BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 PERANCANGAN BALANCED SCORECARD. dilakukan adalah dengan membuat kerangka pemikiran dari Balanced Scorecard terlebih

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan yang sangat signifikan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. perhitungan dan analisa yang telah dilakukan, sehubungan dengan hasil yang didapat

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penilaian kinerja yang telah diterapkan

ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V RENCANA AKSI. dalam dunia nyata, perlu disiapkan timeline penerapan kegiatan dan ukuran kinerja. tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup.

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

BAB V ANALISA DATA. Perspektif keuangan memiliki bobot criteria sebesar 25,2%

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kerangka, Konstruksi, dan Variabel Penelitian. Menurut Carter dan Usry (2006:198) menyatakan bahwa pengertian biaya

2.1. Visi dan Misi...11

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan dengan perusahaan. Tujuan

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TUGAS KELOMPOK ANALISIS KINERJA PT WOTRACO BALI RAYA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BEST DENKI SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Asuransi Allianz Life

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. ANUGERAH TEKINDO SASINAAP. MULIA Jl. Argo Kelud 12 Ponggok - BLITAR Jawa Timur.

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB 3 METODE PENELITIAN

Prosiding Teknik Industri ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERSIAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKURAN KINERJA PADA PENGELOLAAN USAHA KECIL (Studi Kasus: PP. Kecap Maja Menjangan, Majalengka)

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB II KAJIAN LITERATUR

Lampiran 1: Pertanyaan Quesioner Kepuasan Karyawan (untuk pengujian) Tanggapan Kepuasan Karyawan Daftar Pertanyaan

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB IV ANALISIS DATA. Sejak satu hingga 2 dekade terakhir, pengukuran kinerja tidak lagi dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penyajian Laporan Laba Rugi PT. Agronesia Divisi Saripetojo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya menerapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kerjasama operasional antara PT. Tetra Perdana dan PT. Megamas Arwana Service

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kinerja Dan Pengukuran Kinerja. seperti koreksi akan kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang

ANALISIS DAN USULAN STANDAR KINERJA PT. PUTRA TUNAS MEGAH DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan terus menerus, yang

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

STUDI KELAYAKAN BISNIS PERTEMUAN KETUJUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Farah Esa B

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

I. PENDAHULUAN. pangsa pasar dan memenangkan persaingan. lingkungan bisnis yang kompleks dalam rangka mewujudkan visi perusahaan.

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya peningkatan kemampuan daya saing perusahaan.

BAB. I PENDAHULUAN. Rasio Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan oleh PT. XYZ Pada PT. XYZ belum jelas antara visi dan misinya, dimana visi dari PT. XYZ adalah Quality and Cleanliness are Our Main Priority Menciptakan produk yang berkualitas, dan kebersihan produk adalah menjadi prioritas utama dari PT. XYZ dan dapat mengirimkan barang-barang tepat waktu sebaik kualitas yang dimiliki pada produk kami. Adapun Misi dari PT. XYZ adalah sebagai berikut: Meningkatkan strategi pemasaran untuk menjangkau pembeli seluas-luasnya di dunia, Meningkatkan kualitas dan layanan pada konsumen, Efisiensi dan efektivitas karyawan. Saat ini visi yang dibuat secara tertulis oleh perusahaan lebih menyerupai misi perusahaan, berdasarkan definisi visi, harapan perusahaan, keinginan serta kondisi yang terjadi di perusahaan maka visi yang tepat adalah menjadi perusahaan pengekspor hasil bumi terdepan di Indonesia dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan nasional.. Sedangkan misi atau objektif yang dibuat oleh perusahaan lebih mendekati dengan strategi perusahaan sehingga diusulkan misi yang dibuat perusahaan adalah Menciptakan produk yang berkualitas, memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen dan memaksimalkan 145

