ABSTRACT. : Unmet need, Family Planning

dokumen-dokumen yang mirip
Fator-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan Antenatal Care K4 di Puskesmas Sipatana Kota Gorontalo

Julia Alistawaty Purba 1, Erna Mutiara 2, Heru Santosa 2 ABSTRACT

SUMMARY HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN LUAR RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA KAIDUNDU KECAMATAN BULAWA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2013

Volume VI Nomor 3, Agustus 2016 ISSN: Latar Belakag

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

46 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA

* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado * Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap A RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Keywords : Bank Waste, Community Participation, Characteristics, Enabling Supporting

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT

Sri Lestari Kartikawati, Endang Sutedja, Dzulfikar DLH ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG KEPUTIHAN DI KOTA MANADO

Jenis Pekerjaan Utama Responden di Lokasi Studi.

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Unnes Journal of Public Health

KEMANDIRIAN KELUARGA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PERILAKU SEKS DAN KEHAMILAN REMAJA

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BBLR DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO KEJADIAN UNMET NEED KB (KELUARGA BERENCANA) DI DESA ADIWERNA, KECAMATAN ADIWERNA, KABUPATEN TEGAL, TRIWULAN III TAHUN 2016

Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Rawat Inap Anggrek RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK PADA PESERTA KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN PEDURUNGAN SEMARANG TAHUN 2014

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

Jurnal Kesehatan Masyarakat

Artikel Penelitian. Abstrak

Sukmawati 1), Sri Dara Ayu1 ) 1) Dosen Jurusan Gizi Poltekes Makassar ABSTRACT

Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Unmet Need KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Yogyakarta

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN PRELAKTEAL PADA BAYI BARU LAHIR DI KECAMATAN BUKIT KECIL KOTA PALEMBANG

Gambaran Perilaku Keluarga Terhadap Penderita Pasca Stroke Dalam Upaya Rehabilitasi Di RS St. Elisabeth Medan

Faktor Risiko Kejadian Unmet Need KB di Desa Keseneng Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Sohibun

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Dwi Rohmadi Mustofa, Ide Lia Marzuki,Ihsan Mustofa Jl. Raya Wonokriyo Gadingrejo Pringsewu Abstract.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

HUBUNGAN GAYA HIDUP IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA CORRELATION LIFESTYLE OF PREGNANT WOMEN WITH PREECLAMPSIA

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

HUBUNGAN KESEHATAN RUMAH TINGGAL TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA BALITA DI DESA SAMBANGAN KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk merupakan perubahan populasi sewaktu-waktu, dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI MADRASAH ALIYAH AL-HUDA KOTA GORONTALO

Nuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK

HUBUNGAN IKLAN MAKANAN DAN MINUMAN DI MEDIA MASSA DENGAN FREKUENSI KONSUMSI JUNK FOOD PADA REMAJA DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG TAHUN 2009

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI DAN DEMOGRAFI TERHADAP KEIKUTSERTAAN PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI

32 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

ASUPAN MAKANAN DAN PERTUMBUHAN BADUTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN KEPUTUSAN MEMILIH BEROBAT DI POLIKLINIK AMBUN PAGI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Delsa Dezolla *

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI DENGAN JUMLAH ANAK YANG DILAHIRKAN WANITA PUS. (Jurnal) Oleh AYU FITRI

PEMODELAN KETERTINGGALAN DAERAH DI INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NIKI WINDA RUKMINI NPM:

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

ABSTRACT. : Ice chocolate, hygiene handler, Coliform, Escherichia coli

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

PENGARUH PENERAPAN MUATAN LOKAL ILMU GIZI BERBASIS MAKANAN KHAS DAERAH GORONTALO TERHADAP PERILAKU GIZI SISWA SMU DI KOTA GORONTALO

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA SWASTA PEKANBARU BERDASARKAN CLUSTER SEKOLAH TAHUN AJARAN 2014/2015

