BAB I PENDAHULUAN. Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an

dokumen-dokumen yang mirip
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukannya. Investor hanya dapat memperkirakan hasil dan

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

RANGKUMAN MATERI KULIAH TEORI PORTOFOLIO DAN ANALISIS INVESTASI BAB 9: RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

Daftar lsi BAB 2 MEMPERSIAPKAN DATA... 15

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Model penetapan harga asset Capital Assets Pricing Model, biasa disebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semuannya tidak dapat dipenuhi jika hanya mengandalkan gaji take home pay.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

PENDAHULUAN. penempatan dana pada aset produktif dengan harapan akan mendapatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua hal, yaitu risiko dan return. Dalam melakukan investasi khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. analisis investasi sering menghadapi masalah yaitu tentang penaksiran risiko yang

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

Judul : Kinerja Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Perusahaan Sektor Basic Industry and Chemicals

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(Studi Kasus Penggunaan M odel Indeks Tunggal Pada Saham - Saham Indeks LQ -45 Periode Febuari Januari 2008)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan manusia di masa yang akan datang dapat terjamin.

M.Andryzal Fajar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga jaga dengan mencadangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PORTOFOLIO OPTIMAL. Capital assets pricing model dipelopori oleh Treynor, Sharpe, Lintner

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

DAFTAR ISI. ABSTRAK.. i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu (Hartono, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan di kehidupan nyata yang dapat diselesaikan dengan pendekatan

LANDASAN TEORI. atau keuntungan atas uang tersebut (Ahmad, 1996:3). Investasi pada hakikatnya

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar ini, investasi memiliki risiko dan return yang berbeda. Risiko dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dana tersebut. Umumnya investasi dikategorikan dua jenis yaitu:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ke dalam surat

Analisis Tingkat Pengembalian Dan Risiko Pembentukan. Perusahaan Sektor Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN. Dua parameter penting yang selalu menjadi fokus perhatian dalam kegiatan

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

MATERI 5 PEMILIHAN PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berinvestasi banyak cara yang dipilih oleh para investor, pasar

AKTIVA TUNGGAL. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

Return Portofolio. Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini menunjukkan kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

III. METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study ini menganalisis portofolio ke tiga aset yaitu saham, emas, dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. berupa capital gain. Menurut Indriyo Gitosudarmo dan Basri (2002: 133),

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai media yang sangat efektif untuk dapat menyalurkan

Portofolio yang Efisien dan Optimal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menerima simpanan (deposit) dari masyarakat, kemudian simpanan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan konsumsi sekarang untuk

Bab 3 Risiko dan Hasil pada Aset

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Muhammad Fauzan Arif, 2014 Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Return Ekspektasian Portofolio Saham

BAB I PENDAHULUAN. dengan kapitalisasi pasar cukup besar. Pasar modal memiliki peran besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. melalui perusahaan investasi. Terdapat beberapa alasan seseorang me

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

BAB I PENDAHULUAN. semakin bervariasi akan semakin meningkat. Para pemilik atau investor dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public

BAB I PENDAHULUAN. resiko portofolio yang tidak dapat divariasikan, semakin tinggi pula laba yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

Model-model Keseimbangan

Konsep-konsep dasar dalam pembentukan portofolio optimal Perbedaan tentang aset berisiko dan aset bebas risiko. Perbedaan preferensi investor dalam

KONSEP PENTING DALAM INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan bagaimana mengalokasikan penanaman modal agar dapat. Markowitz (Sukarno,2007), mengemukakan analisis mean variance

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... I DAFTAR ISI... IV DAFTAR GAMBAR... VI DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR LAMPIRAN... X

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

RETURN DAN RISIKO AKTIVA TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

PORTOFOLIO. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu tonggak penting dalam perekonomian

MATERI 4 RETURN YANG DIHARAPKAN DAN RISIKO PORTFOLIO. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM OPTIMAL MENGGUNAKAN SINGLE INDEX MODEL

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan. pembahasan pada bagian sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian, hasil analisis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

TEORI PORTOFOLIO. Oleh Lukman, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. masukan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu. Dengan adanya aktiva

