BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Sistem Pengendalian Intern Penggajian Karyawan pada Bank BTN di. Surabaya. Astika Lala Winanda. Universitas Negeri Surabaya

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN (Studi Kasus PT CHERIA ALAM MANDIRI) Mita Kurniasih EB10

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dengan mengolah informasi-informasi yang diperoleh dan. dibutuhkan oleh perusahaan untuk pengambilan keputusan.

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

ANALISIS EFEKTIFTITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. TWINK PRIMA PRATAMA. Adithia Pratama EB10

BAB III HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah dan Perkembangan BMT El Nusa Pucuk-Lamongan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan.

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia memiliki faktor penting dalam menjalankan

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

ANALISIS PROSEDUR PENGGAJIAN GUNA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA AUTO2000 MADIUN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Berikut ini pembahasan dari penelitian penulis mengenai prosedur. pengeluaran kas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul:

BAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGELUARAN KAS PADA SMA SEJAHTERA 1 DEPOK

Proses. Lampiran 1: Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Pematangsiantar. Tahap Awal Dokumentasi Monitoring dan Pembinaan Permohonan

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA BUKITTINGGI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA CABANG DEPOK (PERSERO)

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal pemberian gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

"EFEKTIVITAS SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KEBUMEN" Dwi Suprajitno. Abstrak

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA TIP TOP Supermarket & Dept. Store Cab. Depok

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. KUANG LIN CERAMIC INDUSTRY

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

EVALUASI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PASIEN RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ZAHIRAH. Disusun oleh : IRVAN FAUZI Akuntansi

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PD PAL Jaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah meneliti, mempelajari dan menganalisa. pengendalian akuntansi pada pengolahan data elektronik

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan yang ingin dicapai oleh entitas atau perusahaan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya

RINGKASAN SKRIPSI. terhadap masyarakat bisa sesuai dengan yang diharapkan.

pengertian sistem pengendalian intern ada

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LM FE UI Salemba LAMPIRAN. 1. Lampiran kuisioner. Lingkungan Pengendalian

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. BPR SEGARA ANAK KENCANA AIKMEL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kredibilitas usahanya. Mengingat banyaknya pesaing yang. berdiri dalam kurun waktu yang terhitung lama.

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan nasional telah ditempuh berbagai upaya perbaikan

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN (STUDI KASUS PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) MALANG)

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PADA PT. CISARUA MOUNTAIN DAIRY. : Aulia Rahma NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat, dan akurat menyebabkan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. 1. Sejarah KSPS BMT Logam Mulia Klambu Grobogan

ANALISIS EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA CV. GUNUNG DONO PUTRA

Konsep Resiko & Sistem Pengendalian Intern

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN DALAM MENUNJANG KETEPATAN PEMBERIAN GAJI KARYAWAN PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tercakup sistem manajemen sumber daya manusia yaitu : a) Seleksi calon karyawan dan pengangkatan karyawan baru

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis dan pemahaman atas internal control PT Lahanwicaksana Prima dilakukan

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai beberapa tujuan yang ingin

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

Transkripsi:

74 BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan Prinsip-prinsip yang terkait dengan sistem manajemen dan Pengendalian Intern di BMT El Nusa Pucuk Lamongan antara lain Prinsip Pemisahan fungsi, prinsip Prosedur pemberian wewenang, Prinsip prosedur dan Pencatatan Akuntansi dan Prinsip Dokumentasi. Hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa BMT El Nusa Pucuk Lamongan telah menjalankan sebagian besar prinsip tersebut meskipun belum secara keseluruhan dikarenakan sederhananya sistem dan keberadaan Lembaga ini. a. Pemisahan Fungsi BMT El Nusa telah melaksanakan pemisahan Fungsi baik secara kinerja maupun fungsi produk yang telah dirinci dan mempunyai sistem serta mekanisme yang sesuai dengan keadaan dan kenyataan masing-masing. b. Prosedur Pemberian Wewenang Pada tiap-tiap pegawai pada BMT El Nusa mempunyai tugas dan sistem juga prosedur yang telah ditetapkan. 74

75 c. Prosedur Dokumentasi Proses pencatatan dan penyelamatan dokumen telah dilaksanakan oleh BMT El Nusa, namun memang karena terbatasnya peralatan, BMT El nusa lebih memprioritaskan pencatatan tersebut pada sistem komputerisasi yang biasa digunakan dan menggunakan pencatatan manual. d. Prosedur Dan Catatan Akuntansi Telah suksesnya beberapa kali melaksanakan RTA dan pelaporan keuangan ini menandakan telah terlaksananya prosedur pelaporan dan pencatatan akuntansi yang baik ditubuh BMT El Nusa pucuk Lamongan. B. Penilaian terhadap Fungsi-fungsi yang Terkait dalam Sistem Pengendalian intern terhadap Penggajian Karyawan BMT El Nusa Pucuk Lamongan Fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem penggajian karyawan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan antara lain fungsi pencatatan presensi, fungsi administrasi personalia, fungsi penggajian, dan fungsi teller. Hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa BMT El Nusa Pucuk Lamongan telah memisahkan tugas dan tanggungjawab fungsional pada masing-masing bagian. Secara sistem pengembangan, fungsi personalia dihandle langsung oleh manajemen pusat. Fungsi penggajian dipegang langsung oleh manajer SDM mengingat bentuk struktur organisasi BMT yang simpel. Hal tersebut memudahkan manajer untuk

