ANALISIS KUANTITATIF NIKEL SECARA GRAVIMETRI MODUL KIMIAANALITIK

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

PEMBUANTAN NIKEL DMG KIMIA ANORGANIK II KAMIS, 10 APRIL 2014

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

3 Metodologi Penelitian

Pembuatan Nikel DMG. dalam range konsentrasi yang lebar.

Penentuan Kadar Klorida Menggunakan Metode Gravimetri

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

Penarikan sampel (cuplikan) Mengubah konstituen yang diinginkan ke bentuk yang dapat diukur Pengukuran konstituen yang diinginkan Penghitungan dan

Penetapan kadar Cu dalam CuSO 4.5H 2 O

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

MODUL I Pembuatan Larutan

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

Basic laboratory skills terampil menggunakan alat dasar

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...5

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

METODA GRAVIMETRI. Imam Santosa, MT.

Titrasi Volumetri. Modul 1 PENDAHULUAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

Analisis Kation Golongan III

Bab IV Hasil dan Diskusi

Penentuan Kesadahan Dalam Air

Percobaan 1 PENGGUNAAN ALAT DASAR LABORATORIUM

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

PENENTUAN KADAR KLORIDA. Abstak

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. PENENTUAN KADAR KLORIDA Senin, 14 April 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

2. Analisis Kualitatif, Sintesis, Karakterisasi dan Uji Katalitik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

MODUL KA.ANA.U.013.A PENGANTAR ANALISIS TITRIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2016 (ONMIPA-PT) Bidang Kimia Sub-bidang: Kimia Analitik Maret 2017 Waktu: 120 menit

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN Kompetensi Guru Mata Pelajaran (Kompetensi Dasar)

NURUL MU NISAH AWALIYAH ( ) 16 APRIL PENENTUAN KADAR SENYAWA KOMPLEKS NIKEL DMG (NiDMG) 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

Anna Permanasari. Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia


BAB III METODE PENELITIAN

Preparasi Sampel. Disampaikan pada Kuliah Analisis Senyawa Kimia Pertemuan Ke 3.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Desain dan Sintesis Amina Sekunder

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3 METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

3. Metodologi Penelitian

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

Titrasi Potensiometri

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

1. Melakukan percobaan di laboratorium kimia. 7. Melakukan sintesis senyawa kimia pada skala laboratorium. 8. Melakukan analisis titrimetri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

R E A K S I U J I P R O T E I N

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Transkripsi:

ANALISIS KUANTITATIF NIKEL SECARA GRAVIMETRI MODUL KIMIAANALITIK i

KATA PENGANTAR Modul ini merupakan modul utama bagi siswa SMK yang mengambil Bidang keahlian kimia dan program kleahlian analisis kimia. Modul ini berjudul Analisis Kuantitatif Nikel Secara Gravimetri, sebagai bahan ajar bagi siswa kelas 05 semester 3 dengan alokasi waktu 30 jam ( 30 x 45 Menit ). Melalui modul ini diharapkan siswa memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk mencapai unit kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif metode gravimetri. Modul analisis kuantitatif secara gravimetri ini dikembangkan dengan mengintegrasikan kompetensi keterampilan, pengetahuan, dan sikap secara utuh, sehingga peserta didik terampil melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi gravimetri yang didasari oleh pemahaman konsep dan sikap tanggungjawab di dalam memecahkan analisis kimia. Modul ini meliputi pengetahuan tentang pengertian analisis kuantitatif secara gravimetri, perhitungan penentuan dan penetapan Nikel secara gravimetri serta reaksi yang terjadi selama praktikum. Modul ini digunakan untuk melangsungkan proses pemelajaran maupun kerja mandiri. Untuk merefleksikan keberhasilan, diharapkan siswa melatih diri secara intensif dengan cara melaksanakan aktivitas dan evaluasi yang tersedia dalam modul. Kemudian untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar, siswa dapat melihat kriteria penilaian yang dapat ditetapkan Dengan keinginan belajar yang tinggi, upaya yang sungguh-sungguh, berlatih secara teratur, insya Alloh keberhasilan akan anda raih dengan baik. Penyusun ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iii PETA KEDUDUKAN MODUL...iv BAB I PENDAHULUAN...1 A. Deskripsi...1 B. Prasyarat...1 C. Petunjuk Penggunaan Modul...2 D. Tujuan Akhir...3 E. Kompetensi...5 F. Cek Kemampuan...7 BAB II PEMBELAJARAN...8 A. Rencana Belajar Siswa...8 B. Kegiatan Belajar...8 a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran...8 b. Uraian Materi...9 c. Rangkuman...11 d. Tugas...11 e. Tes Formatif 1...11 f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1...11 g. Lembar Kerja...12 II. EVALUASI...12 III. PENUTUP...14 DAFTAR PUSTAKA...14 iii