keuntungan bagi perusahaan, Hal ini sesuai dengan pernyataan perusahaan dalam visinya serta core value yang dilakukan dalam aktivitas perusahaannya. Visi dan misi perusahaan yang diusulkan ini merupakan penerjemahan atas maksud dari visi dan misi perusahaan sesungguhnya diungkapkan dengan kalimat yang kurang tepat. 2. Dari analisis yang dilakukan, penelitian ini menghasilkan Strategy maps yang berguna sebagai visualisasi representatif dari visi, misi, dan strategi yang ditetapkan, kemudian sistem manajemen yang sesuai dengan pendekatan Balanced Scorecard yang memiliki 4 perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Dan terakhir, langkah selanjutnya dari Balanced Scorecard yaitu perincian mengenai tujuan dan ukuran yang dimuat pada Key Performance Indicators perusahaan. a. Dalam melakukan pengukuran kinerja perusahaan, PT XYZ masih menerapkan sistem pengukuran yang didominasi oleh aspek keuangan dan proses produksi. Alat ukur yang digunakan adalah laporan keuangan (Anual Report). Indikator yang dijadikan tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah jumlah penjualan, hasil penjualan, Cost of Goods Sold atau harga pokok penjualan, Gross Profit as persent to Net Sales, Laba operasional, dan persediaan (inventories) yaitu tingkat keefektifan penyediaan barang. Dengan menggunakan ukuran kinerja keuangan saja PT XYZ dapat terjebak dalam situasi dimana PT XYZ tidak secara cepat dan tepat mengetahui penyebab naik atau turunnya kinerja keuangan. Walaupun dari segi keuangan perusahaan PT 146

XYZ meningkat, tetapi tidak mencakup keseluruhan aspek yang ada dalam rancangan Balanced Scorecard. Dimana rancangan ini secara integratif akan dapat mengetahui lebih dulu penyebab dari turun atau naiknya pencapaian kinerja. Dengan demikian PT XYZ dapat mengantisipasi penurunan pencapaian kinerja dengan mengambil langkah manajemen yang sifatnya preventif. b. Peta strategi memungkinkan suatu perusahaan untuk mendeskripsikan dengan bahasa yang jelas dan sederhana tentang tujuan dan sasaran serta tolak ukur yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. selain itu, peta strategi dapat digunakan untuk menampilkan hubungan kausalitas antar satu sasaran strategis dengan sasaran strategis lainnya dan antara tolak ukur dengan tolak ukur lainnya. Setelah menentukan sasaran strategis maka dapat merumuskan dan menggambarkan peta strategis yang relevan sesuai dengan keadaan PT XYZ berdasarkan konsep Balanced Scorecard dimana sasaran strategis harus memiliki hubungan sebab akibat. Sasaran strategis pada perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran, akan dijadikan peta strategis yang relevan bagi PT XYZ yang mengacu pada visi dan misi perusahaan. Beberapa sasaran strategis PT XYZ yang dirancang dan dirumuskan dalam penelitian ini sebagai alat manajemen strategi berdasarkan konsep Balanced Scorecard dikelompokan sebagai berikut : 1). Perspektif keuangan terdiri dari dua sasaran strategis, yaitu peningkatan pertumbuhan laba, 147

dan peningkatan kinerja keuangan; 2). Perspektif pelanggan terdiri dari tiga sasaran strategis yaitu mendapatkan customer baru, meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan kepercayaan dan kesetiaan pelanggan 3). Perspektif proses bisnis internal memiliki tiga sasaran strategis yaitu tingkat kualitas produk, ketersediaan infrastruktur dan tingkat pelayanan purna jual 4). Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memilki empat sasaran strategis yaitu kepuasan dan retensi karyawan, pelatihan karyawan, penggunaan teknologi dan keterampilan karyawan. c. Lag indicator yang dipilih dari sasaran strategi perusahaan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan bersih, laba kotor, rasio perputaran aktiva tetap, rasio utang, ROA, dan ROE untuk perspektif keuangan. T ingkat kepercayaan customer akan mutu dan layanan produk, dan survey kepuasan pelanggan untuk perspektif pelanggan; Persentase tingkat pertumbuhan pelanggan dan persentase peningkatan jumlah pelanggan ini berhubungan erat dengan mendapatkan customer baru, tujuan ini memiliki ukuran strategis yaitu persentase jumlah customer baru yang diperoleh perusahaan. Tingkat kepuasan customer, tujuan ini memiliki beberapa ukuran yaitu tingkat kepuasan customer atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. tingkat kecepatan respond perusahaan dalam menangani keluhan customer. Rata-rata waktu pengiriman produk ke customer dan jumlah pengiriman produk yang telat ke customer. Kepercayaan dan kesetiaan customer, ukuran strategis untuk pencapaian 148

