaan audit sebagai satu kesatuan, keputusan dan tindakan kunci yang harus diambil pada saat rapat untuk membuat perencanaan : Menetapkan batasan aktivitas audit eksternal dalam audit internal yang direncanakan sejak audit internal sebelumnya. Membahas kondisi control internal, catatan akuntansi, prosedur dan personel Mengidentifikasi bidang/lokasi yang direncanakan akan diaudit oleh auditor eksternal. Membandingkan dengan bidang/lokasi yang akan diaudit oleh auditor internal Mengidentifikasi bidang/lokasi yang hanya akan diaudit oleh auditor eksternal
LANJUTAN Menyetujui bidang audit eksternal dimana auditor internal dapat mengasumsikan pertanggungjawaban untuk mengaudit Memutuskan bidang-bidang audit internal yang membutuhkan bantuan audit eksternal, termasuk perkiraan jumlah audit eksternal dan jumlah hari kerja yang dibutuhkan Memutuskan bidang-bidang audit eksternal yang membutuhkan bantuan auditor internal, termasuk perkiraan jumlah auditor internal dan jumlah hari kerja yang dibutuhkan Menyetujui tanggal dan waktu untuk semua rencana audit gabungan Menyusun anggaran biaya jasa auditor eksternal Menyetujui pendekatan untuk menyusun program audit gabungan Menyetujui format kertas kerja untuk ekerjaan audit gabungan Menyetujui pelatihan gabungan Melengkapi rencana audit, untuk menelaah dan disetujui oleh manajemen senior dan komite audit
Outsourcing dan Cosourcing Outsourcing (sumber dari luar) fungsi audit internal dalam suatu bentuk atau bentuk yang lainnya telah ada dalam audit internal selama 20 tahun terakhir. Secara khusus, ini adalah kinerja fungsi suatu organisasi yang dilakukan oleh organisasi lain yang bukan merupakan bagian dari struktur dasar organisasi secara integral. Dalam audit internal, oursourcing muncul dengan pola-pola berikut : Perusahaan oursourcing mengambil alih keseluruhan fungsi audit internal. Direktur auditnya adalah pejabat di luar organisasi akuntansi dan melaporkan kepada manajemen senior organisasi Perusahaan oursourcing menyediakan seluruh fungsi audit internal. Namun, ada struktur yang mengelola audit orgasnisasi di antara operasi outsourcing dan manajemen senior orgasnisasi Organisasi menugaskan staf dari kantor akuntan eksternal untuk meleksanakan audit internal pada suatu basis penugasan tetrtentu. Basis tersebut bisa merupakan basis fungsional, program, geografis, atau basis yang lain. Laporan auditor internal perusahaan mengukuiti distribusi normal dari aktivitas audit internal organisasi. Merode ini disebut dengan cooutsourcing (sumber dari mitra)
Jembatan kerja sama Kepercayaan haruslah menjadi unsur pokok dari jembatan kerjsa sama. TIdak satu pun yang diperbolehkan untuk menyulitkan yang lainnya. Tidak ada yang boleh malu atau enggan untuk mengakui bahwa mereka bukan yang paling cerdas dalam cara mereka menangani tugas tertentu. Dengan adanya rasa saling menghormati dan percaya, mereka dapat membangun seluruh jembatan kerja sama menjadi lebih kuat : Kepedulian tentang rencana pihak lainnya membutuhkan koordinasi yang erat sejak awal, tetapi aditor internal harus menerima kenyataan adanya beberapa hal yang mengejutkan. Auditor eksternal harus memiliki hak untuk menjaga beberapa bagian audit tetrtantu sampai mereka siap untuk melaksanakannya. Auditor eksternal ahrus diberi informasi tentang kondisi apapun yang dapat memengaruhi kualifikasi, indpendensi dan kompetensi dari staf audit internal Sistem control klien merupakan dasar dimana semua audit independen tersebut di bangun. Auditor eksternal harus benar-benar yakin bahwa mereka memiliki informasi yang dapat diandalkan dan tidak bias tentang system tersebut. Kedua kelompok dapat memamfaatkan teknik sampling yang sama atau serupa dan juga peranti lunak yang dirancang untuk menghasilkan sampel-sampel statistic dan menghitung hasil-hasil statistic Auditor eksternal harus memadukan pengetahuan mereka tentang pembuatan dan penerapan system. Auditor eksternal dapat secara khusus membantu auditor internal dengan menyediakan suatu pendangan dari luar yang tidak dihalangi oleh hubungan dekat yang dimiliki auditor internal.
DAFTRA PUSTKA Lawrence B.Sawyer,JD,CIA,PA, Internal Auditing Buku 3 Salemba Empat tahun 2005.