PETA KEDUDUKAN MODUL BIDANG KEAHLIAN KIMIA PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA MODUL LEVEL 1 MODUL LEVEL 2 MODUL LEVEL 3 Komunikasi personal Kegiatan di lab Pembersihan dan penyiapan lab Penyimpanan pereaksi dan pembuangan pereaksi kadaluarsa Pembersihan dan perawatan peralatan lab Pengambilan dan penanganan sampel Pembuatan dan standarisasi larutan Keselamatan dan kesehatan kerja Penyimpanan bahan kimia Penggunaan prosedur analisis Penyiapan alat analisis Analisis fisik non instrumental Analisis jenis klasik Analisis organoleptik Analisis gravimetric Analisis proksimat Analisis volumetri Analisis mikrobiologi Analisis kromatografi kolom Analisis kromatografi lapis tipis dan kertas Analisis kolorimetri Analisis spektrofotometri UV-Visible Analisis elektrokimia Analisis fotometri nyala dan emisi atomik iv

BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berjudul Analisis Kuantitatif Nikel Secara Gravimetri. Materi pelajaran meliputi pengertian Gravimetri, Kelarutan, teori dasar Gravimetri, dan praktikum. Untuk mempermudah dan memperoleh pemahaman yang memadai dalam mempelajari modul ini, disarankan anda terlebih dahulu mempelajari dan memahami modul sebelumnya yang diberikan di kelas X seperti: (1) Modul penyimpanan pereaksi, (2) Modul pembersihan dan perawatan alat lab, (3) Modul pengambilan dan penanganan sampel, (4) Modul pembuatan larutan, (5) Modul keselamatan kerja, (6) Modul penyimpanan bahan kimia, (7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan (8) Modul penyiapan alat analisis. Beberapa kemampuan (competencies) dan kinerja (performance) yang harus dicapai setelah anda mempelajari modul ini adalah anda dapat melaksanakan analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri. Dengan dimilikinya kemampuan kognitif, psikomotor, afektif yang dijadikan sasaran pada modul ini diharapkan anda mempunyai bekal minimal dalam melaksanakan analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri. Dunia kerja yang akan anda hadapi nanti, tentunya banyak kaitannya dengan pengerjaan analisis ini. Oleh karena itu kemampuan melaksanakan analisis Nikel secara Gravimetri ini merupakan bagian yang tidak dapat dihindari, sehingga yang diperoleh melalui modul ini sangatlah penting. B. Prasyarat Untuk menguasai secara optimal kemampuan yang dituntut dari modul Analisis kuantitatif Nikel secara Gravimetri ini, anda harus menguasai: (1) Modul penyimpanan pereaksi, (2) Modul pembersihan dan perawatan alat lab, (3) Modul pengambilan dan penanganan sampel, (4) Modul pembuatan larutan, (5) Modul keselamatan kerja, (6) Modul penyimpanan bahan kimia, (7) Modul penggunaan prosedur analisis, dan (8) Modul penyiapan alat analisis. Kemampuan khusus yang harus anda tekuni dan latih secara intensif dari modulmodul yang dipersyaratkan tersebut adalah: (1) Cara pengambilan dan penanganan sampel (2) Terampil menyiapkan alat analisis (3) Terampil menggunakan prosedur analisis 1