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

FAKTOR RISIKO TERJADINYA PNEUMONIA PADA ANAK BALITA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA 0 23 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PARTISIPASI PRIA DALAM PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI DI KELURAHAN INDRALAYA MULYA KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2011

Ulfa Miftachur Rochmah. Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

ABSTRACT PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN USIA KAWIN PERTAMA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP JUMLAH ANAK

Pengaruh Riwayat Pemberian ASI Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah di TK Kristen Imanuel Surakarta

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP Adabiah

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

TINGKAT KEPATUHAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM PEMBATASAN CAIRAN PADA TERAPI HEMODIALISA

Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr Kariadi Semarang

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SUAMI DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD)

EFEKTIVITAS ORGANISASI PELAYANAN KEPERAWATAN BERDASARKAN KOMUNIKASI, PENGAMBILAN KEPUTUSAN, SOSIALISASI KARIR, DAN JENJANG KARIR

HUBUNGAN SOSIODEMOGRAFI, SIKAP DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA DI DESA AMPLAS KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKIKUTSERTAAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : AHMAD NASRULLOH J

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM PROGRAM KB DAN KESEHATAN REPRODUKSI

THE EFFECT OF INDIVIDUAL, PSYCHOLOGICAL AND ORGANIZATION VARIABLE TO THE PERFORMANCE OF MIDWIVES IN DELIVERING BABY-BIRTH AT RSKD FATIMAH IN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT STRES ORANG TUA PADA ANAKYANG DI RAWAT DI RUANGAN PERINATOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah Cina,

Unnes Journal of Public Health

Transkripsi:

HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN UNMET NEED KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA PENUNGKULAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2016 Sulikhah, Djoko Nugroho, Yudhy Dharmawan Bagian Biostatistik dan Keendudukan, Fakultas Masyarakat Universitas Dionegoro Email: sileha111@gmail.com ABSTRACT Unmet need is EFA which wishes to limit birth or delay regnancy for the next two years but not using contracetion. Unmet need in Penungkulan village, Gebang subdistrict, Purworejo Regency in 2016 is still quitehigh at 13,6%. The figure is still very far from the national target of 5%. The urose of this study is to analyze the relationshi of several factors EFA with unmet need KB. The tye of research is exlanatory research with cross sectional study design. The oulation of this study is 501 EFA in Penungkulan village. The samling technique using simle random samling with the number of samles of research as many as 81 EFA. Data were collected by using questioner and analyzed by univariate and bivariate with chi-square test and continuity correction method. The results of the study showed that there were no significant correlation with unmet need for family lanning, ie EFA education (wife -value = 0,481, husband -value = 0,965), knowledge (-value = 0,941 ), health service affordability (-value = 0,625 ), health officer suort (-value = 1,000 ). There needs to be an increase in IEC of family lanning to EFA, and for EFAs who are afraid to use contracetive for fear of adverse effects are advised to use other contracetive according to EFAs condition. Keywords : Unmet need, Family Planning PENDAHULUAN Indonesia adalah negara keemat dengan jumlah enduduk tertinggi di dunia. Berdasarkan data sensus tahun 2010, jumlah enduduk di Indonesia sebesar 230 juta jiwa dengan laju ertumbuhan enduduk 1,49 ersen, dan data sensus tahun 2012 menunjukkan enduduk Indonesia berjumlah 244,2 juta jiwa dengan laju ertumbuhan enduduk masih teta sebesar 1,49 ersen. Ledakan oulasi yang dierkirakan terjadi ada tahun 2030an akan menjadi masalah jika tidak ditanggulangi. Dengan kenyataan ini emerintah sedang gencar-gencarnya membuat suatu kebijakan untuk menurukan ledakan oulasi di Indonesia salah satunya adalah dengan rogram KB. 1 Unmet need adalah Pasangan usia Subur (PUS) yang tidak menginginkan anak, menginginkan anak dengan jarak 2 tahun atau lebih tetai tidak menggunakan alat kontrasesi. 2 265

