Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79
Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80
Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun Gambar Daun Bangun-bangun Gambar Simplisia Daun Bangun-bangun Gambar Serbuk Simplisia Daun Bangun-bangun 81
Lampiran 4. Gambar Mikroskopik Serbuk Simplisia Daun Bangun-bangun 1 2 3 4 5 Keterangan 1. Rambut penutup 2. Stomata tipe diasitik 3. Kristal kalsium oksalat bentuk prisma 4. Pembuluh kayu dengan penebalan xylem bentuk spiral 5. Rambut kelenjar 82
Lampiran 5. Bagan Pembuatan Ekstrak Daun Bangun-bangun Serbuk simplisia daun Bangun-bangun 500 g dimasukkan ke dalam wadah kaca berwarna gelap dimaserasi dengan pelarut n-heksana sebanyak 3,75 L ditutup wadah kemudian didiamkan selama 5 hari dipisahkan maserat dan ampas dicuci kembali ampas dengan pelarut n-heksana sebanyak 1,25 L dipisahkan kembali maserat dan ampas Maserat n-heksan Ekstrak kental n-heksana dipindahkan kedalam bejana tertutup, dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40-50 o C dipekatkan di atas penangas air Ampas dengan cara yang sama dimaserasi kembali dengan pelarut etilasetat Maserat etilasetat dipindahkan kedalam bejana tertutup, dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40-50 o C dipekatkan di atas penangas air Ekstrak kental etilasetat Ampas dengan cara yang sama dimaserasi kembali dengan pelarut etanol Maserat etilasetat dipindahkan kedalam bejana tertutup, dibiarkan ditempat terlindung dari cahaya selama 2 hari, dienap tuangkan atau disaring diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu 40-50 o C dipekatkan di atas penangas air Ampas Ekstrak kental etanol 83
Lampiran 6. Bagan Alur Penelitian Serbuk simplisia (500 g) - Hasil skrining fitokimia simplisia - Penetapan kadar air simplisia - Penetapan kadar sari larut air - Penetapan kadar sari larut etanol - Penetapan kadar abu total simplisia - Penetapan kadar abu tidak dilakukan skrining fitokimia dan karakterisasi simplisia ENDBB EEADBB EEDBB Uji MTT dimaserasi menggunakan dengan metode maserasi bertingkat dengan pelarut n-heksana, etilasetat, dan etanol dilakukan skrining fitokimia Hasil skrining fitokimia ekstrak % Jumlah sel hidup Ekstrak yang berpotensi Uji Flowsitometri Uji Imunositokimia Jumlah sel hidup Jumlah sel yang berwarna coklat sedikit 84
Lampiran 7. Perhitungan Karakteristik Simplisia Daun Bangun-bangun A. Penetapan Kadar Air Volume air (ml ) Kadar air = Berat sampel (g) x 100% 1. Berat sampel : 5, 023 g Volume air : 0,40 ml Kadar air = 0,40 ml 5,023 g x 100% = 7, 96% 2. Berat sampel : 5, 102 g Volume air : 0, 40 ml Kadar air = 0,40 ml 5,102 g x 100% = 7, 84% 3. Berat sampel : 5, 056 g Volume air : 0, 39 ml Kadar air = 0,39 ml 5,056 g x 100% = 7, 71% Kadar air rata-rata = (7,96+7,84+7,71)% 3 B. Penetapan Kadar Sari Larut Air = 7,84% Berat sari air (g) Kadar sari larut air = Berat sampel (g) x 100 20 x100% 1. Berat sari air = 0,3107 g Berat sampel = 5,0890 g Kadar sari larut air = 0,3107 x 100 x100% = 30,53% 5,0890 20 85