C. Petunjuk Penggunaan Modul Modul ini dirancang sebagai bahan untuk melangsungkan pembelajaran maupun kerja mandiri. Untuk meningkatkan proses dan hasil belajar, maka pada bagian ini diberikan penduan belajar bagi siswa dan panduan mengajar bagi guru. 1. Panduan Belajar bagi Siswa a. Bacalah dengan cepat keseluruhan modul ini (skimming) b. Buatlah diagram yang merangkum konsep utama yang dibicarakan dalam modul ini berikut aktivitas yang diminta. Beri kotak segi empat untuk setiap konsep utama yang dibicarakan. Tiap kotak diberi nomor urut untuk memudahkan penelusuran isi konsepnya. c. Siapkan kertas kosong HVS berukuran 10 x 10 cm (lebih baik lagi kertas lipat berwarna yang banyak dijual di toko buku). Tuliskan nomor dan makna atau isi konsep sesuai yang tercantum dalam diagram. d. Pahamkan isi masing-masing konsep yang tertera pada diagram. e. Diskusikan dengan guru dan teman-teman tentang konsep-konsep yang belum anda pahami hingga mendapat kejelasan f. Jawablah semua soal-soal yang menguji penguasaan konsep, kemudian periksa hasilnya dengan kunci jawaban yang disediakan. Pelajari kembali apabila penguasaan kurang dari 80%. Ingat! Kunci jawaban hanya digunakan setelah anda mengerjakan soal, dan hanya digunakan untuk mengetahui pemahaman nyata anda. g. Melalui praktikum, latihlah setiap langkah eksperimen analisis Nikel secara Gravimetri hingga anda terampil melaksanakan analisis tersebut. Ikuti prosedur kerja, lakukan secara cermat setiap tahapan pengerjaan. 2. Panduan Mengajar bagi Guru a. Sebelum pembelajaran dengan modul ini dilangsungkan, terlebih dahulu dipersiapkan OHT (Overhead Transparencies) yang memuat struktur konsep utama dalam bentuk diagram transparansi penentuan kadar Nikel secara Gravimetri. b. Tugaskan pada siswa untuk membaca modul secara berkelompok. Diskusikan hal-hal yang belum dipahami, jelaskan dengan menggunakan media transparan yang telah dipersiapkan. c. Tugaskan pada siswa untuk menguji penguasaan konsep dengan cara mengerjakan soal-soal yang telah ada dalam modul. Bagi siswa yang belum mencapai penguasaan minimal 80% diminta untuk mempelajari kembali secara mandiri di rumahnya. d. Siapkan panduan praktikum untuk analisis secara titrasi Iodo-iodimetri e. Tugaskan tiap kelompok siswa untuk menyiapkan alat dan bahan kimia untuk keperluan analisis Nikel secara Gravimetri. f. Demonstrasikan terlebih dahulu teknik pengerjaan penentuan kadar Nikel secara Gravimetri hingga analisisnya. g. Pantau tiap kelompok peserta didik selama praktikum dan rekam aktivitasnya dengan menggunakan format observasi dan format sikap. h. Diskusikan elemahan-kelemahan yang umumnya dilakukan tiap kelompok. Individu dan temukan cara penyelesaiannya. i. Evaluasi kemampuan siswa sesuai sasaran yang tercantum dalam modul ini baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Penilaian aspek pengetahuan dalam menggunakan soal yang tercantum dalam modul. 2

Penilaian keterampilan dan sikap sebaiknya dilakukan sejak proses pembelajaran berlangsung, sedangkan penilaian pengetahuan dilakukan setelah pengkajian modul dalam pembelajaran selesai. D. Tujuan Akhir Tujuan akhir yang dicapai setelah menyelesaikan modul ini tertuang pada tabel sebagai berikut: Kinerja yang Kondisi/ variabel yang Kriteria keberhasilan diharapkan Terampil melaksanakan analisis Nikel secara Gravimetri (P) secara cermat dan benar yang mengacu pada SOP (A) yang dilandasi prinsip indikator spesifik (K) Konsep dasar analisis Nikel secara Gravimetri dikuasai minimal 80% Menunjukkan proses dan hasil kerja Analisis Nikel secara Gravimetri K = Kognitif; P = Psikomotor; A = Afektif diberikan a. Unit kompetensi ini menjelaskan pekerjaan analisis sampel uji secara rutin yang dapat dilakukan oleh personal laboratorium menggunakan metoda Gravimetri dalam melaksanakan prosedur analisis dan membuat kesimpulan hasil analisis harus sesuai dengan instruksi kerja, prosedur K3 dan GLP b. Peralatan yang digunakan adalah peralatan umum laboratorium kimia analitik 3

