BAB I PENDAHULUAN. antara biaya dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan kesehatan di rumah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. bidang pariwisata, perekonomian, perumahan, kesehatan, pendidikan dan. lainnya sebagai satu kesatuan yang utuh.

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah. Hal ini tercermin

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan standar yang telah ditetapkan perusahan dan standar yang telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB V HASIL PENELITIAN. Kota Denpasar terletak diantara 08 35"31' "49' Lintang Selatan dan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Jane Soepardi NIP

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai, produk yang dipakai sifatnya tidak berwujud (Intangible)

BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks. Undang-undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. layanan kesehatan juga terus berubah. Untuk itu semua aspek termasuk sumber

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Poliklinik di RS BaliMed Tahun 2012

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. sorotan hangat oleh seluruh negara di dunia khususnya Indonesia. Isu globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. wadah tersebut adalah organisasi. Dengan adanya organisasi, perangkat yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumah sakit. Persaingan yang ada membuat rumah sakit harus

BAB I PENDAHULUAN. mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang. organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tersebut sudah mulai terlihat di Bali. namun disebabkan juga oleh faktor pendatang dari luar Pulau Bali.

intelligence to be advance

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. situasi persaingan khususnya bagi perusahaan-perusahaan yang sejenis menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan upaya kesehatan rujukan dan upaya kesehatan penunjang. Dari 22 RSU di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan cukup pesat seiring di tertibkannya berbagai peraturan

BAB I PENDAHULUAN. dengan tuntutan perkembangan eksternal organisasi (Rochmanadji, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan tantangan yaitu peningkatan persaingan dalam berbagai upaya. Salah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor fundamental yang harus dibangun. atas pelayanan kesehatan. Rumah sakit adalah bagian yang amat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kesehatan bersifat holistik atau menyeluruh. Dalam mengupayakan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi pelayanan kesehatan yang mempunyai kespesifikan dalam hal Sumber

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap perusahaan dituntut untuk terus berbenah dan berproses demi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

PROGRAM INOVASI RS INDERA

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi. Pada pelaksanaan pekerjaan, hubungan antara pimpinan dengan bawahan dalam

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sakit dan unit kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan oleh pelaksana pelayanan kesehatan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian survei melalui kegiatan wawancara,

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan dunia usaha yang selalu diiringi oleh keinginan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu rangkaian sistem yang terdiri dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : TRI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang berpenghasilan rendah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini memberi dampak yang luar biasa pada kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

I. PENDAHULUAN. pembangunan yang bersifat sentralistik ke arah desentralistik yang. masing-masing Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Tujuan pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TERAS BOYOLALI TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BALI MANDARA Oleh : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali

NAMA PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KOTA DENPASAR. 6 Gg. II No. 8X Denpasar 3 Pustu Ubung Kaja 7 Ds.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi persaingan dibidang pelayanan kesehatan semakin ketat antara biaya dan kualitas pelayanan yang diberikan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan suatu proses yang komplek, melibatkan berbagai disiplin ilmu dan teknologi yang mutakhir. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 159 b/men.kes/per/ii/1988, rumah sakit merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Sedangkan yang dimaksud dengan rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan sub spesialistik. Agar rumah sakit berkualitas, diperlukan sarana dan prasarana dalam kuantitas dan kualitas yang cukup. Untuk itu perlu didukung sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan profesionalitas. Konsep manajemen berkualitas (quality control) adalah sebagai suatu upaya untuk meningkatkan semangat kerja sumber daya manusia yang bertujuan meningkatkan performance dan pelayanan rumah sakit. Upaya ini dapat dicapai apabila didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang berkualitas, penempatan karyawan yang tepat bukan atas like and dis like, sehingga mampu meningkatkan kinerja dan menghasilkan produktivitas yang sesuai dengan tujuan. Sumber daya manusia menurut Manulang (2000:3) 1

adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh manusia yang terdiri dari kemampuan berpikir, kemampuan berkomunikasi, kemampuan moral, kemampuan melakukan sesuatu yang bersifat teknis dan kemampuan pengalaman. Dalam penerapan atau implementasi dari suatu perencanaan stratejik sebuah organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia juga dapat memainkan perannya berdasarkan kebijakan prosedur dan program personalia yang efektif dan dirancang untuk meningkatkan produktivitas kerja, etos kerja, dan kualitas kehidupan kerja. Rumah Sakit merupakan ujung tombak dalam mewujudkan keberhasilan sistem kesehatan nasional. Begitu juga rumah sakit yang terdapat di Provinsi Bali dalam pelaksanaannya harus mampu meningkatkan kualitas secara global khususnya kualitas jasa pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu rumah sakit harus dikelola secara profesional dengan jiwa pemimpin yang mampu menciptakan efisiensi, inovasi serta merespon kebutuhan karyawan dalam mewujudkan keunggulan kualitas pelayanan dan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan semangat kerja tinggi dalam mengerjakan segala tugas dan kewajibannya, sehingga apa yang menjadi tujuan daripada rumah sakit dapat tercapai dengan baik. Berikut data rumah sakit yang terdapat di Provinsi Bali yang dapat dilihat pada tabel 1.1. 2

Tabel 1.1 Data Rumah Sakit di Provinsi Bali Tahun 2008 No Kabupaten Nama Rumah Sakit RS. Negeri 1 Badung RSUD Kapal 2 Bangli RSU Bangli 3 Bangli RSJP Bangli 4 Buleleng RSU Singaraja 5 Buleleng RS REM Singaraja 6 Denpasar RSU Wangaya 7 Denpasar RSUP Sanglah 8 Denpasar Badan RS Indera 9 Denpasar RS Polda Trijata 10 Denpasar RS Udayana Denpasar 11 Gianyar RSU Sanjiwani 12 Jembrana RSU Negara 13 Karangasem RSU Amlapura 14 Klungkung RSU Semarapura 15 Tabanan RSU Tabanan RS. Swasta 1 Badung RS Graha Asih 2 Badung RS Bali Aga 3 Buleleng RS Kerta Husada 4 Buleleng RS Karya Darma Husada 5 Buleleng RS Parama Siddhi 6 Denpasar RS Manuaba 7 Denpasar RS Surya Husada 8 Denpasar RS Dharma Husada 9 Denpasar RS Puri Raharja 10 Denpasar RS Dharma Yadnya 11 Denpasar RS Kusta Balun 12 Denpasar RS Kasih Ibu 13 Denpasar RS Bhakti Rahayu 14 Denpasar RS Sari Dharma 15 Denpasar RS Bedah Graha Husada 16 Denpasar RSJ Bina Atma 17 Denpasar RSB Harapan Bunda 18 Denpasar RS Prima Medika 19 Denpasar RSB Puri Bunda 20 Gianyar RSB Arisanti 21 Gianyar RSB Ganesa 22 Jembrana RS Dharma Sentana 23 Jembrana RSB Kertayasa 24 Tabanan RS Dharma Kerti 25 Tabanan RS Gelgel 26 Tabanan RS Wisma Prasanti Sumber : Badan Informasi dan Telematika Daerah Provinsi Bali,2008 3

Total jumlah Rumah Sakit yang terdapat di Provinsi Bali yaitu sebanyak 41 unit, terbagi menjadi dua jenis yaitu rumah sakit negeri sebanyak 15 unit dan rumah sakit swasta sebanyak 26 unit yang terbagi di setiap kabupaten. Pertumbuhan rumah sakit belakangan ini meningkat pesat, terutama di kota-kota besar. Terlebih lagi setelah bentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) diijinkan untuk mendirikan rumah sakit sebagai bagian dari deregulasi di bidang kesehatan (Adikoesoemo, 2002:13). Oleh karena itu banyak berdiri rumah sakit swasta di Denpasar. Dengan banyaknya berdiri rumah sakit swasta di Denpasar maka timbul persaingan yang ketat dalam industri pelayanan kesehatan dan menimbulkan tantangan yang besar bagi pengelola maupun pemilik rumah sakit agar kegiatannya dapat berjalan dengan baik. Untuk dapat menghasilkan produktivitas, etos, dan kualitas kehidupan kerja tersebut, diperlukan adanya kinerja yang lebih baik dari para pegawai demi peningkatan hasil kerja yang optimal bagi organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sumber daya manusia yang telah mengalami pergeseran pengaruh dari perilaku ke logika interaksi yang lebih menekankan hasil kerja dengan partisipasi yang cermat, tanggap, dan berkomitmen, maka akan tercapai hasil kerja yang optimal bagi perusahaan tersebut. Kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan perannya dalam organisasi (Hariandja, 2002:194). Kelangsungan hidup suatu organisasi sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kualitas kinerja pegawai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai menurut Soedarmayanti (2001:72), diantaranya adalah sikap mental, pendidikan dan pelatihan, 4

