Akuntansi Biaya Modul ke: Job Order Costing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ellis Venissa, MBA. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id
Kemampuan yang diharapkan Mampu melakukan akumulasi biaya berdasarkan pesanan Mampu membuat jurnal dan kartu biaya pesanan serta dokumennya. Menjelaskan berbagai variasi kalkulasi biaya pesanan.
JOB ORDER COST SYSTEM Yaitu metode pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. 1. Jenis produk yang dihasilkan Job order costing Heterogen Process costing Homogen 2. Kegiatan produksi 3. Dasar pembebanan harga pokok produk 4. Saat penentuan harga pokok produk 5. Penghitungan harga pokok per unit produk 6. Contoh perusahaan Terputus-putus Per produk yang dipesan Saat produk selesai dikerjakan Total cost pesanan dibagi dengan unit yang dipesan Percetakan, karoseri, konstruksi, dll Kontinue Setiap periode tertentu (1 bulan) Akhir periode tt Harga pokok produk selesai akhir periode dibagi unit produk selesai pada akhir periode Perusahaan tambang, farmasi, makanan,dll
Karakteristik Sistem Harga Pokok Pesanan 1. Kegiatan produksi dilakukan atas dasar pesanan sehingga : a. Bentuk barang atau produk tergantung pemesan b. Produksi terputus-putus, tergantung ada tidaknya pesanan yang diterima 2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan sehingga perhitungan : a. Total biaya produksi dihitung pada saat pesanan selesai b. Biaya per unit adalah dengan membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan. 3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat kartu biaya produksi ( job order cost sheet ) yang berfungsi sebagai buku pembantu biaya yang memuat : a. informasi umum seperti nama pemesan, jumlah dipesan, tanggal pesanan, dsb. b. Informasi biaya seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik 4. Setelah pesanan selesai dikerjakan biasanya produk selesai langsung diserahkan.
Urutan Pembebanan dalam Job Order Costing Bebankan direct material cost dan direct labor cost kepada setiap pesanan pada saat pesanan selesai dikerjakan.
Urutan Pembebanan dalam Job Order Costing Bebankan factory overhead cost kepada setiap pesanan berdasarkan tarif yang ditetapkan di muka (predetermined rate)
Job cost sheet Dalam job order costing masing-masing pesanan dibuatkan satu kartu pesanan yang dinamakan dengan Job order cost sheet.
Materials Requisition Form (Bon Permintaan Bahan) PearCo Materials Requisition Form Requisition No. X7-6890 Job No. A - 143 Department B3 Date 3-4-20A Description Quantity Unit Cost Total Cost 2 x 4, 12 feet 12 $ 3,00 $ 36,00 1 x 6, 12 feet 20 4,00 80,00 $ 116,00 Authorized Signature
Employee Time Ticket PearCo Employee Time Ticket Time Ticket No. 36 Date 3/5/20A Employee I. M. Skilled Station 42 Starting Ending Hours Hourly Time Time Completed Rate Amount Job No. 0800 1600 8,00 $ 11,00 $ 88,00 A-143 Totals 8,00 $ 11,00 $ 88,00 A-143 Supervisor C. M. Workman
Job Cost Sheet Recording Materials and Labor
Job Cost Sheet Recording Overhead
Bahan yang diolah dalam proses produksi dipisah menjadi: Bahan baku (DM) yaitu bahan yang secara fisik dapat diidentifikasikan dengan produk yang dihasilkan. Bahan penolong merupakan bahan pelengkap dalam pengolahan produk, yang secara fisik tidak dapat diidentifikasikan dengan produk yang dihasilkan. Biaya tenaga kerja bagian produksi dipisah menjadi : BKL (DLC) yaitu tenaga kerja yang secara langsung mengolah bahan baku menjadi produk selesai BTKL (IDLC) merupakan tenaga kerja yang secara tidak langsung menangani proses produksi, contoh mandor pengawas produksi.
Biaya overhead pabrik (FOH), dibebankan pada produk berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka, hal tersebut karena ada sebagian biaya yang bersifat tetap, yang frekuensi terjadinya tidak merata setiap periode dan sebagian ada yang jumlahnya baru diketahui pada saat-saat tertentu.
Terima Kasih Ellis Venissa, MBA.