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an menunjukkan bahwa secara umum risiko sekuritas dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio, dengan syarat bahwa return dari masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna. Dengan konsep penurunan risiko yang disebabkan oleh diversifikasi (penyebaran sekuritas) dan korelasi yang negatif antar return sekuritas tersebut, maka investor dapat membentuk suatu portofolio yang dapat memberikan return yang optimal dengan risiko yang lebih rendah daripada risiko sekuritas tunggal. Secara logis, tujuan pembentukan portofolio optimal adalah untuk menurunkan risiko yang tinggi dari sekuritas dengan return ekspektasian yang tinggi. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang memiliki risiko dan return ekspektasian yang tinggi karena memiliki harga yang fluktuatif. Oleh karena itu, pembentukan portofolio optimal akan tepat jika menggunakan sekuritas berupa saham. Portofolio saham dapat dibentuk dengan menggunakan penjualan pendek (short sell) dan tanpa penjualan pendek. Menurut Sihombing (2008), penjualan pendek berlawanan dengan strategi yang umumnya dilakukan oleh investor, yaitu memperoleh keuntungan dari kenaikan harga sekuritas. Menurut Mishkin (2008), penjualan pendek

dapat mengakibatkan kerugian besar yang melebihi investasi awal investor tersebut jika harga saham naik dengan cepat daripada harga ketika penjualan pendek dilakukan. Bahkan, kerugian tersebut dapat menjadi tidak terhingga jika harga saham naik dengan sangat tinggi. Oleh karena itu, investor disarankan untuk membentuk portofolio optimal tanpa penjualan pendek. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membentuk portofolio optimal adalah model Markowitz. Menurut Jones (2004), model Markowitz tidak menentukan satu portofolio optimal secara spesifik, namun hanya membentuk suatu set portofolio yang efisien, sehingga semua portofolio efisien merupakan portofolio optimal. Portofolio optimal dipilih secara spesifik investor berdasarkan preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Portofolio optimal yang tidak tergantung pada preferensi investor dapat diperoleh dengan menggunakan aset bebas risiko. Di Indonesia, salah satu aset yang bebas risiko adalah Sertifikat Bank Indonesia. Menurut Markowitz (1959), input yang digunakan dalam proses pemilihan portofolio (portfolio selection) adalah return ekspektasian aset individual, deviasi standar aset individual, dan kovarian return antar aset. Menurut Hartono (2013), varian dan kovarian dapat dihitung dengan menggunakan rumus varian dan kovarian serta dapat disajikan dalam bentuk matriks varian-kovarian, sedangkan return ekspektasian dapat dihitung dengan menggunakan alternatif metode return ekspektasian. Best dan Grauer (1991) menemukan bahwa proporsi, return ekspektasian, dan varian dari portofolio-portofolio efisien mean-variance sensitif terhadap perubahan return ekspektasian dari aset individual. Hal ini menunjukkan bahwa return ekspektasian aset

individual dapat mempengaruhi proporsi, return ekspektasian, dan varian dari portofolio, sehingga pemilihan alternatif metode return eskpektasian yang digunakan dalam pembentukan suatu portofolio dapat mempengaruhi proporsi, return ekspektasian, dan varian dari portofolio tersebut. Menurut Hartono (2013), alternatif metode return ekspektasian terdiri atas nilai ekspektasian masa depan, nilai-nilai return historis, dan model return ekspektasian. Nilai-nilai return historis terdiri dari metode rata-rata, metode trend, dan metode jalan acak (random walk). Model return ekspektasian yang tersedia, populer, dan banyak digunakan adalah model indeks tunggal dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Metode nilai-nilai return historis yang paling banyak digunakan di praktik adalah metode rata-rata, baik rata-rata aritmatik maupun rata-rata geometrik. Selain itu, jika distribusi data return tidak memiliki pola tertentu atau bersifat acak, maka metode ratarata atau metode jalan acak akan menghasilkan return ekspektasian secara lebih tepat. Dalam mengestimasi return ekspektasian saham, nilai ekspektasian masa depan dan metode trend tidak dapat digunakan dalam penelitian ini karena beberapa pertimbangan sebagai berikut. Menurut Hartono (2013), nilai ekspektasian masa depan menggunakan distribusi probabilitas hasil masa depan (outcome) yang diestimasi secara subyektif, sehingga probabilitas hasil masa depan tersebut tidak dapat digeneralisasikan terhadap semua investor. Seorang investor bisa saja menentukan probabilitas hasil masa depan yang berbeda dengan investor lainnya karena perbedaan pengetahuan, informasi, kemampuan analisis, dan lain-lain. Metode trend juga dapat bersifat subyektif karena ditentukan oleh kemiripan dengan jenis-jenis trend yang ada. Suatu trend garis lurus