tujuan ini adalah persentase customer lama yang masih bertahan menggunakan jasa perusahaan. Pada perspektif proses bisnis internal, tingkat kualitas produk, tingkat kualitas produk ini sangat mempengaruhi terhadap kepercayaan customer pada perusahaan. ukuran strategis untuk pencapaian tujuan ini adalah Jumlah produk yang tidak rusak, % Customer yang complain atas produk, % Produk yang rusak & hilang sebelum dikirim ke customer, % Frekuensi pengecekan produk dalam 1 bulan, ketersediaan infrastruktur, infrastruktur yang lengkap yang dapat digunakan dalam pengolahan produk sangat mempengaruhi tingkat kualitas produk sehingga tujuan perusahaan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun indikator kinerja kunci atau ukuran strategis untuk tujuan ini adalah % Mesin potong yang digunakan, % Mesin broken yang digunakan, % Peralatan Laboratorium yang dapat digunakan, % Mesin air yang dapat digunakan dan % Mesin Packing yang dapat digunakan serta % Ketersediaan barang dagang di gudang. Tingkat pelayanan purna jual, juga perlu diperhatikan oleh perusahaan karena ini sangat mempengaruhi kesetiaan customer pada perusahaan. Adapun ukuran strategis pada tujuan ini adalah % Complain customer yang dapat diatasi, % frekuensi pengembalian produk dari customer dalam 1 bulan. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan lag indicators yang dipilih dari sasaran strategi perusahaan adalah kepuasan dan retensi karyawan, agar tercapainya tujuan perusahaan, maka kepuasan karyawan harus diperhatikan karena akan mempengaruhi retensi karyawan tersebut. 149

Adapun ukuran-ukuran strategis nya adalah, tingkat kepuasan karyawan terhadap fasilitas, tingkat kepuasan karyawan atas suasana kerja, tingkat kepuasan karyawan terhadap promosi dan tingkat karyawan yang masih bertahan. Pelatihan karyawan, agar setiap karyawan dapat menjalankan fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing maka diperlukan pelatihan. Adapun ukuran strategis dari tujuan ini adalah jumlah pelatihan karyawan dan % karyawan yang termotivasi setelah mendapatkan pelatihan. Penggunaan teknologi, Adapun ukuran strategis dari tujuan perspektif ini adalah % karyawan yang tanggap atas complain customer dan penghargaan terhadap karyawan. d. Dari rancangan balanced scorecard PT. XYZ dapat dirumuskan Key Performance Indicators (KPI) PT.XYZ, yaitu: tingkat pertumbuhan pendapatan bersih, margin laba kotor, rasio perputaran aktiva tetap, rasio utang, tingkat pengembalian atas aktiva tetap, tingkat pengembalian atas ekuitas, % customer baru, tingkat kepuasan customer atas pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, tingkat kecepatan respond dari perusahaan menangani keluhan customer, rata-rata waktu pengiriman produk ke customer jumlah pengiriman produk yang telat, % customer lama yang mash menggunakan jasa perusahaan, jumlah produk yang tidak rusak, % customer yang complain atas produk, % produk yang rusak & hilang sebelum dikirim ke customer, % frekuensi pengecekan produk dalam 1 bulan, % mesin potong yang digunakan, % mesin broken yang digunakan, % peralatan laboratorium yang dapat digunakan dan % mesin air yang 150