2. Berat sari air = 0,3115 g Berat sampel = 5,0673 g Kadar sari larut air = 0,3115 x 100 x100% = 30,73% 5,0673 20 3. Berat sari air = 0,3221 g Berat sampel = 5,0906 g Kadar sari larut air = 0,3221 x 100 x100% = 31,64% 5,0906 20 (30,53 + 30,73 + 31,64)% Kadar sari larut air rata-rata = = 30,97 % 3 C. Penetapan kadar sari larut etanol Berat sari etanol (g) Kadar sari larut etanol = Berat sampel (g) x 100 20 x100% 1. Berat sari etanol = 0, 0568 g Berat sampel = 5, 0107 g Kadar sari larut etanol = 0,0568 x 100 x100% = 5,67% 5,0107 20 2. Berat sari etanol = 0, 0476 g Berat sampel = 5, 0098 g Kadar sari larut etanol = 0,0476 x 100 x100% = 4,75% 5,0098 20 3. Berat sari etanol = 0, 0539 g Berat sampel = 5, 0128 g Kadar sari larut etanol = 0,0539 x 100 x100% = 5,38% 5,0128 20 (5,67 + 4,75 + 5,38)% Kadar sari larut etanol rata-rata = = 5,27% 3 86
D. Penetapan kadar abu total Berat abu (g) Kadar abu total = Berat sampel (g) x 100% 1. Berat sampel : 2,0200 g Berat abu : 0,3112 g Kadar abu total = 0,3112 x 100% = 15,40% 2,0200 2. Berat sampel : 2, 0500 g Berat abu : 0,3009 g Kadar abu total = 0,3009 x 100% = 14,67% 2,0500 3. Berat sampel : 2, 0300 g Berat abu : 0,3100 g Kadar abu total = 0,3100 x 100% = 15,27% 2,0300 (15,40+ 14,67 + 15,27)% Kadar abu total rata-rata = = 15,11% 3 E. Penetapan kadar abu tidak larut asam Berat abu (g) Kadar abu tidak larut asam = Berat sampel (g) x 100% 1. Berat sampel : 2, 0200 g Berat abu : 0,0091 g Kadar abu tidak larut asam = 0,0091 x 100% = 0,45% 2,0200 2. Berat sampel : 2, 0500 g Berat abu : 0,0090 Kadar abu tidak larut asam = 0,0090 x 100% = 0,44% 2,0500 87
3. Berat sampel : 2, 0300 g Berat abu : 0,0094 Kadar abu tidak larut asam = 0,0094 x 100% = 0,46% 2,0300 (0,45 + 0,44+ 0,46)% Kadar abu tidak larut asam rata-rata = = 0,45% 3 88
Lampiran 8. Perhitungan Konsentrasi Larutan Uji Dibuat seri konsentrasi EEADBB, EEDBB, dan ENDBB 200µg/mL, 100µg/mL, 50µg/mL, 25µg/mL, 12,5µg/mL sebagai berikut: Stok ekstrak = 50 mg dilarutkan dalam 1000 µl 50 mg = 50000 µg 50000 µg Konsentrasi larutan induk = = 1000 50µg/µL : 1 µl 1000 ml = 50000 µg/ml Dibuat konsentrasi 200 µg/ml V 1 x C 1 = V 2 x C 2 V 1 x 50000µg/mL = 1500 µl x 200 µg/ml 1500 x 200 V 1 = 50000 = 6 µl +1494 µl MK M199 - Konsentrasi 100 µg/ml = dipipet 750 µl dari larutan dengan konsentrasi 200 µg/ml kemudian ditambahkan dengan 750 µl MK M199. - Konsentrasi 50 µg/ml = dipipet 750 µl dari larutan dengan konsentrasi 100 µg/ml kemudian ditambahkan dengan 750 µl MK M199. - Konsentrasi 25 µg/ml = dipipet 750 µl dari larutan dengan konsentrasi 50 µg/ml kemudian ditambahkan dengan 750 µl MK M199. - Konsentrasi 12,5 µg/ml = dipipet 750 µl dari larutan dengan konsentrasi 25 µg/ml kemudian ditambahkan dengan 750 µl MK M199. 89
Lampiran 9. Perhitungan Pengenceran H 2 O 2 H 2 O 2 30% BM = 34,0147 g/mol BJ = 1,11 Molaritas H 2 O 2 = 30% x BJ BM 1,11 g = 30% x 34,0147 g/mol = 9,79 M 9790 mm Untuk membuat 100 mm V 1 x C 1 = V 2 x C 2 V 1 x 9790 mm = 1000µL x 100 mm 1000 x 100 V 1 = 9790 = 10, 21 µl + 989,79 µl MK M199 = 10 µl + 990 µl MK M199 Untuk konsentrasi 0,8 mm V 1 x C 1 = V 2 x C 2 V 1 x 100 mm = 10000µL x 0,8 mm 10000 x 0,8 V 1 = 100 = 80 µl + 9920 µl MK M199 90