E. Kompetensi Kompetensi yang akan dicapai dalam modul ini mengacu pada kurikulum SMK sebagai berikut: Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar Materi Pokok Pemelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap 1 2 3 4 5 6 Mengaplikasikan dasar-dasar analisis gravimetri Syarat-syarat umum gravimetri metode pengendapan Langkah-langkah analisis gravimetri Kelarutan dan Ksp Pereaksi organik Kemurnian endapan Media saring Pemanasan endapan Perhitungan stoikiometrik Mendeskripsikan teori dasar : Analisis gravimetri Pengendapan Penyaringan endapan Pencucian endapan Pemanasan endapan Perhitungan stoikiometrik Terampil melaksanakan : Penimbangan dan pelarutan sampel Pengendapan sampel Penyaringan sampel Pencucian endapan Pemanasan endapan Menentukan %Ni 2+ sebagai Ni(HDMG) 2 Kelarutan dan Ksp Pereaksi organik Kemurnian endapan Media saring Pemanasan endapan Perhitungan stoikiometrik Mendeskripsikan teori dasar Analisis gravimetri penentuan %Ni 2+ Dapat membedakan pereaksi pengendap yang baik Mengetahui kesempurnaan pengendapan Dapat memilih media penyaringan yang tepat Dapat memilih Terampil melaksanakan : Penimbangan dan pelarutan sampel Pengendapan sampel Penyaringan sampel Pencucian endapan Pemanasan endapan Menghitung %Ni 2+ Bekerja dengan jujur, teliti dan bertanggungjawab serta peduli terhadap lingkungan sekitarnya 5

Sub. Kompetensi Kriteria Kemampuan Lingkup Belajar Materi Pokok Pemelajaran Pengetahuan Keterampilan Sikap 1 2 3 4 5 6 suhu optimum pemanasan endapan Mengetahui kerangka Perhitungan stoikiometrik 6

F. Cek Kemampuan Lembar ini merupakan lembar kemampuan anda terhadap isi materi yang akan dicapai pada modul. Lembar isian tersebut harus dipandang sebagai alat evaluasi diri, oleh karena itu harus diisi dengan sejujurnya dan apabila sebagian besar pertanyaan sudah anda kuasai, maka anda dapat mengajukan ujian tulis atau praktikum pada guru. Berikan tanda centang ( ) pada tingkat penguasaan sesuai dengan kemampuan anda: No. Aspek yang harus dikuasai Tingkat penguasaan Baik Sedang Kurang 1 Pemahaman anda tentang makna analisa secara gravimetri 2 Pemahaman anda tentang klasifikasi analisis gravimetri 3 Pemahaman anda tentang pereaksi pengendap yang dipergunakan 4 Pemahaman anda tentang jenis endapan yang terbentuk 5 Pemahaman anda tentang pemilihan alat yang sesuai 6 Keterampilan anda pada pelarutan sampel untuk analisis gravimetri 7 Pemahaman anda tentang pemilihan pereaksi-pereaksi yang digunakan 8 Pemahaman anda tentang kondisi optimum pengendapan 9 Pemahaman tentang kesempurnaan pengendapan 10 Pemahaman tentang pemilihan media saring berdasarkan jenis endapan 11 Pemahaman anda tentang teknik pencucian endapan 12 Keterampilan dalam pemanasan endapan 13 Keterampilan anda dalam penentuan %Ni 2+ 14 Keterampilan anda dalam perhitungan hasil analisis 15 Keterampilan anda dalam menafsirkan hasil analisis 16 Keterampilan anda dalam melaporkan hasil analisis secara tertulis 17 Keterampilan anda dalam melaporkan hasil analisis secara lisan Catatan: Baik = Jika anda menguasai > 80% materi Sedang = Jika anda menguasai 60% - 80% materi Kurang = Jika anda menguasai < 60% materi 7

BAB II PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Siswa Tabel berikut merupakan rambu-rambu rencana pembelajaran dengan menggunakan modul ini. Rambu-rambu ini bersifat fleksibel dan dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi sekolah. Kompetensi Sub kompetensi : - Menyiapkan sampel - Melakukan prosedur analisis - Melaporkan hasil pengujian : Melaksanakan analisis dengan metode gravimetri Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar KBM-1 Diskusi tentang: - Konsep dasar Gravimetri - Klasifikasi analisis gravimetri - Teknik pemanasan endapan - Pereaksi pengendap organik KBM-2 Diskusi & Latihan tentang: - Teknik pengerjaan analisis gravimetri metoda pengendapan - Praktikum penetapan %Ni 2+ Perubahan dan alasan Tanda tangan guru B. Kegiatan Belajar a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Kognitif Siswa diharapkan dapat: Mendeskripsikan pengertian analisis gravimetri Mendeskripsikan pereaksi pengendap yang digunakan Mendeskripsikan teknik analisis gravimetri dengan pereaksi organik Menghitung kadar zat yang diukur 8