dapat digunakan, % mesin packing yang dapat digunakan, % ketersediaan barang dagang di gudang, % complain customer yang dapat diatas, % frekuensi pengembalian produk dari customer dlm 1 bln, tingkat kepuasan karyawan terhadap fasilitas, tingkat kepuasan karyawan atas suasana kerja, tingkat kepuasan karyawan terhadap promosi, tingkat karyawan yang masih bertahan, jumlah pelatihan karyawan, % karyawan yang termotivasi, % penggunaan komputer dalam memudahkan pekerjaan, % kemudahan dan keandalan dari aplikasi yang digunakan, % karyawan yang tanggap atas complain customer, % karyawan mendapat penghargaan. 5.2. Saran Sesuai dari kesimpulan yang telah dibuat dari penelitian ini maka saran untuk PT. XYZ antara lain : 1. Pada poin kesatu kesimpulan di atas, dalam membentuk suatu sistem manajemen, perusahaan sebaiknya menggunakan pendekatan Balanced Scorecard, dimana tidak hanya aspek keuangan sebagai indikator kunci kesuksesan dari perusahaan, tetapi dimasukkan juga aspek non-keuangan dimana intangible asset merupakan bagian dari aspek tersebut yang merupakan suatu faktor yang memacu dan penggerak dalam penciptaan Value dari perusahaan. Sehingga dalam kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan memiliki keseimbangan sistem manajemen secara menyeluruh pada perusahaan tersebut. 151

2. Pada poin kedua kesimpulan di atas, setelah dibentuk Strategy maps, Balanced Scorecard, dan Key performance indicators. Dalam implementasi sistem manajemen tersebut harus dilakukan proses penyebaran secara cascade sistem tersebut, sehingga implementasi terjadi secara menyeluruh ke semua level organisasi perusahaan. Agar implementasi terlaksana dengan baik maka dibutuhkan sumber daya, pelatihan, dan waktu sehingga Balanced scorecard dapat dijalankan dengan baik. Hal selanjutnya yang dibutuhkan dalam implementasi Balanced Scorecard adalah Kepemimpinan yang mengarahkan para pekerja dengan pemahaman yang baik tentang sistem manajemen yang akan diimplementasikan dan komunikasi yang baik dalam menyampaikan sistem manajemen tersebut kepada seluruh bagian sehingga memahami apa yang akan diimplementasikan pada perusahaan menjadi salah satu faktor kunci dalam mencapai kesuksesan implementasi dari sistem manajemen ini. 3. Kendala yang yang akan dihadapi yaitu: Dibutuhkan biaya yang cukup besar dalam implementasi sistem ini, Kepahaman top manajer terhadap sistem baru yang akan diimplementasikan yang kurang, Kemampuan komunikasi yang tidak baik dapat menyebabkan pekerja tidak memahami maksud dari sistem yang akan diimplementasikan. Tingkat kesadaran akan visi, misi dan strategi para pekerja yang kurang terhadap perusahaan yang membuat para pekerja tidak acuh dan tertarik terhadap perubahan yang akan dilakukan, dan Budaya defensive dari pekerja perusahaan yang sudah mendarah daging 152

menjadi budaya perusahaan, terhadap adanya suatu reformasi yang menyebabkan terjadinya perubahan. 4. Untuk kesempatan selanjutnya Balanced Scorecard yang dirancang untuk menjadi sistem manajemen stratejik perusahaan, dapat berubah ke bentukbentuk dengan variabel-variabel penyusun perspektif berbeda-beda, dikarenakan perubahan faktor-faktor seperti : Lingkungan bisnis, Sumber daya perusahaan, Budaya perusahaan, perkembangan teknologi, dan Visi, Misi, Strategi yang ingin dicapai oleh perusahaan. Seperti layaknya ban mobil akan berubah-ubah sesuai dengan struktur jalan yang akan dilalui mobil tersebut. 153