BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep risiko portofolio dari Harry M. Markowitz pada tahun 1950-an menunjukkan bahwa secara umum risiko sekuritas dapat dikurangi dengan menggabungkan beberapa sekuritas tunggal ke dalam bentuk portofolio, dengan syarat bahwa return dari masing-masing sekuritas tidak berkorelasi secara positif dan sempurna. Dengan konsep penurunan risiko yang disebabkan oleh diversifikasi (penyebaran sekuritas) dan korelasi yang negatif antar return sekuritas tersebut, maka investor dapat membentuk suatu portofolio yang dapat memberikan return yang optimal dengan risiko yang lebih rendah daripada risiko sekuritas tunggal. Secara logis, tujuan pembentukan portofolio optimal adalah untuk menurunkan risiko yang tinggi dari sekuritas dengan return ekspektasian yang tinggi. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang memiliki risiko dan return ekspektasian yang tinggi karena memiliki harga yang fluktuatif. Oleh karena itu, pembentukan portofolio optimal akan tepat jika menggunakan sekuritas berupa saham. Portofolio saham dapat dibentuk dengan menggunakan penjualan pendek (short sell) dan tanpa penjualan pendek. Menurut Sihombing (2008), penjualan pendek berlawanan dengan strategi yang umumnya dilakukan oleh investor, yaitu memperoleh keuntungan dari kenaikan harga sekuritas. Menurut Mishkin (2008), penjualan pendek
dapat mengakibatkan kerugian besar yang melebihi investasi awal investor tersebut jika harga saham naik dengan cepat daripada harga ketika penjualan pendek dilakukan. Bahkan, kerugian tersebut dapat menjadi tidak terhingga jika harga saham naik dengan sangat tinggi. Oleh karena itu, investor disarankan untuk membentuk portofolio optimal tanpa penjualan pendek. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membentuk portofolio optimal adalah model Markowitz. Menurut Jones (2004), model Markowitz tidak menentukan satu portofolio optimal secara spesifik, namun hanya membentuk suatu set portofolio yang efisien, sehingga semua portofolio efisien merupakan portofolio optimal. Portofolio optimal dipilih secara spesifik investor berdasarkan preferensi investor terhadap return yang diharapkan dan risiko. Portofolio optimal yang tidak tergantung pada preferensi investor dapat diperoleh dengan menggunakan aset bebas risiko. Di Indonesia, salah satu aset yang bebas risiko adalah Sertifikat Bank Indonesia. Menurut Markowitz (1959), input yang digunakan dalam proses pemilihan portofolio (portfolio selection) adalah return ekspektasian aset individual, deviasi standar aset individual, dan kovarian return antar aset. Menurut Hartono (2013), varian dan kovarian dapat dihitung dengan menggunakan rumus varian dan kovarian serta dapat disajikan dalam bentuk matriks varian-kovarian, sedangkan return ekspektasian dapat dihitung dengan menggunakan alternatif metode return ekspektasian. Best dan Grauer (1991) menemukan bahwa proporsi, return ekspektasian, dan varian dari portofolio-portofolio efisien mean-variance sensitif terhadap perubahan return ekspektasian dari aset individual. Hal ini menunjukkan bahwa return ekspektasian aset
individual dapat mempengaruhi proporsi, return ekspektasian, dan varian dari portofolio, sehingga pemilihan alternatif metode return eskpektasian yang digunakan dalam pembentukan suatu portofolio dapat mempengaruhi proporsi, return ekspektasian, dan varian dari portofolio tersebut. Menurut Hartono (2013), alternatif metode return ekspektasian terdiri atas nilai ekspektasian masa depan, nilai-nilai return historis, dan model return ekspektasian. Nilai-nilai return historis terdiri dari metode rata-rata, metode trend, dan metode jalan acak (random walk). Model return ekspektasian yang tersedia, populer, dan banyak digunakan adalah model indeks tunggal dan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Metode nilai-nilai return historis yang paling banyak digunakan di praktik adalah metode rata-rata, baik rata-rata aritmatik maupun rata-rata geometrik. Selain itu, jika distribusi data return tidak memiliki pola tertentu atau bersifat acak, maka metode ratarata atau metode jalan acak akan menghasilkan return ekspektasian secara lebih tepat. Dalam mengestimasi return ekspektasian saham, nilai ekspektasian masa depan dan metode trend tidak dapat digunakan dalam penelitian ini karena beberapa pertimbangan sebagai berikut. Menurut Hartono (2013), nilai ekspektasian masa depan menggunakan distribusi probabilitas hasil masa depan (outcome) yang diestimasi secara subyektif, sehingga probabilitas hasil masa depan tersebut tidak dapat digeneralisasikan terhadap semua investor. Seorang investor bisa saja menentukan probabilitas hasil masa depan yang berbeda dengan investor lainnya karena perbedaan pengetahuan, informasi, kemampuan analisis, dan lain-lain. Metode trend juga dapat bersifat subyektif karena ditentukan oleh kemiripan dengan jenis-jenis trend yang ada. Suatu trend garis lurus