Sikap Siswa diharapkan dapat: Menerapkan teknik pengukuran analisis gravimetri sesuai SOP Menghitung kadar zat yang diukur dengan tepat dan teliti Keterampilan Siswa diharapkan dapat: Menerapkan prinsip-prinsip analisis gravimetri Melakukan pemilihan pereaksi yang digunakan Memilih media penyaringan yang tepat Menerapkan teknik analisis gravimetri Menghitung kadar zat yang diukur b. Uraian Materi PENETAPAN KADAR Ni SEBAGAI Ni(HDMG) 2 Pengendapan dengan senyawa organik Pengendapan atau tepatnya pemisahan ion yang akan ditetapkan dapat pula dilakukan dengan menggunakan pereaksi organik. Pengendapan ion dengan pereaksi organik mempunyai keuntungan tersendiri yaitu endapan mempunyai massa molekul relatif yang besar sehingga dapat digunakan untuk penentuan secara gravimetri dengan kadar ion yang kecil. Pada umumnya pereaksi organik tidak hanya bereaksi dengan satu macam ion saja tapi dapat bereaksi dan menghasilkan endapan dengan beberapa macam ion. Dengan kata lain pada umumnya pereaksi organik tidak spesifik. Tapi dengan mengatur kondisi saat penegndapan dilakukan, pereaksi organik ini dapat dibuat menjadi spesifik terhadap ion tertentu. Kondisi diatur dengan: a. ph larutan b. menambah pereaksi lain tertentu untuk menutup ion-ion yang lain (masking). Dimethylglioksime atau disingkat H 2 DMG adalah senyawa organik padat berwarna putih, yang sukar larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik pada umumnya seperti alkohol atau aseton. H2DMG Mempunyai rumus bangun : H 3 C CH N OH H 3 C CH Ni(HDMG)2 larut dalam suasana asam, juga larut dalam alkohol > 50%. Garam kompleks ini sukat larut dalam amonia encer atau larutan garam amonia tapi NH 4 OH yang sangat berlebih memperlambat pengendapan. Penambahan HCl 1:1 berfungsi untuk mengasamkan larutan agar ketika ditambahkan larutan H 2 DMG tidak langsung terbentuk endapan Ni(HDMG) 2. Jika pengendapan langsung dalam suasana basa dan dingin akan didapat endapan yang kecil. Pengendapan dilakukan dalam keadaan panas dan asam kemudian dibasakan sedikit demi sedikit sambil diaduk, untuk memperoleh endapan yang berukuran besar sehingga mudah dicuci dan disaring. H 2 DMG berfungsi sebagai pereaksi pengendap. Penambahan H 2 DMG tidak boleh terlalu berlebih karena dapat menyebabkan terbentuknya kristal 9 N OH

H 2 DMG sisa yang tidak larut dalam air dan bercampur dengan endapan induk, akibatnya jumlah endapan yang tersaring lebih banyak dari seharusnya. Penambahan H 2 DMG berlebih juga akan menyebabkan kelarutan Ni(HDMG) 2 akan semakin besar karena adanya alkohol dalam larutan. Persamaan Reaksi yang terjadi adalah : Ni 2+ (aq) + 2H 2 DMG(aq) + 2OH - (aq) Ni(HDMG) 2 (s) + 2H 2 O(l) (endapan merah) Ni(HDMG) 2 (s) Ni(HDMG) 2 (s) Larutan H 2 DMG dalam alkohol dapat menghasilkan endapan merah dengan ion Ni 2+ dalam suasana basa amoniak atau buffer ammonium hidroksidaammonium asetat. Endapan merah ini mempunyai rumus bangun : H O O H 3 C CH N H 3 C CH N Ni N CH CH 3 N CH CH 3 O H NH4OH berfungsi untuk menetralkan dan membasakan larutan karena Ni(HDMG) 2 mengendap sempurna dalam suasana basa. Penambahan NH 4 OH harus tetes demi tetes sambil diaduk dan langsung dari ujung pipet ke dalam larutan, tidak melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar ph larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar. Kelebihan sedikit pereaksi H 2 DMG tidak berpengaruh terhadap endapan, tapi kelebihan yang terlalu banyak dapat menyebabkan terjadinya: a. Membesarnya kelarutan Ni(HDMG)2 karena alkohol dari larutan pereaksi yang membesar dan, b. Menghasilkan endapan H 2 DMG sehingga akan menambah berat endapan Endapan bersama larutannya dibiarkan 1 jam diatas penangas air (digest) agar terbentuk endapan yang besar-besar sehingga pengotor yang teroklusi/terabsorbsi berkurang. Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan 1-2 tetes H 2 DMG atrau larutan NH 4 OH. Endapan telah sempurna jika larutan telah jernih (tidak kuning atau hijau). Jika setelah diteteskan H2DMG terbentuk endapan merah berarti larutan H2DMG harus ditambah lagi. Endapan disaring dengan kaca masir dan dicuci dengan air dingin dan dikeringkan pada suhu 110-120 0 C. Karena endapan Ni(HDMG) 2 merupakan senyawa organik yangt tidak tahan suhu tinggi. Bila dipanaskan pada suhu tinggi struktur dari endapan akan berubah. O 10