Angka unmet need di Indonesia menurut data dari SDKI tahun 2012 menurun, yaitu dari tahun 1991 sebanyak 17 ersen, tahun 1994 sebanyak 15,3 ersen, tahun 1997 sebanyak 13,6 ersen, tahun 2002-2003 sebanyak 13,2 ersen, tahun 2007 sebanyak 13,1 ersen dan tahun 2012 sebanyak 11,4 ersen. Akan tetai angka tersebut masih jauh berada di atas standard nasional yaitu 5,0 ersen. 3 Laoran dari SDKI ada tahun 2007, faktor yang berengaruh terhada terjadinya unmet need KB antara lain adalah umur, endidikan, keterjangkauan elayanan, agama, indeks kekayaan kuantil, ekerjaan, jumlah anak masih hidu, engetahuan tentang KB, sika suami terhada KB, ernah akai KB, aktivitas ekonomi dan indeks kesejahteraan hidu. 4 Di Kabuaten Purworejo angka unmet need tahun 2016 masih cuku tinggi yaitu sebanyak 6 ersen. Dari 16 kecamatan yang ada Kecamatan Gebang meruakan salah satu yang tertinggi sebanyak 10,8 ersen. 5 Berdasarkan studi endahuluan yang dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Puskesmas dari 25 desa di Kecamatan Gebang yang memiliki angka unmet need aling tinggi yaitu desa Penungkulan sebanyak 31,8 ersen dengan jumlah PUS unmet need 155 dari jumlah keseluruhan 497. Pada tahun 2016 unmet need di Desa Penungkulan masih yang aling tinggi di Kecamatan Gebang yaitu sebesar 13,6 ersen dari 501 PUS. 6 Berdasarkan hal tersebut eneliti tertarik melakukan enelitian hubungan faktor redisosisi (endidikan PUS, engetahuan PUS), faktor emungkin (keterjangkauan elayanan kesehatan), faktor endorong (dukungan etugas kesehatan) dengan unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo. METODE PENELITIAN Jenis enelitian ini termasuk enelitian exlanatory research dengan endekatan cross sectional. Samel enelitian menggunakan simle random samling didaatkan samel berjumlah 81 Pasangan Usia Subur (PUS). Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat dan Bivariat dengan menggunakan uji chi square. HASIL A. Analisis Univariat 1. Pendidikan PUS Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Istri Pada Kelomok Unmet need Dan Tidak Unmet need Unmet need Tidak Unmet Tingkat need Pendidikan Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 Tamat SD 3 11.5 23 88.5 26 100 Tamat SMP 4 10.8 33 89.2 37 100 Tamat SMA 3 23.1 10 76.9 13 100 Tamat PT 1 20.0 4 80.0 5 100 Jumlah 11 13.6 70 86.4 81 100 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa ersentase endidikan istri aling banyak ada kelomok unmet need KB adalah SMP.yaitu sebesar 10.8%. Sedangkan ada kelomok tidak unmet need KB, ersentase terbanyak adalah SMP.sebesar 89.2%. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Suami ada Kelomok Unmet need dan Tidak Unmet need KB 266