keterampilan, manajemen, hubungan industrial pancasila, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi, kesempatan berprestasi. Kinerja pegawai merupakan komponen penting dalam menentukan kemajuan perusahaan yang dapat tercermin dari beberapa indikator seperti disiplin, absensi, kerja sama, dedikasi dan kepuasan para pegawai. Menurut Suprihanto (2001 : 7) kinerja adalah hasil kerja seorang pegawai selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan misalnya standar, target/sasaran/kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dinyatakan bahwa kinerja yang baik sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Diantara sekian banyak faktor, yang mempengaruhi kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar adalah kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi. Penelitian oleh Edy Madiono Sutanto dan Budi Setiawan (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 2, No. 2, September 2000 : 30), menyatakan bahwa kepemimpinan efektif tidak hanya dijelaskan oleh jumlah kekuasaan yang dimiliki dan bagaimana menggunakan, tetapi ditunjukkan pula oleh perhatian pemimpin terhadap kesejahteraan bawahan, komitmen akan pertumbuhan bawahan, dan terutama sikap mengayomi (nurturing) yang ditujukkan untuk menguatkan kemauan bawahan dalam pelaksanaan kerja guna meningkatkan kinerja pegawai dan mencapai sasaran organisasi. Disamping itu, kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh disiplin kerja pegawai. Menurut Soedarmayanti (2001:72) dengan tingkat disiplin yang tinggi, tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai dengan baik. Faktor lain yang 5

juga dapat memberikan efek terhadap kinerja pegawai dalam bekerja adalah motivasi sebab motivasi mampu mempengaruhi individu untuk mencapai tujuan. Menurut Rivai (2005:455) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu sehingga dengan kinerja yang ba. Sikap dan nilai tesebut merupakan suatu yang invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan, dimana dorongan tersebut terdiri dari dua komponen yaitu : arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan) dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja). Lingkungan kerja fisik juga sebagai salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai. Faktor lingkungan kerja fisik dapat berpengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukan, sehingga setiap perusahaan mengusahakan sedemikian rupa agar lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh positip. Seperti yang dikemukakan oleh Ahyari (1999:124), bahwa faktor yang menentukan lingkungan kerja di dalam perusahaan adalah suatu hal yang disebut dengan kondisi kerja. Kondisi lingkungan kerja fisik yang menyenangkan dapat mencakup tempat kerja dan fasilitas-fasilitas yang mempercepat penyelesaian pekerjaan. Seorang pegawai mengharapkan kondisi kerja ini baik dan tidak membosankan. Bila kondisi kerja yang ada tidak seperti yang diharapkan, maka hal ini akan berpengaruh besar terhadap kinerja pegawai. Demikian pula pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang beralamat di jalan WR. Supratman No. 256 Denpasar - Bali sebagai salah satu rumah sakit umum swasta yang terdapat di Provinsi Bali khususnya di Kota Denpasar. Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar harus mampu bersaing 6

dengan rumah sakit umum lainnya yang terdapat di Kota Denpasar, baik itu dari kualitas jasa penanganan medis ataupun jasa pelayanan non medisnya. Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar memiliki sumber daya manusia yang terbagi menjadi 3 bidang tenaga kerja yaitu medis, penunjang medis dan non medis. Selain tenaga kerja medis, pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar tenaga kerja non medis juga berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas dan kualitas pelayanan. Pegawai non medis juga memegang peranan penting dalam mencapai tujuan Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, seperti bagian keuangan, pelayanan administrasi, keamanan dan kebersihan. Saat ini Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar memiliki kondisi yang sangat menarik untuk diteliti, terutama pada aspek kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi. Berdasarkan pengamatan pada setiap bidang atau bagian divisi di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, masing-masing bagian memiliki pimpinan dengan gaya dan karakter kepemimpinan yang berbeda-beda baik watak serta sikap terhadap bawahan dalam mengelola bagian fungsionalnya. Pimpinan kurang peka terhadap keinginan dari bawahannya serta jalinan komunikasi yang kurang efektif sehingga tipe dan gaya kepemimpinan yang diterapkan sangat berdampak terhadap turunnya kinerja dari pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Berikut ini jumlah pegawai di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dapat dilihat pada tabel 1.2 pada halaman berikut ini. 7

Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya tahun 2008 No Pegawai / Jabatan Jumlah (orang) Tenaga Kerja Medis : 1 Dokter Umum 7 2 Dokter Spesialis 6 3 Dokter Gigi 1 4 Perawat Gigi 2 5 Akper, Bidan, SPK 59 Penunjang Medis : 1 Rongent 4 2 Farmasi 6 3 Apoteker 1 4 Laboratorium 3 Non Medis : 1 Bagian Keuangan 5 2 Tata Usaha 3 3 Loket 2 4 Kasir 3 5 Administrasi Bedah 4 6 Administrasi Farmasi 2 7 Gizi 6 8 Satpam 4 9 Jasa Kebersihan (Cleaning 16 Service) 10 Supir 5 11 Teknisi 2 Jumlah orang 141 Sumber : Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, 2008 Total jumlah pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar adalah sebesar 141 orang yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu tenaga medis sebanyak 75 orang, penunjang medis sebanyak 14 orang dan tenaga non medis sebanyak 52 orang. 8

Selain kepemimpinan, tingkat disiplin kerja dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang dapat dilihat melalui tingkat absensi para pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Berikut ini disajikan tingkat absensi pegawai Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar sebagai salah satu tolak ukur disiplin kerja pegawai non medis dapat dilihat pada tabel 1.3. Tabel 1.3 Tingkat Absensi Pegawai Non Medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Periode 2004 2008. Tahun Jumlah Karyawan Hari Kerja Per Tahun Jumlah Hari Kerja Seharusnya ( Hari ) Jumlah Hari Tidak Hadir Jumlah Hari Kerja Senyatanya ( Hari ) Absensi ( Orang ) ( Hari ) ( Hari ) (Persen) 1 2 3 4 = 2 x 3 5 6 = 4 5 7 = 5/4 x 100 % 2004 52 298 15496 2567 12929 0.17 2005 52 299 15548 3360 12188 0.22 2006 52 297 15444 2897 12547 0.19 2007 52 299 15548 2876 12672 0.18 2008 52 299 15548 2988 12560 0.19 Jumlah 188 77584 14688 62896 0.95 Rata-rata 52 37 15516 2937 12579 0.19 Sumber : Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, 2008 Pada tabel 1.3 dapat dilihat bahwa persentase rata-rata tingkat absensi pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar adalah sebesar 0,19 persen, menurut Edwin B. Flippo (2001:281) tingkat absensi dibawah 3 persen masih dianggap wajar sedangkan tingkat absensi diatas 3 persen dianggap tidak wajar sehingga perlu mendapatkan perhatian dari manajemen. Masih adanya rata rata tingkat absensi 0,19 persen menerangkan bahwa perusahaan harus tetap berusaha menekan tingkat absensi untuk meningkatkan disiplin kerja karena setiap perusahaan pasti menginginkan tingkat absensi yang rendah. Dengan tingkat 9

absensi yang rendah maka terlihat bahwa semangat kerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar menjadi semakin meningkat sehingga dengan semangat kerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang tinggi maka kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar juga akan meningkat. Dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai non medis dengan memberikan tingkat kesejahteraan berupa motivasi finansial, namun Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya belum memberikan motivasi non finansial berupa penghargaan kepada pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya yang berprestasi. Pemberian motivasi non finansial tersebut dimaksudkan agar pegawai non medis dapat termotivasi untuk meningkatkan tanggung jawab dalam melaksanakan kewajibannya. Selain itu pemberian motivasi juga dapat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan dari Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Lingkungan kerja fisik juga menjadi pengaruh positip terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. Berdasarkan observasi lingkungan kerja fisik pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, ruangan didominasi dengan warna putih sehingga terkesan lebih bersih. Keadaan dalam ruangan kerja cukup bersih, tetapi di tempat-tempat tertentu seperti ruang tunggu masih terlihat kurang bersih. Penerangan dalam ruangan cukup terang. Suhu ruangan cukup sejuk karena memakai beberapa air conditioner (AC). Ruang gerak cenderung agak sempit. Suara dalam ruangan 10