76 melakukan kontrol terhadap masing-masing fungsi yang berkaitan dengan penggajian. a. Fungsi Pencatatan Presensi Pencatatan atas kehadiran semua karyawan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan dilakukan dengan menggunakan sistem software. Pencatatan ini meliputi hari, tanggal, waktu kedatangan, waktu kepulangan, menit kerja. Fungsi pencatatan presensi ini terpisah dari fungsi pembuat daftar gaji. Fungsi pencatatan presensi yang ada di BMT El Nusa Pucuk Lamongan dinilai baik dan telah sesuai dengan prosedur. Sistem software yang digunakan dalam pencatatan presensi mempermudah bagian penggajian untuk melakukan pemantauan kehadiran yang akan mempermudah dalam menentukan perhitungan gaji karyawan yang akan diberikan. Sistem software yang ada diawasi oleh bagian akunting. Fungsi pencatatan presensi merupakan kunci dari fungsifungsi selanjutnya karena dari fungsi ini akan menentukan berapa gaji yang seharusnya diperoleh karyawan, dan dari pencatatan presensi ini akan diketahui catatan atas karyawan yang tidak hadir yang nantinya akan mempengaruhi potongan gaji karyawan. b. Fungsi Administrasi Personalia Fungsi administrasi personalia BMT El Nusa Pucuk Lamongan dihandle langsung oleh manajemen pusat. Setelah presensi karyawan yang tercatat dalam sistem software diketahui, tugas

77 fungsi administrasi personalia adalah membuat rekap daftar presensi seluruh karyawan dari masing-masing kantor cabang. Melakukan pencatatan yang antara lain berkaitan dengan catatan karyawan masuk, adanya karyawan yang ijin, karyawan yang cuti dan sebagainya yang dicatat untuk tiap tiap karyawan kantor cabang dan pusat. Secara prosedur, fungsi ini sudah baik, artinya fungsi administrasi personalia ini terpisah dari fungsi-fungsi pencatatan presensi dan fungsi penggajian yang ada. c. Fungsi Penggajian Daftar gaji dibuat oleh bagian penggajian yang ditangani oleh manajer SDM kantor pusat dan pelaksana penggajian atas dasar surat keputusan pengangkatan karyawan, maupun peraturan-peraturan penggajian, catatan masa kerja karyawan, jabatan dan level karyawan, daftar presensi karyawan berdasarkan laporan dari manajer masing-masing kantor cabang yang digunakan sebagai acuan untuk penyusunan daftar gaji. Penghasilan karyawan ini dihitung dalam satu periode pembayaran gaji, dengan daftar gaji yang berisi jumlah penghasilan gaji kotor hak setiap karyawan dan perhitungan potongan atas gaji yang dibebankan ada masing -masing karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji. Fungsi penggajian ini mempunyai hak untuk mengeluarkan gaji kemudian dibantu akunting untuk melakukan pencatatan kewajiban yang

78 timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji. Selanjutnya bagian penggajian mencatat struktur gaji karyawan, dan menyerahkan hasil rekap struktur gaji karyawan ke manajer kantor cabang. d. Fungsi teller Berdasarkan rekap struktur gaji karyawan dari manajer masing - masing kantor cabang, bagian keuangan mengeluarkan gaji karyawan, mengisi cek guna pembayaran gaji, dan teller melakukan entry gaji ke rekening tabungan masing-masing karyawan. C. Penilaian Terhadap Jaringan Prosedur Sistem Penggajian Karyawan BMT El Nusa Pucuk Lamongan BMT El Nusa Pucuk Lamongan hanya menggunakan jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian. Jaringan prosedur penggajiannya terdiri dari prosedur pencatatan presensi karyawan, prosedur administrasi personalia, prosedur penggajian oleh manajer SDM, prosedur pembayaran gaji. Hasil analisis jaringan prosedur penggajian karyawan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan menunjukkan bahwa prosedur penggajian yang ada sangat sederhana. a. Prosedur Pencatatan Presensi Pencatatan daftar hadir karyawan menggunakan sistem software sangat menunjang proses pencatatan waktu hadir karyawan. Bagian akunting tinggal mengawasi setiap karyawan yang memasukkan passwordnya ke dalam komputer sebagai tanda presensi,