Unmet need Tidak Unmet Tingkat need Pendidikan Tidak Sekolah 0 0 0 0 0 0 Tamat SD 2 7.1 26 92.9 28 100 Tamat SMP 5 14.7 29 85.3 34 100 Tamat SMA 4 23.5 13 76.5 17 100 Tamat PT 0 0 2 100 2 100 Jumlah 11 13.6 70 86.4 81 100 Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa ersentase endidikan suami aling banyak ada kelomok unmet need KB adalah SMP.yaitu sebesar 14.7%. Sedangkan ada kelomok tidak unmet need KB, ersentase terbanyak adalah SMP.sebesar 85.3%. 2. Pengetahuan PUS Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pengetahuan PUS Pengetahuan PUS f % Kurang baik 25 30,9 Baik 56 69,1 Jumlah 81 100,0 Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa ersentase engetahuan resonden aling banyak adalah engetahuan baik sebesar 69,1 %. 3. Keterjangkauan Pelayanan Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kategori Keterjangkauan Pelayanan Keterjangkauan f % Pelayanan Tidak Terjangkau 35 43,2 Terjangkau 46 56,8 Jumlah 81 100,0 Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa 56,8 % resonden menyatakan elayanan kesehatan terjangkau. 4. Dukungan Petugas Tabel 5 Distribusi Frekuensi Dukungan Petugas Dukungan Petugas f % Kurang Mendukung 18 22,2 Mendukung 63 77,8 Jumlah 81 100,0 Berdasakan Tabel 5 ersentase dukungan etugas kesehatan aling banyak adalah yang mendukung sebesar 77,8 %. 5. KejadianUnmet need KB Tabel 6 Distribusi Frekuensi Resonden Berdasarkan Kejadian Unmet Need KB Kejadian Unmet need KB f % Unmet need 11 13,6 Tidak Unmet need 70 86,4 Jumlah 81 100 Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa resonden yang mengalami kejadian unmet need KB sebanyak 11 orang (13,6%) dan tidak unmet need KB sebanyak 70 orang (86,4 %). B. Analisis Bivariat 1. Hubungan Pendidikan PUS dengan Unmet need KB Tabel 7 Hubungan Pendidikan Istri Dengan Unmet Need KB Pendidik an Rendah 7 11,3 55 88,7 62 100,0 0,4 Tinggi 4 21,1 15 78,9 19 100,0 81 11 13,6 70 86,4 81 100,0 Berdasarkan Tabel 7 dieroleh bahwa endidikan tinggi istri ada kelomok unmet need lebih banyak (21,1%) dibandingkan dengan endidikan rendah (11,3 %). 267

Pendidik an Sedangkan endidikan rendah lebih banyak ada kelomok tidak unmet need. Dari hasil tersebut selisih antara endidikan tinggi dengan endidikan rendah hanya sedikit sehingga dinyatakan tidak signifikan. Hasil uji Chi- Square didaatkan nilai - value =0,481 berarti tidak ada antara endidikan dengan kejadian unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo. Tabel 8 Hubungan Pendidikan Suami Dengan Unmet Need KB F % f % f % Rendah 8 12,7 55 87,3 63 100,0 0,96 Tinggi 3 16,7 15 83,3 18 100,0 5 11 13,6 70 86,4 81 100,0 Berdasarkan Tabel 8 dieroleh bahwa endidikan tinggi ada kelomok unmet need lebih banyak (16,7 %) dibandingkan dengan endidikan rendah (12,7 %). Sedangkan ada kelomok tidak unmet need endidikan rendah lebih banyak (87,3%) dariada endidikan tinggi (83,3%). Dari hasil tersebut selisih antara endidikan tinggi dengan endidikan rendah hanya sedikit sehingga dinyatakan tidak signifikan Hasil uji Chi-Square didaatkan nilai -value =0,965 berarti tidak ada antara endidikan suami dengan kejadian unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo. 2. Hubungan Pengetahuan PUS dengan Unmet need KB Tabel 9 Hubungan Pengetahuan Dengan Unmet Need KB Pengetah uan Kurang Baik 4 16,0 21 84,0 25 100,0 Baik 7 12,5 49 87,5 56 100,0 11 13,6 70 86,4 81 100,0 Berdasarkan Tabel 9 dieroleh bahwa engetahuan kurang baik ada kelomok unmet need lebih banyak (16,0 %) dibandingkan dengan engetahuan baik (12,5 %). Sedangkan ada kelomok tidak unmet need engetahuan baik lebih banyak (87,5%) dibandingkan engetahuan kurang baik. Dari hasil tersebut selisih antara engetahuan kurang baik dengan engetahuan baik hanya sedikit sehingga dinyatakan tidak signifikan. Hasil uji Chi- Square didaatkan nilai - value =0,941 berarti tidak ada antara engetahuan dengan kejadian unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo. 3. Hubungan Keterjangkauan Pelayanan dengan Unmet need KB Tabel 10 Hubungan Keterjangkauan Pelayanan Dengan Unmet need KB 0,941 268