Pada penetapan Ni dari paduan logam ditambahkan asam sitrat atau asam tartrat untuk mencegah mengendapnya Fe 3+, Al 3+, dan Cr 3+. yang mungkin ada dalam larutan dari paduan logam tersebut karena terbentuknya ion kompleks. c. Rangkuman Prosedur pengerjaan analisis kuantitatif metode Gravimetri: 1. Penyiapan sampel 2. Penyiapan larutan pereaksi 3. Perlakuan terhadap sampel 4. Proses pengendapan 5. Proses penyaringan dan pencucian 6. Proses pemanasan endapan 7. Perhitungan berdasarkan data analisis 8. Pelaporan hasil praktikum d. Tugas 1. Pelajari pedoman ekperimen dengan teliti 2. Siapkan peralatan dan bahan untuk keperluan eksperimen 3. Jawab semua pertanyaan yang terdapat dalam panduan eksperimen 4. Siapkan semua bahan untuk mempresentasikan hasil eksperimen 5. Buat laporan tertulis tentang eksperimen yang dilakukan e. Tes Formatif 1 Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis gravimetri! 2. Sebutkan syarat-syarat umum dalam gravimetri dengan metode pengendapan! 3. Sebutkan langkah-langkah analisis gravimetri! 4. Tuliskan rumus bangun dari H2DMG! 5. Tuliskan faktor kimia gravimetri nikel sebagai endapan Ni(HDMG) 2! f. Kunci Jawaban Tes Formatif 1 1. Gravimetri adalah analisa kuantitatif yang menggunakan massa (berat) sebagai langkah utama dalam melaksanakan analisanya. 2. Syarat-syarat umum : a. Kelarutan zat yang dibuat endapannya itu harus kecil sehingga zat yang harus dipisahkan mengendap secara kuantitatif b. Endapan harus mudah dipisahkan dengan cara penyaringan c. Komponen yang diinginkan harus dapat diubah menjadi senyawa murni dengan susunan kimia yang tepat. 3. Langkah-langkah analisis gravimetri: a. Penimbangan dan pelarutan sampel b. Pengendapan sampel dengan pereaksi pengendap c. Pemisahan endapan/ penyaringan endapan d. Pencucian endapan e. Pemanasan endapan f. Perhitungan hasil analisa. 4. Rumus bangun H2DMG adalah : H 3 C CH N OH H 3 C CH N OH 11