79 sehingga daftar hadir manual tidak diperlukan lagi. Prosedur ini terpisah dari prosedur penggajian dan prosedur administrasi personalia, dan prosedur pencatatan presensi di BMT El Nusa Pucuk Lamongan sudah sesuai dengan sistem akuntansi yang baik karena mudah dipahami dan mempercepat proses presensi. b. Prosedur Administrasi Personalia Prosedur administrasi yang ditangani langsung oleh Support System Officer kantor pusat ini melakukan kegiatan pencatatan dan pengarsipan daftar presensi karyawan yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan daftar gaji oleh manajer SDM. Prosedur administrasi personalia BMT El Nusa Pucuk Lamongan sudah sesuai dengan sistem akuntansi yang baik, sesuai dengan urutan kegiatan proses penggajian. c. Prosedur Penggajian Prosedur penggajian yang dipegang langsung oleh manajer SDM pusat ini bertugas untuk membuat daftar gaji karyawan berdasar dokumen SK karyawan, masa kerja, jabatan, level karyawan, mencatat penghasilan karyawan ke dalam struktur gaji karyawan. Secara manual manajer yang menyusun pembuatan daftar gaji dan membuat bukti kas keluar, kemudian secara teknis dibantu oleh akunting dilakukan posting dan pencatatan biaya gaji. Prosedurnya juga dinilai sesuai dengan sistem akuntansi yang baik.

80 d. Prosedur Pembayaran Gaji Berdasar laporan dan rekap struktur gaji karyawan dari manajer, bagian keuangan mengeluarkan gaji karyawan. Selanjutnya teller melakukan entry gaji. Prosedur pembayaran gaji ini tidak melalui proses yang panjang, dan prosedur yang ada sesuai dengan sistem yang baik, mudah dipahami. Prosedur penggajian yang ada dinilai sesuai dengan sistem akuntansi yang baik. Prosedur penggajian di BMT El Nusa Pucuk Lamongan juga sudah ditunjang dengan sistem informasi akuntansi yang memadai. Pembayaran gaji kepada karyawannya juga sudah melewati rekening bank, sehingga gaji yang diterima karyawan setiap bulannya tidak berupa uang kas tetapi dalam bentuk rekening. D. Penilaian terhadap Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian Karyawan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan Penilaian untuk mengetahui memadai atau tidaknya sistem pengendalian intern dalam sistem penggajian karyawan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan, dilakukan dengan membandingkan antara kenyataan yang ada dengan teori. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuisioner dengan mengajukan daftar pertanyaan mengenai elemen-elemen unsur sistem pengendalian intern penggajian kepada pihak pelaksana penggajian

81 karyawan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan dengan format seperti dalam lampiran. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan disusun sedemikian rupa sehingga kemungkinan jawaban yang diperoleh hanya terdiri dari Ya dan Tidak dengan butir-butir pertanyaan sebanyak 15 butir. Baik tidaknya pengendalian intern penggajian karyawan pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan dapat dilihat dalam jawaban kuisioner. Jawaban Ya menunjukkan sistem pengendalian intern adalah baik, sedangkan jawaban Tidak berarti sebaliknya. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan terdapat 12 jawaban Ya dan untuk jawaban Tidak terdapat 3 buah jawaban. Pertanyaan yang mendapat jawaban Ya selanjutnya dicari skornya dengan perhitungan : Hasil perhitungan melalui skoring menunjukkan bahwa nilai relatif penerapan sistem pengendalian intern penggajian karyawan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan sebesar 80 %. Selanjutnya nilai relatif tersebut didiskripsikan berdasar kriteria penilaian : Skor 0 % - 39,99 % dikategorikan tidak memadai 40,00 % - 59,99% dikategorikan kurang memadai

82 60,00 % - 79,99% dikategorikan cukup memadai 80,00 % - 89,99% dikategorikan memadai 90,00 % - 100% dikategorikan sangat memadai Berdasar jawaban yang diperoleh atas pertanyaan yang diajukan kepada BMT El Nusa Pucuk Lamongan dalam hal penerapan sistem pengendalian intern penggajian termasuk dalam kategori memadai. Keadaan ini mencerminkan sistem pengendalian intern penggajian BMT El Nusa Pucuk Lamongan sudah berjalan dengan baik. Artinya sudah ada pemisahan tugas dan tanggungjawab dalam struktur organisasinya, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang baik, dan praktik yang sehat dalam melaksanakan fungsi tiap unit organisasi. BMT El Nusa Pucuk Lamongan juga sudah memanfaatkan Koperasi Jasa Audit sebagai eksternal auditor untuk memeriksa data keuangan yang ada. E. Jawaban Atas Pertanyaan dalam Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah penerapan Sistem manajemen pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan? Berdasarkan pelaksanaan sistem manajemen di BMT El Nusa Pucuk Lamongan dapat diketahui bahwa dalam pelaksanaan sistem ini dikatakan sesuai dengan prosedur dan sistem yang ada, Prinsip-prinsip yang berkaitan dengan sistem manajemen telah memisahkan tanggungjawab dan tugas masing-masing. Sistem manajemen yang ada di