Keterjangkau an Pelayanan Tidak 6 17,1 29 82,9 35 100,0 Terjangkau Terjangkau 5 10,9 41 89,1 46 100,0 11 13,6 70 86,4 81 100,0 Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa resonden ada kelomok unmet need lebih banyak menyatakan elayanan kesehatan yang tidak terjangkau yaitu sebesar 17,1 % dibanding yang terjangkau (10,9 %). Dari hasil tersebut selisih antara elayanan kesehatan yang tidak terjangkau dengan elayanan kesehatan yang terjangkau hanya teraut sedikit sehingga dinyatakan tidak signifikan Hasil uji Chi- Square didaatkan nilai - value = 0,625 berarti tidak ada antara keterjangkauan elayanan kesehatan dengan kejadian unmet need KB di Desa Penungkulan Kecamatan Gebang, Purworejo. Kabuaten 4. Hubungan Dukungan Petugas dengan Unmet need KB Tabel 11 diketahui bahwa resonden ada kelomok unmet need KB yang menyatakan etugas kesehatan yang kurang mendukung lebih sedikit yaitu (11,1%) dibandingkan dengan yang mendukung (14,3 %). Sedangkan ada kelomok tidak unmet need didaatkan yang kurang mendukung lebih banyak (88,9%) dibandingkan dengan yang mendukung (85,7%). Dari hasil tersebut selisih antara yang kurang mendukung dengan yang 0,62 Dukungan Petugas Kurang mendukung hanya teraut sedikit sehingga dinyatakan tidak signifikan Hasil uji Chi- Square didaatkan nilai - value = 1,000 berarti tidak ada antara dukungan etugas kesehatan dengan kejadian unmet need KB di Desa Penungkulan Kecamatan Gebang Kabuaten Purworejo. Tabel 11 Hubungan Dukungan Petugas Dengan Unmet need 2 11,1 16 88,9 18 100,0 Mendukung Mendukung 9 14,3 54 85,7 63 100,0 11 13,6 70 86,4 81 100,0 PEMBAHASAN 1. Hubungan Pendidikan PUS dengan unmet Need KB di Desa Penungkulan, Kecamtan Gebang Kabuaten Purworejo Pada umunya, resonden di Desa Penungkulan memiliki endidikan rendah. PUS yang berendidikan rendah memiliki emahaman yang kurang tentang informasi yang diterimanya, salah satunya informasi tentang keluarga berencana sehingga eluang PUS yang berendidikan rendah akan semakin tinggi mengalami unmeet need KB. Semakin. 7 Penelitian ini sejalan dengan enelitian Susiana (2015) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara endidikan dengan kejadian unmet need (=0,057). 1,0 269