II. 5. Faktor kimia gravimetri nikel sebagai Ni(HDMG) 2 adalah sbb: (Ar Ni/ Mr Ni(HDMG) 2 ) = (59/289) = 0,2042 g. Lembar Kerja Peralatan : - Neraca analitis - Kaca masir G-4 - Gelas kimia 400 ml - Labu isap - Botol timbang - Kompressor - Batang pengaduk - Oven - Policemen - Eksikator - Tegel putih - Kaki tiga - Kaca arloji - Kassa asbes - Pipet ukur - Penangas air - Botol semprot - Bahan : - Contoh garam nikel - AgNO 3 - HCl 1:1 - HNO 3 - Larutan H2DMG 1% - - NH4OH 7 N - - Aqua DM - Prosedur Kerja : Timbang + 0,3 g contoh garam nikel, bilas ke dalam gelas kimia 400 ml Larutkan dengan sedikit air kemudian tambahkan 5 ml HCl 1:1, encerkan sampai 200 ml kemudian panaskan sampai hampir mendidih Tambahkan sedikit berlebih larutan DMG (30-35 ml) lalu segera tambahkan NH 4 OH 7 N sedikit demi sedikit sambil terus diaduk sampai sedikit berlebih (basa) Biarkan selama 1 jam di atas penangas air, kemudian saring dalam keadaan dingin melalui kaca masir G-4 yang telah diketahui beratnya Cuci endapan dengan air dingin sampai bebas ion klorida dan keringkan pada suhu 110 o C selama 30 menit. Biarkan mendingin dalam eksikator lalu timbang. Lakukan pengerjaan ini beberapa kali (dengan pemanasan selama 15 menit) sampai diperoleh berat yang konstan Hitung % Ni 2+ sebagai endapan Ni(HDMG)2. EVALUASI a. Tes Formatif 2 Jawablah soal di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada penentuan %Ni 2+ secara gravimetri! 2. Mengapa pereaksi pengendap pada penentuan %Ni 2+ tidak boleh melalui dinding gelas kimia dan ditambahkan secara perlahan, sedikit demi sedikit? 3. Bagaimana cara mengetahui kesempurnaan pengendapan Ni 2+? 4. Tuliskan rumus bangun dari Ni(HDMG)2! 12

5. Jika 0,3132 g sampel, setelah diendapkan sebagai Ni(HDMG) 2, kemudian dipanaskan dan ditimbang, diperoleh massa endapan sebanyak 0,3252 g. Berapakah %Ni 2+ dalam sampel? b. Kunci Jawaban Tes Formatif 1. Persamaan reaksi yang terjadi : Ni 2+ (aq) + 2H 2 DMG(aq) + 2OH - (aq) Ni(HDMG) 2 (s) + 2H 2 O(l) (endapan merah) Ni(HDMG) 2 (s) Ni(HDMG) 2 (s) 2. Pereaksi pengendap pada penentuan %Ni 2+ tidak boleh melalui dinding gelas kimia untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG) 2 melalui dinding gelas kimia. Selain itu juga agar ph larutan berubah secara perlahan sehingga pembentukan endapan berlangsung secara perlahan pula dan dihasilkan endapan yang besar-besar. 3. Kesempurnaan endapan diuji dengan menambahkan 1-2 tetes H 2 DMG atau larutan NH 4 OH. Endapan telah sempurna jika larutan telah jernih (tidak kuning atau hijau). Jika setelah diteteskan H 2 DMG terbentuk endapan merah berarti larutan H2DMG harus ditambah lagi. 4. Rumus bangun dari Ni(HDMG) 2 (s) adalah sbb : O H O H 3 C CH N H 3 C CH N Ni N CH CH 3 N CH CH 3 O H 5. Perhitungan: Berat Ni 2+ = ( Ar Ni/ Mr Ni(HDMG) 2 ) x berat endapan Berat Ni 2+ = ( 59/ 289 ) x berat endapan Berat Ni 2+ = ( 59/ 289 ) x 0,3252 g % Ni 2+ = (Berat Ni 2+ / Berat contoh) x 100% % Ni 2+ = (0,0664 g/ 0,3132 g) x 100% % Ni 2+ = 21,20 % O 13

III. PENUTUP Sertifikat kompetensi melaksanakan analisis kuantitatif secara titrasi Iodimetri dan Iodometri, akan diberikan kepada peserta didik setelah semua komponen evaluasi dilaksanakan dan mencapai kriteria yang ditetapkan. Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai kriteria yang ditetapkan wajib melaksanakan remidial. Komponen yang dimuat dalam sertifikat meliputi aspek sikap (efektif), pengetahuan (Kognitif) serta keterampilan (skill) yang didapat peserta didik selama mengikuti pelajaran. Sertifikat ini digunakan sebagai bukti untuk melanjutkan pada tingkat kompetensi dan modul berikutnya. DAFTAR PUSTAKA Vogel, Arthur I. Inorganic Quantitative Analysis. Tim Teaching Kimia Analitik.Job sheet Kimia Analitik, dengan no. dokumen JS.KA.ANA.U.010.A.2.04.SMK Negeri 13 Bandung. Tim Kimia Analitik.(2000). Dasar-dasar Kimia Analitik. Jurusan Pendidikan Kimia. Universitas Pendidikan Indonesia 14