dapat dilihat sebagai trend yang berbeda (misalnya trend parabola) oleh investor yang berbeda. Selain itu, metode trend kurang tepat untuk digunakan terhadap distribusi data return realisasian yang tidak memiliki pola atau acak (Hartono [2013]). Oleh karena itu, nilai ekspektasian masa depan dan metode trend tidak digunakan untuk mengestimasi return ekspektasian saham dalam penelitian ini. Perhitungan return ekspektasian aset individual dengan alternatif metode return ekspektasian memerlukan data harga saham dan pasar untuk menentukan return realisasian saham dan pasar. Periode data harga saham dan pasar dapat secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Namun demikian, tidak terdapat teori mengenai periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. Hasil penelitian Fletcher (1997) dan Lesmana (2011) menunjukkan bahwa penggunaan metode estimasi return ekspektasian yang berbeda akan menghasilkan portofolio-portofolio dengan kinerja yang berbeda. Selain itu, hasil penelitian Siahaan (2005) menunjukkan bahwa penggunaan periode data yang berbeda akan menghasilkan portofolio-portofolio dengan return, risiko, dan komposisi yang berbeda. Oleh karena itu, penulis ingin membuktikan metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal selama periode penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis melakukan penelitian ini dengan tema: ANALISIS METODE RETURN EKSPEKTASIAN DAN PERIODE DATA DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Kasus: Bursa Efek Indonesia).

1.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini akan menghasilkan portofolio-portofolio saham optimal dengan menggunakan metode ratarata aritmatik, metode rata-rata geometrik, metode jalan acak, CAPM, dan model indeks tunggal serta periode data secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Selain itu, penelitian ini juga akan membuktikan metode return ekspektasian, periode data, serta kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. Rumusan permasalahan penelitian ini dapat dijelaskan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut. - Metode return ekspektasian manakah yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal? - Periode data manakah yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal? - Kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data manakah yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. - Untuk membuktikan metode return ekspektasian yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal.

- Untuk membuktikan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. - Untuk membuktikan kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. 1.4. Motivasi Penelitian Analisis metode return ekspektasian dan periode data dalam pembentukan portofolio optimal ini sangat penting untuk dilakukan karena penelitian tentang metode return ekspektasian dan periode data masih belum banyak dilakukan di Indonesia. 1.5. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut. a. Bagi investor saham dan akademisi, untuk menentukan metode return ekspektasian, periode data, serta kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan dalam membentuk portofolio optimal. b. Bagi manajer investasi dan sekuritas, untuk menentukan metode return ekspektasian, periode data, serta kombinasi dari metode return ekspektasian

dan periode data yang paling tepat digunakan dalam membentuk reksadana yang optimal. c. Bagi peneliti sebelumnya, sebagai hasil pengembangan terhadap alternatif metode return ekspektasian dan periode data serta pendekatan portofolio optimal yang digunakan dalam penelitiannya. d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dikembangkan untuk alternatif metode return ekspektasian dan periode data serta metode pembentukan portofolio optimal lainnya. 1.6. Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dalam tujuh bab, yaitu bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab latar belakang kontekstual penelitian, bab rancangan penelitian, bab pemaparan temuan, bab ringkasan dan pembahasan, serta bab kesimpulan dan saran. Sebagai gambaran yang menyeluruh dan untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka sistematika penulisan penelitian ini diuraikan sebagai berikut. a. Bab I, yaitu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. b. Bab II, yaitu tinjauan pustaka yang berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran teoritis.

c. Bab III, yaitu latar belakang kontekstual penelitian yang berisi tentang visi, misi, core values, core competencies, profil, dan struktur organisasi Bursa Efek Indonesia, serta latar belakang pemilihan studi kasus Bursa Efek Indonesia. d. Bab IV, yaitu rancangan penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, periode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, pengukuran variabel dan definisi operasional, teknik analisis data, serta pengujian data. e. Bab V, yaitu pemaparan temuan yang berisi tentang pemaparan hasil pembentukan portofolio optimal dan hasil pengujian data. f. Bab VI, yaitu ringkasan dan pembahasan yang berisi tentang ringkasan mengenai latar belakang, cara, dan hasil penelitian, serta pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. g. Bab VII, yaitu kesimpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran mengenai hasil penelitian. Selain itu, di bagian akhir penelitian ini juga disertakan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.