2. Hubungan Pengetahuan PUS dengan Unmet Need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo Pasangan Usia Subur (PUS) dengan tingkat engetahuan rendah lebih banyak yang mengalami unmet need KB. Hal ini disebabkan resonden belum aham tentang entingnya enggunaan alat kontrasesi. Pengetahuan yang lebih tentang ermasalahan kesehatan, termasuk kesehatan reroduksi, sehingga mereka lebih bisa mengerti mengenai alat/cara KB tertentu beserta engaruhnya ada kesehatan. Dengan demikian, mereka bisa menentukan alat/cara KB yang ingin digunakan dalam ber-kb, sehingga daat lebih menghindari kemungkinan terjadinya unmet need KB. 8 Namun hasil enelitian ini didaatkan nilai -value = 0,941 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara engetahuan dengan unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo. Hal ini disebabkan sebagian resonden dengan engetahuan baik juga mengalami unmet need. Resonden yang berengetahuan baik namun juga unmet need KB dikarenakan beberaa resonden takut efek saming jika menggunakan alat/cara kontrasesi, sehingga timbul keengganan resonden untuk menggunakan alat/cara kontrasesi aaun. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Notoadmojo (2003) dan Sukmadinata (2003) yang menyebutkan bahwa engetahuan saja tidak cuku untuk meningkatkan eneraan sebuah erilaku. Hal ini dikarenakan masih ada faktor lain yang memengaruhi erilaku seseorang seerti faktor internal (kecerdasan, ersesi, emosi, motivasi, endidikan dan sebagainya) dan faktor eksternal yang meliuti lingkungan fisik (iklim, manusia) mauun non fisik (social ekonomi, kebudayaan, akses terhada informasi, dan engalaman). Emosi, norma dan kebiasaan masa lalu juga daat memengaruhi baik buruknya erilaku. Pentingnya norma subjektif yaitu keercayaan yang diengaruhi oleh individu itu sendiri serta erilaku dan karakteristik individu juga meruakan faktor yang sangat enting dalam memengaruhi erilaku. 9 Sehingga daat disimulkan orang yang berengetahuan tinggiun bisa mengalami unmet need KB di Desa Penungkulan. Sedangkan engetahuan yang dimaksud dalam enelitian ini mencaku engetahuan tentang engertian dan tujuan rogram KB, metode kontrasesi, efek saming kontrasesi dan emahaman terkait jumlah dan jarak anak ideal. Meski ada umumnya engetahuan PUS di Desa Penungkulan sudah baik, ada beberaa masalah terkait tanggaan mereka seerti menunjukkan bahwa ada umumnya resonden kurang tahu tentang efek saming KB (58%). Sejalan dengan enelitian Ahmadi dan Iranmahboob (2005) di Iran, menyatakan bahwa resonden yang memiliki engetahuan baik, berarti resonden mamu menjawab semua atau sebagian besar ertanyaan engetahuan yaitu berua ertanyaan engertian dan tujuan KB, metode 270

kontrasesi, efek saming. Pengetahuan resonden yang kurang daat diketahui dari jawaban yang diberikan bahwa masih ada resonden yang tidak mengetahui tentang efek saming KB. Terdaat juga PUS yang berengetahuan baik tetai unmet need KB dikarenakan beberaa resonden takut efek saming saat menggunakan alat/cara kontrasesi aaun. 10 3. Hubungan Keterjangkauan Pelayanan dengan Unmet Need KB di Desa Penungkulan Kecamatan Gebang Kabuaten Purworejo Hasil uji bivariat ada enelitian ini menunjukkan bahwa resonden ada kelomok unmet need lebih banyak menyatakan elayanan kesehatan yang tidak terjangkau (17,1%) dibanding yang terjangkau (10,9%). Hasil uji chi-square didaatkan nilai - value = 0,625 yang berarti tidak ada antara keterjangkauan elayanan kesehatan dengan unmet need KB. Penelitian ini tidak sejalan dengan teori Lawrence Green yang menyatakan bahwa keterjangkauan elayanan kesehatan memungkinkan untuk terjadinya erilaku kesehatan. 4. Hubungan Dukungan Petugas dengan Unmet Need KB di Desa Penungkulan Kecamatan Gebang Kabuaten Purworejo Penelitian ini lebih menekankan dukungan informatif terkait KB dari etugas kesehatan. Dukungan yang diberikan oleh etugas kesehatan daat berua emberian informasi keada masyarakat sehingga meningkatkan artisiasi masyarakat dalam melaksanakan rogram kesehatan. Dukungan melalui emberian informasi oleh etugas kesehatan daat diwujudkan melalui kegiatan enyuluhan, embimbingan dan embinaan, dan elatihan. Dukungan dari etugas kesehatan antara lain berasal dari enyuluh KB (PKB), bidan, erawat, dokter, dan lain sebagainya. 11 Penelitian ini mengambil eran bidan dalam uaya emberian informasi keada resonden. Pada enelitian ini tidak terdaat hubungan (-value = 1,000) antara dukungan etugas kesehatan dengan unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo. Hal ini dikarenakan dukungan etugas kesehatan banyak yang mendukung ada kelomok unmet need (14,3%) dan banyak yang tidak mendukung ada kelomok tidak unmet need (88,9%). Hasil enelitian ini tidak sejalan dengan teori Lawrence Green yang menyatakan bahwa yang menyebabkan seseorang untuk bererilaku berasal dari sika atau erilaku etugas kesehatan. Dukungan etugas kesehatan sebagai salah satu factor reinforcing daat memerkuat atau melemahkan terjadinya erilaku seseorang. KESIMPULAN 1. Resonden dalam enelitian ini sebanyak 81 PUS. Persentase endidikan istri ada kelomok unmet need KB adalah berendidikan SMP (10,8%) dan endidikan suami terbanyak juga SMP (14,7%). Pada Kelomok tidak unmet need KB endidikan 271