83 BMT El Nusa Pucuk Lamongan ini sederhana, fungsi-fungsi personalia yang ada dihandle langsung oleh manajemen BMT El Nusa Pucuk Lamongan sehingga struktur organisasi yang ada juga simpel. 2. Bagaimanakah penerapan sistem pengendalian intern terhadap penggajian karyawan pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan? a. Aspek Struktur Organisasi Sudah ada pembagian tugas dan wewenang dari masing -masing unit organisasi sehingga penentuan proses tanggungjawab menjadi jelas. BMT El Nusa Pucuk Lamongan mempunyai struktur organisasi yang tidak terlalu rumit karena tidak melibatkan banyak bagian di dalamnya. Organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional pada BMT El Nusa Pucuk Lamongan yaitu dengan adanya pemisahan fungsi : 1) Fungsi pencatatan presensi dipegang oleh bagian akunting 2) Fungsi administrasi personalia dihandle langsung oleh manajemen di kantor pusat 3) Fungsi penggajian dipegang oleh manajer SDM 4) Fungsi teller dipegang oleh bagian keuangan dan teller b. Aspek Sistem Otorisasi Sistem wewenang dalam suatu organisasi merupakan alat bagi manajemen untuk mengadakan pengawasan terhadap kegiatan yang terjadi dan untuk menghindari tindak kecurangan yang mungkin bisa

84 terjadi. BMT El Nusa Pucuk Lamongan telah menyelenggarakan sistem otorisasi yang cukup baik. Presensi sebagai dasar bagi manajemen untuk menentukan besarnya gaji karyawan diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu dalam hal ini di bawah pengawasan bagian akunting. Dengan adanya otorisasi tersebut dapat menghindarkan manipulasi presensi karyawan. Setiap karyawan harus memiliki SK pengangkatan apakah dia training, kontak, tetap yang diotorisasi oleh Ketua Pengurus BMT El Nusa Pucuk Lamongan setelah melalui proses musyawarah antara manajemen dan koordinator cabang. Peraturan gaji yang dimuat dalam peraturan kepegawaian sebagai dasar perhitungan atas perubahan gaji karyawan diotorisasi oleh manajer SDM. Bukti kas keluar atas pembayaran gaji diotorisasi fungsi akuntansi dengan persetujuan manajer SDM. Sistem otorisasi ini dikatakan memadai dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengendalian intern yang baik yang dapat memberikan perlindungan terhadap kekayaan BMT. Hanya saja kekurangan yang ada yaitu daftar gaji tidak diotorisasi oleh fungsi personalia. c. Aspek Prosedur Pencatatan Prosedur pencatatan dilakukan oleh bagian-bagian yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab tiap bagian. Bagian akunting bertanggungjawab melakukan pengawasan pencatatan atas presensi karyawan dan mencatat adanya biaya gaji karyawan serta

85 pembuatan bukti kas keluar. Bagian administrasi personalia menyelenggarakan rekap daftar presensi karyawan yang selanjutnya dilaporkan kepada manajer SDM. Bagian keuangan dan teller mengeluarkan gaji karyawan. Catatan yang digunakan dalam penggajian karyawan adalah daftar presensi karyawan, SK pengangkatan karyawan, struktur gaji karyawan. Setiap perubahan data dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan. Secara teknis, pencatatanpencatatan terkait pembayaran gaji dilakukan oleh akunting. Prosedur pencatatan di BMT El Nusa Pucuk Lamongan sudah memadai artinya catatan-catatan akuntansi dapat disiapkan dan setiap saat dapat dilaporkan kepada pihak yang menggunakan. d. Aspek Praktik yang Sehat Praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tiap unit organisasi bertujuan agar pelaksanaan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan seperti, pembuatan daftar gaji haru diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi keuangan sebelum dilakukan pembayaran. Dengan demikian unsur sistem pengendalian intern ini menjamin bukti kas keluar dibuat atas dasar dokumen pendukung yang andal. Kemudian catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji, hal ini berfungsi sebagai tanda telah diterimanya gaji oleh karyawan yang berhak. Praktik yang sehat dalam penggajian di BMT El Nusa Pucuk

86 Lamongan ditunjukkan dengan fungsi pencatatan waktu dipegang oleh bagian akunting, pembuatan daftar gaji diverifikasi perhitungannya oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran gaji, menciptakan sistem seada mungkin, catatan penghasilan karyawan disimpan fungsi penggajian yang dipegang oleh manajer SDM.