dapat dilihat sebagai trend yang berbeda (misalnya trend parabola) oleh investor yang berbeda. Selain itu, metode trend kurang tepat untuk digunakan terhadap distribusi data return realisasian yang tidak memiliki pola atau acak (Hartono [2013]). Oleh karena itu, nilai ekspektasian masa depan dan metode trend tidak digunakan untuk mengestimasi return ekspektasian saham dalam penelitian ini. Perhitungan return ekspektasian aset individual dengan alternatif metode return ekspektasian memerlukan data harga saham dan pasar untuk menentukan return realisasian saham dan pasar. Periode data harga saham dan pasar dapat secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Namun demikian, tidak terdapat teori mengenai periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. Hasil penelitian Fletcher (1997) dan Lesmana (2011) menunjukkan bahwa penggunaan metode estimasi return ekspektasian yang berbeda akan menghasilkan portofolio-portofolio dengan kinerja yang berbeda. Selain itu, hasil penelitian Siahaan (2005) menunjukkan bahwa penggunaan periode data yang berbeda akan menghasilkan portofolio-portofolio dengan return, risiko, dan komposisi yang berbeda. Oleh karena itu, penulis ingin membuktikan metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal selama periode penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis melakukan penelitian ini dengan tema: ANALISIS METODE RETURN EKSPEKTASIAN DAN PERIODE DATA DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Kasus: Bursa Efek Indonesia).
1.2. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini akan menghasilkan portofolio-portofolio saham optimal dengan menggunakan metode ratarata aritmatik, metode rata-rata geometrik, metode jalan acak, CAPM, dan model indeks tunggal serta periode data secara harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Selain itu, penelitian ini juga akan membuktikan metode return ekspektasian, periode data, serta kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. Rumusan permasalahan penelitian ini dapat dijelaskan dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut. - Metode return ekspektasian manakah yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal? - Periode data manakah yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal? - Kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data manakah yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. - Untuk membuktikan metode return ekspektasian yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal.
- Untuk membuktikan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. - Untuk membuktikan kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan untuk membentuk portofolio optimal. 1.4. Motivasi Penelitian Analisis metode return ekspektasian dan periode data dalam pembentukan portofolio optimal ini sangat penting untuk dilakukan karena penelitian tentang metode return ekspektasian dan periode data masih belum banyak dilakukan di Indonesia. 1.5. Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini, yaitu sebagai berikut. a. Bagi investor saham dan akademisi, untuk menentukan metode return ekspektasian, periode data, serta kombinasi dari metode return ekspektasian dan periode data yang paling tepat digunakan dalam membentuk portofolio optimal. b. Bagi manajer investasi dan sekuritas, untuk menentukan metode return ekspektasian, periode data, serta kombinasi dari metode return ekspektasian
dan periode data yang paling tepat digunakan dalam membentuk reksadana yang optimal. c. Bagi peneliti sebelumnya, sebagai hasil pengembangan terhadap alternatif metode return ekspektasian dan periode data serta pendekatan portofolio optimal yang digunakan dalam penelitiannya. d. Bagi peneliti selanjutnya, dapat dikembangkan untuk alternatif metode return ekspektasian dan periode data serta metode pembentukan portofolio optimal lainnya. 1.6. Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun dalam tujuh bab, yaitu bab pendahuluan, bab tinjauan pustaka, bab latar belakang kontekstual penelitian, bab rancangan penelitian, bab pemaparan temuan, bab ringkasan dan pembahasan, serta bab kesimpulan dan saran. Sebagai gambaran yang menyeluruh dan untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian ini, maka sistematika penulisan penelitian ini diuraikan sebagai berikut. a. Bab I, yaitu pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, motivasi penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. b. Bab II, yaitu tinjauan pustaka yang berisi tentang landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran teoritis.
c. Bab III, yaitu latar belakang kontekstual penelitian yang berisi tentang visi, misi, core values, core competencies, profil, dan struktur organisasi Bursa Efek Indonesia, serta latar belakang pemilihan studi kasus Bursa Efek Indonesia. d. Bab IV, yaitu rancangan penelitian yang berisi tentang jenis penelitian, periode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, pengukuran variabel dan definisi operasional, teknik analisis data, serta pengujian data. e. Bab V, yaitu pemaparan temuan yang berisi tentang pemaparan hasil pembentukan portofolio optimal dan hasil pengujian data. f. Bab VI, yaitu ringkasan dan pembahasan yang berisi tentang ringkasan mengenai latar belakang, cara, dan hasil penelitian, serta pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. g. Bab VII, yaitu kesimpulan dan saran yang berisi tentang kesimpulan, diskusi, keterbatasan, dan saran mengenai hasil penelitian. Selain itu, di bagian akhir penelitian ini juga disertakan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.