Lampiran 10. Hasil Analisis SPSS Viabilitas Sel A. ENDBB Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound n-heksan 200 3 46.7900.73369.42360 44.9674 48.6126 n-heksan 100 3 42.3200 1.64448.94944 38.2349 46.4051 n-heksan 50 3 39.0400.89112.51449 36.8263 41.2537 n-heksan 25 3 32.5233 1.04711.60455 29.9222 35.1245 n-heksan 12.5 3 20.9200 1.50489.86885 17.1816 24.6584 kontrol sel 3 100.0000.00000.00000 100.0000 100.0000 Total 18 46.9322 25.85805 6.09480 34.0733 59.7911 Descriptives Minimum Maximum n-heksan 200 46.17 47.60 n-heksan 100 40.61 43.89 n-heksan 50 38.33 40.04 n-heksan 25 31.34 33.33 n-heksan 12.5 19.49 22.49 kontrol sel 100.00 100.00 Total 19.49 100.00 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 11352.062 5 2270.412 1841.414.000 Within Groups 14.796 12 1.233 Total 11366.858 17 Post Hoc Tests Homogeneous Subsets Duncan a Subset for alpha = 0.05 Perlakuan N 1 2 3 4 5 6 n-heksan 12.5 3 20.9200 n-heksan 25 3 32.5233 91
n-heksan 50 3 39.0400 n-heksan 100 3 42.3200 n-heksan 200 3 46.7900 kontrol sel 3 100.0000 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000. B. EEADBB Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound etil 200 3 60.5300.35763.20648 59.6416 61.4184 etil 100 3 65.9533 1.07723.62194 63.2773 68.6293 etil 50 3 74.4167.28501.16455 73.7087 75.1247 etil 25 3 69.6600.45574.26312 68.5279 70.7921 etil 12.5 3 65.5233.21385.12347 64.9921 66.0546 kontrol sel 3 100.0000.00000.00000 100.0000 100.0000 Total 18 72.6806 13.30871 3.13689 66.0623 79.2988 Descriptives Minimum Maximum etil 200 60.15 60.86 etil 100 64.72 66.71 etil 50 74.13 74.70 etil 25 69.14 69.99 etil 12.5 65.29 65.71 kontrol sel 100.00 100.00 Total 60.15 100.00 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3007.822 5 601.564 2223.898.000 Within Groups 3.246 12.270 Total 3011.068 17 Post Hoc Tests Homogeneous Subsets 92
Duncan a Subset for alpha = 0.05 Perlakuan N 1 2 3 4 5 etil 200 3 60.5300 etil 12.5 3 65.5233 etil 100 3 65.9533 etil 25 3 69.6600 etil 50 3 74.4167 kontrol sel 3 100.0000 Sig. 1.000.331 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000. C. EEDBB Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound etoh 200 3 67.2833.28501.16455 66.5753 67.9913 etoh 100 3 76.0833.91719.52954 73.8049 78.3618 etoh 50 3 70.3733.21385.12347 69.8421 70.9046 etoh 25 3 66.9033.71988.41563 65.1150 68.6916 etoh 12.5 3 64.8600.43000.24826 63.7918 65.9282 kontrol sel 3 100.0000.00000.00000 100.0000 100.0000 Total 18 74.2506 12.41380 2.92596 68.0773 80.4238 Descriptives Minimum Maximum etoh 200 67.00 67.57 etoh 100 75.42 77.13 etoh 50 70.14 70.56 etoh 25 66.14 67.57 etoh 12.5 64.43 65.29 kontrol sel 100.00 100.00 Total 64.43 100.00 ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 2616.397 5 523.279 1878.546.000 93
Within Groups 3.343 12.279 Total 2619.739 17 Post Hoc Tests Homogeneous Subsets Duncan a Subset for alpha = 0.05 Perlakuan N 1 2 3 4 5 etoh 12.5 3 64.8600 etoh 25 3 66.9033 etoh 200 3 67.2833 etoh 50 3 70.3733 etoh 100 3 76.0833 kontrol sel 3 100.0000 Sig. 1.000.395 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000. 94
Lampiran 11. Laminar Air Flow Class II, ELISA Reader Gambar LAF Class II Gambar ELISA Reader 95