istri terbesar SMP (89,2%), endidikan suami terbanyak SD (92,9%). Kriteria Pendidikan rendah sama-sama tinggiuntuk istri (76,5%) dan suami (77,8%). Sedangkan untuk engetahuan PUS, hasil analisis untuk engetahuan baik cuku tinggi (69,1%). Dari ertanyaan engetahuan PUS, item ertanyaan yentang efek saming KB masih banyak yang menjawab salah (58%). Untuk keterjangkauan elayanan kesehatan 56,8% PUS menyetakan elayanan kesehatan terjangkau. Sedangkan untuk dukungan etugas kesehatan aling banyak adalah mendukung (77,8%). Kejadian unmet need (13,6%) dengan alasan terbanyak tidak menggunakan KB yaitu takut efek saming (45,5%). 2. Tidak ada hubungan endidikan PUS dengan unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo (endidikan istri -value 0,481, endidikan suami -value =0,965) 3. Tidak ada hubungan engetahuan PUS dengan unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo (-value =0,941) 4. Tidak ada hubungan keterjangkauan elayanan kseahtan dengan unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo (-value =0,625) 5. Tidak ada hubungan dukungan etugas kesehatan dengan unmet need KB di Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo (-value =0,941) SARAN 1. Bagi Tenaga Tenaga kesehatan erlu meningkatkan KIE KB khususnya tentang efek saming KB keada PUS di Desa enungkulan, Kecamatan Gebang, Kabuaten Purworejo. 2. Bagi PUS PUS di desa Penungkulan yang tidak menggunakan tidak menggunakan kontrasesi karena takut efek saming sebaiknya menggunakan jenis kontrasesi lain yang sesuai dengan kondisi PUS. DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Pusat Statistik, survey Demografi dan Indonesia C102, BKKBN, BPS, Kemenkes, Measure DHS, ICF International. Jakarta : BPS ; 2013 2. Sariestya, 2014. Unmet Need: Tantangan Program Keluarga Berencana Dalam Menghadai Ledakan Penduduk Tahun 2030. 3. Kemenkes. RI Survey Demografi dan Kesehata Indonesia 2012. 4. Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN), Deartemen dan Makro Internasional Inc. 2003. Survey Demografi Indonesia (SDKI) 2006 2009. Calverton, Maryland : BPS ; 2007 5. Profil Ibu dan Anak Dinas Kabuaten Purworejo tahun 2015. 6. Laoran Keluarga Berencana Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Gebang, Kecamatan Gebang Kabuaten Purworejo tahun 2015 dan 2016. 7. BKKBN. Analisis Tindak Lanjut SDKI 2012. Direktorat Pelaoran dan Statistik. 2014 8. Wesstoff Charles F, Pebley Ann R. Altenative Measures of unmet 272

need for family lanning in develoing countries International Family Planning Persective. 1981: 126-136 9. Sukmadinata. Informasi dan Pengetahuan. Bina Rua Aksara. Jakarta. 2003 10. Ahmadi Aliyar. Unmet Need For Family Planning in Iran. Tehran University. Shiraz University. 2005 11. Ibnu Zakaria, Rizki. Dukungan Sosial dalam Uaya Mengurangi Angka Unmet Need. Universitas Jember. 2015 273