tidak berisik. Keamanan lingkungan kerja fisik kurang terkendali karena satpam jarang berada di pos jaga atau di tempat yang seharusnya. Melalui penelitian ini nantinya akan dapat dilihat peranan kinerja pegawai non medis terhadap tingkat kemajuan Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, seperti jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar masih tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa rumah sakit umum lainnya khususnya terhadap beberapa rumah sakit swasta yang ada di Denpasar. Berikut data penunjang tambahan sebagai perbandingan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dengan beberapa rumah sakit umum negeri dan swasta yang terdapat di Denpasar yang dapat dilihat pada tabel 1.4 sebagai berikut. Tabel 1.4 Jumlah Pasien Beberapa Rumah Sakit di Denpasar Periode 2006 2008. Nama Rumah Sakit RS. Negeri Jumlah pasien Jumlah pasien Jumlah pasien Jumlah pasien 2006 2007 2008 Rata-rata (orang) (orang) (orang) (orang) RSUP Sanglah 574050 609585 599534 594389 RSU Wangaya 143996 137044 149320 143453 RS. Swasta RSU Kasih Ibu 22884 23226 42962 29690 RS Puri Raharja 39201 41086 43394 41227 RSU Dharma Yadnya 13102 12634 13209 12981 Sumber : RSUP Sanglah, RSU Wangaya, RSU Kasih Ibu, RS Puri Raharja, RSU Dharma Yadnya, 2008 Dapat dilihat pada tabel 1.4 jumlah pasien di beberapa rumah sakit di Denpasar, Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar memiliki rata-rata jumlah pasien 11

yang paling rendah yaitu sebesar 12.981 orang per tahun. Berdasarkan hasil wawancara terhadap para kunjungan pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar, didapatkan hasil bahwa tingkat kepuasan kunjungan pasien tersebut masih terlihat rendah, yang dirasakan mempengaruhi adalah kelemahan pada kinerja SDM dan pelayanan seperti tingkat loyalitas pegawai rendah, penerapan reward dan punishment belum optimal, sebagian sarana berumur tua, penggantian fasilitas sering tertunda. Adanya kelemahan-kelemahan pada faktor pelayanan ini terkait dengan kelemahan pada faktor SDM. Berdasarkan atas pengamatan dan informasi yang didapat, masih ada indikasi yang menyatakan kinerja pegawai khususnya pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar yang dirasakan rendah yaitu pada saat meninggalkan jam kerja. Begitu juga pada faktor lingkungan kerja fisik yang masih dirasakan kurang terkendali. Oleh karena itu Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar perlu mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran yang telah terjadi dengan cara memberikan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran dan meningkatkan produktivitas melalui kinerja para pegawainya dalam rangka menghadapi persaingan dari rumah sakit lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut. 1) Apakah variabel kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi secara simultan (serempak) berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar? 12

2) Apakah variabel kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar? 3) Variabel manakah dari kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar? 1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui pengaruh signifikan secara simultan (serempak) dari kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. 2) Untuk mengetahui pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. 3) Untuk mengetahui diantara variabel kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. 13

1.2.2 Kegunaan penelitian 1. Kegunaan Teoritis Kegunaan teoritis yang dapat dihasilkan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1) Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya ragam penelitian mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dan akan memperluas wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia. 2) Bagi Mahasiswa Bagi mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori yang didapat di bangku kuliah dan juga memperoleh tambahan pengetahuan dan informasi yang didapat dari perusahaan. 2. Kegunaan Praktis Kegunaan praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut. 1) Bagi Perusahaan (1) Dapat menjadi referensi bagi perusahaan dalam mengidentifikasi variabel yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai non medis Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. (2) Bahwa hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dalam mengambil keputusan terutama yang berhubungan dengan sistem pelaksanaan kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan 14

motivasi dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai non medis pada Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar. 1.3 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penyajian. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini Menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan dengan pembahasan yang meliputi : pengertian kepemimpinan, aktivitas kepemimpinan, fungsi kepemimpinan, komponen kepmimpinan, jenis atau tipe kepemimpinan, syarat-syarat pemimpin, pengertian disiplin kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin kerja, sanksi pelanggaran kerja, mengatur dan mengelola disiplin kerja, pengertian lingkungan kerja fisik, faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik, pengertian kinerja, standar kinerja, fungsi standar kinerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, langkah-langkah meningkatkan kinerja, pengaruh kepemimpinan, disiplin, lingkungan kerja fisik dan motivasi terhadap kinerja pegawai. 15

BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang lokasi penelitian, objek penelitian, identufikasi variabel, definisi oprasional variabel, jenis dan sumber data, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, pengujian instrumen, dam teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan gambaran umum Rumah Sakit Umum Dharma Yadnya Denpasar dan pembahasan hasil penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang simpulan yang dibuat berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta saran-saran yang nantinya diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya. 16